ACTUALIZATION of TUMOUTOU

40

description

Adoption and actualization of TUMOU TOU philosophy

Transcript of ACTUALIZATION of TUMOUTOU

Page 1: ACTUALIZATION of TUMOUTOU
Page 2: ACTUALIZATION of TUMOUTOU

Adopsi dan aktualisasi Falsafah Hidup TUMOU TOU

Page 3: ACTUALIZATION of TUMOUTOU

Adopsi dan Aktualisasi Falsafah Hidup “TOMOU TOU”

Pada dasarnya setiap orang bercita-cita untuk menjadi manusia terbaik dan berbahagia dalam menjalani dan menikmati perjalanan hidupnya yang hanya sementara didunia ini. Keberadaan hidup manusia yang singkat terbatas dan tak terduga perlu hendaknya dijalani dan dinikmati sebaik-baiknya dengan menjadikannya sebagai kesempatan dan peluang terbaik untuk berbuat dan berperilaku terbaik sehingga benar-benar hidup menjadi orang yang terbaik dimata Tuhan dan sesama manusia dimana saja. Itulah inti pokok utama dari pesan, amanat, dan nasihat untuk hidup TUMOU TOU sebagai cara, jalan, dan tujuan hidup orang Minahasa. Orang atau Tou Minahasa pada umumnya menggunakan falsafah hidup TUMOU TOU sebagai jiwa dan semangat hidup serta sumber inspirasi dan aspirasi yang terbaik selama hidupnya dimana saja berada. Untuk dapat lebih mudah dan cepat mengadopsi, mengimplementasikan dan mengaktualisasikan perikehidupan TUMOU

Page 4: ACTUALIZATION of TUMOUTOU

TOU dalam praktek kehidupan yang mandiri dan beradab maka sedini mungkin sejak kecil mulai diperkenalkan, diajarkan, dan dipraktekkan dengan bersungguh-sungguh dan konsisten sesuai dengan tingkat kedewasaan serta kemampuan pengetahuan dan keterampilan masing-masing dari waktu ke waktu. Manusia secara fisik, psikis, mental, sosial, dan spiritual berbeda satu sama lainnya. Tidak ada 2 (dua) manusia yang sama dalam arti yang sebenarnya didunia ini. Perbedaan wujud dan penampilan kemampuan kemandirian dan perilaku hidup setiap orang pada dasarnya selalu berubah sejalan dengan perubahan waktu dan tingkat kematangan pertumbuhan (maturitas) dan perkembangannya yaitu:

1. Tingkat kesehatan dan kematangan atau kedewasaan individu secara fisik, mental, sosial, dan spiritual.

2. Tingkat pendidikan serta penguasaan

ilmu pengetahuan dan teknologi terkini sesuai bakat dan minat sehingga mampu, terampil, dan bijaksana dalam berpikir dan bertindak untuk memberi arti, nilai, dan makna keberadaan dan tujuan hidupnya.

Page 5: ACTUALIZATION of TUMOUTOU

3. Situasi dan kondisi lingkungan sekitarnya sesuai dengan:

Saat dan waktu menjalani hidupnya.

Sarana dan prasarana yang ada. Struktur, komposisi, budaya, dan dinamika masyarakat seiring dengan tingkat kemajuan dan perkembangan dari ilmu pengetahuan dan teknologi serta peradabannya. Tempat atau lokasi geografis dengan flora dan faunanya. Untuk mengaktualisasikan perikehidupan TUMOU TOU yang terbaik ditengah-tengah realita perikehidupan masyarakat yang kompleks dan dinamis dengan segala keberadaannya maka setiap orang harus mampu berintergrasi dan menyesuaikan diri dengan selalu berusaha belajar dan membekali diri menurut kemampuan, bakat, dan minat dengan ilmu dan keterampilan melalui 2 (dua) cara atau proses yang harus berjalan secara bersamaan serasi dan berimbang menurut tingkat kedewasaan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi masa kini yaitu:

1. Pemberdayaan atau Empowerment. 2. Pemberadaban atau Civilization.

Page 6: ACTUALIZATION of TUMOUTOU

Pada hakekatnya proses pemberadaban adalah bagian utama bahkan salah satu tujuan utama dari proses pemberdayaan manusia dalam konteks perikehidupan TUMOU TOU. Menjadi manusia, orang atau Tou yang mandiri dan beradab berdasarkan falsafah hidup TUMOU TOU memerlukan niat, komitmen dan usaha yang sungguh-sungguh dan konsisten sesuai tingkat kedewasaan fisik, mental, sosial, dan spiritual serta kemampuan ilmu pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), dan akal budinya (wisdom). Oleh karena itulah maka walaupun bersamaan namun proses pemberadaban manusia didahului dengan proses pemberdayaan kemampuan berpikir dan bertindak rasional manusiawi dan alami berdasarkan ilmu pengetahuan dan akal budi yang benar, jujur, dan adil. Pemberdayaan manusia (Human Empowerment)

