Post on 03-May-2019
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user i
PENGARUH STRATEGI MENGAJAR GURU
DAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI
BELAJAR SISWA MATA DIKLAT KETERAMPILAN KOMPUTER DAN
PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI) SISWA KELAS XI
ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK MURNI 2 SURAKARTA TAHUN
AJARAN 2009/2010
SKRIPSI
Oleh:
RATNA SARTIKA
K7406127
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
PENGARUH STRATEGI MENGAJAR GURU DAN
MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA
MATA DIKLAT KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN
INFORMASI (KKPI) SISWA KELAS XI ADMINISTRASI
PERKANTORAN SMK MURNI 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN
2009/2010
Oleh:
RATNA SARTIKA
K7406127
SKRIPSI
Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana
Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Administrasi Perkantoran
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji
Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Persetujuan Pembimbing
Pembimbing I
Dr. Wiedy Murtini, M.Pd
NIP 19530724 198010 2 001
Pembimbing II
Dra. Patni Ningharjanti, M.Pd
NIP. 19630406 198903 2 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima
untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Pada hari :
Tanggal :
Tim Penguji Skripsi
Nama Terang
Ketua : Dra. C. Dyah.SI, M.Pd
Sekretaris : Tutik Susilowati, S.Sos, M.Si
Anggota I : Dr. Wiedy Murtini, M.Pd
Anggota II : Dra. Patni Ningharjanti, M.Pd
Tanda Tangan
Disahkan oleh
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
Dekan,
Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd
NIP. 196600727 198702 1 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
ABSTRAK
Ratna Sartika. PENGARUH STRATEGI MENGAJAR GURU DAN MEDIA
PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN
KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI) SISWA KELAS
XI JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK MURNI 2
SURAKARTA PELAJARAN 2009/2010. Skripsi; Surakarta: Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, Oktober 2010.
Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) mengetahui ada tidaknya pengaruh
yang signifikan strategi mengajar guru terhadap prestasi belajar KKPI siswa kelas
XI jurusan Administrasi Perkantoran SMK Murni 2 Surakarta tahun pelajaran
2009/2010. (2) mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan media
pembelajaran terhadap prestasi belajar KKPI siswa kelas XI jurusan Administrasi
Perkantoran SMK Murni 2 Surakarta tahun pelajaran 2009/2010. (3) mengetahui
ada tidaknya pengaruh yang signifikan antara strategi mengajar guru dan medi a
pembelajaran secara bersama-sama terhadap prestasi belajar KKPI siswa kelas XI
jurusan Administrsi Perkantoran SMK Murni 2 Surakarta tahun pelajaran
2009/2010.
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan
metode deskriptif asosiatif (korelasional). Populasi penelitian adalah siswa kelas
XI jurusan Administrasi Perkantoran SMK Murni 2 Surakarta Tahun Pelajaran
2009/2010 sebanyak 49 siswa dari dua kelas. Teknik pengambilan sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode sensus, yaitu
semua populasi dijadikan sampel karena jumlahnya kurang dari 100. Teknik
pengumpulan data dengan menggunakan metode angket untuk memperoleh data
variabel strategi mengajar guru dan media pembelajaran, sedangkan metode
dokumentasi untuk memperoleh data variabel prestasi belajar KKPI. Analisis data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis regresi linear ganda.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) Ada pengaruh
yang signifikan strategi mengajar guru terhadap prestasi belajar pada mata diklat
KKPI siswa kelas XI jurusan Administrasi Perkantoran SMK Murni 2 Surkarta
tahun pelajaran 2009/2010. Hal ini ditunjukkan dengan harga rhitung > rtabel atau
0,517 > 0,281 dengan taraf signifikansi 5%. (2) Ada pengaruh yang signifikan
media pembelajaran terhadap prestasi belajar pada mata diklat KKPI siswa kelas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
XI jurusan Administrasi Perkantoran SMK Murni 2 Surakarta tahun pelajaran
2009/2010. Hal ini dapat ditunjukkan dengan harga rhitung > rtabel atau 0,481 >
0,281 pada taraf signifikansi 5%. (3) Ada pengaruh yang signifikan strategi
mengajar guru dan media pembelajaran secara bersama-sama terhadap prestasi
belajar pada mata diklat KKPI siswa kelas XI jurusan Administrasi Perkantoran
SMK Murni 2 Surakarta tahun pelajaran 2009/2010. Hal ini ditunjukkan dengan
Fhitung > Ftabel atau 15,19 > 3,25 pada taraf signifikansi 5%.
Temuan lain yang dapat dilaporkan dalam penelitian ini adalah: persamaan
1 + 0,021 X2 dapat dijelaskan bahwa
setiap peningkatan atau penurunan strategi menjagar guru (X1) sebesar satu unit
akan diikuti dengan peningkatan atau penurunan prestasi belajar KKPI (Y)
sebesar 0,027. Demikian halnya dengan setiap peningkatan atau penurunan media
pembelajaran (X2) sebesar satu unit, maka akan diikuti dengan peningkatan atau
penurunan prestasi belajar KKPI sebesar 0,021. Masing-masing variabel bebas
memiliki sumbangan terhadap variabel terikat. Sumbangan relatif strategi
mengajar guru (X1) terhadap prestasi belajar KKPI (Y) sebesar 54,82% dan
sumbangan relatif media pembelajaran (X2) terhadap prestasi belajar KKPI (Y)
sebesar 41,18%. Untuk sumbangan efektif strategi mengajar guru (X1) terhadap
prestasi belajar KKPI (Y) sebesar 21,80% dan sumbangan efektif fasilitas belajar
di sekolah (X2) terhadap prestasi belajar KKPI (Y) sebesar 17,97%.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
ABSTRACT
Ratna Sartika. THE INFLUENCE OF TEACHING TEACHER STRATEGY AND TEACHING MEDIA TO ACHIEVEMENT STUDY KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI) TO THE NINTH GRADE STUDENTS OF OFFOCE ADMINISTRATION DEPARTMENT SMK MURNI 2 SURAKARTA IN ACADEMIC YEAR 2009/2010. A Paper; Surakarta: Faculty of Education and Teacher Training Sebelas Maret University of Surakarta, October 2010.
The purposes of this research. Firstly is to know whether there is a significant influence in Teacing Teacher Strategi to achievement Study KKPI to the ninth grade students of office administration Department SMK Murni 2 Surakarta in Academic year 2009/2010. Secondly, is to know whether there is a significant influence in Teaching Media to Achievement Study KKPI to the ninth grade students of office administration SMK Murni 2 Surakarta in Academic Year 2009/2010. Third, is to know whether there is a significant influence between Teaching Teacher Strategy and Teaching Media by together Administration Departement SMK Murni 2 Surakarta in Academic Year 2009/2010.
This research used quantitative research appporach by assosiative descriptive method (correlation). The population of this research is the ninth grade students of Offiice Administration Departement SMK Murni 2 Surakarta in Academic Year 2009/2010. And it consist of 49 students from to classes. To get the samples, she used the sensus method, they are all population become the samples ncbecause the quantity is less than one hundred. The technique of collecting data is used questionnaire method to get the variable data in Teaching Teaching Media, while the documentation method to get variable data of Achievement Study KKPI. To analyze regression double linear.
Based on the above result can concludes that : firstly, there is a significant influence in Teaching Teacher Strategy to Achievement study on training and education program KKPI to the ninth grade students of Office Administration Department SMK Murni 2 Surakarta in Academic Year 2009/ 2010. It can showed by the value rcount > rtable or 0,517 > 0,282 on significance level 5%. Secondly, there is a significant in Teaching Method to Achievement Study on training and education program of KKPI the ninth grade students of office administration department SMK Murni 2 Surakarta in academic year 2009/ 2010. It can showed by the value rcount > rtable or 0,481> 0,281 on significant level 5%. Third, there is a significant influence in Teaching Teacher Strategy an Teaching Method bu together to the achievement study on training an education program of KKPI to the ninth grade students of office administration department SMK Murni 2 Surakarta in academic year 2009/ 2010. It can showed by Fcount> Ftable or 15,19>3,25 on significant level 5%.
The other finding can report in this research is: the similiarity line of regression double linier =4,306 + 0,027 X1 + 0,021 can explained that each degree or less strategy that is done by teacher in teaching procces (X1) even for a unit will be followed by degree or lwss done Achievement Study KKpi (Y) is
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
0,027. Things were the same with each degree or less is done by Teaching Method (X2) event for a unit, so it will be followed by degree or less is done in Acievement Study KKPI is 0,021. Each free variable has contribute to the bound variable. The relative contribute of teaching teacher strategy (X1) to Achievement Study KKPI (Y) is 54,82% and the relative contribute of teaching method (X2) to the Achievement Study KKPI (Y) is 21,80% and the effective of facilities contribute study in the school (X2) to the Study Achievement KKPI (Y) is 17,97%.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
MOTTO
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
PERSEMBAHAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat,
dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini guna memenuhi
syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini banyak mengalami
hambatan, namun atas bantuan dari berbagai pihak akhirnya penulis dapat
menyelesaikannya. Oleh karena itu atas, segala bentuk bantuannya tidak lupa
penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta beserta segenap jajarannya, yang telah memberikan ijin untuk
melaksanakan penelitian.
2. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Sosial yang telah menyetujui permohonan ijin
menyusun skripsi.
3. Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi yang telah memberikan ijin
penyusunan skripsi.
4. Ketua dan Sekretaris BKK Pendidikan Administrasi Perkantoran yang telah
memberikan pengarahan dan ijin menyusun skripsi.
5. Ibu Dr. Wiedy Murtini, M.Pd, selaku Pembimbing I yang dengan sabar
senantiasa memberikan bimbingan, pengarahan dan dorongan, sehingga
skripsi ini dapat terselesaikan.
6. Ibu Dra. Patni Ningharjanti, selaku Pembimbing II yang dengan sabar
senantiasa memberikan bimbingan, pengarahan dan motivasi, sehingga skripsi
ini dapat terselesaikan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
7. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Program Pendidikan Ekonomi BKK PAP yang
telah memberi bekal ilmu yang sangat bermanfaat bagi peneliti.
8. Bapak Drs. Suwitadi, SH, MM, M.Si selaku kepala sekolah SMK Murni 2
Surakarta yang telah memberikan ijin kepada peneliti untuk mengadakan
penelitian di SMK Murni 2 Surakarta.
9. Bapak Drs. Ponco Kussarwiutoyo selaku Wakasek SMK Murni 2 Surakarta,
yang telah memberikan bantuan dan bimbingannya.
10. Ibu Suprapti, S.Pd selaku guru mata pelajaran KKPI SMK Murni 2 Surakarta
yang telah membantu dalam perijinan dan pengumpulan data.
11. Bapak dan Ibu tercinta yang selalu mendukungku dan menjadi motivasi saya.
selama ini.
12. Adikku Muchammad Iqbal Chailani. Akan selalu mbak Ratna ingat semua
bantuanmu Adikku sayang. Serta seluruh keluarga ku yang selalu memberiku
13. Sahabat-
asih buat waktu untuk mendengarkan cerita- cerita
kapan pun kita akan tetap menjadi saudara yang saling membantu.
Som
mendengarkan curhatku.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
14. Teman- aning, Anum, Lina, Teguh, Nico, Doni,
Dhek Numlik, Dhek Prengky, Mb Witri, Mb Welas, Mb Rika, Mb Vera, Mala,
Maria, Diaz, Yuli, Zesi, Diana, Rini, Putri, Rery, Arinda, Dyah, Purnama,
Pratiwi, Ninik, Budi, Buana, Mas Prima dan teman-teman yang lain yang
belum kesebut. Terimakasih atas kerjasama dan kekompakannya.
15.
16. Teman-
Mbak Zizi, Apik, Alyn, Yani, Vina, Mbak Wahyu, Mbak Swety, Evin, Ani,
memberi warna dalam hidupku selama ini.
17. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu-per satu yang telah
membantu penyusunan skripsi ini.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan maka
saran dan kritik yang bersifat membangun sangat peneliti harapkan. Peneliti
harapkan skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti khususnya dan para pembaca
umumnya serta bagi perkembangan ilmu pengatahuan.
Surakarta, Oktober 2010
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................... i
HALAMAN PENGAJUAN .................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................ iii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. iv
HALAMAN ABSTRAK ......................................................................... v
HALAMAN MOTTO ............................................................................. ix
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................. x
KATA PENGANTAR ............................................................................ xi
DAFTAR ISI ........................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xvi
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1
A.
B.
C. Pembatasan
D.
E.
F.
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................. 9
A.
1.
2.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
3.
B.
C.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN................................................ 32
A.
B. Populasi d
C.
D.
BAB IV HASIL PENELITIAN .............................................................. 47
A. Deskripsi Data
1.
2.
3.
B.
1.
2.
3.
C.
1.
2.
3.
D.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ................................. 62
A.
B.
C. Saran
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 67
LAMPIRAN ............................................................................................ 68
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran .................................................. 30
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Matriks Spesifikasi Data ..................................................... 68
Lampiran 2. Lembar Surat Pengantar Angket......................................... 69
Lampiran 3. Angket Penelitian Siswa ..................................................... 70
Lampiran 4. Tabel Hasil Uji Coba Variabel X1 ...................................... 71
Lampiran 5 Tabel Hasil Uji Coba Variabel X 72
Lampiran 6 Tabel Prestasi Belajar
Lampiran 9. Uji Normalias Variabel X1 ................................................. 76
Lampiran 10. Uji Normalitas Variabel X2 .............................................. 77
Lampiran 11.Uji Normalitas Variabel Y ................................................. 78
Lampiran 12. Tabel Kerja Uji Linieritas X1 Terhadap Y........................ 79
Lampiran 13. Perhitungan Uji Linieritas X1 Terhadap Y........................ 80
Lampiran 14. Tabel Kerja Uji Linieritas X2 Terhadap Y........................ 81
Lampiran 15. Perhitungan Uji Linieritas X2 Terhadap Y ...................... 82
Lampiran 16. Perhitungan Koefisien Korelasi X1 dan X2....................... 83
Lampiran 17 Perhitungan Koefisien Korelasi X1 dengan Y ................... 84
Lampiran 18. Perhitungan Koefisien Korelasi X2 dengan Y .................. 85
Lampiran 19. Perhitungan Koefisien Korelasi Ganda ............................ 86
Lampiran 20. Perhitungan Persamaan Garis Regresi Linear Multipel ... 87
Lampiran 21. Perhitungan Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif..88
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xix
Lampiran 22. Daftar Nilai Siswa Kelas XI AP SMK Murni 2 Ska ........ 89
Lampiran 23. Jadwal Kegiatan Penelitian ............................................... 90
Lampiran 24. Surat Permohonan Ijin Research/Try Out ........................ 91
Lampiran 25. Surat Keterangan Telah Mengadakan Research/Try Out . 92
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan masalah
mendasar yang dapat menghambat pembangunan di Indonesia. Apabila bangsa
Indonesia akan berkiprah dalam era globalisasi, maka langkah pertama yang harus
diperbaiki adalah untuk menata Sumber Daya Manusia (SDM) baik dari
intelektual, emosional, spiritual, kreativitas, moral maupun tanggung jawabnya.
Penataan tersebut harus ditata secara seimbang dan berkesinambungan melalui
sistem pendidikan yang berkualitas, baik pada jalur pendidikan formal maupun
non formal, mulai dari pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi.
Pada kenyataannya pendidikan formal yang sangat penting
mempengaruhi perkembangan anak didik hingga mencapai menjadi manusia yang
seutuhnya. Oleh karena itu, salah satu faktor yang paling penting terhadap
pendidikan di Indonesia adalah guru. Dengan profesionalisme guru, maka guru
masa depan tidak tampil hanya sebagai pengajar melainkan beralih sebagai pelatih
(coach), pembimbing (counselor) dan manajer belajar (learning manajer).
