Pengertian Dan Tujuan Pemeliharaan

14
Pengertian Dan Tujuan Pemeliharaan. Pemeliharaan instalasi listrik adalah serangkaian tindakan atau proses kegiatan untuk mempertahankan kondisi dan meyakinkan bahwa peralatan dalam instalasi tersebut dapat berfungsi sebagaimana mestinya sehingga dapat dicegah terjadinya gangguan yang menyebabkan kerusakan. Tujuan pemeliharaan instalasi listrik adalah untuk menjamin kontinyunitas penyaluran tenaga listrik dan menjamin keandalan, antara lain : a. Untuk meningkatkan reliability, availability dan effiency. b. Untuk memperpanjang umur peralatan. c. Mengurangi resiko terjadinya kegagalan atau kerusakan peralatan. d. Meningkatkan Safety peralatan. e. Mengurangi lama waktu padam akibat sering gangguan. Faktor yang paling dominan dalam pemeliharaan instalasi listrik adalah pada sistem isolasi. Isolasi disini meliputi isolasi keras (padat) dan isolasi minyak (cair). Suatu peralatan akan sangat mahal bila isolasinya sangat bagus, dengan demikian isolasi merupakan bagian yang terpenting dan sangat menentukan umur dari peralatan. Untuk itu kita harus memperhatikan / memelihara sistem isolasi sebaik mungkin, baik terhadap isolasinya maupun penyebab kerusakan isolasi. Dalam pemeliharaan instalasi listrik kita membedakan antara pemeriksaan / monitoring (melihat, mencatat, meraba serta mendengar) dalam keadaan operasi dan memelihara (kalibrasi / pengujian, koreksi / resetting serta memperbaiki / membersihkan ) dalam keadaan padam. Pemeriksaan atau monitoring dapat dilaksanakan oleh operator atau petugas patrol setiap hari

Transcript of Pengertian Dan Tujuan Pemeliharaan

Page 1: Pengertian Dan Tujuan Pemeliharaan

Pengertian Dan Tujuan Pemeliharaan.

Pemeliharaan instalasi listrik adalah serangkaian tindakan atau proses kegiatan untuk

mempertahankan kondisi dan meyakinkan bahwa peralatan dalam instalasi tersebut dapat

berfungsi sebagaimana mestinya sehingga dapat dicegah terjadinya gangguan yang

menyebabkan kerusakan.

Tujuan pemeliharaan instalasi listrik adalah untuk menjamin kontinyunitas penyaluran tenaga

listrik dan menjamin keandalan, antara lain :

a. Untuk meningkatkan reliability, availability dan effiency.

b. Untuk memperpanjang umur peralatan.

c. Mengurangi resiko terjadinya kegagalan atau kerusakan peralatan.

d. Meningkatkan Safety peralatan.

e. Mengurangi lama waktu padam akibat sering gangguan.

Faktor yang paling dominan dalam pemeliharaan instalasi listrik adalah pada sistem isolasi.

Isolasi disini meliputi isolasi keras (padat) dan isolasi minyak (cair). Suatu peralatan akan

sangat mahal bila isolasinya sangat bagus, dengan demikian isolasi merupakan bagian yang

terpenting dan sangat menentukan umur dari peralatan. Untuk itu kita harus memperhatikan /

memelihara sistem isolasi sebaik mungkin, baik terhadap isolasinya maupun penyebab

kerusakan isolasi.

Dalam pemeliharaan instalasi listrik kita membedakan antara pemeriksaan / monitoring

(melihat, mencatat, meraba serta mendengar) dalam keadaan operasi dan memelihara

(kalibrasi / pengujian, koreksi / resetting serta memperbaiki / membersihkan ) dalam keadaan

padam. Pemeriksaan atau monitoring dapat dilaksanakan oleh operator atau petugas patrol

setiap hari dengan sistem check list atau catatan saja. Sedangkan pemeliharaan harus

dilaksanakan oleh regu pemeliharaan.

