Post on 11-Aug-2015
description
Metabolisme Zat Gizi Mineral
Mineral Makro dan MikroMineral adalah elemen Kimia yang ada dalam abu sebagai hasil sisa pembakaran jaringan tubuh
atau makanan.
• Mineral esensiel apabila elemen kimia dibutuhkan agar tubuh berfungsi baik danharus
terus-menerus disuplai dari luar tubuh.
• Jika tidak esensiel masuk tubuh melalu berbagai macam cara.
• Element ini biasanya disebut juga Zat Gizi Anorganik.
Interaksi mineral
Zn Ca
Cl
As
FS
P
SCo W
Fe
Se
Na
Mg
I
Mo
K
Mn CuAl
Be
Cd
Ag
Fungsi Mineral
• Memberi kekuatan pada struktur rangka
• Menjadi bagian dari komponen organik tubuh seperti protein dan lemak yang
membentuk otot,organ,sel darah, serta jaringan lunak yang lain dalam tubuh.
• Mengaktifkan enzym
• Mengatur keseimbangan asam-basa.
• Menggerakkan sifat khas kepekaan dari otot dan syaraf.
• Berkerjasama dengan hormon dan vitamin sebagai regulator dalam metabolisme.
Mineral Makro:
Calcium , Phosphor, Natrium,Chlor, Magnesium, Kalium dan Sulfur
diperlukan pada kisaran 0,1 s/d >1gram perhari.
Mikro mineral= Tracemineral..
Chromiuom, Cobalt,Cu,F, I, Fe, Mn, Mo,Se,Si,Zn,As
Dibutuhkan dalam jumlah Microgram hingga mgram saja.
Peran Mineral dalam metabolisme;Mineral Fungsi
1. Calcium (Ca) Kelenturan cel, mengactifkan enzym, skresi hormon.
2. Phosphor(P) Pemanfaatan energy( pembentukan ATP). Metabolisme asam amino, pembentukan protein, system enzyme, pem,bentukan phospholipid.
3. Sodium (Na) Keseimbangan asam-basa dalam tubuh dan absprbsi gula.
4. Chlorine (Cl) Keseimbangan asam-basa. Asam lambung, mengasktifkan enzyme.
5. Magnesium (Mg) Mengaktifkan enzyme.6. Potassium (K) Keseimbangan asam-basa, reaksi enzyme, transfer zat gizi.
7. Sulfur (S) Komponen dari vitamin biotin dan thyamin. Kompenen dari koenzym A.
8. Chromium (Cr) Komponen dari glucose transfer factor,mengaktifkan enzym, stimulasi synthesa asam lemak.
9. Copper (Cu) Bagian dari beberpa enzyme.10. Iodine(I). Bagian darihormon thyroid yang mengatur metabolime.
11. Besi (Fe) Componen cytocrome, komponen dari haemoglobine yang membawa oxygen pada jaringan.
12. Manganase (Mn) Enzym activator
13. Molybdenum((Mo) Komponen dari system enzyme.14. Selenium (Se) Komponen enzyme.15. Zinc (Zn) Komponen dari system enzym
Penyebab kekurangan atau keracunan Mineral
Kemungkinan adanya pengaruh kekurangan atau kelebihan mineral tertentu ikut berperan
terjadinya atherosclerosis, diabetes, gagal jantung, batu ginjal, tekanan darah tinggi. Kekurangan
atau kelebihan mineral terutama karena daya dukung bumi yang sudah terlalu tua ditinggali
manusia dengan segala upayanya untuk memenuhi kebutuhan ikut mengurangi kemampuan
bumi menyediakan mineral yang seimbang .
Cara bertani yang kurang tepat. 1. Penggunaan sampah untuk pupuk; Memang bagus memanfaatkan sampah untuk
menyuburkan tanah tetapi perlu kehati2an karena adnya zat-zat beracun terikut dalam
sampah. Sulit menghindari keberadaan mineral racun seperti mercuri, timah, dan
cadmium.
2. Membiarkan binatang makan rumput2 pendek yang kemungkinan tinggi selenium.
3. Rendahnya kadar mineral tertentu karena tanaman monocultur yang berkelanjutan.
4. Obat semprot mengandung Cu untuk menghancurkan jamur, tetapi semprotan berlebihan
menekan pemanfaatan mineral lain .
