Chapter 0: Introduction
Workshop: Cisco IP Network Technologies
About HTP Pusat pelatihan yang berdiri sejak awal 2009 Menawarkan berbagai jenis pelatihan yang bersertifikasi
internasional dengan biaya terjangkau Visi dan misi untuk memberikan ilmu yang bermanfaat,
maka sebagai warga negara yang baik kami membentuk Hendevane Training Partner sebagai wujud nyata cinta kepada tanah air Indonesia.
Instruktur kami adalah sekumpulan engineer-engineer indonesia yang berpengalaman puluhan tahun di dunia IT. Telah memiliki sertifikasi internasional, sehingga mampu memberikan pengalaman praktis di lapangan kepada para peserta.
About HTP Media sosial online kami:
Facebook: www.facebook.com/hendevaneinstitute Twitter: www.twitter.com/hendevinstitute Google Group: [email protected]
Kontak Bantuan:
Hendevane Training Partner (HTP) Attn.: Ms. Nisa atau Mr. Saad/Alby Gedung Griya Buana Lantai 2 Jl. Margonda Raya No. 445 Depok Jawa Barat (16424) Telp: (021) 29402389
Perkenalkan Diri Anda Nama ? Perusahaan/Institusi/Universitas? Pernah menggunakan Cisco? Pengalaman Tentang Dasar Jaringan? Yang diharapkan dari training Ini?
About Workshop Course Outline SESI 1 (09.00 10.30) : Cisco System Introduction
Network Fundamental SESI 2 (10.30 12.00) : Cisco IP Network Introduction
IP Addressing Implementation BREAK (12.00 13.00) ISHOMA (Istirahat - Sholat Zuhur Makan) SESI 3 (13.00 15.00) : Layer 2 Switching Fundamental
o VLAN Basic Implementation o Inter VLAN Basic Implementation
BREAK (15.00 15.30) Sholat Ashar SESI 4 (15.30 17.00) : IP Routing Fundamental
o Static Route Implementation o RIP (Routing Information Protocol)
Implementation Hendevane Training Partner (HTP) Course
Introduction
THANK YOU
Chapter 1: Cisco System Introduction
Workshop: Cisco IP Network Technologies
Agenda About Cisco Systems Product Overview Solution Overview Certification Overview
About Cisco Systems Perusahaan global di bidang telekomunikasi yang
bermarkas di San Jos, California, Amerika Serikat Berdiri tahun 1984 Menjual perangkat jaringan dan telekomunikasi
untuk melayani transportasi data, suara dan video ke seluruh dunia
Merupakan salah satu produk Teknologi Informasi nomor satu didunia, terutama untuk perangkat keras jaringan serta telekomunikasi.
Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Cisco_Systems
Agenda About Cisco Systems Product Overview Solution Overview Certification Overview
Cisco Router Overview Merutekan paket dari satu network ke network yang
lain. Melakukan routing berdasarkan alamat IP Menentukan rute terbaik dari semua alternatif yang
ada Contoh: Cisco 1800 series, Cisco 2600 series, Cisco
2800 series.
Sumber: http://www.cisco.com/en/US/products/hw/routers/index.html
Cisco Switch Overview Disebut juga Catalyst Switch Melakukan forwarding frame dari satu alamat ke alamat
lainnya dalam satu broadcast domain yang sama Melakukan forwarding berdasarkan alamat fisik (MAC
Address) Contoh: Cisco 2900 series, Cisco 3500 series, Cisco
3600 series.
Sumber: http://www.cisco.com/en/US/products/hw/switches/index.html
Other Product Overview Security: melakukan filtering untuk tujuan keamanan
Source: http://www.cisco.com/en/US/products/hw/vpndevc/index.html
Wireless: memberikan solusi jaringan tanpa kabel. Source: http://www.cisco.com/en/US/products/hw/wireless/index.html
Voice & Unified Communication: memberikan solusi komunikasi suara, video, web conference. Source: http://www.cisco.com/en/US/products/sw/voicesw/index.html
Agenda About Cisco Systems Product Overview Solution Overview Certification Overview
Routing & Switching Solution VLAN IP Routing (Static & Dynamic) WAN (Frame Relay, ATM, MPLS) IP Sec VPN
Source: http://www.cisco.com/cisco/web/psa/default.html
Wireless Solution WLC (Wireless LAN Controller) WLA (Wireless Access Point)
Source: http://www.cisco.com/cisco/web/psa/default.html
Voice & UC Solution IP Telephony Video Conference
Source: http://www.cisco.com/cisco/web/psa/default.html
Agenda About Cisco Systems Product Overview Solution Overview Certification Overview
Peran Sertifikasi Internasional Memberikan wawasan-wawasan baru yang mungkin
tidak pernah ditemui pada saat mengikuti pendidikan formal atau dalam pekerjaan sehari-hari
Membuka lebih banyak kesempatan pekerjaan Sertifikat TI dapat meningkatkan kredibilitas seorang
profesional TI di mata pemberi kerja. Sertifikasi memberi standarisasi untuk mengukur
kemampuan teknis seorang profesional TI Dengan memiliki sebuah sertifikat TI yang diakui
secara global, seorang profesional TI akan memiliki rasa kepercayaan diri yang lebih tinggi terkait dengan keterampilan yang dimilikinya
Cisco Certification Path Associate
The Associate level of Cisco Certifications can begin directly with CCNA for network installation, operations and troubleshooting or CCDA for network design. Think of the Associate Level as the foundation level of networking certification.
CCDA CCNA Routing and Switching CCNA Data Center CCNA Security CCNA Service Provider CCNA Service Provider Operations CCNA Video CCNA Voice CCNA Wireless
Source: http://www.cisco.com/web/learning/certifications/index.html
Cisco Certification Path Professional
The Professional level is an advanced level of certification that shows more expertise with networking skills. Each certification covers a different technology to meet the needs of varying job roles.
CCDP CCNP CCNP Data Center CCNP Security CCNP Service Provider CCNP Service Provider Operations CCNP Voice CCNP Wireless
Source: http://www.cisco.com/web/learning/certifications/index.html
Cisco Certification Path Expert
The Cisco Certified Internetwork Expert (CCIE) certification is accepted worldwide as the most prestigious networking certification in the industry.
CCDE CCIE Data Center CCIE Routing & Switching CCIE Security CCIE Service Provider CCIE Service Provider Operations CCIE Storage Networking CCIE Voice CCIE Wireless
Source: http://www.cisco.com/web/learning/certifications/index.html
Sertifikasi Internasional Cisco (Routing & Switching Track) Sertifikasi Bergengsi dari Cisco Systems (Routing &
Switching Track), Untuk Track lain silahkan kunjungi website http://www.cisco.com
Jenis Sertifkat Pra Syarat
Jenis Ujian Biaya Ujian
Lama Berlaku Sertifikat
Cisco Certified Network Associate
(CCNA)
- Online (Multiple Choice + Lab),
1x Ujian
$295 Masa berlaku masing-masing sertifikat sama
3 tahun. Untuk Resertifikasi bisa mengulang ujian
tersebut atau ambil salah satu ujian selain ujian tersebut (track
yang lain) maka sertifikat tersebut akan
di refresh dengan sendirinya
Cisco Certified Network
Professional (CCNP)
CCNA Online (Multiple Choice + Lab),
3x Ujian.
$600
CCIE Routing & Switching Written
- Online (Multiple Choice + Lab),
1x Ujian
$350
CCIE Routing & Switching Lab
CCIE Written
Full Lab 8 Jam $1500
Survey Salary (Gaji) Pemegang Sertifikat Internasional di Bidang Jaringan Sumber http://www.globalknowledge.com
CCNA R&S: Cisco Certified Network Associate ($79,950 per tahun)
CCNP R&S: Cisco Certified Network Professional ($86,500 per tahun)
CCIE R&S: Cisco Certified Internetwork Expert Routing & Switching ($117,070 per tahun)
Survey Lapangan Kerja di Indonesia Sumber Jobsdb
Survey Lapangan Kerja di Indonesia Sumber Jobstreet
Survey Lapangan Kerja di Luar Negeri Sumber Pentaconsulting
THANK YOU
Chapter 3: Networking Fundamentals
Workshop: Cisco IP Network Technologies
Agenda Networking Fundamentals Overview Network Components OSI Model
Dasar Jaringan Teknologi jaringan sudah berkembang secara
eksponensial 15 tahun terakhir Berawal dari kebutuhan pengguna agar bisa saling
berbagi data dan perangkat (seperti printer, scanner, dll). Dan lebih maju lagi telnologi videoconference sudah ditemukan dan teknologi tersebut dapat di transportasikan melalui jaringan data
Sejarah Singkat Jaringan Beberapa tahun lalu, kebanyakan orang berkomunikasi
pada lingkup lokal karena komunikasi jarak jauh sangat rumit dan mahal.
Kebanyakan menggunakan telepon untuk komunikasi suara, Layanan POS untuk surat, dan televisi untuk komunikasi video satu arah.
