Laporan Studi Kasus Betul

17
 LAPORAN STUDI KASUS GANGGUAN PSKOLOGIS SELAMA MASA KEHAMILAN Disusun dan diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Disusun oleh : VAUNTY AYU KINANTI (0911030007) RISKA ISNAINI (0911030019) IRHAMI HASNA S AI FI YA ADILA (0911030035) PROGRAM STUDI KEBIDANAN D.III FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO 2010

Transcript of Laporan Studi Kasus Betul

Page 1: Laporan Studi Kasus Betul

5/11/2018 Laporan Studi Kasus Betul - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-betul 1/17

 

LAPORAN STUDI KASUS

GANGGUAN PSKOLOGIS SELAMA MASA

KEHAMILAN

Disusun dan diajukan guna memenuhi tugas

mata kuliah Psikologi

Disusun oleh :

VAUNTY AYU KINANTI (0911030007)

RISKA ISNAINI (0911030019)

IRHAMI HASNA SAIFIYA ADILA (0911030035)

PROGRAM STUDI KEBIDANAN D.III

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

PURWOKERTO

2010

Page 2: Laporan Studi Kasus Betul

5/11/2018 Laporan Studi Kasus Betul - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-betul 2/17

 

BAB I

PENDAHULUAN

A. Ilustrasi Kasus

Dalam penyusunan laporan ini, kami berjumpa dengan seorang

ibu hamil yang bersedia sebagai narasumber dengan usia kandungan

memasuki trimester ke tiga. Untuk mengenal lebih lanjut, dibawah ini

kami lampirkan identitas narasumber tersebut :

nama : Rumiatun

usia : 35 tahun

usia kehamilan : 7 bulan

kehamilan anak ke : 11

  pekerjaan : ibu rumah tangga

alamat : Wanarejan Selatan, Pemalang.

B. Deskripsi Kasus

1. Kondisi keluarga

Mba Rum, sapaan yang akrab nan bersahabat di telinga

masyarakat sekitar. Mba Rum adalah seorang ibu yang masih berusia

cukup muda, namun sudah dikaruniani anak yang cukup banyak.

Mba Rum memiliki seorang suami yang bernama Abdul

Ghazali. Awalnya, suaminya bekerja sebagai tukang pijat. Karena

kondisi ekonominya yang tak cukup untuk membiayai seluruh

kebutuhan keluarganya, maka ia merangkap sebagai tukang parkir.

Page 3: Laporan Studi Kasus Betul

5/11/2018 Laporan Studi Kasus Betul - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-betul 3/17

 

Ibu dari 10 anak itu merasa senang dengan kehamilan anak ke-

11 sekarang ini, mengingat anaknya yang ke-8 telah di panggil oleh

Yang Maha Kuasa akibat sakit yang tak tertangani karena tidak bisa

membiayainya untuk berobat. Mba Rum beranggapan bahwa kehadiran

anak adalah suatu anugerah dan rizki yang diberikan oleh Allah,

sehingga ia enggan untuk menolaknya. Namun demikian, jarak antara

anak yang satu dengan anaknya yang lain begitu dekat, ia kurang

memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan anaknya serta tidak 

memprogramkan KB untuk keluarganya karena menurutnya mengikuti

 program KB membutuhkan biaya yang banyak, sehingga kondisi anak-

anaknya terlihat kurang terawat.

Mba Rum tidak pernah mengadakan acara tradisional dalam

 budaya jawa selama mengandung. Dari pihak keluarganya, memiliki

anak yang banyak merupakan hal yang wajar. Mereka tidak heran dan

respon mereka biasa saja jika Mba Rum dan suaminya akan memiliki

anak lagi, meski keduanya masih memiliki bayi yang berusia satu

setengah tahun.

Selama hamil, Mba Rum hanya memakai baju yang ala

kadarnya yang menurutnya masih dirasa nyaman, meski baju yang ia

kenakan bukanlah baju untuk ibu hamil pada umumnya. Sedangkan

  peralatan untuk bayinya yang akan lahir ini ia tidak begitu

menyibukkan diri untuk membelanjakan peralatan tersebut karena ia

hanya menggunakan peralatan bayi milik anak-anak sebelumnya.

