Post on 19-Jul-2015
5/17/2018 isi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/isi5572009a49795991699fb9e1 1/14
1
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sebuah organisasi yang berjalan baik adalah organisasi yang berhasil meniadakan
frustasi, takut, marah, benci, marah, gembira, dan sebagainya. Emosi-emosi tersebut
adalah antithesis dari rasionalitas. Beberapa emosi, terutama bila ditampilkan pada saat
yang salah, dapat mengurangi kinerja karyawan. Namun realitasnya tetap saja bahwa
karyawan membawa serta satu komponen emosi bersama mereka ke tempat kerjanya dan
tidak ada studi yang komprehensif tanpa mempertimbangkan peran dari emosi ditempat
kerja.
Adanya keyakinan bahwa segala jenis emosi bersifat mengganggu. Mereka
beranggapan bahwa emosi negative yang kuat khususnya kemarahan, dapat mengganggu
kemampuan karyawan untuk bekerja secara efektif. Mereka jarang memandang emosi
dapat bersifat konstruktif, atau mampu meningkatkan kinerja.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan Emosi dan Suasana hati dan bagaimana cara
membedakannya ?
2. Dari manakah sumber Sumber-sumber Emosi dan Suasana Hati ?
3. Apa dampak tenaga kerja emosional bagi karyawan ?
4. Bagaimana penerapan konsep emosi dan suasana hati dalam perilaku organisasi ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Emosi dan Suasana Hati serta cara
membedakannya.
2. Untuk mengetahui Sumber-sumber Emosi dan Suasana Hati.
3. Untuk mengetahui dampak tenaga kerja emosional bagi karyawan.
4. Untuk mengetahui penerapan konsep Emosi dan Suasana hati dalam Perilaku
Organisasi.
5/17/2018 isi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/isi5572009a49795991699fb9e1 2/14
2
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Emosi
Kata emosi diturunkan dari bahasa Perancis, emotion, dari emouvoir, „kegembiraan‟
dari bahasa latin, yaitu emovere, yang berarti bergerak menjauh. Arti kata ini
menyiratkan bahwa kecenderungan bertindak merupakan hal mutlak dalam emosi.
Menurut Daniel Goleman (2002 : 411) emosi merujuk pada suatu perasaan dan pikiran
yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis dan serangkaian kecenderungan untuk
bertindak. Emosi pada dasarnya adalah dorongan untuk bertindak.
Biasanya emosi merupakan reaksi terhadap rangsangan dari luar dan dalam diriindividu. Sebagai contoh emosi gembira mendorong perubahan suasana hati seseorang,
sehingga secara fisiologi terlihat tertawa, emosi sedih mendorong seseorang berperilaku
menangis.
Emosi berkaitan dengan perubahan fisiologis dan berbagai pikiran. Jadi, emosi
merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia, karena emosi dapat
merupakan motivator perilaku dalam arti meningkatkan, tapi juga dapat mengganggu
perilaku intensional manusia. (Prawitasari,1995)
Berkaitan dengan emosi, ada 3 hal yang terjalin erat satu sama lain, yaitu pengaruh
(affect), emosi, dan suasana hati (mood). Pengaruh meliputi kisaran luas perasaan yang
dialami orang, merupakan satu konsep yang meliputi baik emosi maupun suasana hati.
Akhirnya, suasana hati adalah perasaan yang cenderung menjadi kirang intens
dibandingkan emosi, dan yang kekurangan stimulus kontekstual.
Afek
Didefenisikan sebagai beragam perasaan yang dialami orang.
Afek dapat dialami dalam bentuk emosi dan suasana hati
Emosi
Disebabkan oleh kejadian spesifik
Sangat cepat dalam durasi
Bersifat spesifik dan banyak
Biasanya disertai dengan ekspresi
wajah yang jelas
Bersifat berorientasi tindakan
Suasana Hati
Penyebabnya seringkali umum dan tidak
jelas
Berakhir lebih lama dari emosi
Lebih umum (aspek positif dan aspek
negatif)
Biasanya tidak diindikasikan dengan
ekspresi yang jelas Bersifat kognitif
5/17/2018 isi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/isi5572009a49795991699fb9e1 3/14
3
3
2.2 Aspek-Aspek Emosi
Terdapat aspek emosi yang fundamental yang harus dipertimbangkan, diantaranya:
Biologi emosi
Semua emosi berasal dari sistem limbik otak yang kira-kira berukuran sebesar
sebuah kacang walnut dan terletak di batang otak .Orang-orang cenderung merasa
bahagia ketika sistem limbik mereka secara relatif tidak aktif. Sistem limbik orang
tidaklah sama. Sistem limbik yang lebih aktif terdapat pada orang-orang yang depresi,
khususnya ketika mereka memperoleh informasi negatif.
