1
APARTEMEN (HISTORY, HISTORICISM, AND STUDY OF PRESEDENT)
BAB I PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang Permasalahan
Kota Palangka Raya adalah ibu Kota Kalimantan Tengah yang pada
saat ini merupakan salah satu kota yang sedang berkembang. Diasumsikan
bahwa dua puluh tahun ke depan telah menjadi kota besar dan maju yang
mampu menyediakan berbagai macam kemudahan dalam kegiatan
perekonomian, bisnis, dan jasa yang dengan alasan inilah menjadi sebuah
“penarik” masyarakat desa untuk pindah ke kota sehingga efek samping
dari perkembangan urban yang timbul pun akan beraneka ragam. Mulai
dari masalah sosial, persaingan dalam mencari pekerjaan untuk sekedar
bertahan hidup, kependudukan dan permukiman kumuh di beberapa titik
dan lain-lainnya.
Selain permasalahan “masyarakat pinggiran” pemerintah kota
Palangkaraya pun juga harus dapat menampung dan melayani berbagai
kebutuhan penduduknya lainnya, salah satunya dengan menyediakan
wadah/tempat tinggal baik untuk sementara maupun menetap menunjang
dan menampung penduduk atau tenaga kerja, baik yang sifatnya bekerja
menetap ataupun sementara. Perkembangan pembangunan yang juga
berkembang dengan pesat mengakibatkan lahan-lahan menjadi semakin
terbatas sehingga tidak memungkinkan untuk pengembangan suatu
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V
Gambar 1. Peta Palangkaraya
2
APARTEMEN (HISTORY, HISTORICISM, AND STUDY OF PRESEDENT)
komplek perumahan/hunian secara horizontal melainkan pengembangan
suatu hunian secara vertikal. Hunian tersebut diperuntukan bagi
masyarakat pengusaha maupun para pejabat pemerintah dan mahasiswa
yang berasal dari luar Palangka Raya dengan kemampuan ekonomi
“menengah ke atas”.
Kebutuhan akan sebuah hunian yang direncanakan adalah Apartemen
dalam satu bangunan dimana setiap fungsi bangunan itu saling mendukung
dan menunjang. Bangunan ini menjadi bagian penting dalam
perkembangan Kota karena letaknya yang strategis, mudah di akses dari
segala penjuru kota. Apartemen pada umumnya adalah merupakan
bangunan vertikal yang terdiri dari unit-unit hunian dengan fasilitas yang
memadai serta memiliki lokasi yang strategis sehingga apartemen
merupakan alternatif pilihan yang tepat sebagai tempat tinggal.
Menurut penelitian bahwa Kalimantan merupakan tempat yang cocok
untuk berbagai pengembangan hal ini dikarenakan luasnya lahan yang ada.
Kalimantan Tengah yang memiliki luas 153.800 km2 dan jumlah
penduduknya yang telah mencapai 1.719.241 jiwa.(**)
Diperkirakan jumlah penduduk kota Palangka Raya 20 tahun yang
akan datang adalah sekitar 533,908. Dengan peningkatan jumlah
penduduk rata-rata 7.2494/tahun. Sedangkan menurut buku pedoman
Perencanaan Lingkungan Pemukiman Kota, Direktorat Tata Kota dan Tata
Daerah, tahun 1983 dinyatakan bahwa dengan jumlah penduduk sekitar
480.000 sebuah kota sudah layak untuk memiliki sebuah Apartemen. Oleh
karena jumlah penduduk kota Palangka Raya pada 20 tahun mendatang
sudah melebihi dari 480,000 maka dirasa sangat layak untuk membangun
sebuah sarana dan prasarana berupa sebuah Apartemen untuk memenuhi
kebutuhan barang bagi masyarakat.
I.2. Latar Belakang Desain
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V
3
APARTEMEN (HISTORY, HISTORICISM, AND STUDY OF PRESEDENT)
Salah satu hal mengapa apartemen lebih dipilih untuk dijadikan
sebagai tempat tinggal dibandingkan jenis hunian yang lainnya yaitu
karena faktor lokasi. Pada umumnya apartemen yang dibangun letaknya
dekat dengan pusat kota yang merupakan jantung pertumbuhan bisnis
sehingga dekat dengan perkantoran, pusat perbelanjaan, pendidikan, dan
hiburan. Selain itu, tinggal di apartemen lebih praktis, dimana penghuni
yang tinggal cukup merawat dan menjaga bagian apartemen nya saja
karena bagian luar sudah diatur oleh pengelolanya. Begitu juga sistem
keamanan yang baik sehingga menjamin keamanan penghuni untuk tinggal
lebih nyaman. Konteks nyaman itu sendiri bisa memunculkan berbagai
macam persepsi sebab kata “nyaman (comfort)” sangat erat kaitannya cita
rasa individual dalam memaknainya.
Palangkaraya memiliki nilai sejarah dan budaya yang kuat, secara
lokal maupun nasional. Namun kenyataannya di Palangkaraya sendiri pada
umumnya masih jarang terdapat bangunan yang dapat memunculkan
bangunan sesuai dengan proses kreativitas seperti di atas. Sedangkan
History, historicism, and study of precedent merupakan sebuah jembatan
kreativitas dalam dunia arsitektur yang bertujuan untuk memunculkan
kembali nilai-nilai sejarah tentang masa lalu, maupun kebudayaan dan
diinterpretasikan ke dalam sebuah karya arsitektur yang nantinya akan
menjadikan objek tersebut memiliki sebuah nilai identitas tersendiri. Di
harapkan apartemen yang akan di rancang ini tidak hanya cukup di nilai
dari segi venustas, firmitas, dan utilitas saja tetapi juga bisa memberi
stimulan sebuah frame historis terkait pemahaman terhadap sejarah
Kalimantan Tengah khususnya Palangkaraya, yang mampu menawarkan
pandangan berharga bagi para pengguna apartemen dan bisa memperoleh
pengetahuan dalam parameter budaya dan filosofis sehingga desain
bangunan apartemen itu mampu dikategorikan sebagai petunjuk
peradaban di masanya.
1.3. Rumusan Masalah
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V
4
APARTEMEN (HISTORY, HISTORICISM, AND STUDY OF PRESEDENT)
Dari latar belakang tersebut dapat di tarik sebuah rumusan masalah
yaitu “Bagaimana merancang sebuah apartemen yang bisa
merepresentasikan bangunannya itu sendiri terkait dengan guna sekaligus
mampu membentuk sebuah citra yang berangkat dari sebuah kearifan
sejarah lokal yang tercermin dari hasil desainnya kelak?”
1.4. Tujuan dan Sasaran
Tujuan yang ingin di capai adalah:
Merencanakan sebuah apartemen terkait citra dan guna, dimana
setiap fungsi bangunan itu saling mendukung dan dilengkapi fasilitas
penunjang yang baik sehingga dapat dinikmati oleh para pengguna dengan
berlandaskan pada proses kreativitas history, historicism, and study of
precedent sehingga bisa menjadi sebuah apartemen yang memiliki nilai-
nilai history dan mampu menjadi sign dan symbol dari peradaban sejarah
masyarakat kota Palangkaraya ke depan.
Sedangkan sasarannya adalah:
Konsep lokasi Apartemen
Konsep pengolahan pencapaian dan sirkulasi.
Konsep program ruang
Konsep penampilan (fasade) bangunan
Konsep utilitas bangunan.
1.5. Kerangka Berpikir
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V
5
APARTEMEN (HISTORY, HISTORICISM, AND STUDY OF PRESEDENT)
1.6. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN,
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V
Latar Belakang
Kebutuhan akan hunian vertikal akibat terbatasnya lahan untuk pemenuhan kebutuhan hunian masyarakat kelas menengah ke atas
Menghadirkan nilai historis yang berangkat dari sejarah dan mampu mengangkat nilai sejarah tersebut
DATA PRIMER
dan SEKUNDER
Tautan lingkungan
Keistimewaan tapak
Sirkulasi Utilitas Iklim (matahari,
hujan, angin) Kebisingan Vegetasi
Kegiatan/aktivitas
Program dan kebutuhan ruang
Persyaratan dan organisasi ruang
Hubungan
TOR APARTEMEN
Rumusan Masalah
Bagaimana merancang sebuah apartemen yang bisa merepresentasikan bangunannya itu sendiri terkait dengan guna sekaligus mampu membentuk sebuah citra yang berangkat dari sebuah kearifan sejarah lokal yang tercermin dari hasil
Survey dan Observasi
Studi literatur
ANALISARUANG SITE SITE terpilih
KONSEP DESAIN
Penataan dan gubahan massa
Perolehan dan gubahan bentuk
penataan Fasade penataan sirkulasi tapak penataan ruang luar
(lansekap) struktur dan utilitas
Tujuan dan sasaran
6
APARTEMEN (HISTORY, HISTORICISM, AND STUDY OF PRESEDENT)
Bab ini memuat tentang latar belakang permasalahan, latar
belakang desain, Rumusan masalah, tujuan dan sasaran,
kerangka berpikir, serta sistematika penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.
Berisi kajian pustaka tentang tinjauan serta teori yang relevan
dengan materi perancangan
BAB III STUDI KASUS
Berisi studi kasus mengenai lokasi /bangunan yang di tinjau dari
materi perancangan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V
7
APARTEMEN (HISTORY, HISTORICISM, AND STUDY OF PRESEDENT)
2. APARTEMEN
2.1. Pengertian Apartemen
Pengertian apartemen dari berbagai sumber yang dapat dijadikan
sebagai acuan adalah sebagai berikut:
a. Apartemen adalah tempat tinggal yang terdiri dari kamar duduk,
kamar tidur, kamar mandi, dapur dan sebagainya yang berada pada
satu lantai bangunan bertingkat. (Sumber: Kamus Bahasa Indonesia
Depdikbud, Balai Pustaka. Jakarta. 1990).
b. Apartemen adalah suatu ruang atau kumpulan ruang yang dapat
digunakan sebagai unit tempat tinggal yang sifatnya dapat digunakan
untuk milik sendiri ataupun disewakan (sumber: New International
dictionary of the English Language).
c. Apartemen adalah suatu bangunan yang terdiri dari satu unit hunian
atau rumah tinggal didalamnya yang merupakan suatu kehidupan
bersama dalam lingkungan terbatas. Masing-masing unit dapat
digunakan secara terpisah. (The American People Encyclopedia. Glolier
Incorporated. NY . 1926).
d. Apartemen adalah gedung yang terbagi dalam kamar-kamar yang
disesuaikan dengan unit tempat tinggal. (Lexicon. W. Dictionary).
e. Apartemen adalah Komplek hunian dan bukan rumah tinggal yang
berdiri sendiri. (Time Server Standard for Building Type. Joseph De
Chiera).
f. Apartemen adalah sekelompok unit hunian/tempat tinggal yang
disusun secara vertikal, sehingga merupakan suatu blok yang utuh
dan berdiri pada bidang tanah. (Direktorat PU dan Cipta Karya).
g. Apartemen adalah sebuah kumpulan dari ruang-ruang yang dirancang
sebagai tempat tinggal bagi satu orang atau satu keluarga di
bangunan yang sama. (Dictionary of Architecture and Construction.
Me. Grew Hill Book Company. Cyril M. Haris).
Berdasarkan pengertian-pengertian apartemen tersebut diatas maka
dapat ditarik kesimpulan tentang pengertian “Apartemen” yaitu : “suatu
wadah atau tempat tinggal berupa bangunan bertingkat dalam satu
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V
8
APARTEMEN (HISTORY, HISTORICISM, AND STUDY OF PRESEDENT)
lingkungan yang terbagi lagi dalam bagian kecil yang diarahkan secara
fungsional, serta merupakan satuan yang terpisahkan ( hunian / tempat
tinggal perorang atau suatu keluarga) yang dilengkapi dengan fasilitas
bersama”.
2.2. Fungsi Apartemen
Hasil Riset Nasional University Of Singapore menunjukan bahwa
peminat apartemen menentukan pilihannya mengacu pada banyaknya
fasilitas yang tersedia di dalam apartemen tersebut. Selain itu bentuk
desain dari bangunan berhubungan dengan kualitas finishing, jumlah atau
kapasitas dalam ruangan seperti jumlah tempat tidur, dan macam-macam
ruang yang tersedia juga menjadi suatu pertimbangan mengapa orang
memilih apartemen.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, ada beberapa tujuan mengapa
orang memilih apartemen sebagai tempat tinggal, diantaranya :
Apartemen identik dengan kemudahan
Salah satu alasan mengapa orang memilih untuk tinggal di
apartemen adalah tersedianya fasilitas dan prasarana yang
memberikan kemudahan-kemudahan bagi penghuni untuk melakukan
aktivitas di dalam apartemen tersebut. Disini pihak pengelola
menyediakan fasilitas-fasilitas seperti : fasilitas olah raga yakni kolam
renang, fitness centre yang digunakan tanpa repot-repot
memeliharanya; apabila terjadi kerusakan akan segera ditangani
misalnya plafon yang rusak, WC/Closet yang tersumbat hingga bola
lampu yang mati: selanjutnya juga tersedia receptionist yang akan
membantu penghuni apartemen untuk menerima tamu yang
diinginkan atau menolak tamu yang tidak dikehendaki; selain itu
keamanan dalam tempat hunian ini terjamin selama 24 jam.
Kemudahan-kemudahan yang diberikan tidak dapat ditemui di rumah
biasa, fasilitas-fasilitas yang disediakan tidak diberikan secara Cuma-
Cuma akan tetapi para penyewa apartemen tersebut harus membayar
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V
9
APARTEMEN (HISTORY, HISTORICISM, AND STUDY OF PRESEDENT)
biaya service dan barang yang digunakan kepada pengelola
apartemen tersebut.
Apartemen Memberikan Keprivacyan dan Kebebasan
Perbedaan apartemen dengan rumah hunian pada umumnya,
salah satunya adalah pada komplek perumahan horizontal (rumah
hunian) terdapat fungsi-fungsi / organisasi masyarakat baik yang
formal maupun non formal seringkali ikut mencampuri kehidupan
pribadi, bahkan ada yang sampai melakukan tindakan “intervensi”.