Kehidupan keluarga sepasang suami istri ini terlihat sangat

memprihatinkan, karena untuk memberi makan kepada anak-anaknya

Page 4: Laporan Studi Kasus Betul

5/11/2018 Laporan Studi Kasus Betul - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-betul 4/17

 

saja tidak bisa membuat mereka merasa kenyang. Hanya dengan biaya

Rp 2.500,00 mereka dapat makan nasi dengan krupuk untuk satu

keluarga yang beranggotakan 12 orang tersebut. Jadi, wajar bila ia

keberatan untuk mengikuti program KB, karena untuk biaya makan saja

mereka kekurangan, dan wajar pula bila kondisi gizi anak-anaknya

kurang terpenuhi.

Dengan kondisi seadanya yang mereka alami, namun

kebersamaan yang mereka ciptakan dalam menjalani hidup itu

membuat mereka tetap sabar, bersyukur, dan tetap beristiqomah.

2. Kondisi Kehamilan

Awal kehamilan yang Mba Rum rasakan sebelumnya pada

kehamilan ini, ia merasa mual, pusing, dan demam. Hal ini yang

memastikannya bahwa ia akan hamil.

Ada rasa kekhawatiran dan kecemasan yang dirasakan Mba

Rum pada kandungannya, terutama apabila rasa nyeri terjadi pada

 perutnya. Ia beranggapan hal tersebut wajar jika terjadi pada ibu hamil

seusia kandungannya itu. Antisipasi atau penanganan yang biasa ia

lakukan apabila rasa nyeri mulai terasa adalah dengan duduk rileks,

apabila dengan duduk tidak mampu menghilangkan rasa sakit itu, maka

ia berbaring.

Menurutnya, setiap kehamilan baik sekarang maupun kehamilan

sebelumnya, ia selalu mengalami darah rendah. Awalnya hal itu juga

membuatnya khawatir akan kondisi bayinya. Namun menjelang

 persalinan, ia bersyukur karena ia dapat melahirkan bayinya secara

Page 5: Laporan Studi Kasus Betul

5/11/2018 Laporan Studi Kasus Betul - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-betul 5/17

 

normal, karena dalam pikirannya ia tidak memiliki rasa khawatir yang

mendalam.

Perbedaan kehamilan anak sebelumnya dengan anaknya yang

sekarang, Mba Rum merasa lebih suka makan, sedangkan masa

kehamilan anak-anak sebelumnya ia tidak suka makan.

Selama masa kehamilannya, Mba Rum tidak begitu

memperdulikan perubahan apa yang akan terjadi pada bentuk tubuhnya

selama hamil. Hanya saja perubahan yang ia rasakan menuju usia

kehamilan tua, emosinya memuncak, ia menjadi mudah marah, muncul

rasa malas dan kejenuhan. Mba Rum menyadari bahwa jika emosi terus

memuncak, maka akan mempengaruhi kesehatan dan kondisi bayi yang

sedang dikandungnya. Maka, untuk menghilangkan rasa jenuh dan

mengantisipasi emosi yang memuncak, yang biasa ia lakukan adalah

menonton tv, bermain dengan anak-anaknya, dan istirahat penuh.

Menghadapi masa persalinan yang kian mendekat, Mba Rum

 pun tidak khawatir ataupun trauma dalam menghadapinya. Ia tidak 

merasa takut jika dalam persalinan ia akan merasakan sakit, karena

selama proses itu ia selalu merasa mudah. Ada do’a dan teknik 

tersendiri yang biasa ia gunakan dalam proses persalinan. Teknik yang

 biasa ia pakai, apabila

Rasa bangga, senang, bahagia, dan lega tentunya Mba Rum

rasakan setelah melahirkan, apalagi melihat kondisi bayinya yang

normal dan sehat.

Page 6: Laporan Studi Kasus Betul

5/11/2018 Laporan Studi Kasus Betul - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-betul 6/17

 

BAB II

KAJIAN TEORI BERDASARKAN MASALAH

A. Pengertian Kecemasan

Kecemasan atau dalam Bahasa Inggrisnya “anxiety”  berasal

dari Bahasa Latin “angustus” yang berarti kaku, dan “ango, anci”

yang berarti mencekik.

Menurut Freud (dalam Alwisol, 2005:28) mengatakan bahwa

kecemasan adalah fungsi ego untuk memperingatkan individu tentang

kemungkinan datangnya suatu bahaya sehingga dapat disiapkan reaksi

adaptif yang sesuai..

