Post on 31-Oct-2020
10
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Definisi Disiplin Belajar
2.1.1. Definisi Disiplin
Mac Millan Dictionary (dalam Tu’u, 2004) istilah disiplin berasal dari
bahasa latin “disciplina” yang menunjuk kepada kegiatan belajar mengajar.
Istilah tersebut sangat dekat dengan istilah dalam bahasa inggris disciple yang
berarti mengikuti orang untuk belajar di bawah pengawasan seorang pemimpin.
Dalam istilah bahasa Inggris lain discipline berarti (1) taat, tertib, atau
mengendalikan tingkah laku, penguasaan diri, kendali diri; (2) latihan
membentuk, meluruskan atau menyempurnakan sesuatu sebagai kemampuan
mental atau karakter moral; (3) hukuman yang diberikan untuk melatih atau
memperbaiki; (4) kumpulan atau system peraturan-peraturan bagi tingkah laku.
Gerakan Disiplin Nasional (dalam Tu’u, 2004) mendefinisikan disiplin
adalah ketaatan terhadap peraturan dan norma kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara yang berlaku, yang dilaksanakan secara sadar dan
iklas, lahir dan batin, sehingga timbul rasa malu terkena sanksi dan rasa takut
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Menurut Tu’u (2004) disiplin merupakan sesuatu yang menyatu di dalam
diri seseorang. Bahkan disiplin itu sesuatu yang menjadi bagian dalam hidup
seseorang, yang muncul dalam pola tinggkah lakunya sehari – hari. Disiplin
terjadi dan terbentuk sebagai hasil dan dampak proses pembinaan cukup
11
panjang yang dilakukan sejak dari dalam keluarga dan berlanjut dalam
pendidikan di sekolah. Keluarga dan sekolah menjadi tempat penting bagi
pengembangan disiplin seseorang
2.1.2. Definisi Disiplin Belajar
Winkel (1987) mendefinisikan belajar adalah suatu aktivitas mental/ psikis
yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan
perubahan-perubahan dalam pengetahuan-pemahaman, ketrampilan dan nilai
sikap. Perubahan itu dapat berupa suatu hasil yang baru atau pula
penyempurnaan terhadap hasil yang telah diperoleh.
Maman Rachman (dalam Tu’u, 2004) disiplin sebagai upaya
mengendalikan diri dan sikap mental individu atau masyarakat dalam
mengembangkan kepatuhan dan ketaatan terhadap peraturan dan tata tertib
berdasarkan dorongan dan kesadaran yang muncul dari dalam hatinya.
Dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah, seorang siswa
tidak akan lepas dari tata tertib yang diberlakukan disekolah. Setiap siswa
dituntut patuh dan menaati tata tertib yang berlaku disekolahnya, itu disebut
dengan disiplin belajar di sekolah. Peraturan, tata tertib, dan berbagai ketentuan
lainnya yang berupaya mengatur perilaku siswa untuk berperilaku sesuai
dengan norma agar tidak berperilaku menyimpang.
Rawambaku (2006) disiplin sekolah apabila dikembangkan dan diterapkan
dengan baik, konsisten dan konsekuen akan berdampak positif bagi kehidupan
dan perilaku siswa. Disiplin dapat mendorong mereka belajar secara konkret
12
dalam praktik hidup di sekolah dalam hal-hal positif: melakukan hal-hal yang
lurus dan benar serta menjauhi hal-hal negatif. Dengan memberlakukan
disiplin, guru atau siswa belajar beradaptasi dengan lingkungan yang baik itu,
sehingga muncul keseimbangan diri dalam hubungan dengan orang lain. Jadi,
disiplin menata perilaku seseorang dalam hubungannya di tengah-tengah
lingkungan.
Dari pendapat tentang definisi disiplin di atas, dapat diketahui bahwa
disiplin belajar merupakan suatu sikap moral siswa yang terbentuk melalui
proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nila-nilai ketaatan,
kepatuhan, keteraturan dan ketertiban berdasarkan acuan nilai moral di sekolah
dan di rumah. Siswa yang memiliki disiplin belajar akan menunjukkan ketaatan
dan keteraturan terhadap perannya sebagai seorang pelajar yaitu belajar secara
terarah dan teratur. Dengan demikian, siswa yang berdisiplin akan lebih
mampu mengarahkan dan mengendalikan perilakunya. Disiplin memiliki
peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia terutama siswa dalam
hal belajar. Disiplin akan memudahkan siswa dalam belajar secara terarah dan
teratur.
