MATERI INTI 3 PENGOBATAN PASIEN TB Efek samping obat TB 8. Pemantauan kemajuan Pengobatan 9. ......

29
MATERI INTI 3 PENGOBATAN PASIEN TB KEGIATAN BELAJAR 1-6

Transcript of MATERI INTI 3 PENGOBATAN PASIEN TB Efek samping obat TB 8. Pemantauan kemajuan Pengobatan 9. ......

Page 1: MATERI INTI 3 PENGOBATAN PASIEN TB Efek samping obat TB 8. Pemantauan kemajuan Pengobatan 9. ... makan Keterangan: Apabila OAT lepas diberikan dalam bentuk puyer, ...

MATERI INTI 3

PENGOBATAN PASIEN TB

KEGIATAN BELAJAR 1-6

Page 2: MATERI INTI 3 PENGOBATAN PASIEN TB Efek samping obat TB 8. Pemantauan kemajuan Pengobatan 9. ... makan Keterangan: Apabila OAT lepas diberikan dalam bentuk puyer, ...

DAFTAR ISI

Kegiatan Belajar 1 : TUJUAN dan PRINSIP PENGOBATAN

Kegiatan Belajar 2 : PADUAN OBAT ANTI TUBERKULOSIS (OAT)

Kegiatan Belajar 3 : PENGOBATAN TB PADA PASIEN DEWASA

Kegiatan Belajar 4 : PENGOBATAN TB PADA PASIEN ANAK

Kegiatan Belajar 5 : PENGOBATAN TB PADA PASIEN DENGAN KEADAAN

KHUSUS

Kegiatan Belajar 6 : PENETAPAN PMO DAN TEMPAT PENGOBATAN

Tentang Modul Ini

Modul ini merupakan kelanjutan modul Penemuan pasien TB. Setelah pasien ditemukan adalah kewajiban Dokter Praktik Mandiri (DPM) menjamin bahwa pasien TB diobati dengan baik dan benar, sesuai standar ISTC (International Standard for Tuberculosis Care), Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran (PNPK) dan Buku Pedoman Nasional Pengendalian TB edisi terkini. Pada modul ini ada 12 topik materi yang akan dibahas yaitu: tujuan dan prinsip pengobatan pasien TB, paduan Obat Anti Tuberkulosis (OAT), Pengobatan TB pada pasien dewasa dan pasien anak, penetapan PMO dan tempat pengobatan, Efek samping OAT, Tata Laksana Pasien Berobat Tidak Teratur, pemantauan kemajuan pengobatan, penetapan hasil akhir pengobatan, logistik TB dan pengisian form TB.01 dan TB.02 Tujuan Pembelajaran Umum: Setelah menyelesaikan materi, peserta mampu memahami cara melakukan Pengobatan Pasien TB dengan benar Tujuan Pembelajaran Khusus: Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu menjelaskan:

1. Tujuan dan Prinsip Pengobatan pasien TB 2. Paduan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) 3. Pengobatan TB pada pasien dewasa 4. Pengobatan TB pada pasien anak 5. Pengobatan TB pada pasien dengan keadaan khusus (12 jenis pasien) 6. Penetapan PMO dan tempat pengobatan 7. Tatalaksana Efek samping obat TB 8. Pemantauan kemajuan Pengobatan 9. Pemantauan Tata Laksana Pasien Berobat Tidak Teratur

10. Penetapan Hasil akhir pengobatan 11. Logistik TB 12. Cara mengisi format TB.01 dan format TB.02

Page 3: MATERI INTI 3 PENGOBATAN PASIEN TB Efek samping obat TB 8. Pemantauan kemajuan Pengobatan 9. ... makan Keterangan: Apabila OAT lepas diberikan dalam bentuk puyer, ...

KEGIATAN BELAJAR 1 TUJUAN DAN PRINSIP PENGOBATAN PASIEN TB

POKOK MATERI

1. Tujuan pengobatan pasien TB 2. Prinsip pengobatan pasien TB

URAIAN MATERI

Setelah memahami tujuan pengobatan pasien TB, sebelum mengobati pasien TB kita perlu memahami PRINSIP PENGOBATAN PASIEN TB:

Page 4: MATERI INTI 3 PENGOBATAN PASIEN TB Efek samping obat TB 8. Pemantauan kemajuan Pengobatan 9. ... makan Keterangan: Apabila OAT lepas diberikan dalam bentuk puyer, ...

Pada prinsip pengobatan pasien TB dikatakan bahwa pengobatan pasien TB terdiri atas 2 tahap yaitu tahap awal dan tahap lanjutan, berikut adalah penjelasan tentang tahap dan tahap lanjutan pengobatan asien TB tersebut

SEKARANG SAYA TAHU:

Page 5: MATERI INTI 3 PENGOBATAN PASIEN TB Efek samping obat TB 8. Pemantauan kemajuan Pengobatan 9. ... makan Keterangan: Apabila OAT lepas diberikan dalam bentuk puyer, ...