Intensitas
Setiap orang memberikan respon yang berbeda-beda terhadap rangsangan pemicu
emosi yang sama. Dalam sejumlah kasus, kepribadian menjadi penyebab perbedaan
tersebut. Pada saat lain, perbedaan tersebut timbul sebagai hasil dari persyaratan-
persyaratan pekerjaan.
Frekuesi dan durasi
Suksesnya pemenuhan tuntutan emosional seorang karyawan dari suatu pekerjaan
tidak hanya bergantung pada emosi-emosi yang harus ditampilkan dan intensitasnya
tetapi juga pada seberapa sering dan lamanya mereka berusaha menampilkannya.
Rasionalitas dan emosi
Emosi penting terhadap pemikiran rasional karena emosi
memberikan informasi penting mengenai pemahaman terhadap dunia sekitar. Dalam
suatuorganisasi, kunci pengambilan keputusan yang baik adalah menerapkan
pemikiran dan perasaan dalam suatu keputusan.
Fungsi emosi
Dalam ”The Expression of the Emotions in Man and Animals”, Charles
Darwin menyatakan bahwa emosi berkembang seiring waktu untuk membantu
manusia memecahkan masalah. Emosi sangat berguna karena „memotivasi‟ orang
untuk terlibat dalam tindakan penting agar data bertahan hidup – tindakan-tindakan
seperti mengumpulkan makanan, mencari tempat berlindung, memilih pasangan,
menjaga diri terhadap pemangsa, dan memprediksi perilaku. Emosi sangat
berpengaruh terhadap tingkah laku manusia-manusia lain.
5/17/2018 isi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/isi5572009a49795991699fb9e1 4/14
4
4
2.3 Macam-Macam Emosi
Beberapa tokoh mengemukakan tentang macam-macam emosi, antara lain
Descrates. Menurut Descrates, emosi terbagi atas : Desire (hasrat), hate (benci), Sorrow
(sedih/duka), Wonder (heran), Love (cinta) dan Joy (kegembiraan). Sedangkan JB
Watson mengemukakan tiga macam emosi, yaitu : fear (ketakutan), Rage(kemarahan),
Love (cinta).
Daniel Goleman (2002 : 411) mengemukakan beberapa macam emosi yang tidak
berbeda jauh dengan kedua tokoh di atas, yaitu :
a. Amarah : beringas, mengamuk, benci, jengkel, kesal hati
b. Kesedihan : pedih, sedih, muram, suram, melankolis, mengasihi diri, putus asa
c. Rasa takut : cemas, gugup, khawatir, was-was, perasaan takut sekali, waspada, tidak tenang, ngeri
d. Kenikmatan : bahagia, gembira, riang, puas, riang, senang, terhibur, bangga
e. Cinta : penerimaan, persahabatan, kepercayaan, kebaikan hati, rasa dekat, bakti,
hormat, dan kemesraan
f. Terkejut : terkesiap, terkejut
g. Jengkel : hina, jijik, muak, mual, tidak suka
h. Malu : malu hati, kesal
Seperti yang telah diuraikan diatas, bahwa semua emosi menurut Goleman pada
dasarnya adalah dorongan untuk bertindak. Jadi berbagai macam emosi itu mendorong
individu untuk memberikan respon atau bertingkah laku terhadap stimulus yang ada.
Dalam the Nicomachea Ethics pembahasan Aristoteles secara filsafat tentang
kebajikan, karakter dan hidup yang benar, tantangannya adalah menguasai kehidupan
emosional kita dengan kecerdasan. Nafsu, apabila dilatih dengan baik akan memiliki
kebijaksanaan; nafsu membimbing pemikiran, nilai, dan kelangsungan hidup kita. Tetapi,
nafsu dapat dengan mudah menjadi tak terkendalikan, dan hal itu seringkali terjadi.
