Kasus Geri Alita

53
Kepaniteraan Klinik Geriatri I. IDENTITAS Nama lengkap : Oma Sri Mulyati Jenis kelamin : Perempuan Tempat/tanggal lahir : Solo, 12 April 1944 Usia : 70 tahun Alamat : Jl. Cimandiri Raya No. 13 RT 01 / 03 Depok Agama : Kristen Protestan Pendidikan terakhir : Sekolah Kepandaian Putri Pekerjaan terakhir : Karyawan STW bagian laundri Status perkawinan : Janda Suku bangsa : Jawa Tanggal masuk STW : 10 Desember 2013 II. RIWAYAT MEDIS Diperoleh dari : Autoanamnesa ( Tanggal 4 - 8 februari 2015) A. Keluhan Utama Sakit di Pergelangan kaki kiri B. Keluhan tambahan Susah buang air besar Mata agak buram bila membaca dekat C. Riwayat Penyakit Sekarang D. Oma S.M mengeluh pergelangan kaki kirinya sering sakit, keluhan ini muncul jika oma berjalan kaki dengan jarak Kepaniteraan Klinik Geriatri Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 1 Sasana Tresna Werdha (KBRP) periode 2 februari 2014 – 7 maret 2015

description

sss

Transcript of Kasus Geri Alita

Page 1: Kasus Geri Alita

Kepaniteraan Klinik Geriatri

I. IDENTITAS

Nama lengkap : Oma Sri Mulyati

Jenis kelamin : Perempuan

Tempat/tanggal lahir : Solo, 12 April 1944

Usia : 70 tahun

Alamat : Jl. Cimandiri Raya No. 13 RT 01 / 03 Depok

Agama : Kristen Protestan

Pendidikan terakhir : Sekolah Kepandaian Putri

Pekerjaan terakhir : Karyawan STW bagian laundri

Status perkawinan : Janda

Suku bangsa : Jawa

Tanggal masuk STW : 10 Desember 2013

II. RIWAYAT MEDIS

Diperoleh dari : Autoanamnesa ( Tanggal 4 - 8 februari 2015)

A. Keluhan Utama

Sakit di Pergelangan kaki kiri

B. Keluhan tambahan

Susah buang air besar

Mata agak buram bila membaca dekat

C. Riwayat Penyakit Sekarang

D. Oma S.M mengeluh pergelangan kaki kirinya sering sakit, keluhan ini muncul jika

oma berjalan kaki dengan jarak yang cukup jauh.kadang timbul saat oma

mengerjakan pekerjaan di panti seperti berdiri lama saat menyetrika. Rasa sakit

timbul sekitar 15 menit dan akan hilang dengan beristirahat. Kadang timbul

dimalam hari saat cuaca dingin.keluhan kaku dimalam dan pagi hari disangkal.

Keluhan ini hilang timbul dan sudah dirasakan dalam 10 tahun terakhir.

Selain itu pergelangan kakinya juga kadang mengalami bengkak dan sulit

digerakan sehingga semakin memperberat rasa sakitnya. Rasa sakit tidak menjalar

dan tidak mengganggu tidur. Tidak ada kesemutan ataupun baal.

Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 1Sasana Tresna Werdha (KBRP) periode 2 februari 2014 – 7 maret 2015

Page 2: Kasus Geri Alita

Kepaniteraan Klinik Geriatri

• Oma telah berobat ke dokter dan diberi Piroxicam 20 mg dimakan sehari sekali pada

malam hari untuk menghilangkan nyeri tersebut .oma rutin minum piroxicam selama

±2 tahun terakhir tanpa kontrol ke dokter.

• Selain itu oma mengaku sulit buang air besar sejak 4 hari yang lalu. Keluhan ini baru

sudah dirasakan ± 1 bulan ini, Kadang hanya sekali BAB dalam satu minggu,

Terkadang oma minum Laxing untuk memperlancar BAB, Setiap BAB tidak pernah

ada darah atau nyeri. Oma juga mengeluh matanya mulai buram saat membaca buku.

Keluhan ini sudah dialami sejak oma berusia 50 tahun.Keluhhan tersebut dapat diatasi

dengan menggunakan kacamata membaca, Oma menggunakan kacamata kanan

+2.00, mata kiri +2.00. Oma masih dapat melihat dan membaca jarak jauh tanpa

bantuan kacamata. Keluhan mata berair, merah atau keluar kotoran tidak ada.

• Oma S.M mengaku tekanan darahnya pernah tinggi mencapai 160 / 100 mmHg

sehingga diberikan obat penurun tekanan darah oleh dokter. Obat darah tinggi yang

diberikan yaitu Captopril 25 mg, diminum satu kali sehari. Oma rutin minum obat

dalam 2 tahun terakhir.

E. Riwayat Makan

Nafsu makan baik, 3x sehari, porsi cukup dan teratur. Sarapan pagi oma

kurang suka makan porsi besar, biasanya hanya konsumsi lemper / getuk (jajanan

pasar) dan minum segelas kopi. Untuk makan siang oma mengkonsumsi makanan

dari panti seperti nasi, tempe orak arik, buncis, sayur asem. Oma seringkali

memakan makan siangnya sekitar pukul 15.00 WIB seusai membantu di dapur.

Untuk makan malam, oma seringkali makan sekitar pukul 20.00 – 21.00.

F. Riwayat BAK

Lancar, oma dapat BAK sendiri dikamar mandi tanpa bantuan, tidak

menggunakan pampers. BAK warna kuning jernih, darah (-), nyeri waktu

berkemih (-)

G. Riwayat BAB

Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 2Sasana Tresna Werdha (KBRP) periode 2 februari 2014 – 7 maret 2015

Page 3: Kasus Geri Alita

Kepaniteraan Klinik Geriatri

Terkadang tidak teratur, sehari sekali, sulit BAB dirasakan ketika oma kurang

minum air dan makan buah. Terkadang oma minum Laxing untuk memperlancar

BAB, setelah minum laxing oma dapat BAB lagi. Setiap BAB tidak pernah ada

darah atau nyeri. Feses warna coklat kehitaman, konsistensi kadang keras kadang

lunak, bentuk normal, lendir (-).

H. Riwayat Penyakit Dahulu

Pada tahun 1968 Oma S.M pernah dirawat inap karena operasi benjolan

pada tengah leher pasien.

Pada tahun 1990 Oma S.M pernah dirawat inap karena operasi benjolan di

lipat paha kanan

Pada tahun 1991 Oma S.M pernah dirawat inap karena operasi

pengangkatan tumor rahim.

Pada Desember 2012 Oma pernah cantengan pada jempol kaki kanan,

sudah dilakukan insisi dan ekstraksi kuku.

