Post on 06-Feb-2018
Rekan-rekan anggota HAGI.
Bencana kebumian, khususnya gempa bumi, seolah tak henti-hentinya
mendera negeri kita akhir-akhir ini, seperti gempa Bengkulu beserta
rentetan gempa lain di sekitarnya maupun gempa didaerah lain. Ditengah
kesibukan kita masing-masing dengan pekerjaan, penelitian dan sebagainya
tentu kita tidak selayaknya berpangkutangan dengan kejadian ini. Meskipun
tidak semua diantara kita berhubungan langsung dengan fenomena gempa,
profesi kita sebagai ahli kebumian secara umum sebenarnya cukup dekat
dengan fenomena ini. Kita dengan dasar pengetahuan kebumian yang ada
pada diri kita masing-masing paling tidak selangkah lebih di depan di
bandingkan pengetahuan masyarakat awam pada umumnya mengenai
fenomena kebumian.
Kemajuan pengetahuan masyarakat kita mengenai fenomena dan bencana
kebumian sebenarnya sudah cukup berarti. Tetapi ekspektasi masyarakat
awam, bahkan kadang-kadang pemerintah, terhadap ahli kebumian memang
masih terasa agak berlebihan. Ketika ahli bicara potensi gempa di suatu
daerah sudah selalu disertai dengan pernyataan kehati-hatian (reserve) bahwa
gempa memang belum bisa diramalkan waktu dan tempat kejadiannya secara
tepat. Namun ketika gempa terjadi, tidak jarang istilah atau pernyatan bahwa
ahli kebumian kecolongan dan sebagainya masih saja keluar dari pejabat atau
media massa. Mungkin karena ada istilah atau konsep baru mengenai
peringatan dini tsunami yang menjadi rancu sehingga masyarakat awam
berharap hal yang sama dengan gempabumi.
Kita sebagai ahli kebumian di tengah masyarakat di sekitar kita tentu
diharapkan untuk tetap terus menyampaikan informasi dan pengetahuan
yang benar, praktis dan bermanfaat. Dalam hal gempabumi tentu yang lebih
diperlukan adalah kesiapsiagaan mengurangi bobot pentingnya penelitian di
bidang gempabumi. Pemerintah dan masyarakat harus memulai dengan
penerapan perencanaan wilayah dan aturan bangunan (building code) yang
ketat, penyediaan infrastruktur yang memadai serta penanganan kondisi
darurat yang sistematik. Dengan demikian siapapun dan pada posisi apapun
kita sebagai ahli kebumian, kita diharapkan untuk bisa berkontribusi aktif
bagi masyarakat dan negara dengan terus menyuarakan perlunya kita siap
siaga menghadapi bencana kebumian.
Kami atas nama keluarga besar dan pengurus HAGI megucapkan selamat
menjalankan ibadah puasa dan selamat hari Raya Idul Fitri 1428 H.
Salam HAGI,
Hendra Grandis
2006-2008 HAGI
Executive Committee
VP. PIT & Special Event
Yosi Hirosiadi
Mobile : +62.812.8171824
Email : vp.pitspevent@hagi.or.id
yosihiro@pertamina.com
VP. Gov., Univ. & Industry Relations
Bob Wikan H. Adibrata, Ph. D.
Mobile : +62.812.1007791
Email : vp.govuniv@hagi.or.id
bobwikan@pertamina.com
Secretary General
Martinus Sembiring
Mobile : +62.815.9806905
Email : secgen@hagi.or.id
msembiring@ngc.co.id
HAGI I Resonansi I 2007 I Edisi-5
Kolom Editorial
VP. Certification Dr. Abdul Haris Mobile : +62.815.950848 Email : vp.certification@hagi.or.id
abdharis@gmail.com
Chief Editor
Dr. Hendra Grandis
Mobile : +62.812.2308775
Email : chief.editor@hagi.or.id
grandis@geoph.itb.ac.id
Treasurer
Dian Nugrahaningsih
Mobile : +62.816.1967701
Email : treasurer@hagi.or.id
dian-nugraha@geosains.com
Himpunan Ahli Geofisika Indonesia
Graha Simatupang, Tower II b, 9th Floor
Jl. Letjen. T. B. Simatupang Kav. 38, Jakarta 12450
Phone : +62. 21. 7829401, Fax : +62. 21. 7829401
Email : secretariat@hagi.or.id; http : www.hagi.or.id
Penanggungjawab Presiden HAGI; Chief Editor Dr. Hendra Grandis; Editor 1 Dr. Wahyudi; Editor 2 Dr.AdiSusilo; Editor 3 Syaeful Bahri, Creative & Publisher Nova Shinta Uly Marbun, Graphic Designer Roy Baroes
2
President
Abdul Mutalib Masdar
Mobile : +62.815.8051484
+62.888.8469400
Email : president@hagi.or.id
mutalib.masdar@jobppej-pps.com
VP. Science & Technology
Dr. Ir. Yusuf Surachman, M. Sc.
Mobile : +62.0811.157962
Email : vp.scitech@hagi.or.id
iyung24@yahoo.com
VP. Organization
Elan Biantoro
Mobile : +62.812.56135
Email : vp.organization@hagi.or.id
ebiantoro@bpmigas.com
BERSAING, ALIANSI STRATEGIS ATAU SLEEPING WITH ENEMY
>> Kolom President
Setiap tahun SEG (Society of Exploration Geophysi-
cist) selalu melakukan pertemuan ilmiah dan pam-
eran yang dihadiri ribuan peserta dari berbagai Ne-
gara. Ratusan Perusahaan dari mancanegara ikut serta
dalam acara yang tahun 2007 ini diselenggarakan di San
Antonio, Texas – USA. Berbagai macam ragam teknologi
geosains dan reservoir (G & GR) di “jual” pada pertemuan
ini; hardware, software maupun brainware. Ilmu dan
teknologi geosains dikemas sedemikian rupa menjadi se-
buah komoditi perdagangan yang sangat menjanjikan.
Indonesia sesungguhnya juga punya kesempatan yang
sama untuk melakukan “perdagangan ilmu” seperti ini.
Momentum di acara-acara PIT HAGI atau IAGI atau
IATMI, IPA, Joint Convention HAGI-IAGI-IATMI
memiliki domain dan pangsa pasar yang relatif sama
seperti yang dilakukan SEG. Namun kenyataannya, pam-
eran ilmu dan teknologi di acara-acara kita relatif “kering”
dan tidak se”meriah” seperti yang ada di Negara Paman
Bush atau minimal dapat menarik minat para tetangga kita
di Asia Tenggara untuk hadir. Mengapa perhatian para
geoscientist dan engineer dunia lebih tertarik untuk hadir
di acara SEG, EAGE, SPE atau AAPG ? Apakah Indone-
sia tidak dapat menjadi bagian dari “perdagangan” dan
kiblat ilmu dan teknologi seperti ini ? Padahal… kita se-
lalu menjadi end user atau pengguna utama teknologi
Amerika ini, disamping produk negara-negara barat lain-
nya.
Saya menjadi teringat pada acara IPA beberapa waktu lalu
di Jakarta, ketika rekan-rekan peneliti dari ITB (Grup
Físika Kompleks) memamerkan teknologi bola beton
berantainya untuk mengatasi Lula (Lumpur lapindo).
HAGI I Resonansi I 2007 I Edisi-5 3
Frekuensi jumlah peserta yang berkunjung ke stand ITB
relatif lebih sedikit dibandingkan kunjungan ke stand-
stand lain yang berbasiskan teknologi luar negeri. Metoda
marketing dan promosi yang kita pasarkan terasa seder-
hana dan kontradiktif dibandingkan dengan yang dilaku-
kan tamu-tamu asing kita. Kemasan hasil riset yang kita
tampilkan juga terlihat sangat sederhana, walaupun se-
sungguhnya bobot saintifiknya sangat kental sekali. Mung-
kin kita memang harus banyak belajar dari tamu kita agar
tidak hanya pandai dalam hal teknis semata tetapi juga
pandai memasarkan dan mempromosikan “jualan” kita.
(Mungkin juga ‘marketing style’ hasil penelitian kita
belum mengadopsi secara maksimal konsep marketing
modern). Iseng dan penasaran dengan kondisi ini, saat di
acara SEG yang baru lalu saya mencoba untuk mencari
tahu bagaimana konsep pemasaran hasil penelitian negara-
negara maju? Perlahan saya mencoba melakukan
observasi sederhana kepada para vendor/produsen
teknologi GGR yang ikut serta di pameran ini secara door
to door. Ternyata kesimpulannya, sederhana saja yaitu
kegiatan dan hasil riset mereka mendapat dukungan penuh
dari pemerintah dan instansi terkait.
Kemudian hasil penelitian mereka dikemas dalam sebuah
paket promosi yang ”harus” menarik dan punya nilai jual
yang tinggi pada dunia industri. “Hasil riset yang canggih,
apabila tidak dikemas dan dijual dalam paket yang
menarik hanya akan menjadi lembaran-lembaran kertas
atau program yang usang dan tidak terpakai” kata mereka.
Dan kehadiran mereka di pameran ini adalah salah satu
usaha mereka untuk “memasarkan” hasil penelitian
mereka agar bisa diterima pasar.
>> Kolom President
Ada hal yang sederhana, namun menarik untuk disimak
saat mereka memasarkan produk penelitian tersebut.
Mereka selalu menyertakan souvernir yang “nampak
menarik dan menjadi daya tarik” pada setiap produk
mereka. Souvenir produk penelitian mereka setelah diama-
ti dengan cermat ternyata semuanya merupakan produksi
dari negara berkembang. Contoh yang paling sederhana
adalah ballpoint dan t-shirt dari souvenir produknya, ke-
masannya Amerika tetapi setelah dikorek-korek isi da-
lamnya ternyata kalau tidak buatan China, ya buatan Hon-
duras atau buatan Bangladesh. Kaos yang dibagikan, pul-
pen yang menjadi merchandise produk penelitian mereka
semuanya dihasilkan oleh negara-negara Asia seperti Chi-
na, Vietnam, Kamboja, Bangladesh dan Thailand juga
Arab Saudi, sedangkan yang dari negara berkembang di
Afrika dan Amerika Latin, berasal dari Honduras, Mexico,
Camerún, dll.