Page 7: ACTUALIZATION of TUMOUTOU

Yang dimaksud dengan pemberdayaan manusia atau Tou (Human empowerment) dalam konteks perikehidupan TUMOU TOU yaitu agar setiap orang siapa saja selama dalam perjalanan hidupnya senantiasa berusaha bertumbuh dan berkembang dengan menjaga dan meningkatkan kesehatan dan kemampuan hidup sebagai manusia seutuhnya secara fisik, mental, sosial, dan spiritual dengan terus belajar mendapatkan dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta keterampilan sesuai minat, kemauan, bakat, peluang dengan sarana dan prasarana yang ada kemudian mempraktekkan dan mengembangkannya dengan efektif, efisien, kreatif, inovatif, produktif, bermanfaat, serta menyenangkan bagi diri sendiri, masyarakat, dan lingkungan alam sekitarnya sehingga benar-benar mampu hidup sehat, layak, mandiri, dan beradab. Dengan pemberdayaan berarti memfasilitasi, membantu, dan mempercepat proses tumbuh kembang seseorang dalam kemandirian sehingga menjadi mampu hidup sehat fisik dan mental serta dengan berbagai tingkat keberhasilan dan perolehan materi, non materi (ilmu dan keterampilan, karakter dan perilaku yang baik), spiritual (ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa), sosial

Page 8: ACTUALIZATION of TUMOUTOU

(pangkat, jabatan formal dan informal), dan lain-lain yang berkecukupan bahkan sebanyak-banyaknya ataupun setinggi-tingginya dengan cara yang baik dan benar yaitu layak, adil, dan jujur dimana saja berada. Tingkat kemampuan dan keberhasilan hidup setiap orang berbeda-beda secara alamiah walaupun masing-masing mempunyai kesempatan dan peluang yang sama. Waktu dan peluang adalah kesempatan terbaik yang diberikan oleh Tuhan (God given) untuk berbuat yang terbaik. Waktu adalah berkat dan anugerah Tuhan bagi setiap orang yang hanyalah singkat terbatas dan tak terduga. Pergunakanlah waktu dengan baik, benar, dan bijaksana sebelum berlalu. Perikehidupan TUMOU TOU sangat menekankan pentingnya untuk menggunakan waktu keberadaan hidup yang singkat tak terduga sebagai kesempatan dan peluang terbaik pemberian Tuhan kepada setiap orang dengan berusaha menjadi yang terbaik yaitu menyenangkan bagi Tuhan, diri sendiri, dan sesama manusia serta lingkungan alam

Page 9: ACTUALIZATION of TUMOUTOU

sekitarnya yang semuanya adalah ciptaan dan milik Tuhan. Untuk menjadi yang terbaik, setiap orang harus belajar untuk memperoleh dan menguasai ilmu pengetahuan (knowledge) dan akal budi (wisdom) yang terbaik melalui pendidikan dan pengajaran dari orang tua dan orang bijak yang sejalan dengan ajaran dan petunjuk Tuhan. Orang bijak adalah orang yang berilmu, terampil, berakal budi dan beradab. Menyadari akan pentingnya pendidikan dan pengajaran bagi setiap orang untuk memiliki dan menguasai ilmu pengetahuan dan akal budi terbaik, maka orang tua dan tua-tua kampung di Minahasa sering menyatakan kegembiraan dan kebanggaan mereka dengan berucap “sungguh indah dan menyenangkan melihat anak-anak yang bersekolah”. Bersekolah atau dalam bahasa Minahasa “sumekolah” adalah salah satu cita-cita dan tujuan hidup orang Minahasa. Orang Minahasa sangat peduli dan senantiasa mendorong anak-anak mereka untuk bersekolah. Orang bersekolah dianggap mempunyai peluang lebih besar untuk hidup TUMOU TOU.

Page 10: ACTUALIZATION of TUMOUTOU

Orang Minahasa sangatlah menghargai dan menghormati orang-orang terpelajar, cerdik pandai, pejabat, pemimpin formal maupun informal, guru, rohaniawan, karena dianggap dan dipandang sebagai orang baik, terhormat, dan perlu diteladani. Pada pokoknya proses pemberdayaan hidup manusia seutuhnya yang terbaik dalam perjalanan hidup TUMOU TOU adalah melalui pendidikan formal dan informal untuk belajar dan terus belajar seumur hidup dengan berusaha menguasai dan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi agar dapat memperoleh dan meningkatkan keterampilan (skill) dan produktifitas yang maksimal, bermutu dan berguna sesuai bakat dan berkat-berkat Tuhan yang ada demi untuk kepentingan diri sendiri, sesama manusia dan lingkungan alam sekitarnya. Itulah hakekat sebenarnya akan maksud dan tujuan keberadaan hidup dan penghidupan manusia ciptaan Tuhan menurut rencana dan rancanganNya yang pada dasarnya sejalan dengan falsafah hidup TUMOU TOU orang Minahasa yaitu supaya hidup untuk menjadi orang yang terbaik sebagai orangnya Tuhan (man of God) yang keberadaan hidupnya telah dimulai dan berlangsung karena kasih dari, oleh dan untuk Tuhan.