Penyakit ginjal disangkal

Penyakit paru disangkal

Alergi disangkal

I. Riwayat Penyakit Dalam Keluarga

Darah tinggi : disangkal

Asma : disangkal

Rematik :Kakak perempuan kedua memiliki

keluhan sakit dilutut dan didiagnosis

dokter menderita kerusakan sendi lutut

Kencing manis : disangkal

Penyakit jantung koroner : disangkal

Alergi : disangkal

Ca Mammae : disangkal

Ca Rahim : disangkal

J. Riwayat Kehidupan Pribadi

1. Riwayat prenatal, perinatal, masa kanak-kanak dan remaja

Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 3Sasana Tresna Werdha (KBRP) periode 2 februari 2014 – 7 maret 2015

Page 4: Kasus Geri Alita

Kepaniteraan Klinik Geriatri

Oma S.M adalah anak ke delapan (8) dari sembilan bersaudara. Oma lahir

di Solo 12 April 1944 secara spontan tanpa penyulit. Oma S.M mengaku tidak

ada masalah selama masa kecil hingga dewasa. Oma merasa senang ketika

sekolah di Sekolah Kepandaian Putri. Oma mengaku sebagai anak yang

mudah bergaul dengan teman dan sering bercerita dengan teman-temannya..

2. Riwayat Pendidikan

Pendidikan Oma S.M dimulai dari SD dan berlanjut ke sekolah

kepandaian putri. Setelah itu oma langsung bekerja dan tidak melanjutkan

sekolah ke jenjang yang lebih tinggi lagi.

3. Riwayat masa dewasa

a. Riwayat Pekerjaan

Oma S.M sejak tahun 1967 – 1968 bekerja di perusahaan konveksi di

Solo. Tahun 1968 oma pindah ke Jakarta dan tinggal dirumah sepupu hingga

anaknya berusia 3 tahun, semenjak itu anak dirawat di rumah sepupu pasien

dan oma kembali ke Solo. Tahun 1983 akhir (sekitar Desember) pasien ke

Jakarta dan mendengar informasi lewat stasiun dario RRI bahwa Sasana

Tresna Werda Karya Bakti RIA Pembangunan ( STW KBRP) membutuhkan

pegawai, sejak itu tepatnya 10 Desember 1983 oma bekerja dan menjadi

karyawan STW dan tinggal di asrawa dan pensiun pada tanggal 1 September

2003.

b. Riwayat Perkawinan

Oma S.M menikah pada tahun 1966 dan dikaruniai seorang anak

perempuan pada tahun 1967, namun satu tahun kemudian (1968) pasien

bercerai dengan suami karena tidak direstui keluarga (suami pasien adalah

anak tiri dari sepupu pasien)

c. Riwayat Keluarga

Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 4Sasana Tresna Werdha (KBRP) periode 2 februari 2014 – 7 maret 2015

Page 5: Kasus Geri Alita

Kepaniteraan Klinik Geriatri

Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 5Sasana Tresna Werdha (KBRP) periode 2 februari 2014 – 7 maret 2015

Page 6: Kasus Geri Alita

Kepaniteraan Klinik Geriatri

d. Riwayat Kehidupan Sosial

Saat ini oma tinggal di STW dan masih aktif membantu di dapur. Oma

masih dapat membantu seperti mencuci, memotong sayur-sayuran dan

menyajikan makanan. Oma juga masih sering berpergian keluar untuk

membeli keperluan dengan berjalan kaki dan menaiki kendaraan umum. Oma

sering berkunjung dan bercerita dengan Oma Nur yang tinggal di Wisma

Dahlia setiap sore hari pk. 17.00 – 19.00 WIB. Oma S.M juga sering

membantu oma Nur seperti membelikan titipan obat ataupun kebutuhannya.

e. Riwayat Agama

Oma S.M menganut agama Kristen Protestan sejak lahir dan sangat taat

melaksanakan ibadahnya. Biasa oma mengikuti ibadah pada hari Kamis yang

diadakan di STW atau hari minggu.

f. Situasi Kehidupan Sekarang

Oma S.M melakukan pengkajian dan menghuni STW sejak 10

Desember 2013. Oma masuk STW atas kemauan sendiri setelah sudah lama

bekerja juga menjadi karyawan di STW. Oma ingin menghabiskan masa

tuanya di STW dan oma juga senang dikunjungi anak dan cucunya. Oma S.M

sudah merasa STW adalah rumahnya sendiri dari dulu dan sangat nyaman

berada di STW. Oma S.M merasa tinggal di STW supaya tidak merepotkan

anak dan saudara-saudaranya yang lain. Oma juga merasa tinggal di STW

beliau masih bisa melakukan kegiatan-kegiatan seperti memasak, senam, dan

lain lain.

g. Persepsi Tentang Diri dan Kehidupannya

Oma S.M merasa senang dan bahagia dengan kehidupannya baik

sebelum dan sesudah masuk STW. Tidak ada yang membuat stress atau cemas

dalam kehidupannya sekarang.

Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 6Sasana Tresna Werdha (KBRP) periode 2 februari 2014 – 7 maret 2015

Page 7: Kasus Geri Alita

Kepaniteraan Klinik Geriatri

III. PEMERIKSAAN FISIK

Dilakukan tanggal Tanggal 4– 8 februari 2015

A. KEADAAN UMUM

Keadaan umum baik, kesadaran compos mentis.

B. TANDA VITAL

Tekanan darah : 140/90 mmHg

Nadi : 78 x/menit, reguler, kuat angkat, isi cukup.

Pernapasan : 20 x/menit, thoraco-abdominal

Berat badan : 68 kg

Tinggi badan : 158 cm

Status Gizi : IMT = BB ( kg ) = 68 = 27,2

TB2(m) (1,58)2

Status gizi : Obesitas grade 1

BMI berdasarkan kriteria WHO Asia Pasifik :

Underweight : < 18,5

Normoweight : 18,5 – 22,9

BB lebih : > 23

Dengan resiko : 23,00 - 24,9

Obesitas grade I : 25 – 29,9

Obesitas grade II : > 30

C. STATUS INTERNUS

KEPALA : bentuk dan ukuran normal, tidak teraba benjolan, rambut warna hitam-

keputihan terdistribusi merata, tidak mudah dicabut, tidak tampak

kelainan kulit kepala

MATA

OD OS

Palpebra Edema -

Xantelasma -

Edema -

Xantelasma -

Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 7Sasana Tresna Werdha (KBRP) periode 2 februari 2014 – 7 maret 2015

Page 8: Kasus Geri Alita

Kepaniteraan Klinik Geriatri

Konjungtiva Anemis -

Hiperaemis –

Anemis -

Hiperaemis –

Sclera Ikterik – Ikterik –

Kornea Jernih

Arcus senilis -

Reflek kornea +

Jernih

Arcus senilis -

Reflek kornea +

Pupil Bulat, isokor, Ø 3

mm, RCL +, RCTL +

Bulat, isokor, Ø 3

mm, RCL +, RCTL +

Lensa Jernih Jernih

Retina Tidak dilakukan

pemeriksaan

Tidak dilakukan

pemeriksaan

Visus VOD = 6/60 VOS = 6/60

Koreksi

kacamata

+2.00 (presbiopia) +2.00 (presbiopia)

