Post on 10-Jul-2015
5/11/2018 Laporan Studi Kasus Betul - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-betul 1/17
LAPORAN STUDI KASUS
GANGGUAN PSKOLOGIS SELAMA MASA
KEHAMILAN
Disusun dan diajukan guna memenuhi tugas
mata kuliah Psikologi
Disusun oleh :
VAUNTY AYU KINANTI (0911030007)
RISKA ISNAINI (0911030019)
IRHAMI HASNA SAIFIYA ADILA (0911030035)
PROGRAM STUDI KEBIDANAN D.III
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PURWOKERTO
2010
5/11/2018 Laporan Studi Kasus Betul - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-betul 2/17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Ilustrasi Kasus
Dalam penyusunan laporan ini, kami berjumpa dengan seorang
ibu hamil yang bersedia sebagai narasumber dengan usia kandungan
memasuki trimester ke tiga. Untuk mengenal lebih lanjut, dibawah ini
kami lampirkan identitas narasumber tersebut :
nama : Rumiatun
usia : 35 tahun
usia kehamilan : 7 bulan
kehamilan anak ke : 11
pekerjaan : ibu rumah tangga
alamat : Wanarejan Selatan, Pemalang.
B. Deskripsi Kasus
1. Kondisi keluarga
Mba Rum, sapaan yang akrab nan bersahabat di telinga
masyarakat sekitar. Mba Rum adalah seorang ibu yang masih berusia
cukup muda, namun sudah dikaruniani anak yang cukup banyak.
Mba Rum memiliki seorang suami yang bernama Abdul
Ghazali. Awalnya, suaminya bekerja sebagai tukang pijat. Karena
kondisi ekonominya yang tak cukup untuk membiayai seluruh
kebutuhan keluarganya, maka ia merangkap sebagai tukang parkir.
5/11/2018 Laporan Studi Kasus Betul - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-betul 3/17
Ibu dari 10 anak itu merasa senang dengan kehamilan anak ke-
11 sekarang ini, mengingat anaknya yang ke-8 telah di panggil oleh
Yang Maha Kuasa akibat sakit yang tak tertangani karena tidak bisa
membiayainya untuk berobat. Mba Rum beranggapan bahwa kehadiran
anak adalah suatu anugerah dan rizki yang diberikan oleh Allah,
sehingga ia enggan untuk menolaknya. Namun demikian, jarak antara
anak yang satu dengan anaknya yang lain begitu dekat, ia kurang
memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan anaknya serta tidak
memprogramkan KB untuk keluarganya karena menurutnya mengikuti
program KB membutuhkan biaya yang banyak, sehingga kondisi anak-
anaknya terlihat kurang terawat.
Mba Rum tidak pernah mengadakan acara tradisional dalam
budaya jawa selama mengandung. Dari pihak keluarganya, memiliki
anak yang banyak merupakan hal yang wajar. Mereka tidak heran dan
respon mereka biasa saja jika Mba Rum dan suaminya akan memiliki
anak lagi, meski keduanya masih memiliki bayi yang berusia satu
setengah tahun.
Selama hamil, Mba Rum hanya memakai baju yang ala
kadarnya yang menurutnya masih dirasa nyaman, meski baju yang ia
kenakan bukanlah baju untuk ibu hamil pada umumnya. Sedangkan
peralatan untuk bayinya yang akan lahir ini ia tidak begitu
menyibukkan diri untuk membelanjakan peralatan tersebut karena ia
hanya menggunakan peralatan bayi milik anak-anak sebelumnya.
Kehidupan keluarga sepasang suami istri ini terlihat sangat
memprihatinkan, karena untuk memberi makan kepada anak-anaknya
5/11/2018 Laporan Studi Kasus Betul - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-betul 4/17
saja tidak bisa membuat mereka merasa kenyang. Hanya dengan biaya
Rp 2.500,00 mereka dapat makan nasi dengan krupuk untuk satu
keluarga yang beranggotakan 12 orang tersebut. Jadi, wajar bila ia
keberatan untuk mengikuti program KB, karena untuk biaya makan saja
mereka kekurangan, dan wajar pula bila kondisi gizi anak-anaknya
kurang terpenuhi.
