2006-2008 · PDF fileRekan-rekan anggota HAGI. B encana kebumian, khususnya gempa bumi,...

20

Transcript of 2006-2008 · PDF fileRekan-rekan anggota HAGI. B encana kebumian, khususnya gempa bumi,...

Page 1: 2006-2008  · PDF fileRekan-rekan anggota HAGI. B encana kebumian, khususnya gempa bumi, seolah tak henti-hentinya mendera negeri kita akhir-akhir ini, seperti gempa Bengkulu
Page 2: 2006-2008  · PDF fileRekan-rekan anggota HAGI. B encana kebumian, khususnya gempa bumi, seolah tak henti-hentinya mendera negeri kita akhir-akhir ini, seperti gempa Bengkulu

Rekan-rekan anggota HAGI.

Bencana kebumian, khususnya gempa bumi, seolah tak henti-hentinya

mendera negeri kita akhir-akhir ini, seperti gempa Bengkulu beserta

rentetan gempa lain di sekitarnya maupun gempa didaerah lain. Ditengah

kesibukan kita masing-masing dengan pekerjaan, penelitian dan sebagainya

tentu kita tidak selayaknya berpangkutangan dengan kejadian ini. Meskipun

tidak semua diantara kita berhubungan langsung dengan fenomena gempa,

profesi kita sebagai ahli kebumian secara umum sebenarnya cukup dekat

dengan fenomena ini. Kita dengan dasar pengetahuan kebumian yang ada

pada diri kita masing-masing paling tidak selangkah lebih di depan di

bandingkan pengetahuan masyarakat awam pada umumnya mengenai

fenomena kebumian.

Kemajuan pengetahuan masyarakat kita mengenai fenomena dan bencana

kebumian sebenarnya sudah cukup berarti. Tetapi ekspektasi masyarakat

awam, bahkan kadang-kadang pemerintah, terhadap ahli kebumian memang

masih terasa agak berlebihan. Ketika ahli bicara potensi gempa di suatu

daerah sudah selalu disertai dengan pernyataan kehati-hatian (reserve) bahwa

gempa memang belum bisa diramalkan waktu dan tempat kejadiannya secara

tepat. Namun ketika gempa terjadi, tidak jarang istilah atau pernyatan bahwa

ahli kebumian kecolongan dan sebagainya masih saja keluar dari pejabat atau

media massa. Mungkin karena ada istilah atau konsep baru mengenai

peringatan dini tsunami yang menjadi rancu sehingga masyarakat awam

berharap hal yang sama dengan gempabumi.

Kita sebagai ahli kebumian di tengah masyarakat di sekitar kita tentu

diharapkan untuk tetap terus menyampaikan informasi dan pengetahuan

yang benar, praktis dan bermanfaat. Dalam hal gempabumi tentu yang lebih

diperlukan adalah kesiapsiagaan mengurangi bobot pentingnya penelitian di

bidang gempabumi. Pemerintah dan masyarakat harus memulai dengan

penerapan perencanaan wilayah dan aturan bangunan (building code) yang

ketat, penyediaan infrastruktur yang memadai serta penanganan kondisi

darurat yang sistematik. Dengan demikian siapapun dan pada posisi apapun

kita sebagai ahli kebumian, kita diharapkan untuk bisa berkontribusi aktif

bagi masyarakat dan negara dengan terus menyuarakan perlunya kita siap

siaga menghadapi bencana kebumian.

Kami atas nama keluarga besar dan pengurus HAGI megucapkan selamat

menjalankan ibadah puasa dan selamat hari Raya Idul Fitri 1428 H.

Salam HAGI,

Hendra Grandis

2006-2008 HAGI

Executive Committee

VP. PIT & Special Event

Yosi Hirosiadi

Mobile : +62.812.8171824

Email : [email protected]

[email protected]

VP. Gov., Univ. & Industry Relations

Bob Wikan H. Adibrata, Ph. D.

Mobile : +62.812.1007791

Email : [email protected]

[email protected]

Secretary General

Martinus Sembiring

Mobile : +62.815.9806905

Email : [email protected]

[email protected]

HAGI I Resonansi I 2007 I Edisi-5

Kolom Editorial

VP. Certification Dr. Abdul Haris Mobile : +62.815.950848 Email : [email protected]

[email protected]

Chief Editor

Dr. Hendra Grandis

Mobile : +62.812.2308775

Email : [email protected]

[email protected]

Treasurer

Dian Nugrahaningsih

Mobile : +62.816.1967701

Email : [email protected]

[email protected]

Himpunan Ahli Geofisika Indonesia

Graha Simatupang, Tower II b, 9th Floor

Jl. Letjen. T. B. Simatupang Kav. 38, Jakarta 12450

Phone : +62. 21. 7829401, Fax : +62. 21. 7829401

Email : [email protected]; http : www.hagi.or.id

Penanggungjawab Presiden HAGI; Chief Editor Dr. Hendra Grandis; Editor 1 Dr. Wahyudi; Editor 2 Dr.AdiSusilo; Editor 3 Syaeful Bahri, Creative & Publisher Nova Shinta Uly Marbun, Graphic Designer Roy Baroes

2

President

Abdul Mutalib Masdar

Mobile : +62.815.8051484

+62.888.8469400

Email : [email protected]

[email protected]

VP. Science & Technology

Dr. Ir. Yusuf Surachman, M. Sc.

Mobile : +62.0811.157962

Email : [email protected]

[email protected]

VP. Organization

Elan Biantoro

Mobile : +62.812.56135

Email : [email protected]

[email protected]

Page 3: 2006-2008  · PDF fileRekan-rekan anggota HAGI. B encana kebumian, khususnya gempa bumi, seolah tak henti-hentinya mendera negeri kita akhir-akhir ini, seperti gempa Bengkulu

BERSAING, ALIANSI STRATEGIS ATAU SLEEPING WITH ENEMY

>> Kolom President

Setiap tahun SEG (Society of Exploration Geophysi-

cist) selalu melakukan pertemuan ilmiah dan pam-

eran yang dihadiri ribuan peserta dari berbagai Ne-

gara. Ratusan Perusahaan dari mancanegara ikut serta

dalam acara yang tahun 2007 ini diselenggarakan di San

Antonio, Texas – USA. Berbagai macam ragam teknologi

geosains dan reservoir (G & GR) di “jual” pada pertemuan

ini; hardware, software maupun brainware. Ilmu dan

teknologi geosains dikemas sedemikian rupa menjadi se-

buah komoditi perdagangan yang sangat menjanjikan.

Indonesia sesungguhnya juga punya kesempatan yang

sama untuk melakukan “perdagangan ilmu” seperti ini.

Momentum di acara-acara PIT HAGI atau IAGI atau

IATMI, IPA, Joint Convention HAGI-IAGI-IATMI

memiliki domain dan pangsa pasar yang relatif sama

seperti yang dilakukan SEG. Namun kenyataannya, pam-

eran ilmu dan teknologi di acara-acara kita relatif “kering”

dan tidak se”meriah” seperti yang ada di Negara Paman

Bush atau minimal dapat menarik minat para tetangga kita

di Asia Tenggara untuk hadir. Mengapa perhatian para

geoscientist dan engineer dunia lebih tertarik untuk hadir

di acara SEG, EAGE, SPE atau AAPG ? Apakah Indone-

sia tidak dapat menjadi bagian dari “perdagangan” dan

kiblat ilmu dan teknologi seperti ini ? Padahal… kita se-

lalu menjadi end user atau pengguna utama teknologi

Amerika ini, disamping produk negara-negara barat lain-

nya.

Saya menjadi teringat pada acara IPA beberapa waktu lalu

di Jakarta, ketika rekan-rekan peneliti dari ITB (Grup

Físika Kompleks) memamerkan teknologi bola beton

berantainya untuk mengatasi Lula (Lumpur lapindo).

HAGI I Resonansi I 2007 I Edisi-5 3

Frekuensi jumlah peserta yang berkunjung ke stand ITB

relatif lebih sedikit dibandingkan kunjungan ke stand-

stand lain yang berbasiskan teknologi luar negeri. Metoda

marketing dan promosi yang kita pasarkan terasa seder-

hana dan kontradiktif dibandingkan dengan yang dilaku-

kan tamu-tamu asing kita. Kemasan hasil riset yang kita

tampilkan juga terlihat sangat sederhana, walaupun se-

sungguhnya bobot saintifiknya sangat kental sekali. Mung-

kin kita memang harus banyak belajar dari tamu kita agar

tidak hanya pandai dalam hal teknis semata tetapi juga

pandai memasarkan dan mempromosikan “jualan” kita.

(Mungkin juga ‘marketing style’ hasil penelitian kita

belum mengadopsi secara maksimal konsep marketing

modern). Iseng dan penasaran dengan kondisi ini, saat di

acara SEG yang baru lalu saya mencoba untuk mencari

tahu bagaimana konsep pemasaran hasil penelitian negara-

negara maju? Perlahan saya mencoba melakukan

observasi sederhana kepada para vendor/produsen

teknologi GGR yang ikut serta di pameran ini secara door

to door. Ternyata kesimpulannya, sederhana saja yaitu

kegiatan dan hasil riset mereka mendapat dukungan penuh

dari pemerintah dan instansi terkait.

Kemudian hasil penelitian mereka dikemas dalam sebuah

paket promosi yang ”harus” menarik dan punya nilai jual

yang tinggi pada dunia industri. “Hasil riset yang canggih,

apabila tidak dikemas dan dijual dalam paket yang

menarik hanya akan menjadi lembaran-lembaran kertas

atau program yang usang dan tidak terpakai” kata mereka.

Dan kehadiran mereka di pameran ini adalah salah satu

usaha mereka untuk “memasarkan” hasil penelitian

mereka agar bisa diterima pasar.

Page 4: 2006-2008  · PDF fileRekan-rekan anggota HAGI. B encana kebumian, khususnya gempa bumi, seolah tak henti-hentinya mendera negeri kita akhir-akhir ini, seperti gempa Bengkulu

>> Kolom President

Ada hal yang sederhana, namun menarik untuk disimak

saat mereka memasarkan produk penelitian tersebut.

Mereka selalu menyertakan souvernir yang “nampak

menarik dan menjadi daya tarik” pada setiap produk

mereka. Souvenir produk penelitian mereka setelah diama-

ti dengan cermat ternyata semuanya merupakan produksi

dari negara berkembang. Contoh yang paling sederhana

adalah ballpoint dan t-shirt dari souvenir produknya, ke-

masannya Amerika tetapi setelah dikorek-korek isi da-

lamnya ternyata kalau tidak buatan China, ya buatan Hon-

duras atau buatan Bangladesh. Kaos yang dibagikan, pul-

pen yang menjadi merchandise produk penelitian mereka

semuanya dihasilkan oleh negara-negara Asia seperti Chi-

na, Vietnam, Kamboja, Bangladesh dan Thailand juga

Arab Saudi, sedangkan yang dari negara berkembang di

Afrika dan Amerika Latin, berasal dari Honduras, Mexico,

Camerún, dll.

