8/12/2019 UJIAN RINOSINUSITIS
1/28
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
LAPORAN UJIAN
RHINOSINUSITIS
Disusun untuk Memenuhi Syarat Mengikuti Ujian Kepaniteraan Klinik
di Bagian Telinga Hidung Tenggorok
Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa
Diajukan Kepada
Pembimbing : dr. M. Setiadi S!THT M.Si.Med
Disusun !leh
Ma"#a N"r$a%di H&A''(')&
*e!aniteraan *#ini+ De!artemen Te#inga Hid"ng Tengg,r,+
-A*ULTAS *EDO*TERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
R"ma% Sa+it Um"m Daera% Ambara/a
PERIODE &'01
8/12/2019 UJIAN RINOSINUSITIS
2/28
LEM2AR PENGESAHAN *OORDINATOR *EPANITERAAN
TELINGA HIDUNG TENGGORO*
"resentasi kasus dengan judul
RHINOSINUSITIS
Disusun untuk Memenuhi Syarat Kelulusan Ujian Kepaniteraan Klinik
di Bagian Telinga Hidung Tenggorok
Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa
Di3"3"n O#e%:
Maula #ur$ahdi H%A&&'&(%
Te#a% di3et"4"i ,#e% Pembimbing:
Nama !embimbing Tanda Tangan Tangga#
dr) M) Setiadi* SpTHT* M)Si)Med ))))))))))))))))))))))))))))) )))))))))))))))))))))))))))))
Menge3a%+an:
Koordinator Kepaniteraan Telinga Hidung Tenggorok
dr) M) Setiadi* SpTHT* M)Si)Med
#+") ,'-%&.&/ %&,&&, , &&/
8/12/2019 UJIAN RINOSINUSITIS
3/28
2A2 I
LAPORAN *ASUS
I. IDENTITAS
#ama #n)0
Umur %& tahun
1enis Kelamin perempuan
Status belum menikah
"ekerjaan Swasta
Agama +slam
Tanggal periksa % januari %&,2
II. ANAMNESIS
Dilakukan autoanamnesis dan alloanamnesis pada tanggal % januari %&,2 jam ,&)3&
4+B)
i. *ELUHAN UTAMA
"asien mengeluh sering keluar 5airan dari kedua rongga hidung sejak ( bulan yang
lalu
ii.*ELUHAN TAM2AHAN
"asien juga mengeluh sering berasa pusing sejak ( bulan yang lalu) "using dirasakan
seperti tertusuk6tusuk dan kepala terasa berat) Batuk dan pilek terus menerus dan
sering kambuh)
iii. RI5AYAT PENYA*IT SE*ARANG
"asien sering batuk pilek berulang dan sering kambuh sejak , tahun yang lalu)
#amun sejak ( bulan ini* pasien mengeluh keluar 5airan dari kedua rongga
hidungnya) Sekret berwarna putih* bening* kental* berbau hamis dan pernah terdapat
rembesan darah) 7airan lebih sering keluar pada pagi hari)
Sering terasa ada 5airan yang turun dari belakang hidung ke tenggorokan sejak (
bulan terakhir ini) "asien juga sering berasa pusing seperti ditusuk6 tusuk dan kedua
8/12/2019 UJIAN RINOSINUSITIS
4/28
rongga hidungnya tersumbat) Kepala dirasakan berat terutama pada waktu bangun
pada pagi hari) Tidak ada keluhan demam* mual dan muntah)
i6. RI5AYAT PENYA*IT DAHULU
Riwayat hipertensi 869* Riwayat Diabetes Mellitus 869* Riwayat penyakit Tuberkulosis
869* Riwayat asma 8:9 pada usia sekitar ' tahun tetapi tidak kambuh lagi* pasien
mengaku pernah sakit gigi dan pernah mendapatkan rawatan tambalan gigi) Tidak ada
riwayat trauma dan pasien belum pernah dirawat di Rumah Sakit)
6.RI5AYAT PENYA*IT *ELUARGA
Tidak ada keluarga pasien yang menderita gejala yang sama Tidak ada riwayat
