Post on 22-Dec-2015
description
Kepaniteraan Klinik Geriatri
I. IDENTITAS
Nama lengkap : Oma Sri Mulyati
Jenis kelamin : Perempuan
Tempat/tanggal lahir : Solo, 12 April 1944
Usia : 70 tahun
Alamat : Jl. Cimandiri Raya No. 13 RT 01 / 03 Depok
Agama : Kristen Protestan
Pendidikan terakhir : Sekolah Kepandaian Putri
Pekerjaan terakhir : Karyawan STW bagian laundri
Status perkawinan : Janda
Suku bangsa : Jawa
Tanggal masuk STW : 10 Desember 2013
II. RIWAYAT MEDIS
Diperoleh dari : Autoanamnesa ( Tanggal 4 - 8 februari 2015)
A. Keluhan Utama
Sakit di Pergelangan kaki kiri
B. Keluhan tambahan
Susah buang air besar
Mata agak buram bila membaca dekat
C. Riwayat Penyakit Sekarang
D. Oma S.M mengeluh pergelangan kaki kirinya sering sakit, keluhan ini muncul jika
oma berjalan kaki dengan jarak yang cukup jauh.kadang timbul saat oma
mengerjakan pekerjaan di panti seperti berdiri lama saat menyetrika. Rasa sakit
timbul sekitar 15 menit dan akan hilang dengan beristirahat. Kadang timbul
dimalam hari saat cuaca dingin.keluhan kaku dimalam dan pagi hari disangkal.
Keluhan ini hilang timbul dan sudah dirasakan dalam 10 tahun terakhir.
Selain itu pergelangan kakinya juga kadang mengalami bengkak dan sulit
digerakan sehingga semakin memperberat rasa sakitnya. Rasa sakit tidak menjalar
dan tidak mengganggu tidur. Tidak ada kesemutan ataupun baal.
Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 1Sasana Tresna Werdha (KBRP) periode 2 februari 2014 – 7 maret 2015
Kepaniteraan Klinik Geriatri
• Oma telah berobat ke dokter dan diberi Piroxicam 20 mg dimakan sehari sekali pada
malam hari untuk menghilangkan nyeri tersebut .oma rutin minum piroxicam selama
±2 tahun terakhir tanpa kontrol ke dokter.
• Selain itu oma mengaku sulit buang air besar sejak 4 hari yang lalu. Keluhan ini baru
sudah dirasakan ± 1 bulan ini, Kadang hanya sekali BAB dalam satu minggu,
Terkadang oma minum Laxing untuk memperlancar BAB, Setiap BAB tidak pernah
ada darah atau nyeri. Oma juga mengeluh matanya mulai buram saat membaca buku.
Keluhan ini sudah dialami sejak oma berusia 50 tahun.Keluhhan tersebut dapat diatasi
dengan menggunakan kacamata membaca, Oma menggunakan kacamata kanan
+2.00, mata kiri +2.00. Oma masih dapat melihat dan membaca jarak jauh tanpa
bantuan kacamata. Keluhan mata berair, merah atau keluar kotoran tidak ada.
• Oma S.M mengaku tekanan darahnya pernah tinggi mencapai 160 / 100 mmHg
sehingga diberikan obat penurun tekanan darah oleh dokter. Obat darah tinggi yang
diberikan yaitu Captopril 25 mg, diminum satu kali sehari. Oma rutin minum obat
dalam 2 tahun terakhir.
•
E. Riwayat Makan
Nafsu makan baik, 3x sehari, porsi cukup dan teratur. Sarapan pagi oma
kurang suka makan porsi besar, biasanya hanya konsumsi lemper / getuk (jajanan
pasar) dan minum segelas kopi. Untuk makan siang oma mengkonsumsi makanan
dari panti seperti nasi, tempe orak arik, buncis, sayur asem. Oma seringkali
memakan makan siangnya sekitar pukul 15.00 WIB seusai membantu di dapur.
Untuk makan malam, oma seringkali makan sekitar pukul 20.00 – 21.00.
F. Riwayat BAK
Lancar, oma dapat BAK sendiri dikamar mandi tanpa bantuan, tidak
menggunakan pampers. BAK warna kuning jernih, darah (-), nyeri waktu
berkemih (-)
G. Riwayat BAB
Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 2Sasana Tresna Werdha (KBRP) periode 2 februari 2014 – 7 maret 2015
Kepaniteraan Klinik Geriatri
Terkadang tidak teratur, sehari sekali, sulit BAB dirasakan ketika oma kurang
minum air dan makan buah. Terkadang oma minum Laxing untuk memperlancar
BAB, setelah minum laxing oma dapat BAB lagi. Setiap BAB tidak pernah ada
darah atau nyeri. Feses warna coklat kehitaman, konsistensi kadang keras kadang
lunak, bentuk normal, lendir (-).
H. Riwayat Penyakit Dahulu
Pada tahun 1968 Oma S.M pernah dirawat inap karena operasi benjolan
pada tengah leher pasien.
Pada tahun 1990 Oma S.M pernah dirawat inap karena operasi benjolan di
lipat paha kanan
Pada tahun 1991 Oma S.M pernah dirawat inap karena operasi
pengangkatan tumor rahim.
Pada Desember 2012 Oma pernah cantengan pada jempol kaki kanan,
sudah dilakukan insisi dan ekstraksi kuku.
Penyakit ginjal disangkal
Penyakit paru disangkal
Alergi disangkal
I. Riwayat Penyakit Dalam Keluarga
Darah tinggi : disangkal
Asma : disangkal
Rematik :Kakak perempuan kedua memiliki
keluhan sakit dilutut dan didiagnosis
dokter menderita kerusakan sendi lutut
Kencing manis : disangkal
Penyakit jantung koroner : disangkal
Alergi : disangkal
Ca Mammae : disangkal
Ca Rahim : disangkal
J. Riwayat Kehidupan Pribadi
1. Riwayat prenatal, perinatal, masa kanak-kanak dan remaja
Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 3Sasana Tresna Werdha (KBRP) periode 2 februari 2014 – 7 maret 2015
Kepaniteraan Klinik Geriatri
Oma S.M adalah anak ke delapan (8) dari sembilan bersaudara. Oma lahir
di Solo 12 April 1944 secara spontan tanpa penyulit. Oma S.M mengaku tidak
ada masalah selama masa kecil hingga dewasa. Oma merasa senang ketika
sekolah di Sekolah Kepandaian Putri. Oma mengaku sebagai anak yang
mudah bergaul dengan teman dan sering bercerita dengan teman-temannya..
2. Riwayat Pendidikan
Pendidikan Oma S.M dimulai dari SD dan berlanjut ke sekolah
kepandaian putri. Setelah itu oma langsung bekerja dan tidak melanjutkan
sekolah ke jenjang yang lebih tinggi lagi.