Mengapa produk Indonesia tidak satupun ada disini ? Pa-

dahal kaos buatan C-59 Bandung, kualitasnya tidak kalah

dengan kaos buatan China atau Honduras.

HAGI I Resonansi I 2007 I Edisi-5

Jangankan melekat di produk utama (hasil-hasil peneli-

tian atau produk-produk penelitian yang punya nial sainti-

fik tinggi), di produk pelengkap pun (souvernir/

cenderamata-red) Indonesia kalah bersaing dengan nega-

ra berkembang lainnya. Kelihatannya sederhana namun

hal ini bisa menjadi indikator bahwa Indonesia berada pa-

da level yang terendah dalam hal memasarkan produknya

di luar negeri.

Mungkin kita harus menengok kembali atau belajar lagi

bagaimana konsep marketing modern untuk bisa bersaing

di dunia internasional agar hasil penelitian atau produk

kita bisa diterima di dunia internasional. Kalo kita tidak

mampu bersaing dengan mereka (kompetitor-red) sebagai

pilihan utama, mungkin kita harus masuk kepada pilihan

kedua dan ketiga, yaitu membentuk aliansi strategis den-

gan kompetitor kita atau sleeping with enemy agar kita

dapat mengetahui segala kelebihan dan kelemahan lawan-

lawan kita.

Dengan mengukur segala potensi, resources dan

keterbatasan yang ada, serta berkaca dengan kondisi yang

ada, HAGI telah memilih opsi kedua yaitu membentuk

Kerjasama/Aliansi Stategis dengan SEG untuk bisa

tumbuh dan berkembang lebih pesat lagi, bisa bersaing

dan go internasional demi untuk kemajuan Ilmu dan

Teknologi Geofisika Indonesia.

San Antonio, 28 September 2007

Abdul Mutalib Masdar

4

Page 5: 2006-2008  · PDF fileRekan-rekan anggota HAGI. B encana kebumian, khususnya gempa bumi, seolah tak henti-hentinya mendera negeri kita akhir-akhir ini, seperti gempa Bengkulu

5HAGI I Resonansi I 2007 I Edisi-5

Dr. Sri Widiyantoro Ph. D (Guru Besar bidang Seismology, ITB)

Dr. Sri Widiyantoro mengawali karirnya sebagai dosen ITB pada tahun1987. Menyelesaikan pendidikan

doktoral di Australian National University (ANU) antara tahun 1994 sampai 1997 , berbagai publikasi yang

ditulisnya dimuat dalam dalam berbagai jurnal ilmiah international seperti Science dan Nature. Pernah mendapat

penghargaan The Doornbos Memorial Prize yang diberikan oleh International Union of Geodesy and Geophysiscs

(IUGG) hasil riset doktoral tentang ”high resolution tomography for subduction zone”. Dalam waktu tiga tahun

itulah beliau berhasil mendapat gelar Ph. D dalam bidang seismologi dengan outstanding dissertasi. Hasil

pengembangan tomografi gempa bumi global, misalnya untuk pertamakali membuktikan bahwa subduksi litosfer samudera dapat

mencapai core-mantle boundary (Nature, 1997). Sedangkan hasil tomografi regionalnya dapat mencapai citra resolusi tinggi dari

struktur 3-D zona subduksi yang terdapat di indonesia dan berbagai tempat lain di seluruh dunia (Scien, 1996).

Aktif dalam berorganisasi dan pergaulan masyarakat ilmiah nasional dan internasional serta menjalin kerjasama riset dengan

berbagai instansi terkait dalam dan luar negeri, antara lain: MIT, ANU, Tokyo University, Karsruhe University, Kyoto University,

dan University of Wisconsin. Pernah menjadi ketua dari ”International Working Group on Subduction Zones” yang disponsori

oleh International Association of Seismology and Physics of the Earth’s Interior (IASPE) sejak 2001 sampai sekarang, dan

diangkat menjadi Editor dari sebuah jurnal international (International Journal of Tomography and Stratistic ) sejak 2004.

Sekembalinya dari luar negeri pada tahun1997 sampai sekarang, Sri Widiyantoro terus melanjutkan kegiatan penelitiannya

dengan determinasi yang tinggi dan aktif mengajar serta membimbing mahasiswa ITB pada Program Studi (S1) Geofisika,

Program Studi Magister dan Doktor Sains Kebumian.

Dari penelitian yang didanai oleh RUT, pada tahun 2005 terpilih sebagai Peneliti Utama Terbaik Nasional, publikasinya pada

Geophysical Journal International (2000 dan 2005) mengenai tomografi non-linier, menunjukkan kwalitasnya sebagai peneliti

kelas dunia dalam bidang seismologi. Penggemar olah raga bulutangkis ini, baru-baru ini diangkat menjadi Guru Besar dalam

bidang Seismologi pertama di ITB dan semester II 2007 ini, Profesor Seismology ini mendapatkan penghargaan Habibie Awards.

Selamat pak, semoga semakin maju dalam meneliti dan menyumbangkan karyanya bagi bangsa serta berkompetisi di tingkat

internasional.

>> Profile Profesional

Feisal Dirgantara (UGM)

Sibungsu dari tiga bersaudara ini lahir di

Bogor pada tanggal 9 April 1986. Saat ini

tercatat sebagai mahasiswa aktif program

studi Geofisika FMIPA, di UGM. Cita-citanya

menjadi enterpreneur geoscientist yang handal,

dipupuknya dengan cara menjadi asisten dosen di

Laboratorium Fisika dan Geofisika serta aktif

berorganisasi pada saat ini menjabat sebagai President

Student Chapter SEG UGM periode 2007/2008.

Terpilih sebagai pemenang pertama di acara

Georesearch Student Paper Contest 2007 di UGM

dengan judul makalah ”The Existence of Mineral

Gold Deposit Zone Using Induced Polarization

Method at Muara Manderas, Jambi”. Alasannya

menggunakan metode IP (Induced Polarization)

merupakan salah satu metode akusisi lapangan

Geofisika, yang dapat memberikan contoh langsung

bahwa bumi bertindak sebagai kapasitor sebagaimana

dalam rangkaian listrik. Rencana kedepan Feisal akan

menggunakan metode ini untuk penelitian emas,

karena metode ini memberikan informasi tambahan

berupa chargeability atau percent frequency effect

yang dapat menjadi membantu dalam melakukan

interpretasi data. Semoga penelitian ini dapat

memberi wacana dan masukan buat para mahasiswa,

dan mengikuti langkah Feisal dalam mempelajari

metode-metode Geofisika.

Yose Rizal T (UNDIP)

Kelahiran Cirebon 5 Desember 1985, ini

sedang menyelesaikan pendidikan Sarjana

S-1 jurusan Fisika FMIPA Universitas

Diponegoro. Cita-citanya sebagai geophysicist atau

geoscientist membuatnya aktif dalam mengikuti

kursus dan workshop interpretasi seismik dan atribut

lainnya. Aktif berorganisasi, saat ini menjabat sebagai

President Univ. Diponegoro Geophysical Society

(SEG UNDIP Student Section), pernah menjadi

student volunter di acara Geosciences Conference &

Exhibition SEG-HAGI-IPA-IATMI-IAGI 2006 di

Jakarta.

Terpilih sebagai pemenang ketiga acara Georesearch

Student Paper Contest 2007 dengan judul makalah

”Analisis Velocity Model Building Pada Pre Stack

Depth Migration Untuk Mencitrakan Struktur Bawah

Permukaan Yang Sebenarnya”.

Pengolahan data seismik dan struktur geologi yang

kompleks merupakan tantangan bagi processing geo-

physicist “ungkap Yose”. Saat ini PSDM ini dapat

mencitrakan struktur bawah permukaan secara akurat,

karena mampu melakukan focusing terhadap suatu

titik reflector pada kondisi dimana terjadi perubahan

kecepatan secara lateral, karena perubahan ketebalan

atau fasies. Semoga metode ini dapat membuka

wacana bagi para mahasiswa.

Ronald (UGM)

Mahasiswa kelahiran Jakarta 21 Oktober

1984 ini terdaftar sebagai mahasiswa aktif

program studi geofisika. Aktif dalam

kegiatan kemahasiswaan serta organisasi.

Terpilih sebagai pemenang kedua acara Georesearch

Student Paper Contest 2007 di UGM dengan judul

makalah “Pemodelan Top Basement dan Top Moho

Daerah Yogyakarta dan Sekitarnya , Berdasarkan

Waktu Tempuh Gelombang P dengan Menggunakan

Sumber Gempa dari Arah Utara “.

Tema ini sangat menarik, “ungkap Ronald”, dengan

memanfaatkan data gempabumi yang terekam pada

beberapa stasiun kita dapat memodelkan relief bawah

permukaan (Top Basement dan Top Moho) daerah

penelitian. Pada proses pengolahan data saya

membuat program software sendiri, yang akan

menghasilkan Forward Modeling. Untuk kedepan

Ronald berharap hasilnya dapat dijadikan referensi

ataupun korelasi dari penelitian-penelitan selanjutnya

dan memberikan infromasi-informasi tambahan bagi

pihak-pihak tertentu dan nantinya dapat diaplikasikan

kegunaanya bagi masyarakat.

>> Pemenang GEORESEARCH

Page 6: 2006-2008  · PDF fileRekan-rekan anggota HAGI. B encana kebumian, khususnya gempa bumi, seolah tak henti-hentinya mendera negeri kita akhir-akhir ini, seperti gempa Bengkulu

6HAGI I Resonansi I 2007 I Edisi-5

awal umurnya dengan zcu, yakni Mid Archean, 3.200 Maa.

Lainnya masih mirip dengan GTS 1999.

Order2.

Batas umur geologi “Pereode”, lebih dekat zcu Order2, di

banding salamax order2. Nama umur (di ikuti awal umur

Maryanto’s time scale, di ikuti nama umur geologi ICS 2004,

awal umur ICS 2004) : M58 (557.394.521 BC, Cambrium,

542,00 Maa), M59 (487.394.521 BC, OrdovicianSilur, 488,30

Maa), M60 (417.394.521 BC, Devonian, 416,00 Maa), M61

(347.394.521 BC, Carboniferous, 359,20 Maa), M62

(277.394.521 BC, PermianTriassic, 299,00 Maa), M63

(207.394.521 BC, Jurassic, 199,60 Maa), M63 (137.394.521

BC, Cretaceous, 145,50 Maa), M65 (67.394.521 BC,

Cenozoic, 65,50 Maa). Deviasinya rata-ratanya 9 Ma (12 %

terhadap 70 Ma). Deviasi ini sangat kecil, daan menjadikan

bisa di pakainya kalneder ini, dan malah kalender ini lebih

presisi.