Menurut Aristoteles, masalahnya bukanlah mengenai emosionalitas, melainkan
mengenai keselarasan antara emosi dan cara mengekspresikan (Goleman, 2002 : xvi).
Menurut Mayer (Goleman, 2002 : 65) orang cenderung menganut gaya-gaya khas
dalam menangani danmengatasi emosi mereka, yaitu : sadar diri, tenggelam dalam
permasalahan, dan pasrah. Dengan melihat keadaan itu maka penting bagi setiap individu
5/17/2018 isi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/isi5572009a49795991699fb9e1 5/14
5
5
memiliki kecerdasan emosional agar menjadikan hidup lebih bermakna dan tidak
menjadikan hidup yang di jalani menjadi sia-sia.
2.4 Dimensi emosi
Emosi ada beberapa jenis berdasarkan :
1. Varietas : riset mengidentifikasikan enam emosi yang universal, yaitu kemarahan,
ketakutan, kesedihan, kegembiraan, kejijikan, dan kejutan. Enam emosi ini dapat
dikonseptualisasikan sebagai terus ada sepanjang satu kontinuum, dimana semakin
dekat jarak dua emosi apapun pada kontinuum tersebut akan semakin
membingungkan orang. Contohnya adalah kebahagiaan dan kejutan sering
dikacaukan, sementara kebahagiaan dan kemuakan jarang sekali.
2. Intensitas : ekspresi yang berbeda dari intensitas emosi yang sama bisa disebabkan
dari kepribadian ataupun tuntutan ditempat kerja. Ada orang yang terkendali, tidak
pernah memperlihatkan rasa marah, namun ada pula yang sebaliknya. Tentu saja hal
ini harus disesuaikan dengan pekerjaan. Presenter misalnya, harus menunjukkan
intensitas emosi yang sesuai dengan acara yang dibawakannya.
3. Frekuensi dan durasi : frekuensi dan durasi yang diperlukan untuk tenaga kerja
emosional juga harus disesuaikan dengan kemampuan frekuensi dan durasi yang
dimiliki karyawan.
2.5 Sumber- Sumber Emosi dan Suasana Hati
Kepribadian
Kepribadian memberi kecenderungan kepada seseorang untuk mengalami emosi
dan suasana hati tertentu. Sebagian orang mempunyai kecenderungan tetap
mengalami suasana hati dan emosi tertentu lebih sering dibandingkan orang lain.
Hari dalam seminggu dan waktu dalam sehari
Orang-orang cenderung berada dalam suasana hati terburuk (afek tertinggi dan
afek positif renda) diawal minggu dan berada dalam suasana hati terbaik (afek positif
tertinggi dan afek negatif rendah) diakhir minggu. Orang-orang biasanya berada
dalam semangat lebih rendah pada awal pagi. Suasana hati cenderung meningkat dan
kemudian menurun pada malam hari.
Cuaca
5/17/2018 isi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/isi5572009a49795991699fb9e1 6/14
6
6
Cuaca memberi sedikit pengaruh terhadap suasana hati. Korelasi ilusif
menjelaskan mengapa orang cenderung berpikir bahwa cuaca yang menyenangkan
meningkatkan suasana hati mereka. Korelasi ilusif terjadi ketika orang
mengasosiasikan dua kejadian yang pada kenyataannya tidak memiliki korelasi.
Stres
Tingkat stres dan ketegangan yang menumpuk ditempat kerja dapat
memperburuk suasana hati karyawan, sehingga menyebabkan mereka mengalami
lebih banyak emosi negatif.
Aktivitas sosial
Aktivitas sosial bersifat fisik, informal, atau Epicurean (makan bersama orang
lain) lebih diasosiasikan kuat dengan peningkatan suasana hati yang positif
dibandingkan kejadian-kejadian formal atau bersifat duduk terus menerus.
Tidur
Kurang tidur pada malam sebelumnya memperburuk kepuasan kerja seseorang
pada hari berikutnya kerena sebagian besar orang merasa lelah, cepat marah dan
kurang waspada.
Olahraga
Terapi olahraga berpengaruh paing kuat terhadap mereka yang mengalami
depresi. Walaupun olahraga berpengaruh secara konsisten terhadap suasana hati,
tetapi tidak terlalu kuat. Jadi, olahraga dapat membantuanda berada dalam suasana
hati lebih baik.
