Post on 11-Dec-2015
description
Case Report“Karsinoma Penis”
Oleh :Aryati Pratama Putri, S.KedFariz Fadhly Tanjung S.Ked
Gita Dewita S.KedTanti Yossela S.Ked
Pembimbing:dr. Saut Hutagalung, Sp.U.
KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN BEDAH
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNGFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG2015
I. IDENTITAS
Nama : Tn CUUmur : 59 tahunPekerjaan : PetaniAlamat : Talang JawaJenis kelamin : Laki-lakiBangsa / Suku : Indonesia / OKUAgama : Islam
II. Anamnesis
Autoanamnesa
Keluhan utama : Benjolan dan nyeri pada kelamin
Keluhan tambahan : Sulit menahan BAK
III. Riwayat Penyakit SekarangPasien datang ke RSAM dengan keluhan ada benjolan dikemaluan dan terasa nyeri, pasien memiliki riwayat operasi penektomi pada tahun 2007. Keluhan yang dirasakan pasien sebelum operasi penektomi adalah tumbuh benjolan kemerahan di ujung kemaluan pasien mula-mula benjolan kecil namun lama-lama benjolan tersebut membesar, benjolan terasa nyeri dan panas, BAK lancar namun terasa nyeri di akhir BAK. Pasien kemudian berobat ke dokter dikatakan bahwa benjolan tersebut adalah tumor dan disarankan untuk operasi penektomi dan pasien bersedia untuk di operasi.
III. Riwayat Penyakit Sekarang
Saat ini pasien datang dengan keluhan ada benjolan dikemaluan dan terasa sangat nyeri. Nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk hilang timbul sepanjang hari, benjolan juga lebih cepat membesar dibandingkan saat keluhan pertama kali dirasakan (tahun 2007), benjolan terasa panas, tampak kemerahan dan tampak seperti berisi air, keluhan lain yang dirasakan pasien yakni sulit menahan buang air kecil. Saat buang air kecil tidak terasa nyeri, hambatan (-), warna kuning jernih, frekuensi berkemih malam hari kurang dari 3x, pancaran kuat, rasa tidak puas (-). Karena keluhan yang dirasakan pasien tersebut pasien berobat ke RS Imanuel lalu dirujuk ke RSAM.Pasien merokok 1-3 bungkus per hari sejak kelas 4 SD, pasien berhenti sejak 4 bulan yang lalu. Pasien sudah menikah dan memiliki 2 orang anak. Pasien mengaku tidak pernah berganti-ganti pasangan dalam berhubungan kelamin.Riwayat demam (-), penurunan berat badan (+).
Riwayat Penyakit Dahulu :Riwayat tumor penis (+), operasi tumor penis 8 tahun lalu (tahun 2007)
Riwayat Penyakit Keluarga :Pasien menyangkal dalam keluarga terdapat keluhan serupa dan tidak pernah ada riwayat kanker di keluarga, riwayat hipertensi (-), riwayat diabetes melitus (-).
III. PEMERIKSAAN FISIK
Status Present
Keadaan umum : Tampak sakit sedangKesadaran : Compos mentisTekanan darah : 120/70 mmHgPernapasan : 18x/mNadi : 100x/mSuhu : 36,8 CStatus gizi : Baik
STATUS GENERALIS
Kepala• Bentuk : Normocephal• Rambut : hitam kecoklatan, tidak mudah
dicabut• Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak
ikterik, pupil simetris, isokor, refleks cahaya +/+
• Hidung : Bentuk normal, deviasi septum (-), sekret (-)
• Mulut : Laserasi (-), sianosis (-), tumor (-), bibir kering (-), lidah kotor (-),Tonsil T1-T1, mukosa merah muda
• Telinga : Simetris, liang lapang, serumen (-)
LeherTidak tampak adanya pembesaran pada kelenjar gondok, dan tidak ada pembesaran kelenjar getah bening. Nyeri tekan (-), tidak tampak adanya lesi.
Dada• Inspeksi : simetris, tidak ada
pergerakan tertinggal, tidak terdapat luka lecet
• Palpasi : masa (-), nyeri tekan (-).
