JURNAL KHUSUS AKUNTANSI
MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah Pengantar Akuntansi
Dosen : Ni Wayan Dian Irmayani S.E., M.M
DISUSUN OLEH :
Kelompok 7
1. Ni Luh Putu Evi Susanti
2. Sinta Citra Dewi
3. Agus Putu Sepryadi
JURUSAN AKUNTANSI
POLITEKNIK NASIONAL
DENPASAR
2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini dibuat dengan maksud untuk
memenuhi tugas mata kuliah pengantar akuntansi.
Dalam penyusunan tugas ini tentunya tidak akan memberikan hasil yang
memuaskan tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak kepada kami, maka pada
kesempatam ini kami menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada :
Orang tua kami yang telah bersabar dan memberikan doa serta dukungan
kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Dosen akuntansi selaku dosen pengajar dalam mata kulih pengantar
akuntansi yang telah memberikan pengarahan dalam menyelesaikan tugas
yang diberikan.
Semua teman-teman, terima kasih atas dukungan dan motivasi yang
diberikan kepada kami.
Semoga segala bantuan dari semua pihak mendapatkan berkah dari rahmat-Nya
dan selalu dalam lindungan-Nya.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para
pembaca. Namun terlepas dari itu kami memahami bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang
bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
Denpasar, 05 Desember 2019
Penyusun
i
DAFTAR ISI
JUDUL
KATA PENGANTAR....................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
1.1Latar Belakang Masalah.................................................................. 1
1.2Rumusan Masalah............................................................................ 2
1.3Tujuan Pembahasan........................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 3
2.1 Pengertian dan Manfaat Jurnal Khusus......................................... 3
2.2 Jenis-Jenis Jurnal Khusus ............................................................. 4
2.3 Jurnal Penjualan............................................................................. 4
2.4 Buku Pembantu Piutang................................................................. 6
2.5 Jurnal Penerimaan Kas................................................................... 11
2.6 Jurnal Pembelian............................................................................ 13
2.7 Buku Pembantu Utang................................................................... 14
2.8 Jurnal Pengeluaran Kas.................................................................. 18
2.9 Return Penjualan dan Return Pembelian ...................................... 20
2.10 Posting ke Buku Besar.................................................................. 22
2.11 Neraca Saldo ................................................................................ 27
BAB III PENUTUP........................................................................................... 29
3.1 Simpulan........................................................................................ 29
3.2 Saran.............................................................................................. 29
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 30
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ketika sebuah perusahaan membuat transaksi keuangan, mereka membuat
jurnal untuk mencatat transaksi keuangan tersebut. Transaksi ini dicatat dalam
jurnal umum atau salah satu jurnal khusus untuk akun-akun yang paling aktif.
Jurnal-jurnal khusus yang paling umum adalah jurnal penjualan, jurnal
pembelian, jurnal penerimaan kas dan jurnal pengeluaran kas. Bagi perusahan
besar dimana transaksi yang terjadi berulang ulang, pemakaian satu jurnal
tidaklah praktis dan tidak efisien. Maka perlu dipakai jurnal bentuk lain yaitu
Jurnal Khusus (Spesial Journal).
Dengan jurnal khusus dapat diadakan pembagian tugas, misalnya
pencatatan pembelian dilakukan oleh satu orang, begitu juga pencatatan
penerimaan atau pengeluaran uang tunai. Disamping itu, pada jurnal khusus
dapat disediakan kolom untuk rekening-rekening yang perubahannya berulang-
ulang, sehingga pencatatannya cukup dengan menuliskan jumlah (angka) pada
kolom rekening yang sesuai. Maka dengan dipakainya jurnal khusus akan
tercapai efisiensi dan pencatatannya lebih praktis.
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang diatas, maka
penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian dan manfaat jurnal khusus ?
2. Apa saja jenis-jenis jurnal khusus ?
3. Bagaimana proses pembuatan jurnal penjualan ?
4. Bagaimana proses pembuatan buku pembantu piutang ?
5. Bagaimana proses pembuatan jurnal penerimaan kas ?
6. Bagaimana proses pembuatan jurnal pembelian ?
7. Bagaimana proses pembuatan buku pembantu utang ?
8. Bagaimana proses pembuatan jurnal pengeluaran kas ?
9. Bagaimana proses return penjualan dan return pembelian ?
10. Bagaimana cara posting ke buku besar ?
11. Bagaimana cara membuata neraca saldo ?
1.3 Tujuan Pembahasan
Sehubungan dengan latar belakang dan rumusan masalah diatas, penulis
melakukan pembahasan dengan maksud :
1. Untuk mengetahui pengertian dan manfaat jurnal khusus.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis jurnal khusus.
3. Untuk mengetahui proses pembuatan jurnal penjualan.
4. Untuk mengetahui proses pembuatan buku pembantu piutang.
5. Untuk mengetahui proses pembuatan jurnal penerimaan kas.
6. Untuk mengetahui proses pembuatan jurnal pembelian.
7. Untuk mengetahui proses pembuatan buku pembantu utang.
8. Untuk mengetahui proses pembuatan jurnal pengeluaran kas.
9. Untuk mengetahui proses return penjualan dan return pembelian.
10. Untuk mengetahui cara posting ke buku besar.
11. Untuk mengetahui cara membuat neraca saldo.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dan Manfaat Jurnal Khusus
Jurnal Khusus merupakan jurnal yang dikelompokan sesuai dengan jenis
transaksinya. Setiap terjadi transaksi, petugas pembukuan mengidentifikasi jenis
transaksi yang terjadi, dan mencatatnya kedalam jurnal khusus. Misalnya
bila dalam satu bulan perusahaan melakukan pembelian kredit sebanyak 50 kali,
maka petugas hanya akan berurusan dengan empat atau lima akun, tergantung
pada sebuah kebijakan perusahaan dalam mengklasifikasi transaksinya.
