bimbingan konseling SD

31
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mempunyai tujuan, tujuan tersebut dinyatakan dalam rumusan kemampuan atau perilaku yang diharapkan dimiliki siswa setelah menyelesaikan kegiatan belajar. Untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan pengajaran serta kualitas proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan, perlu dilakukan suatu usaha penilaian atau evaluasi terhadap hasil belajar siswa. Kegunaan evaluasi adalah untuk mengetahui seberapa jauh siswa telah menguasai tujuan pelajaran yang telah ditetapkan, juga dapat mengetahui bagian-bagian mana dari program pengajaran yang masih lemah dan perlu diperbaiki. Salah satu cara yang digunakan dalam evaluasi diantaranya dengan menggunakan teknik pengumpulan data tes, melalui tes kita dapat mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam menerima pelajaran yang telah diberikan. Mengingat pentinganya tes dalam evaluasi maka pemakalah ingin mengambil tema “Teknik Pengumpulan Data Tes”. B. RumusanMasalah 1. Apa itu data ? 1

Transcript of bimbingan konseling SD

Page 1: bimbingan konseling SD

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mempunyai tujuan, tujuan tersebut

dinyatakan dalam rumusan kemampuan atau perilaku yang diharapkan dimiliki siswa setelah

menyelesaikan kegiatan belajar. Untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan pengajaran serta

kualitas proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan, perlu dilakukan suatu usaha

penilaian atau evaluasi terhadap hasil belajar siswa. Kegunaan evaluasi adalah untuk

mengetahui seberapa jauh siswa telah menguasai tujuan pelajaran yang telah ditetapkan, juga

dapat mengetahui bagian-bagian mana dari program pengajaran yang masih lemah dan perlu

diperbaiki.

Salah satu cara yang digunakan dalam evaluasi diantaranya dengan menggunakan teknik

pengumpulan data tes, melalui tes kita dapat mengetahui sejauh mana kemampuan siswa

dalam menerima pelajaran yang telah diberikan. Mengingat pentinganya tes dalam evaluasi

maka pemakalah ingin mengambil tema “Teknik Pengumpulan Data Tes”.

B. RumusanMasalah

1. Apa itu data ?

2. Apa saja sumber data ?

3. Bagaimana teknik pengumpulan dan penyimpanan data ?

4. Apa saja bentuk-bentuk tes itu?

5. Apakah kelebihan dan kekurangan masing-masing tes?

1

Page 2: bimbingan konseling SD

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Data

Data menggambarkan sebuah representasi fakta yang tersusun secara terstruktur, dengan

kata lain bahwa ºGenerally, data represent a structured codification of single primary

entities, as well as of transactions involving two or more primary entities ." (Vercellis).

Selain deskripsi dari sebuah fakta, data dapat pula merepresentasikan suatu objek

sebagaimana dikemukakan oleh Wawan dan Munir (2006: 1) bahwa ºData adalah nilai

yang merepresentasikan deskripsi dari suatu objek atau kejadian (event)

Dengan demikian dapat dijelaskan kembali bahwa data merupakan suatu objek, kejadian,

atau fakta yang terdokumentasikan dengan memiliki kodifikasi terstruktur untuk suatu

atau beberapa entitas. Setelah kita mengerti akan pengertian tentang data maka dari hasil

data tersebut aka menghasilkan 'informasi'.

B. Manfaat Pengumpulan Data

Data diperlukan untuk menjawab masalah penelitian atau menguji hipotesis yang sudah

dirumuskan.

C. Sumber Data

Yang dimaksud dengan sumber data adalah pihak-pihak yang dapat diminta dan

memberikan keterangannya tentang pribadi murid dan lingkungan.

Sumber-sumber data :

1. Sumber data yang paling utama tentang pribadi siswa adalah siswa itu sendiri.

Siswa adalah pusat data mengenai dirinya, baik data mengenai kekuatan maupun

mengenali kelemahannya.