5. Pemberian pakan hewan dengan bhn pakan yang diambil dari tumbuhan yang tumbuh
daerah kurang mineral.
6. Pemupukan yang berlebihan dengan pupuk yang tinggi kadar N, P, K, kapur tohor
akan :a) mematikan mikroorganisme yang berperan merubah mineral menjadi bentuk
yang siap digunakan tumbuhan. b) merubah komposisi kimia tanah, sehingga beberapa
mineral akan menjadi komponen yang tidak larut dan tidak dapat dimanfaatkan tubuh.
Kontaminasi air minum, makanan dan udara oleh mineral racun.
Element kimia toxic termasuk beberapa trace minral esensiel dapat masuk kedalam air
minum, makanan dari lingkungan, perpipaan, alat prosesing, kemasan, atau peralatan dapur
dirumah tangga. Kadang-kadang mineral tertentu paertambahan kadar dalam air minum tersebut
sangat menguntungkan tetapi karena margin /batasan antara cukup dan toxic itu begitu tipis
maka, sulit untuk membatasi jumlah yang masuk tubuh Terkadang excess satu element menekan
mineral lainnya. Penting untuk mengetahui bagaimana potensi pencemaran dari berbagai
element kedalam air minum, makanan maupun udara sehingga upaya tertentu dapat dilakukan
untuk mengontrol jumlah yang dapat ditolerir tubuh.
1. Aluminium (Al); Absorbsi Al berlebihan dapat merusak otak.
2. Arsenic (As) : Keracunban bisa terjadi jika masuk dalam jumlah excess. Keracunan
kronis dapat dan bisu tuli. Tingkat ringan dapat menyebabkan muntah, ulut dan
tenggorokan terasa terbakar, sakit perut dan diare.
3. Cadmium (Cd): Di Jepang pernah terjadi keracunan Cd karena konsumsi kedele yang
ditanam di tanah yang terkontaminasi cadmium hingga >3 ppm . Kemungkinan
keracunan Cadmiun dari Accu mobil, asap rokok, pewarna cat, pupuk posfat tertentu,
tangky air minum.
4. Chlorine(Cl); Caporit yang digunakan untuk menjernihkan air minum, jika berlebihan
dapat merusak liver bahkan menimbulkan kanker.
5. Cuprum (Cu) : Kemungkinan keracunan dari pipa tembaga. Dikawatirkan lebih banyak
pada bayi krn a) bayi butuh air lebih banyak daripada orang dewasa, b) makanan bayi
biasanya variasinya terbatas maka intake mineral lain yang anti Cu juga sangat terbatas.
Gejala keracunan Cu ditandai dengan sakit kepala, pusing, rasa logam pada mulut, ludah
berlebihan, neg-neg, muntah, perut mulas, diare, badan lemas. Jika dibiarkan memburuk
akan diikuti detak jantung kacau, tekanan darah tinggi, anemia haemolitica, sakit kuning,
warna urine menjadi gelap, gagal ginjal dan berujung kematian. Keracunan Cu biasanya
diikuti anemia, dan gangguan mental setelah melahirkan (post partum psikosis).
Counteract dari Cu dengan mengkonsumsi lebih banyak Fe, VitC, Mo, S. Tetapi
keracunan berat tetap perlu pemberian metal binding agent.
6. Fluorine (F) : Kadar sampai dengan 1ppm dalam air minum masih menguntungkan
terutama dalam bentuk ion F anorganik, terutama untuk anak-anak yang giginya sedang
tumbuh. Pada kadar 3 -10 ppm dalam air minum akan menyebabkan gigi anak berwarna.
7. Iodium (I) : Dalam bentuk I131 yang bersifat radioaktif yang merugikan tubuh. Iodium
yang terkontaminasi radioaktif dari nuklir(bocor) atau ledakkan nuklir akan digunakan
sebagaimana iodium biasa yang dibutuhkan tubuh. Ini akan merusak kelenjar thyroid
bahkan dapat sebagai penyebab kanker.
