Post on 12-Apr-2018
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 1/83
OJL CAWAS -- 2014 Halaman 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Dan
Reformasi Birokrasi Nomor 21 Tahun 2010 Tentang Jabatan Fungsional
Pengawas Sekolah Dan Angka Kreditnya Jabatan fungsional Pengawas
Sekolah adalah jabatan fungsional yang mempunyai ruang lingkup tugas,
tanggung jawab dan wewenang untuk melaksanakan kegiatan pengawasan
akademik dan manajerial pada satuan pendidikan.
Sedangkan Tugas pokok Pengawas Sekolah adalah melaksanakan tugas
pengawasan akademik dan manajerial pada satuan pendidikan yang meliputi
penyusunan program pengawasan, pelaksanaan pembinaan, pemantauan
pelaksanaan 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan, penilaian,
pembimbingan dan pelatihan professional Guru, evaluasi hasil pelaksanaan
program pengawasan, dan pelaksanaan tugas kepengawasan di daerah khusus.
Untuk dapat melaksanakan tugas tersebut, dalam Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun 2007 tentang Standar Pengawas
Sekolah/Madrasah dinyatakan bahwa Pengawas Sekolah harus memiliki
enam dimensi kompetensi yang dipersyaratkan, yaitu: Kompetensi
Kepribadian, Kompetensi Supervisi Akademik , Kompetensi Supervisi
Manajerial, Kompetensi Evaluasi Pendidikan, Kompetensi Penelitian dan
Pengembangan, Kompetensi Sosial
Untuk mencapai keenam kompetensi yang dipersyaratkan bagi
Pengawas itulah maka diperlukan berbagai upaya, diantaranya diklat
penyiapan calon pengawas Pola Diklat calon pengawas sekolah yang harus
dijalani oleh peserta adalah dalam kegiatan tatap muka (in servis-1) selama
waktu 70 jam (meliputi mata diklat umum, merupakan modal awal untuk
menjalani praktek lapangan on the job learning (OJL) selama kurang lebih 3
bulan atau 200 jam (150 jam di sekolah sendiri dan 50 jam) dilaksanakan di
sekolah lain.
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 2/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 2
Kegiatan OJL sebagai tindak lanjut dari In servis-1 merupakan
implementasi dari materi yang disampaikan master trainer dari LPPKS Surakarta
selama kurang lebih 1 minggu mulai dari tanggal 24 Februari sampai dengan 2
Maret 2014 sekaligus sebagai upaya untuk meningkatkan kompetensi calon
pengawas sekolah.
Porsi waktu OJL lebih besar karena calon pengawas sekolah/madrasah
dituntut untuk belajar langsung di lapangan untuk melaksanakan Rencana Tindak
Kepengawasan (RTK) yaitu untuk meningkatkan kompetensi diri calon
pengawas sekolah berdasarkan hasil Analisis Kebutuhan Pengembangan
Keprofesian (AKPK) di sekolah sendiri (SMP Negeri 3 Pringkuku), yang terdiri
dari kegiatan Sosial, melaksanakan observasi pembelajaran, melaksanakan
supervisi akademik, supervisi manajerial di sekolah sendiri.
Disamping melaksanakan Rencana Tindak Kepengawasan, juga
melaksanakan tugas mandiri yang terdiri dari kegiatan Pengembangan Silabus
Mata Pelajaran , Observasi Pembelajaran Guru di Sekolah sendiri dan sekolah
lain, Pengembangan Model Penilaian (PKG) di Sekolah sendiri dan sekolah lain,
Pengkajian Program Kepengawasan baik Kajian Program KepengawasanManajerial maupun Kajian Program Kepengawasan Akademik,
Berdasar hasil penilaian Analisis Kebutuhan Pengembangan
Keprofesian (AKPK) penulis sebagai peserta diklat calon pengawas sekolah,
kelemahan yang paling menonjol yaitu pada Kompetensi Sosial maka penulis
mengangkat tema yang terkait dengan Kompetensi Sosial dengan judul
“Mengembangkan kompetensi Sosial (kepramukaan) oleh Guru
dan optimalisasi program kepengawasan akademik dan
manajerial. “.
B. TUJUAN
Tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan OJL adalah:
1. Melaksanakan dan membuat laporan upaya peningkatan kompetensi Sosial
Kepramkaan oleh guru ( berdasarkan hasil AKPK) baik secara mandiri
maupun terprogram dan Rencana Tindakan Kepengawasan. (RTK) baik
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 3/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 3
Akademik maupun Manajerial beradasarkan hasil AKPK Calon Pengawas
(50 JPL)
2. Menyusun perangkat pembelajaran untuk satu mata pelajaran lengkap (30
JP)
3. Menyusun laporan observasi pembelajaran di kelas terhadap 1 orang guru
dari sekolah sendiris dan 1 orang guru dari sekolah lain, dalam upaya
mencapai standar kompetensi lulusan. Bukti pengarahan/ feedback yang
sudah disetujui oleh guru di sekolah sendiri (SMP Negeri 3 Pringkuku )
maupun oleh guru sekolah lain ( SMP Negeri 1 Pringkuku) (30 JP)
4. Mengembangkan model penilaian yang secara umum dapat dipandang lebih
baik dari apa yang telah dikembangkan di sekolah, baik yg menyangkut
mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaiannya, dalam bentuk Penilaian
Kinerja Guru (30 JP)
5. Melaksanakan pengkajian terhadap program kepengawasan di Dinas
Pendidikan Kabupaten Pacitan berkenaan dengan Implementasi 8 standar
Nasional Pendidikan (SI, SKL, Proses, Penilaian, Pengelolaan, Sarpras,
Tendik, Pembiayaan). (50 PL)6. Menyusun laporan (10 JP)
C. Hasil Yang Diharapkan ( OJL )
1. Terlaksana dan terbuatnya laporan upaya peningkatan kompetensi
penelitian dan pengembangan oleh guru (berdasarkan hasil AKPK) baik
secara mandiri maupun terprogram dalam bentuk Rencana Tindakan
Kepengawasan. (RTK) baik Akademik maupun Manajerial beradasarkan
hasil AKPK Calon Pengawas (50 JPL)
2. Tersusunnya perangkat pembelajaran untuk satu mata pelajaran lengkap (30
JP)
3. Tersusunnya laporan observasi pembelajaran di kelas terhadap beberapa
guru (minimal 1 org untuk minimal 2 sekolah) dalam upaya mencapai
standar kompetensi lulusan. Bukti pengarahan / feedback yang sudah
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 4/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 4
disetujui guru di sekolah asal calon pengawas dan oleh guru di sekolah
magang (ada tandatangan guru bersangkutan) (30 JP)
4. Terkembangkannya model penilaian yang secara umum dapat dipandang
lebih baik dari apa yang telah dikembangkan di sekolah, baik yg
menyangkut mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaiannya (30 JP)
5. Terlaksananya pengkajian terhadap program kepengawasan di dinas
pendidikan berkenaan dengan Implementasi 8 standar Nasional Pendidikan
(SI, SKL, Proses, Penilaian, Pengelolaan, Sarpras, Tendik, Pembiayaan). (50
PL)
6. Tersusunnya laporan (10 JP)
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 5/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 5
BAB II
KONDISI NYATA TEMPAT OJL
A. Profil Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan
Dinas Pendidikan merupakan unsur pelaksana bidang
pendidikan, dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah
dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Kepala Dinas mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan
pemerintahan dan pembangunan, melaksanakan urusan pendidikan
berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan yang diberikan oleh
pemerintah pusat dan pemerintah propinsi Jawa Timur. Tugas pokok
dan fungsi Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan mengacu pada
Peraturan Bupati Pacitan Nomor: 45 Tahun 2007 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan.
Berikut fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Pendidikan
Kabupaten Pacitan:
1. Fungsi Dinas Pendidikan:a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pendidikan;
b. Penyelenggaraan urusan pendidikan serta pelayanan umum
sesuai dengan lingkup tugasnya;
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pendidikan;
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
2. Struktur Organisasi Dinas Pendidikan Kabupaten PacitanStruktur Organisasi Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan
berdasarkan Peraturan Bupati Pacitan Nomor : 45 Tahun 2007
tentang Uraian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pendidikan
Kabupaten Pacitan terdiri dari:
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat;
c. Bidang Pendidikan TK dan SD;
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 6/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 6
d. Bidang Pendidikan SMP dan SM;
e. Bidang Tenaga Pendidikan;
f. Bidang Pendidikan Luar Sekolah;
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
Struktur Organisasi secara garis besar dapat penulis uraikan seperti
gambar 1 di bawah ini.
Gambar : 1
STRUKTUR ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 7/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 7
B. Profil Tempat Magang Sekolah Sendiri (SMP NEGERI 3 PRINGKUKU)
1. Gambaran Umum
SMP Negeri 3 Pringkuku merupakan sekolah menegah yang
berdomisili di desa Candi Kecamatan Pringkuku dengan kondisi
Geografi yang berbukit kapur. Input siswa dari sekolah dasar(SD) dan
Madrasah Ibtidaiyah (MI) baik negeri maupun swasta yang tersebar di
desa Dadapan, desa Poko, desa Candi, desa Jlubang, desa
Watukarung dan desa Dersono dengan 11 SD dan MI, tingkat sosial
ekonomi masyarakat di sekitar SMPN 3 Pringkuku sangat bervariatif
menurut tingkat kesejahteraannya. Dari jumlah siswa 325, menurut data
sekolah sekitar 85% yang dikategorikan miskin. Sehingga partisipasi
masyarakat (donatur) belum maksimal, yang ditandai kontribusi RAPBS
dari komite baru sekitar 30%. Faktor Politik dan keamanan di daerah
Candi cukup kondusif terhadap penyelenggaraan pendidikan. Hal ini
ditandai beberapa kali pelaksanaan pemilu tetap menunjukkan situasi
kondusif terhadap penyelenggaraan pendidikan.Manfaat/ sisi positif kemajuan Iptek yang ada dan juga
dirasakan masyarakat sekitar sekolah, membuka peluang bagi lembaga
pendidikan (SMPN 3 Pringkuku) untuk mempercepat akses informasi
berbagai hal terkait dengan dunia pendidikan, sehingga juga dirasakan
manfaatnya oleh anak didik. Oleh karena itu penggunaan Iptek perlu
dioptimalkan untuk menunjang guru dalam pengembangan bahan ajar
agar proses pembelajaran semakin berkualitas. Keadaan gedung yangada di SMP N. 3 Pringkuku sudah bisa dikatakan lengkap. Siswa SMP
N. 3 Pringkuku terdiri dari 320 siswa.
2. Profil Sekolah:
1. Nama Sekolah : SMP Negeri 3 Pringkuku
2. No. Statistik Sekolah / NPSN : 20510955
3. Tipe Sekolah : A/A1/A2/B/B1/B2/C/C1/C2
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 8/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 8
4. Alamat Sekolah : Jln. Dadapan-Watukarung Km 05, Desa
Candi
: (Kecamatan) Pringkuku
: (Kabupaten/Kota) Pacitan
: (Propinsi) Jawa Timur
5. Telepon/HP/Fax : 0357-5101391
6. - Jarak Sekolah Ke Dinas Kabupaten/Kota : 15 Km
- Transportasi yang digunakan menuju sekolah Siswa/Guru : Jalan
Kaki/ Sepeda Motor/angkutan
7. Status Sekolah : Negeri/Swasta (coret yang tidak perlu)
8. Nilai Akreditasi Sekolah : Amat Baik Skor = 87,55
9. Kepemilikan Tanah : Pemerintah
a. Status Tanah : Pemerintah
b. Luas Tanah : 5460 m2
10. Rekening Rutin Atas Nama Sekolah
a. Nomor : 0067-01-030694-50-4
b. Atas Nama : SMPN 3 Pringkuku
c. Nama Bank dan Cabang : BRI, Cabang Pacitan
11. Data Peserta Didik Baru 3 tahun terakhir :
Th.
Pelajar
an
l Pendaftar
ln Siswa
Baru)
Kelas VII Kelas VIII Kelas IXJumlah
. VII + VIII + IX)
l Siswa
mlah
Romb
el
l Siswa
mlah
Romb
el
Siswa
mlah
Romb
el
Siswa ombel
011/2012 106 106 4 102 4 99 4 307 12
012/2013 109 109 4 104 4 100 4 313 12
013/2014 103 103 4 111 4 110 4 324 12
2. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah
a. Visi
“BERIMAN DAN BERTAKWA, BERJIWA MANDIRI, DAN UNGGUL
DALAM PRESTASI”
b. Misi
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 9/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 9
1) Melaksanakan ajaran agama, dengan mengintensifkan
kehidupan beragama di sekolah dan di masyarakat.
2) Mentaati norma dan kedisiplinan yang berlaku di sekolah, serta
menumbuhkan kepedulian sosial dalam kehidupan di
masyarakat.
3) Mengembangkan kurikulum sekolah, sesuai dengan potensi,
karakteristik, dan sosiall budaya masyarakat.
4) Melaksakan proses pembelajaran secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, dan menantang, didukung oleh sumber daya
pendidik yang kompetitif.
5) Melaksanakan penilaian otentik, dengan pengembangan
prakarsa, kreatifitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,
minat, dan perkembangan fisik serta psikologis siswa.
6) Meningkatkan tingkat kelulusan, dengan lulusan yang cerdas,
kreatif, kompetitif, serta berakhlaq mulia.
7) Meningkatkan prestasi akademik dan non akademik, dengan
didukung oleh sarana prasarana yang memadai dan bakatminat siswa, agar bisa mencapai hasil yang optimal.
8) Mewujudkan penggalangan biaya pendidikan dari peran serta
masyarakat yang memadai dan legal.
c. Tujuan Sekolah :
1) Mengembangkan kurikulum yang dilengkapi dengan perangkat
pembelajaran (pemetaan, standar kompetensi dan kompetensi
dasar, silabus, prota, promes, RPP) semua mata pelajaran serta
mengembangkan kurikulum muatan lokal dan standar sistem
penilaian.
2) Mengembangkan strategi pembelajaran kooperatif diantaranya
pembelajaran model CTL, Pakem, kooperatif learning dan
pembelajaran berbasis masalah dengan mengoptimalkan media
pembelajaran.
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 10/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 10
3) Mencapai standar ketuntasan belajar untuk semua mata pelajaran.
4) Memiliki tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang berkualitas.
5) Menanamkan sikap sesuai dengan kepribadian yang dilandasi
keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan YME.
6) Memenuhi kebutuhan sarana prasarana kegiatan pembelajaran (Lab.
IPA, Lab. Komputer, Perpustakaan,LCD, media pembelajaran
matematika, bahasa Inggris, IPA dan pembangunan ruang Lab.
Bahasa) dan fasilitas penunjang lain.
7) Melaksanakan manajemen berbasis sekolah dan manajemen
peningkatan mutu berbasis sekolah secara demokratis, akuntabilitas
dan terbuka
8) Membekali lulusan dengan kecakapan hidup sesuai bakat dan minat
siswa.
9) Mengoptimalkan pelaksanaan program remidi dan pengayaan.
10) Menggalang pembiayaan pendidikan secara adil, demokratis dan
memanfaatkan secara terencana serta dipertanggungjawabkan
secara jujur, transparan memenuhi akutabilitas
C. Profil Tempat Magang Sekolah Lain (SMP N 1 PRINGKUKU)
1. Gambaran Umum
SMP Negeri 1 Pringkuku berada di desa Ngadirejan yang
merupakan pusat pemerintahan kecamatan Pringkuku,
1. Nama Sekolah : UPT SMPN 1 PRINGKUKU
2. No. Statistik Sekolah : 201051206041
3. Tipe Sekolah : A
4. Alamat Sekolah : DESA NGADIREJAN
: (Kecamatan) PRINGKUKU
: (Kabupaten/Kota) PACITAN
: (Propinsi) JAWA TIMUR
5. Telepon/HP/Fax : (0357) 511128 Fax. (0357) 511543
6. Status Sekolah : Negeri
7. Nilai Akreditasi Sekolah : A Skor = 94
8. Luas Lahan, dan jumlah rombel : 18 Rombel
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 11/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 11
Luas Lahan : 26.605 m2
jumlah ruang pada lantai 1 : 18
jumlah ruang pada lantai 2 : ................. ......
jumlah ruang pada lantai 3 : ................. ......
Jumlah Rombel : 18 Nilai Akreditasi Sekolah : A
9. Prosentase ruang kelas yang sudah berbasis IT :
10. Data Siswa 4 (empat tahun terakhir):
Th. Pelajaranl Pendaftar
n Siswa Baru)
Kelas VII Kelas VIII Kelas IXJumlah
(Kls. VII + VIII + IX)
l Siswa mlah
Rombell Siswa mlah
Rombell Siswa mlah
RombelSiswa ombel
2010/2011 161 161 6 162 6 161 6 484 18
2011/2012 164 164 6 161 6 163 6 488 18
2012/2013 165 165 6 162 6 156 6 482 18
2013/2014 132 132 6 167 6 161 6 460 18
2. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah
a. Visi :
“ BERPREST ASI, BERBUDI PEKERTI DAN BERWAWASAN LINGKUNGAN
YANG BERLANDASKAN IMAN DAN TAQWA”
b. Misi .
1. Mewujudkan prestasi siswa dalam bidang akademik dan non
akademik
2. Meningkatkan udaya baca dan tulis
3. Meningkatkan pembelajaran berbasis TI
4. Mewujudkan budaya disiplin, jujur, santun, tanggung jawab bagi
seluruh warga sekolah
5. Menyelenggarakan kegiatan keagamaan
6. Mewujudkan budaya bersi, rindang, aman, sehat, indah pada
lingkungan sekolah sehingga kondusif untuk belajar.