Dengan kondisi seadanya yang mereka alami, namun
kebersamaan yang mereka ciptakan dalam menjalani hidup itu
membuat mereka tetap sabar, bersyukur, dan tetap beristiqomah.
2. Kondisi Kehamilan
Awal kehamilan yang Mba Rum rasakan sebelumnya pada
kehamilan ini, ia merasa mual, pusing, dan demam. Hal ini yang
memastikannya bahwa ia akan hamil.
Ada rasa kekhawatiran dan kecemasan yang dirasakan Mba
Rum pada kandungannya, terutama apabila rasa nyeri terjadi pada
perutnya. Ia beranggapan hal tersebut wajar jika terjadi pada ibu hamil
seusia kandungannya itu. Antisipasi atau penanganan yang biasa ia
lakukan apabila rasa nyeri mulai terasa adalah dengan duduk rileks,
apabila dengan duduk tidak mampu menghilangkan rasa sakit itu, maka
ia berbaring.
Menurutnya, setiap kehamilan baik sekarang maupun kehamilan
sebelumnya, ia selalu mengalami darah rendah. Awalnya hal itu juga
membuatnya khawatir akan kondisi bayinya. Namun menjelang
persalinan, ia bersyukur karena ia dapat melahirkan bayinya secara
5/11/2018 Laporan Studi Kasus Betul - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-betul 5/17
normal, karena dalam pikirannya ia tidak memiliki rasa khawatir yang
mendalam.
Perbedaan kehamilan anak sebelumnya dengan anaknya yang
sekarang, Mba Rum merasa lebih suka makan, sedangkan masa
kehamilan anak-anak sebelumnya ia tidak suka makan.
Selama masa kehamilannya, Mba Rum tidak begitu
memperdulikan perubahan apa yang akan terjadi pada bentuk tubuhnya
selama hamil. Hanya saja perubahan yang ia rasakan menuju usia
kehamilan tua, emosinya memuncak, ia menjadi mudah marah, muncul
rasa malas dan kejenuhan. Mba Rum menyadari bahwa jika emosi terus
memuncak, maka akan mempengaruhi kesehatan dan kondisi bayi yang
sedang dikandungnya. Maka, untuk menghilangkan rasa jenuh dan
mengantisipasi emosi yang memuncak, yang biasa ia lakukan adalah
menonton tv, bermain dengan anak-anaknya, dan istirahat penuh.
Menghadapi masa persalinan yang kian mendekat, Mba Rum
pun tidak khawatir ataupun trauma dalam menghadapinya. Ia tidak
merasa takut jika dalam persalinan ia akan merasakan sakit, karena
selama proses itu ia selalu merasa mudah. Ada do’a dan teknik
tersendiri yang biasa ia gunakan dalam proses persalinan. Teknik yang
biasa ia pakai, apabila
Rasa bangga, senang, bahagia, dan lega tentunya Mba Rum
rasakan setelah melahirkan, apalagi melihat kondisi bayinya yang
normal dan sehat.
5/11/2018 Laporan Studi Kasus Betul - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-betul 6/17
BAB II
KAJIAN TEORI BERDASARKAN MASALAH
A. Pengertian Kecemasan
Kecemasan atau dalam Bahasa Inggrisnya “anxiety” berasal
dari Bahasa Latin “angustus” yang berarti kaku, dan “ango, anci”
yang berarti mencekik.
Menurut Freud (dalam Alwisol, 2005:28) mengatakan bahwa
kecemasan adalah fungsi ego untuk memperingatkan individu tentang
kemungkinan datangnya suatu bahaya sehingga dapat disiapkan reaksi
adaptif yang sesuai..
