Munakahat Dalam Islam (Slide)

Post on 22-Jun-2015

4.598 views 9 download

Transcript of Munakahat Dalam Islam (Slide)

YULIANIPAI III/F1209.12.06778

STAI AULIAURRASYIDIN TEMBILAHAN

FIQIH 2

DEFINISI & HUKUM PERNIKAHAN

Ketika Allah menulis Takdir-Nya, Allah juga menuliskan Satu Nama dalam hidupku. Bertahun aku menunggu Satu Nama itu.

Akhirnya terjawab sudah penantian itu, Kamu adalah Takdir ku.

Apa itu pernikahan ?

Pernikahan dalam fiqh berbahasa arab disebut dengan dua kata, yaitu nikah dan zawaj. Kata na-kaha dan za-wa-ja terdapat dalam Al-Qur’an dengan arti kawin yang berarti bergabung, hubungan kelamin, dan juga berarti akad.

Menurut Fiqh, nikah adalah salah satu asas pokok hidup yang paling utama dalam pergaulan atau masyarakat yang sempurna.

Lanjutan,,,Menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 pengertian perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.

Menurut Kompilasi Hukum Islam pasal 2 perkawinan adalah suatu pernikahan yang merupakan akad yang sangat baik untuk mentaati perintah Allah dan pelaksanaanya adalah merupakan ibadah.

Pernikahan dianggap sah apabila dilakukan menurut hukum perkawinan masing-masing agama dan kepercayaan serta tercatat oleh lembaga yang berwenang menurut perundang-undangan yang berlaku.

Apa dasar hukum tentang pernikahan ?

1. Menurut Fiqh Munakahata. Dalil Al-Qur’anAllah SWT berfirman dalam surat An - Nisa Ayat 3 yang artinya :” Dan jika kamu takut tidak akan berlaku adil terhadap anak yatim, maka kawinilah perempuan-perempuan lain yang kamu senangi, dua, tiga atau empat dan jika kamu takut tidak akan berlaku adil, cukup satu orang saja.”

b. Dalil As-SunnahDiriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud r.a. dari Rasulullah yang bersabda, “Wahai para pemuda, barangsiapa dioantara kalian memiliki kemampuan, maka nikahilah, karena itu dapat lebih baik menahan pandangan dan menjaga kehormatan. Dan siapa yang tidak memiiki kemampuan itu, hendaklah ia selalu berpuasa, sebab puasa itu merupakan kendali baginya. (H.R.Bukhari-Muslim).

Lanjutan,,,

2. Menurut Undang – Undang Perkawinan tahun 1974Landasan hukum terdapat dalam Pasal 2 ayat (1) dan Pasal 2 ayat (2)  UU Perkawinan yang rumusannya :Perkawinan adalah sah apabila dilakukan menurut hukum masing-masing agamanya dan kepercayaannya itu. Tiap – tiap perkawinan dicatat menurut peraturan – peraturan, pereundang – undangan yang berlaku.

HUKUM PERNIKAHAN

WAJIBSUNAH

MUBAH/BOLEH

MAKRUH

HARAM

Y U L I A N I