Post on 17-Jan-2016
description
PemerumanPemeruman(Survey Kedalaman (Survey Kedalaman
Perairan) Perairan) Bathymetric SurveyBathymetric Survey
GD-4110 HIDROGRAFI OPERASIONAL (Kuliah 06)
D = Depth
Kecepatan Perahu
GPSPrima
Dwi Wisayantono - 2011
Pengertian Pengertian PemerumanPemeruman
• Kegiatan pengukuran kedalaman Kegiatan pengukuran kedalaman suatu wilayah perairan (Sungai, suatu wilayah perairan (Sungai, Danau, Waduk, Laut)Danau, Waduk, Laut)
• Informasi kedalaman dinyatakan Informasi kedalaman dinyatakan terhadap referensi tinggi tertentu terhadap referensi tinggi tertentu (MSL, CD, Elevasi Local Penetapan)(MSL, CD, Elevasi Local Penetapan)
• Kegiatan pemeruman dapat Kegiatan pemeruman dapat ditempatkan diberbagai keperluan : ditempatkan diberbagai keperluan : pemetaan dasar permukaan, atau pemetaan dasar permukaan, atau pekerjaan rekayasa pekerjaan rekayasa Dwi W, 2010
Persoalan Persoalan PemerumanPemeruman
• Metode & Teknologi Pengukuran Metode & Teknologi Pengukuran Kedalaman ( Tinggi dasar Kedalaman ( Tinggi dasar permukaan /Z)permukaan /Z)
• Metode & Teknologi Pengukuran Metode & Teknologi Pengukuran Posisi Horisontal (X,Y) nilai Posisi Horisontal (X,Y) nilai Kedalaman / ZKedalaman / Z
• Sinkronisasi Data (X,Y) dan (Z)Sinkronisasi Data (X,Y) dan (Z)• Koreksi dan Reduksi Data (Z) Koreksi dan Reduksi Data (Z) • SOP dan Spesifikasi Teknik SOP dan Spesifikasi Teknik
Dwi W, 2010
Persoalan Persoalan PemerumanPemeruman
• Metode dan Teknologi Silahkan Metode dan Teknologi Silahkan Review Kuliah 04 GD 4110 dan Review Kuliah 04 GD 4110 dan Kuliah-kuliah sebelumnya Kuliah-kuliah sebelumnya
Dwi W, 2010
1. Pengadaan Titik Referensi 1. Pengadaan Titik Referensi
Dwi W, 2010
Pengadaan Titik Kontrol sebagai Referensi untuk Pengukuran Kedalaman - Referensi Posisi Horisontal (Metode & Teknologi ) - Referensi Tinggi dan Stasiun Pasut (Metode & Teknologi)
2. Instalasi Sistem pada Wahana 2. Instalasi Sistem pada Wahana SurveySurvey
• Sumber TeganganSumber Tegangan• Transduser dan Transduser dan
EchosounderEchosounder• Receiver Receiver
GPS/PrismaGPS/Prisma• KomputerKomputer• KomunikasiKomunikasi• Bar CheckBar Check
• Logistik (BBM, Logistik (BBM, Konsumsi dll)Konsumsi dll)
Dwi W, 2010
Catat : Nilai2 Kedudukan Tranduser, Draft Perahu, Hasil Bar Check
3. Bar Check (Sebelum &Sesudah 3. Bar Check (Sebelum &Sesudah Pemeruman Pemeruman
• Untuk kalibrasi Untuk kalibrasi alat perum alat perum terhadap nilai-terhadap nilai-nilai yang nilai yang dianggap benar.dianggap benar.
• Bar Check Bar Check dilakukan pada dilakukan pada daerah survey daerah survey yang yang diperkirakan diperkirakan paling dalampaling dalam
• Dilakukan Dilakukan setiap interval 1 setiap interval 1 m m
Dwi W, 2010
5. Desain Interval Lajur (Route), 5. Desain Interval Lajur (Route), Pemeruman Pemeruman
• Normatif : Normatif : Sesuai Sesuai SpesifikasiSpesifikasi
• Pendekatan : Pendekatan : Sejajar Garis Sejajar Garis Pantai, Tegak Pantai, Tegak Lurus Pantai Lurus Pantai atau Arah atau Arah TertentuTertentu
• Interval Lajur Interval Lajur Perum fungsi Perum fungsi dari skala peta dari skala peta yang akan yang akan dibuat dibuat
Dwi W, 2010
Ke Arah Mana ?
