Jaringan Pada Sistem Syaraf Dan Hormon

28
JARINGAN PADA SISTEM SYARAF DAN HORMON Pelaksanaan : Senin, 13 April 2009 Asistensi : Drs. Saikhu Akhmad Husein, M.Kes. Nama Kelompok: Thieara Ramadanika (080810281) Yudhistira Suryanto (080810285) M. Taufiq Bachrowi (080810719) Putra Arifianda Masta (080810727)

description

By Biomedical engineering

Transcript of Jaringan Pada Sistem Syaraf Dan Hormon

Page 1: Jaringan Pada Sistem Syaraf Dan Hormon

JARINGAN PADA SISTEM SYARAF DAN

HORMON

Pelaksanaan : Senin, 13 April 2009

Asistensi : Drs. Saikhu Akhmad Husein, M.Kes.

Nama Kelompok:

Thieara Ramadanika (080810281)

Yudhistira Suryanto (080810285)

M. Taufiq Bachrowi (080810719)

Putra Arifianda Masta (080810727)

Program Studi TeknobiomedikFakultas Sains dan Teknologi

Universitas Airlangga

Page 2: Jaringan Pada Sistem Syaraf Dan Hormon

Jaringan syaraf dan hormon

I. TUJUAN

Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari dan membandingkan struktur sel pada jaringan syaraf dan kelenjar hormon yang terdapat pada hewan dan manusia.

II. DASAR TEORI

Jaringan syaraf merupakan jaringan yang terspesialisasi, untuk mampu bereaksi terhadap stimuli dan mengantarkannya dari bagian tubuh yang satu ke tubuh yang lainnya. Secara anatomi sistem syaraf dibagi atas sistem syaraf pusat (SSP) dan sistem syaraf tepi (SST). SSP terdiri atas otak (ccerebrum dan cerebellum) serta sumsum tulang belakang (medulla spinalis), sedangkan SST terdiri atas serabut syaraf dan gangglion.

Secara struktural jaringan syaraf tersusun atas sel syaraf (neuron) yang merupakan unut fungsional dari jaringan syaraf, dan sel-sel glia (neuroglia) yang merupakan penyokong, pemberi nutrisi dan pelindung neuron. Neuron dapat dibedakan atas bagiang-bbagian badan sel (perikarion), dendrit dan akson (prosesus sel) perikarion dapat berbentuk bulat, lonjong, bersudut-sudt dengan ukuran yang beragam, tetapi intinya selalu berukuran relatif besar di banding ukuran perikarion.

Jaringan pada sistem syaraf pusat dapat dibagi menjadi bagian abu-abu (substansia grisea/ gray matter) dan bagian putih (substansia alba / white matter). Bagian abu-abu banyak mengandung perikarion, sedangkan bagian putih banyak mengandung serabut syaraf atau akson yang bermielin. Pada otak substansia griseberada pada lapisan luar sedangkan pada medulla spinalis sebaliknya.

Hormon merupakan zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin yang mengatur homeostasis, reproduksi, metabolisme dan tingkah laku organisme. Sistem hormon terdiri atas berbagai sel dan kelenjar yang mensekresikan hormon ke aliran darah. Salah satu kelenjar hormon adalah pankreas.

Pankreas merupakan campuran antara kelenjar hormon atau endokrin (pulau-pulau langerhans) dan kelenjar pencernaan atau eksokrin (sel-sel acinus). Sel-sel acinus dari kelenjar pankreas tersusun atas sel-sel serous nirip dengan kelenjar parotis yang dalam perwarnaan HE berwarna biru tua sedangkan pulau-pulau langerhans dalam pewarnaan HE berwarna pucat kemerahan dan tersusun atas sel alpha dan sel beta. Sel-sel alpha berperan menghasilkan glukagon yang berfungsi untuk meningkatkan kadar gula darah sedangkan sel-sel beta pankreas berperan untuk menghasilkan insulin

Page 3: Jaringan Pada Sistem Syaraf Dan Hormon

yang berfungsi untuk menurunkan kadar glukosa darah. Kekurangan hormon insulin dapat mmenyebabkan penyakit diabetes melitus atau kencing manis.