Cambrium, adalah adalah batas bawah nama geologi Order2.

Sebelum umur ini, maka di sebut Pre-Cambrium. Kepopuleran

nama ini, dan tidak nama lain, misalnya pre-Devon, Pre-

Jurasik, dll, bisa di jawab oleh kalender ini dengan baik.

Cambrium adalah ps-M8, ps-compression-1, adalah setelah

ps-mfs, dekat salamin Order1, tempat perubahan dari extensi

ke kompresi order1 (700 Ma) terakhir. Order2 setelah

Cambrium ini, bisa mudah di identifikasi, di banding order2

sebelumnya akibat “over printed” kompresi-ekstensi 6 Order1

sebelumnya.

Order3.

Order3 adalah pereode 7 Ma, berupa “stage” pada GTS 1999,

dan ICS 2004. Mengacu umur pada Kalender SALAM yang

lebih baik, maka di susunlah semua “stage” pada GTS/ICS.

Awal umur “Stage”, lebih dekat dengan zcu order3, di

banding salamax, atau salamin-nya. Dari sekitar 95 “stages”,

menjadilah 77 berpereode dekat dengan 7 Ma. Pengabungan

utamanya ada pada Cenozoic, yang kelihatannya terdapat

resolusi lebih tingginya. Umur “stage” itu dengan Maryanto’s

Time Scale berdeviasi rata-rata 1. 8 Ma (terhadap GTS 1999),

dan 1.3 Ma (terhadap ICS 2004). Deviasi ini amat kecil, dan

menjadikan kalender SALAM bisa di pakai, dan malah lebih

persisi. Setiap sequence geologi itu, sebenarnya masih banyak

sequence-sequence lebih kecilnya, dan tidak atau belum di

beri nama. Kalender SALAM lebih bisa menjawab semuanya.

>> Rubrik Profesional

Keunikaan 7 terlihat (pada angka berbasis 10 ini), pada

materi berikut. 1. Maksimum jumlah kulit pada suatu

atom. 2. Jumlah lapisan Bumi (nama lapis dan jarak dari

permukaan akan sekitar): Kerak Bumi Laut “oceanic crust” (7

km), Lithosfer (70 km), Asthenosfer (210 km), Mantel Luar

(700 km), Mantel Dalam ( 2,800 km), Inti Luar (5,200 km),

dan Inti Dalam (6,370 km). Gelombang lateral di permukaan

Bumi, menjadikan jarak-jarak lateral, yang bisa 7 dan

kelipananya 10 m, menjadi berkisar 5 hingga 7 berkelipatan

10 m. Jarak 5-7 km (jarak antar antiklin kecil), 50-70 km

(antar gunung Jateng-Jatim, gunung di dalam laut, sub-basin,

antiklin. Juga sudah terlihat adanya 7 dan kelipatan 10-nya

pada banyak sekali pereode SALAM.

PANGESTU “Pangea Super-continent Tectonic

Undulation cycle”.

Order0.

Seluruh hidup Jagadraya 70 Ga, menghasilkan Pangea Order0,

yakni ps-lowstand (ps-MU2), masa ke 3, masa hidup

tatasurya. Pangea Order0 ini terdiri dari 10 parasequence

Pangea Order1: Pangea-0 hingga Pangea-9. Pangea adalah

seluruh kontinental di permukaan Bumi, menempati 30 %

permukaan, sedang 70 % berupa Panthalassa (laut-laut). Sejak

terbentuknya bumi 4.617.394.521 BC, maka pereode 700 Ma

menghasilkan akhir kompresi pada 7 salamax Order1,

menghasilkan 7 Pangea. PANGESTU terus berjalan hingga

order pereode sekecil-kecilnya.

Order1.

Umur salamax Order1 (700 Ma) (di ikuti Nama Pangea, Nama

Era dan awal umur GTS 1999), sbb: 4.461.838.965 BC

(Pangea-0, Hadean, 4.400 Maa), 3.761.838.965 BC (Pangea-1,

Early Archean, 3.800 Maa), 3.061.838.965 BC (Pangea-2,

Late Archean, 3.000 Maa), 2.361.838.965 BC (Pangea-3,

Early Proterozoic, 2.500 Maa), 1.661.838.965 BC (Pangea-4,

Mid Proterozoic, 1.600 Maa), 961.838.965 BC (Pangea-5,

Late Proterozoic, 900 Maa), dan 261.838.965 BC (Pangea-6,

MesoZeconoic, 248 Maa). Early Proterozoic (2.500 Maa)

sepertinya di tentukan pada zcu Order1 (2.517.394.521 BC).

Lainnya, atau umumnya, di tentukan pada salamax, atau lebih

tepatnya pada zcu ps-lowstandnya, atau zcu ps-early syn-rift.

Kedua penentuan umur perlihatkan perbedaan (deviasi, Ma):

7, 23, 7, 17, 7, 7, dan 7, yang rata-ratanya 7,7 Ma ( 1 % dari

pereode 700 Ma). Deviasi in amat kecil, menjadikan Kalender

SALAM sesuai dengan pengukuran, dan jauh lebih baik

penanggalannya atas bagusnya korelasi dengan

paleomagnetik. ICS 2004 tambah satu lagi yang lebih dekat

SALAMOLOGI

Page 7: 2006-2008  · PDF fileRekan-rekan anggota HAGI. B encana kebumian, khususnya gempa bumi, seolah tak henti-hentinya mendera negeri kita akhir-akhir ini, seperti gempa Bengkulu

HAGI I Resonansi I 2007 I Edisi-5

PANGESTU Order1 Terakhir.

Gelombang ARIF di pusat Bumi, menghasilkan tiga pasang

“planetary cyclone”, menjulur dari pusat Bumi hingga

angkasa, dengan pusat siklun di permukaan Bumi sbb: 1.

AAN “Anticline of Arabian-Nubian” (kontinental),

berpasangan dengan South Pacific (lautan), 2. Benua Antartik

(Kontinental) berpasangan dengan Laut Artik (laut), dan 3.

Laut Karibia (batas barat Pangea-Phanthalassa), berpasangan

dengan Laut Banda (batas timur Pangea-Phanthalassa). Di

permukaan, “planetary cyclone” menghasilkan pusat “cyclone

tectonic”.

Collins, 2003, memperlihatkan pergerakan Pangea sejak

Ordovician hingga kini. Kompresi sejak OrdovicianSilur

hingga PermianTriassic, lalu ekstensi hingga kini. Penulis

menyimpulkan dari gambar-gambarnya, bahwa Pusat Pangea

adalah AAN dan yang bergerak memutar, mengelilingi titik M

(50 deg E; 0 deg. N), searah jarum jam, sebanyak 165 derajad.

Ini mengisyaratkan adanya pergerakan Pangea, akan 7 keliling

pada titik pusat M, untuk sepanjang 7 Ga umur tatasurya.

Gerak ini di sebut Gerak SEMPOL “Seven clock ways

rotation Evolving Mid Pangea Over seven giga annum Long

to a central point”. Karena Gerak SEMPOL dan rotasi Bumi

sehari-semalam, maka seluruh benda angkasa, sepertinya

bergerak memutar 7 kali lawan arah jarum jam. Subduction,

yang mengelilingi Pangea, terlihat dari gambar itu, berpindah

setiap 70 Ma, mendekat pusat Pangea (AAN) mulai

Ordovician hingga PermianTriassic, lalu menjauhinya hingga

kini.

Gelombang ARIF Pusat Bumi, menggerakkan semua

“planetary cyclone”, menggerakkan semua 7 lapisan Bumi

yang relatif liat atau cair, juga Astesnofer. Lapisan teratas ini,

menggerakkan Lithosfer yang “breatle” mudah pecah, akibat-

kan Gelombang ARIF permukaan Bumi, kompresi-ekstensi

berpereode sekitar 7, 70, 700, 7000 Km, membelah Lithos-

fernya sebesar pereode itu. Tiga pasang “cyclone etectonic” di

permukaan Bumi, masing-masing menghasilkan gaya lateral

memusat-menjauh pusatnya, juga gaya memutar lempeng di

sekitarnya. Tiga sigma gaya (sigma1, sigma2, sigma3) pada

setiap tempat lithosfer, di hasilkan oleh semua “planetary cy-

clone” ini di setiap umurnya.

SDEKAH, SLEMAN.

SDEKAH “Sunda plate Development in Earth’s layer convec-

tion with Kalimantan as Anticlinal History”, adalah sejarah

lempeng Indonesia. Katili (1985), memperlihatkan lokasi sub-

duksi, menjauh, paralel dengan sumbu PermianTriassik :

Malaka-Bangka-Kalimantan. Ketidak tergambarnya lokasi

subduksi sebelum PermianTriasik ini, akan lebih gampang di

jelaskan dengan Kalender SALAM, bahwa sebelum itu,

>> Rubrik Profesional

adalah kondisi kompresi siklus order1 (700 Ma), “over

printed” hasil gaya ekstensi sejak itu hingga kini, dan menjadi

sulit mengenali loakasi-lokasi subduksi sebelum PermianTri-

assic. SLEMAN “Starigraphy Lexicon Elevates Mines Avail-

able Nomenclature”, memuat stratigrafi cekungan-cekungan

Indonesia, telah di sebutkan Maryanto Time Scale dengan

semua formasi untuk 18 cekungan. Lempeng Sunda, umum-

nya hanya bersedimen sejak Early Eocen. Kondisi ini lebih

mudah di jelaskan bahwa Early Eocene, adalah ps-lowstand

Order2, dengan salamax umur 51.838.65 BC, sebagai awal

ekstensi untuk menghasilkan sedimen, dan sediken sebelum-

nya “over printed” dan sudah tererosi atas kompresi sejak se-

perempat akhir Cretaceous, dan kmopresi-ekstensi sebelum-

nya. .

LAIR “Low Atmospheric temperatur as Initiation of Re-

generation”.

Kalender SALAM perlihatkan alam bergerak kontinu, dengan

pengulangan siklus kecilnya, sambil hasil berikutnya ada pe-

rubahannya. Awal perubahan bisa di mana saja. Namun kom-

presi, mengasilkan penurunan kehidupan, berkurangnya jum-

lah spesies dalam suatu famili kehidupan, dan malah, pada

pancarobanya, bisa menghasilkan kepunahan masal. Mader

(1993), perlihatkan kepunahan pada setiap akhir masa Order2

(Cambrium hingga Cretaceous). Bergantinya nama-nama Era,

Period, Stage, memperlihatkan adanya kepunahan pada akhir

masa itu, yang ternyata berpereode SALAM.

