Askep hipo dan hiper tiroid sil.ppt

Post on 18-Jan-2016

164 views 7 download

Transcript of Askep hipo dan hiper tiroid sil.ppt

ASKEP HIPOTIROID

By: Silviani

ANATOMI FISIOLOGI KELENJAR TIROID

Kelenjar tiroid dibungkus mengitari bagian depan dari trachea bagian atas, kelenjar ini terdiri dari 2 lobus dihubungkan oleh itsmus.

Kelenjar ini diperdarahi dari arteri tiroid superior dan inferior.

Tiroid terbentuk atas masa kosong yang berbentuk folikel.

Setiap folikel mempunyai dinding satu sel tebal dan mengandung koloid seperti jeli.

Continue……..

Lapisan sel-sel folikel mempunyai kemampuan yang sangat besar dalam mengekstrasi iodin dari dalam darah dan menggabungkannya dengan tirosin asam amino, untuk membentuk suatu hormon tri-iodotironin (T3) aktif.

Sebagian tiroksin yang kurang aktif juga dibentuk. Tiroksin (T4) diiubah menjadi tri-iodotironin (T3) di dalam tubuh.

Senyawa ini dan intermediat tertentu disimpan dalam koloid dari folikel.

Penyimpanan ini penting, karena iodin mungkin tidak terdapat selamanya didalam diet.

Dimana dalam keadaan ini kelenjar tiroid akan membesar yang disebut Goiter

Mekanisme pembentukan hormon Tiroid

Pembentukan hormon tiroid dimulai dari aktivitas hipotalamus yang menghasilkan Thyroid Releasing Hormone (TRH).

TRH akan menstimulasi Hipofisis anterior untuk menghasilkan Thyroid Stimulating Hormon (TSH).

TSH akan menstimulasi pembentukan T3 dan T4 dalam folikel dengan menggabungkan iodin dalam darah dan tirosin asam amino.

Hormon tiroid meningkatkan laju metabolik dari semua jaringan, mungkin dengan meningkatkan sintesa enzim pernafasan dalam sel.

A. Pengertian

Hipotiroid adalah keadaan yang ditandai dengan terjadinya hipofungsi tiroid dan diikuti oleh gejala kegagalan tiroid karena kadar hormon tiroid berada dibawah nilai normal

Hipotiroidisme adalah suatu keadaan dimana kelenjar tiroid kurang aktif dan menghasilkan terlalu sedikit hormon tiroid.

Hipotiroid yang sangat berat disebut miksedema.

Hipotiroid dibagi menjadi 3 tipe:

Hipotiroid primer : kerusakan pada kelenjar tiroid lebih dari 95% penderita hipotiroidisme

Hipotiroid sekunder: akibat defisiensi sekresi TSH oleh hipofisis

Hipotiroid Tersier : Akibat defisiensi sekresi TRH oleh hipotalamus

Defisiensi tiroid sejak lahir kretinisme Gejala ekstrim pada hipotiroidisme yg berat

miksedema

Etiologi

•   Hipothyroid primer Kelainan kongenital (cretinisme)  Kelainan sintesis hormone Defisiensi iodine prenatal dan postnatal Obat-obat antithyroid Atropi kel tiroid yang menyertai proses penuaan Radiasi pada kepala dan leher untuk menangani

kanker   Terapi pembedahan atau radioaktif (tiroidektomi)

•   Hipothyroid sekunder (kelainan pituitari)–  Penurunan stimulasi normal kelenjar thyroid, akibat

malfungsi hipofise.

•  Hipothyroid tertier (kelainan hipothalamus)–   Hipotalamus gagal memproduksi TRH sehingga

sekresi TSH menjadi rendah.

Manifestasi Klinis

Perlambatan daya pikir dan gerakan yang lambat Penurunan frekuensi denyut jantung, pembesaran

jantung dan penurunan curah jantung Penurunan kecepatan metabolisme, penurunan

kebutuhan kalori Penurunan nafsu makan dan penyerapan zat gizi

dari saluran cerna Konstipasi Perubahan dalam fungsi reprodusi Kulit kering dan bersisik serta rambut kepala dan

tubuh yang tipis dan rapuh

Patofisiologi

•  Kelenjar thyroid membutuhkan iodine untuk sintesis dan sekresi hormone thyroid.