Manfaat utama jurnal khusus bagi perusahaan yaitu, sebagai berikut:
1. Menyebabkan Terjadinya Pembagian Kerja
Jurnal khusus dibuat berdasarkan jenisnya sehingga memungkinkan
terjadinya pembagian kerja bagi orang yang mengerjakannya. Untuk
perusahaan besar tentu saja membutuhkan beberapa orang untuk
mengerjakan beberapa jurnal khusus karena banyaknya transaksi yang
dilakukan oleh perusahaan.
2. Memudahkan untuk Posting ke Buku Besar
Dengan adanya jurnal khusus, maka akuntan akan lebih mudah untuk
memindahkan pencatatan transaksi pada jurnal khusus ke buku besar. Jenis
dan metode pembayaran pada jurnal khusus menjadi jelas sehingga mudah
untuk diposting ke buku besar.
3. Pengendalian Internal Menjadi Lebih Baik
Manajemen perusahaan akan lebih mudah untuk melakukan pengendalian
internal jika hanya satu orang petugas yang menangani satu atau dua jurnal
khusus.
4. Menghemat Biaya dan Tenaga
Jurnal khusus biasanya digunakan oleh perusahaan dagang karena hanya
barang yang diperjualbelikan secara kredit, sedangkan jasa tidak bisa.
Transaksi yang terjadi di setiap perusahaan akan berbeda dengan
3
perusahaan lainnya sehingga diperlukan jurnal khusus untuk menghemat
biaya dan tenaga sesuai siklus akuntansi.
2.2 Jenis-Jenis Jurnal Khusus
Setiap perusahaan bisa menyediakan atau merancang jurnal khusus sesuai
dengan kebutuhannya, oleh sebab itu Jurnal Khusus satu perusahaan dengan
perusahaan lain akan berbeda, kecuali untuk perusahaan-perusahaan sejenis, ada
kemungkinan Jurnal Khusus di rancang sama bentuknya.
Jenis-jenis jurnal khusus yang dapat digunakan, antara lain:
1. Jurnal Pembelian (Purhase Journal)
2. Jurnal Pengeluaran Kas (Cash Disbursement Journal)
3. Jurnal Penjualan (Sales Journal)
4. Jurnal Penerimaan Kas (Cash Receipt Journal)
5. Jurnal Umum (General Journal)
Jika sering terjadi penerimaan kembali barang yang dijual dan penerimaan
kembali barang yang dibeli, dapat disediakan jurnal retur penjualan dan jurnal
retur pembelian.
2.3 Jurnal Penjualan
Jurnal penjualan adalah jurnal yang khusus digunakan untuk mencatat sebuah
transaksi penjualan yang dilakukan secara kredit. Fungsinya untuk mencatat
transaksi penjualan barang dagang atau jasa yang dilakukan dengan pembayaran
kredit. Penjualan secara tunai tidak dicatat dalam jurnal ini karena dalam transaksi
penjualan tunai terjadi penerimaan kas, sehingga penjualan tunai biasanya dicatat
dalam jurnal penerimaan kas.
Contoh jurnal khusus penjualan Jurnal penjualan dapat berbentuk sebagai berikut:
4
Keterangan:
1. Tempat mencatat tanggal terjadinya transaksi.
2. Tempat mencatat nomor faktur.
3. Diisi dengan nama debitur beserta alamatnya.
4. Tenpat mencatat syarat pembayaran, misalnya 2/10, n/30.
5. Untuk memberi tanda (√) jika jumlah tersebut sudah dipindahkan kebuku
besar pembantu piutang.
6. Untuk mencatat jumlah sesuai dengan yang terdapat pada faktur.
Contoh:
Perusahaan dagang Nurani dalam bulan Maret 1991 mencatat transaksi-transaksi
penjualan barang dagang secara kredit sebagai berikut:
5 Maret Dijual kepada toko Sumba barang dagang dengan harga Rp.
650.000,00 syarat pembayaran 2/10, n/30 No. Faktur 021.
8 Maret Faktur No. 013 dikirimkan kepada toko Melati atas penjualan
barang seharga Rp. 800.000,00 syarat pembayaran 1/10, n/60.
5
21 Maret Dijual kepada toko Sawu barang dagang dengan harga Rp.
1.200.000,00 syarat pembayaran 3/10, n/30 No. Faktur 014.
28 Maret Dijual kepada toko Mawar barang dagang seharga Rp. 600.000,00
syarat pembayaran 2/10, n/30. No. Faktur 015.
Pencatatannya dalam jurnal penjualan:
TanggalNo.
FakturKeterangan
Syarat
pembayaranRef Jumlah
Maret
–
–
–
5
8
21
28
012
013
014
015
Toko Samba
Toko Melati
Toko Sawu
Toko Mawar
2/10, n/30
1/10, n/60
3/10, n/30
2/10, n/30
Rp. 650.000,00
Rp. 800.000,00
Rp.1.200.000,00
Rp. 600.000,00
Rp.3.250.000,00
2.4 Buku Pembantu Piutang
Buku pembantu piutang berfungsi sebagai tempat mencatat perubahan
piutang (tagihan) kepada debitor secara individual sehingga merupakan rincian
dari akun Piutang dagang dalam buku besar umum.
Pencatatan dalam buku pembantu piutang:
1. Tata cara mencatat transaksi dalam buku pembantu piutang
Pada dasarnya sama dengan cara-cara pencatatan dalam buku pembantu
hutang. Bukti transaksi yang dicatat dalam buku pembantu piutang meliputi
faktur penjualan, bukti penerimaan kas untuk penerimaan tagihan (piutang),
nota debet/ kredit sebagai bukti retur penjulan atau pengurangan harga.
