Post on 18-Jan-2021
78
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Objek Penelitian
Objek penelitian pada penelitian ini merupakan tempat di mana dilakukannya
penelitian. Objek penelitian yang digunakan pada penelitian kali ini yaitu PT
Perusahaan Gas Negara Tbk yang terdaftar di Jakarta Islamic Index.
1. Sejarah PT Perusahaan Gas Negara Tbk
Semula pengusahaan gas di Indonesia adalah perusahaan gas swasta Belanda
yang bernama I.J.N. Eindhoven & Co berdiri pada tahun 1859 dengan
memperkenalkan penggunaan gas kota di Indonesia yang terbuat dari batu bara. Pada
27 Oktober 1945, Soekarno membentuk Jawatan Listrik dan Gas dibawah
Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga dengan kapasitas pembangkit tenaga
listrik sebesar 157,5 MW. Pada tahun 1958 I.J.N. Eindhoven & Co dinasionalisasi
dan diubah menjadi PN Gas.
Pada tanggal 1 Januari 1961, Jawatan Listrik dan Gas diubah menjadi BPU-
PLN (Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara) yang bergerak di bidang
listrik, gas dan kokas yang dibubarkan pada tanggal 1 Januari 1965. Pada saat yang
sama, dua perusahaan negara yaitu PLN sebagai pengelola tenaga listrik milik negara
dan PGN sebagai pengelola gas diresmikan. Selanjutnya pada tanggal 13 Mei 1965
berubah menjadi Perusahaan Gas Negara. Tanggal inilah yang kemudian diperingati
sebagai hari jadi PGN pada tiap tahunnya.
79
Perusahaan ini yang semula mengalirkan gas buatan dari batu bara dan minyak
dengan teknik Catalytic Reforming yang tidak ekonomis mulai menggantinya dengan
mengalirkan gas alam pada tahun 1974 di kota Cirebon. Konsumennya adalah sektor
rumah tangga, komersial dan industri. Penyaluran gas alam untuk pertama kali
dilakukan di Cirebon tahun 1974, kemudian disusul berturut-turut di wilayah Jakarta
tahun 1979, Bogor tahun 1980, Medan tahun 1985, Surabaya pada 14 Februari 1994,
dan Palembang tahun 1996.
Berdasarkan kinerjanya yang terus mengalami peningkatan, maka pada tahun
1984 statusnya berubah menjadi Perusahaan Umum Gas Negara dan kemudian pada
tahun 1994 statusnya ditingkatkan lagi menjadi PT Perusahaan Gas Negara (Persero)
dengan penambahan ruang lingkup usaha yang lebih luas yaitu selain di bidang
distribusi gas bumi juga di bidang yang lebih ke sektor hulu yaitu di bidang transmisi,
dimana PGN berfungsi sebagai transporter. PGN kemudian memasuki babak baru
menjadi perusahaan terbuka ditandai dengan tercatatnya saham PGN pada tanggal 15
Desember 2003 di Bursa Efek Indonesia dan namanya resmi menjadi PT Perusahaan
Gas Negara (Persero) Tbk.
PGN mengoperasikan jalur pipa distribusi gas sepanjang lebih dari 3.750 km,
menyuplai gas bumi ke pembangkit listrik, industri, usaha komersial termasuk
restoran, hotel dan rumah sakit, serta rumah tangga di wilayah-wilayah yang paling
padat penduduknya di Indonesia. PGN mendapatkan keuntungan dari penjualan gas
kepada konsumen. Jalur pipa transmisi gas bumi PGN terdiri dari jaringan pipa
80
bertekanan tinggi sepanjang sekitar 2.160 km yang mengirimkan gas bumi dari
sumber gas bumi ke stasiun penerima pembeli. PGN menerima Toll Fee untuk
pengiriman gas sesuai dengan Perjanjian Transportasi Gas (GTA: Gas Transportation
Agreement) yang berlaku selama 10-20 tahun. Untuk mengawasi kegiatan operasional
transmisi dan distribusi, PGN membagi area bisnisnya menjadi empat Unit Bisnis
Strategis dengan fokus geografis masing-masing.
Seiring dengan gencarnya privatisasi BUMN di Indonesia, maka pemerintah
melakukan penjualan saham perdana PGN pada tanggal 5 Desember 2003. PGN
memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran
Umum Perdana Saham (IPO) kepada masyarakat sebanyak 1.296.296.000 dengan
nilai nominal Rp500,- per saham dengan harga penawaran Rp1.500,- per saham.
Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 15
Desember 2003. 1
2. Logo Perusahaan
Gambar 4.1
Logo PT Perusahaan Gas Negara Tbk
1 Editor, “Perusahaan Gas Negara”, dalam https://id.wikipedia.org/wiki/Perusahaan_Gas_
Negara diakses pada tanggal 30 November 2017.
81
B. Hasil Penelitian
Hasil penelitian merupakan jawaban akhir yang menjelaskan suatu keadaan
yang diteliti dan merupakan bawaban dari hipotesis.
1. Analisis Uji Asumsi Klasik
Sebelum analisis linier berganda digunakan untuk menguji hipotesis, maka
model tersebut harus melalui pengujian asumsi klasik. Bagian dari uji asumsi klasik
di antaranya yaitu uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi, serta uji
heteroskedastisitas.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak.
Distribusi yang normal akan membentuk sebuah garis lurus diagonal apabalia
distribusi data tersebut normal, maka garis yang menghubungkan data akan
mengikuti garis diagonalnya.
Gambar 4.2
Probability Plot of Regression Standardized Residual
Sumber : Output SPSS (Data Diolah : 2017)
82
Grafik Normal Probability Plot Regression Standardized Residual di atas
menunjukkan bahwa data mengikuti dan mendekati garis diagonal, secara kasat mata
data dapat dikatakan normal.
