Post on 07-Dec-2020
5
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Akuntansi
Akuntansi memiliki peran yang penting pada sebuah bisnis. Untuk bisa
memahami bisnis dengan baik, kita harus paham dasar-dasar akuntansi. Dengan
memahami dasar-dasar akuntansi, diharapkan bisa menjadikan informasi akuntansi
sabagai dasar pengambilan keputusan untuk mengelola bisnis dengan baik.
2.1.1. Definisi Akuntansi
Akuntansi adalah sebuah proses mengidentifikasi, proses kegiatan meliputi
pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan informasi ekonomi untuk
mempertimbangkan dan memutuskan terkait laporan keuangan yang dipergunakan
oleh pemakai informasi yang bersangkutan. (Saryoko, Janah, Sukmana, & Hidayat,
2018)
Menurut (Hantono & Rahmi, 2018:2) “Akuntansi adalah suatu seni (dikatakan
seni karna perlu kerapian, ketelitian, kebersihan) pencatatan, penggolongan,
peringkasan dan pelaporan dengan cara yang baik dalam unit moneter atas
transaksi-transaksi keuangan dan kejadian-kejadian lain sehubungan dengan
keuangan perusahaan dan menafsirkan hasil-hasil pencatatan tersebut”.
Menurut (Irma, 2016:1) “Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa, yang berfungsi
menyediakan data kuantitatif, terutama yang mempunyai sifat keuangan, dari
kesatuan usaha ekonomi yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan-
keputusan ekonomi”.
Sedangkan menurut (Hery, 2015:6) “secara umum, akuntansi dapat
didefinisikan sebagai sebuah sistem informasi yang memberikan laporan kepada para
6
pengguna informasi akuntansi atau kepada pihak-pihak yang memiliki kepentingan
(stakeholders) terhadap hasil kerja dan kondisi keuangan perusahaan”.
Para pengguna informasi akuntansi ini dikelompokkan kedalam dua kategori
menurut (Hery, 2015:6) yaitu:
1. Pemakai Internal (internal User)
a. Direktur dan Manajer Keuangan
Untuk menentukan mampu tidaknya perusahaan dalam melunasi utangnya
secara tepat waktu kepada kreditur. Maka, mereka membutuhkan informasi
akuntansi mengenai besarnya uang kas yang tersedia di perusahaan pada saat
menjelang jatuh temponya pinjaman atau utang.
b. Direktur Operasional dan Manajer Pemasaran
Untuk menentukan efektif tidaknya saluran distribusi produk maupun aktivitas
pemasaran yang telah dilakukan perusahaan. Maka, mereka membutuhkan
informasi akuntansi mengenai besarnya penjualan (tren penjualan).
c. Manajer dan Supervisor Produksi.
Untuk menentukan besarnya harga pokok produksi yang pada akhirnya juga
sebagai dasar untuk menentapkan harga jual produk per unit.
2. Pemakai Eksternal (External User)
a. Penanam Modal (Investor)
Untuk mengambil keputusan dalam hal membeli atau melepas saham
investasinya. Dalam hal ini, investor perlu secara cermat dan hati-hati dalam
menanggapi setiap perkembangan kondisi kesehatan keuangan investee
(perusahaan tempat investasi dilakukan).
7
b. Kreditur
Untuk mengevaluasi besarnya tingkat resiko dari pemberian kredit atau
pinjaman uang. Dalam hal ini, kreditur dapat memperkecil resiko dengan cara
mencari tahu seberapa besar tingkat bonafiditas dan likuiditas debitur lewat
laporan keuangan yang bersangkutan.
c. Pemerintah
Berkepentingan terhadap laporan keuangan perusahaan (wajib pajak) dalam hal
perhitungan dan penetapan besarnya pajak penghasilan yang harus disetor ke kas
negara.
d. Badan Pengawas Pasar Modal
Mewajibkan public corporation (emiten) untuk melampirkan laporan keuangan
secara rutin kepada BAPEPAM. Dalam hal ini, pihak BAPEPAM sangat
berkepentingan terhadap kinerja keuangan emiten dengan tujuan untuk
melindungi para investor.
e. Ekonomi, Praktisi, dan Analis
Menggunakan informasi akuntansi untuk memprediksi situasi perekonomian,
menentukan besarnya tingkat inflasi, pertumbuhan pendapatan nasional, dan lain
sebagainya.
