TUGAS SURVEY TANAH DAN EVALUASI LAHAN
Disusun Oleh:
Akbar Hidayatullah Zaini : 115040201111031
Akbar Saitama : 115040201111037
Yulita Khoirun Ni’mah : 115040201111125
Yosi Charinasari : 115040201111188
Kelas : P
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2012
1. Tanah sebagai suatu individu, berbeda dengan dunia hayati, yang setiap individunya punya ciri
tersendiri. Tiap spesies punya kisaran sifat yang sempit, sehingga mudah dibedakan 1 dengan
lainnya. Jelaskan !
Jawaban: Tanah memiliki batas-batas tertentu yang dimiliki. Di dunia ini terdapat berbagai
macam jenis tanah, yang mana setiap masing-masing individu tanah memiliki karekteristik/ sifat
yang berbeda. Tetapi perbedaan dari sifat-sifat tersebut relatif sempit antara tanah yang stu
dengan yang lainnya, sehingga dari berbagai macam tanah di dunia ini dapat dibedakan dan
dikelompokkan sesuai dengan sifat-sifat yang dimilikinya. Dalam menentukan jenis suatu tanah
tidak terlepas dari sifat fisik, kimia, dan keadaan biologi dari suatu tanah tersebut.
Menurut Arsyad (1989) tanah adalah sebagai media tumbuh tanaman, tanah sebagai benda alami
tiga dimensi di permukaan bumi,dan tanah merupakan tempat di permukaan bumi yang
digunakan oleh manusia untuk melakukan segala macam aktivitasnya.
Menurut Luthfi (2006) tanah sebagai individu juga diakui batas-batasnya, baik sebagai suatu
transisi maupun sebagai intergrades. Sebagai suatu individu, tanah sangat berbeda dengan dunia
hayati yang tiap individunya mempunyai cirri tersendiri.
2. Jelaskan definisi TANAH. Pasir pantai apakah termasuk dalam definisi tanah? Mengapa?
Jawaban: Tanah menurut Soil Survey Staff (1999; 2003) adalah kumpulan benda alami di
permukaan bumi yang dimodifikasi atau bahkan dibuat oleh manusia dari bahan-bahan tanah,
mengandung gejala-gejala kehidupan dan mampu menopang pertumbuhan tanaman dilapangan.
Jika dilihat dari pengertian tanah itu sendiri, maka pasir pantai tidak termasuk dalam pengertian
tanah. Ini dikarenakan proses pembentukan pasir bukan dikarenakan oleh lima faktor pembentuk
tanah, melainkan salah satunya dipengaruhi oleh gelombang dari pantai itu sendiri. Selain itu
dari pengertian tanah tersebut, tanah berfungsi sebagai media tumbuh bagi tanaman, sedangkan
pada pasir pantai jarang bahkan tidak pernah digunakan sebagai media tumbuh bagi tanaman.
Pada pembentukan tanah, organisme juga sangat berperan dalam menghasilkan suatu tanah,
tetapi pada pasir pantai tidak terdapat organisme yang dapat membantu proses pelapukan
menjadi butiran yang lebih halus lagi.
3. Jelaskan apa yang dimaksud dalam Gambar 2 ? continuum, soilscape, polypedon dll
Jawaban: Penjelasan dari bagian-bagian pada gambar di atas :
a. Continuum merupakan proses pertukaran dalam kesinambungan interaksi antar
komponen tanah dan kelangsungan segala reaksi tanah.
b. Soil scape merupakan gabungan dari beberapa polypedon yang mempunyai sifat berbeda
antara sifat polypedon yang satu dengan polypedon yang lainnya.
c. Polypedon merupakan gabungan atau kumpulan dari pedon – pedon yang mempunyai
sifat hamper sama atau sama.
d. Pedon adalah Tubuh tiga dimensi dari tanah dengan dimensi – dimensi lateral, Pedon
biasanya mempunyai luas antara 1 hingga 10 meter. Dimana horizon – horizon terputus
atau siklik.
e. Soil Profil merupakan Penampang vertikal tanah yang ditempati horizon – horizon dan
dibawahnya terdapat bahan induk.
f. Soil Agregat merupakan Agregat tanah merupakan gumpalan tanah yang tidak
mempunyai bentuk yang jells. Berbeda dengan struktur tanah yang mempunyai bentuk
yang jelas.