TELINGA

AD AS

Bentuk Normotia Normotia

Daun telinga Fistel preaurikuler –

Fistel retroaurikuler –

Abses mastoiditis –

Nyeri tekan tragus –

Nyeri tarik aurikuler –

Fistel preaurikuler –

Fistel retroaurikuler –

Abses mastoiditis –

Nyeri tekan tragus –

Nyeri tarik aurikuler –

Liang telinga Serumen -

Lapang

Hiperemis –

Sekret –

Corpus alienum -

Serumen -

Lapang

Hiperemis –

Sekret –

Corpus alienum -

Membran

timpani

Utuh, warna putih

seperti mutiara, tidak

hiperaemis, reflek

cahaya +

Utuh, warna putih

seperti mutiara, tidak

hiperaemis, reflek

cahaya +

Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 8Sasana Tresna Werdha (KBRP) periode 2 februari 2014 – 7 maret 2015

Page 9: Kasus Geri Alita

Kepaniteraan Klinik Geriatri

HIDUNG : bentuk normal, septum nasi di tengah, tidak ada deviasi, mukosa tidak

hiperemis, sekret -/-

MULUT : bentuk simetris, perioral sianosis -, bibir merah muda, kering (-), lidah

kotor -, letak uvula di tengah, faring tidak hiperaemis, tonsil T1-T1, tidak

hiperaemis, detritus -

LEHER : trakea di tengah, struma -, bekas luka op ± 3 cm ditengah leher

KGB : retroaurikuler, submandibula, cervical, supraclavicula, inguinal tidak

teraba membesar.

THORAX

Pulmo

- Inspeksi : simetris dalam keadaan statis dan dinamis

- Palpasi : stem fremitus kanan dan kiri sama kuat.

- Perkusi : sonor pada kedua lapang paru.

- Auskultasi : vesikuler, ronkhi -/-, wheezing -/-.

Kesan : Tidak ada kelainan

Jantung

- lnspeksi : pulsasi ictus cordis tidak tampak.

- Palpasi : pulsasi ictus cordis tidak teraba.

- Perkusi :

Pinggang jantung di ICS III parasternal sinistra

Batas kanan di ICS IV linea sternal dextra

Batas kiri di ICS VI linea midclaviculasinistra

- Auskultasi : bunyi jantung I-II reguler, murmur (-), gallop (-).

Kesan : tidak ada kelainan

Payudara

Dextra Sinistra

Inspeksi Bekas luka op 3cm disekitar

areola mamae

Bentuk normal

Bekas luka op (-)

Bentuk normal

Hiperemis (-)

Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 9Sasana Tresna Werdha (KBRP) periode 2 februari 2014 – 7 maret 2015

Page 10: Kasus Geri Alita

Kepaniteraan Klinik Geriatri

Hiperemis (-)

Edem (-)

Striae (-)

Edem (-)

Striae (-)

Palpasi Benjolan (-)

Nyeri tekan (-)

Benjolan (-)

nyeri tekan (-)

ABDOMEN

- Inspeksi : datar, caput medusa (-), spider nevi (-)

- Palpasi : nyeri tekan (-), nyeri lepas (-), hepar dan lien tidak teraba membesar.

- Perkusi : timpani, nyeri ketok ginjal (-)

- Auskultasi : bising usus (+) normal

Kesan : tidak ada kelainan

EKSTREMITAS

Superior Inferior

Edema -/- -/+

Clubbing finger -/- -/-

Akral dingin -/- -/-

Akral sianosis -/- -/-

Akral pucat -/- -/-

CRT < 2 detik < 2 detik

kuku Spoon nails - Spoon nail -

Deformitas -/- +/+

Varises -/- +/+

Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 10Sasana Tresna Werdha (KBRP) periode 2 februari 2014 – 7 maret 2015

Page 11: Kasus Geri Alita

Kepaniteraan Klinik Geriatri

KULIT : Kulit keriput, warna kulit kuning langsat, ikterus (-), sianosis (-), kering

(-), kulit pucat (-)

KUKU : Normal

Kesan Status Internis

Tekanan darah : 140/90 mmHg Hipertensi grade I

IMT : 27,2 Status gizi : Obesitas grade 1

Mammae dextra : Bekas luka operasi 3cm didaerah areola mamae

• Ekstremitas : Nyeri tekan di sekitar malelolus lateralis tanpa tanda radang

disertai Deformitas tungkai bawah kaki kiri dan kanan +/+, Varises betis kiri

±8x0,5 cm

D. STATUS NEUROLOGIS

1. Kesadaran : compos mentis

2. Rangsangan meningeal : ( - )

3. Peningkatan TIK : ( - )

4. Nn. Cranialis

N. olfaktorius : dalam batas normal

N. optikus : dalam batas normal

N. occulomotorius : dalam batas normal

N. trochlearis : dalam batas normal

N. trigeminus : dalam batas normal

N.abducent : dalam batas normal

N. fasialis : dalam batas normal

Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 11Sasana Tresna Werdha (KBRP) periode 2 februari 2014 – 7 maret 2015

Page 12: Kasus Geri Alita

Kepaniteraan Klinik Geriatri

N. vestibule troklearis : dalam batas normal

N. glosofaringeus : dalam batas normal

N. vagus : dalam batas normal

N. ascesorius : dalam batas normal

N. hipoglosus : dalam batas normal

1. Motorik

Kekuatan

Kanan Kiri

Superior 5555 5555

Inferior 5555 5555

Tonus : normotonus

Trofi : eutrofi

2. Sensorik

Tajam : (+) sama kuat

Halus : (+) sama kuat

3. Sistem otonom : baik

4. Fungsi cerebellum&koordinasi : baik

5. Fungsi luhur : baik

6. Reflek fisiologis

Superior Inferior

Reflek bisep +/+ +/+

Reflek trisep +/+ +/+

Reflek patella +/+ +/+

Reflek Achilles +/+ +/+

7. Reflek patologis : ( - )

8. Tanda regresi & dementia : ( - )

Kesan status neurologis : Dalam batas normal

E. STATUS MENTAL

1. Deskripsi Umum

Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 12Sasana Tresna Werdha (KBRP) periode 2 februari 2014 – 7 maret 2015

Page 13: Kasus Geri Alita

Kepaniteraan Klinik Geriatri

a. Penampilan

Seorang perempuan berusia 70 tahun, berperawakan agak gemuk,

tinggi badan sedang, punggung tampak agak bungkuk, mengenakan kacamata

dan cara berpakaian rapi dan bersih.

b. Pembicaraan

Oma S.M berbicara dengan suara yang cukup jelas dan pelontaran kata

serta kalimat yang jelas dan lantang serta menggunakan bahasa Indonesia.

Pembicaraan Oma S.M. tertata rapi dengan tata bahasa baik dan pilihan kata

yang bagus. Pertanyaan pemeriksa dapat dijawab dengan jawaban yang

memiliki asosiasi baik dan tidak membingungkan.

c. Sikap terhadap pemeriksa

Oma S.M kooperatif terhadap pemeriksa, ramah dan murah senyum,

bicara sesuatu hal yang dapat dipercaya, tidak ragu-ragu, ekspresif, dan

bersahabat.

d. Perilaku dan aktifitas psikomotor

Oma S.M saat ini merasa nyaman dan senang tinggal di STW. Oma

S.M masih mengikuti kegiatan yang diadakan di STW seperti senam setiap

sabtu, kebaktian, dan membantu di dapur STW. Oma S.M masih akrab dan

terbuka untuk bersosialisasi,sering mengobrol dengan penghuni yang lain dan

karyawan yang berada di pantry. Oma S.M masih mampu melakukan segala

aktivitas sehari-hari secara mandiri tanpa bantuan orang lain.

