Fungsi Dan Uang Latar Belakang

61
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Selama ini, perhatian utama murid – murid SMA ketika mempelajari pelajaran ekonomi tentang uang hanya tertuju pada pendapatan nasional, inflasi, dan kebijakan pemerintah. Rata – rata murid di kelas manapun, baik dikelas X-1 sampai dengan kelas X8, semuanya rata – rata kurang mengetahui tentang sejarah, pengertian serta syarta uang. Uang dan perbankan keuangan seperti urat nadi perekonomian suatu negara. Apabila urat nadi ini putus dapat berakibat hancurnya perekonomian. selain itu pengelolaan yang tidak baik terhadap bidang ini dapat mengganggu jalannya perekonomian, bahkan bisa menyebabkan malapetaka dalam ekonomi. Hal ini telah dibuktikan adanya kasus krisis moneter di Indonesia pada saat ini masih belum berakhir. Melihat fenomena di atas, penulis merasa terpanggil untuk mencoba mengajak pembaca untuk mempelajari memakai uang dan perbankan serta peranannya dalam perekonomian negara. Sangat tepat pula dengan materi yang diajarkan pada semester kedua ditingkat SMA mengenai Uang dan Lembaga Keuangan. 1.2 Rumusan Masalah Uang dan Lembaga Keuangan | 1

Transcript of Fungsi Dan Uang Latar Belakang

Page 1: Fungsi Dan Uang Latar Belakang

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Selama ini, perhatian utama murid – murid SMA ketika mempelajari pelajaran

ekonomi tentang uang hanya tertuju pada pendapatan nasional, inflasi, dan kebijakan

pemerintah. Rata – rata murid di kelas manapun, baik dikelas X-1 sampai dengan kelas

X8, semuanya rata – rata kurang mengetahui tentang sejarah, pengertian serta syarta

uang.

Uang dan perbankan keuangan seperti urat nadi perekonomian suatu negara. Apabila

urat nadi ini putus dapat berakibat hancurnya perekonomian. selain itu pengelolaan yang

tidak baik terhadap bidang ini dapat mengganggu jalannya perekonomian, bahkan bisa

menyebabkan malapetaka dalam ekonomi. Hal ini telah dibuktikan adanya kasus krisis

moneter di Indonesia pada saat ini masih belum berakhir.

Melihat fenomena di atas, penulis merasa terpanggil untuk mencoba mengajak

pembaca untuk mempelajari memakai uang dan perbankan serta peranannya dalam

perekonomian negara. Sangat tepat pula dengan materi yang diajarkan pada semester

kedua ditingkat SMA mengenai Uang dan Lembaga Keuangan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat merumuskan masalah - masalah

sebagai berikut :

1.2.1 Mengapa uang memegang peranan yang sangat penting dalam kegiatan

ekonomi?

1.2.2 Faktor apa saja yang memengaruhi daya beli masyarakat dalam kegiatan

perekonomian?

1.2.3 Bagaimana proses kinerja bank dalam perekonomian?

1.2.4 Bagaimana cara mengendalikan peredaran uang yang beredar dimasyarakat

serta lembaga apa saja yang berperan dalam menangani masalah tersebut?

Uang dan Lembaga Keuangan | 1

Page 2: Fungsi Dan Uang Latar Belakang

1.3 Tujuan

Sesuai rumusan masalah di atas, penulis mempunyai tujuan antara lain :

1.3.1 Tujuan Umum

1.3.1.1 Mengidentifikasi peranan uang dalam kegiatan ekonomi.

1.3.1.2 Mampu menganalisis konsep permintaan dan penawaran uang.

1.3.1.3 Mampu mengidentifikasi serta membedakan peranan bank umum dan

bank sentral.

1.3.1.4 Mampu mendeskripsikan kebijakan moneter yang dijalankan

pemerintah.

1.3.2 Tujuan Khusus

1.3.2.1 Ingin mengetahui hubungan permintaan, penawaran serta keseimbangan

harga dalam kehidupan sehari – hari.

1.3.2.2 Menambah pengetahuan tentang cara memanfaatkan uang agar tidak

merugikan diri sendiri dan orang lain.

1.3.2.3 Mengetahui lembaga keuangan yang berperan dalam perekonomia serta

kebijakan yang digunakan dalam mengendalikan peredaran uang

dimasyarakat.

1.4 Manfaat

Penulisan tugas ini memiliki manfaat bagi pembaca yaitu :

1.4.1 Manfaat umum

Secara umum penulisan tugas ini memiliki manfaat agar kita menyadari

betapa pentingnya pengetahuan tentang uang dan bank agar kita dapat

memanfaatkannya uang sesuai kebutuhan.

Penulisan tugas ini juga memiliki manfaat bagi penulis yaitu :

1.4.2 Manfaat Khusus

Agar dapat mempublikasikan apa itu uang dan lembaga keuangan.

Dapat menyelesaikan laporan bidang studi ekonomi.

Uang dan Lembaga Keuangan | 2

Page 3: Fungsi Dan Uang Latar Belakang

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Sejarah Uang

Masyarakat yang masih primitif, kehidupannya masih sangat sederhana. Hal ini

pernah dialami oleh nenek moyang kita. Mereka dapat memenuhi kebutuhan hidupnya

dengan cara mengambil dan memanfaatkan barang yang ada di sekitar tempat tinggalnya.

Perkembangan peradaban manusia juga menggeser tujuan kegiatan produksi masyarakat.

Semula, masyarakat memproduksi barang hanya untuk memenuhi kebutuhan

keluarganya, lalu berkembang menjadi tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan

keluarganya tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan orang lain (untuk dijual).

Selanjutnya, terjadilah perdagangan dengan cara tukar-menukar antara barang dengan

barang lain yang dinamakan barter (pertukaran innatura). Pertukaran barang dengan

barang dapat terjadi jika syarat-syarat dapat dipenuhi. Syarat-syarat itu sebagai berikut.

a. Orang-orang yang akan melakukan pertukaran harus memiliki barang yang akan

ditukarkan.

b. Orang-orang yang akan melakukan pertukaran harus saling membutuhkan barang

yang akan dipertukarkan tersebut pada waktu yang sama.

c. Barang-barang yang akan dipertukarkan harus mempunyai nilai yang sama.

Uang dan Lembaga Keuangan | 3

Page 4: Fungsi Dan Uang Latar Belakang

Namun, pada kenyataannya kegiatan barter ini menemui banyak kesulitan, antara lain:

a. Sulit menentukan nilai tukar barang,

b. Sulit menyesuaikan keinginan dari kedua belah pihak,

c. Sulit menyesuaikan jumlah barang yang dibutuhkan dengan barang yang

tersedia,dan

d. Waktu yang diperlukan untuk mendapatkan barang yang diinginkan terkadang lama,

sehingga sulit menentukan kapan barang akan diperoleh.

Beberapa kesulitan yang ditemui dalam kegiatan barter ini menyebabkan manusia

mulai mencari barang-barang tertentu dan menetapkan fungsinya sebagai uang. Barang

tersebut dinamakan uang barang. Barang – barang yang dijadikan uang barang adalah

kulit kerang, mutiara, bulu unggas, tembaga, gading, garam, dan tembakau.

Pada umumnya benda-benda yang digunakan sebagai uang barang oleh masyarakat

setempat memiliki sifat-sifat sebagai berikut:

a. Digemari oleh masyarakat setempat.

b. Jumlahnya terbatas.

c. Mempunyai nilai tinggi.

Namun dalam kenyataannya uang barang tersebut masih mengandung kelemahan

juga. Kelemahannya sebagai berikut.

a. Sulit dipindahkan.

b. Tidak tahan lama.

c. Sulit disimpan.

d. Nilainya tidak tetap.

e. Sulit dibagi tanpa mengurangi nilainya.

f. Bersifat lokal.

Uang dan Lembaga Keuangan | 4

Page 5: Fungsi Dan Uang Latar Belakang

Oleh karena ada beberapa kesulitan yang ditemui dalam penggunaan uang barang,

maka manusia berusaha mencari alat tukar lain yang tahan lama, mudah disimpan,

mudah dibawa, dan nilainya tetap. Pada akhirnya manusia menggunakan emas dan perak

sebagai alat tukar menukar. Emas dan perak ini ditempa menjadi mata uang. Emas dan

perak memiliki beberapa keunggulan, yaitu:

a. termasuk logam mulia yang tidak berkarat,

b. emas dan perak mudah dikenali dan diterima masyarakat karena memiliki nilai yang

tinggi,

c. tahan lama dan tidak mudah rusak,

d. dapat dibagi menjadi bagian yang lebih kecil tanpa mengurangi nilainya.

e. jumlahnya terbatas.