4. Tanah sebagai satuan 3-D, perlu disajikan dengan cara 'multifactorial' dalam bentuk peta
tanah. 2-D digambarkan pada peta tanah, sedangkan dimensi vertikal + sifat2 internalnya,
disajikan dalam legenda peta. Maksudnya apa?
Jawaban: Jika melihat keadaan dilapang, tanah merupakan sesuatu yang dapat dikategorikan
sbagai bentuk 3 dimensi, karena didalam tanah terdapat suatu profil tanah yang didalamnya
terdapat horison-horison yang menjadi ciri satu jenis tanah dan perbedaan bentuk muka bumi
disuatu wilayah (topografi). Keadaan tanah disuatu daerah tentunya berbeda dengan keadaan
tanah di daerah lainnya. Hal seperti ini dapat menjadi suatu informasi yang dapat disajikan
dalam gambar (peta tanah) di berbagai wilayah. Penyajian ini tidak hanya berupa keadaan
tanah dan topografi di suatu daerah saja, melainkan harus mengikutsertakan faktor-faktor
yang berada didalamnya juga. Dalam suatu peta tanah, bentuk fisik tanah disajikan dalam
bentuk 2 dimensi sesuai keadaan topografinya dan perbandingan luasan berdasar skala..
Sedangkan faktor-faktor yang berada didalamnya, seperti keadaan tekstur, struktur,
kelembaban, konsistensi, dll, disajikan dalam bentuk legenda. Bisanya dapat disajikan
dengan tanda-tanda, warna tertentu, dll. Legenda peta ini yang nantinya dapat membantu
seseorang untuk membaca suatu peta tanah dan memberikan informasi tentang satuan-satuan
tertentu yang terdapat di dalam peta tanah.
5. Jelaskan pengertian Peta tanah. Untuk membuat peta tanah, peta apa saja yg diperlukan
sebagai dasar/ penunjang? Mengapa?
Jawaban:
a. Peta tanah merupakan peta yang dibuat untuk memperlihatkan sebaran taksa tanah dalam
hubungannya dengan kenampakan fisik dan budaya dari permukaan bumi..
b. Pada umumnya diperlukan suatu peta dasar yang digunakan sebagai acuan dalam
membuat suatu peta tanah. Peta dasar yang biasa digunakan adalah peta topografi.
Digunakan peta topografi sebagai dasar karena apabila akan membuat suatu peta tanah,
harus mengetahui keadaan nyata dari suatu objek wilayah secara 3 dimensi terlebih
dahulu. Apabila keadaan topografi suatu wilayah berbeda, maka keadaan atau kondisi
suatu tanah juga akan berbeda. Bentuk suatu muka bumi (topografi) berbeda-beda antara
tempat yang satu dengan tempat yang lain, begitu pula keadaan tanahnya. Oleh karena itu
diperlukan peta topografi sebagai dasar apabila membuat suatu peta tanah. Peta topografi
dapat diperoleh melalui foto udara (skala besar) dan citra satelit (skala kecil).
6. Apa yg dimaksud dengan Poligon di dalam peta tanah? Bagaimana membuatnya?
Jawaban: Poligon adalah serangkaian garis lurus di permukaan tanah yang menghubungkan
titik-titik dilapangan, dimana pada titik-titik tersebut dilakukan pengukuran sudut dan jarak.
Tujuan dari Poligon adalah untuk memperbanyak koordinat titik-titik di lapangan yang
diperlukan untuk pembuatan peta.
Ada 2 (dua) macam bentuk poligon, yaitu :
a. Poligon Terbuka : poligon yang tidak mempunyai syarat geometris
b. Poligon Tertutup : poligon yang mempunyai syarat geometris
Cara Membuat Poligon dalam Peta Tanah :
a. Pengukuran Polyangon Terbuka Bebas
1. Siapkan catatan , daftar pengukuran dan buat sket lokasi areal yang akan diukur.
2. Tentukan dan tancapkan patok pada titik-titik yang akan dibidik
3. Dirikan pesawat di atas titik P1dan lakukan penyetelan alat sampai didapat kedataran.
4. Arahkan pesawat ke arah utara dan nolkan piringan sudut horisontal dan kunci kembali
dengan memutar skrup piringan bawah.
5. Putar teropong dan arahkan teropong pesawat ke titik P2, baca dan catat sudut
horisontalnya yang sekaligus sebagai sudut azimuth.
Bacaan ini merupakan bacaan biasa untuk bacaan muka.