3. Riwayat masa dewasa
a. Riwayat Pekerjaan
Oma S.M sejak tahun 1967 – 1968 bekerja di perusahaan konveksi di
Solo. Tahun 1968 oma pindah ke Jakarta dan tinggal dirumah sepupu hingga
anaknya berusia 3 tahun, semenjak itu anak dirawat di rumah sepupu pasien
dan oma kembali ke Solo. Tahun 1983 akhir (sekitar Desember) pasien ke
Jakarta dan mendengar informasi lewat stasiun dario RRI bahwa Sasana
Tresna Werda Karya Bakti RIA Pembangunan ( STW KBRP) membutuhkan
pegawai, sejak itu tepatnya 10 Desember 1983 oma bekerja dan menjadi
karyawan STW dan tinggal di asrawa dan pensiun pada tanggal 1 September
2003.
b. Riwayat Perkawinan
Oma S.M menikah pada tahun 1966 dan dikaruniai seorang anak
perempuan pada tahun 1967, namun satu tahun kemudian (1968) pasien
bercerai dengan suami karena tidak direstui keluarga (suami pasien adalah
anak tiri dari sepupu pasien)
c. Riwayat Keluarga
Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 4Sasana Tresna Werdha (KBRP) periode 2 februari 2014 – 7 maret 2015
Kepaniteraan Klinik Geriatri
Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 5Sasana Tresna Werdha (KBRP) periode 2 februari 2014 – 7 maret 2015
Kepaniteraan Klinik Geriatri
d. Riwayat Kehidupan Sosial
Saat ini oma tinggal di STW dan masih aktif membantu di dapur. Oma
masih dapat membantu seperti mencuci, memotong sayur-sayuran dan
menyajikan makanan. Oma juga masih sering berpergian keluar untuk
membeli keperluan dengan berjalan kaki dan menaiki kendaraan umum. Oma
sering berkunjung dan bercerita dengan Oma Nur yang tinggal di Wisma
Dahlia setiap sore hari pk. 17.00 – 19.00 WIB. Oma S.M juga sering
membantu oma Nur seperti membelikan titipan obat ataupun kebutuhannya.
e. Riwayat Agama
Oma S.M menganut agama Kristen Protestan sejak lahir dan sangat taat
melaksanakan ibadahnya. Biasa oma mengikuti ibadah pada hari Kamis yang
diadakan di STW atau hari minggu.
f. Situasi Kehidupan Sekarang
Oma S.M melakukan pengkajian dan menghuni STW sejak 10
Desember 2013. Oma masuk STW atas kemauan sendiri setelah sudah lama
bekerja juga menjadi karyawan di STW. Oma ingin menghabiskan masa
tuanya di STW dan oma juga senang dikunjungi anak dan cucunya. Oma S.M
sudah merasa STW adalah rumahnya sendiri dari dulu dan sangat nyaman
berada di STW. Oma S.M merasa tinggal di STW supaya tidak merepotkan
anak dan saudara-saudaranya yang lain. Oma juga merasa tinggal di STW
beliau masih bisa melakukan kegiatan-kegiatan seperti memasak, senam, dan
lain lain.
g. Persepsi Tentang Diri dan Kehidupannya
Oma S.M merasa senang dan bahagia dengan kehidupannya baik
sebelum dan sesudah masuk STW. Tidak ada yang membuat stress atau cemas
dalam kehidupannya sekarang.
Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 6Sasana Tresna Werdha (KBRP) periode 2 februari 2014 – 7 maret 2015
Kepaniteraan Klinik Geriatri
III. PEMERIKSAAN FISIK
Dilakukan tanggal Tanggal 4– 8 februari 2015
A. KEADAAN UMUM
Keadaan umum baik, kesadaran compos mentis.
B. TANDA VITAL
Tekanan darah : 140/90 mmHg
Nadi : 78 x/menit, reguler, kuat angkat, isi cukup.
Pernapasan : 20 x/menit, thoraco-abdominal
Berat badan : 68 kg
Tinggi badan : 158 cm
Status Gizi : IMT = BB ( kg ) = 68 = 27,2
TB2(m) (1,58)2
Status gizi : Obesitas grade 1
BMI berdasarkan kriteria WHO Asia Pasifik :
Underweight : < 18,5
Normoweight : 18,5 – 22,9
BB lebih : > 23
Dengan resiko : 23,00 - 24,9
Obesitas grade I : 25 – 29,9
Obesitas grade II : > 30
C. STATUS INTERNUS
KEPALA : bentuk dan ukuran normal, tidak teraba benjolan, rambut warna hitam-
keputihan terdistribusi merata, tidak mudah dicabut, tidak tampak
kelainan kulit kepala
MATA
OD OS
Palpebra Edema -
Xantelasma -
Edema -
Xantelasma -
Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 7Sasana Tresna Werdha (KBRP) periode 2 februari 2014 – 7 maret 2015
Kepaniteraan Klinik Geriatri
Konjungtiva Anemis -
Hiperaemis –
Anemis -
Hiperaemis –
Sclera Ikterik – Ikterik –
Kornea Jernih
Arcus senilis -
Reflek kornea +
Jernih
Arcus senilis -
Reflek kornea +
Pupil Bulat, isokor, Ø 3
mm, RCL +, RCTL +
Bulat, isokor, Ø 3
mm, RCL +, RCTL +
Lensa Jernih Jernih
Retina Tidak dilakukan
pemeriksaan
Tidak dilakukan
pemeriksaan
Visus VOD = 6/60 VOS = 6/60
Koreksi
kacamata
+2.00 (presbiopia) +2.00 (presbiopia)
TELINGA
AD AS
Bentuk Normotia Normotia
Daun telinga Fistel preaurikuler –
Fistel retroaurikuler –
Abses mastoiditis –
Nyeri tekan tragus –
Nyeri tarik aurikuler –
Fistel preaurikuler –
Fistel retroaurikuler –
Abses mastoiditis –
Nyeri tekan tragus –
Nyeri tarik aurikuler –
Liang telinga Serumen -
Lapang
Hiperemis –
Sekret –
Corpus alienum -
Serumen -
Lapang
Hiperemis –
Sekret –
Corpus alienum -
Membran
timpani
Utuh, warna putih
seperti mutiara, tidak
hiperaemis, reflek
cahaya +
Utuh, warna putih
seperti mutiara, tidak
hiperaemis, reflek
cahaya +
Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 8Sasana Tresna Werdha (KBRP) periode 2 februari 2014 – 7 maret 2015
Kepaniteraan Klinik Geriatri
HIDUNG : bentuk normal, septum nasi di tengah, tidak ada deviasi, mukosa tidak
hiperemis, sekret -/-
MULUT : bentuk simetris, perioral sianosis -, bibir merah muda, kering (-), lidah
kotor -, letak uvula di tengah, faring tidak hiperaemis, tonsil T1-T1, tidak
hiperaemis, detritus -
LEHER : trakea di tengah, struma -, bekas luka op ± 3 cm ditengah leher
KGB : retroaurikuler, submandibula, cervical, supraclavicula, inguinal tidak
teraba membesar.