Usia
Emosi negatif tampaknya semakin sering terjadi seiring bertambahnya usia
seseorang. Bagi seseorang yang lebih tua, suasana hati positif yang tinggi bertahan
lebih lama dan suasana hati yang buruk menghilang dengan lebih cepat.
Gender
Dalam perbandingan antargender, wanita menunjukkan ekspresi emosional yang
lebih besar dibandingkan pria, mereka mengalami emosi lebih intens dan mereka
menunjukkan ekspresi emosi positif maupun negatif yang lebih sering, kecuali
kemarahan.
5/17/2018 isi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/isi5572009a49795991699fb9e1 7/14
7
7
2.6 Suasana hati sebagai afek positif dan negatif
Afek positif (positive affect), sebagai sebuah dimensi suasana hati yang terdiri atas
emosi-emosi positif sepertikesenangan, ketenangan diri dan kegembiraan pada ujung
tinggi, dan kebosanan, kemalasan dan kelelahan pada ujung rendah.
Afek negatif (negative affect) adalah sebuah dimensi suasana hati yang terdiri atas
kegugupan, stres dan kegelisahan pada ujung tinggi, serta relaksasi, ketenangan dan
keseimbangan pada ujung rendah. Afek positif dan negatif adalah suasana hati.
2.7 Batasan-batasan Eksternal pada Emosi
Setiap organisasi mendefinisikan batasan-batasan yang mengidentifikasi emosi-
emosi yang dapat diterima dan sampai tingkat mana karyawan dapat
mengekspresikannya.
Pengaruh-Pengaruh Organisasional
Bukti yang ada mengindikasikan adanya bias terhadap emosi yang intens dan
negatif. Ekspresi dari emosi-emosi negatif seperti rasa takut, gelisah dan marah
cenderung tidak dapat diterima kecvuali dalam kondisi yang benar-benar spesifik.
Misalnya dalam kondisi anggota kelompok berstatus tinggi menunjukkan rasa tidak
sabar kepada anggota yang berstatus rendah. Lagipula ekspresi-ekspresi dari emosi
yang intens, apakah negatif atau positif cenderung tidak dapat diterima karena
manajemen menganggapnya dapat merusak kinerja tugas rutin.
Pengaruh-Pengaruh Kultural
Tingkat seberapa besar orang mengalami emosi bervariasi dalam setiap kultur.
Secara umum, orang-orang dalam sebagian besar kultur tampaknya mengalami emosi-
emosi positif dan negatif tertentu, tetapi sampai derajat tertentu, frekuensi pengalaman
dan intensitas mereka memang bervariasi. Secara umum pula orang-orang di seluruj
dunia menginterpretasikan emosi negatif dan positif dengan cara yang sama. Kita
semua memandang emosi negatif seperti kebencian, ketakutan, dan kemarahan
sebagai hal yang berbahaya dan destruktif. Kebanggaan diri dipandang sebagai emosi
positif di kultur-kultur barat yang individualis seperti As, tetapi kultur-kultur Timur
seperti Cina dan Jepang cenderung memandang kebanggan diri sebagai emosi yang
tidak disukai.
5/17/2018 isi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/isi5572009a49795991699fb9e1 8/14
8
8
Norma untuk ekspresi emosi berbeda-beda pula di setiap kultur. Penelitian telah
menunjukkan bahwa pada negara-negara kolektivis, kemungkinan orang lebih percaya
bahwa emosi yang ditunjukkan menimbulkan kaitan antara mereka dengan orang yang
mengekspresikan emosi tersebut. Sedangkan orang dalam kultur individualis tidak
menganggap bahwa ekspresi emosional orang lain diarahkan kepada mereka. Secara
umum, lebih mudah bagi mereka untuk mengenali emosi secara lebih akurat dalam
kultur mereka sendiri daripada kultur lain. Menariknya beberapa kultur kekurangan kata-
kata untuk istilah-istilah emosional standar Amerika seperti kegelisahan, depresi, dan
rasa bersalah.