2.1.3. Perlunya Disiplin
Menurut Tu’u (2004) disiplin berperan penting dalam membentuk individu
yang berciri keunggulan. Disiplin penting karena alasan berikut ini:
1. Dengan disiplin yang muncul karena kesadaran diri, siswa berhasil dalambelajarnya. Sebaliknya siswa yang kerap kali melanggar ketentuan sekolahpada umumnya terhambat optimalisasi potensi dan prestasinya.
2. Tanpa disiplin yang baik, suasana sekolah dan juga kelas menjadi kurangkondusif bagi kegiatan pembelajaran. Secara positif disiplin memberidukungan yang tenang dan tertib bagi proses pembelajaran.
13
3. Orang tua senantiasa berharap di sekolah anak-anak dibiasakan dengannorma-norma, nilai kehidupan, dan disiplin. Dengan demikian anak-anakdapat menjadi individu yang tertib, teratur, dan disiplin.
4. Disiplin merupakan jalan bagi siswa untuk sukses dalam belajar dan kelakketika bekerja. Kesadaran pentingnya norma, aturan, kepatuhan, danketaatan merupakan prasarat kesuksesan seseorang.
2.1.4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi dan Membentuk Disiplin
Perilaku disiplin perlu adanya kesadaran diri, latihan, kebiasaan, dan juga
adanya hukuman. Disiplin belajar akan tercipta apabila siswa memiliki
kesadaran diri. Siswa akan disiplin dalam belajar apabila siswa sadar akan
pentingnya belajar dalam kehidupannya. Menurut Tu’u (2004) mengatakan ada
empat faktor dominan yang mempengaruhi dan membentuk disiplin, yaitu:
1. Kesadaran diriSebagai pemahaman diri bahwa disiplin penting bagi kebaikan dankeberhasilan dirinya. Selain itu kesadaran diri menjadi motif sangat kuatbagi terwujudnya disiplin. Disiplin yang terbentuk atas kesadaran diri akankuat pengaruhnya dan akan lebih tahan lama dibandingkan dengan disiplinyang terbentuk karena unsur paksaan atau hukuman.
2. Pengikutan dan ketaatanSebagai langkah penerapan dan praktik atas peraturan-peraturan yangmengatur perilaku individunya. Hal ini sebagai kelanjutan dari adanyakesadaran diri yang dihasilkan oleh kemampuan dan kemauan diri yangkuat.
3. Alat pendidikanUntuk mempengaruhi, mengubah, membina, dan membentuk perilakuyang sesuai dengan nilai-nilai yang ditentukan atau diajarkan.
4. HukumanSebagai upaya menyadarkan, mengoreksi dan meluruskan yang salahsehingga orang kembali pada perilaku yang sesuai dengan harapan.
Tu’u (2004) menambahkan masih ada faktor-faktor lain yang berpengaruh
dalam pembentukan disiplin, yaitu:
1. TeladanTeladan adalah contoh yang baik yang seharusnya ditiru oleh orang lain.Dalam hal ini siswa lebih mudah meniru apa yang mereka lihat sebagaiteladan (orang yang dianggap baik dan patut ditiru) daripada dengan apayang mereka dengar. Karena itu contoh dan teladan disiplin dari atasan,
14
kepala sekolah dan guru-guru serta penata usaha sangatberpengaruhterhadap disiplin para siswa.
2. Lingkungan BerdisiplinLingkungan berdisiplin kuat pengaruhnya dalam pembentukan disiplindibandingkan dengan lingkungan yang belum menerapkan disiplin. Bilaberada di lingkungan yang berdisiplin, seseorang akan terbawa olehlingkungan tersebut.
3. Latihan BerdisiplinDisiplin dapat tercapai dan dibentuk melalui latihan dan kebiasaan.Artinya melakuakn disiplin secara berulang-ulang dan membiasakannyadalam praktik-praktik disiplin sehari-hari.
2.1.5. Unsur - Unsur Disiplin
Tu’u (2004) mengemukakan unsur - unsur disiplin adalah sebagai berikut:
1. Mengikuti dan menaati peraturan, nilai dan hukum yang berlaku.2. Pengikutan dan ketaatan tersebut terutama muncul karena adanya
kesadaran diri bahwa hal itu berguna bagi kebaikan dan keberhasilandirinya. Dapat juga muncul karena rasa takut, tekanan, paksaan dandorongan dari luar dirinya.