KEGIATAN BELAJAR 2 PADUAN OBAT ANTI TUBERKULOSIS (OAT)

Tujuan Umum

Peserta mampu memahami tentang Obat Anti Tuberkulosis (OAT) dalam setiap

tahapan pengobatan TB

Tujuan Khusus

Peserta mampu menjelaskan:

1. Definisi OAT

2. Jenis dan kisaran dosis OAT yang digunakan di Indonesia

3. Paduan OAT, peruntukkan, cara meminum dan cara kerja OAT dalam setiap

tahapan pengobatan TB

Pokok Materi

1. Definisi OAT

2. Jenis dan Kisaran dosis OAT yang digunakan di Indonesia

3. Paduan OAT, peruntukkan, cara meminum dan cara kerja OAT dalam setiap

tahapan pengobatan TB

Uraian Materi

1. Definisi Obat Anti Tuberkulosis (OAT)

Obat Anti Tuberkulosis ( OAT ) adalah komponen terpenting dalam

pengobatan TB, yang merupakan salah satu upaya paling efisien untuk

mencegah penyebaran lebih lanjut dari kuman TB

OAT dapat dikalsifikasikan berdasarkan jenis, paduan, kemasan,

sifat, dan efek samping, sebagaimana yang terlihat pada gambar-

gambar berikut:

Page 6: MATERI INTI 3 PENGOBATAN PASIEN TB Efek samping obat TB 8. Pemantauan kemajuan Pengobatan 9. ... makan Keterangan: Apabila OAT lepas diberikan dalam bentuk puyer, ...

OAT lini pertama terdiri dari empat macam obat yang merupakan pengobatan utama dan mendasar bagi pasien TB, diperuntukkan bagi pasien TB yang belum pernah mendapat pengobatan TB sebelumnya. OAT lini kedua merupakan OAT yang diberikan pada pasien TB yang sudah resistan terhadap OAT lini pertama (pasien TB Resistan Obat).

Page 7: MATERI INTI 3 PENGOBATAN PASIEN TB Efek samping obat TB 8. Pemantauan kemajuan Pengobatan 9. ... makan Keterangan: Apabila OAT lepas diberikan dalam bentuk puyer, ...

Setelah mengetahui jenis OAT lini pertama dan lini kedua, cara kerja

serta efek sampingnya, maka kita akan mempelajari Paduan OAT dan

peruntukkannya.

Page 8: MATERI INTI 3 PENGOBATAN PASIEN TB Efek samping obat TB 8. Pemantauan kemajuan Pengobatan 9. ... makan Keterangan: Apabila OAT lepas diberikan dalam bentuk puyer, ...

Paduan OAT yang digunakan di Indonesia ditetapkan mengacu pada rekomendasi WHO dan International Standard for Tuberculosis Care/ISTC. Paduan OAT terdiri dari OAT Kategori 1 dan Kategori 2, Kategori Anak dan

Kategori Pengobatan untuk Pasien TB Resistan Obat

Page 9: MATERI INTI 3 PENGOBATAN PASIEN TB Efek samping obat TB 8. Pemantauan kemajuan Pengobatan 9. ... makan Keterangan: Apabila OAT lepas diberikan dalam bentuk puyer, ...

Paduan OAT yang digunakan di Indonesia dikemas dalam bentuk Kombinasi Dosis Tetap (KDT)/Fixed Dose Combination (FDC) dan dalam bentuk obat lepas (Kombipak)

Page 10: MATERI INTI 3 PENGOBATAN PASIEN TB Efek samping obat TB 8. Pemantauan kemajuan Pengobatan 9. ... makan Keterangan: Apabila OAT lepas diberikan dalam bentuk puyer, ...

SEKARANG SAYA TAHU:

Page 11: MATERI INTI 3 PENGOBATAN PASIEN TB Efek samping obat TB 8. Pemantauan kemajuan Pengobatan 9. ... makan Keterangan: Apabila OAT lepas diberikan dalam bentuk puyer, ...

Kegiatan Belajar 3

PENGOBATAN TB PADA PASIEN DEWASA

Tujuan Umum

Peserta dapat memahami pengobatan TB pada pasien TB dewasa

Tujuan Khusus

Peserta dapat menjelaskan:

Paduan OAT pasien TB dewasa

Dosis OAT bagi pasien TB dewasa

Pokok Materi

Materi yang akan dibahas pada kegiatan belajar ini adalah paduan dan dosis OAT

bagi pasien TB dewasa

Uraian Materi

Seperti telah disampaikan pada materi sebelumnya, paduan pengobatan TB terdiri

dari Kategori-1 dan Kategori-2 dengan kemasan KDT dan Kombipak. Tabel berikut

memperlihatkan kisaran dosis pengobatan TB untuk tiap jenis OAT, sesuai kisaran

dosis dengan pengelompokan Berat Badan pasien TB, baik untuk KDT maupun

kombipak.