Tugas utama seorang guru dalam mewujudkan tujuan pendidikan adalah
untuk mengembangkan strategi belajar mengajar yang efektif. Pengembangan
strategi ini dimaksudkan untuk menciptakan keadaan yang dapat mempengaruhi
kehidupan peserta didik, sehingga mereka dapat belajar dengan menyenangkan
dan dapat meraih prestasi belajar yang baik. Oleh karena itu, melaksanakan
kegiatan belajar mengajar merupakan pekerjaan kompleks dan menuntut
kesungguhan guru.
Strategi dalam proses belajar mengajar dimaksudkan untuk menyiasati
peserta didik agar terlibat aktif belajar. Kemampuan mengajar guru dalam
memahami dan mengimplementasikan strategi mengajarnya merupakan hal yang
penting dalam kegiatan belajar mengajarnya. Menurut Dr. Mulyani dan Drs. H.
Johar Permana, MA (2001: 35) menyatakan bahwa kata strategi berasal dari kata
strategos atau strategus yang merupakan bahasa Yunani, yang berarti jenderal.
Jenderal ini yang dapat mengarahkan pasukannya untuk mencapai kemenangan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Sedangkan Sherly (1987) menyatakan bahwa strategi sebagai suatu
keputusan-keputusan bertindak yang diarahkan dan keseluruhannya dimaksudkan
untuk mencapai tujuan. Sedangkan menurut J.Salusu (1996: 101) menyatakan
bahwa strategi sebagai suatu seni menggunakan kecakapan dan sumber daya
untuk mecapai sasarannya melalui hubungan yang efektif dengan lingkungan dan
kondisi yang paling menguntungkan.
Selain kemampuan untuk menentukan sebuah strategi dalam sebuah
proses pembelajaran, hal pokok yang harus dimiliki seorang guru adalah
kemampuan untuk mengajar. Menurut Arifin dalam Muhibbin Syah (2006: 181)
mendefinisikan bahwa mengajar sebagai suatu rangkaian kegiatan penyampaian
bahan pelajaran kepada murid agar dapat menerima, menanggapi, menguasai dan
mengembangkan bahan pelajaran itu. Dalam definisi di atas masih ditekankan
bahwa guru sebagai centre learning, jadi belum terdapat keaktifan siswa.
Tyson and Carrol (1970) menyimpulkan bahwa mengajar adalah a way
working with students, a process of interaction, the teacher does something in
return. Dari definisi di atas dapat tergambar bahwa mengajar adalah sebuah cara
dan sebuah proses hubungan timbale balik antara siswa dan guru yang sama-sama
aktif dan melakukan pembelajaran. Sehubungan dengan definisi itu Tyson dan
Caroll menetapkan sebuah syarat, yaitu apabila interaksi antara guru dan siswa
di dalam kelas terjadi dengan baik, maka kegiatan belajar akan terjadi. Sebaliknya
jika hubungan antara guru dan siswa tidak baik, maka kegiatan belajar siswa tidak
akan terjadi atau terjadi tetapi tidak sesuai dengan haapan.
Menurut Muhibbin Syah (2006: 184) menyebutkan bahwa terdapat dua
pandangan pokok mengenai mengajar, yaitu:
1. Mengajar sebagai ilmu
Guru merupakan sosok pribadi manusia yang sengaja dibangun untuk
menjadi tenaga yang professional dan profisiensi (berpengetahuan
dan berkemampuan tinggi). Dapat dikatakan dalam hal ini bahwa
siapa saja yang mempunyai profisiensi yang baik dalam bidang ilmu
pengetahuan akan dapat mengajar dengan baik. Penguasaan materi
pelajaran bidang tugasnya adalah penting, tetapi yang lebih penting
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
adalah penguasaan atas ilmu-ilmu yang berhubungan dengan tugas
mengajarnya. Seorang pakar psikologi pendidikan, J.M. Stephens,
berpendapat bahwa seorang yang professional seharusnya memiliki
keyakinan yang mendalam terhadap ilmu yang berhubungan dengan
proses pendidikan yang dapat menyelesaikan masalah-masalah besar
itu. Menurut Barlow dalam Muhibbin Syah (2006: 185) hal tersebut
di atas penting karena menurutnya mengajar itu terkadang berbentuk
proses yang emosional dan entusiastik yang dapat menghambat
penerapan secara persis teori-teori ilmu pengetahuan
2. Mengajar sebagai seni
Kemampuan untuk mengajar tidak hanya didapat dari proses belajar
di lingkungan instansi pendidikan keguruan, tetapi ada sebuah aliran
yang memandang bahwa mengajar adalah sebuah seni, dan
kecakapan mengajar yang artistik, hanya dimiliki oleh orang-orang
yang berbakat.
Sehubungan dengan pandangan di atas, menurut Barlow dalam
Muhibbin Syah, M. Ed (2006: 187) bahwa teaching is an art, not a
science.
Dari dua pandangan mengenai mengajar di atas, dapat disimpulkan
bahwa untuk mempunyai kemampuan mengajar, guru tidak hanya memiliki
kemampuan dalam bidang ilmu pengetahuan yang dibidanginya, tetapi seorang
guru juga harus mempunyai jiwa seni sebagai seorang pendidik, yang dapat
menghayati profesinya sebagai seorang guru.
Dalam sebuah kegiatan pembelajaran, juga dibutuhkan sarana dan
prasarana atau media pembelajaran yang dapat mendukung berlangsungnya
kegiatan belajar mengajar secara maksimal. Penggunaan media dalam sebuah
pembelajaran akan dapat membantu kelancaran, efektifitas, dan efisiensi
pencapaian tujuan. Media merupakan salah satu komponen yang tidak dapat
diabaikan untuk mencapai sebuah kegiatan belajar mengajar yang sukses. Dengan
adanya media pembelajaran, siswa akan lebih tertarik dalam mengikuti kegiatan
belajar sehingga dapat mempengaruhi prestasi belajar yang dicapai oleh siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari medium,
yang berarti perantara untuk menunjukkan alat komunikasi. Media diartikan
sebagai perantara aau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Menurut
Bringgs dalam Mulyani Sumantri dan Johar Permana (2001: 152) menyatakan
bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta
perangsang peserta didik untuk belajar. Media pendidikan didefinisikan oleh
Gagne dan Reiser dalam Mulyani Sumantri dan Johar Permana (2001: 152)
sebagai alat-alat fisik dimana pesan-pesan intruksional didefinisikan. Dari
beberapa devinisi di atas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah
sebagai alat pembelajaran yang digunakan guru sebagai perantara untuk
menyampaikan bahan-bahan instruksional dalam proses belajar mengajar,
sehingga memudahkan pencapaian belajar tersebut.
Dalam hal ini,media pembelajaran akan dapat mempengaruhi prestasi
belajar karena dengan adanya prestasi belajar yang memadai, maka siswa akan
dapat termotivasi untuk lebih rajin belajar. Berbeda dengan sekolah yang tidak
memiliki media pembelajaran yang lengkap. Siswa akan kurang tertarik dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran, sehingga akan membuat prestasi yang kurang
memuaskan.
Berdasarkan teori yang telah dipaparkan di atas, penulis melihat beberapa
kesenjangan yang terjadi pada SMK Murni 2 Surakarta. Dalam hal ini, guru
kurang menerapkan strategi pembelajaran yang menyenangkan bagi para
siswanya. Pada proses pembelajaran, guru masih menggunakan metode
pembelajaran yang kurang menarik minat siswa untuk belajar lebih giat dalam
belajar. Sebagian besar guru hanya menggunakan metode ceramah, sehingga
siswa kurang termotivasi untuk memperhatikan pelajaran yang diberikan oleh
guru.
Selain dari faktor guru, ada banyak hal yang dapat mempengaruhi
prestasi belajar siswa. Antara lain, lingkungan, media pembelajaran, dan keadaan
ekonomi keluarga. Lingkungan disini dapat diartikan sebagai lingkungan fisik
sekolah, lingkungan sekitar sekolah, dan lingkungan keluarga. Lingkungan fisik
sekolah dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa karena dengan adanya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
lingkungan yang sehat, bersih, dan memadai baik secara warna, luas, dan sirkulasi
udara yang baik, maka siswa akan merasa nyaman dan kegiatan belajar mengajar
akan terlaksana dengan baik. Lingkungan sekitar sekolah juga akan dapat
mempengaruhi ketenangan dalam kegiatan belajar mengajar, kemudian salah satu
faktor yang penting adalah lingkungan keluarga sebagai faktor utama untuk
mendorong siswa dalam melakukan kegiatan belajar. Sedangkan media
pembelajaran adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran,
sehingga akan dapat memudahkan guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Pada SMK Murni 2 Surakarta, masih terdapat permasalahan yang timbul
pada keadaan lingkungan sekolah dan keluarga, media pembelajaran, dan masalah
yang timbul dari minat belajar siswa. Siswa kurang tertarik dalam mengikuti
kegiatan belajar mengajar, sehingga akan mempengaruhi prestasi belajar siswa.
Dari beberapa masalah yang timbul di atas, penulis tertarik untuk meneliti
masalah strategi mengajar guru dan media pembelajaran, khususnya pada mata
diklat Ketrampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI). Karena pada
mata diklat ini dibutuhkan strategi pembelajaran yang baik dari seorang guru, dan
media pembelajaran yang memadahi bagi semua siswa. Padahal pada SMK Murni
2 Surakarta masih terdapat kekurangan jumlah komputer, sehingga menuntut
kemampuan strategi mengajar guru untuk dapat memanfaatkan waktu dan media
sehingga dapat tercipta keefektifan belajar.
Dari permasalahan yang timbul di atas, maka penulis tertarik untuk
DAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA
PADA MATA DIKLAT KETRAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN
INFORMASI (KKPI) KELAS XI JURUSAN ADMINISTRASI
B. Identifikasi Masalah
Menurut Iskandar (2008: 163) identifikasi masalah merupakan kelanjutan
dari latar belakang masalah. Tetapi untuk lebih mendalami tentang masalah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
tersebut, maka peneliti memilih beberapa saja faktor yang penting, yang berkaitan
dengan variable yang akan diteliti.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti dapat
mengidentifikasikan masalah yang diduga berpengaruh terhadap prestasi belajar
adalah sebagai berikut:
1. Kurangnya kreatifitas guru dalam menentukan strategi pembelajaran
2. Kurangnya pengetahuan guru tentang cara mengajar yang baik
3. Kurangnya pengetahuan guru tentang materi pembelajaran
4. Kurangnya ketertarikan siswa dalam kegiatan pembelajaran
5. Kurangnya minat belajar siswa
6. Kurangnya media pembelajaran dalam mata diklat KKPI
7. Kurangnya perawatan media pembelajaran mata diklat KKPI
8. Kurangnya pemahaman materi membuat prestasi belajar rendah.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, peneliti hanya membatasi
masalah sebagai berikut:
1. Pengaruh strategi mengajar guru terhadap prestasi belajar siswa
2. Pengaruh media pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa
3. Pengaruh antara strategi mengajar guru dan media pembelajaran
terhadap prestasi belajar siswa
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah adalah
sebagai berikut:
1. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara strategi mengajar guru
dengan prestasi belajar siswa pada mata diklat Ketrampilan
Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) kelas XI jurusan
Administrasi Perkantoran SMK Murni 2 Surakarta?
2. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara media pembelajaran
dengan prestasi belajar siswa pada mata diklat Ketrampilan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) kelas XI jurusan
Administrasi Perkantoran SMK Murni 2 Surakarta?
3. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara strategi mengajar guru
dan media pembelajaran dengan prestasi belajar siswa pada mata
diklat Ketrampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI)
kelas XI jurusan Administrasi Perkantoran SMK Murni 2 Surakarta?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan antara
strategi mengajar guru terhadap prestasi belajar siswa pada mata
diklat Ketrampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI)
kelas XI jurusan Administrasi Perkantoran SMK Murni 2 Surakarta.
2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan antara media
pembelajaran dan prestasi belajar siswa pada mata diklat Ketrampilan
Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) kelas XI Administrasi
Perkantoran SMK Murni 2 Surakarta.
3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan antara
strategi mengajar guru dan media pembelajaran terhadap prestasi
belajar siswa pada mata diklat Ketrampilan Komputer dan
Pengelolaan Informasi (KKPI) kelas XI jurusan Administrasi
Perkantoran SMK Murni 2 Surakarta.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Untuk memberikan sumbangan berupa khasanah keilmuan dalam bidang
pendidikan.
2. Manfaat Praktis
a. Memberikan masukan kepada SMK Murni 2 Surakarta guna
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
meningkatkan prestasi belajar siswa ditinjau dari strategi mengajar
guru dan media pembelajaran.
b. Sebagai bahan penelitian lebih lanjut yang ada hubungannya dengan
masalah kemampuan mengajar guru dan media pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka merupakan langkah selanjutnya untuk melakukan
sebuah penelitian ilmiah, teori atau konsep-konsep yang dituliskan, digunakan
sebagai landasan teori dalam sebuah penelitian. Dalam sebuah penelitian,
landasan teori merupakan hal yang penting, karena diperlukan untuk menjelaskan
variabel-variabel yang akan diteliti yang berhubungan dengan fenomena yang
mncermati, menelaah, dan mengidentifikasi pengetahuan itulah yang biasa
dekenal dengan mengkaji bahan pustaka atau biasa diangkat dengan istilah kajian
Penyusunan landasan teori tidak akan produktif, apabila bahan yang
digunakan tidak cukup banyak. Karena itu perlu dibaca terlebih dahulu
sumber-sumbar yang berkaitan dengan fenomena-fenomena yang akan dikaji.
Dengan memandang pentingnya landasan teori bagi penelitian, maka penelliti
telah melakukan tugas kepustakaan guna mencari bahan teori yang memuat
keterangan tentang abstrak dari variabel yang sesuai dengan masalah yang sedang
peneliti lakukan. Adapun tinjauan pustaka berisi sebagai berikut:
1. Tinjauan tentang strategi mengajar guru
a. Pengertian strategi mengajar guru
b. Komponen strategi mengajar
c. Klasifikasi strategi mengajar
d. Indikator strategi mengajar
2. Tinjauan tentang media pembelajaran
a. Pengertian media pembelajaran
b. Tujuan pengguanaan media pembelajaran
c. Ciri-ciri media pembelajaran
d. Fungsi dan manfaat media pembelajaran
e. Karakteristik dan klasifikasi media pembelajaran
f. Kegunaan media pembelajaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
g. Indikator Media Pembelajaran
3. Tinjauan tentang prestasi belajar
a. Pengertian belajar
b. Pengertian prestasi belajar
c. Fungsi dan kegunaan prestasi belajar
d. Cara mengukur prestasi belajar
e. Penilain Mata Diklat KKPI (Keterampilan Komputer dan Pengelolaan
Informasi)
f. Indikator Prestasi Belajar
1. Tinjauan Tentang Strategi Mengajar Guru
a. Pengertian Strategi Mengajar Guru
Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu haluan atau garis
besar untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan.
Dalam hal ini yang menggunakan strategi adalah seorang guru untuk melakukan
kegiatan pembelajaran. Strategi digunakan oleh seorang guru agar kegiatan
pembelajaran tidak membosankan dan menjadi menarik bagi siswa yang diajar.
Strategi berasal dari kata strategos (Yunani) yang berarti jenderal atau perwira
Negara yang bertanggungjawab merencanakan untuk mencapai sebuah
kemenangan. Sedangkan strategi secara istilah berarti serangkaian langkah dalam
suatu tindakan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. atau dapat diartikan sebagai
sebuah rencana tindakan yang sistematis dan teliti. Selain strategi, variabel yang
ada dalam strategi mengajar adalah mengajar itu sendiri. Mengajar dapat
dikatakan sebagai proses penyampaian materi dari guru kepada siswa agar siswa
dapat menerima, menguasai, mengembangkan, dan memberi respon terhadap
materi yang diberikan.
Ada empat strategi dasar dalam belajar mengajar menurut Syaiful
Djamaroh dan Aswan Zain (2002: 5) adalah sebagai berikut:
1) Mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
perubahan tingkah laku dan kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan.
2) Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan pendangan hidup masyarakat.
3) Memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif, sehingga dapat dijadikan pegangan oleh guru dalam menunaikan kegiatan mengajarnya.
4) Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau criteria serta standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar yang selanjutnya akan dijadikan umpan balik buat penyempurnaan sistem instruksional yang bersangkutan secara keseluruhan.
Dari uraian di atas, dapat dilihat terdapat empat masalah pokok yang
sangat penting yang dapat dan harus dijadikan pedoman untuk melaksanakan
kegiatan pembelajaran agar berhasil sesuai dengan yang diharapkan. Dalam
perkembangannya, konsep strategi telah digunakan dalam berbagai situasi,
termasuk untuk situasi pendidikan. Implementasi konsep strategi belajar mengajar
ini, menurut Mulyani Sumantri dan Johar Permana (2001: 35- 36) dapat menjadi
beberapa pengertian sebagai berikut:
1) Strategi merupakan suatu keputusan bertindak dari guru dengan menggunakan kecakapan-kecakapan dan sumber daya pendidikan yang tersedia untuk mencapai tujuan melalui hubungan yang efektif antara lingkungan dan kondisi yang paling menguntungkan. Lingkungan disini adalah lingkungan yang memungkinkan peserta didik belajar dan guru mengajar. Sedangkan kondisi yang dimaksudkan sebagai suatu iklim yang kondusif dalam belajar dan mengajar seperti disiplin, kreatifitas, inisiatif, dan sebagainya.
2) Strategi merupakan garis besar haluan bertindak dalam mengelola proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan pengajaran secara efektif dan efisien.
3) Strategi proses belajar mengajar merupakan suatu rencana (mendukung serangkaian aktivitas) yang dipersiapkan secara seksama untuk mencapai tujuan-tujuan belajar.
4) Strategi merupakan pola umum pembuatan guru-peserta didik di dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar. Pola ini menunjukkan macam dan urutan perbuatan yang ditampilkan peserta didik di dalam bermacam-macam peristiwa belajar.
Menurut Tweelker dalam Mulyani Sumantri dan Johar Permana (2001:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
36), pada dasarnya, secara singkat strategi belajar mengajar mencakup empat hal
utama, yaitu:
1) Penetapan tujuan pengajaran
2) Pemilihan sistem pendekatan pengajaran
3) Pemilihan dan penetapan prosedur, metode dan teknik belajar
mengajar
4) Penetapan kriteria keberhasilan proses belajar mengajar dari evaluasi
yang dilakukan.
Dari beberapa uraian yang tersebut di atas, dapat dikatakan bahwa
strategi mengajar guru merupakan siasat guru untuk dapat mengoptimalkan
interaksi antara peserta didik dengan komponen-komponen lain dari sistem
instruksional secara konsisten. Selain itu, strategi belajar mengajar merupakan
suatu kegiatan yang memelihara konsistensi dan kekompakan setiap komponen
pengajaran yang tidak hanya terjadi pada setiap perancangan tetapi juga terjadi
pada tahap implementasi atau pelaksanaan, bahkan pada tahap pelaksanaan
evaluasi.
b. Komponen Strategi Mengajar
Dalam kegiatannya, strategi mengajar mempunyai komponen-komponen
yang dapat mendukung kegiatan pembelajaran untuk merealisasikan strategi
mengajar yang telah ditentukan. Komponen tersebut antara lain:
Komponen-komponen dalam strategi belajar mengajar tersebut adalah diantaranya : 1) Tujuan pengajaran
Tujuan pengajaran merupakan acuan yang dipertimbangkan untuk memilih strategi belajar mengajar.
2) Guru Masing-masing guru berbeda dalam pengalaman, pengetahuan, kemampuan menyajikan pelajaran, gaya mengajar, pandangan hidup dan wawasan. Perbedaan ini mengakibatkan adanya perbedaan dalam pemilihan strategi belajar mengajar yang digunakan dalam program pengajaran.
3) Peserta didik Dalam kegiatan belajar mengajar peserta didik mempunyai latarbelakang yang berbeda-beda, hal ini perlu dipertimbangkan dalam menyusun strategi belajar mengajar yang tepat
4) Materi pelajaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
Materi pelajaran dapat dibedakan antara materi formal (isi pelajaran dalam buku teks resmi/buku paket di sekolah) dan materi informal (bahan-bahan pelajaran yang bersumber dari lingkungan sekolah)
5) Metode pengajaran Ada berbagai metode pengajaran yang perlu dipertimbangkan dalam strategi belajar mengajar
6) Media pengajaran
c. Klasifikasi Strategi Mengajar
Klasifikasi merupakan pengelompokan atau penggolongan. Dalam hal ini
merupakan pengelompokan atau penggolongan dalam strategi mengajar. Menurut
Tabrani Rusyan dkk dalam Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (2002),
terdapat beberapa klasifikasi dalam strategi mengajar yang dapat ditinjau dari segi
konsep, sasaran, sistem, dan hakikat.
Dari segi konsep terdapat beberapa hal yang di butuhkan sebelum
seorang guru melakukan kegiatan pembelajaran. Pemilihan konsep tersebut
bertujuan agar dalam kegiatan pembelajaran, guru dapat melakukan proses
pembelajaran yang sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Ada empat masalah pokok yang dapat
dijadikan sebagai konsep dasar strategi pembelajaran (Djamarah dan Zain, 2002),
yaitu:
1) Spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku
Disini dapat dilihat bahwa yang dijadikan sebagai sasaran kegiatan
pembelajaran adalah peserta. Oleh karena itu tujuan pengajaran yang
dirumuskan haruslah jelas dan konkret, sehingga dapat dengan mudah
dipahami oleh peserta didik. Apabila tidak, maka tidak akan terlihat
tujuan pembelajaran yang pasti, sehingga tidak akan terlihat
perubahan tingkah laku yang diharapkan dari peserta didik, sehingga
dapat dikatakan bahwa tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan
sebelumnya tidak tercapai.
2) Menetapkan pendekatan belajar mengajar yang paling tepat dan
efektif untuk mencapai sasaran
Suatu masalah yang dipelajari oleh dua orang yang berbeda dengan
pendekatan yang berbeda, tentu akan menghasilkan pemikiran yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
berbeda. Oleh karena itu, seorang guru harus dapat mengetahui dan
memiliki sebuah pendekatan yang dapat memudahkan peserta didik
dalam menerima materi yang disampaikan.
3) Menetapkan prosedur, metode dan teknik belajar yang tepat dan
efektif
Dalam hal ini satu prosedur, metode, dan teknik belajar akan berbeda
antara satu dengan yang lain. Cara penyajian antara satu pelajaran
dengan yang lain membutuhkan metode yang berbeda. Misalnya
dalam pelajaran IPA akan lebih banyak membutuhkan praktek
langsung daripada pelajaran IPS yang lebih banyak pemahaman
materi. Perbedaan metode atau pun teknin ini bertujuan agar peserta
didik lebih dapat dengan mudah menerima dan memahami pelajaran
yang disampaikan.
4) Menerapkan kriteria keberhasilan
Suatu kegiatan pembelajaran, akan dapat kita lihat hasilnya apabila
sudah dilakukan evaluasi. Oleh karena itu, perlu diadakan suatu
sistem penilaian dalam kegiatan pembelajaran untuk dapat
mengetahui apakah peserta didik dapat dikatakan sebagai peserta
didik yang berhasil atau belum.
Ditinjau dari segi sasaran dapat dilihat bahwa yang menjadi sasaran
dalam kegiatan pembelajaran adalah peserta didik. Dari suatu kegiatan
pembelajaran diharapkan agar peserta didik dapat menjadi mempunyai beberapa
kualifikasi, yaitu dapat mengembangkan bakat secara optimal, dapat menjalin
hubungan antar manusia, dapat melakukan efisiensi ekonomi, dan dapat menjadi
warga negara yang bertanggungjawab. Beberapa kualifikasi ini bertujuan agar
peserta didik dapat menjadi manusia yang dewasa sesuai dengan tujuan
pendidikan.
Selain dari beberapa uraian di atas, salah satu klasifikasi strategi
pembelajaran adalah sistem pembelajaran. Sistem merupakan suatu kelompok
unsur- unsur atau elemen-elemen yang saling bekerjasama dan berhubungan satu
dengan yang lain untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
Sebagai suatu sistem, pembelajaran juga mempunyai unsur- unsur yang
berhubungan antara satu dengan yang lain, yaitu tujuan, bahan, siswa, guru,
metode, situasi, dan evaluasi. Dapat dilihat bahwa apabila salah satu unsur
tersebut dihilangkan, tidak akan dapat terjadi kegiatan pembelajaran yang
diharapkan. Misalnya apabila tidak ada tujuan, maka kegiatan pembelajaran tidak
akan terarah, atau apabila siswa tidak ada, maka juga tidak akan ada yang
dijadikan peserta didik, begitu juga denga unsur- unsur yang lain.
Dalam klasifikasi yang terakhir adalah hakikat dari proses pembelajaran.
Tujuan dari kegiatan pembelajaran pada hakikatnya adalah perubahan tingkah
laku, baik mengenai pengetahuan, keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi
segenap aspek organisme dan pribadi. Perubahan tersebut menjadi tanggung
jawab guru, yang dapat diwujudkan dalam kegiatan mengorganisasi pengalaman
belajar, menilai proses dan hasil belajar.
d. Indikator Strategi Mengajar
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti menetapkan indikator yang
digunanakan dalam membahas tentang strategi mengajar guru adalah:
1) Strategi mengajar guru dapat menarik siswa dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran KKPI
a). Kerajinan siswa dalam mengikuti pelajaran KKP
b). Kedisiplinan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
KKPI
c). Perhatian siswa saat kegiatan pembelajaran berlangsung
d). Keaktifan siswa pada saat kegiatan pembelajaran KKPI
2) Strategi mengajar guru dapat meningkatkan prestasi belajar siswa
a). Kemauan guru untuk menagih dan mengoreksi tugas yang
diberikan
b). Pemberian umpan balik dari tugas yang diberikan
c). Remidi pembelajaran untuk siswa yang nilainya kurang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
2. Tinjauan Tentang Media Pembelajaran
a. Pengertian Media Pembelajaran
Media pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran merupakan hal yang
sangat penting. Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari
medium, yang berarti perantara untuk menunjukkan alat komunikasi. Media
diartikan sebagai perantara aau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.
Dalam PP No.19/2005, Pasal 42 Ayat
pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan,
media pendidikan, buku dan sumber bahan lainnya, bahan habis pakai, serta
perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang
Sedangkan arti media menurut para ahli dapat dilihat jelas sebagai
berikut. Menurut Arif S. Sadiman, R. Raharjo, Anung Haryono, Rahardjito (2006:
a sesuatu yang dpat digunakan untuk
menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima pesan sehingga dapat merangsang
pikiran, perasaan, dan minat serta perhatian anak sedemikian rupa sehingga proses
Sedangkan menurut Gerlach dan Ely dalam Azhar Arsyad (2006: 3),
materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu
Gagne dan Briggs dalam Azhar Arsyad (2006: 4) mengatakan bahwa
menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari buku, tape recorder, kaset,
video kamera, video recorder, film, slide (gambar bingkai), foto, gambar, grafik,
Pendapat senada juga diutaraka oleh H.J.Gino, Suwarni, Suripto,
Maryanto, Sutijan ( 1998:
bantu belajar adalah semua alat yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar
dengan maksud untuk menyampaiakan pesan (informasi) pembelajaran dari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran adalah segala wujud alat bantu yang digunakan sebagai perantara
dalam proses belajar mengajar sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian, dan minat serta perhatian siswa dalam kegiatan pembelajaran. Dengan
adanya media pengajaran, guru akan lebih mudah dalam memberikan informasi
atau materi kepada siswa, sehingga akan tercipta kelancaran, efektivitas dan
efisiensi dalam pencapaian tujuan pembelajaran.
b. Tujuan Penggunaan Media Pembelajaran
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat dilihat secara tersirat,
bahwa tujuan digunakannya media pembelajaran adalah untuk mempermudah
guru dalam menyampaikan materi kepada siswa, sehingga siswa dapat menguasai
pesan-pesan tersebut secara tepat dan cepat. Selain itu, penggunaan media juga
agar siswa terhindar dari gejala verbalisme, yaitu hanya mengetahui kata-kata
tanpa mengetahui arti atau maknanya.
Mulyani Sumantri dan Johar Permana (2001: 153- 154) mengemukakan
bahwa secara khusus media pengajaran digunakan dengan tujuan sebagai berikut:
1) Memberikan kemudahan kepada peserta didik untuk lebih memahami konsep, prinsip, sikap, dan keterampilan tertentu dengan menggunakan media yang tepat menurut karakteristik bahan.
2) Memberikan pengalaman belajar yang berbeda dan bervariasi sehingga lebih merangsang minat peserta didik untuk belajar.
3) Menumbuhkan sikap dan keterampilan tertentu dalam teknoligi, karena peserta didik tertarik untuk menggunakan atau mengoperasikan media tertentu.
4) Menciptakan situasi belajar yang tidak dapat dilupakan peserta didik. c. Ciri-Ciri Media Pembelajaran
Menurut Gerlach dan Ely dalam Azhar Arsyad (2006: 12-14)
mengemukakan bahwa tiga ciri media pembelajaan adalah sebagai berikut:
1) Ciri Fiksatif (Fixative Property) Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau objek. Dengan ciri fiksatif ini, media memungkinkan suatu rekaman kejadian atau objek yang terjadi pada satu waktu tertentu ditransportasikan tanpa mengenal waktu.
2) Ciri Manipulatif (Manipulative Property) Kemampuan media dari ciri manipulative memerluka perhatian sungguh-sungguh karena apabila terjadi kesalahan dalam pengaturan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
kenbali urutan kejadian atau pemotongan bagian-bagian yang salah, maka akan terjadi pula kesalahan penafsiran yang tentu saja akan membingungkan dan bahkan menyesatkan sehingga dapat mengubah sikap mereka ke arah yang tidak diinginkan.
3) Ciri Distributif (Distributive Property) Ciri distributif dari media memungkinkan suatu objek atau kejadian ditransportasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian.
d. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran
Media pembelajaran pada umunya berfungsi sebagai alat perantara bagi
guru kepada murid atau anak didik. Media ini digunakan agar anak didik merasa
lebih nyaman dan tertarik dalam mengikutikegiatan pembelajaran. Menurut
Mulyani Sumantri dan Johar Permana (2001: 154) bahwa media pembelajaran
merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk mengantarkan atau
menyampaikan pesan, berupa sejumlah pengetahuan, keterampilan, dan
sikap-sikap kepada pesera didik sehingga peserta didik itu dapat menangkap,
memahami dan memiliki pesan-pesan dan makna yang disampaikan itu .
Mulyani Sumantri dan Johar Permana (2001: 154) mengungkapkan
bahwa secara umum media berfungsi sebagai:
1) Alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif 2) Bagian integral dari keseluruhan situasi mengajar 3) Meletakkan dasar-dasar yang kongkrit dari konsep yang abstrak
sehingga dapat mengurangi pemahaman yang bersifat verbalisme 4) Membangkitkan motivasi belajar peserta didik 5) Mempertingi mutu belajar mengajar.
Dalam garis besarnya menurut Levie dan Lentz dalam Azhar Arsyad
(2006: 16) mengungkapkan empat fungsi media pembelajaran, khususnya media
visual, yaitu:
1) Fungsi Atensi
Yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk
berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna
visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran.
2) Fungsi Afektif
Media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
belajar (atau membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambang
visual dapat mengubah emosi dan sikap siswa.
3) Fungsi Kognitif
Media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang
mengungkapkan bahwa lambing visual atau gambar memperlancar
pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau
pesan yang terkandung dalam gambar.