2.1.2. Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi akuntansi secara garis besar dapat digambarkan sebagai
salah satu rangkaian aktivitas sistem pengolahan data-data transaksi keuangan
dimana yang sebelumnya pencatatannya manual kini dapat digantikan dengan
software komputer yang berbasis akuntansi. (Istiana & Ariyati, 2018)
8
Menurut Cushing, Barry E dalam (Fauzi, 2017:25) menjelaskan bahwa “SIA
adalah kumpulan dari manusia dan sumber-sumber daya modal dalam suatu
organisasi yang bertanggung-jawab untuk menyediakan informasi keuangan dan juga
informasi yang didapat dari pengumpulan dan pengolahan data transaksi”.
Sedangkan menurut (Hery, 2015:9) menjelaskan bahwa “Sistem Informasi
Akuntansi (Accounting Information System) merancang sistem pemrosesan
data akuntansi. Data transaksi (input) diproses sedemikian rupa secara sistem
menghasilkan sebuah informasi (output) yang berguna dalam proses
pengambilan keputusan”.
2.1.3. Siklus Akuntansi (Accounting Cycle)
Informasi berupa laporan keuangan dihasilkan melalui proses akuntansi yang
panjang. Proses akuntansi yang diawali dengan menganalisis dan menjurnal transaksi
dan yang diakhiri dengan membuat laporan dinamakan sebagai siklus akuntansi
(accounting cycle). (Annisa & Revita, 2018)
Menurut (Hery, 2015:66) “Siklus akuntansi (accounting cycle) adalah proses
akuntansi yang diawali dengan menganalisis dan menjurnal transaksi dan yang
diakhiri dengan membuat laporan keuangan”.
Mengenai tahapan-tahapan dalam proses penyelesaian siklus akuntansi, secara
lebih rinci dalam siklus akuntansi dapat diurutkan sebagai berikut :
1. Mula-mula dokumen pendukung transaksi dianalisis dan informasi yang
terkandung dalam dokumen tersebut dicatat dalam jurnal.
2. Lalu data akuntansi yang ada dalam jurnal di posting ke buku besar.
3. Seluruh saldo akhir yang terdapat pada masing-masing buku besar akun
“didaftar” (dipindahkan) ke neraca saldo untuk membuktikan kecocokan antara
keseluruhan nilai akun yang bersaldo normal kredit.
4. Menganalisis data penyesuaian dan membuat ayat jurnal penyesuaian.
9
5. Memposting data jurnal penyesuaian ke masing-masing buku besar akun yang
terkait.
6. Dengan menggunakan pilihan (optimal) bantuan neraca lajur sebagai kertas kerja
(work sheet), neraca saldo setelah penyesuaian (adjust trial balance) dan laporan
keuangan diarsipkan.
7. Membuat ayat jurnal penutup (closing entries).
8. Memposting data jurnal penutup ke masing-masing buku besar akun yang
terkait.
9. Menyiapkan neraca saldo setelah penutupan (post-closing trial balance).
10. Membuat ayat jurnal pembalik (reversing entries).
Jika digambarkan dalam bagan arus, tahapan siklus akuntansi akan tampak
sebagai berikut:
Sumber: (Hery, 2015:67)
Gambar II.1.
Siklus Akuntansi
10
2.1.4. Akuntansi Perusahaan Dagang
Menurut (Hery, 2015:2) “Perusahaan Dagang adalah perusahaan yang menjual
produk (barang jadi), akan tetapi perusahaan tidak membuat/menghasilkan sendiri
produk yang akan dijualnya melainkan memperolehnya dari perusahaan lain”.