Setiap metodologi tersebut masih berjalan, tetap saat ini semua motode tersebut sudah konvengen kedalam teknologi komunikasi berbasis web.
Pada mulanya jaringan data terbatas hanya pertukaran karakter informasi antar sistem komputer saja.
Saat ini jaringan (Network) telah mampu membawa suara (voice), video stream, teks, dan grafik antar banyak perangkat yang berbeda-beda.
Alat Komunikasi Populer Saat Ini Instant messaging (IM): Komunikasi teks secara real-time
antara dua atau lebih pengguna dan memiliki kemampuan saling berbagi voice (suara), photo, dan video dan kemampuan transfer file.
Blogs: Dikenal juga sebagai weblogs, merupakan halaman web dimana seseorang dapat menayangkan pendapat pribadinya atau pemikiran tentang sesuatu topik yang dibayangkannya.
Podcasting: sebuah media berbasis suara yang secara original memungkinkan seseorang merekam suara dan mengubahnya untuk digunakan iPodskecil, perangkat portable untuk pemutaran audio yang diproduksi oleh Apple
Wiki: contoh lain dari konten web yang dibuat secara publik. Jika Pribadi membuat blog, tetapi wiki dibuat dan diedit oleh sekelompok orang yang saling berbagi informasi.
Dan lain-lain
Elemen dari Jaringan Rules or agreements: Aturan atau perjanjian (protokol)
mengatur bagaimana pesan dikirim, diarahkan, dan diinterpretasikan.
Messages: Pesan-pesan atau unit informasi berjalan dari satu perangkat ke perangkat lain.
Medium: Media adalah sarana interkoneksi antar perangkat, media ini dapat mengangkut pesan dari satu perangkat ke perangkat lainnya.
Devices: Merupakan perangkat pada jaringan yang melakukan pertukaran pesan satu sama lain.
Agenda Networking Fundamentals Overview Network Components OSI Model
Perangkat Jaringan & Komponen 4 (empat) komponen utama
Endpoint (titik akhir) PCs, Servers, Printers, Smart Phones, etc.
Interconnections (interkoneksi) NIC card, Media, Connectors.
Switches (perangkat switch) Menghubungkan endpoint ke Local Area Network (LAN).
Routers (perangkat router) Menghubungkan banyak LAN menjadi bentuk Internetworks. Memilih path (jalur) antar LAN dan Wide Area Network (WAN)
Tipe Media Jaringan Copper (tembaga)
Contoh: Twisted-pair cable (kabel yang terpilin) biasanya digunakan sebagai media LAN
Encoding (penyandian): Electrical pulses (sinyal listrik) Fiber-optic cable
Contoh: Serat kaca atau plastik dalam lapisan vinyl biasanya digunakan untuk jalur panjang sebuah LAN dan digunakan sebagai trunk
Encoding (penyandian): Light pulses (sinyal cahaya) Wireless
Contoh: Menghubungkan pengguna lokal melalui media udara. Encoding (penyandian): Electromagnetic waves (gelombang
elektromagnetik)
Tipe Switch Three level of heirarchy (Hirarki tiga tingkat)
Access Switch (Switch pada jaringan akses) Distribution/Aggregation Switch (Switch pada jaringan distribusi) Core Switch (Switch pada jaringan inti) Anda dapat mencari seri dari switch melalui site ini: http://www.cisco.com/en/US/products/hw/switches/index.html
Tipe Router Tiga kategori utama
Branch: Perangkat berkapasitas rendah untuk SOHO atau koneksi pada remote office
WAN/Enterprise Edge: Perangkat berkapasitas menengah hingga tinggi untuk koneksi pada main office
Service Provider: Perangkat berkapasitas tinggi untuk skala internet routing yang besar
Anda dapt mencari seri dari router melalui site ini: http://www.cisco.com/en/US/products/hw/routers/index.html
Terminologi Jaringan Collision Domain
Segmen jaringan yang memiliki banyak host dan saling membagi bandwith yang sama. Jika dua host melakukan pengiriman secara bersamaan maka akan terjadi Collision, kondisi seperti ini biasa terjadi di Hub
Broadcast Domain Domain dimana semua perangkat dapat menerima dan
berpartisipasi pada broadcast yang dikirim ke sebuah host atau server. Router dapat memisahkan broadsact domain ini.
Perangkat Jaringan Perangkat yang digunakan dalam sebuah jaringan:
Hub: Multiple port repeater Bridge: Melakukan segmentasi jaringan menggunakan
alamat hardware (MAC Address) Switch: Disebut juga multiple bridge dengan kemampuan
intelegensi lebih tinggi Router: Melakukan segmentasi jaringan dengan alamat
logika (IP address)
Hub (Multi-Port Repeater)
Memiliki satu Collision Domain dan satu Broadcast Domain
Transparent Bridges
Bridge memisahkan Collision Domain tetapi masih memiliki satu Broadcast Domain
Bisa dikatakan Bridge mengurangi Collision dalam satu Broadcast Domin. Semakin banyak PC yang terhubung ke Bridge, Broadcast Domainnya akan semakin beser pula.
Switch (Multi-Port Brigde)
Setiap port pada Switch adalah sebuah Collision Domain yang terpisah tetapi Switch tetap masih memiliki satu Broadcast Domain
Sifatnya sama seperti Bridge. Hanya saja Switch memiliki port yang lebih banyak dan kemampuan intelegensi lebih tinggi.
Router
Setiap interface pada router adalah Collision Domain dan Broadcast Domain yang terpisah
Quiz #1
Berapakah jumlah Collision Domain dan Broadcast Domain pada Router?
Berapakah jumlah Collision Domain dan Broadcast Domain pada masing-masing Hub?
Quiz #2
Berapa Jumlah Collision Domain dan Broadcast Domain pada masing-masing Switch?
Berapa Collison Domain dan Broadcast Domain pada masing-masing Hub?
Quiz #3
Coba cari Host mana yang dapat mengirimkan data secara simultan tanpa menyebabkan Collision?
Berapa banyak Collision dan Broadcast Domain yang terjadi pada Switch dan Hub?
Alamat Hardware dan Logika
Agenda Networking Fundamentals Overview Network Components OSI Model
Referensi Model OSI
OSI (Open System Interconnection) adalah sebuah standard yang di ciptakan oleh ISO (International Organization for Standardization)
ISO ISO adalah istilah dalam bahasa Yunani yang artinya sama Kenapa dibutuhkan OSI?
Menyediakan standar proses komunikasi di jaringan kedalam bentuk yang lebih kecil dan sederhana
Penggantian Model OSI pada sebuah lapisan (layer) tidak akan mempengaruhi lapisan lain.
Mendorong standarisasi industri untuk mensamakan standar komunikasi agar perangkat yang berbeda merek dapat berkomunikasi satu sama lain.
Lapisan OSI dan Fungsinya 7 Application File, print, message, database, dan application
services 6 Presentaio
n Translasi (format) data
5 Session Kontrol dialog (memelihara, melacak, dan mengakhiri sesi antar aplikasi)
Konsen untuk komunikasi host-to-host 4 Transport Komunikasi End-to-End 3 Network Routing, alamat logika Konsen untuk jaringan lokal dan fisik (physical) 2 Datalink Framing, alamat fisik (MAC Address) 1 Physical Topologi fisik
Komunikasi Peer-to-Peer
THANK YOU
Chapter 2: Cisco IP Network Introduction
Workshop: Cisco IP Network Technologies
Agenda Cisco Packet Tracer Overview Komponen Internal Cisco Cisco Router IOS Command-Line Interface (CLI)
Packet Tracer Installation
Packet Tracer Installation
Packet Tracer Installation
Packet Tracer Installation
Packet Tracer Configuration
Agenda Cisco Packet Tracer Overview Komponen Internal Cisco Cisco Router IOS Command-Line Interface (CLI)
Komponen Internal Cisco Bootstrap: Disimpan di Microcode ROM, untuk
menjalankan Router selama Inisialisasi POST: Disimpan di Microcode ROM, untuk memeriksa
fungsionalitas Hardware dan Interface ROM monitor: Disimpan di Microcode ROM, untuk
manufaktur, pengujian, dan pemecahan masalah (manufacturing, testing, and troubleshooting)
Mini-IOS: Disebut juga RXBOOT atau bootloader Cisco, ini disebut juga IOS kecil pada ROM yang digunakan untuk menjalankan interface dan memuat Cisco IOS ke dalam Flash Memory
RAM: Digunakan menyimpan Buffer, Tabel Routing, dan Software untuk fungsionalitas Router. Running-Confing disimpan di RAM.
Komponen Internal Cisco ROM (Read-Only Memory): Digunakan menjalankan
dan memelihara Router, menyimpan POST dan Program Bootstrap
Flash Memory: Secara Default menyimpan Cisco IOS. Ini tidak akan bisa terhapus jika Router di restart.
