Post on 03-Aug-2015
PENALARAN LOGIKA
Home Group 4:1.Astrid Astari2.Ghanis Mahdiana3.Haqqyana4.Ibnu Maulana5.Nindya Bestari6.Rizal Putra Munthe
Penalaran Logika
Penalaran Deduktif Penalaran Induktif
Argumen yang mendasarkan kesimpulannya harus dengan mengikuti premis-premis (necessarily follows the premises)
Argumen yang mendasarkan kesimpulannya kemungkinan mengikuti premis- premis (probably follows from the premisses)
Apa itu penalaran deduktif ?
penalaran dari suatu fakta yang umum ke fakta yang spesifik.
Tiga bentuk pemikiran deduktif yang valid: 1. Penalaran langsung (Modus Ponens) Apabila pernyataan “Jika P, maka Q” benar, dan P
benar, maka Q benar. 2. Penalaran tidak langsung (Modus Tollens) Apabila pernyataan “Jika P, maka Q” benar dan Q
salah, maka P salah. 3. Silogisme Apabila pernyataan “Jika P, maka Q” benar, dan “Jika
Q, maka R” benar, maka “Jika P, maka R” benar.
Apa itu penalaran induktif?
Penalaran induktif adalah tipe penalaran yang berawal dari sekumpulan contoh fakta spesifik menuju kesimpulan umum.
Bentuk penalaran induktif
Kaitan antara penalaran deduktif dan induktif
Penalaran Induktif
hipotesis
Observasi
Penalaran Deduktif
Observasi
hipotesis
Observasi lanjutan dan/atau
eksperimen
TEORI
Organisasi dan visualisasi data
• Ilmu yang berkaitan dengan pengumpulan, pengorganisasian, analisis, dan penyimpulan informasi atau data untuk mengetahui dan memahami dunia di sekitar kita disebut statistik.
• Belajar data (statistik) dapat dibagi menjadi dua:
1.Statistik deskriptif: mengumpulkan, mengorganisasi, menganalisis, dan mempresentasikan data. Inti dari statistik deskriptif adalah tabel data, grafik, dan perhitungan kuantitas seperti nilai rata-rata.
2.Statistik inferensial: menyimpulkan, memutuskan, dan memprediksi sesuatu berdasarkan data.
Pengorganisasian data
Distribusi frekuensiDistribusi frekuensi kelompok
Bagaimana cara memvisualisasikan data?
Distribusi Data
Distribusi data simetriDistribusi data tak simetri
Suatu distribusi data dapat diwakili dengan dua parameter yaitu ukuran pusat kecondongan dan deviasi standar.
•Ukuran pusat kecondongan merupakan nilai rata-rata dari suatu set data. •Nilai ini dapat dinyatakan dalam mean, median, mode, dan midrange. •Kita harus memilih nilai rata-rata yang tepat untuk mewakili suatu set data.
•Ukuran penyebaran data dinyatakan dalam deviasi standar. •Pada distribusi normal (simetri) nilai mean, median, dan modus adalah sama dan terletak di tengah distribusi data, sedangkan untuk distribusi tak simetri, ketiga nilai tersebut berbeda.
nama pekerjaan ayah ijazah terakhir ayah biaya hidup bulanan (biaya kos) asal kelahiran ayah
cindy wiraswasta S1 3,5 juta jakarta
meychel pensiun S1 1,25 juta toraja
dodo PNS S1 1,85 juta medan
yosia wiraswasta S1 2,3 juta semarang
retno dokter S2 1,4 juta padang
denis usahawan STM 1 juta bangka
amira pegawai swasta S2 3 juta jakarta
idam PNS S2 2,5 juta lampung
deira dosen S2 3 juta palembang
mario pegawai swasta S1 1,5 juta jakarta
aries dosen S3 1,5 juta lampung
habibah wiraswasta SMA 2 juta kalimantan selatan
iqbal wiraswasta S1 2,5 juta medan
irfan pegawai swasta S1 2,5 juta jakarta
aulia pegawai swasta STM 810 ribu medan
gian wirausaha S2 1,7 juta padang
ghanis paramedis S1` 1,5 juta lumajang
ibnu PNS S1 800 ribu cirebon
nindya dosen S3 3 juta tanjung pinang
nur wiraswasta SMA 2 juta jakarta
evania pegawai BUMN S2 2 juta jakarta
erwin pedagang SMP 1 juta singkawang
arsa pegawai swasta S1 3 juta jakarta
martha wiraswasta SMA 1,5 juta sumatera utara
rebecca pegawai swasta S3 3 juta sumatera utara
ismail PNS S2 1,8 juta jogjakarta
miranti dokter S1 1,9 juta tegal
sabrina konsulta S1 1 juta bekasi
ana pensiun S2 1,5 juta madura
Metode Survey yang DigunakanDilakukan survey terhadap 29 orang
mahasiswa secara w.awancara. Karena metode wawancara cukup efektif dan sangat efisien.