Ekstensi, menghasilkan cekungan baru, atau sedimen lama

malah bertambah atau “lebih hidup”, ada sedimen baru, ke-

hidupan baru. Awal ekstensi adalah salamax (berakhir hingga

salamin, sepanjang 0,5 pereodenya), yang berupa waktu LAIR

“Low Atmospheric temperature as Initiation of Regeneration”,

adalah pada ps-lowstand. Terlihatlah LAIR sebagi tempat

awal kehidupan biota di setiap order. Order tertentu (di lanjut-

kan ps-lowstandnya dan nama umur populernya, di ikuti umur

LAIR/Salamax, dan kehidupan barunya) sbb: OrderMin1

(MU2 Masa Tatasurya, 3.061.838.965 BC, awal kehidupan

dengan lahirnya prokaryote atau awal adanya air), Order0 (M2

Mid Archean, juga 3.061.838.965 BC, awal kehidupan dengan

lahirnya prokaryote atau awal adanya air), Order1 (M62 Per-

mianTriassic, 216.838.965 BC, awal mamalia), Order2

(M652 Early Eocene, 51.838.965 BC, awal primata), Order3

(M659.2 Late Pliocene, 2.838.965 BC, awal Homo Habilis

yang generasi berikutnya berotak cepat membesar hingga

manusia), Order4 (M659.62 Paleolitik, 38.965 BC, manusia

purba), Order5 (M659.622 Paleolitik, juga 38.965 BC, manu-

sia purba), Order6 ( M656.227.2 , 3.965 BC, Human agraris),

Order7 (M659.628.0, 1635 AD, Masa Modern), Order8

7

Page 8: 2006-2008  · PDF fileRekan-rekan anggota HAGI. B encana kebumian, khususnya gempa bumi, seolah tak henti-hentinya mendera negeri kita akhir-akhir ini, seperti gempa Bengkulu

8HAGI I Resonansi I 2007 I Edisi-5

PERTAMINA

>> Rubrik Profesional

4. Maryanto, 2004, SALAM Theory: the longest calendar

matches to many global/universal cycles including the

global tectonic evolution for wealth, 29th HAGI Annual

Meeting, Yogyakarta, 5-7 October 2004.

5. Maryanto, 2005, SALAM Theory improves in defining

stratigraphy nomenclature, JCS HAGI-IAGI-PERHAPI,

Surabaya, Nov-Dec 2005.

6. Maryanto, 2006, SALAM Theory and LINDU “Large

Intensity Natural Disaster Underground”, The 8th Field

Wise Seminar on Geological Engineering Field and The

3rd International Symposium on Earth Resources and Geo-

logical Engineering Education, Yogyakarta, August 2006.

7. Maryanto, 2006, REDI “Recorded volcano Eruption, De-

velopment, and Implication”, Merapi International Work-

shop and Volcano International Gathering, Yogyakarta,

4-10 September 2006.

8. Merrill, R.T, et al., 1983, The Magnetic Field of the Earth,

Academic Press, San Diego.

9. Studies in Geophysics Team, 1990, Sea Level Change,

Commission on Physics Science and Mathematics, and

Resources, National Research Council, National Academi

Press, Washington, D.C., 1990.

Perangkum:

Maryanto lahir di Sempol, Harjo Binangun, Pakem, Sle-

man, Yogyakarta, 8 Maret 1959.

Menyelesaikan: SD-S (Lanjutan) IKIP Pakem, 1973 Juru-

san Listrik STM N I Yogyakarta, 1976; Sarjana Fisika

(“spesialitas Geofisika”), FMIPA, UGM Yogyakarta, 1985:

Master Teknik Geologi, FKITM ITB, 2003, bekerja di

Chevron Pacific Indonesia, sejak 1985 hingga kini, alamat

emai l b i sa : [email protected]; mary-

[email protected]

(M659.628.072, 1984 AD, awal AIDS), Order9

(M659.628.075.2, 2005 AD, awal suatu jenis flue burung).

Penutup.

Sangat banyak keteraturan alam yang bisa di prediksi dengan

Kalender SALAM, termasuk yang sudah di dapatkan adalah

evolusi: paleomagnetik, Jagadraya, global tektonik, global

stratigrafi, biota, curah hujan, sejarah kehidupan, muka laut,

gempa, tsunami, dan gempa gunung, minyak di dapatkan per-

tahun, bunga bank, inflasi, jumlah pegawai pertambangan.

Semua menunjukkan adanya banyaknya kegunaan kalender

ini.

Keluasan penggunaan ilmu ini, akan timbul Salamologi, atau

malah perlu "SALAM University" tempat pelajari khususnya.

Penemuan ini bisa akibatkan hasil milyartan dollar dalam:

menurunkan biaya pencarian siklus evolusi alam, untuk men-

dapatkan kesejahteraan, dan mengurangi dampak hazard.

Inilah sebagian usaha penulis dalam usaha membuat karahar-

jan kepada semua umat, untuk mencapai kesejahteraan dan

keselamatan ("harjo binangun-sleman-salam").

Ketakjuban orang atas kebesaran alam, keteraturan yang ada,

atas pergantiannya “malam dan siang” untuk siklus sehari,

sebulan, setahun, 7 tahun, ..., 7 Giga tahun, menjadikan bisa

menangis, seperti menangisnya nabi atas turunnya ayat:

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih

bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi

orang-orang yang berakal “ (QS: Ali Imron 3:190).

Ucapan Terimakasih.

Terimakasih kepada kedua orang tua kami (Bapak-Ibu Marto

Utomo), kepada semua orang yang telah menjadikan kebaikan

alam sejak awal peradaban hingga kini, kepada semua orang

yang telah menjadikan kami bisa menulis paper ini, kepada

HAGI yang memuat paper ini.

Referesi:

1. Maryanto, 1985, Average Velocity Anomaly in the Cen-

tral-Western Section of the Malacca Strait (“Hudbay Oil’s

“ Block), Thesis Sarjana of Physics (“Geophysics”), Fac-

ulty of Mathematics and Physics, Gadjah Mada Unversity,

Yogyakarta, Indonesia.

2. Maryanto, 2003, Sequence Stratigraphy of the North-

Central Area 10, Duri Field, Central Sumatra Basin, Indo-

nesia, Thesis of Master Geological Technicque, Faculty of

Geology and Minerals, Bandung Institute of Technology,

Bandung, Indonesia.

3. Maryanto, 2003, SALAM Hypothesis, JCC HAGI-IAGI,

Jakarta, December 2003.

Page 9: 2006-2008  · PDF fileRekan-rekan anggota HAGI. B encana kebumian, khususnya gempa bumi, seolah tak henti-hentinya mendera negeri kita akhir-akhir ini, seperti gempa Bengkulu

9HAGI I Resonansi I 2007 I Edisi-5

>> Rubrik Mahasiswa

Pada Student Reception kita berkesempatan untuk bertemu orang-

orang perusahaan yang memberikan sponsorship pada acara SEG

tersebut, kita juga bertemu dengan mahasiswa-mahasiswa lain

non peserta SLS. Yang cukup seru dan mengasikkan adalah

Chalenge Bowl (kalau di Indonesia disebutnya ‘cerdas cermat’).

Acara ini merupakan final ‘cerdas cermat’ kelas dunia yang soal-

soalnya mengenai geologi, geofisika, dan pengetahuan umum

tentang SEG. Peserta yang telah lolos babak kualifikasi pada

masing masing region ditandingkan kembali untuk mencari the

best of the best team. Untuk region Asia kemarin babak

kualifikasinya dilaksanakan di India. Sebagai perwakilan dari

Indonesia kami merasa tertantang melihat mereka yang

bertanding, Kami berharap tahun depan tim Indonesia dapat ikut.

bertanding.

Farewell party yang dilaksanakan pada malam terakhir di San

Antonio sangatlah meriah dan mengharukan. Para perserta SLS

rasa-rasanya tidak ingin berpisah satu sama lain karena kita

merasa sudah kenal akrab untuk waktu yang lama, bahkan ada

yang bilang rela menambah masa studi mereka setahun lagi demi

untuk berangkat ke Las Vegas tahun depan. Dengan terucapnya

kalimat: ’see you when I see you’, berakhirlah sudah serangkaian

acara di San Antonio. Benar-benar pengalaman yang tak akan

terlupakan.

Banyak hikmah dan pelajaran yang dapat kami ambil dari acara

tersebut, insya allah kami akan membaginya dengan teman-

teman mahasiswa Indonesia. Mari kita eratkan persaudaraan,

tingkatkan kreatifitas, tunjukkan taring kita dimata dunia! Besar

harapan kita, untuk tahun depan diharapkan mahasiswa geofisika

Indonesia lebih ’gaul’ di kelas internasional.

SAN ANTONIO, 22-26 September 2007

Berawal dari keaktifan sebagai SEG Student Section di Uni-

versitas, maka pada acara SEG/Chevron Student Leadership Symposium (SLS) dan 77th SEG Annual Meeting di San Antonio,

Texas, kami mendapatkan kesempatan untuk menghadiri dengan

semua biaya akomodasi dan registrasi ditanggung oleh SEG/

Chevron, selain itu HAGI sebagai Organisasi Geofisika Indonesia

juga memberi dukungan.

Setiba di Airport San Antonio, kami dijemput oleh Pak Elan

Biantoro (VP. Organization HAGI), Pak M. Kusuma dan Pak

Nathaniel. Ternyata cuaca di San Antonio panas sekali, bahkan

lebih panas dari cuaca di Indonesia.

Hari Pertama tanggal 22 Sept’07, ‘Student Leadership

Symposium’ dimulai dengan sambutan dari pejabat SEG (Gary

Servos dan Candice Chinsethagid) dan dilanjutkan presentasi

program yang telah dilaksanakan dari perwakilan tiga Student

Section yaitu : ‘Twinning project’ dari Stanford University dan

Bucharest University, ’Pengenalan Geofisika Sejak Dini’ dari

University of South Carolina dan Novosibirsk State University),

dan untuk tahun depan giliran perwakilan Student Section dari

Indonesia presentasi! Seminar kepemimpinan yang dibawakan

oleh Clint Swindall memberi kami banyak tambahan ilmu

pengetahuan: bagaimana kita me-manage diri sendiri, me-

manage dan memotivasi orang lain, mengkreasikan perubahan,

dll. Acara dilanjutkan dengan makan siang bersama Executive Committee-nya SEG saat makan siang kami berbagi cerita

mengenai keadaan Student Section di Indonesia, bagaimana

antusiasnya kami akan ilmu geofisika, kegiatan-kegiatan yang

telah dan akan kita laksanakan, kendala-kendala yang kami

hadapi, dll.

Hari kedua tanggal 23

Sept’07, lunch di Hardrock

Cafe, dilanjutkan dengan

‘Scavenger Hunt’ yang

dilaksanakan disekitar

downtown San Antonio.