8. Besi (Fe) : Konsumsi Fe yang berlebihan akan tertumpuk di hati, limpa, otot jantung,
pancreas, ginjal. Kelebihan Fe dalam tubuh disebut hemochromatosis, biasanya terjadi
pada pria dewasa peminum alkohol tak terbatas. Excess Fe dalam tingkat ringan akan
menganggu absorbsi Cu, Mn, Zn serta merusak vitamin C dan E. Excess Fe dapat terjadi
karena :a) Makanan asam dimasak dalam alat dari besi, b) Minuman anggur dan sari
apel, c) Air minum;
9. Timbal (Pb); Keracunan timbal banyak terjadi kini karena polusi udara terutama pada
anak-anakusia 0-6 th di perkampungan kumuh perkotaan. Penyebabnya karena makanan
yang terkontaminasi dari cat wadah makanan, atau rumah kayu yang bercat mengandung
timbal. Gejalanya bisa dimulai dari anemia, hyperactive, kesulitran belajar, mental
retardasi hingga kematian. Pada usia diatasnya keracuanan timbal mungkin saja terjadi
dari;a). asap knalpot mobil, asap rokok, asap dari tempat peleburan timah, asap dari api
batuibara, b) Konsumsi beer yg dengan wadah mug timah, buah-2an yang disemprot dgn
pestisida mengandung timbal arsenat, sayur dan buah yang tumbuh disekitar jalan besar
padat lalulintas. Anak-anak dan ibu hamil diduga paling rentan terhadap keracunan
timbal karena: 1) Umumnya mereka kurang Ca dan Fe penangkal kelebihan Pb.2).Anak
yang sedang tumbuh menyerap Pb lebih cepat daripada usia lain.3), Ada pemindahan Pb
yang cepat dari darah ibu lewat placenta ke janin.
10. Mercuri(Hg): Keracunan Hg dapat menyebabkan ; hilangnya keseimbangan, hilang
kemampuan mendengar, bicara dan melihatdisertai gangguan mental. Muncul th 1950an
di Jepang di sebat sebagai penyakit Minamata. Krn muncul pertama kali dijumpai di
Teluk Minamata (80 Km dari nagasaki). Penyakit muncul karena korban mengkonsumsi
ikan dan kerang yang terkontam,inasi methyl mercuri bentuk organik dari mercury yang
lebih beracun daripada bentuk anorganik.Trace mineral selenium mampu memprotek
tubuh dari keracunan .
1. Polusi mercuri dari alam atau buatan manusia.
Atmosphere
Udara mengandung Hg dari alam &hasil perbuatan manusia
LetusanGunung Api Salju dan hujan Industri membakar batubara
Proses alami terjadi Melarutkan Hg dari udara Hg menguap mengotori udara
pelepasan mercuri dikirim kembali ketanah
keudara.
Pertambangan dan peleburan
Tumbuhan dan hewan
ikut terkontaminasi mercuri
dari tanah tempat pakan tumbuh
Erosi batu dan tanah Limbah Industri cair
yg mengandung mercuri
Trace mercuri ada dlm makanan masuk ke danau/sungai
Umumnya kadarnya rendah
Ikan dan binatang hidup di air
Mikroorganisme air
Dasar Endapan
Mercuri mengendap didasar danau diconversi oleh
mikroorganisme air menjadi methyil mercuri dan masuk
kedlm rantai siklus pangan ketika binatang kecil dimakan yang besar.
*Selenium:Penduduk yg tinggal didaerah dengan tanah yang mengandung tinggi selenium
mungkin terjadi keracunan hingga terjadi dermatitis, caries gigi. Pada binatang keracunan dapat
terjadi kecacatan, bahkan kematian.
* Strontoim: Dalam bentukartificial radioaktif strontium 90 yang terbentuk karena ledakan
senjata nuclear . Strontium 90 diserap tubuh dan disimpan dalam tulang yangmenjebabkan
kangker tulang atau leukemia.
*Zinc: Keracunan zinc pada manusia bisa terjadi karena makanan yang disimpan dalam wadah
kaleng (galvanized). Gejalanya sakit berut, neg-neg, muntah diare dan demam tinggi.
Diet dan Pengobatan :
Diet maupun cara-cara pengobatan medis ada yang berdampak pada kekelebihan (keracunan)
atau kekurangan mineral diantaranya:
* Tranfusi: Darah yang diberikan secara berulang-ulang selama waktu tertentu dapat
menimbulkan penumpukan zat besi. Hal ini terjadi karena 1pin darah mengandung 200 mg
minera maka sebagian besar akan tinggal didalam tubuh receptor.