THORAX
Pulmo
- Inspeksi : simetris dalam keadaan statis dan dinamis
- Palpasi : stem fremitus kanan dan kiri sama kuat.
- Perkusi : sonor pada kedua lapang paru.
- Auskultasi : vesikuler, ronkhi -/-, wheezing -/-.
Kesan : Tidak ada kelainan
Jantung
- lnspeksi : pulsasi ictus cordis tidak tampak.
- Palpasi : pulsasi ictus cordis tidak teraba.
- Perkusi :
Pinggang jantung di ICS III parasternal sinistra
Batas kanan di ICS IV linea sternal dextra
Batas kiri di ICS VI linea midclaviculasinistra
- Auskultasi : bunyi jantung I-II reguler, murmur (-), gallop (-).
Kesan : tidak ada kelainan
Payudara
Dextra Sinistra
Inspeksi Bekas luka op 3cm disekitar
areola mamae
Bentuk normal
Bekas luka op (-)
Bentuk normal
Hiperemis (-)
Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 9Sasana Tresna Werdha (KBRP) periode 2 februari 2014 – 7 maret 2015
Kepaniteraan Klinik Geriatri
Hiperemis (-)
Edem (-)
Striae (-)
Edem (-)
Striae (-)
Palpasi Benjolan (-)
Nyeri tekan (-)
Benjolan (-)
nyeri tekan (-)
ABDOMEN
- Inspeksi : datar, caput medusa (-), spider nevi (-)
- Palpasi : nyeri tekan (-), nyeri lepas (-), hepar dan lien tidak teraba membesar.
- Perkusi : timpani, nyeri ketok ginjal (-)
- Auskultasi : bising usus (+) normal
Kesan : tidak ada kelainan
EKSTREMITAS
Superior Inferior
Edema -/- -/+
Clubbing finger -/- -/-
Akral dingin -/- -/-
Akral sianosis -/- -/-
Akral pucat -/- -/-
CRT < 2 detik < 2 detik
kuku Spoon nails - Spoon nail -
Deformitas -/- +/+
Varises -/- +/+
Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 10Sasana Tresna Werdha (KBRP) periode 2 februari 2014 – 7 maret 2015
Kepaniteraan Klinik Geriatri
KULIT : Kulit keriput, warna kulit kuning langsat, ikterus (-), sianosis (-), kering
(-), kulit pucat (-)
KUKU : Normal
Kesan Status Internis
Tekanan darah : 140/90 mmHg Hipertensi grade I
IMT : 27,2 Status gizi : Obesitas grade 1
Mammae dextra : Bekas luka operasi 3cm didaerah areola mamae
• Ekstremitas : Nyeri tekan di sekitar malelolus lateralis tanpa tanda radang
disertai Deformitas tungkai bawah kaki kiri dan kanan +/+, Varises betis kiri
±8x0,5 cm
D. STATUS NEUROLOGIS
1. Kesadaran : compos mentis
2. Rangsangan meningeal : ( - )
3. Peningkatan TIK : ( - )
4. Nn. Cranialis
N. olfaktorius : dalam batas normal
N. optikus : dalam batas normal
N. occulomotorius : dalam batas normal
N. trochlearis : dalam batas normal
N. trigeminus : dalam batas normal
N.abducent : dalam batas normal
N. fasialis : dalam batas normal
Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 11Sasana Tresna Werdha (KBRP) periode 2 februari 2014 – 7 maret 2015
Kepaniteraan Klinik Geriatri
N. vestibule troklearis : dalam batas normal
N. glosofaringeus : dalam batas normal
N. vagus : dalam batas normal
N. ascesorius : dalam batas normal
N. hipoglosus : dalam batas normal
1. Motorik
Kekuatan
Kanan Kiri
Superior 5555 5555
Inferior 5555 5555
Tonus : normotonus
Trofi : eutrofi
2. Sensorik
Tajam : (+) sama kuat
Halus : (+) sama kuat
3. Sistem otonom : baik
4. Fungsi cerebellum&koordinasi : baik
5. Fungsi luhur : baik
6. Reflek fisiologis
Superior Inferior
Reflek bisep +/+ +/+
Reflek trisep +/+ +/+
Reflek patella +/+ +/+
Reflek Achilles +/+ +/+
7. Reflek patologis : ( - )
8. Tanda regresi & dementia : ( - )
Kesan status neurologis : Dalam batas normal
E. STATUS MENTAL
1. Deskripsi Umum
Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 12Sasana Tresna Werdha (KBRP) periode 2 februari 2014 – 7 maret 2015
Kepaniteraan Klinik Geriatri
a. Penampilan
Seorang perempuan berusia 70 tahun, berperawakan agak gemuk,
tinggi badan sedang, punggung tampak agak bungkuk, mengenakan kacamata
dan cara berpakaian rapi dan bersih.
b. Pembicaraan
Oma S.M berbicara dengan suara yang cukup jelas dan pelontaran kata
serta kalimat yang jelas dan lantang serta menggunakan bahasa Indonesia.
Pembicaraan Oma S.M. tertata rapi dengan tata bahasa baik dan pilihan kata
yang bagus. Pertanyaan pemeriksa dapat dijawab dengan jawaban yang
memiliki asosiasi baik dan tidak membingungkan.
c. Sikap terhadap pemeriksa
Oma S.M kooperatif terhadap pemeriksa, ramah dan murah senyum,
bicara sesuatu hal yang dapat dipercaya, tidak ragu-ragu, ekspresif, dan
bersahabat.
d. Perilaku dan aktifitas psikomotor
Oma S.M saat ini merasa nyaman dan senang tinggal di STW. Oma
S.M masih mengikuti kegiatan yang diadakan di STW seperti senam setiap
sabtu, kebaktian, dan membantu di dapur STW. Oma S.M masih akrab dan
terbuka untuk bersosialisasi,sering mengobrol dengan penghuni yang lain dan
karyawan yang berada di pantry. Oma S.M masih mampu melakukan segala
aktivitas sehari-hari secara mandiri tanpa bantuan orang lain.