4) Fungsi Kompensatoris
Media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks
membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk
mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingantnya
kembali.
e. Karakteristik dan Klasifikasi Media Pembelajaran
Dalam kegiatan pembelajaran, banyak terdapat jenis media yang dapat
digunakan sebagai pembantu perantara antara siswa dengan guru. Masing-masing
media mempunyai karakteristik sendiri-sendiri. Adapun karakteristik media
menurut Bretz dalam Basuki W dan Farida Mukti (2001: 31) yaitu
menggolongkan media menjadi 7 kelas, antara lain:
1) Media audio visual gerak
Media audio visual gerak yaitu berupa film suara, pita video, film
televisi.
2) Media audio visual diam
Media audio visual gerak dapat berupa film bingkai.
3) Media audio semi gerak
Media audio semigerak dapat berupa film bingkai.
4) Media visual gerak
Media visual gerak dapat berupa LCD
5) Media visual diam
Media visual gerak dapat berupa gambar diam, diagram, chart.
6) Media audio
Media audio dapat berupa radio, pita perekam, dan laboraturium
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
bahasa.
7) Media cetak
Media cetak dapat berupa modul pembelajaran, LKS, buku panduan.
Pengklasifikasian media untuk tujuan praktis, dapat diidentifikasi
menurut kesamaan karakteristik dan kekhususannya. Basuki W dan Farida Mukti
(2001: 35- 37) mengklasifikasikan media pembelajaran menjadi:
1) Media audio (audio dan audio semi gerak) 2) Media visual (media visual diam dan media visual gerak) 3) Media serbaneka (media tiga dimensi, boards dan display, tekik
dramatisasi, sumber belajar pada masyarakat, belajar terprogram, komputer, serta simulator).
Menurut Arief S Sadiman, R. Rahardjo, Anung Haryono, Rahardjito
(2006: 28) terdapar beberapa karakteristik media yang lazim digunakan dalam
kegiatan pembelajaran, antara lain:
1) Media grafis
Adalah termsuk media visual, berfungsi untu menyampaikan pesan
dari sumber ke penerima pesan dengan saluran media indera
pengkihatan. Pesan yang disampaikan menggunakan simbol-simbol
komunikasi visual. Sedangkan yang termasuk media grafis adalah:
gambar/foto, sketsa, diagram, bagan (chart), grafik (graph), kartun,
poster, peta/globe, papan flannel, papan bulletin.
2) Media Audio
Adalah berkaitan dengan indera pendengaran, pesan yang
disampaikan dituangkan ke lambing auditif, baik verbal maupun
nonverbal. Sedangkan yang termasuk media audio adalah radio, alat
perekam pita magnetik (tape recorder), laboraturium bahasa.
3) Media Proyeksi Diam
Media ini hampir sama dengan media grafis, dalam menyampaikan
rangsangan secara visual. Perbedaan yang jelas diantara keduanya
adalah media grafis secara langsung berinteraksi dengan pesan media
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
yang bersangkutan, sedangkan media proyeksi dalam menyampaikan
pesan harus diproyeksikan dengan proyektor agar dapat dilihat oleh
sasara. Sedangkan yang termasuk media proyeksi diam adalah film
bingkai, media transparasi, proyektor tak tembus pandang, mikrofilm.
Dari contoh pengklafikasian di atas, semakin jelas bahwa karakteristik
masing-masing media pengajaran akan membantu guru dalam kegiatan
pembelajaran. Akan tetapi media pembelajaran harus disesuaikan dengan
kebutuhan dan materi yang sedang dipelajari, situasi belajar, kebutuhan siswa, dan
tujuan kegiatan pembelajaran yang diharapkan.
f. Kegunaan Media Pembelajaran
Dalam garis besarnya, menurut Arief S Sadiman, R Rahardjo, Anung
Haryono, Rahardjito (2006: 16), secara umum media pembelajaran mempunyai
kegunaan sebagai berikut:
1) Memperjelas penyajian agar tidak terlalu bersifat verbalitas (dalam
bentuk tertulis dan lisan belaka)
2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera misalnya
konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi, dan lain-lain)
dapat divisualkan dalam bentuk gambar, film, dan lain-lain
3) Dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi
dapat diatasi sikap pasif anak didik, yaitu:
(a) Menimbulkan kegairahan belajar
(b) Memungkinkan interaksi yang langsung antara anak dengan
lingkungan dan kenyataan
(c) Memungkinkan anak belajar secara individual menurut
kemampuan dan minatnya
4) Mampu mengatasi kesulitan guru dalam menghadapi adanya
keunikan sifat tiap anak dengan lingkungan dan pengalaman yang
berbeda yaitu dengan kemampuannya dalam:
(a) Memberikan perangsangan yang sama
(b) Mempersamakan pengalaman
(c) Menimbulkan presepsi yang sama.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
g. Indikator Media Pembelajaran
Berdasarkan uraian di atas, maka indikator yang digunakan dalam
membahas penggunaan media pembelajaran adalah sebagai berikut:
1) Media pembelajaran KKPI yaitu komputer, modul LCD, LKS sebagai
alat bantu penyampaian materi pelajaran
a). Pemanfaatan media komputer untuk memperjelas materi yang
disampaikan
b). Pemanfaatan modul pembelajaran KKPI untuk mempermudah
dan memahami pelajaran
c). Pemanfaatan media LKS untuk mempermudah menguasai materi
d). Pemanfaatan media LCD untuk mempermudah menguasai
materi.
2) Media pembelajaran KKPI yaitu komputer, modul LCD, LKS sebagai
bagian integral dalam proses belajar mengajar
a). Keterampilan guru dalam memperagakan pengunaan media
komputer
b). Keterampilan guru dalam menyusun modul materi pembelajaran
c). Keterampilan guru dalam menyusun latihan soal dalam LKS
d). Keterampilan dan kreatifitas guru dalam membuat tampilan
dalam LCD
e). Penggunaan media komputer oleh siswa
f). Penggunaan modul pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung
oleh siswa
g). Penggunaan media pembelajaran saat kegiatan pembelajaran
berlangsung oleh siswa
h). Penggunaan media LCD oleh siswa
3. Tinjauan Tentang Prestasi Belajar
a. Pengertian belajar
Belajar selalu berkenaan dengan perubahan yang ada pada diri orang
yang sedang melakukan pembelajaran. Baik belajar tersebut dalam hal yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
positif maupun belajar dalam hal yang negatif, belajar yang direncanakan atau
tidak.
Pengertian belajar menurut Muhibbin Syah (2005:
merupakan tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif
menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungannya yang
Sehubungan denga pengertian di atas, maka perubahan tingkah laku yang
timbul akibat proses kematangan, keadaan gila, mabuk, lelah dan jenuh tidak
dipandang sebagai proses belajar.
Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi
denga lingkungannya yang menyangkut kognetif, afektif, dan psikomotor (Syaiful
Bahri Djamaroh, 2002: 13). Perubahan sebagai hasil dari proses belajar adalah
perubahan jiwa yang mempengaruhi seseorang.
Belajar menurut Sardiman A. M (2001:
penampilan, dengan serangkaian kegiatan. Misalnya dengan membaca,
Syah (2005: 968) menyatakan ba
seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan
Dari beberapa pendapat di atas, secara umum belajar dapat dipahami
sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap
sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan
proses kognitif (Muhibbin Syah, 2005: 92). Dalam pengertian ini terdapat
perubahan kemampuan seseorang yang melibatkan perubahan kognetif
(pengetahuan), afektif (sikap), dan psikomotorik (keterampilan/kecakapan).
b. Pengertian prestasi belajar
Tujuan belajar pada hakekatnya adalah perubahan tingkah laku yang
meliputi pengetahuan (kognetif), sikap (afektif), dan keterampilan (psikomotorik).
Kegiatan belajar akan dikatakan berhasil apabila sudah mencapai hasil yang
maksimal sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Hasil yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
maksimal tersebut dikatakan sebagai sebuah prestasi. Dalam kegiatan belajar tidak
semua siswa mempunyai prestasi yang sama. Ada siswa yang memiliki prestasi
tinggi, sedang, dan rendah. Perbedaan prestasi tersebut dipengaruhi oleh beberapa
faktor.
Prestasi belajar merupakan hasil usaha maksimal yang telah dicapai
seseorang untuk mencapai tujuannya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(1997:
yang dikembangkan oleh mata pelajaran, ditunjukkan dengan nilai tes atau angka
Sutratinah Tirtonegoro (2001: 43) berpendapat bahwa prestasi belajar
bentuk symbol, angka, huruf, maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil
yang dapat dicapai oleh setiap anak dalam periode
Menurut Zainal Arifin (1993: 2-
bahasa Belanda yaitu prestatie dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi, yang
76) yaitu:
Prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan yang dapat dicapai dalam suatu proses yang berlangsung dalam interaksi subyek dengan lingkungannya yang menghasilkan perubahan pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai-nilai yang akan disimpan atau dilaksanakan menuju kemajuan.
Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa
prestasi belajar merupakan kemampuan yang dimiliki oleh individu yang
merupakan hasil dari usaha setelah diadakan evaluasi atau proses belajar. Jadi,
untuk mengetahui hasil dari proses belajar tersebut perlu diadakan sebuah evaluasi.
Hasil dari sebuah proses atau evaluasi tersebut biasanya diwujudkan dalam bentuk
symbol, angka, huruf, atau kalimat.
c. Fungsi dan kegunaan prestasi belajar
Belajar merupakan kegiatan yang penting dalam kehidupan manusia.
Belajar dapat menimbulkan suatu perubahan dalam diri individu. Sebagai hasil
dari usaha belajar, prestasi mempunyai berbagai fungsi. Prestasi dalam kehidupan
akan memberikan kepuasan tertentu. Prestasi akan mendorong individu untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
lebih giat melakukan usaha. Bagi siswa, prestasi dapat digunakan sebagai alat
untuk mengukur sejauh mana ia telah berhasil menguasai materi yang
dipelajarinya. Prestasi juga berfungsi sebagai alat untuk mengungkapkan
kebanggaan dan kepuasan terhadap prestasi yang diraihnya.
Adapun fungsi utama dan kegunaan dari prestasi belajar menurut Zainal
Arifin (2001: 3) adalah:
1. Prestasi sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai oleh anak didik
2. Prestasi belajar sebagai lambing pemuasan hasrat ingin tahu 3. Prestasi belajar sebagai informasi dalam inovasi pendidikan 4. Prestasi belajar sebagai indicator intern dan ekstern dari suatu
institusi pendidikan 5. Prestasi belajar sebagai indicator terhadap daya serap (kecerdasan)
anak didik.
d. Cara mengukur prestasi belajar
Dalam kaitannya dengan proses belajar mengajar, prestasi siswa dapat
diketahui dari hasil evaluasi. Menurut Muhibbin Syah (2006: 141) bahwa
yang telah ditetapkan
Muhibbin Syah (2006:
untuk menggambarkan prestasi yang dicapai seorang siswa sesuai dengan kriteria
yang telah ditetapkan.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat dipahami bahwa evaluasi adalah
proses penilaian untuk menggambarkan prestasi belajar siswa dalam pencapaian
tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program melalui kegiatan yang
berencana dan berkesinambungan.
Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono (1991: 190) menuliskan bahwa
placement, dan diagnostic -jenis evaluasi tersebut adalah
sebagai berikut:
1) Evaluasi Formatif
a). Fungsi
Untuk memperbaiki proses belajar mengajar ke arah yang lebih
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
baik atau memperbaiki program satuan pelajaran yang telah
digunakan
b). Tujuan
Untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa tentang materi
yang telah diajarkan dalam proses satuan pelajaran
c). Aspek yang dinilai
Hasil kemajuan belajar siswa yang meliputi pengetahuan,
keterampilan, sikap, dan penguasaan bahan pelajaran yang telah
disajikan.
d). Waktu pelaksanaan
Setiap akhir pelajaran.
2) Evaluasi Sumatif
a). Fungsi
Untuk menentukan nilai siwa setelah mengikuti program
pengajaran dalam satu semester
b). Tujuan
Untuk mengetahui taraf hasil belajar yang dicapai siswa setelah
menyelesaikan program bahan pengajaran
c). Aspek yang dinilai
Hasil kemajuan belajar siswa meliputi pengetahuan, keterampilan,
sikap dan penguasaan siswa tentang materi pelajaran yang
disajikan.
d). Waktu Pelaksanaan
Akhir semester
3) Evaluasi Placement
a). Fungsi
Untuk mengetahui keadaan anak termasuk keadaan seluruh
pribadinya, agar anak tersebut dapat ditempatkan pada posisi
yang tepat
b). Tujuan
Untuk menempatkan anak didik pada kedudukan yang sebenarnya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
berdasarkan baka, minat, kemampuan, kesanggupan sehingga
anak tidak mengalami hambatan dalam mengikuti proses belajar
mengajar.
c). Aspek yang dinilai
Meliputi keadaan fisik, psikis, bakat, pengetahuan, keterampilan,
sikap dan lain-lain.
d). Waktu pelaksanaan
Dilaksanakan sebelum anak mengikuti proses belajar mengajar
permulaan
4) Evaluasi Diagnostic
a). Fungsi
Untuk mengetahui problem yang dialami anak didik selama
mengikuti proses belajar mengajar
b). Tujuan
Untuk membantu mengatasi atau membantu pemecahan kesulitan
atau hambatan yang dialami anak didik dalam proses belajar
mengajar.
c). Aspek yang dinilai
Meliputi hasil belajar, latar belakang kehidupan, keadaan
lingkungan keluarga dan lain-lain.
d). Waktu pelaksanaan
Dilaksanakan setiap saat sesuai kebutuhan.
e. Penilain Mata Diklat KKPI (Keterampilan Komputer dan Pengelolaan
Informasi)
Oemar Hamalik (2001: 159) mengatakan bahwa hasil belajar menunjuk
pada prestasi belajar, sedangkan prestasi belajar itu merupakan indikator adanya
perubahan tingkah laku siswa. Hal ini mengisyaratkan bahwa objek yang dinilai
adalah hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan
tingkah laku yang mencakup tiga aspek yakni kognitif, afektif dan psikomotor.
Saifuddin Anwar (2000: 9) menjelaskan bahwa seorang guru dan tenaga pengajar
haruslah mengeathui dasar-dasar penyusunan tes prestasi belajar yang baik agar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
dapat memperoleh hasil ukur yang akurat dan dapat dipercaya.
Sekolah menggunakan rapor pada akhir periode tentang kelakuan,
kerajinan dan kepandaian murid-murid. Dalam mata diklat KKPI (Keterampilan
Komputer dan Pengelolaan Informasi) prestasi yang dicapai siswa dalam
penguasaan kompetensi-kompetensi teori dan praktek diukur dengan memberikan
penilaian yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Hal ini
disebabkan karena tidak hanya pengetahuan tentang materi saja yang diukur,
tetapi juga ketrampilan yang dinilai.
Di SMK Murni 2 Surakarta nilai rapor diperoleh dari perhitungan nilai
ulangan setiap sub kompetensi mata pelajaran yang dijumlahkan dan dibagi
dengan jumlah ulangan yang dilakukan atau dapat dirumuskan sebagai berikut:
NA= nilai ulangan subkompetensi ke-1 +nilai ulangan subkompetensi ke-2+ dst...
n
atau NA = rata-rata dari nilai subkompetensi.
Keterangan:
NA= nilai akhir / nilai rapor
n = ulangan per subkompetensi
(pedoman penilaian kurikulum SMK Murni 2 Surakarta)
Berdasarkan uraian diatas maka indikator yang dipakai dalam membahas
prestasi mata diklat KKPI (Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informsi)
adalah nilai akhir dari mata diklat KKPI (Keterampilan Komputer dan
Pengelolaan Informasi).
f. Indikator Prestasi Belajar
Berdasarkan uraian di atas, maka yang dapat dijadikan sebagai indikator
prestasi belajar adalah nilai rapor mata diklat KKPI pada semester ganjil.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
B. Kerangka Berpikir
Kerangka pemikiran ini berguna sebagai wadah untuk menyatukan
teori-teori yang kadang terlepada satu sama lain sehingga menjadi rangkaian yang
utuh yang mempengaruhi jawaban sementara.