Sebagai ilustrasi pencatatan transaksi dalam buku besar pembantu piutang,
berikut ini sebagian data kegiatan SARI Advertising dalam bulan juli 2003:
6
a) Data piutang (tagihan) kepada debitor pada tanggal 1 Juli 2003:
Piutang pada: PD SINAR MOTOR Rp. 6.400.000,00
PT BUANA FILM Rp. 5.700.000,00
Jumlah Rp. 12.100.000,00
b) Transaksi yang terjadi dalam bulan Juli 2003 antara lain sebagai
berikut:
Juli 5, faktur No. S-06 kepada PT. NUSANTARA Rp. 4.300.000,00
Juli 12, faktur No. S-07 kepada PD JAYA MOTOR Rp. 5.500.000,00
Juli 24, faktur No. S-08 kepada DIAN THEATER Rp. 5.700.000,00
Jumlah penjualan kredit bulan Juli 2003 Rp.
15.500.000,00
Penerimaan piutang dari debitor:
Juli 4, bukti kas No. M-705 dari PD SINAR MOTOR Rp.
5.000.000,00
Juli 10, bukti kas No. M-709 dari PT BUANA FILM Rp.
5.700.000,00
Juli 14, bukti kas No. M-715 dari PT JAYA MOTOR Rp.
3.000.000,00
Juli 27, bukti kas No. M-724 dari DIAN THEATER Rp.
4.000.000,00
Jumlah piutang diterima dalam bulan Juli 2003 Rp.
17.700.000,00
Pencatatan data di atas, sebagai berikut:
- Piutang tanggal 1 Juli 2003 sebesar Rp.12.100.000,00 sudah tercatat
di sisi debet akun Piutang Usaha dalam buku besar. Rinciannya
tercatat dalam buku pembantu piutang pada rekening mesing-
masing debitor di sisi debet
7
- Semua faktur penjualan dicatat dalam buku jurnal sehingga pada 31
Juli 2003 akun Piutang usaha didebet sebesar Rp. 15.500.000,00.
Sementara setiap faktur penjualan dicatat juga dalam buku
pembantu piutang dengan mendebet rekening debitor yang
bersangkutan
- Semua bukti penerimaan kas dari debitor dicatat dalam buku jurnal
penerimaan kas. Dari buku jurnal tersebut pada 31 Juli 2003 akun
Piutang Usaha dikredit sebesar Rp. 17.700.000. masing-masing
bukti penerimaan kas juga dalam buku pembantu piutang dengan
mengkredit rekening debitor yang bersangkutan.
Dengan pencatatan seperti di atas, akun piutang dalam buku besar dan
rekening-rekening debitor dalam buku pembantu piutang akan tampak
sebagai berikut:
BUKU BESAR
Akun: PIUTANG USAHA
No. 112
Perhatikan akun piutang usaha di atas:
8
Tgl Keterangan Ref DEBET KREDITSALDO
DEBET KREDIT
200
3
Juli
1
Saldo - - - 12.100.000 -
Juli
31
Posting JPn-1 15.500.00
0
- 27.600.000 -
Juli
31
Posting JKM-
1
- 17.700.000 9.900.000 -
1. Dalam kolom referens (Ref) ditulis JPn-1 dan JKM-1, anggap
transaksi dicatat dalam buku jurnal khusus dan data yang
bersangkutan masing-masing diposting dari buku jurnal penjualan
(Jpn) halaman 1 dan buku jurnal penerimaaan kas (JKM) halaman 1
2. Akun Piutang usaha di atas pada 31 Juli 2003 menunjukkan saldo
debet Rp. 9.900.000,00. Jumlah tersebut harus sama dengan jumlah
piutang menurut buku pembantu piutang tanggal yang sama
SARI ADVERTISING
BUKU PEMBANTU PIUTANG
Nama Debitor. SINAR MOTOR,
PD File: DS-01
Tgl Keterangan Ref DEBET KREDITSALDO
DEBET KREDIT
2003
Juli 1
Saldo - - - 6.400.000 -
Juli 4 Bukti
No.M-705
JKM-
1
- 5.000.000 1.400.000 -
Nama Debitor. BUANA FILM,
PT File: DB-
01
Tgl Keterangan Ref DEBET KREDITSALDO
DEBET KREDIT
2003
Juli 1
Saldo - - - 5.700.000 -
Juli 4 Bukti
No.M-709
JKM-
1
- 5.700.000 - -
9
Nama Debitor. NUSANTARA,
PT File: DN-
01
Tgl Keterangan Ref DEBET KREDITSALDO
DEBET KREDIT
2003
Juli 1
Saldo - - - 4.300.000 -
Juli 5 Faktur No.
S-06
JPn-
1
4.300.000 - - -
Nama Debitor. JAYA MOTOR,
PD File. DJ-01
Tgl Keterangan Ref DEBET KREDITSALDO
DEBET KREDIT
2003
Juli 1
Saldo - - - - -
Juli
12
Faktur No.
S-07
JPn-1 5.500.000 - 5.500.000 -
Juli
14
Bukti No.
M-715
JKM-
1
- 3.000.000 2.500.000
Nama Kreditor. DIAN THEATER File. DD-01
Tgl Keterangan Ref DEBET KREDITSALDO
DEBET KREDIT
2003
Juli 1
Saldo - - - - -
Juli
24
Faktur No.
S-08
JPn-1 5.700.000 - 5.700.000 -
Juli Bukti No. JKM- - 4.000.000 1.700.000 -
10
14 M-724 1
2. Penyusunan daftar saldo piutang
Dari data buku pembantu piutang di atas pada tanggal 31 Juli 2003 dibuat
daftar saldo piutang sebagai berikut:
SARI ADVERTISING
DAFTAR SALDO PIUTANG
Tanggal 31 Juli 2003
Nomor NAMA DEBITOR SALDO
1 PD SINAR MOTOR RP.1.400.000,00
2 PT BUANA FILM -
3 PT NUSANTARA RP. 4.300.000,00
4 PD JAYA MOTOR RP. 2.500.000,00
5 DIAN THEATER RP. 1.700.000,00
JUMLAH RP. 9.900.000,00
Daftar saldo piutang di atas menunjukkan data jumlah piutang SARI
Advertising menurut buku pembantu piutang pada tanggal 31 Juli 2003 sebesar
Rp. 9.900.000,00. Jumlah tersebut sama dengan saldo debet akun Piutang
Usaha dalam buku besar di atas.