*Dyalysa: Pasien dengan gagal ginjal yang melakukan dialysa untuk membersihkan darah dari
sisa metabolisme , juga terbawa sebagian mineral essensiel. Meskipun ada cara-cara diupayakan
untuk menghindari kehilangan Ca, Mg, K, dan Na, tetap saja beberapa trace mineral dalam darah
terbawa hingga pada tingkat kekurangan.
*Diet: Modifikasi diet yang umumnya diupayakan untuk mengurangi karbohidrat, protein dan
lemak menjadi penyebab hilangnya mineral Cu, Fe, Mg dan Mn. Diet yang dengan cepat
menurunkan berat badan dengan mengeluarkan banyak air (urine) juga menghilangkan
mineral yang larut dalam urine lebih banyak dari biasanya.
*Infus: Pemberian cairan glucose dan zat gizi lain melalui intravena pada jangka p[anjang
akan berakibat terjadinya kekurangan Cr, Mn dan Zn, karena: 1) Masing-masing Trace element
tsb ikut aktif dalam aksi insulin. 2) . Peningkatan kadar gula dalam darah menyebabkan
peningkatan kinerja serta ekresi insulin . Larutan infus biasanya hanya mengandung Mn dan Zn
tetapi tidak ada Cr.
* Memompa perut.: Jumlah mineral yang besar biasanya ada dalam lambung ketika dipompa
hanya akan menyebabkan mineral hilang terbawa feces. K dan Cl umumnya yang menyadi
sangat berkurang.
*Sonde: pemberian makanan cair pada pasien terlalu lama secara berkesinambungkan akan
menyebabkan diare, dehidrasi, akan menghilangkan mineral yang ada dalam makanan cair yang
dikonsumsi, maupun yang keluar pada saluran pencernaan., karena :1) Penurunan ekresi cairan
cerna yang biasanya mencerna formula makanan yang masuk, 2), Alur makanan cair yang deras
melewati dinding usus akan menyebabkan timbulnya effec laksative hingga terbawa sebagian
mineral dari saluran cerna.
Obat-obatan yang mempengaruhi pemanfaatan mineral dalam tubuh;
*Antacide: Adanya zat tak dapat terabsorbsi Aluminium hidroksida , akan menyebabkan
berkurangnya absorbsi mineral,: P, F, dll mineral essensiel. Sebaliknya penggunaan antacide
akan meningkatkan absorbsi Ca, Mg, Na dan bikarbonat hingga menyebabkan keeracunan
karena ekses mineral tsb dalam tubuh.
*Antibiotika: Tetracycline dan turunan obat ini menyebabkan beberpa mineral menjadi garam
komplek yang tidak larut, takteraborbsi yaitu : Ca, Fe dan Mg.
*Anticonvulsant: 0bat anti kejang diberikan kepada penderita epilepsi , akan menyebakan
pelunakan dan kerusakan tulang yang bisa mengarah pada riketsia pada anak-anak, dan
osteomalacia pada orang dewasa.
*Penurun Colesterol : Mengikat Calsium hingga sulit diabsorbsi.
*Diuretica: Memperbanyak mineral larut dalam urine diantaranya potasium dan mineral
eesensel lain.
*Hormone: Penggunaan ACTH dan Cortisone dalam jangka waktu lama akan menghilangkan
mineral dalam tulang hingga melemahkan tulang maupun kelainan tulang belakang.
* Laxantia: Kebiasaan Penggunaan obat pencahar akan berakibat hilangnya mineral yang
dikonsumsi dan mineral yang dikeluarkan oleh kelenjar-kelenjar yang bermuara di sistem
pencernaan.
* Suplement Mineral: Konsumsi satu jenis mineral akan menekan absorbsi mineral lainnya:
Misalnya Intake besi yang tinggi akan mempengaruhi absorbsi Cu, P, Zn.
*Oral Kontrasepsi : Menekan metabolisme Ca, P, Mg.
Food Additives(Bahan tambahan makanan ): Yang dimaksud bahan tambahan makanan
adalah suatu zat yang dfitambahakan ke dalam bahan makanan/ makanan baik yang alami
maupun sintetis untuk meningkatkan penampilan, warna, texture, bau, dan rasa .
