batu ginjal.ppt

Post on 01-Jan-2016

108 views 1 download

description

urologi

Transcript of batu ginjal.ppt

STASE BEDAH RSIJ CEMPAKA PUTIHPembimbing : dr. Yusuf, Sp.U

IDENTITAS PASIEN

Nama :  Tn. MKJenis kelamin :  Laki-laki Umur  :  57 tahunAlamat  :  jl.BPekerjaan : PensiunanMasuk RS :  29 Oktober 2013

ANAMNESIS

Nyeri pinggang kanan sejak tahun 2002

KU

Mual dan muntah

KT

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Tn.MK datang ke rumah sakit dengan keluhan nyeri pinggang kanan sejak tahun 2002, hilang timbul. Os juga mengeluh BAK yang disertai keluar batu ±1-3 bulan sekali, yang berukuran kurang lebih sebesar kacang hijau yang disertai darah, nyeri perut, dan demam. Pasien mengatakan terakhir keluar batu 3 bulan yang lalu sebesar biji pepaya berwarna abu-abu dan keras.

Pasien juga mengeluh BAK sering tidak tuntas dan terkadang pancaran lemah. Tetapi BAK masih bisa ditahan.

2 hari SMRS Os mengeluh mual dan muntah ± 2 kali. Demam (-). BAB lancar.

ANAMNESIS DAN PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan

Umum

Kesadaran

Tanda Vital

19/04/2011

Kepala Normochepal

Mata Diameter Pupil : 3 mm/3 mm Refleks pupil : +/+, isokor Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterus -/-, edema palpebra -/-

Hidung

Deviasi septum (-), sekret (-/-), darah (-/-)

Telinga : Normotia, sekret (-/-)

Mulut : Faring tidak hiperemis, T1T1

Leher

Inspeksi : Pembesaran Kelenjar Tiroid (-)

Palpasi : Pembesaran KGB (-)

Status Generalis

ThorakInspeksi : normochest, pergerakan dada simetris kanan kiriPalpasi : vocal fremitus sama kiri dan kanan, nyeri tekan -/-Perkusi paru : sonor pada seluruh lapang paruAuskultasi

Paru : vesikuler, wheezing (-) ronki (-)Jantung : BJ I & II murni regular, murmur (-) , gallop (-)

AbdomenInspeksi : Distensi abdomen (-), asites (-)Auskultasi : Bising usus (+)Palpasi : Nyeri perut (+) di kuadran tengah kanan dan kiri Perkusi : Timpani

Ekstremitasakral dingin, edema -/-, RCT < 2 detik, sianosis -/-

Status Urologis

OUE : Dalam batas normal

Pemeriksaan Rectal◦ Inspeksi : kulit perineum tanda inflamasi (-), lesi (-),anus : fissura ani

(-),hemorrhoid (-) fistel (-)◦ Rectal Toucher : hangat, tonus sphincter ani cukup,mukosa licin,

benjolan(-), ampula rekti tidak kolaps,nyeri tekan (-), nodul (-)◦ Sarung tangan : feses (-),lendir (-), darah (-)

CVA kanan kiri

Bulging ( - ) ( - )

Nyeri tekan ( - ) ( - )

Nyeri ketok ( - ) ( - )

Jenis Pemeriksaan

Hasil Satuan Nilai Rujukan

Hematologi

Darah Perifer Lengkap

Hemoglobin L 12,4 g/dL 13,0 – 17,0

Hematokrit L 37,4 % 40,0 – 50,0

Eritrosit L 4,12 10ˆ6 /µL 4,50 – 5,50

MCV/VER 90,8 £L 80,0 – 90,0

MCH/HER 30,1 Pg 27,0 – 31,0

MCHC/KHER 33,2 g/dL 32,0 – 36,0

Jumlah Trombosit

249 10ˆ3/µL 150 – 400

Jumlah Leukosit H 14,46 10ˆ3/µL 5,00 – 10,00

Jenis Pemeriksaan

Hasil Satuan Nilai Rujukan

Hitung Jenis

Basofil L 0,4 % 0,5 – 1,0

Eosinofil H 8,1 % 1 – 4

Neutrofil L 42,5 % 55,0 – 70,0

Limfosit 39,6 % 20 – 40

Monosit H 9,4 % 2 – 8

Laju Endap Darah

H 55 mm 0 - 10

Kimia Klinik

Kreatinin Darah H 3,70 mg/dL 0,80 – 1,30

GFR 117,5 mL/min/1,73 mˆ2

79,00 – 117,00

Ureum darah H 80 mg/dL < 50

Jenis pemeriksaan Hasil Nilai rujukan

Urinalisa

Warna Kuning kemnerahan Kuning

Kejernihan Keruh Jernih

Sedimen

Leukosit 12 – 13 /LPB

Eritrosit 55 – 60 /LPB

Silinder Negatif

Sel epitel 1 +

Kristal Negatif

Bakteria Negatif Negatif

Jenis pemeriksaan Hasil Nilai rujukan

Berat jenis 1.010 1.005 – 1.030

pH 6,0 4,5 – 8,0

Protein 1 + Negatif

Glukosa Negatif Negatif

Keton Negatif Negatif

Darah /Hb 3 + Negatif

Bilirubin Negatif Negatif

Urobilinogen 3,2 µmol/L 3,2 – 16,0

Nitrit Negatif Negatif

Leukosit esterase 1 + negatif

Deskripsi : - Tampak lesi hiperdens yang mengikuti kontur pelviokalises di ginjal kanan

berukuran 5,2 x 2,8 cm dan lesi hiperdens multipel pole bawah ginjal kanan berukuran 2,9 x 1,5 cm.