Keunggulan-keunggulan yang dimiliki emas dan perak inilah yang membuat kedua

benda tersebut dipilih sebagai mata uang. Selanjutnya, hal inilah yang mendasari

munculnya mata uang logam. Seiring dengan perkembangan perekonomian yang

semakin pesat mengakibatkan perdagangan juga berkembang pesat. Hal ini

menyebabkan penggunaan uang logam sulit dilakukan untuk transaksi dalam jumlah

besar. Di sisi lain, jumlah emas dan perak semakin langka. Kedua alasan ini akhirnya

mendorong banyak negara menciptakan mata uang kertas.

Uang dan Lembaga Keuangan | 5

Page 6: Fungsi Dan Uang Latar Belakang

Akan tetapi, penggunaan emas dan perak juga masih mengandung kelemahan untuk

memenuhi tuntutan kebutuhan pertukaran masyarakat. Kelemahannya sebagai berikut.

a. Jumlahnya sangat terbatas sehingga tidak mudah untuk mencukupi kebutuhan

masyarakat akan pertukaran.

b. Kandungan emas tiap daerah tidak sama sehingga menyebabkan persediaan emas

tidak sama.

2.2 Lembaga Keuangan

Lembaga keuangan adalah lembaga yang kegiatannya menghimpun dana dari

masyarakat dan menyalurkannya lagi kepada masyarakat. Lembaga keuangan merupakan

perantara antara pihak-pihak yang mempunyai kelebihan dana dengan pihak yang

memerlukan dana. Lembaga keuangan terdiri atas bank dan lembaga keuangan bukan

bank.

2.2.1 Pengertian Bank

Kata bank berasal dari bahasa Italia, yaitu banca yang berarti meja yang

digunakan sebagai tempat penukaran uang.

Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November

1998 tentang Perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah “badan usaha yang

menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya

kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam

rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”.

Uang dan Lembaga Keuangan | 6

Page 7: Fungsi Dan Uang Latar Belakang

2.2.2 Asas, Fungsi, dan Peranan Perbankan Indonesia

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan,

perbankan Indonesia dalam melakukan usahanya berasaskan demokrasi ekonomi

dengan menggunakan prinsip kehati-hatian. Demokrasi ekonomi itu sendiri

dilaksanakan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Berdasarkan asas yang digunakan dalam perbankan, maka tujuan perbankan

Indonesia adalah

a. menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan

pemerataan pembangunan dan hasi- lhasilnya,

b. pertumbuhan ekonomi, dan

c. stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak.

Berdasarkan UU No. 10 Tahun 1998, fungsi bank di Indonesia adalah:

a. Sebagai tempat menghimpun dana dari masyarakat Bank bertugas

mengamankan uang tabungan dan deposito berjangka serta simpanan dalam

rekening koran atau giro. Fungsi tersebut merupakan fungsi utama bank.

b. Sebagai penyalur dana atau pemberi kredit Bank memberikan kredit bagi

masyarakat yang membutuhkan terutama untuk usaha-usaha produktif.

Uang dan Lembaga Keuangan | 7

Page 8: Fungsi Dan Uang Latar Belakang

Peranan Bank dalam Perekonomian

Peranan bank sangat dipengaruhi dan diatur oleh sejumlah undang-undang dan

peraturan pemerintah serta ketentuan-ketentuan Bank Sentral Indonesia. Berikut ini

beberapa peranan bank.

a. Menyediakan Berbagai Jasa Perbankan

Berbagai fasilitas yang diberikan bank untuk nasabahnya seperti, ATM

(Anjungan Tunai Mandiri), kartu kredit, jasa pengiriman uang, jasa

penyimpanan barang-barang berharga, dan sebagainya dapat mempermudah dan

mempercepat kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan keuangan.

b . Sebagai Jantungnya Perekonomian

Bank diibaratkan sebagai jantungnya perekonomian negara. Uang yang

diibaratkan sebagai darah akan mengalir ke dalam bank, kemudian oleh bank

diedarkan kembali ke dalam sistem perekonomian agar proses perekonomian

tetap berjalan. Proses ini berlangsung terus-menerus tanpa henti. Dengan

demikian sistem perbankan suatu negara penting bagi berjalannya

perekonomian negara.

c . Memperlancar Pembangunan Negara

Dana-dana yang dihimpun oleh bank dapat digunakan untuk pengembangan

usaha terutama di sektor-sektor usaha produktif. Semakin berkembangnya

usaha-usaha produktif dapat menyejahterakan rakyat, sehingga pembangunan

dapat terwujud.

Uang dan Lembaga Keuangan | 8

Page 9: Fungsi Dan Uang Latar Belakang

BAB III

PENYAJIAN DATA

3. Fungsi Konsumsi, Tabungan, Investasi, dan Keseimbangan Pendapatan

Nasional

3.1

Diketahui :

C = 100 + 2,5Y

Y = 1000 M

Ditanya :

S = ...?

Jawab :

S = -a + (1 - b)Y

= -100 Milyar + (1 – 0,25)1000 Milyar

= -100 Milyar + 0,75.1000 Milyar

= -100 Milyar + 750 Milyar

= 650 Milyar

Jadi,

3.2

Diketahui :

C = 6000 + 0,75Y

I = 2.000.000

Ditanya :

Y = ...?

Uang dan Lembaga Keuangan | 9

Page 10: Fungsi Dan Uang Latar Belakang

Jawab :

S = I

(1 – b)Y = I

(1 – 0,75)Y = 2.000.000

0,25Y = 2.000.000

Y = 2.000.000

0,25

Y = 8.000.000

Jadi,

3.3

Diketahui :

C = 100 + 0,75Y

Y1 = 400.000

Y2 = 450.000

Ditanya :

S = ...?

Jawab :

(i)Fungsi S = -a + (1 – b)Y

= -100 + (1 – 0,75)Y

= -100 + 0,25Y

(ii) S1 = -a + (1 – b)Y1 S2 = -a + (1 – b)Y2

= -100 + (1 – 0,75)400.000 = -100 + (1 – 0,75)450.000

= -100 + 0,25 x 400.000 = -100 + 0,25 x 450.000

= -100 + 100.000 = -100 + 112.500

= 99.000 = 112.400

Maka Perubahan S :

S = S2 – S1

= 112.400 – 99.900

= 12.500

Uang dan Lembaga Keuangan | 10

Page 11: Fungsi Dan Uang Latar Belakang

3.4

Diketahui :

C1 = 100.000

Y2 = 500.000

S = 100.000

Y1 = 0

Ditanya :

Fungsi C = ...?

Jawab :

Y = C + S

Y2 = C2 + S

500.000 = C2 + 100.000

C2 = 500.000 – 100.000

C2 = 400.000

Y−Y 1Y 2−Y 1

= C−C1C2−C1

Y−0

500.000−0= C−100.000

400.000−100.000

Y

500.000=C−100.000

300.000

300.000Y = 500.000C – 100.000

C = 300.000Y500.000

+ 100.000500.000

C = 35Y + 1

5

C = 0,6 Y + 0,2

Jadi,

3.5

Diketahui :

C = 100 + 0,50Y

Uang dan Lembaga Keuangan | 11

Page 12: Fungsi Dan Uang Latar Belakang

maka : a = 100, b = 0,50

Ditanya :

S = ...?

Jawab :

Fungsi S = -a + (1 – b)Y

= -100 + (1 – 0,50)Y

= -100 + 0,50Y

Jadi,

3.6

Diketahui :

Y1 = 1.000.000

C1 = 1.300.000

Y2 = 1.250.000

C2 = 1.500.000

Ditanya :

Pada tingkat keberapa mengalami BEP = ...?

