Corpus Alienum Dan Oftalmia Simpatika

Post on 24-Dec-2015

75 views 12 download

description

corpus alienum dan oftalmia simpatika

Transcript of Corpus Alienum Dan Oftalmia Simpatika

Corpus Alienum pada Mata

Ichsan Haldiansyah Putra

Definisi

• Corpus alienum adalah benda asing, merupakan salah satu penyebab terjadinya cedera mata, sering mengenai sclera, kornea, dan konjungtiva.

Benda yang masuk ke dalam bola mata dibagi dalam beberapa kelompok, yaitu:

• Benda logam emas, perak, platina, timah, besi tembaga

• Benda bukan logam batu, kaca, bahan pakaian

• Benda inert, adalah benda yang terbuat dari bahan-bahan yang tidak menimbulkan reaksi jaringan mata, jika terjadi reaksinya hanya ringan dan tidak mengganggu fungsi mata emas, platina, batu, kaca, dan porselin

• Benda reaktif, terdiri dari benda-benda yang dapat menimbulkan reaksi jaringan mata sehingga mengganggu fungsi mata timah hitam, seng, nikel, alumunium, tembaga

Beratnya kerusakan pada organ-organ di dalam bola mata tergantung dari :

• Besarnya corpus alienum,• Kecepatan masuknya,• Ada atau tidaknya proses infeksi,• Jenis bendanya.

Penyebab

• Penyebab cedera mata pada pemukaan mata adalah:– Percikan kaca, besi, keramik– Partikel yang terbawa angin– Ranting pohon– Dan sebagainya

Gambaran Klinik

• Gejala yang ditimbulkan berupa:– Nyeri– sensasi benda asing– Fotofobia– mata merah dan mata berair banyak

• Dalam pemeriksaan oftalmologi, ditemukan: – visus normal atau menurun– adanya injeksi konjungtiva atau injeksi siliar– terdapat benda asing pada bola mata– fluorescein (+)

Diagnosis

• Diagnosis corpus alienum dapat ditegakkan dengan :– Anamnesis kejadian trauma– Pemeriksaan tajamm penglihatan kedua mata– Pemeriksaan dengan oftalmoskop– Pemeriksaan keadaan mata yang terkena trauma– Bila ada perforasi, maka dilakukan pemeriksaan x-

ray orbita •  

Penatalaksanaan

• mengeluarkan benda asing tersebut dari bola mata

• Bila lokasi corpus alienum berada di palpebra dan konjungtiva, kornea maka dengan mudah dapat dilepaskan setelah pemberian anatesi lokal Untuk mengeluarkannya, diperlukan kapas lidi atau jarum suntik tumpul atau tajam.

• Arah pengambilan, dari tengah ke tepi• Bila benda bersifat magnetik, maka dapat

dikeluarkan dengan magnet portable. • Kemudian diberi antibiotik lokal, siklopegik,

dan mata dibebat dengan kassa steril dan diperban.

• Pecahan besi yang terletak di iris, dapat dikeluarkan dengan dibuat insisi di limbus melalui insisi tersebut ujung dari magnit dimasukkan untuk menarik benda asing, bila tidak berhasil dapat dilakukan iridektomi dari iris yang mengandung benda asing tersebut

• Pecahan besi yang terletak di dalam bilik mata depan dapat dikeluarkan dengan magnit sama seperti pada iris

• Bila letaknya di lensa juga dapat ditarik dengan magnit, sesudah insisi pada limbus kornea jika tidak berhasil dapat dilakukan pengeluaran lensa dengan ekstraksi linier untuk usia muda dan ekstraksi ekstrakapsuler atau intrakapsuler untuk usia yang tua

• Bila letak corpus alienum berada di dalam badan kaca dapat dikeluarkan dengan giant magnit setelah insisi dari sklera. Bila tidak berhasil, dapat dilakukan dengan operasi vitrektomi