- Tampak pula lesi hiperdens multipel kecil-kecil di pole atas dan bawah ginjal kiri berukuran terbesar 0,6 cm.

- Hepar bentuk dan ukuran baik. Densitas parenkhim homogen. Tak tampak lesi fokal patologis yang jelas maupun klasifikasi.

- Tak tampak asites maupun efusi pleura.- Kandung empedu bentuk dan ukuran baik, tak tampak batu.- Pankreas bentuk dan ukuran baik, tak tampak klasifikasi.- Kedua ginjal bentuk dan ukuran baik. Tak tampak batu maupun klasifikasi.- Gaster dan usus-usus tak tampak dilatasi patologis.- Aorta kaliber baik, tampak klasifikasi aorta abdominalis dan arteri iliaka.- Kelenjar limfe para aorta dan para iliaka sulit dinilai, kesan tidak membesar.- Vesika urinaria bentuk dan ukuran baik, tak tampak batu.- Kelenjar prostat tak tampak klasifikasi- Tulang-tulang tak tampak kelainan.

Kesimpulan :- Batu cetak ginjal kanan yang menyebabkan hidronefrosis kanan.- Nefrolithiasis bilateral.

AnamnesisNyeri pinggang kanan sejak tahun 2002, hilang timbul. BAK yang

disertai keluar batu ±1-3 bulan sekali, yang berukuran kurang lebih sebesar kacang hijau yang disertai darah, nyeri perut, dan demam. Dan terakhir keluar batu 3 bulan yang lalu sebesar biji pepaya berwarna abu-abu dan keras. BAK sering tidak tuntas dan terkadang pancaran lemah. Tetapi BAK masih bisa ditahan.

2 hari SMRS Os mengeluh mual dan muntah ± 2 kali. BAB lancar.

Pemeriksaan FisikTD : 150/90, N : 95 x/menit, S : 36,3 C, RR : 20 x/menit. Status

generalis dan status urologis dalam batas normal.

Pemeriksaan Penunjang- CT urografi : Hidronefrosis ginjal kanan.

Nefrolithiasis bilateral.-Pemeriksaan fungsi ginjal : kreatinin >3 x nilai normal.-Pemeriksaan urinalisa : warna kuning kemerahan dan keruh

Pyelonephritis dextra

Uricemia ISK

Hipertensi

Farmakologi◦ Diuretika tiazid.◦ Analgetik paracetamol 3 x 500mg jika perlu

◦ Precipitate “drug stones”

◦ Allopurinol (Hypoxanthine), Na bicarbonat, Diet rendah purin

Diet rendah Ca. Diet rendah purin, oksalat, lemak dan kolesterol

TINJAUAN PUSTAKA

Nephrolithiasis, adalah Massa keras seperti batu yang berada di ginjal dan salurannya, yang dapat menyebabkan nyeri, perdarahan, penyumbatan aliran kemih, atau infeksi.

etiologietiologi

Kondisi metastabel dipengaruhi oleh suhu, pH larutan, adanya koloid di dalam urine, laju aliran urine di dalam saluran kemih, atau adanya korpus alienum di dalam saluran kemih yang bertindak sebagai inti batu

70-80 % dari seluruh batu saluran kemih. Kandungan batu jenis ini terdiri atas kalsium oksalat, kalsium fosfat atau campuran dari kedua unsur itu.Faktor pembentukan batu kalsium :HiperkalsiuriHiperoksaluriHiperurikosuriaHipositraturiaHipomagnesuria

BATU KALSIUM

Disebut juga sebagai batu infeksi, karena terbentuknya batu ini disebabkan oleh adanya infeksi saluran kemih. Kuman-kuman pemecah urea (urea splitter ) diantaranya adalah Proteus spp, Klebsiella, Serratia, Enterobakter, Pseudomonas dan Stafilokokus.dapat menghasilkan enzim urease dan merubah urine menjadi bersuasana basa melalui hidrolisis urea menjadi amoniak

BATU STRUVIT

pH urin yang terlalu asam (Ph < 6)Volume urin sedikit ( < 2 L/ hari ) atau dehidarasiHiperurikosuria (kadar asam urat meningkat)Bentuknya halus dan bulat, sering keluar spontan. Pada foto IVP tampak bayangan radiolucent : gambaran filling deffect