penyakit asma * dan tuberkulosis dalam keluarga)
6i. RI5AYAT PENGO2ATAN
"asien pernah mendapatkan rawatan untuk batuk pilek nya di klinik6 klinik sejak ,
tahun yang lalu* keluhan dirasakan membaik tetapi sering kambuh lagi) Tidak ada
riwayat alergi obat)
6ii. RI5AYAT *E2IASAAN
"asien sering rutin olahraga* merokok 869* minum alkohol 869* pasien mengaku sering
menjaga kebersihan oralnya dengan sikat gigi setiap habis mandi)
III. PEMERI*SAAN -ISI*
A. STATUS GENERALIS
a7 *ESADARAN : 7ompos mentis* tampak sakit sedang
b7 TANDA VITAL
TD ,(&;'& mmHg
#adi /&
8/12/2019 UJIAN RINOSINUSITIS
5/28
87 *EPALA:
#ormo5ephali* distribusi rambut hitam merata* tidak mudah di5abut)
d7 MATA :
Konjungti>a anemis 86 ;69* Sklera ikterik 86;69* re$leks 5ahaya langsung86;69* re$leks
5ahaya tidak langsung 86;69* pupil isokor 8:;:9
e7 HIDUNG :
De>iasi septum 8:9* mukosa hiperemis 8:;:9* sekret 8:;:9
$7 TELINGA :
#ormotia* serumen 869* membrane timpani intak 8:;:9
g7 MULUT :
Sianosis 869* mukosa hiperemis 869* T,6T,simetris
%7 LEHER :
Trakea lurus di tengah* pembesaran K?B 869* pembesaran tiroid 869)
i7 JANTUNG:
B1+ 6 B1++ normal* regular* murmur 869* gallop 8@9)
47 PARU :
Suara na$as >esikuler kanan kiri* ron5hi 86;69 pada kedua ape< paru* wheeing 86;69
+7 A2DOMEN :
Datar* supel* bising usus 8:9 normal* nyeri tekan 869* udema 869* hepar dan lien tidak
teraba membesar* ginjal tidak teraba
#7 E*STREMITAS :
Akral hangat* motorik normal* udema 869
8/12/2019 UJIAN RINOSINUSITIS
6/28
2. STATUS LO*ALIS THT :
i. TELINGA
Kanan Kiri
Daun telinga #ormotia #ormotia
Retroaurikular #yeri tekan 869 * Sikatriks
869 * $istel 869* Abses 869
#yeri tekan 869 * Sikatriks 869
$istel 869* Abses 869
iang telinga Tidak penuh serumen Tidak penuh serumen
Mukosa Hiperemis 869 Hiperemis 869
Sekret 869 869
Serumen 8:9 8:9
Membran timpani +ntak
Re$le< 5ahaya 8:9
+ntak
Re$le< 5ahaya 8:9
#yeri tarik telinga 869 869
#yeri tekan tragus 869 869
8/12/2019 UJIAN RINOSINUSITIS
7/28
8/12/2019 UJIAN RINOSINUSITIS
8/28
ii. HIDUNG :
Kanan Kiri
De$ormitas 869 869
#yeri tekan
"angkal hidung
"ipi
Dahi
8:9
8:9
869
8:9
8:9
869
Krepitasi 869 869
Cestibulum apang
Rambut 8:9
MukosaHiperemis 8:9
Sekret 8:9
Massa 869
apang
Rambut 8:9
Mukosa Hiperemis 8:9
Sekret 8:9
Massa 869
Septum de>iasi 8:9 8:9
Dasar hidung Sekret 869
Krusta 869
Sekret 869
Krusta 869
Konka in$erior !edem 8:9
Hiperemis 8:9
!edem 8:9
Hiperemis 8:9
Konka media !edem 8:9
Hiperemis 8:9
Sekret 8:9
!edem 8:9
Hiperemis 8:9
Sekret 8:9
Meatus media Sukar dinilai karena konka media
oedem dan hiperemis
Sukar dinilai karena konka media
oedem dan hiperemis
8/12/2019 UJIAN RINOSINUSITIS
9/28
8/12/2019 UJIAN RINOSINUSITIS
10/28
8/12/2019 UJIAN RINOSINUSITIS
11/28
a) Antibiotika 8 7ra>it 9 F e>o$loentilasi dan drainase sinus dapat lan5ar kembali
melalui ostium alami) Dengan demikian mukosa sinus akan kembali normal)
I;. PROGNOSIS
Ad Citam Bonam