•  Produksi hormon thyroid tergantung sekresi TSH oleh hipofise anterior dan ingesti iodine yang adekuat.

•  Hipotalamus juga mengatur sekresi TRH melalui sistem feedback negative.

•  Jika seseorang kekurangan diet iodine atau produksi hormon thyroid terhambat, maka akan terjadi pembesaran thyroid untuk mengkompensasi defisiensi hormonal.

•  Pembesaran kelenjar thyroid juga sebagai respon terhadap peningkatan TSH.

Cont’d… Penurunan hormon tiroid akan mengarah

kepada metabolisme basal tubuh yang lambat secara keseluruhan

Terjadi achlorhydria (penurunan sekresi asam hidroklorida pd abdomen), penurunan motilitas GI tract, bradikardi, fungsi neurologi melambat, penurunan penghasil produksi panas

Metabolisme lipid terganggu kolesterol dan trigliserida meningkatarteriosklerosis dan PJK

Gangguan organic kelenjar tiroid

Gangguan fungsi hipotalamus/

hipofisis

Sekresi TRH &TSH

Produksi hormon tiroid

Gangguan Metabolisme

Penurunan fungsi gastrointestinal

Gangguan Pemenuhan

kebutuhan nutrisiKonstipasi

Peningkatan absorbsi cairan

Penurunan peristaltik usus

Intoleransi Aktivitas

Produksi ATP dan ADP menurun

Kelalahan

Penurunan fungsi pernafasan

Depresi ventilasi

Pola nafas tidak efektif

Suplay O2 ke jaringan berkurang

Gangguan perfusi jaringan perifer

Perubahan pola kognitif

 ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS

I.      PengkajianDampak penurunan kadar hormon dalam tubuh sangat bervariasi, oleh karena itu lakukanlah pengkajian terhadap ha1-ha1 penting yang dapat menggali sebanyak mungkin informasi antara lain:

a. Riwayat kesehatan klien dan keluarga. Sejak kapan klien menderita penyakit tersebut dan apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama.

b. Kebiasaan hidup sehari-hari seperti: Pola makan Pola tidur (klien menghabiskan banyak waktu untuk

tidur). Pola aktivitas.

Continue…

3.      Tempat tinggal klien sekarang dan pada waktu balita.4.      Keluhan utama klien, mencakup gangguan pada berbagai sistem tubuh:Sistem pulmonarySistem pencernaanSistem kardiovaslkulerSistem musculoskeletalSistem neurologik dan Emosi/psikologisSistem reproduksiMetabolik

Continue….

5. Pemeriksaan fisik mencakup Penampilan secara umum; amati wajah klien

terhadap adanya edema sekitar mata, wajah bulan dan ekspresi wajah kosong serta roman wajah kasar. Lidah tampak menebal dan gerak-gerik klien sangat lamban. Postur tubuh kerdil dan pendek. Kulit kasar, tebal dan berisik, dingin dan pucat.

Nadi lambat dan suhu tubuh menurun Perbesaran jantung Disritmia dan hipotensie. Parastesia dan reflek tendon menurun

Continue…

6. Pengkajian psikososial klien sangat sulit membina hubungan sosial dengan lingkungannya, mengurung diri/bahkan mania. Keluarga mengeluh klien sangat malas beraktivitas, dan ingin tidur sepanjang hari. Kajilah bagaimana konsep diri klien mencakup kelima komponen konsep diri.

7. Pemeriksaan penunjang mencakup; pemeriksaan kadar T3 dan T4 serum; pemeriksaan TSH (pada klien dengan hipotiroidisme primer akan terjadi peningkatan TSH serum, sedangkan pada yang sekunder kadar TSH dapat menurun atau normal).

Diagnosa Keperawatan

1. Pola nafas tidak efektif b.d depresi ventilasi2. Intoleransi aktivitas b.d kelelahan3. Konstipasi b.d penurunan fungsi

gastrointestinal4. Perubahan pola fikir b.d gangguan

metabolisme

Askep Hipertiroid

Pengertian

Hipertiroidisme (Tiroktosikosis) merupakan suatu keadaan di mana didapatkan kelebihan hormon tiroid karena ini berhubungan dengan suatu kompleks fisiologis dan biokimiawi yang ditemukan bila suatu jaringan memberikan hormon tiroid berlebihan.