7. Memanfaatkan lingkungan untuk sumbe balajar
8. Menanamkan kepada seluruh warga sekolahtentang pentingnya
menjaga kelestarian lingkungan
Lantai =
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 12/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 12
9. Menunjukkan sikap peduli untuk mencegah pencemaaran lingkungan
atau kerusakan lingkungan
INDIKATOR
1. Terwujudnya Pengembangan Kurikulum SMPN 1 Pringkuku dan
Kurikulum 2013
2. Terwujudnya peningkatan prestasisiswa dalam bidang akademik dan
non akademik
3. Terwujudnya pembelajaran yang berbasis TI
4. Terwujunya pendidikan yang berkarakter pada seluruh komponen
warga sekolah
5. Terwujudnya pelakasanaan kegiatan-kegiatan keagamaan
6. Terwujudna pengembangan budaya bersih, rindang, aman, sehat,
indah pada lingkungan sekolah.
7. Terwujudnya kepedulian dan pemanfaatan lingkungan sebagai
sumber belajar
8. Terwujudnya kepedulian terhadap upaya kelestarian lingkungan9. Terwujudnya kepedulian terhadap upayauntuk mengatasi
pencemaran atau kerusakan lingkungan.
MOTTO
KAWRUHING PUJANGGA AMBUKA BUDI
“Menurut Arti Kata Merupakan Lambang angka tahun berdiri sekolah yaitu
tahun 1984” Menurut makna kata : ilmu pengetahuan akan dapat membuka hati dan
pikiran untuk mencapai kebahagiaan
TUJUAN
Dalam kurun waktu 5 tahun sekolah mempunyai tujuan yang ingin dicapai
anatara lain:
1. Mencapai prestasi di bidang akademik dan non akademik
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 13/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 13
2. Terwujudnya inovasi kegiatan pembelajaran yang berbasis TI
3. Menerapkan budi pekerti luhur pada kehiduan sehari-hari baik di
ingkungan sekolah atau di masyarakat
4. Menimpletaikan nilai-nilai IMTAQ dalam kehidupan sehari-hari
5. Mengembangkan udaya bersih,rindang, aman, sehat dan indah pada
lingkungan sekolah
6. Menerapkan kepedulian kelestarian alam dan pemanfaatan
lingkungan sebagai sumber belajar
7. Mengembangkan upaya mengatasi pencemaran dan atau kerusakan
lingkungan
8. Tercapainya sekolah yang bersih, hijau dan nyaman untuk belajar.
D. Permasalahan Dilapangan.
Untuk memujudkan profsionalisme guru, perlu adanya pembinaan
secara terus menerus melalui pendidikan dan latihan, seminar,
workshop atau melanjutkan pendidikan ke lebih tinggi. Sedangkan
kinerja guru dapat ditingkatkan melalui kedisiplinan, mengajar tepatwaktu, pemberian motivasi, pemberian reward dan pemberian
bimbingan melalui supervisi yang terpogram dengan baik.
Pada tahun ajaran 2013-2014 khususnya hasil pembelajaran
ditemukan masih banyaknya tenaga pendidik yang hanya
mementingkan aspek kognitif (pengetahuan) sedang aspek afektif dan
psikmotor masih kurang diperhatikan, untuk itulah penulis menganalisa
tentang pentingnya aspek psikomotor pada kegiatan Kompetensi SosialKepramukaan dan optimalisasi program kepengawasan akademik dan
manajerial, karena pada tahun ajaran 2013-2014 adanya guru sering
dihadapkan dengan berbagai persoalan baik yang menyangkut strategi,
metode pembelajaran, Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP), aspek penilaian.
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 14/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 14
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 15/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 15
BAB III
RENCANA TINDAK KEPENGAWASAN
A. Tema/Judul RTK
Mengacu dari hasil Analisis Kebutuhan Pengembangan Keprofesian
(AKPK), menunjukkan bahwa Kompetensi Sosial memperoleh hasil yang
paling rendah yaitu 67, dan sebagai upaya peningkatan kompetensi diri,
khususnya dibidang supervisi akademik dan Supervisi Manajerial, maka
penulis mengambil tema “Mengembangkan kompetensi Sosial (kepramukaan)
oleh Guru dan optimalisasi program kepengawasan akademik dan manajerial.”
sebagai Rencana Tindakan Kepengawasan (RTK) pada saat On The Job
Learning (OJL) selama kurang lebih 3 bulan yang pelaksanaannya berada di
dua sekolah, yaitu sekolah sendiri (SMP Negeri 3 Pringkuku) dan di sekolah
yang lain (SMP Negeri 3 Pringkuku) dimulai pada tanggal 3 Maret 2014
sampai dengan 23 Mei 2014.
1. Evaluasi Diri Calon Pengawas (AKPK Calon Pengawas Sekolah)
Hasil pemetaan Calon Pengawas Sekolah berdasarkan AnalisisKebutuhan Pengembangan Keprofesian (AKPK) calon pengawas sekolah
menunjukkan bahwa Kompetensi penulis adalah sebagai berikut :
Kompetensi Kepribadian (76), Supervisi Manajerial (83), Supervisi
Akademik (88), Evaluasi Pendidikan (77), Litbang (73) dan Kompetensi
Sosial (67).
Data Analisis Kebutuhan Pengembangan Keprofesian (AKPK) seperti di bawah ini:
2. Evaluasi Diri Sekolah / analisis
konteks (SMPN 3
Pringkuku)
Kompetensi Kode Jumlah
Kepribadian 1 76
Supervisi Manajerial 2 83
Supervisi Akademik 3 88
Evaluasi Pendidikan 4 77
Litbang 5 73
Sosial 6 67
0
50
100
1
2
3
4
5
6
Kode
Jumlah
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 16/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 16
a. Análisis Kondisi
1) Analisis Lingkungan Strategi
Dengan semakin kondusifnya kondisi ekonomi,keamanan ,
kemajuan IPTEK akan semakin mendukung penyelenggaraan
pendidikan di SMPN.3 Pringkuku, dalam 4 tahun mendatang. Hal ini
di dukung pula oleh disetujuinya UUSPN NO 20 tahun 2003 tentang
anggaran pendidikan sebesar 20 % dari APBN oleh mahkamah
konstitusi. Disamping itu juga didukung Undang-Undang Pendidikan
NO 20 tahun 2004 tentang SISDIKNAS dan diperjelas dengan PP No
19 tahun 2005 tentang SNP dan Permendiknas No 19 Tahun 2007
tentang standar pengelolaan pendidikan.
SMP 3 Pringkuku terletak disebelah selatan Kabupaten Pacitan,
dengan variabel input siswa bervariasi baik ekonomi orang tua,
lingkungan yang mudah dijangkau sampai yang sangat sulit dijangkau.
Menurut konsep pemerataan pendidikan perlu memikirkan strategi ini
agar terjadi peningkatan mutu sehingga pemerataan terpenuhi tetapi
mutu tetap terjaga.2) Analisis Lingkungan Saat Ini.
Kondisi pendidikan Indonesia pada saat ini banyak mengalami
kemajuan dibandingkan dengan beberapa tahun lalu. Perhatian
pemerintah pusat maupun pemerintah daerah terhadap bidang
pendidikan cukup tinggi, baik dalam hal upaya pemerataan
memperoleh pendidikan, peningkatan sarana prasarana pendidikan,
peningkatan kwalitas guru, dsb.
Namun mutu pendidikan (sekolah) secara umum masih rendah.
Hal itu bisa dilihat dari batas standar lulus yang masih rendah,
tingginya angka putus sekolah, serta kompetensi lulusan yang kurang
baik.
Di sisi lain, pendidikan dituntut untuk senantiasa mengikuti
dinamika yang terjadi dalam kehidupan sosial, ekonomi, informasi dan
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 17/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 17
teknologi. Untuk itu pemerintah menetapkan standar nasional minimal
yang harus dipenuhi oleh penyelenggara pendidikan/sekolah.
Kondisi sosial masyarakat di sekitar SMPN 3 Pringkuku sangat
bervariatif menurut tingkat kesejahteraannya. Dari jumlah siswa 324,
menurut data sekolah sekitar 80% yang dikategorikan miskin. Akan
tetapi partisipasi masyarakat belum maksimal ditandai kontribusi
RAKS dari komite baru sekitar 30%.
Faktor Politik dan keamanan di daerah Candi masih kondusif
terhadap penyelenggaraan pendidikan. Hal ini ditandai beberapa kali
pelaksanaan pemilu tetap menunjukkan situasi kondusif terhadap
penyelenggaraan pendidikan.
Manfaat/ sisi positif kemajuan Iptek yang ada dan juga dirasakan
masyarakat sekitar sekolah, membuka peluang bagi lembaga
pendidikan (SMPN 3 Pringkuku) untuk mempercepat akses informasi
berbagai hal terkait dengan dunia pendidikan, sehingga juga dirasakan
manfaatnya oleh anak didik. Oleh karena itu penggunaan Iptek perlu
dioptimalkan untuk menunjang guru dalam pengembangan bahan ajaragar proses pembelajaran semakin berkualitas.
3) Analisis Lingkungan Masa yang akan Datang
a) Identifikasi Tantangan Nyata 4 Tahun ke depan
Secara garis besar tedapat kesenjangan antara aspek sekolah
Menurut PP 19/2005 dan Kondisi Sekarang Yaitu :
STANDAR IDEAL
(SNP)
RATING
HASIL
EDS
KESEN-
JANG
AN
STANDAR ISI
2,00 1,79 0,21
STANDAR PROSES
2,00 1,29 0, 71
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
2,00 1,98 0,02
STANDAR PTK
2,00 1,88 0,12
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 18/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 18
STANDAR SARANA DAN
PRASARANA
2,00 1,56 0,44
STANDAR PENGELOLAAN
2,00 1,42 0,58
STANDAR PEMBIAYAAN 2,00 1,80 0,20
STANDAR PENILAIAN 2,00 1,47 0,53
RATA-RATA 2,00 1,64 0,35
4) Profil dan Rekomendasi
Sesuai dengan kesenjangan yang ada dan berdasarkan pada evaluasi diri
sekolah, maka telah ditentukan program dan kegiatan untuk
menghilangkan/meminimalisir kesenjangan yang ada, secara ringkas
dapat penulis uraikan sebagai berikut (terlampir):
Standar Program Kegiatan
STANDAR
KOMPET
ENSI
LULUSA N
Peningkatan sikap percaya diri pada
siswa
Ekstra kurikuler
meningkatkan jumlah siswa yang
mampu belajar secara mandiri
menggunakan berbagai sumber belajar
Peningkatan kunjungan siswa ke
perpustakaan,
mengoptimalkan pemanfaatan lingkungan
sekolah, pendirian warnet
sekolah
Tingkat kelulusan 100% Tambahan pelajaran, tryout,
pengadaan soal-soal,
bimbingan belajar,paket
mandiri
Mengenal pemanfaatan lingkungansecara produktif dan bertanggung
jawab
Mengadakan perkemahan
Pramuka, Jumbara PMR,
Outbound, Gerakan
penanaman pohon, Unit
Warung Kejujuran
Menunjukkan kebiasaan hidup bersih,sehat, bugar dan aman
Pemaksimalan program 7-K,Penilaian mingguan
kebersihan, Classmeeting,
O2SN/FLSN, Ekstra ,
Jumat sehat dan bersih
Penguasaan pengetahuan untuk
melanjutkan ke jenjang pendidikan
yang lebih tinggi
Konseling belajar, Bimbingan
Belajar,
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 19/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 19
Berkomunikasi baik lisan maupun
tulisan secara efektif dan santun
Ekstra Debat Bahasa Inggris
dan Bahasa Indonesia,
Pengiriman Duta Kesehatan
dan Duta Wisata, LombaPidato, Pelatihan Protokol,
Dai remaja, Lomba
sinopsis, lomba baca puisi
Melaksanakan ajaran agama dan
akhlak mulia
Pembiasaan shalat jamaah
dhuhur, shalat Jumat, dan
Ekstra Kerohanian Islam,
Maulid Nabi Muhammad,
Isro' Mi'roj, Pondok
Ramadhan, Tarawih dan
Tadarus, Nuzulul Quran,
Idhul Adha, Ekstra Baca
Tulis Quran,
Mempertahankan kepemilikan pengetahuan, sikap, dan perilaku
yang baik setelah belajar akhlak
mulia sesuai ajaran agama yang
dianutnya
Melaksanakan Pembiasaanshalat jamaah dhuhur,
shalat Jumat, dan Ekstra
Kerohanian Islam, Maulid
Nabi Muhammad, Isro'
Mi'roj, Pondok Ramadhan,
Tarawih dan Tadarus, Nuzulul Quran, Idhul Adha,
Ekstra Baca Tulis Quran,
Penambahan jumlah siswa yang
mentaati aturan sekolah dan norma
social
Penegakan Tata Tertib sekolah
Memberikan pengalaman belajar iptek
secara efektif.
Ekstra KIR, Lomba Kompetensi
Siswa, Lomba Karya Tulis,Lomba Mading
Mengenali dan menganalisis gejala
alam dan sosial.
MOS, Bakti sosial
Mengekspresikan diri melalui kegiatan
seni dan budaya.
Ekstra Tari, Musik, Teater,
OSN,O2SN, FLSN, Hadrah
Mengembangkan dan memelihara
kebugaran jasmani serta pola
hidup sehat
Ekstra Bola Voli,UKS, Gerakan
Jumat sehat, Lomba Duta
Kesehatan,
Merawat tubuh serta lingkungan,
mengenal berbagai penyakit dan
cara pencegahannya serta
menjauhi narkoba
Penyuluhan Narkoba, miras dan
Rokok, Penyuluhan
Remaja, Duta Kesehatan
STANDAR
ISI
merevisi cakupan Muatan Kurikulum
dalam Pemenuhan Standar Isi
Workshop pengembangan
kurikulum
Merevisi materi ajar sesuai denganSKL (membentuk karakter,
mengembangkan kreatifitas,
mengembangkan kemampuan
komunikatif, mengembangkan
budaya dan kemampuan belajar)
Workshop pengembangan bahan ajar
Meningkatkan materi ajar yang relevan
dengan kebutuhan
workshop penyusunan materi
ajar
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 20/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 20
Menyusun pedoman pelaksanaan
kegiatan bidang kurikulum
Workshop penyusunan
kurikulum
Menyesuaikan jam belajar sesuai
dengan SNP
tambahan jam pelajaran
STANDAR
PROSES
Meningkatkan kepemilikan RPP untuk
setiap mata pelajaran
workshop penyusunan RPP
Mempertahankan pemenuhan
persyaratan proses pelaksanaan
pembelajaran
workshop metode pembelajaran,
pembuatan media
pembelajaran/alat peraga
Meningkatkan pelaksanaan
pembelajaran bermutu di sekolah
workshop pembuatan
administrasi pembelajaran
Meningkatkan PBM dan
mengembangkan kemampuan
berkomunikasi efektif dan santun
Penerapan pendidikan karakter
disekolah
Memberikan kesempatan kepada wargasekolah, untuk mudah mengakses
informasi dalam PBM.
Pembuatan web site sekolah,Blog,E-mail,
Twiter/facebook, Mengikuti
program komunitas
provider
Meningkatkan budaya dan lingkungan
sekolah kondusuf untuk
pembelajaran
Pembiasaan diri berperilaku
disiplin, jujur dan tanggap
(Tiga pilar karakter)
Meningkatkan Interaksi guru-siswa
mendukung efektifitas PBM
Seminar, bimbingan intensif
Meningkatkan suasana akademik di
sekolah mendukung pembelajaran
(kondusif)
Menyusun jadwal pelajaran,
pengadaan buku pelajaran
Meningkatkan pelaksanaan
pemantauan, pengawasan, dan
Evaluasi (persiapan, proses,
penilaian)
Supervisi kelas, penilaian
portofolio
Meningkatkan program tindak lanjut Pelatihan guru, Pembuatan
PTK, Workshop
STANDAR
PENILAI
AN
Meningkatkan penilaian yang
dilakukan secara holistik dan
berkesinambungan untuk efisiensi
PBM
workshop penyusunan program
penilaian
Meningkatkan kesesuaian instrumen penilaian dengan kompetensi dan
proses pembelajaran yang di ukur
workshop penyusunan program penilaian
Meningkatkan Evaluasi yang dilakukan
berdasarkan penjaminan mutu
workshop penjaminan mutu
Meningkatkan jumlah Guru yang
menganalisis hasil penilaian utk
perbaikan PBM
Pelatihan, kegiatan MGMP
Melakukan penilaian dengan
menerapkan aspek keadilan,
transparansi dan akuntabilitas
evaluasi/penilaian, melakukan
analisis
STANDAR
PTK
Memenuhi jumlah guru Mutasi dari sekolah lain
Memiliki guru yang kualifikasi &
sertifikat sesuai SNP
Pelatihan/diklat pengembangan
profesi dan kompetensiguru
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 21/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 21
Memiliki guru mengajar sesuai bidang
studinya
Pelatihan/Diklat alih fungsi
Meningkatkan jumlah guru yang
bekerja secara efektif dan efisiendalam melaksanakan pembelajaran
yang bermutu
MGMP, pelatihan
Meningkatkan kualitas guru secara profesional dalam bidangnya
Sertifikasi guru, pelatihan
Meningkatkan kedisiplinan guru dalam
mengajar
Pengisian daftar hadir,
pembinaan dari Kepala
Sekolah
Meningkatkkan kualitas guru yang
dapat dijadikan teladan oleh siswa
Pelatihan, workshop, pemberian
motivasi
Meningkatan kompetensi PTK dalam
rangka memenuhi kebutuhan
sekolah
Pelatihan, workshop
Memenuhi Jumlah tenagakependidikan mencukupi
kebutuhan
Mutasi dari sekolah lain
Peningkatan kompetansi Kepala
Sekolah
Diklat, MKKS, Rapat
Koordinasi, Bintek
Meningkatkan kepemimpinan sekolah
dan mampu menerapkan cirri-ciri
kepemimpinan yang efektif.