3. Sebagai alat pendidikan untuk mempengaruhi, mengubah, membina, danmembentuk perilaku sesuai dengan nilai-nilai yang ditentukan ataudiajarkan.
4. Hukuman yang diberikan bagi yang melanggar ketentuan yang berlaku,dalam rangka mendidik, melatih, mengendalikan dan memperbaiki tingkahlaku.
5. Peraturan-peraturaan yang berlaku sebagai pedoman dan ukuran perilaku.
2.1.6. Fungsi Disiplin
Disiplin belajar sangat penting dan dibutuhkan oleh setiap siswa. Disiplin
belajar menjadi prasyarat bagi pembentukan sikap, perilaku,dan tata kehidupan
berdisiplin, yang akan mengantar seorang siswa sukses dalam belajar dan kelak
ketika bekerja.
Berikut ini beberapa fungsi disiplin menurut Tu’u (2004), yaitu:
1. Menata Kehidupan BersamaFungsi disiplin adalah mengatur tata kehidupan manusia, dalam kelompoktertentu atau dalam masyarakat. Dengan begitu, hubungan antara individusatu dengan yang lain menjadi baik dan lancar.
15
2. Membangun KepribadianLingkungan yang berdisiplin baik, sangat berpengaruh terhadapkepribadian seseorang. Apalagi seorang siswa yang sedang tumbuhkepribadiannya, tentu lingkungan sekolah yang tertib, teratur, tenang,tentram, sangat berperan dalam membangun kepribadian yang baik.
3. Melatih KepribadianSikap, perilaku dan pola kehidupan yang baik dan berdisiplin tidakterbentuk serta-merta dalam waktu singkat. Namun, terbentuk melalui satuproses yang membutuhkan waktu panjang. Salah satu proses untukmembentuk kepribadian tersebut dilakukan melalui latihan.
4. PemaksaanDisiplin dapat terjadi karena dorongan kesadaran diri. Disiplin denganmotif kesadaran diri ini lebih baik dan kuat. Dengan melakukan kepatuhandan ketaatan atas kesadaran diri, bermanfaat bagi kebaikan dan kemajuandiri. Sebaliknya, disiplin dapat pula terjadi karena adanya pemaksaan dantekanan dari luar.
5. HukumanTata tertib sekolah biasanya berisi hal-hal positif yang harus dilakukan olehsiswa. Sisi lainnya berisi sanksi atau hukuman bagi yang melanggar tatatertib tersebut. Ancaman sanksi / hukuman sangat penting karena dapatmemberi dorongan dan kekuatan bagi siswa untuk menaati danmematuhinya. Tanpa ancaman hukuman atau sanksi, dorongan ketaatandan kepatuhan dapat diperlemah. Motivasi untuk hidup mengikuti aturanyang berlaku menjadi lemah.
6. Menciptakan Lingkungan yang KondusifDisiplin sekolah berfungsi mendukung terlaksananya proses dan kegiatanpendidikan agar berjalan lancar. Hal itu dicapai dengan merancangperaturan sekolah, yakni peraturan bagi guru-guru, dan bagi para siswa,serta peraturan-peraturan lain yang dianggap perlu. Kemudiandiimplementasikan secara konsisten dan konsekuen. Dengan demikian,sekolah menjadi lingkungan pendidikan yang aman, tenang, tentram, tertibdan teratur. Lingkungan seperti ini adalah lingkungan yang kondusif bagipendidikan.
2.2. Definisi Perilaku Bermain Game Online
2.2.1. Definisi Perilaku Bermain Game Online
Kamus Besar Bahasa Indonesia (2012) perilaku adalah tanggapan atau
reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan.
Azwar (dalam Tu’u, 2004) memberi rumusan: perilaku merupakan
ekspresi sikap seseorang. Sikap itu sudah terbentuk dalam dirinya karena
16
berbagai tekanan atau hambatan dari luar atau dalam dirinya. Artinya, potensi
reaksi yang sudah tebentuk dalam dirinya akan mumcul berupa perilaku aktual
sebagai cerminan sikap.
Soeharto (dalam Tu’u, 2004) merumuskan perilaku sebagai hasil dari
proses belajar. Dalam proses belajar itu terjadi interaksi antara individu dan
dunia sekitarnya. Sebagai hasil interaksi maka jawaban yang terlihat dari
seorang individu akan dipengaruhi oleh hal-hal atau kejadian-kejadian yang
pernah dialami oleh individu tersebut maupun oleh situasi masa kini.