2

Page 3: bimbingan konseling SD

2. Pihak-pihak yang menjadi sumber data yang kedua adalah orangtua, guru, wali

kelas ,konselor, kepala sekolah, dan pihak-pihak lain yang terkait dengan masalah

siswa. Meraka ini merupakan orang-orang yang paling dekat dan banyak

bertanggung jawab tentang siswa.

3. Pihak-pihak yang dapat menjadi sumber data yang ketiga adalah yaitu orang-

orang yang dekat dengan siswa, tetapi tidak langsung bertanggung jawab,

misalnya teman-temannya (di sekolah dan di luar sekolah) dann anggota keluarga

lainnya.

4. Sumber data yang keempat ini tercakup orang-orang yang agak jauh hubungannya

dengan siswa tetapi dapat memberikan keterangan tentang siswa. Orang-orang

tersebut antara lain tetangga, kepala desa, dan tata usaha sekolah.

5. Sumber data yang terakhir ini tercaku orang-orang atau lembaga-lembaga yang

berada di luar lingkungan pendidikan dan rumah tangga tetapi dapat memberikan

keterangan tentang siswa; misalnya rumah sakit dan organisasi pemuda.

D. Cara Pengumpulan data

1. Pengumpulan Data dengan Metode Tes

Tes secara harfiah berasal dari bahasa perancis kuno “testum” artinya

piring untuk menyisihkan logam-logam mulia. Tes adalah serangkaian pertanyaan

atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan,

pengetahuan, kecerdasan, kemampuan,atau bakat yang dimiliki seseorang atau

kelompok.

Tes juga dapat didefinisikan sebagai himpunan pertanyaan yang harus

dijawab atau pertanyaan yang harus dipilih dengan tujuan untuk mengukur aspek

perilaku tertentu dari orang yang dikenai tes.

Biasanya dalam kegiatan proses belajar mengajar, murid diberikan

sejumlah pertanyaan atau tugas dari guru. Pertanyaan tersebut dapat dalam bentuk

pertanyaan dikelas, tugas pekerjaan rumah (PR), atau bentuk lain yang tujuannya

3

Page 4: bimbingan konseling SD

untuk mendapatkan informasi tertentu, sesuai dengan isi tugas yang ada. Tindakan

yang demikian itu merupakan bentuk-bentuk tes tulis. Salah satu cara

penggolongan tes yang terkenal adalah penggolongan tes berdasarkan atas aspek

psikis yang di ukur. Berdasarkan atas aspek yang diukur, tes dibedakan atas :

a. Tes Intelegensi

b. Tes Bakat

c. Tes Minat

d. Tes kepribadian

a. Tes Intelegensi

Intelegensi merupakan keseluruhan kemampuan untuk berpikir

dan bertindak secara terarah dan dapat menyesuaikan diri dengan

lingkungan secara efektif. Jadi tes intelegensi adalah suatu teknik atau

alat yang digunakan untuk mengungkapkan taraf kemampuan dasar

seseorang yaitu kemampuan dalam berpikir, bertindak dan

menyesuaikan diri secara efektif.

Tes intelegensi ada bermacam – macam jenisnya. Dilihat dari

segi apa yang di ukur tes intelegensi dapat dibedakan atas :

a. Tes intelegensi umum. Tes ini bertujuan untuk memberikan

gambaran umum tentang taraf kemampuan seseorang.

b. Tes intelegensi khusus. Tes ini menggambarkan taraf kemampuan

seseorang secara spesifik.

c. Tes intelegensi diferensial. Tes memberikan gambaran tentang

kemampuan seseorang dalam berbagai bidang yang

memungkinkan didapatnya profil kemampuan tersebut. Melalui

4

Page 5: bimbingan konseling SD

profil itu dapat di kenali kekuatan-kekuatan dan kelemahan-

kelemahan kemampuan seorang murid.

Manfaat Tes Inteligensi bagi Layanan BK dapat dipergunakan oleh

berbagai pihak di sekolah antara lain;

1. Sekolah, tes intelegensi dapat digunakan untuk menyaring

calon siswa yang akan diterima atau untuk menempatkan siswa

pada jurusan tertentu, dan juga mengidentifikasi siswa yang

memiliki IQ di atas normal.