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah antar variabel dependen
atau independen mempunyai korelasi tinggi atau tidak. Untuk mengetahui hal
tersebut, maka dilakukan pengujian multikolinearitas dideteksi dengan cara melihat
nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF). Pada umumnya nilai yang
menunjukkan tidak multikolinearitas adalah dengan nilai tolerance di atas 0,1 atau
sama dengan VIF di bawah 10. Berikut tabel hasil uji multikolinearitas:
Tabel 4.1
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
VIF
1 NWC 1.141
NS 1.141
a. Dependent Variable: TA
Hasil uji multikolinearitas tabel 4.1 menunjukkan bahwa nilai VIF kurang dari
10. Berdasarkan hasil tersebut dapat disumpulkan bahwa dalam model regresi
83
tersebut tidak terdapat masalah multikolinearitas, maka model regresi yang ada layak
untuk digunakan.
c. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah terdapat korelasi antar
kesalahan penganggu (residual) dari model regresi linier antar kesalahan pada
periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Apabila terjadi korelasi,
maka dinamakan terdapat permasalahan autokorelasi. Pada pengujian autokorelasi
dalam penelitian ini menggunakan uji Durbin Watson (DW-test). Berikut adalah tabel
hasil uji Durbin Watson:
Tabel 4.2
Hasil Uji Durbin Watson
Model Summaryb
Model R
R
Square
Adjusted
R Square
Std. Error
of the
Estimate
Change Statistics
Durbin-
Watson
R Square
Change
F
Change df1 df2
Sig. F
Change
1 .806a .650 .476 3.02671 .650 3.721 2 4 .122 .725
a. Predictors: (Constant), NS,
NWC
b. Dependent Variable: TA
Berdasarkan tabel di atas, nilai durbin-watson (DW) sebesar 0,725. Maka
dapat disimpulkan bahwa model regresi ini tidak terdapat autokorelasi karena nilai
DW di antara -2 dan +2.
84
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam regresi adanya
ketidaksamaan variance dan residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.
Untuk mengetahui ada atau tidak heteroskedastisitas dapat dilihat melalui ada
tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel terikat
dengan residualnya. Berikut hasil uji heteroskedastisitas:
Gambar 4.3
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Pengujian dikatakan tidak terjadi heteroskedastisitas apabila dalam analisis uji
heteroskedastisitas melalui grafik plot tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik
menyebar di atas dan di bawah angka0 pada sumbu Y secara acak.
85
Berdasarkan grafik di atas, dapat disimpulkan bahwa pada uji regresi ini tidak
terjadi masalah heteroskoedastisitas dikarenakan data (titik-titik) menyebar secara
merata di atas dan di bawah garis nol dan tidak berkumpul di sati tempat, serta tidak
membentuk pola tertentu.
2. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisa data yang didapat dengan
menggunakan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data agar mudah
dipahami. Berikut ini merupakan analisis deskriptif tentang Net Working Capital
(NWC) terhadap Total Assets pada PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.
a. Analisis Net Working Capital (NWC) pada PT Perusahaan Gas Negara
(persero) Tbk
Modal kerja bersih (Net Working Capital) menunjukkan selisih antara aktiva
lancar dan utang lancar.2 Net Working Capital dapat memperlihatkan tingkat
likuiditas suatu perusahaan dan dapat dirumuskan sebagai berikut:
Kenaikan atau penurunan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.3
Perkembangan Net Working Capital pada PT Perusahaan Gas Negara Tbk
periode 2010-2016
2 Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2013), hlm. 261
86
Tahun Net Working Capital Perkembangan
2010 13,40
2011 15,10 1,71
2012 18,51 3,41
2013 10,96 -7,55
2014 13,06 2,10
2015 12,93 -0,13
2016 16,04 3,11
Jumlah 100,00 2,64
Max 18,51
Min 10,96
Sumber: www.pgn.co.id (data diolah)
Berdasarkan tabel 4.3 di atas, perkembangan Net Working Capital (NWC)
mengalami fluktuasi. Pada tahun 2013 dan 2015, Net Working Capital (NWC)
mengalami penurunan dari 18,51% menjadi 10,96% atau sebesar -7,55% dan 13,06%
menjadi 12,93 atau sebesar -0,13%. Untuk tahun lainnya, Net Working Capital
(NWC) mengalami kenaikan. Kenaikan dan penurunan Net Working Capital (NWC)
ditunjukkan dalam grafik berikut ini:
Grafik 4.1
Perkembangan Net Working Capital
PT Perusahaan Gas Negara Tbk periode 2010-2016
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Net Working Capital 13.4 15.1 18.51 10.96 13.06 12.93 16.04
0
5
10
15
20
Net Working Capital (NWC)
87
Grafik 4.1 menunjukkan bahwa penurunan Net Working Capital (NWC)
terendah terjadi pada tahun 2003 yaitu sebesar -7,55%, sedangkan untuk peningkatan
Net Working Capital (NWC) tertinggi terjadi pada tahun 2012 yaitu sebesar 3,41%.
b. Analisis Net Sales (NS) pada PT Perusahaan Gas Negara Tbk
Net Sales (NS) atau penjualan bersih adalah total penjualan setelah dikurangi
nilai benda-benda yang dikembalikan.3 Dengan kata lainnya bahwa Net Sales (NS)
merupakan penjualan yang telah dikurangi dengan pengembalian, pengurangan harga,
biaya transpor yang dibayar untuk langganan, dan potongan penjualan yang diambil.4
Net Sales (NS) dapat dirumuskan sebagai berikut:
Kenaikan dan penurunan Net Sales (NS) dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.4
Perkembangan Net Sales (NS) pada PT Perusahaan Gas Negara Tbk periode
2010-2016
Tahun Net Sales (NS) Perkembangan
2010 11,32
2011 11,59 0,27
2012 13,39 1,80
2013 15,60 2,21
2014 16,91 1,31
2015 15,95 -0,96
2016 15,25 -0,70
Jumlah 100,00 3,93
Max 16,91
Min 11,32
Sumber: www.pgn.co.id (data diolah)
3 Sumadji, Kamus Ekonomi, (Jakarta: Wippress, 2006), hlm. 479
4 Soemarso, Akuntansi Suatu Pengantar, (Jakarta: Rineka Cipta, 1995), hlm. 253.
88
Berdasarkan tabel 4.4, perkembangan Net Sales (NS) mengalami fluktuasi.
Pada tahun 2015, Net Sales (NS) mengalami penurunan dari 16,91% menjadi 15,95%
atau sebesar -0,96% dari tahun sebelumnya. Pada tahun selanjutnya yaitu tahun 2016
mengalami penurunan kembali dari 15,95% menjadi 15,25% atau sebesar -0,70% dari
tahun sebelumnya. Untuk tahun lainnya, Net Sales (NS) mengalami kenaikan.