NVRAM (Nonvolatile RAM): Digunakan Router dan Switch untuk menyimpan Konfigurasi. NVRAM tidak bisa terhapus jika Router restart. NVRAM bukan untuk menyimpan IOS. Cofiguration Register disimpan di NVRAM
Configuration Register: Mengontrol bagaimana Router Boots Up. Nilai ini dapat dilihat dengan perintah show version. Secara default nilainya di set 0x2102 yang artinya memberitahukan Router untuk memuat IOS dari Flash Memory sekaligus memuat konfigurasi dari NVRAM
Komponen Internal Cisco
Agenda Cisco Packet Tracer Overview Komponen Internal Cisco Cisco Router IOS Command-Line Interface (CLI)
Cisco Router IOS Tanggung jawab Cisco Router IOS
IOS (Internetworking Operating System) Membawa Protokol Routing berserta fungsi-fungsinya Menghubungkan antar perangkat melalui trafik kecepatan
tinggi (high-speed traffic) Penambahan fitur keamanan untuk mengontrol akses dan
mencegah dari user yang tidak terotorisasi Menyediakan kemudahan dalam pengembangan jaringan
dan redundansi Menyediakan fitur kehandalan untuk terhubung ke
sumber jaringan.
Terhubung ke Cisco Router Cisco 2600
Cisco 2811
Cisco 1841
Terhubung ke Cisco Router
Router Power-On/Bootup Sequence Berikut adalah proses yang terjadi ketika sebuah
Router Power-On dan Bootup (secara default) 1. Melakukan POST (Power-On Self Test) 2. Memuat (loading) dan menjalankan (run) Bootstrap
Code 3. Mencari pengaturan config-register di NVRAM 4. Memuat (load) Software Cisco IOS 5. Mencari dan memuat Konfigurasi yang tersimpan di
NVRAM (jika tidak ada, jalankan Setup Mode) 6. Jika Konfigurasi ditemukan, akan dimuat (loaded)
Konfigurasi ke RAM (running-config)
Router Power-On/Bootup Sequence
Agenda Cisco Packet Tracer Overview Komponen Internal Cisco Cisco Router IOS Command-Line Interface (CLI)
Command-Line Interface (CLI) Lebih fleksibel dari pada menggunakan SETUP
MODE Untuk menggunakan CLI, anda tinggal ketik NO
pada Configuration dialog
--- System Configuration Dialog --- Continue with configuration dialog? [yes/no]: no Press RETURN to get started! Router> Router>
Router Modes User Mode
Digunakan untuk melihat statistic Router
Privileged (atau enable) Mode Digunakan untuk melihat dan melakukan perubahan
konfigurasi Dengan mengetik perintah enable pada User Mode`
Router>
Router> Router>enable Router#
Router Modes Global Configuration Mode (Global Changes)
Cara konfigurasi:
Melakukan konfigurasi lebih spesifik, untuk: Interface, Sub-Interface, Controller, Line, Router. Berikut mode-modenya:
Router> Router>enable Router#config terminal Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z. Router(config)#
Router(config-if)# Router(config-subif)# Router(config-line)#
Router(config-router)# Router(config-controller)#
Fitur Editing dan Help (Bantuan) Menggunakan tanda tanya (?)
Router#? Exec commands: Session number to resume auto Exec level Automation clear Reset functions clock Manage the system clock configure Enter configuration mode connect Open a terminal connection copy Copy from one file to another debug Debugging functions (see also 'undebug') delete Delete a file dir List files on a filesystem .....
Fitur Editing dan Help (Bantuan) Menggunakan tanda tanya mengikuti awal huruf atau
awal command Router>enable Router#c? clear clock configure connect copy Router#clock ? set Set the time and date Router#clock set ? hh:mm:ss Current Time Router#clock set 09:00:00 ? Day of the month MONTH Month of the year Router#clock set 09:00:00 01 ? MONTH Month of the year Router#clock set 09:00:00 01 jan ? Year Router#clock set 09:00:00 01 jan 2012 Router#
Fitur Editing dan Help (Bantuan) Enhanced Editing Commands: digunakan sebagai
tombol bantuan untuk meng-edit perintah. Command Arti Ctrl+A Pindah kursor ke awal baris Ctrl+E Pindah kursor ke akhir baris Ctrl+B Pindah satu huruf ke belakang Ctrl+F Pindah satu huruf ke depan Esc+B Pindah satu karakter ke
belakang Esc+F Pindah satu karakter ke depan Ctrl+D Hapus satu karakter tunggal Backspace
Hapus satu karakter tunggal
Tab Lanjutkan command berikutanya
Perintah History di Router Perintah (command) yang digunakan untuk melihat
kembali Perintah yang sudah di eksekusi sebelumnya
Command Arti Ctrl+P atau Panah Atas Melihat perintah terakhir yang
telah di eksekusi Ctrl+E atau Panah Bawah Melihat perintah sebelumnya
yang telah dieksekusi berurutan Perintah show history Melihat 10 perintah terakhir yang
sudah di eksekusi Perintah show terminal Melihat konfigurasi terminal dan
ukuran buffer dari history Petintah teminal history size
Ukuran buffer bisa di ubah (Max 256)
Mengumpulkan Info Routing Dasar Menggunakan perintah show version
Router>show version Cisco Internetwork Operating System Software IOS (tm) C2600 Software (C2600-I-M), Version 12.2(28), RELEASE SOFTWARE (fc5) Technical Support: http://www.cisco.com/techsupport Copyright (c) 1986-2005 by cisco Systems, Inc. Compiled Wed 27-Apr-04 19:01 by miwang Image text-base: 0x8000808C, data-base: 0x80A1FECC ROM: System Bootstrap, Version 12.1(3r)T2, RELEASE SOFTWARE (fc1) Copyright (c) 2000 by cisco Systems, Inc. ROM: C2600 Software (C2600-I-M), Version 12.2(28), RELEASE SOFTWARE (fc5) System returned to ROM by reload System image file is "flash:c2600-i-mz.122-28.bin" cisco 2621 (MPC860) processor (revision 0x200) with 60416K/5120K bytes of memory . Processor board ID JAD05190MTZ (4292891495) M860 processor: part number 0, mask 49 Bridging software. X.25 software, Version 3.0.0. 2 FastEthernet/IEEE 802.3 interface(s) 1 Low-speed serial(sync/async) network interface(s) 32K bytes of non-volatile configuration memory. 63488K bytes of ATA CompactFlash (Read/Write) Configuration register is 0x2102 Router>
Konfigurasi Administratif Beberapa fungsi adminstratif (konfigurasi awal) yang
dapat dikonfigurasi pada sebuah Router ataupun Switch Hostname (nama) Banner (spanduk) Password (kata sandi) Interface IP Address dan Clock Rate (jika ada) Interface Description (Deskripsi Interface)
Konfigurasi Hostname Konfigurasi Hostname: dilakukan sebagai identitas
Router atau Switch Router>enable Router#configure terminal Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z. Router(config)#hostname router-customer router-customer(config)#exit %SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console router-customer#write Building configuration... [OK] router-customer#
Konfigurasi Banner Konfigurasi Banner: penting sekali di buat, sebagai tanda
ucapan selamat datang ketika sebuah user melakukan login baik melalui console atau pun remote application (ssh,telnet) Router>enable Router#config t Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z. Router(config)#banner ? LINE c banner-text c, where c is a delimiting character exec Set EXEC process creation banner incoming Set incoming terminal line banner login Set login banner motd Set Message of the Day banner prompt-timeout Set Message for login authentication timeout slip-ppp Set Message for SLIP/PPP Router(config)#banner motd # Enter TEXT message. End with the character '#'. "Selamat Datang di Router ini"# Router(config)#
Konfigurasi Password Setting Password sangat penting untuk melindungi
dari user yang tidak terotorisasi, berikut jenisnya: Privileged Mode Password (Enable Password) Line Password
Console Line Aux Line (remote protokol ke interface Aux seperti: telnet) VTY Lines (remote ke interface traffic) Async Lines
Username Password
Konfigurasi Password Konfigurasi Privileged Mode Password: untuk
membatasi user untuk mengakses Mode Privileged Perintah enable secret password sudah terenkripsi Perintah enable password password belum terenkripsi
Agar bisa terenkripsi lalukan peritah service password-encryption
Router(config)#enable secret cisco Router(config)#exit Router#show running-config
Router(config)#enable password cisco Router(config)#service password-encryption Router(config)#exit Router#show running-config
Konfigurasi Password Konfigurasi Line Password
Line Console
Line VTY (remote protokol seperti telnet)
Router(config)#line console 0 Router(config-line)#password cisco Router(config-line)#login Router(config-line)#exit Router(config)#
Router(config)#line vty 0 4 Router(config-line)#password cisco Router(config-line)#login Router(config-line)#exit Router(config)#
Melihat Konfigurasi Berikut ini adalah perintah untuk melihat konfigurasi
Melihat konfigurasi yang berjalan saat ini (tersimpan di DRAM)
Melihat konfigurasi yang sudah tersimpan (tersimpan di
NVRAM)
Router# show running-config Building configuration... Current configuration : 807 bytes !