Page 11: ACTUALIZATION of TUMOUTOU

Manusia sejati atau TOU TIMOU TOU adalah manusia yang berkemampuan hidup demi hormat dan kemuliaan Tuhan yang telah menciptakannya. Manusia yang hidup TUMOU TOU dengan pengetahuan dan akal budinya, sadar serta yakin dan percaya bahwa keberadaan hidup dan penghidupan manusia terjadi dan berlangsung karena;

1. Dari Tuhan yang telah merancang dan menciptakannya atas dasar kasih karunianya.

2. Oleh Tuhan yang dengan kasih sayang dan berkat-berkatnya senantiasa membimbing dan memberi petunjuk pada jalan hidup terbaik, benar dan menyenangkan.

3. Untuk Tuhan yaitu mengasihi dan melayani Tuhan menurut perintah dan aturannya dengan menjaga dan memelihara semua ciptaan dan milik Tuhan atas dasar kasih.

Tuhan adalah Kasih Manusia hidup karena kasih Tuhan Keberadaan hidup manusia pada hakekatnya adalah : Dari Tuhan, Oleh Tuhan, dan Untuk Tuhan.

Page 12: ACTUALIZATION of TUMOUTOU

Pemberadaban (Civilization) Sebagaimana telah disampaikan sebelumnya bahwa proses pemberdayaan dan pemberadaban manusia (human empowerment and civilization) harus berjalan dan berkembang bersama sesuai dengan tingkat kedewasaan setiap orang. Syarat utama dari seorang TUMOU TOU adalah harus berperilaku baik dan beradab (civilized behaviour) sehingga mampu hidup dalam kasih dengan damai dan sejahtera dalam kebersamaan ditengah-tengah masyarakat yang kompleks multi dimensi dan dinamis dari berbagai tingkat peradaban, budaya, tradisi, agama dan kepercayaan. Intinya adalah setiap orang harus pandai-pandai menempatkan diri dan menyatu dalam kebersamaan hidup dengan berbagai kelompok masyarakat dimana saja berada yang memungkinkan suasana kehidupan yang layak, tenteram, dan damai. Kepandaian, kemampuan, dan keterampilan menempatkan diri dan berintegrasi dengan berbagai kelompok masyarakat akan lebih mudah jika dimulai dengan mengenal dan mempelajari cara-cara dan tata krama dalam

Page 13: ACTUALIZATION of TUMOUTOU

kehidupan masyarakat setempat sebagai bagian dari proses pemberadaban (civilization). Istilah peradaban (civilization) secara luas digunakan oleh para pakar sejarah (historians), anthropologist (anthroplog), dan para pekerja ilmu-ilmu sosial lainnya, akan tetapi tidak ada satupun pengertian yang menetap. Tingkat peradaban manusia pada umumnya dan pada setiap tempat memang selalu berubah sejalan dengan waktu serta kemajuan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terkini berkelanjutan yang dapat dikuasai dan diwujudnyatakan oleh manusia dari komunitas masyarakat suatu daerah, wilayah, atau negara dan kemudian menyebar keseluruh dunia. Dengan demikian dapat muncul berbagai istilah peradaban menurut zaman atau waktu, tingkat atau levelnya, etnis, wilayah, negara, dan dunia (world civilization). Pemahaman, proses, nilai dan tingkat peradaban pada setiap tempat dengan komunitasnya, berbeda-beda dan berubah-ubah dari waktu ke waktu namun fondasi dasar pengertian pokok penilaiannya adalah sama yaitu untuk menjadikan atau mewujudkan sosok manusia beradab.

Page 14: ACTUALIZATION of TUMOUTOU

Manusia beradab adalah manusia yang memiliki sifat dan perilaku baik (good manner) serta kontrol atau kendali diri sendiri (self control) yang baik. Untuk menjadi manusia beradab, memerlukan waktu dan kemampuan peguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan keterampilan individu yang memadai, rasional, dan menyenangkan semua orang. Lewis Henry Morgan (abad 19) memberi arti dari pemberadaban sebagai : “Pertumbuhan pengetahuan dan keterampilan dari waktu ke waktu yang mendorong atau memungkinkan manusia berhasil memperoleh perilaku yang beradab. (The growth through time of knowledge and skills that encouraged or allowed man to attain civilized behaviour). Pada abad 20, Robert Redfield, memandang peradaban (civilization) sebagai “Perilaku manusia yang dipelajari (learned behaviour) dari perilaku masyarakat yang kompleks dan tidak biasanya dapat berubah (unusually changeable and complex society). Dapatlah dikatakan bahwa :

Page 15: ACTUALIZATION of TUMOUTOU

Makin tinggi tingkat kemampuan ilmu pengetahuan (knowledge) dan keterampilan (skill) manusia, makin tinggi tingkat peradabannya.

Secara umum dapat dikatakan bahwa pemberadaban manusia adalah proses berbasis ilmu pengetahuan dan keterampilan untuk beradaptasi dan berintergrasi dengan masyarakat dalam kebersamaan dengan cara mengenal, mempelajari, memahami dan mengadopsi kemudian mempraktekkan perilaku hidup yang baik, benar dan menyenangkan semua orang dimana saja berada. Pemberadaan (civilization) juga adalah merupakan potret kehidupan dan gaya hidup masyarakat setempat atau regional, nasional maupun global dari waktu ke waktu. Untuk menjadi manusia beradab falsafah hidup TUMOU TOU menasihatkan, mengamanatkan dan mengajarkan kepada setiap orang siapa saja dan dimana saja hidup untuk selalu berusaha menampilkan dan menempatkan diri sebagai sosok manusia sejati yang beradab dengan cara bertindak dan berperilaku menurut norma, aturan dan nilai-nilai moral etika kehidupan sosial masyarakat setempat dengan baik dan benar dalam kebersamaan atas dasar cinta