Pelatihan kepemimpinan
sekolah
Meningkatkan jumlah tenaga
kependidikan yang bekerja secara
efektif dan efisien dalam
melaksanakan pembelajaran yang
bermutu
workshop kependidikan, diklat,
peningkatan pendidikan
Meningkatkan jumlah tenaga pendidikan profesional dalam
bidangnya
Pelatihan, workshop, seminar
Meningkatan kompetensi PTK yang
dilakukan dalam rangka memenuhi
kebutuhan sekolah
Pelatihan, workshop
STANDAR
PENGEL
OLAAN
Memiliki rumusan visi dan misi yang
dipahami oleh semua komponen
sekolah
Sosialisasi
Memiliki dokumen perencanaan yang
berkualitas, mencakup peningkatan
PBM, tenaga kependidikan, dan
sarpras; yang dijalankan secara
konsisten
Membuat dokumen, workshop,
pembimbingan
Melibatkan semua komponen sekolah
dalam pelaksanaan programsekolah yang dimuat dalam
perencanaan
membuat program kerja,
sosialisasi, menyusun jadual
Meningkatkan pelaksanaan
perencanaan evaluasi sekolah
berdasarkan capaian indikator
Membuat program kerja, RKS,
RKAS
Meningkatkan pelaksanaan
perencanaan evaluasi sekolah
berdasarkan capaian indikator
Membuat program kerja, RKS,
RKAS
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 22/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 22
Meningkatkan dan melaksanakan
pengelolaan sekolah secara efektif
dan efisien untuk peningkatan
mutu sekolah
Membuat program kerja, RKS,
RKAS, Rencana Anggaran
Meningkatkan kontribusi komite
terhadap peningkatan mutu
sekolah
Rapat Koordinasi dengan
komite, menyusun program
kerja bersama
STANDAR
SARANA
DAN
PRASAR
ANA
Memenuhi rasio ruangan memadai
Identifikasi kebutuhan,
mengatur ruang
Meningkatkan sarana dan prasarana
yang cukup dan sesuai
Pengadaan sarana prasarana
Meningkatkan sarana dan prasarana
digunakan secara efisien dan
efektif untuk pelaksanaan PBMyang berkualitas
Penyediaan media pembelajaran
Meningkatkan perawatan sarana prasarana secara teratur
Mengoptimalkan tenaga, pengaturan tenaga
kebersihan
STANDAR
PEMBIA
YAAN
Mengikutsertakan partisipasi
masyarakat dalam rapat penetapan
besaran pembiyaan yang harus
ditanggung oleh Orang tua murid
Rapat pleno komite Dalam
menentukan rencana
anggaran dengan
mempertimbangkan
kemampuan ekonomi orang
tua siswa
Melaksanakan Pembiayaan untuk PTK,
sarpras, dan pengelolaan dilakukan
secara proporsional
Pemberian Honorarium PTT,
GTT, pengadaan sarana
prasarana
Meningkatkan pembiayaan yang
dilakukan secara efisien danefektif untuk meningkatkan mutu
sekolah dan PBM yang berkualitas
Pengguaan dana BOS sesuai
dengan atuan yang ada
Melakukan penggunaan dan pelaporan
pendanaan dilakukan secara
akuntabel
pelatihan penyusunan laporan
keuangan
3. Rencana Tindak Kepangawasan
Berdasarkan kondisi riil yang ada di sekolah, rekomendasi
berdasarkan EDS, program kerja yang ada di sekolah serta hasil dari
AKPK, maka penulis merumuskan Rencana Tindak Kepengawasan , dapat
di uraikan secara ringkas sebagai berikut:
NO TUJUAN PROGRAM
KEGIATAN
OJL
SKENARIO LANGKAH-
LANGKAH KEGIATAN
WAKTU
1 Peningkatan
kemamp
uan
pengem
bangankompete
nsi
Membimbing guru
dalam menyusun
program kerja
kegiatan
kepramukaan .
1. Membantu guru dalam
mengidentifikasi masalah dalam
pelatihan pramuka
2. Membimbing guru dalam
mengisi instrumen observasikepramukaan
3. Membimbing guru dalam
Minggu
ke-2
s.d.
mingg
u ke 4 bulan
Maret
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 23/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 23
sosial
kepramu
kaan
menyusun rencana kegiatan
kepramukaan
. Melaksanakan monitoring dan
evaluasi dalam penyusunan program kegiatan sosialkepramukaan
2014
2 Optimali-
sasi
program
kepenga
-wasan
akademi
k di
sekolah
Induk
1. Pengawasan/moni
toring standar isi,
SKL, Standar
Proses, Standar
Penilaian
1. Sosialisasi program
kepengawasan Akademik di
sekolah Induk
2. Penyusunan program dan
instrumen supervisi
3. Pelaksanaan supervisi Akademik
di sekolah Induk
. Penyusunan program tindak
lanjut
5. Pelaksanaan program tindak
lanjut6. Evaluasi program pengawasan
Akademik di sekolah binaan
minggu ke-
4
bulan
Maret
2014
s.d.
Mingg
u ke-1
bulan
April
2014
3 Optimalisasi
program
kepenga
wasan
manajerial di
sekolah
Induk
1. Pengawasan/
monitoring bidang
manajerial di se-
kolah binaan:
a. standar pendidikdan tenaga
kependidikan,
b. standar sarana
prasarana
c. standar
pengelolaan,d. standar
pembiayaan
1. Sosialisasi program kepengawa-
san manajerial di sekolah Induk
2. Penyusunan program dan
instrumen supervisi
3. Pelaksanaan supervisi manajerialdi sekolah Induk
. Penyusunan program tindak
lanjut
5. Pelaksanaan program tindak
lanjut
6. Evaluasi program pengawasanmanajerial di sekolah Induk
Minggu
ke-2
bulan
April
2014
B. Kerangka Pemikiran
1. Deskripsi hasil Analisis Kebutuhan Pengembangan Keprofesian
(AKPK)
Berdasarkan kesimpulan hasil Analisis Kebutuhan Pengembangan
Keprofesian menunjukkan hasil sebagai berikut : kompetensi kepribadian
(76), Supervisi manajerial (83), Supervisi Akademik (88), Evaluasi
Pendidikan (77), Litbang (73), dan Sosial (67). Dari kompetensi tersebut di
atas yang menunjukkan nilai paling rendah sesuai hasil Analisis Kebutuhan
Pengembangan Keprofesian(AKPK) ada pada kompetensi Sosial dengan
nilai 67.
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 24/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 24
Oleh karena itu penulis memilih mengembangkan kompetensi sosial
(kepramukaan) oleh guru dan optimalisasi program kepengawasan akademik
dan manajerial sebagai fokus Rencana Tindak Kepengawasan (RTK).
2. Dimensi kompetensi yang harus dimiliki oleh pengawas sekolah pada
Kompetensi Sosial (kepramukaan), Supervisi Manajerial dan Supervisi
akademik
1. Dimensi kompetensi Sosial.
a. Mampu bekerja sama dalam tim
b. Mampu berkomunikasi dan menjaga lingkungan serta memiliki
kepedulian sosial.
c. Menentukan masalah kepengawasan yang akan diteliti baik untuk
keperluan tugas pengawasan maupun untuk pengembangan karirnya
sebagai pengawas.
d. Menyusun rencana tindakan kegiatan sosial kepramukaan.
e. Melaksanakan tindakan kegiatan sosial kepramukaan.
f. Mengolah dan menganalisis data hasil pengamatan tindakan kegiatan
sosial kepramukaan
g. Melakukan tindakan kegiatan sosial kepramukaan.
h. Menyusun instrumen kegiatan sosial kepramukaan
i. Memberikan bimbingan kepada guru/pembina pramuka untuk
melaksanakan tindakan kegiatan sosial kepramukaan di sekolah.
2. Dimensi Kompetensi Supervisi Manajerial
a. Menguasai metode, teknik dan prinsip-prinsip supervisi dalam rangka
meningkatkan mutu pendidikan di sekolah .b. Menyusun program kepengawasan berdasarkan visi,misi, tujuan dan
program pendidikan di sekolah .
c. Menyusun metode kerja dan instrumen yang diperlukan untuk
melaksanakan tugas pokok dan fungsi pengawasan di sekolah .
d. Menyusun laporan hasil-hasil pengawasan dan menindaklanjutinya
untuk perbaikan program pengawasan berikutnya di sekolah.
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 25/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 25
e. Membina kepala sekolah dalam pengelolaan dan administrasi satuan
pendidikan berdasarkan manajemen peningkatan mutu pendidikan di
sekolah .
f. Membina kepala sekolah dan guru dalam melaksanakan bimbingan
konseling di sekolah .
g. Mendorong guru dan kepala sekolah dalam merefleksikan hasil-hasil
yang dicapainya untuk menemukan kelebihan dan kekurangan dalam
melaksanakan tugas pokoknya di sekolah .
h. Memantau pelaksanaan standar nasional pendidikan dan
memanfaatkan hasil-hasilnya.
3. Dimensi Kompetensi Supervisi Akademik
a. Memahami konsep, prinsip, teori dasar, karakteristik, dan
kecenderungan perkembangan tiap mata pelajaran dalam rumpun
mata pelajaran yang relevan di sekolah .
b. Memahami konsep, prinsip, teori/teknologi, karakteristik, dan
kecenderungan perkembangan proses pembelajaran/bimbingan tiap
mata pelajaran dalam rumpun mata pelajaran yang relevan di sekolah
c. Membimbing guru dalam menyusun silabus tiap mata pelajaran
dalam rumpun mata pelajaran yang relevan berlandaskan standar isi,
standar kompetensi dan kompetensi dasar, dan prinsip-prinsip
pengembangan KTSP.
d. Membimbing guru dalam memilih dan menggunakan
strategi/metode/teknik pembelajaran/bimbingan yang dapatmengembangkan berbagai potensi siswa melalui mata-mata pelajaran
dalam rumpun mata pelajaran yang relevan
e. Membimbing guru dalam menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) untuk tiap mata pelajaran dalam rumpun mata
pelajaran yang relevan .
f. Membimbing guru dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran/bimbingan (di kelas, laboratorium, dan atau di
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 26/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 26
lapangan) untuk tiap mata pelajaran dalam rumpun mata pelajaran
yang relevan di sekolah .
g. Membimbing guru dalam mengelola, merawat, mengembangkan dan
menggunakan media pendidikan dan fasilitas
pembelajaran/bimbingan tiap mata pelajaran dalam rumpun mata
pelajaran yang relevan di sekolah .
h. Memotivasi guru untuk memanfaatkan teknologi informasi dalam
pembelajaran/bimbingan tiap mata pelajaran dalam rumpun mata
pelajaran yang relevan di sekolah .
3. Penyusunan RTK
Pada tahap ini penulis menyusun Rencana Tindakan
Kepengawasan yang meliputi : (1) tujuan ; (2) indikator keberhasilan ;
(3) program kegiatan On teh Job Learning , (4) sumber daya ; (5)
metode pengumpulan data : (kegiatan refleksi). Rencana Tindakan
Kepemimpinan yang telah disusun selanjutnya dikonsultasikan dan
dimintakan persetujuan kepada koordinator kegiatan On the Job
Learning yaitu pejabat LPPKS. Untuk lebih lengkapnya RTK yang penulis susun. (lampiran)
4. Rencana Tindakan Kepengawasan yang telah dikonsultasikan dan
disetujui oleh koordinator OJL selanjutnya dikomunikasikan kepada
pihak-pihak terkait diantaranya Pengawas SMP/SM Dinas Pendidikan
Kabupaten Pacitan, Kepala SMPN. 1 Pringkuku (sekolah magang) dan
Guru dan TU di SMPN. 3 Pringkuku (sekolah sendiri) .
5. Secara garis besar Rencana Tindakan Kepengawasan yang dilakukan penulis bertujuan untuk meningkatkan kompetensi sosial kepramukaan,
optimalisasi program kepengawasan Akademik dan Manajerial.
6. Pelaksanaan
Kegiatan tindak kepengawasan terkait dengan peningkatan kompetensi
Sosial Kepramukaan oleh Guru dan Optimalisasi Program
Kepengawasan akademik dan Manajerial, dilakukan penulis mengacu
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 27/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 27
pada perencanaan yang telah disusun, dikonsultasikan, dan disetujui oleh
koordinator OJL (on the job learning ).
7. Monev
Seluruh kegiatan On the Job Learning yang dilaksanakan selalu dalam
monitoring dan evaluasi pengawas. Berdasarkan hasil evaluasi
pengawas dapat dijelaskan bahwa penulis berhasil meningkatkan
kompetensi yang diharapkan.
8. Refleksi
Pelaksanaan seluruh kegiatan On the Job Learning dapat berjalan
dengan baik dan selalu mendapatkan monitoring dan evaluasi
(pendampingan oleh pengawas sekolah) dijelaskan bahwa hasil kegiatan
upaya peningkatan kompetensi calon kepala sekolah dapat dicapai
dengan baik.
9. Hasil
Berdasarkan langkah-langkah dalam pelaksanaan On The Job Learning
(OJL), khususnya rencana tindak kepengawasan terkait peningkatan
kompetensi Sosial, Optimalisasi Program Kepengawasan Akademik danManajerial, hasil yang dicapai adalah:
a. Meningkatnya kepedulian sosial melalui program pramuka pada
Pangkalan Gugus Depan SMPN. 3 Pringkuku (02-073/02-074).
b. Meningkatnya ketrampilan dalam melakukan penyusunan program
kepengawasan akademik dan manajerial
Secara garis besar Rencana Tindakan Kepengawasan yang dilakukan
penulis bertujuan untuk meningkatkan kompetensi Sosial serta optimalisasi
program kepengawasan akademik dan manajerial.
Sesuai dengan rencana tindakan maka penulis menggunakan rencana
tindakan Perencanaan (Planning), Pelaksanaan (action), monitoring dan
evaluasi serta refleksi (reflection).
C. Implementasi RTK di Sekolah Sendiri
1. Peningkatan Kompetensi Sosial Kepramukaan
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 28/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 28
a. Rancangan Tindakan Kepengawasan (RTK 1)
Sebelum melaksanakan kegiatan, penulis membuat rancangan kegiatan
kepramukaan sebagai berikut:
1) Menjelaskan maksud dan tujuan kegiatan
2) Mengidentifiikasi masalah dalam kegiatan pramuka
3) Mengelompokkan masalah dan Merumuskan Masalah
4) Melakukan diskusi langkah-langkah penyusunan Program Kerja
5) Secara individual menyusun Program Kerja dibimbing oleh calon
pengawas
a. Pelaksanaan kegiatan (RTK 1)
1) Pada tahap ini penulis mengadakan pertemuan koordinasi dengan 3
orang guru sebagai pembina pramuka yaitu, 1. Sdr. Arif Triatmoko,
S.Pd sebagai ketua pembina Pramuka. 2. Sdr. Mamik Hardiyono,
S.Pd. sebagai urusan Kesiswaan dan 3. Sdr. Drs.Suyadi, pembina
Pramuka. Menjelaskan maksud dan tujuan kegiatan SosialKepramukaan sebagai salah satu kegiatan wajib yang harus
dilakukan oleh penulis pada saat OJL. Dan karena keterbatasan
waktu serta banyaknya kegiatan akademik maka untuk peninkatan
kompetensi Sosial Kepramukaan hanya sampai Program Kerja,
sedang pelaksanaan Program Kerja Kepramukaan bidang Sosial akan
dilaksanakan pada saat PERSAMI pada kegiatan akhir semester
genap.
2) Langkah ke dua penulis mendiskusikan dan meng observasi pada
pembina pramuka serta urusan kesiswaan tentang kegiatan
kepramukaan, dengan menyusun instrumen (terlampir ), dari
kegiatan pengisian instrumen ternyata secara administrasi kegiatan
kepramukaan di Gudep 02-073/02-074 belum optimal.
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 29/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 29
3) Selanjutnya penulis menyusun lembar kegiatan untuk mengetahui
kegiatan mana yang bermanfaat bagi masyarakat secara langsung.
(telampir)
4) Selanjutnya penulis menyusun program kerja dan penanggung
jawab program (terlampir).
5) Langkah berikutnya penulis membuat kesimpulan bahwa kegiatan
bakti sosial kepramukaan ternyata langsung bersentuhan dengan
masyarakat dan dapat membantu meringankan beban masyarakat.
b. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan (RTK 1)
1) Pada tahap ini penulis mempersiapkan Instrumen Pengamatan
Program Kerja Gudep, (terlampir).
2) Berdasarkan hasil pengamatan dan evaluasi, penulis berdiskusi
dengan pembina gudep untuk membahas bagian yang kurang dan
perlu diperbaiki,
c. Melaksanakan refleksi
Berdasar hasil pengamatan, monitoring dan evaluasi kegiatan Program
Kerja Sosial Kepramukaan ada kemajuan walaupun belum sesuai denganharapan .
d. Rancangan Tindakan Kepengawasan (RTK 2)
1) Mengidentifiikasi aspek-aspek yang masih perlu penyempurnaan
berdasarkan hasil refleksi
2) Membimbing pembina, kesiswaan dalam menyempurnakan program
kegiatan Pramuka Pangkalan gudep 02-073/02-074
3) Melaksanakan pengamatan dan penilaian terhadap program kerjakegiatan pramuka bidang sosial gudep 02-073/02-074
e. Pelaksanaan kegiatan (RTK 2)
1) Pada tahap ini penulis mengadakan koordinasi untuk
mengidentifiikasi aspek-aspek yang masih perlu penyempurnaan
berdasarkan hasil refleksi
2) Membimbing pembina Pramuka, Urusan kesiswaan dalam
pelaksanaan program kerja gudep 02-073/02-074.