Router#show startup-config Using 750 bytes ! version 12.2
Menyimpan Konfigurasi Berikut beberapa cara menyimpan konfigurasi di
Router dan Switch Cisco Menggunakan perintah copy run start
Menggunakan perintah write memory
Router#copy run start Destination filename [startup-config]? Building configuration... [OK] Router#
Router#write memory Building configuration... [OK] Router#
Reset Konfigurasi Berikut cara untuk reset konfigurasi Router
Perhatian: jika perintah ini dieksekusi, maka semua isi konfigurasi akan terhapus.
Router>enable Router#erase startup-config Erasing the nvram filesystem will remove all configuration files! Continue? [confirm] [OK] Erase of nvram: complete %SYS-7-NV_BLOCK_INIT: Initialized the geometry of nvram Router#reload Proceed with reload? [confirm] ......
Verifikasi Hasil Konfigurasi Melihat konfigurasi dengan perintah show run dan show start
Melihat Perangkat Cisco yang terhubung langsung dengan perintah show cdp neighbors
Memeriksa konektifitas dengan perintah ping, traceroute, dan telnet
Router#show running-config Router#show startup-config
Router#show cdp neighbors
Router#ping 192.168.10.1 Router#traceroute 192.168.10.1 Router#telnet 192.168.10.1
THANK YOU
Chapter 4: IP Addressing Implementation
Workshop: Cisco IP Network Technologies
Agenda IPv4 Addressing Overview Cisco IPv4 Addressing Basic Implementation Case Study
Terminologi IP BIT: satu bit adalah satu digit, bisa 0 atau 1 BYTE: satu byte bisa 7 atau 8 bit, tergantung
apakah menggunakan parity atau tidak. Untuk standar kita menggunakan 8 bit.
OCTET: satu octet terdiri 8 bit Network Address: Ini merupakan alamat jaringan
dari sekumpulan IP Address, contoh: 10.0.0.0, 172.16.0.0, dan 192.168.10.0
Broadcast Address: Alamat yang digunakan oleh host (PC) untuk mengirim informasi ke semua nodes dalam jaringan, contoh: 10.255.255.255, 172.16.255.255, dan 192.168.10.255
IPv4 Address Format
Kelas pada IPv4 Dibagi kedalam Alamat Network (Network Address) dan
Alamat Host (Host Address) yang akan menentukan alamat tersebut masuk ke kelas yang mana.
Kelas Oktet I (8 bit) Oktet II (8bit)
Oktet III (8bit) Oktet IV (8bit)
A Network Host Host Host B Network Network Host Host C Network Network Network Host D Multicast E Riset
Rentang Kelas pada IPv4 Dibawah ini adalah rentang kelas pada IPv4
Kelas Bit Oktet Pertama
Awal Alamat Akhir Alamat
Kelas A 0xxxxxxx 0.0.0.0 127.255.255.255 Kelas B 10xxxxxx 128.0.0.0 191.255.255.255 Kelas C 110xxxxx 192.0.0.0 223.255.255.255 Kelas D 1110xxxx 224.0.0.0 239.255.255.255 Kelas E 1111xxxx 240.0.0.0 255.255.255.255
Alamat Private
Address Class Reserved Address Space Class A 10.0.0.0 through 10.255.255.255 Class B 172.16.0.0 through 172.31.255.255 Class C 192.168.0.0 through 192.168.255.255
Default Subnet Mask Class Format Default Subnet Mask
A network.node.node.node 255.0.0.0
B network.network.node.node 255.255.0.0
C network.network.network.node 255.255.255.0
Classless Inter-Domain Routing (CIDR) Digunakan untuk mengalokasikan jumlah Alamat IP
(IP Address) pada sebuah entitas (misalnya: perusaahan, rumah, kampus, dll)
Contoh: sebuah kelas B dengan subnet mask default 255.255.0.0 dengan nilai /16 dimana 16 adalah banyaknya jumlah bit 1 jika subnet mask tersebut di konversi kedalam bilangan biner
11111111.11111111.00000000.00000000 Notasi (/) mengartikan berapa banyak jumlah bit 1
pada subnet mas, bisa juga digunakan untuk penyingkatan.
Nilai CIDR Subnet Mask CIDR Value
255.0.0.0 /8 255.128.0.0 /9 255.192.0.0 /10 255.224.0.0 /11 255.240.0.0 /12 255.248.0.0 /13 255.252.0.0 /14 255.254.0.0 /15 255.255.0.0 /16 255.255.128.0 /17 255.255.192.0 /18 255.255.224.0 /19 255.255.240.0 /20
Subnet Mask CIDR Value 255.255.248.0 /21 255.255.252.0 /22 255.255.254.0 /23 255.255.255.0 /24 255.255.255.128 /25 255.255.255.192 /26 255.255.255.224 /27 255.255.255.240 /28 255.255.255.248 /29 255.255.255.252 /30
Agenda IPv4 Addressing Overview Cisco IPv4 Addressing Basic Implementation Case Study
Melihat Jenis Interface Berikut adalah perintah melihat jenis interface
secara singkat: Router#show ip interface brief Interface IP-Address OK? Method Status Protocol FastEthernet0/0 unassigned YES unset up down FastEthernet0/1 unassigned YES unset up down Serial0/0 unassigned YES unset up down Router#
Konfigurasi Interface Konfigurasi Alamat IP dan mengaktifkannya
Konfigurasi Serial Properties (seperti Clockrate,Bandwith)
Konfigurasi Description: Memudahkan administrator untuk mengetahui informasi dan tujuan interface.
Router(config)#interface serial 0/0 Router(config-if)#ip address 192.168.10.1 255.255.255.0 Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#clock rate 64000
Router(config-if)#description "terhubung ke Jakarta se-0/0"
Konfigurasi Interface Perlakuan khusus untuk interface Serial
Jika interface adalah DCE, maka perlu dilakukan konfigurasi clock rate
Untuk melihat interface tersebut adalah DCE atau DTE maka terlebih dahulu eksekusi perintah dibawah ini
Router#show controllers serial 0/0 Interface Serial0/0 Hardware is PowerQUICC MPC860 DCE V.35, no clock idb at 0x81081AC4, driver data structure at 0x81084AC0 SCC Registers: General [GSMR]=0x2:0x00000000, Protocol-specific [PSMR]=0x8
Metode Verifikasi Lainnya Melihat konfigurasi IP interface secara singkat
Melihat konfigurasi IP interface secara detail
Router#show ip interface brief Interface IP-Address OK? Method Status Protocol FastEthernet0/0 192.168.8.1 YES manual up up FastEthernet0/1 192.168.9.1 YES manual up up Serial0/0 192.168.10.1 YES manual up up Router#
Router#show interfaces serial 0/0 Serial0/0 is down, line protocol is down (disabled) Hardware is HD64570 Description: "terhubung ke Jakarta se-0/0" Internet address is 192.168.10.1/24 MTU 1500 bytes, BW 128 Kbit, DLY 20000 usec, .......