Kenaikan dan penurunan Net Sales (NS) ditunjukkan pada grafik di bawah ini:
Grafik 4.2
Perkembangan Net Sales (NS)
PT Perusahaan Gas Negara Tbk periode 2010-2016
Grafik 4.2 menunjukkan bahwa penurunan Net Sales (NS) terendah terjadi
pada tahun 2015 yaitu sebesar -0,96%, sedangkan untuk peningkatan Net Sales (NS)
tertinggi terjadi pada tahun 2013 yaitu sebesar 2,21%.
c. Analisis Total Assets pada PT Perusahaan Gas Negara Tbk
Total assets atau total aktiva adalah keseluruhan aktiva lancar yaitu uang kas
dan aktiva-aktiva lain atau sumber-sumber yang diharapkan akan direalisasikan
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Net Sales (NS) 11.32 11.59 13.39 15.6 16.91 15.95 15.25
0
5
10
15
20
Net Sales (NS)
89
menjadi uang kas atau dijual atau dikonsumsi selama siklus usaha perusahaan yang
normal atau dalam waktu satu tahun. Total assets juga berarti bahwa jumlah dari
aktiva lancar dan aktiva tetap oleh perusahaan.5
Berikut ini data perkembangan Total Assets PT Perusahaan Gas Negara Tbk
periode 2010-2016:
Tabel 4.5
Perkembangan Total Assets pada PT Perusahaan Gas Negara Tbk untuk
periode 2010-2016
Tahun Total Assets Perkembangan
2010 10,34
2011 9,93 -0,41
2012 11,42 1,48
2013 12,75 1,33
2014 16,62 3,87
2015 18,97 2,35
2016 19,97 0,99
Jumlah 100,00 9,62
Max 19,97
Min 9,93
Sumber: www.pgn.co.id (data diolah)
Berdasarkan tabel 4.5 di atas, perkembangan Total Assets PT Perusahaan Gas
Negara Tbk mengalami fluktuasi. Pada tahun 2011, Total Assets mengalami
penurunan dari 10,34% menjadi 9,93% atau sebesar -0,41% dari tahun sebelumnya.
Untuk tahun selanjutnya, Total Assets megalami kenaikan. Kenaikan dan penurunan
Total Assets ditunjukkan pada grafik berikut ini:
5 Zaki Baridwan, Sistem Akuntansi Penyusunan Prosedur dan Metode, (Yogyakarta: BPFE,
2002), hlm. 21
90
Grafik 4.3
Perkembangan Total Assets PT Perusahaan Gas Negara Tbk periode 2010-2016
Grafik 4.3 menunjukkan bahwa penurunan Totatl Assets terendah terjadi pada
tahun 2011 yaitu sebesar -0,41%, sedangkan untuk peningkatan Totatl Assets
tertinggi terjadi pada tahun 2014 yaitu sebesar 3,87%.
Perhitungan secara manual sebagaimana yang telah diuraikan di atas maupun
dengan menggunakan aplikasi SPSS for windows versi 16.0 menunjukkan hasil yang
sama, yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.6
Statistik deskriptif variabel Net Working Capital (NWC), Net Sales (NS), dan
Total Assets
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
NWC 7 10.96 18.51 14.2857 2.47556
NS 7 11.32 16.91 14.2871 2.20524
TA 7 9.93 19.97 14.2857 4.17960
Valid N (listwise) 7
Sumber: Data Input SPSS (diolah 2017)
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Total Assets 10.34 9.93 11.42 12.75 16.62 18.97 19.97
0
5
10
15
20
25
Total Assets
91
Pada tabel deskriptif di atas menunjukkan bahwa Net Working Capital (NWC)
minimum sebesar 10.96, Net Working Capital (NWC) maksimum sebesar 18.51, dan
nilai rata-rata Net Working Capital (NWC) sebesar 14.2857. Net Sales (NS)
minimum sebesar 11.32, Net Sales (NS) maksimum sebesar 16.91, dan nilai rata-rata
Net Sales (NS) sebesar 14.2871. Total Assets minimum sebesar 9.93, Total Assets
maksimum sebsar 19.97, dan nilai rata-rata Total Assets sebesar 14.2857.
d. Perkembangan Trend Net Working Capital (NWC) PT Perusahaan Gas
Negara Tbk
Selain tabel dan grafik di pembahasan sebelumnya, penulis juga menyajikan
hasil analisis deskriptif berupa trend dari data deret waktu seperti pada tabel di bawah
ini:
Tabel 4.7
Perkembangan Trend Net Working Capital (NWC) PT Perusahaan Gas Negara
Tbk periode 2010-2016
NO TAHUN NET WORKING CAPITAL (X1) Koding (t) tX1 t2 Nilai Trend
1 2010 13,40 -3 -40,19 9 14,5
2 2011 15,10 -2 -30,21 4 14,43
3 2012 18,51 -1 -18,51 1 14,36
4 2013 10,96 0 0,00 0 14,29
5 2014 13,06 1 13,06 1 14,22
6 2015 12,93 2 25,86 4 14,15
7 2016 16,04 3 48,12 9 14,08
Σ 100,00 0 -1,87 28
Sumber: www.pgn.co.id (data diolah)
92
Cara menghasilkan persamaa trend yaitu dengan mencari konstanta a terlebih
dahulu lalu dilanjutkan dengan mencari koefisien b. Cara mencarinya sebagai berikut:
Berdasarkan hasil perhitungan manual di atas, terlihat konstanta a sebesar
14,29 dan koefisien b sebesar -0,07, maka persamaan trend dapat dihitung dengan
cara sebagai berikut:
Kenaikan dan penurunan serta trend Net Working Capital (NWC) ditunjukkan
pada grafik berikut ini:
93
Grafik 4.4
Perkembangan Trend Net Working Capital (NWC) PT Perusahaan Gas Negara
Tbk periode 2010-2016
e. Perkembangan Trend Net Sales (NS) PT Perusahaan Gas Negara Tbk
Penulis juga menyajikan hasil analisis deskriptif berupa trend dari data deret
waktu seperti pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.8
Perkembangan Trend Net Sales (NS) PT Perusahaan Gas Negara Tbk periode
2010-2016
NO TAHUN NET SALES (X2) KODING (t) tX2 t2 Nilai Trend
1 2010 11,32 -3 -33,96 9 11,71
2 2011 11,59 -2 -23,18 4 12,57
3 2012 13,39 -1 -13,39 1 13,43
4 2013 15,60 0 0,00 0 14,29
5 2014 16,91 1 16,91 1 15,15
6 2015 15,95 2 31,89 4 16,01
7 2016 15,25 3 45,75 9 16,87
Σ 100,00 0 24,02 28
Sumber: www.pgn.co.id (data diolah)
0
5
10
15
20
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Net Working Capital (X1) Nilai Trend
94
Cara menghasilkan persamaa trend yaitu dengan mencari konstanta a terlebih
dahulu lalu dilanjutkan dengan mencari koefisien b. Cara mencarinya sebagai berikut:
Berdasarkan hasil perhitungan manual di atas, terlihat konstanta a sebesar
14,29 dan koefisien b sebesar 0,86, maka persamaan trend dapat dihitung dengan cara
sebagai berikut:
Kenaikan dan penurunan serta trend Net Sales (NS) ditunjukkan pada grafik
berikut ini:
95
Grafik 4.5
Perkembangan Trend Net Sales (NS) PT Perusahaan Gas Negara Tbk periode
2010-2016
f. Perkembangan Trend Total Assets PT Perusahaan Gas Negara Tbk
Penulis juga menyajikan hasil analisis deskriptif berupa trend dari data deret
waktu seperti pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.9
Perkembangan Trend Total Assets PT Perusahaan Gas Negara Tbk periode
2010-2016
NO TAHUN Total Assets (Y) KODING (t) tY t2 Nilai Trend
1 2010 10,34 -3 -31,03 9 8,71
2 2011 9,93 -2 -19,87 4 10,57
3 2012 11,42 -1 -11,42 1 12,43
4 2013 12,75 0 0,00 0 14,29
5 2014 16,62 1 16,62 1 16,15
6 2015 18,97 2 37,95 4 18,01
7 2016 19,97 3 59,90 9 19,87
Σ 100,00 0 52,16 28
Sumber: www.pgn.co.id (data diolah)
0
5
10
15
20
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
NET SALES (X2) Nilai Trend
96
Cara menghasilkan persamaa trend yaitu dengan mencari konstanta a terlebih
dahulu lalu dilanjutkan dengan mencari koefisien b. Cara mencarinya sebagai berikut:
Berdasarkan hasil perhitungan manual di atas, terlihat konstanta a sebesar
14,29 dan koefisien b sebesar 1,86, maka persamaan trend dapat dihitung dengan cara
sebagai berikut:
Kenaikan dan penurunan serta trend Total Assets ditunjukkan pada grafik
berikut ini:
97
Grafik 4.6
Perkembangan Trend Total Assets PT Perusahaan Gas Negara Tbk periode
2010-2016
3. Analisis Asosiatif
Adapun analisis Asosiatif yang akan dibahas di sini di antaranya yaitu analisis
regresi, analisis korelasi, analisis koefisien determinasi, uji hipotesi dan uji t test yang
bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel terikat dan variabel bebas.