Akan tetapi di dalam apartemen para penghuninya tidak melakukan
tindakan yang dapat mengganggu lingkungan atau tetangganya. Pihak
pengelola hanya sekedar mengetahui identitas tamu dan siapa yang
akan dikunjunginya, apabila tamu tersebut dirasa mengganggu
ketenangan penghuni yang lain maka para security yang akan
bertindak.
Apartemen adalah Hunian berlokasi strategis.
Pada umumnya lokasi yang dipilih untuk membangun suatu
apartemen adalah dikarenakan pihak pengelola memberikan
kemudahan-kemudahan bagi para penghuninya dalam melakukan
aktivitas sehari-harinya. Kemudahan-kemudahan tersebut didukung
dengan pemilihan lokasi yang dekat dengan pusat kota, pusat
perbelanjaan, pusat hiburan dan rekreasi, pendidikan dan fasilitas
kesehatan lainnya.
Apartemen adalah hunian sementara.
Apartemen dapat dijadikan sebagai tempat hunian sementara
sambil menunggu alternatif lain, misalnya karena masa berlaku untuk
kontrakan habis, tinggal untuk sementara sambil merencanakan
membangun rumah baru yang memiliki halaman luas, atau karena ada
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V
10
APARTEMEN (HISTORY, HISTORICISM, AND STUDY OF PRESEDENT)
suatu pekerjaan dinas dari perusahaan atau di suatu tempat dalam
jangka waktu yang cukup lama dan lain sebagainya.
Apartemen Adalah “Shelter”
Shelter disini maksudnya adalah apartemen dijadikan sebagai
tempat tinggal sementara, dimana para penghuni apartemen
membutuhkan hunian hanya sewaktu-waktu ketika mereka
membutuhkan istirahat atau tidur saja.
Apartemen Adalah Hunian Dengan Fasilitas Lengkap
Sebagaimana telah dinyatakan sebelumnya apartemen memiliki
kelebihan / keuntungan yakni tersedianya fasilitas olah raga seperti
kolam renang atau fitness centre, mini market, bar, restaurant,
fasilitas laundry dan lain sebagainya. Hal tersebut di atas
mempermudah para penghuni apartemen untuk refresing dan
bersantai menggunakan fasilitas-fasilitas yang sudah tersedia.
Apartemen Adalah “Mess” Perusahaan
Apartemen juga dapat dibeli / disewa oleh sebuah perusahaan
guna memberikan fasilitas kepada para karyawannya untuk menetap
selama mereka melakukan tugas dari perusahaannya.
Apartemen adalah Prasarana “Week – End”
Apartemen adalah salah satu sarana yang memungkinkan para
penghuni apartemen untuk melakukan Week End bersama-sama
dengan keluarga yang tinggal di luar apartemen (mengundang sanak
saudaranya) atau sahabat-sahabat dekatnya. Hal tersebut
menguntungkan penghuni dan kerabatnya karena dapat
menggunakan fasilitas-fasilitas secara gratis
Apartemen Adalah Komoditi Properti
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V
11
APARTEMEN (HISTORY, HISTORICISM, AND STUDY OF PRESEDENT)
Banyak “Unit Site” tidak dihuni, hal ini dikarenakan apartemen
yang telah dibeli tidak untuk dipergunakan melainkan dijadikan
komoditas untuk disewakan atau dikontrakan. Bisnis seperti ini belum
tentu menguntungkan, sebab para penyewa lebih selektif dalam
memilih apartemen yang akan dihuninya, selain itu para investor
tersebut harus dapat menyesuaikan selera yang diinginkan oleh
kliennya (penyewa).
2.3. Klasifikasi Apartemen
Apartemen mempunyai beberapa klasifikasi yang menentukan baik
dari beberapa segi, diantaranya :
1. Berdasarkan Ketinggian Bangunan :
a. Apartemen bertingkat rendah (low rise building), dengan
ketinggian maksimum 5 lantai.
b. Apartemen bertingkat sedang (medium Rise Building), memiliki
ketinggian antara 6 – 9 lantai.
c. Apartemen bertingkat tinggi (high rise Building), memiliki
ketinggian lantai diatas 9 lantai ( >9 lantai).
2. Berdasarkan Bentuk
Berdasarkan bentuk, apartemen terdiri dari:
a. Bentuk Slab
b. Bentuk Tower
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V
Gambar 2. Bentuk slab
Gambar 3. Bentuk Tower
12
APARTEMEN (HISTORY, HISTORICISM, AND STUDY OF PRESEDENT)
c. Bentuk Variant
Bentuk Variant terdiri dari 2, yaitu:
Tower + Podium
Slab + Podium
3. Berdasarkan Sistem Penggabungan Lantai (Sistem Unit
Hunian), terdiri dari:
a. Simplex Apartemen
Dalam satu unit hunian
dilayani dalam lantai, dalam satu
lantai terdiri dari beberapa unit
keluarga. Jika disediakan fasilitas
lift, maka bukaan pintu lift
disediakan pada setiap lantai.
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V
Gambar 4. Bentuk Variant, Tower + Podium
Gambar 5. Bentuk Variant, Slab + podium
13
APARTEMEN (HISTORY, HISTORICISM, AND STUDY OF PRESEDENT)
b. Duplex Apartemen
Kebutuhan satu unit
keluarga dilayani dalam dua
lantai. Pencapaian pada setiap
lantai melalui koridor tingkat
yang bawah. Jika disediakan
fasilitas lift maka bukaan pintu
lift terdapat pada koridor lantai
tingkat bawah ini.
c. Triplex Apartemen
Kebutuhan satu unit
keluarga dilayani dalam tiga
lantai. Dapat juga pada setiap
lantai terdapat deret unit
hunian, akan tetapi
pencapaiannya hanya pada
satu tingkat untuk tiap tiga
lantai.
Pada lantai ini terdapat koridor dengan tangga kearah masing-
masing satuan diatas dan dibawahnya. Jika disediakan fasilitas lift
maka pintu lift disediakan pada lantai ini.
4. Berdasarkan Sistem Perencanaan Lantai
a. Skip stop plan
Elevator membuka pada lantai
tertentu sesuai keinginan.
Dapat mengurangi jumlah
koridor, pintu, lift, sehingga
efisien bangunan lebih tinggi.
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V
14
APARTEMEN (HISTORY, HISTORICISM, AND STUDY OF PRESEDENT)
b. Tower Plan
core terpusat di tengah.
jumlah unit perlantai terbatas,
kurang efisien.
panjang koridor terbatas.
tiap unit mempunyai dua arah
pandangan.
umumnya digunakan untuk
apartemen berpenghasilan
menengah keatas.
c. Pengembangan Tower Plan (Expanded Tower Plan)
prinsip sama seperti tower plan.
jumlah unit perlantai lebih banyak, lebih ekonomis.
d. Cross Plan
Mempunyai empat sayap, masing-masing dua
(2) unit menyebar dari core tengah.
Pencapaian langsung ke unit hunian.
e. Pengembangan Cross Plan (Expand Cross Plan).
Prinsip pada dasarnya sama dengan cross
plan.
Jumlah unit untuk tiap lantai lebih banyak.
f. Five Wing Plan
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V
15
APARTEMEN (HISTORY, HISTORICISM, AND STUDY OF PRESEDENT)
prinsipnya sama dengancross plan.
jumlah unit pada setiap lantai dapat mencapai 10 unit.
sudut antar sayap hanya 720.
g. Circular Plan
Prinsip sama dengan tower plan.
Jumlah unit perlantai tergantung dari besar
diameter dalam bangunan.
h. Terrece Plan
orientasi terhadap matahari
atau view terbaik.
umumnya ingle loaded
corridor.
5. Berdasarkan Pencapaian
a. Elevated Apartment
Pencapaian dengan menggunakan sarana elevator (lift), pada
umumnya digunakan bagi bangunan dengan ketinggian diatas 4
lantai.
b. Walk-up Apartment
Pencapaian dengan menggunakan sarana tangga, pada
umumnya untuk bangunan dengan ketinggian dibawah empat (4)
lantai.
6. Berdasarkan Sistem Kepemilikan
a. Sistem Sewa ( Rental-Project)
Sistem sewa disini bertujuan untuk memperoleh hak dalam
penggunaan suatu perumahan/rumah tinggal/bangunan dengan
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V
16
APARTEMEN (HISTORY, HISTORICISM, AND STUDY OF PRESEDENT)
cara membayar harga sewa secara periodik (biasanya dilakukan
setiap bulan). Sistem sewa ini terbagi atas:
Sewa Biasa
Yakni penghuni membayar sewa kepada pemilik
bangunan secara periodik (sesuai perjanjian) tidak terikat
batas waktu.
Sewa Beli
Didalam sistem ini uang sewa berfungsi untuk angsuran
dalam pembelian unit bangunan tersebut, bila jumlahnya
telah memenuhi harga unit hunian yang telah ditetapkan,
maka bangunan tersebut akan menjadi milik penghuni
tersebut.
Sewa Kontrak
Yaitu penghuni membayar uang secara periodik, sesuai
dengan perjanjian. Jika masa kontrak telah berakhir dapat
dilakukan perjanjian baru (diperpanjang)
b. Sistem Kooperatif (Cooperative)
Sistem ini menuntut penghuni untuk menjadi anggota
koperasi dan menempati apartemen tersebut, pada umumnya
pengadaan apartemen ini tidak bertujuan untuk mencari
keuntungan. Kelebihan sistem ini mempunyai fasilitas yang lebih
lengkap dari pada apartemen yang sistem sewa misalnya
terdapat: ruang pertemuan, club room, dan lain sebagainya.
c. Condominium
Sistem ini menunjukan segala fasilitas umum yang tersedia
adalah milik bersama.
2.4. Faktor Yang Mempengaruhi Daya Tarik Apartemen.
1. pemilihan lokasi yang baik, dengan kriteria :
lingkup yang cocok dan memenuhi syarat.
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V
17
APARTEMEN (HISTORY, HISTORICISM, AND STUDY OF PRESEDENT)
Adanya status sosial dari lingkungan yang sama.
Dekat dengan pusat kegiatan bisnis, pendidikan, dan fasilitas
umum yang lainnya efisiensi dalam biaya dan waktu.
2. Tersedianya fasilitas yang memadai elemen-elemen prinsip dasar
apartemen : privacy, kenyamanan, dan keamanan.
3. Bentuk bangunan memperhatikan fungsi untuk mendapatkan
kenyamanan dan privacy yang sebesar-besarnya.
4. Pemanfaatan lahan semaksimal mungkin, dengan memperhatikan
peraturan setempat serta memperhatikan keserasian, keharmonisan
bangunan terhadap lingkungan sekitar.
5. Pemilihan bahan bangunan yang sesuai dengan fungsi.
2.5. Pemilihan Tipe Apartemen
Pemilihan tipe apartemen dipertimbangkan beberapa pada hal berikut
ini :
Tingkat kebutuhan akan apartemen.
Lokasi tempat pembangunan apartemen yang akan didirikan.
Sasaran penghuni yang akan menempatinya.
2.6. Kebutuhan Ruang dan Jumlah Unit Hunian Pada Apartemen
Jumlah hunian yang didesain disesuaikan dengan besarnya kebutuhan
akan tempat huni tersebut, faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya
jumlah hunian di antaranya :
1. Permintaan dan kebutuhan pasar.
2. Lamanya masa pembangunan.
3. Efisiensi dan efektivitas pelayanan.
4. Luasnya dan peruntukan tapak yang tersedia.
Kebutuhan ruang apartemen ditentukan berdasarkan kegiatan-
kegiatan yang dilakukan dalam apartemen tersebut, seperti :
a. Kebutuhan untuk unit hunian
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V
18
APARTEMEN (HISTORY, HISTORICISM, AND STUDY OF PRESEDENT)
Dalam tipe hunian majemuk, ruang unit hunian dapat dibedakan
berdasarkan jumlah penghuni atau komposisi dalam keluarga, yakni
sebagai berikut :
a. Tipe 1 kamar tidur → untuk penghuni tunggal (single) mereka
yang belum berkeluarga.
b. Tipe 2 kamar tidur → untuk 2 penghuni (couple)/bagi keluarga
tanpa anak atau bagi keluarga dengan 3 penghuni dengan 1 anak.
c. Tipe 3 kamar tidur → untuk keluarga dengan 4-6 penghuni atau
bagi pasangan dengan 2 anak.
d. Tipe Penthouse → dengan 3 atau 4 kamar tidur, tipe ini dapat
dikatakan sebagai unit apartemen yang paling mewah (unit
khusus). Di mana terdapat ruang-ruang yang ekstra luas dan juga
terdapat ruang tambahan seperti : Studi room, Laundry, ruang
duduk yang terpisah antara publik dan private, dan lain
sebagainya.
Ruang unit harian merupakan ruang yang digunakan untuk
tempat tinggal penghuni apartemen di mana kebutuhan ruang dalam
tiap hunian ditentukan berdasarkan kegiatan-kegiatan yang dilakukan
dalam apartemen tersebut. Aktivitas yang dilakukan pemakai
apartemen penyewa apartemen : bersantai, istirahat, makan dan lain
sebagainya → ruang yang dibutuhkan :
1. Ruang tidur 5. Balkon
2. Ruang kerja 6. Kamar mandi
3. Ruang santai 7. Balkon
4. Ruang pembantu 8. KM/WC Pembantu
b. Kebutuhan Area Publik
Aktivitas yang dilakukan pada area publik seperti adanya
pertemuan-pertemuan contohnya pertemuan bisnis secara formal dan
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V
19
APARTEMEN (HISTORY, HISTORICISM, AND STUDY OF PRESEDENT)
nonformal, perawatan tubuh dan fasilitas kesehatan dan lain
sebagainya → ruang yang dibutuhkan :
1. Lobby 8. Stationery
2. Lobby Language 9. Salon
3. Bisnis center 10. Klinik
4. Restaurant 11. Karaoke
5. Bar dan Coffe Shop 12. Mini market
6. Meeting room 13. Lapangan Tenis & kolam renang
7. Presentation room
c. Kebutuhan Area Pemeliharaan dan Pelayanan
Kegiatan yang dilakukan barhubungan dengan service terhadap
pemeliharaan dan pelayanan → ruang-ruang yang dibutuhkan.