2. Keadaan Mood, Afektif Dan Keserasian
a.) Mood : euthymic
b.) Afek : luas
c.) Keserasian : serasi
3. Gangguan Persepsi Dan Kognitif
a.) Halusinasi auditorik : tidak ada
b.) Halusinasi visual : tidak ada
c.) Ilusi : tidak ada
d.) Depersonalisasi : tidak ada
e.) Apraksia : tidak ada
Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 13Sasana Tresna Werdha (KBRP) periode 2 februari 2014 – 7 maret 2015
Kepaniteraan Klinik Geriatri
f.) Agnosia : tidak ada
4. Pikiran
a. Arus Pikir
1.) Produktivitas : baik
2.) Kontinuitas Pikiran : baik
3.) Hendaya Bahasa : tidak ada
b. Bentuk Pikir
1.) Asosiasi Longgar : tidak ada
2.) Ambivalensi : tidak ada
3.) Flights of Ideas : tidak ada
4.) Inkoherensi : tidak ada
5.) Verbigrasi : tidak ada
6.) Persevarasi : tidak ada
c. Isi Pikir
1.) Fobia : tidak ada
2.) Obsesi : tidak ada
3.) Kompulsi : tidak ada
4.) Ideas of Preferance : tidak ada
5.) Waham : tidak ada
5. Pengendalian Impuls
Oma S.M duduk tenang, berperilaku sopan, dan tidak agresif saat wawancara.
6. Fungsi Intelektual
a. Taraf Pendidikan : sesuai dengan latar belakang pendidikan.
b. Orientasi
1.) Waktu : baik, Oma S.M mengetahui waktu dengan baik (tanggal, bulan,
tahun) saat wawancara.
2.) Tempat : baik, Oma S.M. mengetahui tempat dimana dirinya sekarang.
3.) Orang : baik, Oma S.M mengetahui dan mengenal dokter yang
memeriksanya, perawat dan nama – nama teman oma di STW.
c. Atensi : pemusatan dan mempertahankan perhatian baik.
Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 14Sasana Tresna Werdha (KBRP) periode 2 februari 2014 – 7 maret 2015
Kepaniteraan Klinik Geriatri
d. Memori
1.)Jangka Panjang : baik, Oma S.M. ingat masa mudanya.
2.)Jangka Sedang : baik, Oma S.M ingat kapan masuk ke STW
3.)Jangka Pendek : baik, Oma S.M ingat menu makan siangnya.
4.)Jangka Segera : baik, Oma S.M dapat mengulang dengan benar 3
macam benda yang disebutkan oleh pemeriksa.
e. Daya Konsentrasi & Kalkulasi : baik, Oma S.M dapat menghitung angka
100 – 7 sebanyak 5 kali.
f. Kemampuan Baca Dan Tulis : baik, Oma S.M dapat menuliskan namanya
sendiri, dan membaca tulisan tersebut.
g. Kemampuan Visospasial : baik, Oma S.M dapat menggambarkan jam bulat,
lengkap dengan semua angka, serta menempatkan jarumnya sesuai.
h. Pikiran Abstrak : baik, Oma S.M dapat mengartikan peribahasa besar pasak
daripada tiang.
i. Intelegensi & Kemampuan Informasi : baik, Oma S.M dapat
menyebutkan nama presiden Indonesia saat ini.
j. Bahasa : cukup
k. Agnosia : tidak ditemukan
7. Uji Daya Nilai
a.) Daya Nilai Sosial : baik
b.) Discriminative Insight : baik
c.) Discriminative Judgement : baik
d.) Kesadaran : compos mentis
8. Tilikan : derajat 6
9. Realibilitas : secara umum dapat dipercaya
Kesan : status mental baik
.
Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 15Sasana Tresna Werdha (KBRP) periode 2 februari 2014 – 7 maret 2015
Kepaniteraan Klinik Geriatri
SHORT PORTABLE MENTAL STATUS QUESTIONER (SPSMQ )1. Tanggal berapa hari ini? Jawaban : Benar
2. Hari apa sekarang ? Jawaban : Benar
3. Apa nama tempat ini ? Jawaban : Benar
4. Kapan anda lahir ? Jawaban : Benar
5. Dimana tempat anda lahir ? Jawaban : Benar
6. Berapa umur anda ? Jawaban : Benar
7. Berapa saudara yang anda miliki ? Jawaban : Benar
8. Siapa nama teman di sebelah kamar anda ? Jawaban : Benar
9. Siapa nama kakak anda ? Jawaban : Benar
10. Kurangi 1 dari 10 dan seterusnya ? Jawaban : Benar
Kesimpulan : Salah 0 (Fungsi Intelektual Utuh)
Interpretasi hasil :
Salah 0-3 : Fungsi Intelektual Utuh
Salah 4-5 : Kerusakan Intelektual ringan
Salah 6-8 : Kerusakan intelektual sedang
Salah 9-10 : Kerusakan intelektual berat
Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 16Sasana Tresna Werdha (KBRP) periode 2 februari 2014 – 7 maret 2015
Kepaniteraan Klinik Geriatri
PEMERIKSAAN STATUS MENTAL MINI ( MMSE )
Item Test Nilai
Max
Nilai
1 ORIENTASI
Sekarang (tahun), (musim), (bulan), (tanggal), (hari) apa?
5 5
2 Kita berada di mana? (Negara), (propinsi), (kota), (rumah sakit), (lantai/ kamar) ? 5 5
3 REGISTRASI
Sebutkan 3 buah nama benda (apel, meja, koin) tiap benda 1 detik, klien disuruh
mengulangi ketiga nama benda tersebut dengan benar dan catat jumlah
pengulangan
3 3
4 ATENSI DAN KALKULASI
Kurangi 100 dengan 7. Nilai 1 untuk setiap jawaban yang benar. Hentikan setelah 5
jawaban. Atau disuruh mengeja kata “ WAHYU “ (Nilai diberikan pada huruf yang
benar sebelum kesalahan misalnya = 2)
5 5
5 MENGINGAT KEMBALI (RECALL)
Klien disuruh mengingat kembali 3 nama benda di atas
3 3
6 BAHASA
Klien disuruh menyebutkan nama benda yang ditunjukan (pensil, arloji)
2 2
7 Klien disuruh mengulang kata-kata: “tanpa kalau dan atau tetapi.” 1 1
8 Klien disuruh melakukan perintah: “ Ambil kertas ini dengan tangan kanan, lipatlah
menjadi dua dan letakkan di lantai”
3 3
9 Pasien diminta membaca dan melakukan perintah “Angkatlah tangan kiri
anda”
1 1
Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 17Sasana Tresna Werdha (KBRP) periode 2 februari 2014 – 7 maret 2015
Kepaniteraan Klinik Geriatri
10 Klien disuruh menulis sebuah kalimat dengan spontan 1 1
Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 18Sasana Tresna Werdha (KBRP) periode 2 februari 2014 – 7 maret 2015
Kepaniteraan Klinik Geriatri
11 Kliendisuruhmenggambarkanbentuk di bawah ini 1 1
JUMLAH 30 30
Kesimpulan : skor = (tidak ada gangguan kognitif)
Nilai MMSE:
25-30 : Tidak ada gangguan kognitif
20-24: dicurigai ada gangguan kognitif
<20 : ada gangguan kognitif
Clock Drawing Test
Instruksi :
Pasien diminta membuat jam dinding bulat lengkap dengan angka-angkanya, lalu
Oma E.P diminta menggambarkan jarum jam yang menunjukkan pukul dua belas
lewat sepuluh menit.