Menurut (Hery, 2015:2) jurnal dibedakan menjadi dua, yaitu jurnal umum
(general journal), jurnal khusus (special journal). Jurnal umum merupakan jurnal
yang berfungsi untuk mencatat semua transaksi yang tidak bisa dicatat dalam jurnal
khusus. Contoh transaksi yang akan dicatat dalam jurnal umum adalah transaksi retur
pembelian, retur penjualan, serta transaksi pembelian peralatan dan perlengkapan
kantor secara kredit. Jurnal koreksi (correcting entries), jurnal penyesuaian
(adjusting entries) dan jurnal penutup (closing emtries) tergolong kedalam jurnal
umum.
Jurnal khusus terbagi menjadi:
1. Jurnal penjualan (sales jurnal), digunakan untuk mencatat seluruh transaksi
penjualan barang dagang secara kredit. Untuk transaksi penjualan barang
dagangan dilakukan secara tunai akan dicatat dalam jurnl penerimaan kas.
2. Jurnal pembelian (Purchases journal), digunakan untuk mencatat seluruh
trnsaksi pembelian barang dagangan dari supplier secara kredit. Untuk transaksi
pembelian barang dagangan secara tunai akan dicatat dala jurnal pembayaran
kas.
3. Jurnal penerimaan kas (cash recipts journal), digunakan untuk mencatat seluruh
transaksi penerimaan kas. Penerimaan kas dari pelanggan dalam transaksi
penjualan barang dagangan secara tunai dan penerimaan dari hasil penagihan
piutang akan dicatat dalam buku jurnal ini.
11
4. Jurnal pembayaran kas (cash payments recipts), digunakan untuk mencatat
seluruh transaksi pengeluran kas. Pembayarn kas langsung ke supplier dalam
transaksi pembelian barang dagangan secara tunai, pengeluaran kas untuk
pelunasan utang, serta pembelian peralatan dan perlengkapan kantor secara tunai
akan dicatat dalam buku jurnal ini.
Penggunaan jurnal khusus pada perusahaan dagang merupakan alasan utama
sebuah perusahaan untuk mencapai efektivitas dan efesiensi pekerjaan guna
memperoleh laba yang maksimal.
Terdapat dua metode akuntansi yang lazim dipakai dalam mencatat persediaan
barang dagangan, yaitu metode atau sistem prepetual dan metode atau sistem
periodik/fisik.
Menurut (Hery, 2015:104) “Dalam sistem prepetual, catatan mengenai harga
pokok dari masing-masing barang dagangan yang dibeli maupun yang dijual
diselenggarakan secara terperinci”.
Hal yang perlu diperhatikan dalam mencatat transaksi barang dagangan dengan
menggunakan metode/sistem prepetual ini adalah bahwa akun pembelian, retur
pembelian, potongan pembelian dan akun ongkos angkut masuk tidak akan pernah
digunakan. Seluruh akun-akun tersebut digantikan dengan akun persediaan barang
dagang.
Menurut (Hery, 2015:114) “Dalam sistem periodik maupun prepetual tidak ada
perbedaan dalam hal pencatatan atas akun ongkos angkut keluar dan potongan
penjualan; hal ini dikarenakan bahwa ongkos angkut keluar dan potongan penjualan
bukanlah merupakan komponen dalam menghitung besarnya harga pokok
penjualan”.
