PENGUJIAN UDARA AMBIEN
Oleh: Daryusman
BALAI BESAR LABORATORIUM KESEHATAN PALEMBANG
LATAR BELAKANG
SAMPEL UDARA AMBIEN
Merupakan
Dynamic sample
Transportasi (lap - lab)
Holding time singkat
Mudah terkontaminasi
NamunSAMPLING UDARA AMBIEN HARUS REPRESENTATIF &
TERINTEGRASI DENGAN PENGUJIAN
Bagaimana Saudara yakin & dapat menyakinkan pihak lain
bahwa data pengujian udara ambien yang Saudara hasilkan valid
serta memiliki ketertelusuran pengujian ke sistem satuan
internasional?
PENENTUAN LOKASI SAMPLING UDARA AMBIEN
Titik pemantauan udara ambien mempertimbangkan : a) faktor meteorologi (arah dan kecepatan angin, suhu serta kelemban udara); b) faktor geografi seperti topografi; danc) tata guna lahan.
Kriteria penentuan lokasi pemantauan udara ambien: a) area dengan konsentrasi pencemar tinggi; b) area dengan kepadatan penduduk tinggi; c) daerah sekitar lokasi penelitian yang diperuntukkan untuk kawasan studi; d) daerah proyeksi untuk menentukan akibat perkembangan mendatang; e) mewakili seluruh wilayah studi;
Arah angin dominan
Pemukiman penduduk
Industri
= Lokasi pengambilan sampel udara ambien
PERSYARATAN PEMILIHAN LOKASI PENGAMBILAN SAMPEL
a) Hindari tempat yang dapat merubah kadar pencemar akibat adanyaabsorpsi/ adsorpsi (terlalu dekat dengan gedung/pepohonan);
b) Hindari adanya pengganggu sumber pencemar kimia atau fisika(incinerator, dapur, kendaraan bermotor);
c) letakkan peralatan di daerah dengan gedung/bangunan yang rendah dansaling berjauhan
PERSYARATAN PENEMPATAN PERALATAN PENGAMBILAN SAMPEL (POSISI PROBE)
a) letakkan peralatan pengambil sampel di daerah aman (atap bangunan lebihbaik untuk daerah dengan kepadatan penduduk tinggi)
b) probe ditempatkan pada jarak > 15 m dari jalan raya atau sumber pengganggu dengan ketinggian 1,5 m dari permukaan tanah
c) probe berjarak minimal 2 kali ketinggian gedung terdekatd) untuk pengambilan contoh uji partikulat dilakukan minimal 2 m di atas
permukaan tanah
BAKU MUTU UDARA AMBIEN - PPRI 41 TAHUN 1999
No Parameter Metode Peralatan
1 SO2 Pararosanilin Spektrofotometer UV-Vis
2 CO NDIR NDIR Analyzer
3 NO2 Saltzman Spektrofotometer UV-Vis
4 O3 Chemiluminescent Spektrofotometer UV-Vis
5 HC Flame Ionization Gas Chromatografi
6 PM10 & PM2.5 Gravimetric Hi - Vol
7 TSP Gravimetric Hi - Vol
8 Pb Gravimetric
Ekstraktif pengabuan
Hi - Vol
AAS
9 Dustfall Gravimetric Cannister
10 T-F Spesific ion electrode Impinger/countinues analyzer
11 Flour indeks Colourimetric Limed filter paper
12 Khlorine & Khlorine Dioksida Spesific ion electrode Impinger/countinues analyzer
13 Sulphat Indeks Colourimetric Lead peroxide candle
PENGENDALIAN MUTU PENENTUAN TSP (DEBU) DI UDARA AMBIEN
(SNI 19-7119.3-2005)
Udara ambien dihisap selama 24 jam melalui filter di dalam shelter denganmenggunakan pompa vakum pada laju alir 1,13 - 1,70 m3/menit hingga diperoleh partikel tersuspensi dengan diameter < 100 m di permukaan filter dengan beratmassa antara 1- 2 g/m3
Jumlah partikel dianalisis secara gravimetri dalam satuan g/Nm3
PENGENDALIAN MUTU PENENTUAN KUALITAS UDARA AMBIEN (O3)
O3 + KI + Na2HPO4.12H20 + KH2PO4 I2 (kuning muda pada = 352 nm)NBKI
Peralatan sampling SO2/O3 Peralatan sampling O3 di daerah SO2 tingggi Peralatan sampling NO2
kalibrasi laju alir (flow rate), barometer, termometer
PENGENDALIAN MUTU PENENTUAN KUALITAS UDARA AMBIEN (O3) (SNI 19-7119.8-2005)
SAMPLING
Volume penjerap : 10 mL secara volumetrik
Botol penjerap : midget impinger dengan diameter maksimum 1 mm
gunakan aluminium foil/box pendingin untuk hindari penguapan
larutan penjerap yang berlebihan dan hindari pada saat hujan
Larutan Penjerap : Neutral Buffer Kalium Iodida NBKIKecepatan alir
Rekam
Waktu sampling
Holding time
ANALISIS
: 0,5 - 3 L/menit
: suhu dan tekanan udara
: 30 menit pada jam antara 11.00 - 15.00