Jawab :

Y−Y 1Y 2−Y 1

= C−C1C2−C1

Y−1.000.0001.250.000−1.000 .000

= C−1.300.0001.500.000−1.300 .000

Y−1.000 .000250.000

=C−1.300.000200.000

Y−1.000 .00025

=C−1.300.00020

20 ( Y - 1.000.000 ) = 25 ( C - 1.300.000 )

20Y – 20.000.000 = 25C – 32.500.000

25C = 20Y + 12.500.000

Uang dan Lembaga Keuangan | 12

Page 13: Fungsi Dan Uang Latar Belakang

C = 0.8Y + 500.000

Kondisi BEP Y = C

Y = C

Y = 0.8 Y + 500.000

Y – 0.8Y = 500.000

0.2Y = 500.000

Y = 2.500.000

Jadi,

Uang dan Lembaga Keuangan | 13

Page 14: Fungsi Dan Uang Latar Belakang

4.Uang dan Lembaga Keuangan

4.1 Pengertian Uang

Uang dalam ilmu ekonomi tradisional didefinisikan sebagai setiap alat tukar

yang dapat diterima secara umum. Alat tukar itu dapat berupa benda apapun yang

dapat diterima oleh setiap orang di masyarakat dalam proses pertukaran barang dan

jasa. Dalam ilmu ekonomi modern, uang didefinisikan sebagai sesuatu yang

tersedia dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian

barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya serta untuk

pembayaran utang.

Uang adalah sesuatu yang dijadikan sebagai alat untuk melakukan transaksi

pembayaran ekonomi di mana sesuatu yang dijadikan sebagai uang diterima,

dipercaya dan disukai oleh masyarakat atau orang-orang yang melakukan transaksi

ekonomi.

Kita dapat menyimpulkan bahwa uang adalah suatu benda yang diterima

secara umum oleh masyarakat untuk mengukur nilai, menukar, dan melakukan

pembayaran atas pembelian barang dan jasa, dan pada waktu yang bersamaan

bertindak sebagai alat penimbun kekayaan.

Keberadaan uang menyediakan alternatif transaksi yang lebih mudah daripada

barter. Dengan demikian tujuan diciptakan uang adalah untuk memperlancar

kegiatan tukar menukar dan perdagangan.

Uang dan Lembaga Keuangan | 14

Page 15: Fungsi Dan Uang Latar Belakang

4.2 Fungsi Uang

Selain sebagai alat tukar menukar, uang juga memiliki fungsi yang lain.

Secara garis besarnya, fungsi uang dibagi menjadi dua, yaitu

a. Fungsi Asli Uang

Fungsi asli uang sebagai berikut.

1. Uang sebagai alat tukar umum (Medium of exchange)

Uang berfungsi sebagai alat tukar umum apabila uang dipergunakan

untuk membeli atau mendapatkan barang dan atau jasa. Contoh: kamu

membeli buku dengan uang (uang ditukar dengan buku). Uang dapat

digunakan sebagai alat untuk mempermudah pertukaran.

2. Uang sebagai satuan hitung (unit of account)

Uang merupakan satuan ukuran yang digunakan untuk menentukan

besarnya nilai atau harga suatu barang dan jasa. Contoh: harga sebuah

kalkulator Rp150.000,00, harga sebuah buku Rp20.000,00, dan sebagainya.

3. Uang sebagai alat penyimpan nilai (valuta)

Karena uang dapat digunakan untuk mengalihkan daya beli dari masa

sekarang ke masa mendatang. Ketika seorang penjual saat ini menerima

sejumlah uang sebagai pembayaran atas barang dan jasa yang dijualnya,

maka ia dapat menyimpan uang tersebut untuk digunakan membeli barang

dan jasa di masa mendatang.

Uang dan Lembaga Keuangan | 15

Page 16: Fungsi Dan Uang Latar Belakang

b. Fungsi Turunan Uang

Fungsi turunan uang sebagai berikut.

1. Uang sebagai alat pembayaran

Sebagai alat pembayaran, apabila uang digunakan untuk melunasi

kewajiban. Contoh: penggunaan uang untuk membayar utang, membayar

rekening listrik, membayar pajak, dan membayar uang sekolah.

2. Uang sebagai alat untuk menabung

Keadaan keuangan seseorang kadang tidak tetap. Suatu hari

mempunyai kelebihan uang, dan di waktu yang lain kekurangan uang untuk

pembayaran tertentu. Di waktu ada kelebihan uang, kita dapat menggunakan

uang tersebut untuk memenuhi kebutuhan di masa yang akan datang, dan

sebelum digunakan dapat kita tabung terlebih dahulu.

3. Uang sebagai pemindah kekayaan

Jika orang tua kalian mempunyai tanah di desa, padahal orang tua

kalian tersebut tinggal di kota karena bekerja; tanah yang di desa dapat dijual

untuk membeli tanah di kota untuk tempat tinggal. Dengan begitu, orang tua

Uang dan Lembaga Keuangan | 16

Page 17: Fungsi Dan Uang Latar Belakang

kalian tidak perlu mengontrak rumah, melainkan tinggal di rumah sendiri.

Dalam hal ini, uang berfungsi sebagai pemindah kekayaan bagi orang tua

kalian, yaitu memindahkan kekayaan yang berupa tanah.

4. Uang sebagai pembentuk/penimbun kekayaan

Uang dapat digunakan untuk membentuk kekayaan. Kalian dapat

menabung sedikit demi sedikit untuk persiapan melanjutkan kuliah nanti.

Setiap ada kenaikan jumlah tabungan (hal-hal lain dianggap tetap), maka

kekayaan kalian tersebut bertambah. Tambahan kekayaan tersebut pada

dasarnya merupakan pembentuk/ penimbun kekayaan.

5. Uang sebagai alat pendorong kegiatan ekonomi

Uang dapat merangsang seseorang untuk melakukan kegiatan

ekonomi. Oleh karena itu, uang berfungsi sebagai alat pendorong kegiatan

ekonomi masyarakat. Karena demi uang banyak orang bekerja keras setiap

harinya. Sebaliknya, orang lebih mudah melakukan kegiatan ekonomi jika ia

mempunyai modal. Apabila  nilai  uang  stabil  orang  lebih  bergairah 

dalam  melakukan investasi. Dengan  adanya  kegiatan  investasi kegiatan

ekonomi  akan semakin meningkat.

Lebih jelasnya tentang pembagian fungsi uang lihat bagan di bawah ini.

Bagan 6.1 Pembagian Fungsi Uang

Uang dan Lembaga Keuangan | 17

Page 18: Fungsi Dan Uang Latar Belakang

4.3 Syarat Uang

Kedua jenis uang tersebut memenuhi syarat-syarat sebagai berikut.

a. Dapat Diterima oleh Masyarakat Umum

Uang yang beredar di Indonesia diterima oleh masyarakat umum

karena masyarakat percaya bahwa uang tersebut dapat digunakan sebagai alat

tukar dan alat pembayaran.

b. Mudah Disimpan dan Nilainya Tetap

Uang yang beredar di Indonesia mudah disimpan. Bentuknya kecil

sehingga praktis menyimpannya. Kita dapat menyimpan uang di saku maupun

di dompet karena ukuran uang tidak besar. Uang Rp10.000,00 yang kalian

simpan di saku selama seminggu tetap bernilai Rp10.000,00.

c. Mudah Dibawa ke Mana-mana

Uang kertas dan uang logam mudah dibawa ke mana-mana karena

ukurannya kecil dan tidak berat. Namun demikian, jika kalian mempunyai uang

logam cukup banyak agak berat untuk membawanya. Kalian dapat

menukarkannya dengan uang kertas dengan nilai yang sama.

d. Mudah Dibagi Tanpa Mengurangi Nilai

Jika kita mempunyai selembar uang kertas ratusan ribu rupiah dan

ingin menggunakannya untuk membeli buku seharga Rp20.000,00, kita tidak

mengalami kesulitan. Penjual buku akan memberikan uang pengembalian

Rp80.000,00. Dengan demikian, selembar uang ratusan ribu rupiah tersebut

dapat dibagi tanpa mengurangi nilainya.

e. Jumlahnya Terbatas Sehingga Tetap Berharga

Uang dan Lembaga Keuangan | 18

Page 19: Fungsi Dan Uang Latar Belakang

Uang kertas dan uang logam dicetak dengan jumlah terbatas untuk

menjaga nilainya. Uang tersebut juga dibuat dari bahan khusus dan diberi ciri

khusus sehingga sulit untuk dipalsukan.

f. Ada Jaminan

Uang yang beredar di Indonesia dijamin oleh pemerintah. Oleh karena

itu, semua orang mau menerima uang sebagai alat pertukaran dan pembayaran

yang sah. Uang kertas yang beredar merupakan uang kertas kepercayaan

(fiduciary) atau uang tanda (token money). Disebut uang kepercayaan karena

nilai bahan untuk membuat uang jauh lebih rendah daripada nilai yang tertera

(tertulis) dalam uang. Uang kertas juga merupakan uang tanda, karena

masyarakat bersedia menerima uang kertas dengan alasan terdapat tanda sah

sebagai uang yang dikeluarkan oleh pemerintah.