12
Jika digambarkan perbedaan metode pencatatan dalam bentuk tabel akan
terlihat seperti dibawah ini:
METODE PREPETUAL METODE PERIODIK
Pembelian
Pers.barang dagangan xxx
Kas xxx
(apabila pembelian dilakukan secara
tunai)
Pers.barang dagangan xxx
Utang usaha xxx
(apabila pembelian dilakukan secara
kredit)
Pembelian
Pembelian xxx
Kas xxx
(Apabila pembelian dilakukan secara
tunai)
Pembelian xxx
Hutang Usaha xxx
(Apabila pembelian dilakukan secara
kredit)
Retur pembelian dan penyesuaian
harga beli
Kas xxx
Pers. barang dagangan xxx
(apabila pembelian dilakukan secara
tunai)
Utang usaha xxx
Pembelian barang dagangan xxx
(apablia pembelian dilakukan secara
kredit)
Retur pembelian dan penyesuaian
harga beli
Kas xxx
Retur pembelian & penyes.harga
beli xxx
(Apabila awalnya pembelian dilakukan
secara tunai)
Hutang Usaha xxx
Retur pembelian & penyesuaian
harga beli
xxx
(Apabila awalnya pembelian dilakukan
secara kredit)
Ongkos Kirim
Pers. barang dagangan xxx
Kas xxx
(pembukuan yang dibuat pembeli)
Ongkos angkut keluar xxx
Kas xxx
(pembukuan yang dibuat penjual)
Ongkos Angkut
Ongkos angkut masuk xxx
Kas xxx
(Jika dibayar langsung oleh pembeli)
Ongkos angkut masuk xxx
Utang Usaha xxx
(Jika ditalangi dahulu oleh penjual)
Apabila persyaratan pengangkutan
yang disepakati adal FOB destination
point:
Ongkos angkut keluar xxx
Kas xxx
13
Potongan Pembelian
pada saat melakukan pembayaran
utangnya dengan memanfaatkan
potongan tunai
Utang usaha xxx
Kas xxx
Pers. barang dagangan xxx
jika pelanggan tidak mendapatkan
potongan penjualan
Utang usaha xxx
Kas xxx
(jika tidak mendapatkan potongan
pembelian)
Potongan pembelian
Utang usaha xxx
Kas xxx
Potongan pembelian xxx
Penjulan
Kas xxx
Penjualan xxx
(apabila penjualan barang dagangan dilakukan secara tunai) Piutang usaha xxx
Penjualan xxx
(apabila penjualan barang dagangan
dilakukan secara kredit)
Harga pokok penjualan xxx
Pers.barang dagangan xxx
Penjualan
Kas xxx
Penjualan xxx
(apabila penjualan barang dagangan
dilakukan secara tunai)
Piutang usaha xxx
Penjualan xxx
(apabila penjualan barang dagangan
dilakukan secara kredit)
Retur penjualan dan penyesuaian
harga jual
pada saat menerima kembali barang
dagangan yang telah dijualnya :
Retur penjualan xxx
Kas xxx
(apabila awalnya penjualan barang
dagangan dilkukan secara tunai)
Retur penjualan xxx
Piutang usaha xxx
(apabila awalnya penjualan barang
dagangan dilakukan secara kredit)
Retur penjualan dan penyesuaian
harga jual
pada saat menerima kembali barang
dagangan yang telah dijualnya:
Retur penjualan&penyes.harga jual xxx
Kas
xxx
(apabila awalnya penjualan barang
dagangan dilakukan secara tunai)
Retur penjualan&penyes.harga jual xxx
Piutang usaha
xxx
(apabila awalnya penjualan barang
dagangan dilakukan secara kredit)
14
Persediaan barang dagangan xxx
Harga pokok penjualan xxx
(menerima kembali barang dagangan
yang telah dijualnya)
pada saat memberikan penyesuaian atau
pengurangan harga jual kepada
pelanggannya:
Penyesuaian harga jual xxx
Kas xxx
(apabila awalnya penjuaan barang
dagangan dilakukan secara tunai)
Penyesuaian harga jual xxx
Piutang usaha xxx
(apabila awalnya penjualan barang
dagangan dilakukan secara kredit)
Potongan Penjualan
pada saat menerima pembayaran
piutang dari pelanggan yang
memanfaatkan potongan tunai
Kas xxx
Potongan penjualan xxx
Piutang usaha xxx
jika pelanggan tidak mendapatkan
potongan penjualan
Kas xxx
Piutang usaha xxx
Potongan Penjualan
pada saat menerima pembayaran utang
dari pelanggan yang memanfaatkan
potongan tunai:
Kas xxx
Potongan penjualan xxx
Piutang usaha xxx
Tabel II. 1.