2. Keadaan Mood, Afektif Dan Keserasian

a.) Mood : euthymic

b.) Afek : luas

c.) Keserasian : serasi

3. Gangguan Persepsi Dan Kognitif

a.) Halusinasi auditorik : tidak ada

b.) Halusinasi visual : tidak ada

c.) Ilusi : tidak ada

d.) Depersonalisasi : tidak ada

e.) Apraksia : tidak ada

Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 13Sasana Tresna Werdha (KBRP) periode 2 februari 2014 – 7 maret 2015

Page 14: Kasus Geri Alita

Kepaniteraan Klinik Geriatri

f.) Agnosia : tidak ada

4. Pikiran

a. Arus Pikir

1.) Produktivitas : baik

2.) Kontinuitas Pikiran : baik

3.) Hendaya Bahasa : tidak ada

b. Bentuk Pikir

1.) Asosiasi Longgar : tidak ada

2.) Ambivalensi : tidak ada

3.) Flights of Ideas : tidak ada

4.) Inkoherensi : tidak ada

5.) Verbigrasi : tidak ada

6.) Persevarasi : tidak ada

c. Isi Pikir

1.) Fobia : tidak ada

2.) Obsesi : tidak ada

3.) Kompulsi : tidak ada

4.) Ideas of Preferance : tidak ada

5.) Waham : tidak ada

5. Pengendalian Impuls

Oma S.M duduk tenang, berperilaku sopan, dan tidak agresif saat wawancara.

6. Fungsi Intelektual

a. Taraf Pendidikan : sesuai dengan latar belakang pendidikan.

b. Orientasi

1.) Waktu : baik, Oma S.M mengetahui waktu dengan baik (tanggal, bulan,

tahun) saat wawancara.

2.) Tempat : baik, Oma S.M. mengetahui tempat dimana dirinya sekarang.

3.) Orang : baik, Oma S.M mengetahui dan mengenal dokter yang

memeriksanya, perawat dan nama – nama teman oma di STW.

c. Atensi : pemusatan dan mempertahankan perhatian baik.

Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 14Sasana Tresna Werdha (KBRP) periode 2 februari 2014 – 7 maret 2015

Page 15: Kasus Geri Alita

Kepaniteraan Klinik Geriatri

d. Memori

1.)Jangka Panjang : baik, Oma S.M. ingat masa mudanya.

2.)Jangka Sedang : baik, Oma S.M ingat kapan masuk ke STW

3.)Jangka Pendek : baik, Oma S.M ingat menu makan siangnya.

4.)Jangka Segera : baik, Oma S.M dapat mengulang dengan benar 3

macam benda yang disebutkan oleh pemeriksa.

e. Daya Konsentrasi & Kalkulasi : baik, Oma S.M dapat menghitung angka

100 – 7 sebanyak 5 kali.

f. Kemampuan Baca Dan Tulis : baik, Oma S.M dapat menuliskan namanya

sendiri, dan membaca tulisan tersebut.

g. Kemampuan Visospasial : baik, Oma S.M dapat menggambarkan jam bulat,

lengkap dengan semua angka, serta menempatkan jarumnya sesuai.

h. Pikiran Abstrak : baik, Oma S.M dapat mengartikan peribahasa besar pasak

daripada tiang.

i. Intelegensi & Kemampuan Informasi : baik, Oma S.M dapat

menyebutkan nama presiden Indonesia saat ini.

j. Bahasa : cukup

k. Agnosia : tidak ditemukan

7. Uji Daya Nilai

a.) Daya Nilai Sosial : baik

b.) Discriminative Insight : baik

c.) Discriminative Judgement : baik

d.) Kesadaran : compos mentis

8. Tilikan : derajat 6

9. Realibilitas : secara umum dapat dipercaya

Kesan : status mental baik

.

Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 15Sasana Tresna Werdha (KBRP) periode 2 februari 2014 – 7 maret 2015

Page 16: Kasus Geri Alita

Kepaniteraan Klinik Geriatri

SHORT PORTABLE MENTAL STATUS QUESTIONER (SPSMQ )1. Tanggal berapa hari ini? Jawaban : Benar

2. Hari apa sekarang ? Jawaban : Benar

3. Apa nama tempat ini ? Jawaban : Benar

4. Kapan anda lahir ? Jawaban : Benar

5. Dimana tempat anda lahir ? Jawaban : Benar

6. Berapa umur anda ? Jawaban : Benar

7. Berapa saudara yang anda miliki ? Jawaban : Benar

8. Siapa nama teman di sebelah kamar anda ? Jawaban : Benar

9. Siapa nama kakak anda ? Jawaban : Benar

10. Kurangi 1 dari 10 dan seterusnya ? Jawaban : Benar

Kesimpulan : Salah 0 (Fungsi Intelektual Utuh)

Interpretasi hasil :

Salah 0-3 : Fungsi Intelektual Utuh

Salah 4-5 : Kerusakan Intelektual ringan

Salah 6-8 : Kerusakan intelektual sedang

Salah 9-10 : Kerusakan intelektual berat

Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 16Sasana Tresna Werdha (KBRP) periode 2 februari 2014 – 7 maret 2015

Page 17: Kasus Geri Alita

Kepaniteraan Klinik Geriatri

PEMERIKSAAN STATUS MENTAL MINI ( MMSE )

Item Test Nilai

Max

Nilai

1 ORIENTASI

Sekarang (tahun), (musim), (bulan), (tanggal), (hari) apa?

5 5

2 Kita berada di mana? (Negara), (propinsi), (kota), (rumah sakit), (lantai/ kamar) ? 5 5

3 REGISTRASI

Sebutkan 3 buah nama benda (apel, meja, koin) tiap benda 1 detik, klien disuruh

mengulangi ketiga nama benda tersebut dengan benar dan catat jumlah

pengulangan

3 3

4 ATENSI DAN KALKULASI

Kurangi 100 dengan 7. Nilai 1 untuk setiap jawaban yang benar. Hentikan setelah 5

jawaban. Atau disuruh mengeja kata “ WAHYU “ (Nilai diberikan pada huruf yang

benar sebelum kesalahan misalnya = 2)

5 5

5 MENGINGAT KEMBALI (RECALL)

Klien disuruh mengingat kembali 3 nama benda di atas

3 3

6 BAHASA

Klien disuruh menyebutkan nama benda yang ditunjukan (pensil, arloji)

2 2

7 Klien disuruh mengulang kata-kata: “tanpa kalau dan atau tetapi.” 1 1

8 Klien disuruh melakukan perintah: “ Ambil kertas ini dengan tangan kanan, lipatlah

menjadi dua dan letakkan di lantai”

3 3

9 Pasien diminta membaca dan melakukan perintah “Angkatlah tangan kiri

anda”

1 1

Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 17Sasana Tresna Werdha (KBRP) periode 2 februari 2014 – 7 maret 2015

Page 18: Kasus Geri Alita

Kepaniteraan Klinik Geriatri

10 Klien disuruh menulis sebuah kalimat dengan spontan 1 1

Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 18Sasana Tresna Werdha (KBRP) periode 2 februari 2014 – 7 maret 2015

Page 19: Kasus Geri Alita

Kepaniteraan Klinik Geriatri

11 Kliendisuruhmenggambarkanbentuk di bawah ini 1 1

JUMLAH 30 30

Kesimpulan : skor = (tidak ada gangguan kognitif)

Nilai MMSE:

25-30 : Tidak ada gangguan kognitif

20-24: dicurigai ada gangguan kognitif

<20 : ada gangguan kognitif

Clock Drawing Test

Instruksi :

Pasien diminta membuat jam dinding bulat lengkap dengan angka-angkanya, lalu

Oma E.P diminta menggambarkan jarum jam yang menunjukkan pukul dua belas

lewat sepuluh menit.

