Post on 24-Oct-2015
HIDROLISIS LARUTAN GARAM
Tujuan Praktikum :
Mengidentifikasi sifat garam yang dapat terhidrolisis dalam air berdasarkan kekuatan
asam dan basa pembentuknya.
BAB I
DASAR TEORI
Hidrolisis berasal dari kata hidro yang berarti air dan lisis yang berarti penguraian. Hidrolisis
adalah reaksi penguraian garam oleh air atau reaksi ion-ion garam dengan air. Garam adalah
senyawa elektrolit yang dihasilkan dari reaksi netralisasi antara asam dengan basa. Sebagai
elektrolit, garam akan terionisasi dalam larutannya menghasilkan kation dan anion. Kation yang
dimiliki garam adalah kation dari basa asalnya, sedangkan anion yang dimiliki oleh garam adalah
anion yang berasal dari asam pembentuknya. Kedua ion inilah yang nantinya akan menentukan
sifat dari suatu garam jika dilarutkan dalam air.
Ada empat jenis garam yaitu :
Garam yang terbentuk dari reaksi asam kuat dengan basa kuat (misalnya NaCl,
K2SO4 dan lain-lain) tidak mengalami hidrolisis. Untuk jenis garam yang demikian nilai
pH = 7 (bersifat netral)
Garam yang terbentuk dari reaksi asam kuat dengan basa lemah (misalnya NH4Cl,
AgNO3 dan lain-lain) hanya kationnya yang terhidrolisis (mengalami hidrolisis parsial).
Untuk jenis garam yang demikian nilai pH < 7 (bersifat asam)
Garam yang terbentuk dari reaksi asam lemah dengan basa kuat (misalnya CH3COOK,
NaCN dan lain-lain) hanya anionnya yang terhidrolisis (mengalami hidrolisis parsial).
Untuk jenis garam yang demikian nilai pH > 7 (bersifat basa).
1
Garam yang terbentuk dari reaksi asam lemah dengan basa lemah (misalnya
CH3COONH4, Al2S3 dan lain-lain) mengalami hidrolisis total (sempurna). Untuk jenis
garam yang demikian nilai pH-nya tergantung harga Ka dan Kb
Harga pH pada garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah tidak bergantung pada
konsentrasi ion-ion garam dalam larutan, tetapi tergantung pada harga Ka dan Kb dari asam dan
basa pembentuknya.
Jika Ka = Kb maka larutan akan bersifat netral (pH = 7)
Jika Ka > Kb maka larutan akan bersifat asam (pH < 7)
Jika Kb < Kb maka larutan akan bersifat basa (pH > 7)
Beberapa identifikasi yang menandakan jika suatu larutan bersifat asam atau basa, yaitu:
Jika kertas lakmus merah dicelupkan ke dalam larutan dan tidak mengalami perubahan
warna, maka larutan tersebut bersifat asam.
Jika kertas lakmus merah dicelupkan ke dalam suatu larutan dan mengalami perubahan
warna, yaitu berwarna biru, maka larutan tersebut bersifat basa.
Jika kertas lakmus biru dicelupkan ke dalam larutan dan tidak mengalami perubahan
warna, maka larutan tersebut bersifat basa.
Jika kertas lakmus biru dicelupkan ke dalam suatu larutan dan mengalami perubahan
warna, yaitu berwarna merah, maka larutan tersebut bersifat asam.
Jika kertas lakmus merah ataupun biru dicelupkan pada larutan netral, maka kartas
lakmus tidak akan mengalami perubahan warna, tapi tidak bersifat asam ataupun basa.
2
BAB II
METODOLOGI PRAKTIKUM
1. Alat
Pelat tetes
Pipet tetes
Kertas lakmus merah dan biru
2.Bahan
Larutan CH3COONa 0,1 M
Larutan NaCL 0,1 M
Larutan BaCL 0,1 M
Larutan NH4CL 0,1 M
Tisu
Aqua
2. Prosedur kerja
Masukan beberapa tetes larutan garam ke dalam plat tetes.
Uji tiap-tiap larutan dengan kertas lakmus merah dan biru.
Mengamati perubahan warna yang terjadi pada kedua kertas lakmus dan catat
hasilnya dalam table pengamatan.
Buat kesimpulan dari percobaan yang dilakukan.
3
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Hasil pengamatan
LARUTAN GARAM
PERUBAHAN WARNA
SIFAT LARUTANLAKMUS
MERAH
LAKMUS
BIRU
NaCL Merah Biru Netral
BaCL Merah Biru Netral
CH3COONa Biru Biru Basa
NH4CL Merah Merah Asam
b. PEMBAHASN
Berdasarkan prosedur pada praktikum yang dilakukan, kkami dapat mengidentifikasi asam,
basa dan netral yang terdapat di dalam larutan yang di uji. Pada larutan 1 dan 2 yang bersifat
netral,yaitu NaCL, dan BaCL. Kedua larutan tersebut bersifat netral karena ke 2 larutan ini
sebagai zat pelarut yang melarutkan larutan-larutan asam dan basa. Selain bersifat netral, ada
juga 1 larutan yang bersifat basa, yaitu larutan CH3COONa. Dan 1 larutan yang bersifat asam,
yaitu NH4CL. Kita juga bisa menggantikan garam-garam yang terhidrolisis yaitu dengan garam-
garam yang lain seperti AlCl3, NaCL, NH4CN, dan Na2SO4. Kosentrasi masing-masing garam
sebesar 0,1 M.
4
c. PERTANYAAN
1) Sebutkan garam-garam yang bersifat netral, asam, dan basa.