Mengapa produk Indonesia tidak satupun ada disini ? Pa-
dahal kaos buatan C-59 Bandung, kualitasnya tidak kalah
dengan kaos buatan China atau Honduras.
HAGI I Resonansi I 2007 I Edisi-5
Jangankan melekat di produk utama (hasil-hasil peneli-
tian atau produk-produk penelitian yang punya nial sainti-
fik tinggi), di produk pelengkap pun (souvernir/
cenderamata-red) Indonesia kalah bersaing dengan nega-
ra berkembang lainnya. Kelihatannya sederhana namun
hal ini bisa menjadi indikator bahwa Indonesia berada pa-
da level yang terendah dalam hal memasarkan produknya
di luar negeri.
Mungkin kita harus menengok kembali atau belajar lagi
bagaimana konsep marketing modern untuk bisa bersaing
di dunia internasional agar hasil penelitian atau produk
kita bisa diterima di dunia internasional. Kalo kita tidak
mampu bersaing dengan mereka (kompetitor-red) sebagai
pilihan utama, mungkin kita harus masuk kepada pilihan
kedua dan ketiga, yaitu membentuk aliansi strategis den-
gan kompetitor kita atau sleeping with enemy agar kita
dapat mengetahui segala kelebihan dan kelemahan lawan-
lawan kita.
Dengan mengukur segala potensi, resources dan
keterbatasan yang ada, serta berkaca dengan kondisi yang
ada, HAGI telah memilih opsi kedua yaitu membentuk
Kerjasama/Aliansi Stategis dengan SEG untuk bisa
tumbuh dan berkembang lebih pesat lagi, bisa bersaing
dan go internasional demi untuk kemajuan Ilmu dan
Teknologi Geofisika Indonesia.
San Antonio, 28 September 2007
Abdul Mutalib Masdar
4
5HAGI I Resonansi I 2007 I Edisi-5
Dr. Sri Widiyantoro Ph. D (Guru Besar bidang Seismology, ITB)
Dr. Sri Widiyantoro mengawali karirnya sebagai dosen ITB pada tahun1987. Menyelesaikan pendidikan
doktoral di Australian National University (ANU) antara tahun 1994 sampai 1997 , berbagai publikasi yang
ditulisnya dimuat dalam dalam berbagai jurnal ilmiah international seperti Science dan Nature. Pernah mendapat
penghargaan The Doornbos Memorial Prize yang diberikan oleh International Union of Geodesy and Geophysiscs
(IUGG) hasil riset doktoral tentang ”high resolution tomography for subduction zone”. Dalam waktu tiga tahun
itulah beliau berhasil mendapat gelar Ph. D dalam bidang seismologi dengan outstanding dissertasi. Hasil
pengembangan tomografi gempa bumi global, misalnya untuk pertamakali membuktikan bahwa subduksi litosfer samudera dapat
mencapai core-mantle boundary (Nature, 1997). Sedangkan hasil tomografi regionalnya dapat mencapai citra resolusi tinggi dari
struktur 3-D zona subduksi yang terdapat di indonesia dan berbagai tempat lain di seluruh dunia (Scien, 1996).
Aktif dalam berorganisasi dan pergaulan masyarakat ilmiah nasional dan internasional serta menjalin kerjasama riset dengan
berbagai instansi terkait dalam dan luar negeri, antara lain: MIT, ANU, Tokyo University, Karsruhe University, Kyoto University,
dan University of Wisconsin. Pernah menjadi ketua dari ”International Working Group on Subduction Zones” yang disponsori
oleh International Association of Seismology and Physics of the Earth’s Interior (IASPE) sejak 2001 sampai sekarang, dan
diangkat menjadi Editor dari sebuah jurnal international (International Journal of Tomography and Stratistic ) sejak 2004.
Sekembalinya dari luar negeri pada tahun1997 sampai sekarang, Sri Widiyantoro terus melanjutkan kegiatan penelitiannya
dengan determinasi yang tinggi dan aktif mengajar serta membimbing mahasiswa ITB pada Program Studi (S1) Geofisika,
Program Studi Magister dan Doktor Sains Kebumian.
Dari penelitian yang didanai oleh RUT, pada tahun 2005 terpilih sebagai Peneliti Utama Terbaik Nasional, publikasinya pada
Geophysical Journal International (2000 dan 2005) mengenai tomografi non-linier, menunjukkan kwalitasnya sebagai peneliti
kelas dunia dalam bidang seismologi. Penggemar olah raga bulutangkis ini, baru-baru ini diangkat menjadi Guru Besar dalam
bidang Seismologi pertama di ITB dan semester II 2007 ini, Profesor Seismology ini mendapatkan penghargaan Habibie Awards.
Selamat pak, semoga semakin maju dalam meneliti dan menyumbangkan karyanya bagi bangsa serta berkompetisi di tingkat
internasional.
>> Profile Profesional
Feisal Dirgantara (UGM)
Sibungsu dari tiga bersaudara ini lahir di
Bogor pada tanggal 9 April 1986. Saat ini
tercatat sebagai mahasiswa aktif program
studi Geofisika FMIPA, di UGM. Cita-citanya
menjadi enterpreneur geoscientist yang handal,
dipupuknya dengan cara menjadi asisten dosen di
Laboratorium Fisika dan Geofisika serta aktif
berorganisasi pada saat ini menjabat sebagai President
Student Chapter SEG UGM periode 2007/2008.
Terpilih sebagai pemenang pertama di acara
Georesearch Student Paper Contest 2007 di UGM
dengan judul makalah ”The Existence of Mineral
Gold Deposit Zone Using Induced Polarization
Method at Muara Manderas, Jambi”. Alasannya
menggunakan metode IP (Induced Polarization)
merupakan salah satu metode akusisi lapangan
Geofisika, yang dapat memberikan contoh langsung
bahwa bumi bertindak sebagai kapasitor sebagaimana
dalam rangkaian listrik. Rencana kedepan Feisal akan
menggunakan metode ini untuk penelitian emas,
karena metode ini memberikan informasi tambahan
berupa chargeability atau percent frequency effect
yang dapat menjadi membantu dalam melakukan
interpretasi data. Semoga penelitian ini dapat
memberi wacana dan masukan buat para mahasiswa,
dan mengikuti langkah Feisal dalam mempelajari
metode-metode Geofisika.
Yose Rizal T (UNDIP)
Kelahiran Cirebon 5 Desember 1985, ini
sedang menyelesaikan pendidikan Sarjana
S-1 jurusan Fisika FMIPA Universitas
Diponegoro. Cita-citanya sebagai geophysicist atau
geoscientist membuatnya aktif dalam mengikuti
kursus dan workshop interpretasi seismik dan atribut
lainnya. Aktif berorganisasi, saat ini menjabat sebagai
President Univ. Diponegoro Geophysical Society
(SEG UNDIP Student Section), pernah menjadi
student volunter di acara Geosciences Conference &
Exhibition SEG-HAGI-IPA-IATMI-IAGI 2006 di
Jakarta.
Terpilih sebagai pemenang ketiga acara Georesearch
Student Paper Contest 2007 dengan judul makalah
”Analisis Velocity Model Building Pada Pre Stack
Depth Migration Untuk Mencitrakan Struktur Bawah
Permukaan Yang Sebenarnya”.
Pengolahan data seismik dan struktur geologi yang
kompleks merupakan tantangan bagi processing geo-
physicist “ungkap Yose”. Saat ini PSDM ini dapat
mencitrakan struktur bawah permukaan secara akurat,
karena mampu melakukan focusing terhadap suatu
titik reflector pada kondisi dimana terjadi perubahan
kecepatan secara lateral, karena perubahan ketebalan
atau fasies. Semoga metode ini dapat membuka
wacana bagi para mahasiswa.
Ronald (UGM)
Mahasiswa kelahiran Jakarta 21 Oktober
1984 ini terdaftar sebagai mahasiswa aktif
program studi geofisika. Aktif dalam
kegiatan kemahasiswaan serta organisasi.
Terpilih sebagai pemenang kedua acara Georesearch
Student Paper Contest 2007 di UGM dengan judul
makalah “Pemodelan Top Basement dan Top Moho
Daerah Yogyakarta dan Sekitarnya , Berdasarkan
Waktu Tempuh Gelombang P dengan Menggunakan
Sumber Gempa dari Arah Utara “.
Tema ini sangat menarik, “ungkap Ronald”, dengan
memanfaatkan data gempabumi yang terekam pada
beberapa stasiun kita dapat memodelkan relief bawah
permukaan (Top Basement dan Top Moho) daerah
penelitian. Pada proses pengolahan data saya
membuat program software sendiri, yang akan
menghasilkan Forward Modeling. Untuk kedepan
Ronald berharap hasilnya dapat dijadikan referensi
ataupun korelasi dari penelitian-penelitan selanjutnya
dan memberikan infromasi-informasi tambahan bagi
pihak-pihak tertentu dan nantinya dapat diaplikasikan
kegunaanya bagi masyarakat.
>> Pemenang GEORESEARCH
6HAGI I Resonansi I 2007 I Edisi-5
awal umurnya dengan zcu, yakni Mid Archean, 3.200 Maa.
Lainnya masih mirip dengan GTS 1999.
Order2.
Batas umur geologi “Pereode”, lebih dekat zcu Order2, di
banding salamax order2. Nama umur (di ikuti awal umur
Maryanto’s time scale, di ikuti nama umur geologi ICS 2004,
awal umur ICS 2004) : M58 (557.394.521 BC, Cambrium,
542,00 Maa), M59 (487.394.521 BC, OrdovicianSilur, 488,30
Maa), M60 (417.394.521 BC, Devonian, 416,00 Maa), M61
(347.394.521 BC, Carboniferous, 359,20 Maa), M62
(277.394.521 BC, PermianTriassic, 299,00 Maa), M63
(207.394.521 BC, Jurassic, 199,60 Maa), M63 (137.394.521
BC, Cretaceous, 145,50 Maa), M65 (67.394.521 BC,
Cenozoic, 65,50 Maa). Deviasinya rata-ratanya 9 Ma (12 %
terhadap 70 Ma). Deviasi ini sangat kecil, daan menjadikan
bisa di pakainya kalneder ini, dan malah kalender ini lebih
presisi.