Komponen yang dinilai Nilai

Menggambar lingkaran yang tertutup 1

Meletakan angka – angka dalam posisi yang benar 1

Ke – 12 angka komplit 1

Meletakan jarum-jarum jam dalam posisi yang tepat 1

Total nilai 4

Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 19Sasana Tresna Werdha (KBRP) periode 2 februari 2014 – 7 maret 2015

Page 20: Kasus Geri Alita

Kepaniteraan Klinik Geriatri

Kesimpulan : Tidak terdapat gangguan fungsi kognitif

SKALA DEPRESI GERIATRI – 15 ( GDS )

GERIATRIC DEPRESSION SCALE

No. PERTANYAAN YA TIDAK Score

1 Apakah anda puas dengan kehidupan anda? 0 1 0

2 Apakah anda meninggalkan banyak kegiatan

/ minat kesenangan anda?

1 0 1

3 Apakah anda merasa hidup anda kosong? 1 0 0

4 Apakah anda sering merasa bosan? 1 0 0

5 Apakah anda mempunyai semangat yang

baik setiap hari?

0 1 0

6 Apakah anda takut sesuatu yang buruk akan

terjadi pada anda?

1 0 0

7 Apakah anda merasa bahagia untuk

sebagian besar hidup anda?

0 1 0

8 Apakah anda sering merasa tidak berdaya? 1 0 0

9 Apakah anda lebih sering tinggal di dalam

rumah daripada keluar dan mengerjakan

sesuatu yang baru?

1 0 1

10 Apakah anda mempunyai banyak masalah

dengan daya ingat anda dibandingkan

dengan kebanyakan orang?

1 0 1

11 Apakahanda pikir bahwa hidup anda

sekarang ini menyenangkan?

0 1 0

12 Apakah anda merasa tidak berharga seperti 1 0 0

Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 20Sasana Tresna Werdha (KBRP) periode 2 februari 2014 – 7 maret 2015

Page 21: Kasus Geri Alita

Kepaniteraan Klinik Geriatri

perasaan anda saat ini?

13 Apakah anda merasa penuh semangat? 0 1 0

14 Apakah anda merasa bahwa keadaan anda

tidak ada harapan?

1 0 0

15 Apakah anda berpikir orang lain lebih baik

keadaannya daripada anda?

1 0 1

Penilaian GDS versi Indonesia

1.) Jawaban TIDAK untuk butir 1, 5, 7, 11, 13 mendapat skor 1

2.) Jawaban YA untuk butir 2, 3, 4, 6, 8, 9, 10, 12, 14,15 mendapat skor 1

3.) Butir-butir pertanyaan lainnya bila dijawab YA mendapat skor 1 dan

bila TIDAK mendapat skor 0

Skor <5 : tidak depresi

Skor 5-9 : kemungkinan besar depresi

Skor >10 : depresi

Total score : 6

Tidak Depresi

Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 21Sasana Tresna Werdha (KBRP) periode 2 februari 2014 – 7 maret 2015

Page 22: Kasus Geri Alita

Kepaniteraan Klinik Geriatri

DETEKSI TERHADAP DEPRESI

Pertanyaan Setiap

saat

Sering Kadang-

kadang

Jarang Tidak

pernah

A. Seberapa sering dalam 1 bulan

terakhir anda merasa cemas dan

gelisah

B. Seberapa sering dalam 1 bulan

terakhir anda merasa tenang dan

damai

C. Seberapa sering dalam 1 bulan

terakhir anda merasa sedih

D. Seberapa sering dalam 1 bulan

terakhir anda merasa bahagia

E. Seberapa sering dalam 1 bulan

terakhir anda merasa rendah diri dan

tidak ada yang dapat menghibur anda

F. Seberapa sering dalam 1 bulan

terakhir anda merasa hidup ini tidak

berarti lagi

Jawaban seperti “ Setiap saat “ atau “ Sering “ mengindikasikan kecurigaan adanya depresi

( kecuali untuk pertanyaan B dan D )

Kesimpulan : Tidak terdapat depresi.

Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 22Sasana Tresna Werdha (KBRP) periode 2 februari 2014 – 7 maret 2015

Page 23: Kasus Geri Alita

Kepaniteraan Klinik Geriatri

STATUS FUNGSIONAL

ACTIVITIES OF DAILY LIVING (INDEKS ADL BARTHEL) RSCM

Fungsi Nilai Keterangan

1. mengontrol BAB 0

1

2

Inkontinensia

Kadang2 inkontinensia

Kontinen teratur

2. mengontrol BAK 0

1

2

Inkontinensia

Kadang2 inkontinensia

Kontinen teratur

3. membersihkan diri (lap muka,

sisir rambut, sikat gigi)

0

1

Butuh pertolongan orang lain

Mandiri

4. toileting 0

1

2

Tergantung pertolongan orang lain

Perlu pertolongan pada beberapa

aktivitas tetapi dapat mengerjakan

sendiri beberapa aktivitas

Mandiri

5. makan 0

1

2

Tidak mampu

Perlu seseorang menolong

memotong makanan

Mandiri

6. Berpindah tempat dari tidur ke

duduk

0

1

2

3

Tidak mampu

Perlu banyak bantuan untuk bisa

duduk (2 orang)

Bantuan minimal 1 orang

Mandiri

7. Mobilisasi atau berjalan 0

1

2

Tidak mampu

Bisa berjalan dengan kursi roda

Berjalan dengan bantuan orang lain

atau walker

Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 23Sasana Tresna Werdha (KBRP) periode 2 februari 2014 – 7 maret 2015

Page 24: Kasus Geri Alita

Kepaniteraan Klinik Geriatri

3 Mandiri

8. Berpakaian 0

1

2

Tergantung orang lain

Sebagian dibantu

Mandiri

9. Naik turun tangga 0

1

2

Tidak mampu

Butuh pertolongan

Mandiri (naik turun)

10. Mandi 0

1

Tergantung orang lain

Mandiri

Total nilai 20

Activities of Daily Living (Indeks ADL Barthel) RSCM

Catatan : jawaban pasien adalah yang tercetak tebal

Interpretasi nilai 20 : mandiri

12 - 19 : ketergantungan ringan

9 – 11 : ketergantungan sedang

5 – 8 : ketergantungan berat

0 – 4 : ketergantungan total

Kesimpulan : mandiri

Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 24Sasana Tresna Werdha (KBRP) periode 2 februari 2014 – 7 maret 2015

Page 25: Kasus Geri Alita

Kepaniteraan Klinik Geriatri

VI. DIAGNOSIS KERJA

Diagnosis Utama

Osteoarthritis talocruralis sinistra

Diagnosis tambahan

- Hipertensi grade I

- Obesitas grade I

- Konstipasi

- Presbiopia ODS

PEMERIKSAAN YANG DIANJURKAN

Cek laboratorium :

Darah rutin : Hemoglobin, Eritrosit, Lekosit & hitung jenis, LED, Trombosit,

Hematokrit.