Ad 0ungsionam Bonam
Ad Sanationam Bonam
PEM2AHASAN
8/12/2019 UJIAN RINOSINUSITIS
12/28
&.0. Anat,mi dan -i3i,#,gi Sin"3 Parana3a#
Terdapat delapan sinus paranasal* empat buah pada masing6masing sisi hidung
sinus $rontal kanan dan kiri* sinus ethmoid kanan dan kiri 8anterior dan posterior9*
sinus maksila kanan dan kiri 8antrumHighmore9 dan sinus s$enoid kanan dan kiri)
Semua sinus ini dilapisi oleh mukosa yang merupakan lanjutan mukosa saluran
perna$asan yang mengalami modi$ikasi* bersilia serta mampu menghasilkan mukus
dan bermuara di rongga hidung melalui ostium masing6masing) Sekret yang
dihasilkan disalurkan ke dalam ka>um nasi) "ada orang sehat* sinus terutama berisi
udara)2
?ambar , Anatomi sinus
Daerah sinus maksila* sinus $rontal* dan sinus ethmoid anterior bermuara ke
dalam hidung melalui kompleks osteomeatal yang terletak lateral dari meatus medial)
Sinus ethmoid posterior dan sinus s$enoid membuka menuju meatus superior yang
merupakan ruang di antara konka superior dan konka media dan resesus s$eno6
ethmoidal) "ada meatus medius yang merupakan ruang di antara konka superior dan
konka in$erior rongga hidung terdapat suatu 5elah sempit yaitu hiatus semilunaris
yakni muara dari sinus maksila* sinus $rontalis dan ethmoid anterior)2
8/12/2019 UJIAN RINOSINUSITIS
13/28
?ambar % Kompleks !steomeatal 8K!M9
Kompleks !steomeatal 8K!M9
Kompleks osteomeatal 8K!M9 merupakan daerah yang rumit dan sempit pada
sepertiga tengah dinding lateral hidung* yaitu di meatus media* ada muara6muara
saluran dari sinus maksila* sinus etmoid anterior) K!M merupakan serambi muka
bagi sinus maksila dan $rontal memegang peranan penting dalam terjadinya sinusitis)"ada potongan koronal sinus paranasal terlihat gambaran suatu rongga antara konka
media dan lamina papyra5eae) +si dari K!M terdiri dari in$undibulum ethmoid yang
terdapat di belakang prosesus unsinatus* sel agger nasi* resesus $rontalis* bula
ethmoid* dan sel6sel ethmoid anterior dengan ostiumnya dan ostium sinus maksila)2*3
Sinus paranasal terbentuk pada $etus usia bulan +++ atau menjelang bulan +C
dan tetap berkembang selama masa kanak6kanak* jadi tidak heran jika pada $oto
rontgen anak6anak belum ada sinus $rontalis karena belum terbentuk)2*3
0ungsi sinus paranasal adalah ,
8/12/2019 UJIAN RINOSINUSITIS
14/28
i) Membentuk pertumbuhan wajah karena di dalam sinus terdapat rongga udara
sehingga bisa untuk perluasan) 1ika tidak terdapat sinus maka pertumbuhan
tulang akan terdesak)
ii) Sebagai pengatur udara 8air conditioning9)
iii) "eringan 5ranium)
i>) Resonansi suara)
>) Membantu produksi mukus)
&.0.0. Sin"3 Et%m,ida#i3
Sinus ethmoid terbentuk pada usia $etus bulan +C) Saat lahir* berupa %6(
5ellulae 8ruang6ruang ke5il9* saat dewasa terdiri dari -6,3 5ellulae* dindingnya tipis)
Bentuknya berupa rongga tulang seperti sarang tawon* terletak antara hidung dan