Senyawa Aluminium: biasanya dalam bentuk baking powder, cuka. Meskipun
dalam jumlah kecil senyawa aluminium mampu membentuk garam komplek dengan
mineral esensiel seperti besi yang tak terabsorbsi dalam pencernaan.
Bekatul/dedak : hasil samping dari penggilingan padi ini biasanya ditambahakan pada
nasi atau roti dalam rangka menambah kadar serat. Meskipun demikian bahan ini
menagndung phytat, juga phosphjor yang mengikat beberapa mineral esesnsiel hingga
tidak dapat terserap.
Chelating Agent: Bahan pengikat biasanya mengikat mineral Cu, Fe dan Zn. Karena
dalam bentuk bebas mineral tsb membuat makanan menjadi encer dan memudarkan
warna..
Gums; Serbuk pengemulsi lemak Mengikat membuat mineral essensiel tak terabsorbsi.
Iodates: penggunaan iodate meningkatkan kadar iodium dalam makanan memungkinkan
timbulnya IIH.
Zat besi : Penambahan Fe yang berelebihan menyebabkan penumpukan Fe dalam
jaringan tubuh .
Phosphate: penambahan phosphate merusak rasio Ca: P tidak seimbang hingga absorbsi
Ca akan terganggu.
Senyawa Sodium: Peningkatan absorbsi sodium diketahui sebagai penyebab tekanan
darah tinggi. Kadar sodium makanan dapat berasal dari Garam dapur, Monosodium
glutamat, Sodium bicarbonate.
Pengolahan makanan :
Pengolahan berkembang dalam rangka memenuhi kebutuhan manusia terhadap makanan
agar lebih menarik, berkualitas tinggi bentuk, warna, rasa, kemudahan dikensumsi,
keawetan dan juga termasuk menghilangkan racun, meningkatkan kadar gizi terkadang
berakibat menghilangkan /mengurangi kadar mineral; Daintaranya
1. Pengalengan sayuran dan buah-buahan: Beberapa mineral biasanya lepas larut
kedalam cairan pengemas yang terkadang tidak ikut terkonsumsi/dibuang. Kehilangan
jumalh mineral tergantung pada cara memproses , kadar keasaman cairan pembawa
sayuran/buah, dan lama penyimpanan.
2. Pembuatan Keju: Dalam proses pembuatan keju , susu dicampur dengan ragi baik itu
bersifat asam maupun ensym yang berasal dari lambung binatang. Maka terpisahlan
antara keju dan whey, Pada Whey biasanya Ca dan P hilang.
3. Penggilingan biji-2an: Mineral biasanya ada pada lapisan terluar dari pada biji-bijian
yanExcess Phosphate dan g ikut hilang ketika digiling.,Bekatul, dedak, menir sumber
mineral yang yang baik namun biasanya hasil sampingan penggilingan padi ini untuk
pakan ternak. Hanya kadang-kadang saja ditambahkan untuk makanan.
4. Refining sugar: gula murni biasanya bersih dari mineral. Gula hasil dari tebu atau
beets yang belum dibersihkan mengandung banyak mineral tetapi ketika gula
dimurnikan, mineral tsb semuanya terlarut dalam tetes (molasses) yang dibuang/buat
pakan ternak.
Kelainan Metabolic yang mempengaruhi Metabolisme Mineral.
1, Acidosis: Kadar asam yang tinggi dalam darah sebagai akibat ; diabetes, diare, diet tinggi
lemak dan protein tetapi rendah karbohidrat, demam, kelainan ginjal, penyakit paru-paru,
stress berat dan berlebihan, kelaparan berkepanjangan, dan trauma. Acidosis berkepanjangan
akan mengakibatkan: 1) demineralisasi tulang dan kehilangan ca yang tinggi lewat urine,
2).Kekurangan air, natrium dan potasium,3) Excess ion phosphat dan sulfat.
2. Penyakit Addison’s. : Penderita kekurangan ekresi hormon adrenal cortitical, yang
menyebabkan tubuh tak dapat mempertahankan jumlah Na dan air untuk menanggulangi
stress dan dehidrasi serta kekurangan Na. Tetapi kadar K dalam darah yang tinggi
menyebabkan serangan jantung.