2.8 Kerja Emosional
Setiap karyawan mengeluarkan usaha fisik dan mental ketika mereka menempatkan
kapabilitas tubuh dan kognitif mereka, berturut-turut ke dalam pekerjaan mereka. Tetapi
pekerjaan juga membutuhkan kerja emosional. Kerja Emosional adalah ekspresi seorang
karyawan dari emosi-emosi yang diinginkan secara organisasional selama transaksi
antarpersonal di tempat kerja. Kerja emosional adalah relevan untuk hampir semua jenis
pekerjaan. Tantangan sebenarnya adalah ketika para karyawan harus menunjukkan satu
emosi sementara pada saat yang bersamaan mengalami emosi yang lain. Disparitas atau
perbedaan ini disebut disonansi emosional, dan hal ini dapat berakibat sangat buruk pada
karyawan. Jika dibiarkan perasaan yang terkungkung, frustasi, kemarahan, dan
kebencian akhirnya dapat menyebabkan kelelahan emosional dan kejatuhan mental.
Semakin pentingnya kerja emosional sebagai sebuah komponen dari kinerja pekerjaan
yang efektif menyebabkan pemahaman akan emosi memperoleh relevansi yang semakin
besar dalam bidang Perilaku Organisasi.
2.9 Aplikasi-Aplikasi Perilaku Organisasi Terhadap Emosi Dan Suasana Hati
Sampai pada hari ini, para pemberi kerja harus mempertimbangkan kecerdasan
emosional (emoional intelligence-EI) sebagai sebuah faktor dalam merekrut karyawan,
sehingga semakin banyak pemberi kerja mulai menggunakan ukuran-ukuran EI untuk
mempekerjakan seseorang.
Pengambilan Keputusan
Perasaan dapat mempengaruhi keputusan yang diambil. Orang dapat membuat
pilihan yang berbeda ketika mereka marah dan tertekan dibandingkan ketika mereka
sedang tenang. Orang-orang yang tertekan membuat keputusan lebih buruk
5/17/2018 isi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/isi5572009a49795991699fb9e1 9/14
9
9
dibandingkan dengan orang-orang yang bahagia. Hal tersebut disebabkan karena
orang-orang yang tertekan lebih lambat dalam memproses informasi dan cenderung
menimbang semua kemungkinan dari pada hanya pilihan yang lebih mungkin diambil.
Sebaliknya, emosi positif dapat meningkatkan keterampilan pemecahan masalah serta
memahami dan menganalisis informasi baru.
Kreatifitas
Orang-orang yang berada dalam suasana hati yang baik lebih kreatif
dibandingkan orang-orang yang berada dalam suasana hati yang buruk. Mereka
menghasilkan lebih banyak ide, orang lain berfikir bahwa ide mereka adalah orisinil,
dan mereka cenderung dapat mengidentifikasi lebih banyak pilihan kreatif terhadap
masalah.
Motivasi
Dua penelitian telah menegaskan pentingnya suasana hati dan emosi pada
motivasi. Penelitian yang pertama meminta dua kelompok orang untuk memecahkan
sejumlah teka teki kata-kata. Dan hasilnya kelompok dengan suasana hati positif
melaporkan ekspektasi yang lebih tinggi untuk dapat memecahkan teka-teki tersebut,
berusaha lebih keras, dan sebagai hasilnya dapat memecahkan lebih banyak teka-teki.
Penelitian yang kedua menemukan bahwa dengan memberi umpan balik kepada orang
baik nyatanya maupun palsu mengenai kinerja mereka dapat memepengaruhi suasana
hati mereka, yang kemudian mempengaruhi motivasi mereka. Jadi sebuah siklus dapat
eksis di mana suasana hati positif menyebabakan oranga menjadi kreatif, yang
menimbulkan umpan balik positif dari mereka yang mengamati pekerjaan mereka.
Umpan balik positif ini kemudian lebih jauh menguatkan suasana hati positif mereka
yang kemudian dapat membuat mereka berkinerja bahkan lebih baik lagi, dan
seterusnya.
Kedua penelitian ini menegaskan pengaruh suasana hati dan emosi pada
motivasi dan menyatakan bahwa organisasi-organisasi yang mempromosikan suasana
hati positif di tempat kerja lebih berkemungkinan mempunyai angkatan kerja yang
lebih termotivasi.