6. Dengan posisi pesawat tetap di atas titik P1, putar pesawat 180° searah jarum jam,
kemudian putar teropong 180° arah vertikal dan arahkan teropong ke titik P2.
7. Lakukan pembacaan sudut horisontal.
Bacaan ini merupakan bacaan luar biasa untuk bacaan muka.
8. Pindah pesawat ke titik P2 dan lakukan penyetelan alat.
9. Arahkan pesawat ke titik P3, baca dan catat sudut horisontalnya
10. Lakukan pembacaan sudut luar biasa pada titik P2.
11. Putar teropong pesawat searah jarum jam dan arahkan ke titi P1. Baca dan catat sudut
horisontalnya, baik bacan biasa maupun luar biasa.
Bacaan ini merupakan bacaan belakang.
12. Dengan cara yang sama, lakukan pada titik-titik polyangon berikutnya sampai P akhir.
13. Lakukan pengukuran jarak antar titik dengan meteran.
14. Lakukan perhitungan sudut pengambilan b, sudut azimuth dan koordinat masing-masing
titik.
15. Gambar hasil pengukuran dan perhitungan.
b. Pengukuran Polyangon Tertutup
1. Siapkan catatan , daftar pengukuran dan buat sket lokasi areal yang akan diukur.
2. Tentukan dan tancapkan patok pada titik-titik yang akan dibidik
3. Dirikan pesawat di atas titik P1dan lakukan penyetelan alat sampai didapat kedataran.
4. Arahkan pesawat ke arah utara dan nolkan piringan sudut horisontal dan kunci kembali
dengan memutar skrup piringan bawah.
5. Putar teropong dan arahkan teropong pesawat ke titik P2, baca dan catat sudut
horisontalnya yang sekaligus sebagai sudut azimuth.
Bacaan ini merupakan bacaan biasa untuk bacaan muka.
6. .Dengan posisi pesawat tetap di atas titik P1, putar pesawat 180° searah jarum jam,
kemudian putar teropong 180° arah vertikal dan arahkan teropong ke titik P2.
7. Lakukan pembacaan sudut horisontal.
Bacaan ini merupakan bacaan luar biasa untuk bacaan muka.
8. Putar teropong pesawat dan arahkan di titik P akhir dan lakukan pembacaan sudut
horisontal pada bacaan biasa dan luar biasa.
Bacaan ini merupakan bacaan belakang.
9. Dengan cara yang sama, lakukan pada titik-titik polyangon berikutnya hingga kembali ke
titik P1.
10. Lakukan pengukuran jarak antar titik dengan meteran.
11. Lakukan perhitungan sudut pengambilan b, sudut azimuth dan koordinat masing-masing
titik.
12. Gambar hasil pengukuran dan perhitungan.
7. Apa yg dimaksud dengan taksa tanah?
Jawaban:Tanah taksa merupakan satuan yang diperoleh dari menentukan suatu selang sifat
tertentu dari sifat – sifat tanah yang didefinisikan oleh suatu sistem klasifikasi tanah. Hal ini
berhubungan dengan peta tanah karena soil taxonomy bisa digunakan untuk satuan sistem
klasifikasi tanah , masing – masing diwakili oleh suatu profil tanah. Peta tanah dapat semakin
terlihat jelas dan detai dengan soil taxonomy.
8. Dalam legenda Peta Tanah terdapat istilah konsosiasi, asosiasi atau kompleks. Jelaskan. Beri
ilustrasi dengan gambar, sehingga perbedaan ketiganya jelaskan?
Jawaban:
1. Konsosiasi
Konsosiasi tanah adalah suatu jenis peta tanah yang tersusun dari delineasi, dimana tiap
delineasi menunjukkan ukuran, bentuk, dan lokasi dari suatu satuan lanskap yang tersusun
atas suatu jenis komponen tanah, atau satu jenis lahan miselaneus, ditambah inklusi yang
diperbolehkan.
Cara penamaannya mengikuti ketentuan sebagai berikut :
Nama pertama terdiri dari satua tanah atau taxon yang kemudian diikuti dengan
fase.
Untuk fase tekstur lapisan atas atau lapisan organik dipermukaan tidak disertai
dengan tanda ‘koma’.
Contoh : Ciawi liat. Tidak ditulis Ciawi, liat.
Jika fase tekstur lapisan atas tidak digunakan tetapi karena berbatu, berkerikil
dsbnya, maka penulisannya menggunakan ‘koma’. Contoh : Cobanrondo, berbatu.