III. ALAT DAN BAHAN

Preparat Cerebrum

Preparat Cerebellum

Preparat Medulla spinalis

Preparat Pankreas

Kertas Tissue

Kertas pembersih lensa

Mikroskop cahaya

IV. CARA KERJA

Sediakan preparat awetan dibawah mikroskop cahaya, untuk mencegah preparat tidak pecah, usahakan mengamati dengan lensa obyektif lemah terlebih dahulu (4X) , setelah didapatkan fokus yang tepat baru saudara putar lensa obyektif denagn perbesaran yang lebih kuat (10X dan 40X) hindari penggunaan obyektif 100X, kecuali atas bimbingan dosen atau asdos.

Gambarlah masing-masing preparat yang saudara amati pada hasil kerja, berilah keterangan gambar dan jangan lupa mencamtumkan pada perbesaran berapa pengamatan saudara lakukan.

V. HASIL PENGAMATAN

1. Sediakan bahan praktikum berupa sediaan awetan / permanen :

Keterangan Foto :

A.

Awetan Pankreas dan Medulla Spinali

B.

Awetan Medulla Spinalis

Page 4: Jaringan Pada Sistem Syaraf Dan Hormon

C.

Awetan Cerebrum & Cerebelum

2. Siapkan Mikroskop Cahaya untuk mengamati awetan.

3. Sediakan preparat awetan di bawah mikroskop cahaya. Amati dan gambarlah

masing – masing preparat yang di amati pada hasil kerja.

4. Hasil pengamatan Mikroskop struktur Sel Syaraf pada Cerebrum (Perbesaran 400X)

Page 5: Jaringan Pada Sistem Syaraf Dan Hormon

5. Hasil pengamatan Mikroskop struktur Sel Syaraf pada Cerebellum (Perbesaran

400X)

6. Hasil pengamatan Mikroskop struktur Sel Syaraf pada Medulla Spinalis (Perbesaran

400X)

Page 6: Jaringan Pada Sistem Syaraf Dan Hormon

Keterangan Foto :

Gray Matter White Matter

(Substansia Grisea) (Substansia Alba)

7. Hasil pengamatan Mikroskop struktur Kelenjar Acinus dan Pulau – pulau Langerhans

pada Pankreas (Perbesaran 400X)

a. Struktur Pankreas

b. Pulau – Pulau Langerhans

Page 7: Jaringan Pada Sistem Syaraf Dan Hormon

c. Sel – Sel Acinus

Hasil Pengamatan ( Gambar Manual ) :

I. Gambar struktur sel syaraf pada cerebrum (perbesaran 400x)

Keterangan :

Page 8: Jaringan Pada Sistem Syaraf Dan Hormon

II. Gambar struktur sel syaraf pada cerebellum (perbesaran 400x)

Keterangan :

III. Gambar struktur sel syaraf pada medulla spinalis (perbesaran 400x)

Keterangan :

Page 9: Jaringan Pada Sistem Syaraf Dan Hormon

IV. Gambar struktur kelenjar Acinus dan pulau-pulau Langerhans pada pankreas

(perbesaran 400x)

Keterangan :

VI. DISKUSI

1. Apakah perbedaan pokok antara jaringan syaraf pada cerebrum dan medula

spinalis?

Perbedaan yang pokok antara jaringan ssyaraf cerebrum dan medulla

spinalis adalah letak dari substansia gresia / grey matterdan substansia

alba/white matter. Pada cerebrum, grey matter terletak pada permukan

dari cerebral contex, sedangkan pada medulla spinalis terletak masuk ke

dalam. Pada cerebrum, white matter terletak pada bagian dalam, sedangkan

pada medulla spinalis sebaliknya

2. Apakah perbedaan dan persamaan antara jaringan pada kelenjar Acinus

dengan kelenjar pada pulau – pulau Langerhans ??

Perbedaan

Kelenjar Acinus berfungsi untuk menghasilkan enzim pada proses

pencernaan makanan yang ada di lambung.

Page 10: Jaringan Pada Sistem Syaraf Dan Hormon

Kelenjar pada pulau – pulau langerhans berfungsi untuk mengekskresikan

glkukagon dan insulin selama lambung dalam keadaan kosong ( tidak

kemasukan makanan ) dan juga mempengaruhi peredaran glikosa dalam

darah pada tubuh manusia.

Persamaan

Kelenjar Acinus dan kelenjar pulau – pulau langerhans sama – sama

terletak dalam pangkreas dan berperan dalam pembatasan epitel lambung

dan usus.