Titik Ikat
Titik IkatSt. Pasut
6. Kegiatan 6. Kegiatan PemerumanPemeruman
Dwi W, 2010
7. Pengolahan Data7. Pengolahan Data
Dilakukan untuk menentukan parameter berdasarkan Dilakukan untuk menentukan parameter berdasarkan variabel-varibel pengukuran dan korelasinya variabel-varibel pengukuran dan korelasinya kedalam suatu sistem penyajian informasi yang kedalam suatu sistem penyajian informasi yang terpadu:terpadu:
a. Data Apa ?a. Data Apa ?
b. Bagaimana Rangkaian Sistem Pengukuran ?b. Bagaimana Rangkaian Sistem Pengukuran ?• Bila Sistem Komunikasi Data Berbeda.Bila Sistem Komunikasi Data Berbeda.• Bila Sistem Komunikasi Data Terintegrasi Bila Sistem Komunikasi Data Terintegrasi
c. Secara konseptual poisitioning untuk membangun c. Secara konseptual poisitioning untuk membangun basis data spasial :basis data spasial :
No. X, Y, Z, I No. X, Y, Z, I Dwi W, 2010
7.1 Koreksi dan Reduksi 7.1 Koreksi dan Reduksi
Koreksi Data Kedalaman Koreksi Data Kedalaman Jika diperoleh data ukuran kedalaman Du Jika diperoleh data ukuran kedalaman Du
maka nilai kedalaman definitif D = Du (K1,K2,...Kn)maka nilai kedalaman definitif D = Du (K1,K2,...Kn)
Dimana (Review Hidrografi I dan II)Dimana (Review Hidrografi I dan II)
K1 : Koreksi Draft K1 : Koreksi Draft
K2 : Settlemnet adn SquadK2 : Settlemnet adn Squad
K3 : Koreksi KecepatanK3 : Koreksi Kecepatan
K4 : Koreksi PasutK4 : Koreksi Pasut
K5 : Koreksi BarcheckK5 : Koreksi Barcheck
Dwi W, 2010
7.2 Integrasi Posisi Horisontal dan 7.2 Integrasi Posisi Horisontal dan Kedalaman Kedalaman
Dwi W, 2010
Metode Penentuan Posisi Horisontal
Metode Penentuan Kedalaman
Hubungan
Sistem
Data, Koreksi
Data, Koreksi
Proses Hitungan
ProsesHitungan
Parameter DKetelitian
Parameter X,Y
Ketelitian
Identifier
PenyajianSebaran
DataPeta Kontur
Korelasi Data
Potret Kegiatan Kemker Potret Kegiatan Kemker Angkatan 2001Angkatan 2001
Dwi W, 2010
Mencari Perahu yang Dapat disewa
Pertimbangkan
Size Daya Tampung ?Berapa Sewa/Hari ?Termasuk Nahkoda ?Jenis mesin, BBM ?---
Potret Kegiatan Kemker Potret Kegiatan Kemker Angkatan 2001Angkatan 2001
Dwi W, 2010
Interaksi dengan Penduduk Setempat--
Potret Kegiatan Kemker Potret Kegiatan Kemker Angkatan 2001Angkatan 2001
Dwi W, 2010
Persiapan Titik Kontrol
Per 1 Regu
Potret Kegiatan Kemker Potret Kegiatan Kemker Angkatan 2001Angkatan 2001
Dwi W, 2010
Target Bidikan Selalu Bergerak
Potret Kegiatan Kemker Potret Kegiatan Kemker Angkatan 2001Angkatan 2001
Dwi W, 2010
Gantian ! : Mekanisme Pengalaman Per Anggota Regu
Potret Kegiatan Kemker Potret Kegiatan Kemker Angkatan 2001Angkatan 2001
Dwi W, 2010Sinkronisasi Data GPS dan Titik Fix Perum di Perahu
Potret Kegiatan Kemker Potret Kegiatan Kemker Angkatan 2001Angkatan 2001
Dwi W, 2010
Ketrampilan Membidik
Potret Kegiatan Kemker Potret Kegiatan Kemker Angkatan 2001Angkatan 2001