Cambrium, adalah adalah batas bawah nama geologi Order2.
Sebelum umur ini, maka di sebut Pre-Cambrium. Kepopuleran
nama ini, dan tidak nama lain, misalnya pre-Devon, Pre-
Jurasik, dll, bisa di jawab oleh kalender ini dengan baik.
Cambrium adalah ps-M8, ps-compression-1, adalah setelah
ps-mfs, dekat salamin Order1, tempat perubahan dari extensi
ke kompresi order1 (700 Ma) terakhir. Order2 setelah
Cambrium ini, bisa mudah di identifikasi, di banding order2
sebelumnya akibat “over printed” kompresi-ekstensi 6 Order1
sebelumnya.
Order3.
Order3 adalah pereode 7 Ma, berupa “stage” pada GTS 1999,
dan ICS 2004. Mengacu umur pada Kalender SALAM yang
lebih baik, maka di susunlah semua “stage” pada GTS/ICS.
Awal umur “Stage”, lebih dekat dengan zcu order3, di
banding salamax, atau salamin-nya. Dari sekitar 95 “stages”,
menjadilah 77 berpereode dekat dengan 7 Ma. Pengabungan
utamanya ada pada Cenozoic, yang kelihatannya terdapat
resolusi lebih tingginya. Umur “stage” itu dengan Maryanto’s
Time Scale berdeviasi rata-rata 1. 8 Ma (terhadap GTS 1999),
dan 1.3 Ma (terhadap ICS 2004). Deviasi ini amat kecil, dan
menjadikan kalender SALAM bisa di pakai, dan malah lebih
persisi. Setiap sequence geologi itu, sebenarnya masih banyak
sequence-sequence lebih kecilnya, dan tidak atau belum di
beri nama. Kalender SALAM lebih bisa menjawab semuanya.
>> Rubrik Profesional
Keunikaan 7 terlihat (pada angka berbasis 10 ini), pada
materi berikut. 1. Maksimum jumlah kulit pada suatu
atom. 2. Jumlah lapisan Bumi (nama lapis dan jarak dari
permukaan akan sekitar): Kerak Bumi Laut “oceanic crust” (7
km), Lithosfer (70 km), Asthenosfer (210 km), Mantel Luar
(700 km), Mantel Dalam ( 2,800 km), Inti Luar (5,200 km),
dan Inti Dalam (6,370 km). Gelombang lateral di permukaan
Bumi, menjadikan jarak-jarak lateral, yang bisa 7 dan
kelipananya 10 m, menjadi berkisar 5 hingga 7 berkelipatan
10 m. Jarak 5-7 km (jarak antar antiklin kecil), 50-70 km
(antar gunung Jateng-Jatim, gunung di dalam laut, sub-basin,
antiklin. Juga sudah terlihat adanya 7 dan kelipatan 10-nya
pada banyak sekali pereode SALAM.
PANGESTU “Pangea Super-continent Tectonic
Undulation cycle”.
Order0.
Seluruh hidup Jagadraya 70 Ga, menghasilkan Pangea Order0,
yakni ps-lowstand (ps-MU2), masa ke 3, masa hidup
tatasurya. Pangea Order0 ini terdiri dari 10 parasequence
Pangea Order1: Pangea-0 hingga Pangea-9. Pangea adalah
seluruh kontinental di permukaan Bumi, menempati 30 %
permukaan, sedang 70 % berupa Panthalassa (laut-laut). Sejak
terbentuknya bumi 4.617.394.521 BC, maka pereode 700 Ma
menghasilkan akhir kompresi pada 7 salamax Order1,
menghasilkan 7 Pangea. PANGESTU terus berjalan hingga
order pereode sekecil-kecilnya.
Order1.
Umur salamax Order1 (700 Ma) (di ikuti Nama Pangea, Nama
Era dan awal umur GTS 1999), sbb: 4.461.838.965 BC
(Pangea-0, Hadean, 4.400 Maa), 3.761.838.965 BC (Pangea-1,
Early Archean, 3.800 Maa), 3.061.838.965 BC (Pangea-2,
Late Archean, 3.000 Maa), 2.361.838.965 BC (Pangea-3,
Early Proterozoic, 2.500 Maa), 1.661.838.965 BC (Pangea-4,
Mid Proterozoic, 1.600 Maa), 961.838.965 BC (Pangea-5,
Late Proterozoic, 900 Maa), dan 261.838.965 BC (Pangea-6,
MesoZeconoic, 248 Maa). Early Proterozoic (2.500 Maa)
sepertinya di tentukan pada zcu Order1 (2.517.394.521 BC).
Lainnya, atau umumnya, di tentukan pada salamax, atau lebih
tepatnya pada zcu ps-lowstandnya, atau zcu ps-early syn-rift.
Kedua penentuan umur perlihatkan perbedaan (deviasi, Ma):
7, 23, 7, 17, 7, 7, dan 7, yang rata-ratanya 7,7 Ma ( 1 % dari
pereode 700 Ma). Deviasi in amat kecil, menjadikan Kalender
SALAM sesuai dengan pengukuran, dan jauh lebih baik
penanggalannya atas bagusnya korelasi dengan
paleomagnetik. ICS 2004 tambah satu lagi yang lebih dekat
SALAMOLOGI
HAGI I Resonansi I 2007 I Edisi-5
PANGESTU Order1 Terakhir.
Gelombang ARIF di pusat Bumi, menghasilkan tiga pasang
“planetary cyclone”, menjulur dari pusat Bumi hingga
angkasa, dengan pusat siklun di permukaan Bumi sbb: 1.
AAN “Anticline of Arabian-Nubian” (kontinental),
berpasangan dengan South Pacific (lautan), 2. Benua Antartik
(Kontinental) berpasangan dengan Laut Artik (laut), dan 3.
Laut Karibia (batas barat Pangea-Phanthalassa), berpasangan
dengan Laut Banda (batas timur Pangea-Phanthalassa). Di
permukaan, “planetary cyclone” menghasilkan pusat “cyclone
tectonic”.
Collins, 2003, memperlihatkan pergerakan Pangea sejak
Ordovician hingga kini. Kompresi sejak OrdovicianSilur
hingga PermianTriassic, lalu ekstensi hingga kini. Penulis
menyimpulkan dari gambar-gambarnya, bahwa Pusat Pangea
adalah AAN dan yang bergerak memutar, mengelilingi titik M
(50 deg E; 0 deg. N), searah jarum jam, sebanyak 165 derajad.
Ini mengisyaratkan adanya pergerakan Pangea, akan 7 keliling
pada titik pusat M, untuk sepanjang 7 Ga umur tatasurya.
Gerak ini di sebut Gerak SEMPOL “Seven clock ways
rotation Evolving Mid Pangea Over seven giga annum Long
to a central point”. Karena Gerak SEMPOL dan rotasi Bumi
sehari-semalam, maka seluruh benda angkasa, sepertinya
bergerak memutar 7 kali lawan arah jarum jam. Subduction,
yang mengelilingi Pangea, terlihat dari gambar itu, berpindah
setiap 70 Ma, mendekat pusat Pangea (AAN) mulai
Ordovician hingga PermianTriassic, lalu menjauhinya hingga
kini.
Gelombang ARIF Pusat Bumi, menggerakkan semua
“planetary cyclone”, menggerakkan semua 7 lapisan Bumi
yang relatif liat atau cair, juga Astesnofer. Lapisan teratas ini,
menggerakkan Lithosfer yang “breatle” mudah pecah, akibat-
kan Gelombang ARIF permukaan Bumi, kompresi-ekstensi
berpereode sekitar 7, 70, 700, 7000 Km, membelah Lithos-
fernya sebesar pereode itu. Tiga pasang “cyclone etectonic” di
permukaan Bumi, masing-masing menghasilkan gaya lateral
memusat-menjauh pusatnya, juga gaya memutar lempeng di
sekitarnya. Tiga sigma gaya (sigma1, sigma2, sigma3) pada
setiap tempat lithosfer, di hasilkan oleh semua “planetary cy-
clone” ini di setiap umurnya.
SDEKAH, SLEMAN.
SDEKAH “Sunda plate Development in Earth’s layer convec-
tion with Kalimantan as Anticlinal History”, adalah sejarah
lempeng Indonesia. Katili (1985), memperlihatkan lokasi sub-
duksi, menjauh, paralel dengan sumbu PermianTriassik :
Malaka-Bangka-Kalimantan. Ketidak tergambarnya lokasi
subduksi sebelum PermianTriasik ini, akan lebih gampang di
jelaskan dengan Kalender SALAM, bahwa sebelum itu,
>> Rubrik Profesional
adalah kondisi kompresi siklus order1 (700 Ma), “over
printed” hasil gaya ekstensi sejak itu hingga kini, dan menjadi
sulit mengenali loakasi-lokasi subduksi sebelum PermianTri-
assic. SLEMAN “Starigraphy Lexicon Elevates Mines Avail-
able Nomenclature”, memuat stratigrafi cekungan-cekungan
Indonesia, telah di sebutkan Maryanto Time Scale dengan
semua formasi untuk 18 cekungan. Lempeng Sunda, umum-
nya hanya bersedimen sejak Early Eocen. Kondisi ini lebih
mudah di jelaskan bahwa Early Eocene, adalah ps-lowstand
Order2, dengan salamax umur 51.838.65 BC, sebagai awal
ekstensi untuk menghasilkan sedimen, dan sediken sebelum-
nya “over printed” dan sudah tererosi atas kompresi sejak se-
perempat akhir Cretaceous, dan kmopresi-ekstensi sebelum-
nya. .
LAIR “Low Atmospheric temperatur as Initiation of Re-
generation”.
Kalender SALAM perlihatkan alam bergerak kontinu, dengan
pengulangan siklus kecilnya, sambil hasil berikutnya ada pe-
rubahannya. Awal perubahan bisa di mana saja. Namun kom-
presi, mengasilkan penurunan kehidupan, berkurangnya jum-
lah spesies dalam suatu famili kehidupan, dan malah, pada
pancarobanya, bisa menghasilkan kepunahan masal. Mader
(1993), perlihatkan kepunahan pada setiap akhir masa Order2
(Cambrium hingga Cretaceous). Bergantinya nama-nama Era,
Period, Stage, memperlihatkan adanya kepunahan pada akhir
masa itu, yang ternyata berpereode SALAM.