Hipertiroidisme (Hyperthyrodism) adalah keadaan disebabkan oleh kelenjar tiroid bekerja secara berlebihan sehingga menghasilkan hormon tiroid yang berlebihan di dalam darah.

PenyebabHipertiroid disebabkan oleh

Penyakit graves yaitu penyakit autoimun yang tidak diketahui penyebabnya, penyait ini ditandai hipertiroidisme, pembesaran kel tiroid (goiter), eksoftalmus (penonjolan abnormal pada mata)

Aktivitas hormon tiroid yang berlebihan Adanya adenoma tiroid yang tumbuh didalam

jaringan tiroid. Hiperpituitarisme primer

Manifestasi Klinis

Peningkatan frekuensi denyut jantung. Peningkatan tonus otot, tremor, iritabilitas. Peningkatan laju metabolisme basal, peningkatan

pembentukan panas, intoleran terhadap panas, keringat berlebihan.

Penurunan berat, peningkatan rasa lapar (nafsu makan baik)

Peningkatan frekuensi buang air besar Gangguan reproduksi Tidak tahan panas Cepat letih Pembesaran kelenjar tiroid Mata melotot (exoptalmus) Hal ini terjadi sebagai

akibat dari penimbunan zat di dalam orbit mata.(Smeltzer C. Suzanne, 2002 dan Price A, Sylvia, 1995)

Gangguan organic kelenjar tiroid

Gangguan fungsi hipotalamus/

hipofisis

Sekresi TSH

Produksi hormon tiroid meningkat

Proses glikogenesis meningkat

Proses pembakaran lemak meningkat

Suplai nutrisi tidak adekuat

Penurunan berat badan

Aktivitas GI meningkat

Produksi kalor meningkat

Metabolisme tubuh meningkat

Peningkatan suhu tubuh

Nafsu maan meningkat

Perubahan pola nutrisi

Pemeriksaan Fisik

Eksoftalmus : bulbus okuli menonjol keluar Tanda stellwag’s : mata jarang berkedip Tanda Von Graefes : jika klien melihat

kebawah maka palpebra superior sukar atau sama sekali tidak dapat mengikuti bola mata.

Tanda Mobieve : sukar mengadakan atau menahan konvergensi

Tanda Joffroy : tidak dapat mengerutkan dahi jika melihat keatas

Tanda Rosenbagh : tremor palpebra jika mata menutup

Pemeriksaan Fisik Kelenjar Tiroid

a. Inspeksi :Nomal : tiroid tdk nampak kecuali penderita sangat kurus.

b. Palpasi : Sebaiknya dari belakang penderita yang sedang duduk. Periksa dgn ujung jari pd kedua sisi. Palpasi dilakukan saat leher ektensi, normal & fleksi penderita disuruh menelan air ludah,rasakan adanya gerak kelenjar naik sesuai dgn gerak jakun Periksa mengenai besar kelenjar,sifat pembesaran (difusa atau noduler), konsistensi, rasa nyeri & keadaan kulit diatasnya.

c. Auskultasi : Dilakukan diatas kelenjar tiroid utk mendengarkan adanya “bruit”,sering pd tirotoksikosis

Utk keperluan penelitian epidemiologi derajat besarnya gondok biasanya diukurmenurut kriteria Perez modifikasi WHO, sbb :

Derajat O : Tdk teraba Derajat IA : Kelenjar gondok teraba ttp tdk terlihat pd

leher ektensi penuh Derajat IB : Kelenjar gondok teraba &terlihat pd posisi

leher ektensi penuh Derajat II : Kelenjar gondok tampak pd posisi leher

normal Derajat III : Kelenjar gondok sangat besar

Penatalaksanaan

Farmakoterapi

1)   Anti tiroid : untuk menghambat pembentukan hormon tiroid. Contoh obat : Propiltiurazil (PTU), metimazol (tapazole) Indikasi : Pada penyakit hipertiroid. Kontraindikasi : Ibu menyusui/ ibuhamil dapat menyababkan krisis

tiroid Efek samping : Ruam kulit, nyeri sendi, demam, nyeri sendi, demam,

nyeri tenggorokan, sakit kepala, mual, muntah.

