Post on 30-Jul-2019
MUTAN GENJAH DARI VARIETAS CISADANE
Hugiono* dan Tatang Rustandi*
ABSTRAK
KUTAN GEN~AH VARlET AS CISADANE • Benih varietas Cisadane diiradiasi dengan60
sinar gamma dari Co dengan dosis 0,1-0,5 kGy. Setelah diiradiasi benih ditanam di
sawah sebagai pertanaman HI pada musim tanam 1986 di KP Pusakanegara. Setiap malai
HI ditanam sebanyak 15 tanaman sebagai pertanaman H2, Pada generasi HZ tanaman yangberumur genjah dipilih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis iradiasi 0,1 - 0,4
kGy mepunyai peluang yang sangat besar untuk mendapatkan mutan genjah pada varietas
Cisa~ane. Hutan genjah Obs-Z08/1Z mempunyai daya hasil yang cukup tinggi dibanding
mutan genjah yang lain yaitu dapat mencapai 6,06 ton/Ha.
ABSTRACT
EARLY tfATURING MUTANTS or CISADANIt VARIETY. Seeds of Cisadane variety were60
irradiated by gamma rays from Co source in a dose range from 0,1 to 0,5 kGy. After
irradiation seeds were planted as an HI at Pusakanegara paddy field during the wet
season of 1986. Fifthteen plants from each HI panicle were planted as HZ generation.
In the HZ generation early maturing mutants were selected. It was found thatirradiated of 0,1 to 0,4 kGy have a high probabilty for getting of early maturing
mutants in Cisadane variety. Early maturing mutant of Obs-Z08/1Z was a high poten
tial (6.06 ton/Ha ) then other early maturing mutants,
PENDAHULUAN
Peningkatan produksi beras melalui ekstensifikasi dan intensi
fikasi telah lama berhasil dilakukan. Usaha intensifikasi dilakukan
melalui penggunaan varietas unggul, pemupukan yang tepat, pengairan
yang teratur, pengendalian hama dan penyakit secara terpadu, serta
cara bercocok tanam dan penanganan pasca panen dengan baik (1).
* Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi, BATAN
307
Dalam usaha melaksanakan intensifikasi melalui eara bereoeok
tanam, pergiliran tanaman merupakan tehnik yang sangat penting untuk
mempertahankan, memantapkan dan meningkatkan produktivitas lahan
sawah. Oleh karena itu, penggunaan varietas berumur genjah sangat
memungkinkan untuk meningkatkan intensitas tanam pada lahan sawah.
Dengan demikian dapat dimungkinkan penanaman padi dua kali setahun
ditambah tanaman palawija satu kali (2).
Usaha untuk mendapatkan varietas padi yang berumur genjah telah
ban yak dilakukan. Penerapan tehnik mutasi imbas untuk mendapatkan
varietas padi berumur genjah mempunyai peluang besar untuk berhasil.
Beberapa mutan genjah telah banyak dilepas sebagai varietas baru di
Cina, Bangladesh,India,Jepang, Filipina, Hongaria dan Pakistan (3).
Dalam makal~h ini akan disajikan hasil pengamatan mutan genjah
yang diperoleh dari iradiasi varietas Cisadane dengan sinar gamma
dalam rangka mendapatkan varietas padi yang berproduksi tinggi.
BAliAN DAN METODE
Benih varietas Cieadane diiradiasi dengan sinar gamma dari 60Co
dengan dosis iradiasi berkisar antara 0,1-0,5 kGy di Pusat Aplikasi
Isotop dan Radiasi Jakarta. Jumlah benih yang diiradiasi 100 gr
setiap dosis. Setelah diiradiasi benih disemai dan setelah berumur
21 hari ditanam di sawah dengan jarak tanam 25x25 em sebagai perta
naman M1 di KP Pusakanegara pada musim tanam 1986. Pemupukan urea
dan TSP dengan dosis 120 kg N dan 45 kg P205 diberikan pada saat
tanam dan pada saat berumur 30 dan 60 hari setelah tanam.
Setiap tanaman M1 dipanen 3 malal dan kemudian gabah dari se
tiap malai disemai dan di tanam seeara baris sebanyak 15 tanaman
sebaga i pertanaman M2• Tanaman yang berbunga lebi h awal daripada
tanaman pembanding (varietas asal) dipanen dan ditanam sebanyak 30
tanaman sebagai galur tanaman M3' Galur tanaman M3 dimurnikan pada
generasi M4' M5 dan seterusnya. Galur tanaman yang telah homogen diuji daya hasilnya pada pengujian daya hasil. Pengujian daya hasil
dilakukan dengan Rancangan Aeak Kelompok dengan menanam galur mutan
tersebut pada plot yang berukuran 4 x 5 m dan diulang 4 kali.