2) Sebutkan senyawa asam basa pembentuk garam-garam tersebut beserta
jenisnya.
3) Garam apa saja yang mangalami hidrolisis ? Sebutkan jenis hidrolisisnya !
4) Bagaimana sifat garam yang terhidrolisis ?
5) Apa kesimpulan praktikum ini !
JAWABAN :
1) - garam-garam yang bersifat netral yaitu,BaCL, dan NaCL.
- Garam-garan yang bersifat asam yaitu, NH4CL.
- Garam-garam yang bersifat basa yaitu, CH3COONa.
2) - Senyawa basa yaitu CH3COONa.
CH3COONa CH3COO Na
CH3COOH NaOH
- Senyawa asam yaitu, NH4CL
NH4CL NH4 CL
NH4OH BaCL
3) Larutan yang mengalami hidrolisis yaitu, CH3COONa, dan NH4CL.
4) Sifat garam yang terhidrolisis yaitu asam, dan basa.
5) Kesimpulannya yaitu pada praktikum ini kami dapat mengidentifikasi sifat larutan yang
bersifat asam, basa, dan netral. Kami juga biasa mengetahui sifat garam yang
terhodrolisis.
5
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari laporan praktikum di atas saya dapat menyimpulkan bahwa. Garam memiliki empat jenis antara lain :
asam kuat dengan basa kuat seperti NaCl, K2SO4 dan lain-lain, jenis garam
ini tidak mengalami hidrolisis. Dan memiliki nilai pH = 7 (bersifat netral)
asam kuat dengan basa lemah seperti NH4Cl, AgNO3. hanya kationnya yang terhidrolisis
(mengalami hidrolisis parsial). nilai pHnya < 7 (bersifat asam)
asam lemah dengan basa kuat seperti CH3COOK, NaCN. hanya anionnya yang
terhidrolisis (mengalami hidrolisis parsial). nilai pHnya > 7 (bersifat basa)
asam lemah dengan basa lemah seperti CH3COONH4, Al2S3. Jenis garam ini mengalami
hidrolisis total (sempurna). nilai pH-nya tergantung harga Ka dan Kb
B. Saran
Dari hasil praktikum diatas. Saya dapat menyarankan bahwa. Tidak mengkonsumsi bahan di
atas secara berlebihan, Mengkonsumsi bahan di atas sebaiknya dengan anjuran dokter, Bahan
diatas jangan dikonsumsi secara bersamaan, Mengkonsumsi bahan yang bersifat alkalosis
sebaiknya dikurangi.
6
DAFTAR PUSTAKA
Brady, J.E. 1990.General Chemistry Principle and Structure.New York : John Willey & Sons,
Inc.
Lukman, C. et al (Ed) . 1995 .Oxford Ensiklopedi Pelajar . Jakarta Widyadara.
Pettruci,Ralph .H .1992 .Kimia Dasar Prinsip dan Tetapan Modern .Terjemahan
Suminar .Jakarta :Erlangga
Wilson, Mitchell .1990 .Energi .Terjemahan Budi Sudarsono .Jakarta :Tira Pustaka.
Morris, Jane .1991 .GCSE Chesmitry .London :Collins Education.
Sutarsa, Tatang et.al .1994 .Kimia 2 .Cetakan Pertama .Jakarta :Yudhistira.
7
KATA PENGANTAR
Puji sukur kami panjatkan kepada sang khalik pencipta alam semesta atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya terutama nikmat kesehatan dan kesempatan sehingga kami masih di
berikan nafas guna menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik. Salawat serta salam saya
kirimkan buat baginda Rasulullah SAW sang revolusioner sejati pembawa kitab kebenaran
perintis jalan kemerdekaan umat manusia serta para keluarga dan sahabatnya atas perjuangannya
membawa alam ini dari alam kegelapan menuju alam terang benderang.
Ucapan terimah kasih kami ucapkan buat Ibu guru pengasuh mata pelajaran. dan buat
teman-teman yang sangat membantu hingga terselesainya makalah ini. saya menyadari bahwa
penyusun makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnan, sehingga, saran, kritik dan masukan
dari teman teman pembaca sangat di harapkan, sebagai sebuah motifasi membangun untuk
kesempurnaan makalah berikutnya.
Akhir kata, mudah-mudahan dengan makalah yang sederhana ini dapat memberikan manfaat
bagi kita semua, terutama bagi kami penulis
Ternate, Maret 2013
penulis
I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………..............I
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………….II
TUJUAN PRAKTIKUM………………………………………………………………………..1
BAB I DASAR TEORI……………………………………………………………………........2
BAB II METODOLOGI PRAKTIKUM…………………………………………………….…3
1. Alat………………………………………………………………………………………3
2. Bahan……………………………………………………………………………………3
3. Prosedur kerja…………………………………………………………………………...3
BABIIIHASILPEMBAHASAN……………………………………………………………..…4
1. Hasil pengamatan…………………………………………………………………..……4
2. Pembahasan…………………………………………………………………………..…4
3. Pertanyaan………………………………………………………………………………5
BAB IV PENUTUP……………………………………………………………………………6
A. Kesimpulan……………………………………………………………………………..6
B. Saran……………………………………………………………………………………6
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………….7
LAMPPIRAN………………………………………………………………………………….8
II
LAMPIRAN
8TUGAS PRAKTIKUM KIMIA
“ HIDROLISIS LARUTAN GARAM ”
NAMA : DARNIA HAMDAN
KELAS : XI-IPA3
SEMESTER: 2 (DUA)
SMA NEGERI 2 KOTA TERNATE
TAHUN PELAJARAN
2012-2013