• Perkusi : sonor seluruh lapang paru
• Auskultasi : vesikuler
AbdomenInspeksi : perut datar, simetris, tidak terdapat luka lecetPalpasi : supel, hepar dan lien tidak teraba,
nyeri tekan (-)Perkusi : timpaniAuskultasi : bising usus (+) normal
EkstremitasSuperior : edema (-/-), sianosis (-/-)Inferior : edema (-/-), sianosis (-/-)
Status Lokalis
• Genitalia– Inspeksi : Tampak 2 buah massa di korpus penis,
berukuran 3x2 cm dan 2x1 cm dengan batas tidak jelas dan warna kemerahan, gambaran exophitic, pembesaran skrotum (-), tanda inflamasi (+), hidrokel (-), pus di muara uretra (-).
– Palpasi : Teraba massa pada corpus penis dengan konsistensi padat kenyal, berupa 2 buah massa, terfiksir, nyeri tekan corpus penis (+) discharge (-).
• Vesika urinaria– Inspeksi : Datar, tanda-tanda inflamasi (-)– Palpasi : Tidak ada nyeri tekan– Perkusi : Redup
•Perianal
Inspeksi : deformitas (-), hemoroid (-), tumor (-), tanda inflamasi (-)
Rectal Toucher-Pada inspeksi tidak ada tanda-tanda
inflamasi-Tonus sfingter ani eksternus (+)-Refleks bulbocavernosus (+)-Ampula rektum tidak ada nyeri tekan-Lumen rectum licin, nyeri (-)-Tidak teraba massa-Prostat konsistensi kenyal.
Pemeriksaan Penunjang
Darah RutinHb = 11,9 ( N : 14 – 18)Ht = 37 ( N: 40 – 54 %)LED = 10 (N: 0 -10 mm/jam)Leukosit = 12. 200 ( N: 4800- 10.800)Trombosit = 170.000 (N: 150.000-400.000)Eritrosit = 4,4 (N: 4,7-6,1) Hitung jenisBasofil 0Eosinofil 0Batang 0Segmen 60Limfosit 34Monosit 6
RESUMEPasien laki-laki 59 thn datang ke RSAM dengan keluhan ada benjolan dikemaluan dan terasa nyeri, pasien memiliki riwayat operasi penektomi pada tahun 2007. Saat ini pasien datang dengan keluhan ada benjolan dikemaluan dan terasa sangat nyeri juga lebih cepat membesar dibandingkan saat keluhan pertama kali dirasakan (tahun 2007), benjolan terasa panas seperti ditusuk-tusuk hilang timbul sepanjang hari, kemerahan dan tampak seperti berisi air, keluhan lain yakni tidak dapat menahan BAK, frekuensi berkemih malam hari kurang dari 3x, pancaran kuat, rasa tidak puas (-). R/ merokok 1-3 bungkus per hari sejak kelas 4 SD, berhenti sejak 4 bulan yll. Pasien sudah menikah dan memiliki 2 orang anak. R/ berganti-ganti pasangan dalam berhubungan kelamin (-), R/ demam (-), penurunan berat badan (+)Pada pemeriksaan fisik TD: 120/70 mmHg, nadi: 100x/menit, suhu : 36,8oC, pernafasan: 18 x/menit. Pasien tampak sakit sedang, kesadaran kompos mentis. Status Lokalis genitalia, inspeksi: tampak 2 buah massa di korpus penis, berukuran 3x2 cm dan 2x1 cm dengan batas tidak jelas dan warna kemerahan, tampak exophitic, palpasi: teraba massa pada corpus penis dengan konsistensi padat kenyal, berupa 2 buah massa, terfiksir, nyeri tekan corpus penis (+).Pada pemeriksaan penunjang yakni Darah Rutin dengan hasil Hb = 11,9 (N : 14 – 18), Ht = 37 (N: 40 – 54 %), LED = 10 (N: 0 -10 mm/jam), Leukosit = 12. 200 (N: 4800- 10.800), Trombosit = 170.000 (N: 150.000-400.000), Eritrosit = 4,4 (N: 4,7-6,1).