Kecemasan berfungsi sebagai mekanisme yang melindungi ego

karena kecemasan memberi sinyal kepada kita bahwa ada bahaya dan

kalau tidak dilakukan tindakan yang tepat maka bahaya itu akan

meningkat sampai ego dikalahkan. Perbedaan intensitas kecemasan

tergantung pada keseriusan ancaman dan efekivitas dari operasi-

operasi keamanan yang dimiliki seseorang. Mulai munculnya perasaan-

 perasaan tertekan, tidak berdaya akan muncul apabila orang tidak siap

menghadapi ancaman. Perasaan yang tidak menyenangkan tersebut

umumnya menimbulkan gejala-gejala fisiologis (seperti gemetar,

  berkeringat, detak jantung meningkat, dan lain-lain) dan gejala

 psikologis (seperti panik, tegang, bingung, tak dapat berkonsentrasi,

dan sebagainya). Gangguan kecemasan tipe menyeluruh atau

Generalized Anxiety Disorder  ditandai oleh kekhawatiran yang

Page 7: Laporan Studi Kasus Betul

5/11/2018 Laporan Studi Kasus Betul - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-betul 7/17

 

  berlebihan tentang kehidupan sehari-hari, kejadian-kejadian tentang

kehidupan seharihari, dan konflik-konflik yang terjadi dalam kehidupan

sehari-hari.

Menurut Dagun, (1990) faktor-faktor penyebab kecemasan pada

ibu hamil diantaranya adalah perubahan-perubahan baik secara fisik 

maupun psikologis selama tiga trimester Menurut Dagun, (1990) pada

fase ketiga seluruh tubuh ibu hamil akan membengkak dan

 pertambahan berat badan seluruhnya dapat mencapai belasan kilogram

selama akhir kehamilan. Bertambahnya berat badan ketika hamil akan

menimbulkan kecemasan tentang kondisi fisik ibu hamil ketika

melahirkan nanti. Ibu hamil akan merasa cepat pusing, capek, karena

 pertambahan berat badannya. Hal tersebut akan mempengaruhi proses

  persalinan yang membutuhkan kondisi fisik yang sehat dan stamina

yang kuat.

B. Sebab-sebab Kecemasan yang dialami Ibu Hamil :

1. Perubahan-perubahan fisik selama tiga trimester

Kehamilan dapat dibagi menjadi 3 trimester yaitu trimester 1,

trimester 2, dan trimester 3, pada tiap trimester tersebut wanita hamil

akan mengalami perubahan-perubahan fisik. Perubahan fisik tersebut

dapat menimbulkan kecemasan. Kecemasan terhadap perubahan fisik 

 pada trimester 1 yaitu mual-mual, muntah-muntah, pusing, cepat lelah

dan capek. Sedangkan perubahan psikologisnya adalah wanita hamil

mudah marah, mudah tersinggung, dan sebagainya pada trimester 1

wanita hamil lebih cemas dan takut akan keguguran. Hal ini

Page 8: Laporan Studi Kasus Betul

5/11/2018 Laporan Studi Kasus Betul - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-betul 8/17

 

dikarenakan pada fase ini perkembangan bayi belum terlihat jelas dan

lemah.

Pada trimester ke-2 ibu hamil biasanya sudah bisa menyesuaikan

diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada trimester 1. Ibu

hamil pada trimester ke-2 mulai merasakan adanya gerakan janin di

dalam perutnya. Apabila wanita hamil tidak dapat merasakan gerakan-

gerakan bayi dalam kandungannya maka akan muncul kecemasana.

Kecemasan ini berasal dari ketakutan ibu hamil akan berkembangnya

  janin yang ada di dalam perutnya. Apakah bayi yang ada di dalam

kandungannya masih hidup atau mengalami suatu gangguan. Pada

wajah ibu hamil juga akan muncul bercak kecoklatan pada kulit hidung

dan pipi. Wanita hamil yang selalu memperhatikan kecantikan

wajahnya akan merasa cemas dengan kecantikannya.

Pada trimester ke-3 kecemasan akan kembali muncul ketika akan

mendekati proses persalinan. Ibu hamil akan ditakuti oleh kesakitan

yang luar biasa ketika akan melahirkan bahkan resiko kematian. Hal ini

disebabkan wanita hamil sering mendengarkan cerita-cerita, baik dari

tetangga mabupun ibu-ibu yang pernah melahirkan. Apakah ia bisa

melakukan proses mengejan dengan baik agar proses persalinan

  berlangsung dengan lancar. Jika wanita hamil lemah, maka akan

mempersulit proses melahirkan nanti.