Menurut Nakita (2011) bermain dapat menyangkut tiga ranah yaitu fisik
motorik, kognisi, dan sosio-emosional. Dalam permainan komputer, ketiga
ranah itu jelas berkaitan. Dalam melakukan kegiatan bermain game, aktifitas
motorik fisik lebih ditekankan dalam gerakan-gerakan tangan pada keyboard
dan mouse, dan lebih banyak lagi pada gerakan otot mata melalui layar
monitor. Sering pemain game dikatakan memiliki kemampuan koordinasi
tangan-mata (hand-eye coordination) yang tinggi. Aspek kognisi terlihat dari
bagaiamana pemain mengolah informasi dalam game, mengambil keputusan
dan langkah tindakan berikutnya. Aspek sosio-emosi seperti senang atau sedih
atu hal-hal yang berkaitan dengan penghayatan permainan tersebut.
Menurut Hurlock (dalam Suwarjo & Eliasa, 2011) bermain adalah
kegiatan yang dilakukan atas dasar suatu kesenangan dan tanpa
mempertimbangkan hasil akhir.
Menurut Aji (2012) game online adalah suatu bentuk permainan yang
dihubungkan melalui jaringan internet. Game online tidak terbatas pada
17
perangkat yang digunakan, game online bisa dimainkan di computer, laptop,
smartphone bahkan ditablet sekalipun. Asal gadget itu terhubung dengan
jaringan internet, game online dapat dimainkan.
Menurut Febrian (2007) game online adalah game komputer yang dapat
dimainkan oleh multipemain melalui internet. Biasanya disediakan sebagai
tambahan layanan dari perusahaan penyedia jasa online atau dapat diakses
langsung (mengunjungi halaman web yang bersangkutan) atau melalui system
yang disediakan dari perusahaan yang menyediakan permainan tersebut.
Jadi perilaku bermain game online adalah perilaku yang terbentuk sebagai
hasil dari kegiatan bermain game online melalui jaringan internet yang
melibatkan tiga ranah yaitu fisik motorik, kognisi dan sosio-emosional.
2.2.2. Jenis-Jenis Game Online
Menurut Aji (2012) game online mempunyai jenis yang bermacam-macam
dengan mode yang berbeda-beda. Walaupun pengkategorian game online
sudah terbilang “tidak mencakup semua”, tetapi game online perlu
diklasifikasikan untuk memberikan pemahaman mendasar bagi para gamers
pemula. Yang perlu diketahui adalah, perkembangan game online telah
mencapai tahap dimana game “tembak-menembak” melainkan lebih dari itu,
contoh beberapa tahun yang lain game “tembak-menembak” lebih dikenal
dengan FPS sekarang ada Thrid-Person-Hooter, MMO-FPS, dll.
18
Berikut ini adalah pembagian game berdasarkan genre atau jenisnya
menurut Aji (2012):
1. Shooter gameGame ini konsepnya adalah game berjenis tembak-menembak. Game padagenre ini antara lain Counter Strike, PointBlank, Mercenery Ops, dll.Shooter game dulu didominasi oleh FPS (first player shooter), tetapisetelah berkembang sekarang menjadi Third-person shooter dan MMO-FPS (multi massive online-fps).
2. Adventure gameGame petualangan adalah game yang paling menarik di kembangkan dandimainkan. Game dengan konsep petualangan adalah jenis game awalyang nanti kemudian berkembang. Game petualangan seperti mario brossdan sonic adalah game yang terkenal pada tahun 90an.
3. Action GameGame action mengandalkan teknik dan kecepatan tangan untukmenyelesaikan permainan. Action game pada perkembangannya seringdigabungkan dengan adventure game dan menjadi genre baru actionadventure game, game yang mengandalkan teknik dan kecepatan tanganjuga mempunyai jalan cerita yang menarik untuk diselesaikan. Game genreini awalnya bisa dilihat di mortal combat, street fighter, dll.