Perbedaan Metode Pencatatan
2.1.5. Laporan Keuangan Perusahaan Dagang
Menurut (Hery, 2015:19) “Laporan keuangan adalah hasil dari proses
akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat mengkomunikasikan data keuangan
atau aktivitas perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan”.
15
Menurut (The & Sugiono, 2015:8) “Laporan keuangan pada perusahaan
merupakan hasil akhir dari kegiatan (siklus akuntansi) yang mencerminkan kondisi
keuangan dan hasil operasi perusahaan”.
Menurut (Zamzami & Nusa, 2016:14) “Laporan posisi keuangan merupakan
sebuah pemaparan laporan posisi keuangan yang memberikan gambaran enang aset,
kewajiban, dan ekuitas (modal)”.
Pada umumnya, laporan keuangan yang disiapkan oleh perusahaan terdiri atas:
1. Laporan Posisi Keuangan (Neraca)
Laporan posisi keuangan merupakan sebuah pemaparan laporan posisi keuangan
yang memeberikan gambaran tentang aset, kewajiban, dan ekuitas (modal).
Laporan posisi keuangan ini menyajikan persamaan dasar akuntansi, yaitu
aset=utang dan modal pada tanggal tertentu.
2. Laporan Laba Rugi
Laba rugi menginformasikan dan membandingkan pendapatan yang diperoleh
perusahaan dengan biaya selama periode waktu tertentu misal bulanan atau
tahunan. Laba bersih merupakan selisih antara pendapatan dan biaya, jika
pendapatan lebih besar daripada pengeluaran maka disebut laba dan sebaliknya
jika pendapatan lebih kecil dari biaya maka disebut rugi.
3. Laporan Perubahan Modal
Laporan perubahan modal menyajikan semua perubahan dalam ekuitas pemilik
untuk jangka waktu tertentu. Pernyataan dalam laporan perubahan modal
menginformasikan saldo awal dan saldo akhir modal sehingga memberikan
gambaran setiap tambah modal yang dilakukan selama periode akuntansi.
16
4. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas menjelaskan bagaimana perusahaan memperoleh dan
menggunakan kas selama satu periode tertentu. Sumber kas disebut arus kas
masuk, dan penggunaan kas dikenal sebagai arus kas keluar. Sehingga laporan
arus kas diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan
yang disusun berdasarkan klasifikasi selama periode tertentu.
5. Catatan atas laporan keuangan
Catatan atas laporan keuangan mengungkapkan:
a. Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi
yang dipilih dan diterapkan terhadap peristiwa yang dianggap penting
b. Informasi yang diwajibkan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
tetapi tidak disajikan dalam neraca, laporan laba-rugi, dan laporan arus kas.
c. Informasi tambahan yang tidak disajikan didalam laporan keuangan tetapi
diperlukan dalam rangka penyajian secara wajar.
d. Pengungkapan lain.
2.2. Tool Aplikasi
Dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis menggunakan software Zahir
Accounting versi 5.1 untuk membantu dalam pengolahan data transaksi yang ada
pada CV. Tinto Pantes Sejahtera Bekasi dengan riset selama 1 (satu) bulan.
Penggunaan software akuntansi ini bertujuan untuk membantu dan mempermudah
proses akuntansi dalam transaksi agar menjadi lebih cepat dan tepat.