3. Pencatatan selisih saldo akun piutang
Selisih antara saldo akun piutang dengan jumlah piutang meurut buku
pembantu piutang bisa terjadi akibat kesalahan mencatat transaksi dalam buku
jurnal, atau kesalahan mencatat dalam buku pembantu piutang. Kesalahan
11
mencatat transaksi dalam buku jurnal harus dibetulkan dengan pos jurnal
koreksi yang dibuat dalam buku jurnal umum. kesalahan mencatat dalam buku
pembantu harus dibetulkan dalam buku pembantu dengan mendebet atau
mengkredit rekening debitor yang bersangkutan.
2.5 Jurnal Penerimaan Kas
Jurnal penerimaan kas adalah jurnal yang berfungsi untuk mencatat transaksi
- transaksi yang berpengaruh pada penambahan saldo perusahaan, misalnya
transaksi penjualan tunai, transaksi pelunasan piutang, retur dll. Jurnal penerimaan
kas sangat berguna bagi perusahaan karena dapat melacak kas –kas masuk yang
dapat mempengaruhi jumlah saldo perusahaan. Tata cara pencatatan kas yang
masuk pada jurnal penerimaan kas adalah sebagai berikut:
Ketika perusahaan menjual barang secara tunai maka akan berpengaruh
pada bertambahnya jumlah kas di sisi debit dan jumlah penjualan di sisi
kredit.
Jika terjadi pelunasan piutang maka kas pada sisi debit bertambah
sedangkan piutang pada sisi kredit berkurang.
Apabila terdapat potongan penjualan maka pencatatannya adalah dengan
menambah jumlah kas dan potongan penjualan di sisi debit.
Saat terjadinya pengembalian barang dagangan yang telah dibeli, maka
akan berpengaruh pada penambahan kas dan pengurangan barang
dagangang yang telah dibeli karena retur. Pencatatannya adalah dengan
cara mendebit akun kas dan mengkredit akun retur pembelian di kolom
serba - serbi.
Contoh jurnal penerimaan kas, yaitu:
Pada tanggal 4 bulan Oktober CV. Maju Mundur menerima pelunasan
piutang dari Toko Kenangan senilai Rp.2.000.000,00 dengan potongan penjualan
Rp.60.000,00.
Jurnalnya:
12
Tgl Ref Kas (D)
Okt 4 1.940.000 60.000 2.000.000
No Bukti
Keterangan
Pot. Penjualan
(D)Piutang
Dagang (K)Penjualan
(K)Serba
Serbi (K)
Toko Kenangan
Penjelasan:
Transaksi pada tanggal 4 Oktober adalah pelunasan piutang dari toko
Kenangan, maka yang akan berpengaruh pada kolom kas (debit) dan piutang
(kredit). Kas akan bertambah sebaliknya piutang akan berkurang. Jumlah kas yang
akan bertambah adalah Rp.2.000.000,00 karena ada potongan penjualan, maka
kolom potongan penjualan di debit juga bertambah Rp.60.000,00. Karena ada
potongan penjualan maka jumlah kas di sisi debit dikurangi potongan menjadi
Rp.1.940.000,00. Sedangkan jumlah piutang yang dikurangi pada sisi kredit tetpa
yaitu Rp.2.000.000,00.
2.6 Jurnal Pembelian
Jurnal Pembelian merupakan jurnal yang khusus digunakan perusahaan
dagang dalam mencatat semua transaksi pembelian barang dagang atau barang
lainnya secara kredit, sedangkan pembelian secara tunai akan dicatat dalam jurnal
khusus pengeluaran kas.
Setiap terjadi transaksi pembelian barang dagang secara kredit maka akan
dicatat pada akun debet pembelian dan kredit dicatat sebagai akun utang dagang.
Namun apabila transaksi ini terjadi secara berulang – ulang akan lebih praktis lagi
bila dalam pencatatan disediakan kolom khusus untuk pembelian dan utang
dagang.
Sementara itu, untuk jenis transaksi pembelian kredit jenis barang lainnya. Seperti misalkan pembelian perlengkapan atau peralatan kantor, akan dicatat pada kolom debet akun perlengkapan dan kredit pada akun utang dagang.dan jika transaksi ini berlangsung secara berulang-ulang sebaiknya disediakan kolom sendiri untuk perlengkapan.
13
Selanjutnya untuk pembelian barang yang lainnya bersifat non-continue atau tidak berulang-ulang, kita hanya cukup memasukan ke dalam kolom serba serbi.
2.7 Buku Pembantu Utang
Buku pembantu utang adalah kumpulan akun pihak kreditor (pihak yang
dihutangi oleh perusahaan). Jadi buku pembantu utang mengelompokkan
transaksi hutang (baik peminjaman atau pelunasan oleh perusahaan) dari satu
pihak/perusahaan saja.
Sumber data pencatatan dalam buku pembantu utang adalah:
1. Faktur pembelian
2. Bukti pengeluaran.
3. Nota debit / kredit (sebagai bukti pengembalian barang (retur pembelian)
yang dibeli dengan pembayaran secara kredit.
Contoh transaksi buku besar pembantu utang
kegiatan MINI Advertising pada bulan Juli 2017 lalu.
1. Utang pada kreditor pada tanggal 1 juli 2017
14
PD Sumber Warna Rp. 3.200.000
PD Sumber Aneka Rp 2.600.000,00
PD Sumber Karya Rp 2.700.000,00
Total Rp 8.500.000,00
2. Transaksi (pembelian kredit) pada bulan Juli 2013
Tanggal Faktur Kreditor Jumlah
Juli 6 No.SB-06 PD Sumber Warna Rp 3.800.000,00
Juli 1
4
No. K-012 PD Sumber Aneka Rp 2.500.000,00
Juli 2
5
No.AS-19 PD Sumber Karya Rp.2.700.000,00
Jumlah pembelian kredit Bulan Juli 2017 Rp 9.000.000,00
3. Untuk pelunasan utang kepada kreditor
Tanggal Bukti kas Kreditor Jumlah
Juli 4 No K-701 PD Sumber Warna Rp. 2.200.000,00
10 No K-706 PD Sumber Kaya Rp. 2.700.000,00
18 No K-716 PD Sumber Aneka Rp. 1.600.000,00
27 No K-721 PD Sumber Warna Rp. 1.000.000,00
Jumlah utang dibayar pada Bulan Juli 2017 Rp 7.500.000,00
Keterangan dari data yang ada di atas bisa dipahami sebagai berikut.