Dwi W, 2010Lainnnya
Potret Kegiatan Kemker Potret Kegiatan Kemker Angkatan 2001Angkatan 2001
Dwi W, 2010Lainnnya
Potret Kegiatan Kemker Potret Kegiatan Kemker Angkatan 2001Angkatan 2001
Dwi W, 2010Lainnnya
Potret Kegiatan Kemker Potret Kegiatan Kemker Angkatan 2001Angkatan 2001
Dwi W, 2010Lainnnya
Potret Kegiatan Kemker Potret Kegiatan Kemker Angkatan 2001Angkatan 2001
Dwi W, 2010Lainnnya
Potret Kegiatan Kemker Potret Kegiatan Kemker Angkatan 2001Angkatan 2001
Dwi W, 2010Lainnnya
Potret Kegiatan Kemker Potret Kegiatan Kemker Angkatan 2001Angkatan 2001
Dwi W, 2010Lainnnya
Potret Kegiatan Kemker Potret Kegiatan Kemker Angkatan 2001Angkatan 2001
Dwi W, 2010Lainnnya
Penutupan Kemker Angkatan Penutupan Kemker Angkatan 20012001
Dwi W, 2010Lainnnya
Kriteria PemerumanKriteria Pemeruman
• SStandardisasi tandardisasi IHO IHO untuk Survei untuk Survei HidrografiHidrografi
• Standard User :Standard User :
KKetentuan Teknis untuk Survei dan etentuan Teknis untuk Survei dan Peletakan Pipa dan Kabel Bawah Peletakan Pipa dan Kabel Bawah LautLaut
Eka Djunarsjah, 2010
Standardisasi IHOStandardisasi IHO
• Perkembangan Standardisasi :Perkembangan Standardisasi :− Disesuaikan dengan perkembangan Disesuaikan dengan perkembangan
teknologi terbaru, seperti GNSS untuk teknologi terbaru, seperti GNSS untuk penentuan posisi teliti dan MBES untuk penentuan posisi teliti dan MBES untuk pengukuran kedalaman dengan cakupan pengukuran kedalaman dengan cakupan 100 %100 %
• RevolusiRevolusi Standar Ketelitian : Standar Ketelitian :− Berbasiskan Berbasiskan skala surveiskala survei (SP-44 Edisi ke-1 (SP-44 Edisi ke-1
Tahun 1968, SP-44 Edisi ke-2 Tahun 1982, Tahun 1968, SP-44 Edisi ke-2 Tahun 1982, dan SP-44 Edisi ke-3 Tahun 1987)dan SP-44 Edisi ke-3 Tahun 1987)
− Berbasiskan Berbasiskan kedalamankedalaman daerah survei (SP- daerah survei (SP-44 Edisi ke-4 Tahun 1998 dan SP-44 Edisi 44 Edisi ke-4 Tahun 1998 dan SP-44 Edisi ke-5 Tahun 2008)ke-5 Tahun 2008)
Eka Djunarsjah, 2010
Standardisasi IHO untuk Standardisasi IHO untuk PosisiPosisi
Eka Djunarsjah, 2010
Orde Survei Terbaru (Edisi ke-5 Orde Survei Terbaru (Edisi ke-5 Tahun 2008)Tahun 2008)
Eka Djunarsjah, 2010
Standardisasi IHO untuk Standardisasi IHO untuk KedalamanKedalaman
• Ketelitian Kedalaman :Ketelitian Kedalaman :− Berbasiskan skala survei Berbasiskan skala survei : : 1 % 1 %
kedalaman (d)kedalaman (d)
− Berbasiskan kedalaman Berbasiskan kedalaman :: a a22 + + (b x d)(b x d)22
• Klasifikasi Orde Ketelitian :Klasifikasi Orde Ketelitian :− Orde SpesialOrde Spesial :: a = 0.25 m, b = a = 0.25 m, b =
0.00750.0075− Orde 1 aOrde 1 a :: a = 0.50 m, b = 0.0130a = 0.50 m, b = 0.0130− Orde 1 bOrde 1 b :: a = 0.50 m, b = 0.0130a = 0.50 m, b = 0.0130− Orde 2Orde 2 :: a = 1.00 m, b = 0.0230a = 1.00 m, b = 0.0230