1. Laudy 8. Ruang ganti dan loker
2. Main entrance 9. Ruang istirahat
3. Ruang genset 10. Toilet
4. Ruang pompa 11. Tangga/lift
5. Ruang mekanikal & elektrikal 12. Parkir
6. Ruang jaga 13. Gudang
7. Musholla dan tempat wudhu
d. Kebutuhan Area Administrasi / Pengelola
Kebutuhan yang dilakukan berhubungan dengan service terhadap
pelayanan administrasi (pengelola) → ruang-ruang yang dibutuhkan :
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V
20
APARTEMEN (HISTORY, HISTORICISM, AND STUDY OF PRESEDENT)
1. Ruang general manajer. 7. Front office.
2. Ruang manager. 8. Meeting room.
3. Ruang wakil manager. 9. Ruang absensi.
4. Rumah sekretaris. 10. Ruang arsip.
5. Ruang accounting. 11. Ruang istirahat.
6. Ruang marketing. 12. Toilet.
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V
21
APARTEMEN (HISTORY, HISTORICISM, AND STUDY OF PRESEDENT)
2.7. Kajian History, Historicism, and The Study Of Presedent Sebagai
Salah Satu Saluran Menuju Pada Kreativitas
History, historycm, and the study of presedent jika di artikan dalam
bahas Indonesia berarti study/pembelajaran preseden berdasarkan sejarah
dan aliran sejarah. Ide awal dalam sebuah proses merancang dipicu dari
beberapa saluran kreatifitas yang nantinya diharapkan menentukan ciri
arsitektur yang dihadirkan. Sebuah saluran menuju kreatifitas biasanya
didasari oleh konsep nyata (real) dan tidak nyata (un real) yang menuntut
kita untuk selalu berimajinasi dan berfantasi. Suatu yang kreatif diartikan
sebagai sesuatu yang memiliki inovasi (tidak ada sebelumnya), value
(beauty, simplicity, dan lainnya), dan kekayaan interpretasi (banyak hal
baru yang harus dikaji).
Terkait dengan saluran kreatifitas, Antoniades dalam bukunya Poetics
of Architecture banyak menjelaskan kemungkinan-kemungkinan saluran
kreatifitas. Poetics diartikan sebagai sebuah proses membuat sebuah seni;
“the making of art through the thoughtful, contemplative path of what
is good”. Antoniades (1990).
Dalam sebuah penghadiran kembali dari sebuah nilai kesejarahan,
diperlukan beberapa tahapan yang perlu dilalui oleh perancang. Menurut
Antoniades (1990), beberapa tahapan analisis tersebut adalah:
1. Melakukan studi terhadap dokumen-dokumen dari sebuah bangunan
bersejarah melalui penelitian arkheologi atau gambar-gambar
arsitektural yang berkaitan
2. Melakukan studi mengenai kondisi regional yang meliputi iklim,
material hal-hal detail lainnya.
3. Melakukan studi mengenai metoda struktur dan konstruksi.
4. Menjalankan kerangka kerja yang mengacu pada sosiokultural yang
meliputi sejarah kultural, gaya hidup dan masyarakat yang mendiami
pada periode bangunan bersejarah tersebut atau membandingkan
dengan artefak yang identik pada area atau periode yang berbeda.
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V
22
APARTEMEN (HISTORY, HISTORICISM, AND STUDY OF PRESEDENT)
5. Mencari mitos dan simbol-simbol dalam memberikan perhatian pada
nilai-nilai yang melatarbelakangi terbentuknya bangunan bersejarah
tersebut.
6. Analisis mengenai konsep dari space, baik interior maupun eksterior.
7. Menginterpretasikan studi mengenai penghadiran kembali (precedent)
dengan memperhatikan kesamaan preseden pada masa lalu dan
kesamaan atau sebuah analogi dengan saat ini.
8. Memberikan hipotesa mengenai kesamaan atau analogi antara periode
studi dengan kondisi saat ini.
9. Memberikan sintesa bahwa penghadiran kembali adalah sebuah
pengembangan sejarah untuk solusi kebutuhan saat ini.
Sehingga sebuah penghadiran kembali dari kesejarahan membutuhkan
proses yang panjang agar rancangan yang dihasilkan memang memiliki
nilai-nilai kesejarahan yang coba untuk dihadirkan. Inilah usaha yang
membutuhkan suatu kreativitas, apalagi bila dihadapkan pada sebuah
modernisasi, dimana menjadi suatu hal yang sulit untuk membentuk
bangunan kontemporer ditengah lingkungan dengan deretan bangunan
klasik tanpa merusak nilai dan keharmoniannya.
A. Sejarah vs Historisme
Tidak bisa di sangkal bahwa pemahaman sejarah dapat
menawarkan pandangan berharga kepada arsitek yang serius.Melalui
framin historis kepada sebuah subjek,arsitek dapat memperoleh
pengetahuan parameter budaya,teknologi,dan filosofis yang diletakkan
semasa pembangunan bangunan penjelasan itu membuat bangunan
itu di kategorikan sebagai petunjuk pada masanya.Perhatian kepada
sejarah yang tidak memperhatikan inter-hubungan reaksi dari
parameter-parameter ini adalah dangkal dan dapat membawa hasil
yanng merugikan untuk segala ciptaan yang di peroleh dari hasil
sejarah.Jika hanya detail formal atau hanya klise historis visual yang
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V
23
APARTEMEN (HISTORY, HISTORICISM, AND STUDY OF PRESEDENT)
mempengaruhi designer,hasilnya mungkiin tidak nyata,keluar
skala ,sebuah latihan di design set.
Historisme di bedakan dari sejarah karena itu memberi perhatian
pada satu sisi sejarah.Sering melihat hanya pada bentuk,dan sering
menjadi ekletik berbahaya.Hal tersebut membentuk anggapan arsitek
kurang komprehensif dan dangkal dari pada investigasi sejarah
sebenarnya. Seorang pengkritik arsitektur bernama Bruno
zevi,berdasarkan pengalaman panjangnya dalam mengajar dan
menulis,ia berpendapat”jenius agung yang kreatif adalah yang anti
klasikal,mencari resolusi problem arsitektural mereka melalui
asimetri,yang berdasarkan argumennya”.....mendorongmu untuk
mebuang kemalasanmu,mendorongmu untuk berpikir dan tidak
mengaplikasikan solusi abstrak dan formal terhadap pernyataan
manusia dan sosial.
B. Preseden inklusif vs parsial
Seperti bangnan baru yang kita buat,beberapa bangunan di masa
lalu adalah berupa bangunan arsitektronik(hanya menekankan pada
gaya atau bentuk semata),sementara yang lain inklusif.Lebih
jauh,beberapa preseden penting telah di pelajarioleh ahli sejarah atau
sarjana lain hanya “secara parsial”(sejarahwan arsitektural terkenal
karena menekankan fasade dengan tidak memasukkan potongan dan
interior bangunan.
Dalam kealfaan dari riset inklusif orisinil,desainer perlu
menjalankannya sendirian atau menghindari presedennya,karena
kalau tidak,maka perhatiannya akan dangkal.Sang designer harus
mencari preseden yang benar dalam referensi arkeologis atau dalam
perjanjian sejarah,pada riset dan proyek panjang ahli sejarah
ternama.Seseorang harus mencoba untuk pergi melebihi kedangkalan
yang di alami selama dekade postmodernisme,preseden dan yang
kuno harus di tangani .
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V
24
APARTEMEN (HISTORY, HISTORICISM, AND STUDY OF PRESEDENT)
C. Penggunaan Sejarah Yang Benar
Interpretasi sejarah arsitektural yang di benarkan,pada waktu
yang sama imajinatif,adalah sama kreatifnya dengan aktifitas
lain,termasukdesign.Waktu adalah jantung sejarah dan fenomena
historis,Penggunaan sejarah yang benar adalah keinginan akan design
arsitektural yang revolusioner secara asli
Penggunaan sejarah yang benar oleh perancang dapat termasuk
referensi pada sejarah sendiri,dan jua referensi sejarah pada basis
silang budaya.Hal ini sangat signifikan pada masa kini karena realitas
plural dan universitalitas masyarakat yang beragam dalam
menghadapi masalah.Bangunan komersial di Tokyo atau Hongkong
merupakan apresiasi silang budaya dari sejarah.sama jika walau
banguna itu di bangun di London.
Penggunaan “inkuisivis “ dan “benar” dari sejarah oleh designer
kreatif masa kiniharus termasuk aspek lias berikut sebagai
pertimbangan;
1. referensi pada prototif historis lokal
2. referensi pada prototif global
3. referensi pada bentuk sejarah baru dan yang terlupakan
4. eksploarsi nmemutar pada preseden historis
5. pertimbangan kritis pada pilihan dan jenis preseden
Jelas bahwa referensi historis yang timpang di satu sisi akan
menjadi pengecualian dan harus di cegah. Dasar dari elemen yang
terlupakan dan dekat dengan referensi pada segi waktu.Preseden dari
masa lalu yang jauh dapat tidak reelvan bagii budaya masa
kini,namun kadang relevan bagi yang lain.Tiap budaya harus
memutuskan tentang bingkai masa lalu yang terlupakan vs yang
baru.Bagaimanapun mencegah preseden dari masa lalu yang baru
dapat mencabut proses design dari kesenpatan untuk evolusi yang
asli.
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V
25
APARTEMEN (HISTORY, HISTORICISM, AND STUDY OF PRESEDENT)
Jadi, Kesimpulan dari studi history, historicism, and the
study of presedent adalah,
Study sejarah atau presedent yang khusus akan memungkinkan
seseorang untuk membuat pertimbangan mengenai kebaikan relatif
dari pekerjaan di bawah penelitian.Untuk mempelajari pelajaran yang
mungkin berguna di kreatifitas seseorangini secara tiba-tiba akan
menjadi moralitas individual seseorang yang akan mendikte keputusan
akhir dan memungkinkan dia untuk menciptakan dengan tujuan
dari”originilitas di antara bingkai kultural seseorang” atau untuk
meminjam.Secara jelas,periode awal tahun 198 0 adalah tentang satu
pertimbangna moral personal yaitu tentang apa yang harus menjadi
puncak ekspresi pada masa itu.Arsitek seperti Phillip Jhonson
mengakui bahwa mengcopy;krit kus seperti Helen Scaring dan
kemudian Charles Jencks menginstutisionalissasi pengalaman mereka
tentang bagaimana seharusnya klasisisD.Di liar usaha para penulos itu
untuk menjelaskan usaha mereka tentang klasisime,yang di pahami
pada abad ke 19 pada ketidak-adaan nya debat keaslian dari klasisime
sebagai perilaku yang pantas untuk di terima,kita tampaknya telah
merumitkan sebuah argumen yang secara murni berdasarkan kondisi
negatif dari “pseudo”,kebohongan.
Penekanan sejarah saat ini dapat mempunyai efek
positif.Permasalahannya bukan pada salah satu sejarah atau
tidak,namun pandangan yang dangkal,tidak jujur,dan formal.Walaupun
ada beberapa tulisan yang mengenai apa yang seseorang dapat di
sarankan sebagai apresiasi sejarah yang di yakini baik.Banyka dari
mereka yang menilai sejarah sebagai basis dari aktifitas kreatif,baik
instruktur maupun arsitek.Melalui studi sejarah,seseorang dapat
mengembangkan sense historis yang berdasarkan eliot,”seseorang
yang akan menjadi penyair yang usianya melewati 25 sangat
mmbutuhkannya;dan suatu sense historis tidak hanya pada “ke masa-
laluan”masa lalu,namun pada keberadaannya.
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V
26
APARTEMEN (HISTORY, HISTORICISM, AND STUDY OF PRESEDENT)
Inti dari kajian history,historycm ,and the study of presedent
adalah;Hasil rancangan sang arsitek bukan sebagai pembentuk citra
baru, akan tetapi bagaimana rancangan bangunannya mampu
mengangkat nilai sejarah dari tempat / daerah tersebut.
D. Study of Presedent vs Post Modern Architecture
Berbicara mengenai proses kreatifitas history,historycm ,and the
study of presedent yang secara umum bermaksud untuk mengangkat
kembali nilai-nilai sejarah dan budaya dan di intepretasikan ke dalam
sebuah fasade ataupun secara struktural dari sebuah
bangunan,mungkin akan mengingatkan kita akan arsitektur post
modern.
Arsitektur postmodern memiliki pengertian;
1. Suatu aliran arsitektur yang lebih kontekstual dimana unsur-unsur
bentuk serta ornamen tradisional dan klasik digali kembali untuk
diejawantahkan dalam citra dan makna baru.
2. Suatu tata ruang yang harmonis hasil perpaduan antara bentuk
lengkung dan lurus, bulat, kotak, piramid dan pengembangannya
serta bersatunya eksterior dan interior dengan menggunakan
bahan bangunan yang beragam, masih juga dilengkapi dengan
tata warna yang kompleks/dinamis namun serasi, tentu
spektakuler juga.