Ekstensi, menghasilkan cekungan baru, atau sedimen lama
malah bertambah atau “lebih hidup”, ada sedimen baru, ke-
hidupan baru. Awal ekstensi adalah salamax (berakhir hingga
salamin, sepanjang 0,5 pereodenya), yang berupa waktu LAIR
“Low Atmospheric temperature as Initiation of Regeneration”,
adalah pada ps-lowstand. Terlihatlah LAIR sebagi tempat
awal kehidupan biota di setiap order. Order tertentu (di lanjut-
kan ps-lowstandnya dan nama umur populernya, di ikuti umur
LAIR/Salamax, dan kehidupan barunya) sbb: OrderMin1
(MU2 Masa Tatasurya, 3.061.838.965 BC, awal kehidupan
dengan lahirnya prokaryote atau awal adanya air), Order0 (M2
Mid Archean, juga 3.061.838.965 BC, awal kehidupan dengan
lahirnya prokaryote atau awal adanya air), Order1 (M62 Per-
mianTriassic, 216.838.965 BC, awal mamalia), Order2
(M652 Early Eocene, 51.838.965 BC, awal primata), Order3
(M659.2 Late Pliocene, 2.838.965 BC, awal Homo Habilis
yang generasi berikutnya berotak cepat membesar hingga
manusia), Order4 (M659.62 Paleolitik, 38.965 BC, manusia
purba), Order5 (M659.622 Paleolitik, juga 38.965 BC, manu-
sia purba), Order6 ( M656.227.2 , 3.965 BC, Human agraris),
Order7 (M659.628.0, 1635 AD, Masa Modern), Order8
7
8HAGI I Resonansi I 2007 I Edisi-5
PERTAMINA
>> Rubrik Profesional
4. Maryanto, 2004, SALAM Theory: the longest calendar
matches to many global/universal cycles including the
global tectonic evolution for wealth, 29th HAGI Annual
Meeting, Yogyakarta, 5-7 October 2004.
5. Maryanto, 2005, SALAM Theory improves in defining
stratigraphy nomenclature, JCS HAGI-IAGI-PERHAPI,
Surabaya, Nov-Dec 2005.
6. Maryanto, 2006, SALAM Theory and LINDU “Large
Intensity Natural Disaster Underground”, The 8th Field
Wise Seminar on Geological Engineering Field and The
3rd International Symposium on Earth Resources and Geo-
logical Engineering Education, Yogyakarta, August 2006.
7. Maryanto, 2006, REDI “Recorded volcano Eruption, De-
velopment, and Implication”, Merapi International Work-
shop and Volcano International Gathering, Yogyakarta,
4-10 September 2006.
8. Merrill, R.T, et al., 1983, The Magnetic Field of the Earth,
Academic Press, San Diego.
9. Studies in Geophysics Team, 1990, Sea Level Change,
Commission on Physics Science and Mathematics, and
Resources, National Research Council, National Academi
Press, Washington, D.C., 1990.
Perangkum:
Maryanto lahir di Sempol, Harjo Binangun, Pakem, Sle-
man, Yogyakarta, 8 Maret 1959.
Menyelesaikan: SD-S (Lanjutan) IKIP Pakem, 1973 Juru-
san Listrik STM N I Yogyakarta, 1976; Sarjana Fisika
(“spesialitas Geofisika”), FMIPA, UGM Yogyakarta, 1985:
Master Teknik Geologi, FKITM ITB, 2003, bekerja di
Chevron Pacific Indonesia, sejak 1985 hingga kini, alamat
emai l b i sa : maryanto7@yahoo.com; mary-
ant@chevron.com
(M659.628.072, 1984 AD, awal AIDS), Order9
(M659.628.075.2, 2005 AD, awal suatu jenis flue burung).
Penutup.
Sangat banyak keteraturan alam yang bisa di prediksi dengan
Kalender SALAM, termasuk yang sudah di dapatkan adalah
evolusi: paleomagnetik, Jagadraya, global tektonik, global
stratigrafi, biota, curah hujan, sejarah kehidupan, muka laut,
gempa, tsunami, dan gempa gunung, minyak di dapatkan per-
tahun, bunga bank, inflasi, jumlah pegawai pertambangan.
Semua menunjukkan adanya banyaknya kegunaan kalender
ini.
Keluasan penggunaan ilmu ini, akan timbul Salamologi, atau
malah perlu "SALAM University" tempat pelajari khususnya.
Penemuan ini bisa akibatkan hasil milyartan dollar dalam:
menurunkan biaya pencarian siklus evolusi alam, untuk men-
dapatkan kesejahteraan, dan mengurangi dampak hazard.
Inilah sebagian usaha penulis dalam usaha membuat karahar-
jan kepada semua umat, untuk mencapai kesejahteraan dan
keselamatan ("harjo binangun-sleman-salam").
Ketakjuban orang atas kebesaran alam, keteraturan yang ada,
atas pergantiannya “malam dan siang” untuk siklus sehari,
sebulan, setahun, 7 tahun, ..., 7 Giga tahun, menjadikan bisa
menangis, seperti menangisnya nabi atas turunnya ayat:
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih
bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi
orang-orang yang berakal “ (QS: Ali Imron 3:190).
Ucapan Terimakasih.
Terimakasih kepada kedua orang tua kami (Bapak-Ibu Marto
Utomo), kepada semua orang yang telah menjadikan kebaikan
alam sejak awal peradaban hingga kini, kepada semua orang
yang telah menjadikan kami bisa menulis paper ini, kepada
HAGI yang memuat paper ini.
Referesi:
1. Maryanto, 1985, Average Velocity Anomaly in the Cen-
tral-Western Section of the Malacca Strait (“Hudbay Oil’s
“ Block), Thesis Sarjana of Physics (“Geophysics”), Fac-
ulty of Mathematics and Physics, Gadjah Mada Unversity,
Yogyakarta, Indonesia.
2. Maryanto, 2003, Sequence Stratigraphy of the North-
Central Area 10, Duri Field, Central Sumatra Basin, Indo-
nesia, Thesis of Master Geological Technicque, Faculty of
Geology and Minerals, Bandung Institute of Technology,
Bandung, Indonesia.
3. Maryanto, 2003, SALAM Hypothesis, JCC HAGI-IAGI,
Jakarta, December 2003.
9HAGI I Resonansi I 2007 I Edisi-5
>> Rubrik Mahasiswa
Pada Student Reception kita berkesempatan untuk bertemu orang-
orang perusahaan yang memberikan sponsorship pada acara SEG
tersebut, kita juga bertemu dengan mahasiswa-mahasiswa lain
non peserta SLS. Yang cukup seru dan mengasikkan adalah
Chalenge Bowl (kalau di Indonesia disebutnya ‘cerdas cermat’).
Acara ini merupakan final ‘cerdas cermat’ kelas dunia yang soal-
soalnya mengenai geologi, geofisika, dan pengetahuan umum
tentang SEG. Peserta yang telah lolos babak kualifikasi pada
masing masing region ditandingkan kembali untuk mencari the
best of the best team. Untuk region Asia kemarin babak
kualifikasinya dilaksanakan di India. Sebagai perwakilan dari
Indonesia kami merasa tertantang melihat mereka yang
bertanding, Kami berharap tahun depan tim Indonesia dapat ikut.
bertanding.
Farewell party yang dilaksanakan pada malam terakhir di San
Antonio sangatlah meriah dan mengharukan. Para perserta SLS
rasa-rasanya tidak ingin berpisah satu sama lain karena kita
merasa sudah kenal akrab untuk waktu yang lama, bahkan ada
yang bilang rela menambah masa studi mereka setahun lagi demi
untuk berangkat ke Las Vegas tahun depan. Dengan terucapnya
kalimat: ’see you when I see you’, berakhirlah sudah serangkaian
acara di San Antonio. Benar-benar pengalaman yang tak akan
terlupakan.
Banyak hikmah dan pelajaran yang dapat kami ambil dari acara
tersebut, insya allah kami akan membaginya dengan teman-
teman mahasiswa Indonesia. Mari kita eratkan persaudaraan,
tingkatkan kreatifitas, tunjukkan taring kita dimata dunia! Besar
harapan kita, untuk tahun depan diharapkan mahasiswa geofisika
Indonesia lebih ’gaul’ di kelas internasional.
SAN ANTONIO, 22-26 September 2007
Berawal dari keaktifan sebagai SEG Student Section di Uni-
versitas, maka pada acara SEG/Chevron Student Leadership Symposium (SLS) dan 77th SEG Annual Meeting di San Antonio,
Texas, kami mendapatkan kesempatan untuk menghadiri dengan
semua biaya akomodasi dan registrasi ditanggung oleh SEG/
Chevron, selain itu HAGI sebagai Organisasi Geofisika Indonesia
juga memberi dukungan.
Setiba di Airport San Antonio, kami dijemput oleh Pak Elan
Biantoro (VP. Organization HAGI), Pak M. Kusuma dan Pak
Nathaniel. Ternyata cuaca di San Antonio panas sekali, bahkan
lebih panas dari cuaca di Indonesia.
Hari Pertama tanggal 22 Sept’07, ‘Student Leadership
Symposium’ dimulai dengan sambutan dari pejabat SEG (Gary
Servos dan Candice Chinsethagid) dan dilanjutkan presentasi
program yang telah dilaksanakan dari perwakilan tiga Student
Section yaitu : ‘Twinning project’ dari Stanford University dan
Bucharest University, ’Pengenalan Geofisika Sejak Dini’ dari
University of South Carolina dan Novosibirsk State University),
dan untuk tahun depan giliran perwakilan Student Section dari
Indonesia presentasi! Seminar kepemimpinan yang dibawakan
oleh Clint Swindall memberi kami banyak tambahan ilmu
pengetahuan: bagaimana kita me-manage diri sendiri, me-
manage dan memotivasi orang lain, mengkreasikan perubahan,
dll. Acara dilanjutkan dengan makan siang bersama Executive Committee-nya SEG saat makan siang kami berbagi cerita
mengenai keadaan Student Section di Indonesia, bagaimana
antusiasnya kami akan ilmu geofisika, kegiatan-kegiatan yang
telah dan akan kita laksanakan, kendala-kendala yang kami
hadapi, dll.
