Post on 11-Dec-2015
description
JENIS BAHAN INDUSTRI DAN FUNGSINYA
1.1 Bahan Industri
1. Feldspar
Sebagai mineral silikat pembentuk batuan, felspar mempunyai kerangka
struktur tektosilikat yang menunjukkan 4 (empat) atom oksigen dalam
struktur tetraheral SiO2 yang dipakai juga oleh struktur tetraheral lainnya.
Kondisi ini menghasilkan kisi-kisi kristal seimbang terutama bila ada
kation lain yang masuk ke dalam struktur tersebut seperti penggantian
silikon oleh aluminium. Terlepas dari bentuk strukturnya, apakah triklin
atau monoklin, felspar secara kimiawi dibagi menjadi empat kelompok
mineral yaitu kalium felspar (KAlSi3O8), natrium felspar (NaAlSi3O8),
kalsium felspar (CaAl2Si2O8) dan barium felspar (Ba Al2Si2O8)
sedangkan secara mineralogi felspar dikelompokkan menjadi plagioklas
dan K-felspar. Felspar dari alam setelah diolah dapat dimanfaatkan untuk
batu gurinda dan felspar olahan untuk keperluan industri tertentu. Mineral
ikutannya dapat dimanfaatkan untuk keperluan industri lain sesuai
spesifikasi yang ditentukan. Industri keramik halus dan kaca/gelas
merupakan dua industri yang paling banyak mengkonsumsi felspar olahan,
terutama yang memiliki kandungan K2O tinggi dan CaO rendah.
2. Asbes
Asbes adalah istilah pasar untuk bermacam-macam mineral yang
dapat dipisah-pisahkan hingga menjadi serabut yang fleksibel.
Berdasarkan komposisi mineralnya, asbes dapat digolongkan menjadi dua
bagian. Golongan serpentin; yaitu mineral krisotil yang merupakan
hidroksida magnesium silikat dengan komposisi Mg6(OH)6(Si4O11)
H2O, Golongan amfibol; yaitu mineral krosidolit, antofilit, amosit,
aktinolit dan tremolit. Walaupun sudah jelas mineral asbes terdiri dari
silikat-silikat kompleks, tetapi dalam menulis komposisi mineral asbes
terdapat perbedaan. Semula dianggap bahwa silikatnya terdiri dari molekul
Si11O12. Kegunaan Asbes
Semen asbes untuk pelapis tanur dan ketel serta pipanya,
dinding, lantai, alat-alat kimia dan listrik;
Asbes untuk atap;
Kertas asbes untuk lantai dan atap, penutup pipa isolator-
isolator panas dan listrik;
3. Grafit
Grafit adalah mineral yang dapat berasal dari batuan beku, sedimen, dan
metamorf. Secara kimia, grafit sama dengan intan karena keduanya
berkomposisi karbon, yang membedakannya adalah sifat fisik. Intan
dikenal sangat keras, langka, dan transparan, sedangkan grafit agak
lunak, mudah ditemukan, dan opak. Menurut Kuzvart (1984) grafit dapat
terjadi secara proses magnetik awal, kontak magmatik, hidrotermal,
metamorfogenik, dan residual. Belum ditemukan daerah yang berpotensi
di Indonesia. Sampai saat ini Indonesia masih megimpor grafit.
4. Kaolin
Tanah liat untuk porselin: Juga mengenal sebagai " Cina/ keramik tanah
liat" adalah suatu putih, aluminosilicate [yang] secara luas yang
digunakan di (dalam) cat, keras kepala, plastik, barang bersih/sehat,
kacaserat, lem, keramik, dan produk karet.
5. Mika
Mika adalah suatu nama mineral diberikan kepada suatu kelompok
mineral yang adalah serupa di (dalam) sifat fisis dan komposisi kimia
mereka. Mereka adalah semua mineral silikat, yang (mana) berarti bahwa
secara kimiawi mereka semua berisi silica(SiO4). Penggunaan utama
mika adalah di (dalam) papan dinding gips campuran hubungkan, [di
mana/jika] [itu] bertindak sebagai suatu meluas dan pengisi,
menyediakan suatu konsistensi lebih lembut, meningkatkan kemungkinan
pelaksanaan, dan mencegah pecah. Di (dalam) industri cat, mika
landasan digunakan sebagai suatu meluas pigmen yang juga
memudahkan pengasingan dalam kaitan dengan cahaya berat/beban nya.
6. Chalk
Suatu mineral yang membentuk Calcite, mengandung Calcium
Carbonat. Digunakan sebagai pasta abrasi ringan, untuk memolis enamel
gigi, gold foil, amalgam dan plastik material.
7. Zeolit
Zeolit alam merupakan senyawa alumino silikat terhidrasi, dengan
unsur utama yang terdiri dari kation alkali dan alkali tanah. Senyawa ini
berstruktur tiga dimensi dan mempunyai pori yang dapat diisi oleh
molekul air. Penggunaan zeolit adalah untuk bahan baku water treatment,
pembersih limbah cair dan rumah tangga, untuk industri pertanian,
peternakan, perikanan, industri kosmetik, industri farmasi, dan lain-lain.