1.2. Jenis-Jenis Pemeliharaan.

Jenis–jenis pemeliharaan peralatan adalah sebagai berikut :

Predictive Maintenance (Conditional Maintenance) adalah pemeliharaan yang dilakukan

dengan cara memprediksi kondisi suatu peralatan listrik, apakah dan kapan kemungkinannya

peralatan listrik tersebut menuju kegagalan. Dengan memprediksi kondisi tersebut dapat

diketahui gejala kerusakan secara dini. Cara yang biasa dipakai adalah memonitor kondisi

secara online baik pada saat peralatan beroperasi atau tidak beroperasi. Untuk ini diperlukan

peralatan dan personil khusus untuk analisa. Pemeliharaan ini disebut juga pemeliharaan

berdasarkan kondisi (Condition Base Maintenance ).

Page 2: Pengertian Dan Tujuan Pemeliharaan

Preventive Maintenance (Time Base Maintenance) adalah kegiatan pemeliharaan yang

dilaksanakan untuk mencegah terjadinya kerusakan peralatan secara tiba-tiba dan untuk

mempertahankan unjuk kerja peralatan yang optimum sesuai umur teknisnya. Kegiatan ini

dilaksanakan secara berkala dengan berpedoman kepada : Instruction Manual dari pabrik,

standar-standar yang ada ( IEC, CIGRE, dll ) dan pengalaman operasi di lapangan.

Pemeliharaan ini disebut juga dengan pemeliharaan berdasarkan waktu ( Time Base

Maintenance ).

Corrective Maintenance adalah pemeliharaan yang dilakukan dengan berencana pada

waktu-waktu tertentu ketika peralatan listrik mengalami kelainan atau unjuk kerja rendah

pada saat menjalankan fungsinya dengan tujuan untuk mengembalikan pada kondisi semula

disertai perbaikan dan penyempurnaan instalasi. Pemeliharaan ini disebut juga Corrective

Maintenance, yang bisa berupa Trouble Shooting atau penggantian part/bagian yang rusak

atau kurang berfungsi yang dilaksanakan dengan terencana.

Breakdown Maintenance (pemeliharaan darurat) adalah pemeliharaan yang dilakukan

setelah terjadi kerusakan mendadak yang waktunya tidak tertentu dan sifatnya darurat.

Pelaksanaan pemeliharaan peralatan dapat dibagi 2 macam :

1. Pemeliharaan yang berupa monitoring dan dilakukan oleh petugas operator atau petugas

patroli bagi Gardu Induk yang tidak dijaga (GITO – Gardu Induk Tanpa Operator).

2. Pemeliharaan yang berupa pembersihan dan pengukuran yang dilakukan oleh petugas

pemeliharaan.

Apabila pemeliharaan tidak dilaksanakan kemudian peralatan menjadi rusak atau terjadi

gangguan Misalnya busbar akan berkarat, atau solefuse akan terbakar tanpa diketahui.

Gambar 1. Busbar yang berkarat

Pemeliharaan Peralatan

Page 3: Pengertian Dan Tujuan Pemeliharaan

Program Pemeliharaan Transformator Tegangan / Arus

Pemeliharaan Trafo Distribusi

1. Pemeliharaan transformator yang berupa monitoring dan dilakukan

setiap minggu (Jadwal Mingguan).

Tabel 4.1(a). Jadwal Mingguan Pelaksanaan Pemeliharaan Trafo Distribusi

Page 4: Pengertian Dan Tujuan Pemeliharaan

2. Pemeliharaan transformator yang berupa monitoring dan dilakukan

setiap bulan.

Tabel 4.1(b). Jadwal Bulanan Pelaksanaan Pemeliharaan Trafo Distribusi

Page 5: Pengertian Dan Tujuan Pemeliharaan

3. Pemeliharaan transformator yang berupa pemeriksaan, pengukuran dan pengujian dan

dilakukan oleh petugas Pemeliharaan setiap tahun.