mata) Terdapat banyak >ariasi dari ruang6ruang sinus ethmoid yang jumlahnya dapat
men5apai ,& hingga ,% ruang di satu sisi dan terletak di dalam labirinthus ethmoidalis
di antara orbita dan ka>itas nasi),*%*(
Ruang6ruang sinus ethmoid terletak di depan bawah 8ruang ethmoid anterior9
atau di belakang atas 8ruang ethmoid posterior9 dari perlekatan konka medial terhadap
dinding nasal lateral) Ruang ethmoid anterior membuka ke in$undibulum di meatus
media dan ruang posterior membuka ke meatus superior) Sinus6sinus ini terletak pada
superior dari ka>um nasi dan dibatasi dari orbita oleh lamina papyra5eae) 2
Dinding sinus ethmoid dibentuk oleh os $rontale* os ma
8/12/2019 UJIAN RINOSINUSITIS
15/28
6 Diiner>asi oleh ner>us ethmoidalis posterior dan ner>us ethmoidalis
anterior)
6 Caskularisasi oleh arteri ethmoidalis posterior dan arteri ethmoidalis
anterior),*%*(
&.&. Sin"3iti3
&.&.0. De$ini3i
Sinusitis adalah suatu peradangan pada sinus paranasal yang terjadi karena
alergi atau in$eksi >irus* bakteri maupun jamur) Sinusitis bisa terjadi pada salah satu
dari keempat sinus yaitu maksilaris* etmoidalis* $rontalis atau s$enoidalis) Bila
mengenai beberapa sinus disebut multisinusitis* sedangkan bila mengenai semua
sinus paranasal disebut pansinusitis) Kadang kala* semua sinus pada satu sisi atau
kedua sisi terlibat se5ara bersamaan 8pansinusitis unilateral atau bilateral9)3
Dari semua jenis sinusitis* yang paling sering ditemukan adalah sinusitis
maksilaris dan sinusitis ethmoidalis) "ada anak hanya sinus maksila dan sinus
ethmoid yang berkembang* sedangkan sinus $rontal dan sinus s$enoid belum)3
Menurut 7auwenberg berdasarkan perjalanan penyakitnya terbagi atas
i) Sinusitis akut* bila in$eksi berlangsung beberapa hari sampai 2 minggu)
ii) Sinusitis subakut* bila in$eksi berlangsung dari 2 minggu sampai ( bulan)
iii) Sinusitis kronis* bila in$eksi berlangsung lebih dari ( bulan)
i>) Rekuren akut apabila didapati ( atau lebih episode tiap tahun dengan tiap
episode berlangsung kurang dari % minggu)(*2*3
Berdasarkan gejalanya disebut akut bila terdapat tanda6tanda radang akut*
subakut bila tanda akut sudah reda dan perubahan histologik mukosa sinus masih
re>ersibel* dan kronik bila perubahan tersebut sudah irre>ersibel* misalnya menjadi
jaringan granulasi atau polipoid)(*2*3
8/12/2019 UJIAN RINOSINUSITIS
16/28
Sedangkan berdasarkan penyebabnya sinusitis dibagi atas 2*3
,) Rhinogenik 8penyebab kelainan atau masalah di hidung9* Segala sesuatu yang
menyebabkan sumbatan pada hidung dapat menyebabkan sinusitis) 7ontohnya
rinitis akut 8in$luena9* polip* dan de>iasi septum)
%) Dentogenik;!dontogenik 8penyebabnya kelainan gigi9* yang sering
menyebabkan sinusitis in$eksi adalah pada gigi geraham atas 8pre molar dan
molar9) Bakteri penyebabnya adalah Streptococcus pneumoniae, Hemophilus
influenza, Steptococcus viridans, Staphylococcus aureus, Branchamella
catarhatis.