Untuk dua atau tiga fase digunakan ‘koma’. Contoh : pujian liat, lereng 15-20%,
tererosi.
Penulisan fase erosi ditulis paling belakang.
Penulisan fase lereng ditu;s paling belakang kecuali jika ada fase erosi. Contoh :
pujian skeletal berliat, substratum padas, leren 5-30%, tererosi.
2. Asosiasi
Asosiasi tanah, yaitu sekelompok tanah yang berhubungan secara geografis, tersebar dalam
suatu satuan peta menurut pola tertentu yang dapat diduga posisinya, tetapi karena kecilnya
skala peta, taksa-taksa tanah itu tidak dapat dipisahkan.
Setiap komponenen dideskripsi secara terperinci tanpa ada perbedaan
Posisi geografis masing-masing anggota satuan peta dalam bentang-alam
diterangkan denan jelas, sehinga memungkinkan untuk diperhalus oleh pemakaian
peta.
Berbeda dengan kompleks, maka kata asosiasi selalu digunakan. Perhatikan contoh berikut :
Asosiasi Cangar-Batu, terjal (dua seri tanah dengan fase lereng terjal)
Asosiasi Cangar, terjal-Batu (fase lereng terjal hanya pada seri cangar)
Asosiasi Typic Frgiochrepts-Aeric Fragioaquepts (asosiasi sub-group)
3. Kompleks
Kompleks tanah, merupakan sekelompok tanah dari taksa yang berbeda, yang berbaur satu
dengan lainnya dalam satuan deliniasi (satuan peta) tanpa memperlihatkan pola tertentu atau
menunjukkan pola yang tidak beraturan. Meskipun ada komponen tanah yang berasosiasi
secara geografis, tetapi tidak dapat dipisahkan kecuali pada tingkat amat detail.
Menurut Wambeke dan Forbes (1986) satuan peta tanah dikatan kompleks jika komponen
utama dalam satuan peta kompleks tidak dapat membentuk satuan peta tersendiri jika
dipetakan dalam skala 1 : 24.000. pada skala tersebut luasan 0,4 cm2 pada peta adalah 2,3 ha
dilapangan. Komponen utama dalam satuan peta asosiasi jika dipetakan pada skala tersebut
dapat membentuk satuan peta tersendiri.
Cara penamaanya:
Ditulis kata ‘kompleks; jika fase dari masing-masing taxon tersebut tidak sama,
misalnya tekstur lapisan atas tidak sama. Contoh : Kompleks Cobanrondo-Sebaluh.
Kata ‘kompleks’ tidak ditulis jika fase tekstur lapisan atas seri-seri tanah yang
menyusunnya sama. Contoh : Jeho-Cula liat.
Perhatikan beberapa contoh berikut :
Kompleks Sedep-Pali, berbatu (kedua seri tersebut mempunyai fase berbatu di
permukaan).
Kompleks Batu-Tandem, lereng 5 – 8% (keduanya mempunyai fase lereng yang
sama).
Tandem-Toki liat, lereng 5 – 8% (keduanya mempunyai fase tekstur lapisan atas dan
lereng yan sama).
Kompleks Toki berbatu-Lante (hanya seri toki yang mempunyai fase berbatu).
9. Beri contoh single value map. Cari di internet. Mengapa peta tersebut dikatakan bukan peta
tanah?.
Jawaban:
Sebab, peta tanah merupakan peta yang dibuat untuk memperlihatkan sebaran taksa tanah dalam
hubungannya dengan kenampakan fisik budaya dari permukaan bumi. Pada peta tanah
digambarkan garis-garis batas (delineasi) tanah-tanah yang dijumpai di lapangan. Garis batas
tersebut berupa polygon-poligon yang digambarkan pada peta tanah yang lazim disebut satuan
peta tanah (SPT). Sedangkan pada gambar diatas menginformasikan sebatas peta keseluruhan
dan tidak menggambarkan kondisi tanah serta informasi yang menyangkut dengan keadaan tanah
maupun taksonomi tanah.
10. Apa yang dijelaskan dalam Gambar ini?
Jawaban: Gambar di atas menyajikan teknik pelaksanaan sintetik (gambar paling atas) biasanya
dilakukan dengan menggunakan metode survey grid, sedangkan pendekatan analitik
menggunakan metode fisiografis, yaitu dengan jalan menentukan batas ( mendelineasi) satuan
fisiografi/wujud-lahan (landform)terlebih dahulu sebelum kelapangan (gambar paling
bawah).Pada survey skala kecil, pendekatan kedua lebih sering digunakan, sedangkan pada skala
besar biasanya digunakan pendekatan sintetik. Namun demikian, dalam praktiknya biasanya
kombinasi keduanya digunakan ( gambar bagian tengah).