Acara ini bertujuan untuk

mengakrabkan seluruh

peserta SLS, memantapkan

team work, melatih

kreatifitas dan mengenal kota San Antonio lebih jauh lagi.

Bertemu dengan mahasiswa geofisika dari seluruh dunia

merupakan pengalaman yang sangat mengagumkan, apalagi kami

dapat berinteraksi bersama mereka sebagai rekan satu tim.

Peserta dibagi dalam 4 tim berlomba untuk menyelesaikan kasus-

kasus yang diberikan, bukan sesuatu yang sulit namun sangat

menuntut kita untuk kreatif. Sekitar Jam 4.00 pm, selesailah acara

perburuan. Malam harinya kami menghadiri Ice Breaker untuk

Exhibition hari berikutnya.

SEG / CHEVRON STUDENT LEADERSHIP SYMPOSIUM

Dan 77th

SEG ANNUAL MEETING Arista1 & Fina2 (1. .Universitas Diponegoro 2. Univeritas Gadjah Mada)

Page 10: 2006-2008  · PDF fileRekan-rekan anggota HAGI. B encana kebumian, khususnya gempa bumi, seolah tak henti-hentinya mendera negeri kita akhir-akhir ini, seperti gempa Bengkulu

10HAGI I Resonansi I 2007 I Edisi-5

>> Rubrik Organisasi

M. Noer, Ir. Marino), Lembaga Fisika Nasional (Drs. Ar-

djoeno Brodjonegoro), Departement Fisika ITB (Prof. M.

Barmawi, Dr. Sri Jatno), Departement Geofisika & Meteo-

rologi ITB (Drs. Susilo Prawirowardoyo), Badan Meteorologi

& Geofisika (Drs.Susanto), Lembaga Geologi dan Pertam-

bangan Nasional (Ir. Sidharta Soemarno), Pertamina (Ir.

Hariadi N.), Dirjen Migas (Ir. Soedarsono), Fakultas Teknik

Geologi UGM (Ir. Almuhran Kadri, Ir. Djabar Soepomo), De-

partemen Teknik Geologi ITB (Ir. M. Iwan Tachjuddin, Ir.

M. Azis Magetsari), Elnusa Data Seis (Drs. Anung Widodo),

Lemigas (Ir. Suheimi Nurusman Dipl. Ing, Drs. Suprajitno

Munadi Dipl. Ing, Drs. Sarjono Dipowirjo Dipl. Ing, Drs. Ko-

mar Karta Dipl. Ing.)

Pertemuan memutuskan bahwa perlu dibentuk suatu himpunan

yang mewadahi para geofisikawan agar dapat saling mengenal

dan saling berkomunikasi dengan baik, dan membentuk Panitia

Persiapan berdirinya Himpunan Geofisikawan Indonesia ang-

gotanya antara lain: Prof. R. Mugiono (FMIPA UGM), Prof.

Dr. M. Barmawi (Dept. Fisika ITB), M. Untung (Direktorat

Geologi), Ir. Iwan Tahjuddin (Geologi ITB), Drs. Susilo

Prawirowardoyo (Dept. Geofisika & Metorologi, ITB). Tugas

panitia ini adalah merumuskan anggaran dasar (AD) Himpunan

Geofisikawan Indonesia, menentukan tempat pertemuan tahun

berikutnya, menghubungi Badan-Badan Geofisika internasional

dan mencari dana untuk pertemuan ilmiah tahun berikutnya

serta mengumpulkan dan menyeleksi paper-paper yang masuk.

Pada tanggal 7-8 Oktober 1976 dilaksanakan pertemuan

geofisikawan pertama di Bandung, bertempat di Aula

Direktorat Geologi, Jl. Diponegoro No. 57, Bandung. Pada

pertemuan itulah diputuskan nama Himpunan Ahli Geofisika

Indonesia yang disingkat HAGI sebagai pengganti nama

Himpunan Geofisikawan Indonesia yang semula dipersiapkan.

Dalam pertemuan yang dihadiri kurang lebih 200 orang ini

terpilih Prof. R. Mugiono sebagai Ketua Umum pertama.

Setelah tahun 1976 HAGI semakin banyak diminati oleh para

ahli ilmu kebumian sehingga jumlah anggotanya mulai bertam-

bah. Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) diadakan setiap tahun

pada bulan Oktober yang dilaksanakan secara bergilir di tiap-

tiap daerah yakni: Bandung, Jakarta, Yogyakarta, Surabaya,

Malang, Semarang, Bandar Lampung dan Denpasar.

Demikianlah sekilas sejarah berdirinya HAGI sepanjang yang

masih dapat diingat oleh penulis karena sudah berselang 31

tahun yang lalu.

Penulis

Suprajitno Munadi

Guru Besar Riset - Lemigas

Siapakah pendiri HAGI? Kapan didirikan dan bagaimana

sejarah pendiriannya? Beberapa pertanyaan ini yang

muncul di benak pada generasi muda HAGI. Berikut ce-

rita dari saksi yang mengetahui sejarah berdirinya HAGI

(Himpunan Ahli Geofisika Indonesia).

Pertama kali yang memprakarsai berdirinya HAGI adalah Prof.

R. Mugiono (UGM) atas dukungan dan saran dari berbagai pi-

hak. Perlunya wadah bagi para ahli Indonesia yang berkecim-

pung dalam dunia Geofisika untuk pengembangan dan penera-

pan ilmu Geofisika maupun untuk kemajuan bangsa dan kontri-

businya pada pembangunan Negara Indonesia.

Pada bulan Juni 1974 Prof. R. Mugiono ditugaskan oleh Pro-

yek Kerjasama UGM-Vrij Univeriteit, Amsterdam untuk mela-

kukan rapat evaluasi proyek di Negeri Belanda. Sebelum

berangkat ke Negeri Belanda beliau menawarkan diri kepada

Direktur Lemigas untuk sekalian mampir ke Paris sambil me-

ngevaluasi kemajuan para calon pegawai Lemigas yang waktu

itu sedang belajar di Ecole Nationale Superieure du Petrole et

des Moteurs (ENSPM), Institute Francais du Petrole (IFP),

yang kampusnya terletak di luar kota Paris, Perancis.

Pada hari Sabtu di bulan Juni 1974, di lobby sebuah hotel di

kota Paris duduklah Prof. Mugiono dikelilingi oleh beberapa

karyawan Lemigas yang sedang tugas belajar di Perancis a.l.

Sarjono Dipowirjo, Djoni Bhikuning Putra, Suprajitno Munadi

dan Suheimi Nurusman. Pada kesempatan itu Prof. Mugiono

melontarkan ide: “Bagaimana ya kalau di Indonesia dibentuk

organisasi profesi semacam EAEG di Eropa? Kebetulan Sar-

jono Dipowirjo dan Djoni Bhikuning Putra yang baru pulang

kongres European Association of Exploration Geophysicists

(EAEG) di Madrid dan teman-teman lain, menanggapinya den-

gan serius. Akhir pembicaraan menyimpulkan tentang perlunya

dibentuk himpunan profesi semacam itu. Permasalahannya ada-

lah bagaimana memulainya?

Langkah pertama yang dilakukan adalah mengadakan perte-

muan team kecil dan memilih tokoh-tokoh yang saat itu dapat

dianggap mewakili profesi geofisikawan Indonesia yang di

sponsori oleh Direktur Lemigas, Ir. Sjarief A. Loebis. Perte-

muan diadakan di Mess Lemigas jalan Prapanca Raya, Keba-

yoran Baru, Jakarta Selatan dengan tujuan menginventarisasi

ahli-ahli Indonesia yang bergerak dibidang Geofisika, mengeta-

hui apa yang mereka kerjakan dan membahas perlu atau ti-

daknya didirikan Himpunan Geofisikawan Indonesia. Perte-

muan dihadiri oleh wakil-wakil dari 13 instansi antara lain:

FMIPA UGM (Prof. R. Mugiono, Drs. Kirbani Sri Broto Pus-

pito), Direktorat Geologi Bandung (Ir. M. Untung, Ir. Hafny

Sejarah Berdirinya HAGI

Page 11: 2006-2008  · PDF fileRekan-rekan anggota HAGI. B encana kebumian, khususnya gempa bumi, seolah tak henti-hentinya mendera negeri kita akhir-akhir ini, seperti gempa Bengkulu

11HAGI I Resonansi I 2007 I Edisi-5

>> Rubrik Organisasi

Rencana ke depan Badan Pengurus HAGI akan

meresmikan Komwil Kuala Lumpur, Malang, Palu dan

Nusa tenggara.

Iuran Anggota HAGI

Hal-hal mengenai iuran anggota HAGI telah diatur

ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga HAGI

amandemen 1996 & 2002 Pasal 3 Iuran.

Besarnya iuran anggota HAGI untuk kepengurusan HAGI

2006-2008 adalah Rp. 75.000,-/tahun untuk proffesional

member dan Rp. 25.000,-/tahun untuk student member.

Sampai dengan saat ini status pembayaran anggota HAGI

dapat dijelaskan sebagai berikut :

Anggota HAGI yang membayar iuran tahun 2006: 245

orang

Anggota HAGI yang membayar iuran tahun 2007: 240

orang

Sedangkan anggota HAGI yang telah membayar iuran

anggota tahun 2006 dan 2007 sebanyak 102 orang, hal

tersebut merupakan salah satu syarat dari Panitia pemilihan

ketua HAGI 2008-2010 sebagai suara yang sah dari

anggota.

Beberapa kegiatan untuk mendukung program Badan

Pengurus HAGI 2006-2008 “Penataan Ulang

Keanggotaan (Inventarisasi, Registrasi Baru & Ulang)

Anggota HAGI “, adalah sebagai berikut :

1.Memperbaiki penyusunan data base HAGI berdasarkan

klasifikasi Komwil dan afiliasi

2.Melakukan konfirmasi kepada koordinator afiliasi men-

genai anggota HAGI di afiliasi tersebut

3.Menyebarluaskan informasi mengenai pentingnya regis-

trasi ulang anggota HAGI

4.Update dan verifikasi data base anggota HAGI dari hasil

pengumpulan informasi dari koordinator afiliasi dan reg-

istrasi ulang

5. Bekerjasama dengan tim IT HAGI untuk melakukan

verifikasi email anggota HAGI

Dalam membangun database HAGI agar menjadi database

yang lengkap, akurat dan terpercaya diperlukan kerja sama

dari seluruh anggota HAGI. Badan Pengurus HAGI

memfasilitasi dalam pengumpulan dan update data,

sedangkan perubahan data anggota hanya anggota

bersangkutan yang mengetahuinya, sehingga apabila

anggota tersebut tidak menginformasikan perubahan data

tersebut kepada pengurus, maka data base HAGI sudah

kurang akurat dan perlu dibenahi kembali.