BATU ASAM URAT

Komposisi batunya adalah matriks struvit-karbonat-apatit atau disebut juga batu struvit atau batu triple phosphate, batu fosfat, batu infeksi, atau batu urease, dapat pula terbentuk dari campuran antara kalsium oksalat dan kalsium fosfat

STAGHORN

Pemeriksaan LABORATORIUM diperlukan untuk menentukan adanya infeksi dan gangguan faal ginjal, kelainan urin yang dapat menunjang adanya batu di saluran kemih (obstruksi saluran kemih), menentukan fungsi ginjal, dan menentukan sebab terjadinya batuDPL, ureum, kreatinin, elektrolit, kalsium, fosfat, urat, protein, fosfatase alkali serumPemeriksaan mikroskopik urin untuk mencari hematuria dan kristalRenogram dapat diindikasikan pada batu staghorn untuk menilai fungsi ginjalAnalisis batu untuk mengetahui asal terbentuknyaKultur urin untuk mecari adanya infeksi sekunder

Pemeriksaan penunjangPemeriksaan penunjang

Pemeriksaan radiologiPemeriksaan radiologi

FOTO POLOS ABDOMEN (BNO) Melihat kemungkinan adanya batu radioopak di traktus urinarius.

Pemeriksaan radiologiPemeriksaan radiologi

INTRAVENOUS PYELOGRAPHY (IVP)- Menilai keadaan anatomi dan fungsi ginjal- Mendeteksi adanya batu semi-opak ataupun batu non opak

yang tidak dapat terlihat oleh foto polos abdomen- Jika IVP belum dapat menjelaskan keadaan sistem saluran

kemih akibat adanya penurunan fungsi ginjal, dilakukan

pemeriksaan pielografi retrograd

Pemeriksaan radiologiPemeriksaan radiologi

ULTRASONOGRAFI (USG)- Dilakukan apabila alergi terhadap kontras, faal ginjal menurun

atau pada wanita hamil- Menilai adanya batu ginjal atau batu buli-buli (echoic shadow),

hidronefrosis atau atrofi ginjal

penatalaksanaanpenatalaksanaan

TERAPI KONSERVATIFBatu ureter mempunyai diameter <

5 mm. Berat ringannya keluhanpasien, ada tidaknya infeksi dan

obstruksi.Terapi bertujuan untuk mengurangi

nyeri, memperlancar aliranurin dengan pemberian diuretikum,

berupa :• Minum sehingga diuresis 2 liter/

hari • Alfa blocker• NSAID

penatalaksanaanpenatalaksanaan

ESWL (Extracorporeal Shockwave Lithotripsy)

ESWL (Extracorporeal Shockwave Lithotripsy)

penatalaksanaanpenatalaksanaan

TINDAKAN ENDOUROLOGITindakan invasif minimal untuk

mengeluarkan batu di traktus urinarius• PNL (Percutaneous Nephro Litholapaxy)• Litotripsi• Ureteroskopi – ureterorenoskopi• Ekstraksi dormia

TINDAKAN OPERATIF• Nefrolitotomi• Ureterolitotomi• Nefrektomi

preventifpreventif

• Menghindari dehidrasi dengan minum cukup dan produksi urin 2-3 liter per hari

• Diet untuk mengurangi kadar zat-zat komponen pembentuk batu

• Aktivitas harian yang cukup• Pemberian medikamentosa

DIET - Rendah protein, karena protein

akan memacu ekskresi kalsium urine dan menyebabkan suasana urine

menjadi lebih asam - Rendah oksalat - Rendah garam, karena natriuresis

akan memacu timbulnya hiperkalsiuri - Rendah purin

komplikasikomplikasi

Prognosis batu ginjal tergantung dari faktor-faktor

ukuran batu, letak batu, dan adanya infeksi serta obstruksi

prognosisprognosis

1. Stoller, Marshall.Urinary Stone Disease in Smith’s General Urology.Mc Graw-Hill Company Inc. North America. 17th Ed;2008.p.246-275

2. Asplin, John R, et al. Nephrolithiasis in Harrison’s Principle of Internal Medicine. Mc Graw-Hill. 16th Ed; 2000.p.1710

3. Potts, J.M. Essential Urology: A Guide to Clinical Practice. Humana Press Inc., Totowa, NJ. Pg 117-147.

4. Medscape Reference, Categories of Urology Articles, Stones, Subject of Bladder Stones. Last modified on 17th November 2009 by Joseph Basler, MD, PhD , downloaded from http://emedicine.medscape.com/article/440657-overview on 19th April 2011.

5. Snell, Richard S. Clinical Anatomy For Medical Students 6th edition in Cavitas Pelvis Part II.Lippincot William & Wilkins Inc. 2006. USA. Pg.339-370.

6. Kim L Hyung and Belldregun. A, Urology. Schwartz’s Principles of Surgery, eight edition, Mcgraw-Hill : USA. 2005.

REFFERENSIREFFERENSI