Pencegahan

• Pencegahan agar tidak masuknya benda asing ke dalam mata, baik dalam bekerja atau berkendara, maka perlu menggunakan kaca mata pelindung

Oftalmia Simpatika

Ichsan Haldiansyah Putra

Definisi

• Oftalmia simpatika merupakan penyakit mata autoimun dimana didapatkan setelah trauma tembus pada satu mata yang akan menyebabkan inflamasi pada mata yang tidak terluka

Gejala Klinik

• perubahan kemampuan akomodasi • fotofobia• epifora

Pemeriksaan fisik

• derajat rendah, uveitis presisten yang berhubungan dengan granulomatosa (mutton fat, merupakan nodul kecil berpigmen pada lapisan epitel pigmen retina, dan uvea menipis)

• presipitat keratik putih• pada iris terdapat nodul infiltrasi, sinekia anterior perifer,

neovaskularisasi iris, oklusi pupil, katarak, ablasi retina eksudatif, dan papilitis

• penipisan iris difus atau iris noduler, lesi korioretinal putih kekuningan (Dalen-Fuchs nodul)

• penipisan dan infiltrasi koroid

Mutton fat

Berat, inflamasi granulomatosa bilateral menyebabkan kebutaan pada kedua mata.

Pemeriksaan funduskopi pada pasien oftalmia simpatika. Gambaran nodul Dalen-Fuchs putih kekuninganpada pertengahan perifer

Penatalaksanaan

• Terapi oftalmia simpatika diberikan berdasarkan penyebab yang diduga

• Terapi medikasi yang diberikan terdiri dari agen anti-inflamasi sistemik, termasuk kortikosteroid dan obat-obat-obatan imunomodulasi

Penatalaksanaan

• Enukleasi– Metode klasik pencegahan oftalmia simpatika adalah

melakukan enukleasi pada mata yang terluka sebelum penyakit tersebut berkembang ke mata yang satunya.

– Enukleasi yang dilakukan pada mata yang terluka dalam 2 minggu setelah trauma, merupakan pencegahan perkembangan oftalmia simpatika, tetapi hal tersebut bukan merupakan pencegahan absolute oftalmia simpatika.

– Oftalmia simpatika kadang berkembang setelah dilakukan pembedahan.

• Kortikosteroid – Apabila oftalmia simpatika telah berkembang, lini

pertama terapi sistemik adalah kortikosteroid. Sebelum digunakannya kortikosteroid sebagai pilihan terapi, prognosis visual sangatlah buruk, dan insidensi kebutaan mencapai 70%.

– Apabila terdapat infeksi, tangani terlebih dahulu infeksinya

• Immunosupresan– penggunaan kortikosteroid jangka panjang

sebaiknya dihindari pada pasien yang memiliki masalah kesehatan dan komplikasi oftalmologi atau sistemik, seperti pada diabetes mellitus, glaucoma tak terkontrol, atau masalah psikologis. Pada pasien seperti ini, terapi alternative dengan agen imunosupresan efektif dalam menekan inflamasi, sehingga dapat dilakukan penurunan dosis kortikosteroid.

– Preparat yang direkomendasikan antara lain cyclosporine A ( 5 mg/kg/hari ) pada pasien usia muda sampai 40 tahun atau azathioprine ( 2 mg/kg/hari yang dibagi dalam 3 dosis ) pada pasien usia tua.

– Karena mata dengan oftalmia simpatika biasanya diinfiltrasi banyak sel T teraktivasi, cyclosporine, merupakan inhibitor poten terhadap fungsi sel T, dapat menjadi agen terapi yang sangat efektif.

– Dosis yang disarankan untuk kombinasi cyclosporine dan kortikosteroid adalah : cyclosporine A ( 3-5 mg/kg/hari) dan prednisone ( 15-20 mg/hari).

prognosis

• Apabila diagnosis awal dan terapi tepat, pasien dengan oftalmia simpatika memiliki kesempatan untuk mempertahankan kemampuan visualnya tetap baik.