Pat,$i3i,#,gi
Dalam keadaan $isiologis* sinus adalah steril) Sinusitis dapat terjadi bila
klirens silier sekret sinus berkurang atau ostia sinus menjadi tersumbat* yang
menyebabkan retensi sekret* tekanan sinus negati$* dan berkurangnya tekanan parsial
oksigen) ingkungan ini 5o5ok untuk pertumbuhan organisme patogen) Apabila
terjadi in$eksi karena >irus* bakteri ataupun jamur pada sinus yang berisi sekret ini*
maka terjadilah sinusitis)-*/
"ada dasarnya pato$isiologi dari sinusitis dipengaruhi oleh ( $aktor yaitu
obstruksi drainase sinus(sinus ostia), kerusakan pada silia* dan kuantitas dan kualitas
mukosa) Sebagian besar episode sinusitis disebabkan oleh in$eksi >irus) Cirus
tersebut sebagian besar mengin$eksi saluran pernapasan atas seperti rhinovirus,
influenza A dan B* parainfluenza, respiratory syncytial virus, adenovirus dan
enterovirus) Sekitar '& pasien yang mengalami in$eksi saluran perna$asan atas
akan memberikan bukti gambaran radiologis yang melibatkan sinus paranasal)Selama in$eksi akut >irus* berbagai mediator in$lamasi seperti interleukin* T#06I*
dan sitokin mengalami up-regulation) +n$lamasi akut pada mukosa sinus
bermani$estasi dalam bentuk hipersekresi mukosa dan edema yang menyebabkan
obstruksi dari ostium sinus dan berpengaruh pada mekanisme drainase dan >entilasi
8/12/2019 UJIAN RINOSINUSITIS
17/28
dalam sinus) !bstruksi tersebut mengakibatkan hipoksia lokal dan sekret sinus
berakumulasi) Kombinasi dari rendahnya kadar oksigen dan media kultur yang kaya
memungkinkan pertumbuhan bakteri se5ara eksponensial di dalam sinus)1 +n$eksi
>irus juga merusak epitel dan $ungsi silia yang akhirnya menyebabkan in$eksi
sekunder bakteri)(*.*-*/
Cirus yang mengin$eksi tersebut dapat memproduksi enim dan neuraminidase
yang mengendurkan mukosa sinus dan memper5epat di$usi >irus pada lapisan
mukosilia) Hal ini menyebabkan silia menjadi kurang akti$ dan sekret yang
diproduksi sinus menjadi lebih kental* yang merupakan media yang sangat baik untuk
berkembangnya bakteri patogen) Silia yang kurang akti$ $ungsinya tersebut terganggu
oleh terjadinya akumulasi 5airan pada sinus) Terganggunya $ungsi silia tersebut dapat
dipengaruhi oleh beberapa $aktor seperti kehilangan lapisan epitel bersilia* udara
dingin* aliran udara yang 5epat* >irus* bakteri* environmental ciliotoxins* mediator
in$lamasi* kontak antara dua permukaan mukosa* parut* primary cilliary dyskinesia
(artagener syndrome)) (*3*/
Adanya bakteri dan lapisan mukosilia yang abnormal meningkatkan
kemungkinan terjadinya rein$eksi atau reinokulasi dari >irus) Konsumsi oksigen oleh
bakteri akan menyebabkan keadaan hipoksia di dalam sinus dan akan memberikan
media yang menguntungkan untuk berkembangnya bakteri anaerob) "enurunan
jumlah oksigen juga akan mempengaruhi pergerakan silia dan akti>itas leukosit)
Sinusitiskronis dapat disebabkan oleh $ungsi lapisan mukosilia yang tidak adekuat*
obstruksi sehingga drainase sekret terganggu* dan terdapatnya beberapa bakteri
patogen)-*/
Bila sumbatan berlangsung terus akan terjadi hipoksia dan retensi lendir
sehingga timbul in$eksi oleh bakteri anaerob) Selanjutnya terjadi perubahan jaringan
menjadi hipertro$i* polipoid atau pembentukan kista) "olip nasi dapat menjadi
mani$estasi klinik dari penyakit sinusitis) "olipoid berasal dari edema mukosa* di
8/12/2019 UJIAN RINOSINUSITIS
18/28