3. Alkalosis: Penyebeb kadar alkali yang tinggi dalam darah adalah:1) Terlkalau banyak
konsumsi antacide yang tak terserap seperti Natrium bicarbonat. 2) Terlalu banyak
kehilangan asam lambung karena muntah. 3) Tubuh kekurangan ion Cl karena diare dan
muntah. 4). Terlalu banyak tarik nafas panjang – karena nervous atau overdosis aspirin-
hingga kehilangan banyak CO2.
4. Gagal jantung congestive: Kalinan karena penumpukan cairan dalam jaringan tubuh, hingga
otot jantung berdenyut lebih cepat akibat dari efek toxic dari teidak seimbangan ion-2 Na,K,
Ca dan Mg. Jika pengobatan dengan digitalis, sebaiknya disertai dengan pemberian
potassium dan magnesiu untuk kalium untuk mencegah terjadinya denyut jantung yang tidak
wajar. Tetapi kadar potasium dalam darah yang terlalu tinggi dapat menyebabkan jantung
berhenti, terutama jika ginjal tak mampu mengeluarkannya lewat urine.
5. Syndroma Cushing: Gangguan ini ditimbulkan karena sekresi hormon adrenal cortical yang
berlebihan hingga menyebabkan hilang dan terurainya protein dari tulang dan otot.
Bersamaan dengan itu hilang pula mineral K, Ca dan P, yang menyebabkan akumulaso
garam dan air di jaringan tubuh hingga wajah membulat disebut “moon face”.
6. Diabetes: Diabet yang tak terkontrol biasanya disertai dengan acidosis dan ketosis. Kondisi
ini menyebabkan kurangnya kadar calsium dalam tulang dan potasium dalam otot.
Pengobatan dengan insulin meningkatkan pengambilan potasium dari darah hingga pada
kadar yang amat berbahaya. Untuk mencegahnya dianjurkan untuk meningkatkan intake
potasium bagi penderita.
7. Gondok. : Gondok bisa terjadi karena kekurangan atau excess konsumsi iodium. Kurang
Iodium menyebabkan kelenjar thyroid tidak mampu memproduksi thyroxine untuk
memenuhi kebutuhan tubuh disebut Hypothyroid, maka TSH meningkat. Kadar TSH tinggi
memacu kelenjar thyroid bekerja lebih keras semnetara jumlah iodium yang masuk sangat
kurang maka terjadi hyperplasia kelenjar thyroid membesar disebut gondok. Pada kasus
kelebihan asupan iodium kelenjar thyroid bekerja lebih keras untuk memfaatakan iodium
dalam memproduksi thyroxin. Kegiatan ini akan membuat kelenjar thyroid juga membesar
disebut gondok. Pada kasus hyperthyroid akan mengakibatkan kehilangan Ca dari tulang
lebih banyak, dan potasium dari otot.
7. Hemolytic anemia : Sebagian bentuk anemia adalah karena hancurnya sel darah merah,
karena genetic, asupan gizi yang kurang, atau efek toxic. Pemberian Fe atau transfusi darah
pada kasus ini berbahaya karena Fe akan menumpuk di jaringan yang kemungkinan besar
akan membuat jaringan rusak.
8. Tekanan darah tinggi : Keadaan ini adalah hasil dari kegagalan ginjal membuat Na yang
masuk dalam tubuh lebih banyak daribiasanya. Akibatnya akan terjadi penumpukan cairan
dalam tubuh, dan meningkatkan tekanan darah..
9. Ketosis: Terlalau tinggi keton dalam darah disebabkan oleh : 1) diabetes, 2) diet tinggi lemak
dan protein tapi rendah CH. 3). Demam dan 4) kelaparan. Pada tingkat ringan tidak akan
berbahaya tetapi jika terjadi perkepanjangan dalam kurun waktu lama akan berakibat: 1)
kehilangan natrium dan air yang banyak lewat urine,2). Acidosis yang berakibat
berkuranganya Ca dari tulang dan posaium dari otot.3). akmulasi dari asam urat (sisa
metabolisme protein) dalam darah atau pada jaringan lunak hingga menyebabkan
pembengkakan disebut penyakit gout.
