Ppt Crs Meningioma

Post on 13-Aug-2015

129 views 20 download

Transcript of Ppt Crs Meningioma

CRS: MENINGIOMA

Fathia Rachmatina

030.08.099

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT SARAF

RUMAH SAKIT MARZOEKI MAHDI BOGOR

ANAMNESA

Autoanamnesa :tanggal 26 Februari 2013

Identitas Pasien

•Ny. NNama

•54 tahunUmur

•KP Jawa, Ciomas, Jawa Barat Alamat

•Ibu Rumah TanggaPekerjaan

•SMAPendidikan

•MenikahStatus Pernikahan

•IslamAgama

•SundaSuku

Keluhan Utama

•Lemas pada kedua tungkai sejak 1 minggu SMRS

Keluhan Tambahan

•Nyeri Kepala

Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang ke IGD RSMM Bogor dengan keluhan lemas pada kedua tungkai sejak 1 minggu SMRS. Kelemahan terjadi perlahan, semakin lama semakin memberat, sehingga pasien tidak bisa bangun dari tempat tidurnya.

Selain itu, ± 2 tahun belakangan ini Os sering merasakan nyeri kepala, dirasakan berdenyut di seluruh bagian kepala, nyeri dirasakan semakin hari semakin hebat, Os sering terbangun pada malam hari karena nyeri kepala, dan nyeri tidak sembuh dengan mengkonsumsi obat sakit kepala.

Pasien juga mengaku tidak ada mual maupun muntah, pingsan, demam, sulit menelan, tersedak saat makan ataupun minum, riwayat terjatuh, penurunan berat badan, ataupun gangguan buang air besar dan air kecil. Adanya rasa baal dan kesemutan disangkal, bicara pelo, mulut mencong disangkal

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

Penyakit yang sama (-)

Kejang (+)

Hipertensi (-)

Alergi (-) Penyakit hati (-)

Penyakit Ginjal (-)

Penyakit Jantung(-)

Diabetes mellitus (-)

5• Penyakit yang sama (-)• Penyakit Jantung (-)• Penyakit Ginjal (-)• Hipertrnsi (+)• DM (-)• Alergi (-)

Riwayat Penyakit Keluarga

• Konsumsi Alkohol (-)• Rokok (-)• Makanan asin,bersantan, jeroan (-)

Riwayat Kebias

aan

Pemeriksaan Fisik(Selasa, 26 Februari 2013)

STATUS G ENERALIS

Keadaan Umum tampak sakit sedang

Kesadaran compos mentis

Sikap berbaring

Keadaan Gizi cukup

Tekanan Darah 100/70 mmHg

Nadi 84x/mnt

Suhu 36,7 0C

Pernafasan 20x/menit

KEADAAN LOKAL

Trauma Stigmata (-)

Pulsasi A.Carotis teraba, kanan = kiri, reguler

Perdarahan Perifer capilary refil < 2 detik

KGB tidak teraba membesar

Columna Vertebralis letak ditengah, skoliosis (-), lordosis (-)

PEMERIKSAAN FISIK (1)

INSPEKSI

Ictus cordis tidak terlihat

PALPASI• Ictus cordis tidak terraba

PERKUSI• Batas jantung kanan: ICS III-V LSD• Batas jantung kiri: ICS V 1cm medial LMCS• Batas atas jantung: ICS III LPSS

AUSKULTASI• SI SII regular, murmur (-), Gallop (-)

Toraks Jantung

Pemeriksaan fisik (2)

INSPEKSI

SimetrisRetraksi (-)

PALPASI• Vokal fremitus simetris

PERKUSI• Sonor di kedua lapang paru• Batas paru hepar di ICS V LMSD dengan

peranjakan (+) 1 jari pemeriksa• Batas paru-hepar setinggi ICS V LMCD

AUSKULTASI• Suara Nafas Vesikular melemah pada basal paru

kanan• Ronki (-/-)• Wheezing (-/-)

TORAKS Paru

Pemeriksaan fisik (2)

PEMERIKSAAN ABDOMEN

Inspeksi datar

Palpasi supel, nyeri tekan (-)

hepatosplenomegali (-)

Perkusi timpani di seluruh lapangan abdomen

Auskultasi bising Usus (+) normal

PEMERIKSAAN

EKSTREMITAS

Atas akral hangat, edema (-)

Bawah akral hangat, edema (-)

Pemeriksaan fisik (3)

PEMERIKSAAN NEUROLOGIS

GCS: E4M6V5= 15

A. RANGSANG SELAPUT OTAK

KANAN KIRI

Kaku Kuduk (-) (-)

Laseque > 700 > 700

Laseque Menyilang (-) (-)

Kernig > 1350 > 1350

Brudzinski I (-) (-)