Tabel 4.1(c). Jadwal Tahunan Pelaksanaan Pemeliharaan Trafo Distribusi

Page 6: Pengertian Dan Tujuan Pemeliharaan
Page 7: Pengertian Dan Tujuan Pemeliharaan
Page 8: Pengertian Dan Tujuan Pemeliharaan

Pemeriksaan Visual

Pemeriksaan visual adalah pemeriksaan konstruksi dari pada trafo, yang mencakup :

_ Pencatatan papan nama

_ Tangki dan radiator

_ Panel Trafo

_ Pentanahan

_ Termometer

_ Pengunci terhadap pondasi

_ Isolator / bushing

Berikut ini contoh pemeliharaan trafo arus setiap tahunnya :

Bay : Pandean Lamper I

Merk : MITSUBISHI

Ratio : 600 / 1A

Lokasi : GI 150 kV

Srondol Type : PC – 14S

No. Serie : Fasa R : 309406

Page 9: Pengertian Dan Tujuan Pemeliharaan

Fasa S : 310086

Fasa T : 310085

Hasil ukur tahanan isolasi

Sedangkan perbandingan menurut teori yaitu :

_ Antara lilitan primer – ground R ≥ 25000 M_ dengan range alat ukur ≥ 5000 V

_ Antara lilitan Sekunder – ground R ≥ 500 M_ dengan range alat ukur 1000 V

_ Antara lilitan primer – sekunder R ≥ 500 M_ dengan range alat ukur 1000 V

_ Antara lilitan sekunder – sekunder R ≥ 500 M_ dengan range alat ukur 500 V

Dari hasil diatas dapat disimpulkan bahwa transformator arus masih layak untuk digunakan

dikarenakan trafo arus masih dalam keadaan baik

Hasil ukur tahanan pentanahan

Standart yang baik untuk pentanahan yaitu ≤ 5 Ohm. Dari data diatas dapat disimpulkan

Page 10: Pengertian Dan Tujuan Pemeliharaan

bahwa pentanahan pada transformator arus masih baik.

Berikut salah satu contoh jadwal perawatan pada transformator tegangan setiap tahunnya:

Lokasi : Matahari Dept. Store

Class : 0,5 No. Seri: R : 93-58736

Burden : 20000/5 A S : 93- 58739

Ratio : 20000/100V T : 93-58743

Merk : Merin Gerin Type : RTM 6

4.4.2 Pemeliharaan Pemutus Tenaga (PMT)

Pemeliharaan pemutus tenaga dapat dilakukan dengan cara pembersihan secara berkala.

Untuk mengetahui keserempakan dari kontaktornya dapat dilakukan dengan menggunakan

breaker analizer. Yaitu suatu alat yang digunakan mengukur waktu pembukaan atau

penutupan kontak ketiga fasa alat hubung.

Page 11: Pengertian Dan Tujuan Pemeliharaan

Gambar 2. Breaker analyzer

Prinsip kerja breaker analizer adalah dengan menginjekkan arus yang besar pada kontaktor

PMT. Sehingga didapat suatu nilai tahanan kontaktor dan tahanan isolasi yang diijinkan.

Berikut salah satu contoh hasil pemeliharaan pemutus tenaga (PMT) 20kV Konsumen besar :

HASIL PEMELIHARAAN PEMUTUS TENAGA (PMT) 20 KV KONSUMEN BESAR

Lokasi : Matahari Dept. Store Rated voltage : 24 kV

Merk : Merin Gerin Rated Current : 400 A

Type : FB 4 Breaking Cap. : 18 kA

No. Seri : B44 401 041

Page 12: Pengertian Dan Tujuan Pemeliharaan

4.4.3 Pemeliharaan Relay

Karakteristik Waktu Kerja Rele Arus Lebih (OCR)

a). Rele arus lebih seketika (moment). Rele arus lebih dengan karakteristik waktu kerja

seketika (moment) ialah jika jangka waktu rele mulai saat rele arusnya pick up (kerja) sampai

selesainya kerja rele sangat singkat (20-100 ms), yaitu tanpa penundaan waktu.

b). Rele arus lebih dengan karakteristik waktu tertentu (Definite time). Rele arus lebih dengan

karakteristik waktu tertentu ialah jika jangka waktu mulai rele arus pick up sampai selesainya

kerja rele diperpanjang dengan nilai tertentu dan tidak tergantung dari besarnya arus yang

menggerakan.

c). Rele arus lebih dengan karakteristik waktu terbalik (Inverse time). Rele dangan

karakteristik waktu terbalik adalah jika jangka waktu mulai rele arus pick up sampai

selesainya kerja diperpanjang dengan besarnya nilai yang berbanding terbalik dengan arus

yang menggerakkan.