10 ciri-ciri arsitektur postMo Budi Sukada (1988)
1. Mengandung unsur-unsur komunikatif yang bersifat lokal atau
populer
2. Membangkitkan kembali kenangan historik
3. Berkonteks urban
4. Menerapkan kembali tehnik ornamentasi
5. Bersifat representasional
6. Berwujud metaforik ( dapat berarti bentuk lain )
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V
27
APARTEMEN (HISTORY, HISTORICISM, AND STUDY OF PRESEDENT)
7. Dihasilkan dari partisipasi
8. Mencerminkan aspirasi umum
9. Bersifat plural
10. Bersifat eklektik
Arsitektur post Mo memiliki ideologi,anatara lain;
Gaya dengan dua makna
Bentuk semiotic
Tradisi dan pilihan
Arsitek sebagai wakil dan aktifis
Elitis dan partisipatif
Ornamen, klien
Sifat berbeda-beda
Arsitektur PostMo juga memiliki stylistic berupa;
Ekspresi campuran
Kerumitan
Ruang yang berubah-ubah dan dengan kejutan
Konvensional dan bentuk abstrak
Artikulasi semiotic
Bermacam-macam estetika yang berubah berdasarkan keadaan,
pengungkapan isi Pro organik, pemakaian ornamen
Pro metaphor
Pro simbol
Pro referensi historis
Dapat dilihat bahwa dalam tata cara berpikir postmodern secara
umum juga memiliki tahapan-tahapan study history yang secara tidak
langsung memberikan kesan bahwa berfikir preseden secara tidak
langsung akan membawa perancang memasuki zona postmoden.
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V
28
APARTEMEN (HISTORY, HISTORICISM, AND STUDY OF PRESEDENT)
BAB III STUDI KASUS
3.1. PUBLIC SERVICES BUILDING, PORTLAND
Public serviice building merupakan salah satu pusat transaksi
perdagangan di daerah Portland,Oregon City yang memiliki genre
postmodern namun juga mengejawantahkan unsur-unsur
arsitektural
kuno dalam bangunan.
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V
29
APARTEMEN (HISTORY, HISTORICISM, AND STUDY OF PRESEDENT)
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V
30
APARTEMEN (HISTORY, HISTORICISM, AND STUDY OF PRESEDENT)
Dari uraian analisa di atas ,dapat di simpulkan bahwa proses
kreatifitas yang di gunakan dalam perancangan bangunan Public Service
Building adalah berupa proses presedent parsial karena ia menggunakan
unsur –unsur kuno dan memiliki nilai historis yang memiliki filosofi
tersendiri dan di aplikasikan ke dalam bangunan,namun hanya sebagian
atau hanya sebatas menyentuh lingkup fasade ,tampak,dan bentuk,tanpa
ada korelasi ke dalam interior maupun arsitektur secara srtuktural.
3.2. Masjid Kauman, Demak
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V
31
APARTEMEN (HISTORY, HISTORICISM, AND STUDY OF PRESEDENT)
Masjid Agung Demak adalah sebuah mesjid yang tertua di Indonesia.
Masjid ini terletak di desa Kauman, Demak, Jawa Tengah. Masjid ini
dipercayai pernah merupakan tempat berkumpulnya para ulama (wali)
penyebar agama Islam, disebut juga Walisongo, untuk membahas
penyebaran agama Islam di Tanah Jawa khususnya dan Indonesia pada
umumnya. Pendiri masjid ini diperkirakan adalah Raden Patah, yaitu raja
pertama dari Kesultanan Demak
Masjid ini mempunyai bangunan-bangunan induk dan serambi.
Bangunan induk memiliki empat tiang utama yang disebut saka guru.
Bangunan serambi merupakan bangunan terbuka. Atapnya berbentuk limas
yang ditopang delapan tiang yang disebut Saka Majapahit.Di dalam lokasi
kompleks Masjid Agung
Demak, terdapat beberapa
makam raja-raja Kesultanan
Demak dan para abdinya. Di
sana juga terdapat sebuah
museum, yang berisi berbagai
hal mengenai riwayat
berdirinya Masjid Agung
Demak.
Bangunan Masjid Demak pada
dasarnya berdiri pada empat tiang pokok atau disebut Soko Guru. Fungsi
tiang-tiang ini adalah sebagai penyangga bangunan dari tanah sampai
puncak masjid. Di antara empat tiang itu ada satu tiang yang sangat unik,
dikenal sebagai “tiang tatal” yang letaknya di sebelah timur-laut. Tiang
unik ini disebut tatal (serutan-serutan kayu), karena dibuat dari serpihan
kayu yang ditata dan dipadatkan, kemudian diikat sehingga membentuk
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V
TIANG TERLUAR ADALAH SOKO MAJAPAHIT.4 KOLOM TERLUAR ADALAH SOKO GURU
32
APARTEMEN (HISTORY, HISTORICISM, AND STUDY OF PRESEDENT)
tiang yang rapi. Konon, keempat soko guru ini adalah buatan para Wali.
Soko guru sebelah tenggara adalah buatan Sunan Ampel, sebelah
baratdaya buatan Sunan Gunung Jati, sebelah baratlaut buatan Sunan
Bonang, dan soko tatal adalah buatan Sunan Kalijaga.
Pada tiang-tiang penyangga masjid, termasuk soko guru, terdapat ukiran
yang masih menampakkan corak ukiran gaya Hindu yang indah bentuknya.
Selain ukiran pada tiang, terdapat pula ukiran-ukiran kayu yang ditempel
pada dinding masjid yang berfungsi sebagai hiasan.
Di dalam bangunan utama terdapat ruang utama, mihrab dan
serambi. Ruang utama yang berfungsi sebagai tempat sholat jamaah,
letaknya di bagian tengah bangunan. Sedangkan, mihrab atau bangunan
pengimaman berada di depan ruang utama, berbentuk sebuah ruang kecil
dan mengarah ke arah kiblat (Mekkah). Di bagian belakang ruang utama
terdapat serambi berukuran 31x15 meter yang tiang-tiang penyangganya
disebut “tiang Majapahit”. Tiang Majapahit yang berjumlah delapan buah
itu diperkirakan berasal dari kerajaan Majapahit yang ada di Jawa Timur.
Bangunan serambi ini adalah merupakan bangunan tambahan yang
dibangun pada masa Adipati Unus (Pati Unus atau Pangeran Sabrang Lor),
menjadi Sultan demak II pada tahun 1520.Atap Masjid Demak tertingkat
tiga (atap tumpang tiga), menggunakan sirap (atap yang terbuat dari kayu)
dan berpuncak mustaka. Dinding masjid terbuat dari batu dan kapur. Pintu
masuk masjid diberi lukisan bercorak klasik. Dan, seperti masjid-masjid
yang lain, Masjid Demak pun dilengkapi dengan sebuah bedug, gentong
tempat berwudlu, kolam air, mimbar, dan keramik buatan cina.
Yang menarik di sini adalah,setiap item dan ide ysng terpampang
dalalm konsep pembangunan masji di buat berdasarkan study yang
mendalam tentang pola-pola pengajaran islam serta struktur sejarah koat
besar islam di dunia. Diantaranya;
Orientasi utama masjid yang langsung menghadap MA\asjidil haram di
Mekkah
Tiang “soko guru” yang melambangkan 4 sahabat Rasulullah,Abu
Bakar Asiddiq,Umar Bin Khatab,Ustman Bin Affan,Ali Bin Abi Thalib
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V
33
APARTEMEN (HISTORY, HISTORICISM, AND STUDY OF PRESEDENT)
Atap mesjid yang di buat bertumpang 3 dan semakin meruncing
memiliki makna 3 unsur dalam agam islam yang
terpenting,Islam,Iman,dan Ikhsan.Bisa juga merupakan sudut pandang
antara tujuan hidup manusia adalah nantinya adalah Ke Atas(ke
YME).Bisa juga berbicara tentang kesempurnaan,hingga puncaknya
yang tertinggi adalah Tuhan Yang Maha Esa
Adanya sistem keakraban serta keintiman bagi ummat.Yaitu bahwa di
dalam melakukan shalat,umat wajib merapatkan barisan dengan
meratakan sab dalam shalat,memilikimakna persatuan dan makna
keeratan hubungan antar umat.
Mihrab (tempat Imam)di letakkan paling depan menghadap kiblat.
Jadi,melihat dari tinjauan di atas,dapat di katakan Masjid Kauman ,Demak
di kategorikan perancangan melalui
proses berpikir preseden inklusiv
, yang mana dalam perancangannya
melalui study terhadap sejarah dan
budaya masa lalu dan berkembang
hingga saat ini yang meliputi hampir
seluruh aspek dari bangunan,mulai
eksterior hingga interior.
BAB IV ANALISA PEMILIHAN SITE
4. ANALISA PEMILIHAN SITE
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V
34
APARTEMEN (HISTORY, HISTORICISM, AND STUDY OF PRESEDENT)
4.1. Rencana Pengembangan Kota Palangka Raya
Kawasan rencana bangunan Apartemen ini merupakan kawasan pusat
ibukota Provinsi Kalimantan Tengah diarahkan sesuai dengan rencana Tata
Ruang Wilayah (RTRW) kota Palangka Raya yang mempunyai fungsi kota
sebagai berikut :
1. Pusat Pemerintahan Kota
2. Pusat Aktivitas dan administrasi Provinsi Kalimantan Tengah
3. Pusat Perdagangan dan Jasa
4. Kota Pendidikan
5. Pusat Sosial dan Budaya
6. Pusat Pelayanan Transportasi dan Komunikasi
7. Kota Industri pengolahan hasil-hasil industri kecil dan pertanian
Secara garis besar berdasarkan penyesuaian RDTR Kawasan kota
Palangka Raya tahun 1999 – 2009 yang dikeluarkan Pemkot/Bapeda tahun
2000, untuk penentuan Fungsi rencana sebagai antisipasi dan fungsi
utama kota Palangka Raya saat ini diarahkan menjadi dua fungsi utama,
yaitu :
Fungsi Primer
Fungsi Sekunder
Fungsi Primer meliputi kegiatan yaitu : perdagangan, Pemerintahan,
pendidikan, pelayanan kesehatan dan jasa dengan lingkup pelayanan
mencakup seluruh wilayah administratif kota Palangka Raya.
Fungsi Sekunder meliputi kegiatan yaitu : Permukiman, perdagangan
lokal, pelayanan kesehatan lokal, pelayanan jasa lokal meliputi kawasan
pusat kota Palangka Raya seperti Kelurahan Pahandut, Panarung, Palangka,
Bukit tunggal dan menteng.
Sedangkan kriteria lokasi dan persyaratan teknis dalam
pengembangan kawasan perumahan dalam RDTRK Palangkaraya adalah
sebagai berikut:
Sebaiknya pada daerah yang relatif datar (kemiringan minimal 0,5 %)
dengan kondisi drainase lahan yang baik, tidak tergenang atau rawan
banjir.
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V
35
APARTEMEN (HISTORY, HISTORICISM, AND STUDY OF PRESEDENT)
Dekat dengan jaringan jalan dan sistem transit yang memiliki
hubungan langsung dengan tempat bekerja dan fasilitas umum.
Dekat dan dilayani oleh fasilitas pertokoan untuk kebutuhan lokal,
sekolah, fasilitas peribadatan, taman dan lapangan olah raga.
Terkelompok dengan berbagai variasi tingkat kepadatan yang masih
dalam syarat-syarat untuk mencapai lingkungan yang aman dan sehat.
Cukup terlindungi dari berbagai kegiatan lain yang memiliki intensitas
tinggi, seperti: industri-industri processing dan manufacturing, pusat
perdagangan dan lain-lain.
Tidak terletak di kawasan konservasi atau jalur hijau, kecuali untuk
kawasan permukiman terbatas.
(Sumber: LTP Mardiah “ Flat sebagai Alternatif Hunian di Palangkaraya
dengan pendekatan Arsitektur Tropis, Universitas Palangkaraya)
Pada Bab I di atas telah di jelaskan bahwa salah satu alasan mengapa
apartemen lebih dipilih untuk dijadikan sebagai tempat tinggal
dibandingkan jenis hunian yang lainnya yaitu karena faktor lokasi. Pada
umumnya apartemen yang dibangun letaknya dekat dengan pusat kota
yang merupakan jantung pertumbuhan bisnis sehingga dekat dengan
perkantoran, pusat perbelanjaan, pendidikan, dan hiburan. ( Bab 1
Pendahuluan, Sub Bab 1.2 Latar Belakang Desain hal 2).
4.2. Kriteria Lokasi Apartemen
Untuk menentukan lokasi Apartemen diperlukan suatu kriteria yang
dapat mendukung aktifitas dan kegiatan yang ada dilokasi tersebut. Oleh
karena itu kriteria-kriteria yang digunakan harus berhubungan dengan
fungsi Apartemen :
1. Lokasi HARUS DI JALAN KELAS 1
Seperti hukum properti umumnya, nomor 1 adalah lokasi, no 2 adalah
lokasi, no 3 adalah lokasi. Pilihan apartemen di Jalan kelas 1 lebih
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V
36
APARTEMEN (HISTORY, HISTORICISM, AND STUDY OF PRESEDENT)
tepat karena tingkat kenaikan harga properti yang lebih tinggi
dibanding lokasi di jalan kelas 2 atau kelas 3.
2. Pilihlah lokasi di kawasan pusat bisnis
Kebanyakan pemilik dan penghuni apartemen mengutamakan
kedekatan akses dengan pusat-pusat bisnis seperti perbankan, pusat
perdagangan, hotel dan sarana hiburan. Semakin dekat akses ke pusat
bisnis maka potensi kenaikan harganya semakin tinggi. Ini akan
mempertinggi harga apartemen (sewa apartemen/rent
apartment/harga jual), seperti Kemang Village.
3. Apartemen dikelola oleh manajemen berpengalaman
Pengelola apartemen/apartment harus memiliki reputasi terbaik.
Beberapa pengelola kaliber Internasional menjadi jaminan kesuksesan
pemasaran apartemen dan kenaikan nilai investasinya. Pilihlah
pengelola yang mempunyai jaringan internasional sehingga bisa
mendatangkan ekspatriat ke apartemen kita sehingga nilai sewa
apartemen/rent apartment lebih cepat meningkat.
4. Perhatikan STATUS TANAH
SEBISA MUNGKIN PILIHLAH apartemen dengan status tanah HAK MILIK,
seperti halnya Kemang Village. Investasi anda akan sangat-sangat
aman bila berada di tanah berstatus hak milik. Beberapa proyek
apartemen yang berada di tanah dengan status sewa lahan atau
malah lahan sengketa membuat pembangunan apartemen terhambat
bahkan batal dibangun gara-gara konflik lahan.