mana stroma akan terisi oleh 5airan interseluler sehingga mukosa yang sembab
menjadi polipoid) Bila proses terus berlanjut* mukosa yang sembab makin membesar
dan kemudian turun ke dalam rongga hidung sambil membentuk tangkai* sehingga
terjadilah polip)-
"erubahan yang terjadi dalam jaringan dapat disusun seperti dibawah ini* yang
menunjukkan perubahan patologik pada umumnya se5ara berurutan -
,) 1aringan submukosa diin$iltrasi oleh serum) Sedangkan permukaannya kering)
eukosit juga mengisi rongga jaringan submukosa)
%) Kapiler berdilatasi* mukosa sangat menebal dan merah akibat edema dan
pembengkakan struktur subepitel) "ada stadium ini biasanya tidak ada kelainan
epitel)
() Setelah beberapa jam atau sehari dua hari* serum dan leukosit keluar melalui
epitel yang melapisi mukosa) Kemudian ber5ampur dengan bakteri* debris* epitel
dan mukus) "ada beberapa kasus perdarahan kapiler terjadi dan darah ber5ampur
dengan sekret) Sekret yang mula6mula en5er dan sedikit* kemudian menjadi
kental dan banyak* karena terjadi koagulasi $ibrin dan serum)
2) "ada banyak kasus* resolusi terjadi dengan absorpsi eksudat dan berhentinya
pengeluaran leukosit memakan waktu ,& @ ,2 hari)
3) Akan tetapi pada kasus lain* peradangan berlangsung dari tipe kongesti ke tipe
purulen* leukosit dikeluarkan dalam jumlah yang besar sekali) Resolusi masih
mungkin meskipun tidak selalu terjadi* karena perubahan jaringan belum
menetap* ke5uali proses segera berhenti) "erubahan jaringan akan menjadi
permanen* maka terjadi perubahan kronis* tulang di bawahnya dapat
memperlihatkan tanda osteitis dan akan diganti dengan nekrosis tulang)
8/12/2019 UJIAN RINOSINUSITIS
19/28
Meskipun in$eksi >irus akut merupakan penyebab utama pada sinusitis akut*
$aktor lain seperti atopi* immunode$isiensi* atau obstruksi anatomik juga dapat
menjadi $aktor predisposisi) Selain itu in$lamasi* polip* tumor* trauma* parut*
anatomic variant, dan nasal instrumentationjuga menyebabkan menurunnya patensi
sinus ostia)
&.).
8/12/2019 UJIAN RINOSINUSITIS
20/28
0a5ial pain;pressure a Heada5he
#asal obstru5tion 0e>er 8non a5ute9
#asal dis5harge;dis5olored postnasal dripHalitosis
Dental pain
Hyposmia;anosmia 0atigue
"urulen5e in eer 8a5ute9b Gar pain;pressure;$ullnessa0a5ial pain;pressure alone does not 5onstitute a suggesti>e history $or diagnosis in the
absen5e o$ another symptom or signb0e>er in a5ute sinusitis alone does not 5onstitute a suggesti>e history $or diagnosis in the
absen5e o$ another symptom or sign
Tabe# &.0 2agan Ta3+ -,r8e ,n R%in,3in"3iti3 0((entilasi sinus6sinus pulih se5ara alami) Sinusitis akut dapat
diterapi dengan pengobatan 8medikamentosa9 dan pembedahan 8operasi9) '
Antibiotik dan dekongestan merupakan terapi pilihan pada sinusitis akut
bakterial* untuk menghilangkan in$eksi dan pembengkakan mukosa serta membuka
sumbatan ostium sinus) Antibiotik yang dipilih adalah golongan penisilin seperti
amoksisilin) 1ika diperkirakan kuman telah resisten atau memproduksi beta6
laktamase* maka dapat diberikan amoksisilin6kla>ulanat atau jenis se$alosporin
generasi ke6%) "ada sinusitis antibiotik diberikan selama ,&6,2 hari walaupun gejala
klinik sudah menghilang) "ada sinusitis kronik diberikan antibiotik yang sesuai untuk
kuman gram negati$ dan anaerob) Dekongestan lokal berupa obat tetes hidung
diberikan untuk memperlan5ar drainase hidung)'
Selain dekongestan oral dan topikal* terapi lain dapat diberikan jika diperlukan*