Kisaran dosis OAT lini pertama bagi pasien dewasa

OAT

Dosis

Harian 3 x / minggu

Kisaran dosis

(mg/kg BB)

Maksimum

(mg)

Kisaran dosis

( mg/kg BB )

Maksimun/

hari (mg)

Isoniazid 5 ( 4 – 6 ) 300 10 ( 8 – 12 ) 900

Rifampisin 10 ( 8 – 12 ) 600 10 ( 8 – 12 ) 600

Pirazinamid 25 ( 20 – 30 ) - 35 ( 30 – 40 ) -

Etambutol 15 ( 15 – 20 ) - 30 ( 25 – 35 ) -

Streptomisin 15 ( 12 – 18 ) - 15 ( 12 – 18 ) 1000

Dosis paduan OAT KDT untuk Kategori 1 2(HRZE) / 4(HR)3

Berat

Badan

Tahap Intensif

tiap hari selama 56 hari

RHZE (150/75/400/275)

Tahap Lanjutan

3 kali seminggu selama

16 minggu

RH (150/150)

30 – 37 kg 2 tablet 4KDT 2 tablet 2KDT

38 – 54 kg 3 tablet 4KDT 3 tablet 2KDT

55 – 70 kg 4 tablet 4KDT 4 tablet 2KDT

≥ 71 kg 5 tablet 4KDT 5 tablet 2 KDT

Page 12: MATERI INTI 3 PENGOBATAN PASIEN TB Efek samping obat TB 8. Pemantauan kemajuan Pengobatan 9. ... makan Keterangan: Apabila OAT lepas diberikan dalam bentuk puyer, ...

Dosis paduan OAT Kombipak untuk Kategori 1 (2HRZE/4H3R3)

Tahap Pengo batan

Lama Pengo batan

Dosis per hari / kali Jumlah

hari/kali

menelan

obat

Tablet Isonia sid @ 300 mg

Kaplet Rifam

pisin @ 450 mg

Tablet Pirazinamid @ 500

mg

Tablet Etam

butol @ 250 mg

Intensif 2 Bulan 1 1 3 3 56

Lanjutan 4 Bulan 2 1 - - 48

Dosis paduan OAT KDT untuk Kategori 2 - 2(HRZE)S / (HRZE) / 5(HR)3E3

Berat

Badan

Tahap Intensif

tiap hari

RHZE (150/75/400/275) + S

Tahap Lanjutan 3 kali seminggu

RH (150/150) + E(400)

Selama 56 hari Selama 28

hari selama 20 minggu

30-37 kg

2 tab 4KDT + 500 mg Streptomisin inj.

2 tab 4KDT

2 tab 2KDT + 2 tab Etambutol

38-54 kg

3 tab 4KDT + 750 mg Streptomisin inj.

3 tab 4KDT

3 tab 2KDT + 3 tab Etambutol

55-70 kg

4 tab 4KDT + 1000 mg Streptomisin

inj.

4 tab 4KDT

4 tab 2KDT + 4 tab Etambutol

≥71 kg 5 tab 4KDT + 1000mg Streptomisin inj.

5 tab 4KDT

5 tab 2KDT + 5 tab Etambutol

Catatan:

Untuk pasien yang berumur >60 tahun tidak mungkin bisa diberikan Streptomycin dengan dosis >500 – 750 mg/hari. Beberapa buku rujukan menganjurkan penurunan dosis menjadi 10 mg/kg/BB/hari. Pada pasien dengan berat badan < 50 kg mungkin juga tidak dapat diberikan dosis diatas 500 – 750 mg/hari.

Untuk perempuan hamil lihat pengobatan TB pada keadaan khusus.

Cara melarutkan streptomisin vial 1 gram yaitu dengan menambahkan aquabidest sebanyak 3,7ml sehingga menjadi 4ml. (1ml = 250mg).

Jumlah hari menelan obat dalam 1 bulan adalah 28 hari, sehingga untuk tahap awal 2 bulan = 2 X 28 hari (dosis harian) = 56 hari (=56 dosis harian)

Untuk tahap lanjutan, pasien TB menelan obat 3 kali seminggu, sehingga untuk 1 bulan jumlah hari menelan obat adalah 3 kali X 4 minggu= 12 hari menelan obat (= 12 dosis harian), sehingga pada tahap lanjutan Kategori-2 jumlah dosis harian yang harus diminum adalah 5 bulan X 3 kali/mg X 4 minggu= 60 hari menelan obat (=60 dosis harian)

Page 13: MATERI INTI 3 PENGOBATAN PASIEN TB Efek samping obat TB 8. Pemantauan kemajuan Pengobatan 9. ... makan Keterangan: Apabila OAT lepas diberikan dalam bentuk puyer, ...

Dosis paduan OAT Kombipak untuk Kategori 2

2HRZES/HRZE/5H3R3E3

Tahap

Peng-

obatan

Lama

Peng-

obatan

Tablet

Isoniasid

@ 300

mg

Kaplet

Rifampis

in @ 450

mg

Tablet

Pirazina

mid @

500 mg

Etambutol

Streptom

isin

injeksi

Jum

lah

hari/

kali

mene

lan

obat

Tab

let @

250

mg

Tab

let @

400

mg

Tahap

Inten sif

(dosis

harian)

2 bln

1 bln

1

1

1

1

3

3

3

3

-

-

0,75 gr

-

56

28

Tahap

Lanju tan

(dosis 3x

se mggu)

5 bln 2 1 - 1 2 - 60

Catatan:

Ingat pemberian dosis Streptomycin untuk pasien berumur >60 tahun Berat badan pasien ditimbang setiap bulan dan dosis pengobatan harus disesuaikan apabila terjadi perubahan berat badan.