Hari kedua tanggal 23
Sept’07, lunch di Hardrock
Cafe, dilanjutkan dengan
‘Scavenger Hunt’ yang
dilaksanakan disekitar
downtown San Antonio.
Acara ini bertujuan untuk
mengakrabkan seluruh
peserta SLS, memantapkan
team work, melatih
kreatifitas dan mengenal kota San Antonio lebih jauh lagi.
Bertemu dengan mahasiswa geofisika dari seluruh dunia
merupakan pengalaman yang sangat mengagumkan, apalagi kami
dapat berinteraksi bersama mereka sebagai rekan satu tim.
Peserta dibagi dalam 4 tim berlomba untuk menyelesaikan kasus-
kasus yang diberikan, bukan sesuatu yang sulit namun sangat
menuntut kita untuk kreatif. Sekitar Jam 4.00 pm, selesailah acara
perburuan. Malam harinya kami menghadiri Ice Breaker untuk
Exhibition hari berikutnya.
SEG / CHEVRON STUDENT LEADERSHIP SYMPOSIUM
Dan 77th
SEG ANNUAL MEETING Arista1 & Fina2 (1. .Universitas Diponegoro 2. Univeritas Gadjah Mada)
10HAGI I Resonansi I 2007 I Edisi-5
>> Rubrik Organisasi
M. Noer, Ir. Marino), Lembaga Fisika Nasional (Drs. Ar-
djoeno Brodjonegoro), Departement Fisika ITB (Prof. M.
Barmawi, Dr. Sri Jatno), Departement Geofisika & Meteo-
rologi ITB (Drs. Susilo Prawirowardoyo), Badan Meteorologi
& Geofisika (Drs.Susanto), Lembaga Geologi dan Pertam-
bangan Nasional (Ir. Sidharta Soemarno), Pertamina (Ir.
Hariadi N.), Dirjen Migas (Ir. Soedarsono), Fakultas Teknik
Geologi UGM (Ir. Almuhran Kadri, Ir. Djabar Soepomo), De-
partemen Teknik Geologi ITB (Ir. M. Iwan Tachjuddin, Ir.
M. Azis Magetsari), Elnusa Data Seis (Drs. Anung Widodo),
Lemigas (Ir. Suheimi Nurusman Dipl. Ing, Drs. Suprajitno
Munadi Dipl. Ing, Drs. Sarjono Dipowirjo Dipl. Ing, Drs. Ko-
mar Karta Dipl. Ing.)
Pertemuan memutuskan bahwa perlu dibentuk suatu himpunan
yang mewadahi para geofisikawan agar dapat saling mengenal
dan saling berkomunikasi dengan baik, dan membentuk Panitia
Persiapan berdirinya Himpunan Geofisikawan Indonesia ang-
gotanya antara lain: Prof. R. Mugiono (FMIPA UGM), Prof.
Dr. M. Barmawi (Dept. Fisika ITB), M. Untung (Direktorat
Geologi), Ir. Iwan Tahjuddin (Geologi ITB), Drs. Susilo
Prawirowardoyo (Dept. Geofisika & Metorologi, ITB). Tugas
panitia ini adalah merumuskan anggaran dasar (AD) Himpunan
Geofisikawan Indonesia, menentukan tempat pertemuan tahun
berikutnya, menghubungi Badan-Badan Geofisika internasional
dan mencari dana untuk pertemuan ilmiah tahun berikutnya
serta mengumpulkan dan menyeleksi paper-paper yang masuk.
Pada tanggal 7-8 Oktober 1976 dilaksanakan pertemuan
geofisikawan pertama di Bandung, bertempat di Aula
Direktorat Geologi, Jl. Diponegoro No. 57, Bandung. Pada
pertemuan itulah diputuskan nama Himpunan Ahli Geofisika
Indonesia yang disingkat HAGI sebagai pengganti nama
Himpunan Geofisikawan Indonesia yang semula dipersiapkan.
Dalam pertemuan yang dihadiri kurang lebih 200 orang ini
terpilih Prof. R. Mugiono sebagai Ketua Umum pertama.
Setelah tahun 1976 HAGI semakin banyak diminati oleh para
ahli ilmu kebumian sehingga jumlah anggotanya mulai bertam-
bah. Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) diadakan setiap tahun
pada bulan Oktober yang dilaksanakan secara bergilir di tiap-
tiap daerah yakni: Bandung, Jakarta, Yogyakarta, Surabaya,
Malang, Semarang, Bandar Lampung dan Denpasar.
Demikianlah sekilas sejarah berdirinya HAGI sepanjang yang
masih dapat diingat oleh penulis karena sudah berselang 31
tahun yang lalu.
Penulis
Suprajitno Munadi
Guru Besar Riset - Lemigas
Siapakah pendiri HAGI? Kapan didirikan dan bagaimana
sejarah pendiriannya? Beberapa pertanyaan ini yang
muncul di benak pada generasi muda HAGI. Berikut ce-
rita dari saksi yang mengetahui sejarah berdirinya HAGI
(Himpunan Ahli Geofisika Indonesia).
Pertama kali yang memprakarsai berdirinya HAGI adalah Prof.
R. Mugiono (UGM) atas dukungan dan saran dari berbagai pi-
hak. Perlunya wadah bagi para ahli Indonesia yang berkecim-
pung dalam dunia Geofisika untuk pengembangan dan penera-
pan ilmu Geofisika maupun untuk kemajuan bangsa dan kontri-
businya pada pembangunan Negara Indonesia.
Pada bulan Juni 1974 Prof. R. Mugiono ditugaskan oleh Pro-
yek Kerjasama UGM-Vrij Univeriteit, Amsterdam untuk mela-
kukan rapat evaluasi proyek di Negeri Belanda. Sebelum
berangkat ke Negeri Belanda beliau menawarkan diri kepada
Direktur Lemigas untuk sekalian mampir ke Paris sambil me-
ngevaluasi kemajuan para calon pegawai Lemigas yang waktu
itu sedang belajar di Ecole Nationale Superieure du Petrole et
des Moteurs (ENSPM), Institute Francais du Petrole (IFP),
yang kampusnya terletak di luar kota Paris, Perancis.
Pada hari Sabtu di bulan Juni 1974, di lobby sebuah hotel di
kota Paris duduklah Prof. Mugiono dikelilingi oleh beberapa
karyawan Lemigas yang sedang tugas belajar di Perancis a.l.
Sarjono Dipowirjo, Djoni Bhikuning Putra, Suprajitno Munadi
dan Suheimi Nurusman. Pada kesempatan itu Prof. Mugiono
melontarkan ide: “Bagaimana ya kalau di Indonesia dibentuk
organisasi profesi semacam EAEG di Eropa? Kebetulan Sar-
jono Dipowirjo dan Djoni Bhikuning Putra yang baru pulang
kongres European Association of Exploration Geophysicists
(EAEG) di Madrid dan teman-teman lain, menanggapinya den-
gan serius. Akhir pembicaraan menyimpulkan tentang perlunya
dibentuk himpunan profesi semacam itu. Permasalahannya ada-
lah bagaimana memulainya?
Langkah pertama yang dilakukan adalah mengadakan perte-
muan team kecil dan memilih tokoh-tokoh yang saat itu dapat
dianggap mewakili profesi geofisikawan Indonesia yang di
sponsori oleh Direktur Lemigas, Ir. Sjarief A. Loebis. Perte-
muan diadakan di Mess Lemigas jalan Prapanca Raya, Keba-
yoran Baru, Jakarta Selatan dengan tujuan menginventarisasi
ahli-ahli Indonesia yang bergerak dibidang Geofisika, mengeta-
hui apa yang mereka kerjakan dan membahas perlu atau ti-
daknya didirikan Himpunan Geofisikawan Indonesia. Perte-
muan dihadiri oleh wakil-wakil dari 13 instansi antara lain:
FMIPA UGM (Prof. R. Mugiono, Drs. Kirbani Sri Broto Pus-
pito), Direktorat Geologi Bandung (Ir. M. Untung, Ir. Hafny
Sejarah Berdirinya HAGI
11HAGI I Resonansi I 2007 I Edisi-5
>> Rubrik Organisasi
Rencana ke depan Badan Pengurus HAGI akan
meresmikan Komwil Kuala Lumpur, Malang, Palu dan
Nusa tenggara.
Iuran Anggota HAGI
Hal-hal mengenai iuran anggota HAGI telah diatur
ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga HAGI
amandemen 1996 & 2002 Pasal 3 Iuran.
Besarnya iuran anggota HAGI untuk kepengurusan HAGI
2006-2008 adalah Rp. 75.000,-/tahun untuk proffesional
member dan Rp. 25.000,-/tahun untuk student member.
Sampai dengan saat ini status pembayaran anggota HAGI
dapat dijelaskan sebagai berikut :
Anggota HAGI yang membayar iuran tahun 2006: 245
orang
Anggota HAGI yang membayar iuran tahun 2007: 240
orang
Sedangkan anggota HAGI yang telah membayar iuran
anggota tahun 2006 dan 2007 sebanyak 102 orang, hal
tersebut merupakan salah satu syarat dari Panitia pemilihan
ketua HAGI 2008-2010 sebagai suara yang sah dari
anggota.
Beberapa kegiatan untuk mendukung program Badan
Pengurus HAGI 2006-2008 “Penataan Ulang
Keanggotaan (Inventarisasi, Registrasi Baru & Ulang)
Anggota HAGI “, adalah sebagai berikut :
1.Memperbaiki penyusunan data base HAGI berdasarkan
klasifikasi Komwil dan afiliasi
2.Melakukan konfirmasi kepada koordinator afiliasi men-
genai anggota HAGI di afiliasi tersebut
3.Menyebarluaskan informasi mengenai pentingnya regis-
trasi ulang anggota HAGI
4.Update dan verifikasi data base anggota HAGI dari hasil
pengumpulan informasi dari koordinator afiliasi dan reg-
istrasi ulang
5. Bekerjasama dengan tim IT HAGI untuk melakukan
verifikasi email anggota HAGI
Dalam membangun database HAGI agar menjadi database
yang lengkap, akurat dan terpercaya diperlukan kerja sama
dari seluruh anggota HAGI. Badan Pengurus HAGI
memfasilitasi dalam pengumpulan dan update data,
sedangkan perubahan data anggota hanya anggota
bersangkutan yang mengetahuinya, sehingga apabila
anggota tersebut tidak menginformasikan perubahan data
tersebut kepada pengurus, maka data base HAGI sudah
kurang akurat dan perlu dibenahi kembali.