5. Perhatikan fasilitas
Keberadaan mall untuk menjamin tersedianya semua kebutuhan kita
sangatlah penting. karena sudah hidup di apartemen (misalnya
apartemen Jakarta), pemilik atau penghuni apartment Jakarta selalu
menginginkan semua kebutuhannya mulai dari shopping, food center
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V
37
APARTEMEN (HISTORY, HISTORICISM, AND STUDY OF PRESEDENT)
hingga tempat bermain tersedia secara mencukupi. Semakin mudah
aksesnya, semakin tinggi nilai investasi apartemen.
6. Pilihlah apartemen minim 2 bedroom
Rata-rata ekspatriat membawa keluarga atau relasi, sehingga mereka
membutuhkan minim 2 bedroom untuk tinggal di sebuah apartemen.
Kenaikan nilai 2 bedroom ke atas akan lebih tinggi dibanding
persentase kenaikan 1 bedroom. http://limakaki.wordpress.com
KRITERIA
1. Terletak di pusat kota, sub urban dan pusat wilayah
2. Terletak dekat jalur jalan arteri utama kota, dan mempunyai akses yang
baik dengan pusat kota.
3. Potensi tapak yang mendukung sebagai tempat fasilitas komersial.
4. Berdekatan dengan kegiatan perekonomian wilayah setempat seperti: jasa
perbankan, trevel biro, hotel, restoran, dan sebagainya.
5. Memberikan kemudahan untuk mendapatkan fasilitas kota, misalnya air
bersih, listrik, telepon, dan jaringan utilitas lainya.
6. Tersedia dalam luasan yang cukup dan juga tersedia ruang parkir dan
pertamanan (vegetasi).
7. Peruntukkan lahan yang sesuai dengan RDTRK Kota Palangka Raya. Hal ini
dapat diartikan bahwa lokasi tersebut sesuai dengan ketentuan pemerintah
dalam penataan kota dimasa sekarang dan masa akan datang.
8. Kriteria tambahan didasarkan pada rencana fasilitas perdagangan
dan rencana pengembangan kawasan kota Palangka Raya, dimana
arahan yaitu di Fungsi Sekunder yang meliputi kegiatan-kegiatan
lokal, yaitu kegiatan permukiman, perdagangan lokal, pelayanan
kesehatan lokal, pelayanan jasa lokal, dengan lingkup pelayanan
hanya meliputi seluruh pusat kota Palangka Raya (5 kecamatan) serta
fasilitas. (Sumber ; RDTRK 1999-2009)
(Sumber: LTP Ivan “Mixed Use Building di Palangkaraya dengan pendekatan
Arsitektur HI-Tech”, Universitas Palangkaraya)
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V
38
Alternatif 2(Jl RTA Milono)
Alternatif 1(Jl. Yos Sudarso)
Alternatif 3(Jl G. Obos)
APARTEMEN (HISTORY, HISTORICISM, AND STUDY OF PRESEDENT)
4.3. Analisa Pemilihan Site
Berdasarkan sifat kegiatan yang diwadahinya, bangunan Apartement
yang direncanakan termasuk bangunan komersil, sehingga pertimbangan
utama pemilihan lokasi adalah kemudahan aksebilitas dan seluruh bagian
kota dan merupakan sentral Unit hunian. Berdasarkan kriteria tersebut
diatas lokasi / kawasan kota yang paling tepat adalah kawasan pusat kota
dengan fasilitas umum (cental business distric) dipusat kota atau daerah
pengembangan sekitarnya.
Analisa pendekatan pemilihan site dilakukan Berdasarkan :
Tata ruang yang telah diatur menurut Rencana Tata Ruang Kota
Palangka Raya
Kriteria Lokasi dan tapak Apartemen
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V
39
APARTEMEN (HISTORY, HISTORICISM, AND STUDY OF PRESEDENT)
Alternatif 1 (Jalan Yos. Sudarso)
KRITERIA KEADAAN SITE KETERANGAN
Aksesbilitas Site - Jalan Lebar 2 Jalur, Jalan Kelas 1 Sangat Mudah & Strategis
Fasilitas Primer - Tersedianya fasilitas utilitas berupa jaringan listrik, telepon dan air
Sudah Ada
Fasilitas Penujang - Lokasi berada di area perkantoran, sarana audio, permukiman penduduk dan pusat hiburan pada malam hari
Sudah Ada
Keadaan Tofograpi site - Tanah cenderung tinggi, dan luas. Bagus
Kesesuaian dengan
objek
- sangat sesuai. Sangat Bagus
Potensi yang dimiliki Site
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V
FOTO LOKASI
FOTO SITUASI
SITE
40
APARTEMEN (HISTORY, HISTORICISM, AND STUDY OF PRESEDENT)
1. Luas tapak cukup ideal untuk lokasi Apartemen
2. lokasi memenuhi persyaratan teknis berupa air bersih, telepon, dan
jaringan utilitas lainnya, serta daya dukung tanah bagus
3. Lokasi tapak sesuai RDTR kota
4. Resperentatif
5. Aksesilibilitas dan pencapaian yang mudah
6. Komersial, hal ini dapat diartikan bahwa tapak untuk lokasi nanti tidak
jauh dari pusat kota dan perumahan penduduk sebagai pengguna
fasilitas nantinya
Alternatif 2 (Jalan RTA. Milono)
KRITERIA KEADAAN SITE KETERANGAN
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V
41
APARTEMEN (HISTORY, HISTORICISM, AND STUDY OF PRESEDENT)
Aksesbilitas Site - Jalan Lebar, jalur keluar kota Sangat Mudah & Strategis
Fasilitas Primer - Tersedianya fasilitas utilitas berupa jaringan listrik, telepon dan air
Sudah Ada
Fasilitas Penujang - Lokasi berada di area perkantoran dan permukiman penduduk.
Sangat Memadai
Keadaan Tofograpi
site
- Tanah cenderung merendah, dan
Kurang luas
Sedang
Kesesuaian dengan
objek
- Cukup Sesuai Sedang
Potensi yang dimiliki
1. Luas tapak cukup ideal untuk lokasi Apartemen
2. lokasi memenuhi persyaratan teknis berupa air bersih dan daya
dukung tanah yang bagus
3. Lokasi tapak sesuai RDTR kota
4. Aksesilibilitas dan pencapaian yang mudah
5. Komersial, hal ini dapat diartikan bahwa tapak untuk lokasi nanti tidak
jauh dari perumahan penduduk sebagai pengguna fasilitas nantinya.
Alternatif 3 (Jalan G. Obos)
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V
42
APARTEMEN (HISTORY, HISTORICISM, AND STUDY OF PRESEDENT)
KRITERIA KEADAAN SITE KETERANGAN
Aksesbilitas Site - Jalur 2 Arah Mudah
Fasilitas Primer - Tersedianya fasilitas utilitas berupa jaringan listrik, telepon dan air
Sudah Ada
Fasilitas Penujang - Lokasi berada di area perkantoran dan permukiman penduduk.
Sangat Jauh
Keadaan
Tofograpi site
- Tanah cenderung rendah, dan luas Kurang Bagus
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V
43
APARTEMEN (HISTORY, HISTORICISM, AND STUDY OF PRESEDENT)
Kesesuaian
dengan objek
- Cukup sesuai Sedang
Potensi yang dimiliki
1. Luas tapak cukup ideal untuk lokasi Apartemen
2. Lokasi tapak sesuai RDTR kota
3. Potensi alam dan Vegetasi Alam yang menarik
4. Aksesilibilitas dan pencapaian yang mudah
5. Berada pada perumahan penduduk sebagai pengguna fasilitas
nantinya
Kesimpulan Alternatif Site :
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V
44
APARTEMEN (HISTORY, HISTORICISM, AND STUDY OF PRESEDENT)
Analisa pertama alternatif site 1(satu) adalah dari jarak tempuh dekat
dari pencapaian lokasi-lokasi seperti :
Site dekat komplek perumahan dengan jalan kaki untuk pemenuhan
kebutuhan sehari-hari
Lokasi berada di area perkantoran, sarana audio, permukiman
penduduk dan pusat hiburan pada malam hari
Pusat Pendidikan (Sekolah dan Universitas) dapat di tempuh dengan
cepat
Analisa kedua alternatif site 2(dua) adalah dari jarak tempuh dekat dari
pencapaian lokasi-lokasi seperti :
Jauh dari mall yang memiliki fasilitas lengkap untuk pemenuhan
kebutuhan sehari-hari
Kantor berada sekitar 500 meter dari site apartemen menuju jalan
RTA. Milono
Sekolah jarak tempuh sekitar 5 kilo meter menuju jalan RTA. Milono
Analisa kedua alternatif site 3(tiga) adalah dari jarak tempuh dekat dari
pencapaian lokasi-lokasi seperti :
Kantor berada sekitar 50 meter dari site apartemen menuju jalan G.
obos
Sekolah/Universitas jarak tempuh sekitar 10 kilo menuju jalan G. Obos
Masalah
Hal-hal apa saja yang harus dipertimbangkan dalam perancangan
tapak guna membangun sebuah Apartement (unit hunian) yang
ditujukan bagi para pendatang dari luar kota Palangka Raya, baik
itu kaum pekerja asing, dengan tidak mengindahkan peraturan
perancangan setempat, dalam hal ini Dinas Tata Kota Palangka
Raya.
Bagaimana mendapatkan Site dengan aksesbilitas sirkulasi yang
paling mendukung dari keberadaan apartement sehubungan
pemenuhan kebutuhan penghuni yang memiliki mobilitas tinggi.
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V
45
APARTEMEN (HISTORY, HISTORICISM, AND STUDY OF PRESEDENT)
Tujuan
Menghasilkan suatu Site yang mendukung untuk dibangun sebuah
Apartement (unit hunian).
Memberikan sirkulasi yang mudah ditempuh oleh penghuni dalam
hal ini para pendatang dari luar kota Palangka Raya, baik itu kaum
pekerja asing.
Landasan Teori
Menurut ; Edward T. White (Site Planning and Design)
Secara terperinci, peran arsitek mungkin termasuk pemilihan tapak
(menemukan tapak yang paling baik bagi suatu aktivitas tertentu),
Evaluasi tapak adalah menilai kecocokkan sebuah tapak tertentu bagi
aktivitas, dan desain tapak harus menyocokkan bangunan dengan
tapaknya.
Analisa
Dari analisa data masalah dan tujuan diatas bahwa membangun
sebuah Unit Hunian (Apartement), tidak mesti dibangun ditengah
kota. Yang terpenting adalah aksesibilitas jalur-jalur strategis baik itu
dari luar kabupaten antar propinsi dan pencapaian kepusat kota.
4.4. Rekapilitasi Kemudahan Alternatif Site
KRITERIA Alt. 1 Alt. 2 Alt. 3
Akses siteMudah Mudah Mudah
Fasilitas primer Sudah Ada Sudah AdaSudah Ada
Fasilitas penujang Dekat Jauh Dekat
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V
46
APARTEMEN (HISTORY, HISTORICISM, AND STUDY OF PRESEDENT)
Keadaan tofograpi site Tinggi Sedang Tinggi
Kesesuaian dengan objekSangat Sesuai
Cukup Sesuai
Cukup Sesuai
Alternatif SiteTerpilih √ x x
Sintesa
Berdasarkan hasil Analisa tersebut diatas dapat diketahui site
yang akan dipilih yaitu site Alternative 1, berada pada JL. Yos Sudarso.
4.5. Analisa Site Terpilih
Analisa tapak merupakan studi penganalisaan terhadap lahan
perencanaan dimana didalamnya memuat informasi – informasi mengenai
kondisi tapak. Informasi tersebut dapat berupa data-data misalnya lokasi
tapak, dimensi, kontur atau keadaan tanah, iklim, sirkulasi dan lain-lain.
a. Analisa Lokasi
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V
47
APARTEMEN (HISTORY, HISTORICISM, AND STUDY OF PRESEDENT)
Potensi yang dimiliki Site
1. Luas tapak cukup ideal untuk lokasi Apartemen
2. lokasi memenuhi persyaratan teknis berupa air bersih, telepon,
dan jaringan utilitas lainnya, serta daya dukung tanah bagus
3. Lokasi tapak sesuai RDTR kota
4. Resperentatif
5. Aksesilibilitas dan pencapaian yang mudah
6. Komersial, hal ini dapat diartikan bahwa tapak untuk lokasi nanti
tidak jauh dari pusat kota dan perumahan penduduk sebagai
pengguna fasilitas nantinya
b. Analisa Tautan Lingkungan
Pada kawasan ini terdapat beberapa perkantoran dan
permukiman penduduk.
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V
48
APARTEMEN (HISTORY, HISTORICISM, AND STUDY OF PRESEDENT)
Analisa
1. Karena lokasi berada di dekat perkantoran dan permukiman
maka, dalam merencanakan bangunan akan
mempertimbangakn keberadaan bangunan yang ada
disekitarnya.
2. Merencanakan bangunan yang tidak menimbulkan masalah
pada kawasan tersebut, seperti penggunaan material kaca
yang berlebihan, yang dapat menimbulkan panas disekitar
kawasan.
3. Membuka view kearah bidang tangkapan sebagai point bagi
site.
Ukuran dan Tata Wlayah
Perencanaan yang baik harus selalu memperhatikan aspek-
aspek dimensional agar dalam melakukan penzoningan tidak
mengalami masalah.
Oleh karena itu berikut ini beberapa aspek dimensional yang
perlu diperhatikan antara lain:Batas tapak, Tata wilayah seperti,
GSB, KDB, KLB, Jalur transportasi dan utilitas umum.
Sintesa
1.Dengan arah ekonomi pada data siatas maka jalur transportasi
dari 4 arah ini tidak mengalami kendala oleh karena itu posisi
parkir dan arah hadap bangunan jelas pada akses utama
yaitu Jl. Cjilik Riwut.
2.Wilayah yang juga dominan dan permukimn serta ekonomi
dengan perkantoran akan menjadi magnet utama untuk
mejadikan lokasi ini tujuan yang tepat.