1.2 Bahan Metalurgi
1. Magnesit
Magnesium merupakan logam yang teringan, dengan berat jenisnya
1,74, cukup kuat dan dalam bentuk alloy, tahan terhadap korosi di udara
tetapi tidak tahan terhadap air laut, serta mudah terbakar. Magenesit sering
digunakan untuk bahan refraktori, industri semen sorel, bahan isolasi,
pertanian, peternakan, industri karet, dll.
2. Zirkon
Zirkon terbentuk sebagai mineral asseccories pada batuan yang
mengandung Na-feldspa (batuan beku asam dan batuan metamorf). Jenis
cebakannya dapat berupa endapan primer atau endapan sekunder.
Kegunaann zirkon adalah untuk bahan baku elektronik, keramik. Potensi
zirkon menyebar di Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Kepulauan Riau,
dan Kalimantan bagian barat. Potensi ini mengikuti penyebaran kasiterit,
yang dikenal dengan nama tin belt.
3. Pasir kuarsa terbentuk dari pelapukan batuan yang hanyut lalu mengendap
disekitar sungai, pantai dan danau. Kegunaan pasir kuarsa sebagai bahan
pembuat kaca.
4. Bentonit adalah suatu lempung plastis yang mempunyai banyak
pengunaan dalam industri. Salah satu penggunaannya yang terpenting
adalah sebagai bahan pembilas pada pemboran minyak. Demikian pula
bahan tersebut merupakan bahan penjernih warna baik pada pembuatan
minyak pelumas yang berasal dari minyak bumi ataupun minyak goreng
yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Di samping itu bentonit merupakan
bahan yang juga cukup penting artinya dalam pengilangan minyak bumi.
5. Dolomit merupakan jenis batuan yang tersusun atas material-materila
karbonat. Kegunaannya yaitu sebagai bahan pengisi dan farmasi, serta
pengatur viscositas gelas dan keramik
6. Corundum merupakan Bentuk mineral dari aluminum oxide, putih
warnanya. Digunakan untuk grinding, metal alloy dikenal dengan white
stone.
7. Kuarsa merpakan Suatu partikel quartz kristaline dalam bentuk sharp,
angular partikel dan dipakai sebagai lapisan abrasive pada disk. Digunakan
untuk finishing metal alloy dan grinding enamel gigi.
1.3 Bahan Abrasif
1. Batu Arkansas. Batu Arkansas adalah batu endapan silika yang berwarna
abu-abu muda dan semitranslusen yang ditambang di Arkansas.
Mengandung quartz mikrokristal dan mempunyai corak yang padat, keras,
serta seragam. Potongan kecil dari mineral ini dicekatkan pada batang
logam dan ditruing ke berbagai bentuk untuk mengasah email gigi dan
logam campur.
2. Kapur. Salah satu bentuk mineral dari calcite disebut kapur. Kapur adalah
abrasif putih yang terdiri atas kalsium karbonat. Digunakan sebagai pasta
abrasif ringan untuk memoles email gigi, lembaran emas, amalgam, dan
bahan plastik.
3. Korundum. Bentuk mineral dari oksida aluminium yang biasanya
berwarna putih. Sifat fisiknya lebih rendah daripada oksida alfa-
aluminium, yang sudah banyak menggantikan korundum dalam aplikasi
dental. Korundum digunakan terutama untuk mengasah logam campur dan
tersedia dalam bentuk abrasif bonding dengan bermacam bentuk. Paling
umum digunakan pada instrumen yang disebut white stone.
4. Intan. Intan adalah mineral tidak berwarna, transparan yang terdiri atas
karbon. Ini adalah senyawa yang paling keras. Intan disebut superabrasif
karena kemampuannya untuk mengatasi substansi apapun. Abrasif intan
dipasok dalam berbagai bentuk, termasuk instrumen abrasif yang berputar,
ampelas abrasif yang mempunyai backing logam lentur, dan pasta poles
intan. Digunakan pada bahan keramik dan resin komposit.
5. Amril. Abrasif ini berupa korundum berwarna hitam keabuan yang dibuat
dalam bentuk butiran halus. Amril digunakan khususnya dalam bentuk
disk abrasif dan tersedia dalam berbagai ukuran kekasaran. Dapat
digunakan untuk memoles logam campur atau bahan plastis.
6. Akik. Istilah akik mencakup sejumlah bahan yang berbeda yang
mempunyai sifat fisik dan kristalin yang sama. Mineral ini adalah silika
dari aluminium, kobalt, besi, magnesium, dan mangan. Abrasif akik yang
digunakan dalam kedokteran gigi biasanya berwarna merah gelap. Akik
sangat keras dan jika patah selama pengasahan, membentuk bidang
berbentuk pahat yang tajam, membuat bahan ini menjadi abrasif yang
sangat efektif. Akik tersedia dalam bentuk disk dan pita punjung.