VII. PEMBAHASAN

Secara anatomis, sistem saraf dapat dibagi menjadi dua bagian susunan saraf

pusat ( ssp ), terdiri dari otak, dan medula spinalis yang berlokasi di kranium dan

kanalis vertebralis ( jadi dilindungi oleh tulang ), dan susunan saraf tepi ( sst ), yang

meliputi semua jaringan saraf yang lain. Susunan saraf pusat menerima semua

rangsangan saraf berasal dari luar tubuh ( eksteroseptif ) dan semua impuls –

impuls saraf dari tubuh ( interoseptif ) dan bertindak sebagai pusat integrasi dan

komunikasi. Sistem saraf tepi ( perifer )melayani hubungan antara semua jaringan –

jaringan dan organ – organ lain dengan sistem saraf pusat. Secara fungsional,

sistem saraf dibagi menjadi bagian – bagian somatik dan otonom, yang masing –

masing terdiri atas bagian pusat dan bagian tepi ( perifer ).

Sistem saraf sendiri adalah serangkaian organ yang kompleks dan

bersambungan serta terdiri terutama dari jaringan saraf. Dalam mekanisme sistem

saraf, lingkungan internal dan stimulus eksternal dipantau dan diatur. Kemampuan

khusus seperti iritabilitas, atau sensitivitas terhadap stimulus, dan konduktivitas,

atau kemampuan untuk mentransmisi suatu respons terhadap stimulasi, diatur oleh

sistem saraf dalam tiga cara utama yaitu

Input sensorik

Sistem saraf menerima sensasi atau stimulus melalui reseptor, yang terletak di

tubuh baik eksternal (reseptor somatic) maupun internal (reseptor viseral).

Page 11: Jaringan Pada Sistem Syaraf Dan Hormon

Antivitas Integratif.

Reseptor mengubah stimulus menjadi impuls listrik yang menjalar di sepanjang

saraf sampai ke otak dan medulla spinalis, yang kemudian akan menginterpretasi

dan mengintegrasi stimulus, sehingga respon terhadap informasi bisa terjadi.

Output motorik.

Input dari otak dan medulla spinalis memperoleh respon yang sesuai dari otot dan

kelenjar tubuh , yang disebut sebagai efektor.

Sistem saraf pusat adalah sistem saraf yang mengandung pusat pengelola

rangsang saraf, rangsang ini setelah ditafsirkan dapat disimpan atau diteruskan ke

sistem saraf tepi untuk menimbulkan tanggapan.

Sistem saraf pusat dibedakan tiga pusat : Cerebrum, Cerebellum dan

Medulla spinalis.

Jaringan pada Sistem Syaraf Pusat ( SSP ) dibagi menjadi Substansi Putih dan

Kelabu ( White Matter dan Gray Matter).Kedua substansia ini terlihat pada

potongan melintang Cerebrum, Cerebellum, dan medulla spinalis. Perbedaan warna

ini disebabkan karana distribusi myelin yang berbeda.

Komponen utama dari substansia putih adalah akson yang bermielin dan

oligodendrosit yang memproduksi myelin, dan tidak mengandung badan sel

neuron. Substansia kelabu mengandung badan sel neuron, dendrite dan bagian

awal dari akson dan sel glia yang tidak bermielin, merupakan daerah timbulnya

sinaps. Substansia kelabu biasanya berada pada permukaan Cerebrum dan

Cerebelum, membentuk korteks Cerebral dan Cerebelar, sedangkan substansia

putih berada pada daerah yang lebih sentral. Kumpulan nadan sel neuron yang

membentuk pulau-pulau substansia kelabu yang dikelilingi oleh substansia putih

disebut nuclei. Pada korteks Cerebri, substansia kelabu terdiri atas enam lapis sel

dengan bentuk dan ukuran yang berbeda. Neuron-neuron pada beberapa tempat di

korteks Cerebri mengatur implus aferen (sensorik), dan di tempat lain neuron

Page 12: Jaringan Pada Sistem Syaraf Dan Hormon

eferen (motorik) mengaktifkan implus motorik yang mengatur pergerakan

volunteer.