2. Guru, tes intelegensi dapat digunakan untuk mendiagnosa

kesukaran pelajaran dan mengelompokkan siswa yang

memiliki kemampuan setara.

3. Konselor, tes intelegensi dapat digunakan untuk membuat

diagnosa siswa, untuk memprediksi hasil siswa dimasa yang

akan datang, dan juga sebagai media untuk mengawali proses

konseling.

4. Siswa, tes intelegensi dapat digunakan untuk mengenali dan

memahami dirinya sendiri dengan lebih baik, dan mengetahui

kemampuannya.

5. Menganalisis berbagai masalah yang dialami murid

6. Membantu memahami sebab terjadinya masalah

7. Membantu memahami murid yang mempunyai kemampuan

yang tinggi juga yang rendah

Secara umum, tes intelegensi dapat  digunakan sebagai bahan

diagnosa. Hasil tes belum tentu perlu disampaikan dalam proses

konseling, tetapi konselor maupun konseli memerlukan gambaran yang

menyeluruh dari diri seorang konseli. Dengan menggunakan hasil tes

intelegensi, konselor dapat melakukan diagnosa terkait perkembangan

konseling selama dan setelah proses konseling berlangsung. Selain itu,

hasil tes intelegensi dapat digunakan sebagai data penunjang. Jika tes yang

5

Page 6: bimbingan konseling SD

digunakan tidak hanya tes atau tes intelegensi, maka hasil tes intelegensi

dapat digunakan untuk menunjang data yang telah diperoleh dan

diperlukan dalam kegiatan konseling.

Berdasarkan penataannya ada beberapa jenis tes intelegensi, yaitu;

1. Tes Intelegensi individual, tes ini hanya dilakukan oleh satu

orang saja secara khusus. Tes Intelegensi individual

diantaranya :

-  Stanford - Binet Intelligence Scale

-    Wechsler - Bellevue Intelligence Scale (WBIS)

-    Wechsler - Intelligence Scale for Children (WISC)

-    Wechsler - Adult Intelligence Scale (WAIS)

-    Wechsler - Preschool and Primary Scale of Intelligence

(WPPSI).

Kelebihan pada tes ini antara lain penguji dapat menilai dengan

jelas bagaimana individu yang sedang menjalani tes tersebut.

Misalnya mengamati bagaimana individu menyusun laporan,

minat dan perhatian individu, kecemasan dalam pengerjaan

tugas, serta tingkat toleransi menghadapi rasa frustasi.

Kekurangan tes ini adalah kurang begitu nyaman.

2. Tes Intelegensi kelompok, tes ini dilakukan guna mencari data

secara cepat secara serentak. Tes Intelegensi kelompok

diantaranya :Pintner Cunningham Primary Test-    The

California Test of Mental Maturity

-    The Henmon- Nelson Test Mental Ability

-    Otis - Lennon Mental Ability Test

-    Progressive Matrices

Kelebihan pada tes ini antara lain rasa nyaman. Tes ini juga

6

Page 7: bimbingan konseling SD

memiliki kekurangan antara lain peneliti tidak dapat menyusun

laporan individu, tidak dapat menentukan tingkat kecemasan

individu, instruksi yang kurang jelas karena ribut atau peserta

yang satu diganggu oleh peserta lainnya.

3. Tes Intelegensi dengan tindakan/perbuatan

b. Tes Bakat

Warren’s dictionary of psychology mendefenisikan bakat sebagai :

A condition or set of characteristics regarded symptomatic

of an individual’s ability to acquaire with training some (usually

specified) knowledge, skill, or set of responses such as the ability

to speak a language, to produce music…

Jadi, bakat adalah suatu kondisi pada seseorang yang

dengan suatu latihan khusus memungkinkannya menguasai suatu

kecakapan, pengetahuan dan keterampilan tertentu seperti

kemampuan bermain music, kemampuan berolahraga, dll.

