Post on 04-Nov-2015
description
Juni Royntan T 1015070Meigi Suwarto 1015110Mentari Inggit A 1015112
Preseptor : dr. Vera Sp.PD., K.Ger
KSM ILMU PENYAKIT DALAMRUMAH SAKIT IMMANUELBANDUNG - 2015
Perubahan fungsiorgan, penyakit,faktor lingkunganGangguankeseimbangan danjatuh
Petanda kerapuhan(frailty), faktorprediktor kematian,penyebab tidaklangsung kematianmelalui patahtulangCedera kepala,cedera jaringanlunak, patah tulang
KOMPLIKASI
Dekubitus
Gangguannutrisi
Infeksi paru/saluran kemih
Perdarahan, DVT,emboli paru
Epidemiologi30% orang berusia diatas 65 tahun setiap tahun40-50% berusia diatas 80 tahun1/3 orang berusia diatas 65 tahun mengalami 1x jatuh/tahun.1 dari 40nya memerlukan perawatan di RS. pasien yang dirawat akibat jatuh akan hidup setahun kemudianNursing homes : 50% mengalami 1x jatuh/tahun, nya jatuh berulang,10-25% mengalami komplikasi serius
`25-40% orang usia lanjutketakutan mengalamijatuh, kebanyakan darimereka belum mengalamijatuhHendayafungsionalDepresidan isolasisosial
Indonesia
Angka kejadian instabilitassebesar 23,3%
KESEIMBANGANKeseimbangan merupakan proseskompleks yang melibatkan penerimaan
dan integrasi input sensorik sertaperencanaan dan pelaksanaan gerakan
untuk mencapai tujuan yang
membutuhkan postur gerak;Suatu kemampuan untuk mengontrol
pusat gravitasi tetap berada di atas
landasan penopang
Derajat stabilitas tubuh :
Tinggi pusat gravitasi di landasan penopang
Besarnya ukuran landasan penopang
Lokasi garis gravitasi pada landasan penopang
Berat badanKESEIMBANGAN
Landasan penopang :
Berdiri Kaki
Duduk Paha dan Bokong
Kontrol posisi tubuh untuk stabilitas sehingga keseimbangan tubuh dapat
dipertahankan dan untuk orientasi agar hubungan yang tepat antar
segmen tubuh serta antara tubuh dan lingkungan saat melakukan kegiatan
dapat dipertahankanStrategi gerakan yang paling sering digunakan sebagai reaksi
keseimbangan pada respon postural : Strategi pergelangan kaki
Strategi panggul Strategi suspensori Strategi melangkah/menggapaiKONTROL POSTURAL
KONTROL POSTURAL
Gait : Cara atau gaya berjalan yang umumnya meliputikecepatan bergerak (meter per detik) dan jumlah langkah per
unit waktu (langkah per menit = cadence)
Satu siklus berjalan :Heel strike/heel-on Stance phase (heel-strike toe-off) Swing phase (single limb support/double limb support) Stance phase : 60%
Swing phase : 40%SIKLUS BERJALAN
SIKLUS BERJALAN
INSTABILITAS DAN JATUH
Faktor-Faktor yang Terkait Penuaan dalam Instabilitas dan JatuhFaktor yang Berkontribusi
Perubahan kontrol posturalPerubahan
Menurunnya proprioseptifMelambatnya reflexMenurunnya tonus ototMeningkatnya ayunan posturalHipotensi ortostatikPerubahan gaya berjalan
Peningkatan prevalensi kondisi yangmenyebabkan nokturia
Peningkatan prevalensi demensia Kaki tidak terangkat cukup tinggi Laki-laki : Postur tubuh membungkuk,dengan kedua kaki melebar danlangkah pendek-pendek Perempuan : Kedua kaki menyempitdengan gaya jalan bergoyang-goyang CHF Insufisiensi vena
Gangguan fungsi kognitif
Faktor-Faktor yang Terkait Penuaan dalam Instabilitas dan JatuhFaktor yang Berkontribusi
Peningkatan prevalensi kondisi patologisyang terkait dengan stabilitasPerubahan