: maksimum 1 jam
Kisaran kadar O3 : 0,01 ppm - 10 ppm atau 19,6 g/m3 - 19620 g/m3
Spektofotometer : terkalibrasi & uji kinerja ( = 352 nm)
UJI KINERJA SPEKTROFOTOMETER
Bagian yang Bahan/alat yangPeralatan dicek digunakan Prosedur
UV-Visible Akurasi panjang Filter holmium atau Spectrophotometer gelombang filter didinium atau
lar. oksida holmium
Akurasi (60 0,25) mg photometric K2Cr2O7/L dalam
daerah UV 0,005M H2SO4
Akurasi 20 g CuSO4.5H2O/L photometric dalam 1% H2SO4 daerah Visible
Periksa panjang gelombang daerah UV-Visible dengan maksimum deviasi 1,00 nm
(nm) Absorbansi 235 0,748 0,008 257 0,865 0,009 313 0,292 0,003 350 0,640 0,006 600 0,688 0,009 650 0,224 0,0045 700 0,527 0,0105 750 0,817 0,016
Sumber: Pedoman KAN No. SR-03 DP.01.17 Januari 2004
UJI KINERJA AAS
Wavelength acuuracy Baseline stability Absorption sensitivity &
Reproducibility
HCL: Hg HCL: Se HCL: Cu
Batas keberterimaan: Batas keberterimaan: Batas keberterimaan:1. (365.0 0.3) nm 2. (369.4 0.3) nm 3. (435.8 0.3) nm 4. (546.1 0.3) nm 5. (585.2 0.3) nm
6. (640.2 0.3) nm 7. (724.5 0.3) nm
1. D2 baseline drift : 0.01Abs max AASflame
2. HCL noise level : 0.01Abs max Larutan Cu : 2 ppm
3. D2 noise level : 0.01Abs max Pengulangan : min 5X
Absorbansi : min 0.23
%RSD : max 2%
Fluktuasi 1 menit : max 7%
Min. detactable 0.04 ppm :
max 0.005 ppm
PENENTUAN KURVA KALIBRASI SPEKTROFOTOMETER AAS & UV-Vis
Kadar sampel logam emisi sumber tidak bergerak dan LCS/CRM yang digunakan berada pada daerah tengah kurva kalibrasi yang telah dibuat
Pemilihan kadar larutan kerjayang digunakan antara 0% - 200% dari perkiraan kadar analit dalam sampel yang diuji
Kadar analit dalam sampel yang diuji diperkirakan antara 50% - 150% kurva kalibrasi
Intercept (a) mengindikasikanadanyakontaminan atau systematic error, karena itu (a) < MDL
Blanko reagen dan minimal 3 kadar deret larutan kerja secara proposional dengan kadar terkecil = LoQ-metode
y = bx + a, dimana r 0,995
A
Blk Std-1 = LoQ Std-2 Std-3
PENGENDALIAN MUTU PENENTUAN GAS DI UDARA AMBIEN
a) personil yang kompeten;b) kalibrasi flue gas analyzer (CO, HC, NO2 dan SO2);
10 ml/min
CO SO2 NO2 HC
Gas Analyzer = x u
Diluter
X/100
1 lit/min
Charcoal
N2
Silica Gel
Pengencer
CO analyzer
SO2 analyzer
NO2 analyzer
HC analyzer
Compressor
KALIBRASI GAS ANALYZER
(%R)
Akurasi: kedekatan suatu hasil pengujian atau rerata hasilpengujian ke nilai yang sebenarnya
Penentuan akurasi: pengulangan pengujian terhadap bahanacuan bersertifikat (certified reference material, CRM)
%R =Hasil
Nilai.100%
CRM
Kadar (unit) Batasan maks %R
100% 98 - 101
10% 95 - 102
1% 92 - 105
0,1% 90 - 108
0,01% (100 ppm) 85 - 110
10 ppm 80 - 115
1 ppm 75 - 120
10 ppb 70 - 125
KALIBRASI GAS ANALYZER
(%RSD)
Presisi: tingkat kedapatulangan suatu rangkaian hasil pengujian diantarahasil-hasil itu sendiri
Horwitz %CV = 2 (1-0,5logC)Repro. Between Labs Repeatability
Unit %RSDHV 0,5%RSDHV
100% 2,00 1,00
10% 2,83 1,41
1% 4,00 2,00
0,1% 5,66 2,83
100 ppm 8,00 4,00
10 ppm 11,31 5,66
1 ppm 16,00 8,00
100 ppb 22,63 11,31
10 ppb 32,00 16,00
1 ppb 45,25 22,63
Konversi ppm to mg/m3
1. Parameter Ozone (O3) di ambien setelah dilakukan pengujian
didapat konsenstrasi sebesar 0.12 ppm. Hitung konsentrasi dalam
g/m3 pada suhu 25 oC dan tekanan 1 atm
2. Hitung konsentrasi sulfur dioksida (SO2) dalam ppm di udara ambien
jika diketahui konsentrasi 365 g/m3 pada suhu 25 oC dan tekanan 1 atm
Jawaban Konversi
Diket : [O3 ] = 0.12 ppm tekanan = 1 atm
suhu = 25 oC
Dit : [O3 ] dalam g/m3
Jawab : Berat molekul O3 = 16 + 16 + 16 = 48
Suhu (K) = 273 + 25 = 298 K
Jawaban Konversi
Diket : [SO2 ] = 365 g/m3 = 0.365 mg.m3 tekanan = 1 atm
suhu = 25 oC
Dit : [ SO2] dalam ppm
Jawab : Berat molekul SO2 = 32 + 16 + 16 = 64
Suhu (K) = 273 + 25 = 298 K
Top Related