Brudzinski II (-) (-)

Pemeriksaan fisik (4)

B. SARAF-SARAF KRANIALIS

N. I Normosmia kanan dan kiri

N. II KANAN KIRI

Acies Visus baik baik

Visus Campus baik baik

Melihat Warna baik baik

Funduskopi Tidak dilakukan

Pemeriksaan fisik (5)

N. III, N. IV, N.VI

Kedudukan Bola Mata Ortoposisi Ortoposisi

Pergerakan Bola Mata

ke nasal atas

nasal bawah

ke temporal atas

temporal

bawah

baik

baik

baik

baik

baik

baik

baik

baik

Eksophalmus (-) (-)

Nistagmus (-) (-)

Pupil isokor isokor

Bentuk bulat, Ø 3mm bulat, Ø 3mm

Refleks Cahaya

Langsung

(+) (+)

RCTL baik baik

Akomodasi (+) (+)

Konvergensi (+) (+)

Pemeriksaan fisik (6)

N. V KANAN KIRI

Cabang Motorik

Cabang Sensorik

Optahalmik

Maxilla

Mandibularis

baik

baik

baik

baik

baik

baik

baik

baik

baik

baik

N. VII KANAN KIRI

Motorik Orbitofrontal

Motorik Orbicularis

Pengecap Lidah

baik

baik

baik

baik

Sulcus nasolabial datar

baik

Pemariksaan fisik (7)

N. VIII

Vestibular

Vertigo

Nistagmus

(-)

(-)

Cochlear Tidak dilakukan pemeriksaanN. IX, X KANAN KIRI

MotorikSensorik

baikbaik

baikbaik

N. XI KANAN KIRI

Mengangkat bahuMenoleh

baikbaik

baikbaik

N. XII

Pergerakan LidahAtropiFasikulasiTremor

Deviasi ke kiri(-)(-)(-)

Pemeriksaan fisik (8)

D. Sistem Motorik

Ekstremitas atas

Ekstremitas

5 5 5 5 5 5 5 5

2 2 2 2 2 2 2 2

E. Gerakan Involunter

Tremor

Chorea

Atetose

Mioklonik

Tics

(-)

(-)

(-)

(-)

(-)

F. Trofik Normotrofik

G. Tonus Normotonus

H. Sistem Sensorik

Proprioseptif

Eksteroseptif

baik

baik

Pemeriksaan fisik (9)

I. Fungsi Cerebellar dan

Koordinasi

Ataxia

Tes Rhomberg

Disdiadokinesia

Jari-Jari

Jari-Hidung

Tumit-Lutut

(-)

(-)

Tidak dilakukan pemeriksaan

(-)

(-)

(-)

(-)

J. Fungsi Luhur

Astereognosia

Apraksia

Afasia

(-)

(-)

(-)

K. Fungsi Otonom

Miksi

Defekasi

Sekresi Keringat

baik

baik

baik

Pemeriksaan fisik (10)

Refleks-refleks Fisiologis KANAN KIRI

KorneaBerbangkisFaringBisepTrisepRadiusLututCremasterSfimgter Ani

(+)(+)(+)

(+2)(+2)(+2)(+1)

tidak diperiksatidak diperiksa

(+)(+)(+)

(+2)(+2)(+2)(+1)

Refleks-refleks Patologiks KANAN KIRI

Hoffman Tromner Chaddock GordonGondaSchaeffer Klonus Lutut Klonus Tumit

(-)(-)(-)(-)(-)(-)(-)

(-)(-)(-)(-)(-)(-)(-)

Pemeriksaan fisik (11)

Keadaan Psikis

Intelegensia

Tanda regresi

Demensia

Baik

(-)

(-)

Pemeriksaan fisik (12)

Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan

Hemoglobin 13,4 g/dl 13 – 18

Leukosit 9.400 /mm3 4000 – 10000

Trombosit 188.000 mm3 150000 – 400000

Hematokrit 43 U/l 40 – 54

SGOT 33 U/l < 42

SGPT 15 mg/dl <47

Ureum 35,2 mg/dl 10 – 50

Kreatinin 0,57 mg/dl 0,67 – 1,36

Glukosa Sewaktu 101 mg/dl < 140

Pemeriksaan Penunjang (1)

Pemeriksaan Penunjang (2)

PEMERIKSAAN RADIOLOGICT Scan (27 Februari 2013) Kesan:Masa dengan penyangatan homogen di parafalx anterior terutama sinistra dan temporal dextra tampak lebih membesar dan menyebabkan mid line shift ke kanan +/- 2cm, curiga meningioma

Resume

Anamnesa• Lemas pada

kedua tungkai sejak 1 minggu SMRS.