Status anggota HAGI sampai saat ini dapat dipaparkan se-

bagai berikut :

Jumlah total anggota HAGI : 1889 anggota, dengan perin-

cian proffesional member 1419 anggota dan student mem-

ber 470 anggota.

Keseluruhan anggota tersebut tersebar dari sepuluh komwil,

yaitu :

- Jakarta : 905 anggota - Makasar : 95 anggota

- Bandung : 292 anggota - Riau : 82 anggota

- Surabaya : 121 anggota - Lampung : 81 anggota

- Semarang : 43 anggota - Yogyakarta: 233 anggota

- Cirebon : 18 anggota - Sumbar : 17 anggota

Status Database

Jumlah Email Anggota HAGI berdasarkan Database Anggota

895

47%994

53%

Email tidak terdaftar

Email terdaftar

Total Anggota HAGI = 1889 Anggota

Page 12: 2006-2008  · PDF fileRekan-rekan anggota HAGI. B encana kebumian, khususnya gempa bumi, seolah tak henti-hentinya mendera negeri kita akhir-akhir ini, seperti gempa Bengkulu

12HAGI I Resonansi I 2007 I Edisi-5

>> Rubrik Organisasi

Verifikasi email

ini dilakukan dengan 10 kali reminder dalam rentang waktu

lebih dari 1 bulan, yaitu dari 23 Agustus hingga 28

September 2007. Selain dari email verifikasi tersebut,

terdapat juga anggota yang melakukan konfirmasi melalui

[email protected].

Dari verifikasi melalui email dan milist tersebut, status

email anggota hagi yang dapat dirangkum oleh Tim IT

adalah sebagai berikut.:

Total anggota HAGI terdaftar di database : 1889

Jumlah anggota yang memiliki email : 895

Jumlah anggota tidak memiliki email : 994

Jumlah email terdaftar di [email protected] (previous): 395

Total email terdaftar di forum@hagi ( plus database) : 831

Jumlah email konfirmasi (email + Milist) : 217

Jumlah email bouncing/ error : 390

Jumlah email belum konfirmasi : 224

Total Reminder : 10

Dari hasil verifikasi diatas, dapat dilihat bahwa cukup ban-

yak email dari anggota HAGI terdaftar di database yang

error (bouncing) serta belum melakukan konfirmasi peruba-

han email kepada pengurus HAGI. Diharapkan dengan

pembenahan system database serta registrasi ulang anggota

setiap tahunnya serta dengan aktifnya [email protected],

maka perubahan informasi anggota termasuk perubahan

email dapat diupdate ke dalam database anggota sehingga

komunikasi dan tukar-menukar informasi antara pengurus

dan anggota atau sesama anggota dapat berjalan dengan

baik dan harmonis demi lancarnya gerak roda organisasi

HAGI.

Wassalam,

Roy Baroes & Ari Naskawan

Verifikasi Email anggota HAGI

Dinamika profesi geofisikawan dalam dunia kerja

menyebabkan beberapa anggota HAGI mengalami

perubahan Affiliasi dan informasi lainnya. Salah satunya

perubahan tersebut adalah berubahnya alamat email

anggota yang bersangkutan. Dimana email merupakan

salah satu media komunikasi yang efektif, baik antara

pengurus dengan anggota , maupun sesama anggota.

Untuk dapat menjaga jalur komunikasi tersebut, maka tim

IT HAGI berupaya melakukan verifikasi email anggota,

baik yang terdaftar di database maupun yang terdaftar di

milist [email protected].

Verifikasi dilakukan dengan mengirimkan email secara

pribadi oleh [email protected] terhadap masing-

masing alamat email yang terdaftar dan meminta kepada

anggota untuk dapat me-replay email yang dikirimkan oleh

webmaster HAGI.

Apabila anggota yang menerima email tersebut membalas

dan melakukan konfirmasi, maka email tersebut

dikategorikan masih aktif. Tapi jika email tersebut

bouncing atau error, maka dapat dipastikan email anggota

tersebut sudah tidak aktif.

390

47%

224

27%

217

26%

Total verifikasi email anggota HAGI

Belum konfirmasi

Konfirmasi

Error / Bounching

Total Anggota HAGI =1889

Total Email = 831

Status 28 September 2007

Page 13: 2006-2008  · PDF fileRekan-rekan anggota HAGI. B encana kebumian, khususnya gempa bumi, seolah tak henti-hentinya mendera negeri kita akhir-akhir ini, seperti gempa Bengkulu

13HAGI I Resonansi I 2007 I Edisi-5

>> Rubrik Organisasi

Rapat JCB HAGI-IAGI-IATMI

Pada tanggal 21 Agustus 2007 telah dilakukan rapat JCB dengan agenda laporan panitia dari masing-masing bagian yang dihadiri oleh Mohammad

Syaiful, Yosi Hirosiadi, Martinus Sembiring, Abdul Qodir, Dian Nugrahaningsih, Prasidha Hestu Narendra, Deni Rahayu, Bob Wikan, Afriadhi

Triwerdhana, Dedy Yusmen, Denny Sulistyono, Roy Barus, Gonanta Pranajaya, Syaiful Amin, Leo Anis, Nana Christina.

Hasil rapat menyimpulkan

Jadwal kegiatan JCB, dimulai pada tanggal 13– 16 November 2007.

Opening Ceremony, dibuka oleh Menteri ESDM Bpk. Purnomo Yusgiantoro dan Ice Breker dibuka oleh Gubernur Bali.

Technical Program, dari 252 abstract yang diterima terdiri 146 Oral Presentation dan 26 Poster Presentation.

Panel Discussion, untuk panalis diskusi untuk JCB 2007 adalah sebagai berikut: Agusman Efendi (Komisi VII-DPR-RI), Fadel Muhammad

(Gubernur Gorontalo) dan Paskah Suzeta (Kepala BAPENAS).

Exhibition : 20 booth konfirmasi dan sisa 22 free.

Sponsorship: Saat ini telah diikuti 11 perusahaan yaitu : Pertamina, Star Energy, Medco E&P, Petrochina, AGC Indonesia, Imeco, Kodeco,

INPEX, INCO, BP Indonesia dan Newmont Pacifik Nusantara.

Pre- Convention Courses : Akan dilaksanakan 6 kursus yang akan dilaksanakan di Hotel Ramada, Kuta Bali selama 3 hari dengan biaya Rp.

12. 500.000,-

Transportasi : Bagi para peserta, disediakan bus yang melewati jalur yang telah ditentukan.

Salam HAGI,

Yosi Hirosiadi

Laporan Pemilu HAGI 2007

Pemilu HAGI merupakan agenda rutin yang diadakan setiap 2 tahun sekali, guna memilih dan mengangkat Presiden HAGI yang baru setiap periode. Perhitungan suara dan pengangkatan presiden tersebut dilaksanakan pada Rapat Anggota HAGI di PIT HAGI.

Pemilu HAGI 2007 yang diketuai oleh Dr. Abdul Haris, akan dilaksanakan di Joint Convention Bali HAGI-IAGI-IATMI di Bali pada tanggal 15 November 2007. Publikasi tentang pelaksanaan Pemilu, tata cara serta aturan telah dilakukan lewat forum mailing list dengan jadwal kegiatan sebagai berikut :

Deadline Penjaringan Bakal Calon : 31 Agustus Debat Kandidat di Bali : 13-14 November

Deadline Penentuan Calon : 10 Oktober Pemberitahuan Pemilih Tetap : 13 November

Pencetakan Surat Suara : 15 Oktober Penentuan Pemilih Tetap : 14 November, pukul 16.00

Distribusi Surat Suara : 22 Oktober Pencoblosan Surat Suara : 14 November

Deadline Penerimaan Surat Suara di Sekretariat : 9 November Penghitungan Suara : 15 November

Setelah melalui beberapa tahap penjaringan, berikut ini merupakan bakal calon yang terjaring hingga 20 September 2007 :

1. Mailendra 4. Parada Devi Silitonga

2. Abdul Mutalib Masdar 5. Djedi S. Widarto

3. Elan Biantoro

Adapun kriteria pemilih yang berhak menyumbangkan suara adalah :

Anggota HAGI yang berhak memilih adalah Anggota Perorangan yang bukan Anggota Mahasiswa. Anggota Perorangan yang dimaksud adalah: Anggota Biasa, Anggota Aktif, Anggota Kehormatan, Anggota Purna dan Anggota Peminat.

Anggota HAGI tersebut telah membayar iuran anggota pada tahun berjalan, dalam hal ini iuran anggota tahun 2006 dan 2007. Daftar anggota HAGI yang telah melunasi iuran tersebut dipublikasikan lewat mailing list.

Agar para calon memilih dapat lebih mengetahui calon ketua yang akan dipilih, panitia berencana melakukan debat kandidat. Acara debat tersebut

diadakan di Bali sebelum Rapat Anggota HAGI antara tanggal 13-14 November 2007.

Salam HAGI,

Dr. Abdul Haris

Page 14: 2006-2008  · PDF fileRekan-rekan anggota HAGI. B encana kebumian, khususnya gempa bumi, seolah tak henti-hentinya mendera negeri kita akhir-akhir ini, seperti gempa Bengkulu

>> University Relation: HAGI — Fakultas MIPA Universitas Indonesia

14HAGI I Resonansi I 2007 I Edisi-5

Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI) bekerjasama dengan FMIPA-UI mengadakan seminar sehari untuk

guru-guru SMU se-Jakarta dengan judul ”Peranan Ilmu

Geofisika dalam Mitigasi Bencana Alam dan Identifikasi

Potensi Sumber Daya Alam” yang dilaksanakan di Ruang

Serbaguna FMIPA UI, Depok dari Pukul 08.00 WIB hingga Pukul

16.00 WIB pada tanggal 15 Agustus 2007 yang lalu. Jumlah peserta

yang hadir sebanyak 45 orang terdiri atas guru-guru SMA wilayah

Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Selatan dan Jakarta Utara serta

civitas akademika FMIPA-UI.

Kegiatan ini merupakan program Community Development HAGI

dalam rangka sosialisasi peranan ilmu geofisika kepada

masyarakat. Guru-guru SMA sebenarnya merupakan sasaran antara

saja, diharapkan dari mereka sosialisasi berlanjut kepada murid-

murid di sekolah masing-masing dan kemudian sampai kepada

masyarakat umum. Ini merupakan rangkaian kegiatan yang pernah

dilakukan HAGI sebelumnya di Universitas Andalas Padang-

Sumatra Barat, dan di Yogjakarta bekerjasama dengan program

studi Geofisika UGM dan Teknik Geofisika UPN. HAGI juga telah

mengadakan program serupa untuk kalangan mahasiwa dan instansi

terkait.