11. Sebutkan berbagai macam peta tanah berdasarkan skala peta yang digunakan di Indonesia.
Bandingkan nama peta-peta tersebut dengan nama yang digunakan di Amerika, Kanada, Inggeris
dan negara lainnya. Cari dari internet.
Jawaban:
12. Apa yang dimaksud dengan luas minimum yang masih dapat disajikan pada peta?.
Mengapa perlu ada batasan tersebut?
Jawaban: luas minimum yang dapat disajikan pada peta adalah suatu luasan terkcil yang masih
dapat digambarkan pada peta. Pada dasarnya ukuran tersebut merupakan parameter kartografi,
karena setiap polygon pada suatu peta harus tertulis simbol satuan petanya. Simbol tersebut
harus tertulis dengan ukuran tertentu, sehingga masih dapat dibaca. Batasan ukuran polygon
minimal adalah 0,4 cm2 (untuk yang bebentuk bulat), sedangkan untuk polygon bebentuk
memanjang dan sempit harus lebih besar (dari aspek luasannya) agar dapat memuat simbol
satuan peta.
Perlu ada batasan, karena untuk mengetahui batas antara tanah dan udara, air dangkal,
tumbuhan hidup atau bahan-bahan tumbuhan yang belum mulai melapuk. Satuan – satuan yang
di hasilkan umumnya berupa tubuh lahan yang memiliki cirri-ciri tertentu yang dibedakan oleh
batas-batas alami suatu batas tanah pada suatu peta.
13. Untuk peta tanah di Indonesia, berapa satuan luas tersebut? Masing-masing kelompok
agar menghitung berapa luasnya di lapangan pada skala yang berbeda 3.
Jawaban: Ubin (atauru, tumbak) dalam agrarian adalah satuan luas lahan yang dipakai di
Indonesia. Satuan ubin ini banyak digunakan untuk areal pertanian (sawah atau ladang),
khususnya di Pulau Jawa dan telah dipakai sejak zaman Hindia-Belanda. Ukuran satu ubin
menyatakan luas sebesar 14,0625 (3,75 × 3,75) meter persegi. Satu bahu adalah 500 ubin.
Satuan ini terutama dipakai untuk mengestimasi hasil atau produksi hasil tanaman pangan,
seperti padi atau kedelai. Pada suatu lahan diberi batas yang dinamakan “petak ubinan”
(berukuran satu ubin). Hasil panen untuk petak ini diukur terlebih dahulu sebelum dicampur
dengan hasil panen yang lain. Hasil pengukuran ini lalu dikonversi menjadi hasil per hektare.
Jawaban: menurut hasil diskusi kelompok kami berdasarkan gambar diatas untuk melakukan
survei tanah dengan metode survei fisiografi (IFU). Karena survei ini diawali dengan
melakukan dengan interpretasi foto udara (IFU) untuk mendelineasi landform yang terdapat
didaerah yang disurvei diikuti dengan pengecekan lapangan terhadap komposisi satuan peta.
Menurut Luthfi (2006) metode ini hanya dapat diterapkan jika tersedia foto udara berkualitas
tinggi. Batas satuan peta sebagian besar atau seluruhnya didelineasi dari hasil IFU. Pengecekan
batas fisiografi/landform dilakukan terutama jika batas-batas tersebut tidak begitu jelas yang
disebabkan lansekap yang relatif datar.
Daftar Pustaka
Arsyad, S. 1989. Konsservasi Tanah dan Air. Bogor: Penerbit IPB
Rayes, M.L. 2006. Deskripsi Profil Tanah di Lapangan. Malang: Unit Penerbitan Fakultas
Pertanian Universitas Brawijaya.
Rayes, M.L. 2006. Metode Inventarisai Sumber Daya Lahan. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Soil Survey Staff. 1999. National soil Surey Handbook. Washington USA: US Goerment
Printimg Office.
Van Wembeke, A and T. Forbes.1986. Guidelines for Using Soil Taxonomy in the Names of
Soil Map Units. Cornell University: SMSS Technical Monograph no. 10. SMSS-SCS,
USDA.
Top Related