308
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengamatan jumlah tanaman M1, tanaman M2 dan frekuensi jumlah
mutan genjah pada generasi M2 disaj ikan pada Tabel 1. Dari tabel
tersebut tampak bahwa pada iradiasi dengan dosis 0,1 - 0,4 kGy mem
berikan hasil yang baik untuk mendapatkan mutan genjah pada varietas
Cisadane. Pada dosis 0,5 kGy ternyata tidak didapatkan mutan genjah.
Diduga hal ini bahwa perlakuan iradiasi dengan dosis 0,5 kGy menim
bulkan banyak kerusakan sel, dengan demikian mutasi umur genjah pada
dosis tersebut tidak banyak muncul. Perlakuan dengan dosis 0,2 kGy
dan 0,3 kGy ternyata memberikan mutan genjah lebih banyak daripada
dosis yang lain. Hasil demikian juga pernah diperoleh pada iradiasi
varietas Pelita III (4) dan varietas IR-5 (5).
Hasil pemurnian galur mutan genjah pada generasi M3 dan M4
disajikan pada Tabel 2. Dari pemurnian tersebut tampak bahwa galur
mutan genjah yang dimurnikan umurnya telah stabil dan tidak memisah
lagi pada generasi M3 dan M4' Galur mutan genjah tersebut pada
umumnya mempunyai rata-rata umur panen 121-128 hari sedangkan 2
galur mutan yang lain yai tu galur mutan Obs-208/12 dan Obs-121/18
mempunyai rata-rata umur panen 117-119 hari. Galur mutan Obs208/12
dan Obs-121/18 ternyata kurang lebih 14 hari lebih genjah daripada
varietas induknya Cisadane.
Selanjutnya data pengujian daya hasil galur mutan kedua galur
mutan tersebut dibandingkan dengan galur-galur lain disaj ikan pada
Tabel 3. Dari Tabel 3 tampak bahwa galur Obs-208/12 dan Obs-121/18
mempunyai rata-rata produksi cukup tinggi pada setiap musim pengu
jian dan tidak berbeda nyata dengan varietas Cisadane tanpa iradiasi
(pembanding). Tabel 3 juga menunjukkan bahwa pada musim tanam MH.
1989/1990 galur mutan Obs-208/12 mempunyai rata-rata produksi paling
tinggi, yaitu dapat mencapai 6,06 ton/Ha, sedangkan galur-galur yang
lain sangat rendah. Pada musim tanam MK 1989 dan MH 1989/1990 ter
jadi,serangan hama beluk dan walang sangit di lapangan. Oleh karena
galur Obs-279, Obs-306, dan Obs-330 berumur panjang maka galur-galur
tersebut terserang hama beluk dan wereng coklat sehingga banyak
malai yang hampa. Gahir Obs-208/12 dan Obs-121/18 karena umurnya
genjah maka galur tersebut bebas dari serangan hama tersebut. Dengan
demikian menurunnya angka produksi galur Obs-279, Obs-306, dan Obs
330 dikarenakan adanya serangan hama beluk dan walang sangit.
309
Pengamatan sifat agronomi galur mutan Obs-208/12 dan Obs-121/18
disajikan pada Tabel 4. Dari Tabel tersebut tampak bahwa Obs-208/12
Jah Obs-lQlJlO umurnya dua mlnggu leblh genJab dari pada varietas
Cisadane (pembanding). Sifat-sifat lain seperti jumlah anakan, warna
dan bentuk gabah, kerontokan dan ketahanan terhadap wereng coklat
hampir tidak berbeda dengan varietas Cisadane.
KESIMPULAN
Perlakuan iradiasi dengan sinar gamma pada varietas Cisadane
dengan dosis 0,2 kGy memberikan kemungkinan yang lebih baik untuk
mendapatkan mutan genjah yang berproduksi tinggi. Galur mutan Obs
208/12 mempunyai daya hasil cukup tinggi, yaitu dapat mencapai 6,06
ton/Ha.
DAFTAR PUSTAKA
1. OKA, I.N. dan BAHAGIAWATI, H., "Pengendalian terpadu hama padi".
Simposium Padi, Sukamandi (1984).
2. S. PARTOHARDJONO, M. ISMUNADJI dan DARWIS, S.N., "Produktivitaslahan sawah dan efisiensi penggunaan pupuk", Padi Masalah dan
Hasil Penelitian, Badan Litbang Pertanian, Bogor (1988) 17.
3. MICKE, A. Use of mutation induction to alter the ontogeneticpattern of crop plants, Gamma-field Symposia 18 (1979) 1
4. MUGIONO dan M. ISMACHIN, "Mutan genjah padi varietas Pelita I-I",
Pemuliaan Tanaman (Kesimpulan Simposium Yogyakarta, (1974),
BATAN (1974) 18.