4.4 Nilai Uang

Nilai uang adalah kemampuan uang untuk dapat ditukarkan dengan sejumlah

barang tertentu. Nilai uang tersebut dapat dibedakan menjadi tiga macam.

a. Nilai Nominal

Nilai nominal uang adalah nilai yang tertera/tertulis pada setiap mata

uang yang bersangkutan. Contoh: pada uang Rp50.000,00 tertera angka lima

puluh ribu rupiah, maka nilai nominal uang tersebut adalah lima puluh ribu

rupiah.

Uang dan Lembaga Keuangan | 19

Page 20: Fungsi Dan Uang Latar Belakang

b. Nilai Intrinsik

Nilai intrinsik uang adalah nilai bahan yang digunakan untuk membuat

uang. Contoh: untuk membuat uang kertas Rp50.000,00 diperlukan kertas dan

bahan lainnya yang harganya Rp3.000,00, maka nilai intrinsik uang tersebut

adalah Rp3.000,00. Untuk membuat uang logam Rp100,00 diperlukan logam

perak seberat 1  gram. Dengan demikian, uang sebesar Rp100,00 sama dengan

harga yang senilai dengan 1 gram perak.

c. Nilai Riil

Nilai riil uang adalah nilai yang dapat diukur dengan jumlah barang

dan jasa yang dapat ditukar dengan uang itu. Jika uang Rp1.000,00 dapat

ditukar dengan satu gelas minuman teh, maka dapat dikatakan bahwa nilai riil

uang Rp1.000,00 adalah segelas minuman teh.

Uang dan Lembaga Keuangan | 20

Page 21: Fungsi Dan Uang Latar Belakang

Dilihat dari penggunaannya, nilai uang dibedakan menjadi nilai internal uang

dan nilai eksternal uang.

a) Nilai internal uang

Nilai internal uang adalah daya beli uang terhadap barang dan jasa

(kemampuan suatu mata uang apabila ditukarkan dengan barang). Contoh:

dengan uang Rp5.000,00 kalian dapat membeli sebuah buku tulis, maka nilai

internal uang Rp5.000,00 tersebut adalah sebuah buku tulis.

b) Nilai eksternal uang

Nilai eksternal uang adalah nilai uang dalam negeri, jika dibandingkan

dengan mata uang asing, yang lebih dikenal dengan kurs. Kurs ada dua macam

yaitu kurs jual dan kurs beli.

Kurs jual adalah kurs yang berlaku apabila bank menjual valuta asing.

Kurs beli adalah kurs yang berlaku apabila bank membeli valuta asing.

Contoh: kalian dapat menukarkan uang Rp9.000,00 dengan satu dollar

Amerika Serikat di bank yang melayani penukaran valuta asing. Dalam hal

ini nilai kurs Rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (US $1 = Rp9.000,00).

4.5 Jenis-Jenis Uang

Uang yang beredar di masyarakat dapat dibedakan menjadi beberapa jenis.

Adapun jenis-jenis uang dapat dikelompokkan menjadi empat jenis, yaitu

a. Berdasarkan bahan yang digunakan untuk membuat uang, uang

dibedakan menjadi sebagai berikut.

1) Uang logam, yaitu uang yang dibuat dari logam, contohnya uang Rp25,00,

Rp50,00, Rp100,00. Uang tersebut dapat dibuat dari emas, perak, tembaga,

atau nikel dengan bentuk dan kadar berat tertentu serta dengan ciri-ciri

Uang dan Lembaga Keuangan | 21

Page 22: Fungsi Dan Uang Latar Belakang

tertentu pula untuk menghindari pemalsuan. Ciri-ciri tersebut diumumkan

oleh pemerintah agar diketahui masyarakat.

2) Uang kertas, yaitu uang yang dibuat dari kertas, contohnya uang Rp500,00,

Rp1.000,00, Rp5.000,00, Rp10.000,00, Rp20.000,00 Rp50.000,00,

Rp100.000,00. Uang kertas adalah uang yang terbuat dari kertas dengan

gambar dan cap tertentu dan merupakan alat pembayaran yang sah. Menurut

penjelasan UU No. 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia, yang dimaksud

dengan uang kertas adalah uang dalam bentuk lembaran yang terbuat dari

bahan kertas atau bahan lainnya (yang menyerupai kertas).

Uang kertas mempunyai nilai karena nominalnya. Oleh karena itu, uang

kertas hanya memiliki dua macam nilai, yaitu nilai nominal dan nilai tukar.

Ada 2(dua) macam uang kertas :

Uang Kertas Negara (sudah tidak diedarkan lagi), yaitu uang kertas yang

dikeluarkan oleh pemerintah dan alat pembayaran yang sah dengan jumlah

yang terbatas dan ditandatangani mentri keuangan.

Uang Kertas Bank, yaitu uang yang dikeluarkan oleh bank sentral,

Keuntungan penggunaan uang kertas adalah sebagai berikut.

Ongkos pembuatan relatif murah dibandingkan dengan ongkos pembuatan

uang logam.

Mudah dibawa.

Penghematan terhadap pemakaian logam mulia

Peredaran uang kertas bersifat elastis (karena mudah dicetak dan

diperbanyak) sehingga mudah diseusaikan dengan kebutuhan akan uang

Mempermudah pengiriman dalam jumlah besar

Uang dan Lembaga Keuangan | 22

Page 23: Fungsi Dan Uang Latar Belakang

Adapun kelemahan dari penggunaan uang kertas adalah sebagai berikut.

Terkadang mudah dipalsukan.

Tidak tahan lama.

b. Berdasarkan lembaga yang mengeluarkannya, uang dibedakan menjadi:

1) Uang kartal (kepercayaan) yaitu uang yang dikeluarkan oleh negara

berdasarkan undang-undang dan berlaku sebagai alat pembayaran yang sah

dan wajib digunakan oleh masyarakat dalam melakukan transaksi jual beli

sehari-hari. Uang kartal umumnya berbentuk uang kertas dan uang logam

yang di Indonesia dibuat oleh Bank Indonesia selaku bank sentral yang diberi

hak tunggal mencetak yang / hak oktroi. Contoh uang kartal seperti uang

logam Rp. 100,- uang kertas Rp. 1.000,- dan lain sebagainya.

Menurut Undang-Undang Pokok Bank Indonesia No. 11/1953,

terdapat dua jenis uang kartal, yaitu uang negara dan uang bank.

Uang negara adalah uang yang dikeluarkan oleh pemerintah, terbuat dari

kertas yang memiliki ciri-ciri :

Dikeluarkan oleh pemerintah

Dijamin oleh undang undang

Bertuliskan nama negara yang mengeluarkannya

Ditanda tangani oleh mentri keuangan

Namun, sejak berlakunya Undang-undang No. 13/1968, uang negara

dihentikan peredarannya dan diganti dengan Uang Bank.

Uang Bank adalah uang yang dikeluarkan oleh Bank Sentral berupa uang

logam dan uang kertas, Ciri-cirinya sebagai berikut.

Dikeluarkan oleh Bank Sentral

Dijamin dengan emas atau valuta asing yang disimpan di bank sentral

Bertuliskan nama bank sentral negara yang bersangkutan (di Indonesia :

Bank Indonesia)

Uang dan Lembaga Keuangan | 23

Page 24: Fungsi Dan Uang Latar Belakang

Ditandatangani oleh gubernur bank sentral.

2) Uang giral (simpanan di bank) yaitu dana yang disimpan pada rekening

koran di bank-bank umum yang sewaktu-waktu dapat dipergunakan untuk

melakukan pembayaran dengan perantara cek, bilyet giro, atau perintah

membayar(tagihan pada bank umum yang dapat dipergunakan sebagai alat

pembayaran dan transaksi yang sah dan masyarakat tidak wajib menerima

pembayarannya). Uang giral bukan merupakan alat pembayaran yang sah.