Page 16: ACTUALIZATION of TUMOUTOU

kasih terhadap sesama manusia beserta lingkungan alam sekitarnya tanpa memandang latar belakang sosial budaya, ekonomi, politik, etnis, ras, agama dan lain-lain sehingga pada gilirannya akan disenangi, disukai, dihargai, dihormati, disegani, disayangi, diteladani dan dikenang semua orang sepanjang masa. Proses menjadi manusia beradab adalah salah satu makna utama yang sangat indah dari pola hidup TUMOU TOU yang secara khusus lebih menekankan pada pentingnya pendidikan formal dan informal untuk pemberdayaan dengan pembentukan moral dan etika serta karakter dan kepribadian yang terbaik dan menyenangkan bagi diri sendiri, sesama manusia dan lingkungan alam sekitarnya. Karakter, kepribadian dan perilaku hidup TUMOU TOU direfleksikan dalam bentuk kepedulian dan perhatian yang penuh kasih sayang terhadap :

1. Diri sendiri

Mencintai, menjaga, memelihara dan meningkatkan kualitas keberadaan hidup diri sendiri sebagai makhluk ciptaan Tuhan dalam kondisi

Page 17: ACTUALIZATION of TUMOUTOU

kesehatan fisik dan mental yang prima.

2. Sesama manusia

Mengasihi, menghormati, menghargai hak serta keberadaan hidup dan penghidupan sesama manusia siapa saja tanpa memandang latar belakangnya.

3. Lingkungan alam sekitarnya

Mencintai, menjaga, melindungi dan memelihara lingkungan alam sekitarnya dimana saja sebagai tempat serta sumber hidup dan penghidupan semua makhluk ciptaan Tuhan.

Orang Minahasa pada dasarnya sangatlah menghargai dan menghormati hak-hak asasi manusia termasuk hak dan kebebasan beragama menurut keyakinan dan kepercayaan masing-masing asalkan dapat membawa keharmonisan, kedamaian, ketentraman dan kebahagiaan hidup bersama. Nilai, jiwa, semangat dan landasan moral falsafah hidup TUMOU TOU sangat sejalan dengan makna dan tujuan dari :

Page 18: ACTUALIZATION of TUMOUTOU

1. Pancasila sebagai falsafah hidup dan

landasan hidup terbaik dalam berbangsa dan bernegara di Indonesia.

2. “Universal Declaration of Human

Rights “ tahun 1948 oleh Perserikatan Bangsa- Bangsa (PBB) tentang hak-hak asasi manusia.

3. Kebajikan-kebajikan moral utama

(Cardinal Virtues) dalam teologi (theology) sebagai dasar ukuran kualitas moral (the principal moral qualities) yang akan menentukan tingkat kebaikan manusia (man’s goodness) adalah berasal dari filosofi klasik Plato yang terdiri dari 4 (empat) hal pokok :

Prudence (bijaksana atas pertimbangan yang baik)

Justice (adil, jujur dan benar) Temperance (sederhana, sopan dan santun) Fortitude (tabah dan berani menghadapi bahaya dan penderitaan)

Page 19: ACTUALIZATION of TUMOUTOU

Teologi Kristen memasukkan kebajikan-kebajikan pokok (Cardinal Virtues) sebagai bagian dari kebajikan teologi (the theological virtues) yaitu :

- Iman (Faith) - Harap (Hope) dan - Kasih (Love or charity)

Perilaku hidup orang atau Tou dengan karakter dan kepribadian TUMOU TOU senantiasa memperlihatkan semangat hidup optimis dengan pola berpikir dan bertindak rasional terbaik untuk dapat memenuhi keinginan dan kepentingan bersama termasuk lingkungan alam sekitarnya. Oleh sebab itu, orang yang sudah berhasil dalam perikehidupan TUMOU TOU yang disebut TOU TIMOU TOU biasanya dipandang dan diperlakukan istimewa sebagai manusia sejati atau manusia idaman, manusia terbaik, terhormat, disenangi, dipuji dan dipuja sehingga diteladani dan selalu dikenang sepanjang masa. Ciri-ciri perikehidupan TUMOU TOU adalah :

Page 20: ACTUALIZATION of TUMOUTOU

1. Hidup dalam kasih dan bertanggung jawab (Live a life of love and behave responsibly).

2. Hidup dalam kebajikan moral dengan

baik dan benar (A person of virtue; live a life of virtue ; Lead a virtuous life).

3. Memiliki dan mempertunjukkan moral

dan etika yang baik dan menyenangkan (A man of morally and ethically good ; Live a life worthy of the calling ).

4. Memiliki watak atau karakter dan

kepribadian yang baik. (A man of character and civility).

5. Berada dan beradab. (The haves and

civilized man).

6. Menjunjung tinggi, menghormati dan membela hak-hak asasi manusia.

7. Menghargai dan menghormati

kebebasan beragama dan semua agama yang sejalan dengan perikehidupan TUMOU TOU.