Korteks serebri memiliki tiga lapisan : lapisan molekular luar, lapisan tengah

yang terdiri dari sel-sel purkinye besar, dan lapisan granular dalam. Sel-sel purkinye

memiliki badan sel yang mencolok dengan dendritnya yang berkembang dengan

sempurna sehingga menyerupai kipas. Lapisan granular disusun oleh sel-sel yang

sangat kecil yang cenderung merata, berbeda dengan lapisan molecular yang

kurang padat sel. Sedangkan pada potongan melintang medulla spinalis substansia

putih berada di tepi dan substansia kelabu berada di tengah berbentuk huruf H.

Pada palang horizontal huruf H terdapat lubang yang disebut kanal sentral, yang

merupakan sisa dari lumen tabung neural embrionik. Kanal itu dilapisi oleh sel

ependim. Substansia kelabu pada bagian kaki dari huruf H membentuk kornu

anterior. Kornu ini mengandung neuron motorik yang aksonnya membentuk akar

ventral dari saraf spinal. Substansia kelabu juga membentuk kornu posterior

(bagian lengan dari huruf H), yang menerima serat sensorik dari neuron di ganglion

spinal (akar dorsal). Neuron pada medulla spinalis besar dan multipolar.

Perbedaan pokok antara Jaringan syaraf pada Cerebrum, Cerebellum, dan

medulla Spinalis sebagai berikut :

CEREBRUM

Di dalam serebrum, substansia grisea terdapat di permukaan berupa korteks

serebri dan di tengahnya, di kelilingi substansia alba, sebagai ganglia atau

nuklei.Permukaan hemisfer berkelok-kelok, yang berarti memperluas daerah

permukaan lipatan-liptan yang menonjol itu disebut grie dengan lekukan –

lekukan pemisah atau sulsi. Di dalam korteks berisikan sel-sel syaraf, serat-

serat syaraf, neuroglia dan pembuluh darah. Sebagian besar sel itu berbentuk

piramid, bercabang – cabang, dan berbentuk fusiformis atau seperti kumparan.

Mereka tersusun dari 6 lapisaan diantaranya:

Page 13: Jaringan Pada Sistem Syaraf Dan Hormon

1. Lapisan molekuler, terdiri terutama atas serat-serat yang berasal dari sel-sel

lapi lebih dalam, yang berjalan paralel terhadap permukaan , dan sedikit badan

sel syaraf tepi

2. Lapis granular luar, terdiri atas badan – badan sel syaraf kecil berbentuk

segitiga

3. Lapis sel-sel pyramid, terdiri atas sel – sel pyramid besar dan banyak sel granula

kecil.

4. Lapis granular dalam, terdiri atas sel-sel granula bercabang ( stelata ) halus

5. Lapis pyramid dalam atau lapiosan ganglion, terdiri atas sel-sel piramid besar

dan sedang

6. Lapis sel- sel multiform atau polimorf terdiiri atas sel-sel dengan macam-

macam bentuk

Perlu ditegaskan bahwa lapis-lapis itu saling itu berbaur dan bahwa lapis-

lapis itu mengandung neuroglia. Substansia alba di bawah korteks kelabu itu

terdiri atas gabungan serat-serat saraf bermielin yang menyebar kesegala arah.

CEREBELLUM

Pada cerebelum (otak kecil) substansia grisea serebeli terdapat di

permukaan berupa korteks tipis di atas substansia alba yang terdapat di

tengah, tetapi di bagian tengah serebellum terdapat juga kelompok-kelompok

kecil sel-sel syaraf. Potongan melalui korteks serebeli memperlihatkan 3

lapisan:

1. Terluar adalah lapisan tipis molekular terdiri atas sedikit sel saraf kecil dan

banyak serat saraf tanpa mielin.

2. Lapisan tengah terdiri atas selapis sel-sel besar (sel Purkinje).

3. Paling dalam adalah lapis granular terdiri atas banyak badan sel saraf kecil-

kecil.

Dikorteks terdapat pula ujung-ujung serat mossy dan serat-serat yang naik,

yang masuk korteks serebeli dari substansia alba batang otak dan medula

Page 14: Jaringan Pada Sistem Syaraf Dan Hormon

spinalis. Serat-serat mossy itu tebal dan bersinapsis pada sel-sel lapis granular.

Serat-serat yang naik melintasi lapis granular dan berakhir pada sel-sel

purkinje.

Secara fungsional serebelum itu berhubungan dengan gerakan otot rangka,

berhubungan dengan koordinasi , sikap tubuh dan keseimbangan .

