Post on 08-Jul-2018
Populasi dan Sampel
Afid Burhanuddin 1
Afid Burhanuddin, M.Pd.
Populasi:
• Keseluruhan wilayah subjek penelitian
• Meliputi jumlah, karakteristik/sifatyang dimiliki oleh subyek atau obyekyang diteliti
Sampel:
• Sebagian atau wakil populasi yang diteliti
• Bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
Definisi
Populasi dan Sampel
Afid Burhanuddin 2
Populasi
Sampel
Sebagian daripopulasi
Teknik Sampling
• Probability Sampling: • Memberikan peluang/kesempatan yang samabagi setiap unsur/anggota populasi untukdipilih menjadi anggota sampel.
• Non Probability Sampling:• Tidak memberikan peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur/anggota populasiuntuk dipilih menjadi anggota sampel
Populasi dan Sampel
Afid Burhanuddin 3
Probability Sampling:
Simple Random Sampling
Proportionate stratified random sampling
Disproportionate stratified random sampling
Area (cluster) sampling (Sampling menurut daerah)
Non Probability Sampling
Sampling sistematis
Sampling kuota
Sampling insidental
Purposive sampling
Sampling jenuh
Snowball sampling
Populasi dan Sampel
Afid Burhanuddin 4
Teknik Sampling
Probability Sampling:
Simple Random Sampling
Proportionate stratified random sampling
Disproportionate stratified random sampling
Area (cluster) sampling (Sampling menurut daerah)
Non Probability Sampling:
Sampling sistematis
Sampling kuota
Sampling insidental
Purposive sampling
Sampling jenuh
Snowball sampling
Simple Random Sampling
• Sampel diambil secara acak tanpa memperhatikanstrata pada populasi
• Digunakan bila anggota populasi homogen
Populasihomogen/relatif
homogen
Sampelyang
representatifDiambil secara
random/acak
Probability Sampling
Populasi dan Sampel
Afid Burhanuddin 5
Proportionate Stratified Random Sampling
• Digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen.
• Misalnya: Jumlah pegawai yang lulus S2=45, S1=30, SMA=800, SMK=900, SMP=400, SD=300. Jumlah sampelyang harus diambil meliputi strata pendidikan tersebut
Diambil secararandom proporsional
Sampel yang representatif
Populasi tidak homogen
Probability Sampling
Disproportionate Stratified Random Sampling• Digunakan bila populasi tidak homogen dan kurang proporsional
• Misalnya: Jumlah pegawai yang lulus S2=3, S1=4, SMA=800, SMK=900, SMP=400, SD=300. Jumlah sampel yang harus diambilmeliputi strata pendidikan tersebut. Untuk 3 orang lulusan S2 dan 4 orang lulusan S1 diambil semuanya sebagai sampel, karena duakelompok ini terlalu kecil bila dibanding dengan kelompok SMA, SMA, SMP dan SD
Diambil secararandom proporsional
Sampel yang representatif
Populasi tidak homogen
Probability Sampling
Populasi dan Sampel
Afid Burhanuddin 6
Area (cluster) sampling• Digunakan bila sumber data sangat luas• Misalnya: Penduduk dari suatu negara, propinsi atau
kabupaten• Melalui dua tahap: 1) Menetukan sampel daerah, 2)
Menentukan orang‐orang yang ada pada daerah itu.
Diambil denganrandom
Diambil denganrandom
Populasi daerah
Sampel individuSampel daerah
Tahap 1 Tahap 2
Probability Sampling
Sampling sistematis
• Pengambilan sampel berdasarkan urutan anggotapopulasi yang telah diberi nomor
POPULASI
1 11 21 31
2 12 22 32
3 13 23 33
4 14 24 34
5 15 25 35
6 16 26 36
7 17 27 37
8 18 28 38
9 19 29 39
10 20 30 40
SAMPEL
2 30
6 34
10 38
14 42
18 46
22 50
26 dst
Diambil secarasistematis
Non Probability Sampling
Populasi dan Sampel
Afid Burhanuddin 7
Sampling Kuota
• Penentuan sampel dari populasi yang mempunyai ciri‐ciri tertentu hingga jumlah (kuota) yang diinginkan.
• Misalnya: Jumlah sampel yang ditentukan adalah 500 orang, maka bila pengumpulan data belum memenuhikuota 500 orang penelitian dipandang belum selesai
PopulasiSampel500 orangMemenuhi kuota
500 orang
Non Probability Sampling
Sampling Insidental
• Teknik penentuan sampelberdasarkan kebetulan yaitusiapa saja yang secarakebetulan bertemu denganpeneliti dapat diguanakansebagai sampel.
Non Probability Sampling
Populasi dan Sampel
Afid Burhanuddin 8
Purposive sampling
• Penentuan sampel didasarkan padapertimbanga‐pertimbangan tertentu
• Lebih cocok digunakan untuk penelitian yang tidak melakukan generalisasi
• Misalnya: ingin meneliti tentang kualitasmakanan, maka sampelnya adalah orang yang ahli makanan
Non Probability Sampling
Sampling jenuh
• Semua anggota populasi digunakan sebagaisampel
• Digunakan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang,
• Atau penelitian yang ingin membuatgeneralisasi dengan kesalahan yang sangatkecil.
• Disebut juga dengan sensus
Non Probability Sampling
Populasi dan Sampel
Afid Burhanuddin 9
Snowball sampling
• Penentuan sampel yang semula jumlahnya kecil, kemudian membesar, ibarat bola salju yang menggelinding yang lama‐lama menjadi besar.
Non Probability Sampling
Penentuan Jumlah Sampel
Apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambilsemua sehingga penelitiannya merupakan penelitianpopulasi
Jika jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10‐15% atau 20‐25% atau lebih tergantung dari:
• Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dandana
• Sempit luasnya wilayah pengamatan, karenaberhubungan degan banyak sedikitnya data
• Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti
Populasi dan Sampel
Afid Burhanuddin 10
Rumus Penentuan Besarnya Sampel
1. Dengan rumus Jacob Cohen
Keterangan: N = Ukuran sampelF2 = effect sizeU = banyaknyaubahan yang terkait dalam penelitianL = Fungsi power dari u, diperoleh dari tabel, t.s. 1%
Rumus Issac & Michael
Keterangan: S = Ukuran sampelN = Ukuran populasiP = Proporsi dalam populasid = ketelitian (error)X2 = Harga tabel chi‐kuadrat untuk α tertentu
Populasi dan Sampel
Afid Burhanuddin 11
Rumus Paul Leedy
Keterangan:N= Ukuran sampelZ = Standard score untuk α yang dipilihe = Sampling errorP = Proporsi harus dalam populasi
Isaac dan Michael
Populasi dan Sampel
Afid Burhanuddin 12
Harry King
Terima kasih