Agenda IPv4 Addressing Overview Cisco IPv4 Addressing Basic Implementation Case Study
Case #1 Konfigurasilah interface masing-masing router
dibawah ini
Konfigurasi
Router#clock set 09:00:00 01 aug 2013 Router#config t Router(config)#hostname R1 R1(config)#enable secret cisco R1(config)#banner motd # Enter TEXT message. End with the character '#'. "Selamat Datang di Router R1"# R1(config)#line console 0 R1(config-line)#password cisco R1(config-line)#login R1(config-line)#exit R1(config)#line vty 0 4 R1(config-line)#password cisco R1(config-line)#login R1(config-line)#exit
R1(config)#interface s0/0/0 R1(config-if)#ip address 12.12.12.1 255.255.255.252 R1(config-if)#clock rate 64000 R1(config-if)#description "connect to R2 s0/0/0" R1(config-if)#no shutdown R1(config-if)#exit R1(config)#interface fa0/0 R1(config-if)#ip address 10.10.10.1 255.255.255.0 R1(config-if)#description "connect to SW-1 fa0/1" R1(config-if)#no shutdown R1(config-if)#end R1#copy run start Destination filename [startup-config]? Building configuration... [OK]
Konfigurasi R1
Konfigurasi
Router#clock set 09:00:00 01 aug 2013 Router#conf t Router(config)#hostname R2 R2(config)#enable secret cisco R2(config)#banner motd # Enter TEXT message. End with the character '#'. "Selamat Datang di Router R2"# R2(config)#line console 0 R2(config-line)#password cisco R2(config-line)#login R2(config-line)#exit R2(config)#line vty 0 4 R2(config-line)#password cisco R2(config-line)#login R2(config-line)#exit
R2(config)#int s0/0/0 R2(config-if)#ip add 12.12.12.2 255.255.255.252 R2(config-if)#desc "connect to R1 s0/0/0" R2(config-if)#no shut R2(config-if)#exit R2(config)#int fa0/0 R2(config-if)#ip add 20.20.20.1 255.255.255.0 R2(config-if)#desc "connect to SW-2 fa0/1" R2(config-if)#no shut R2(config-if)#end R2#write Building configuration... [OK]
Konfigurasi R1
Verifikasi Konfigurasi R1#ping 12.12.12.2 Type escape sequence to abort. Sending 5, 100-byte ICMP Echos to 12.12.12.2, timeout is 2 seconds: !!!!! Success rate is 100 percent (5/5), round-trip min/avg/max = 10/17/41 ms R1#ping 10.10.10.2 Type escape sequence to abort. Sending 5, 100-byte ICMP Echos to 10.10.10.2, timeout is 2 seconds: !!!!! Success rate is 100 percent (5/5), round-trip min/avg/max = 0/0/1 ms R1#ping 10.10.10.254 Type escape sequence to abort. Sending 5, 100-byte ICMP Echos to 10.10.10.254, timeout is 2 seconds: .!!!! Success rate is 80 percent (4/5), round-trip min/avg/max = 0/0/0 ms
THANK YOU
Chapter 5: Layer 2 Switching Fundamental
Workshop: Cisco IP Network Technologies
Agenda Layer 2 Switching Overview VLAN (Virtual Local Area Network) Case Study
STP (Spanning Tree) VLAN
Review Layer 2 Switching Tujuan penggunaan switching
Memisahkan Collision Domain Cost-effective dan memperkuat internetworking
Penggunaan STP (Spanning Tree Protocol) Mencegah loop pada layer 2 switching
Manfaat Switch Layer 2 Switching dapat menyediakan:
Hardware-Based Bridging (ASIC) An Application-Spesific Integrated Circuit Tidak seperti Bridge yang menggunakan software untuk membuat
dan memelihara FILTER TABLE
Wired Speed: dimana Switch membuat private atau dedicated Collision Domain dan menyediakan independen bandwith pada setiap port, tidak seperti Hub
Low Latency: Tidak ada modifikasi data paket, karena perangkat hanya membaca Frame menyebabkan proses switching lebih cepat dan kecil kemungkinan eror
Low Cost
Kelemahan Layer 2 Switching Harus benar dalam memisahkan (break up) Collision
Domain dan Broadcast Domain Anda harus mengetahui bahwa setiap port pada Switch
atau Bridge memisahkan Collision Domain setiap portnya, namun masih memiliki satu BROADCAST DOMAIN yang besar.
Pastikan user anda menghabiskan resource 80% dalam segmen local
Switch tidak bisa memisahkan Broadcast Domain secara default. Namun bisa memisahkan Broadcast Domain jika dibutuhkan dengan menggunakan teknik tertentu
Perbandingan Bridge & Switch Bridge berbasis software, sementara Switch
berbasis hardware dengan menggunakan ASIC untuk membantu melakukan filtering.
Switch bisa dikatakan multi-port Bridge Pada bridge hanya mungkin ada satu Spanning-
Tree, sementara Switch memiliki banyak Switch memiliki port lebih banyak dari pada Bridge Bridge dan Switch membaca MAC Address dengan
memeriksa alamat asal dari setiap frame yang diterima
Bridge dan Switch melakukan Forwarding berbasis alamat layer 2
Fungsi Layer 2 Switch Address Learning Layer 2 Switch atau Bridge
mengingat Source Hardware Address setiap frame yang diterima pada sebuah interface, kemudian memasukkan informasi tersebut kedalam MAC Database yang disebut Forward/Filter Table
Forwarding/Filter Decision Ketika sebuah frame diterima pada sebuah interface, switch mencari Destination Hardware Address dan mencari interface keluaran pada MAC Database. Frame hanya di forward keluar melalui port tujuan yang spesifik.
Loop Avoidance Jika Multiple koneksi antar switch dibentuk untuk tujuan redundancy, maka Loop akan terjadi di jaringan. Spanning Tree Protocol (STP) akan digunakan untuk mencegah Loop tersebut namun redundacy masih tetap berjalan.
MAC Address Table Pada awalnya ketika Switch pertama kali dinyalakan
MAC Address Table masih kosong
Pembacaan Address PC-A mengirim sebuah frame ke PC-C Switch menyimpan MAC Address PC-A pada port E0
setelah membaca Source Address dari data frame Frame dari PC-A ke PC-C dialirkan keluar ke semua port
kecuali port E0
Pembacaan Address PC-D mengirim sebuah frame ke PC-C Switch menyimpan MAC Address PC-D pada port E3
setelah membaca Source Address dari data frame Frame dari PC-D ke PC-C dialirkan keluar ke semua
port kecuali port E3
Filter Frame PC-A mengirim sebuah frame ke PC-C Tujuan sudah diketahui, maka frame tidak akan
dialirkan ke port yang tidak membutuhkan
Filter Frame PC-A mengirim frame ke PC-B Switch memiliki alamat dari PC-B pada MAC Address Table Maka Frame akan dikirim langsung ke PC-B
Broadcast dan Multicast Frame PC-D mengirim sebuah broadcast atau multicast
frame Broadcast dan multicast frame dialirkan ke semua
port kecuali port asal frame
Topologi Redundant Redundant Topology digunakan untuk mengurangai
kegagalan pada satu perangkat (single point of failure) Redundant Topology menyebabkan Broadcast Storm,
Multiple Frame Copy, dan MAC Address Table yang tidak stabil
Broadcast Storm Host X mengirimkan sebuah broadcast Switch secara terus menerus mempropagasikan
broadcast traffic
Multiple Frame Copies Host X mengirimkan sebuah unicast frame ke Router Y MAC Address dari Router Y belum dibaca oleh Switch Router Y akan menerima dua copy frame yang sama
MAC Database Instability Host X mengirim sebuah unicast frame ke Router Y MAC Address dari Router Y belum dibaca oleh Switch Switch A dan B membaca MAC Address dari Host X
pada port 1 Frame kemudian dialirkan ke Router Y Switch A dan B tidak benar membaca MAC Address dari
Host X pada port 2
Spanning Tree Protocol (STP) Digunakan untuk menghentikan Loop yang terjadi
pada jaringan Layer 2 (Bridge atau Switch) Tugas utama STP adalah waspada dengan
memonitor jaringan untuk menemukan semua link, memastikan bahwa tidak ada terjadi Loop pada setiap link yang redundacy
Menggunakan Spanning-Tree Algoritma (STA), pertama dengan menbuat Topology Database kemudian mencari dan mematikan Redundant Link
Merupakan standard IEEE 802.1D
Agenda Layer 2 Switching Overview VLAN (Virtual Local Area Network) Case Study
STP (Spanning Tree) VLAN
Virtual LAN (VLAN) Definisi: Sebuah Logical Group dari Network user
dan resources yang terhubung ke port switch secara administrative Dapat memperkecil Broadcast Domain Pengelompokan berdasarkan:
Lokasi Fungsi Departemen Aplikasi atau protokol
Fitur dari VLAN
VLAN = Broadcast Domain = Logical Network (Subnet)
Segmentation Flexibility Security
Switch dengan 3 Broadcast Domain
LAN Terhubung ke Router
VLAN pengganti batas fisik
Operasi pada VLAN
Operasi pada VLAN Setiap Logical VLAN seperti sebuah Physical Bridge
yang terpisah VLAN dapat menjangkau hingga beberapa Switch Trunk dapat membawa beberapa VLAN Trunk menggunakan enkapsulasi khusus untuk
membedakan antar VLAN yang berbeda
VLAN Memberships Static VLAN
Merupakan metode yang biasa digunakan dalam membuat VLAN
Lebih aman, karena VLAN dibuat secara manual oleh admin.
Dynamic VLAN Pemberian VLAN pada Node (port) secara otomatis
dengan autentikasi MAC Address, Protocol, alamat network, dll
VLAN Management Policy Server (VMPS) akan melakukan pemetaan (mapping) dari database MAC Address untuk pemberian VLAN.