Bakat dapat diukur atau di ungkapkan dengan suatu alat

yang disebut tes bakat. Tes bakat adalah suatu teknik atau alat yang

digunakan untuk mengetahui kecakapan, kemampuan dan

keterampilan seseorang dalam bidang tertentu, seperti kemampuan

berbahasa, kemampuan bermain music, dan lain-lain.

    Tes bakat dilakukan dengan tujuan sebagai berikut, yaitu:

1. Diagnosis. Tujuannya adalah untuk mengetahui bakat

seseorang sehingga akan lebih mudah memahami potensi yang

ada. Dengan demikian, dapat membantu untuk menganalisis

permasalahan yang dihadapi testi di masa kini secara lebih

cermat.

7

Page 8: bimbingan konseling SD

2. Prediksi. Pada dasarnya, prediksi adalah mempertemukan

potensi seseorang dengan     persyaratan yang dituntut oleh

lembaga sehingga dapat diperkirakan atau diprediksikan

kemungkinan kesuksesan atau kegagalan seseorang dalam

bidang tertentu di masa depan. Prediksi meliputi seleksi,

penempatan dan klasifikasi.

Faktor-faktor yang Diungkap dalam Tes Bakat

1. Kemampuan verbal. Kemampuan memahami dan menggunakan

bahasa baik secara    lisan maupun tulisan

2. Kemampuan numerikal. Kemampuan ketepatan dan ketelitian

memecahkan problem aritmatik atau konsep dasar berhitung

3. Kemampuan spasial. Kemampuan merancang suatu benda

secara tepat.

4. Kemampuan perseptual. Kemampuan mengamati dan

memahami gambar 2 dimensi menjadi bentuk 3 dimensi

5. Kemampuan reasoning. Kemampuan memecahkan suatu

masalah

6. Kemampuan mekanik. Kemampuan memahami 2 konsep

mekanik dan fisika.

7. Kemampuan memori. Kemampuan mengingat

8. Kemampuan klerikal. Kemampuan bekerja di bidang

administrasi

9. Kemampuan kreativitas. Kemampuan menghasilkan sesuatu

yang baru dan menunjukkan hal yang tidak biasa / istimewa

10. Kecepatan kerja. Kemampuan bekerja secara cepat terutama

untuk pekerjaaan yang rutin

11. Ketelitian. Kemampuan bekerja secara teliti

12. Ketahanan. Kemampuan bekerja secara konsisten

8

Page 9: bimbingan konseling SD

Guildford (Sunaryo, 2004) mengemukakan bahwa terdapat tiga

dimensi yang terkandung dalam bakat, yaitu sebagai berikut:

1. Dimensi perseptual, yaitu kemampuan di dalam melakukan

persepsi yang mencakup kepekaan indra, perhatian, orientasi ruang

dan waktu serta kecepatan persepsi.

2. Dimensi psikomotor, mencakup kekuatan, impuls, kecepatan

gerak, kecermatan dan kordinasi.

3. Dimensi intelektual, mencakup ingatan, pengenalan, berpikir dan

evaluatif.

Tes bakat memiliki keterbatasan sebagai berikut, yaitu :

1. Tes bakat hanya mengukur sampel perilaku yang ditunjukkan

atau sampel butir tes.

2. Standardisasi tes tergantung pada keadaan sampel

standardisasi. Dengan demikian perkembangan budaya dan

kemajuan teknologi akan mempengaruhi validitas tes.

3. Realibilitas tes jarang mempunyai koefisien reliabilitas sama

dengan satu, hal ini berarti testing lebih satu kali pada individu

tidak akan menunjukkan hasil yang sama persis.

4. Dengan pengukuran bakat bukan berarti telah memahami

kondisi psikologi seseorang secara komprehensif. Untuk tujuan

diagnosis dan prediksi, akan lebih akurat jika dilakukan

pengukuran aspek untuk secara komprehensif.

Macam-macam Tes Bakat

1. Untuk mengetahui bakat individu siswa secara tepat, perlu

dilaksanakan pengukuran psikologis dengan menggunakan

beberapa instrumen tes bakat Tes bakat dibagi ke dalam

dua golonga luas, yaitu yang dikenal sebagai tes bakat

umum dan tes bakat khusus.