Berikut adalah tabel perhitungan hubungan Net Working Capital (NWC) dan Net
Sales (NS) terhadap Total Assets pada PT Perusahaan Gas Negara Tbk:
Tabel 4.10
Data Penelitian Net Working Capital (NWC) dan Net Sales (NS) terhadap Total
Assets pada PT Perusahaan Gas Negara Tbk
(dalam persentase)
No X₁ X₂ Y X₁² X₂² Y² X₁Y X₂Y X₁X₂
1 13,40 11,32 10,34 179,44 128,15 106,96 138,54 117,08 151,64
2 15,10 11,59 9,93 228,15 134,33 98,67 150,04 115,13 175,07
3 18,51 13,39 11,42 342,71 179,26 130,35 211,36 152,86 247,86
0
5
10
15
20
25
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Total Assets (Y) Nilai Trend
98
4 10,96 15,60 12,75 120,15 243,27 162,47 139,72 198,81 170,97
5 13,06 16,91 16,62 170,51 285,82 276,27 217,04 281,00 220,76
6 12,93 15,95 18,97 167,12 254,30 360,03 245,29 302,58 206,15
7 16,04 15,25 19,97 257,30 232,58 398,61 320,25 304,48 244,63
∑ 100,00 100,00 100,00 1465,38 1457,71 1533,36 1422,24 1471,94 1417,07
a. Analisis Pengaruh Net Working Capital (NWC) terhadap Total Assets
Analisis pengaruh Net Working Capital (NWC) terhadap Total Assets akan
dipaparkan sebagai berikut:
1) Analisis Regresi Sederhana Net Working Capital (NWC) terhadap Total
Assets
Pada analisis ini akan dijelaskan hasil persamaan regresi sederhana untuk
mengetahui pengaruh Net Working Capital (NWC) terhadap Total Assets pada PT
Perusahaan Gas Negara Tbk kemudian dihitung untuk menghasilkan persamaan
regresi sederhana dengan mencari konstanta a terlebih dahulu dan kemudian koefisien
b. Maka perhitungannya dapat dilihat sebagai berikut:
99
Berdasarkan hasil perhitungan manual di atas, terlihat konstanta a sebesar
16,74286 dan koefisien b sebesar -0,172001. Bila kita bandingkan antara hasil
perhitungan manual dengan hasil perhitungan menggunakan SPSS For Windows
Versi 16.0 adalah sebagai berikut:
Tabel 4.11
Analisis Regresi Linier Sederhana Net Working Capital (NWC) terhadap Total
Assets
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 16.730 10.868 1.539 .184
NWC -.171 .751 -.101 -.228 .829
a. Dependent Variable: TA
Tabel 4.11 menunjukkan hasil yang sama dengan perhitungan secara manual
yaitu konstanta a sebesar 16,730 dan koefisien b sebesar -0,171, maka menghasilkan
persamaan regresi sebagai berikut:
100
Persamaan regresi di atas menunjukkan bahwa apabila Net Working Capital
(NWC) mengalami perubahan sebesar 1% maka Total Assets berubah sebesar 0,171,
dan apabila Net Working Capital (NWC) diabaikan atau sama dengan 0 maka Total
Assets sebesar 16,730. Hal ini membuktikan bahwa hasil perhitungan analisis regresi
sederhana dengan menggunakan perhitungan SPSS For Windows Versi 16.0
menunjukkan nilai yang sama.
2) Analisis Korelasi Parsial Net Working Capital (NWC) terhadap Total Assets
Korelasi parsial antara Net Working Capital (NWC) terhadap Total Assets
dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:
( )
√(
)( ∑ ∑ )
√
√
√
√
101
Hasil perhitungan menggunakan SPSS For Windows Versi 16.0 dapat dilihat
pada tabel berikut ini:
Tabel 4.12
Analisis Korelasi Parsial Net Working Capital (NWC) terhadap Total Assets
Correlations
NWC TA
NWC Pearson Correlation 1 -.101
Sig. (2-tailed)
.829
N 7 7
TA Pearson Correlation -.101 1
Sig. (2-tailed) .829
N 7 7
Berdasarkan perhitungan manual dan perhitungan SPSS For Windows Versi
16.0 dapat dilihat hasil yang sama yaitu sebesar -0,101 yang artinya bahwa memiliki
kategori hubungan variabel sangat rendah apabila dilihat dari tabel 3.2 pedoman
untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi, maka dapat dinyatakan memiliki
hubungan korelasi yang sangat rendah/lemah dan dinyatakan tidak searah karena
bernilai negatif.
102
3) Analisis Koefisien Determinasi Net Working Capital (NWC) terhadap Total
Asset
Setelah nilai r diketahui, maka untuk dapat mengetahui seberapa besar tingkat
kemampuan Net Working Capital (NWC) menjelaskan secara komprehensif terhadap
variabel Total Assets dengan menghitung koefisien determinasi dengan cara sebagai
berikut:
Perhitungan koefisien determinasi menggunakan aplikasi SPSS For Windows
Versi 16.0 dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 4.13
Koefisien Determinasi Net Working Capital (NWC) terhadap Total Assets
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .101a .010 -.188 4.55496
a. Predictors: (Constant), NWC
Koefisien determinasi ditunjukkan oleh kolom R Square sebesar 0,010
sedangkan kolom R merupakan koefisien korelasi yang berarti bahwa hubungan Net
Working Capital (NWC) terhadap Total Assets sebesar 1% atau 0,010.