Penggunaan OAT lini kedua misalnya golongan aminoglikosida (contoh kanamisin) dan golongan kuinolon tidak dianjurkan diberikan kepada pasien baru tanpa indikasi yang jelas karena potensi obat tersebut jauh lebih rendah daripada OAT lini pertama. Disamping itu dapat juga meningkatkan risiko terjadinya resistensi pada OAT lini kedua. OAT lini kedua disediakan di Faskes yang telah ditunjuk guna memberikan

pelayanan pengobatan bagi pasien TB yang Resistan Obat

SEKARANG SAYA TAHU: 1. Paduan pengobatan TB yang terdiri dari Kategori-1 dan Kategori-2 dengan

kemasan KDT dan Kombipak.

2. Kisaran dosis pengobatan TB untuk tiap jenis OAT sesuai pengelompokan Berat

Badan pasien TB, baik untuk KDT maupun kombipak.

Page 14: MATERI INTI 3 PENGOBATAN PASIEN TB Efek samping obat TB 8. Pemantauan kemajuan Pengobatan 9. ... makan Keterangan: Apabila OAT lepas diberikan dalam bentuk puyer, ...

Kegiatan Belajar 4

PENGOBATAN TB PADA PASIEN ANAK

Tujuan Umum

Peserta dapat memahami pengobatan TB pada pasien anak

Pokok Materi

1. Tatalaksana medikamentosa TB Anak

2. Prinsip pengobatan TB pada pasien Anak

3. Paduan OAT TB Anak, dosis dan efek samping

4. Paduan OAT TB Anak dan peruntukkannya

5. Tahapan pengobatan, jenis dan lama pengobatan pada pasien TB Anak

6. Pengobatan ulang pada pasien TB Anak

Uraian Materi

Pengobatan TB pada anak

1. Tatalaksana medikamentosa TB Anak

Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam tatalaksana TB Anak adalah:

a. Obat TB diberikan dalam paduan obat tidak boleh diberikan sebagai monoterapi.

b. Pemberian gizi yang adekuat. c. Mencari penyakit penyerta, jika ada, harus di tatalaksana secara bersamaan.

Tatalaksana medikamentosa TB Anak terdiri dari terapi (pengobatan) dan profilaksis (pencegahan).

Page 15: MATERI INTI 3 PENGOBATAN PASIEN TB Efek samping obat TB 8. Pemantauan kemajuan Pengobatan 9. ... makan Keterangan: Apabila OAT lepas diberikan dalam bentuk puyer, ...

Terapi TB diberikan pada anak yang sakit TB, sedangkan profilaksis TB diberikan pada anak yang kontak TB (profilaksis primer) atau anak yang terinfeksi TB tanpa sakit TB (profilaksis sekunder).

2. Prinsip pengobatan TB pada pasien Anak

Yang harus diperhatikan dan dipatuhi dalam melakukan pengobatan TB pada anak adalah:

Page 16: MATERI INTI 3 PENGOBATAN PASIEN TB Efek samping obat TB 8. Pemantauan kemajuan Pengobatan 9. ... makan Keterangan: Apabila OAT lepas diberikan dalam bentuk puyer, ...

3. Paduan OAT TB Anak, dosis dan efek samping

Paduan OAT untuk anak yang digunakan oleh Program Nasional Pengendalian Tuberkulosis di Indonesia adalah: OAT paket Kombinasi Dosis Tetap (OAT-KDT).

Kategori Anak dengan 3 macam obat: 2 (HRZ)/4 (HR) Dosis disesuaikan dengan berat badan pasien. Paket KDT untuk tahap awal, yaitu Rifampisin (R) 75mg, INH (H) 50 mg,

dan Pirazinamid (Z) 150 mg

Paket KDT untuk tahap lanjutan, yaitu R 75 mg dan H 50 mg dalam satu paket. Dosis yang dianjurkan dapat dilihat pada tabel berikut.

Paduan ini dikemas dalam satu paket untuk satu pasien untuk satu masa pengobatan.

OAT kombipak digunakan dalam pengobatan pasien yang mengalami efek

samping OAT KDT.

Dosis paket Kombinasi Dosis Tetap (KDT) OAT TB Anak

Berat badan

(kg)

2 bulan

RHZ (75/50/150)

4 bulan

RH (75/50)

5-7 1 tablet 1 tablet

8-12 2 tablet 2 tablet

13-17 3 tablet 3 tablet

18-23 4 tablet 4 tablet

24-30 5 tablet 5 tablet

Page 17: MATERI INTI 3 PENGOBATAN PASIEN TB Efek samping obat TB 8. Pemantauan kemajuan Pengobatan 9. ... makan Keterangan: Apabila OAT lepas diberikan dalam bentuk puyer, ...