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 30/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 30
f. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan (RTK 2)
1) Pada tahap ini penulis mempersiapkan Instrumen Pengamatan
Program Kerja Gudep, (terlampir).
2) Berdasarkan hasil evaluasi, dapat disimpulkan adanya kenaikan /
keberhasilan pada program kerja pramuka
g. Melaksanakan refleksi (RTK 2)
Berdasar hasil monitoring dan evaluasi kegiatan penyusunan proposal
penelitian tindakan kelas pada RTK 2 ini sudah diperoleh hasil sesuai
dengan harapan, sehingga tidak perlu dilaksanakan RTK selanjutnya.
(terlampir).
2. Optimalisasi Program Kepengawasan Akademik
a. Rancangan Tindakan Kepengawasan (RTK 1)
1) Penyusunan Program Kepengawasan
2) Sosialisasi dan koordinasi program kepengawasan akademik
3) Penyusunan instrumen supervisi
4) Pelaksanaan supervisi akademik5) Penyusunan program tindak lanjut
6) Pelaksanaan program tindak lanjut
7) Evaluasi program pengawasan akademik.
b. Pelaksanaan kegiatan (RTK 1)
1) Pada tahap ini penulis mengadakan koordinasi dengan urusan
kurikulum dan guru untuk menjelaskan maksud dan tujuan kegiatan
optimalisasi program kepengawasan Akademik, dan menyepakati
waktu untuk melaksanakan diskusi/Fokus Group Discusion (FGD).
Kegiatan ini penulis laksakanan di ruang Kepala Sekolah pada
tanggal 10 Maret 2014
2) Penulis menyiapkan instrumen superrvisi akademik, yang terdiri dari
instrumen pemantauan Standar Isi (terdiri dari aspek kepemilikan
dokumen, muatan dokumen KTSP), Standar Proses (terdiri dari
aspek Perangkat Pembelajaran, Proses Pembelajaran), Standar
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 31/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 31
Kompetensi Lulusan (terdiri dari aspek dokumen Pencapaian target
akademis, pencapaian prestasi non akademis, dokumen kelulusan
dan catatan kepribadian) dan Standar Penilaian (terdiri dari aspek
Perangkat Penilalian, Pelaksanaan Penilaian dan Hasil Penilaian.
Instrumen pemantauan yang telah tersusun diserahkan kepada urusan
kurikulum dan guru untuk dipahami dan disiapkan dokumem/bukti
fisik yang harus dipenuhi
3) Penulis melaksanakan pemantauan terhadap lingkungan yang
mendukung, diantaranya situasi dan kondisi lingkungan yang
mendukung untuk proses pembelajaran, kondisi ruang, kebersihan,
keindahan kelas, perpustakaan, laboratorium dan sebagainya.
4) selanjutnya melakukan observasi, diskusi (FGD) dengan urusan
kurikulum dan 1 guru, wawancara Pendidik, Tenaga kependidikan
dan siswa . disamping itu penulis juga melakukan studi dokumen,
untuk mengetahui ketersediaan dokumen yang terkait dengan standar
isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, dan standar penilaian.
Kegiatan ini penulis lakukan pada tanggal 11 Maret 2014.5) Pada tahap ini penulis mengisi instrumen pemantauan Standar Isi,
Standar Proses, Standar Kompetensi Lulusan dan standar
penilaian,sesuai dengan hasil pemantauan terhadap lingkungan yang
mendukung, wawancara dengan urusan kurikulum, siswa, pendidik,
tenaga kependidikan, observasi terhadap dokumen pendukung dan
bukti lain yang mendukung, selanjutnya menghitung nilai.
6) Setelah kegiatan pemantauan selesai, penulis berdiskusi dengan
urusan kurikulum dan 1 guru untuk membahas aspek, indikator dan
sub indikator mana yang perlu ditingkatkan. (Instrumen pemantauan
terlampir). Berdasarkan hasil skoring, yang perlu ditingkatkan
karena memperoleh skor 2 ada pada standar proses pada aspek
Proses Pembelajaran pada indikator Guru menyediakan jadwal untuk
konsulltasi mata pelajaran dan ada penasehat akademik yang
mendeteksi peserta didik, selain itu terdapat skor 0 pada standar
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 32/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 32
sarpras adalah pada aspek Ruang OSIS, Indikator Ruang, sub
indikator Kelengkapan/perabot. Pada Standar Penggelolaan yang
memperoleh skor 0 adalah pada aspek Pelaksanaan Rencana Kerja
Budaya, Indikator Menjual buku pelajaran, seragam,pakaian atau
peralatan sekolah, memunggut biaya dalam memberikan les,
memunggut biaya baik langsung maupun tidak langsung yang
bertentangan dengan aturan memperoleh nilai 0 (nol) karena
memang sekolah tidak mempunyai atau tidak melakukannya
(terlampir)
7) Berdasarkan hasil Pemantauan Standar Isi, Standar Proses, Standar
Kompetensi Lulusan dan Standar Penilaian, maka diperoleh
informasi-informasi untuk menentukan tindak lanjut, diantaranya :
a) Perlu dibuat rancangan tindakan sebagai tindak lanjut dari
Pemamtauan 8 standar Pendidikan dalam bentuk program
kepengawasan Akademik,
b) Melengkapi ketuntasan dengan rencana pencapaian ketuntasan
idealc) Penyusunan Kalender Pendidikan sesuai dengan kegiatan sekolah
d) Pengembangan bahan ajar dalam bentuk cetakan (modul, hand
out, LKS)
e) Pengembangan bahan ajar dalam bentuk Audio, visual dan Audio
Visual,
f) Menyediakan jadwal untuk konsul tasi mata pelajaran
g) Menugaskan guru sebagai penasehat akademik yang dapat
mendeteksi potensi peserta didik.
h) Menyediakan Dokumen data kelulusan maupun dokumen data
alumni
i) Dari beberapa kekurangan-kekurangan tersebut, penulis
menentukan program “FGD Guru Menyediakan jadwal untuk
konsultasi mata pelajaran
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 33/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 33
8) Pelaksanaan FGD Guru Menyediakan jadwal untuk konsultasi mata
pelajaran, dilaksanakan di SMPN. 3 Pringkuku, di ruang
kurikulum/BK, pada hari Rabu tanggal. 2 April tahun 2014 . dengan
2 guru yakni sdr. Supriyadi, S.Pd,M.Pd dan sdr. Mamik
Hardiyono,S.Pd.
c. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan (RTK 1)
Dari kegiatan FGD disusun jadwal untuk konsultasi mata pelajaran bagi
siswa.
JADWAL KONSULTASI MATA PELAJARAN
Dilakukan pada saat istirahat dan atau waktu luang pada jam kerja
No Mata pelajaran Waktu Penanggung jawab Skor
1 Pendidikan
Agama
Islam
Senin,
Jum’at
Markum, S.PdI 3
2 PKn Selasa,
Rabu
Kun Wahananti,
S.Sos
2
3 Matematika Senin,
Selasa,
Rabu,
Jum’at
Budi Prajetno, STP
Mamik Hardiyono,
S.Pd
4
4 Pendidikan
Jasmani
Senin,
Selasa,
Kamis,
Sabtu
Drs.M.Rizal
Abadi,MM
Sigit Wahyono,S.Pd
Teguh Nurcahyo,
S.Pd
3
5 Bahasa Inggris Selasa,
Kamis,
Supriyadi,S.Pd,M.Pd
Bakti Ekawati,S.Pd
2
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 34/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 34
Jum’at
6 Bahasa
Indonesia
Rabu,
Kamis,
Sabtu
Sri Noerhayati,S.Pd
Gatot Lumban B,
S.Pd
4
7 I P A Selasa,
Kamis
Wahyu Jatmiko,
S.Pd
Siswati, S.Pd
3
8 I P S Rabu, Sabtu Hadi S Atmodjo,
S.Pd
Agus Setyo udi,
S.Pd
Budiono, S.Pd
3
9 T I K Rabu, Kamis Rum Ariafendi,S.Pd
Endang Ekowati,
S.Pd
Verry
Ratnaningtyas,S.
Pd
3
10 Muatan Lokal Kamis,
Sabtu
Endang Sujalmi,
S.Pd
Arif Triatmoko, S.Pd
1
d. Melaksanakan refleksi.
Sesuai dengan hasil monitoring dan evaluasi aspek yang perlu di
perbaiki adalah aspek kesanggupan guru dalam meluangkan
/menyediakan waktunya untuk konsultasi mata pelajaran. (terlampir)
e. Rancangan Tindakan Kepengawasan (RTK 2)
1) Menentukan prioritas tindak lanjut dari hasil pemantauan
2) Mem buat program Tindak Lanjut “Menyediakan jadwal untuk
konsultasi mata pelajaran”.
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 35/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 35
f. Pelaksanaan kegiatan (RTK 2)
1) Menentukan prioritas tindak lanjut dari hasil pemantauan
Berdasarkan hasil pemantauan, aspek yang masih perlu pembinaan
adalah belum ada jadwal, tidak ada waktu. (terlampir).
2) Penugasan kepada guru untuk merevisi membuat jadwal (terlampir).
g. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan (RTK 2)
Dari kegiatan FGD disusun jadwal untuk konsultasi mata pelajaran bagi
siswa.
JADWAL KONSULTASI MATA PELAJARAN
Dilakukan pada saat istirahat dan atau waktu luang pada jam kerja
No Mata pelajaran Waktu Penanggung jawab Skor
1 Pend Agama
Islam
Senin,
Jum’at
Markum, S.PdI 4
2 PKn Selasa,
Rabu
Kun Wahananti,
S.Sos
3
3 Matematika Senin,
Selasa,
Rabu,
Jum’at
Budi Prajetno, STP
Mamik Hardiyono,
S.Pd
4
4 Pendidikan
Jasmani
Senin,
Selasa,
Kamis,
Sabtu
Drs.M.Rizal
Abadi,MM
Sigit Wahyono,S.Pd
Teguh Nurcahyo,
S.Pd
4
5 Bahasa Inggris Selasa,
Kamis,
Jum’at
Supriyadi,S.Pd,M.Pd
Bakti Ekawati,S.Pd
4
6 Bahasa
Indonesia
Rabu,
Kamis,
Sabtu
Sri Noerhayati,S.Pd
Gatot Lumban B,
S.Pd
4
7 I P A Selasa, Wahyu Jatmiko, 4
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 36/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 36
Kamis S.Pd
Siswati, S.Pd
8 I P S Rabu, Sabtu Hadi S Atmodjo,
S.Pd
Agus Setyo udi,
S.Pd
Budiono, S.Pd
4
9 T I K Rabu, Kamis Rum Ariafendi,S.Pd
Endang Ekowati,
S.Pd
Verry
Ratnaningtyas,S.
Pd
4
10 Muatan Lokal Kamis,
Sabtu
Endang Sujalmi,
S.Pd
Arif Triatmoko, S.Pd
3
h. Melaksanakan refleksi (RTK 2)
Berdasar hasil monitoring dan evaluasi antara sebelum dilakukan FGD
dengan setelah FGD ada peningkatan pada “penyediaan waktu/jadwal
untuk konsultasi mata pelajaran” sebesar 58% .
3. Optimalisasi Program Kepengawasan Manajerial
Optimalisasi program kepengawasan manajerial penulis laksanakan mulai
dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi serta refleksi.
Rancangan Tindakan Kepengawasan (RTK 1)
1) Penyusunan Program Kepengawasan
2) Sosialisasi dan koordinasi program kepengawasan Manajerial
3) Penyusunan instrumen supervisi
4) Pelaksanaan supervisi Manajerial
5) Penyusunan program tindak lanjut
6) Pelaksanaan program tindak lanjut
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 37/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 37
7) Evaluasi program pengawasan Manajerial.
a. Pelaksanaan kegiatan (RTK 1)
1) Pada tahap ini penulis mengadakan koordinasi dengan urusan
kurikulum (Sdr. Arif Triatmoko) dan 1 orang guru (sdr Supriyadi,
S.Pd,M.Pd. , Kasubag TU (sdr. Mudjiono) dan bendahara BOS
SMPN. 3 Pringkuku. (sdr. Wiyanto), Menjelaskan maksud dan
tujuan kegiatan optimalisasi program kepengawasan Manajerial, dan
menyepakati waktu untuk melaksanakan diskusi/Fokus Group
Discusion (FGD)
2) Penulis menyiapkan instrumen supervisi Manjerial, yang terdiri dari
instrumen pemantauan Standar Pendidik Tenaga Kependidikan,
Standar Sarana Prasarana, Standar Pengelolaan dan Standar
Pembiayaan
3) Penulis melaksanakan pemantauan terhadap lingkungan yang
mendukung, diantaranya situasi dan kondisi lingkungan yang
mendukung untuk proses pembelajaran, kondisi ruang, kebersihan,
keindahan kelas, perpustakaan, laboratorium dan sebagainya.4) selanjutnya melakukan observasi dan wawancara dengan waksasek,
Pendidik, Tenaga kependidikan dan siswa . disamping itu juga
melakukan studi dokumen, untuk mengetahui ketersediaan dokumen
yang terkait dengan standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan,
standar Sarana dan Prasarana , standar Pengelolaan, dan standar
pembiayaan
5) Pada tahap ini penulis mengisi instrumen pemantauan Standar
Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Standar Sarana dan Prasarana,
Standar Pengelolaan dan standar Pembiayaan, sesuai dengan hasil
pemantauan terhadap lingkungan yang mendukung, wawancara
dengan urusan kurikulum, guru, siswa, dan tenaga kependidikan,
observasi terhadap dokumen pendukung dan bukti lain yang
mendukung, selanjutnya menghitung nilai.
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 38/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 38
BAB IV
TUGAS MANDIRI
A. Pengembangan Silabus Mata Pelajaran, RPP, Bahan Ajar dan Instrumen
Penilaian
1. Pengembangan Silabus
Silabus adalah rencana guru dalam mengembangkan proses
pembelajaran untuk satu mata pelajaran. Dalam suatu silabus terdapat
berbagai komponen yang harus dikembangkan oleh guru. Komponen-
komponen tersebut beragam sesuai dengan persepsi guru mengenai apa yang
harus ada tetapi paling tidak komponen untuk suatu silabus adalah sebagai
berikut :
a. Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar
b. Standar Kompetensi Lulusan
c. Tujuan
d. Proses Pembelajaran
e. Persyaratan untuk Pembelajaranf. Assesment hasil Belajar
g. Pokok bahasan dan kaitannya dengan SK, KD, SKL.
Penyusunan Silabus mata pelajaran ini penulis laksanakan pada
minggu ke-1 dan ke-2 bulan Maret 2014. Silabus Mata Pelajaran, RPP,
Bahan Ajar dan Instrumen Penilaian yang penulis kembangkan pada OJL ini
adalah Silabus mata pelajaran Permainan bola kecil untuk siswa kelas VII
semester 2. Standar Kompetensi yang penulis pilih adalah “Mempraktekan
berbagai tehnik dasar permainan dan olahraga serta nilai-nilai yang
terkandung didalamnya”, Kompetensi Dasar: Mempraktekkan tehnik dasar
salah satu permainan dan olahraga beregu bola kecil lanjutan dengan baik
serta nilai kerjasama, toleransi, percaya diri, keberanian, menghargai lawan,
bersdia berbagi tempat dan peralatan. (silabus, terlampir)
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 39/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 39
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajan (RPP) adalah rencana yang
menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk
mencapai satu kompetensi dasar. RPP dijabarkan dari silabus untuk
mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai KD.
Setiap guru wajib menyusun RPP secara lengkap dan sistematis
agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi secara aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta
didik.
RPP memuat identitas mata pelajaran Standart Kompetensi (SK),
Kompetensi Dasar (KD), Indikator pencapaian, tujuan pembelajaran, materi
ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian
hasil belajar, dan sumber belajar. RPP disusun untuk setiap KD yang dapat
dilaksanakan dalam satu kali pertemuan, atau lebih. Guru merancang
penggalan RPP untuk setiap pertemuan yang disesuaikan dengan penjadwalan di satuan pendidikan. (RPP, terlampir)
3. Bahan Ajar
a. Pengertian
Bahan ajar adalah segala bentuk bahan ajar yang digunakan
untuk membantu guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar
mengajar di kelas. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis
maupun tidak tertulis. Guru harus memiliki atau menggunakan bahan
ajar sesuai dengan Kurikulum, Karakteristik, Tuntutan pemecahan
masalah, Tujuan dan Manfaat Penyusunan Bahan Ajar
b. Tujuan penyusunan Bahan Ajar
1) Menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum
dengan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik, yakni bahan
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 40/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 40
ajar yang sesuai dengan karakteristik dan seting atau lingkungan
sosial peserta didik.
2) Membantu peserta didik dalam memperoleh alternatif bahan ajar di
samping buku-buku teks yang terkadang sulit diperoleh.
c. Prinsip Pengembangan Bahan Ajar
Bahan ajar disusun berdasarkan prinsip-prinsip pengembangan sebagai
berikut:
1) Prinsip Pengembangan
2) Mulai dari yang mudah untuk memahami yang sulit, dari yang
konkret untuk memahami yang abstrak.
3) Pengulangan dan memperkuat pemahaman.