2. Pengalaman emosional ibu hamil

Kecemasan dapat timbul ketika individu menghadapi

 pengalamana-pengalaman baru. Wanita hamil yang pertama kali hamil

akan lebih merasa cemas dibandingkan dengan wanita hamil yang

Page 9: Laporan Studi Kasus Betul

5/11/2018 Laporan Studi Kasus Betul - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-betul 9/17

 

sudah pernah melahirkan. Hal ini didasarkan bahwa “Cemas dapat

timbul ketika individu menghadapi pengalaman-pengalaman baru

seperti masuk sekolah, memulai pekerjaan baru, atau melahirkan bayi”.

(Stuart & Sundeen, 1993).

Wanita hamil akan belajar dari pengalaman-pengalaman

emosionalnya selama menjalani kehamilan. Apabila wanita hamil

merasa terancam maka akan menimbulkan kecemasan. Kecemasan

sebagai suatu emosi yang muncul dari pengalaman subyektif individu.

Tiap individu mempunyai pengalaman-pengalaman yang berbeda

sehingga antara individu yang satu dengan individu yang lainnya tidak 

sama dalam menyikapi kecemasannya. Individu yang mengetahui

 penyebab sumber kecemasannya akan lebih mudah untuk menghadapi

kecemasan terutama pada ibu hamil.

3. Situasi-situasi yang mengancam ibu hamil

Situasi yang mengancam ibu hamil meliputi ancaman fisik,

ancaman terhadap harga diri, dan tekanan untuk melakukan sesuatu di

luar kemampuan. Individu yang merasa pada suatu kondisi yang tidak 

  jelas akan menimbulkan cemas. Contohnya; khawatir akan kehilangan

orang yang kita cintai, perasaan-perasaan bersalah dan berdosa yang

 bertentangan dengan hati nurani, dan sebagainya. Situasi kecemasan

tersebut biasanya dialami oleh wanita yang menjalani kehamilan dan

  persalinan. Hal ini menandakan bahwa kebutuhan akan rasa aman

sangat diperlukan ketika rasa gelisah dan rasa takut muncul pada ibu

hamil. Ibu hamil akan sangat cepat mengenali diri dan bayinya jika ia

Page 10: Laporan Studi Kasus Betul

5/11/2018 Laporan Studi Kasus Betul - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-betul 10/17

 

 berada dalam situasi-situasi seperti keguguran atau cemas terhadap

dirinya yang mengidap penyakit berbahaya bagi calon bayi.

 

C. Gejala-gejala kecemasan pada ibu hamil

Menurut Blackburn, (1990), gejala-gejala kecemasan pada ibu

hamil meliputi 3 aspek, yaitu : gejala fisik, psikologis dan sosial. Gejala

fisik meliputi telapak tangan basah, tekanan darah meninggi, badan

gemetar, denyut jantung meningkat dan keluarnya keringat dingin.

Perubahan yang terjadi ketika hamil yang lain adalah mudah lelah,

 badan terasa tidak nyaman, tidak bisa tidur nyenyak, sering kesulitan

  bernafas, dan lain-lain. Perubahan-perubahan tersebut berbeda-beda

intensitasnya pada masing-masing ibu hamil. Ada ibu hamil yang

intensitas kecemasannya lebih tinggi, adapula yang intensitas

kecemasannya lebih rendah.

Kecemasan merupakan reaksi psikologis yang wajar pada ibu

hamil, jika ibu hamil dapat mengatasi kecemasannya maka ia akan

dapat menikmati tahapan kehamilannya dengan lebih nyaman dan

tenang. Secara psikologis, kecemasan dapat meningkatkan kerja dari

sistem syaraf yang mengatur pelepasan hormon tertentu. Akibat

 pelepasan hormon tersebut, muncullah perangsangan pada organ-organ,

seperti lambung, jantung, pembuluh darah maupun fisiologis tubuh

lainnya. Kecemasan yang ditimbulkan secara psikologis juga

dikarenakan ketidakmampuan individu dalam mengidentifikasi

ancaman yang datang sehingga muncul gejala-gejala seperti marah-

Page 11: Laporan Studi Kasus Betul

5/11/2018 Laporan Studi Kasus Betul - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-betul 11/17

 

marah, takut, perasaan tidak menentu, serta ketidakmampuan

mengendalikan pikiran buruk.