103
Hasil perhitungan manual maupun menggunakan SPSS For Windows Versi
16.0 memiliki hasil yang sama yaitu sebesar 0,010 yang berarti bahwa Net Working
Capital (NWC) dapat memengaruhi Total Assets sebesar 1% atau 0,010. Sedangkan
sisanya yaitu sebesar 99% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini.
4) Analisis Uji Signifikan (Uji t) Net Working Capital (NWC) terhadap Total
Assets
Langkah dalam menguji signifikansi koefisien korelasi (uji t) menggunakan
uji hipotesis yang dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Menentukan rumusan hipotesis statistik
H0 : ρ = 0 Tidak ada hubungan antara Net Working Capital (NWC)
terhadap Total Assets pada PT Perusahaan Gas Negara Tbk
Ha : ρ ≠ 0 Ada hubungan antara Net Working Capital (NWC) terhadap
Total Assets pada PT Perusahaan Gas Negara Tbk
2. Menentukan uji statistika dengan cara sebagai berikut:
√
√
√
√
√
√
104
3. Menentukan nilai kritis dan daerah kritis dengan derajat kebebasan
4. Membandingkan nilai uji t terhadap ttabel (1-α/2)(dk)
ttabel = (1-α/2)(dk)
= (1 – 0,05/2) (7 – 2)
= (1 – 0,025) (5)
= 2,015
5. thitung ≤ ttabel = 0,228 ≤ 2,015
Perhitungan manual di atas diketahui bahwa besarnya nilai thitung yang
dihasilkan adalah sebesar 0,228 sedangkan nilai ttabel sebesar 2,015. Jika
dibandingkan dengan hasil perhitungan menggunakan SPSS For Windows Versi 16.0
yaitu dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 4.14
105
Uji Signifikansi Koefisien Korelasi Net Working Capital (NWC) terhadap Total
Assets
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 16.730 10.868 1.539 .184
NWC -.171 .751 -.101 -.228 .829
a. Dependent Variable: TA
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan hasil perhitungan uji signifikansi
koefisien korelasi yaitu thitung sebesar 0,228 dan ttabel sebesar 2,015 yang ditampilkan
pada kolom t sebagaimana tabel di atas. Besarnya thitung ≤ ttabel, Ha ditolak dan H0
diterima yang artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara Net Working
Capital (NWC) terhadap Total Assets pada PT Perusahaan Gas Negara Tbk.
Hubungan yang ditimbulkan oleh Net Working Capital (NWC) terhadap Total
Assets dapat dilihat gambar berikut:
0,228
Gambar 4.4
Hubungan Net Working Capital (NWC) terhadap Total Assets
Net Working Capital
(NWC)
Total Assets
106
b. Analisis Pengaruh Net Sales (NS) terhadap Total Assets
Analisis pengaruh Net Sales (NS) terhadap Total Assets akan dipaparkan
sebagai berikut:
1) Analisis Regresi Sederhana Net Sales (NS) terhadap Total Assets
Pada bagian ini akan dijelaskan hasil persamaan regresi sederhana untuk
mengetahui pengaruh Net Sales (NS) terhadap Total Assets pada PT Perusahaan Gas
Negara Tbk kemudian dihitung dengan mencari konstanta a terlebih dahulu dan
kemudian koefisien b. Maka perhitungannya dapat dilihat sebagai berikut:
107
Berdasarkan hasil dari perhitungan manual di atas, terlihat konstanta a sebesar
-6,97537 dan koefisien b sebesar 1,488276. Bila kita bandingkan antara hasil
perhitungan manual dengan hasil perhitungan menggunakan SPSS For Windows
Versi 16.0 adalah sebagai berikut:
Tabel 4.15
Analisis Regresi Linier Sederhana Net Sales (NS) terhadap Total Assets
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -6.963 7.583 -.918 .401
NS 1.487 .525 .785 2.831 .037
a. Dependent Variable: TA
Tabel 4.15 menunjukkan hasil yang sama dengan perhitungan secara manual
yaitu konstanta a sebesar -6,963 dan koefisien b sebesar 1,487, maka menghasilkan
persamaan regresi sebagai berikut:
Persamaan regresi di atas menunjukkan bahwa apabila Net Sales (NS)
mengalami perubahan sebesar 1% maka Total Assets berubah sebesar 1,487, dan
108
apabila Net Sales (NS) diabaikan atau sama dengan 0 maka Total Assets sebesar -
6,963. Hal ini membuktikan bahwa hasil perhitungan analisis regresi sederhana
dengan menggunakan perhitungan SPSS For Windows Versi 16.0 menunjukkan nilai
yang sama.
2) Analisis Korelasi Parsial Net Sales (NS) terhadap Total Assets
Korelasi parsial antara Net Sales (NS) terhadap Total Assets dapat dihitung
dengan cara sebagai berikut:
( )
√(
)( ∑ ∑ )
√
√
√
√
109
Hasil perhitungan menggunakan SPSS For Windows Versi 16.0 dapat dilihat
pada tabel berikut ini:
Tabel 4.16
Analisis Korelasi Parsial Net Sales (NS) terhadap Total Assets
Correlations
NS TA
NS Pearson Correlation 1 .785*
Sig. (2-tailed) .037
N 7 7
TA Pearson Correlation .785* 1
Sig. (2-tailed) .037
N 7 7
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Berdasarkan perhitungan manual dan perhitungan SPSS For Windows Versi
16.0 dapat dilihat hasil yang sama yaitu sebesar 0,785 yang artinya bahwa memiliki
kategori hubungan variabel yang kuat apabila dilihat dari tabel 3.3 pedoman untuk
memberikan interpretasi koefisien korelasi, maka dapat dinyatakan memiliki
hubungan korelasi yang kuat dan dinyatakan searah karena bernilai positif.
3) Analisis Koefisien Determinasi Net Sales terhadap Total Assets
Setelah nilai r diketahui, maka untuk dapat mengetahui seberapa besar tingkat
kemampuan Net Sales (NS) menjelaskan secara komprehensif terhadap variabel Total
Assets dengan menghitung koefisien determinasi dengan cara sebagai berikut:
110
Perhitungan koefisien determinasi menggunakan aplikasi SPSS For Windows
Versi 16.0 dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 4.17
Koefisien Determinasi Net Sales (NS) terhadap Total Assets
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .785a .616 .539 2.83815
a. Predictors: (Constant), NS
Koefisien determinasi ditunjukkan oleh kolom R Square sebesar 0,616
sedangkan kolom R merupakan koefisien korelasi yang berarti bahwa hubungan Net
Sales (NS) terhadap Total Assets sebesar 61,6% atau 0,616.