10. Penyakit ginjal; Biasanya penyakit ini disertai dengan kehilangan mineral tertentu melalui
urine dan atau penumpukan mineral lainnya. Fungsi ginjal juga terganggu jika suplai darah
ke organ tsb terganggu. Gangguan fungsi ginjal akan menyebabkan metabolisme vit D tidak
optimum maka pemanfaatan Ca dan P akan berkurang.
11. Kurangnya asam lambung.: Manula biasanya memproduksi sedikit asam lambung. Kondisi
iniakan berdampak pada terjadi kekurangan mineral, karena asam lambung dibutuhkan untuk
menetralisir suasana basa yang ditimbulkan oleh empedu dan cairan pancreas yang
mengurangi absorbsi beberapa mineral.
12. Over sekresi parathyroid hormon ; PTH yang berlebihan terjadi karena: Tumor yang
tumbuh di kelenjar parathyroid. 2) pembesaran kelenjar karena stimulasii yang
berkepanjangan disebabkan kelangkaan ion Ca yang kronis. Tingginya PTH akan
menstimulir pelepasan Ca dari tulang. Namun PTH yang tinggi akan menyebabkan
demineralisasi tulang, pelepasan P yang berlebihan hingga menghasilkan kelemahan otot dan
penumpukan Ca pada jaringan termasuk pada ginjal.
13. Riketsia dan Osteomalacia: kedianya diakibatkan karena kekurangan vit D sehingga
pemanfaat Ca dan P tidak optium hingga ptroses mineralisasi tulang tidak sempurna. Pada
Anak disebut Riketsia dan pada orang tua disebit osteomalacia.
14. Kelaparan (Starvation); Kejadian ini bisa karena sengaja maupun bukan. Diet yang
berlebihan dalam rangka menurunkan BB atau memang kekurangan pangan. Keduanya
dapat berakibat fatal berupa serius kelainan jantunga maupun kematian, bilamana sampai
terjadi kehilangan Ka, Na dan air secara berlebihan.
15. Keracunan Vitamin D ; Overdosis vitamin D akan meningkatakan kadar Ca darah. Ca
yang tinggi berakibat menumpuknya element tersebut dalam berbagai jaringan dalam tubuh.
Kondisi ini merugikan kesehatan. Keracunan vit D ringandapat terjadi karena kulit terkena
panas matahari secara langsung atau penggunaan sinar lampu UV.
Mineral Antagonis alami dalam Makanan
Meskipun mengkonsumsi bahan makanan secara murni, tanpa diolah bukan berarti bebas dari
kondisi yang merugikan. Karena memang ada mineral dalam makanan yang bereaksi antagonis
antara yang satu dengan lainnya. Keberadaan zat-senyawa tertentu tersebut bukan hanya
mempengaruhi pemanfaat mineral ioeh tubuh tetapi jua berperan terjadinya defiuciensi mineral
yang terjadi disuatu populasi.
1. Serat: Tumbuhan biasanya mengandung karbohidrat yang tak mungkin dicernak yang
disebut serat.Serat dibutuhkan untuk menstimulir gerkan peristaltik usus, yang
berdampak berkuranganya absorbsi mineral dan bebrapa nutrient. Kemungkinan semua
zat gizi terbungkus terbawa dalam feces bersama materi yang tak tercerna.
2. Goitrogens: beberapa tanaman disebut goitrogen yang menghambat absorbsi iodine oleh
kelenjar thyroid, hingga kelenjar membesar. Diantaranya adalah Kol , Sawi2 an, rebung,
petei, jengkol, kembang kol, singkong dll. Kedel juga mengndung goitrogen tetapi larut
ketika diolah dengan pemanasan.
3. Interaksi antar mineral : Excess dari berbegai mineral esensiel dan non esensel akan
menekan kadar dan aktivitas mineral lainnya. Hal ini akan terjadi terutama bila: a)
Makanan kurang bervariasi higgga proporsi phosphat darimakanan spt ikan, daging,
ungggas, kacang-2an .b) Sebagian besar makanan diproduksi dari daerah tertentu yang
sangat terkontaminasi oleh : element beracun seperti arsen, Cadmium, tembaga, timbal.
Air raksa, dan selenium...
4. Zat pengikat alami: Banyak zat pengikat dalam makanan seperti asam amino, Asam
sitrat, Oxalat, salisilat, dan tartarat yang mengikat mineral dalam saluran pencernakan.