Status anggota HAGI sampai saat ini dapat dipaparkan se-
bagai berikut :
Jumlah total anggota HAGI : 1889 anggota, dengan perin-
cian proffesional member 1419 anggota dan student mem-
ber 470 anggota.
Keseluruhan anggota tersebut tersebar dari sepuluh komwil,
yaitu :
- Jakarta : 905 anggota - Makasar : 95 anggota
- Bandung : 292 anggota - Riau : 82 anggota
- Surabaya : 121 anggota - Lampung : 81 anggota
- Semarang : 43 anggota - Yogyakarta: 233 anggota
- Cirebon : 18 anggota - Sumbar : 17 anggota
Status Database
Jumlah Email Anggota HAGI berdasarkan Database Anggota
895
47%994
53%
Email tidak terdaftar
Email terdaftar
Total Anggota HAGI = 1889 Anggota
12HAGI I Resonansi I 2007 I Edisi-5
>> Rubrik Organisasi
Verifikasi email
ini dilakukan dengan 10 kali reminder dalam rentang waktu
lebih dari 1 bulan, yaitu dari 23 Agustus hingga 28
September 2007. Selain dari email verifikasi tersebut,
terdapat juga anggota yang melakukan konfirmasi melalui
forum@hagi.or.id.
Dari verifikasi melalui email dan milist tersebut, status
email anggota hagi yang dapat dirangkum oleh Tim IT
adalah sebagai berikut.:
Total anggota HAGI terdaftar di database : 1889
Jumlah anggota yang memiliki email : 895
Jumlah anggota tidak memiliki email : 994
Jumlah email terdaftar di forum@hagi.or.id (previous): 395
Total email terdaftar di forum@hagi ( plus database) : 831
Jumlah email konfirmasi (email + Milist) : 217
Jumlah email bouncing/ error : 390
Jumlah email belum konfirmasi : 224
Total Reminder : 10
Dari hasil verifikasi diatas, dapat dilihat bahwa cukup ban-
yak email dari anggota HAGI terdaftar di database yang
error (bouncing) serta belum melakukan konfirmasi peruba-
han email kepada pengurus HAGI. Diharapkan dengan
pembenahan system database serta registrasi ulang anggota
setiap tahunnya serta dengan aktifnya forum@hagi.or.id,
maka perubahan informasi anggota termasuk perubahan
email dapat diupdate ke dalam database anggota sehingga
komunikasi dan tukar-menukar informasi antara pengurus
dan anggota atau sesama anggota dapat berjalan dengan
baik dan harmonis demi lancarnya gerak roda organisasi
HAGI.
Wassalam,
Roy Baroes & Ari Naskawan
Verifikasi Email anggota HAGI
Dinamika profesi geofisikawan dalam dunia kerja
menyebabkan beberapa anggota HAGI mengalami
perubahan Affiliasi dan informasi lainnya. Salah satunya
perubahan tersebut adalah berubahnya alamat email
anggota yang bersangkutan. Dimana email merupakan
salah satu media komunikasi yang efektif, baik antara
pengurus dengan anggota , maupun sesama anggota.
Untuk dapat menjaga jalur komunikasi tersebut, maka tim
IT HAGI berupaya melakukan verifikasi email anggota,
baik yang terdaftar di database maupun yang terdaftar di
milist forum@hagi.or.id.
Verifikasi dilakukan dengan mengirimkan email secara
pribadi oleh webmaster@hagi.or.id terhadap masing-
masing alamat email yang terdaftar dan meminta kepada
anggota untuk dapat me-replay email yang dikirimkan oleh
webmaster HAGI.
Apabila anggota yang menerima email tersebut membalas
dan melakukan konfirmasi, maka email tersebut
dikategorikan masih aktif. Tapi jika email tersebut
bouncing atau error, maka dapat dipastikan email anggota
tersebut sudah tidak aktif.
390
47%
224
27%
217
26%
Total verifikasi email anggota HAGI
Belum konfirmasi
Konfirmasi
Error / Bounching
Total Anggota HAGI =1889
Total Email = 831
Status 28 September 2007
13HAGI I Resonansi I 2007 I Edisi-5
>> Rubrik Organisasi
Rapat JCB HAGI-IAGI-IATMI
Pada tanggal 21 Agustus 2007 telah dilakukan rapat JCB dengan agenda laporan panitia dari masing-masing bagian yang dihadiri oleh Mohammad
Syaiful, Yosi Hirosiadi, Martinus Sembiring, Abdul Qodir, Dian Nugrahaningsih, Prasidha Hestu Narendra, Deni Rahayu, Bob Wikan, Afriadhi
Triwerdhana, Dedy Yusmen, Denny Sulistyono, Roy Barus, Gonanta Pranajaya, Syaiful Amin, Leo Anis, Nana Christina.
Hasil rapat menyimpulkan
Jadwal kegiatan JCB, dimulai pada tanggal 13– 16 November 2007.
Opening Ceremony, dibuka oleh Menteri ESDM Bpk. Purnomo Yusgiantoro dan Ice Breker dibuka oleh Gubernur Bali.
Technical Program, dari 252 abstract yang diterima terdiri 146 Oral Presentation dan 26 Poster Presentation.
Panel Discussion, untuk panalis diskusi untuk JCB 2007 adalah sebagai berikut: Agusman Efendi (Komisi VII-DPR-RI), Fadel Muhammad
(Gubernur Gorontalo) dan Paskah Suzeta (Kepala BAPENAS).
Exhibition : 20 booth konfirmasi dan sisa 22 free.
Sponsorship: Saat ini telah diikuti 11 perusahaan yaitu : Pertamina, Star Energy, Medco E&P, Petrochina, AGC Indonesia, Imeco, Kodeco,
INPEX, INCO, BP Indonesia dan Newmont Pacifik Nusantara.
Pre- Convention Courses : Akan dilaksanakan 6 kursus yang akan dilaksanakan di Hotel Ramada, Kuta Bali selama 3 hari dengan biaya Rp.
12. 500.000,-
Transportasi : Bagi para peserta, disediakan bus yang melewati jalur yang telah ditentukan.
Salam HAGI,
Yosi Hirosiadi
Laporan Pemilu HAGI 2007
Pemilu HAGI merupakan agenda rutin yang diadakan setiap 2 tahun sekali, guna memilih dan mengangkat Presiden HAGI yang baru setiap periode. Perhitungan suara dan pengangkatan presiden tersebut dilaksanakan pada Rapat Anggota HAGI di PIT HAGI.
Pemilu HAGI 2007 yang diketuai oleh Dr. Abdul Haris, akan dilaksanakan di Joint Convention Bali HAGI-IAGI-IATMI di Bali pada tanggal 15 November 2007. Publikasi tentang pelaksanaan Pemilu, tata cara serta aturan telah dilakukan lewat forum mailing list dengan jadwal kegiatan sebagai berikut :
Deadline Penjaringan Bakal Calon : 31 Agustus Debat Kandidat di Bali : 13-14 November
Deadline Penentuan Calon : 10 Oktober Pemberitahuan Pemilih Tetap : 13 November
Pencetakan Surat Suara : 15 Oktober Penentuan Pemilih Tetap : 14 November, pukul 16.00
Distribusi Surat Suara : 22 Oktober Pencoblosan Surat Suara : 14 November
Deadline Penerimaan Surat Suara di Sekretariat : 9 November Penghitungan Suara : 15 November
Setelah melalui beberapa tahap penjaringan, berikut ini merupakan bakal calon yang terjaring hingga 20 September 2007 :
1. Mailendra 4. Parada Devi Silitonga
2. Abdul Mutalib Masdar 5. Djedi S. Widarto
3. Elan Biantoro
Adapun kriteria pemilih yang berhak menyumbangkan suara adalah :
Anggota HAGI yang berhak memilih adalah Anggota Perorangan yang bukan Anggota Mahasiswa. Anggota Perorangan yang dimaksud adalah: Anggota Biasa, Anggota Aktif, Anggota Kehormatan, Anggota Purna dan Anggota Peminat.
Anggota HAGI tersebut telah membayar iuran anggota pada tahun berjalan, dalam hal ini iuran anggota tahun 2006 dan 2007. Daftar anggota HAGI yang telah melunasi iuran tersebut dipublikasikan lewat mailing list.
Agar para calon memilih dapat lebih mengetahui calon ketua yang akan dipilih, panitia berencana melakukan debat kandidat. Acara debat tersebut
diadakan di Bali sebelum Rapat Anggota HAGI antara tanggal 13-14 November 2007.
Salam HAGI,
Dr. Abdul Haris
>> University Relation: HAGI — Fakultas MIPA Universitas Indonesia
14HAGI I Resonansi I 2007 I Edisi-5
Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI) bekerjasama dengan FMIPA-UI mengadakan seminar sehari untuk
guru-guru SMU se-Jakarta dengan judul ”Peranan Ilmu
Geofisika dalam Mitigasi Bencana Alam dan Identifikasi
Potensi Sumber Daya Alam” yang dilaksanakan di Ruang
Serbaguna FMIPA UI, Depok dari Pukul 08.00 WIB hingga Pukul
16.00 WIB pada tanggal 15 Agustus 2007 yang lalu. Jumlah peserta
yang hadir sebanyak 45 orang terdiri atas guru-guru SMA wilayah
Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Selatan dan Jakarta Utara serta
civitas akademika FMIPA-UI.
Kegiatan ini merupakan program Community Development HAGI
dalam rangka sosialisasi peranan ilmu geofisika kepada
masyarakat. Guru-guru SMA sebenarnya merupakan sasaran antara
saja, diharapkan dari mereka sosialisasi berlanjut kepada murid-
murid di sekolah masing-masing dan kemudian sampai kepada
masyarakat umum. Ini merupakan rangkaian kegiatan yang pernah
dilakukan HAGI sebelumnya di Universitas Andalas Padang-
Sumatra Barat, dan di Yogjakarta bekerjasama dengan program
studi Geofisika UGM dan Teknik Geofisika UPN. HAGI juga telah
mengadakan program serupa untuk kalangan mahasiwa dan instansi
terkait.