• ± 2 tahun nyeri kepala

• Sejak 2 tahun Os memiliki riwayat kejang

Pemeriksaan Fisik• penurunan sistem

mororik pada kedua ekstremitas inferior proksimal distal

• pada pemeriksaan refeleks fisiologis lutut didapatkan penurunan refleks (+1/+1)

Pemeriksaan PenunjangCT Scan :• Kesan: terdapat

massa dan curiga meningioma.

DIAGNOSIS KERJA

Diagnosis klinis : Para Parese, Cephalgia

Diagnosis etiologi :Suspek Meningioma

Diagnosis topik : Parafalx anterior

PENATALAKSANAAN

Non medikamentosa

1. Tirah baring2. Mengedukasikan pasien tentang penyakitnya

Medikamentosa

1. IVFD Asering 20 tpm (selanjutnya IVFD tutofusin 16 tpm)2. Ranitidin 2 x 15 mg IV3. Phenitoin syr 3 x C4. Meloxicam 1 x 15 mg5. Vitamin B6 2 x 1

PROGNOSIS

Ad vitam

Ad fungsionam

Ad sanationam

:

:

:

ad bonam

Dubia ad malam

Dubia ad malam

TINJAUAN PUSTAKA

DEFINISI

• Meningioma adalah tumor pada meningen yang merupakan selaput pelindung yang melindungi otak dan medulla spinalis.

• Timbul pada tempat manapun di bagian otak maupun medulla spinalis, umumnya terjadi di hemisphere otak di semua lobusnya.

• Meningioma berasal dari leptomening yang biasanya berkembang jinak.

Etiologi

• Para ahli tidak memastikan apa penyebab tumor meningioma, namun beberapa teori telah diteliti dan sebagian besar menyetujui bahwa kromoson yang jelek yang meyebabkan timbulnya meningioma.

• Di antara 40% dan 80% dari meningiomas berisi kromosom 22 yang abnormal

Anatomi Selaput Otak

GEJALA

Gejala umumnya seperti.; - Sakit kepala, dapat berat atau bertambah buruk saat beraktifitas atau pada pagi hari.- Perubahan mental- Kejang- Mual muntah- Perubahan visus, misalnya pandangan kabur.

Gejala dan Tanda

KLASIFIKASI MENINGIOMA WHO

Diagnosis

• Pemeriksaan lab : -• Imaging : Foto polos, CT scan dan

MRI,angiografi• Gambaran Histopatologi

Foto polos

• Hiperostosis adalah salah satu gambaran mayor dari meningioma pada foto polos. Dinidikasikan untuk tumor pada meninngen.

• Tampak erosi tulang dan dekstruksi sinus sphenoidales,• kalsifikasi dan lesi litik pada tulang tengkorak. • Pembesaran pembuluh darah meningen

menggambarkan dilatasi arteri meningen yang mensuplai darah ke tumor.

• Kalsifikasi terdapat pada 20-25% kasus dapat bersifat fokal maupun difus.

CT-scan kontras dan CT-scan tanpa kontras

• Memperlihatkan paling banyak meningioma. • Tampak gambran isodense hingga hiperdense pada foto

tanpa kontras• Gambaran peningkatan densitas yang homogeny pada

foto dengan kontras. • Tumor juga memberikan gambaran komponen cystic dan

kalsifikasi pada beberapa kasus. Udem peritumoral dapat terlihat dengan jelas.

MRI

• Merupakan pencitraan yang sangat baik digunakan untuk mengevaluasi meningioma. MRI memperlihatkan lesi berupa massa, dengan gejala tergantung pada lokasi tumor berada, gambaran meningioma 62-70% terdapat dural tail

Foto MRI

TATALAKSANA

• Pembedahan / operasi• Radioterapi• Kemoterapi

• Craniotomy dengan bantuan miksroskop bedah.

Daftar Pustaka• Rowland, Lewis P, ed. 2005. Merritt’s Neurology. 11th ed. New York :

Lippincott Williams & Wilkins.• Black, Peter, et al. 2007. Meningiomas : Science and Surgery. Clinical

Neurosurgery. vol 54 chapter 16 p. 91-99.• Riemenschneider, Markus J, et al. 2006. Histological Classification and

Molecular Genetics of Meningiomas. The Lancet Neurology. December vol 5 p. 1045-1054.

• Mardjono, Mahar, Priguna Sidharta. 2008. Neurologi Klinis Dasar. Cetakan 13. Jakarta : Dian Rakyat.

• 2011. Meningioma [Internet]. Available from www.cancer.net [accesed Maret 2013]

• Rohkamm, Reinhard. 2004. Color Atlas of Neurology. Stuttgart : Thieme.• 2012. Meningioma [Internet]. Available from www.abta.org [accesed Maret

2013]

•  

TERIMA KASIH