Kimia darah :

HbA1C, Gula darah puasa, gula darah sewaktu

Fungsi Hati = SGOT, SGPT

Profil lipid = Kolestrol total, HDL Kolesterol, LDL kolesterol,Trigliserida

Asam urat

Fungsi ginjal = Ureum, kreatinin

VII. RENCANA PENGELOLAAN

Diagnosa Terapi non farmakologis Terapi farmakologis

Osteoartritis

talokruralis

dextra

Terapi yang telah diberikan:

- tidak ada

ANJURAN :

- Menurunkan berat badan supaya mencegah

Terapi yang telah

diberikan:

-Piroxicam 20 mg 1x1

malam hari

Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 25Sasana Tresna Werdha (KBRP) periode 2 februari 2014 – 7 maret 2015

Page 26: Kasus Geri Alita

Kepaniteraan Klinik Geriatri

kerusakan sendi lebih lanjut, olahraga low impact

seperti berenang.

- Menghindari aktivitas yang banyak

menggunakan sendi seperti naik turun tangga.

- Mengistirahatkan sendi jika sudah mulai nyeri

- Menggunakan Ankle brace pada pergelangan

kaki kanan.

ANJURAN :

- Glukosamin 500 mg

1x1

- Vitamin D tablet 10

mcg (400 IU) 2x1

-Suplement calcium 1

tablet

- Omeprazole 1x1 tab

Hipertensi

grade I

ANJURAN :

- Hindari makanan mengandung tinggi garam

(MSG, makanan instan/kaleng, makanan yang

diasinkan)

- Batasi garam kurag dari 2g/hari

- diet mediterania dengan mengkonsumsi lebih

banyak sayuran dan buah-buahan,kacang-

kacangan,mengganti minyak mentega dengan

minyak zaitun, mengkonsumsi ikan dan kurangi

daging merah.

ANJURAN :

- Lanjutkan terapi yang

telah diberikan

Captopril 25 mg 1x1

Konstipasi ANJURAN :

- Menambah konsumsi sayur-sayuran dan buah

- Minum air putih minimal 1.5 liter sehari

Terapi yang telah

diberikan:

(-)

Obesitas grade

I

ANJURAN :

- Mengurangi berat badan 7 – 10% selama satu

tahun pertama

- Menambah aktivitas fisik intensitas sedang

secara teratur, setidaknya 30 menit kontinu /

intermiten 3x/minggu (jalan pagi, senam ringan,

Terapi yang telah

diberikan:

(-)

Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 26Sasana Tresna Werdha (KBRP) periode 2 februari 2014 – 7 maret 2015

Page 27: Kasus Geri Alita

Kepaniteraan Klinik Geriatri

berenang, bersepeda)

Presbiopia Terapi yang telah diberikan:

Kacamata baca ODS +2.00

ANJURAN

Ganti kacamata ODS

+3.00

Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 27Sasana Tresna Werdha (KBRP) periode 2 februari 2014 – 7 maret 2015

Page 28: Kasus Geri Alita

Kepaniteraan Klinik Geriatri

VIII. PROGNOSIS

Ad vitam Ad functionam Ad sanationam

Osteoarthritis

talocruralis sinistra

dubia ad bonam dubia dubia ad malam

Hipertensi grade I dubia ad bonam dubia ad bonam dubia ad bonam

Obesitas grade I dubia ad bonam dubia ad bonam dubia ad bonam

Presbiopia ODS Dubia ad bonam dubia Dubia

TINJAUAN PUSTAKA

What is osteoarthritis?

OA is a frequently slowly progressive joint disease typically seen in middle-aged to elderly people.

The disease occurs when the joint cartilage breaks down often because of mechanical stress or biochemical alterations, causing the bone underneath to fail. OA can occur together with other types of arthritis, such as gout or rheumatoid arthritis

OA tends to affect commonly used joints such as the hands and spine, and the weight-bearing joints such as the hips and knees.

Symptoms include:

Joint pain and stiffness Knobby swelling at the joint

Cracking or grinding noise with joint movement

Decreased function of the joint

Stage of osteoarthritis:

Stage 0

Stage 0 OA is classified as “normal” knee health. The knee joint shows no signs of OA, and the joint functions without any impairment or pain.

Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 28Sasana Tresna Werdha (KBRP) periode 2 februari 2014 – 7 maret 2015

Page 29: Kasus Geri Alita

Kepaniteraan Klinik Geriatri

Treatments

No treatment is needed for stage 0 OA.

Stage 1

A person with stage 1 OA is showing very minor bone spur growth. (Bone spurs are boney growths that often develop where bones meet each other in the joint.) Likely, a person with stage 1 OA is not experiencing any pain or discomfort as a result of the very minor wear on the components of the joint.

Treatments

Without outward symptoms of OA to treat, many doctors will not require patients to undergo any treatments for stage 1 OA. However, if you have a predisposition to OA or are at an increased risk, your doctor may recommend you take supplements, such as glucosamine and chondroitin, or begin an exercise routine to relieve any minor symptoms of OA and slow the progression of the arthritis (2).>

Stage 2

Stage 2 OA of the knee is considered a “mild” stage of the condition. X-rays of knee joints in this stage will reveal greater bone spur growth, but the cartilage likely remains at a healthy size — the space between the bones is normal, and the bones are not rubbing or scraping one another. Synovial fluid is also typically still present at sufficient levels for normal joint motion. However, this is the stage where people may first begin experiencing symptoms — pain after a long day of walking or running, greater stiffness in the joint when it’s not used for several hours, tenderness when kneeling or bending.

Treatments

Talk with your doctor about your possible signs of OA. They may be able to detect and diagnose the condition at this early stage. If so, the two of you can develop a plan to prevent the condition from progressing rapidly.

Several different therapies are recommended to help relieve the pain and discomfort caused by this mild stage of OA. These therapies are mainly nonpharmacologic — you do not need to take medicine for symptom relief. For overweight patients, the best advice is to lose weight through diet and exercise. Even people who are not overweight will benefit from exercise—low-impact aerobics and strength training can help strengthen the muscles around the joint, which increases stability and decreases the likelihood of additional joint damage.

Protect your joint from exertion by avoiding kneeling, squatting, or jumping. Braces and wraps can help stabilize your knee. Shoe inserts can help realign your leg and relieve some of the pressure you put on your joint.

Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 29Sasana Tresna Werdha (KBRP) periode 2 februari 2014 – 7 maret 2015

Page 30: Kasus Geri Alita

Kepaniteraan Klinik Geriatri

Some patients may need medicine for mild pain relief. Medicines work best when they’re used in conjunction with nonpharmacological therapies, too. For example, if you need to take NSAIDs or acetaminophen (such as Tylenol) for pain relief, it’s suggested you also try exercising, losing weight, and protecting your knee from unnecessary stress. Long-term therapy with these medicines may cause other problems: NSAIDs can cause stomach ulcers, cardiovascular problems, and kidney and liver damage. Taking larger doses of acetaminophen may cause liver damage.

Stage 3

Stage 3 OA is classified as “moderate” OA. The cartilage between bones is showing obvious damage, and the space between the bones is narrowing. People with stage 3 OA of the knee are likely experiencing frequent pain when walking, running, bending, or kneeling. They also may experience joint stiffness after sitting for long periods of time or when waking up in the morning. Joint swelling may be present after extended periods of motion, too.

Treatments

If nonpharmacological therapies do not work or no longer provide the pain relief they once did, your doctor may recommend cortisone injections. Cortisone, a steroid produced naturally by your body, has been shown to relieve pain caused by OA when injected near the affected joint. The effects of a cortisone shot wear off in about two months. However, you and your doctor should look at the use of cortisone shots carefully. Research shows long-term use of the steroid can actually worsen joint damage.

If over-the-counter NSAIDs or acetaminophen are no longer effective, prescription pain medicine, such as codeine, oxycodone, and propoxyphene, may help relieve the increased pain common in stage 3 OA. On a short-term basis, these medicines can be used to treat moderate to severe pain. However, narcotic medicines are not recommended for long-term use due to the risk of increased tolerance and possible dependence. Side effects of these medicines include nausea, sleepiness, and fatigue.

Patients who have not responded to conservative treatments for OA — physical therapy, weight loss, use of NSAIDs and analgesics — may be good candidates for viscosupplementation. Viscosupplements, intra-articular injections of hyaluronic acid, are a relatively new form of treatment for knee arthritis. A typical treatment with a viscosupplement requires three to five injections of hyaluronic acid over three to five weeks’ time. (One medicine is available as a single-dose injection.) The results of a viscosupplementation injection are not immediate. In fact, it may take several weeks for the full effect of the treatment to be felt, but relief from symptoms typically lasts six months.

Stage 4

Stage 4 OA is considered “severe.” People in stage 4 OA of the knee experience great pain and discomfort when walking or moving the joint. That’s because the joint space between bones is dramatically reduced — the cartilage is almost completely gone, leaving the joint stiff and possibly immobile. The synovial fluid is decreased dramatically, and it no longer helps reduce the friction among the moving parts of a joint.

Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 30Sasana Tresna Werdha (KBRP) periode 2 februari 2014 – 7 maret 2015

Page 31: Kasus Geri Alita

Kepaniteraan Klinik Geriatri

Treatments

Bone realignment surgery, or osteotomy, is one option for people with severe OA of the knee. During this surgery, a surgeon cuts the bone above or below the knee to shorten it, lengthen it, or change its alignment. This surgery shifts the weight of your body away from the points of the bone where the greatest bone spur growth and bone damage has occurred.

Total knee replacement, or arthroplasty, is a last resort for most patients with severe OA of the knee. During this procedure, a surgeon removes the damaged joint and replaces it with a plastic or metal device. Side effects of this surgery include infections at the incision cite and blood clots. Recovery from this procedure takes several weeks and requires extensive physical and occupational therapy. It is possible that replacing your arthritic knee won’t be the end of your OA knee problems. You may need additional surgeries and even another knee replacement during your lifetime.

Who gets osteoarthritis?

OA affects people of all races and both sexes. Most often, it occurs inpatients age 40 and above. However, it can occur sooner if you haveother risk factors (things that raise the risk of getting OA).

Risk factors include:

Older age Having family members with OA

Obesity

Joint injury or repetitive use (overuse) of joints

Joint deformity such as unequal leg length, bowlegs or knocked knees

How is osteoarthritis diagnosed?

Most often doctors detect OA based on the typical symptoms (described earlier) and on results of the physical exam. In some cases, X-rays or other imaging tests may be useful to tell the extent of disease or to help rule out other joint problems.

Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 31Sasana Tresna Werdha (KBRP) periode 2 februari 2014 – 7 maret 2015

Page 32: Kasus Geri Alita

Kepaniteraan Klinik Geriatri

Circles indicate joints that osteoarthritis most often affects.

Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 32Sasana Tresna Werdha (KBRP) periode 2 februari 2014 – 7 maret 2015

Page 33: Kasus Geri Alita

Kepaniteraan Klinik Geriatri

How is osteoarthritis treated?

There is no proven treatment yet that can reverse joint damage from OA. The goal of treatment is to reduce pain and improve function of the affected joints. Most often, this is possible with a mixture of physical measures and drug therapy and, sometimes, surgery.

Physical measures – Weight loss and exercise are useful in OA. Excess weight puts stress on your knee joints and hips and low back. For every 10 pounds of weight you lose over 10 years, you can reduce the chance of developing knee OA by up to 50%. Exercise can improve your muscle strength, decrease joint pain and stiffness, and lower the chance of disability due to OA.

Also helpful are support ("assistive") devices, such as braces or a walking cane, that help you do daily activities. Heat or cold therapy can help relieve OA symptoms for a short time.

Certain alternative treatments such as spa (hot tub), massage, acupuncture and chiropractic manipulation can help relieve pain for a short time. They can be costly, though, and require repeated treatments. Also, the long-term benefits of these alternative (sometimes called complementary or integrative) medicine treatments are unproven but are under study.

Drug Therapy – Forms of drug therapy include topical, oral (by mouth) and injections (shots). You apply topical drugs directly on the skin over the affected joints. These medicines include capsaicin cream, lidocaine and diclofenac gel. Oral pain relievers such as acetaminophen are common first treatments. So are nonsteroidal anti-inflammatory drugs (often called NSAIDs), which decrease swelling and pain.

In 2010, the government (FDA) approved the use of duloxetine (Cymbalta) for chronic (long-term) musculoskeletal pain including from OA. This oral drug is not new. It also is in use for other health concerns, such as mood disorders, nerve pain and fibromyalgia.

Patients with more serious pain may need stronger medications, such as prescription narcotics.

Joint injections with corticosteroids (sometimes called cortisone shots) or with a form of lubricant called hyaluronic acid can give months of pain relief from OA. This lubricant is given in the knee, and these shots may help delay the need for a knee replacement by a few years in some patients.

Surgery – Surgical treatment becomes an option for severe cases. This includes when the joint has serious damage, or when medical treatment fails to relieve pain and you have major loss of function. Surgery may involve arthroscopy, repair of the joint done through small incisions (cuts). If the joint damage cannot be repaired, you may need a joint replacement.