Kecemasan berfungsi sebagai mekanisme yang melindungi ego
karena kecemasan memberi sinyal kepada kita bahwa ada bahaya dan
kalau tidak dilakukan tindakan yang tepat maka bahaya itu akan
meningkat sampai ego dikalahkan. Perbedaan intensitas kecemasan
tergantung pada keseriusan ancaman dan efekivitas dari operasi-
operasi keamanan yang dimiliki seseorang. Mulai munculnya perasaan-
perasaan tertekan, tidak berdaya akan muncul apabila orang tidak siap
menghadapi ancaman. Perasaan yang tidak menyenangkan tersebut
umumnya menimbulkan gejala-gejala fisiologis (seperti gemetar,
berkeringat, detak jantung meningkat, dan lain-lain) dan gejala
psikologis (seperti panik, tegang, bingung, tak dapat berkonsentrasi,
dan sebagainya). Gangguan kecemasan tipe menyeluruh atau
Generalized Anxiety Disorder ditandai oleh kekhawatiran yang
5/11/2018 Laporan Studi Kasus Betul - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-betul 7/17
berlebihan tentang kehidupan sehari-hari, kejadian-kejadian tentang
kehidupan seharihari, dan konflik-konflik yang terjadi dalam kehidupan
sehari-hari.
Menurut Dagun, (1990) faktor-faktor penyebab kecemasan pada
ibu hamil diantaranya adalah perubahan-perubahan baik secara fisik
maupun psikologis selama tiga trimester Menurut Dagun, (1990) pada
fase ketiga seluruh tubuh ibu hamil akan membengkak dan
pertambahan berat badan seluruhnya dapat mencapai belasan kilogram
selama akhir kehamilan. Bertambahnya berat badan ketika hamil akan
menimbulkan kecemasan tentang kondisi fisik ibu hamil ketika
melahirkan nanti. Ibu hamil akan merasa cepat pusing, capek, karena
pertambahan berat badannya. Hal tersebut akan mempengaruhi proses
persalinan yang membutuhkan kondisi fisik yang sehat dan stamina
yang kuat.
B. Sebab-sebab Kecemasan yang dialami Ibu Hamil :
1. Perubahan-perubahan fisik selama tiga trimester
Kehamilan dapat dibagi menjadi 3 trimester yaitu trimester 1,
trimester 2, dan trimester 3, pada tiap trimester tersebut wanita hamil
akan mengalami perubahan-perubahan fisik. Perubahan fisik tersebut
dapat menimbulkan kecemasan. Kecemasan terhadap perubahan fisik
pada trimester 1 yaitu mual-mual, muntah-muntah, pusing, cepat lelah
dan capek. Sedangkan perubahan psikologisnya adalah wanita hamil
mudah marah, mudah tersinggung, dan sebagainya pada trimester 1
wanita hamil lebih cemas dan takut akan keguguran. Hal ini
5/11/2018 Laporan Studi Kasus Betul - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-betul 8/17
dikarenakan pada fase ini perkembangan bayi belum terlihat jelas dan
lemah.
Pada trimester ke-2 ibu hamil biasanya sudah bisa menyesuaikan
diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada trimester 1. Ibu
hamil pada trimester ke-2 mulai merasakan adanya gerakan janin di
dalam perutnya. Apabila wanita hamil tidak dapat merasakan gerakan-
gerakan bayi dalam kandungannya maka akan muncul kecemasana.
Kecemasan ini berasal dari ketakutan ibu hamil akan berkembangnya
janin yang ada di dalam perutnya. Apakah bayi yang ada di dalam
kandungannya masih hidup atau mengalami suatu gangguan. Pada
wajah ibu hamil juga akan muncul bercak kecoklatan pada kulit hidung
dan pipi. Wanita hamil yang selalu memperhatikan kecantikan
wajahnya akan merasa cemas dengan kecantikannya.
Pada trimester ke-3 kecemasan akan kembali muncul ketika akan
mendekati proses persalinan. Ibu hamil akan ditakuti oleh kesakitan
yang luar biasa ketika akan melahirkan bahkan resiko kematian. Hal ini
disebabkan wanita hamil sering mendengarkan cerita-cerita, baik dari
tetangga mabupun ibu-ibu yang pernah melahirkan. Apakah ia bisa
melakukan proses mengejan dengan baik agar proses persalinan
berlangsung dengan lancar. Jika wanita hamil lemah, maka akan
mempersulit proses melahirkan nanti.