3.Luas bangunan dan parkir disesuaikan dengan ketentuan pada
data dan analisa Luasan Ruang.
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V
49
APARTEMEN (HISTORY, HISTORICISM, AND STUDY OF PRESEDENT)
c. Analisa Keistimewaan Fisik Site Buatan
Tinjauan terhadap kondisi alami sebuah site merupakan hal yang
sangat penting, untuk menentukan penempatan atau penzoningan
pada site, serta menambah fungsi bagi site.
Analisa
1. Pepohonan yang berada pada tepi site sebagian
dipertahankan dan digunakan sebagai penanda jalan.
2. Vegetasi alami dipergunakan untuk peneduh bagi pejalan
kaki dan juga akan mendukung pedestrian agar kawasan ini
menjadi kawasan publik.
3. Vegetasi dimanfaatkan sebagai pengatur kebisingan,
sehingga penzoningan untuk private tidak mengalami
masalah.
Keistimewaan Buatan
Karakteristik buatan yang terdapat sebuah site perlu
diketahui sebagai suatu pertimbangan dalam menentukan
penataan suatu zoning agar keistimewaan buatan ini tidak
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V
50
APARTEMEN (HISTORY, HISTORICISM, AND STUDY OF PRESEDENT)
mengalami perubahan yang siknifikan, tetapi mungkin
dipertahankan untuk alasan tertentu.
Sintesa
1. Dengan tersediannya tiang-tiang listrik dan telpon serta pipa
air bersih, maka penzoningan untuk bagian servis akan lebih
mudah dan penyalurannya.
2. Semua distribusi melalui tiang maupun pipa dapat langsung
menuju site.
3. Saluran drainase akan menjadi saluran utama dari site, yang
langsung disalurkan menuju drainase pada Jl. Garuda dan Jl.
Cjilik Riwut.
4. Akan terjadi sedikit peninggian lantai site, agar lebih tinggi
dari Jalan dan menghindari terjadinya genangan air
d. Analisa Sirkulasi Site
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V
51
APARTEMEN (HISTORY, HISTORICISM, AND STUDY OF PRESEDENT)
Masalah ; Pola Sirkulasi apa yang cocok untuk site yang bagaiman agar
memudahkan kendaraan dan pejalan kaki?...
Bagaimana memisahkan sirkulasi pejalan kaki dan kendaraan bermotor?...
Tujuan
Mengolah/menciptakan Sirkulasi yang dapat mengarahkan
pergerakkan kendaraan bermotor maupun orang baik di luar
tapak bangunan apartemen?
Landasan Teori ;
Menurut ( Ernst Neufert, Buku Data Arsitektur ).
Untuk merencanakan sirkulasi harus memperhatikan segala
sesuatu dari segi keamanan dan kenyamanan bagi
penghunipengunjung. Syarat sirkulasi yang baik :
Jalur pejalan kaki terpisah dengan kendaraan.
Tanjakan atau undakan tidak terlalu menyulitkan.
Cukup lebar untuk di lewati.
Analisa ; Site berada di Jl. Cilik Riwut.
Sirkulasi kendaraan yang berat terjadi di Cilik Riwut karena
jalan tersebut merupakan salah satu jalan utama untuk
menuju pusat kota. Sedangkan sirkulasi kendaraan yang
rendah terjadi pada Jl. Garuda.
Sirkulasi pejalan kaki menggunakan taman kota yang
letaknya di kiri dan kanan Jl. Cilk Riwut.
Sintesa ;
Pola pergerak pada sebuah site sangatlah penting baik untuk
kendaraan maupun untuk pejalan kaki.
Maka pengarahan Jalan dapat di tempuh melalui Jl. Cilik Riwut
dan jalan Garuda, guna memudahkan orang masuk maka
dibuatlah pintu gerbang sebagai penunjuk arah maintrance
ME dan SE.
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V
52
APARTEMEN (HISTORY, HISTORICISM, AND STUDY OF PRESEDENT)
Disediakan pedestrian bagi pejalan kaki/pedestrian menuju
ke site.
Parkir disediakan hampir disekeliling bangunan dengan
pemisahan pintu masuk untuk masing-masing jenis
kendaraan (roda 2 dan roda 4).
1. Arus masuk/keluar kendaraan kedalam site sebaiknya melalui
Jl. Cjilik Riwut.
2. Jalur masuk dan keluar ke dan dari site di pisahkan menjadi
satu jalur masuk dan satu jalur keluar, untuk menghindari
cross sirkulation.
3. Untuk area pejalan kaki dapat langsung dimasukkan kedalam
tapak melalui area transisi yang berhubungan langsung
dengan trotoar kota.
e. Analisa Utilitas
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V
53
APARTEMEN (HISTORY, HISTORICISM, AND STUDY OF PRESEDENT)
Masalah; Bagaiman merencanakan sisitem Utilitas baik itu air bersih,
kotor, jaringan listrik dan telepon?...
Tujuan; Bagaiman menciptakan/mengolah sisitem Utilitas pada
bangunan tingkat tinggi khususnya Apartement?...
Landasan Teori; Menurut Ir. Setyo Soetiadji Soepadi dalam bukunya
“Anatomi Utilitas” bahwa lingkup utilitas meliputi hal yang
berkaitan dengan elektrikal dan mekanikal bangunan yang
bersangkutan.
a) Hal-hal elektrikal antara lain : penerangan listrik,
pembangkit tenaga, system pengamanan bangunan dan
sebagainya.
b) Hal-hal mekanikal antara lain : perpipaan, masalah air
bersih dan air kotor, air conditioning bangunan dan
sebagainya.
Analisa; Sistem utilitas yang efektif yang biasa digunakan dalam
utilitas apartemen adalah memaksimalkan terlebih dahulu
Utilitas yang ada. Dimana utilitas yang ada pada bangunan di
gabungkan dengan utilitas yang ada di luar bangunan.
Seperti penggunaan system down feed pada saluran air
bersih dan penggunaan AC untuk penghawaan ruang.
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V
54
Main Soil Pipe
Mail Waste Pipe
Main Waste Vent Pipe
Saluran Air hujan
House drain
APARTEMEN (HISTORY, HISTORICISM, AND STUDY OF PRESEDENT)
Kotoran-kotoran yang akan dibuang adalah zat yang sangat
reaktif, sehingga secepat mungkin zat tersebut kita buang
sebelum ia mengganggu kesehatan penghuni. Sistem ini terdiri
dari 2 bagian :
Soil Stack
Menyalurkan kotoran dari WC, Lavatory, dan Urinoir.
Waste Stack
Menyalurkan kotoran dari dapur, Meja cuci, dan KM.
Sintesa;
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V
55
APARTEMEN (HISTORY, HISTORICISM, AND STUDY OF PRESEDENT)
Utilitas juga merupakan hal penting site yang sudah lengkap
dengan utilitasnya akan mempermudah dalam melakukan
perancangan, untuk mendukung utilitas pada bangunan itu
sendiri
1. Jaringan Air Bersih, Listrik dan Telepon, dapat diambil dari
utilitas kota.
2. Untuk mengantisipasi serta menambah kebutuhan Air bersih
dan Listrik, maka sebaiknya menambah Genset dan juga
pompa air.
3. Pembuangan air kotor dari hujan, dapat langsung dialirkan ke
drainase menuju riol kota.
4. Untuk pembuangan air kotor/ MCK dapat menggunakan
semur peresapan untuk menghindari pencemaran
lingkungan.
f. Analisa Iklim
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V
56
APARTEMEN (HISTORY, HISTORICISM, AND STUDY OF PRESEDENT)
Masalah;
Bagaimana mengatasi matahari yang masuk diatas jam
09.00-16.00 wib, dari arah Horizontal dan Vertikal ?...
Material/bahan apa saja untuk memantulkan sengatan
matahari?...
Pada lahan Parkir penyaringan sinar matahari dilakukan
dengan cara seperti apa?...
Tujuan;
Bisa memanfaatkan sinar matahari yang masuk kedalam site,
baik itu pada pagi hari maupun siang hari!!!...
Landasan Teori;
Menurut; James C. Snyder dan Anthony J. Catanese (Buku
Pengantar Arsitektur)
Tingkat-tingkat penerangan yang tinggi tidak menjamin suatu
pencahayaan yang baik. Terlalu banyak cahaya mungkin
memperburuk keadaan yang dihasilkan oleh rancangan
pencahayaan yang buruk. Oleh karena itu tujuan perencanaan
cahaya adalah memberikan suatu lingkungan yang
menyenangkan dan nyaman yang memudahkan pelaksanaan
tugas-tugas visual secara efisien tanpa tegangan dan
renggangan.
Analisa
Dapat kita ketahui sinar matahari diatas jam 09.00-16.00
wib, tidak baik untuk kesehatan, dan suatu pencahayaan
yang memilki tingkat penerangan yang tinggi akan
memperburuk suatu rancangan.
Jika dalam suatu rancangan kita tidak menginginkan sinar
matahari yang tidak baik masuk kedalam site, kita dapat
mengatasi dengan memantulkannya.
Sedangkan pada daerah public, seperti tempat parkir/Hall
kita memerlukan sinar untuk penerangan secara alami, tetapi
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V
57
APARTEMEN (HISTORY, HISTORICISM, AND STUDY OF PRESEDENT)
tidak semua sinar matahari langsung kita manfaat, harus ada
penanggulangannya agar pencahayaan sinar matahari dapat
memberikan suatu lingkungan yang menyenangkan dan
membuat nyaman bagi yang berada dibawanya.
Sintesa
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V
Dari persimpangan matahari bergerak untuk menanggulangi agar sinar matahari menyengat tidak masuk ke bangunan diatas jam 09.00-04.00 sore arah vertikal keatas pada bangunan diberi sun shading
Hal itu juga dibuat pada arah horizontal dan dirancang diatas jam 9 sinar matahari tidak bisa masuk bangunan
Untuk mengatasi hal itu juga bisa di gunakan penggunaan material kaca yang bisa menahan atau memantulkan sengatan sinar matahari
Pada daerah hall atau publik bisa diberikan sinar matahari langsung sebagai penyeimbang diberi vegetasi yang cukup dan pada bagian atas ruang publik di beri ventilasi cross agar udara dapat ber sirkulasi serta dapat terasa sejuk . hal itu cocok atau bisa dimanfaatkan sebagai penempatan café atau restaurant konsep Out door serta penerangan alami
Untuk parkir penyaringan sinar
matahari dilakukan yaitu dengan
memberikan vegetasi yang
bersifat sebagai pengatap dan
rindang agar suasana di daerah
parkir terasa sejuk.
58
APARTEMEN (HISTORY, HISTORICISM, AND STUDY OF PRESEDENT)
Iklim perlu juga diketahui untuk menentukan curah hujan,
kelembaban serta variasi suhu shingga dalam menentukan
aspek-aspek seperti atap, dinding serta saluran pembuangan
air hujan bisa diperkirakan dengan baik.
Tanggapan
1. Bagian bangunan yang tidak terkena sinar matahari
mendapatkan efek teduh dan nyaman.
2. Bukaan yang cukup lebar dan mebutuhkan sinar matahari
maka sinar pagi bisa dimasukkan.
3. Pada musim penghujan air hujan pada bangunan dialirkan
secara vertikal dan horizontal. Sedangakn pada site dialirkan
mengikuti kontur.
4. Arah angin digunakan untuk memberikan bukaan pada
aktivitas yang membutuhkan penghawaan alami. Pada site
arah angin dimanfaatkan untuk kegiatan santai.
g. Analisa Panca Indra
Masalah;
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V
59
APARTEMEN (HISTORY, HISTORICISM, AND STUDY OF PRESEDENT)
Bagaiman menciptakan pandangan dari dalam maupun luar
site?...
Tujuan; Bagaiman menciptakan/mengolah pandangan dari dalam
maupun luar site agar dapat mendukung bangunan
Apartement ini nantinya?...
Landasan Teori; Menurut ; Norman t, Newton (Norman T. Newton, 1971,
Desain On The Land. The Development of Landscape
Architecture).
Norman t, Newton ; Mendefinisikan Arsitektur Lansekap
pada penataan taman sebagai suatu seni dan pengetahuan
yang mengatur muka bumi dengan ruang-ruang serta segala
sesuatu yang ada diatasnya demi untuk mencapai efesiensi,
keselamatan,kesehatan dan kebahagiaan umat manusia.
Menurut; Edward T. White ( Buku kedua Site Analysis)
“Sejauh mana berbagai view yang dihasilkan dari site kedalam
atau keluar site merupakan suatu kekurangan.”
Analisa Dalam mengatasi view dari site yang kurang bagus kita dapat
menggunakan penataan taman (Vegetasi) guan menghasilkan view pada site yang bagus.
Penataan dan orientasi bangunan juga mempengaruhi pandangan yang dihasilkan dari site.
Dalam menghasilkan suatu view dari luar site yang bagus memiliki suatu kekurangan dan kelebihan dari banguan sekitar site
Pandangan atau view yang kurang bagus dari site dapat diatasi demi mencapai efisiensi, keselamatan, kesehatan dan kebahagiaan umat.
Dalam pengaturan ruang muka pada site agar dapat dikenali dalam jenis bangunan diharapkan penataan ruang menghasilkan suatu keindahan pada penataaan landscape taman.
Penciptaan View dalam penataan landscape taman pada ruang-ruang muka site dapat juga mengenali massa bangunan dan menghasilkan pandangan yang positive.
Sintesa
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V
60
APARTEMEN (HISTORY, HISTORICISM, AND STUDY OF PRESEDENT)
Aspek ini sangat menentukan kenyaman dalam site serta
keindahan itu sendiri.
1. Pandangan ke dalam site dibuka sebagai tangapan terhadap
keberadaan bangunan dari luar site.
2. Pandangan ke dari dalam site ke luar dibuka pada bagian
fasilitas utama.
3. Kebisingan tertinggi dapat diantisipasi dengan memberikan
peredam berupa vegetasi dan dinding pasif.