Ada dua hal yang menyebabkan kecemasan pada ibu hamil

yaitu perasaan takut dan penolakan ibu terhadap kehamilannya.

Perasaan takut yang dirasakan oleh ibu hamil lebih didasarkan pada

 perubahan besar yang terjadi pada tubuhnya. Penolakan ibu terhadap

kehamilannya lebih didasarkan pada calon ibu tersebut tidak menikah

atau karena kesulitan ekonomi sehingga dengan hadirnya anak dapat

memberatkan ekonomi keluarga (Sastrawinata, 1983). Kecemasan

dalam ruang lingkup sosial dapat dilihat dari situasi, kondisi dan obyek 

tertentu misalnya individu cemas ketika memperlihatkan diri di depan

umum. Keadaan ini terutama terjadi pada individu yang pemalu,

  penakut, merasa tidak tentram, dan cemas bila berkumpul dengan

orang-orang yang masih asing dengannya.

Pada ibu hamil biasanya kepercayaan tradisional yang dianut

dalam suatu daerah akan berpengaruh terhadap pola pikirnya sehingga

akan menimbulkan kecemasan tersendiri. Sikap yang kurang

menyenangkan di pihak orang-orang yang berarti sikap yang kurang

menyenangkan dari lingkungan juga menimbulkan efek yang

mendalam bagi kondisi mental ibu hamil. Misalnya orang tua yang

tidak menghendaki kelahiran karena takut mengganggu program

 pendidikan dan pekerjaan.

Hasil studi tentang psikologi kehamilan membuktikan bahwa

fenomena kecemasan yang berhubungan dengan kehamilan dipengaruhi

Page 12: Laporan Studi Kasus Betul

5/11/2018 Laporan Studi Kasus Betul - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-betul 12/17

 

oleh beberapa faktor yang merupakan beban ekstra yang dapat berasal

dari dalam tubuh sendiri maupun dari kejadian diluar tubuh.

Menurut Notosoedirjo (1996) (dalam Mulyata, 1999) apabila

ibu hamil tidak mampu beradaptasi dengan beban ekstra tersebut, akan

mengalami kecemasan. Berikut disajikan beberapa faktor yang

dikumpulkan oleh Niven (1992) (dalam Mulyata, 1999) yang

mempunyai pengaruh negatif terhadap kehamilan, sebagai berikut:

1. Stresfull life events, termasuk suami kehilangan pekerjaan, suami

menganggur, masalah perumahan, suami selingkuh, adanya

anggota keluarga yang sakit keras.

2. Adanya masalah dalam kehidupan rumah tangga sehari-hari

seperti masalah finansial, hilangnya aset keluarga, kegagalan

dalam business, hilangnya dukungan sosial dari pihak tertentu.

3. Pengalaman keguguran, bayi lahir mati, bayi lahir imatur,

  prematur, bayi lahir cacat, pernah mengalami kondisi yang

mengancam jiwa.

4. Adanya riwayat infertilitas disertai berbagai usaha sehingga

 berhasil hamil.

5. Pernah menderita penyakit jiwa

D. Status Ibu Hamil dalam Keluarga dan Komunitas

Faktor penentu kecemasan yang terjadi pada ibu hamil dapat

dilihat dari status wanita dalam keluarga dan komunitas misalnya

  pendidikan, pekerjaan, penghasilan, status sosial. Hal itu meliputi

 penghasilan keluarga, tempat tinggal, pendidikan, kondisi lingkungan,

Page 13: Laporan Studi Kasus Betul

5/11/2018 Laporan Studi Kasus Betul - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-betul 13/17

 

sarana pelayanan kesehatan, status gizi ibu, infeksi, penyakit kronis

serta riwayat obsetric.

Ibu hamil yang memiliki tingkat pendidikan serta status sosial

yang rendah tidak merasa cemas. Hal ini dikarenakan kehamilan

merupakan sesuatu yang wajar terjadi pada wanita yang produktif,

tetapi ketidaktahuan mereka akan perilaku-perilaku, informasi-

informasi yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi akan

menimbulkan kecemasan tersendiri.

Cemas dapat mempengaruhi kontraksi urine ketika melahirkan.