1. Data pada 1 juli 2017 dicatat di dalam buku besar sebagai akun utang, saldo
kredit sebesar 8.500.000,00. Dan rincian yang dicatat di dalam buku
pembantu utang di saldo kredit pada masing-masing kolom kreditor.
2. Untuk faktur pembelian sebaiknya dicatat sebagai berikut.
15
Semua faktur pembelian dicatat di dalam buku jurnal pembelian, pada
tanggal 31 juli 2017 akun perlengkapan didebet dan akun utang usaha
kredit sebesar Rp.9.000.000,00.
Pada setiap masing-masing faktur pembelian dicatat dengan mengkredit
rekening kreditur yang bersangkutan di dalam buku pembantu utang.
3. Bukti pengeluaran uang kas untuk pelunasan utang, sebaiknya dicatat sebagai
berikut.
Bukti pengeluaran kas untuk pembayaran utang sebesar Rp.
7.500.000,00. Bukti dan jumlah dicatat di dalam buku jurnal
pengeluaran kas, dengan mendebet di akun utang usaha dan mengkredit
akun kas masing-masing sebesar Rp. 7.500.000,00.
Bukti pengeluaran kas dalam buku pembantu utang masing-masing,
dicatat didalam buku pembantu utang. Dengan mendebet rekening pada
kreditor yang bersangkutan.
Jika semua rekening sudah dicatat sesuai langkah diatas. Akun utang usaha
yang ada didalam buku besar dan rekening kreditor dalam buku pembantu utang
akan menjadi seperti berikut ini.
MINI ADVERTISING
BUKU BESAR
Periode Juli 2017
Akun: UTANG USAHA
No.221
Tgl Keterangan Ref DEBET KREDIT SALDO
DEBET KREDIT
Juli
2017
1 Saldo – – – – 8.500.000
31 Posting JPb-1 – 9.000.000 – 17.500.000
31 Posting JKK-
1
7.500.000 – – 10.000.000
Berikut ini keterangan dari buku besar yang ada diatas.
16
1. Pada kolom referensi ditulis dengan JPb-1 yang artinya jurnal pembelian
halaman 1. Dan JKK-1 yang artinya jurnal kas keluar halaman 1.
2. Akun utang usaha pada 31 Juli 2017, memiliki saldo kredit 10.000.000,00.
Dan saldo tersebut harus sesuai dengan jumlah utang pada buku pembantu
utang, dan pada tanggal yang sama.
Buku besar pembantu utang
Nama Kreditur: PD SUMBER ANEKA
Tgl Keterangan Ref DEBET KREDIT SALDO
DEBET KREDIT
Juli
2017
1 Saldo – – – – 2.600.000
18 Faktur No.
K-716
JKK-
1
1.600.000 – – 1.000.000
25 Faktur No.
AS-19
JPb-1 – 2.700.000 – 3.700.000
Nama Kreditur: PD SUMBER KARYA
Tgl Keterangan Ref DEBET KREDIT SALDO
DEBET KREDIT
Juli
2017
1 Saldo – – – – 2.700.000
10 Faktur No.
K-702
JKK-
1
2.700.000 – – –
14 Faktur No.
K-012
JPb-1 – 2.500.000 – 2.500.000
Nama Kreditor: PD. SUMBER WARNA
Tgl Keterangan Ref DEBET KREDIT SALDO
DEBET KREDIT
17
Juli
2017
1 Saldo – – – – 3.200.000
4 Faktur No.
K-701
JKK-
1
2.200.000 – – 1.000.000
6 Faktur No.
SB-06
JPb-1 – 3.800.000 – 4.800.000
27 Bukti No. K-
721
JKK-
1
1.000.000 – – 3.800.000
Penyusunan daftar saldo utang
Dari data buku pembantu utang diatas pada 31 Juli 2017 dibuat daftar saldo utang,
seperti yang ada di bawah ini.
MINI Advertising
DAFTAR SALDO UTANG
Tanggal 31 juli 2017
No. Nama Kreditor SALDO
1 PD SUMBER ANEKA Rp. 3.700.000,00
2 PD SUMBER KARYA Rp. 2.500.000,00
3 PD SUMBER WARNA Rp. 3.800.000,00
JUMLAH Rp. 10.000.000,00
Saldo diatas menunjukan saldo utang MINI advertising, menurut buku pembantu
utang pada 31 juli sejumlah Rp. 10.000.000,00 ini sama dengan saldo kredit utang
usaha dalam buku besar.
Berikut ini pencatatan selisih saldo akun utang
18
Saat terjadi selisih antara saldo akun utang dengan jumlah utang, menurut buku
pembantu utang ini disebabkan karena:
Terjadi kesalahan dalam mencatat sebuah transaksi dalam buku jurnal.
Tetapi kesalahan ini bisa dibenarkan dengan pos jurnal koreksi jurnal
umum.
Terjadi kesalahan dalam mencatat di buku pembantu utang, ini bisa
dibenarkan dalam mendebet atau mengkredit rekening kreditor.