seperti analgetik* mukolitik* dan steroid oral;topi5al) Antihistamin tidak rutin
diberikan karena si$at antikolinergiknya dapat menyebabkan sekret jadi lebih kental)
Bila ada alergi berat sebaiknya diberikan antihistamin generasi ke6%) +munoterapi
dapat dipertimbangkan jika pasien menderita kelainan alergi yang berat)'*,&
+rigasi sinus atau "roet displa5ement juga merupakan terapi tambahan yang
dapat berman$aat)+ndikasinya adalah apabila terapi di atas gagal dan ostium sinus
sedemikian edematosa sehingga terbentuk abses sejati) +rigasi dilakukan dengan
mengalirkan larutan salin hangat) 7airan ini kemudian akan mendorong pus untuk
keluar melalui ostium normal)'*,&
8/12/2019 UJIAN RINOSINUSITIS
24/28
Diatermi gelombang pendek selama ,& hari dapat membantu penyembuhan
sinusitis dengan memperbaiki >askularisasi sinus) Dianjurkan unutk menghilangkan
$aktor predisposisi dan kausanya jika ethmoiditis diakibatkan oleh kelainan gigi) '*,&
"embedahan 8operasi9 pada pasien sinusitis akut jarang dilakukan ke5uali
telah terjadi komplikasi ke orbita atau intrakranial) Selain itu nyeri yang hebat akibat
sekret yang tertahan oleh sumbatan dapat menjadi indikasi untuk melakukan
pembedahan) Gthmoidektomi dilakukan dengan ( teknik yaitu ethmoidektomi
eksternal* ethmoidektomi intranasal* dan ethmoidektomi transantral) Keputusan
terhadap teknik yang akan digunakan bergantung pada pilihan operator dan luasnya
penyakit) ebih dari , teknik dapat dikombinasikan selama operasi),&
Pen8ega%an
Sulit untuk men5egah ethmoiditis untuk menyebar ke organ lain) Tetapi
bagaimana pun membersihkan sekret hidung dapat men5egah in$eksi bakteri)
Membersihkan hidung bisa dengan 5ara minum banyak 5airan* membatasi susu* dan
men5u5i sinus dengan 5airan garam $isiologi) Dalam kasus alergi* seseorang harus
menghindari alergen yang dapat menimbulkan reaksi alergi) Bila ada in$lamasi kronis
pada in$eksi* semprot hidung dapat membantu men5egah kerusakan mukosa
membran seiring dengan waktu)(*2
*,m!#i+a3i
Gthmoiditis dapat meluas keluar dari area sinus dan menyebabkan selulitis
orbita* abses orbita subperiosteal* abses orbita* sindrom $isura orbitalis superior*
trombosis sinus ka>ernosus) Trombosis sinus ka>eronous harus diobati seumur hidup
dan menyebabkan gerak mata terbatas* proptosis* dan penglihatan berkurang)
Komplikasi intrakranial dari sinusitis biasanya jarang tapi bila ada sangat berbahaya
meliputi meningtis* tromboplebitis sinus sagital superior dan bentuk abses) !steitis
dan osteomielitis pernah dilaporkan* mukokel dan piokel juga dapat terjadi),,
8/12/2019 UJIAN RINOSINUSITIS
25/28
Komplikasi ethmoiditis berhubungan dengan penyebaran in$eksi dari sistem
sel6sel udara ethmoid) Komplikasi dari bagaian tengah orbita dapat menyebabkan
kebutaan) Begitu juga dapat terjadi penyebaran in$eksi ke tulang6tulang lain dalam
tulang tengkorak dan berkembang menjadi meningtis* trombosis >ena6>ena besar
dalam kepala dan abses otak epidural dan intraperenkim) (*2*,,
Komplikasi lokal sinusistis termasuk osteomielitis dan mukokel yang
merupakan e$ek dari obstruksi duktus yang lama dan paling sering pada ethmoid
supraorbital dan dapat menyebar ke sinus $rontalis) Se5ara radiologis tampak ekspansi
sinus oleh jaringan dengan densitas rendah yang homogen) "engobatannya adalah
operasi termasuk drainase mukokel intranasal atau eksisi lengkap dengan ablasio