Proses kelahiran akan berlangsung lebih lama daripada yang normal

dan kemungkinan terjadi komplikasi lebih besar karena bayi seringkali

harus dilahirkan dengan menggunakan alat. Cemas juga akan

mempengaruhi kondisi anak yang sedang mengalami pertumbuhan di

dalam kandungan.

Hurlock (1994) menjelaskan rasa khawatir, cemas sering

mengakibatkan banyak makan, pertambahan berat badan yang

 berlebihan dalam kehamilan. Apabila tekanan yang dialami wanita

mengakibatkan peningkatan kegiatan janin yang berlebihan maka akan

terjadi kekurangan berat badan dan kegelisahan sedemikian rupa

sehingga penyesuaian awal setelah melahirkan akan sangat terpengaruh.

Kehamilan dengan kecemasan yang tinggi akan mengakibatkan

ibu hamil memiliki resiko tinggi untuk keguguran, persalinan yang

lama serta kelahiran secara prematur. Kecemasan yang tinggi ketika

hamil juga dapat menyebabkan anak yang dilahirkan menjadi hiperaktif 

dan sukar mengendalikan emosi. Kondisi emosional gizi yang buruk 

Page 14: Laporan Studi Kasus Betul

5/11/2018 Laporan Studi Kasus Betul - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-betul 14/17

 

saat hamil, rendahnya asupan gizi yang dikonsumsi ibu hamil akan

dapat menyebabkan kematian ibu hamil

Page 15: Laporan Studi Kasus Betul

5/11/2018 Laporan Studi Kasus Betul - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-betul 15/17

 

BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Respon yang dilakukan pada setiap ibu adalah setiap ibu akan

memberikan reaksi yang berbeda-beda mengenai kehamilannya. Reaksi

  psikologis yang timbul pada wanita hamil tersebut biasanya berupa

kecemasan, ketakutan, dan perasaan panik atau gelisah.

Kecemasan pada ibu hamil biasanya disebabkan oleh beberapa

faktor diantaranya perubahan fisik, pengalaman emosional ibu hamil,

situasi – situasi yang mengancam ibu hamil, kondisi status lingkungan

dan keluarga.

Kecemasan persalinan pertama merupakan perasaan atau

kondisi psikologis yang tidak menyenangkan dikarenakan adanya

  perubahan fisiologis yang menyebabkan ketidakstabilan kondisi

 psikologis. Hal ini berkaitan dengan pengalaman baru yang dialami ibu

hamil serta masih terbatasnya pengetahuan tentang kehamilan.

Melahirkan memang suatu proses yang alami dan menimbulkan

rasa sakit. Ada banyak wanita yang merasakan sakit tersebut lebih

 parah dari seharusnya karena banyak dipengaruhi oleh rasa panik dan

stress, namun kecemasan dan rasa panik tersebut dapat diatasi oleh Mba

Rum sehingga dalam menjalani proses kehamilan dan persalinan ia

tidak begitu merasa kesakitan.

Page 16: Laporan Studi Kasus Betul

5/11/2018 Laporan Studi Kasus Betul - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-betul 16/17

 

B. Saran

Dalam trimester III adalah proses menunggu persalinan atau waktu

untuk mempersiapkan kelahiran dan kedudukan sebagai orang tua seperti

terpusatnya perhatian pada kehadiran seorang bayi.

Biasanya rasa tidak nyaman di rasakan oleh wanita hamil pada

trimester III akibat adanya perubahan fisiologis pada dirinya,dan perubahan

  psikologis yang mungkin dirasakan karena kekhawatiran akan perhatian

khusus yang diterima saat hamil maka perlunya dukungan dari suami,keluarga

dan bidan.

Perubahan libido akan mempengaruhi perubahan psikologis ibu

hamil. Wanita hamil akan lebih sensitive, membutuhkan kasih sayang dari

orang terdekat terutama suami, maka keterbukaan dan komunikasi dengan

 pasangan juga sangat dibutuhkan dalam hal ini.

Berkaitan dengan keadaan ekonomi keluarga,dianjurkan ny.rum untuk 

mengikuti program KB agar kehidupan keluarganya bisa teratasi supaya

menjadi lebih baik.

Page 17: Laporan Studi Kasus Betul

5/11/2018 Laporan Studi Kasus Betul - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-betul 17/17