4. Sedangkan untuk kebisingan terendah bisa diredam dan juga
tidak. Apabila diredam dapat menggunakan vegetasi,
sedangakan apabila tidak, dapat ditempatkan kegiatan yang
tidak membutuhkan ketenangan pada daerah tersebut.
h. Kesimpulan Analisa site
i. Zoning Site
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V
61
APARTEMEN (HISTORY, HISTORICISM, AND STUDY OF PRESEDENT)
BAB V ANALISA PROGRAM
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V
62
APARTEMEN (HISTORY, HISTORICISM, AND STUDY OF PRESEDENT)
5.1. Program Kegiatan dan Aktifitas
a) Ruang Dalam APARTEMEN
Adapun ruang yang ada di dalam Apartemen nantinya adalah;
Fasilitas utama
Lobby, ruang pameran
Bank setingkat cabang pembantu
(2 bank)
Ruang atm
Ruang dan post keamanan polisi dan
security
Wartel dan warnet
Post
Informasi
Toilet
Musholla
Kantor pengelola apartement
Parkir
Fasilitas pendukung
Makanan, restoran, café
Supermarket
Accessories kecantikan
Perlengkapan pria dan wanita
Garment pria dan wanita
Buku dan majalah
Electronic
salon
Perlengkapan rumah tangga
Pakaian anak-anak
Apotik
b) APARTEMEN
30 lantai
Lobby
Ruang Pengelola
5.2. Analisa Aktivitas / Kegiatan Ruang
A. Analisa Ruang Fasilitas Utama
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V
63
APARTEMEN (HISTORY, HISTORICISM, AND STUDY OF PRESEDENT)
Apartemen
Pengguna AktivitasKebutuhan
Ruang
Penghuni
Apartemen
Masuk
Mencari kamar
Menonton tv
Menerima tamu
Makan minum
memasak
Lavatory
Teras
Selasar
Ruang keluarga
Ruang tamu
Ruang makan
Dapur
Km/wc
service
Masuk
Mengambil peralatan
Membersihkan
ruangan
lavatory
Teras
Gudang
Ruang rumah
susun
Km / wc
B. Analisa Ruang Fasilitas Pendukung
RESTORANT
PENGGUNA JENIS KEGIATAN RUANG KEBUTUHAN RUANG
PENGELOLA
PELAYAN
KASIR
KOKI / JURU
MASAK
» Mengawasi dan mendata
» Menerima tamu
» Mengadakan pertemuan
» Membersihkan tiap
ruangan
» Melayani pengunjung &
menghidangkan pesanan
» Masuk ruang kerja,
melayani pembayaran
» Menyiapkan makanan &
» Ruang kerja
» Ruang tamu
» Ruang rapat
» Seluruh ruangan
restaurant
» Ruang makan
» Ruang kasir
» Dapur / pantry basah
» Kasir
» Ruang makan
» Ruang operator
panggung
» WC pengunjung
» WC karyawan
» Ruang kerja pengelola
» WC pengelola
» Ruang tamu
» Ruang rapat
» Dapur
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V
64
APARTEMEN (HISTORY, HISTORICISM, AND STUDY OF PRESEDENT)
PENGUNJUNG minuman pesanan
» Memilih/memesan sajian
» Memesan lagu / makan
diirigi musik
» Membayar sajian
» Ruang utama
restaurant / ruang
kasir
» Ruang operator /
panggung
» Ruang kasir
SUPERMARKET
PENGGUNA JENIS KEGIATAN RUANG KEBUTUHAN RUANG
PENGELOLA
KARYAWAN
KASIR
PENGUNJUNG
» Mengawasi dan mendata
» Menerima tamu
» Membandrol barang
» Menyiapkan barang dan
menyapu
» Melayani pembeli
» Masuk ruang kerja,
melayani pembayaran
» Masuk ke bangunan
» Menitipkan barang
» Melihat barang & memilih
barang
» Membayar / membeli
barang
» R kerja,penjualan, kasir
» Ruang kerja
» Gudang
» Ruang penjualan, kasir,
gudang, ruang
pengelola
» Ruang penjualan
» Ruang kasir
» Selasar
» Ruang penitipan
barang
» Ruang penjualan
» Ruang kasir
» Selasar
» Kasir
» Ruang penitipan
barang
» Ruang penjualan
» Km/wc karyawan
» Km/wc pengunjung
» Ruang kerja pengelola
» Km/wc pengelola
» Gudang
DEPARTEMENT STORE
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V
65
APARTEMEN (HISTORY, HISTORICISM, AND STUDY OF PRESEDENT)
PENGGUNA JENIS KEGIATAN RUANG KEBUTUHAN RUANG
PENGELOLA
KARYAWAN
KASIR
PENGUNJUNG
» Mengawasi dan mendata
» Menerima tamu
» Membandrol barang
» Menyiapkan barang ,
menyapu
» Melayani pembeli
» Masuk ruang kerja,
melayani pembayaran
» Masuk ke bangunan
» Menitipkan barang
» Melihat-lihat barang,
memilih barang,
(berbelanja)
» Membayar / membeli
» Bersantai dan dihibur
» Menanyakan berita /
informasi
» R kerja,penjualan, kasir
» R kerja & ruang tamu
» Gudang
» Ruang penjualan, kasir,
gudang, ruang
pengelola
» Ruang penjualan
» Ruang kasir
» Teras, selasar,hall
» Ruang penitipan
barang
» Ruang penjualan
» Ruang pembayaran /
kasir
» Ruang game station
» Food counter
» Kafe
» Ruang informasi &
ruang keamanan
» Selasar
» Kasir
» Ruang penitipan barang
» Ruang penjualan
» Km/wc karyawan
» Km/wc pengunjung
» Ruang game station
» Ruang food counter
» Kafe
» Ruang informasi /
keamanan
» Ruang kerja pengelola
» Km/wc pengelola
» Gudang
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V
66
APARTEMEN (HISTORY, HISTORICISM, AND STUDY OF PRESEDENT)
SUVENIR SHOP
PENGGUNA JENIS KEGIATAN RUANG KEBUTUHAN RUANG
KARYAWAN
KASIR
PENGUNJUNG
» Membandrol barang
» Menyiapkan barang dan
menyapu
» Melayani pembeli
» Masuk ruang kerja,
melayani pembayaran
» Masuk ke bangunan
» Melihat & memilih barang
» Membayar / membeli
barang
» Gudang
» Ruang penjualan, kasir,
gudang, ruang
pengelola
» Ruang penjualan
» Ruang kasir
» Selasar
» Ruang penjualan
» Ruang kasir
» Selasar
» Kasir
» Ruang penjualan
» Gudang
» Wc karyawan
» Ruang kerja pengelola
» Wc pengelola
BOOK STORE
PENGGUNA JENIS KEGIATAN RUANG KEBUTUHAN RUANG
PENGELOLA
KARYAWAN
KASIR
PENGUNJUNG
» Mengawasi dan mendata
» Menerima tamu
» Membandrol barang
» Menyiapkan barang
menyapu
» Melayani pembeli
» Masuk ruang kerja,
melayani pembayaran
» Masuk ke bangunan
» R kerja,penjualan, kasir
» Ruang kerja
» Gudang
» Ruang penjualan, kasir,
gudang, ruang
pengelola
» Ruang penjualan
» Ruang kasir
» Selasar
» Ruang penitipan
» Selasar
» Ruang penitipan
barang
» Kasir
» Ruang penjualan
» Gudang
» Wc pengunjung
» Ruang kerja pengelola
» Wc pengelola
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V
67
APARTEMEN (HISTORY, HISTORICISM, AND STUDY OF PRESEDENT)
» Menitipkan barang
» Melihat barang & memilih
barang
» Membayar / membeli
barang
barang
» Ruang penjualan
» Ruang kasir
TOKO ELEKTRONIK DAN ARLOJI
PENGGUNA JENIS KEGIATAN RUANG KEBUTUHAN RUANG
KARYAWAN
KASIR
PENGUNJUNG
» Membandrol barang
» Menyiapkan barang
menyapu
» Melayani pembeli
» Masuk ruang kerja,
melayani pembayaran
» Masuk ke bangunan
» Melihat barang & memilih
barang
» Membayar / membeli
barang
» Gudang
» Ruang penjualan, kasir,
gudang, ruang
pengelola
» Ruang penjualan
» Ruang kasir
» Selasar
» Ruang penjualan
» Ruang kasir
» Selasar
» Ruang penjualan
» Kasir
» Wc pengunjung
» Gudang
» Ruang kerja
pengelola
» Wc pengelola
KANTOR PENGELOLA
PENGGUNA JENIS KEGIATAN RUANG KEBUTUHAN RUANG
PENGELOLA » Mengawasi dan mendata
» Menerima tamu
» R kerja,penjualan, kasir
» Ruang kerja
» teras
» ruang kerja
» Ruang tamu
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V
68
APARTEMEN (HISTORY, HISTORICISM, AND STUDY OF PRESEDENT)
KARYAWAN
(staf)
PENGUNJUNG
» datang
bekerja
» Menyiapkan berkas dan
menyapu
» Masuk ke bangunan
» duduk
Melapor
Mengurus administrasi
pulang
» teras
» Ruang karyawan
» semua ruang
» Selasar
» ruang tunggu
» Ruang staf
Ruang pengelola
teras
» Km/wc karyawan
» Km/wc tamu
» Ruang kerja pengelola
» Km/wc pengelola
» Gudang
Ruang tunggu
C. Analisa Ruang Fasilitas Penunjang
BANK CABANG PEMBANTU DAN ATM
PENGGUNA JENIS KEGIATAN RUANG KEBUTUHAN RUANG
PENGELOLA
KARYAWAN
TELLER
» Mengawasi, memeriksa
arsip laporan
» Menerima tamu & melobby
tamu
» Mengadakan rapat
» Mengambil uang
» Mengecek mesin
» Menggurus administrasi &
pembukuan
» Melayani pengunjung /
nasabah
» Melakukan transaksi
dengan nasabah
» Ruang kerja
» Ruang lobby
» Ruang rapat
» Loker
» Ruang ATM
» Ruang karyawan
» Ruang telle
» Ruang teller
» Ruang ATM
» Meja keamanan
» Ruang teller
» Ruang tunggu
» Ruang kerja
pengelola
» Wc pengelola
» Ruang karyawan
» Wc karyawan
» Ruang rapat
» Ruang lobby
» Loker
» Maja slip
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V
69
APARTEMEN (HISTORY, HISTORICISM, AND STUDY OF PRESEDENT)
SECURITY
NASABAH
PENGUNJUNG
ATM
» Menjaga keamanan
» Mengisi slip
» Memberikan slip &
transaksi
» Menunggu
» Mengurus administrasi /
melobby
» Mengambil, melakukan
transaksi online
» Meja keamanan
» Meja slip
» Ruang teller
» Ruang tunggu
» Ruang lobby
» Ruang ATM
WARTEL
PENGGUNA JENIS KEGIATAN RUANG KEBUTUHAN RUANG
KARYAWAN
PENGUNJUNG
» Melayani pengunjung &
menerima pembayaran
» Lavatory
» Masuk bangunan
» Menelpon
» Membayar
» Ruang operator
» Km/wc
» Selasar
» KBU
» Ruang operator
» Selasar
» Ruang operator
» Km/wc karyawan
» KBU
INFORMASI UMUM
PENGGUNA JENIS KEGIATAN RUANG KEBUTUHAN RUANG
KARYAWAN » Melayani,memberikan
informasi kepada
pengunjung
» Lavatory
» Ruang informasi
» Km/wc
» Ruang informasi
» Km/wc karyawan
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V
70
APARTEMEN (HISTORY, HISTORICISM, AND STUDY OF PRESEDENT)
PENGUNJUNG » Menanyakan informasi » Ruang informasi
POS POLISI / KEAMANAN
PENGGUNA JENIS KEGIATAN RUANG KEBUTUHAN RUANG
PETUGAS JAGA
PENGUNJUNG
» Melayani & menolong
pengunjung
» Lavatory
» Melaporkan
permasalahannya
» Pos POLISI
» Km/wc
» Pos POLISI
» Pos POLISI
» Km/wc pos
MUSHOLLA
PENGGUNA JENIS KEGIATAN RUANG KEBUTUHAN RUANG
PENGELOLA
PENGUNJUNG
» Membersihkan ruangan
» Lavatory
» Membersihkan badan
» Sembahyang
» Seluruh ruangan
» Km/wc
» Tempat membersihkan
badan
» Ruang ibadah
» Tempat
membersihkan
badan
» Km/wc Musholla
» Ruang ibadah
5.3. Besaran Ruang
A. Fasilitas Utama
1. Apartement
- Hall
- Apartement
- Musholla
- Ruang Bersama
- Laundry
- Ruang keamanan
A
S
1 m²/orang
36 m²/unit
Asumsi 100 m²
Asumsi 100 m²/orang
Asumsi 30 m²/unit
100
orang
200 unit
1 unit
100
7200
100
100
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V
71
APARTEMEN (HISTORY, HISTORICISM, AND STUDY OF PRESEDENT)
- Gudang
- Parkir pribadi
Mobil
Sepeda motor
U
M
S
I
Asumsi 3 m²/orang
Asumsi 25 m²/unit
Sirkulasi 55 % = 6,88
m²/buah
Jumlah = 19,38 m²
0,5 x 1,5 = 0,75
m²/buah
Sirkulasi 50 % = 0.38
m²/buah
Jumlah = 1,13 m²
1 unit
1 unit
5 orang
1 unit
40 buah
175
buah
30
15
25
775,2
197.7
5
Jumlah
Sirkulasi 50 %
Total luasan
Apartement
8542.95
4271.475
12.814.425
B. Fasilitas Pendukung
RuangSumbe
r
Pendekatan dan
PerhitunganKpst.