8. Mencintai, menjaga dan memelihara

kelestarian lingkungan alam sekitarnya sebagai sumber dan tempat

Page 21: ACTUALIZATION of TUMOUTOU

kehidupan segala makhluk ciptaan Tuhan.

9. Selalu berpikir dan berbuat yang

terbaik (Thinking the best and doing the best).

10. Hidup dalam sosok dan penampilan

sebagai orangnya Tuhan (a man of God)

Sebagaimana telah di kemukakan sebelumnya bahwa dalam konteks (context) implementasi dan aktualisasi falsafah hidup TUMOU TOU untuk menjadi manusia seutuhnya (sejati), maka setiap orang atau Tou sedini mungkin sesuai tingkat pertumbuhan dan perkembangan serta bakat atau talenta (talent), dan minatnya (interest), harus menjalani proses pemberdayaan dan pemberadaban secara wajar, serasi, dan saling menunjang sehingga dengan demikian akan mampu hidup mandiri dengan berbuat dan bertindak baik, benar, adil, jujur, dan menyenangkan ditengah-tengah keluarga dan berbagai kelompok masyarakat yang majemuk, multi dimensi, dinamis bersama dengan lingkungan alam sekitarnya. Proses pemberdayaan dan pemberadaban setiap individu yang TUMOU TOU pada

Page 22: ACTUALIZATION of TUMOUTOU

intinya diarahkan pada faktor-faktor utama yang sangat mendasar yaitu :

1. Kesehatan Setiap orang harus akif berusaha menjaga, memelihara, dan meningkatkan kualitas kesehatan fisik dan mental yang prima.

2. Pembekalan dan pengembangan ilmu pengetahuan (individual cognitive development), akal budi (wisdom), dan keterampilan (skill) yang handal, manusiawi (humanistic), terkini (up to date), inovatif, produktif, berdaya guna, dan berhasil guna sesuai bakat masing-masing.

3. Pembinaan dan pengembangan

karakter dan kepribadian (character and personality building) yang baik dan menyenangkan dalam sikap (attitude) dan perilaku (behaviour) berdasarkan nilai-nilai kebajikan moral utama (cardinal virtues) yang berkualitas dalam tatanan integritas hidup kebersamaan dalam keluarga dan masyarakat sekitarnya dimana saja berada.

Page 23: ACTUALIZATION of TUMOUTOU

4. Pengembangan dan pemberdayaan spiritual (spiritual building) agar benar-benar menyadari, yakin dan percaya akan arti, makna, dan tujuan keberadaan hidup yang hanya sementara didunia ini sebagai kesempatan terbaik satu-satunya yang diberikan Tuhan, Maha pencipta, dan pemilik alam semesta untuk dijalani sesuai dengan recana dan rancangannya.

5. Pemberdayaan fungsi sosial,

ekonomi, dan budaya agar menjadi warga dan anggota masyarakat yang baik, aktif, dan mandiri dalam kebersamaan hidup.

Perjalanan hidup manusia TUMOU TOU yang terbaik harus melalui proses pemberdayaan dan pemberadaban secara terus menerus berkelanjutan selama hidup pada setiap waktu dan kesempatan dimana saja berada yang dapat digambarkan sebagai berikut :

Page 24: ACTUALIZATION of TUMOUTOU

KESEHATAN Tumbuh kembang fisik dan mental terbaik,

sehat, terjaga

PEMBERDAYAAN & PEMBERADABAN Mampu meningkatkan produktivitas dan kualitas fisik, mental, spiritual, dan sosial

dengan memiliki dan menguasai ilmu pengetahuan (Knowledge), akal budi

(Wisdom) dan keterampilan ( Skill) sesuai bakat minat, niat dan cara yang terbaik

yaitu adil dan jujur

TUMOU TOU Cara, Jalan, Tujuan Hidup

MANUSIA (HUMAN BEING) Kesatuan (Unity) dari Tubuh (Physical;

Body) dan Jiwa (Psyche; Spiritual; Soul)

Page 25: ACTUALIZATION of TUMOUTOU

KETERAMPILAN Dengan memiliki kemampuan, bakat,

semangat, interest, dan antusiasme yang tinggi, secara aktif, inisiatif, intensif, efisien, efektif, kreatif, inovatif, dan

produktif akan mengkasilkan karya terbaik

KEMAMPUAN Fisik, mental, spiritual, intelektual dan sosial sesuai bakat dan minat untuk

memperoleh dan menguasai ilmu dan teknologi dengan akal budi, karakter,

kepribadian, dan perilaku terbaik

Page 26: ACTUALIZATION of TUMOUTOU

Dari gambaran diatas, nampak jelas bahwa dengan melalui tahapan proses,

PELUANG HIDUP Pekerjaan, jabatan, profesi, usaha mandiri

atau patungan

HIDUP BAHAGIA & SEJAHTERA Tou Timou Tou (Godly man; Man of God)

Mandiri dan beradab (The haves & Civilized man)

KUALITAS HIDUP Sosial, ekonomi, budaya, dan spiritual

PAKATUAN WO PEKELAWIREN (Panjang Umur dan sehat)

Urusan Tuhan (God’s matters) Diluar kemampuan/kekuasaan manusia

(beyond human comprehension, understanding, control, power, and

wisdom)