2) Obat untuk mengendalikan tirotoksik terhadap efek-efek hipertiroid (takikardi,tremor dan gugup)

Contoh Obat : propanolol (indernal), atenolol (fenormin) nodolo (corgard)

Indikasi : Pada penyakit tiroid. Kontaindikasi : ibu menyusui dan ibu hamil Efek Samping : artralgia, keluhan gastrointestinal

Cont’d…

3) Preparat yodium untuk menghamabat pembentukan hormon tiroid dan mengurangi vaskularisasi pada kelenjer tiroid

Contoh obat : kalium iodida, lugols Indikasi : sebelum dilakukan pembedahan Kontra indikasi : pada klien yang hamil dan menyusui Efek samping : gangguan gastrointestinal nyeri sendi, sakit

kepala

 

4) Obat untuk menghancurkan fungsi jaringan kelenjar tiroid  Contoh : yodium radio aktif (RAI)

 Indikasi : penyakit hipertiroid Kontra indikasi : anak-anak dan wanita hamil

 Efek samping : Gangguan saluran cerna seperti (mual, muntah sakit  tenggorokan)

Cont’d…

Non Farmakologi

Diit yang dberikan harus tinggi kalori yaitu 2600-3000 kalori perhari baik dari makanan maupun suplemen. Konsumsi protein tinggi yaitu 100-125 gr (2,5 gr/kg/hari) untuk mengatasi proses pemecahan protein jarngan seperti susu dan telur. Tidak mengkonsumsi sayuran seperti kol Tidak mengkonsumsi alkohol dan rokok yang dapat meningkatkan kadar metabolisme.

Operatif Tiroidektomi sub total adalah mengangkat sebagian kelenjar tiroid/peningkatan sekitar lima perenam jaringan tiroid menjamin kesembuhan dalam waktu lama bagi sebagian penderita

Tiroidektomi dilakukan untuk pengangkatan seluruh keenjar tiroid atau terapi primeer terhadap karsinoma.

Radioaktif iodine adalah untuk memusnahkan kelenjartiroid yang hiperaktif.

Pemeriksaan Diagnostik

Tes ambilan RAI  : meningkat pada penyakit graves dan toksik    goiter noduler, menurun pada tiroiditis.

T4 dan T3 serum   : meningkat T4 dan T3 bebas serum   : meningkat TSH   : tertekan dan tidak berespons pada TRH (tiroid relasing

hormon) Tiroglobulin  : meningkat Elektrolit  : hiponatremia mungkin sebagai akibat dari respon

adrenal atau efek dilusi dalam terapi cairan pengganti hipokalemia terjadi dengan sendirinya pada kehilangan melalui gastrointestinal dan dieresis.

Katekolamin serum  : menurun Kreatinine urine    : meningkat EKG  : fibrilasi atrium, waktu sistolik memendek, kardimegali. USG dan thorak foto

Kompilkasi Hipertiroid Penyakit jantung Gagal ginjal kronis Fraktur Krisis Tiroid

(Smeltzer C. Suzanne, 2002)

Diagnosa Keperawatan Resiko tinggi penurunan curah jantung berhubungan dengan hipertiroid

tidak terkontrol,keadaan hipermetabolisme: peningkatan beban jantung.

Kelelahan berhubungan dengan hipermetabolik dengan peningkatan kebutuhan     energi, peka rangsang dari saraf sehubungan dengan gangguan kimia tubuh

Resiko tinggi perubahan nutrisi berhubungan dengan peningkatan metabolisme, mual muntah, diare, hiperglikemi.

Resiko tinggi kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan mekanisme perlindungan mata: eksoftalmus.

Ansietas berhubungan dengan faktor fisiologis:status metabolik (stimulasi ssp), efek psudokatekolamin dari hormon tiroid.

Resti perubahan proses fikir berhubungan dengan perubahan fisiologis : peningkatan stimulasi ssp, mempercepat aktivitas mental, perubahan pola tidur.

Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang pemajanan, mengingat, kesalahan interpretasi informasi, tidak mengenal sumber informasi

THANK YOU