Komponen yang dinilai Nilai
Menggambar lingkaran yang tertutup 1
Meletakan angka – angka dalam posisi yang benar 1
Ke – 12 angka komplit 1
Meletakan jarum-jarum jam dalam posisi yang tepat 1
Total nilai 4
Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 19Sasana Tresna Werdha (KBRP) periode 2 februari 2014 – 7 maret 2015
Kepaniteraan Klinik Geriatri
Kesimpulan : Tidak terdapat gangguan fungsi kognitif
SKALA DEPRESI GERIATRI – 15 ( GDS )
GERIATRIC DEPRESSION SCALE
No. PERTANYAAN YA TIDAK Score
1 Apakah anda puas dengan kehidupan anda? 0 1 0
2 Apakah anda meninggalkan banyak kegiatan
/ minat kesenangan anda?
1 0 1
3 Apakah anda merasa hidup anda kosong? 1 0 0
4 Apakah anda sering merasa bosan? 1 0 0
5 Apakah anda mempunyai semangat yang
baik setiap hari?
0 1 0
6 Apakah anda takut sesuatu yang buruk akan
terjadi pada anda?
1 0 0
7 Apakah anda merasa bahagia untuk
sebagian besar hidup anda?
0 1 0
8 Apakah anda sering merasa tidak berdaya? 1 0 0
9 Apakah anda lebih sering tinggal di dalam
rumah daripada keluar dan mengerjakan
sesuatu yang baru?
1 0 1
10 Apakah anda mempunyai banyak masalah
dengan daya ingat anda dibandingkan
dengan kebanyakan orang?
1 0 1
11 Apakahanda pikir bahwa hidup anda
sekarang ini menyenangkan?
0 1 0
12 Apakah anda merasa tidak berharga seperti 1 0 0
Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 20Sasana Tresna Werdha (KBRP) periode 2 februari 2014 – 7 maret 2015
Kepaniteraan Klinik Geriatri
perasaan anda saat ini?
13 Apakah anda merasa penuh semangat? 0 1 0
14 Apakah anda merasa bahwa keadaan anda
tidak ada harapan?
1 0 0
15 Apakah anda berpikir orang lain lebih baik
keadaannya daripada anda?
1 0 1
Penilaian GDS versi Indonesia
1.) Jawaban TIDAK untuk butir 1, 5, 7, 11, 13 mendapat skor 1
2.) Jawaban YA untuk butir 2, 3, 4, 6, 8, 9, 10, 12, 14,15 mendapat skor 1
3.) Butir-butir pertanyaan lainnya bila dijawab YA mendapat skor 1 dan
bila TIDAK mendapat skor 0
Skor <5 : tidak depresi
Skor 5-9 : kemungkinan besar depresi
Skor >10 : depresi
Total score : 6
Tidak Depresi
Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 21Sasana Tresna Werdha (KBRP) periode 2 februari 2014 – 7 maret 2015
Kepaniteraan Klinik Geriatri
DETEKSI TERHADAP DEPRESI
Pertanyaan Setiap
saat
Sering Kadang-
kadang
Jarang Tidak
pernah
A. Seberapa sering dalam 1 bulan
terakhir anda merasa cemas dan
gelisah
√
B. Seberapa sering dalam 1 bulan
terakhir anda merasa tenang dan
damai
√
C. Seberapa sering dalam 1 bulan
terakhir anda merasa sedih
√
D. Seberapa sering dalam 1 bulan
terakhir anda merasa bahagia
√
E. Seberapa sering dalam 1 bulan
terakhir anda merasa rendah diri dan
tidak ada yang dapat menghibur anda
√
F. Seberapa sering dalam 1 bulan
terakhir anda merasa hidup ini tidak
berarti lagi
√
Jawaban seperti “ Setiap saat “ atau “ Sering “ mengindikasikan kecurigaan adanya depresi
( kecuali untuk pertanyaan B dan D )
Kesimpulan : Tidak terdapat depresi.
Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 22Sasana Tresna Werdha (KBRP) periode 2 februari 2014 – 7 maret 2015
Kepaniteraan Klinik Geriatri
STATUS FUNGSIONAL
ACTIVITIES OF DAILY LIVING (INDEKS ADL BARTHEL) RSCM
Fungsi Nilai Keterangan
1. mengontrol BAB 0
1
2
Inkontinensia
Kadang2 inkontinensia
Kontinen teratur
2. mengontrol BAK 0
1
2
Inkontinensia
Kadang2 inkontinensia
Kontinen teratur
3. membersihkan diri (lap muka,
sisir rambut, sikat gigi)
0
1
Butuh pertolongan orang lain
Mandiri
4. toileting 0
1
2
Tergantung pertolongan orang lain
Perlu pertolongan pada beberapa
aktivitas tetapi dapat mengerjakan
sendiri beberapa aktivitas
Mandiri
5. makan 0
1
2
Tidak mampu
Perlu seseorang menolong
memotong makanan
Mandiri
6. Berpindah tempat dari tidur ke
duduk
0
1
2
3
Tidak mampu
Perlu banyak bantuan untuk bisa
duduk (2 orang)
Bantuan minimal 1 orang
Mandiri
7. Mobilisasi atau berjalan 0
1
2
Tidak mampu
Bisa berjalan dengan kursi roda
Berjalan dengan bantuan orang lain
atau walker
Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 23Sasana Tresna Werdha (KBRP) periode 2 februari 2014 – 7 maret 2015
Kepaniteraan Klinik Geriatri
3 Mandiri
8. Berpakaian 0
1
2
Tergantung orang lain
Sebagian dibantu
Mandiri
9. Naik turun tangga 0
1
2
Tidak mampu
Butuh pertolongan
Mandiri (naik turun)
10. Mandi 0
1
Tergantung orang lain
Mandiri
Total nilai 20
Activities of Daily Living (Indeks ADL Barthel) RSCM
Catatan : jawaban pasien adalah yang tercetak tebal
Interpretasi nilai 20 : mandiri
12 - 19 : ketergantungan ringan
9 – 11 : ketergantungan sedang
5 – 8 : ketergantungan berat
0 – 4 : ketergantungan total
Kesimpulan : mandiri
Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 24Sasana Tresna Werdha (KBRP) periode 2 februari 2014 – 7 maret 2015
Kepaniteraan Klinik Geriatri
VI. DIAGNOSIS KERJA
Diagnosis Utama
Osteoarthritis talocruralis sinistra
Diagnosis tambahan
- Hipertensi grade I
- Obesitas grade I
- Konstipasi
- Presbiopia ODS
PEMERIKSAAN YANG DIANJURKAN
Cek laboratorium :
Darah rutin : Hemoglobin, Eritrosit, Lekosit & hitung jenis, LED, Trombosit,
Hematokrit.