Supplements – Many over-the-counter nutrition supplements have been used for treatment of OA. Most lack good research data to support their effectiveness and safety. Among the most widely used are glucosamine/chondroitin sulfate, calcium and vitamin D, and omega-3 fatty

Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 33Sasana Tresna Werdha (KBRP) periode 2 februari 2014 – 7 maret 2015

Page 34: Kasus Geri Alita

Kepaniteraan Klinik Geriatri

acids. To ensure safety and avoid drug interactions, consult your doctor or pharmacist before using any of these supplements. This is especially true when you are combining these supplements with prescribed drugs.

Living with Osteoarthritis

There is no cure for OA, but you can manage how it affects your lifestyle. Some tips include:

Properly position and support your neck and back while sitting or sleeping. Adjust furniture, such as raising a chair or toilet seat.

Avoid repeated motions of the joint, especially frequent bending.

Lose weight if you are overweight or obese, which can reduce pain and slow progression of OA.

Exercise each day.

Use arthritis support devices that will help you do daily activities.

Presbyopia

Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 34Sasana Tresna Werdha (KBRP) periode 2 februari 2014 – 7 maret 2015

Page 35: Kasus Geri Alita

Kepaniteraan Klinik Geriatri

Presbyopia is part of the natural aging process of the eye, and can be easily corrected. Technically, presbyopia is the loss of the eye's ability to change its focus to see objects that are near. It is not a disease. It's as natural as wrinkles, and it affects everyone at some point in life. Presbyopia generally starts to appear around age 40.

Presbyopia is often confused with farsightedness, but the two are different. Presbyopia occurs when the natural lens in the eye loses flexibility. Farsightedness occurs as a result of the natural shape of the eyeball, which causes light rays to bend incorrectly once they have entered the eye.

What Are the Symptoms of Presbyopia?

Symptoms of presbyopia include:

The need to hold reading material at arm's length. Blurred vision at a normal reading distance.

Headaches or fatigue from doing close work.

 

How Is Presbyopia Diagnosed?

An eye doctor can diagnose presbyopia by performing a thorough eye exam.

How Is Presbyopia Treated?

Presbyopia cannot be cured. Instead, prescription glasses, contact lenses, reading glasses, progressive addition lenses, or bifocals can help correct the effects of presbyopia. Bifocals are often prescribed for presbyopia. Bifocals are eyeglasses that have two different prescriptions in one spectacle lens. The top part of the lens corrects for distance vision and the lower portion of the lens is designed to help a person see objects up close. Progressive addition lenses are similar to bifocals but they are made to have a gradual or blended transition between the two prescriptions.

Contact lenses used to treat presbyopia include multifocal lenses, which come in soft or gas permeable versions, and monovision lenses, in which one eye wears a lens that aids in seeing objects at a distance, while the other has a lens that aids in near vision.

The FDA has approved a surgical procedure called conductive keratoplasty to treat presbyopia. Instead of lasers, conductive keratoplasty uses radio waves. The doctor uses a small instrument to apply the radio waves to the eye (usually just one eye) to reshape the cornea and improve the patient's vision of nearby objects.

Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 35Sasana Tresna Werdha (KBRP) periode 2 februari 2014 – 7 maret 2015

Page 36: Kasus Geri Alita

Kepaniteraan Klinik Geriatri

Constipation

The Rome II Criteria for constipation require at least two of the following symptoms for 12 weeks or more over the period of a year:

Straining with more than one-fourth of defecations Hard stool with more than one-fourth of defecations

Feeling of incomplete evacuation with more than one-fourth of defecations

Sensation of anorectal obstruction with more than one-fourth of defecations

Manual maneuvers to facilitate more than one-fourth of defecations

Fewer than three bowel movements per week

Insufficient criteria for irritable bowel syndrome

Treatment

The main treatment of constipation involves the increased intake of water and fiber (either dietary or as supplements). The routine use of laxatives is discouraged, as having bowel movements may come to be dependent upon their use. Enemas can be used to provide a form of mechanical stimulation. However, enemas are generally useful only for stool in the rectum, not in the intestinal tract.

Laxatives

If laxatives are used, milk of magnesia is recommended as a first-line agent due to its low cost and safety. Stimulants should only be used if this is not effective. In cases of chronic constipation, polyethylene glycol appears superior to lactulose. Prokinetics may be used to improve gastrointestinal motility. A number of new agents have shown positive outcomes in chronic constipation; these include prucalopride and lubiprostone

Obesity

Obesity is defined as an unhealthy excess of body fat, which increases the risk of medical illness and premature mortality

Medical complications

Obesity causes serious medical complications, which lead to considerable morbidity, impaired quality of life, and premature death. However, most studies that have evaluated obesity-related complications have been conducted in middle-aged, not in older, adults. The

Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 36Sasana Tresna Werdha (KBRP) periode 2 februari 2014 – 7 maret 2015

Page 37: Kasus Geri Alita

Kepaniteraan Klinik Geriatri

prevalence of many of the medical complications associated with obesity—such as hypertension, diabetes, cardiovascular disease, and osteoarthritis—increases with age. Therefore, excess body weight and weight gain during middle age may contribute to medical complications and increased Medicare expenditures that occur during old age

Treatment options

The current therapeutic tools available for weight management in older persons are 1) lifestyle intervention involving diet, physical activity, and behavior modification; 2) pharmacotherapy; and 3) surgery.

Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 37Sasana Tresna Werdha (KBRP) periode 2 februari 2014 – 7 maret 2015

Page 38: Kasus Geri Alita

Kepaniteraan Klinik Geriatri

Hypertension

Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 38Sasana Tresna Werdha (KBRP) periode 2 februari 2014 – 7 maret 2015

Page 39: Kasus Geri Alita

Kepaniteraan Klinik Geriatri

DAFTAR PUSTAKA

Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 39Sasana Tresna Werdha (KBRP) periode 2 februari 2014 – 7 maret 2015

Page 40: Kasus Geri Alita

Kepaniteraan Klinik Geriatri

1. Flegal KM, Carroll MD, Kuczmarski RJ, Johnson CL. Overweight and obesity in the United States: prevalence and trends, 1960–1994. Int J Obes Relat Metab Disord 1998; 22: 39–47.

2. Mokdad AH, Bowman BA, Ford ES, Vinicor F, Marks JS, Koplan JP. The continuing epidemics of obesity and diabetes in the United States. JAMA 2001; 286: 1195–200.

3. Kuskowska-Wolk A, Rossner S. Body mass distribution of a representative adult population in Sweden. Diabetes Res Clin Pract 1990; 10(suppl): S37–S41.

4. Hedley AA, Ogden CL, Johnson CL, Carroll MD, Curtin LR, Flegal KM. Prevalence of overweight and obesity among US children, adolescents, and adults, 1999–2002. JAMA 2004; 291: 2847–50.

5. http://www.rheumatology.org/practice/clinical/patients/diseases_and_conditions/ osteoarthritis.asp

6. http://www.webmd.com/digestive-disorders/digestive-diseases-constipation

7. http://www.webmd.com/eye-health/eye-health-presbyopia-eyes

8. JNC 8 algorithm of hypertension

Kepaniteraan Klinik GeriatriFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 40Sasana Tresna Werdha (KBRP) periode 2 februari 2014 – 7 maret 2015