lewat ke ka>um sinus) !steomielitis membutuhkan terapi antibiotik jangka panjang
sampai jaringan nektorik tulang sembuh) "rosedur operasi kedua untuk rekonstruksi
kosmetik mungkin diperlukan),,
Komplikasi intrakranial dari sinusitis biasanya melewati penyebaran
hematogen misalnya trombosis sinus ka>ernous dan meningitis atau penyebaran
se5ara langsung seperti abses epidural dan abses parenkhimal) Untungnya sekarang
ini jarang terjadi) Trombosis sinus ka>ernosus ditandai dengan optalmoplegia*
kemosis* hilangnya penglihatan) Gpidural abses biasanya sulit terdiagnosais* dan
mungkin terdeteksi dengan 7T S5an) Harus selalu diingat bahwa diagnosis karsinoma
sinus pranasal adalah berbeda dengan sinusitis) ,,
?ambaran destruksi tulang se5ara radiologis* neuropati sara$ kranial* nyeri
persisten* epistaksis* gejala klinis yang terus6menerus dapat di5urigai kemungkinan
adanya suatu karsinoma8/9) Bila ada riwayat alergi yang lama* in$eksi bakteri*
gangguan struktural* dinding sinus menipis dan drainase terhambat) Hai ini dapat
berkembang menjadi sinusitis kronis),,
8/12/2019 UJIAN RINOSINUSITIS
26/28
Pr,gn,3i3
Sinusitis tidak menyebabkan mortalitas namun komplikasi dari sinusitis dapat
menyebabkan morbiditas dan pada kasus yang jarang dapat mengakibatkan kematian)
Sekitar 2& dari akut sinusitis akan sembuh sendiri tanpa pemberian antibiotik) "ada
>iral sinusitis* tingkat kesembuhan spontannya sebesar '/) "asien dengan terapi
antibiotik yang adekuat biasanya menunjukkan perbaikan)(*,,
Tingkat kekambuhan setelah terapi yang sukses adalah kurang dari 3)
Sinusitis yang tidak ditangani atau ditangani tidak sempurna dapat berujung pada
komplikasi seperti meningitis* orbital 5ellulitis* abses orbita* atau abses otak)(*,,
8/12/2019 UJIAN RINOSINUSITIS
27/28
DA-TAR PUSTA*A
,) "robst* R)* %&&.) A5ute Sinusitis) $n% Basic &torhinolaryngology) Sttutgart
?eorg Thieme CerlagJ 3263.
%) alwani* A)K)* %&&-) A5ute and 7hroni5 Sinusitis) $n% 'urrent iagnosis
!reatment% &tolaryngology Head and *eck Surgery +nd edition) #ew ork
ange
() Brook* +)* %&,%) cute Sinusitis) A>ailable in
http;;emedi5ine)meds5ape)5om;arti5le;%(%.-&6o>er>iew LA55essed on 2 April
%&,%
2) Ballenger* 1)1)* and 1)B) Snow* %&&() Sinusitis and "olyposis) $n% Ballengers
&torhinolaryngology Head *eck Surgery /th0dition) Hamilton B7 De5kerJ
-.&6-.2
3) Dhingra* "))* %&&3) A5ute Sinusitis)$n% iseases of 0ar, *ose, and !hroat1th
0dition) #ew ork Glse>ierJ ,/,6,/2
.) Radoji5i5* 7)* %&&.) Sinusitis% llergy, anti2iotics, aspirin, asthma) 7le>eland
7lini5al 1ournal o$ Medi5ine >ol -( no -J .-,6.-3
-) Bailey* B)1)* and 1)T) 1ohnson* #onpolypoid Rhinosinusitis 7lassi$i5ation*
Diagnosis* and Treatment) $n% Head *eck Surgery 3 &tolaryngology 1th
0dition) ondon ippin5ott 4illiams E 4ilkinsJ 2&-62,3
/) Brook* +)* %&&3)Bacteriology of cute and 'hronic 0thmoid Sinusitis) 1ournal o$
7lini5al Mi5robiology >olume 2( no -J (2-'6(2/&
') 7ummings* 7)4)* %&&.) Radiology o$ #asal 7a>ities and "aranasal) $n%
'ummings &tolaryngology Head and *eck Surgery 1th 0dition) os Angeles
Mosby Glse>ier
8/12/2019 UJIAN RINOSINUSITIS
28/28
,&) Mer5andetti* M)* %&,,) Surgical !reatment of cute 0thmoid Sinusitis Historical
&vervie4) A>ailable in http;;emedi5ine)meds5ape)5om;arti5le;/.%,/(6o>er>iew
L2 April %&,%
,,) Shah* #)1)* ,''') 'omplications of Sinusitis) Bombay Hospital 1ournal >olume
2, no 2