4. Role Playing gameGame bergenre RPG sangat cocok untuk dimainkan secara online. Konseprole playing game disini artinya setiap pemain memainkan game tersebut“bebas” melakukan apa saja yang dia inginkan di game itu sendiri. Bebasmaksudnya adalah bebas memilih fitur-fitur yang disediakan gametersebut. Game ini mempunyai banyak quest yang disediakan gametersebut. Game ini mempunyai banyak quest dan tingkatan level yangmembuat para pemainnya tidak dapat meninggalkan game ini. Game RPGOnline telah berkembang dengan cepat dengan mengambil konsep-konseptiap genre game. Ragnarok adalah game online RPG pertama di Indonesiyang dikenal setelah muncul nexian.
5. Real Time StrategiReal Time Strategi pada dasarnya adalah game yang mengandalkankemampuan para gamers dalam mengolah taktik atau strategi. Game inimemicu pemainnya untuk berpikir lebih cepat. Menang tidaknya kitadalam game RTS ini juga ditentukan oleh pengalaman kita dalam bermaingame RTS. Game Online RTS yang paling dikenal di Indonesia adalahDefence of the Ancient.
6. SimulationGame simulasi adalah game yang dikembangkan untuk menggambarkankeadaan yang sesungguhnya dari sebuah obyek. Game simulasi tidak jauhbeda dengan aslinya, bahkan sebagian besar perusahann mengembangkangame simulasi sebagai test. Game simulasi pesawat terbang tidak jauhbeda dengan aslinya, begitu juga dengan game simulasi F1 yang tidak jauh
19
beda dengan aslinya. Game simulasi dikembangkan untuk mengurangiresiko yang muncul jika menggunakan obyek tersebut secara riil.
7. Society gameGame sosial adalah game yang focus kepada kehidupan sehari-hari. Gameini lebih pada pengembangan permaina tamagochi atau permainan Barbie.Game ini bertujuan untuk membentuk karakter kita sesuai dengan yangkita inginkan di dunia game itu sendiri. Game The Sims adalah game yangpaling terkenal dari platform ini.
8. Browser gameGame browser adalah jenis game yang termasuk “baru” dikalangandeveloper game. Game ini mulai dikenal ketika internet menyebarkeseluruh dunia. Game ini mengedepankan prinsip “simple”, kita tinggalmembuat browser dan dapat bermain game ini tanpa ada syarat apapun.Game ini lebih cenderung dimainkan untuk mengisi waktu luang ketikabosan. Zynga adalah game yang cukup terkenal diantara game browserlainnya.
9. Music/Dance gameMusic/Dance game adalah jenis pengembangan baru di dunia game. Gameini menyajikan fitur yang mengedepankan music dan tarian. Game inibahkan cyukup populer dimainkan di keramaian seperti mall. Music/Dancegame di dunia online sangat banyak, salah satunya ayodance, showtime,streetidol, dll.
10. Cross-Platform gameGame inilah yang baru dikembangkan oleh banyak developer game. Gameini mempunyai konsep “game yang dapat dimainkan kapan saja”.Bayangkan jika adik anda bermain playstation dan anda bermaincomputer, kalian berdua memainkan game yang sama yang terhubungdengan jaringan internet. Anda dapat “chatting” dengan adik anda melaluiplaystation. Cross-Platform game adalah pengembangan satu jenis gameyang dapat dimainkan di semua perangkat game, entah itu playstation,Nintendi, PC, dll.
2.2.3. Dampak Bermain Game Online
Selain memberikan dampak positif game online juga memberikan dampak
negatif. Dampak negatif bermain game online dapat menyebabkan kecanduan
bermain game online. Menurut (Margaretha dalam Bahana, 2008) para pemain
tidak tahu kapan akan dapat menyelesaikan game karena para pembuat game
membuat pemain ketagihan dengan cara membuat para pemain game mencapai
suatu level atau posisi baru, ataupun memiliki kekuatan baru secara acak.
20
Kecanduan adalah suatu kondisi dimana individu merasakan
ketergantungan terhadap suatu hal yang disenangi akibat kurangnya kontrol
terhadap perilaku.
Margaretha (dalam Bahana, 2008) menuliskan dampak negatif secara
sosial, psikis, dan fisik dari kecanduan bermain game online, sebagai berikut:
Tabel 2.1Dampak negatif dari kecanduan bermain game online
Secara Sosial 1. Hubungan dengan teman, keluarga jadi renggangkarena waktu bersama keluarga menjadi jauhberkurang.
2. Pergaulan hanya di game online saja, sehinggamembuat para pecandu game online menjaditerisolir dari teman-teman dan lingkunganpergaulan nyata.