VLAN Memberships
Static VLANs
Dynamic VLANs
Identifikasi VLAN Access Link
Sebuah link yang merupakan bagian dari satu VLAN Trunk Link
Membawa beberapa VLAN
Agenda Layer 2 Switching Overview VLAN (Virtual Local Area Network) Case Study
STP (Spanning Tree) VLAN
Case Study
Basic Configuuration Cisco Calatyst Switch Sebelum kita membahas lebih jauh tentang Cisco Catalyst Switch. Terlebih dahulu mari kita lakukan konfigurasi dasar masing-masing switch SW-1 dan SW-2 dengan melakukan perintah dibawah ini Switch>enable Switch#config t Switch(config)#hostname SW-1 SW-1(config)#enable secret cisco SW-1(config)#banner motd # Enter TEXT message. End with the character '#'. "Selamat Datang di SW-1"# SW-1(config)#end SW-1#write Building configuration... [OK]
Switch>enable Switch#config t Switch(config)#hostname SW-2 SW-2(config)#enable secret cisco SW-2(config)#banner motd # Enter TEXT message. End with the character '#'. "Selamat Datang di SW-2"# SW-2(config)#end SW-2#write Building configuration... [OK]
Verify Default STP Secara default Cisco Switch mengaktifkan Spanning Tree Protocol (STP). Mari kita verifikasi STP masing-masing switch dengan melakukan perintah dibawah ini. SW-1#show spanning-tree VLAN0001 Spanning tree enabled protocol ieee Root ID Priority 32769 Address 0001.C7DE.4B11 Cost 19 Port 1(FastEthernet0/1) Hello Time 2 sec Max Age 20 sec Forward Delay 15 sec Bridge ID Priority 32769 (priority 32768 sys-id-ext 1) Address 0005.5E3D.1D30 Hello Time 2 sec Max Age 20 sec Forward Delay 15 sec Aging Time 20 Interface Role Sts Cost Prio.Nbr Type ---------------- ---- --- --------- -------- -------------------------------- Fa0/2 Altn BLK 19 128.2 P2p Fa0/1 Root FWD 19 128.1 P2p Fa0/10 Desg FWD 19 128.10 P2p Fa0/20 Desg FWD 19 128.20 P2p
Sekarang, mari kita konfigurasi VLAN akses dan VLAN Trunk pada masing-masing Switch dan amati kembali kondisi STP jika ada lebih dari satu VLAN pada switch tersebut. SW-1#config t SW-1(config)#vlan 10 SW-1(config-vlan)#name GREEN SW-1(config-vlan)#exit SW-1(config)#vlan 20 SW-1(config-vlan)#name RED SW-1(config-vlan)#exit SW-1(config)#int range fa0/1 - 2 SW-1(config-if-range)#switchport mode trunk SW-1(config-if-range)#exit SW-1(config)#int fa0/10 SW-1(config-if)#switchport access vlan 10 SW-1(config-if)#exit SW-1(config)#int fa0/20 SW-1(config-if)#switchport access vlan 20 SW-1(config-if)#end SW-1#write Building configuration... [OK]
SW-2#config t SW-2(config)#vlan 10 SW-2(config-vlan)#name GREEN SW-2(config-vlan)#exit SW-2(config)#vlan 20 SW-2(config-vlan)#name RED SW-2(config-vlan)#exit SW-2(config)#int range f0/1 - 2 SW-2(config-if-range)#switchport mode trunk SW-2(config-if-range)#exit SW-2(config)#int fa0/10 SW-2(config-if)#switchport access vlan 10 SW-2(config-if)#exit SW-2(config)#int fa0/20 SW-2(config-if)#switchport access vlan 20 SW-2(config-if)#end SW-2#write Building configuration... [OK]
Kemudian lakukan verifikasi VLAN yang terbentuk dengan perintah dibawah ini SW-1#show vlan brief VLAN Name Status Ports ---- -------------------------------- --------- ------------------------------- 1 default active Fa0/3, Fa0/4, Fa0/5, Fa0/6 Fa0/7, Fa0/8, Fa0/9, Fa0/11 Fa0/12, Fa0/13, Fa0/14, Fa0/15 Fa0/16, Fa0/17, Fa0/18, Fa0/19 Fa0/21, Fa0/22, Fa0/23, Fa0/24 10 GREEN active Fa0/10 20 RED active Fa0/20 1002 fddi-default active 1003 token-ring-default active 1004 fddinet-default active 1005 trnet-default active
Verify PC Client Connection
PC>ping 192.168.10.2 Pinging 192.168.10.2 with 32 bytes of data: Reply from 192.168.10.2: bytes=32 time=1ms TTL=128 Reply from 192.168.10.2: bytes=32 time=1ms TTL=128 Reply from 192.168.10.2: bytes=32 time=0ms TTL=128 Reply from 192.168.10.2: bytes=32 time=0ms TTL=128 Ping statistics for 192.168.10.2: Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss), Approximate round trip times in milli-seconds: Minimum = 0ms, Maximum = 1ms, Average = 0ms
THANK YOU
Chapter 6: IP Routing Fundamental
Workshop: Cisco IP Network Technologies
Agenda Fundamental Routing Overview Static Routing Dynamic Routing Case Study
Static Routing Dynamic Routing (RIP)
Dasar Routing ROUTING Protocol digunakan oleh Router untuk:
Menentukan PATH (jalur) sebuah paket melalui jaringan Menentukan semua rute yang mungkin Menentukan rute terbaik MAINTAIN (memelihara) Tabel Routing
Dasar Routing ROUTED Protocol adalah:
Ditetapkan pada sebuah interface sebagai alamat
Dasar Pemilihan Jalur Ketika paket berjalan dari dari satu perangkat ke
perangkat lain maka: IP Address Asal dan Tujuan TIDAK PERNAH berubah MAC Address Asal dan Tujuan BERUBAH ketika paket di
forward dari satu Router ke Router lainnya
Routing IP Sederhana
172.16.1.0
B A
172.16.2.0
172.16.2.2
172.16.1.2 172.16.2.1 172.16.1.1
e0 e0
>ping 172.16.1.2
B
172.16.3.1 172.16.3.2
s0 s0
Host A
Host B
Routing VS Switching Perbedaan antara Routing dan Switching terdapat pada
proses pemindahan data dari sumber ke tujuan
Agenda Fundamental Routing Overview Static Routing Dynamic Routing Case Study
Static Routing Dynamic Routing (RIP)
Intro Static Route Tipe dari Routing adalah:
Static Route: Informasi rute jaringan secara manual diberikan pada router oleh admin Static route biasanya digunakan sebagai backup ketika
dynamic route tidak berfungsi maka static route mengambil alih fungsi. Agar static route berperan sebagai backup, maka nilai administrative distance nya diset melebihi nilai administrative distance yang dimiliki oleh dynamic route
Dynamic Route: Router mengetahui sendiri informasi jaringan dari router lainnya secara dinamis
Intro Static Route Benefit dari Static Route:
Tidak ada overhead (beban) pada CPU Tidak ada beban bandwith antar Router Menambah keamanan, karena Admin dapat memilih
sendiri rute tertentu yang diinginkan. Kerugian dari Static Route:
Admin harus benar-benar mengerti bagaimana jalur Router satu sama lain terhubung
Jika satu Network bertambah di jaringan, maka Admin harus menambahkan Network tersebut ke setiap Router
Intro Static Route Static Route bekerja UNIDIRECTIONAL (satu arah),
sehingga setelah anda configure satu arah maka arah yang berlawanan anda juga harus configure
Konfigurasi Static Route Pertama: Tentukan PATH (jalur) mana yang anda
pilih untuk menuju sebuah network atau subnet atau host (tentukan Network yang ada inginkan)
Kedua: Tentukan pintu gerbang utama atau gateway atau nexthop IP Address
Ketiga: Tentukan interface Outbound (interface keluaran) dari Router Lokal
RouterX(config)# ip route network [mask] {address | interface}[distance] [permanent]
RouterX(config)# ip route remote_network mask next_hop
Contoh Konfigurasi Static Route Static Route dikatakan Unidirectional Route,
sehingga anda harus configure arah kebalikannya
RouterA(config)# ip route 172.16.1.0 255.255.255.0 172.16.2.1
RouterA(config)#ip route 172.16.1.0 255.255.255.0 s0/0/0 atau
Default Route Default route digunakan untuk merutekan paket dengan
tujuan yang tidak terdaftar dalam routing table (Non-Directly Connected Networks). Router dikonfigurasi dengan default-route untuk internet-bound traffic
Memungkinkan STUB Network mendapatkan semua Rute yang berada di Router A (berdasarkan gambar)
RouterB (config)#ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 172.16.2.2
Verifikasi Konfigurasi Static Route Menggunakan perintah show ip route RouterB# show ip route Codes: C - connected, S - static, I - IGRP, R - RIP, M - mobile, B - BGP D - EIGRP, EX - EIGRP external, O - OSPF, IA - OSPF inter area E1 - OSPF external type 1, E2 - OSPF external type 2, E - EGP i - IS-IS, L1 - IS-IS level-1, L2 - IS-IS level-2, * - candidate default U - per-user static route Gateway of last resort is 0.0.0.0 to network 0.0.0.0 10.0.0.0/8 is subnetted, 1 subnets C 10.1.1.0 is directly connected, Serial0/0/0 S* 0.0.0.0/0 is directly connected, Serial0
Agenda Fundamental Routing Overview Static Routing Dynamic Routing Case Study
Static Routing Dynamic Routing (RIP)