4) Umpan balik positif akan memberikan penguatan terhadap
pemahaman peserta didik.
5) Motivasi belajar yang tinggi merupakan salah satu faktor penentuan
keberhasilan belajar.
6) Mencapai tujuan ibarat naik tangga, setahap demi setahap akhirnya
akan mencapai ketinggian tertentu.7) Mengetahui hasil yang telah dicapai akan mendorong peserta didik
untuk terus mencapai tujuan.
d. Cakupan Bahan Ajar
1) Judul mata pelajaran, standar kompetensi, kompetensi dasar,
indikator, tempat.
2) Petunjuk belajar.
3) Tujuan yang akan dicapai.
4) Informasi pendukung.
5) Latihan-latihan.
6) Petunjuk kerja.
7) Penilaian.
Bahan ajar penulis susun dalam bentuk Modul, yang memuat Peta
Kedudukan Modul, Pengantar Modul, Prasyarat, Petunjuk Penggunaan
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 41/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 41
Modul, Tujuan Akhir, Kompetensi, cek kemampuan, Materi Pembelajaran,
Pelatihan Modul, Porto folio dan Pengayaan (modul, bahan ajar, terlampir)
4. Instrumen Penilaian
Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan penggolahan
informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik.
Penilaian hasil belajar dilaksanakan secara berkesinambungan bertujuan
untuk memantau proses dan kemajuan belajar peseta didik untuk
meningkatkan efektifitas kegiatan pembelajaran. Salah satu kompetensi
yang harus dikuasai guru adalah kompetensi pedagogik, yaitu kompetensi
guru untuk melakukan penggelolaan nilai belajar siswa yaitu : 1)
menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses hasil belajar siswa, 2)
memanfaatkan hasil penilaian dan evalasi unuk kepentingan pembelajaan.
B. Observasi Pembelajaran Guru di Sekolah Binaan
1. Perencanaan
Kegiatan ini diawalai dengan konsultasi dengan Kepala Sekolahuntuk menentukan guru yang akan disupervisi, dan dari pertemuan tersebut
disepakati 1 guru yunior langkah berikutnya penulis membuat
pererncanaan berupa Rencana Observasi, berupa Pra Observasi,
Perencanaan Kegiatan Pembelajaran, Observasi Kelas dan Pasca Observasi.
Guru Yunior 1 (Sdr. Arif Triatmoko,S.Pd)
1. Pra Observasi
Sebelum kegiatan observasi terhadap guru yunior dilaksanakan, terlebih
dahulu dilaksanakan pra observasi
a. Melakukan pertemuan dengan guru yunior (Sdr. Arif
Triatmoko,S.Pd) yang akan diobservasi, untuk meyepakati
waktu/jadwal observasi
b. Menyusun instrumen supervisi (pra observasi, observasi dan pasca
observasi) dan melakukan observasi kepada guru yunior (Sdr. Arif
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 42/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 42
Triatmoko,S.Pd)
c. Meminta guru yunior (Sdr. Arif Triatmoko,S.Pd) untuk
mempersiapkan perangkat pembelajaran,
2. Observasi Tahap Pertama
Pada tahap ini penulis mendampingi guru yunior dalam melaksanakan
pembelajaran di dalam kelas, mengamati dan mengidentifikasi jalannya
proses pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran
yang telah disusun dengan menggunakan instrumen observasi (terlampir)
Hasil observasi pertama sudah menunjukkan bahwa pada kegiatan
pendahuluan guru sudah memberi apersepsi dan motivasi yang cukup
baik, naum belum menyampaikan tujuan pembelajaran pembelajaran
sesuai dengan RPP, baik secara lisan maupun tertulis sehingga siswa
kurang memahami pembelajaran yang dilakukan pada hari itu. Pada
tahap elaborasi dan konfirmasi masih perlu ditingkatkan sehingga siswa
akan lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Pada tahap
penutup sudah baik guru mengakhiri pelajaran dengan memberi tugas,
menggingatkan tentang hasil pemelajaran hari ini dan menutup pelajarandengan salam.
3. Pasca Observasi Tahap I
Observer menemui guru yunior untuk diberi hasil dari pengamatan
selama mengajar di kelas. Secara umum kegiatan pembelajaran pada
tahap pertama sudah cukup baik, hanya pada di pendahuluan perlu
ditigkatkan terutama guru perlu memberikan tujuan dari KD yang akan
dicapai. Selain itu disarankan untuk menggunakan alat bantu/media
pembelajaran, dan pada saat menutup pelajaran untuk mengingatkan
tugas yang harus dikerjakan dan akan dibahas pada pertemuan
berikutnya.
Langkah berikutnya observer memberikan saran untuk perbaikan RPP .
4. Observasi tahap II
Pada tahap observasi yang ke dua guru (sdr. Arif Triatmoko,S.Pd) sudah
merivisi perangkat pebelajaran (silabus dan RPP) berdasar saran dan
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 43/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 43
masukan. Pada tahap ke dua ini guru sudah memberi apersepsi dan
motivasi serta pada awal pembelajaran sudah memberikan tujuan
pembelajaran.
Pada tahap ke dua ini, siswa juga sudah melakukan eksplorisasi dan
siswa sudah banyak yang berani bertanya, hal ini dibuktikan dengan
kemauan belajar . Secara umum proses pembelajaran yang sudah
dilakukan oleh guru sudah berjalan cukup baik dan lebih meningkat dari
kegiatan pembelajaran sebelumnya. Yang pelu dilakukan oleh guru
adalah memberikan motivasi pada siswa untuk memanfaatkan Tehnologi
Informatika (TI)
5. Pasca obsevasi Tahap Kedua.
Memberikan tidak lanjut hasil observasi tahap keda dengan memberikan
kesan dan saran. Secara umum kegiatan pembelajaran sudah cukup baik
dan lebih meningkat dari kegiatan pembelajaran sebelumnya. Hal yang
perlu diperhatikan adlah mendorong sisa untuk memanfaatkan TI
Guru Yunior 2 (Sdr. Hasyim, S.Pd.)
Pra Observasi
Sebelum kegiatan observasi terhadap guru yunior dilaksanakan, terlebih
dahulu dilaksanakan pra observasi
a. Melakukan pertemuan dengan guru yunior (Sdr. Hasyim, S.Pd.) yang
akan diobservasi, untuk meyepakati waktu/jadwal observasi
b. Menyusun instrumen supervisi (pra observasi, observasi dan pasca
observasi) dan melakukan observasi kepada guru yunior (Sdr.
Hasyim, S.Pd.)
c. Meminta guru yunior (Sdr. Hasyim, S.Pd.) untuk mempersiapkan
perangkat pembelajaran,
1. Observasi Tahap Pertama
Pada tahap ini penulis mendampingi guru yunior dalam melaksanakan
pembelajaran di dalam kelas, mengamati dan mengidentifikasi jalannya
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 44/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 44
proses pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran
yang telah disusun dengan menggunakan instrumen observasi (terlampir)
Hasil observasi pertama sudah menunjukkan bahwa pada kegiatan
pendahuluan guru sudah memberi apersepsi dan motivasi yang cukup
baik, naum belum menyampaikan tujuan pembelajaran pembelajaran
sesuai dengan RPP, baik secara lisan maupun tertulis sehingga siswa
kurang memahami pembelajaran yang dilakukan pada hari itu. Pada
tahap elaborasi dan konfirmasi masih perlu ditingkatkan sehingga siswa
akan lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Pada tahap
penutup sudah baik guru mengakhiri pelajaran dengan memberi tugas,
menggingatkan tentang hasil pemelajaran hari ini dan menutup pelajaran
dengan salam.
2. Pasca Observasi Tahap I
Observer menemui guru yunior untuk diberi hasil dari pengamatan
selama mengajar di kelas. Secara umum kegiatan pembelajaran pada
tahap pertama sudah cukup baik, hanya pada di pendahuluan perlu
ditigkatkan terutama guru perlu memberikan tujuan dari KD yang akandicapai. Selain itu disarankan untuk menggunakan alat bantu/media
pembelajaran, dan pada saatmenutup pelajaran untuk mengingatkan
tugas yang harus dikerjakan dan akan dibahas pada pertemuan
berikutnya.
Langkah berikutnya obseerver memberikan saran untuk perbaikan RPP .
3. Observasi tahap II
Pada tahap observasi yang ke dua guru (Sdr. Hasyim, S.Pd.) sudah
merivisi perangkat pembelajaran (silabus dan RPP) berdasar saran dan
masukan. Pada tahap ke dua ini guru sudah memberi apersepsi dan
motivasi serta pada awal pembelajaran sudah memberikan tujuan
pembelajaran.
Pada tahap ke dua ini, siswa juga sudah melakukan eksplorisasi dan
siswa sudah banyak yang berani bertanya, hal ini dibuktikan dengan
kemauan belajar . Secara umum proses pembelajaran yang sudah
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 45/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 45
dilakukan oleh guru sudah berjalan cukup baik dan lebih meningkat dari
kegiatan pembelajaran sebelumnya. Yang pelu dilakukan oleh guru
adalah memberikan motivasi pada siswa untuk memanfaatkan Tehnologi
Informatika (TI)
4. Pasca obsevasi Tahap Kedua.
Memberikan tidak lanjut hasil observasi tahap keda dengan memberikan
kesan dan saran. Secara umumkegiatan pembelajaran sudah cukup baik
dan lebih meningkat dari kegiatan pembelajaran sebelumnya. Hal yang
perlu diperhatikan adlah mendorong sisa untuk memanfaatkan TI
C. Mengembangkan Model Penilaian di sekolah Binaan. .
Model Penilaian dilakukan di sekolah Binaan yaitu penilaian kinerja guru
dengan melakukan penilaian terhadap 2 orang guru, yaitu 1 orang guru dari
sekolah induk(SMPN. 3 Pringkuku) dan 1 orang dari sekolah mitra yakni
guru yag mendapat tugas lain (SMPN. 1 Pringkuku), dalam hal ini penulis
mengambil guru yang mendapat tugas tambahan sebagai wakil kepala
sekolah.Pada tahap ini
D. Pengembangan Model Penilaian di Sekolah
Untuk memenuhi tugas mandiri dalam pengembangan model Penilaian
di sekolah dalam OJL ini, penulis melaksanakan kegiatan Penilaian Kinerja
Guru, yang penulis laksanakan di sekolah sendiri yaitu SMPN. 3 Pringkuku
untuk guru mata pelajaran (Sdr. Arif Triatmoko, S.Pd.) dan di sekolah lain yaitu
SMPN. 1 Pringkuku kepada guru yang mendapat tugas tambahan sebagai wakil
kepala sekolah (Sdr. Martoyo,S.Pd.). (terlampir)
Penilaian Kinerja Guru Di Sekolah Sendiri (SMPN. 3 Pringkuku)
1. Tahap Persiapan
Kegiatan persiapan yang penulis lakukan sebelum melaksanakan
kegiatan Penilaian kinerja guru adalah:
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 46/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 46
a. Membuat perencanaan kegiatan Penilaian Kinerja Guru
b. Memahami Pedoman PK Guru,
c. Memahami pernyataan kompetensi guru yang telah dijabarkan dalam
bentuk indikator Kinerja
d. Memahami penggunaan instrumen PK Guru dan tata cara penilaian
yang akan penulis lakukan, termasuk cara mencatat semua hasil
pengamatan dan pemantauan, serta mengumpulkan dokumen dan bukti
fisik lainnya yang memperrkuat hasil penilaian. Penulis juga
Menyiapkan instrumen Penilaian Kinerja Guru , yang terdiri dari:
a) Lampiran I A (Lembar pernyataan kompetensi, indikator, dan cara
menilai PK Guru Kelas/Mata Pelajaran),
b) Lampiran I B (Laporan Dan Evaluasi Penilaian Kinerja Guru Kelas
/ Guru Mata Pelajaran),
c) Lampiran I C (Rekap Hasil Penilaian Kinerja Guru Kelas/Mata
Pelajaran),
d) Lampiran I D (Format Penghitungan Angka Kredit Pk Guru
Kelas/Mata Pelajaran),e. Memberitahukan rencana pelaksanaan PK Guru kepada guru yang akan
dinilai (Sdr. Supriyadi, S.Pd.M.Pd) di ruang Guru, untuk
menyampaikan format penilaian kinerja guru yang harus dipahami oleh
guru yang akan diobservasi, menyepakati waktu pelaksanaan observasi,
2. Pelaksanaan
a. Tahap Pelaksanaan/Pengamatan (Kegiatan sebelum pengamatan,
kegiatan selama pengamatan di dalam/di luar kelas, Kegiatan setelah
pengamatan)
Tahapan Kegiatan yang penulis lakukan pada tahap pelaksanaan ini
adalah sebagai berikut:
1) Kegiatan sebelum pengamatan (Pra observasi)
Pada pertemuan awal dengan guru yang dinilai dilakukan
pengamatan di ruang Kepala Sekolah, Pada pertemuan ini penulis
mengumpulkan dokumen pendukung dan melakukakn diskusi
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 47/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 47
tentang berbagai hal yang tidak mungkin dilakukan pada saat
pengamataan. Semua hasil diskusi penulis catat dalam format
laporan dan evaluasi per kompetensi (Format I B) sebagai bukti
penilaian kinerja. (Instrumen terlampir)
2) Kegiatan selama pengamatan
Kegiatan yang penulis lakukan selama pengamatan di kelas dan/atau
di luar kelas, yaitu mencatat semua kegiatan yang dilakukan oleh
guru (Sdr. Supriyadi,S.Pd.M.Pd) dalam pelaksanaan proses
pembelajaran. Instrumen yang penulis gunakan adalah format
laporan dan evaluasi per kompetensi (Format I B) sebagai bukti
penilaian kinerja . (Instrumen terlampir)
3) Kegiatan setelah pengamatan (Pasca observasi)
Setelah pengamatan proses pembelajaran, penulis mengadakan
pertemuan dengan guru yang dinilai untuk klarifikasi beberapa aspek
yang masih diragukan. Hasil dari pertemuan ini penulis catat pada
format laporan dan evaluasi per kompetensi (Format I B) sebagai
bukti penilaian kinerja. (Insstrumen terlampir). b. Pemantauan (fakta dari: studi dokumen, diskusi, proses
pembelajaran/pembimbingan, wawancara kolega, siswa, orang tua).
Disamping melakukan kegiatan observasi, penulis juga melakkan
pemantauan terhadap fakta yang mendukung, misal studi dokumen, hasil
wawancara dengan siswa, guru, komite dan sebagainya.
c. Catatan hasil (pengamatan dan/atau pemantauan)
Semua hasil Pengamatan (observasi) baik pra observasi, observasimaupun pasca observasi dan hasil pantauan, penulis catat semuanya
pada format laporan dan evaluasi per kompetensi (Format I B) sebagai
bukti penilaian kinerja. (Insstrumen terlampir), .
3. Tahap Pemberian Nilai
a. Penilaian
Berdasar hasil catatan penulis sesuai dengan hasil pengamatan,
pemantauan serta bukti-bukti dokumen yang ada pada Format Lampiran
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 48/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 48
2 B (Laporan dan Evaluasi Penilaian Kinnerja Guru Kelas/Guru Mata
Pelajaran), selanjutnya penulis memberikan skor 0, 1, atau 2 pada
masing-masing indikator setiap kompetensi. Setelah itu penulis
menetapkan nilai untuk setiap kompetensi dengan skala nilai 1, 2, 3, atau
4. Pemberian nilai untuk setiap kompetensi dilakukan dengan tahapan
sebagai berikut:
1) Pemberian 0, 1, atau 2 untuk masing-masing indikator setiap
kompetensi penulis lakukan dengan cara membandingkan
rangkuman catatan hasil pengamatan dan pemantauan di lembar
Format laporan dan evaluasi Penilaian per kompetensi (Format
Lampiran 1 B). Perolehan skor untuk setiap kompetensi tersebut
selanjutnya dijumlahkan dengan cara membagi total skor yang
diperoleh dengan total skor maksimum kompetensi dan
mengalikannya dengan 100%. (hasil pemberian skor terlampir)
2) Nilai setiap kompetensi tersebut, kemudian direkapitulasikan dalam
format Rekap Hasil Penilaian Kinerja Guru Kelas/Mata Pelajaran
(Format I C), untuk mendapatkan nilai total PK Guru. Nilai total iniselanjutnya dikonversikan ke dalam skala nilai sesuai dengan
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi no 16 tahun 2010. Konversi ini dilakukan
dengan menggunakan rumus:
Berdasarkan rekap Hasil Penilaian Kinerja Guru (Sdr.
Supriyadi,S.Pd.M.Pd) mendapatkan nilai 48, selengkapnya dapat di
lihat pada lampiran., jika dimasukkan pada rumus maka diperoleh
nilai 85,71, dengan perolehan angka kredit : 20,25
Nilai PKG (Skala
100)
: Nilai PKG
X 100Nilai PKGTertinggi
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 49/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 49
3) Sesuai dengan tabel konversi nilai PK Guru sesuai denga
PermenPAN dan RB:
Nilai Hasil PK Guru Sebutan Persentase Angka
Kredit
91 – 100 Amat Baik 125%
76 – 90 Baik 100%
61 -75 Cukup 75%
51 – 60 Sedang 50%
≤ 50 Kurang 25%
Selanjutnya penulis memberikan sebutan dan presentase angka
kreditnya kepada guru yang penulis nilai (Sdr.
Supriyadi,S.Pd.M.Pd) adalah Baik dengan prosentase 100%
4) Selanjutnya penulis memberitahukan kepada Sdr. Sdr.
Supriyadi,S.Pd.M.Pd, tentang nilai hasil PK Guru berdasarkan bukti
catatan untuk setiap kompetensi. Penulis dan Sdr.