Acara dimulai dengan kata sambutan oleh Dr. Abdul Haris selaku
Ketua Panitia, sambutan Dr. Supriyatna mewakili Dekan FMIPA
UI, dan dilanjutkan sambutan dari Presiden HAGI Abdul Mutalib
Masdar. Tampil sebagai pembicara pada seminar sehari ini adalah
Dr. Ir. Yusuf S. Djajadihardja, MSc (BPPT), Ir. Elan Biantoro, MT
(BPMIGAS), Dr. Eng. Hamzah Latief, Dr. Hendra Grandis, Dra.
Atika Lubis, MS (ITB) dan bertindak sebagai moderator adalah
Muharram Jaya Panguriseng (Schlumberger).
Sesi pertama diawali presentasi Dr. Ir. Yusuf S. Djajadihardja MSc
yang menjelaskan “Mekanisme Gempa Bumi Tektonik“ dengan
bahasa yang popular. Teori tektonik lempeng dan plate-tectonic processes sebagai pemicu gempa tektonik dipaparkan dengan illus-
trasi yang sangat menarik pada sesi ini.
Sesi tanyajawab
Dilanjutkan dengan presentasi dari Dr. Eng. Hamzah Latief
yang mengajak peserta seminar untuk “Mengenal Ancaman
Bahaya Tsunami” dan langkah-langkah mitigasi sebelum dan
sesudah tsunami. Karakteristik tsunami, bagaimana terja-dinya
tsunami dan upaya perlindungan diri dari ancaman tsunami pun
dikupas tuntas. Berdasarkan pengalaman dan studi literatur
yang beliau lakukan disimpulkan beberapa tanda-tanda alami
sebelum datangnya tsunami, yaitu :
Gerakan tanah, timbul akibat adanya gempa.
Riakan air laut (Tsunami forerunners).
Penarikan / surutnya muka air laut (initial withdrawal of water).
Pembentukan dinding muka air di tengah laut (Tsunami bore).
Timbulnya suara abnormal, suara menderu.
Pengamatan melalui indera penciuman dan indera
perasa.
Seminar Sehari: Peranan Ilmu Geofisika
dalam Mitigasi Bencana Alam dan Identifi-
kasi Potensi Sumber Daya Alam
Schematic cross section illustrating plate-tectonic processes
Pembicara pada seminar sehari: Dr. Ir. Yusuf S. Djajadihardja, MSc,
Dr. Eng. Hamzah Latief , Dr. Hendra Grandis dan yang bertindak
sebagai moderator Ir. Muharram Jaya Panguriseng.
Suasana seminar saat Dr. Eng. Hamzah Latief mempresentasikan papernya
berjudul “Mengenal Ancaman Bahaya Tsunami”.
>> University Relation: HAGI — Fakultas MIPA Universitas Indonesia
15HAGI I Resonansi I 2007 I Edisi-5
Dr. Hendra Grandis sebagai pembicara pada sesi kedua selanjutnya
memberi materi tentang pengenalan Geofisika sebagai salah satu
bagian dari Ilmu Kebumian dan perannya dalam pemahaman
fenomena alam, mitigasi bencana kebumian dan eksplorasi sumber
daya alam. Dr. Grandis menyampaikan bahwa geofisika adalah
aplikasi teori / konsep fisika untuk mempelajari bumi, khususnya
bagian bumi padat. Geofisika merupakan metoda tidak langsung /
indirect method untuk memperkirakan bagian dalam (interior)
bumi. Pada bagian akhir presentasinya, Dr. Grandis bahwa
“Geofisika merupakan salah satu alternatif pilihan studi di Pergu-
ruan Tinggi dan pilihan karir dengan prospek yang cukup baik di-
masa mendatang”.
Mengakhiri sesi kedua Ir. Elan Biantoro, MT tampil menjelaskan
“Aspek Teknis Kegiatan Eksplorasi dan Produksi MIGAS”. Konsep
eksplorasi minyak dan gas bumi: petroleum system, metoda explo-
rasi migas dan tahapan explorasi migas menjadi cakupan presentasi
beliau. Sesi pertama akhirnya ditutup tepat pukul 12.30 WIB, seki-
tar 30 menit akibat antusias peserta dalam mengajukan perta-nyaan-
pertanyaannya.
Sekitar jam 13.30 sesi ketiga dimulai, Dr. Eng. Hamzah Latief kem-
bali tampil mempresentasikan “Pentingnya Pendidikan Oseanografi
di Indonesia”. Dalam pemaparannya Dr. Anca mengatakan “70%
wilayah NKRI adalah laut dengan sejumlah 17.508 buah pulau dan
panjang garis pantai lebih dari 81.000 km, jadi sudah seharusnya
jika Pemerintah dan Rakyat Indonesia menjadikan laut sebagai ru-
ang hidup, hidup dari dan dengan laut”. Laut menyediakan sum-
ber-sumber yang dibutuhkan oleh NKRI untuk maju sebagai negara
maritim yang kuat, antara lain :
Non hayati : minyak dan gas bumi, mineral, pasir, garam
Hayati : ikan, crustacea, moluska, rumput laut, obat-
obatan, kosmetik dan sebagainya.
Energi : gradien suhu (OTEC), arus laut, gelombang
laut, pasang surut
Intangible : transfortasi dan parawisata
.
Penyerahan momento oleh Presiden HAGI (Abdul Mutalib Masdar)
kepada Dr. Supriyatna mewakili Ketua FMIPA-UI
Tampil sebagai pembicara terakhir Dra. Atika Lubis, MS men-
jelaskan “Meteorologi dan Potensi Sumber Daya Air”. Dalam
paparannya beliau menjelaskan mekanisme terbentuknya iklim,
siklus hidrologi (evaporasi, kondensasi, dan presipitasi), dan
fungsi atmosfer. “Atmosfer memiliki kemampuan menyerap,
menipiskan dan menghilangkan polutan, dan menjaga kesetim-
bangan air dimuka bumi”, papar Atika.
Setiap sesi presentasi ditutup dengan sesi tanyajawab lebih
kurang 15 menit. Pada sesi tanyajawab peserta sangat antusias
dan atraktif mengajukan pertanyaan. Pertanyaan yang diajukan
sangat orisinil bahkan beberapa pertanyaan terkesan “lugu”.
Sebagaimana pertanyaan dari salah seorang guru kimia salah
satu SMA di Jakarta, “Sebagaimana kita ketahui cadangan mi-
nyak dan gas bumi sangat terbatas, selain itu hasil pem-
bakarannya menimbulkan polusi, kenapa kita tidak konsentrasi
saja untuk memurnikan bahan bakar hydrogen yang bahan ba-
kunya, air, melimpah ruah?”. Peserta pun tergelak terbahak-
bahak, pembicara hanya bisa tersenyum simpul tanpa harus
menjawab pertanyaan tersebut. Singkong diragiin, tape deh ...
Pada akhir acara diisi dengan penjelasan tentang Himpunan
Ahli Geofisika (HAGI), seputar kegiatan HAGI dan tujuan
HAGI kedepan oleh presiden Abdul Mutalib Masdar.
Acara selesai sekitar jam 15.00 WIB dan ditutup oleh modera-
tor dengan harapan semoga acara ini dapat memberikan infor-
masi yang benar dan akurat kepada masyarakat bagaimana pe-
ranan ilmu geofisika dalam kehidupan sehari-hari, baik yang
berhubungan dengan mitigasi bencana alam maupun per-
anannya dalam pengembangan potensi sumber daya alam atau
kegiatan-kegiatan pembangunan lain di Indonesia. Semoga
program sederhana ini dapat bermanfaat dan berarti untuk
masyarakat banyak serta dapat membangun dan mendorong
kesadaran masyarakat akan pentingnya pemahaman terhadap
ilmu-ilmu kebumian secara tepat dan benar.
Salam HAGI
(Muharram J. Panguriseng & Nova Shinta Uly M)
>> Special Event: Luncheon Talk HAGI
16HAGI I Resonansi I 2007 I Edisi-5
Luncheon talk Himpunan Ahli Geofisika Indonesia
(HAGI) kembali digelar untuk yang kelima kalinya
dalam kepengurusan 2006-2008. Tema yang diusung
kali ini adalah ”Unexpected Recent Earthquake in North Java
Region: Implication on Tectonics and Mantle Structures”
sebagai respon HAGI atas gempa bumi 9 Agustus 2007 di Laut
Jawa (UTC 5.97S 107.66E) dengan magnitude 7,5 pada
kedalaman 289,2 km (USGS).
Dengan mengambil tempat di Manhattan Hotel, Jakarta acara
ini dilaksanakan pada hari Kamis, 30 Agustus 2007, Pukul
11:30 - 13.45 WIB Lebih dari 50 peserta hadir dalam acara ini.
Turut hadir para sesepuh dan mantan Ketua HAGI, Dr. M.
Untung, Dr. Basuki Puspoputro dan Dr. Heri Harjono
meramaikan diskusi yang terpaksa berlanjut sampai Jam 13.45,
molor 45 menit mengingat antusias peserta dalam acara tanya
jawab. Wartawan berbagai media ikut diundang bahkan salah
satu kesimpulan luncheon talk bisa dibaca oleh masyarakat
pada Harian Kompas 31 Agustus 2007, hal 13 dengan judul
”Jawa Tengah Berbeda”.
Suasana Luncheon Talk HAGI. Para sesepuh dan mantan Ketua HAGI, Dr. M. Untung, Dr. Basuki Puspoputro, dan Dr. Heri Harjono berbaur den-
gan peserta lain menyimak dengan antusias presentasi Prof. Sri Widyantoro, PhD (Guru Besar Seismologi, ITB) berjudul “Gempa Bumi 9 Agustus
2007 di Laut Jawa dan Seismisitas di Sepanjang Pulau Jawa”.
Unexpected Recent Earthquake in North
Java Region : Implication on Tectonics and
Mantle Structures
Acara ini diselenggarakan sebagai salah satu program
Community Development HAGI yang akan terus dilanjutkan
secara periodik
dimasa-masa mendatang, baik dengan bahasa scientist ataupun
dengan bahasa populer yang dapat di pahami oleh masyarakat
umum. Sosialisasi fenomena geofisika dan kaitannya dengan
mitigasi bencana alam menjadi salah satu perhatian HAGI.