Jumlah Populasi SurveiTotal mahasiswa yang kami survei adalah
29 orang.
Asal Kelahiran Bapak
Frekuensi
Jakarta 7
Jawa Timur 2
Jawa Barat 2
Jawa Tengah 2
D.I Yogyakarta 1
Lampung 2
Riau 1
Bangka Belitung 1
Sumatera Selatan 1
Sumatera Barat 2
Sumatera Utara 5
Kalimantan Barat 1
Kalimantan Selatan 1
Sulawesi Selatan 1
Peubah dari seri data tersebut adalah :Peubah terikat : survey terhadap 29
mahasiswaPeubah bebas : kota kelahiran ayah
mahasiswa
Pusat KecondonganPusat kecondongan berdasarkan data yang
diperoleh melalui hasil survei bertitik berat pada kota jakarta sebagai kota yang sebagian besar ayah dari mahasiswa dilahirkan di sana
Kesimpulan24,1% dari ayah mahasiswa lahir di ibu
kota negara, yaitu Jakarta. Sedangkan 75,9% sisanya lahir di beberapa kota yang menyebar di kawasan Indonesia.
Pekerjaan Bapak Frekuensi
Dosen 3
Karyawan BUMN 1
PNS 4
Konsultan 1
Swasta 6
Dokter/Paramedis 3
Wiraswasta 9
Pensiunan 2
Peubah dari seri data tersebut adalah :Peubah terikat : survey terhadap 29
mahasiswaPeubah bebas : pekerjaan ayah mahasiswa
Pusat KecondonganPusat kecondongan berdasarkan data yang
diperoleh melalui hasil survei bertitik berat pada pekerjaan menjadi wiraswasta dimana presentase pekerjaan dari ayah mahasiswa yang terbesar terletak pada wiraswasta
KesimpulanSebanyak 31% dari ayah mahasiswa
bekerja sebagai wiraswasta, 20,7% bekerja sebagai pegawai swasta, 13,8% bekerja sebagai PNS, sedangkan 34,5% bekerja sebagai lain-lain (menyebar di beberapa jenis pekerjaan)
Pendidikan Terakhir Bapak
Frekuensi
SMP 1
SMA/Sederajat 5
S1 12
S2 8
S3 3
Peubah dari seri data tersebut adalah :Peubah terikat : survey terhadap 29
mahasiswaPeubah bebas : pendidikan terakhir ayah
mahasiswa
Pusat KecondonganPusat kecondongan berdasarkan data yang
diperoleh melalui hasil survei bertitik berat pada prosentase terbesar dari hasil pendidikan terakhir ayah mahasiswa yakni S1.
KesimpulanSebanyak 17,2% merupakan tamatan SMA
Sederajat, 41,4% merupakan tamatan S1, 27,6% merupakan tamatan S2, sedangkan 13,8% sisanya merupakan tamatan di jenjang pendidikan lainnya.
Biaya Hidup Bulanan
Frekuensi
Rp.500.000-Rp.1.000.000 5
Rp.1.100.000-Rp.1.500.000 8
Rp.1.600.000-Rp.2.000.000 7
Rp.2.100.000-Rp.2.500.000 4
Rp.2.600.000-Rp.3.000.000 4
Rp.3.100.000-Rp.3.500.000 1
Peubah dari seri data tersebut adalah :Peubah terikat : survey terhadap 29
mahasiswaPeubah bebas : biaya hidup bulanan
mahasiswa
Pusat KecondonganPusat kecondongan berdasarkan data yang
diperoleh melalui hasil survei bertitik berat pada biaya hidup yang memiliki presentase terbesar yakni terletak pada skala Rp.1.100.000-Rp.1.500.000
Kesimpulan Sebanyak 27,5% mahasiswa memiliki
biaya bulanan perbulan sebesar Rp. 1.100.000,00-Rp. 1.500.000,00. sebanyak 24,1% memiliki biaya perbulan sebesar Rp.1.600.000-Rp.2.000.000 dan sebanyak 48,4% lainnya memiliki biaya perbulan di atas atau dibawah rataan tersebut
K. Kesimpulan dari setiap seri data:
1.Dapat disimpulkan bahwa rata-rata pendidikan terakhir orang tua pada kelas MPKT-B adalah lulusan S1.
2.Rata-rata biaya hidup mahasiswa pada kelas MPKT-B adalah 1,8 juta
3.Dan asal kelahiran ayah tidak dapat disimpulkan karena sumber data yang jumlahnya berbeda-beda