Page 27: ACTUALIZATION of TUMOUTOU

pemberdayaan, dan pemberadaban yang optimal, maka maksud dan tujuan utama perjalanan hidup manusia akan lebih mudah dicapai yaitu untuk

Menjadi “orang” yang mandiri dan beradab serta panjang umur dan sehat,

atau

TUMOU TOU

WO PAKATUAN PAKALAWIREN

(Live well and have a Healthy long life) Mengadopsi, mengimplementasikan dan mengaplikasikan untuk mengaktualisasikan dengan baik dan benar falsafah hidup TUMOU TOU dalam praktek kehidupan sehari-hari tidaklah semudah seperti dengan mengatakannya atau mengucapkannya. Walaupun sulit namun pasti bahwa cita-cita hidup TUMOU TOU yang sangat baik itu akan dapat dicapai jika cara dan perilaku hidup TUMOU TOU dijalani dengan tekun, tabah, bijaksana, teliti, sabar, setia, dan tulus, jujur dan adil, yakin dan percaya serta dengan komitmen yang kuat dan konsisten untuk mengaktualisasikannya dengan baik dan benar.

Page 28: ACTUALIZATION of TUMOUTOU

Untuk mewujudnyatakan komitmen hidup TUMOU TOU yang konsisten perlu juga ditopang oleh semangat dengan semboyan, janji, dan tekad untuk hidup TUMOU TOU antara lain : TUMOU TOU adalah :

1. Tujuan hidupku 2. Falsafah hidupku 3. Pegangan hidupku 4. Pandangan hidupku 5. Inspirasi dan aspirasi hidupku 6. Visi dan misi hidupku 7. Pendirian hidupku 8. Kompas perjalanan hidupku 9. Pembimbing perjalanan hidupku 10. Jiwa dan semangat hidupku 11. Karakter dan kepribadian hidupku 12. Jati diri hidupku 13. Watak dan moral hidupku 14. Cara dan perilaku hidupku 15. Pola dan perilaku hidupku 16. Pola dan gaya hidupku 17. Citra diri hidupku 18. dan lain-lain, yang sesuai dengan

maksud dan tujuan perikehidupan TUMOU TOU.

Page 29: ACTUALIZATION of TUMOUTOU

Kegunaan dan manfaat falsafah hidup TUMOU TOU Sesuai dengan maksud dan tujuannya yang sangat indah dan menyenangkan yaitu : Agar setiap orang dapat menjalani dan menikmati keberadaan hidup dan penghidupannya yang hanya sementara (temporary) dan sekali saja untuk menjadi manusia terbaik (to be the righteous and the truthful man) yang mandiri dan beradab maka para leluhur (the founding fathers) orang Minahasa menganjurkan dan menasihatkan kepada semua keturunannya bahkan kepada siapa saja dan dimanapun berada supaya menggunakan dan memanfaatkan falsafah hidup TUMOU TOU sebagai :

1. Perintah, amanat, pesan, himbauan, ajakan, harapan, dan seruan untuk menjalani hidup layak, mandiri, dan beradab atas dasar cinta kasih dalam kebersamaan sehingga tercipta suatu perikehidupan yang aman, damai, dan sejahtera dengan lingkungan alam sekitarnya.

2. Janji, tekad, semangat, cita-cita,

komitmen, dan tujuan hidup terbaik.

Page 30: ACTUALIZATION of TUMOUTOU

3. Acuan, pegangan, petunjuk, kompas perjalanan hidup terbaik.

4. Dasar utama pembentukan

karakter, kepribadian, budaya, dan spiritualitas terbaik serta berkenan kepada Tuhan yang mahakuasa dan pengasih.

Biografi Penulis

Nama : Dr. Jan Tinggogoy, SpOG Tempat/ Tgl lahir

: Tataaran I, Tondano Minahasa, 31 Maret 1941

Agama : Kristen Protestan Isteri : Dr. E. L. Tambuwun Anak : 1. Victor Gerald Tinggogoy, ST., MM

Page 31: ACTUALIZATION of TUMOUTOU

2. Pingkan Imelda Tinggogoy Ayah : Alexander Tinggogoy (Alm) Ibu : Anna Lenzun (Alm) Saudara Kandung

: 1. Altje Tinggogoy (Kakak) 2. Wimfrits Tinggogoy (Adik) 3. Jootje Tinggogoy (Adik) 4. Elsye Tinggogoy (Adik) 5. Ir. Roddy Tinggogoy, MM (Adik)

Pendidikan

1. Sekolah Rakyat Negeri Tataaran I, 1954

2. Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri Tondano, 1957

3. Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri Tondano, 1960

4. Fakultas Kedokteran Sam Ratulangi (UNSRAT) Manado, 1970

5. University Of Singapore, M Med Course in Obstectric and Gyneacology, Agustus-November 1978

6. Universitas Hasanuddin Makassar, Fakultas Kedokteran, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, 1981

Pekerjaan

Page 32: ACTUALIZATION of TUMOUTOU

1. Asisten dosen Bagian Mata Falkultas Kedokteran UNSRAT 1963 – 1971

2. Dokter Umum RSU Datoe Binangkang Kotamobagu Sulawesi Utara, 1971 – 1974

3. Dokter RSU Gunung Wenang Manado Sulawesi Utara, 1975 – 1981

4. Dokter Ahli Kebidanan dan Kandungan RSU Aloei Saboe Gorontalo Sulawesi Utara, 1981 – 2001. Pensiun Pegawai Negeri sebagai Dokter Utama, Pembina Utama Madya Gol. IVd, Tahun 2001