Efeknya bisa baik atau buruk, tergantung apakah absorbsi mineral menjadi bertambah
atau berkurang karenanya.
5. Oxalate: Oxalat yang ada pada sayuran seperti bayam akan mengikat Ca dan Fe sehingga
sulit terabsorbsi hingga menyebabkan terjadi deficiensi terutama bila;1) Konsumsi kedua
mineral tersebut dalam batas marginsl 2) , Jumlah bahan makanan yang mengandung
oxalat sangat banyak juga bersamaan dengan sumber oxalat lainnya.
6. Phytat: Menyebabkan pemanfaat P rendah dan juga mengikat Ca, Fe dan Zn.
Konsumsi Alkohol Berlebihan ; Peminum alkohol akan mudah menderita kekurangan
mineral seperti Mg,K dan Zn; mengganggu pola makan juga meningkatkan exressi urine
hingga semua mineral tsb ikut larut terbuang.Alkohol juga membuat beberapa mineral tsb
menjadi beracun . Misalnya Fe terjadi penumpukan di hati, pancreas dan limphe hasil dari
peningkatan absorbsi Fe oleh alkohol. Kracunan Cobalt bisa terjadi pada peminum beer.
Pemilihan bahan makanan yang salah :
Meskipun banyak jenis bahan makanan yang dijual di pasar atau spermaket tetapi
masyarakat biasanya hanya memilih sedikt variasi bahan makanan yang dikonsumsi; karena:
1) .Kemampuan keuangan yang tidak menjangkau makanan tertentu. 2).Tergantung pada
makanan yang dibeli diluar rumah (jajan), 3). Kesukaan pada jenis makanan tertentu,
mengabaikan yang lain. 4) , Kurangnya pengetahuan maupun sarana untuk mengolah bahan
makanan tertentu.
Prosedur yang digunakan dalam mempersiapkan makanan:
1.Melelehkan makanan beku sepertiikan , daging maupun unggas. Akan menghilngkan sebagian
mineral yang terlarut dalam cairan asli yang ada dalam bahan makanan tersebut Biasanya
makain besar kehilangan cairan yang mengandung mineral makin besar jika permukaan
bahan makanan makin luas.
2. Pengupasan maupun irisan bahan makanan ikut menghilangkan mineral selama persiapan
makanan. Kadang-kadang bagian luar dari bahan makanan mengandung lebih banyak
mineral dari bagian yang biasa dimakan.
3. Mencuci bauah dan sayuran dalam air cenderung melarutkan mineral dan viatmin yang ada
dalam bahan makanan.
4. Memasak sayur dan buah dalam banyak air kemudian membuangnya, pasti menghilangkan
banyak mineral yang ada
Stress dan Trauma;
Berbagai macam stress dan trauma ( digunakan untuk kendisi; shok mendadak, luka atau
pembengkakan tubuh; mempengaruhi metabolisme mineral.
1.Stress menyebabkan kurangnya konsumsi makanan dan air, ektrem kepanasan atau
kedinginan, kemrahan yang tinggi dapat merusak jaringan tubuh sama seperti trauma.
2. Hampir setiap taruma akan meningkatkan hormon stress oleh kelenjar pituatary dan
adrenal. Pelepasan hormen stress yang berlebihan dalam jangka waktu lama akan
berakibat banyak menghilangkan Potassium, Phosphor, Calcium magnesium dan zinc
dalam urine.
Diagnosa Mineral deficiensi ;
1. Dietary History: untuk mineral Ca, P, I, Fe, Mg, Zn.
2. Tanda-tanda/gejala kekurangan mineral.
3. Test Laboratorium : Kadar mineral darah; Biopsi tulang, Kadar mineral rambut, analisa
urine, Xray tulang.
Pencegahan dan Pengobatan kekurangan atau keracunana mineral
1. Memilih makanan yang kaya mineral essensiel.
2. Memproduksi dan memaximalkan kadar mineral dalam makanan. (pertanian)
3. Memproses makanan untuk menambah kadar mineral.
4. Menyiapkan makanan dengan memperkecil kehilangan mineral.
5. Memperkaya(enrichment) atau Fortiofikasi bahan makanan dengan mineral.
6. Mengkonsumsi makanan diet khusus.
7. Mengkonsumsi suplemen mineral .