Diagnosis banding• Kondiloma akuminata• Sifilis• Buschke-Lowenstein tumor• Balanitis xerotika obliterans• herpes
Diagnosis kerja• Ca Penis Residif
PENATALAKSANAANPlanning Terapi
A.Terapi suportifTerapi cairan : infus RL XX gtt
B. Terapi medikamentosaCefotaxim 3 x 1
Planning EdukasiMenjelaskan tentang penyakit yang diderita : penyebab, perjalanan penyakit, perawatan, prognosis, dan komplikasi.
Planning MonitoringObservasi TTV
Planning OperatifPro Penektomi parsial
Prognosis
Quo ad vitam : dubia ad malam
Quo ad functionam : dubia ad malam
Quo ad sanationam : dubia ad malam
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Karsinoma penis adalah tumor ganas dari sistem reproduksi laki-laki yang dimulai dengan lesi kecil dari prepusium dan bisa menyebar sampai ke batang penis.
ANATOMI
Anatomi Dan Fisiologis
Penis terdiri atas 3 buah corpora berbentuk silindris yaitu 2 buah corpora kavernosa yang saling berpasangan dan sebuah korpus spongiosum yang berda disebelah ventralnya
Ketiga corpora itu dibungkus oleh fascia Buck dan lebih sperfisial lagi oleh fascia Colles atau fascia Dartos yang merupakan kelanjutan dari fascia Scarpa.
Korpora kavernosa dibungkus oleh jaringan fibrotic tunika albuginea sehingga merupakan satu kesatuan sedankan disebelah proximal terpisah menjadi dua sebagai krura penis.
Korpus spongisum membungkus uretra mulai dari diafragma urogenitalis dan disebelah proximal dilapisi otot bulbo-kavernosus. Korpus spongiosum ini berakhir pada sebelah distal sebagai glans penis
Fungsi fisiologis
Fungsi primer dari sistem reproduksi laki-laki adalah menghasilkan spermatozoa matang dan menempatkan sperma dalam saluran reproduksi perempuan melalui senggama.
Testis mempunyai fungsi eksokrin dalam spermatogenesis dan fungsi endokrin untuk mensekresikan hormon-hormon seks yang mengendalikan perkembangan dan fungsi seksual
Prevalensi dan Etiologi
Karsinoma penis paling banyak terjadi pada laki-laki dari usia 60 hingga 80 tahun, namun juga dapat terjadi pada laki-laki usia 40 hingga 60 tahun.
Karsinoma penis lebih sering terjadi pada laki-laki yang tidak disirkumsisi daripada laki-laki yang disirkumsisi.
Infeksi dari Human Papiloma Virus (HPV) dan eksposur dengan produk tembakau dapat berhubungan dengan pertumbuhan karsinoma penis
Patofisiologi
Karsinoma penis stadium awal berupa bentukan tumor papiler, lesi eksofilik, lesi datar atau lesi ulcerative.
Pada stadium dini :karsinoma papiler tumbuh kearah luar, berbentuk papiliformis atau kembang kol
Pada stadium lanjut :karsinoma yang infiltrative tumbuh cepat, mudah membentuk tukak dan menginfiltrasi kedalam, permukaan kotor dan berbau busuk
Tumor kemudian membesar dan merusak jaringan sekitarnya, mengadakan invasi limfogen ke kelenjar limfe inguinal dan menyebar ke kelenjar limfe didaerah pelvis hingga subklavia
Klasifikasi
Stage I Tumor terbatas pada glans penis atau prepusium
Stage II Tumor sudah mengenai batang penis
Stage III Tumor terbatas pada batang penis tetapi sudah didapatkan metastasis pada kelenjar limfe inguinal yang masih dapat dioperasi
Stage IV Metastasis jauh atau tumor meluas ke jaringan sekitar
Stadium pertumbuhan karsinoma penis menurut Jackson
American Joint Committee on Cancer (AJCC) TNM system
Tumor Primer (T)
Tx : Tumor primer tidak dapat di periksa
T0 : Tidak ada bukti adanya tumor primer
Tis : Karsinoma in situ
Ta : Karsinoma tidak invasive
T1 : Invasi ke jaringan penyangga subepitel
T2 : Invasi ke korpus spongiosum atau ke korpus kavernosum
T3 : Invasi ke uretra atau prostat
T4 : Invasi ke seluruh atau organ sekitarnya
Kelenjar Limf (N)Nx : Metastasis kelenjar limfa regional tidak dapat diperiksa
N0 : Tidak terdapat metastasis ke kelenjar limf regional
N1 : metastasis di dalam kelenjar limf inguinal superficial
N2 : Metastasis multiple atau bilateral di kelenjar limf inguinal superfisial
N3 : Metastasis di kelenjar inguinal profunda atau di dalam pelvis (unilateral atau bilateral)
Metastasis Jauh (M)
Mx : Metastasis jauh tidak dapat diperiksaM0 : Tidak ada metastasis jauhM1 : Terdapat metastasis jauh
Manifestasi Klinis
Rasa gatal, dan rasa terbakar di daerah preputium atau di batang penis, biasanya tidak nyeri.