5. ISMACHIN, M. Sifat genjah mutan padi varietas Pelita 1/1 dan IR
5, Disertasi Pasaca Sarjana, IPB, Bogor (1983).
310
Tabel 1. Jumlah tanam~"" M1, M2 dan frekuensi jumlah mutangenjah varietas Cisadane yang diiradiasi dengansinar gamma pada dosis 0,1-0,5 kGy.
: jumlah : jumlah : jumlah
Dosis iradiasi :populasi:populasi: mutanI M I MI' hI 1 I 2 I genJa
Frekuensi mu
tan genjah
o kGy
0, 1 kGy0,2 kGy
0,3 kGy
0, 4 kGyo , 5 kGy
200
2462581987241
3801 5001 380
1 410
1 290510
o162
1o
o7 x 10-4
43 x 10-4
14 x 10-4
8 x 10-4o
Tabel 2. Umur galur mutan genjah dari iradiasi varietas Ci-
sadane pada generasi M3 dan M4-----------------------------------------------------------
DosisRata-rata umur (hari)
No.No.galuriradiasi Keterangan
(kGy)M3M4
1.
Obs-7/pn 0,1125±1,61124±1,57rata2.
Obs-121/18 0,2117±2,01115±1,24rata3.
Obs-123/11-20,2123±1,82122±1,35rata4.
Obs-123/11-30,2123±1,46121±1,91rata5.
Obs-123/12-10,2124±l,06122±1,74rata6.
Obs-123/12-20,2124±1,13123±1,87rata7.
Obs-208/12 0,2117±1,03119±1,75rata8.
Obs-69/pn 0,3126±2,02128±1,93rata9.
Obs-77/pn 0,3123±2,14122±1,98rata10.
Obs-l02/pn0,4122±1,85123±1,72rata11.
Cisadane 0135±O,68134±O,24rata
311
Tabel 3. Rata-rata produksi galur mutan genjah dan mutan
dari varietas Cisadane pada pengujian daya hasildi KP. Pusakanegara
Produksi (ton/ha)
No. No. galur Asal'87/88 '88 '89 '89/99
312
1. Obs-2792. Obs-306
3. Obs-330
4. Obs-121/18
5. Obs-208/126. Obs-137. Obs-17
8. Obs-322
9. Obs-335
10. Obs-336
11. Cisadane
Cisadane
Cisadane
CisadaneCisadane
Cisadane
CisadaneCisadane
Cisadane
Cisadane
Cisadane
Cisadane
0, 2 kGy
0,2 kGy0,2 kGy
0,2 kGy
0,2 kGy
0,2 kGy
0,3 kGy
0,3 kGy0,3 kGy
0,3 kGy
° kGy
4,88
4,95
4,88
5,35
6,10
5,876,12
5,31
5,86
4,53
4,904,75
4,63
5,73
4,25
3,922,08
4,99
5,83
4,72
3,62
4,12
4,505,78
6,06
4,05
Tabel 4. Data sifat agronomi galur mutan genjah Obs-l21/18, Obs-208/12 dan Cisadane
w•....W
Sifat agronomi
Asal
Umur
Tingi tanaman
Jumlah anakan
Produksi
Warna daun
Huka daun
Warna gabah
Bentuk gabah
Kerontokan
Kerebahan
Ketahanan terhadap
wereng eoklat
Biotipe 1:
Biotipe 2:
Biotipe SU
Galur Obs-121/18
Cisadane 0,2 kGy
115-120 hari
110-130 em
10-15 batang
4,5-5 ton/Ha
hijau
kasar
kuning
gemuk
tahan
agak tahan
tahan
agak tahan
rent an
Galur Obs-208/12
Cisadane 0,2 kGy
110-115 hari
110-120 em
15-20 batang
4,5-6 ton/Ha
hijau
kasar
kuning
gemuk
sedang
agak tahan
tahan
agak tahan
rentan
Varietas Cisadane
Pel ita 1-1/B-2388
130-135 hari
115-125 em
15-20 batang
4,5-5 ton/Ha
hijau
kasar
kuning
gemuk
sedang
agak tahan
tahan
agak tahan
rent an
DI SKUS I
MINANTYORINI
Setelah didapatkan mutan genjah Obs 208/12 418 mempunyai day a hasil
tinggi dibanding mutan genjah yang lain, apakah sifat-sHat baik
Cisadane yang non mutan WC(I, 2) masih tetap ?