2.2.1. Definisi Zahir Accounting
PT. Zahir Internasional ialah perusahaan pembuat dan pengembang piranti
lunak akuntansi dengan nama Zahir Accounting yang didirikan oleh putra bangsa
17
Indonesia sejak 1996. Zahir Accounting diberdayakan oleh tim terbaik dan inovator
cerdas meliputi programmer andal yang membuat produk hebat, tim implementasi
yang berpengalaman membangun sistem di berbagai bisnis, dan staf dukungan
pelanggan yang selalu berkomitmen memberi pelayanan terbaik
Sistem yang sudah terkomputerisasi seperti Zahir Accounting (Miharja & Jaelani,
2019) mempunyai beberapa keunggulan, diantaranya aplikasi ini sederhana (Tyas,
Revita, & Ariyati, 2019) Selain untuk mempermudah pengguna dalam pengolahan
data akuntansi, aplikasi Zahir juga mempunyai fasilitas yang integrated dan berdaya
saing tinggi, (Normah, 2018)
2.2.2. Pengantar Antar Muka (Modul-Modul)
Pada Zahir Accounting disediakan modul-modul untuk mempermudah
kegiatan pengolahan akuntansi. Berikut ini merupakan modul-modul Zahir
Accounting 5.1:
1. Modul Data-Data
Modul data digunakan untuk membuat data master di suatu data kerja di Zahir
Accounting. Untuk menampilkannya klik Data-Data.
Beberapa fasilitas yang ada di modul Data-data:
a. Data Nama Alamat: Mengelola Data customer, vendor, employee dan other.
b. Data Rekening: Mengelola (Menambah, mengedit dan mengapus)
Akun/Rekening.
c. Data Produk: Mengelola Barang Dagang.
d. Satuan Pengukuran: Mengelola satuan ukuran barang dagang.
e. Data Proyek: Mengelola transaksi Proyek.
f. Data Harta Tetap: Mengelola Harta Tetap yang dimiliki perusahaan.
g. Data Pajak: Mengelola Pajak Barang dagang.
18
h. Data Mata Uang: Mengelola Mata Uang beserta akun penting yang digunakan
saat transaksi.
Gambar II. 2.
Modul Data Master
2. Modul Buku Besar
Modul Buku Besar digunakan untuk melakukan transaksi jurnal umum,
membuat daftar akun, dan membuka buku besar per akun.
Beberapa fasilitas yang ada di modul buku besar beserta fungsinya :
a. Data rekening perkiraan: Mengelola (menambah, mengedit dan mengapus)
akun/rekening.
b. Transaksi jurnal umum: Melakukan transaksi jurnal yang tidak bisa dilakukan di
modul lain.
c. Buku besar: Melihat buku besar rekening perusahaan.
d. Daftar transaksi: Melihat daftar transaksi jurnal umum.
19
Gambar II. 3.
Modul Buku Besar
3. Modul Penjualan
Penjualan adalah transaksi dimana ada pengeluaran barang atau jasa untuk
pelanggan. Transaksi ini digunakan oleh perusahaan sebagai pendapatannya,
transaksi ini dapat dilakukan dengan tunai ataupun piutang. Piutang usaha adalah
transaksi untuk pembayaran yang dilakukan oleh pelanggan atas penjualan yang
telah terjadi sebelumnya.
Beberapa fasilitas yang ada di modul penjualan beserta fungsinya:
a. Sales order: Melakukan pesanan penjualan
b. Pengiriman barang: Memasukan transaksi penjualan tunai/kredit, barang/jasa
c. Retur penjualan: Memasukan retur penjualan/ nota kredit
d. Daftar piutang usaha: Melihat daftar keseluruhan piutang
e. Pembayaran piutang usaha: Melakukan pembayaran piutang usaha
20
f. Pengembalian kelebihan (kredit): Transaksi pengembalian non tunai atas
kelebihan pembayaran (transaksi ini hanya memindahkan saldo negatif suatu
faktur sebagai pembayaran faktur lainnya).
Gambar II. 4
Modul Penjualan
4. Modul Pembelian
Pembelian adalah transaksi dimana ada penerimaan barang atau jasa dari
supplier/vendor, Transaksi ini banyak digunakan oleh perusahaan. Transaksi
pembelian dapat dilakukan dengan tunai ataupun hutang. Hutang Usaha adalah
transaksi untuk melakukan pembayaran hutang usaha kepada supplier atau
vendor tertentu atas transaksi pembelian sebelumnya.