5. Dosen Luar Biasa Bagian Kebidanan dan Kandungan FK UNSTRAT, 2001 – Sampai Sekarang.

Jabatan

Pangkat Gol. Tahun 1. Asisten Mata II 1963 – 1966 2. Asisten Ahli Mata II 1966 – 1968 3. Penata Muda IIIa 1968 – 1973 4. Penata Muda Tkt I IIIb 1973 – 1978 5. Penata IIIc 1978 – 1983 6. Penata Tkt I IIId 1983 – 1987 7. Pembina IVa 1987 – 1991 8. Pembina Tkt I IVb 1991 – 1995 9. Pembina Utama

Muda IVc 1995 – 2000

10. Pembina Utama Madya

IVd 2000 – 2001

Page 33: ACTUALIZATION of TUMOUTOU

Keanggotaan Organisasi

1. IDI (Ikatan Dokter Indonesia) 2. POGI (Perkumpulan Obstetri

Ginekologi Indonesia) 3. PKBI (Perkumpulan Keluarga

Berencana Indonesia) 4. PKMI (Perkumpulan Kontrasepsi

Mantap Indonesia) 5. PERINASIA (Perkumpulan

Perinatologi Indonesia) 6. HKFM (Himpunan Kedokteran

Fetomaternal) Kursus, Pelatihan, Penataran, Workshop (Lokakarya)

1. Upgrading Dokter puskesmas Regional VI, Depkes 6 – 27 September 1973, Jakarta

2. Kursus Penyegaran Ilmu Kedokteran, FK UNSRAT Manado, 24 – 27 Mei 1975

3. Kursus Penyegaran Ilmu Kedokteran dan Simposium Problematik Kecelakaan Lalu lintas FK UNSRAT 24 – 27 Mei 1976

4. Lokakarya Metodik Penelitian FK UNSRAT Oleh Dr. M. K. Tadjudin (Pembantu Rektor UI) 15 – 23 September 1977

Page 34: ACTUALIZATION of TUMOUTOU

5. Latihan Sterilisasi Wanita, Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara di RSUP Dr. Pirngadi Medan, 6 Feb. – 4 Maret 1978

6. Penataran Dasar Riset Ilmu Kedokteran oleh Konsorsium Ilmu Kedokteran Dirjen Pendidikan Tinggi Dep. P&K di FK UNSRAT Manado, 1 – 12 Agustus 1979

7. Kursus Penyegaran Ilmu Kedokteran FK UNSRAT 25 – 26 Mei 1979, Manado.

8. Pendidikan Patologi Dasar, Feb. 1981 (satu bulan) di bagian Patologi Anatomi FK UNHAS Ujung pandang

9. Lokakarya Kontrasepsi Mantap I Wilayah Indonesia Timur, 21 – 22 Agustus 1981, POGI Cab. Manado.

10. The First Intensive Course in Obstetric and Gyneacology, June 12 – 14, 1982. Asia & Oceania Federation of Obstetric & Gynecology Bandung

11. Kursus Manajemen Fertilitas R.S. Tipe C angkatan II 21 Maret – 2 April 1983. Sub bagian Kesehatan Reproduksi Bagian Kebidanan dan Kandungan FK / RS. Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta

12. Pendidikan dan Latihan Tubektomi pada Wanita dengan Laparoscopi 24 Oktober – 5 November 1983 Fakultas

Page 35: ACTUALIZATION of TUMOUTOU

Kedokteran Univesitas Indonesia dan RS. Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta

13. Modern Clinical Approach to infertility Precongress Scientific Programme XII World Congress on Fertility & Sterility 20th - 25th October 1986, Singapore

14. Latihan Infertilitas oleh BKKBN Pusat dan FKUI 19 – 14 Desember 1988, Jakarta

15. Pelatihan Klinik Ultrasonografi RSU Hasan Sadikin 20 – 25 Februari 1989, Bandung

16. Pelatihan Hydrotubator RSU Hasan Sadikin 27 Feb. – 4 Maret 1989, Bandung

17. The Perinatology Training Course by POGI and The Royal Australian College of Obstectricians and Gyneacologists June 29 – 30, 1992, Bandung

18. Kursus Kajian Kritis terhadap bukti-bukti klinis, 5 – 7 Agustus 1993 FK UNSRAT, Manado

19. Kursus Penyegaran dan Penambah Ilmu Kedokteran, 26 – 27 Mei 1994 FK UNSRAT, Manado

20. The ISA-WHO Andrology Workshop 19 – 22 Agustus 1994, The International Society of Andrology, Manado

Page 36: ACTUALIZATION of TUMOUTOU

21. The AOFOG Accredited Ultrasound Workshop, April 26 – 27, 2000, Bandung

22. Kursus Dasar Ultrasonografi bidan Obtetri dan Kardiotografi 26 – 27 April 2000, Bandung

23. The AOFOG Accredited Ultrasound Workshop, April 4 – 5 2001 Bandung

24. The ALARM International Program to Reduce Maternal Mortality and Morbidity, January 2005, Makassar

25. Nuchal Translucency Course March 23, 2006, Bali.

26. Advanced Ultrasound Course In Obstetrics and Gynecology March 24 – 25, 2006, Bali

Seminar dan Simposium

1. Simposium I Perawatan Intensif 2 Juli 1977, Semarang

2. Simposium Nasional “KOMA” olah PAPDI Cab. Ujung Pandang 11 Juni 1980, Ujung Pandang

3. Simposium Kadaruratan Medik 25 Oktober 1980 Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran UNHAS, Ujung Pandang