Dynamic Routing Digunakan antar Router untuk menentukan PATH (jalur)
ke Remote Network dan memelihara rute tersebut dalam Routing Table
Setelah PATH (jalur) ditentukan, Router akan merutekan sebuah ROUTED Protocol ke Network tujuan
Autonomous System Sebuah Autonomous System adalah sekumpulan Network
yang berada pada satu Domain Administratif bersama IGP (Interior Gateway Protocol) beroperasi dalam satu
Autonomous System. Contoh: RIP, RIPv2, IGRP, EIGRP,OSPF
EGP (Exterior Gateway Protocol) menghubungkan antar Autonomous System yang berbeda. Contoh: BGP
Routing Information Protocol (RIP) Menggunakan Hop Count sebagai metric untuk menetukan
rute terbaik. (16 berarti unreachable) Note: Metric adalah informasi yang digunakan untuk memilih
PATH terbaik untuk Routing Full Route Table di broadcast setiap 30 detik Load balance maximum of 6 equal cost paths (default = 4) RIPv2 mendukung VLSM dan Discontigous Networks
Step Konfigurasi RIP Step-step yang terlebih dahulu di persiapkan
sebelum cofigure RIP adalah Memilih Routing Protocol Menentukan Network dan Interface
Konfigurasi RIP Mulai dengan menjalankan proses RIP
Aktivasi RIP versi 2 jika dibutuhkan
Pilih Network yang berpartisipasi
Router (config)#router rip
Router (config-router)#version 2
Router (config-router)#network nomor-network
Contoh Konfigurasi RIP
Agenda Fundamental Routing Overview Static Routing Dynamic Routing Case Study
Static Routing Dynamic Routing (RIP)
Case #1 Konfigurasilah Topologi berikut menggunakan Static
Route
Configuration Static Route Case #1
R1# config t R1(config)# ip route 20.20.20.0 255.255.255.0 12.12.12.2 R1(config)# end R1# write
R2# config t R2(config)# ip route 10.10.10.0 255.255.255.0 12.12.12.1 R2(config)# end R2# write
Case #2 Konfigurasilah Topologi berikut menggunakan
Dynamic Router (RIPv2)
Configuration RIPv2 Case #1 R1# config t R1(config)# router rip R1(config-router)# version 2 R1(config-router)# no auto-summary R1(config-router)# network 10.0.0.0 R1(config-router)# network 12.0.0.0 R1(config-router)# end R1# write
R2# config t R2(config)# router rip R2(config-router)# version 2 R2(config-router)# no auto-summary R2(config-router)# network 20.0.0.0 R2(config-router)# network 12.0.0.0 R2(config-router)# end R2# write
THANK YOU
Chapter 7: Hendevane Training Partner (HTP) Course Introduction
Workshop: Cisco IP Network Technologies
Agenda Trend Perkembangan IT Hendevane Training Program Promo CCNA R&S Bootcamp Training Promo Juniper JNCIA-Junos Bootcamp Training Promo Online Bundling Training 2014
Trend Perkembangan IT Cepatnya perkembangan TI serta semakin kompleksnya
teknologi tidak memungkinkan bagi lembaga pendidikan untuk mengadopsi perubahan secara cepat
Keterbatasan kurikulum, dan keinginan untuk independen terhadap produk tertentu menjadi kendala menghadapi perubahan tersebut.
Di sisi lain kebutuhan tenaga kerja TI sering membutuhkan kompetensi yang lebih spesifik, seperti pengalaman terhadap penggunaan software tertentu yang diimplementasikan dalam perusahaan tersebut
Hal ini mendorong turun tangannya para vendor untuk ikut terjun dalam program pendidikan yang pada akhirnya melahirkan standar kompetensi atau sertifikasi.
Hendevane Training Program Perbandingan biaya Training Sertifikasi Internasional
antara Hendevane Training Partner (HTP) dengan Penyelenggara lain
Jenis Training Penyelenggara Hendevane Training Partner
Penyelenggara Lain
CCNA R&S Rp.1.700.000 per 4 hari Rp.10.000.000 per 5 hari CCNP R&S Rp.3.800.000 per 8 hari Rp.20.000.000 per 10 hari CCIE R&S Rp.8.000.000 per 16 hari Rp.50.000.000 per 16 hari
JNCIA-Junos Rp.1.800.000 per 4 hari Rp.15.000.000 per 2 hari JNCIS Rp.2.500.000 per 4 hari Rp.20.000.000 per 4 hari
Hendevane Training Program Peralatan Lab kami sangat lengkap dibandingkan
penyelenggara lain:
Lab Cisco C2801, 1 unit C1841, 2 unit
C2611XM, 5 unit C3640, 3 unit C3660, 1 unit
C2950, 12 unit C3550, 2 unit C3560, 2 unit
IP Phone, 2 unit PC, 8 unit
Server, 1 unit Cabling, 1 set
Lab Juniper EX2200-C, 2 unit SRX100H, 1 unit SRX100B, 8 unit
Promo CCNA R&S Bootcamp Training Durasi Training: 32 jam Biaya Training: Rp.950.000 (belum termasuk biaya
ujian international) Pengajar: Aliwarman Tarihoran, ST, MTI, CCIE Promo hanya berlaku bagi peserta workshop atau
mahasiswa/i dengan melampirkan copy KTM Maksimum peserta per kelas dibatasi hanya 12 orang Promo hanya berlaku dibulan November 2013 Pilihan jadwal adalah sbb:
Senin s.d Kamis Weekday Pagi (09.00 s.d 11.00) Senin s.d Kamis Weekday Siang (13.00 s.d 15.00) Senin s.d Kamis Weekday Sore (16.00 s.d 18.00) Senin s.d Kamis Weekday Malam (19.30 s.d 21.30) Sabtu & Minggu Weekend Fultime (09.00 s.d 17.00)
Promo CCNA R&S Bootcamp Training Silabus menggunakan kurikulum Cisco CCNA R&S
terbaru: Networking fundamentals IPv4 Subnetting & VLSM Managing Cisco IOS Layer 2 Switching and Spanning Tree Protocol (STP) Virtual LANs (VLANs) IPv4 Routing EIGRP & OSPF Access Control Lists (ACL) Network Address Translation ( NAT) IP Version 6 Wide Area Networks (WAN) Network Management Pembahasan Soal Ujian CCNA#200-120
Promo CCNA R&S Bootcamp Training Cara melakukan pendaftaran
Online melalui link berikut http://goo.gl/Kd8AJW Langsung ke lokasi kami
Hendevane Training Partner (HTP) Gedung Griya Buana Lantai 2 Jl. Margonda Raya RT 04/07 No. 445 Depok, Jawa Barat, 16424 Telp: (021) 29402389 Alby: 081281508568 Email: [email protected]
Promo Juniper JNCIA-Junos Bootcamp Training Durasi Training: 32 jam Biaya Training: Rp.1.600.000 (sudah termasuk biaya ujian
international gratis senilai $100) Dijamin lulus ujian sertifikasi international, jika tidak lulus gratis
training dan ujian sekali lagi Pengajar: Aliwarman Tarihoran, ST, MTI, CCIE Promo hanya berlaku bagi peserta workshop atau mahasiswa/i
dengan melampirkan copy KTM Promo hanya berlaku dibulan Desember 2013 Maksimum peserta per kelas dibatasi hanya 12 orang Pilihan jadwal adalah sbb:
Senin s.d Kamis Weekday Pagi (09.00 s.d 11.00) Senin s.d Kamis Weekday Siang (13.00 s.d 15.00) Senin s.d Kamis Weekday Sore (16.00 s.d 18.00) Senin s.d Kamis Weekday Malam (19.30 s.d 21.30) Sabtu & Minggu Weekend Fultime (09.00 s.d 17.00)
Promo Juniper JNCIA-Junos Bootcamp Training Silabus menggunakan kurikulum Cisco CCNA R&S
terbaru: JUNOS Software Fundamentals User Interface Options Initial Configuration Secondary System Configuration Operational Monitoring and Maintenance Routing Fundamentals Routing Policy and Firewall Filters Class of Service Pembahasan Soal Ujian Juniper JN0-101
Promo Juniper JNCIA-Junos Bootcamp Training Cara melakukan pendaftaran
Online melalui link berikut http://goo.gl/Wftpn9 Langsung ke lokasi kami
Hendevane Training Partner (HTP) Gedung Griya Buana Lantai 2 Jl. Margonda Raya RT 04/07 No. 445 Depok, Jawa Barat, 16424 Telp: (021) 29402389 Alby: 081281508568 Email: [email protected]
Promo Online Bundling Training 2014 (Cisco Juniper MikroTik Workshop) Durasi Training: 144 jam (ditempuh dalam waktu 3 bulan) Biaya Training: Rp.2.200.000
Online Training Cisco CCNA R&S Online Training Juniper JNCIA-Junos + Gratis exam International senilai
$100 Online Training MikroTik MTCNA Online Workshop Teknologi terkini selama 2 (dua jam) setiap minggunya
(sabtu atau minggu) selama 3 bulan dengan topik yang berbeda beda (12x Online Workshop)
Pengajar: Aliwarman Tarihoran, ST, MTI, CCIE Promo hanya berlaku bagi peserta workshop atau mahasiswa/i
dengan melampirkan copy KTM Pilihan periode (berdurasi dua jam dilakuan setiap malam dari senin
s.d kamis jam 20.00 s.d 22.00): Januari s.d Maret 2014 April s.d Juni 2014 Juli s.d September 2014 Oktober s.d Desember 2014
Promo Online Bundling Training 2014 (Cisco Juniper MikroTik Workshop) Manfaat mengikuti Promo Online Bundling Training 2014
Materi yang di ajarkan adalah dengan metode satu pertemuan satu topik pembahasan, sehingga tidak memberatkan peserta untuk mengulang pelajaran tersebut di rumah.