Digunakan untuk mengasah logam campur dan bahan plastik.
7. Pumis. Aktivitas gunung berapi menghasilkan bahan silika berwarna abu-
abu muda. Digunakan terutama dalam bentuk pasir tetapi juga dapat
ditemukan pada abrasif karet. Kedua bentuk ini digunakan pada bahan
plastik. Tepung pumis adalah derivat batu volakanik yang sangat halus
dari Italia dan digunakan untuk memoles email gigi, lempeng emas,
amalgam gigi, dan resin akrilik.
8. Quartz. Bentuk quartz yang paling sering digunakan adalah yang sangat
keras, tidak berwarna, dan transparan. Ini adalah bentuk mineral yang
sangat banyak dan tersebar luas. Partikel-partikel kristalin quatrz
dilumatkan untuk membentuk partikel angular yang tajam yang
bermanfaat dalam membuat disk abrasif. Abrasif quartz digunakan
terutama untuk merapikan logam campur dan dapat digunakan untuk
mengasah email gigi.
9. Pasir. Pasir adalah campuran partikel mineral kecil yang terutama terdiri
atas silika. Partikel ini berwarna-warni, membuat abrasif pasir mempunyai
penampilan yang khas. Partikel pasir mempunyai bentuk bulat atau
angular. Diaplikasikan tekanan udara untuk menghilangkan bahan tanam
dari logam campur pengecoran. Juga dapat dilapiskan pada disk kertas
untuk mengasah logam campur dan bahan plastik.
1.4 Bahan Keramik1. Clay/tanah liat mengandung hidrated aluminum silica
(Al2O3.2SiO2.2H2O)
Tanah liat sebagai bahan pokok untuk pembuatan keramik, merupakan
salah satu bahan yang kegunaannya sangat menguntungkan bagi manusia
karena bahannya yang mudah didapat dan pemakaian hasilnya yang sangat
luas. Kira-kira 70% atau 80% dari kulit bumi terdiri dari batuan
merupakan sumber tanah liat. Tanah liat banyak ditemukan di areal
pertanian terutama persawahan. Dilihat dari sudut ilmu kimia, tanah liat
termasuk hidrosilikat alumina dan dalam keadaan murni mempunyai
rumus: Al2O3.2SiO2.2H2O dengan perbandingan berat dari unsur-
unsurnya: Oksida Silinium (SiO2) 47%, Oksida Aluminium (Al2O3) 39%,
dan Air (H2O) 14% (Gatot, 2003 dalam Abdullah, 2005).
Dari penjelasan mengenai tanah liat diatas, dapat disimpulkan :
fungsi tanah liat : mempermudah proses pembentukan
keramik
Sifat dan keadaan bahan :
berbutir kasar
rapuh
dalam keadaan basah mempunyai sifat plastis tetapi bila dalam
keadaan kering akan menjadi keras
2. Kwarsa (flint), Kwarsa merupakan bentuk lain dari batuan silica (SiO2)
Kegunaan kwarsa ini ialah:
- Mengurangi susut kering, jadi mengurangi retak-retak dalam
pengeringan.
- Mengurangi susut waktu dibakar dan mempertinggi kwalitas.
- Merupakan rangka selama pembakaran.
3. Feldspar
Feldspar adalah suatu kelompok mineral yang berasal dari batu karang
yang ditumbuk dan dapat memberikan sampai 25 % flux (pelebur) pada
badan keramik. Bila keramik dibakar, feldspar akan meleleh (melebur) dan
membentuk leburan gelas yang menyebabkan partikel tanah dan bahan
lainnya melekat satu sama lain. Pada saat membeku, bahan ini
memberikan kekuatan pada badan keramik. Feldspar tidak larut dalam air,
mengandung alumina, silika dan flux yang digunakan untuk membuat
gelasir suhu tinggi.
4. Serbuk Kaca/Cullet
Cullet adalah serbuk kaca yang sangat kecil. Kaca biasanya dihasilkan
dari campuran silicon atau bahan dioksida (SiO2) yang merupakan benda
amorf, dibentuk melalui prosesan pemadatan dari peleburan tanpa
kristalisasi. Kaca kadang-kadang dianggap sebagai cairan kental (viskos)
kareana bukan kristalin atau amorf. Akan tetapi hanya beberapa cairan
yang dapat membentuk kaca. Pada suhu tinggi, kaca merupakan cairan
sejati, dan pada fase cair ini struktur dari bahan-bahan anorganik belum
beraturan dan atom-atomnya selalu bergerak terus-menerus.
TUGAS MATAKULIAH
ENDAPAN MINERAL
JENIS BAHAN INDUSTRI DAN FUNGSINYA
DisusunOleh:
Wesly Rambu Langit
21100113120054
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
APRIL 2015