3. Ketrampilan sosial berkurang, sehingga semakinmerasa sulit berhubungan denga orang lain.
4. Perilaku menjadi kasar dan agresif karenaterpengaruh oleh apa yang kita lihat dan mainkan digame online.
Secara Psikis 1. Pikiran menjadi terus menerus memikirkangameyang sedang dimainkan. Menjadi sulitberkonsentrasi terhadap studi, pekerjaan, seringbolos atau menghindari pekerjaan.
2. Membuat cuek, acuh tak acuh, kurang perduliterhadap hal-hal yang terjadi disekeliling.
3. Melakukan apapun demi bisa bermain game, sepertiberbohong, mencuri uang, dll.
4. Terbiasa hanya berinteraksi satu arah dengakomputer membuat menjadi tertutup, sulitmengekspresikan diri ketika berada dilingkungannyata.
Secara Fisik 1. Terkena paparan cahaya radiasi komputer dapatmerusak saraf mata dan otak.
2. Kesehatan jantung menurun akibat begadang 24jam bermain game online. Ginjal dan lambung jugaterpengaruh akibat banyak duduk, kurang minum,lupa makan karena keasyikan main.
3. Berat badan menurun karena lupa makan, atau bisajuga bertambah karena ngemil dan kurang olahraga.
4. Mudah lelah ketika melakukan aktifitas fisik,
21
kesehatan tubuh menurun akibat kurang olahraga.5. Yang paling parah adalah dapat mengakibatkan
kematian.
2.3. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang dikemukakan oleh peneliti ini didukung oleh penelitian-
penelitian sebelumnya dan terdapat hubungan dengan penelitian yang akan
dilakukan. Adapun penelitian-penelitian yang dilakukan sebelumnya, sebagai
berikut:
Hasil penelitian yang dilakukan Tu’u (2004) mengenai implementasi
disiplin sekolah dan pengaruhnya pada perilaku dan prestasi siswa yang
dilakukan di salah satu sekolah swasta di Bandung bahwa hasil belajar siswa
dipengaruhi oleh bermacam-ragam unsur. Selain dipengaruhi karena mengikuti
dan menaati peraturan sekolah, hasil belajar juga berubah karena pengaruh
tingkat kecerdasan siswa, usaha diri, les privat, teman gaul dan waktu yang
cukup untuk belajar.
Penelitian yang dilakukan Yonelco (2010) dalam penelitiannya yang
berjudul “Hubungan antara intensitas bermain game online dengan motivasi
belajar” menujukkan koefisien korelasi antara intensitas game online dan
motivasi belajar sebesar -0,838 dengan Sig < 0,050 yang berarti ada hubungan
yang negatif dan signifikan antara intensitas game online dengan motivasi
belajar pada siswa.
Penelitian yang dilakukan Anggaini dan Wahyuningsih (2009) dalam
penelitiannya yang berjudul “Hubungan antara intensitas bermain game online
dengan kompetensi sosial pada remaja” menunjukkan bahwa tidak ada
22
hubungan yang negatif antara intensitas bermain game online dengan
kompetensi sosial pada remaja kareana korelasi dari spearmen menunjukkan
r = -0,101 dan Sig = 0,050 > 0,050.
2.4. Kerangka Berpikir
Kerangka berfikir berisi argumentasi yang rinci dan konkret tentang teori-
teori yang mendukung hipotesis yang akan diramu. Pada dasarnya kerangka
berfikir merupakan arahan penalaran agar bisa sampai pada pemberian jawaban
sementara atas permasalahan yang dirumuskan. Sejalan dengan tujuan
penelitian, maka disajikan kerangka berfikir sebagai berikut:
Perilaku siswa yang bermain game online melalui computer, laptop,
smartphone bahkan ditablet berpengaruh terhadap disiplin belajar di sekolah
dan di rumah. Siswa bermain game online sehingga siswa lupa waktu dan
mengabaikan tugasnya sebagai pelajar.
Berdasarkan pemikiran di atas digambarkan kerangka pemikiran dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
Variabel Bebas Variabel Terikat
Disiplin belajarPerilaku bermain gameonline
23
2.5. Hipotesis
Berdasarkan tinjauan teoritik diatas, maka penulis mengajukan hipotesis
sebagai berikut:
“Ada pengaruh yang signifikan antara perilaku bermain game online
terhadap disiplin belajar pada siswa kelas X SMA Kristen 1 Salatiga tahun
pelajaran 2012/2013”.