9

Page 10: bimbingan konseling SD

2. Kelompok Single Test. Tes bakat yang terdiri dari satu

jenis tes dan pada umumnya mengungkap kemampuan

khusus yang dimiliki seseorang, antara lain: tes sensori, tes

artistik, tes klerikal, tes kreativitas, tes Kraepelin dan tes

Pauli. 

3. Kelompok Baterai Tes. Tes bakat yang terdiri dari

rangkaian bermacam-macam tes yang masing-masing tes

dapat berdiri sendiri, artinya tidak harus digunakan secara

keseluruhan. Misalnya FACT, DAT dan GATB.

Cara menentukan tes bakat yang baik

Secara ringkas, tes yang baik memiliki kualitas pokok sebagai

berikut:

a. Baku Berarti bahwa pelaksanaan dan penskoran setiap saat

digunakan adalah sama .

b. Objektif Berarti bahwa penskoran adalah bebas dari klesubjektifan

opini pembeiri skor.

c. Reliabel Berarti bahwa memberikan hasil yang sama pada

percobaan yang dilakukan secara berulang-ulang.

d. Valida Berarti bahwa ini mengukur apa yang diharapkan untuk

diukur.

c. Tes Minat

Tes minat, mengukur kegiatan-kegiatan macam apa paling

disukai seseorang. Tes macam ini bertujuan membantu orang muda

dalam memilih macam pekerjaan yang kiranya paling sesuai baginya

(Test of Vocational Interest).

Setiap orang memiliki kemampuan serta potensi yang unik dan

berbeda-beda. Kedua hal tersebut merupakan beberapa faktor penting

10

Page 11: bimbingan konseling SD

yang dapat membantu kita dalam mencapai tujuan dan keberhasilan dalam

kehidupan. Namun ada kalanya kita sendiri bingung apa yang sebenarnya

menjadi potensi dan kemampuan kita yang menonjol. Hal ini dapat diatasi

dengan melakukan Tes Minat & Bakat, sebagai salah satu cara untuk

menampilkan profil psikologis yang akan menggali potensi kecerdasan

umum, kemampuan khusus individu, minat, bakat, serta kepribadian. Tes

ini bukanlah untuk menjawab letak kesalahan Anda, karena sesungguhnya

tidak ada orang yang salah. Semua orang adalah orang yang tepat (the

right person), termasuk diri Anda. Hanya saja, banyak orang-orang yang

berada di tempat yang salah karena minimnya pengetahuan mengenai diri

mereka. Hal inilah yang menjadi penyebab terhambatnya potensi dan

kemampuan seseorang dalam mengembangkan diri dan berkreasi karena

banyak hal di sekitarnya yang kurang sesuai dengan dirinya.

Tes Minat & Bakat berfungsi untuk meminimalisasikan kesalahan

penempatan seseorang dengan menggali potensi-potensi di dalam dirinya,

sehingga dapat mengarahkan dirinya ke tempat yang sesuai dengan minat

serta kemampuannya. Tes Minat & Bakat dirancang untuk mengetahui

potensi kecerdasan umum individu, kemampuan-kemampuan khusus

(misalnya kelebihan di dalam bidang yang bersifat administratif atau

kreatif), dan potensi kepribadian yang lebih mendominasi perilaku. dari

ketiga hal tersebut dapat terungkap apakah Anda berada di tempat yang

sesuai dengan karakter dan potensi serta minat Anda.

Tujuan tes ini adalah mengukur tingkat kecerdasan umum, bakat,

minat, dan kepribadian individu. Manfaat tes ini adalah:

1. Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan jurusan yang sesuai

ketika akan melanjutkan pendidikan, serta melihat peluang-peluang

lain yang memiliki potensi positif dalam pengembangan karir.

2. Sebagai acuan dalam introspeksi serta pengembangan diri ke arah

yang lebih positif.Tes ini berlangsung selama kurang lebih 2-3 jam.