MEDULA SPINALIS

Pada semua tingkatan pada bagian tengah potongan melintang, terlihat

suatu daerah berbentuk H yang merupakan substansia grisea terdiri atas sel-sel

saraf. Badan sel saraf terletak pada berkelompok di dalam substansia grisea,

neuron motorik yang besar-besar terdapat di kornus anterior. Subtansia alba,

terbentuk dari serat-serat saraf, mengelilingi substansia grisea dan terbagi atas

jalur-jalur memenjang (funikuli). Sel-sel saraf pada subtansia grisea bersifat

multipolar. Akson-akson yang berasal dari beberapa diantaranya meninggalkan

medula sebagai serat-serat akar ventralis, yang lain menyalurkan aksonnya

kedalam substansia; yang lain lagi memiliki akson-akson pendek yang berakhir

pada neuron-neuron dekat asalnya, terbatas pada substansia grisea. Substansia

alba pada umumnya tidak mengandung badan-badan sel saraf atau dendrit-

dendrit dan terbentuk oleh serat-serat saraf bermielin dan tidak bermielin.

Pada permukaan medula terdapat daerah marginal sempit yang hanya diisi sel-

sel glia (neuroglia).

Berikut Ini hasil Gambar menurut Literatur :

1. Cerebellum

Page 15: Jaringan Pada Sistem Syaraf Dan Hormon

2. Medulla Spinalis

3. Pankreas

Sel – Sel Acinus

Page 16: Jaringan Pada Sistem Syaraf Dan Hormon

Hormon merupakan zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin yang

mengatur homeostasis, reproduksi, metabolisme dan tingkah laku organisme. Sistem

hormon terdiri atas berbagai sel dan kelenjar yang mensekresikan hormon ke dalam

aliran darah.

Tindakan yang dilakukan karena pesan hormon sangat bervariasi, termasuk di

antaranya adalah perangsangan atau penghambatan pertumbuhan serta apoptosis

(kematian sel terprogram), pengaktifan atau penonaktifan sistem kekebalan,

pengaturan metabolisme dan persiapan aktivitas baru (misalnya terbang, kawin, dan

perawatan anak), atau fase kehidupan (misalnya pubertas dan menopause). Pada

banyak kasus, satu hormon dapat mengatur produksi dan pelepasan hormon lainnya.

Hormon juga mengatur siklus reproduksi pada hampir semua organisme multiselular.

Pada hewan, hormon yang paling dikenal adalah hormon yang diproduksi oleh

kelenjar endokrin vertebrata. Walaupun demikian, hormon dihasilkan oleh hampir

semua sistem organ dan jenis jaringan pada tubuh hewan. Molekul hormon dilepaskan

langsung ke aliran darah, walaupun ada juga jenis hormon - yang disebut ektohormon

(ectohormone) - yang tidak langsung dialirkan ke aliran darah, melainkan melalui

sirkulasi atau difusi ke sel target.

Pada prinsipnya pengaturan produksi hormon dilakukan oleh hipotalamus

(bagian dari otak). Hipotalamus mengontrol sekresi banyak kelenjar yang lain, terutama

melalui kelenjar pituitari, yang juga mengontrol kelenjar-kelenjar lain. Hipotalamus akan

memerintahkan kelenjar pituitari untu mensekresikan hormonnya dengan mengirim

faktor regulasi ke lobus anteriornya dan mengirim impuls saraf ke posteriornya dan

mengirim impuls saraf ke lobus posteriornya.

Hormon antagonistik merupakan hormon yang menyebabkan efek yang

berlawanan, contohnya glukagon dan insulin. Saat kadar gula darah sangat turun,

pankreas akan memproduksi glukagon untuk meningkatkannya lagi. Kadar glukosa yang

tinggi menyebabkan pankreas memproduksi insulin untuk menurunkan kadar glukosa

tersebut.

Page 17: Jaringan Pada Sistem Syaraf Dan Hormon

Glukagon adalah antagonis dari insulin. Pada prinsipnya menaikkan kadar gula di

dalam darah. Glukagon diproduksi di sel alpha dari pankreas. Glukagon melewati dalam

proses sintesisnya yang disebut sebagai limited proteolyse, yang artinya molekul

glukagon berasal dari prohormon yang lebih tepatnya disebut sebagai prohormon. Gen

untuk glukagon selain di pankreas juga terdapat di otak dan sel enteroendokrin L di

sistem pencernaan (Ileum dan Kolon).