Artinya, masyarakat boleh menolak dibayar dengan uang giral dan uang ini

hanya beredar di kalangan tertentu saja,. Uang giral dikeluarkan oleh bank

umum dan merupakan uang yang tidak berujud karena hanya berupa saldo

tagihan di bank. Contoh uang giral yaitu adalah :

Giro bilyet adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat

dengan menggunakan cek, bilyet giro, atau sarana perintah pembayaran

lainnya dengan cara transfer uang.

Cek adalah surat perintah dari seseorang yang mempunyai rekening di bank

agar bank membayar sejumlah uang kepada orang yang namanya disebutkan

dalam cek tersebut atau orang yang membawa cek. Orang yang mempunyai

rekening di bank dan mendapat buku cek dari bank disebut client (nasabah).

Telegraphic transfer, pembayaran menggunakan telegraphic transfer

dilakukan dengan memindahkan sebagian atau seluruh rekening di bank

kepada seseorang yang ditunjuk yang bertempat di daerah lain.

Uang giral dapat terjadi dengan cara berikut.

Penyetoran uang tunai kepada bank dan dicatat dalam rekening koran atas

nama penyetor, penyetor menerima buku cek dan buku biro gilyet. Uang

Uang dan Lembaga Keuangan | 24

Page 25: Fungsi Dan Uang Latar Belakang

tersebut sewaktu-waktu dapat diambil atau penyetor menerima pembayaran

utang dari debitur melalui bank. Cara di atas disebut primary deposit.

Karena transaksi surat berharga. Uang giral dapat diciptakan dengan cara

menjual surat berharga ke bank, lalu bank membukukan hasil penjualan surat

berharga tersebut sebagai deposit dari yang menjual. Cara ini disebut

derivative deposit

Mendapat kredit dari bank yang dicatat dalam rekening koran dan dapat

diambil sewaktu-waktu. Cara ini disebut dengan loan deposit.

Keuntungan menggunakan uang giral sebagai berikut.

Memudahkan pembayaran karena tidak perlu menghitung uang

Alat pembayaran yang dapat diterima untuk jumlah yang tidak terbatas,

nilainya sesuai dengan yang dibutuhkan (yang ditulis oleh pemilik

cek/bilyet giro)

Lebih aman karena risiko uang hilang lebih kecil dan bila hilang bisa

segera dilapokan ke bank yang mengeluarkan cek/bilyet giro dengan cara

pemblokiran.

3) Uang Kuasi adalah surat atau sertifikat berharga yang dapat dijadikan sebagai

alat pembayaran yang sah. Contoh uang kuasi adalah saham, obligasi, dan

lain-lain. Uang kuasi adalah surat-surat berharga yang dapat dijadikan

sebagai alat pembayaran. Biasanya uang kuasi ini terdiri atas deposito

berjangka dan tabungan serta rekening valuta asing milik swasta domestik.

a. Berdasarkan nilainya, uang dibedakan menjadi sebagai berikut.

Uang dan Lembaga Keuangan | 25

Page 26: Fungsi Dan Uang Latar Belakang

1) Uang bernilai penuh ( full bodied money money)

Nilai uang dikatakan sebagai uang penuh apabila nilai nominal uang

sama dengan nilai intrinsik yang terkandung dalam uang tersebut. Jika uang

itu terbuat dari emas, maka nilai uang itu sama dengan nilai emas yang

dikandungnya.

2) Uang tanda ( token money money)

Nilai uang dikatakan sebagai uang tanda apabila nilai nominal lebih

besar dari nilai intrinsik uang tersebut. Misalnya, untuk membuat uang

Rp1.000,00 bank sentral mengeluarkan biaya Rp750,00.

b. Berdasarkan Kawasan

Jenis uang berdasarkan kawasannya terdiri atas uang lokal, uang regional, dan uang

internasional.

1) Uang lokal

Uang lokal merupakan uang yang berlaku di suatu negara tertentu.

Contohnya rupiah di Indonesia, yen di Jepang, ringgit di Malaysia, dan

sebagainya.

2) Uang regional

Uang regional adalah uang yang berlaku di kawasan tertentu yang lebih luas

dari uang lokal. Misalnya di kawasan Benua Eropa berlaku mata uang

tunggal Eropa yaitu euro.

Uang dan Lembaga Keuangan | 26

Page 27: Fungsi Dan Uang Latar Belakang

3) Uang internasional

Uang internasional adalah uang yang berlaku antarnegara. Misalnya US dolar

menjadi standar pembayaran internasional.

4.6 Permintaan Uang

4.6.1 Teori Keynes

Keynes menyatakan bahwa ada 3 motif sesorang ingin memegang

uang, yaitu :

1. Motif transaksi ,

2. Motif berjaga-jaga, merupakan tindakan seseorang yang menyimpan

sebagian dari pendapatannya dalam bentuk uang tunai untuk kebutuhan

atau pengeluaran yang tidak terduga.

3. Motif spekulasi, seseorang dapat memilih untuk memegang uang tunai

atau obligasi yang memberikan penghasilan berupa sejumlah uang

tertentu yang disebut bunga pada setiap periode.

Rumus :

Uang dan Lembaga Keuangan | 27

Page 28: Fungsi Dan Uang Latar Belakang

Keterangan :

k= konstanta,

P = tingkat harga umum, dan

Q = volume transaksi.

4. Teori Richardo

4.6.3 Teori Irving Fisher

Teori ini mendasarkan diri pada sebuah falsafah, yaitu ekonomi akan

selalu berada dalam keadaan penggunaan tenaga kerja penuh (full

employment). Irving Fisher merumuskan teorinya dalam persamaan berikut,

Rumus :

Keterangan :

M = jumlah uang beredar

V = tingkat perputaran uang (velocity)

P = harga barang

T = Volume barang dalam transaksi

4.6.4 Teori Robertson

Robertson menemukan persamaan sebagai berikut :

Uang dan Lembaga Keuangan | 28

Md = k.P.Q

M.V = P.T

P = 1k . M

M = k. P. T

Page 29: Fungsi Dan Uang Latar Belakang

Robertson melakukan pendekatan melalui cash balance (lama rata-rata

uang menganggur). Factor V dalam transaction velocity diganti dengan k

dalam cash balanced approach. K adalah lama rata-rata uang menganggur.

Maka k = 1/V dan persamaannya dapat ditulis sebagai berikut :

4.6.5 Teori Marshall

Alfred Marshall dari universitas Cambridge memandang persamaan

Irving Fisher dengan sedikit berbeda. Dia tidak menekankan pada

perputaran uang(velocity) dalam suatu periode, tetapi bagian dari

pendapatan atau GNP yang diwujudkan dalam uang kas.

Atau atau

4.7 Penawaran Uang

4.7.1 Pengertian Penawaran Uang (Jumlah Uang Beredar/JUB/Money Supply/MS)

Penawaran uang/MS adalah jumlah keseluruhan uang yang beredar di

masyarakat yang jumlahnya ditentukan oleh pemerintah. Penawaran uang

berarti banyaknya jumlah uang yang disediakan atau dikeluarkan oleh

lembaga moneter, yaitu bank sentral dan bank umum.

4.7.2 Peredaran Uang

Peredaran uang dapat dibedakan menjadi :

Uang dan Lembaga Keuangan | 29

M = k. P.O M.V = P.O = Y M = k.Y

M = 1v . P. T

Page 30: Fungsi Dan Uang Latar Belakang

1.8 Uang beredar secara sempit (narrow money)

Selain uang kartal tentu kita memiliki simpanan berupa uang

giral yang berarti seluruh nilai saldo rekening koran yang dimiliki

masyarakat pada bank – bank umum. Saldo rekening merupakan uang

beredar karena masyarakat dapat masyarakat dapat mengambilnya

sewaktu – waktu untuk keperluan transaksi, berjaga – jaga, atau spekulasi.

Dapat dirumuskan :

M1 = K + G

Ket : M1 = uang beredar secara sempit

K = uang kartal

G = uang giral

M1, yaitu M0 ditambah dengan demand deposit (dd). Dd adalah

tabungan yang kita miliki di bank, yang dapat dicairkan sewaktu-waktu

apabila dibutuhkan (uang giral). M1 ini merupakan perhitungan JUB yang

sangat likuid.

2.8 Uang beredar secara luas (broad money)

Uang beredar secara luas mencangkup uang Kartal, uang giral, serta

deposito dan tabungan masyarakat di bank. Deposito berjangka dan

tabungan disebut dengan Uang Kuasi atau near money, yaitu sesuatu

yang mendekati ciri dari uang.