Pakar-pakar HAGI akan terus diminta untuk mengisi luncheon
talk ataupun seminar sehari dengan target sosialisasi tersebut.
Sebagai pembicara pada luncheon talk ini adalah Prof. Sri
Widyantoro, Ph.D (Guru Besar Seismologi, ITB), Dr. M.
Untung (Pakar Gaya Berat, sesepuh HAGI), dan Awang Harun
Satyana (Pakar Geologi, BPMIGAS), dan yang bertindak
sebagai moderator adalah Dr. Djedi S. Widarto (LIPI).
Prof. Sri Widyantoro, Ph.D dalam presentasinya menjelaskan
“Gempa Bumi 9 Agustus 2007 di Laut Jawa dan Seismisitas di
Sepanjang Pulau Jawa”. Dari relokasi data gempa yang disaji-
kan sepanjang tahun 1964—2005 terlihat bahwa sepanjang pan-
tura Pulau Jawa, dan Jawa Tengah pada khususnya “sepi” dari
gempa. Hal ini disebabkan karena zona benioff di sepanjang
Pulau Jawa menunjam sangat curam dan berbeda jika diband-
ingkan dengan penunjaman zona benioff sepanjang pantai barat
Pulau Sumatra. Model penunjaman zona benioff dan lokasi
epicentre gempa Laut Jawa 9 Agustus 2007 disajikan oleh Prof.
>> Special Event: Luncheon Talk HAGI
17HAGI I Resonansi I 2007 I Edisi-5
Dr. M. Untung dalam presentasinya berjudul “Dapatkah
Gempabumi terjadi di asthenosper?” menjelaskan kemungkinan
hypocenter gempa terjadi di asthenosfer Laut Jawa namun meram-
bat sepanjang zona benioff ke Selatan sehingga getaran gempa
lebih terasa di Selatan Pulau Jawa.
Ilik dalam model tomografi seismik.
Tomografi hasil inversi non-linear (Widiyantoro, 2007)
Acara LT berakhir pada Pukul 13.45 WIB dengan kesim-
pulan bahwa data gaya berat dikombinasikan dengan
model tomografi seismisitas merupakan data yang ampuh
untuk menentukan secara regional sesar-sesar yang ber-
hubungan dengan daerah rawan gempa khususnya di Pulau
Jawa.
Salam HAGI
(Muharram J. Panguriseng)
Skema perambatan gempa Indramayu (Laut Jawa) ke Selatan (Pangandaran)
melalui zona benioff (Untung, 2007)
Tampil sebagai pembicara terakhir Harun Satyana dalam presen-
tasinya yang berjudul “Java: Slab Earthquakes and Reactivation
to faults and volcanoes at the overriding Plate” lebih focus untuk
meneliti mengapa ada velocity anomaly dan juga bouguer anomaly
disekitar Jawa Tengah dan kaitannya dengan posisi tektonik Jawa
Tengah. Menurut Satyana, ini menandakan bahwa Jawa Tengah
memang lain. Statement beliau inilah yang kemudian dimuat Har-
ian Kompas satu hari setelah acara luncheon talk. Jawa Tengah,
lanjut Setyana, diapit oleh dua sesar besar yaitu sesar Kebumen-
Muria berarah SW-NE yang menerus sampai sesar Meratus dan
Geologic implications of Central Jawa wrench segmentation
(Setyana, 2007)
sesar Cilacap—Pamanukan berarah SE-NW yang menerus
sampai sesar Lematang di Sumatra. Kedua sesar ini ketemu
di Laut Indonesia di Selatan Kebumen. Hal ini juga
menyebabkan batuan dasar (basement) terekpos di sekitar
Lok Ulo Karangsambung.
dalam model tomografi seismik.
(a) Model tomografi anomali kecepatan gelombang S (Widiyantoro,
2006) dan (b) anomali bouguer (Untung et. al., 1975) Pulau Jawa.
18HAGI I Resonansi I 2007 I Edisi-5
>> Seminar Sehari HAGI-UNDIP
Pada tanggal 25 Agustus 2007, HAGI (Himpunan Ahli
Geofisika Indonesia) bekerjasama dengan AAPG Univer-
sitas Diponegoro (UNDIP) menggelar kursus sehari dengan tema:
“Subsurface Geology for oil and Gas Exploration”. Instruktur
pada seminar ini adalah Bob Wikan (Pertamina EP) dan Yosi
Hirosiadi (Pertamina EP).
Kursus ini bertujuan untuk menambah wawasan pengetahuan
dan pemahaman mahasiswa mengenai data logs dan seismik
hubungannya dengan interpretasi geologi bawah permukaan.
Seminar sehari ini dihadiri lebih kurang 30 orang mahasiswa
yang berasal dari Jurusan Geofisika dan Geologi UNDIP.
Diawali dengan kata sambutan dari Ketua Jurusan Geofisika Uni-
versitas Diponegoro, dan dilanjutkan sambutan dari Bob Wikan
Ph. D (VP Gov, Univ&Industry Relations HAGI)
Presentasi pada sesi pertama berjudul “ Intro and Basic Geologi-
cal Interpretation through Logs” oleh Bob Wikan (Pertamina EP)
dan dilanjutkan sesi kedua pemerian studi kasus “ Intergrasi data
Logs dan Seismik” oleh Yosi Hirosiadi (Pertamina EP). Pada sesi
kedua ini peserta sangat atraktif dalam menyelesaikan studi ka-
sus, sehingga waktu yang diberikan oleh panitian diulur hingga
15 menit.
Pada akhir acara, instruktur diwawancara oleh televisi lokal yaitu
Borobudur TV, dengan menanyakan beberapa pertanyaan men-
genai manfaat ilmu kebumian khususnya geologi.
Semoga kegiatan yang dilakukan HAGI yang bekerjasama den-
gan Univeritas Diponegoro dapat dilaksanakan ke universitas-
universitas lain yang ada di Indonesia khususnya jurusan FMIPA.
Salam HAGI,
(Nova Shinta Uly M)
Bpk. Bob Wikan Ph. D, Yosi Hirosiadi (instruktur) dan Nova shinta Uly
M (Tech. Assistant HAGI) bersama panitia dan peserta seminar sehari.
Penyerahan momento kepada kedua instruktur yaitu Bob Wikan dan
Yosi Hirosiadi
Peserta seminar sedang berdiskusi dengan instruktur Yosi Hirosiadi
Penjelasan oleh instruktur Bob Wikan
Seminar Sehari:
Subsurface Geology for oil and Gas
Exploration
19HAGI I Resonansi I 2007 I Edisi-5
>> Georesearch HMGI-HAGI
Pada tanggal 11 September 2007, Himpunan Mahasiswa Geofisika
Indonesia (HMGI) mengadakan “Georesearch Student Paper Con-test 2007 (SPC)”, acara ini didukung penuh oleh HAGI (Himpunan
Ahli Geofisika Indonesia) bertempat di LPPT unit II UGM. Acara
dibuka oleh Presiden HAGI Bpk. Abdul Mutalib Masdar sekaligus
mengumumkan penerima beasiswa. Dewan juri pada acara ini yaitu:
Drs. Imam Suyanto M. Si (Dosen Geofisika UGM-Yogyakarta), DR.
Wahyudi MS (Dosen Geofisika UGM-Yogyakarta), Dra. Yatini M. Si
(Dosen Teknik Geofisika-UPN”V”-Yogya), Andreas Andi Waluyo
(Schlumberger) dan suatu kehormatan bagi panitia bahwa presiden
HAGI ikut serta sebagai juri tamu dari kalangan professional. Acara
dihadiri oleh para mahasiswa geofisika yang berasal dari beberapa uni-
versitas seperti UNDIP, UPN Veteran dan UGM. SPC ini menampilkan
7 pembicara yang sebelumnya terdaftar di panitia 9 orang, diman 2
orang mengundurkan diri yang berasal dari dari ITB dan UGM.
Pada kontes ini masing – masing mahasiswa diberikan waktu 15 menit
untuk mempresentasikan paper yang mereka buat. Setelah presentasi,
juri dan mahasiswa yang menghadiri acara ini diberikan kesempatan
untuk bertanya tentang paper yang sedang dipresentasikan. Jawaban-
jawaban yang diberikan oleh mahasiswa yang sedang presentasi
merupakan bahan penilaian kepada para juri. Acara ini berlangsung
hingga sore hari jam 17.00.
Diakhir acara diumumkan pemenang paper terbaik dengan memutuskan
ada 3 pemenang dari 7 paper yang sudah dipresentasikan yaitu :
Juara I: Feisal Dirgantara (UGM)
“The Existence of Mineral Gold Deposit Using Induced Polarization
Method at Muara Manderas, Jambi”
Juara II: Ronald (UGM)
“Pemodelan Top Basement dan Top Moho Daerah Yogyakarta dan
Sekitarnya Berdasarkan Waktu Tempuh Gelombang P Menggunakan
Sumber Gempa dari Arah Utara”
Juara III: Yose Rizal Trianto (UNDIP)
“Analisis Velocity Model Building Pada Pre Stack Depth Migration
Untuk Mencitrakan Struktur Bawah Permukaan Yang Sebenarnya”
Semoga acara ini dapat mendorong mahasiswa untuk lebih aktif
berdiskusi dalam ilmu kegeofisikaan.
Salam HAGI
Melvina
Salah satu juri memberi pertanyaan kepada peserta
Presentasi oleh peserta Georesearch
Georesearch Student Paper Contest
Suasana georesearch
20 HAGI I Resonansi I 2007 I Edisi-5
HAGI-IAGI-IATMI CONFERENCE & EXHIBITION“Optimization of Mixed-Energy Resources for National Energy Security”
Bali-Indonesia, 13-16 November 2007
For Information : Email: secretariat@jcb2007.com
http: www.jcb2007.com
HAGI SECRETARIAT GRAHA SIMATUPANG, Tower II B, 9th floor
Jl. Letjen. T. B. Simatupang Kav. 38, Jakarta 12540
Phone: +62. 21. 7829401, Fax: +62. 21. 7829401
Email: secretariat@hagi.or.id