Pengaruh Strategi Mengajar Guru dan Media Pembelajaran
terhadap Prestasi Belajar Siswa
Keberhasilan belajar seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik
dari dalam individu atau dari luar individu siswa. Faktor dari dalam individu
siswa dapat berupa minat, bakat, dan motivasi siswa untuk belajar. Sedangkan dari
luar individu siswa, dapat berupa strategi mengajar guru, lingkungan
pembelajaran, media pembelajaran, atau fasilitas belajar siswa. Salah satu faktor
yang dapat mempunyai peran dalam kegiatan pembelajaran siswa di sekolah
adalah guru. Guru diharapkan dapat menyampaikan materi kepada siswa secara
kreatif, menyenangkan dan menarik agar siswa dapat termotivasi untuk belajar
lebih giat. Guru juga diharapkan mempunyai strategi-strategi agar siswa lebih giat
belajar sehingga dapat meningkatka prestasi belajar siswa. Selain faktor guru,
faktor lain yang dapat menunjang kegiatan belajar adalah media pembelajaran.
Dengan adanya media yang lengkap dan tepat, maka siswa akan lebih tertarik
dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, sehingga dapat memahami materi yang
disampaiakan.
Dalam penelitian ini, beberapa faktor di atas akan dijadikan sebagai
variabel X1 yaitu strategi pembelajaran dan variabel X2 yaitu media pembelajaran
yang akan mempengaruhi variabel Y yaitu prestasi belajar.
Dari keterangan di atas, dapat dituangkan melalui sebuah gambar yaitu
sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
Gambar 1.1
C. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara yang dapat dibuktikan dan
masih harus dibuktikan kebenarannya. Hipotesis dari penelitian ini dibangun dari
hasil kajian teoritis atau melalui proses menghubungkan sejumlah bukti empiris.
Berdasarkan latar belakang masalah, kajian teri dan kerangka berpikir,
maka dapat disusun hipotesis sebagai berikut:
1. Ada pengaruh yang signifikan antara strategi mengajar guru terhadap
prestasi belajar siswa pada mata diklat Ketrampilan Komputer dan
Pengelolaan Informasi (KKPI) kelas XI jurusan Administrasi
Perkantoran SMK Murni 2 Surakarta.
2. Ada pengaruh yang signifikan antara media pembelajaran dan
prestasi belajar siswa pada mata diklat Ketrampilan Komputer dan
Pengelolaan Informasi (KKPI) kelas XI Administrasi Perkantoran
SMK Murni 2 Surakarta.
3. Ada pengaruh yang signifikan antara strategi mengajar guru dan
media pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa pada mata diklat
Ketrampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) kelas XI
jurusan Administrasi Perkantoran SMK Murni 2 Surakarta.
Strategi mengajar guru (X1)
Media Pembelajaran (X2)
Prestasi belajar mata diklat KKPI
Y
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Pada tahap ini peneliti berusaha menjelaskan bagaimana penelitian ini
dilakukan. Hal tersebut bertujuan agar hasil penelitian dapat teruji secara ilmiah
dan empirik. Untuk menghasilka sebuah hasil penelitian yang baik, maka peneliti
harus dapat menentukan metode yang tepat yang digunakan. Metode adalah
prosedur atau cara yang ditempuh dalam mencapai suatu tujuan. Winarno
de merupakan cara utama yang
dipergunakan untuk mencapai tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian
hipotesa dengan mempergunakan teknik serta alat-alat tertentu. Sedangkan
berasal dari kata metode yang artinya cara yang tepat untuk melakukan sesuatu,
dan Logos yang artinya ilmu pengetahuan. Jadi metodelogi artinya cara
melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran secara saksama untuk mencapai
holid Nurbuko & Abu Achmadi
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa metodologi penelitian
adalah suatu ilmu yang mempelajari cara-cara melaksanakan penelitian meliputi
kegiatan-kegiatan mencari, mencatat, merumuskan, dan menganalisis sampai
menyusun laporan berdasarkan fakta-fakta secara ilmiah. Di dalam metodelogi
penelitian memuat langkah-langkah yang ditempuh guna menemukan,
mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan. Adapun hal-hal yang
terkait dalam metodelogi penelitian ini, yaitu meliputi: Tempat dan Waktu
Penelitian, Metode Penelitian, Populasi dan Sampel, Teknik Pengumpulan data
dan Teknik Analisis Data.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di SMK Murni 2 Surakarta kelas XI jurusan
administrasi perkantoran. Alasan peneliti memilih mengadakan penelitian di SMK
Murni 2 Surakarta adalah:
a. Tersedia data yang dibutuhkan
b. Terdapat masalah yang perlu dicarikan penyelesaiannya
c. Belum pernah ada penelitian dengan permasalahan yang sama
d. Sekolah tersebut memeberi izin kepada peneliti untuk melakukan
penelitian
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian mencakup kegiatan dan alokasi waktu yang dibutuhkan
peneliti untuk melakukan penelitian. Adapun penelitian ini dilakukan pada bulan
Juni Juli 2010. Penelitian ini diadakan pada dua tahap, yaitu tahap persiapan
penelitian dan tahap pelaksanaan penelitian. Tahap persiapa penelitian meliputi
pengajuam masalah sampai penyusunan angket. Sedangkan tahap pelaksanaan
penelitian dimulai dari pengumpulan data sampai penyusunan laporan.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi merupakan seluruh subyek penelitian. Populasi menurut
Singarimbun dalam Iskandar (2008: 68) adalah jumlah keseluruhan dari unit
unit analisis yang memilki ciri ciri yang akan diduga. Populasi menurut Nurul
Zuriah (2005) adalah seluruh data yang menjadi perhatian peneliti dalam suatu
ruang lingkup dan waktu yang ditentukan. Sedangkan menurut Suharsimi
Arikunto (2006
atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
ditetapkan oleh peneliti untuk dipe
Dari beberapa pendapat di atas, penulis menyimpulkan bahwa populasi
adalah jumlah keseluruhan dari sasaran analisis data yang akan dikenai
generalisasi dan memiliki ciri-ciri tertentu. Dalam penelitian ini populasi yang
diambil oleh peneliti adalah seluruh siswa kelas 2 bidang keahlian Administrasi
perkantoran yang terdiri dari dua kelas dengan masing masing kelas berjumlah
24 siswa. Jadi populasi dalam penelitian ini berjumlah 48 siswa.
2. Sampel
Menurut Is
diambil secara representative atau mewakili populasi yang bersangkutan atau
pernyataan tersebut penulis dapat menyimpulkan bahwa sampel adalah bagian
dari populasi yang akan diamati.
Menurut S. Margono (1997: 121-125) ada enam hal yang menjadi dasar
pertimbangan sebuah penelitian dilakukan dengan menggunakan sampel yaitu
ukuran populasi, masalah biaya, masalah waktu, percobaan yang sifatnya merusak,
masalah ketelitian dan masalah ekonomis. Penetapan jumlah sampel jumlah
sampel yang digunakan berdasarkan pendapat Winarno Surachmad (1994:93)
adalah 50% nya atau keseluruhnya, tetapi apabila dibawah seribu, maka sampel
nya se
jumlah populasi kelas yang diambil untuk diteliti jumlahnya jauh dibawah seratus,
maka peneliti mengambil tindakan untuk menggunakan metode sensus yaitu
semua populasi dijadikan sampel karena jumlah populasinya sedikit.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
C. Teknik Pengumpulan Data
Suatu masalah dapat dipecahkan secara tuntas apabila dalam penelitian
memiliki data yang valid dan riliabel, untuk mendapatkan data yang valid dan
reliabel, perlu digunakan suatu teknik pengumpulan data yang tetap atau shahih
dan andal. Hal ini merupakan salah satu faktor yang menentukan berhasil tidaknya
suatu penelitian. Dalam usaha untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam
penelitian ini, peneliti akan menggunakan dua metode untuk mengumpulkan
data, yaitu dengan metode angket dan metode dokumentasi.
1. Angket
Metode angket adalah metode untuk memperoleh data dengan cara
memberikan pertanyaan yang disusun dalam suatu daftar yang harus dijawab
secara tertulis oleh subjek penelitian atau responden. Menurut Suharisimi
orang lain dengan maksud agar orang yang diberi tersebut bersedia memberikan
respons sesuai dengan permintaan pengguna. Metode angket ini digunakan oleh
peneliti untuk memperoleh data yang dibutuhkan.
alat pengumpulan data berisi daftar pertanyaan secara tertulis yang ditujukan
kepada subjek/ responden penelitian dan disebarkan untuk mendapatkan informasi
Suharsimi Arikunto (1996:139) menyatakan bahwa kuesioner atau angket
dapat dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu:
1. Dipandang dari cara menjawab
a. Kuesioner terbuka yang memberi kesempatan kepada responden
untuk menjawab dengan kalimatnya sendiri.
b. Kuesioner tertutup yaitu kuesioner dengan jawaban yang sudah
disediakan sehingga responden tinggal memilih jawaban tersebut
2. Dipandang dari jawaban yang diberikan
a. Kuesioner langsung yaitu responden menjawab tentang dirinya
b. Kuesioner tidak langsung yaitu jika responden menjawab
tentang orang lain.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
3. Dipandang dari bentuknya
a. Kuesioner pilihan ganda yaitu kuesioner yang sama dengan
kuesioner tertutup.
b. Kuesioner isian yaitu kuesioner terbuka
c. Check list, sebuah daftar dimana responden tinggal
membubuhkan kolom cek ( V ) pada kolom yang sesuai.
d. Rating-scale (skala bertingkat) yaitu sebuah pernyataan diikuti
oleh kolom-kolom yang menunjukkan tingkat-tingkat, misalnya mulai
dari sangat setuju sampai ke sangat tidak setuju.
Jenis angket yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah jenis
angket tertutup langsung dalam bentuk rating-scale dan untuk menjawab
pertanyaan responden tinggal membubuhkan tanda check (V) pada kolom
jawaban yang sesuai. Alasan peneliti menggunakan teknik angket sebagai
pengumpulan data adalah:
1. Dalam waktu yang singkat angket dapat disebarluaskan pada responden
sehingga menghemat biaya, waktu dan tenaga
2. Responden memberikan kebebasan untuk memberikan jawaban
3. Sejumlah responden menerima sejumlah pernyataan dengan peryataan
yang sama.
4. Angket memberikan kemudahan dalam proses penggolongan data karena
adanya keseragaman dan memberikan pertanyaan dan jawaban tersebut
dirumuskan oleh peneliti.
5. Data data diperoleh dalam waktu yang bersamaan
Sedangkan kelebihan dari metode angket adalah sebagai berikut:
1. Peneliti tidak perlu mendatangi responden satu persatu
2. Angket dapat diberiakan secara serentak dan penarikannya secara
serentak pula
3. Dalam memberikan jawaban responden tidak begitu terikat oleh waktu,
sehingga dapat memberikan jawaban lebih jelas.
Disamping memiliki kelebihan metode angket juga mempunyai
kelemahan. Kelemahan dalam penggunaan metode angket adalah sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
1. Adanya kemungkinan meniru jawaban dari temannya
2. Kesukaran responden dalam memahami pertanyaan
3. Responden tidak dengan sungguh-sungguh memberikan jawaban.
Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan yang ada dalam penggunaan
model angket tersebut, peneliti menempuh langkah-langkah sebagai berikut:
1. Memberikan penjelasan secukupnya bahwa jawaban yang diberikan
responden tidak berhubungan dengan prestasi belajar siswa
2. Memberikan waktu secukupnya kepada responden untuk menjawab
semua pertanyaan sehingga responden tidak merasa tertekan dalam
memberikan jawaban.
3. Merumuskan pertanyaan dengan kalimat yang jelas sehingga, mudah
dimengerti maksud pertanyaan tersebut.
Sebagaimana pernyataan di atas, maka alasan peneliti menggunakan
teknik angket sebagai alat pengumpulan data adalah:
1. Dalam waktu singkat angket dapat disebarkan pada responden sehingga
menghemat biaya, waktu dan tenaga.
2. Angket memberikan kemudahan dalam proses penggolongan data kerena
adanya keseragaman dan memberikan pertanyaan dan jawaban tersebut
sudah dirumuskan peneliti.
3. Kemungkinan unsur subjektifitas peneliti dapat diperkecil.
Angket sebagai alat ukur variabel penelitian harus disusun dengan baik
agar dapat mengukur variabel secara tepat. Langkah-langkah yang dipergunakan
penulis dalam menyusun angket menurut Sanapiah Faisal (2003: 30) adalah
sebagai berikut:
1. Menyusun matriks spesifikasi data
2. Menyusun angket
3. Try out (uji coba) angket
4. Revisi angket
5. Memperbanyak angket
Untuk lebih jelasnya, akan penulis jabarkan sebagai berikut:
1. Menyusun matriks spesifikasi data
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
Matriks spesifikasi data berguna untuk melihat atau memperjelas terlebih
dahulu permasalahan yang akan dituangkan dalam angket. Dalam matriks ini
terdapat penjabaran aspek-aspek yang diukur yang berisi tentang konsep dasar,
variabel, indikator, nomor soal, dan jumlah soal yang sesuai dan mengarah pada
rumusan masalah maupun tujuan penelitian.
2. Menyusun angket
Setelah membuat matriks spesifikasi data, maka langkah selanjutnya
adalah menyusun angket yang meliputi tahap-tahap sebagai berikut:
a. Menyusun bentuk pertanyaan
Dalam penelitian ini bentuk pertanyaan yang digunakan adalah bentuk
rating scale dengan menggunakan skala likert karena dalam penelitian ini
bermaksud untuk mengetahui dan mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang atau kelompok. Skala Likert mempungai gradasi dari yang sangat
positif sampai yang sangat negatif.
Masri Singarimbun (1999: 111) berpendapat sebagai berikut:
Setelah pertanyaan-pertanyaan untuk suatu indeks ditentukan maka langkah selanjutnya adalah menentukan skor untuk pertanyaan-pertanyaan tersebut. Salah satu cara yang paling sering digunakan dalam menentukan skor adalah menggunakan skala likert. Cara pengukuran adalah dengan menghadapkan seseorang responden dengan sebuah pertanyaan kemudian
-ini diberi skor 1-5. Dalam penyusunan angket ini peneliti Skala Likert dimodifikasi dengan
skor jenjang 4 kemungkinan. Untuk kategori ragu-ragu ditiadakan. Hal ini
dilakukan untuk mencegah responden netral atau tidak memilih. Sebab jika
disediakan kategori jawaban tersebut maka akan menghilangkan banyak data
sehingga mengurangi banyaknya informasi yang dapat dijaring dari pada
responden. Hal ini sesuai dengan pendapat dari Suharsimi Arikunto (2006: 241)
yang mengemukakan bahwa:
Jika berpendapat bahwa ada kelemahan lima alternatif, karena responden cenderung memilih alternative yang ada di tengah (karena dirasa aman dan paling gampang kerena hamper tidak berpikir) dan alas an itu memang ada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
benarnya. Maka memang disarankan alternatif pilihannya hanya empat
(atau akhir) sedangkan dua pilihan lain yaitu
sangat tidak setuju.