Hasil perhitungan manual maupun menggunakan SPSS For Windows Versi
16.0 memiliki hasil yang sama yaitu sebesar 0,616 yang berarti bahwa Net Sales (NS)
dapat memengaruhi Total Assets sebesar 61,6% atau 0,616. Sedangkan sisanya yaitu
sebesar 38,4% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
4) Analisis Uji Signifikansi (uji t) Net Sales (NS) terhadap Total Assets
Langkah dalam menguji signifikansi koefisien korelasi (uji t) menggunakan
uji hipotesis yang dilakukan dengan cara sebagai berikut:
111
1. Menentukan rumusan hipotesis statistik
H0 : ρ = 0 Tidak ada hubungan antara Net Sales (NS) terhadap Total Assets
pada PT Perusahaan Gas Negara Tbk
Ha : ρ ≠ 0 Ada hubungan antara Net Sales (NS) terhadap Total Assets pada
PT Perusahaan Gas Negara Tbk
2. Menentukan uji statistika dengan cara sebagai berikut:
√
√
√
√
√
√
3. Menentukan nilai kritis dan daerah kritis dengan derajat kebebasan
4. Membandingkan nilai uji t terhadap ttabel (1-α/2)(dk)
ttabel = (1-α/2)(dk)
112
= (1 – 0,05/2) (7 – 2)
= (1 – 0,025) (5)
= 2,015
5. thitung ≥ ttabel = 2,831 ≥ 2,015
Perhitungan manual di atas diketahui bahwa besarnya nilai thitung yang
dihasilkan adalah sebesar 2,831 sedangkan nilai ttabel sebesar 2,015. Jika dibandingkan
dengan hasil perhitungan menggunakan SPSS For Windows Versi 16.0 yaitu dapat
dilihat sebagai berikut:
Tabel 4.18
Uji Signifikansi Koefisien Korelasi Net Sales (NS) terhadap Total Assets
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -6.963 7.583 -.918 .401
NS 1.487 .525 .785 2.831 .037
a. Dependent Variable: TA
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan hasil perhitungan uji signifikansi
koefisien korelasi yaitu thitung sebesar 2,831 dan ttabel sebesar 2,015 yang ditampilkan
pada kolom t sebagaimana tabel di atas. Besarnya thitung ≥ ttabel, Ha diterima dan H0
113
ditolak yang artinya terdapat hubungan yang signifikan antara Net Sales (NS)
terhadap Total Assets pada PT Perusahaan Gas Negara Tbk.
Hubungan yang ditimbulkan oleh Net Sales (NS) terhadap Total Assets dapat
dilihat gambar berikut:
2,831
Gambar 4.5
Hubungan Net Sales (NS) terhadap Total Assets
c. Analisis Pengaruh Net Working Capital (NWC) dan Net Sales (NS) terhadap
Total Assets
Analisis pengaruh Net Working Capital dan Net Sales terhadap Total Assets
akan dipaparkan sebagai berikut:
1) Analisis Regresi Berganda Net Working Capital (NWC) dan Net Sales (NS)
terhadap Total Assets
Pada bagian ini akan dijelaskan hasil persamaan regresi berganda untuk
mengetahui pengaruh Net Working Capital (NWC) dan Net Sales (NS) terhadap Total
Assets pada PT Perusahaan Gas Negara Tbk dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Net Sales (NS) Total Assets
114
– 1428,57
115
∑
∑ ∑
(∑ )(∑
) ∑
116
∑
∑ ∑
(∑ )(∑
) ∑
∑
(
∑
) (
∑
)
(
) (
)
Hasil perhitungan regresi di atas menunjukkan hasil koefisien b1 sebesar
0,33418, b2 sebesar 1,62016, dan koefisien a sebesar -13,6335. Hasil perhitungan
menggunakan aplikasi SPSS For Windows Versi 16.0 dapat dilihat pada tabel berikut
ini:
117
Tabel 4.19
Analisis Regresi Berganda Net Working Capital (NWC) dan Net Sales (NS)
terhadap Total Assets
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -13.648 13.347 -1.023 .364
NWC .336 .533 .199 .630 .563
NS 1.620 .598 .855 2.706 .054
a. Dependent Variable: TA
Tabel 4.19 menunjukkan hasil perhitungan yang sama dengan perhitungan
manual sebelumnya. Hasil koefisien a sebesar -13,648 sedangkan koefisien b1 sebesar
0,336 dan b2 sebesar 1,620. Maka menghasilkan persamaan regresi berganda sebagai
berikut:
Persamaan di atas dapat diartikan bahwa nilai konstanta (a) sebesar -13,648
menyatakan jika Net Working Capital (NWC) (X1) dan Net Sales (NS) (X2) nilainya
0 maka besarnya Total Assets (Y) adalah -13,648. Apabila tidak ada Net Working
Capital (NWC) dan Net Sales (NS) maka nilai Y akan menurun sebesar -13,648.
Koefisien regresi variabel Net Working Capital (NWC) bernilai positif yaitu sebesar
0,336, mengasumsikan bahwa apabila Net Working Capital (NWC) mengalami
kenaikan maka Total Assets cenderung mengalami kenaikan. Koefisien regresi
118
variabel Net Sales (NS) juga bernilai positif yaitu sebesar 1,620 mengasumsikan
bahwa apabila Net Sales (NS) mengalami kenaikan maka Total Assets cenderung
mengalami kenaikan.
2) Analisis Korelasi Simultan Net Working Capital (NWC) dan Net Sales (NS)
terhadap Total Assets
Korelasi Simultan antara Net Working Capital (NWC) dan Net Sales (NS)
terhadap Total Assets dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
( ) √ ∑ ∑
∑
√
√
√
√
Perhitungan korelasi simultan menggunakan aplikasi SPSS For Windows
Versi 16.0 dapat dilihat pada tabel berikut ini:
119
Tabel 4.20
Analisis Korelasi Simultan Net Working Capital (NWC) dan Net Sales (NS)
terhadap Total Assets
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .806a .650 .476 3.02671
a. Predictors: (Constant), NS, NWC
Hasil perhitungan korelasi antara Net Working Capital (NWC) dan Net Sales
(NS) terhadap Total Assets sebesar 0,806 yang artinya Net Working Capital (NWC)
dan Net Sales (NS) terhadap Total Assets memiliki hubungan yang sangat kuat
berdasarkan tabel 3.3 interpretasi koefisien korelasi.