Dengan rumus :

M2 = K + G + Uang Kuasi atau M2 = M1 + Uang Kuasi

M2, yaitu M1 ditambah dengan time deposit (td). Td adalah tabunga,

deposito, dan sejenisnya, yang memiliki waktu jatuh tempo atau tidak

dapat dicairkan sewaktu-waktu dibutuhkan (uang kuasi).

3.8 Uang inti (reserve money)

Uang inti merupakan inti dari penciptaan uang kartal dan uang giral.

Tanpa uang inti maka tidak akan tercipta uang kartal dan uang giral. Uang

inti dapat didefinisikan sebagai berikut :

Uang dan Lembaga Keuangan | 30

Page 31: Fungsi Dan Uang Latar Belakang

a) Saldo rekening koran (giro) milik bank – bank umum atau masyarakat

pada Bank Indonesia (R)

b) Uang tunai yang dipegang bank – bank umum dan masyarakat K.

Maka dapat dirumuskan sebagai berikut :

H = K + R

Factor yang mampu menciptakan uang inti :

Deficit APBN yang di biayai dengan mencetak uang baru oleh bank

Indonesia. Akibatnya uang tunai di tangan masyarakat bertambah.

Kredit langsung Bank Indonesia kepada badan-badan pemerintah

seperti bulog. Akibatnya saldo rekening Koran pada Bank Indonesia

bertambah.

Bantuan likuiditas Bank Indonesia (BLBI) kepada bank-bank

umum .kibatnya saldo Koran bank-bank umum pada Bank Indonesia

bertambah .

4.8 Lembaga Keuangan

4.8.1 Jenis-Jenis Bank

Menurut Pasal 5 Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998, jenis bank

terdiri atas bank umum dan bank perkreditan rakyat (BPR). Selain itu, juga

terdapat Bank Sentral yaitu Bank Indonesia. Bank Sentral diatur oleh Undang-

Undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 1999 tentang Kemandirian Bank

Sentral, sedangkan Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat diatur oleh

Undang-Undang Republik Indonesia No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan yang

Uang dan Lembaga Keuangan | 31

Page 32: Fungsi Dan Uang Latar Belakang

disahkan pada tanggal 25 Maret 1992.

a. Jenis Bank Berdasarkan Fungsinya

1) Bank Sentral

Bank sentral yang dimaksud adalah Bank Indonesia. Bank Indonesia

adalah lembaga negara yang independen dalam melaksanakan tugas dan

wewenangnya, bebas dari campur tangan pemerintah dan atau pihak lain,

kecuali untuk hal-hal yang secara tegas diatur dalam undang-undang ini.

Pemerintah kemudian menetapkan Bank Sentral, Bank Indonesia, sebagai

satu-satunya lembaga yang berhak menciptakan uang kartal. Hak untuk

menciptakan uang itu disebut dengan hak oktroi.

Tujuan Bank Indonesia

Menurut UU RI No. 3 Tahun 2004 Pasal 7, dijelaskan tujuan Bank

Indonesia adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah.

Untuk itu Bank Indonesia melaksanakan kebijakan moneter secara

berkelanjutan, konsisten, transparan, dan harus mempertimbangkan

kebijakan umum pemerintah di bidang perekonomian.

Tugas Bank Indonesia

Berdasarkan UU No. 3 Tahun 2004, Bank Indonesia mempunyai tugas

sebagai berikut:

a) Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter maka Bank Indonesia

berwenang:

Uang dan Lembaga Keuangan | 32

Page 33: Fungsi Dan Uang Latar Belakang

Menetapkan sasaran moneter dengan memerhatikan sasaran laju

inflasi;

Melakukan pengendalian moneter dengan menggunakan cara-cara

yang termasuk tetapi tidak terbatas pada:

operasi pasar terbuka di pasar uang baik rupiah maupun

valuta asing

penetapan tingkat diskonto

penetapan cadangan wajib minimun

pengaturan kredit atau pembiayaan

b) Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran maka Bank

Indonesia berwenang Melaksanakan dan memberikan persetujuan dan izin

atas penyelenggaraan jasa sistem pembayaran,

c) Mewajibkan penyelenggara jasa sistem pembayaran untuk menyampaikan

laporan tentang kegiatannya.

d) Mengatur dan mengawasi bank

Dalam rangka melaksanakan tugas mengatur dan mengawasi bank, Bank

Indonesia menetapkan peraturan, memberikan dan mencabut izin atas

kelembagaan dan kegiatan usaha tertentu dari bank, melaksanakan

pengawasan bank dan mengenakan sanksi terhadap bank sesuai dengan

peraturan Bank Indonesia.

2) Bank Umum

Pengertian bank umum menurut Peraturan Bank Indonesia No. 9/7/PBI/2007 adalah

bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan

prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas

pembayaran. Jasa yang diberikan oleh bank umum bersifat umum, artinya dapat

memberikan seluruh jasa perbankan yang ada. Bank umum sering disebut bank

komersial (commercial bank). Bank umum memiliki bentuk hukum yaitu:

Perseroan Terbatas (PT),

Bank umum berbentuk PT yang dimiliki swasta terdiri atas bank swasta

nasional dan swasta asing.

o Bank swasta nasional tersebut misalnya Bank Central Asia (BCA), Lippo

Bank, Bank Danamon, dan Bank Internasional Indonesia (BII).

Uang dan Lembaga Keuangan | 33

Page 34: Fungsi Dan Uang Latar Belakang

o Bank umum swasta asing misalnya First National City Bank (Citibank).

Bank of America, Chase Manhattan Bank, Standard Chartered Bank, dan

Bank of Tokyo.

Koperasi

Misalnya Bank Umum Koperasi Indonesia (Bukopin), Bank Umum Koperasi

Kahoeripan, dan Bank Umum Koperasi Jawa Barat.

Perusahaan daerah

Pemerintah daerah di Indonesia memiliki perusahaan daerah.

Perusahaan daerah tersebut bergerak di bidang usaha antara lain perbankan.

Bank milik pemerintah daerah terdapat pada setiap daerah tingkat satu.

Misalnya, Bank Nagari (Sumatra Barat), BPD Bali, Bank DKI, Bank Jabar,

Bank Jatim, BPD Yogyakarta, dan BPD Maluku.

Bank umum hanya dapat didirikan oleh:

Warga negara Indonesia atau badan hukum Indonesia, atau

Uang dan Lembaga Keuangan | 34

Page 35: Fungsi Dan Uang Latar Belakang

Warga negara Indonesia dengan warga negara asing dan atau badan hukum asing

secara kemitraan.

Tugas pokok Bank Umum menurut Pasal 6 UU No.10 Tahun 1998 adalah

sebagai berikut.

a) Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro,

deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan atau bentuk lainnya yang

dipersamakan dengan itu.

b) Memberikan kredit.

c) Menerbitkan surat pengakuan utang.

d) Membeli, menjual atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk kepentingan

dan atas perintah nasabahnya.

e) Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan

nasabah.

f) Menempatkan dana pada peminjam atau meminjamkan dana pada bank lain baik

dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun dengan cek atau

sarana lainnya.

g) Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan

perhitungan dengan atau antarpihak ketiga.

h) Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga (safe deposit

box).

i) Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu

kontrak.

j) Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam bentuk

surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek.

k) Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit, dan kegiatan wali amanat.

l) Menyediakan pembiayaan dan atau melakukan kegiatan lain berdasarkan prinsip

syariah, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

m) Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang tidak

bertentangan dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku.

n) Melakukan kegiatan dalam valuta asing dengan memenuhi ketentuan yang

ditetapkan oleh Bank Indonesia.

Uang dan Lembaga Keuangan | 35

Page 36: Fungsi Dan Uang Latar Belakang

o) Melakukan kegiatan penyertaan modal pada bank atau perusahaan lain di bidang

keuangan. Contohnya sewa guna usaha, modal ventura perusahaan efek,

asuransi, serta lembaga kliring penyelesaian dan penyimpangan dengan

memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

p) Melakukan penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat kegagalan

kredit, dengan syarat harus menarik kembali penyertaannya dan memenuhi

ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

q) Bertindak sebagai pendiri dana pensiun dan pengurus dana pensiun sesuai

dengan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan dana pensiun yang

berlaku.

3) Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

BPR adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau

berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam

lalu lintas pembayaran. Kegiatan BPR jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan

kegiatan bank umum. Ada kegiatan-kegiatan yang tidak boleh dilakukan oleh BPR,

yaitu:

Menerima simpanan berupa giro,

Mengikuti kliring,

Melakukan kegiatan valuta asing,

Melakukan kegiatan perasuransian.

Adapun bentuk kegiatan yang boleh dilakukan oleh BPR meliputi hal-hal berikut ini.

Menghimpun dana dalam bentuk simpanan tabungan dan simpanan deposito.

Uang dan Lembaga Keuangan | 36

Page 37: Fungsi Dan Uang Latar Belakang

Memberikan pinjaman kepada masyarakat.

Menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan prinsip syariah.

b . Jenis Bank Berdasarkan Kepemilikannya

Apabila ditinjau dari segi kepemilikannya, jenis bank terdiri atas bank milik

pemerintah, bank milik swasta nasional, dan bank milik swasta asing.

1) Bank Milik Pemerintah

Bank pemerintah adalah bank di mana baik akta pendirian maupun modalnya

dimiliki oleh pemerintah, sehingga seluruh keuntungan bank dimiliki oleh

pemerintah pula. Contohnya Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri. Selain itu

ada juga bank milik pemerintah daerah yang terdapat di daerah tingkat I dan tingkat

II masing-masing provinsi. Contoh Bank DKI, Bank Jateng, dan sebagainya.

2) Bank Milik Swasta Nasional

Bank swasta nasional adalah bank yang seluruh atau sebagian besar modalnya

dimiliki oleh swasta nasional serta akta pendiriannya pun didirikan oleh swasta,

begitu pula pembagian keuntungannya juga dipertunjukkan untuk swasta pula.

Contohnya Bank Muamalat, Bank Danamon, Bank Central Asia, Bank Lippo, Bank

Niaga, dan lain-lain.

3) Bank Milik Asing

Bank jenis ini merupakan cabang dari bank yang ada di luar negeri, baik milik

swasta asing atau pemerintah asing. Kepemilikannya dimiliki oleh pihak luar negeri.

Contohnya ABN AMRO bank, City Bank, dan lain-lain.

c. Jenis Bank Berdasarkan Kegiatan Operasionalnya (Implementasi Hukum

Perjanjian )

1) Bank Konvensional

Pengertian kata “konvensional” menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia

adalah “menurut apa yang sudah menjadi kebiasaan”. Berdasarkan pengertian itu,

bank konvensional adalah bank yang dalam operasionalnya menerapkan metode

bunga, karena metode bunga sudah ada terlebih dahulu, menjadi kebiasaan dan telah

dipakai secara meluas dibandingkan dengan metode bagi hasil.

Bank konvensional pada umumnya beroperasi dengan mengeluarkan produk-

produk untuk menyerap dana masyarakat antara lain tabungan, simpanan deposito,

simpanan giro; menyalurkan dana yang telah dihimpun dengan cara mengeluarkan

Uang dan Lembaga Keuangan | 37

Page 38: Fungsi Dan Uang Latar Belakang

kredit antara lain kredit investasi, kredit modal kerja, kredit konsumtif, kredit jangka

pendek; dan pelayanan jasa keuangan antara lain kliring, inkaso, kiriman uang,

Letter of Credit, dan jasa-jasa lainnya seperti jual beli surat berharga, bank draft,

wali amanat, penjamin emisi, dan perdagangan efek.

2) Bank Syariah

Bank syariah adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip

syariah Islam, maksudnya adalah bank yang dalam operasinya mengikuti ketentuan-

ketentuan syariah Islam, khususnya yang menyangkut tata cara bermuamalah secara

Islam.

Penentuan harga bagi bank syariah didasarkan pada kesepakatan antara bank

dengan nasabah penyimpan dana sesuai dengan jenis simpanan dan jangka

waktunya, yang akan menentukan besar kecilnya porsi bagi hasil yang akan diterima

penyimpan. Berikut ini prinsip-prinsip yang berlaku pada bank syariah.

Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah).

Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (musharakah).

Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah).

Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa pilihan (ijarah).

Pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank

oleh pihak lain (ijarah wa iqtina).

Bagi bank syariah, bunga bank adalah riba. Contoh Bank Syariah di Indonesia yaitu

Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri.

d. Jenis Bank Berdasarkan nasionalitas badan hukum usaha

Uang dan Lembaga Keuangan | 38

Page 39: Fungsi Dan Uang Latar Belakang

1) Bank asing : bamk umum yang didirikan atas dasar badan hukum kantor

pusatnya di Luar Negeri.

2) Bank nasional : bank yang didirikan atas dasar badan hukum Indonesia.

4.9 Produk Bank

Sesuai dengan fungsi dan tujuan bank tersebut, ada tiga tugas utama bank

yang juga dikenal dengan produk-produk bank.

a. Bank sebagai Penghimpun Dana Masyarakat (Kredit Pasif)

Penghimpunan dana dari masyarakat yang dilakukan oleh bank dapat dengan

cara-cara sebagai berikut.

1) Rekening koran/giro (demand deposit), yaitu simpanan yang dapat diambil

atau digunakan untuk membayar sewaktu-waktu rekening ini dilengkapi

fasilitas pembayaran dengan cek dan giro bilyet. Cek adalah surat berharga di

mana orang yang Anda beri cek ini bisa langsung menguangkannya di bank.

Sedangkan giro bilyet adalah surat berharga di mana orang yang Anda beri

giro tersebut tidak bisa menguangkan giro itu di bank, tapi harus disetorkan

lebih dulu ke rekeningnya.

2) Deposito berjangka (time deposit), yaitu simpanan pada bank yang

penarikannya hanya boleh dilakukan setelah jatuh tempo.

3) Sertifikat deposito, yaitu deposito berjangka yang sertifikatnya dapat

diperjualbelikan.

4) Tabungan, yaitu simpanan di bank yang penarikannya dapat sewaktu-waktu.

Setoran awal adalah jumlah minimal yang harus disetorkan sebagai syarat

pembukaan tabungan. Saldo minimal adalah jumlah minimal yang harus

disisakan pada tabungan Anda. Setoran awal dan saldo minimal pada

tabungan biasanya sama, misalnya jika setoran awal adalah Rp 25.000 maka

saldo minimal juga Rp 25.000.

5) Deposit on call, yaitu simpanan tetap yang berada di bank selama pemiliknya

tidak menggunakan. Jika pemiliknya akan menggunakan, pemilik tersebut

harus memberitahukan terlebih dahulu.

Uang dan Lembaga Keuangan | 39

Page 40: Fungsi Dan Uang Latar Belakang

6) Deposit automatic roll over, yaitu deposito yang sudah jatuh tempo tetapi

diperpanjang secara otomatis selama belum diambil.

b. Bank sebagai Penyalur Dana Masyarakat (Kredit Aktif)

Bank dapat menyalurkan dananya kepada masyarakat dengan cara-cara

sebagai berikut.

1) Kredit rekening koran, yaitu peminjaman kepada nasabah yang

pengambilannya disesuaikan dengan kebutuhan nasabah tersebut.

2) Kredit reimburse (letter of credit), yaitu kredit yang diberikan kepada

nasabah atas pembelian sejumlah barang dan yang membayar adalah pihak

bank.

3) Kredit aksep, yaitu pinjaman yang diberikan bank kepada nasabah dengan

mengeluarkan wesel. Wesel tersebut selanjutnya dapat diperdagangkan.

4) Kredit dokumenter, yaitu pinjaman yang diberikan oleh bank kepada nasabah

setelah nasabah menyerahkan dokumen pengiriman barang yang telah

disetujui oleh kapten kapal yang mengangkut barang tersebut.

5) Kredit dengan jaminan surat berharga, yaitu pinjaman yang diberikan oleh

bank kepada nasabah untuk membeli surat-surat berharga, dan sekaligus

surat-surat berharga tersebut sebagai jaminan kreditnya.

c. Bank sebagai Perantara dalam Lalu Lintas Pembayaran

Bank dapat bertindak sebagai perantara lalu lintas pembayaran dengan

memberikan jasa sebagai berikut.

1) Transfer (pengiriman) uang, yakni pengiriman uang antardaerah atau

antarnegara yang dilakukan oleh bank, atas permintaan nasabah atau

masyarakat. Contohnya orang di Jakarta mentransfer uang kepada orang yang

berada di Yogyakarta melalui Bank Mandiri.