Sedangkan pendapat senada untuk menghilangkan kategori ragu-ragu ini
dikemukakan oleh S. Nasution (2003: 63) bahwa:
Peneliti yang mencegah adanya kelompok netral atau tidak menunjukkan pendirian tertentu, dapat memaksa responden memilih salah satu posisi. Pihak yang setuju atau tidak setuju. Mungkin untuk itu memberikan
-setuju-setuju-tidak setuju-sangat tidak setuj Selain berdasarkan pendapat di atas dan mengingat karakteristik dari data
yang diperlukan maka pernyataan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pernyataan positif dan negatif. Untuk pernyataan positif skor berjalan dari sangat
setuju dengan nilai 4 menuju ke sangat tidak setuju dengan nilai 1, maka dalam
penelitian ini ketiga variabel menggunakan alternatif jawaban sebagai berikut:
1. Sangat setuju : Nilai skala 4
2. Setuju : Nilai skala 3
3. Tidak setuju : Nilai skala 2
4. Sangat tidak setuju : Nilai skala 1
Kemudian untuk pernyataan negatif skor berjalan dari sangat setuju
dengan nilai 1 menuju ke sangat tidak setuju dengan nilai 4, perhitungan
penilaiannya sebagai berikut:
1. Sangat setuju : Nilai skala 1
2. Setuju : Nilai skala 2
3. Tidak setuju : Nilai skala 3
4. Sangat tidak setuju : Nilai skala 4
b. Membuat item pertanyaan.
c. Membuat petunjuk pengisian angket atau pedoman pengisian angket.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
Pedoman ini berisi petunjuk di dalam pengisian angket bagi responden.
d. Membuat surat pengantar.
Surat pengantar ini berisi suatu permohonan dalam mengisi angket,
pengisian angket maksud dan ucapan terima kasih kepada responden dan untuk
mengetahui sejauh mana responden mengalami kesulitan di dalam menjawab
pertanyaan tersebut.
3. Try out (uji coba) angket
Uji coba angket dilakukan secara langsung pada siswa kelas 2 jurusan
administrasi perkantoran SMK Kanisius Surakarta, sejumlah 10 siswa di luar
sampel penelitian. Untuk menguji instrument ini digunakan uji validitas dan
reliabilitas.
a. Validitas angket
Uji validitas digunakan untuk menguji apakah butir-butir yang
diujicobakan dapat mengukur keadaaan yang sebenarnya. Suharsimi Arikunto
tingkat- ertian di
atas validitas menunjukkan bahwa suatu alat ukur dikatakan valid (tepat) bila
mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari
variabel yang diteliti secara tepat untuk mengatahui validitas angket. Oleh karena
itu untuk mengukur tingkat validitas ini digunakan rumus uji validitas yaitu
korelasi product mement, dengan rumus:
=
Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan Y
N = Jumlah sampel
X = Skor rata-rata X
Y = Skor rata-rata Y
= Jumlah perkalian X dan Y 2 = Jumlah kuadrat X 2 = Jumlah kuadrat Y
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
(Suharsimi Arikunto, 2006: 157
b. Reliabilitas angket
alat ukur itu dalam mengukur suatu gejala pada waktu yang berlainan, senantiasa
dapat dipercaya untuk digunakan seperti alat pengumpul data karena instrument
Dari kedua pengertian di atas, maka suatu alat ukur dikatakan reliabel atau
mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi, jika dapat memberikan hasil yang
relative tetap apabila alat ukur tersebut dikarenakan pada subjek yang sama tetapi
tempatnya berbeda atau pada waktu yang berbeda tetapi tempatnya sama. Untuk
menguji reliabilitas angket dalam penelitian ini, peneliti menggunakan rumus
alpha. Langkah-langkah dalam menggunakan rumus alpha adalah sebagai berikut:
1) Mencari varian tiap-tiap item.
2) Mencari jumlah varian butir soal/
3) Mencari varian total.
4) Memasukkan ke dalam rumus alpha yaitu:
r11 =
Keterangan:
r11 = Reliabilitas instrumen yang dicari.
k = Banyaknya butir pertanyaan.
= Jumlah varian butir
= Varian butir
(Suharsimi Arikunto, 2006: 171)
5) Konsultasikan hasil perhitungan dengan tabel r product moment.
4. Revisi angket
Setalah melakukan try out maka hasil try out tersebut dijadikan dasar
untuk revisi. Revisi angket yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan
cara menghilangkan item-item yang tidak valid.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
5. Memperbanyak angket
Jika angket telah sesuai dengan persyaratan, maka angket diperbanyak
sesuai dengan kebutuhan responden.
2. Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah suatu cara yang digunakan untuk
mengumpulkan data yang ditujukan untuk memperoleh penjelasan melalui
sumber-sumber dokumen. Sumber sumber tersebut dapat berupa catatan,
transkrip, buku, surat kabar, agenda dan sebagainya. Suharsimi Arikunto (2006:
menganai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar,
dokumentasi ini, data yang dikumpulkan adalah data prestasi belajar mata diklat
KKPI berupa dokumen nilai rapot semester akhir yang diperoleh siswa kelas IX
jurusan Administrasi Perkantoran SMK Murni Surakarta.
Adapun alasan peneliti menggunakan teknik dokumentasi sebagai alat
mengumpulkan data sebagai berikut:
a. Dokumen lebih dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
b. Sumber dokumen adalah data yang lengkap.
c. Lebih efisien dan hemat waktu.
D. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang akan digunakan oleh peneliti dalam penelitian
ini adalah teknik analisis korelasi dan regresi ganda. Menurut Iskandar (2008:
Analisis regresi dan korelasi mempunyai hubungan yang sangat erat
sekali. Korelasi digunakan untuk menemukan arah dan kuatnya hubungan atara
dua variabel atau lebih, sedangkan regresi digunakan untuk memprediksi nilai
variabel terikat berdasarkan nilai variable bebas. Analisis regresi dapat dilakukan
apabila terdapat hubungan kausal antara dua variable atau lebih yang bersifat
kausal (sebab akibat). Dalam penelitian ini analisis regresi yang digunakan adalah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
analisis regresi linear ganda karena variabel bebasnya lebih dari satu. Menurut
Suharsimi Arikunto ( (multiple
regression) adalah suatu perluasan dari teknik regresi apabila terdapat lebih dari
satu variabel bebas untuk mengadakan prediksi terhadap variabel terikat.
Menurut Sutrisno Hadi (2002: 2) tugas pokok dari analisis regresi adalah
sebagai berikut:
1) Mencari korelasi antara kreterium dengan prediktor.
2) Menguji apakah korelasi itu signifikan atau tidak.
3) Mencari persamaan garis regresinya.
4) Menentukan sumbangan relatif antara sesame prediktor, jika prediktornya
lebih dari satu.
Adapun langkah-langkah dalam penelitian ini dengan menggunakan
analisis regresi adalah sebagai berikut:
1) Menyusun tabulasi data strategi mengajar guru, media pembelajaran dan
prestasi belajar mata diklat KKPI.
2) Uji persyaratan
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data yang
dianalisis berbentuk sebaran normal atau tidak, dengan menggunkan
rumus Chi Kuadrat:
(Suharsimi Arikunto. 2006: 259 )
Dimana:
= Chi kuadrat.
= Frekuensi yang diperoleh
= Frekuensi yang diharapkan
Tujuan dipergunakannya uji normalitas ini adalah untuk mengetahui
apakah data yang dianalisis berbentuk sebaran normal atau tidak.
Kemudian X2hitung di konsultasikan dengan X2 pada tabel.
Bila X2hitung > X2
tebel = maka data tidak berdistribusi normal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
Bila X2hitung < X2tebel = maka data berdistribusi normal.
b. Uji Linearitas
Uji linearitas variabel X1 terhadap Y, dan X2 terhadap Y adalah untuk
mengetahui tingkat kelinearan data atau mengetahui bahwa setiap
peningkatan variabel X juga diikuti pengingkatan variabel Y dengan
menetapkan harga-harga:
1) JK (G) =
2) JK (TC) = JK (S) JK (E), dimana:
JK (S) = JK (T) JK (a) JK (b/a)
JK (T) =
JK (a) =
JK (a/b) = b
b =
3) dkTC
4) dk(G)
5) RJK (TC) =
6) RJK (G) =
7) Fhit =
(Sudjana, 2002: 332)
Keterangan:
JK (G) = menyatakan Jumlah Kuadrat Galat
JK (TC) = menyatakan Jumlah Kuadrat Tuna Cocok
df =derajat kebebasan (setiap variabel mempunyai derajat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
berbeda-beda), untuk TC: k 2 sedangkan untuk G: n 2
RJK (TC) = menyatakan rata-rata Jumlah Kuadrat Tuna Cocok
RJK (G) = menyatakan rata-rata Jumlah Kuadrat Galat
Jika Fhitung < Ftabel maka model linier yang diambil cocok, tetapi bila
Fhitung>Ftabel maka model linier yang diambil tidak cocok.
c. Uji Indepedensi
Uji indepedensi digunakan untuk mengetahui antara variabel bebas yang
satu dengan yang lain tidak saling mempengaruhi dengan menggunakan
rumus koefisien sederhana antara dua variabel X1 dan X2. Rumus
koefisien korelasi sederhana adalah sebagai berikut:
rx1x2 =
(Sudjana, 2002: 369)
3) Uji Hipotesis
a. Korelasi sederhana antara X1 terhadap Y dan X2 terhadap Y dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
1) ry1 =
2) ry2 =
(Sudjana, 2002: 332)
Dimana:
ry1 = koefisien X1 dan Y
ry2 = koefisien X2 dan Y
N = jumlah data observasi
X = variabel prediktor
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
Y = variabel kriterium
Kemudian setelah hasil diperoleh, maka harga ry dikonsultasikan
dengan tebel nilai product moment.
Apabila ry < rtebel = maka Ho diterima
ry > rtabel = maka Ho ditolak.
b. Menghitung koefisien korelasi multipel antara kreterium Y dengan
prediktor X1 dan prediktor X2 dengan menggunakan rumus:
Ry1,2 =
(Sudjana, 2002: 385)
Dimana:
Ry(1,2) = koefisien korelasi antara X1 dan X2
Ry1 = koefisien korelasi antara Y dan X1
Ry2 = koefisien korelasi antara Y dan X2
4) Uji Signifikansi
Uji signifikansi atau keberartian kriterium dengan prediktor-prediktornya.
Untuk uji signifikansi menggunakan rumus:
F =
(Sudjana, 2002: 108)
Dimana:
F = Menyatakan harga F garis regresi.
n = Menyatakan ukuran sampel.
k = Menyatakan banyaknya variabel bebas.
R = Menyatakan koefisien korelasi antara kriterium dengan prediktor-
prediktornya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
5) Menghitung persamaan regresi linier multipel digunakan rumus:
= a0 + a1X1 + a2X2
(Sudjana, 2002: 348)
Koefisien-koefisien a0, a1, dan a2 dapat dihitung dengan menggunakan
rumus:
a0 = Y a1X1 a2X2
a1 =
a2 =
(Sudjana, 2002: 349)
6) Mencari sumbangan relatif dan sumbangan efektif X1 dan X2 terhadap Y
a. Mencari sumbangan relatif masing-masing prediktor terhadap
kriterium Y dengan rumus:
Prediktor X1 : SR% =
Prediktor X2 : SR% =
(Sutrisno Hadi, 2001: 45)
b. Mencari sumbangan efektif masing-masing prediktor terhadap
kreterium Y terlebih dahulu mencari garis regresi dengan rumus:
R2 =
Mencari sumbangan efektif X1 terhadap Y dengan rumus:
SE% X1 = SR% X1 × R2
Mencari sumbangan efektif X2 terhadap Y dengan rumus:
SE% X2 = SR% X2 × R2
Dimana R2 = Efektifitas garis regresi.
(Sutrisno Hadi, 2001: 46)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
Deskripsi data adalah gambaran tentang hasil pengumpulan data dari
tiap-tiap variabel yang diteliti. Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel yang
akan diteliti. Adapun variabel-variabel tersebut adalah:
1. Strategi mengajar guru sebagai variabel bebas pertama (X1)
2. Media pembelajaran sebagai variabel bebas kedua (X2)
3. Prestasi belajar siswa sebagai variabel terikat (Y)
Dari ketiga variabel tersebut diperoleh data dengan teknik angket dan
teknik dokumentasi. Teknik angket digunakan untuk memperoleh data mengenai
kemandirian belajar siswa dan fasilitas belajar di sekolah, sedangkan teknik
dokumentasi digunakan untuk memperoleh data prestasi belajar siswa.
Sebelum angket digunakan sebagai istrumen penelitian maka terlebih
dahulu dilakukan try out angket dengan tujuan untuk mengetahui adanya
item-item soal yang tidak memenuhi syarat validitas dan reliabilitas angkat
sebagai instrumen penelitian. Dalam penelitian ini try out angket dilakukan pada
10 orang siswa di luar sampel penelitian. Berdasarkan hasil analisis try out atau
uji coba yang telah dilakukan terdapat 6 item soal yang tidak valid dari
keseluruhan item soal sejumlah 47, yaitu item soal nomor 4, 9, 16, 28, 32, dan 42.
Item soal yang tidak valid tersebut didrop dari angket karena sudah terwakili oleh
item soal yang lain. Selanjutnya, item soal yang valid sebanyak 41 digunakan
sebagai instrumen dalam penelitian ini.
Melalui proses tabulasi data strategi mengajar guru, media pembelajaran,
dan prestasi belajar mata pelajaran KKPI yang diperoleh, peneliti mengemukakan
deskripsi data sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
1. Data Variabel Strategi Mengajar Guru (X1)
Strategi mengajar guru merupakan variabel bebas pertama (X1) yang
pengumpulan datanya dengan menggunakan angket yang disebarkan pada 49
responden. Dari hasil pengumpulan data variabel kemandirian belajar siswa
diperoleh hasil bahwa nilai tertinggi dari strategi mengajar guru adalah 71, nilai
terendah 52 (lampiran 5) sedangkan mean atau nilai rata-rata 62 dengan standar
deviasi sebesar 4,42 (lampiran 9). Jika nilai variabel strategi mengajar guru
dihitung dengan prosentase, maka nilai tertinggi strategi mengajar guru adalah
jumlah item soal x skor tertinggi jawaban, sehingga nilai tertinggi strategi
mengajar guru adalah 22 x 4 = 88. Dengan jumlah responden sejumlah 49 siswa,
maka diperoleh nilai tertinggi 88 x 49 = 4312. Jumlah nilai variabel strategi
mengajar guru berdasar 1 = 3044 (lampiran 8).
Dengan demikian strategi mengajar guru pada siswa kelas XI jurusan
Administrasi Perkantoran SMK Murni 2 Surakarta adalah 3044 : 4312 =
0,7059369 atau sebesar 70,60%. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 8.
2. Data Variabel Media Pembelajaran (X2)
Media pembelajaran merupakan variabel bebas kedua (X2) yang
pengumpulan datanya dengan menggunakan angket yang disebarkan pada 49
responden. Dari hasil pengumpulan data variabel media pembelajaran diperoleh
hasil bahwa nilai tertinggi dari media pembelajaran adalah 78, nilai terendah 58
(lampiran 7) sedangkan mean atau nilai rata-rata 67,94 dengan standar deviasi
sebesar 5,03 (lampiran 10). Jika nilai variabel media pembelajaran dihitung
dengan prosentase, maka nilai tertinggi media pembelajaran adalah jumlah item
soal x skor tertinggi jawaban, sehingga nilai tertinggi fasilitas belajar di sekolah
adalah 25 x 4 = 100. Dengan jumlah responden sejumlah 49 siswa, maka
diperoleh nilai tertinggi 100 x 49 = 4900. Jumlah nilai variabel media
2 = 3335 (lampiran 8).
Dengan demikian tingkat intensitas media pembelajaran kelas XI jurusan
Administrasi Perkantoran SMK Murni 2 Surakarta adalah 3335 : 4900 =
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
0,6806122 atau sebesar 68,06%. Data selengkapnya dapat dilihaat pada lampiran
8.
3. Data Variabel Prestasi Belajar Siswa (Y)
Prestasi belajar mata pelajaran KKPI adalah variabel terikat (Y). Data
yang terkumpul melalui teknik dokumentasi yaitu nilai rapot semester ganjil siswa
kelas XI jurusan Administrasi Perkantoran SMK Murni 2 Surakarta. Nilai
tertinggi dari variabel prestasi belajar mata pelajaran KKPI adalah 8 nilai terendah
6,8 (lampiran 7) sedangkan mean atau nilai rata-rata 7,377 dengan standar deviasi
sebesar 0,299 (lampiran 11). Jika nilai variabel prestasi belajar mata pelajaran
KKPI dihitung dalam prosentase, dengan diketahui nilai tertinggi yang diperoleh
10 dan jumlah responden sebanyak 49 siswa, maka diperoleh nilai tertinggi
variabel mata pelajaran KKPI adalah 10 x 49 = 490. Jika nilai variabel prestasi
(lampiran 8). Dengan demikian prestasi belajar mata pelajaran KKPI siswa kelas
XI SMK Negeri I Karanganyar adalah 361,9 : 490 = 0,7385714 atau sebesar
73,86%. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 8.
