Post on 29-Jan-2016
description
A. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NYERI
Nyeri merupakan fenomena multidimensional, yang dipengaruhi oleh proses
sensoris, fisiologis, kognitif, afektif, perilaku dan komponen spiritual. Emosi (komponen
afektif), respon perilaku terhadap nyeri (komponen perilaku), kepercayaan, sikap
(attitude), spiritual dan kebudayaan terhadap nyeri serta kontrol nyeri (komponen
kognitif), dapat berpengaruh terhadap bagaimana nyeri akan dialami (komponen
sensoris). Hal tersebut terjadi dengan cara memodifikasi transmisi noxious stimuli
(stimulus tidak menyenangkan) terhadap otak (komponen fisiologi).1
Gambar 1. Faktor Multidimensional Nyeri1
Nyeri bersifat subyektif karena ambang nyeri setiap individu berbeda-beda.2 Ambang
nyeri akan turun pada saat kita merasa lelah, cemas, sedih, marah, depresi, bosan, takut,
dan terisolasi. Keadaan tidur, istirahat, rasa empati, diversi, dan pengertian akan
meningkatkan ambang nyeri.3
Verghese dan Hanallah menyatakan bahwa anak anak juga menderita nyeri pos
operasi sama seperti orang dewasa. Namun demikian, rasa takut, kecemasan, coping style,
dan kurangnya dukungan sosial dapat memperberat nyeri fisik yang dialami anak-anak.
Pemberian analgesik setelah operasi tidak bergantung pada usia pasien, namun tergantung
prosedur dan ambang nyeri pasien.10
Penatalaksanaan nyeri pada anak seringkali tidak adekuat. Hal ini disebabkan
oleh,7,11
1. Mitos bahwa infan dan anak-anak tidak merasa nyeri, atau hanya menderita ringan
dibanding dewasa.
2. Kurangnya evaluasi rutin nyeri pada anak.
3. Kurangnya pengetahuan modalitas terbaru dan strategi peresepan yang tepat untuk
analgesik pada anak.
4. Khawatir terhadap resiko depresi nafas atau efek samping analgesik.
5. Kepercayaan bahwa pencegahan nyeri pada anak menyita waktu dan tenaga.
Daftar pustaka
1. Scottish Intercollegiate Guidelines Network. Control of pain in patients with cancer: a
national clinical guideline. Didapat dari: http://www.sign.ac.uk Diakses tanggal 20
November 2015
3. Ripamonti C, Bruera E. Pain and symptom management in palliative care. Didapat dari:
http://www.moffittusf.edu/pubs/ccj/v3n3/article2.html. Diakses tanggal 21 November
2015
10. Susan T Verghese dan Raafat S Hanallah. Acute Pain Management in Children. Journal
of Pain Research 2010:3 105-123