Catatan:

Anak dengan BB >30 kg diberikan 6 tablet atau menggunakan KDT

dewasa

Bayi di bawah 5 kg pemberian OAT secara terpisah, tidak dalam bentuk

kombinasi dosis tetap, dan sebaiknya dirujuk ke RS rujukan

Apabila ada kenaikan BB maka dosis/jumlah tablet yang diberikan,

menyesuaikan berat badan saat itu

Untuk anak obesitas, dosis KDT menggunakan Berat Badan ideal (sesuai

umur). Tabel Berat Badan berdasarkan umur dapat dilihat di lampiran

OAT KDT harus diberikan secara utuh (tidak boleh dibelah, dan tidak boleh

digerus)

Obat dapat diberikan dengan cara ditelan utuh, dikunyah/dikulum

(chewable), atau dimasukkan air dalam sendok (dispersable).

Obat diberikan pada saat perut kosong, atau paling cepat 1 jam setelah

makan

Keterangan:

Apabila OAT lepas diberikan dalam bentuk puyer, maka semua obat tidak

boleh digerus bersama dan dicampur dalam satu puyer

Page 18: MATERI INTI 3 PENGOBATAN PASIEN TB Efek samping obat TB 8. Pemantauan kemajuan Pengobatan 9. ... makan Keterangan: Apabila OAT lepas diberikan dalam bentuk puyer, ...

4. Paduan OAT TB Anak dan peruntukkannya

Peruntukan Paduan OAT Kategori Anak sesuai tahapan pengobatan

dan lama pengobatan

Peruntukan

(Jenis Penyakit) Tahap intensif

Tahap

lanjutan Prednison Lama

TB Ringan

2HRZ 4HR

-

6 bulan Efusi pleura TB 2 minggu dosis penuh -

kemudian tappering off

TB BTA pos 2HRZE 4HR -

TB paru dengan

tanda-tanda

kerusakan luas:

2HRZ+E atau S

7-10HR

4 mgg dosis penuh-

kemudian tappering off

9-12

bulan b. TB milier

c. TB +

destroyed

lung

Meningitis TB

10HR

4 mgg dosis penuh-

kemudian tappering off

12 bulan Peritonitis TB

2 mgg dosis penuh-

kemudian tappering off

Perikarditis TB 2 mgg dosis penuh-

kemudian tappering off

Skeletal TB -

5. Tahapan pengobatan, jenis dan lama pengobatan pada pasien TB Anak

Berbeda dengan pengobatan pada pasien TB dewasa, baik pada tahap awal maupun tahap lanjutan pengobatan pasien TB anak diberikan setiap hari. Jenis obat yang digunakan pada tiap tahapan dan lamanya pengobatan sudah dipelajari pada materi sebelumnya.

a. Tahap Awal, selama 2 bulan pertama. Pada tahap intensif, diberikan minimal

3 macam obat, tergantung hasil pemeriksaan bakteriologis dan berat ringannya penyakit.

b. Tahap Lanjutan, selama 4-10 bulan selanjutnya, tergantung hasil pemeriksaan bakteriologis dan berat ringannya penyakit.

Catatan: Selama tahap intensif dan lanjutan, OAT pada anak diberikan setiap hari untuk mengurangi ketidak teraturan minum obat yang lebih sering terjadi jika obat tidak diminum setiap hari.

Page 19: MATERI INTI 3 PENGOBATAN PASIEN TB Efek samping obat TB 8. Pemantauan kemajuan Pengobatan 9. ... makan Keterangan: Apabila OAT lepas diberikan dalam bentuk puyer, ...

6. Pengobatan ulang TB pada Anak

a. Anak yang pernah mendapat pengobatan TB, apabila datang kembali dengan

keluhan gejala TB, perlu dievaluasi apakah anak tersebut benar-benar

menderita TB.

b. Evaluasi dapat dilakukan dengan cara pemeriksaan dahak atau sistem

skoring.

c. Evaluasi dengan sistem skoring harus lebih cermat dan dilakukan di fasilitas

rujukan.

d. Apabila hasil pemeriksaan dahak menunjukkan hasil positif, maka anak

diklasifikasikan sebagai kasus Kambuh.

SEKARANG SAYA TAHU 1. Tatalaksana medikamentosa TB Anak: terpi (pengobatan) dan profilaksis

2. Prinsip pengobatan TB pada pasien Anak adalah:

a. OAT diberikan dalam bentuk kombinasi minimal 3 macam obat

b. Waktu pengobatan TB anak 6-12 bulan.

c. Pengobatan TB pada anak dibagi dalam 2 tahap: tahap awal dan tahap

lanjutan

d. TB anak pulmonal maupun ekstrapulmonal dengan gejala klinis yang berat,

seperti TB milier, meningitis TB, TB tulang, perikarditis TB, TB endobronkial,

efusi pleura TB, peritonitis TB:

dirujuk ke fasilitas kesehatan rujukan.

diberikan kortikosteroid (prednison)

Pada pasien TB anak yang pernah mendapat

pengobatan TB, tidak dianjurkan untuk dilakukan uji

tuberkulin ulang

Page 20: MATERI INTI 3 PENGOBATAN PASIEN TB Efek samping obat TB 8. Pemantauan kemajuan Pengobatan 9. ... makan Keterangan: Apabila OAT lepas diberikan dalam bentuk puyer, ...