Lamanya pelaksanaan tes tergantung pada kemampuan individu dalam

11

Page 12: bimbingan konseling SD

mengerjakan tes yang diberikan. Anda hanya perlu mempersiapkan

diri agar merasa fit dalam mengerjakan kumpulan Tes Minat & Bakat.

d. Tes Kepriabadian

Allport (dalam hall dan lindzey,1981)menyatakan bahwa

kepribadian adalah organisasi yag dinamis dari system-sistem

psikopisis dalam diri individu yang menentukan penyesuaian-

penyesuaian yang unik dengan lingkungan.

Kepribadian dapat di ukur dengan berbagai cara.cara yang

paling banyak di gunakan adalah dengan jalan melihat:

1. keadaan apa yang dapat seseorang di katakana tentang keadaan

dirinya sendiri.cara ini di sebut “self-reportinfentori”,di mana

seseorang mengemukakan sesuatu mengenai dirinya melalui alat

yangsudah di sediakan.

1. Apa yang orang lain katakan tentang keadaan diri seseorang.cara

ini di sebut “infentories sociometrict”,di mana orang lain di minta

untuk mengemukakan keadaan pribadi seseorang.

2. Apa yang seserang lakukan dalam situasi tertentu.dam hal ini

seseorang di suruh untuk dilakukannya itu di amati secara cermat

dan tafsirkan.

Dalam tes kepribadian ini karakter dan kepribadian seseorang

di nilai berdasarkan jawaban –jawabannya terhadap sejumlah soal

yang diberikan kepadanya. Yang temasuk dalam kategori tes

kepribadian ini adalah tes efektifitas diri, tes enneagram,tes EPPBS,

tes MBTI, tes ketelitian,tes MAPP, tes Koran pauli,tes skala

kematangan(TSK), tes kerja sama dan tes kecenderungan sukses.

12

Page 13: bimbingan konseling SD

E. Cara Penyimpanan Data

Data tentang murid dan lingkungan yang telah dikumpulkan harus dihimpun,

diklasifikasikan, dan disimpan dengan cara yang sistematis. Penghimpunan data itu di

maksudkan untuk menghindari agar data itu tidak tercecer atau hilang. Data itu di susun

sesuai dengan klasifikasi atau jenisnya masing-masing. Terakhir disimpan menurut

system atau tata cara tertentu; misalnya menurut nomor urut buku pokok murid, secara

alphabetis dan sebagainya. Untuk memenuhi maksud di atas,di perlukan adanya buku

himpunan data yang bias di sebut buku data pribadi murid. Buku data pribadi murid ni

diis sejak anakmemasuki sekollah dasar dan dilanjutkan terus pada kelas-kelas

selanjutnya.buku ini menyertai murid yang bersangkutan setiap ada mutasi dari keas ke

kelas dan dari sekolah ke sekolah.data tentang murid dimaksudkan ke dalam buku

pribadinya sesuai dengan jenis masing-masing.

Buku data pribadi itu dapat bemanfaat baik untuk kepentingan pengajaran pada umumnya

maupun keentingan layanan bimbingan dan konseling khususnya.beberapa dari

penggunaannya menunjukan bahwa data pribadi itu sangat berguna dalam:

1. Upaya mendapatkan informasi tentang penggalaman-pengalaman masa lalu murid

sebagai indifidu.

2. Upaya menyediakan informasi untuk kegiatan-kegiatan kelompok.

3. Penyusunan rencana pelajaran dan pengalaman pengalaman- bimbinagan yang

diperlukan.

4. penilaian tentang perkembangan murid.

5. Penilaian tentang rencana-rencana pelajaran yang berbeda-beda.

6. Penyelenggaraan prosedur-prosedur administrasi tertentu.

7. Pencatatan pengalaman-pengalaman murid sekarang ini.

8. Melaksanakan penelitian tentang kesesuaian hasil pendidikan

9. Pengelompokkan murid-murid didalam kelas untuk penggunaan waktu dan usaha

yang lebih efektif.