Anda tidak perlu hadir di ruang kelas kami untuk mengikuti training. Sehingga anda bisa mengikuti training di kampus, kantor, kafe, atau tempat hostpot lainnya.
Interaksi dua arah antara peserta dan instructor menggunakan video online dengan standard HD
Interaksi slide yang dinamis sehingga sama seperti menghadiri training di ruangan
Interaksi whiteboard yang dinamis sehingga ketika instructor menulis di whiteboard maka peserta langsung bisa melihat tulisan pada layar komputer
Interaksi pengerjaan lab configurasi dua arah antara peserta dan instructor
GRATIS mengikuti training ini kembali pada periode yang lain, jika anda merasa training sebelumnya masih kurang jelas
Promo Online Bundling Training 2014 (Cisco Juniper MikroTik Workshop) Untuk mengikuti training ini, maka setiap
peserta WAJIB memiliki spesifikasi komputer dan internet sbb: Internet anda memiliki kecepatan minimal 50 Kbps untuk
mendapatkan hasil HD Video. Biasanya kecepatan ini sudah dapat anda temui di cafe-cafe, kantor, kampus, warnet, dll
Sebaiknya menggunakan PC/Laptop yang memiliki camera agar anda bisa dilihat oleh instructor
Sebaiknya menggunakan headphone/headset dan mic agar anda lebih fokus dalam berinteraksi dengan instructor
Karena aplikasi yang anda jalankan berbasis web interaktif, diharapkan ada sudah menginstall plug-in berikut ini: JAVA Player terbaru dari java.com klik disini Flash Player terbaru dari adobe.com klik disini
Promo Online Bundling Training 2014 (Cisco Juniper MikroTik Workshop) Silabus:
Cisco CCNA R&S Training Juniper JNCIA-Junos Training + Exam International MikroTik MTCNA Training
Promo Online Bundling Training 2014 (Cisco Juniper MikroTik Workshop) Cara melakukan pendaftaran
Online melalui link berikut http://goo.gl/Wp3BVK Langsung ke lokasi kami
Hendevane Training Partner (HTP) Gedung Griya Buana Lantai 2 Jl. Margonda Raya RT 04/07 No. 445 Depok, Jawa Barat, 16424 Telp: (021) 29402389 Alby: 081281508568 Email: [email protected]
THANK YOU
Chapter 0 IntroductionChapter 0: IntroductionAbout HTPAbout HTPPerkenalkan Diri AndaAbout WorkshopTHANK YOU
Chapter 1 Cisco System IntroductionChapter 1: Cisco System IntroductionAgendaAbout Cisco SystemsAgendaCisco Router OverviewCisco Switch OverviewOther Product OverviewAgendaRouting & Switching SolutionWireless SolutionVoice & UC SolutionAgendaPeran Sertifikasi InternasionalCisco Certification PathCisco Certification PathCisco Certification PathSertifikasi Internasional Cisco (Routing & Switching Track)Survey Salary (Gaji) Pemegang Sertifikat Internasional di Bidang JaringanSurvey Lapangan Kerja di IndonesiaSurvey Lapangan Kerja di IndonesiaSurvey Lapangan Kerja di Luar NegeriTHANK YOU
Chapter 2 Networking FundamentalsChapter 3: Networking FundamentalsAgendaDasar JaringanSejarah Singkat JaringanAlat Komunikasi Populer Saat IniElemen dari JaringanAgendaPerangkat Jaringan & KomponenTipe Media JaringanTipe SwitchTipe RouterTerminologi JaringanPerangkat JaringanHub (Multi-Port Repeater)Transparent BridgesSwitch (Multi-Port Brigde)RouterQuiz #1Quiz #2Quiz #3Alamat Hardware dan LogikaAgendaReferensi Model OSIISOLapisan OSI dan FungsinyaKomunikasi Peer-to-PeerTHANK YOU
Chapter 3 Cisco IP Network IntroductionChapter 2: Cisco IP Network IntroductionAgendaPacket Tracer InstallationPacket Tracer InstallationPacket Tracer InstallationPacket Tracer InstallationPacket Tracer ConfigurationAgendaKomponen Internal CiscoKomponen Internal CiscoKomponen Internal CiscoAgendaCisco Router IOSTerhubung ke Cisco RouterTerhubung ke Cisco RouterRouter Power-On/Bootup SequenceRouter Power-On/Bootup SequenceAgendaCommand-Line Interface (CLI)Router ModesRouter ModesFitur Editing dan Help (Bantuan)Fitur Editing dan Help (Bantuan)Fitur Editing dan Help (Bantuan)Perintah History di RouterMengumpulkan Info Routing DasarKonfigurasi Administratif Konfigurasi Hostname Konfigurasi BannerKonfigurasi PasswordKonfigurasi PasswordKonfigurasi PasswordMelihat KonfigurasiMenyimpan KonfigurasiReset KonfigurasiVerifikasi Hasil KonfigurasiTHANK YOU
Chapter 4 IP Addressing ImplementationChapter 4: IP Addressing ImplementationAgendaTerminologi IPIPv4 Address FormatKelas pada IPv4Rentang Kelas pada IPv4Alamat PrivateDefault Subnet MaskClassless Inter-Domain Routing (CIDR)Nilai CIDRAgendaMelihat Jenis InterfaceKonfigurasi InterfaceKonfigurasi InterfaceMetode Verifikasi LainnyaAgendaCase #1KonfigurasiKonfigurasiVerifikasi KonfigurasiTHANK YOU
Chapter 5 Layer 2 Switching FundamentalChapter 5: Layer 2 Switching FundamentalAgendaReview Layer 2 SwitchingManfaat SwitchKelemahan Layer 2 SwitchingPerbandingan Bridge & SwitchFungsi Layer 2 SwitchMAC Address TablePembacaan AddressPembacaan AddressFilter FrameFilter FrameBroadcast dan Multicast FrameTopologi RedundantBroadcast StormMultiple Frame CopiesMAC Database InstabilitySpanning Tree Protocol (STP)AgendaVirtual LAN (VLAN)Fitur dari VLANSwitch dengan 3 Broadcast DomainLAN Terhubung ke RouterVLAN pengganti batas fisikOperasi pada VLANOperasi pada VLANVLAN MembershipsVLAN MembershipsStatic VLANsDynamic VLANsIdentifikasi VLANAgendaCase StudySlide Number 34Slide Number 35Slide Number 36Slide Number 37Slide Number 38Verify PC Client ConnectionTHANK YOU
Chapter 6 IP Routing FundamentalChapter 6: IP Routing FundamentalAgendaDasar RoutingDasar RoutingDasar Pemilihan JalurRouting IP SederhanaRouting VS SwitchingAgendaIntro Static RouteIntro Static RouteIntro Static RouteKonfigurasi Static RouteContoh Konfigurasi Static RouteDefault RouteVerifikasi Konfigurasi Static Route AgendaDynamic RoutingAutonomous SystemRouting Information Protocol (RIP)Step Konfigurasi RIPKonfigurasi RIPContoh Konfigurasi RIPAgendaCase #1Configuration Static Route Case #1Case #2Configuration RIPv2 Case #1THANK YOU
Chapter 7 Hendevane Training Partner (HTP) Course IntroductionChapter 7: Hendevane Training Partner (HTP) Course IntroductionAgendaTrend Perkembangan ITHendevane Training ProgramHendevane Training ProgramPromo CCNA R&S Bootcamp TrainingPromo CCNA R&S Bootcamp TrainingPromo CCNA R&S Bootcamp TrainingPromo Juniper JNCIA-Junos Bootcamp TrainingPromo Juniper JNCIA-Junos Bootcamp TrainingPromo Juniper JNCIA-Junos Bootcamp TrainingPromo Online Bundling Training 2014(Cisco Juniper MikroTik Workshop)Promo Online Bundling Training 2014(Cisco Juniper MikroTik Workshop)Promo Online Bundling Training 2014(Cisco Juniper MikroTik Workshop)Promo Online Bundling Training 2014(Cisco Juniper MikroTik Workshop)Promo Online Bundling Training 2014(Cisco Juniper MikroTik Workshop)THANK YOU
Top Related