Penyakit sendi degeneratif Patah tulang panggul dan femur Stroke dengan gejala sisa (defisitresidual) Kelemahan otot akibat tidak digunakandan deconditioning Neuropati perifer Penyakit atau deformitas kaki Gangguan penglihatan Gangguan pendengaran Pelupa dan demensia Proses penyakit lain (CVD,Parkinsonisme, dll)
Faktor yangberperan dalaminstabilitas dan jatuhFR IntrinsikFaktor Lokal
Faktor SistemikFR Ekstrinsikpenglihatan, gangguankeseimbangan,kelemahan otot
PPOK, pneumonia, AMI,gagal jantung, gagalginjal, stroke, TIA,sinkop, drop attack,Dizzines Lampu ruangan kurangterang Lantai licin, basah, tidak rata Bentuk furniture yangberbahaya Tangga yang berbahaya Kamar mandi yang tidak adapegangan Tali / kabel berserakan diosteoartritis, gangguan lantaipendengaran, gangguan Benda di lantai yang bisamembuat terantuk
FunctionalReach TestPemeriksaan Keseimbangan danMobilitas Fungsional
Subjek diminta untuk bangkit dari kursi, berjalansepanjang 3 meter, berbalik arah kembali menuju
kursi dan duduk kembali Nilai berskala 1-5 (1= normal, 5 = disabilitas berat)
Menilai mobilitas, keseimbangan, dan pergerakan
FunctionalReach Test Untuk menilai kontrol postural dinamis dengan
mengukur jarak terjauh seseorang yang berdiri mampu
menggapai / mencondongkan badan ke depan
Nilai normal
usia 41-69 14,98 inci (pria), 13,81 inci (wanita)
usia 70-87 13,16 inci, 10,47 inci
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.Duduk tanpa bantuan
Duduk ke berdiri
Berdiri ke duduk
Transfer
Berdiri tanpa bantuan
Berdiri dengan mata tertutup
Berdiri dengan kaki rapat
Berdiri dalam kedua kaki posisi tandem
Berdiri dengan satu kaki10. Rotasi punggung saat berdiri
11. Melangkah kursi tanpa sandaran
12. Menggapai ke arah depan saat berdiri
Yang dinilai : kemampuan subyek untuk mempertahankanposisi tegak dan melakukan penyesuaian yang tepat pada
gerakan yang dikehendaki Nilai diberikan berdasarkan mampu atau tidaknyadilakukan (0-4) Nilai hasil
Prinsip dasar Mengkaji dan mengobati trauma fisik akibat jatuh Mengobati berbagai kondisi yang mendasari instabilitas danjatuh Memberikan terapi fisik dan penyuluhan berupa latihan caraberjalan, penguatan otot, alat bantu, sepatu atau sandal
yang sesuai Mengubah lingkungan agar lebih amanTatalaksana Jatuh
Pencegahan morbiditas : Latihan fisik : penguatan otot, fleksibilitas, dankeseimbangan Latihan Tai Chi Adaptasi perilakuTatalaksana Jatuh
FRAKTUR
Risiko fraktur : Densitas massa tulang, ayunantubuhAda hubungan antara frekuensi jatuh denganrisiko terjadinya patah tulang
Risiko patah tulang panggul : Jatuh pada posisisedang berputar, falls to the side, densitastulang panggul rendah, gangguan mobilitas
Tatalaksana Fraktur Operasi sebaiknya mempertimbangkan keadaanumum pasien Pertimbangkan juga MMSE, GDS Pasien harus dihindarkan dari polifarmasi
Dilihat penyakit penyerta pasien
Menilai status gizi pasien Kemungkinan komplikasi pasca operasi
Pencegahan Fraktur Fraktur biasa disebabkan karena osteoporosis Penyebab osteoporosis sekunder : terapi kortikosteroid,hipertiroid, hiperparatiroid Suplementasi 800IU vitamin D3 dan 1,2 gram kalsiumelemental setiap hari selama 3 tahun menurunkan risiko
fraktur panggul