Eka Djunarsjah, 2010
Standar Kerapatan Data (1)Standar Kerapatan Data (1)
• Antisipasi terhadap tuntutan atas Antisipasi terhadap tuntutan atas
kerapatan data yang dibutuhkan bagi kerapatan data yang dibutuhkan bagi
penyelidikan bawah lautpenyelidikan bawah laut
• Tidak digunakan pada Orde Spesial dan Tidak digunakan pada Orde Spesial dan
Orde 1a, karena cakupan batimetrinya Orde 1a, karena cakupan batimetrinya
adalah 100 %, sedangkan Orde 1b dan adalah 100 %, sedangkan Orde 1b dan
Orde 2 bergantung pada kedalamanOrde 2 bergantung pada kedalaman
Eka Djunarsjah, 2010
Standar Kerapatan Data (2)Standar Kerapatan Data (2)
Eka Djunarsjah, 2010
Standar LainnyaStandar Lainnya
• Untuk keperluan pendefinisian Untuk keperluan pendefinisian chart datumchart datum
dan dan reduksi kedalamanreduksi kedalaman (hingga kedalaman (hingga kedalaman
200 meter) diperlukan pengamatan pasut 200 meter) diperlukan pengamatan pasut
minimal 30 hariminimal 30 hari
• Pengkajian Pengkajian kualitas datakualitas data secara komprehensif secara komprehensif
dapat dilakukan apabila tersedia dapat dilakukan apabila tersedia metadatametadata
yang berisi informasi tentang : kapal, daerah, yang berisi informasi tentang : kapal, daerah,
waktu, peralatan survei, serta prosedur waktu, peralatan survei, serta prosedur
kalibrasi, penentuan kecepatan akustik, kalibrasi, penentuan kecepatan akustik,
metode reduksi pasut, dan estimasi ketelitian metode reduksi pasut, dan estimasi ketelitian
datadata
Eka Djunarsjah, 2010
Survei dan Peletakan Pipa dan Survei dan Peletakan Pipa dan KabelKabel
Eka Djunarsjah, 2010
• Kriteria Pemeruman untuk Survei Kriteria Pemeruman untuk Survei
berhubungan dengan berhubungan dengan Perencanaan dan Perencanaan dan
PersiapanPersiapan Peletakan Pipa dan Kabel Peletakan Pipa dan Kabel
Bawah LautBawah Laut
• Kriteria Pemeruman untuk Peletakan Kriteria Pemeruman untuk Peletakan
berhubungan dengan kegiatan saat berhubungan dengan kegiatan saat
KonstruksiKonstruksi atau saat atau saat PemasanganPemasangan Pipa Pipa
dan Kabel Bawah Lautdan Kabel Bawah Laut
Contoh Survei Re-Route Pipa Contoh Survei Re-Route Pipa Gas PGNGas PGN
Eka Djunarsjah, 2010
Lokasi Survei Re-RouteLokasi Survei Re-Route
Eka Djunarsjah, 2010
Lokasi Survei Re-Route Lokasi Survei Re-Route (Detail)(Detail)
Eka Djunarsjah, 2010
Ruang Lingkup Survei Re-Ruang Lingkup Survei Re-RouteRoute
Eka Djunarsjah, 2010
Eka Djunarsjah, 2010
Ruang Lingkup Survei Re-Ruang Lingkup Survei Re-Route (Detail)Route (Detail)
Eka Djunarsjah, 2010
Ruang Lingkup Survei Re-Ruang Lingkup Survei Re-Route (Detail)Route (Detail)
Eka Djunarsjah, 2010
Ruang Lingkup Survei Re-Ruang Lingkup Survei Re-Route (Detail)Route (Detail)
Eka Djunarsjah, 2010
Ruang Lingkup Survei Re-Ruang Lingkup Survei Re-Route (Detail)Route (Detail)