Supriyadi,S.Pd.M.Pd melakukan refleksi terhadap hasil PK Guru
sebagai upaya untuk perbaikan kualitas kinerja guru pada periode
berikutnya5) Dengan penilaian yang penulis lakukan, Sdr. Supriyadi,S.Pd.M.Pd
sepakat, kemudian menandatangani format laporan hasil penilaian
kinerja guru tersebut. Kepala sekolah juga menandatangani format
ini.
4. Laporan hasil PK Guru
Setelah nilai PK Guru diperoleh, penulis membuat laporan hasil PK
Guru.
Laporan mencakup:
a. Identitas Guru yang dinilai
b. Laporan dan Evaluasi Penilaian Kinerja Guru Mata Pelajaran
c. Rekap Hasil Penilaian Kinerja Guru Mata Pelajaran
d. Format Penghitungan Angka Kredit PK Guru Kelas/Mata Pelajaran
(Laporan Terlampir)
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 50/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 50
Penilaian Kinerja Guru/PKG Di sekolah Lain (SMPN. 1 Pringkuku)
1. Tahap Persiapan
Kegiatan persiapan yang penulis lakukan sebelum melaksanakan
kegiatan Penilaian kinerja guru adalah:
a. Membuat perencanaan kegiatan Penilaian Kinerja Guru
b. Memahami Pedoman PK Guru,
c. Memahami pernyataan kompetensi guru yang telah dijabarkan dalam
bentuk indikator Kinerja
d. Memahami penggunaan instrumen PK Guru dan tata cara penilaian
yang akan penulis lakukan, termasuk cara mencatat semua hasil
pengamatan dan pemantauan, serta mengumpulkan dokumen dan bbukti
fisik lainnya yang memperrkuat hasil penilaian. Penulis juga
Menyiapkan instrumen Penilaian Kinerja Guru dan Guru yang mendapat
tugas tambahan sebagai Wakasek, yang terdiri dari:
1) Lampiran I A (Lembar pernyataan kompetensi, indikator, dan cara
menilai PK Guru Kelas/Mata Pelajaran),
2) Lampiran I B (Laporan Dan Evaluasi Penilaian Kinerja Guru Kelas /Guru Mata Pelajaran),
3) Lampiran I C (Rekap Hasil Penilaian Kinerja Guru Kelas/Mata
Pelajaran),
4) Lampiran I D (Format Penghitungan Angka Kredit Pk Guru
Kelas/Mata Pelajaran),
5) Lampiran 3 B (Instrumen Penilaian Kinerja Wakil Kepala Sekolah
(IPKWKS).
Di SMPN. 1 Pringkuku, sesuai dengan arahan dari Kepala
SMPN. 1 Pringkuku penulis melakukan penilaian kepada guru yang
mendapat tugas tambahan sebagai wakil kepala sekolah (Sdr. Martoyo,
S.Pd.) pemberitahuan laksanakan di ruang Kepala Sekolah SMPN. 1
Pringkuku. Kemudian dicapai kesepakatan waktu untuk penilaian kinerja
4. Tahap Pelaksanaan
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 51/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 51
a. Tahap Pelaksanaan/Pengamatan (Kegiatan sebelum pengamatan, kegiatan
selama pengamatan di dalam/di luar kelas, Kegiatan setelah pengamatan)
Tahapan Kegiatan yang penulis lakukan pada tahap pelaksanaan ini adalah
sebagai berikut:
a) Kegiatan sebelum pengamatan (Pra observasi)
Pertemuan awal antara penulis dengan guru yang diberi tugas tambahan
sebagai wakasek (Sdr. Martoyo,S.Pd.). Pengamatan penulis laksanakan
di ruang Kepala Sekolah. Pada pertemuan ini penulis mengumpulkan
dokumen pendukung dan melakukakn diskusi tentang berbagai hal yang
tidak mungkin dilakukan pada saat pengamataan. Semua hasil diskusi
penulis catat dalam format laporan dan evaluasi per kompetensi (format
I B) sebagai bukti penilaian kinerja. Disamping itu penulis juga
melakukan wawancara dan pengumpulan dokumen pendukung terkait
dengan tugas tambahan sebagai wakasek, yang penulis catat pada lembar
lain, karena tidak ada format khusus yang disediakan untuk proses
pencatatan ini.
b) Kegiatan selama pengamatanKegiatan pengamatan dilaksanakan di SMPN. 1 Pringkuku. Kegiatan
yang penulis lakukan selama pengamatan di kelas dan/atau di luar kelas,
yaitu mencatat semua kegiatan yang dilakukan oleh guru (Sdr. Martoyo,
S.Pd.) dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Instrumen yang penulis
gunakan adalah format I B .
Dalam proses penilaian untuk tugas tambahan sebagai wakasek
kesiswaan, data dan informasi dapat penulis peroleh dari data dan
informasi yang penulis catat pada kolom bukti yang teridentifikasi yang
tersedia pada format 3 B (Instrumen Penilaian Kinerja wakil kepala
Sekolah (IPKWKS)
c) Kegiatan setelah pengamatan (Pasca observasi)
Hasil dari pengamatan dicatat dan di dokumentasikan pada format 1 B..
b. Pemantauan (fakta dari: studi dokumen, diskusi, proses
pembelajaran/pembimbingan, wawancara kolega, siswa, orang tua).
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 52/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 52
Disamping melakukan kegiatan observasi, penulis juga melakkan
pemantauan terhadap fakta yang mendukung, misal studi dokumen, hasil
wawancara dengan siswa, guru, komite dan sebagainya.
c. Catatan hasil (pengamatan dan/atau pemantauan)
Semua hasil Pengamatan (observasi) baik pra observasi, observasi maupun
pasca observasi dan hasil pantauan, penulis catat semuanya pada format I B,
sebagai dasar penilaian yang penulis lakukan.
5. Tahap Pemberian Nilai
a. Penilaian
Berdasar hasil catatan penulis sesuai dengan hasil pengamatan, pemantauan
serta bukti-bukti dokumen yang ada pada format I B (Laporan dan Evaluasi
Penilaian Kinnerja Guru Kelas/Guru Mata Pelajaran), selanjutnya penulis
memberikan skor 0, 1, atau 2 pada masing-masing indikator setiap
kompetensi. Selanjutnya penulis menetapkan nilai untuk setiap kompetensi
dengan skala nilai 1, 2, 3, atau 4. Pemberian nilai untuk setiap kompetensi
dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
a) Pemberian 0, 1, atau 2 untuk masing-masing indikator setiapkompetensi penulis lakukan dengan cara membandingkan rangkuman
catatan hasil pengamatan dan pemantauan di lembar Format laporan
dan evaluasi Penilaian per kompetensi (Lampiran I B). Perolehan skor
untuk setiap kompetensi tersebut selanjutnya dijumlahkan dengan cara
membagi total skor yang diperoleh dengan total skor maksimum
kompetensi dan mengalikannya dengan 100%. (hasil pemberian skor
terlampir). Sedangkan untuk tugas tambahan menggunakan format 3 B
(Instrumen Penilaian Kinerja Wakil Kepala Sekolah), penilaian
diilakukan dengan pemberian skor 1, 2, 3, atau 4.
b) Nilai setiap kompetensi tersebut, kemudian direkapitulasikan dalam
format Rekap Hasil Penilaian Kinerja Guru Kelas/Mata Pelajaran
(Lampiran I C), untuk mendapatkan nilai total PK Guru. Nilai total ini
selanjutnya dikonversikan ke dalam skala nilai sesuai dengan Peraturan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 53/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 53
Birokrasi no 16 tahun 2010. Konversi ini dilakukan dengan
menggunakan rumus:
c)
Nilai PKG (Skala
100)
: Nilai PKG
X 100Nilai PKG
Tertinggi
Berdasarkan rekap Hasil Penilaian Kinerja Guru (Sdr. Martoyo,S.Pd.)
mendapatkan nilai 48, selengkapnya dapat di lihat pada lampiran., jika
dimasukkan pada rumus maka diperoleh nilai 85,71(penghitungan
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran).
Sedangkan untuk tugas tambahan sebagai wakil kepala sekolah
dimasukkan pada Rekapitulasi Hasil Penilaiann Kinerja Wakil Kepala
Sekolah (Format 3 B).
Berdasarkan Rekapitulasi Hasil Penilaiann Kinerja Wakil Kepala
Sekolah (Sdr. Martoyo, S.Pd.) mendapatkan nilai 85, selengkapnya
dapat di lihat pada lampiran., jika dimasukkan pada rumus maka
diperoleh nilai 100% (penghitungan selengkapnya dapat dilihhat pada
lampiran).
d) Sesuai dengan tabel konversi nilai PK Guru sesuai denga PermenPAN
dan RB:
Nilai Hasil PK Guru Sebutan Persentase Angka Kredit
91 – 100 Amat Baik 125%
76 – 90 Baik 100%
61 -75 Cukup 75%
51 – 60 Sedang 50%
≤ 50 Kurang 25%
Selanjutnya penulis memberikan sebutan dan presentase angka
kreditnya kepada guru yang penulis nilai (Sdr. Martoyo,S.Pd.) adalah
Baik dengan prosentase 1005% dan untuk hasil penilaian Kinerja Wakil
Kepala memperoleh nilai Sangat Baik dengan Prosentase 100%.
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 54/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 54
e) Penulis memberitahukan kepada Sdr. Martoyo,S.Pd. tentang nilai hasil
PK Guru berdasarkan bukti catatan untuk setiap kompetensi. Penulis
dan Sdr. Martoyo, S.Pd. melakukan refleksi terhadap hasil PK Guru
sebagai upaya untuk perbaikan kualitas kinerja guru pada periode
berikutnya
f) Dengan penilaian yang penulis lakukan, Sdr. Martoyo,S.Pd. sepakat,
kemudian menandatangani format laporan hasil penilaian kinerja guru
tersebut. Kepala sekolah juga menandatangani format ini. (format
laporan hasil penilaian terlampir)
6. Laporan hasil PK Guru
Setelah nilai PK Guru diperoleh, penulis membuat laporan hasil PK
Guru yang terdiri dari:
a. Laporan mencakup: Identitas Wakil Kepala Sekolah yang dinilai
b. Laporan dan Evaluasi Penilaian Kinerja Guru Mata Pelajaran
c. Rekapitulsi Hasil Penilaian Kinerja Wakil Kepala
d. Rekap Hasil Penilaian Kinerja Guru Mata Pelajarane. Format Rekapitulasi Hasil Penilaian Kinerja Guru Dengan Tugas
tambahan Sebagai Wakil Kepala.
D. Kajian Program Kepengawasan
1. Persiapan Pelaksanaan Kajian Program Kepengawasan
a. Sosialisasi dan koordinasi
Sosialisasi dan kordinasi Program Kepengawasan Akademik dan
Manajerial dengan Pengawas Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan,
Bapak Sutedjo, S.Pd.,M.Pd. koordinator Pengawas dan Ibu Dra. Tri
Korani Puji Rahayu, M.Pd. Pengawas SMP/SM di Dinas Pendidikan
Kabupaten Pacitan pada tanggal. 10 Maret 2014. Dalam kegiatan ini
diberi pengarahan secara umum oleh Bapak Sutedjo, S.Pd.,M.Pd., dan
pengarahan teknis oleh Ibu Dra. Tri Korani Puji Rahayu, M.Pd. Atas
persetujuan Koordinator Pengawas dan pengawas SMP/SM maka
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 55/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 55
penulis melaksanakan OJL di SMPN 1 Pringkuku sebagai tempat
magang di sekolah lain.
Pada kesempatan ini penulis diberi kesempatan untuk observasi program
kepengawasan baik program kepengawasan akademik maupun program
kepengawasan manajerial.
b. Penyusunan Program Kepengawasan
Setelah diberi pengarahan oleh pengawas Dinas Pendidikan Kabupaten
Pacitan, penulis menyusun Program Kepengawasan baik Program
Kepengawasan Akademik maupun Program Kepengawasan Manajerial
yang akan penulis laksanakan di sekolah sendiri (SMPN.3 Pringkuku)
maupun Sekolah lain (SMPN. 1 Pringkuku)
c. Penyusunan Instrumen Supervisi
Kegiatan selanjutnya penulis menyusun Instrumen Pemantauan 8
Standar Nasional Pendidikan, yang meliputi Standar Isi, Standar Proses,
Standar Kompetensi Lulusan, Standar Pendidik dan Tenaga
Kependidikan, Standar Sarana Prasarana, Standar Pengelolaan, Standar
Penilaian, Standar Pembiayaan.
2. Kajian Program Kepengawasan Di Sekolah Sendiri (SMPN. 3 Pringkuku)
a. Pelaksanaan Kajian Program Kepengawasan Manajerial.
Pada kajian ini akan dikaji dokumen manajerial sekolah antara lain
mengkaji Penggelolaan kurikulum, pengelolaan Pendidik dan tenaga
kependidikan, sarana prasarana dan pengelolaan keuangan. Pengkajian
tersebut akan dilakukan di sekolah sendiri dan sekolah magang, dengan
harapa calon pengawas nantinya akan memiliki pengalaman nyata dalam
melakukan pebinaan manajerial sekolah, khususnya pada perencanaan
proram, pelaksaan program dan melaksanakan monitoring, evalua setiap
program sekolah yang ideal sesuai peraturan pemerintah dan standar
nasional pendidikan.
Sedangkan pengkajian dilaksanakan pada sekolah sendiri dan sekolah
magang yag terbagi dalam 4 kajian, sebagai berikut
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 56/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 56
A. Kajian program manajerial di SMPN. 3 Pringkuku
1. Kajian Pengelolaan Kurikulum.
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL KESENJANGAN REKOMENDASI
1 Dokumen 1 KTSP Sampul / halaman judul
Lembar Pengesahan
Daftar Isi
Sesuai
Bab IPendahuluan
A. Latar BelakangB. Tujuan Pengembangan KTSP
C. Prinsip Pengembangan KTSP
D. Tujuan Pendidikan Dasar/Menengah
E. Visi Sekolah
F. Misi Sekolah
G. Tujuan Sekolah
Sesuai
Bab III
Struktur dan Muatan
Kurikulum
A. Struktur Kurikulum
B. Muatan Lokal
C. Pengembangan Diri
D. Beban Belajar
E. Ketuntasan bBelajar
F. Kriteria Kenaikan Kelas dan Kelulusan
G. Pendidikan Kecakapan Hidup
H. Pendidikan berbasis keunggulan lokal
dan global
A. Sesuai
B. Sesuai
C. Sesuai
D. Sesuai
E. Sesuai
F. Sesuai
G. Belum terwujud
H. Belum terwujud
Belum adanya guru yang
kompeten dalam
melaksanakan kurikulum
Dianggap belum
perlu/tidak mendesak
Sebaiknya dilakukan
sesuai dengan peratuan
pemerintah/snp
Bab IV Sampul/halaman judul
Lembar Pengesahan
Sesuai
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 57/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 57
Kalender Pendidikan Daftar Isi
2 Dokmen 2 KTSP
(silabus dan RPP)
a. Silabus
SK dan KD
Materi Pembelajaran
Indikator
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
Sesuai
b. RPP Identitas Mata PelajaranSK dan KD
Indikator
Tujuan Pembelajaran
Materi Ajar
Alokasi Waktu
Metode Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Penilaian Hasil Belajar
Sumber Belajar
Sesuai
Komentar :
Hasil kajian yang perlu mendapatkan perhatian adalah :
Adanya beberapa kajian yang tidak bisa dilaksanakan yaitu Pendidikan Kecakapan Hidup dan Pendidikan Berbasis keunggulan lokal,
sehingga untuk tahun ajaran berikutya perlu adanya revisi.
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 58/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 58
2. Kajian Penelolaan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL KESENJANGAN REKOMENDASI
A Pendidik
(Guru SMP)
Permendikbud No. 16 Tahun 2007
Kualifjauhikasi Kualifikasi Akademik guru melalui
pendidikan formal :
- Pendidikan minimum D-IV/S I,
program studi sesuai dengan mata pelajaran yang diampu, diperoleh dari
program studi yag terakreditasi
Jumlah guru 23 orang
S 2 : 2 orang
S 1 : 21 orang
Guru TIK masih GTTdan ijasah yang tidak
sesuai \.
2 guru dari jurusan
ilmu murni,Matematika dan PKn
3 guru mengajar
tidak seuai dengan
kulifikasinya
Diikutkan Diklat,
MGMP, workshop,
seminar, maupun
disarankan untukmenempuh
pendidikan yang
sesuai.
2. Kompetensi Standar Kompetensi guru SMP
Kompetensi Pedagogik
Kompetensi Kepribadian
Kompetensi Sosial
Kompetensi Profesional
Jumlah guru 23, yang
belum bersertifikat 1
orang.
GTT 3 orang belum
bersertifikat
GTT 1 orang ijazah
bukandari pendidikan
3 orang guru belum
memenuhi standar
kompetensi
pendidikan
Disaankan untuk
meningkakan diri
dengan mengambil
pendidikan
keguruan
Untuk
meningkatkan diri
B Tenaga Kependidikan
(TAS) Kualifikasi
Kepala Tenaga Administrasi SMP
Pelaksana Urusan Administrasi
kepegawaian
Pelaksana Urusan Administrasi sarpras
Pelaksana Urusan Administrasi Humas
Pelaksana Urusan Administrasi
Persuratan dan pengarsipan
Pelaksana Urusan Administrasi
PNS / SMK
PNS / SLTA
PNS /S1
Tidak ada
Tidak ada
Keurangan tenaga
pada adm
persuratan, humas,
penjaga malam,
tukang kebon,
satpam,pesuruh
Kekuangan tenaga
diusulkan ke dinas
Dilakukan tugas
rangkap dengan
pelaksana yang
lainnya.