SKEMA KERJA HORMON INSULIN DAN GLUKAGON

Pankreas

Pankreas merupakan campuran antara kelenjar hormon/endokrin (pulau-pulau

Langerhans) dan kelenjar pencernaan / eksokrin ( sel-sel acinus ). Sel-sel acinus terdiri

atas lima sampai delapan sel berbentuk piramid yang tersusun mengelilingi lumen

Page 18: Jaringan Pada Sistem Syaraf Dan Hormon

sempit. Enzim pencernaan pankreas disintesis di bagian basal sitoplasma dan berkumpul

di dalam saluran RE. Cairan pankreas mengandung enzim proteolitik yaitu tripsin dan

kimotripsin yang memecah protein, karboksipeptidase yang memecah peptida dll.

Kelenjar hormon (endokrin) pankreas, yaitu pulau Langerhans, tersebar di seluruh

pankreas dan tampak sebagai massa bundar, tidak teratur, terdiri atas sel-sel pucat

dengan banyak pembuluh darah. Pulau-pulau dipisahkan secara tidak sempurna oleh

jaringan retikular tipis dari jaringan eksokrin di sekitarnya dengan sedikit serat-serat

retikulin di dalam pulau. Pulau langerhans tersusun atas sel alba dan beta. Setiap tipe

sel mensekresikan hormon yang berbeda. Sel beta menghasilkan insulin yang bekerja

terhadap membran sel (terutama hati dan otot), memudahkan transpor glukosa ke

dalam sel sehingga gula darah turun. Sel beta sesungguhnya mensintesis proinsulin,

yang dalam aparat Golgi dipecah menjadi insulin dan peptida C. Pelepasan insulin

dirangsang oleh kadar gula darah yang rendah. Glukagon menyebabkan pelepasan

glukosa (terutama hati) dengan

glikogenolisis, jadi menaikkan kadar gula

darah. Terutama dapat bukti bahwa sel A

juga melepaskan peptida aktif lainnya

termasuk adrenokortitoprik (ACTH) dan

endorfin atau pendahulunnya. Tiap

pankreas mengandung lebih kurang 100.000

pulau Langerhans dan tiap pulau berisi 100 sel

beta. Disamping sel beta ada juga sel alfa yang

memproduksi glukagon yang bekerja sebaliknya dari insulin yaitu mengingkatkan kadar glukosa

darah. Juga ada sel delta yang mengeluarkan somatostatin.

Sel alpha Sel beta

Page 19: Jaringan Pada Sistem Syaraf Dan Hormon

Anatomi Pankreas

Pankreas merupakan kelenjar campuran pada system digestive yang tarbesar setelah

hepar.

Terdiri atas dua bagian, yaitu:

- Kelenjar eksokrin

- Kelenjar endokrin

Pankreas terdapat retro peritoneal yang melintang dari bagian kanan menyerong ke kiri

atas diantara duodenum. Ujung kiri yang disebut cauda pankreatis menempel pada lien.

Ukuran pada prang dewasa yaitu:

· Panjang 20—30 cm

· Berat 60—160 cm

Bagian-bagiannya yaitu:

· Caput pankreatis

· Corpus pankreatis

· Caudal pankreatis

KELENJAR EKSOKRIN

Kelenjar ini terdiri dari gabungan kelenjar acinus yang membentuk lobulus dan

digabungkan masing-masing oleh jaringan pengikat longgar yang dilalui oleh pembuluh

darah, pembuluh limfe, serabut dan saluran keluar kelenjar-kelenjarnya.

Tiap acinus dibentuk oleh selapis sel yang berbentuk piramidal yang pada bagian

basalnya bertumpu pada anyaman retikuler. Bagian puncaknya membatasi lumen

membesar berisi sekret. Diantara sel asini tadi terdapat kapiler sekretoris yang

bermuara dalam lumen kelenjar.

Di daerah basal terlihat gambaran bergaris-garis yang merupakan granular

endoplasmik retikulum yang saling beranyaman tampak basofil. Daerah supranuklear

Page 20: Jaringan Pada Sistem Syaraf Dan Hormon

terlihat butir-butir sekresi yang asidofil, butir-butir sekresi ini berisi enzim-enzim

proteolitik, lipolitik dan penghancur karbohidrat. Diantara butir-butir terlihat celah-

celah yang sebenarnya adalah kompleks golgi.