Kepemimpinan
Kemampuan untuk memimpin orang lain adalah sebuah kualitas fundamental
yang dicari organisasi-organisasidalam karyawan mereka. Para pemimpin yang efektif
mengandalkan daya tarik emosional untuk membantu menyampaikan pesan-pesan
5/17/2018 isi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/isi5572009a49795991699fb9e1 10/14
10
10
mereka. Bahkan ekspresi, emosi dalam pidato seringkali merupakan elemen penting
yang membuat kita menerima atau menolak pesan seorang pemimpin. Ketika para
pemimpin bersemangat, antusias dan aktif mereka lebih mungkin untuk memberi
energi pada bawahan-bawahan mereka dan menyampaikan rasa efektifitas,
kompetensi, optimisme dan kegembiraan.
Konflik Antar Personal
Manakala konflik timbul diantara rekan kerja, dapat dipastikan bahwa emosi
dapat terlihat. Sebenarnya, keberhasilan seorang manager saat mencoba
menyelesaikan konflik terutama ditentukan oleh kemampuan untuk mengenali elemen
emosional dalam konflik dan meminta pihak-pihak yang terlibat untuk mengendalikan
emosi mereka.
Negosiasi
Negosiasi adalah sebuah proses emosional, namun beberapa penelitian telah
menunjukkan bahwa negosiator yang berpura-pura marah memiliki keuntungan atas
lawan mereka. Ketika seorang negosiator menunjukkan kemarahan, lawan
menyimpulkan bahwa negosiator tersebut telah menyerahkan semua yang ia dapat dan
dengan demikian lawan menyerah. Menunjukkan sebuah emosi negatif dapat saja
efektif, tetapi berperasaan buruk terhadap penampilan anda tampaknya merugikan
negosiasi-negosiasi di masa depan. Negosiator yang buruk mengalami emosi-emosi
negatif mengembangkan persepsi-persepsi negatif lawan mereka, dan kurang bersedia
berbagi informasi atau bersikap kooperatif dalam negosiasi mendatang. Menariknya,
walaupun suasana hati dan emosi bermanfaat di tempat kerja, dalam proses negosiasi ,
emosi dapat merugikan kinerja seorang negosiator , kecuali jika ia mengerkspresikan
wajah palsu (berpura-pura marah).
Pelayanan Pelanggan
Keadaan emosional seorang pekerja mempengaruhi pelayanan pelanggan, yang
berpengaruh terhadap tingkat pengulangan bisnis dan tingkat kepuasan pelanggan.
Pemberian pelayanan yang berkualitas kepada pelanggan membuat karyawan
menuntut banyak hal karena mereka sering berada dalam situasi disonansi emosional.
Seiring waktu, keadaan ini dapat menyebabkan kepatuhan mental atau fisik dalam
pekerjaan, penurunan kinerja, dan rendahnya kepuasan kerja.
Selain itu, emosi karyawan dapat berpindah kepada pelanggan. Penelitian
mengindikasikan adanya efek kesesuaian antara emosi karyawan dan pelanggan,
5/17/2018 isi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/isi5572009a49795991699fb9e1 11/14
11
11
sebuah efek yang oleh praktisi PO disebut sebagai penularan emosional,
“penangkapan “ emosi dari orang lain. Cara penularan emosi terjadi ketika seseorang
mengalami emosi-emosi positif lalu tertawa dan tersenyum kepada anda, anda mulai
meniru perilaku orang tersebut.
Sikap Kerja
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang-orang yang mempunyai hari
baik di tempat kerja, cenderung berada dalam suasana hati yang lebih baik di rumah
pada malamnya. Sebaliknya orang-orang yang mengalami hari buruk di tempat kerja,
maka cenderung berada di suasana hati yang buruk pula saat di rumah. Meskipun
orang-orang orang-orang secara emosional membawa pulang pekerjaan mereka ke
rumah pada hari berikutnya, pengaruh tersebut biasanya telah hilang.
Perilaku Menyimpang di Tempat Kerja
Emosi-emosi negatif juga dapat membawa perilaku menyimpang di tempat
kerja. Siapapun yang pernah menghabiskan banyak waktu dalam sebuah organisasi
menyadari bahwa orang-orang seringkali berperilaku dalam cara-cara yang melanggar
norma-norma yang ada dan mengancam organisasi, anggotanya atau keduanya.
Sebagai contoh , seorang karyawan yang iri hati dapat bersikap bermusuhan dan
berbuat licik kepada karyawan lain, menyimpangkan keberhasilan orang lain secara
negatif, dan menyimpangkan secara positif pencapaian-pencapaiannya sendiri. Bukti
yang ada menyatakan bahwa orang-orang yang menyatakan emosi negatif khususnya
mereka merasa marah atau mempunyai sikap bermusuhan lebih berkemungkinan
untuk terlibat dalam berperilaku menyimpang di tempat kerja daripada orang-orang
yang tidak merasakan emosi-emosi negatif.