2.8 Jurnal Pengeluaran Kas
Merupakan jurnal khusus yang digunakan untuk mencatat semua pengeluaran
yang dilakukan secara tunai atau kas dari berbagai jenis transaksi yang terjadi di
suatu perusahaan. Jadi, jurnal pengeluaran kas hanya digunakan untuk mencatat
semua transaksi yang dapat mengurangi saldo kas perusahaan. Penyusunan atau
pencatatan jurnal pengeluaran kas dapat dicatat sebagai berikut yaitu dimana
posisi kredit sebagai akun kas dan posisi debet sebagai akun-akun yang
mengakibatkan berkurangnya nilai saldo kas perusahaan. Pada jurnal pengeluaran
kas, transaksi-transaksi yang dapat dicatat antara lain berupa:
Pembelian barang dagang yang dilakukan secara tunai
Pembelian perlengkapan, peralatan, dan aset yang dilakukan secara tunai
Pembayaran utang perusahaan
Pembayaran biaya-biaya seperti biaya sewa, biaya gaji, biaya listrik, biaya
telepon, dan biaya lainnya.
Pengambilan uang untuk keperluan pribadi si pemilik (prive).
Bentuk dari jurnal pengeluaran kas itu sendiri terdiri dari 6 kolom yang setiap
kolomnya memuat:
a. Tangga, digunakan untuk mencatat waktu terjadinya transaksi
b. Nomor bukti transaksi, digunakan untuk mencatat nomor bukti transaksi.
Biasanya, nomor bukti transaksi berupa faktur penjualan
c. Keterangan (uraian), digunakan untuk mencatat keterangan transaksi yang
terjadi
19
d. Referensi, digunakan untuk memberikan tanda yang berkaitan dengan
pemostingan transaksi ke buku besar
e. Akun yang didebet, digunakan untuk mencatat nominal bernilai debet.
Kolom akun yang didebet dipecah menjadi 3 sub kolom yaitu akun
pembelian, utang, dan akun serba serbi.
Akun pembelian – digunakan untuk mencatat nilai pembelian
barang dagang yang dilakukan secara tunai
Utang – digunakan untuk mencatat pembayaran utang
Akun serba serbi – digunakan untuk mencatat akun-akun lainnya.
Kolom akun serba serbi dipecah menjadi 2 sub kolom yaitu akun
dan jumlah. Untuk kolom akun, digunakan untuk mencatat jenis
akun yang tersedia. Contohnya adalah akun perlengkapan jika
terjadi pembelian perlengkapan secara tunai. Untuk kolom jumlah,
digunakan untuk mencatat nilai nominal dari jenis akun yang
berkaitan.
f. Akun yang dikredit, digunakan untuk mencatat nominal bernilai kredit.
Kolom akun yang dikredit dipecah menjadi 2 sub kolom yaitu akun kas
dan potongan pembelian.
Akun kas – digunakan untuk mencatat nilai uang tunai yang
dikeluarkan
Potongan pembelian – digunakan untuk mencatat nilai potongan
pembelian yang diterima atas transaksi pembelian barang dagang.
Cara dan contoh pembuatan jurnal pengeluaran kas yaitu sebagai berikut:
Pada tanggal 5 Maret 2018, Toko Ceria membeli barang dagangan dari CV.
Bahana senilai Rp 1.500.000 secara tunai dengan nomor faktur PB-35. Potongan
pembelian yang didapatkan oleh CV. Bahana sebesar 2%.
Pengisian di jurnal pengeluaran kasnya adalah sebagai berikut:
Kolom tanggal: 5 Maret 2018
Kolom nomor bukti transaksi: PB-35
Kolom keterangan: CV. Bahana
20
Kolom referensi: jika transaksi telah diposting ke buku besar maka tandai
dengan tanda “√” (tanda ceklis). Jika belum diposting, maka dikosongkan
terlebih dahulu
Kolom debet (akun pembelian): Rp 1.500.000
Kolom kredit (akun kas): Rp 1.470.000 [Rp 1.500.000 – (2% x Rp 1.500.000)]
Kolom kredit (potongan pembelian): Rp 30.000 (2% x Rp 1.500.000)
2.9 Return Penjualan dan Return Pembelian
Di setiap kegiatan jual beli barang dalam suatu perusahaan terutama
perusahaan dagang, akan mengenal yang namanya retur atau pengembalian
barang kepada pihak penjual yang dapat disebabkan oleh tidak sesuainya pesanan
barang ataupun barang tersebut rusak. Retur akan terjadi jika barang telah selesai
diperjualbelikan antara pihak penjual dan pembeli. Retur dibagi menjadi dua jenis
yaitu retur pembelian dan retur penjualan.
1. Retur Pembelian
Retur pembelian merupakan pengembalian barang dari pihak pembeli
kepada pihak penjual yang diakibatkan oleh barang yang telah dikirim tidak
sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan ataupun barang tersebut
rusak. Dengan adanya retur pembelian, utang pihak pembeli kepada pihak
penjual akan menjadi berkurang. Pencatatan transaksi retur pembelian
dalam jurnal dicatat pada akun utang dagang di debet dan akun retur
pembelian di kredit.
Retur pembelian yang dilakukan oleh pihak pembeli dibagi menjadi 2 jenis
yaitu:
a) Retur pembelian secara tunai
Retur pembelian secara tunai adalah pengembalian barang dagang
yang telah dibeli oleh pihak pembeli secara tunai kepada pihak penjual
dengan terdapat catatan perjanjian bahwa barang bisa diretur atau
dikembalikan jika rusak pada kas.
b) Retur pembelian secara kredit
21
Retur pembelian secara kredit adalah pengembalian barang dagang
yang telah diperjualbelikan antara penjual dan pembeli secara kredit
atau dengan angsuran yang akan dianggap lunas sesuai dengan waktu
jatuh tempo yang telah disepakati bersama (penjual dan pembeli).
2. Retur Penjualan
Retur penjualan merupakan penerimaan barang oleh pihak penjual dari
pihak pembeli dengan alasan barang tidak sesuai dengan apa yang
diinginkan pembeli ataupun barang yang dikirim mengalami kerusakan.
Dengan adanya retur penjualan, menyebabkan tagihan atau piutang dari
pihak penjual kepada pihak pembeli menjadi berkurang. Pencatatan
transaksi retur penjualan dalam jurnal dicatat pada akun retur penjualan di
debet dan akun piutang dagang di kredit.