3) Analisis Koefisien Determinasi Net Working Capital (NWC) dan Net Sales
(NS) terhadap Total Assets
Koefisien determinasi yaitu untuk menghitung besar kecilnya persentase
hubungan antara Net Working Capital (NWC) dan Net Sales (NS) terhadap Total
Assets dengan cara sebagai berikut:
0,649636
Hubungan Net Working Capital (NWC) dan Net Sales (NS) terhadap Total
Assets adalah sebesar 64,9% atau 0,649, sedangkan hasil koefisien determinasi
120
menggunakan aplikasi SPSS For Windows Versi 16.0 dapat dilihat pada tabel berikut
ini:
Tabel 4.21
Koefisien Determinasi Net Working Capital (NWC) dan Net Sales (NS) terhadap
Total Assets
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .806a .650 .476 3.02671
a. Predictors: (Constant), NS, NWC
Tabel 4.21 menunjukkan bahwa besarnya hubungan antara Net Working
Capital (NWC) dan Net Sales (NS) terhadap Total Assets sebesar 65%. Hasil ini
berarti bahwa Net Working Capital (NWC) dan Net Sales (NS) dapat memengaruhi
Total Assets sebesar 65% sedangkan sisanya sebesar 35% dipengaruhi oleh variabel
lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian.
4) Analisis Uji Signifikansi Koefisien Regresi Berganda (Uji F) Net Working
Capital (NWC) dan Net Sales (NS) terhadap Total Assets
Analisis ini bertujuan untuk mencari makna hubungan antara Net Working
Capital (NWC) dan Net Sales (NS) terhadap Total Assets dalam regresi berganda,
maka hasil korelasi berganda tersebut diuji dengan uji signifikansi. Tahap-tahapnya
yaitu:
1. Menentukan Hipotesis Penelitian:
121
H0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Net Working Capital
(NWC) dan Net Sales (NS) terhadap Total Assets
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara Net Working Capital (NWC)
dan Net Sales (NS) terhadap Total Assets
2. Menentukan Hipotesis Statistik:
H0 : r = 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Net Working
Capital (NWC) dan Net Sales (NS) terhadap Total Assets
Ha : r ≠ 0 Terdapat pengaruh yang signifikan antara Net Working Capital
(NWC) dan Net Sales (NS) terhadap Total Assets
3. Menentukan Tingkat Signifikan:
Tingkat signifikan 5% yang bertujuan untuk mengetahui hipotesis diterima
atau ditolak.
4. Perhitungan Signifikansi:
ftabel = f{(1-α) (dk pembilang = m), (dk penyebut) = n-m)}
= (1-0,05)(2)(7-2)
= (0,95)(2)(5)
= 5,79
fhitung =
122
Hasil fhitung menggunakan aplikasi SPSS For Windows Versi 16.0 dapat dilihat
pada tabel berikut ini:
Tabel 4.22
Uji Signifikansi Koefisien Regresi Berganda (Uji f) Net Working Capital (NWC)
dan Net Sales (NS) terhadap Total Assets
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 68.170 2 34.085 3.721 .122a
Residual 36.644 4 9.161
Total 104.814 6
a. Predictors: (Constant), NS, NWC
b. Dependent Variable: TA
Tabel 4.22 di atas menunjukkan bahwa hasil fhitung adalah 3,721 sedangkan
ftabel 5,79 sehingga fhitung ≤ ftabel yaitu Ha ditolak dan H0 diterima yang artinya tidak
terdapat pengaruh yang signifikan antara Net Working Capital (NWC) dan Net Sales
(NS) terhadap Total Assets.
123
Pengaruh Net Working Capital (NWC) dan Net Sales (NS) terhadap Total
Assets seperti gambar di bawah ini:
1%
65%
61,6%
Gambar 4.6
Hubungan Net Working Capital (NWC) dan Net Sales (NS) terhadap Total Assets
4. Analisis Komparatif
Analisis komparatif yang terdiri dari uji independen t-test dan angka baku
pada penelitian ini akan dipaparkan sebagai berikut:
a. Uji Independen t-test
Pada prinsipnya, t test bekerja atas dasar membandingkan rata-rata (compare
mean) serta karakter dua kelompok. Sebagaimana telah diketahui bahwa karakter
sebuah kelompok atau sampel dapat dijelaskan melalui dua ukuran yaitu ukuran
pemusatan dan ukuran penyebaran data. Langkah-langkah yang dilakukan untuk
menentukan uji t test menggunakan cara sebagai berikut:
∑ ∑
Net Working Capital (NWC)
(X1)
Net Sales (NS) (X2)
Total Assets
(Y)
Dipengaruhi oleh faktor
lain
124
∑ ∑
√
√
√
√
√
125
Hasil thitung menggunakan aplikasi SPSS For Windows Versi 16.0 dapat dilihat
pada tabel berikut ini:
Tabel 4.23
Hasil Uji Group Statistics
Group Statistics
NET N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
TOTAL ASSETS NET WORKING CAPITAL 7 14.2857 2.47556 .93567
NET SALES 7 14.2871 2.20524 .83350
Tabel 4.24
Hasil Uji Independent Samples Test
Independent Samples Test
Levene's Test
for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
TOTAL
ASSETS
Equal
variances
assumed
.012 .914 -.001 12 .999 -.00143 1.25308 -
2.73166 2.72880
Equal
variances not
assumed
-.001 11.843 .999 -.00143 1.25308 -
2.73568 2.73282
Tabel di atas menunjukan bahwa nilai t hitung yaitu sebesar -0,001 sehingga
dengan menggunakan kriteria penerimaan dan penolakan H0 maka dapat disimpulkan
126
bahwa t hitung berada didaerah penerimaan atau H0 diterima yang artinya tidak
terdapat perbedaan yang signifikan antara Net Working Capital (NWC) dan Net Sales
(NS).
b. Angka Baku
Hasil perhitungan angka baku variabel Net Working Capital adalah sebagai
berikut:
Sedangkan hasil untuk perhitungan angka baku variabel Net Sales adalah
sebagai berikut:
Berdasarkan hasil perhitungan di atas maka terlihat jika Net Working Capital
memiliki nilai angka baku sebesar lebih kecil dari nilai Net Sales yang
memiliki nilai angka baku sebesar . Sehingga dapat disimpulkan dari hasil
perhitungan angka baku variabel yang paling baik adalah variabel Net Sales karena
127
memiliki nilai angka baku yang lebih besar dibandingkan dengan nilai angka baku
Net Working Capital.