Kegiatan Belajar 5

PENGOBATAN TB PADA PASIEN DENGAN KEADAAN KHUSUS

Keadaan khusus adalah keadaan pada saat seorang pasien TB dalam menelan OAT

mengalami kondisi yang perlu perhatian khusus (kehamilan, ibu menyusui, WUS

penggunaan kontrasepsi), dan keadaan dimana selain menderita penyakit TB pada

saat yang bersamaan juga menderita penyakit ko infeksi yang lain. Kondisi dengan

penyakit penyerta ini dapat mempengaruhi respons atau hasil pengobatan TB. DPM

harus dapat mengidentifikasi kasus khusus ini dan memberikan pengobatan yang

dapat mendukung hasil yang optimal.

Tujuan Umum

Peserta mampu memahami pengobatan pasien TB pada keadaan khusus

Tujuan Khusus

Peserta dapat menjelaskan cara pengobatan TB pada:

1. Kehamilan

2. Ibu menyusui dan bayinya

3. Pasien TB pengguna kontrasepsi

4. Pasien TB dengan kelainan hati

5. Pasien TB dengan gangguan fungsi ginjal

6. Pasien TB dengan Diabetes Mellitus

7. Pasien TB yang mendapat tambahan kortikosteroid

8. Pasien TB dengan Indikasi operasi

Pokok Materi

Pengobatan pasien TB pada:

1. Kehamilan

2. Ibu menyusui dan bayinya

3. Pasien TB pengguna kontrasepsi

4. Pasien TB dengan kelainan hati

5. Pasien TB dengan gangguan fungsi ginjal

6. Pasien TB dengan Diabetes Mellitus

7. Pasien TB yang mendapat tambahan kortikosteroid

8. Pasien TB dengan Indikasi operasi

Page 21: MATERI INTI 3 PENGOBATAN PASIEN TB Efek samping obat TB 8. Pemantauan kemajuan Pengobatan 9. ... makan Keterangan: Apabila OAT lepas diberikan dalam bentuk puyer, ...

Uraian Materi

1. Kehamilan Prinsip pengobatan TB pada kehamilan tidak berbeda dengan pengobatan TB

pada umumnya.

Menurut WHO, sebagian besar OAT aman untuk kehamilan, kecuali streptomisin

karena bersifat permanent ototoxic dan dapat menembus barier placenta.

Keadaan ini dapat mengakibatkan terjadinya gangguan pendengaran dan

keseimbangan yang menetap pada bayi yang akan dilahirkan.

Keberhasilan pengobatan TB pada kehamilan sangat penting agar bayi yang akan

dilahirkan terhindar dari kemungkinan tertular TB.

2. Ibu menyusui dan bayinya Ibu menyusui yang menderita TB harus mendapat paduan OAT secara

adekuat, karena semua jenis OAT aman untuk ibu menyusui.

Prinsip pemberian OAT pada ibu menyusui adalah:

Untuk pengobatan TB pada ibu

Untuk mencegah penularan kuman TB kepada bayinya.

Page 22: MATERI INTI 3 PENGOBATAN PASIEN TB Efek samping obat TB 8. Pemantauan kemajuan Pengobatan 9. ... makan Keterangan: Apabila OAT lepas diberikan dalam bentuk puyer, ...

Ibu dan bayi tidak perlu dipisahkan dengan ibu harus memaki masker saat

berdekatan dengan bayinya,

Bayi dapat terus diberikan ASI.

Pengobatan pencegahan dengan INH diberikan kepada bayi tersebut sesuai

dengan berat badannya.

3. Pasien TB pengguna kontrasepsi Pasien TB pengguna kontrasepsi sebaiknya mengggunakan kontrasepsi non-

hormonal.

Terjadinya interaksi Rifampisin dengan kontrasepsi hormonal (pil KB, suntikan

KB, susuk KB) dapat menurunkan efektifitas kontrasepsi tersebut.

4. Pasien TB dengan kelainan hati

a. Pasien TB dengan Hepatitis akut

Pemberian OAT pada pasien TB dengan hepatitis akut dan atau klinis ikterik, ditunda sampai hepatitis akutnya mengalami penyembuhan. Sebaiknya dirujuk ke Faskes rujukan untuk penatalaksanaan spesialistik.

b. Pasien TB pembawa virus hepatitis, pasien dengan riwayat hepatitis akut dan saat ini pecandu alcohol

Pasien dengan kondisi tersebut dapat diberikan paduan pengobatan OAT,

namun perlu diwaspadai terjadinya reaksi hepatotoksis terhadap OAT.

Page 23: MATERI INTI 3 PENGOBATAN PASIEN TB Efek samping obat TB 8. Pemantauan kemajuan Pengobatan 9. ... makan Keterangan: Apabila OAT lepas diberikan dalam bentuk puyer, ...

c. Hepatitis Khronis Pada pasien dengan kecurigaan mempunyai penyakit hati kronis, pemeriksaan fungsi hati harus dilakukan sebelum memulai pengobatan.