Retur penjualan dalam dunia transaksi jual beli sebuah perusahaan dagang
dibagi menjadi 3 jenis yaitu:
a) Retur penjualan yang mengurangi piutang pihak pembeli
b) Retur penjualan yang mengembalikan kas pihak pembeli
c) Retur penjualan yang mengganti barang yang rusak dari pihak pembeli
dengan barang yang baru kepada pihak pembeli kembali
Untuk menghindari terjadinya retur maka sangat penting bagi penjual untuk
lebih teliti dalam memperhatikan jenis dan spesifikasi barang yang akan
dikirimkan kepada pembeli, apakah sudah sesuai dengan pesanan yang diinginkan
oleh pembeli atau belum. Dengan demikian, kesempatan penjual untuk
mendapatkan untung akan jauh lebih besar dibandingkan jika terdapat retur
pembelian.
2.10 Posting ke Buku Besar
22
Posting ke buku besar merupakan salah satu langkah dalam siklus akuntansi.
Cara melakukan posting dari jurnal khusus ke buku besar, dalam hal ini buku
besar yang dimaksud adalah buku besar utama bukan buku besar pembantu. Buku
besar utama (general Ledger) adalah kumpulan perkiraan-perkiraan yang
digunakan untuk mengelompokkan dan meringkas transaksi yang telah dicatat
dalam jurnal. Dalam memposting jurnal khusus ke buku besar caranya hanya
memindahkan saldo akun tertentu kedalam buku besar akun tersebut. Jika saldo
akun tertentu berada di posisi kredit maka dipindahkan ke buku besar juga posisi
kredit, tentunya dengan besar atau jumlah saldo yang sama dengan yang tercatat
dalam jurnal khusus (tidak boleh di tambah jumlahnya apalagi dikurangi).
Perlu diingat juga sebelum melakukan posting isi dulu buku besar dengan
saldo awal akun-akun buku besar jika memang akun tersebut mempunyai saldo
awal, jika tidak punya maka tidak perlu diisi. Saldo awal dapat dilihat pada neraca
awal dalam periode tersebut.
Cara posting jurnal khusus ke buku besar, sebagai berikut :
1. Menjumlahkan nilai transaksi pada jurnal khusus.
2. Menyiapkan akun-akun yang berhubungan dengan jurnal khusus.
3. Masukkan angka jumlah akun dalam jurnal khusus debit ke akun buku
besar sebelah debit dan angka jumlah akun kredit ke akun buku besar
sebelah kredit.
4. Berilah tanda posting dengan memberi nomor akun dibawah jurnal
khusus. Dibawah angka jumlah pada jurnal khusus diisi nomor kode
akun (kemana angka tersebut di posting) sedangkan untuk kolom ref
dalam akun buku besar diisi halaman jurnal (dari jurnal mana angka
tersebut diperoleh). Untuk akun serba-serbi ditulis pada refrensi kolom
serba-serbi.
5. Pada kolom referensi tulis singkatan dari jurnal khusus dengan nomor
halaman jurnal khusus. Untuk singkatan dapat digunakan sebagai
berikut : JB = Jurnal Pembelian, JJ = Jurnal Penjualan, JK = Jurnal
Pengeluaran Kas, JM = Jurnal Penerimaan Kas.
23
6. Posting dilakukan tiap akhir bulan, jadi tanggal posting adalah tanggal
akhir bulan yang bersangkutan.
Rumus cepat untuk memposting jurnal khusus ke buku besar :
Buku besar kas
J.Penerimaan Kas (D)
J.Pengeluaran Kas (K)
Buku besar Piutang Dagang
J.Penjualan (D)
J.Penerimaan Kas (K)
J.umum (D/K) = D untuk penjualan peralatan/perlengkapancsecara
kredit, sedangkan kredit untuk untuk retur penjualan.
Buku besar perlengkapan/peralatan
J.Penerimaan kas (K) = kolom serba-serbi (ditulis jumlah uang masing
masing)
J.Umum (D) = kolom serba-serbi (ditulis jumlah uang masing masing)
J.Umum (D/K)
Buku Besar Utang Dagang
J.Pembelian (K)
J.Pengeluaran kas (D)
J.Umum (D/K) = D [Retur Pembelian], K [pembelian
perlengkapan/peralatan secara kerdit]
Buku Besar Penjualan
J.Penjualan (K)
J.Penerimaan Kas (D)
Buku Besar Retur Penjualan
J.Umum (D)
24
Buku Besar Pembelian
J.Pembelian (D)
J.Pengeluaran Kas (D)
Buku Besar Retur Pembelian
J.Umum (K)
Modal
J.Penerimaan kas (K) =Kolom Serba-serbi, di tulis nilai uang modal itu
sendiri
Prive
J.Pengeluaran kas (D) = kolom serba-serbi, ditulis nilai uang prive itu
sendiri
Beban-beban
Untuk buku besar beban kita harus membuat satu satu buku besar,
seperti beban listrik sendiri, beban telepon sendiri, dll.
J.Pengeluaran kas (D) = Kolom serba-serbi ditulis nilai beban tersbut.
Contoh Jurnal Khusus :
25
Contoh posting ke buku besar :
26
Keterangan :
27
Kolom tanggal diisi tanggal akhir pada bulan tersebut.
Kolom keterangan diisi nama perkiraan jurnal khusus, cara cepat
untuk memposting adalah dengan menggunakan rumus diatas.
Kolom debet/kredit di isi jumlah akhir perkiraan tersebut, khusus
untuk beban-beban, prive, peralatan, perlengkapan, modal di tulis
jumlah uang itu sendiri.
2.11 Neraca Saldo
Pada setiap akhir periode akuntansi, saldo-saldo setiap akun buku besar
dipindahkan ke dalam neraca saldo. Neraca saldo adalah suatu daftar yang berisi
saldo-saldo dari setiap akun buku besar, dimana jumlah sisi debet dengan jumlah
sisi kredit harus seimbang.