2) Melakukan inkaso. Bank atas nama nasabah melakukan penagihan surat

utang atau wesel kepada pihak lain.

3) Menerbitkan kartu kredit (credit card). Bank menerbitkan kartu kredit untuk

nasabah sehingga nasabah dapat melakukan transaksi pembelian di

supermarket tanpa perlu membawa uang tunai.

Uang dan Lembaga Keuangan | 40

Page 41: Fungsi Dan Uang Latar Belakang

4) Mendiskonto. Bank menjamin jual beli surat berharga yang terjadi di

masyarakat.

5) Mengeluarkan cek perjalanan (traveler’s check).Untuk memudahkan

transaksi dalam perjalanan, bank menyediakan cek perjalanan.

6) Automated teller machine (ATM), yaitu tempat nasabah mengambil uang

tunai yang ditangani oleh mesin.

7) Pembayaran gaji karyawan. Suatu perusahaan/instansi dapat membayar gaji

karyawannya melalui bank.

8) Save Deposit Box (SDB), yaitu tempat penyimpanan surat/dokumen penting/

berharga.

4.10 Kebijakan Moneter

4.10.1 Arti Definisi / Pengertian Kebijakan Moneter (Monetary Policy)

Secara umum Kebijakan Moneter adalah suatu usaha pemerintah (bank

sentral) dalam mengendalikan keadaan ekonomi makro agar dapat berjalan

sesuai dengan yang diinginkan melalui pengaturan jumlah uang yang beredar

dalam perekonomian. Kebijakan ini wewenangnya diberikan pemerintah

kepada Bank Indonesia.

Secara khusus Kebijakan Moneter adalah tindakan makro pemerintah

(bank sentral) dengan cara memengaruhi proses penciptaan uang.

Kebijakan moneter bertujuan untuk mencapai keseimbangan internal

(pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan

pembangunan) dan keseimbangan eksternal (keseimbangan neraca

pembayaran) serta tercapainya tujuan ekonomi makro, yakni menjaga

stabilisasi ekonomi yang dapat diukur dengan kesempatan kerja, kestabilan

harga serta neraca pembayaran internasional yang seimbang.

Untuk mencapai tujuan tersebut Bank Sentral atau Otoritas Moneter

berusaha mengatur keseimbangan antara persediaan uang dengan persediaan

Uang dan Lembaga Keuangan | 41

Page 42: Fungsi Dan Uang Latar Belakang

barang agar inflasi dapat terkendali, tercapai kesempatan kerja penuh dan

kelancaran dalam pasokan/distribusi barang.

Kebijakan moneter dapat digolongkan menjadi dua, yaitu :

1. Kebijakan uang ketat (Tight Money Policy/TMP). Kebijakan ini dilakukan

jika bank sentral dalam rangka mengurangi jumlah uang beredar untuk

mencapai stabilitas dalam perekonomian disebut juga kebijakan Moneter

Kontraktif. Tujuan kebijakan ini :

Menurunkan inflasi. Ketika MS turun, suku bunga jangka pendek akan

cenderung naik yang akan mendorong orang untuk menabung,

sehingga MS di perekonomian berkurang dan inflasi dapat turun.

Selain itu, ketika banyak yang menabung, maka konsumsi juga turun.

Memperbaiki defisit neraca pembayaran internasional (Bop). TMP

membuat inflasi turun, dengan demikian tingkat harga umum juga

turun. Turunnya harga akan membuat produk dalam negeri lebih

murah bagi konsumen di dalam negeri, sehingga permintaan produk

domestik akan bertambah dan permintaan produk impor berkurang.

Sementara itu, produk domestik yang murah didalam negeri juga

murah bagi konsumen di luar negeri, sehingga

akan mendorong permintaan ekspor. Kombinasi dari kedua hal ini

akan mengurangi defisit neraca pembayaran.

2. Kebijakan uang longgar (Easy Money Policy/EMP). Kebijakan ini

dilakukan jika bank sentral ingin menambah jumlah uang beredar

(likuiditas) untuk mencapai stabilitas dalam perekonomian. Tujuan dari

kebijakan ini adalah untuk menggiatkan kembali kondisi perekonomian

yang sedang lesu. Ketika MS naik, maka tren suku bunga akan

cenderung menurun. Rendahnya suku bunga akan memicu investasi

(karena cost of capital yang murah), dan pada akhirnya akan menaikkan

permintaan agregat.

4.10.2 Instrumen Kebijakan Moneter

a. Kebijakan Moneter Kuantitatif

Uang dan Lembaga Keuangan | 42

Page 43: Fungsi Dan Uang Latar Belakang

Instrumen yang bersifat kuantitatif ini biasanya berupa campur tangan

bank sentral secara langsung terhadap kebijakan perbankan. Artinya, Bank

Indonesia bertindak secara aktif dalam menentukan dan mengatur kegiatan

pasar uang. Kebijakan Moneter Kuantitatif meliputi :

1) Open market operation (operasi pasar terbuka). Caranya adalah dengan

memperdagangkan surat berharga, seperti obligasi negara. Apabila

kecenderungan bank sentral ingin melakukan TMP, maka ia akan

menjual surat berharga (misalnya SBI) sehingga dana yang ada di tangan

masyarakat dapat ditarik (MS di perekonomian berkurang, masuk ke

bank sentral). Sebaliknya, apabila yang ingin dilakukan adalah EMP,

maka bank sentral akan membeli SBPU (Surat berharga Pasar Uang)

yang dijual oleh masyarakat sehingga MS akan bertambah.

2) Legal reserve ratio requirement / reserve ratio (rr) / kebijakan nisbah

cadangan. Rasio cadangan wajib adalah mengatur jumlah uang yang

beredar dengan memainkan jumlah dana cadangan perbankan yang harus

disimpan pada pemerintah. Untuk menambah jumlah uang, pemerintah

menurunkan rasio cadangan wajib. Misalnya jika rr diwajibkan 10%,

maka apabila seorang nasabah menabung Rp.1.000.000 di bank, hanya

sejumlah Rp.900.000-nya yang boleh dipinjamkan bank ke pihak lain.

Rp.900.000 ini nantinya akan menjadi uang beredar “baru” yang

dilakukan oleh bank umum. Sedangkan sisa 10%nya, atau rp.100.000,

harus tetap ada di bank sebagai cadangan. Dari sini, kita bisa

melihat bahwa rr akan dinaikkan jika bank sentral ingin melakukan

TMP. Sebaliknya, rr akan diturunkan jika bank sentral ingin melakukan

EMP.

3) Discount rate policy. Caranya adalah dengan menaikkan/menurunkan

suku bunga pinjaman dari bank sentral ke bank umum. Tingkat bunga

yang dikenakan bank sentral terhadap bank - bank disebut tingkat

diskonto. Jika bank sentral ingin melakukan TMP, ia akan menaikkan

suku bunga pinjaman ini, sehingga suku bunga dari bank umum ke

masyarakat pun akan ikut naik. Akibatnya, kredit akan turun (karena

biaya kredit menjadi mahal) dan MS akan turun dan uang yang beredar

akan berkurang. Dan begitu sebaliknya jika bank sentral ingin

Uang dan Lembaga Keuangan | 43

Page 44: Fungsi Dan Uang Latar Belakang

melakukan EMP. Untuk membuat jumlah uang bertambah, pemerintah

menurunkan tingkat bunga bank sentral.

b. Kebijakan Moneter Kualitatif

Instrumen kebijakan kualitatif biasanya berupa pengawasan dan

imbauan bank sentral terhadap kegiatan perbankan. Artinya, ban sentral

tidak campur tangan secara langsung. Kebijakan Moneter Kualitatif

meliputi :

1) Pengawasan pinjaman secara selektif (Selective credit control). Caranya

adalah melalui pengawasan kredit. Pengawasan kredit yang ketat

mengarah ke TMP.

2) Dorongan moral(Moral suassion). Imbauan moral adalah kebijakan

moneter untuk mengatur jumlah uang beredar dengan jalan memberi

imbauan kepada pelaku ekonomi. Caranya adalah melalui imbauan ke

bank-bank umum. Contohnya seperti menghimbau perbankan pemberi

kredit untuk berhati-hati dalam mengeluarkan kredit untuk mengurangi

jumlah uang beredar dan menghimbau agar bank meminjam uang lebih

ke bank sentral untuk memperbanyak jumlah uang beredar pada

perekonomian.

Uang dan Lembaga Keuangan | 44