Apabila hasil pemeriksaan fungsi hati >3x normal sebelum memulai pengobatan, paduan OAT berikut ini dapat dipertimbangkan:

2 obat yang hepatotoksik 9 HRE 2 HRSE / 6 HR 6 – 9 bulan RZE

1 obat yang hepatotoksik 2 HES / 10 HE Tanpa obat yang hepatotoksik 18 – 24 SE ditambah salah satu

golongan Kuinolon Semakin berat atau tidak stabil penyakit hati yang diderita pasien TB, harus menggunakan semakin sedikit OAT yang hepatotoksik.

Konsultasi dengan seorang dokter spesialis sangat dianjurkan.

Pemantauan klinis dan LFT (Liver Function Test) harus selalu dilakukan dengan seksama

5. Pasien TB dengan gangguan fungsi ginjal:

Pasien dengan penyakit ginjal sangat berisiko untuk terkena TB khususnya pada

pasien dengan penyakit ginjal kronis.

Risiko untuk mengalami efek samping obat pada pengobatan pasien TB dengan gagal ginjal kronis lebih besar dibanding pada pasien TB dengan fungsi ginjal yang masih normal.

Pasien TB dengan penyakit ginjal yang perlu mendapat perhatian khusus adalah:

a. Pasien TB dengan gagal ginjal atau gangguan fungsi ginjal yang

berat paduan OAT yang dianjurkan adalah: 2 HR Z3E3/4 HR

H dan R diekskresi melalui empedu sehingga tidak perlu dilakukan perubahan

dosis.

Dosis Z dan E harus disesuaikan karena diekskresi melalui ginjal.

Dosis Z 25 mg/kg BB pemberian 3 x / minggu dan dosis E : 15 mg/kg BB.

(untuk lebih jelasnya lihat tabel berikut)

b. Pasien dengan gangguan fungsi ginjal atau gagal ginjal, perlu

diberikan tambahan Piridoksin (vit. B6) untuk mencegah terjadinya

neuropati perifer. Hindari penggunaan Streptomisin dan apabila harus

diberikan, dosis yang digunakan: 15 mg/kgBB, 2 atau 3 x / minggu dengan

maksimum dosis 1 gr untuk setiap kali pemberian dan kadar dalam darah

harus selalu dipantau.

Page 24: MATERI INTI 3 PENGOBATAN PASIEN TB Efek samping obat TB 8. Pemantauan kemajuan Pengobatan 9. ... makan Keterangan: Apabila OAT lepas diberikan dalam bentuk puyer, ...

Kerjasama dengan dokter yang ahli dalam penatalaksanaan pasien dengan

gangguan fungsi ginjal sangat diperlukan.

Sebagai acuan, tingkat kegagalan fungsi ginjal pada penyakit ginjal kronis

dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

6. Pasien TB dengan Diabetes Melitus (DM) TB merupakan salah satu faktor risiko tersering pada seseorang dengan Diabetes

mellitus.

Page 25: MATERI INTI 3 PENGOBATAN PASIEN TB Efek samping obat TB 8. Pemantauan kemajuan Pengobatan 9. ... makan Keterangan: Apabila OAT lepas diberikan dalam bentuk puyer, ...

7. Pasien TB yang perlu mendapat tambahan kortikosteroid

Dosis dan lamanya pemberian kortikosteroid tergantung dari berat

dan ringannya keluhan serta respon klinis.

Predinisolon (per oral):

a. Anak : 2 mg / kg BB, sekali sehari pada pagi hari

b. Dewasa : 30 – 60 mg, sekali sehari pada pagi hari

Page 26: MATERI INTI 3 PENGOBATAN PASIEN TB Efek samping obat TB 8. Pemantauan kemajuan Pengobatan 9. ... makan Keterangan: Apabila OAT lepas diberikan dalam bentuk puyer, ...

Apabila pengobatan diberikan sampai atau lebih dari 4 minggu, dosis harus

diturunkan secara bertahap ( tappering off ).

8. Pasien TB dengan Indikasi operasi

Pasien-pasien yang perlu mendapat tindakan operasi (misalnya reseksi paru),

adalah:

SEKARANG SAYA TAHU Pengobatan pasien TB pada keadaan khusus meliputi:

1. Pengobatan pasien TB wanita dengan kehamilan, menyusui dan bayinya,

pengguna kontrasepsi

2. Pengobatan pada pasien TB dengan kelainan Hati

3. Pengobatan pasien TB dengan kelainan ginjal

4. Pengobatan pada pasien TB dengan DM

5. Pasien TB yang perlu pemberian kortikosteroid

6. Pasien TB dengan Indikasi Operasi

Page 27: MATERI INTI 3 PENGOBATAN PASIEN TB Efek samping obat TB 8. Pemantauan kemajuan Pengobatan 9. ... makan Keterangan: Apabila OAT lepas diberikan dalam bentuk puyer, ...