2. Pengalaman emosional ibu hamil
Kecemasan dapat timbul ketika individu menghadapi
pengalamana-pengalaman baru. Wanita hamil yang pertama kali hamil
akan lebih merasa cemas dibandingkan dengan wanita hamil yang
5/11/2018 Laporan Studi Kasus Betul - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-betul 9/17
sudah pernah melahirkan. Hal ini didasarkan bahwa “Cemas dapat
timbul ketika individu menghadapi pengalaman-pengalaman baru
seperti masuk sekolah, memulai pekerjaan baru, atau melahirkan bayi”.
(Stuart & Sundeen, 1993).
Wanita hamil akan belajar dari pengalaman-pengalaman
emosionalnya selama menjalani kehamilan. Apabila wanita hamil
merasa terancam maka akan menimbulkan kecemasan. Kecemasan
sebagai suatu emosi yang muncul dari pengalaman subyektif individu.
Tiap individu mempunyai pengalaman-pengalaman yang berbeda
sehingga antara individu yang satu dengan individu yang lainnya tidak
sama dalam menyikapi kecemasannya. Individu yang mengetahui
penyebab sumber kecemasannya akan lebih mudah untuk menghadapi
kecemasan terutama pada ibu hamil.
3. Situasi-situasi yang mengancam ibu hamil
Situasi yang mengancam ibu hamil meliputi ancaman fisik,
ancaman terhadap harga diri, dan tekanan untuk melakukan sesuatu di
luar kemampuan. Individu yang merasa pada suatu kondisi yang tidak
jelas akan menimbulkan cemas. Contohnya; khawatir akan kehilangan
orang yang kita cintai, perasaan-perasaan bersalah dan berdosa yang
bertentangan dengan hati nurani, dan sebagainya. Situasi kecemasan
tersebut biasanya dialami oleh wanita yang menjalani kehamilan dan
persalinan. Hal ini menandakan bahwa kebutuhan akan rasa aman
sangat diperlukan ketika rasa gelisah dan rasa takut muncul pada ibu
hamil. Ibu hamil akan sangat cepat mengenali diri dan bayinya jika ia
5/11/2018 Laporan Studi Kasus Betul - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-betul 10/17
berada dalam situasi-situasi seperti keguguran atau cemas terhadap
dirinya yang mengidap penyakit berbahaya bagi calon bayi.
C. Gejala-gejala kecemasan pada ibu hamil
Menurut Blackburn, (1990), gejala-gejala kecemasan pada ibu
hamil meliputi 3 aspek, yaitu : gejala fisik, psikologis dan sosial. Gejala
fisik meliputi telapak tangan basah, tekanan darah meninggi, badan
gemetar, denyut jantung meningkat dan keluarnya keringat dingin.
Perubahan yang terjadi ketika hamil yang lain adalah mudah lelah,
badan terasa tidak nyaman, tidak bisa tidur nyenyak, sering kesulitan
bernafas, dan lain-lain. Perubahan-perubahan tersebut berbeda-beda
intensitasnya pada masing-masing ibu hamil. Ada ibu hamil yang
intensitas kecemasannya lebih tinggi, adapula yang intensitas
kecemasannya lebih rendah.
Kecemasan merupakan reaksi psikologis yang wajar pada ibu
hamil, jika ibu hamil dapat mengatasi kecemasannya maka ia akan
dapat menikmati tahapan kehamilannya dengan lebih nyaman dan
tenang. Secara psikologis, kecemasan dapat meningkatkan kerja dari
sistem syaraf yang mengatur pelepasan hormon tertentu. Akibat
pelepasan hormon tersebut, muncullah perangsangan pada organ-organ,
seperti lambung, jantung, pembuluh darah maupun fisiologis tubuh
lainnya. Kecemasan yang ditimbulkan secara psikologis juga
dikarenakan ketidakmampuan individu dalam mengidentifikasi
ancaman yang datang sehingga muncul gejala-gejala seperti marah-
5/11/2018 Laporan Studi Kasus Betul - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-betul 11/17
marah, takut, perasaan tidak menentu, serta ketidakmampuan
mengendalikan pikiran buruk.