C. Pembahasan
Pembahasan pengaruh Net Working Capital dan Net Sales terhadap Total
Assets akan dipaparkan sebagai berikut:
1. Pengaruh Net Working Capital (NWC) terhadap Total Assets PT Perusahaan
Gas Negara Tbk
Analisis dengan menggunakan uji regresi parsial diperoleh persamaan sebagai
berikut:
Nilai koefisien a sebesar 16,730 dan b sebesar -0,171 yang artinya apabila Net
Working Capital (NWC) mengalami perubahan sebesar 1% maka Total Assets
berubah sebesar -0,171 dan apabila Net Working Capital (NWC) diabaikan atau sama
dengan 0 maka Total Assets sebesar 16,730. Besarnya pengaruh ditunjukkan pada
kolom R Square yang merupakan koefisien determinasi sebesar 0,010 yang artinya
bahwa hubungan Net Working Capital (NWC) terhadap Total Assets sebesar 1% atau
0,010.
Hasil perhitungan manual koefisien determinasi maupun menggunakan
aplikasi SPSS For Windows Versi 16.0 memiliki hasil yang sama yaitu sebesar 0,010
yang artinya bahwa Net Working Capital (NWC) dapat memengaruhi Total Assets
128
sebesar 1% atau 0,010, sedangkan sisanya yaitu sebesar 99% dipengaruhi oleh
variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Hasil uji signifikansi koefisien korelasi atau uji t yang dilakukan peneliti
sebagaimana data yang telah diolah, besarnya nilai thitung yang dihasilkan adalah
sebesar -0,229 sedangkan nilai ttabel sebesar 2,015. Dari hasil tersebut berarti nilai
thitung ≤ ttabel sehingga H0 diterima dan Ha ditolak yang artinya tidak terdapat pengaruh
yang sigifikan antara Net Working Capital (NWC) terhadap Total Assets pada PT
Perusahaan Gas Negara Tbk.
2. Pengaruh Net Sales (NS) terhadap Total Assets PT Perusahaan Gas Negara
Tbk
Analisis dengan menggunakan uji regresi parsial diperoleh persamaan sebagai
berikut:
Nilai koefisien a sebesar -6,963 dan b sebesar 1,487 yang artinya apabila Net
Sales (NS) mengalami perubahan sebesar 1% maka Total Assets berubah sebesar
1,487 dan apabila Net Sales (NS) diabaikan atau sama dengan 0 maka Total Assets
sebesar -6,963. Besarnya pengaruh ditunjukkan oleh R Square yang merupakan
koefisien determinasi sebesar 0,616 yang berarti bahwa hubungan Net Sales (NS)
terhadap Total Assets sebesar 61,6%. Hasil perhitungan manual maupun
menggunakan aplikasi SPSS For Windows Versi 16.0 besar hasilnya sama yaitu
sebesar 61,6% yang berarti bahwa Net Sales (NS) dapat memengaruhi Total Assets
129
sebesar 61,6%. Sedangkan sisanya 38,4% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
diteliti dalam penelitian ini.
Hasil uji signifikansi koefisien korelasi atau uji t yang dilakukan peneliti
sebagaimana data yang telah diolah menghasilkan nilai thitung sebesar 2,831 dan ttabel
sebesar 2,015. Dengan kata lain, hasil thitung ≥ ttabel yaitu berarti H0 ditolak dan Ha
diterima yang artinya terdapat hubungan yang signifikan antara Net Sales (NS)
terhadap Total Assets pada PT Perusahaan Gas Negara Tbk.
3. Pengaruh Net Working Capital (NWC) dan Net Sales (NS) terhadap Total
Assets PT Perusahaan Gas Negara Tbk
Pengaruh Net Working Capital (NWC) dan Net Sales (NS) terhadap Total
Assets simultan menggunakan uji regresi berganda diperoleh persamaan sebagai
berikut:
Nilai konstanta a sebesar -13,648 mengasumsikan bahwa apabila tidak ada
Net Working Capital (NWC) dan Net Sales (NS) maka nilai Total Assets akan
menurun sebesar -13,648. Koefisien regresi variabel Net Working Capital (NWC)
bernilai positif yaitu sebesar 0,336, mengasumsikan bahwa apabila Net Working
Capital (NWC) terjadi kenaikan maka Total Assets cenderung mengalami kenaikan.
Sedangkan pada Net Sales (NS) koefisien regresi juga bernilai positif yaitu sebesar
1,620 menyatakan bahwa apabila Net Sales (NS) mengalami kenaikan maka Total
Assets cenderung mengalami kenaikan.
130
Hasil perhitungan korelasi simultan antara Net Working Capital (NWC) dan
Net Sales (NS) terhadap Total Assets sebesar 0,806 yang artinya Net Working Capital
(NWC) dan Net Sales (NS) terhadap Total Assets memiliki hubungan yang sangat
kuat berdasarkan tabel interpretasi koefisien korelasi. Sedangkan hasil analisis
koefisien determinasi menunjukkan bahwa besarnya hubungan antara Net Working
Capital (NWC) dan Net Sales (NS) terhadap Total Assets adalah 65%. Hasil ini
berarti bahwa Net Working Capital (NWC) dan Net Sales (NS) dapat memengaruhi
Total Assets sebesar 65%, sedangkan sisanya yaitu sebesar 35% dipengaruhi oleh
faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Hasil Uji Signifikansi Koefisien Regresi Berganda (Uji f) Net Working
Capital (NWC) dan Net Sales (NS) terhadap Total Assets menunjukkan bahwa hasil
fhitung adalah 3,721 sedangkan ftabel 5,79 sehingga fhitung ≤ ftabel yaitu Ha ditolak dan H0
diterima yang artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Net Working
Capital (NWC) dan Net Sales (NS) terhadap Total Assets.
Faktor lain yang memengaruhi Total Assets di antaranya yaitu Return On
Assets (ROA), Financing to Depost Ratio (FDR), Dana Pihak Ketiga (DPK), dan Non
Performing Finance (NPF). Return On Assets (ROA) memiliki hubungan yang positif
yang artinya bahwa ketika terjadi peningkatan pada ROA maka Total Assets akan ikut
meningkat dengan persentase tertentu. Financing to Depost Ratio (FDR) memiliki
hubungan yang positif yang artinya bahwa ketika persentase FDR meningkat maka
Total Assets juga akan meningkat. Dana Pihak Ketiga (DPK) memiliki hubungan
131
yang positif yang artinya ketika DPK meningkat maka Total Assets akan ikut
meningkat. Non Performing Finance (NPF) memiliki hubungan yang negative yang
artinya bahwa ketika NPF meningkat maka Total Assets akan mengalami penurunan.6
6 Hanif F. Abdurrahman, “Analisis Faktor-faktor yang Memengaruhi Total Aset BMT Studi
kasus pada BMT Anggota Inkopsyah”, Skripsi, (Bogor: Universitas Pertanian Bogor).