STRUKTUR HALUS

Nukleus tampak dibatasi oleh membrana nuklearis yang rangkap dengan di

sana-sini terdapat porus nuklearis. Di dalamnya terdapat 1—2 nukleoli yang jelas

dengan di tengah-tengahnya kurang padat (ini yang menyebabkan warna eosinofil pada

sediaan biasa)

Pada bagian basal sel asiner terdapat banyak sekali granular endoplasmik retikulum

yang berjalan sejajar dan saling berhubungan. Dalam sitoplasma terdapat pula ribosom

yang bebas. Riboson tersebut yang menyebabkan warna basofil.

Mitokondria tidak begitu banyak terdapat. Sebagian besar terdapat di bagian

basal sel di antara granular endoplasmik retikulum. Kompleks golgi terletak di daerah

supranuklear yang bermacam bentuknya. Butir sekresi yagn telah terbentuk berkumpul

di puncak sel. Butir-butir sekresi ini diliputi membran yang permukaannya halus.

SALURAN KELUAR

Saluran keluar dimulai dalam asinus sebagai sel-sel sentreasiner yaitu sel saluran

kelenjar yang masuk ke dalam asinus. Dapat pula dimulai dari duktus ternalatus yang

kemudian menjadi duktus interlobularis. Duktus interlobularis mempunyai dinding

berepitel silindris pendek selapis yang bertumpu pada bagian retikulum di bawahnya.

Duktus pankreatikus warsungi merupakan saluran keluar utama pankreas.

Duktus ini dimulai dari cauda pankreatis berjalan melintang sepanjang pankreas dan

menerima saluran-saluran yang lebih kecil sepanjang perjalanannya. Kadang-kadang

saluran utama ini bermuara sendiri di dalam duodenum pada ampula vateri. Sebelah

cranial dari duktus ini terdapat duktus accessorius Santorini. Saluran ini mempunyai

epitel silindris selapis yang diperkuat oleh jaringan pengikat padat.

Page 21: Jaringan Pada Sistem Syaraf Dan Hormon

VIII. KESIMPULAN

1. Jaringan syaraf merupakan jaringan yang terspesialisasi maksudnya mampu bereaksi terhadap stimuli dan mengantarkannya dari bagian tubuh yang satu ek bagian tubuh yang lain.

2. Secara anatomi, sistem syaraf di bagi atas sistem syaraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) dan sistem syaraf tepi (serabut syaraf dan gangglion)

3. Secara struktural jaringan syaraf tersusun atas sel syaraf (neuron) dan sel-sel glia (neuroglia).

4. Neuron ttersusun atas badan sel (perikarion) , dendrit dan akson (prosesus sel)5. Jaringan pada sistem syaraf pusat dapat dibagi menjadi bagian abu-abu atau

substansia grisea dan bagian putih atua substansia alba.6. Hormon merupakan zat kimia yang di hasilkan oleh kelenjar endokrin yang mengatur

homeostasis, reproduksi, metabolisme dan tingkah laku organisme. 7. Salah satu kelenjar hormon adalah pankreas yang merupakan campuran antara

kelenjar hormon dan kelenjar pencernaan.

IX. DAFTAR PUSTAKA

Cermin dunia Kedokteran, 2007. Acinus. http://id.cerminkedokteran.org/Acinus. Diakses tanggal 17 April 2009 pukul 15.00

Husen, S. A.,dkk, 2009. Petunjuk Praktikum Biologi Medis BIM 201, Biologi –

Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga, Surabaya.

Noorhayati. 2006. Buku Ajar Histologi. http://noorhayati.blogger.id/. Diakses tanggal 17 April 2009 pukul 14.30

Wikipedia, 2008. Hormon. http://id.wikipedia.org/wiki/Hormon. Diakses tanggal 17 April 2009 pukul 14.00

Wikipedia,2008.sistem saraf pusat.http://wikimedia foundation,inc/31/05. Diakses tanggal 12 april 2009 pukul 08.00

Team histologi fakultas kedokteran universitas Airlangga, 2008, Buku Histologi Paket – I ,

Surabaya: Laboratorium anatomi – histologi fakultas kedokteran universitas

Airlangga Surabaya

Strete, Dennis PH.D., 1995, A Color Atlas of Histology 1st edition, New York: Library of

Congress.

Page 22: Jaringan Pada Sistem Syaraf Dan Hormon