Ada dua hal yang menyebabkan kecemasan pada ibu hamil
yaitu perasaan takut dan penolakan ibu terhadap kehamilannya.
Perasaan takut yang dirasakan oleh ibu hamil lebih didasarkan pada
perubahan besar yang terjadi pada tubuhnya. Penolakan ibu terhadap
kehamilannya lebih didasarkan pada calon ibu tersebut tidak menikah
atau karena kesulitan ekonomi sehingga dengan hadirnya anak dapat
memberatkan ekonomi keluarga (Sastrawinata, 1983). Kecemasan
dalam ruang lingkup sosial dapat dilihat dari situasi, kondisi dan obyek
tertentu misalnya individu cemas ketika memperlihatkan diri di depan
umum. Keadaan ini terutama terjadi pada individu yang pemalu,
penakut, merasa tidak tentram, dan cemas bila berkumpul dengan
orang-orang yang masih asing dengannya.
Pada ibu hamil biasanya kepercayaan tradisional yang dianut
dalam suatu daerah akan berpengaruh terhadap pola pikirnya sehingga
akan menimbulkan kecemasan tersendiri. Sikap yang kurang
menyenangkan di pihak orang-orang yang berarti sikap yang kurang
menyenangkan dari lingkungan juga menimbulkan efek yang
mendalam bagi kondisi mental ibu hamil. Misalnya orang tua yang
tidak menghendaki kelahiran karena takut mengganggu program
pendidikan dan pekerjaan.
Hasil studi tentang psikologi kehamilan membuktikan bahwa
fenomena kecemasan yang berhubungan dengan kehamilan dipengaruhi
5/11/2018 Laporan Studi Kasus Betul - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-betul 12/17
oleh beberapa faktor yang merupakan beban ekstra yang dapat berasal
dari dalam tubuh sendiri maupun dari kejadian diluar tubuh.
Menurut Notosoedirjo (1996) (dalam Mulyata, 1999) apabila
ibu hamil tidak mampu beradaptasi dengan beban ekstra tersebut, akan
mengalami kecemasan. Berikut disajikan beberapa faktor yang
dikumpulkan oleh Niven (1992) (dalam Mulyata, 1999) yang
mempunyai pengaruh negatif terhadap kehamilan, sebagai berikut:
1. Stresfull life events, termasuk suami kehilangan pekerjaan, suami
menganggur, masalah perumahan, suami selingkuh, adanya
anggota keluarga yang sakit keras.
2. Adanya masalah dalam kehidupan rumah tangga sehari-hari
seperti masalah finansial, hilangnya aset keluarga, kegagalan
dalam business, hilangnya dukungan sosial dari pihak tertentu.
3. Pengalaman keguguran, bayi lahir mati, bayi lahir imatur,
prematur, bayi lahir cacat, pernah mengalami kondisi yang
mengancam jiwa.
4. Adanya riwayat infertilitas disertai berbagai usaha sehingga
berhasil hamil.
5. Pernah menderita penyakit jiwa
D. Status Ibu Hamil dalam Keluarga dan Komunitas
Faktor penentu kecemasan yang terjadi pada ibu hamil dapat
dilihat dari status wanita dalam keluarga dan komunitas misalnya
pendidikan, pekerjaan, penghasilan, status sosial. Hal itu meliputi
penghasilan keluarga, tempat tinggal, pendidikan, kondisi lingkungan,
5/11/2018 Laporan Studi Kasus Betul - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-betul 13/17
sarana pelayanan kesehatan, status gizi ibu, infeksi, penyakit kronis
serta riwayat obsetric.
Ibu hamil yang memiliki tingkat pendidikan serta status sosial
yang rendah tidak merasa cemas. Hal ini dikarenakan kehamilan
merupakan sesuatu yang wajar terjadi pada wanita yang produktif,
tetapi ketidaktahuan mereka akan perilaku-perilaku, informasi-
informasi yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi akan
menimbulkan kecemasan tersendiri.
Cemas dapat mempengaruhi kontraksi urine ketika melahirkan.