Acara dimulai dengan kata sambutan oleh Dr. Abdul Haris selaku

Ketua Panitia, sambutan Dr. Supriyatna mewakili Dekan FMIPA

UI, dan dilanjutkan sambutan dari Presiden HAGI Abdul Mutalib

Masdar. Tampil sebagai pembicara pada seminar sehari ini adalah

Dr. Ir. Yusuf S. Djajadihardja, MSc (BPPT), Ir. Elan Biantoro, MT

(BPMIGAS), Dr. Eng. Hamzah Latief, Dr. Hendra Grandis, Dra.

Atika Lubis, MS (ITB) dan bertindak sebagai moderator adalah

Muharram Jaya Panguriseng (Schlumberger).

Sesi pertama diawali presentasi Dr. Ir. Yusuf S. Djajadihardja MSc

yang menjelaskan “Mekanisme Gempa Bumi Tektonik“ dengan

bahasa yang popular. Teori tektonik lempeng dan plate-tectonic processes sebagai pemicu gempa tektonik dipaparkan dengan illus-

trasi yang sangat menarik pada sesi ini.

Sesi tanyajawab

Dilanjutkan dengan presentasi dari Dr. Eng. Hamzah Latief

yang mengajak peserta seminar untuk “Mengenal Ancaman

Bahaya Tsunami” dan langkah-langkah mitigasi sebelum dan

sesudah tsunami. Karakteristik tsunami, bagaimana terja-dinya

tsunami dan upaya perlindungan diri dari ancaman tsunami pun

dikupas tuntas. Berdasarkan pengalaman dan studi literatur

yang beliau lakukan disimpulkan beberapa tanda-tanda alami

sebelum datangnya tsunami, yaitu :

Gerakan tanah, timbul akibat adanya gempa.

Riakan air laut (Tsunami forerunners).

Penarikan / surutnya muka air laut (initial withdrawal of water).

Pembentukan dinding muka air di tengah laut (Tsunami bore).

Timbulnya suara abnormal, suara menderu.

Pengamatan melalui indera penciuman dan indera

perasa.

Seminar Sehari: Peranan Ilmu Geofisika

dalam Mitigasi Bencana Alam dan Identifi-

kasi Potensi Sumber Daya Alam

Schematic cross section illustrating plate-tectonic processes

Pembicara pada seminar sehari: Dr. Ir. Yusuf S. Djajadihardja, MSc,

Dr. Eng. Hamzah Latief , Dr. Hendra Grandis dan yang bertindak

sebagai moderator Ir. Muharram Jaya Panguriseng.

Page 15: 2006-2008  · PDF fileRekan-rekan anggota HAGI. B encana kebumian, khususnya gempa bumi, seolah tak henti-hentinya mendera negeri kita akhir-akhir ini, seperti gempa Bengkulu

Suasana seminar saat Dr. Eng. Hamzah Latief mempresentasikan papernya

berjudul “Mengenal Ancaman Bahaya Tsunami”.

>> University Relation: HAGI — Fakultas MIPA Universitas Indonesia

15HAGI I Resonansi I 2007 I Edisi-5

Dr. Hendra Grandis sebagai pembicara pada sesi kedua selanjutnya

memberi materi tentang pengenalan Geofisika sebagai salah satu

bagian dari Ilmu Kebumian dan perannya dalam pemahaman

fenomena alam, mitigasi bencana kebumian dan eksplorasi sumber

daya alam. Dr. Grandis menyampaikan bahwa geofisika adalah

aplikasi teori / konsep fisika untuk mempelajari bumi, khususnya

bagian bumi padat. Geofisika merupakan metoda tidak langsung /

indirect method untuk memperkirakan bagian dalam (interior)

bumi. Pada bagian akhir presentasinya, Dr. Grandis bahwa

“Geofisika merupakan salah satu alternatif pilihan studi di Pergu-

ruan Tinggi dan pilihan karir dengan prospek yang cukup baik di-

masa mendatang”.

Mengakhiri sesi kedua Ir. Elan Biantoro, MT tampil menjelaskan

“Aspek Teknis Kegiatan Eksplorasi dan Produksi MIGAS”. Konsep

eksplorasi minyak dan gas bumi: petroleum system, metoda explo-

rasi migas dan tahapan explorasi migas menjadi cakupan presentasi

beliau. Sesi pertama akhirnya ditutup tepat pukul 12.30 WIB, seki-

tar 30 menit akibat antusias peserta dalam mengajukan perta-nyaan-

pertanyaannya.

Sekitar jam 13.30 sesi ketiga dimulai, Dr. Eng. Hamzah Latief kem-

bali tampil mempresentasikan “Pentingnya Pendidikan Oseanografi

di Indonesia”. Dalam pemaparannya Dr. Anca mengatakan “70%

wilayah NKRI adalah laut dengan sejumlah 17.508 buah pulau dan

panjang garis pantai lebih dari 81.000 km, jadi sudah seharusnya

jika Pemerintah dan Rakyat Indonesia menjadikan laut sebagai ru-

ang hidup, hidup dari dan dengan laut”. Laut menyediakan sum-

ber-sumber yang dibutuhkan oleh NKRI untuk maju sebagai negara

maritim yang kuat, antara lain :

Non hayati : minyak dan gas bumi, mineral, pasir, garam

Hayati : ikan, crustacea, moluska, rumput laut, obat-

obatan, kosmetik dan sebagainya.

Energi : gradien suhu (OTEC), arus laut, gelombang

laut, pasang surut

Intangible : transfortasi dan parawisata

.

Penyerahan momento oleh Presiden HAGI (Abdul Mutalib Masdar)

kepada Dr. Supriyatna mewakili Ketua FMIPA-UI

Tampil sebagai pembicara terakhir Dra. Atika Lubis, MS men-

jelaskan “Meteorologi dan Potensi Sumber Daya Air”. Dalam

paparannya beliau menjelaskan mekanisme terbentuknya iklim,

siklus hidrologi (evaporasi, kondensasi, dan presipitasi), dan

fungsi atmosfer. “Atmosfer memiliki kemampuan menyerap,

menipiskan dan menghilangkan polutan, dan menjaga kesetim-

bangan air dimuka bumi”, papar Atika.

Setiap sesi presentasi ditutup dengan sesi tanyajawab lebih

kurang 15 menit. Pada sesi tanyajawab peserta sangat antusias

dan atraktif mengajukan pertanyaan. Pertanyaan yang diajukan

sangat orisinil bahkan beberapa pertanyaan terkesan “lugu”.

Sebagaimana pertanyaan dari salah seorang guru kimia salah

satu SMA di Jakarta, “Sebagaimana kita ketahui cadangan mi-

nyak dan gas bumi sangat terbatas, selain itu hasil pem-

bakarannya menimbulkan polusi, kenapa kita tidak konsentrasi

saja untuk memurnikan bahan bakar hydrogen yang bahan ba-

kunya, air, melimpah ruah?”. Peserta pun tergelak terbahak-

bahak, pembicara hanya bisa tersenyum simpul tanpa harus

menjawab pertanyaan tersebut. Singkong diragiin, tape deh ...

Pada akhir acara diisi dengan penjelasan tentang Himpunan

Ahli Geofisika (HAGI), seputar kegiatan HAGI dan tujuan

HAGI kedepan oleh presiden Abdul Mutalib Masdar.

Acara selesai sekitar jam 15.00 WIB dan ditutup oleh modera-

tor dengan harapan semoga acara ini dapat memberikan infor-

masi yang benar dan akurat kepada masyarakat bagaimana pe-

ranan ilmu geofisika dalam kehidupan sehari-hari, baik yang

berhubungan dengan mitigasi bencana alam maupun per-

anannya dalam pengembangan potensi sumber daya alam atau

kegiatan-kegiatan pembangunan lain di Indonesia. Semoga

program sederhana ini dapat bermanfaat dan berarti untuk

masyarakat banyak serta dapat membangun dan mendorong

kesadaran masyarakat akan pentingnya pemahaman terhadap

ilmu-ilmu kebumian secara tepat dan benar.

Salam HAGI

(Muharram J. Panguriseng & Nova Shinta Uly M)

Page 16: 2006-2008  · PDF fileRekan-rekan anggota HAGI. B encana kebumian, khususnya gempa bumi, seolah tak henti-hentinya mendera negeri kita akhir-akhir ini, seperti gempa Bengkulu

>> Special Event: Luncheon Talk HAGI

16HAGI I Resonansi I 2007 I Edisi-5

Luncheon talk Himpunan Ahli Geofisika Indonesia

(HAGI) kembali digelar untuk yang kelima kalinya

dalam kepengurusan 2006-2008. Tema yang diusung

kali ini adalah ”Unexpected Recent Earthquake in North Java

Region: Implication on Tectonics and Mantle Structures”

sebagai respon HAGI atas gempa bumi 9 Agustus 2007 di Laut

Jawa (UTC 5.97S 107.66E) dengan magnitude 7,5 pada

kedalaman 289,2 km (USGS).

Dengan mengambil tempat di Manhattan Hotel, Jakarta acara

ini dilaksanakan pada hari Kamis, 30 Agustus 2007, Pukul

11:30 - 13.45 WIB Lebih dari 50 peserta hadir dalam acara ini.

Turut hadir para sesepuh dan mantan Ketua HAGI, Dr. M.

Untung, Dr. Basuki Puspoputro dan Dr. Heri Harjono

meramaikan diskusi yang terpaksa berlanjut sampai Jam 13.45,

molor 45 menit mengingat antusias peserta dalam acara tanya

jawab. Wartawan berbagai media ikut diundang bahkan salah

satu kesimpulan luncheon talk bisa dibaca oleh masyarakat

pada Harian Kompas 31 Agustus 2007, hal 13 dengan judul

”Jawa Tengah Berbeda”.

Suasana Luncheon Talk HAGI. Para sesepuh dan mantan Ketua HAGI, Dr. M. Untung, Dr. Basuki Puspoputro, dan Dr. Heri Harjono berbaur den-

gan peserta lain menyimak dengan antusias presentasi Prof. Sri Widyantoro, PhD (Guru Besar Seismologi, ITB) berjudul “Gempa Bumi 9 Agustus

2007 di Laut Jawa dan Seismisitas di Sepanjang Pulau Jawa”.

Unexpected Recent Earthquake in North

Java Region : Implication on Tectonics and

Mantle Structures

Acara ini diselenggarakan sebagai salah satu program

Community Development HAGI yang akan terus dilanjutkan

secara periodik

dimasa-masa mendatang, baik dengan bahasa scientist ataupun

dengan bahasa populer yang dapat di pahami oleh masyarakat

umum. Sosialisasi fenomena geofisika dan kaitannya dengan

mitigasi bencana alam menjadi salah satu perhatian HAGI.

Pakar-pakar HAGI akan terus diminta untuk mengisi luncheon

talk ataupun seminar sehari dengan target sosialisasi tersebut.