munculnya kemerahan, benjolan kecil yang disertai perdarahan.
Pada kasus tertentu, pasien datang dengan keluhan adanya benjolan, ulkus atau perdarahan di daerah lipatan paha yang menunjukkan adanya perbesaran kelenjar limfe inguinal dan merupakan metastase nodal dari lesi dalam fimosis.
Diagnosis
AnamnesisKeluhan utama yang paling banyak adalah lesi pada penis. Lesi tersebut sebagai sebuah area dengan indurasi atau kemerahan, ulserasi atau nodul kecil. Gejala lain yang dikeluhkan pasien adalah nyeri, adanya discharge dan perdarahan.
Pemeriksaan FisikLesi terdapat pada penis. Lesi primer harus diperiksa ukuran, lokasi dan kemungkinan terkenanya corpora.Lakukan pula palpasi pada daerah inguinal secara hati-hati karena pada lebih dari 50% pasien terdapat pembesaran kelenjar getah bening inguinal.Pembesaran ini mungkin hanya sekunder karena terjadinya inflamasi pada penis atau bisa pula berasal dari metastase.
Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan laboratorium
Hasil laboratorium biasanya normal.Anemia dan leukositosis mungkin terjadi pada pasien yang telah lama ataupun pada pasien-pasien dengan sekunder infeksi.
Pemeriksaan tambahanPemeriksaan patologi dari biopsy pada lesi primer.Biopsy diperlukan untuk menentukan perluasan tumor sehingga dapat direncanakan pengobatan
Tata Laksana
Penatalaksaan karsinoma penis dibagi menjadi 2 tahap:1. Menghilangkan lesi primer2. Terapi kelenjar limfe regional (inguinal)
1.)Menghilangkan lesi primerTujuan: Menghilangkan lesi primer secara paripurna, mencegah kekambuhandan jika mungkin mempertahankan penis agar pasien dapat miksi dengan berdiri atau dapat melakukan senggama.Tindakan yang dapat dilakukan:
Sirkumsisi Penektomi parsial Penektomi total dan uretrostomi perineal. Terapi laser dengan nd:YAG Terapi tropikal dengan kemoterapi. Radiasi.
2.)Terapi kelenjar limfe regional pemberian antibiotika terlebih dahulu ( setelah
operasi pada lesi primer) selama 4-6 minggu. Jika dalam waktu itu pembesaran menghilang,
sementara tidak diperlukan diseksi kelenjar inguinal tetapi masih diperlukan observasi lagi untuk kemungkinan munculnya pembesaran kelenjar akibat metastasis dikemudian hari.
Jika pembesaran masih menetap, dilakukan diseksi kelenjar limfe inguinal bilateral. Pada keadaan kelenjar limfe yang sangat besar yang mengakibatkan inoperable dapat dicoba pemberian sitostatika atau radiasi paliatif dengan harapan ukurannya mengecil
Prognosis
Prognosis pada penderita stadium I dan II masih cukup baik yaitu harapan hidup 5 tahun mencapai 65-90%, tetapi bila diikiuti dengan metastasis ke kelenjar limfe, menurun sampai 30-50%.Bila sudah ada metastasis jauh maka harapan hidup 5 tahun adalah nihil
TERIMAKASIH