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 59/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 59
kesiswaan
Pelaksana Urusan Administrasi
kurikulum
Pelaksana Urusan Administrasi Umum
Petugas Layanan Khusus
1. Penjaga malam
2. Tukang kebun
3. Satpam
4. Pesuruh
SLTA
SI / PNS
SLTA / PTT
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Ada
C Tenaga Laoratorium
(permen No. 26/th.
2008)
1. Kualifikasi kepala lab. IPA min.
S.1/D 4, pendidikan atau D 3 tenaga
tehnis laboran
2. Sesuai dengan latar belakang
pendidikan.
3. Memiliki masa kerja 3 tahun dari
guru dan 5 tahun dari laboran
4. Memiliki sertifikat kepala
laboratorium
Kepala Laboraorium
IPA guru Biologi
sudah bersertifikat
kepala lab. IPA
Kurang tenaga
- Laboran
- tehnis komputer
Diadakan tugas
rangkap laboran
Diusulkan ke dinas
untuk penambahan
pegawai.
Komentar;
Hasil kajia yang perlu mendapat perhatian adalah;
1. Kualifikasi pendidik,beberpa guru mengajar tidak sesuai dengan kuaifikasinya yaitu: a) Seni Budaya jurusannya sejarah b) TIK
jurusan Matematika,Fisika dan Olahraga c). PKn dari ilmu murni Sosial d) Matematika dariilmu murni Sarjana Tehnik
Pertanian e) TIK dari Sarjana Hukum.
Solusi : bagi PNS diikutkan Workshop, diklat, MGMP dll, dan disarankan untuk menempuh pendidikan keguruan
2. Kompetensi guru yag belum erpenuhi ada 3, disarankan untuk meningkatkan kompetensinya dengan cara mengikuti pendidikan
profesional
3. Tenaga adminisrasi, staff yag kuang perlu diperhatikan
4. Tenaga laboran, pustakawan perlu diperhakan.
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 60/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 60
3. Kajian Pengelolaan Sarana Prasarana
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL KESENJANGAN REKOMENDASI
Kelengkapan sarana
dan prasarana.
1. Ruang Konseling
1. ruang konseling
a. luas min ruang konseling 9m2
b. ruang konseling dilengkapi sarana :
meja/kursi 1 buah/ruang, kursi
tamu 2 buah, lemari 1 buah,
instrumen konseling 1 buah, bukusumber 1 set, media pengembangan
kepribadian 1 set, jam dinding 1
buah
c. .
Ruang konseling :
Luas : 3 x 4 m2
Ruang konseling
dilengkapi :
1 buah meja kursi kerja
2 buah kursi konseling1 buah almari
1 unit tape recorder
1 set jam dinding
Belum ada
perangkat komputer
Belum ada meja
kursi tamu
Belum ada ruang
konselor
Diadakan tempat
konseling yang lebi
besar.
Beserta perangkat
penujangnya
2. jamban Jumlah jamban ideal 1 unit jamban
untuk 40 siswa pria dan i unit jamban
untuk 30 siswi putri, serta 1 unit
jamban untuk guru/tu
Jumlah minimum jamban di sekolah
adalah 3 unit
Jumlah jamban di
SMPN.3 Pringkuku 3
unit untuk pria, 3 unit
untuk putri dan 3 unit
untk guru jumlah
semuanya 9
Jumlah ideal untuk
siswa 8 untuk guru
sudah cukup
Diusulkan
pennambahan ke
pemerintah
3. Alat dan Suber
belajar
a. Ruang Kelas.
Papan tulis 1buah/ruang b. Ruang perpustakaan
Buku teks 1 eksemplar / siswa
1 unit komputer untuk pendataan
buku
c. Ruang lab. IPA
1 set pembelajaran biologi
a. Ruang keas
1 buah papantulis/kelas
b. Ruang perpustakaan
Jumlah buku belum
mencukupi 1
buku/siswa
c. Ruang Lab.
Biologi baru ada 70
Jumlah buku belum
memenuhi rasio 1:1
Perabot r. IPA
masih kurang,
media kurang
Diatur pengunaan
buku dengan 2siswa 1 buku
Penggunaan
pembelajaran
meminjam
komputer pribadi
untuk kbm sendiri
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 61/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 61
1 set pembelajaran fisika
1 set pembelajaran matematika
d. Ruang komputer
Komputer untuk pembelajaran
e. Penunjang Administasi dan PBM
6 unit komputer.
5 buah laptop
12 buah LCD proyektor
f. Tersediannya media pembelajaran
mencapai 100% untuk setiap mata pelajaran.
% terpenuhi
Fisika terpenuhi 70
%
Matematika
terpenuhi 100%
d. Ruang komputer
terpenuhi 50%
e. Baru terpenuhi
4 unit komputer
3 unit laptop
4 unit LCDf. Terpenuhi 80%
Komentar
Hasil kajian yang perlu mendapatkan perhatian adalah :
1. Perluasan ruang BK diutamakan karena akan menjaga privasi bagi konselor,termasuk pengadaan furnitur BK
2. Pengadaan buku-buku di prioritaskan bagi buku pelajaran
3. Penambahan alat peraga dan praktek lab IPA di prioritaskan karena akan menambah minat belajar siswa
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 62/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 62
4. Kajian Pengelolaan Keuangan.
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL KESENJANGAN REKOMENDASI
1 Sumber UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional pasal 46, sumber-
sumber pemasukan sekolah berasal
dari:
1. Pemerintah.
2. Usaha mandiri sekolah3. Dana masyarakat/orang tua/komite
4. Dunia Usaha dan Industri
5. Sumber lain yang tidak mengikat
Sumber pemasukan
sekolah
a. Pemerintah
b. Komite/bantuan
masyarakat
c. Sumber lain (blockgrant,DAK,)
Belum memenuhi
standar minimal
sekolah
Kerja sama dengan
masyarakat, usaha
mandiri dan
kerjasama dengan
dunia usaha/indutri
2 Kiat penggaliandana
Upaya penggalian dana melalui:1. Memaksimalkan usaha mandiri
(kantin, koperasi)
2. Mencari sumber lain misalnya
blockgrant
3. Bantuan masyarakat/komite
4. Dana hibah
5. Dana pemerintah lainnya
Mempunyai kopsis,kantin sekolah,
Koperasi siswa dankantin sekolah
dikelola dengan
baik dan di
optimalkan
Perlu regulasioptimalisasi
koperasi siswa dan
kantin bagi warga
sekolah.
Komentar
Hasil kajian yang perlu mendapatkan perhatian adalah :
Sumber pemasukan sekolah berasal dari 5 sumber yaitu, rutin (BOS), pemerintah (blockgrant, DAK), usaha mandiri, dana masyarakat,
hibah.kenyataan yang ada di sekolah dana berasal dari 2 sumber yaitu : pemerintah (BOS, blockgrant), dan bantuan masyarakat / komite.
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 63/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 63
B. Kajian program manajerial di SMPN. 1 Pringkuku
1. Kajian Pengelolaan Kurikulum.
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL KESENJANGAN REKOMEN
DASI
1 Dokumen 1 KTSP Sampul / halaman judul
Lembar Pengesahan
Daftar Isi
Sesuai
Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Tujuan Pengembangan KTSP
C. Prinsip Pengembangan KTSP
D. Tujuan Pendidikan Dasar/Menengah
E. Visi Sekolah
F. Misi Sekolah
G. Tujuan Sekolah
Sesuai
Bab III
Struktur dan Muatan
Kurikulum
A. Struktur Kurikulum
B. Muatan Lokal
C. Pengembangan Diri
D. Beban Belajar
E. Ketuntasan bBelajarF. Kriteria Kenaikan Kelas dan Kelulusan
G. Pendidikan Kecakapan Hidup
H. Pendidikan berbasis keunggulan lokal
A. Sesuai
B. Sesuai
C. Sesuai
D. Sesuai
E. SesuaiF. Sesuai
G. Sesuai
H. Sesuai
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 64/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 64
dan global
Bab IV
Kalender Pendidikan
Sampul/halaman judul
Lembar Pengesahan
Daftar Isi
Sesuai
2 Dokmen 2 KTSP
(silabus dan RPP)
c. Silabus
SK dan KD
Materi Pembelajaran
Indikator
PenilaianAlokasi Waktu
Sumber Belajar
Sesuai
d. RPP Identitas Mata Pelajaran
SK dan KD
Indikator
Tujuan Pemelajaran
Materi Ajar
Alokasi Waktu
Metode Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Penilaian Hasil Belajar
Sumer Belajar
Sesuai
Komentar :
Hasil kajian yang perlu mendapatkan perhatian adalah :
1. Adanya beberapa kajian yang tidak bisa dilaksanakan yaitu Pendidikan Kecakapan Hidup dan Pendidikan Berbasis keunggulan
lokal, sehingga untuk tahun ajaran berikutya perlu adanya revisi.
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 65/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 65
2. Kajian Penelolaan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL KESENJANGAN REKOMENDASI
A Pendidik
(Guru SMP)
Permendikbud No. 16 Tahun 2007
Kualifikasi Kualifikasi Akademik guru melalui
pendidikan formal :
- Pendidikan minimum D-IV/S I,
program studi sesuai dengan mata
pelajaran yang diampu, diperoleh dari program studi yag terakreditasi
Jumlah guru 29 orang
S 2 : 1 orang
S 1 : 28 orang
2 guru dari jurusanilmu murni,
Matematika dan PKn
6 guru mengajar
tidak seuai dengan
kulifikasinya
Diikutkan Diklat,
MGMP, workshop,
seminar, maupun
disarankan untuk
menempuh pendidikan yang
sesuai.
2. Kompetensi Standar Kompetensi guru SMP
Kompetensi Pedagogik
Kompetensi Kepribadian
Kompetensi Sosial
Kompetensi Profesional
Jumlah guru 29, yang
belum bersertifikat 1
orang.
GTT 3 orang belum
bersertifikat
GTT 1 orang ijazah
bukandari pendidikan
3 orang guru belum
memenuhi standar
kompetensi
pendidikan
Disaankan untuk
meningkakan diri
dengan mengambil
pendidikan
keguruan
Untuk
meningkatkan diri
B Tenaga Kependidikan(TAS) Kualifikasi
Kepala Tenaga Administrasi SMPPelaksana Urusan Administrasi
kepegawaian
Pelaksana Urusan Administrasi sarana
prasaranaPelaksana Urusan Administrasi Humas
Pelaksana Urusan Administrasi
Persuratan dan pengarsipan
Pelaksana Urusan Administrasi
PNS / SMKPNS / SLTA
PNS /S1
ada
ada
SLTA
Keurangan tenaga pada adm
persuratan, humas,
penjaga malam,
tukang kebon,satpam,pesuruh
Kekuangan tenagadiusulkan ke dinas
Dilakukan tugas
rangkap dengan
pelaksana yanglainnya.
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 66/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 66
kesiswaan
Pelaksana Urusan Administrasi
kurikulum
Pelaksana Urusan Administrasi Umum
Petugas Layanan Khusus
1. Penjaga malam
2. Tukang kebun
3. Satpam
4. Pesuruh
SI / PNS
SLTA / PTT
ada
ada
ada
Ada
C Tenaga Laoratorium
(permen No. 26/th.
2008)
1. Kualifikasi kepala lab. IPA min.
S.1/D 4, pendidikan atau D 3 tenaga
tehnis laboran
2. Sesuai dengan latar belakang
pendidikan.
3. Memiliki masa kerja 3 tahun dari
guru dan 5 tahun dari laboran
4. Memiliki sertifikat kepala
laboratorium
Kepala Laboraorium
IPA guru Biologi
sudah bersertifikat
kepala lab. IPA
Kurang tenaga
- Laboran
- tehnis komputer
Diadakan tugas
rangkap laboran
Diusulkan ke dinas
untuk penambahan
pegawai.
Komentar;
Hasil kajia yang perlu mendapat perhatian adalah;
1. Kualifikasi pendidik,beberpa guru mengajar tidak sesuai dengan kuaifikasinya yaitu: a) Seni Budaya jurusannya sejarah b) TIK
jurusan Matematika,Fisika dan Olahraga c). PKn dari ilmu murni Sosial d) Matematika dariilmu murni Sarjana Tehnik
Pertanian e) TIK dari Sarjana Hukum.
Solusi : bagi PNS diikutkan Workshop, diklat, MGMP dll, dan disarankan untuk menempuh pendidikan keguruan
2. Kompetensi guru yag belum erpenuhi ada 3, disarankan untuk meningkatkan kompetensinya dengan cara mengikuti pendidikan
profesional
3. Tenaga adminisrasi, staff yag kuang perlu diperhatikan
4. Tenaga laboran, pustakawan perlu diperhatikan.
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 67/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 67
3. Kajian Pengelolaan Sarana Prasarana
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL KESENJANGAN REKOMENDASI
Kelengkapan sarana
dan prasarana.
1. Ruang Konseling
1. ruang konseling
a. luas min ruang konseling 9m2
b. ruang konseling dilengkapi sarana
meja/kursi 1 buah/ruang, kursi
tamu 2 buah, lemari 1 buah,
instrumen konseling 1 buah, bukusumber 1 set, media pengembangan
kepribadian 1 set, jam dinding 1
buah
Ruang konseling :
Luas : 3 x 4 m2
Ruang konseling
dilengkapi :
1 buah meja kursi kerja
2 buah kursi konseling1 buah almari
1 unit tape recorder
1 set jam dinding
Belum ada
perangkat komputer
Belum ada meja
kursi tamu
Belum ada ruang
konselor
Diadakan tempat
konseling yang lebi
besar.
Beserta perangkat
penujangnya
2. jamban Jumlah jamban ideal 1 unit jambanuntuk 40 siswa pria dan i unit jamban
untuk 30 siswi putri, serta 1 unit
jamban untuk guru/tu
Jumlah minimum jamban di sekolah
adalah 3 unit
Jumlah jamban diSMPN.1 Pringkuku 3
unit untuk pria, 3 unit
untuk putri dan 3 unit
untk guru jumlah
semuanya 9
Jumlah ideal untuksiswa 8 untuk guru
sudah cukup
Diusulkan pennambahan ke
pemerintah
3. Alat dan Suber
belajar
a. Ruang Kelas.
Papan tulis 1buah/ruang
b. Ruang perpustakaan
Buku teks 1 eksemplar / siswa1 unit komputer untuk pendataan
buku
c. Ruang lab. IPA
1 set pembelajaran biologi
1 set pembelajaran fisika
1 set pembelajaran matematika
a. Ruang keas
1 buah papan
tulis/kelas
b. Ruang perpustakaanJumlah buku belum
mencukupi 1
buku/siswa
c. Ruang Lab.
Biologi baru ada 70
% terpenuhi
Fisika terpenuhi 70
Jumlah buku belum
memenuhi rasio 1:1
Perabot r. IPAmasih kurang,
media kurang
Diatur pengunaan
buku dengan 2
siswa 1 buku
Penggunaan pembelajaran
meminjam
komputer pribadi
untuk kbm sendiri
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 68/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 68
d. Ruang komputer
Komputer untuk pembelajaran
e. Penunjang Administasi dan PBM
6 unit komputer.
5 buah laptop
12 buah LCD proyektor
f. Tersediannya media pembelajaran
mencapai 100% untuk setiap mata
pelajaran.
%
Matematika
terpenuhi 100%
d. Ruang komputer
terpenuhi 50%
e. Baru terpenuhi
4 unit komputer
3 unit laptop
4 unit LCD
f. Terpenuhi 80%
Komentar
Hasil kajian yang perlu mendapatkan perhatian adalah :
1. Perluasan ruang BK diutamakan karena akan menjaga privasi bagi konselor,termasuk pengadaan furnitur BK
2. Pengadaan buku-buku di prioritaskan bagi buku pelajaran
3. Penambahan alat peraga dan praktek lab IPA di prioritaskan karena akan menambah minat belajar siswa
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 69/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 69
4. Kajian Pengelolaan Keuangan.
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL KESENJANGAN REKOMENDASI
1 Sumber UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional pasal 46, sumber-
sumber pemasukan sekolah berasal
dari:
1. Pemerintah.
2. Usaha mandiri sekolah3. Dana masyarakat/orang tua/komite
4. Dunia Usaha dan Industri
5. Sumber lain yang tidak mengikat
Sumber pemasukan
sekolah
a. Pemerintah
b. Komite/bantuan
masyarakat
c. Sumber lain (blockgrant,DAK,)
Belum memenuhi
standar minimal
sekolah
Kerja sama dengan
masyarakat, usaha
mandiri dan
kerjasama dengan
dunia usaha/indutri
2 Kiat penggaliandana
Upaya penggalian dana melalui:1. Memaksimalkan usaha mandiri
(kantin, koperasi)
2. Mencari sumber lain misalnya
blockgrant
3. Bantuan masyarakat/komite
4. Dana hibah
5. Dana pemerintah lainnya
Mempunyai kopsis,kantin sekolah,
Koperasi siswa dankantin sekolah
dikelola dengan
baik dan di
optimalkan
Perlu regulasioptimalisasi
koperasi siswa dan
kantin bagi warga
sekolah.
Komentar
Hasil kajian yang perlu mendapatkan perhatian adalah :
Sumber pemasukan sekolah berasal dari 5 sumber yaitu, rutin (BOS), pemerintah (blockgrant, DAK), usaha mandiri, dana masyarakat,
hibah.kenyataan yang ada di sekolah dana berasal dari 2 sumber yaitu : pemerintah (BOS, blockgrant), dan bantuan masyarakat / komite.