MUGIONO
Sifat-sifat baik pada varietas Cisadane ternyata tidak banyak ber
ubah, terutama pada ketahanannya terhadap WC. SHat agronomi lain
yang berubah, yaitu sifat tinggi tanaman (±5 em) lebih pendek dari
pada varietas asalnya). Pada pengujian daya hasil di Kebun Pereobaan
Pusaka Negara ternyata potensi hasil galur mutan Cisadane tidak
berbeda (sarna) dengan varietas Cisadane, hanya umurnya saja 2 minggu
lebih genjah.
SOETJIPTO
1. Berapa rentangan (range) umur tanaman dari galur-galur mutan.
2. Bagaimana ketahanan galur-galur mutan Cisadane tersebut terharlap
wereng eoklat biotipe I, 2, dan sumut.
MUGIONO
1. Galur mutan genjah Cisadane yang produksinya tinggi ada 2, yaitu
Obs-121/18 dan Obs-208/12 masing-masing dengan interval 115 - 120
hari dan 110 - 115 hari.
2. Berdasarkan pengujian yang dilakukan di rumah kaea Hama dan
Penyakit Balittan Bogor.
UKUP SUDRIATNA
Apakah setelah diradlasi sinar gamma tidak atau ada dampak negatif
terhadap konsumen (manusia). Mohon penJelasan.
MUGIONO
Galur mutan atau varietas hasil iradlasi sampai saat Inl belum
menunJukan adanya dampak negatif apabila dimakan manusia.
314
SUSANTO T.W.
Tampak bahwa makin tinggi dosis radiasi yang diberikan, menekanjumlah populasi di MI.1. Mengapa hal demikian dapat terjadi?2. Apakah populasi Ml telah mencukupi adanya keragaman akibat mutasi.
MUG IONO
1. Makin tinggi dosis iradiasi yang diberikan makin banyak terjadikerusakan fi sis sehingga makin banyak tanaman yang mati.
2. Sebetulnya populasi M1 yang dipergunakan pada penelitian in1belum mencukupi atau belum sesuai yang dianjurkan. Karenaterbatasnya areal tanaman yang digunakan maka populasi Mltersebut sangat sedikit. Makin banyak pop1l1asi Ml yang ditanammakin baik, sehingga keragaman genetis tanaman M1 yang diseleksimakin besar.
MURDANI DIREDJA
1. Berapa jumlah keperluan optimum yang digunakan dalam iradiasi/dosis ?
2. Apakah pada pertanaman Ml diadakan seleksi, kalau tidak berapabanyak malai dari setiap rumpun/tanaman yang ditanam dipilih padapertanaman M2.
MUGIONO
1. Maar saya kurang begitu haral berapa seharusnya jllmlah benihoptimum untuk diiradiasi, hal ini ada kai tannya dengan jumlahpopulasi Ml yang d1butuhakan. Untuk leb ih jelasnya Anda dapatmembaca buku Manual on mutation breeding tentang ukuran populasi
dalam pemuliaan mutasi tanaman berbiak seksual.2. Tidak perlu diadakan seleksi karena pada tanaman M1 terjadi keru
sakan fisis. Makin banyak tanaman ~f1 dipanen makin baik karenakeragamannya besar.
BAMBANG K.
1. Mohon informasi mengenai ketahanan Obs 208/12 terhadap wereng
coklat biotipe 2, penyakit bakteri hama daun, tinggi tanaman, dan
315
rasa nasinya.
2. Apkah galur tersebut telah dikembangkan dalam rangka pelepasan
varietas.
MUGI ONO
1. Obs 208/12 rnernpunyaiketahanan terhadap wereng coklat biotipe 2
dan penyakit harna daun sarna dengan Cisadane. Tinggi tanaman lebih
pendek sedang rasa nasi sarna dengan Cisadane.
2. Galur tersebut pada musim 1989/1990 telah diikutsertakan pada
pengujian multi lokasi.
SUPRIYADI
Dari hasil rnutan varietas Cisadane yang tertinggi adalah 6,10 ton/ha
(hasil percobaan di Pusaka Negara). Menurut Anda hasil ini lebih
tinggi daripada varietas asalnya (Cisadane). Pada hal hasil-hasil
percobaan di Balittan Sukarnandi dan hasil nyata di petani sekitarnya
adalah sekitar 6,5 - 7,5 ton/ha. Jadi hasil mutan Cisadane adalah
masih rendah dari pada varietas asalnya. Kira-kira hal apakah yang
menyebakan mutan Cisadane hasilnya lebih rendah dari pada varietas
Cisadane?
MUGIONO
Pada percoban uj i daya hasil di Kebun Percobaan Pusakanegara pada
musim tanam 1988, 1989, dan 1989/1990 Obs 208/12 hasilnya selalu
lebih tinggi dibanding varietas Cisadane. Untuk membuktikan kenyata
an tersebut saya kira perlu dilakukan pengujian di daerah Sukamandi.
316