Bagaimana Para Manager Memenuhi Suasana Hati
Secara Umum, anda dapat meningkatkan suasana hati orang-orang dengan
memutarkan sebuah klip video yang lucu untuk mereka, memberi mereka sekantung
kecil permen, atau bahkan menyuruh mereka mencicipi minuman yang enak. Untuk
memperbaiki suasana hati karyawan, para manajer dapat menggunakan humor dan
memberi karyawan mereka penghargaan kecil sebagai apresiasi terhadap pekerjaan
yang dilaksanakan dengan baik. Selain itu riset mengindikasikan bahwa ketika para
pemimpin berada dalam suasana hati yang baik, anggota kelompok menjadi lebih
positif dan sebagai hasilnya para anggota akan lebih bekerja sama.
5/17/2018 isi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/isi5572009a49795991699fb9e1 12/14
12
12
Contoh Emosi dan Suasana Hati dalam Kehidupan Sehari-hari
Emosi dan Suasana hati dapat membawa dampak positif bagi seseorang seperti
sebuah motivasi, namun juga dapat membawa dampak negatif, tergantung pada
karakter individu yang sebenarnya dapat berubah ketika seseorang terbiasa untuk
berproses dan berinteraksi secara terus menerus dalam suatu kelaompok atau
organisasi. Misalnya, sebagai seorang mahasiswa yang tergabung dalam sebuah
organisasi atau yang biasanya disebut sebagai seorang „aktivis, bagi seorang perempuan
dan memiliki tingkat sensitivitas yang lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Ini jika kita
mengambil salah satu sumber Emosi dan Suasana hati, yaitu Gender. Seorang
perempuan yang apabila dalam sebuah rapat misalnya, ada anggota organisasi yang
menyatakan sebuah kritikan terhadap kinerjanya dalam sebuah kepanitiaan. Maka bisa
saja karena dia seorang perempua, dia akan merasa tersinggung, dan hal ini akan
berdampak pada suasana hatinya yang apabila dikelola dengan baik akan membawa
efek positif seperti keinginan atau otivasi untuk melakukan segala sesuatu dengan lebih
baik lagi. Namun dampak suasana hati tersebut juga bisa berefek negatif seperti rasa
kesal dan malas untuk melakukan apapun karena dikritik, hal yang sebenarnya
dianggap kecil ini dapat mempengaruhi pada intensifitas perempuan tersebut dalam
organisasi. Contoh riil seperti ini sangat sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-
hari. Oleh karena itu, seseorang harus pandai melatih tingkat emosinya kearah yang
lebih positif, karena salah satu yang dapat merubah adalah lingkungan tempat kita
bergaul. Jika aktivis tadi sudah terbiasa dengan kondisi seperti kritikan maka ia akan
bisa mengelola emosinya menjadi hal yang positif.
5/17/2018 isi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/isi5572009a49795991699fb9e1 13/14
13
13
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Emosi dan Suasana Hati keduanya memang mirip karena sama-sama bersifat afektif.
Tetapi keduanya juga berbeda karena suasana hati lebih umum dan kurang kontekstual
dibanding emosi. Selain itu, berbagai peristiwa juga membawa perbedaan. Waktu daam
sehari dan hari dalam seminggu, peristiwa-peristiwa yang penuh tekanan, aktivitas-aktivitas
sosial, pola tidur, seluruhnya adalah faktor-faktor yang mempengaruhi emosi dan suasana
hati.
Emosi dan suasana hati juga dapat mempengaruhi kinerja seseorang dalam bekerja,khususnya emosi-emosi yang negatif namun juga dapat meningkatkan kinerja agar seseorang
bekerja lebih baik dan dapat mengungkapkan perasaan tertu yang menjadi bagian dari syarat
sebuah pekerjaan.
5/17/2018 isi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/isi5572009a49795991699fb9e1 14/14
14
14
DAFTAR PUSTAKA
Robbins, Stephen P.; Judge, Timothy A. (2008). Perilaku Organisasi, Jakarta: Salemba Empat
www.google.com