B. Pengujian Persyaratan Analisis
Dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis korelasi dan regresi
linier ganda. Sebelum mengadakan pengujian hipotesis untuk analisis regresi
linier ganda ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, yaitu:
1. Populasi harus berdistribusi normal.
2. Uji linearitas harus menunjukkan kelinierannya,
3. Tidak terdapat hubungan yang berarti di antara variabel bebas yang satu
dengan yang lainnya,
Untuk lebih jelasnya maka berikut ini diuraikan mengenai uji persyaratan
analisis data yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diambil
dari populasi memiliki distribusi normal atau tidak. Distribusi normal yang
dimaksud adalah penyebaran nilai-nilai dari sampel yang dimiliki oleh
masing-masing variabel dapat mencerminkan populasinya. Hasil uji persyaratan
analisis data yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Uji Normalitas Variabel X1
Langkah pertama membuat tabel kerja (lampiran 9), kemudian dilakukan
perhitungan sesuai dengan langkah dan rumusnya. Dari hasil perhitungan dengan
rumus chi kuadrat diperoleh hitung = 5,93 (lampiran 9). Hasil tersebut
dikonsultasikan dengan tabel pada dk = 4 dan taraf signifikansi sebesar 5%
diperoleh tabel = 9,488. Oleh karena hitung lebih kecil dari tabel atau 5,93 <
9,488 maka dapat dinyatakan bahwa sampel yang diambil berasal dari populasi
yang berdistribusi normal.
b. Uji Normalitas Variabel X2
Langkah pertama membuat tabel kerja (lampiran 10), kemudian dilakukan
perhitungan sesuai dengan langkah dan rumusnya. Dari hasil perhitungan dengan
rumus chi kuadrat diperoleh hitung = 2,79 (lampiran 10). Hasil tersebut
dikunsultasikan dengan tabel pada dk = 4 dan taraf signifikansi sebesar 5%
diperoleh tabel = 9,488 Oleh karena hitung lebih kecil dari tabel atau 2,79 <
9,488 maka dapat dinyatakan bahwa sampel yang diambil berasal dari populasi
yang berdistribusi normal.
c. Uji Normalitas Variabel Y
Langkah pertama membuat tabel kerja (lampiran11), kemudian dilakukan
perhitungan sesuai dengan langkah dan rumusnya. Dari hasil perhitungan dengan
rumus chi kuadrat diperoleh hitung = 0,99. Hasil tersebut dikunsultasikan
dengan tabel pada dk = 4 dan taraf signifikansi sebesar 5% diperoleh tabel =
9,488. Oleh karena hitung lebih kecil dari tabel atau 0,99 < 9,488 maka dapat
dinyatakan bahwa sampel yang diambil berasal dari populasi yang berdistribusi
normal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
2. Uji Linearitas
Uji linearitas digunakan untuk menguji apakah ada hubungan yang linear
antara variabel yang diukur atau tidak. Kelinearan yang dimaksud adalah bahwa
setiap kenaikan nilai variabel bebas akan diikuti pula oleh kenaikan variabel
terikat.
a. Uji Linearitas X1 terhadap Y
Setelah dibuat tabel kerja (lampiran 12), selanjutnya dilakukan
perhitungan sesuai dengan rumus yang telah ditetapkan (lampiran 13) sehingga
diperoleh harga-harga sebagai berikut:
1) JK (G) = 1,9496667
2) JK (TC) = 0,8346
3) df (TC) = 15
4) df (G) = 32
5) RJK (TC) = 0,05564
6) RJK (G) = 0,060927
7) Fhitung = 0,91297209
Dari hasil perhitungan menunjukkan bahwa Fhitung = 0,91297209 = 0,9.
Harga ini kemudian dikonsultasikan dengan harga Ftabel sebesar 4,1 pada taraf
signifikansi sebesar 5% dengan dk pembilang = 15 dan dk penyebut = 32
diperoleh Ftabel = 2,13. Karena Fhitung < Ftabel atau 0,9 < 2,13, maka dapat
dinyatakan bahwa X1 linier terhadap Y.
b. Uji Linearitas X2 terhadap Y
Setelah dibuat tabel kerja (lampiran 14), selanjutnya dilakukan
perhitungan sesuai dengan rumus yang telah ditetapkan (lampiran 15) sehingga
diperoleh harga-harga sebagai berikut:
1) JK (G) = 2,2903333
2) JK (TC) = 0,6314
3) df (TC) = 15
4) df (G) = 32
5) RJK (TC) = 0,042093
6) RJK (G) = 0,071573
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
7) Fhitung = 0,58798883
Dari hasil perhitungan menunjukkan bahwa Fhitung = 0,58798883 = 0,59.
Harga ini kemudian dikonsultasikan dengan harga Ftabel pada taraf signifikansi
sebesar 5% dengan dk pembilang = 15 dan db penyebut = 32 diperoleh Ftabel = 4,1.
Karena Fhitung < Ftabel atau 0,59 < 4,1, maka dapat dinyatakan bahwa X2 linier
terhadap Y.
3. Uji Indepedensi
Dari hasil perhitungan sesuai dengan rumusnya, diperoleh hasil rhitung =
0,253 (lampiran 16). Hasil tersebut kemudian dikonsultasikan dengan tabel N =
49 siswa dan taraf signifikansi sebesar 5% diperoleh rtabel = 0,281. Karena rhitung
< rtabel atau 0,253 < 0,281, maka dapat dinyatakan bahwa antara X1 dan X2 tidak
menunjukkan adanya hubungan yang berarti.
C. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam suatu penelitian dimaksudkan untuk
mengetahui apakah dihipotesis yang diajukan diterima atau tidak. Hipotesis
diterima apabila data yang terkumpul dapat membuktikan pernyataan di dalam
hipotesis. Sebaliknya hipotesis ditolak apabila data yang telah terkumpul tidak
dapat membuktikan pernyataan di dalam hipotesis. Pengajuan hipotesis ini dengan
menggunakan teknik analisis regresi ganda dan dapat dilakukan setelah
syarat-syarat analisis data telah terpenuhi.
Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis ini meliputi analisis data,
penafsiran pengujian hipotesis dan kesimpulan hipotesis. Penjelasan dari
masing-masing langkah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Analisis Data
a. Tabulasi Data
Sebagai langkah awal dari analisis data adalah terlebih dahulu membuat
tabulasi data strategi mengajar guru (X1), media pembelajaran (X2) dan prestasi
belajar KKPI (Y) seperti yang ada pada lampiran 8. Dari hasil perhitungan
diperoleh harga-harga sebagai berikut:
N = 49
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
1 = 3044
2 = 3335
Y = 361,9
= 190028
= 228233 2 = 2676,7
1Y = 22513
2Y = 24665
1X2 = 207451
b. Menghitung Koefisien Korelasi Sederhana X1 Terhadap Y dan X2 Terhadap Y
1) Koefisien Korelasi X1 Terhadap Y
Sesuai dengan langkah yang ada dan rumus yang telah ditetapkan
(lampiran 17) diperoleh hasil sebagai berikut:
rX1Y = 0,517
rtab = 0,281
Dari hasil perhitungan diperoleh rX1Y = 0,517. Hasil tersebut
dikonsultasikan dengan rtab = 0,281 dengan N = 49 pada taraf signifikansi
5%. Karena rX1Y > rtab atau 0,517 > 0,281 menunjukkan bahwa variabel X1
terhadap Y ada hubungan yang berarti. Sehingga terdapat hubungan yang
signifikansi antara X1 terhadap Y.
2) Koefisien Korelasi X2 Terhadap Y
Sesuai dengan langkah yang ada dan rumus yang telah ditetapkan
(lampiran 18) diperoleh hasil sebagai berikut:
rX2Y = 0,481
rtab = 0,281
Dari hasil perhitungan diperoleh rX2Y = 0,481. Hasil tersebut
dikonsultasikan dengan rtab = 0,281 dengan N = 49 pada taraf signifikansi
5%. Karena rX2Y > rtab atau 0,481 > 0,281 menunjukkan bahwa variabel X2
terhadap Y ada hubungan yang berarti. Sehingga terdapat hubungan yang
signifikansi antara X2 terhadap Y.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
c. Menghitung Koefisien Mutipel X1 dan X2 Terhadap Y
Berdasarkan hasil analisis diperoleh harga R2 = 0,3977 (lampiran20)
dan untuk menguji keberanian koefisien korelasi dilakukan uji F dan diperoleh
Freg= 15,190 pada taraf signifikasi 5% dengan dk pembilang = 2 dan dk
penyebut = 46 diperoleh harga Ftabel sebesar 3,25, karena Fhitung > Ftabel atau
15,190 > 3,25 maka hipotesis alternatif diterima yaitu ada pengaruh yang
signifikan antara X1 dan X2 secara bersama-sama terhadap Y.
d. Uji Signifikansi Antara Kriterium Dengan Prediktor-prediktornya
Dari perhitungan yang telah dilakukan (lampiran 20) dapat diketahui
bahwa koefisien korelasi antara variabel bebas dengan kriterium (R2) adalah
0,3977. Dari harga-harga tersebut dimasukkan dalam rumus, diperoleh nilai
Fhitung= 15,19. Hasil tersebut dikonsultasikan dengan nilai Ftabel=3,25 dengan
dk = 2 lawan 46 dan taraf signifikansi 5%. Karena Fhitung > Ftabel atau 15,19 >
3,25, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan
antara X1 dan X2 secara bersama-sama terhadap Y. Dan jika dilihat R2 =
0,3977, maka berarti bahwa strategi mengajar guru (X1) dan media
pembelajaran (X2) memberikan pengaruh terhadap prestasi belajar KKPI (Y)
sebesar 39,77% adapun sisanya 60,23% dipengaruhi oleh variabel-variabel
yang tidak tercakup dalam penelitian ini.
e. Menghitung Persamaan Garis Regresi Linier Multipel
Menghitung persamaan regresi linier multipel seperti pada lampiran
1
+ 0,021 X2. Hasil ini berarti setiap peningkatan atau penurunan strategi
mengajar guru sebesar satu unit akan diikuti dengan peningkatan atau
penurunan prestasi belajar KKPI sebesar 0,027. Demikian halnya dengan
setiap peningkatan atau penurunan media pembelajaran sebesar satu unit,
maka akan diikuti dengan peningkatan atau penurunan prestasi belajar KKPI
sebesar 0,021.
f. Menghitung Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif X1 dan X2 Terhadap
Y
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
Dari perhitungan yang telah dilakukan (lampiran 21), dapat diketahui
bahwa:
1) Sumbangan relatif strategi mengajar guru (X1) terhadap prestasi belajar
KKPI (Y) sebesar 54,82%. Sumbangan media pembelajaran (X2) terhadap
prestasi belajar KKPI (Y) sebesar 45,18%.
2) Sumbangan efektif strategi mengajar guru (X1) terhadap prestasi belajar
KKPI (Y) sebesar 21, 80 %. Sumbangan efektif media pembelajaran (X2)
terhadap prestasi belajar KKPI (Y) sebesar 17, 97 %.
3) Setelah sumbangan masing-masing variabel diketahui, dapat dinyatakan
bahwa strategi mengajar guru dan media pembelajaran secara
bersama-sama dapat mempengaruhi prestasi belajar KKPI. Persentase
sumbangan yang diberikan oleh strategi mengajar lebih besar daripada
sumbangan yang diberikan oleh media pembelajaran.
2. Penafsiran Pengujian Hipotesis
Setelah dilakukan analisis data untuk pengujian hipotesis, selanjutnya
dilakukan penafsiran pengujian hipotesis. Penafsiran terhadap regresi linier hanya
dapat dipertanggungjawabkan bila Freg yang diperoleh berarti atau signifikan.
Penafsiran hipotesis dapat dilakukan sebagai berikut:
a. Korelasi Sederhana X1 Terhadap Y
Dari pengujian hasil analisis data, untuk mengetahui keberartian strategi
mengajar guru (X1) terhadap prestasi belajar KKPI (Y) diperoleh nilai rhitung
sebesar 0,517, sedangkan pada taraf signifikansi 5%, N = 49 responden
diperoleh rtabel = 0,281. Dengan demikian maka rhitung lebih besar dari rtabel atau
0,517 > 0,281, sehingga dapat ditafsirkan bahwa pengaruh strategi mengajar
guru terhadap prestasi belajar KKPI adalah signifikan. Besar sumbangan
relatif strategi mengajar guru terhadap prestasi belajar KKPI adalah sebesar
54,82% dan sumbangan efektifnya sebesar 21,80%. Hal ini menunjukkan
bahwa strategi mengajar guru dalam mempengaruhi prestasi belajar KKPI
tidaklah mutlak karena masih banyak faktor lain yang berpengaruh terhadap
prestasi belajar KKPI yang tidak tercakup dalam penelitian ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
b. Korelasi Sederhana X2 Terhadap Y
Dari pengujian hasil analisis data, untuk mengetahui keberartian media
pembelajaran (X2) terhadap prestasi belajar KKPI (Y) diperoleh nilai r hitung
sebesar 0,481, sedangkan pada taraf signifikansi 5%, N = 49 responden
diperoleh rtabel = 0,312. Dengan demikian maka rhitung lebih besar dari rtabel atau
0,481 > 0,281, sehingga dapat ditafsirkan bahwa pengaruh media
pembelajaran terhadap prestasi belajar KKPI adalah signifikan. Besar
sumbangan relatif media pembelajaran terhadap prestasi belajar KKPI adalah
sebesar 45,18% dan sumbangan efektifnya sebesar 17,97%. Hal ini
menunjukkan bahwa media pembelajaran dalam mempengaruhi prestasi
belajar KKPI tidaklah mutlak karena masih banyak faktor lain yang
berpengaruh terhadap prestasi belajar KKPI yang tidak tercakup dalam
penelitian ini.
c. Korelasi Multipel X1 dan X2 Terhadap Y
Dari hasil perhitungan korelasi antara X1 dan X2 terhadap Y diperoleh
Fhitung sebesar 15,19 sedangkan Ftabel sebesar 3,25 dengan dk = 2 lawan 46 dan
taraf signifikansi 5%. Karena Fhitung > Ftabel atau 15,19 > 3,25. Oleh karena itu,
dapat ditafsirkan bahwa pengaruh strategi mengajar guru dan media
pembelajaran terhadap prestasi belajar KKPI adalah signifikan. Ini berarti
bahwa strategi mengajar guru dan media pembelajaran mempengaruhi prestasi
belajar KKPI secara bersama-sama. Berdasarkan hasil perhitungan diperolah
nilai R2 adalah sebesar 0,3977. Hal ini berarti strategi mengajar guru dan
media pembelajaran secara bersama-sama mampu menjelaskan prestasi belajar
KKPI sebesar 39,77% dan selebihnya sebesar 60,23% dijelaskan oleh variabel
lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.
d. Persamaan Garis Regresi Linier Multipel
Berdasarkan persamaan garis linear multipe
4,306 + 0,027 X1 + 0,021 X2 dapat dijelaskan bahwa setiap peningkatan atau
penurunan strategi mengajar (X1) sebesar satu unit akan diikuti dengan
peningkatan atau penurunan prestasi belajar KKPI (Y) sebesar 0,027.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
Demikian halnya dengan setiap peningkatan atau penurunan media
pembeljaran (X2) sebesar satu unit, maka akan diikuti dengan peningkatan
atau penurunan prestasi belajar KKPI sebesar 0,021
3. Kesimpulan Pengujian Hipotesis
Setelah dilakukan pengujian hipotesis dan penafsiran pengujian hipotesis,
maka selanjutnya dikemukakan kesimpulan pengujian hipotesis. Kesimpulan
pengujian hipotesis yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut:
a. Hipotesis 1
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, diperoleh nilai rhitung > rtabel atau
0,517 > 0,281 sehingga Ha diterima Ho ditolak pada taraf signifikansi 5%. Jadi
mengajar guru terhadap prestasi belajar pada mata diklat KKPI siswa kelas XI
jurusan Administrasi Perkantoran SMK Murni 2 Surakarta tahun pelajaran
b. Hipotesis 2
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, diperoleh nilai rhitung > r tabel atau
0,481 > 0,281 sehingga Ha diterima Ho ditolak pada taraf signifikansi 5%. Jadi
hipotesis
pembelajaran terhadap prestasi belajar pada mata diklat KKPI siswa kelas XI
jurusan Administrasi Perkantoran SMK Murni 2 Surakarta tahun pelajaran
c. Hipotesis 3
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, diperoleh nilai Fhitung > Ftabel atau
15,19 > 3,25 sehingga Ha diterima Ho ditolak pada taraf signifikansi 5%. Jadi
mengajar guru dan media pembelajaran secara bersama-sama terhadap prestasi
belajar pada mata diklat KKPI siswa kelas XI jurusan Administrasi Perkantoran
D. Pembahasan Hasil Analisis Data
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dikemukakan di atas, maka
dilakukan pembahasan hasil analisis data. Pembahasan hasil analisis penelitian ini
dapat dikemukakan sebagai berikut:
1. Strategi Mengajar Guru
Tingkat kemandirian belajar siswa kelas XI jurusan Administrasi
Perkantoran SMK Murni 2 Surakarta sebesar 95,12%. Angka tersebut diperoleh
dengan membandingkan hasil angket yang telah disebarkan kepada responden
dengan skor tertinggi kriterium setiap variabel.
Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa strategi mengajar dapat
berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa di sekolah. Dengan adanya strategi
mengajar dari guru, seperti pemberian motivasi dari guru kepada siswa untuk rajin
belajar, dan penggunaan metode mengajar yang bervariasi. Strategi mengajar guru
juga dapat ditunjukkan dengan cara pemberian pujian kepada siswa, agar siswa
dapat bersemangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Strategi mengajar
guru juga dapat diperlihatkan dengan cara guru menjelaskan materi, yaitu dengan
disertai contoh-contoh yang relevan dengan materi yang sedang dibahas. Salah
satu strategi lain yang digunakan guru adalah apabila menyampaikan materi,
dilakukan dengan jelas dan sesuai dengan karakteristik siswa. Hal ini dibuktikan
dengan skor tinggi pada item soal nomor 3, 8, 1, dan 7 yaitu 181, 173, 170, dan
170.
Sementara itu, tingkat strategi mengajar guru yang belum terpenuhi
dengan baik ditunjukkan dengan adanya skor yang rendah pada beberapa item
soal, antara lain item soal nomor 6 dengan skor 128 dan juga item soal nomor 10
dengan skor 135. Di mana guru belum datang lebih awal. Selain itu guru juga
belum berkeliling kelas untuk menambah semangat kegiatan belajar siswa.
Berdasarkan item-item soal yang memiliki skor yang rendah pada variabel strategi
mengajar guru, dapat ditekankan bahwa guru sebagai contoh untuk siswa, salah
satu strategi yang harus dilakukan adalah dengan cara selalu datang lebih awal ke
dalam kelas. Selain itu guru juga harus lebih memperhatikan keadaan siswa dalam
kegiatan pembelajaran. Dengan adanya strategi mengajar yang tepat, maka
prestasi belajar siswa akan tercapai secara optimal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
2. Media Pembelajaran
Tingkat media pembelajaran di SMK Murni 2 Surakarta sebesar 68,06%.
Angka tersebut diperoleh dengan membandingkan hasil angket yang telah
disebarkan kepada responden dengan skor tertinggi kriterium setiap variabel.
Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa media pembelajaran dapat
berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Dengan kelengkapan dan
ketersediaan media pembelajaran yang memadai di sekolah besar kemungkinan
untuk siswa dapat mencapai prestasi belajar yang maksimal, karena dengan
adanya kelengkapan media pembelajaran akan memudahkan dalam kegiatan
belajar mengajar yang akhirnya akan berpengaruh positif pada prestasi belajar
siswayang tinggi. Kaitannya dengan mata pelajaran KKPI, bahwa media
pembelajaran yang ada dalam hal ini adalah seperangkat komputer, modul
pembelajaran, LKS, LCD harus dapat mendukung segala bentuk kegiatan belajar
mengajar yang dilaksanakan. Dalam hal ini, media komputer harus memadai
sesuai dengan jumlah siswa yang ada. Modul pembelajaran juga disesuaikan
dengan materi yang sedang disampaikan. Selain itu penggunaan LCD juga
dilengkapi dengan tampilan materi yang menarik, agar siswa dapat dengan mudah
memahami materi yang disampaikan. Hal tersebut ditunjukkan dengan skor yang
tinggi pada item soal nomor 25, 23 dan 47 dengan skor 172, 171, dan 169.
Selain itu media pembelajaran yang belum terpenuhi yang belum
terpenuhi dengan baik ditunjukkan dengan skor yang rendah pada beberapa item
soal yaitu item soal nomor 44 dan juga 26 dengan skor 140 dan 141. Hal tersebut
menyangkut tentang penggunaan modul dan media LKS. Dalam hal ini guru tidak
menggunakan buku panduan, sehingga siswa tidak bisa belajar sendiri tanpa
panduan dari guru. Dengan demikian dapat menghambat siswa untuk dapat
belajar apabila tidak dalam kegiatan pembelajaran atau tanpa panduan dari guru.
Dengan adanya beberapa hal yang dapat menghambat kegiatan belajar
mengajar tersebut maka sebaiknya pihak sekolah harus memperhatikan baik-baik
tentang kondisi media pembelajaran, misalnya dengan melakukan perawatan
terhadap komputer dan menambah media pembelajaran pada mata diklat KKPI
sehingga tidak aka nada hal- hal yang menghambat kegiatan pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
3. Prestasi Belajar KKPI
Berdasarkan pengumpulan data nilai rapor akhir semester mata pelajaran
KKPI kelas XI jurusan Administrasi Perkantoran SMK Murni 2 Surakarta,
menunjukkan prestasi siswa sebesar 78,86%. Bila melihat tingkat strategi
mengajar guru sebesar 95,12% dan media pembelajaran sebesar 68,06%, maka
prestasi belajar siswa yang telah dicapai tersebut perlu terus ditingkatkan lagi.
Dari data yang diperoleh, dapat diketahui bahwa siswa yang mempunyai
skor tinggi dalam variabel strategi mengajar guru dan media pembelajaran
mempunyai nilai yang tinggi juga dalam prestasi belajar. Hal ini menunjukkan
bahwa strategi mengajar guru dan media pembelajaran secara bersama-sama dapat
mempengaruhi prestasi belajar siswa. Dengan adanya strategi mengajar guru yang
tepat siswa ditunjang dengan kelengkapan dan ketersediaan media pembelajaran
yang memadai maka prestasi belajar siswa dapat dicapai dengan optimal.
Namun kedua hal tersebut tidak semata-mata sebagai faktor mutlak yang
mempengaruhi prestasi belajar siswa, akan tetapi masih banyak faktor yang
lainnya yang tidak tercakup dalam penelitian ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dan analisis data yang dilakukan,
maka kesimpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Terdapat pengaruh yang signifikan antara strategi mengajar guru terhadap
prestasi belajar mata pelajaran Ketarampilan Komputer dan Pengelolaan
Informasi siswa kelas XI jurusan Administrasi Perkantoran SMK Murni 2
Surakarta tahun pelajaran 2009/2010.
2. Terdapat pengaruh yang signifikan antara media pembelajaran terhadap
prestasi belajar mata pelajaran Keterampilan Komputer dan Pengelolaan
Informasi siswa kelas XI jurusan Administrasi Perkantoran SMK Murni 2
Surakarta tahun pelajaran 2009/2010.
3. Terdapat pengaruh yang signifikan antara strategi mengajar guru dan media
pembelajaran secara bersama-sama terhadap prestasi belajar mata pelajaran
Ketarampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi siswa kelas XI jurusan
Administrasi Perkantoran SMK Murni 2 Surakarta tahun pelajaran 2009/2010.
Selain kesimpulan di atas, temuan lain yang dapat dikemukakan oleh
peneliti adalah sebagai berikut:
1. Tingkat pencapaian strategi mengajar guru kelas XI jurusan Administrasi
Perkantoran tahun pelajaran 2009/2010 adalah sebesar 95,12%, tingkat
pencapaian media pembelajaran adalah sebesar 68,06%. Sedangkan tingkat
pencapaian prestasi belajar KKPI siswa kelas XI SMK Murni 2 Surakarta
tahun pelajaran 2009/2010 adalah sebesar 78,86%.
2. Dari hasil persamaan garis regresi linear diperoleh:
= 4,306 + 0,027 X1 + 0,021 X2.
Hasil tersebut di atas berarti setiap peningkatan atau penurunan strategi
mengajar guru sebesar satu unit akan diikuti dengan peningkatan atau
penurunan prestasi belajar KKPI sebesar 0,027. Demikian halnya dengan
setiap peningkatan atau penurunan media pembelajaran sebesar satu unit,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
maka akan diikuti dengan peningkatan atau penurunan prestasi belajar KKPI
sebesar 0,021.
3. Besarnya sumbangan yang diberikan oleh masing-masing variabel adalah
sebagai berikut:
a. Sumbangan relatif strategi mengajar guru (X1) terhadap prestasi belajar
KKPI (Y) sebesar 54,82%.
b. Sumbangan relatif media pembelajaran (X2) terhadap prestasi belajar
KKPI (Y) sebesar 45,18%.
c. Sumbangan efektif strategi mengajar guru (X1) terhadap prestasi belajar
KKPI (Y) sebesar 21,80%.
d. Sumbangan efektif media pembelajaran (X2) terhadap prestasi belajar
KKPI (Y) sebesar 17,97%.
B. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka dapat ditemukan implikasi hasil
penelitian yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Terdapat pengaruh yang positif antara strategi mengajar guru terhadap prestasi
belajar. Dengan demikian strategi mengajar guru memberikan kontribusi yang
besar dalam upaya peningkatan prestasi belajar KKPI. Tingginya sumbangan
relatif dari strategi mengajar guru (54,82%) memberikan dampak yang positif
terhadap prestasi belajar siswa. Adanya strategi mengajar guru yang tepat
diikuti dengan kesadaran tentang pentingnya belajar akan dapat meningkatkan
motivasi belajar yang pada akhirnya akan berdampak pada pencapaian prestasi
belajar siswa yang optimal. Selain implikasi yang dilihat dari pihak siswa,
dapat juga dilihat implikasi dari pihak guru, yaitu strategi mengajar guru dapat
ditingkatkan untuk menajdi lebih baik, yaitu dengan berusaha menggunakan
berbagai model pembelajaran yang kreatif dan inovatif agar menjadi
profesional.
2. Terdapat pengaruh yang positif antara media pembelajaran terhadap prestasi
belajar. Dengan demikian ,media pembelajaran memberikan kontribusi yang
besar dalam upaya peningkatan prestasi belajar KKPI. Tingginya sumbangan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
relatif tingkat media pembelajaran (45,18%) memberikan dampak yang positif
terhadap prestasi belajar siswa. Ketersediaan dan kelengkapan media
pembelajaran akan menunjang kegiatan belajar mengajar dapat berjalan
dengan lancar. Siswa akan dapat belajar dengan nyaman tanpa khawatir
kekurangan media pembelajaran. Dengan demikian, kegiatan pembelajaran
akan berlangsung maksimal. Selain dari pihak siswa, juga dapat dilihat dari
pihak guru, yaitu guru dapat meningkatkan penggunaan media pembelajaran
yang lebih inovatif dan kreatif.
3. Hasil penelitian ini memberikan informasi bagi kepala sekolah bahwa prestasi
belajar dapat dipengaruhi oleh faktor strategi mengajar guru dan media
pembelajaran. Implikisi bagi guru dan siswa akan dapat termotivasi untuk
mencapai sasaran pembelajaran sehingga prestasi belajar siswa dalam mata
diklat KKPI dapat meningkat. Oleh karena itu, apabila prestasi belajar siswa
sudah mencapai nilai yang maksimal, juga akan berdampak bagi pihak
sekolah, yaitu akan meningkatkan daya tawar dan daya saing SMK Murni 2
Surakarta sebagai SMK swasta.
4. Bagi para peneliti yang melakukan penelitian tentang permasalahan yang
berhubungan dengan strategi mengajar guru dan media pembelajaran, maka
hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu referensi maupun salah
satu sumber teori yang dapat digunkan sebagai materi penunjang dalam
penelitian yang berhubungan dengan materi tersebut.
Di samping dari hasil penelitian ini, penelitian ini juga dapat digunakan
sebagai dasar pengembangan penelitian selanjutnya karena masih banyak faktor
lain yang mempengaruhi prestasi belajar siswa.
C. Saran
Berdasarkan simpulan dan implikasi hasil penelitian yang telah peneliti
kemukakan di atas, sebagai sumbangan pemikiran dalam upaya mewujudkan
prestasi belajar KKPI yang optimal pada siswa kelas XI jurusan Administrasi
Perkantoran SMK Murni 2 Surakarta tahun pelajaran 2009/2010, maka peneliti
mengemukakan saran sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
1. Kepada siswa
a. Hendaknya siswa lebih memperhatkan guru saat guru mengajar, dan tidak
terpengaruh walaupun guru tidak datang lebih awal atau pun guru tidak
memperhatikan siswa satu per satu. Hal ini berdasarkan angket penelitian yang
menunjuk pada item nomor 6 dengan nilai 128 serta item nomor 10 dengan
nilai 135 (lampiran 7).
b. Hendaknya siswa tidak mudah terpengaruh terhadap kurangnya media yang
diberika guru, seperti modulpembelajaran dan LKS untuk latihan sola. Hal ini
berdasarkan angket penelitian yang menunjuk pada item nomor 26 dengan nilai
141 dan item nomor 44 dengan nilai 140 (lampiran 7).
2. Kepada guru
Hendaknya guru datang lebih awal saat akan memulai pelajaran, sehingga siswa
juga akan termotivasi untuk datang atau masuk ke dalam kelas saat akan memulai
pelajaran. Hal ini bertujuan agar saat pelajaran dimulai, siswa sudah siap dan sudah
menyiapkan keperluan untuk pelajaran tersebut. Selain itu, karena pada mata diklat
KKPI siwa memerlukan perhatian satu per satu dari guru, maka hendaknya guru
berkeliling kelas agar siswa merasa diperhatikan guru dan siswa dapat
berkomunikasi secara langsung kepada guru apabila mendapat kesulitan. Hal ini
berdasarkan angket penelitian yang menunjuk pada item nomor 6 dengan nilai 128,
dan item nomor 10 dengan nilai 135 (lampiran 7). Dalam hal ini guru juga
diharapkan untuk menerapkan model pembelajaran yang kreatif dan inovatif.
Misalnya member tugas yang terstruktur kepada siswa, agar siswa selalu belajar
walaupun di luar jam pelajaran.
3. Kepada kepala sekolah
Hendaknya kepala sekolah senantiasa meningkatkan dan memperhatikan lagi
mengenai strategi mengajar guru atau kegiatan guru pada saat mengajar di kelas.
Selain itu kepala sekolah hendaknya meningkatkan dan memperhatikan
kelengkapan dan kelayakan media pembelajaran di sekolah. Hal ini berdasarkan
angket penelitian yang menunjuk pada item nomor 6 dan 10dengan nilai 128 dan
135, serta item nomor 44 dan 26 dengan nilai 140 dan 141 (lampiran 8).