4. The International Symposium on The Impact of Infection on Reproductive Health. Organized by Hasanuddin

Page 37: ACTUALIZATION of TUMOUTOU

University, BKKBN, WHO, 15th – 17th October 1992, Ujung Pandang.

5. Simposium Gawat Darurat, 27 Mei 1999 FK UNSRAT Manado

6. Joint IDI Manado – Singapore Medicine Medical Symposium In Health Care Advanced in Modern Medicine 26 February 2005

7. Seminar Sehari Dermatologi Terkini dan Aplikasi Teknologi Informasi, 11 September 2004

8. Simposium Kesehatan Reproduksi Wanita, 20 November 2004, Gorontalo

9. Symposium on Fragile X Syndrome, 14th January 2005, Manado

10. Seminar Sehari Pelayanan Obat Rasional, 29 September 2006, Manado

Kongres dan Pertemuan Ilmiah

1. Kongres Obstetri dan Ginekologi Indonesia (KOGI) ke IV, 10 – 15 Juni 1979, Yogyakarta

2. Kongres Perkumpulan Andrologi Indonesia I, 14 – 15 Juni 1979, Yogyakarta

3. Konferensi Tahunan PUSSI, 16 -17 Juni 1979, Yogyakarta

4. Kongres Obstetri dan Ginekologi Indonesia ke V, 7 – 11 Juni, Bandung

Page 38: ACTUALIZATION of TUMOUTOU

5. Pertemuan Ilmiah Tahunan II POGI, 29 – 30 Juli 1983, Batu – Malang

6. Pertemuan Ilmiah Tahunan III POGI, 19 – 21 Juli 1984, Medan

7. Kongres Obstetri dan Ginekologi Indonesia ke VI, 8 – 12 Juli, Ujung Pandang

8. The XI th World Congress Of Gynecology and Obstetrics, September 15 – 20, 1985, Berlin

9. The XII World Congress on Fertility and Sterility 26th – 31st October 1986, on behalf of I.F.F.S, Singapore

10. Kongres Obstetri dan Ginekologi Indonesia ke VII, Semarang

11. Pertemuan Ilmiah Tahunan VI POGI, 3 – 5 Juli 1989, Manado

12. The First Asean Congress on Fertility and Assisted Reproduction, 27 – 28 May 1991, Jakarta

13. Pertemuan Ilmiah Tahunan VIII POGI, 1 – 3 Juli 1992, Bandung

14. The VI th National Congress of The Indonesian Society of Andrology and The III rd International Symposium on New Perspective of Andrology in Human Reproduction, September 19 – 24, 1994, Manado

15. The XV th Asian and Oceanic Congress of Obstetrics and Gynecology, October 15 – 20, 1995, Bali

Page 39: ACTUALIZATION of TUMOUTOU

16. The 19th Congress of The Federation of The Asian and Oceanic Perinatal Societies, 10 – 14 November 1996, Singapore

17. The Scientific Meeting on Fetomaternal Medicine, April 28 – 29, 2000, Bandung

18. The 2nd Scientific Meeting on Fetomaternal Medicine, April 6 – 7, 2001, Bandung

19. Pertemuan Ilmiah Tahunan Fetomaternal, 26 – 28 Februari 2004, Jakarta

20. The XIX th Asian and Oceanic Congress of Obstetrics and Gynecology, October 1 – 5, 2005, Seoul Korea

21. Pertemuan Ilmiah Tahunan VII Fetomaternal, 20 – 22 Maret 2006, Bali

22. The XVIII FIGO World Congress of Gynecology and Obstetrics, November 5 – 10, 2006, Kuala Lumpur Malaysia

Pemakalah dan Pembicara

1. Kursus Penyegaran Ilmu Kedokteran dan Simposium Problematik Kecelakaan Lalu lintas FK UNSRAT 24 – 27 Mei 1976

Page 40: ACTUALIZATION of TUMOUTOU

2. Kongres Obstetri dan Ginekologi Indonesia (KOGI) ke IV, 10 – 15 Juni 1979, Yogyakarta

3. Pertemuan Ilmiah Tahunan VIII POGI, 1 – 3 Juli 1992, Bandung

4. The XII World Congress on Fertility and Sterility 26th – 31st October 1986, on behalf of I.F.F.S, Singapore

5. The XIX th Asian and Oceanic Congress of Obstetrics and Gynecology, October 1 – 5, 2005, Seoul Korea

6. The XVIII FIGO World Congress of Gynecology and Obstetrics, November 5 – 10, 2006, Kuala Lumpur Malaysia