10. Menempatkan murid kedalam kelas atau kelompok kegiatan tertentu,seperti

layanan-layanan penempatan.

13

Page 14: bimbingan konseling SD

F. Bentuk-bentuk Tes

Bentuk tes yang sering dipakai dalam proses belajar mengajar pada hakikatnya

dapatdikelompokkanmenjaditigabentuk,yaitu:

1. Tes tertulis (written tes) :

suatu tes yang menuntut siswa memberikan jawaban secara tertulis. Tes tertulis

mempunyai 2 macam:

a) Tes obyektif: tes tertulis yang menuntut siswa memilih jawaban yang telah

disediakan atau memberikan jawaban singkat terbatas.

Tes ini dibuat sedemikian rupa, sehingga hasil tes tersebut dapat dinilai

secara obyektif, dinilai oleh siapapun akan menghasilkan nilai yang sama.

Tes objektif jawabannya ringkas dan pendek (short answer test).

Bentuk bentuk tes obyektif ini adalah:

1) Bentuk benar salah (true false)

Contoh : Lingkarilah B bila pertanyaan ini benar, atau S bila

pertanyaan tersebut salah. B-S Hukum memberi hadiah adalah

sunah muakkad.

2) Bentuk pilihan ganda ( multiple choice)

Contoh : berilah tanda (x) huruf a, b, c, d pada jawaban yang

benar!

Wajib megerjakan ibadah haji bagi orang yang…………

a. Tua c. kaya

b. Mampu d. suka

3) Bentuk menjodohkan (matching)

14

Page 15: bimbingan konseling SD

Contoh : Jodohkan soal bagian A dan B

BagianA

Beragamaislam

Berdiri bagi yang kuasa

Menahan keluarnya hadast Bagian B

makruh dalam sholat

Rukun dalam sholat

Syarat dalam sholat

sunnah dalam sholat

4) Bentuk melengkapi (completion)/jawaban singkat

Contoh :

umrah sering disebut dengan…………….

Presiden RI saat ini ialah………………..

b) Tes Subjektif/Essai :

Tes tertulis yang meminta siswa memberikan jawaban berupa uraian atau

kalimat yang panjang-panjang. Panjang pendeknya tes essai adalah relatif,

sesuai kemampuan si penjawab tes.

Bentuk-bentuk tes subjektif ini adalah :

a. Essai bebas, yakni tes yang soal-soalnya harus dijawab dengan

uraian secara bebas. Sesuai dengan apa yang diketahuinya.

Contoh : Apa yang terjadi apabila pemerintahan suatu negara

dipimpin oleh seorang dictator ? Kelemahan dalam bentuk ini

adalah sukar menentukan standar jawaban yang benar sebab

jawaban siswa sifatnya beraneka ragam.

15

Page 16: bimbingan konseling SD

b. Essai terbatas, yakni yang soalnya menuntut jawaban dalam bentuk

uraian yang telah terarah. Tes uaraian ini lebih mudah

memeriksanya, karena dapat lebih mudah ditetapkan standar

jawaban yang benar. Contoh : Sebutkan ciri-ciri seorang pemimpin

yang bersifat diktator?

2. Tes Lisan (oral test) : Tes lisan sangat bermanfaat

untuk mengukur aspek yang terkait dengan

kemampuan komunikasi. Tes lisan juga dapat

digunakan untuk menguji siswa baik secara

individual ataupun kelompok. Hal-hal yang perlu

diperhatikan dalam pelaksanaan tes lisan :

a. Janganlah guru membentak siswa karena siswa itu memberikan jawaban

yang menurut penilaian guru merupakan jawaban yang salah.

b. Jangan pula ada kecenderungan untuk membantu seorang murid yang

sedang dites dengan memberikan kunci-kunci jawaban tertentu karena kita

merasa kasihan atau simpati pada murid itu. Contoh bentuk tes lisan :

Guru dikelas bertanya pada siswanya : “sebutkan Rukun-rukun dalam

sholat!”