Neraca saldo disusun dengan cara mengurutkan nomor akun terkecil sampai
dengan nomor akun besar yang bersaldo debet, dimasukkan pada sisi debet neraca
saldo, sedangkan akun buku besar yang bersaldo kredit dimasukkan pada sisi
kredit neraca saldo. Apabila jumlah saldo sisi debet tidak sampai dengan jumlah
saldo sisi kredit dalam neraca saldo berarti ada kesalahan pada saat melakukan
posting dari jurnal khusus ke buku besar.
Kesalahan tersebut dapat terjadi karena hal-hal berikut.
1. Salah menempatkan saldo akun buku besar dalam neraca saldo. Misalnya
akun buku besar yang bersaldo debet dimasukkan ke kolom kredit atau
sebaliknya.
2. Belum semua saldo buku besar dipindahkan ke dalam neraca saldo.
3. Ada sebagian transaksi dari jurnal khusus yang belum di posting ke buku
besar.
Berikut ini contoh neraca saldo dari UD Elok.
28
UD Elok
Neraca Saldo
Per 29 Februari 2012
BAB III
PENUTUP
29
3.1 Simpulan
Jurnal Khusus adalah buku jurnal yang digunakan hanya untuk mencatat satu
jenis transaksi saja. Jurnal Khusus pada suatu perusahaan antara lain :
1. Jurnal Khusus Pembelian
2. Jurnal Khusus Penerimaan Kas
3. Jurnal Khusus Penjualan
4. Jurnal Khusus Pengeluaran Kas
5. Jurnal Retur Penjualan
6. Jurnal Retur Pembelian
Aktivitas perusahaan yang tidak dapat ditampung dan dicatat pada keenam
jurnal khusus tersebut akan dicatat di Jurnal Umum. Adapun fungsi dari Jurnal
Khusus adalah meringankan pekerjaan karena mudah ketika di Posting ke Buku
Besar, memungkinkan dilakukannya pembagian kerja, menghemat biaya dan
tenaga, pengendalian Internal bisa dilaksanaknakan dengan baik.
3.2 Saran
Diakhir penyusunan makalah ini diharapkan kepada pembaca agar lebih
memahami dan mengetahui mengenai Akuntansi Jurnal Khusus, dimana
didalamnya terdapat jenis-jenis jurnal seperti jurnal penjualan, buku pembantu
piutang, jurnal penerimaan kas, jurnal pembelian, buku pembantu utang, jurnal
pengeluaran kas, return penjualan dan return pembelian sampai dengan proses
posting ke buku besar dan pembuatan neraca saldo.
30
DAFTAR PUSTAKA
“Belajar Akuntansi”. blogspot.com. 17 November 213. 05 Desember 2019.
http://basicakuntansi.blogspot.com/p/blog-page_9.html
“Buku Besar dan Neraca Saldo”. blogspot.com. 04 Mei 2016. 07 Desember 2019.
https://materiku86.blogspot.com/2016/05/buku-besar-dan-neraca-
saldo.html
“Cara dan Contoh Membuat Jurnal Penerimaan Kas (Buku Kas Masuk) dan
Jurnal Pengeluaran Kas (Buku Kas Keluar)”. Ukirama. 24 Oktober
2019. 06 Desember 2019.
https://ukirama.com/en/blogs/cara-dan-contoh-membuat-jurnal-
penerimaan-kas-buku-kas-masuk-dan-jurnal-pengeluaran-kas-buku-
kas-keluar
“Cara dan Contoh Transaksi Buku Besar Pembantu Utang Piutang pada
Perusahaan Dagang”. Ukirama. 10 Oktober 2018. 06 Desember
2019.
https://ukirama.com/en/blogs/cara-dan-contoh-transaksi-buku-besar-
pembantu-utang-piutang-pada-perusahaan-dagang
“Cara Mudah Posting Jurnal Khusus ke Buku Besar”. akuntansidasar.com. 04
Mei 2014. 07 Desember 2019.
http://www.akuntansidasar.com/2014/05/cara-mudah-posting-jurnal-
khusus-ke-buku-besar.html
“Jurnal Khusus: Pengertian, Manfaat, Jenis, Dan Contohnya Lengkap”.
gurupendidikan.co.id. 02 Desember 2019. 05 Desember 2019.
https://www.gurupendidikan.co.id/jurnal-khusus/
Jusup, Al Haryono. 2011. Dasar-dasar Akuntansi. Yogyakarta: Sekolah Tinggi
Ilmu Ekonomi.
31
“Memposting Jurnal Khusus ke Buku Besar Dengan Cepat”. blogspot.com. 24
Desember 2012. 07 Desember 2019.
http://sonysetiawan65.blogspot.com/2012/12/memposting-jurnal-
khusus-ke-buku-besar.html
“Pengertian Jurnal Penerimaan Kas Beserta Contohnya”. Dosenakuntansi.com.
12 November 2017. 06 Desember 2019.
https://dosenakuntansi.com/pengertian-jurnal-penerimaan-kas
” Pengertian Jurnal Pembelian dan Jurnal Penjualan pada Perusahaan
Dagang Beserta Contohnya”. Ukirama. 19 Oktober 2018. 06
Desember 2019.
https://ukirama.com/en/blogs/pengertian-jurnal-pembelian-dan-
jurnal-penjualan-pada-perusahaan-dagang-beserta-contohnya
“Pengertian Jurnal Khusus Terlengkap Beserta Penjelasannya”.
dosenakuntansi.com. 14 Juli 2018. 05 Desember 2019.
https://dosenakuntansi.com/pengertian-jurnal-khusus
“Posting Jurnal Khusus ke Buku Besar”. blogspot.com. 01 September 2010. 07
Desember 2019.
https://ardiyansarutobi.blogspot.com/2010/09/posting-jurnal-khusus-
ke-buku-besar.html
Sugiarto. 2014. Materi Pokok Pengantar Akuntansi. Tanggerang Selatan:
Universitas Terbuka.
32
Top Related