Proses kelahiran akan berlangsung lebih lama daripada yang normal
dan kemungkinan terjadi komplikasi lebih besar karena bayi seringkali
harus dilahirkan dengan menggunakan alat. Cemas juga akan
mempengaruhi kondisi anak yang sedang mengalami pertumbuhan di
dalam kandungan.
Hurlock (1994) menjelaskan rasa khawatir, cemas sering
mengakibatkan banyak makan, pertambahan berat badan yang
berlebihan dalam kehamilan. Apabila tekanan yang dialami wanita
mengakibatkan peningkatan kegiatan janin yang berlebihan maka akan
terjadi kekurangan berat badan dan kegelisahan sedemikian rupa
sehingga penyesuaian awal setelah melahirkan akan sangat terpengaruh.
Kehamilan dengan kecemasan yang tinggi akan mengakibatkan
ibu hamil memiliki resiko tinggi untuk keguguran, persalinan yang
lama serta kelahiran secara prematur. Kecemasan yang tinggi ketika
hamil juga dapat menyebabkan anak yang dilahirkan menjadi hiperaktif
dan sukar mengendalikan emosi. Kondisi emosional gizi yang buruk
5/11/2018 Laporan Studi Kasus Betul - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-betul 14/17
saat hamil, rendahnya asupan gizi yang dikonsumsi ibu hamil akan
dapat menyebabkan kematian ibu hamil
5/11/2018 Laporan Studi Kasus Betul - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-betul 15/17
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Respon yang dilakukan pada setiap ibu adalah setiap ibu akan
memberikan reaksi yang berbeda-beda mengenai kehamilannya. Reaksi
psikologis yang timbul pada wanita hamil tersebut biasanya berupa
kecemasan, ketakutan, dan perasaan panik atau gelisah.
Kecemasan pada ibu hamil biasanya disebabkan oleh beberapa
faktor diantaranya perubahan fisik, pengalaman emosional ibu hamil,
situasi – situasi yang mengancam ibu hamil, kondisi status lingkungan
dan keluarga.
Kecemasan persalinan pertama merupakan perasaan atau
kondisi psikologis yang tidak menyenangkan dikarenakan adanya
perubahan fisiologis yang menyebabkan ketidakstabilan kondisi
psikologis. Hal ini berkaitan dengan pengalaman baru yang dialami ibu
hamil serta masih terbatasnya pengetahuan tentang kehamilan.
Melahirkan memang suatu proses yang alami dan menimbulkan
rasa sakit. Ada banyak wanita yang merasakan sakit tersebut lebih
parah dari seharusnya karena banyak dipengaruhi oleh rasa panik dan
stress, namun kecemasan dan rasa panik tersebut dapat diatasi oleh Mba
Rum sehingga dalam menjalani proses kehamilan dan persalinan ia
tidak begitu merasa kesakitan.
5/11/2018 Laporan Studi Kasus Betul - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-betul 16/17
B. Saran
Dalam trimester III adalah proses menunggu persalinan atau waktu
untuk mempersiapkan kelahiran dan kedudukan sebagai orang tua seperti
terpusatnya perhatian pada kehadiran seorang bayi.
Biasanya rasa tidak nyaman di rasakan oleh wanita hamil pada
trimester III akibat adanya perubahan fisiologis pada dirinya,dan perubahan
psikologis yang mungkin dirasakan karena kekhawatiran akan perhatian
khusus yang diterima saat hamil maka perlunya dukungan dari suami,keluarga
dan bidan.
Perubahan libido akan mempengaruhi perubahan psikologis ibu
hamil. Wanita hamil akan lebih sensitive, membutuhkan kasih sayang dari
orang terdekat terutama suami, maka keterbukaan dan komunikasi dengan
pasangan juga sangat dibutuhkan dalam hal ini.
Berkaitan dengan keadaan ekonomi keluarga,dianjurkan ny.rum untuk
mengikuti program KB agar kehidupan keluarganya bisa teratasi supaya
menjadi lebih baik.
5/11/2018 Laporan Studi Kasus Betul - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-betul 17/17