3. Tes Perbuatan : Digunakan untuk mengukur hsil

belajar yang menyangkut domain ketrampilan (skill)

atau perilaku (behavior). Tes perbuatan bisa berupa

tulis dan lisan. Tes ini juga dapat digunakan untuk

mengukur hasil belajar siswa, baik secara individual

maupun secara kelompok. Contoh : siswa diminta

memperagakan tata cara pelaksanaan sholat jenazah

beserta bacaannya.

G. Kelebihan dan Kekurangan masing-masing Tes

a. Tes tulis

16

Page 17: bimbingan konseling SD

Tes obyektif Tes Subyektif

Dapat mencakup ruang lingkup materi yang luas

Pemeriksaannya cepat dan obyektif

Siswa dapat menebak jawaban

Dalam menyusun soal lebih sulit

Yang diukur cenderung aspek kognitif tingkat rendah

Tidak menuntut penalaran siswa

Tidak membutuhkan pemikiran analistis maupun sistematis

a. Cakupan materi terbatas atau sempit

b. Pemeriksaan cenderung lama dan subyektif

c. Siswa tidak dapat menebak jawaban

d. Dalam menyusun soal lebih mudah

e. Yang diukur cenderung tingkat kecerdasan kognitif tinggi

f. Menuntut penalaran siswa

g. Dapat melatih siswa berfikir logis, analistis, dan sistematis

Ket : apa yang menjadi kelebihan dalam tes objektif merupakan kelemahan

dalam tes subjektif dan sebaliknya.

b. Tes lisan

Kelebihan tes lisan adalah : Bisa mengetahui kemampuan siswa dalam

mengemukakan pendapat secara langsung dan dapat diketahui penguasaan

siswa secara tepat.

Kelemahan tes lisan adalah : Membutuhkan waktu yang relatif lama, dan

seringkali siswa kurang bebas dalam mengemukakan pendapat.

c. Tes perbuatan

Kelebihan tes perbuatan yakni : Merupakan alat paling tepat terbentuk

atau tidaknya ketrampilan yang dirumuskan dalam tujuan pembelajaran.

17

Page 18: bimbingan konseling SD

Tes perbuatan juga dapat membantu pergantian suasana sehingga

kejenuhan dapat dikurangi atau dihilangakan.

Kelemahan tes perbuatan yakni : Tidak semua bahan ajaran dapat

diungkap dengan tes perbuatan. Tes perbuatan juga membutuhkan banyak

waktu, tenaga, dan biaya yang cukup banyak.

18

Page 19: bimbingan konseling SD

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Tes juga dapat didefinisikan sebagai himpunan pertanyaan yang harus dijawab

atau pertanyaan yang harus dipilih dengan tujuan untuk mengukur aspek perilaku

tertentu dari orang yang dikenai tes.

Tindakan yang demikian itu merupakan bentuk-bentuk tes tulis. Salah satu

cara penggolongan tes yang terkenal adalah penggolongan tes berdasarkan atas

aspek psikis yang di ukur. Berdasarkan atas aspek yang diukur, tes dibedakan

atas.

e. Tes Intelegensi

f. Tes Bakat

g. Tes Minat

h. Tes kepribadian

19

Page 20: bimbingan konseling SD

REFERENSI

Athok Fuadi, Sistem Pengembangan Evaluasi, ponorogo : press, 2006

Harjanto, Perencanaan Pengajaran, jakarta : PT Rineka Cipta, 1997

R. Ibrahim, Nana Syaodih S., Perencanaan Pengajaran, Jakarta : Rineka Cipta, 1995

http://gurupkn.wordpress.com/2008/01/17/evaluasi-pembelajaran/

http://mukhyar.blogspot.com/2007/11/resensi-evaluasi-pendidikan.html

20

Page 21: bimbingan konseling SD

MAKALAH

BIMBINGAN KONSELING SD

TENTANG

TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Di susun oleh:

KELOMPOK 4

1. AGUSTINUS WADER

2. RUSLAN MAJID MAUROL

3. SUSANA PUTRIANI SARANARO

4. YUNITA YEDIDA TOTOS

5. ZULVITA AMIN

21