Kimia darah :
HbA1C, Gula darah puasa, gula darah sewaktu
Fungsi Hati = SGOT, SGPT
Profil lipid = Kolestrol total, HDL Kolesterol, LDL kolesterol,Trigliserida
Asam urat
Fungsi ginjal = Ureum, kreatinin
VII. RENCANA PENGELOLAAN
Diagnosa Terapi non farmakologis Terapi farmakologis
Osteoartritis
talokruralis
dextra
Terapi yang telah diberikan:
- tidak ada
ANJURAN :
- Menurunkan berat badan supaya mencegah
Terapi yang telah
diberikan:
-Piroxicam 20 mg 1x1
malam hari
Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 25Sasana Tresna Werdha (KBRP) periode 2 februari 2014 – 7 maret 2015
Kepaniteraan Klinik Geriatri
kerusakan sendi lebih lanjut, olahraga low impact
seperti berenang.
- Menghindari aktivitas yang banyak
menggunakan sendi seperti naik turun tangga.
- Mengistirahatkan sendi jika sudah mulai nyeri
- Menggunakan Ankle brace pada pergelangan
kaki kanan.
ANJURAN :
- Glukosamin 500 mg
1x1
- Vitamin D tablet 10
mcg (400 IU) 2x1
-Suplement calcium 1
tablet
- Omeprazole 1x1 tab
Hipertensi
grade I
ANJURAN :
- Hindari makanan mengandung tinggi garam
(MSG, makanan instan/kaleng, makanan yang
diasinkan)
- Batasi garam kurag dari 2g/hari
- diet mediterania dengan mengkonsumsi lebih
banyak sayuran dan buah-buahan,kacang-
kacangan,mengganti minyak mentega dengan
minyak zaitun, mengkonsumsi ikan dan kurangi
daging merah.
ANJURAN :
- Lanjutkan terapi yang
telah diberikan
Captopril 25 mg 1x1
Konstipasi ANJURAN :
- Menambah konsumsi sayur-sayuran dan buah
- Minum air putih minimal 1.5 liter sehari
Terapi yang telah
diberikan:
(-)
Obesitas grade
I
ANJURAN :
- Mengurangi berat badan 7 – 10% selama satu
tahun pertama
- Menambah aktivitas fisik intensitas sedang
secara teratur, setidaknya 30 menit kontinu /
intermiten 3x/minggu (jalan pagi, senam ringan,
Terapi yang telah
diberikan:
(-)
Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 26Sasana Tresna Werdha (KBRP) periode 2 februari 2014 – 7 maret 2015
Kepaniteraan Klinik Geriatri
berenang, bersepeda)
Presbiopia Terapi yang telah diberikan:
Kacamata baca ODS +2.00
ANJURAN
Ganti kacamata ODS
+3.00
Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 27Sasana Tresna Werdha (KBRP) periode 2 februari 2014 – 7 maret 2015
Kepaniteraan Klinik Geriatri
VIII. PROGNOSIS
Ad vitam Ad functionam Ad sanationam
Osteoarthritis
talocruralis sinistra
dubia ad bonam dubia dubia ad malam
Hipertensi grade I dubia ad bonam dubia ad bonam dubia ad bonam
Obesitas grade I dubia ad bonam dubia ad bonam dubia ad bonam
Presbiopia ODS Dubia ad bonam dubia Dubia
TINJAUAN PUSTAKA
What is osteoarthritis?
OA is a frequently slowly progressive joint disease typically seen in middle-aged to elderly people.
The disease occurs when the joint cartilage breaks down often because of mechanical stress or biochemical alterations, causing the bone underneath to fail. OA can occur together with other types of arthritis, such as gout or rheumatoid arthritis
OA tends to affect commonly used joints such as the hands and spine, and the weight-bearing joints such as the hips and knees.
Symptoms include:
Joint pain and stiffness Knobby swelling at the joint
Cracking or grinding noise with joint movement
Decreased function of the joint
Stage of osteoarthritis:
Stage 0
Stage 0 OA is classified as “normal” knee health. The knee joint shows no signs of OA, and the joint functions without any impairment or pain.
Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 28Sasana Tresna Werdha (KBRP) periode 2 februari 2014 – 7 maret 2015
Kepaniteraan Klinik Geriatri
Treatments
No treatment is needed for stage 0 OA.
Stage 1
A person with stage 1 OA is showing very minor bone spur growth. (Bone spurs are boney growths that often develop where bones meet each other in the joint.) Likely, a person with stage 1 OA is not experiencing any pain or discomfort as a result of the very minor wear on the components of the joint.
Treatments
Without outward symptoms of OA to treat, many doctors will not require patients to undergo any treatments for stage 1 OA. However, if you have a predisposition to OA or are at an increased risk, your doctor may recommend you take supplements, such as glucosamine and chondroitin, or begin an exercise routine to relieve any minor symptoms of OA and slow the progression of the arthritis (2).>
Stage 2
Stage 2 OA of the knee is considered a “mild” stage of the condition. X-rays of knee joints in this stage will reveal greater bone spur growth, but the cartilage likely remains at a healthy size — the space between the bones is normal, and the bones are not rubbing or scraping one another. Synovial fluid is also typically still present at sufficient levels for normal joint motion. However, this is the stage where people may first begin experiencing symptoms — pain after a long day of walking or running, greater stiffness in the joint when it’s not used for several hours, tenderness when kneeling or bending.
Treatments
Talk with your doctor about your possible signs of OA. They may be able to detect and diagnose the condition at this early stage. If so, the two of you can develop a plan to prevent the condition from progressing rapidly.
Several different therapies are recommended to help relieve the pain and discomfort caused by this mild stage of OA. These therapies are mainly nonpharmacologic — you do not need to take medicine for symptom relief. For overweight patients, the best advice is to lose weight through diet and exercise. Even people who are not overweight will benefit from exercise—low-impact aerobics and strength training can help strengthen the muscles around the joint, which increases stability and decreases the likelihood of additional joint damage.
Protect your joint from exertion by avoiding kneeling, squatting, or jumping. Braces and wraps can help stabilize your knee. Shoe inserts can help realign your leg and relieve some of the pressure you put on your joint.
Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 29Sasana Tresna Werdha (KBRP) periode 2 februari 2014 – 7 maret 2015
Kepaniteraan Klinik Geriatri
Some patients may need medicine for mild pain relief. Medicines work best when they’re used in conjunction with nonpharmacological therapies, too. For example, if you need to take NSAIDs or acetaminophen (such as Tylenol) for pain relief, it’s suggested you also try exercising, losing weight, and protecting your knee from unnecessary stress. Long-term therapy with these medicines may cause other problems: NSAIDs can cause stomach ulcers, cardiovascular problems, and kidney and liver damage. Taking larger doses of acetaminophen may cause liver damage.
Stage 3
Stage 3 OA is classified as “moderate” OA. The cartilage between bones is showing obvious damage, and the space between the bones is narrowing. People with stage 3 OA of the knee are likely experiencing frequent pain when walking, running, bending, or kneeling. They also may experience joint stiffness after sitting for long periods of time or when waking up in the morning. Joint swelling may be present after extended periods of motion, too.
Treatments
If nonpharmacological therapies do not work or no longer provide the pain relief they once did, your doctor may recommend cortisone injections. Cortisone, a steroid produced naturally by your body, has been shown to relieve pain caused by OA when injected near the affected joint. The effects of a cortisone shot wear off in about two months. However, you and your doctor should look at the use of cortisone shots carefully. Research shows long-term use of the steroid can actually worsen joint damage.
If over-the-counter NSAIDs or acetaminophen are no longer effective, prescription pain medicine, such as codeine, oxycodone, and propoxyphene, may help relieve the increased pain common in stage 3 OA. On a short-term basis, these medicines can be used to treat moderate to severe pain. However, narcotic medicines are not recommended for long-term use due to the risk of increased tolerance and possible dependence. Side effects of these medicines include nausea, sleepiness, and fatigue.
Patients who have not responded to conservative treatments for OA — physical therapy, weight loss, use of NSAIDs and analgesics — may be good candidates for viscosupplementation. Viscosupplements, intra-articular injections of hyaluronic acid, are a relatively new form of treatment for knee arthritis. A typical treatment with a viscosupplement requires three to five injections of hyaluronic acid over three to five weeks’ time. (One medicine is available as a single-dose injection.) The results of a viscosupplementation injection are not immediate. In fact, it may take several weeks for the full effect of the treatment to be felt, but relief from symptoms typically lasts six months.
Stage 4
Stage 4 OA is considered “severe.” People in stage 4 OA of the knee experience great pain and discomfort when walking or moving the joint. That’s because the joint space between bones is dramatically reduced — the cartilage is almost completely gone, leaving the joint stiff and possibly immobile. The synovial fluid is decreased dramatically, and it no longer helps reduce the friction among the moving parts of a joint.
Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 30Sasana Tresna Werdha (KBRP) periode 2 februari 2014 – 7 maret 2015
Kepaniteraan Klinik Geriatri
Treatments
Bone realignment surgery, or osteotomy, is one option for people with severe OA of the knee. During this surgery, a surgeon cuts the bone above or below the knee to shorten it, lengthen it, or change its alignment. This surgery shifts the weight of your body away from the points of the bone where the greatest bone spur growth and bone damage has occurred.
Total knee replacement, or arthroplasty, is a last resort for most patients with severe OA of the knee. During this procedure, a surgeon removes the damaged joint and replaces it with a plastic or metal device. Side effects of this surgery include infections at the incision cite and blood clots. Recovery from this procedure takes several weeks and requires extensive physical and occupational therapy. It is possible that replacing your arthritic knee won’t be the end of your OA knee problems. You may need additional surgeries and even another knee replacement during your lifetime.
Who gets osteoarthritis?
OA affects people of all races and both sexes. Most often, it occurs inpatients age 40 and above. However, it can occur sooner if you haveother risk factors (things that raise the risk of getting OA).
Risk factors include:
Older age Having family members with OA
Obesity
Joint injury or repetitive use (overuse) of joints
Joint deformity such as unequal leg length, bowlegs or knocked knees
How is osteoarthritis diagnosed?
Most often doctors detect OA based on the typical symptoms (described earlier) and on results of the physical exam. In some cases, X-rays or other imaging tests may be useful to tell the extent of disease or to help rule out other joint problems.
Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 31Sasana Tresna Werdha (KBRP) periode 2 februari 2014 – 7 maret 2015
Kepaniteraan Klinik Geriatri
Circles indicate joints that osteoarthritis most often affects.
Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 32Sasana Tresna Werdha (KBRP) periode 2 februari 2014 – 7 maret 2015
Kepaniteraan Klinik Geriatri
How is osteoarthritis treated?
There is no proven treatment yet that can reverse joint damage from OA. The goal of treatment is to reduce pain and improve function of the affected joints. Most often, this is possible with a mixture of physical measures and drug therapy and, sometimes, surgery.
Physical measures – Weight loss and exercise are useful in OA. Excess weight puts stress on your knee joints and hips and low back. For every 10 pounds of weight you lose over 10 years, you can reduce the chance of developing knee OA by up to 50%. Exercise can improve your muscle strength, decrease joint pain and stiffness, and lower the chance of disability due to OA.
Also helpful are support ("assistive") devices, such as braces or a walking cane, that help you do daily activities. Heat or cold therapy can help relieve OA symptoms for a short time.
Certain alternative treatments such as spa (hot tub), massage, acupuncture and chiropractic manipulation can help relieve pain for a short time. They can be costly, though, and require repeated treatments. Also, the long-term benefits of these alternative (sometimes called complementary or integrative) medicine treatments are unproven but are under study.
Drug Therapy – Forms of drug therapy include topical, oral (by mouth) and injections (shots). You apply topical drugs directly on the skin over the affected joints. These medicines include capsaicin cream, lidocaine and diclofenac gel. Oral pain relievers such as acetaminophen are common first treatments. So are nonsteroidal anti-inflammatory drugs (often called NSAIDs), which decrease swelling and pain.
In 2010, the government (FDA) approved the use of duloxetine (Cymbalta) for chronic (long-term) musculoskeletal pain including from OA. This oral drug is not new. It also is in use for other health concerns, such as mood disorders, nerve pain and fibromyalgia.
Patients with more serious pain may need stronger medications, such as prescription narcotics.
Joint injections with corticosteroids (sometimes called cortisone shots) or with a form of lubricant called hyaluronic acid can give months of pain relief from OA. This lubricant is given in the knee, and these shots may help delay the need for a knee replacement by a few years in some patients.
Surgery – Surgical treatment becomes an option for severe cases. This includes when the joint has serious damage, or when medical treatment fails to relieve pain and you have major loss of function. Surgery may involve arthroscopy, repair of the joint done through small incisions (cuts). If the joint damage cannot be repaired, you may need a joint replacement.