Kegiatan Belajar 6

SELAMAT DATANG DI KEGIATAN BELAJAR 6

PENETAPAN PMO DAN TEMPAT PENGOBATAN

Dalam tatalaksana pasien TB, agar pasien TB dapat sembuh, sangat penting dipastikan bahwa pasien menelan seluruh obat yang diberikan sesuai anjuran dengan cara pengawasan langsung oleh seorang PMO (Pengawas Menelan Obat) yang disepakati bersama pasien agar mencegah terjadinya resistensi obat. Selain PMO, pemiilihan tempat pemberian pengobatan juga harus disepakati bersama pasien agar dapat memberikan kenyamanan. Pasien bisa memilih tempat pelayanan kesehatan terdekat dengan kediamannya. Apabila tidak ada faktor penyulit, pengobatan dapat diberikan secara rawat jalan.

TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM:

Setelah menyelesaikan kegiatan belajar ini, peserta mampu memahami pengawasan

langsung menelan obat oleh Pengawas Menelan Obat (PMO) dan tempat

pengobatan untuk pasien TB

TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS:

Setelah menyelesaikan kegiatan belajar ini, peserta mampu :

1. Memahami pengawasan langsung menelan obat oleh PMO:

2. Menjelaskan penentuan tempat pengobatan

POKOK MATERI:

1. Pengawas Menelan Obat (PMO)

Persyaratan PMO

Siapa yang dapat menjadi PMO

Tugas seorang PMO

Informasi penting yang perlu dipahami PMO untuk disampaikan kepada

pasien dan keluarganya

2. Penentuan tempat pengobatan

Pengawas menelan obat (PMO)Petugas kesehatan, keluarga

Tempat pengobatan RS, Puskesmas, Klinik

Page 28: MATERI INTI 3 PENGOBATAN PASIEN TB Efek samping obat TB 8. Pemantauan kemajuan Pengobatan 9. ... makan Keterangan: Apabila OAT lepas diberikan dalam bentuk puyer, ...

URAIAN MATERI

1. PENGAWAS MENELAN OBAT (PMO)

Pengawas langsung menelan obat (PMO) adalah : seseorang yang telah

ditetapkan antara dokter dan pasien untuk menjalankan tugas mengawasi

menelan obat TB.

Salah satu komponen strategi DOTS adalah pengobatan paduan OAT jangka pendek dengan pengawasan langsung oleh seorang PMO untuk menjamin keteraturan pengobatan.

a. Persyaratan PMO Seseorang yang dikenal, dipercaya dan disetujui, baik oleh petugas

kesehatan maupun pasien, selain itu harus disegani dan dihormati oleh pasien.

Seseorang yang tinggal dekat dengan pasien. Bersedia membantu pasien dengan sukarela. Bersedia dilatih dan atau mendapat penyuluhan bersama-sama dengan

pasien

b. Siapa yang bisa jadi PMO Sebaiknya PMO adalah petugas kesehatan, misalnya Bidan di Desa, Perawat,

Pekarya, Sanitarian, Juru Immunisasi, dan lain lain. Bila tidak ada petugas

kesehatan yang memungkinkan, PMO dapat berasal dari kader kesehatan,

guru, anggota PPTI, PKK, atau tokoh masyarakat lainnya atau anggota

keluarga.

c. Tugas seorang PMO Pengawasan langsung menelan obat oleh PMO dilakukan dengan cara: Mengawasi pasien TB agar menelan obat secara teratur sampai selesai

pengobatan. Memberi dorongan kepada pasien TB agar mau berobat teratur. Mengingatkan pasien untuk periksa ulang dahak pada waktu yang telah

ditentukan. Memberi penyuluhan pada anggota keluarga pasien TB yang mempunyai

gejala-gejala mencurigakan TB untuk segera memeriksakan diri ke Unit Pelayanan Kesehatan.

d. Informasi penting yang perlu dipahami PMO untuk disampaikan kepada pasien dan keluarganya: TB disebabkan kuman, bukan penyakit keturunan atau kutukan TB dapat disembuhkan dengan berobat teratur Cara penularan TB, gejala-gejala yang mencurigakan dan cara

pencegahannya Cara pemberian pengobatan pasien (tahap intensif dan lanjutan) Pentingnya pengawasan supaya pasien berobat secara teratur

e. Kemungkinan terjadinya efek samping obat dan perlunya segera meminta pertolongan ke fasyankes.

Page 29: MATERI INTI 3 PENGOBATAN PASIEN TB Efek samping obat TB 8. Pemantauan kemajuan Pengobatan 9. ... makan Keterangan: Apabila OAT lepas diberikan dalam bentuk puyer, ...

PERLU DIINGAT

Tugas seorang PMO bukanlah untuk mengganti kewajiban

pasien mengambil obat dari unit pelayanan kesehatan.

2. MENENTUKAN TEMPAT PENGOBATAN

Penentuan tempat pengobatan oasien TB dapat didiskusikan antara dokter dan

pasien, dengan mempertimbangkan kenyamanan pasien terhadap pemberi

pelayanan, dengan memperimbangkan jarak tempuh dari tempat tinggal ke

Faskes, untuk menjamin kepatuhan berobat dan kesembuhan pasien TB.

Pasien TB tanpa komplikasi pengobatan dapat dilaksanakan di Fasilitas

Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) seperti Puskesmas, Dokter Praktik Mandiri

dan Klinik.

Pasien TB dengan komplikasi pengobatan dilakukan oleh Fasilitas Kesehatan

Tingkat Lanjutan (FKTL).