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 70/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 70
b. Pelaksanaan Kajian Program Kepengawasan Akademik.
Pada kajian ini akan dikaji dokumen Akademikal sekolah antara lain
mengkaji Standar Isi, Standar Kelulusan Sekolah (SKL), standar Proses
dan Penilaian. Pengkajian tersebut akan dilakukan di sekolah sendiri dan
sekolah magang, dengan harapan calon pengawas nantinya akan
memiliki pengalaman nyata dalam melakukan pembinaan Akademik
sekolah, khususnya pada perencanaan program, pelaksaan program dan
melaksanakan monitoring, evaluasi setiap program sekolah yang ideal
sesuai peraturan pemerintah dan standar nasional pendidikan ( SNP).
Sedangkan pengkajian dilaksanakan pada sekolah sendiri dan sekolah
magang yang terbagi dalam 4 kajian, sebagai berikut
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 71/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 71
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 72/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 72
1.. Kajian Standar Isi di sekolah sendiri (SMPN. 3 Pringkuku).
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL KESENJANGAN REKOMENDASI
1 Kepemilikan
Dokomen
1. Dokmen KTSP
2. KTSP disusun dengan
memperhatikan acuan operasional.
3. Proses Penyusunan KTSP sesuai
kaidah
1. Adanya dok KTSP 1
dan 2 yang sudah
disyahkan dinas
2. Penyusunan KTSP
sudah sesuai dengan
peraturan3.
2 Dokumen KTSP 1. VISI sekolah
2. Misi sekolah3. Tujuan sekolah
Sesuai
3 Penyusunan
pengembangan
silabus
1. Disusun sendiri
2. Mengkaji SK/KD
3. Mencangkup seluruh matpel
4.
Silabus disusun
bersama di MGMP
Terdapat ketidak
sesuaian antara SK KD
Diadakan revisi Diikutkan pada
forum MGMP
Mencoba enyusun
silabus sendiri
Komentar
Hasil kajian yang perlu mendapatkan perhatian adalah :
Dari kajian standar isi sudah tercakup semuannya, yang perlu diperhatikan adanya silabus yang copy paste, sehingga perlu diadakan revisi
untuk pembuatan silabus yang sesuai dengan kondisi sekolah
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 73/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 73
2.. Kajian Standar Kelulusan Sekolah.
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL KESENJANGAN REKOMENDASI
1 Progam peningkatan
lulusan
1. Program peningkatan mutu akhlak
mulia
2. Program peningkatan mutu
pendidikan kewarganegaraan dan
kepribadian
3. Program peningkatan mutu IPTEK4. Program peningkatan mutu
olahraga dan seni
Sesuai
Komentar
Hasil kajian yang perlu mendapatkan perhatian adalah :
Lulusan sekolah dan kenaikan kelas 2 tahun terakhir mencapai 100%.
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 74/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 74
3.. Kajian Standar Proses.
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL KESENJANGAN REKOMENDASI
1 Perangkat
Pembelajaran
1. RPP sesuai dengan silabus
2. Penyusunan RPP sudah sesuai
dengan aturan
3. Ada pengembangan bahan ajar
Bahan ajar kurang
dikembangkan
Perlu workshop
penembangan bahan
ajar dan penggunaan
pada pembelajaran
Diikutkan pada
pelatihan bahan ajar.
Diadakan workshop
bahan ajar2 Proses pembelajaran . Menerapkan 4 syarat :
2. Menerapkan tatapmuka dengan
kegiatan terstruktur dan kegiatanmandiri
3. Dilakukan dengan langkah-langkah:
Pembukaan
Intieksplorasi, elaborasi,konfirmasi
4. Guru menyediakan konsultasi mata
pelajaran5. Tersusunya jadwal lab
6. Ada nasehat akademik7. Proses pembelajaran mendorong
prakasa
8. Setiap pendidik menerapkan aspekketeladanan
1. Sesuai
2. Sesuai
3. 80 % sudahmenerapkan
4. Belum
5. Ada
6. Ada
.
Adanya beberapa guru
yang tidak tahu
langkah-langkahdalam proses
pembelajaran
Belum ada guru yangmenjadwal konsultasi
dengan sisiwa
Diikutkan pada
MGMP, workshop,
diklat
Dibuatkan workshopatau FGD
Komentar
Hasil kajian yang perlu mendapatkan perhatian adalah :
Pada standar proses perlu adanya supervisi yang berkelanjutan, karena sebagian guru kurang mengindahkan aturan dan kaidah yang ada,sehinga sangat mrugikan siswa-siswi
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 75/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 75
4.. Kajian Standar Penilaian.
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL KESENJANGAN REKOMENDASI
1 Perangakt penilaian 1. Ada jadwal penilaia
2. Ada rancangan penilaian
3. Ada bank soal
4. Ada analisis butir soal
5. Dokumen hasil penilaian
- penilaian dilaksanakan
tanpa memberitahu
kepada siswa terlebih
dahulu
60 % belum melakukan
analisis
3 guru mengampu
pelajaran tidak
sesuai dengan ijazah
Ada angapan kalau
penilaian tdk perlu
diberitahu/terjadwal
Untuk melakukan
revisi perangkat
penilaian
Diberitahu dan
diikutkan pada
MGMP2 Pelaksaaan
penilaian
1. Penilaian dilakukan sepanjang
semester
2. Penerbitan ijasah dilakukan melalui
UN dan UAS3. Seluruh pendidik telah melakukan
hasil belajar untuk memantau
proses, kemajuandan perbaikan
Sesuai
3 Hasil penilaian 1. Peserta didik min mencapai KKM
2. Rata2nil UN 3 tahun terakhir min
7.00
3. Kelulusan mencapai >90%
Sesuai
Komentar
Hasil kajian yang perlu mendapatkan perhatian adalah :
Masih adanya guru yang perangkat penilaiannya belum benar, diantaranya masih belum melaksanakan remidi, belum ada jadwal
penilaian individu guru dan masih ada yang tidak mempunyai bank soal.
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 76/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 76
1.. Kajian Standar Isi di sekolah magang (SMPN. 1 Pringkuku).
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL KESENJANGAN REKOMENDASI
1 Kepemilikan
Dokomen
1. Dokmen KTSP
2. KTSP disusun dengan
memperhatikan acuan operasional.
3. Proses Penyusunan KTSP sesuai
kaidah
sesuai
2 Dokumen KTSP 1. VISI sekolah2. Misi sekolah
3. Tujuan sekolah
Sesuai
3 Penyusunan
pengembangan
silabus
1. Disusun sendiri
2. Mengkaji SK/KD
3. Mencangkup seluruh matpel
Silabus disusun
bersama di MGMP
Diadakan revisi Diikutkan pada
forum MGMP
Mencoba enyusun
silabus sendiri
Komentar
Hasil kajian yang perlu mendapatkan perhatian adalah :
Yang perlu diperhatikan untu perbaikan beriknya adalah dokumen silabus untuk disusun sendiri karena sebagian gur untuk silabus hanya
copy paste sehingga perlu diadakan workshop revisi silabus .
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 77/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 77
2.. Kajian Standar Kelulusan Sekolah.
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL KESENJANGAN REKOMENDASI
1 Progam peningkatan
lulusan
1. Program peningkatan mutu akhlak
mulia
2. Program peningkatan mutu
pendidikan kewarganegaraan dan
kepribadian
3. Program peningkatan mutu IPTEK4. Program peningkatan mutu
olahraga dan seni
Sesuai
Komentar
Hasil kajian yang perlu mendapatkan perhatian adalah :
Lulusan sekolah dan kenaikan kelas 3 tahun terakhir mencapai > 95%.
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 78/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 78
3.. Kajian Standar Proses.
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL KESENJANGAN REKOMENDASI
1 Perangkat
Pembelajaran
1. RPP sesuai dengan silabus
2. Penyusunan RPP sudah sesuai
dengan aturan
3. Ada pengembangan bahan ajar
Bahan ajar kurang
dikembangkan
Perlu workshop
penembangan bahan
ajar dan penggunaan
pada pembelajaran
Diikutkan pada
pelatihan bahan ajar.
Diadakan workshop
bahan ajar2 Proses pembelajaran 1. Menerapkan 4 syarat :
2. Menerapkan tatapmuka dengan
kegiatan terstruktur dan kegiatanmandiri
3. Dilakukan dengan langkah-langkah:
Pembukaan
Intieksplorasi, elaborasi,konfirmasi
4. Guru menyediakan konsultasi mata
pelajaran5. Tersusunya jadwal lab
6. Ada nasehat akademik7. Proses pembelajaran mendorong
prakasa
8. Setiap pendidik menerapkan aspekketeladanan
1. Sesuai
2. Sesuai
3. 80 % sudahmenerapkan
4. Belum
5. Ada
6. Ada
.
Adanya beberapa guru
yang tidak tahu
langkah-langkahdalam proses
pembelajaran
Belum ada guru yangmenjadwal konsultasi
dengan sisiwa
Diikutkan pada
MGMP, workshop,
diklat
Dibuatkan workshopatau FGD
Komentar
Hasil kajian yang perlu mendapatkan perhatian adalah :
Pada standar proses perlu adanya supervisi yang berkelanjutan, karena sebagian guru kurang mengindahkan aturan dan kaidah yang ada,sehinga sangat mrugikan siswa-siswi
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 79/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 79
4.. Kajian Standar Penilaian.
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL KESENJANGAN REKOMENDASI
1 Perangakt penilaian 1. Ada jadwal penilaia
2. Ada rancangan penilaian
3. Ada bank soal
4. Ada analisis butir soal
5. Dokumen hasil penilaian
- penilaian dilaksanakan
tanpa memberitahu
kepada siswa terlebih
dahulu
60 % belum melakukan
analisisGuru menilai dengan
tanpa instrumen
3 guru mengampu
pelajaran tidak
sesuai dengan ijazah
Ada angapan kalau
penilaian tdk perlu
diberitahu/terjadwalKekurangtahuan
guru
Untuk melakukan
revisi perangkat
penilaian
Diberitahu dan
diikutkan pada
MGMPDiadakan FGD
2 Pelaksaaan
penilaian
4. Penilaian dilakukan sepanjang
semester5. Penerbitan ijasah dilakukan melalui
UN dan UAS
6. Seluruh pendidik telah melakukan
hasil belajar untuk memantau
proses, kemajuandan perbaikan
Sesuai
3 Hasil penilaian 4. Peserta didik min mencapai KKM
5. Rata2nil UN 3 tahun terakhir min
7.00
6. Kelulusan mencapai >90%
Sesuai
Komentar
Hasil kajian yang perlu mendapatkan perhatian adalah :
Masih adanya guru yang perangkat penilaiannya belum benar, diantaranya masih belum melaksanakan remidi, belum ada jadwal
penilaian individu guru dan masih ada yang tidak mempunyai bank soal.
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 80/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 80
BAB V
PENUTUP
Dari hasil kegiatan pelaksanaan On the Job Learning (OJL) di sekolah
sendiri (SMP Negeri 3 Pringkuku) dan sekolah Lain (SMP Negeri 1 Pringkuku)
pada tanggal 24 Februari 2014 sampai dengan 24 Mei 2014 dan berdasarkan hasil
Analisis Kebutuhan Pengembangan Keprofesian (AKPK) penulis maka penulis
mengangkat tema tulisan dengan judul “ Mengembangkan kompetensi Sosial
Kepramukaan oleh Guru dan optimalisasi program kepengawasan Akademik dan
Manajerial “, sekaligus tugas-tugas individu antara lain Penyusunan Silabus, RPP,
Bahan Ajar dan Perencanaan Penilaian, Observasi Pembelajaran baik di sekolah
sendiri (SMPN. 3 Pringkuku) maupun sekolah lain (SMPN 1 Pringkuku), Evaluasi
Pendidikan yaitu Penilaian Kinerja Guru di sekolah sendiri (SMPN. 3 Pringkuku)
dan Penilaian Kinerja guru yang mendapat tugas tambahan di sekolah lain (SMPN
1 Pringkuku), serta Kajian Program Kepengawasan baik akademik maupun
manajerial, maka penulis dapat mengambil kesimpulan dan saran bagi
pengembangan pelaksanaan On the Job Learning (OJL) calon pengawas sekolah
ke depan sebagaimana tersebut dibawah ini.
A. KESIMPULAN
Setelah penulis melaksanakan kegiatan On The Job Learning (OJL) mulai
awal sampai akhir pelaksanaan kegiatan tersebut di atas penulis dapat
menyimpulkan adalah sebagai berikut :
1. Kompetensi Penelitian dan Pengembangan penulis dan guru bimbingan
dapat meningkat sesuai dengan AKPK yang meliputi kegiatan
perencanaan, Pelaksanaan, Monitoring dan Evaluasi Refleksi dan tindak
lanjut.
2. Kompetensi dalam Menyusun Program Kepengawasan Akademik dan
Manajerial dapat meningkat, sehingga setelah penulis melaksanakan
kegiatan kegiatan supervisi akademik dan manajerial di sekolah sendiri
(SMPN. 3 Pringkuku) penulis dapat menyusun program kepengawasan
sesuai dengan aspek-aspek yang masih lemah.
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 81/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 81
3. Kompetensi Penulis dalam mengembangkan perangkat pembelajaran
(silabus, RPP, bahan ajar dan perangkat penilaian) meningkat, sehingga
dapat menjadi bekal penulis dalam memberikan bimbingan dan
pembinaan kepada guru dalam merencanakan program pembelajaran dan
pelaksanaan program pembelajaran sesuai dengan skenario yang telah
dibuat dalam RPP (Rencana Persiapan Pembelajaran), sehingga sangat
berdampak terhadap peningkatan keberhasilan dalam proses
pembelajaran .
4. Dengan melaksanakan kegiatan observasi pembelajaran baik di sekolah
sendiri (SMPN. 3 Pringkuku) maupun sekolah lain (SMPN. 1
Pringkuku), maka kompetensi penulis dalam kegiatan supervisi
pembelajaran semakin meningkat, yang akan menjadi bekal penulis
sebagai calon pengawas yang mampu menjadi seorang supervisor yang
dapat merencanakan program supervisi akademik dalam rangka
peningkatan profesionalisme guru, dapat melaksanakan supervisi
akademik terhadap guru dengan pendekatan dan teknik supervisi yang
tepat serta dapat merencanakan dan melaksanakan tindak lanjut hasil
supervisi akademik terhadap guru dalam rangka peningkatan
profesionalisme guru. Disamping itu pelaksanaan supervisi akademik
juga dapat berdampak terhadap pengembangan kurikulum sekolah
sehingga akan berdampak terhadap kegiatan proses pembelajaran di
sekolah dan pada gilirannya nanti peserta didik akan meningkat
kompetensinya, oleh karena guru yang mengampu benar-benar
berkompeten sesuai dengan bidang keahliannya dan mampu
melaksanakan tugas secara profesional.
5. Meningkatnya kompetensi penulis sebagai calon pengawas sekolah
dalam melaksanakan kegiatan evaluasi pendidikan. Dalam hal ini penulis
melaksanakan Penilaian Kinerja Guru di sekolah sendiri (SMPN. 3
Pringkuku) dan melaksanakan penilaian kinerja guru yang mendapat
tugas tambahan di sekolah lain (SMPN. 1 Pringkuku)
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 82/83
OJL CAWAS -- 2014 Page 82
6. Dengan melaksanakan pengkajian Program Kepengawasan yang meliputi
kegiatan pemantauan 8 standar Pendidikan yaitu Standar Isi, Standar
Proses, Standar Kompetensi Lulusan, Standar Penilaian, (Kajian program
kepengawasan Akademik) dan Standar Pendidik dan Tenaga
Kependidikan, Standar Sarana Prasarana, Standar Pengelolaan, Standar
Pembiayaan (kajian Program Kepengawasan Manajerial) penulis
menemukan aspek-aspek yang lemah yang perlu ditindaklanjuti.
Selanjutnya penulis menyusun program kepengawasan baik akademik
maupun manajerial di sekolah sendiri (SMPN. 3 Pringkuku) dan sekolah
lain (SMPN. 1 Pringkuku). Dengan kegiatan tersebut penulis dapat
meningkatkan kompetensi penulis dalam mengkaji dan menyusun
program kepengawasan.
B. SARAN - SARAN
Dari rangkaian kegiatan OJL yang telah penulis laksanakan dalam kegiatan
Diklat Calon Pengawas, ada beberapa saran-saran yang dapat penulis
sampaikan, antara lain :
1. Karena kegiatan On The Job Learning (OJL) memerlukan pemikiran,
waktu dan tenaga yang tidak sedikit, sementara peserta Diklat adalah Guru
atau Kepala Sekolah yang tidak mungkin meninggalkan tugas rutin, maka
akan lebih efektif apabila kegiatan Diklat ini dilaksakan bukan pada waktu
yang bersamaan dengan kegiatan akhir tahun pelajaran.
2. Pemberian penjelasan kegiatan OJL dan tugas-tugas yang harus dikerjakan
pada saat OJL baik di sekolah sendiri maupun sekolah lain yang
dilaksanakan pada saat In Service 1 akan sangat membantu peserta OJL
untuk segera mengerjakan tugas yang diberikan. Untuk itu panduan
kegiatan OJL secara lengkap dan tertulis baik dalam bentuk cetakan
maupun Soft Copy mohon untuk disediakan karena akan sangat membantu
peserta OJL.
7/21/2019 akpk sosial
http://slidepdf.com/reader/full/akpk-sosial 83/83
3. Pada saat pembimbingan baik pembimbingan I dan II, mohon adanya
kesamaan persepsi antara pembimbing 1 dan lainnya sehingga tidak
menimbulkan kebingungan pada peserta OJL.