Sebagai pembicara pada luncheon talk ini adalah Prof. Sri

Widyantoro, Ph.D (Guru Besar Seismologi, ITB), Dr. M.

Untung (Pakar Gaya Berat, sesepuh HAGI), dan Awang Harun

Satyana (Pakar Geologi, BPMIGAS), dan yang bertindak

sebagai moderator adalah Dr. Djedi S. Widarto (LIPI).

Prof. Sri Widyantoro, Ph.D dalam presentasinya menjelaskan

“Gempa Bumi 9 Agustus 2007 di Laut Jawa dan Seismisitas di

Sepanjang Pulau Jawa”. Dari relokasi data gempa yang disaji-

kan sepanjang tahun 1964—2005 terlihat bahwa sepanjang pan-

tura Pulau Jawa, dan Jawa Tengah pada khususnya “sepi” dari

gempa. Hal ini disebabkan karena zona benioff di sepanjang

Pulau Jawa menunjam sangat curam dan berbeda jika diband-

ingkan dengan penunjaman zona benioff sepanjang pantai barat

Pulau Sumatra. Model penunjaman zona benioff dan lokasi

epicentre gempa Laut Jawa 9 Agustus 2007 disajikan oleh Prof.

Page 17: 2006-2008  · PDF fileRekan-rekan anggota HAGI. B encana kebumian, khususnya gempa bumi, seolah tak henti-hentinya mendera negeri kita akhir-akhir ini, seperti gempa Bengkulu

>> Special Event: Luncheon Talk HAGI

17HAGI I Resonansi I 2007 I Edisi-5

Dr. M. Untung dalam presentasinya berjudul “Dapatkah

Gempabumi terjadi di asthenosper?” menjelaskan kemungkinan

hypocenter gempa terjadi di asthenosfer Laut Jawa namun meram-

bat sepanjang zona benioff ke Selatan sehingga getaran gempa

lebih terasa di Selatan Pulau Jawa.

Ilik dalam model tomografi seismik.

Tomografi hasil inversi non-linear (Widiyantoro, 2007)

Acara LT berakhir pada Pukul 13.45 WIB dengan kesim-

pulan bahwa data gaya berat dikombinasikan dengan

model tomografi seismisitas merupakan data yang ampuh

untuk menentukan secara regional sesar-sesar yang ber-

hubungan dengan daerah rawan gempa khususnya di Pulau

Jawa.

Salam HAGI

(Muharram J. Panguriseng)

Skema perambatan gempa Indramayu (Laut Jawa) ke Selatan (Pangandaran)

melalui zona benioff (Untung, 2007)

Tampil sebagai pembicara terakhir Harun Satyana dalam presen-

tasinya yang berjudul “Java: Slab Earthquakes and Reactivation

to faults and volcanoes at the overriding Plate” lebih focus untuk

meneliti mengapa ada velocity anomaly dan juga bouguer anomaly

disekitar Jawa Tengah dan kaitannya dengan posisi tektonik Jawa

Tengah. Menurut Satyana, ini menandakan bahwa Jawa Tengah

memang lain. Statement beliau inilah yang kemudian dimuat Har-

ian Kompas satu hari setelah acara luncheon talk. Jawa Tengah,

lanjut Setyana, diapit oleh dua sesar besar yaitu sesar Kebumen-

Muria berarah SW-NE yang menerus sampai sesar Meratus dan

Geologic implications of Central Jawa wrench segmentation

(Setyana, 2007)

sesar Cilacap—Pamanukan berarah SE-NW yang menerus

sampai sesar Lematang di Sumatra. Kedua sesar ini ketemu

di Laut Indonesia di Selatan Kebumen. Hal ini juga

menyebabkan batuan dasar (basement) terekpos di sekitar

Lok Ulo Karangsambung.

dalam model tomografi seismik.

(a) Model tomografi anomali kecepatan gelombang S (Widiyantoro,

2006) dan (b) anomali bouguer (Untung et. al., 1975) Pulau Jawa.

Page 18: 2006-2008  · PDF fileRekan-rekan anggota HAGI. B encana kebumian, khususnya gempa bumi, seolah tak henti-hentinya mendera negeri kita akhir-akhir ini, seperti gempa Bengkulu

18HAGI I Resonansi I 2007 I Edisi-5

>> Seminar Sehari HAGI-UNDIP

Pada tanggal 25 Agustus 2007, HAGI (Himpunan Ahli

Geofisika Indonesia) bekerjasama dengan AAPG Univer-

sitas Diponegoro (UNDIP) menggelar kursus sehari dengan tema:

“Subsurface Geology for oil and Gas Exploration”. Instruktur

pada seminar ini adalah Bob Wikan (Pertamina EP) dan Yosi

Hirosiadi (Pertamina EP).

Kursus ini bertujuan untuk menambah wawasan pengetahuan

dan pemahaman mahasiswa mengenai data logs dan seismik

hubungannya dengan interpretasi geologi bawah permukaan.

Seminar sehari ini dihadiri lebih kurang 30 orang mahasiswa

yang berasal dari Jurusan Geofisika dan Geologi UNDIP.

Diawali dengan kata sambutan dari Ketua Jurusan Geofisika Uni-

versitas Diponegoro, dan dilanjutkan sambutan dari Bob Wikan

Ph. D (VP Gov, Univ&Industry Relations HAGI)

Presentasi pada sesi pertama berjudul “ Intro and Basic Geologi-

cal Interpretation through Logs” oleh Bob Wikan (Pertamina EP)

dan dilanjutkan sesi kedua pemerian studi kasus “ Intergrasi data

Logs dan Seismik” oleh Yosi Hirosiadi (Pertamina EP). Pada sesi

kedua ini peserta sangat atraktif dalam menyelesaikan studi ka-

sus, sehingga waktu yang diberikan oleh panitian diulur hingga

15 menit.

Pada akhir acara, instruktur diwawancara oleh televisi lokal yaitu

Borobudur TV, dengan menanyakan beberapa pertanyaan men-

genai manfaat ilmu kebumian khususnya geologi.

Semoga kegiatan yang dilakukan HAGI yang bekerjasama den-

gan Univeritas Diponegoro dapat dilaksanakan ke universitas-

universitas lain yang ada di Indonesia khususnya jurusan FMIPA.

Salam HAGI,

(Nova Shinta Uly M)

Bpk. Bob Wikan Ph. D, Yosi Hirosiadi (instruktur) dan Nova shinta Uly

M (Tech. Assistant HAGI) bersama panitia dan peserta seminar sehari.

Penyerahan momento kepada kedua instruktur yaitu Bob Wikan dan

Yosi Hirosiadi

Peserta seminar sedang berdiskusi dengan instruktur Yosi Hirosiadi

Penjelasan oleh instruktur Bob Wikan

Seminar Sehari:

Subsurface Geology for oil and Gas

Exploration

Page 19: 2006-2008  · PDF fileRekan-rekan anggota HAGI. B encana kebumian, khususnya gempa bumi, seolah tak henti-hentinya mendera negeri kita akhir-akhir ini, seperti gempa Bengkulu

19HAGI I Resonansi I 2007 I Edisi-5

>> Georesearch HMGI-HAGI

Pada tanggal 11 September 2007, Himpunan Mahasiswa Geofisika

Indonesia (HMGI) mengadakan “Georesearch Student Paper Con-test 2007 (SPC)”, acara ini didukung penuh oleh HAGI (Himpunan

Ahli Geofisika Indonesia) bertempat di LPPT unit II UGM. Acara

dibuka oleh Presiden HAGI Bpk. Abdul Mutalib Masdar sekaligus

mengumumkan penerima beasiswa. Dewan juri pada acara ini yaitu:

Drs. Imam Suyanto M. Si (Dosen Geofisika UGM-Yogyakarta), DR.

Wahyudi MS (Dosen Geofisika UGM-Yogyakarta), Dra. Yatini M. Si

(Dosen Teknik Geofisika-UPN”V”-Yogya), Andreas Andi Waluyo

(Schlumberger) dan suatu kehormatan bagi panitia bahwa presiden

HAGI ikut serta sebagai juri tamu dari kalangan professional. Acara

dihadiri oleh para mahasiswa geofisika yang berasal dari beberapa uni-

versitas seperti UNDIP, UPN Veteran dan UGM. SPC ini menampilkan

7 pembicara yang sebelumnya terdaftar di panitia 9 orang, diman 2

orang mengundurkan diri yang berasal dari dari ITB dan UGM.

Pada kontes ini masing – masing mahasiswa diberikan waktu 15 menit

untuk mempresentasikan paper yang mereka buat. Setelah presentasi,

juri dan mahasiswa yang menghadiri acara ini diberikan kesempatan

untuk bertanya tentang paper yang sedang dipresentasikan. Jawaban-

jawaban yang diberikan oleh mahasiswa yang sedang presentasi

merupakan bahan penilaian kepada para juri. Acara ini berlangsung

hingga sore hari jam 17.00.

Diakhir acara diumumkan pemenang paper terbaik dengan memutuskan

ada 3 pemenang dari 7 paper yang sudah dipresentasikan yaitu :

Juara I: Feisal Dirgantara (UGM)

“The Existence of Mineral Gold Deposit Using Induced Polarization

Method at Muara Manderas, Jambi”

Juara II: Ronald (UGM)

“Pemodelan Top Basement dan Top Moho Daerah Yogyakarta dan

Sekitarnya Berdasarkan Waktu Tempuh Gelombang P Menggunakan

Sumber Gempa dari Arah Utara”

Juara III: Yose Rizal Trianto (UNDIP)

“Analisis Velocity Model Building Pada Pre Stack Depth Migration

Untuk Mencitrakan Struktur Bawah Permukaan Yang Sebenarnya”

Semoga acara ini dapat mendorong mahasiswa untuk lebih aktif

berdiskusi dalam ilmu kegeofisikaan.

Salam HAGI

Melvina

Salah satu juri memberi pertanyaan kepada peserta

Presentasi oleh peserta Georesearch

Georesearch Student Paper Contest

Suasana georesearch

Page 20: 2006-2008  · PDF fileRekan-rekan anggota HAGI. B encana kebumian, khususnya gempa bumi, seolah tak henti-hentinya mendera negeri kita akhir-akhir ini, seperti gempa Bengkulu

20 HAGI I Resonansi I 2007 I Edisi-5

HAGI-IAGI-IATMI CONFERENCE & EXHIBITION“Optimization of Mixed-Energy Resources for National Energy Security”

Bali-Indonesia, 13-16 November 2007

For Information : Email: [email protected]

http: www.jcb2007.com

HAGI SECRETARIAT GRAHA SIMATUPANG, Tower II B, 9th floor

Jl. Letjen. T. B. Simatupang Kav. 38, Jakarta 12540

Phone: +62. 21. 7829401, Fax: +62. 21. 7829401

Email: [email protected]