Supplements – Many over-the-counter nutrition supplements have been used for treatment of OA. Most lack good research data to support their effectiveness and safety. Among the most widely used are glucosamine/chondroitin sulfate, calcium and vitamin D, and omega-3 fatty
Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 33Sasana Tresna Werdha (KBRP) periode 2 februari 2014 – 7 maret 2015
Kepaniteraan Klinik Geriatri
acids. To ensure safety and avoid drug interactions, consult your doctor or pharmacist before using any of these supplements. This is especially true when you are combining these supplements with prescribed drugs.
Living with Osteoarthritis
There is no cure for OA, but you can manage how it affects your lifestyle. Some tips include:
Properly position and support your neck and back while sitting or sleeping. Adjust furniture, such as raising a chair or toilet seat.
Avoid repeated motions of the joint, especially frequent bending.
Lose weight if you are overweight or obese, which can reduce pain and slow progression of OA.
Exercise each day.
Use arthritis support devices that will help you do daily activities.
Presbyopia
Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 34Sasana Tresna Werdha (KBRP) periode 2 februari 2014 – 7 maret 2015
Kepaniteraan Klinik Geriatri
Presbyopia is part of the natural aging process of the eye, and can be easily corrected. Technically, presbyopia is the loss of the eye's ability to change its focus to see objects that are near. It is not a disease. It's as natural as wrinkles, and it affects everyone at some point in life. Presbyopia generally starts to appear around age 40.
Presbyopia is often confused with farsightedness, but the two are different. Presbyopia occurs when the natural lens in the eye loses flexibility. Farsightedness occurs as a result of the natural shape of the eyeball, which causes light rays to bend incorrectly once they have entered the eye.
What Are the Symptoms of Presbyopia?
Symptoms of presbyopia include:
The need to hold reading material at arm's length. Blurred vision at a normal reading distance.
Headaches or fatigue from doing close work.
How Is Presbyopia Diagnosed?
An eye doctor can diagnose presbyopia by performing a thorough eye exam.
How Is Presbyopia Treated?
Presbyopia cannot be cured. Instead, prescription glasses, contact lenses, reading glasses, progressive addition lenses, or bifocals can help correct the effects of presbyopia. Bifocals are often prescribed for presbyopia. Bifocals are eyeglasses that have two different prescriptions in one spectacle lens. The top part of the lens corrects for distance vision and the lower portion of the lens is designed to help a person see objects up close. Progressive addition lenses are similar to bifocals but they are made to have a gradual or blended transition between the two prescriptions.
Contact lenses used to treat presbyopia include multifocal lenses, which come in soft or gas permeable versions, and monovision lenses, in which one eye wears a lens that aids in seeing objects at a distance, while the other has a lens that aids in near vision.
The FDA has approved a surgical procedure called conductive keratoplasty to treat presbyopia. Instead of lasers, conductive keratoplasty uses radio waves. The doctor uses a small instrument to apply the radio waves to the eye (usually just one eye) to reshape the cornea and improve the patient's vision of nearby objects.
Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 35Sasana Tresna Werdha (KBRP) periode 2 februari 2014 – 7 maret 2015
Kepaniteraan Klinik Geriatri
Constipation
The Rome II Criteria for constipation require at least two of the following symptoms for 12 weeks or more over the period of a year:
Straining with more than one-fourth of defecations Hard stool with more than one-fourth of defecations
Feeling of incomplete evacuation with more than one-fourth of defecations
Sensation of anorectal obstruction with more than one-fourth of defecations
Manual maneuvers to facilitate more than one-fourth of defecations
Fewer than three bowel movements per week
Insufficient criteria for irritable bowel syndrome
Treatment
The main treatment of constipation involves the increased intake of water and fiber (either dietary or as supplements). The routine use of laxatives is discouraged, as having bowel movements may come to be dependent upon their use. Enemas can be used to provide a form of mechanical stimulation. However, enemas are generally useful only for stool in the rectum, not in the intestinal tract.
Laxatives
If laxatives are used, milk of magnesia is recommended as a first-line agent due to its low cost and safety. Stimulants should only be used if this is not effective. In cases of chronic constipation, polyethylene glycol appears superior to lactulose. Prokinetics may be used to improve gastrointestinal motility. A number of new agents have shown positive outcomes in chronic constipation; these include prucalopride and lubiprostone
Obesity
Obesity is defined as an unhealthy excess of body fat, which increases the risk of medical illness and premature mortality
Medical complications
Obesity causes serious medical complications, which lead to considerable morbidity, impaired quality of life, and premature death. However, most studies that have evaluated obesity-related complications have been conducted in middle-aged, not in older, adults. The
Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 36Sasana Tresna Werdha (KBRP) periode 2 februari 2014 – 7 maret 2015
Kepaniteraan Klinik Geriatri
prevalence of many of the medical complications associated with obesity—such as hypertension, diabetes, cardiovascular disease, and osteoarthritis—increases with age. Therefore, excess body weight and weight gain during middle age may contribute to medical complications and increased Medicare expenditures that occur during old age
Treatment options
The current therapeutic tools available for weight management in older persons are 1) lifestyle intervention involving diet, physical activity, and behavior modification; 2) pharmacotherapy; and 3) surgery.
Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 37Sasana Tresna Werdha (KBRP) periode 2 februari 2014 – 7 maret 2015
Kepaniteraan Klinik Geriatri
Hypertension
Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 38Sasana Tresna Werdha (KBRP) periode 2 februari 2014 – 7 maret 2015
Kepaniteraan Klinik Geriatri
DAFTAR PUSTAKA
Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 39Sasana Tresna Werdha (KBRP) periode 2 februari 2014 – 7 maret 2015
Kepaniteraan Klinik Geriatri
1. Flegal KM, Carroll MD, Kuczmarski RJ, Johnson CL. Overweight and obesity in the United States: prevalence and trends, 1960–1994. Int J Obes Relat Metab Disord 1998; 22: 39–47.
2. Mokdad AH, Bowman BA, Ford ES, Vinicor F, Marks JS, Koplan JP. The continuing epidemics of obesity and diabetes in the United States. JAMA 2001; 286: 1195–200.
3. Kuskowska-Wolk A, Rossner S. Body mass distribution of a representative adult population in Sweden. Diabetes Res Clin Pract 1990; 10(suppl): S37–S41.
4. Hedley AA, Ogden CL, Johnson CL, Carroll MD, Curtin LR, Flegal KM. Prevalence of overweight and obesity among US children, adolescents, and adults, 1999–2002. JAMA 2004; 291: 2847–50.
5. http://www.rheumatology.org/practice/clinical/patients/diseases_and_conditions/ osteoarthritis.asp
6. http://www.webmd.com/digestive-disorders/digestive-diseases-constipation
7. http://www.webmd.com/eye-health/eye-health-presbyopia-eyes
8. JNC 8 algorithm of hypertension
Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 40Sasana Tresna Werdha (KBRP) periode 2 februari 2014 – 7 maret 2015