Beberapa fasilitas yang ada di modul Pembelian beserta fungsinya :
a. Purchase order: Masukan pesanan pembelian
b. Pengiriman barang (invoicing): Masukan transaksi barang secara tunai/kredit,
barang/jasa
21
c. Retur pembelian: Entry retur pembelian/nota debet
d. Daftar hutang usaha: Melihat daftar keseluruhan
e. Pembayaran hutang usaha: Melakukan pembayaran hutang
f. Penerimaan kembalian (debet): Menginput transaksi kelebihan
pembayaran dari Supplier, dimana uang perusahaan akan dikembalikan
secara tunai atau digunakan untuk pembayaran hutang/pembelian anda yang
lainnya
Gambar II. 5
Modul Pembelian
5. Modul Kas & Bank
Kas dan Bank digunakan untuk transaksi yang berkaitan dengan rekening kas
atau bank, seperti transfer antar rekening kas/bank, kas/bank masuk, kas/bank
keluar. Untuk kas masuk dan kas keluar adalah transaksi di luar penginputan
penerimaan pembayaran piutang maupun pengeluaran pembayaran hutang.
Beberapa fasilitas yang ada di modul Kas dan Bank beserta fungsinya :
22
a. Transfer kas: Mencatat transfer uang dari satu rekening ke rekening lainnya
b. Kas masuk: Menginput transaksi kas masuk seperti penerimaan setoran modal,
pinjaman dari bank, dll
c. Kas keluar: Menginput transaksi kas keluar seperti pembayaran listrik/telpon,
pembayaran gaji, untuk pembelian asset, pembayaran hutang ke bank, dll
d. Rekonsiliasi bank: Menyamakan akun bank dari transaksi yang dicatat di
zahir dengan laporan rekening koran/buku bank.
Gambar II. 6
Modul Kas & Bank
6. Modul Persediaan
Persediaan digunakan untuk mengelola persediaan sebagai aktiva perusahaan.
Pada modul ini dapat dibuat data barang, barang keluar di luar penjualan,
pembuatan proses produksi, stock opname.
Beberapa fasilitas yang ada di modul Persediaan beserta fungsi :
23
a. Pemakaian/penyesuaian barang: Digunakan untuk menginput transaksi
pemakaian barang/penyesuaian. Seperti barang a yang ada di pusat digunakan
sebanyak x buah untuk cabang.
b. Pemindahan barang: Digunakan untuk menginput transaksi pemindahan
barang/perakitan. Contoh untuk merakit sebanyak x komputer, memerlukan
beberapa komponen penyusun, seperti mother board, microprocessor, power
supply, cashing, dll.
c. Stock opname: Berguna untuk menyamakan jumlah barang yang tercatat di
zahir dengan yang ada di gudang secara fisik, yang umumnya sering terdapat
perbedaan akibat barang hilang atau rusak. Fasilitas ini biasanya digunakan di
akhir periode, misalkan di akhir bulan .
d. Perakitan: Berguna untuk mempercepat proses input transaksi pemindahan
barang, yaitu zahir akan secara otomatis menginput transaksi pemindahan
barang berdasarkan formula yang ditentukan di masing-masing barang hasil
produksi.
Proses persediaan juga berkaitan dengan penerimaan barang yang ada di
modul pembelian dan pengiriman barang yang ada di modul penjualan. Setiap
ada penjualan yang akan menyebabkan barang keluar, secara otomatis zahir akan
membentuk jurnal penyesuaian persediaan berdasarkan metode yang digunakan.
24
Gambar II. 7
Modul Persediaan
7. Modul Laporan
Modul laporan digunakan untuk melihat semua laporan hasil penginputan
modul-modul sebelumnya.
25
Gambar II. 8
Modul Laporan
2.3. Analisa Laporan Keuangan
Menurut (Hery, 2018) “Analisa laporan keuangan merupakan suatu proses
untuk membedah laporan keuangan ke dalam unsur-unsurnya dan menelaah masing-
masing dari unsur tersebut dengan tujuan untuk memperoleh pengertian dan
pemahaman yang baik dan tepat atas laporan keuangan itu sendiri.”