Luasa
n
(m2)
A. Retail Shops SB
SP
50 % Luas rentable floor
area.
luas tiap unit toko bervariasi
dengan
ukuran 24 m2, 48 m2 dan 72-
96 m2
7,858,5
B. Dept. Store ASS + 30% dari Big Tenant
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V
72
APARTEMEN (HISTORY, HISTORICISM, AND STUDY OF PRESEDENT)
- R. Penjualan
- R. Kasir &
Packing
- R. Pas
- Lockers
- Kantor
R. Pimpinan
Adm. & Keu
Monitor TV
Gudang
ASS
ASS
NAD
SS
HD
NB
NAD
NAD
ASS
SB
80% dari luasan Dept. Store
Terdapat 10 bagian penjualan
maka terdapat 10 kasir &
packing
1 bag. Kasir = 2,3 x 1,8 = 4,2
m2
4,2 x 10 = 42 m2
terdapat 4 bagian penjualan,
diten- tukan tiap bagian
membutuhkan 2 r.
pas
1.r. pass = 1,1 m2
3 x 1,1 = 8,8 m2
3000 m2 area penjualan/100
pra-muniaga, tiap org 0,4 m2
(1,885/3000 x 100) x 0,4 =
25,2 m2
15 – 25 m2, ditentukan 20 m2
7 – 12 m2/org. ditentukan 8
m2
4 m2/org
Matahari TP = 5% area
penjualan
5% x 1.885 = 94,25 m2
Sirkulasi ruang pelayanan =
30 %
10
unit/
20 org
8 unit
63 org
1 org
5 org
2 org
1.885
42
8,8
25,2
20
40
8
94,25
71,5
TOTAL LUASAN DEPARTEMEN
STORE2194,75
A. Supermarket
- R. Penjualan
- Kasir & Packing
- R. Penitipan brg
ASS
ASS
+ 25% dari Big Tenant
ditentukan 80% dari super
market
1571,3
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V
73
APARTEMEN (HISTORY, HISTORICISM, AND STUDY OF PRESEDENT)
- Gudang
- Lockers
- Kantor
Pimpinan
Adm. Keu
TV monitor
ASS
NAD
ASS
SB
NB
NAD
NAD
ASS
ditentukan 4 kasir & packing
4,2 m2/Kasir
6 m2
5% area perbelanjaan
3000 m2 area penjualan/100
pra-
muniaga, tiap org 0,4
(1.571/3000 x 100) x 0,4 =
25,2 m2
15 – 25 m2, ditentukan 20 m2
712 m2/org, ditentukan 8 m2
4 m2
Sirkulasi ruang pelayanan =
30 %
4 unit/
18 org
1 unit
1 unit
52 org
4 org
10,3
7658
20,8
20
32
4
53,45
TOTAL LUAS SUPERMARKET 1803
B. Book Store
- R. Penjualan
- Kasir & Packing
- R. Penitipan brg
- Gudang brg
- Lockers
- Kantor
R. Pimpinan
ASS
ASS
SP
NAD
ASS
ASS
NB
NAD
NAD
20% dari big tenant
80% dari luasan book store
ditentukan 2 kasir & packing
1 kasir dan packing = 4,2 m2
4,2 x 2 = 4,2 m2
4 m2
40 m2
asumsi pemakaian 15 org
0,4 m2/org
15 – 20 m2, ditentukan 20 m2
7 – 12 m2/org, ditentukan 8
2 unit/
4 org
1 unit
15 org
1 org
2 org
1,257
8,4
4
40
6
20
15
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V
74
APARTEMEN (HISTORY, HISTORICISM, AND STUDY OF PRESEDENT)
R. Adm & keu m2
Sirkulasi ruang pelayanan =
30 %
27,12
TOTAL LUASAN BOOK STORE 1.374,52
C. Food court
Fujasera/food fair
- R. Makan
- Pantry/counter
- Kasir
Fast food
- R. Makan
- Dapur
- Gudang basah
- Gudang kering
- Kasir
- R. Karyawan
- T. cuci tangan
NAD
ASS
ASS
NAD
NAD
BPDS
BPDS
ASS
RST
ASS
+ 15% dari luasan big tenand
Meja dengan kapasitas 4 org
1,9 X 2.55 m2 = 4,845
20 m2
2 m2
Meja dng kapasitas 4 org =
4,845 m2
15-25% luas r. makan
(diambil 20%)
0,2 x 242,25 = 48,45
15% luas dapur = 0,15 x
48,45 = 7.28
14% luas dapur = 0,14 x
48,45 = 6,78
3 m2
1,2-2 m2/org (diambil 1,5
m2/org)
3 m2
Luas Food fair dan fast food
Sirkulasi 20 %
80
meja
15
3
50
1 unit
20 org
2 unit
291
300
6
242,25
48,45
7,50
7
3
30
6
941,2
188,24
TOTAL LUASAN FOOD COURD 1129,44
D. Handicraft Corner ASS + 10% Luas big tenand
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V
75
APARTEMEN (HISTORY, HISTORICISM, AND STUDY OF PRESEDENT)
- P. Pamer & pen-
Jualan
- Kasir
- Gudang brg.
- Lockers
ASS
SB
NAD
ASS
NB
+ 80% dari Handicraft corner
0,8 x 785,65 = 628,25 m2
ditentukan 1 kasir & packing
1 kasir & packing = 4,2 = 4,2
m2
4,2 x 1 = 4,2 m2
30 m2
3000 m2 area penjualan/100
pra-
muniaga, tiap org 0,4 m2
Sirkulasi ruang pelayanan 30
%
1 unit/
2
orang
10 org
628,25
4,2
30
4 m2
11,48
C. Fasilitas Penunjang
Ruang Sumber Pendekatan dan Perhitungan Kpst.Luasan
(m2)
A. Perawatan dan
pengamanan
pembangunan.
Workshop
R. jaga
Gudang alat
R. karyawan
cleaning servis
R. ganti
R. Satpam
R. Lokers Satpam
B. Pelayanan teknis
bangunan.
R. genset
R. Pompa & bak
penampungan
ASS
ASS
ASS
ASS
ASS
NAD
ASS
ASS
1.5 / Org
100 org
10 unit
60 org
60 org
60
40
36
45
60
15
45
24
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V
76
APARTEMEN (HISTORY, HISTORICISM, AND STUDY OF PRESEDENT)
R. mesin AC
R. AHU&shaff
R. mesin lift
R. Lift
Tangga kebakaran
Gardu listrik
R. panel kontrol
R. operator
R. STP
C. Pelayanan
pengelolaan barang.
Gudang umum
Loading Dook
D. Mushola
E.Toilet Umum (area
perbelanjaan)
ASS
ASS
MEE
MEE
ASS
NAD
TSS
ASS
ASS
ASS
ASS
ASS
ASS
ASS
BS:95
70 / Mesin
48 / Mesin
2% Luas Lantai Yang Dilayani
Ditentukan 4 Lift Servisdan 2 Lift
Lobby.
Lift Servis 5-6 M2 ,Diambil 5 M2
/Lift
Lift Penumpang 5.75 M2 /Lift
Tiap Tangga Membutuhkan 15
Digunakan 4 Tangga
Kepadatan Bangunan Pertokoan =
4.5 m2
3 unit
1 unit
3 unit
6 Lift
4unit
4359
280
48
144
5486.5
30
31.50
60
9
20
6
60
45
49
40
181.45
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V
77
APARTEMEN (HISTORY, HISTORICISM, AND STUDY OF PRESEDENT)
Luas Lantai Efektif Mall =19.619
m2
Maka Asumsi Jml Pengunjung =
19.619/4.5 = 4359 Org
Ditentukan Rata-Rata Pada Jam-
Jam Padat 80%Nya =0.8 X 4.359
= 3.487
Asumsi Perbandingan Pria :
Wanita = 1:1
Pria = 1744 Org, Wanita = 1744
Org
1WC Untuk 100-400 Org = 1.8 m2
1 Urinal Untuk 25 Org = 0.9 m2
1 Lav untuk 2 WC = 0.54 m2
Pria : untuk 1744 org, disediakan
19 WC = 19 x 1.8 = 34 m2
70 urinal = 70 x 0.9 = 63
10 Lav = 10 x 0.54 = 5.4 +
= 102.32
Wanita : utk 100-200 org disediakan
2Wc = 2 x 1.8 = 3.60
1 Lav 1 x 0.54 = 0.54
Untuk 1744 org wanita disediakan :
18 Wc = 18 x 1.8 = 32.4
9 Lav = 9 x 0.54 = 4.86+
= 37.26
Total toilet pria dan wanita = 139,58
Sirkulasi 30% = 41,87
Total =181, 45
1.350 m
10. 912
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V
78
APARTEMEN (HISTORY, HISTORICISM, AND STUDY OF PRESEDENT)
MASALAH
Bagaimana cara mengolah/membentuk ruang yang yang dapat
mewadahi aktivitas penghuni dan pengelola?
TUJUAN
Mengolah/membentuk ruang serta mempertegas batas-batas
ruang yang dapat mewadahi segala aktivitas penghuni dan pengelola
pada apartemen.
TEORI
Ruang selalu melingkupi keberadaan kita untuk bergerak, melihat,
mencium aroma, mendengar dan interaksi lainnya yang dibatasi
oleh pembentuk ruang. Pada ruang, bentuk visual, kualitas
cahaya, dimensi dan skala bergantung seluruhnya pada batas-
batas yang telah ditentukan oleh unsur-unsur pembentuk.
(Sumber : F. D. K.Ching :”Arsitektur: Bentuk, ruang dan
Susunannya”)
Metode desain Broadbent, yaitu teori pendekatan perancangan
arsitektur yang enyatakan bahwa perancangan arsitektur dengan
menggunakan Human sistem yang merupakan pertimbangan
terhadap hal-hal yang berkaitan dengan aktivitas manusia
sebagai pelaku kegiatan. Pertimbangan segi humanisme tersebut
meliputi : gaya hidup sosial dan budaya sosial (pola aktivitas
dalam rumah, kebiasaan/hoby yang ada, nilai agama yang
dianut), standar-standar kenyamanan (dimensi tempat duduk,
dimensi ruang, dimensi furniture) (Sumber: Desain in
Architecture).
SINTESA
Dari analisa pengelompokan ruang di atas, maka didapatkan
unsur-unsur pembentuk dan pembatas ruang dengan unsur-unsur
vertikal dan horizontal adalah sebagai berikut:
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V
79
APARTEMEN (HISTORY, HISTORICISM, AND STUDY OF PRESEDENT)
Unsur-unsur Horizontal
1. Bidang dasar
Dasar suatu ruang dapat dibentuk oleh bidang datar
horizontal yang terletak sebagai suatu figur pada suatu latar
belakang yang kontras.
2. Bidang yang dipetinggi
Bidang datar yang ditransformasikan ke atas/vertikal
menimbulkan permukaan vertial pada sisinya untuk
memperkuat pemisahan visual antara tanah dengan ruang di
sekitarnya.
3. Bidang yang direndahkan
Sebuah bidang datar horizontal yang masuk kedalam
tanah, mengakibatkan permukaan-permukaan vertical yang
terjadi dari pemasukan bidang ini membentuk suatu volume
ruang.
4. Bidang yang melayang/ ambang atas
Bidang datar yang diletakan di atas membentuk volume
ruang di antara bidang tersebut dan bidang tanah di
bawahnya (bidang atap)
Unsur-unsur Vertikal
1. Unsur vertikal linier untuk membentuk sisi-sisi vertikal dari
suatu volume ruang
2. Bidang vertikal untuk menegaskan ruang yang dihadapinya
3. Konfigurasi “L” bidang-bidang menimbulkan daerah ruang
yang timbul dari sudut-sudutnya.
4. Bidang-bidang sejajar yang berorientasi menuju ruang
terbuka.
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V
80
APARTEMEN (HISTORY, HISTORICISM, AND STUDY OF PRESEDENT)
5. Konfigurasi “U” dari bidang-bidang membentuk volume ruang
yang berorientasi menuju ruang terbuka.
6. Ruang tertutup, dimana sebuah ruang yang berorientasi ke
dalam dengan seluruh sisi ruang ditutupi oleh bidang.
5.4. Analisa Pengelompokan Ruang
Garis Besar
Ruang Publik Parkir
Ruang Servis Mall
Ruang semi
Private
Pertemuan Mall dan
Apart
emen
Ruang Private Apartemen
Apartment
Ruang Publik Hall
Aula
Restoran
Lobby
Ruang Privat Unit Hunian
R. Administrasi
R. Pengelola
Ruang Servis Resepsionis
R. Keamanan
Mall
Ruang Publik Parkir
Ruang pamer / etalase
Ruang Private Ruang karyawan
Ruang Maneger/pimpinan
Gudang Barang
Ruang Servis Km/ Wc
Tenant
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V
81
APARTEMEN (HISTORY, HISTORICISM, AND STUDY OF PRESEDENT)
TEORI
Ruang-ruang pada umumnya tersusun dari ruang-ruang lain yang
berkaitan satu sama lain menurut fungsi, kedekatan atau alur sirkulasi
(Sumber: F. D. K. Ching : Arsitektur: Bentuk, ruang dan
Susunannya.
ANALISA
Ruang-ruang dikelompokan menjadi beberapa kelompok
berdasarkan fungsi masing-masing adalah sebagai berikut:
1. Ruang Publik adalah ruang yang bersifat umum atau terbuka
2. Ruang privat adalah ruang yang bersifat pribadi atau tertutup
untuk umum,dan
3. Ruang servis adalah ruang yang bersifat memberikan pelayanan
TUJUAN
Untuk penempatan masing-masing ruang ruang baik ruang
penghuni, pengelola, fasilitas bersama dan fasilitas penunjang, selain
dipengaruhi oleh organisasi ruang juga mempertimbangkan pengaruh
site yang berkaitan dengan ruang yang akan ditempatkan.
SINTESA
1. Ruang yang luas dapat melingkupi dan memuat ruang lain yang
lebih kecil di dalamnya (ruang dalam ruang)
2. Ruang yang dimuat mungkin akan mengikuti wujud ruang
pemuatnya, tetapi orientasi dalam bentuk lain.
3. Ruang yang dimuat dapat juga berbeda bentuknya dengan ruang
pemuatnya dan memperkuat sosoknya sebagai sebuah objek
yang berdiri sendiri.
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V
82
APARTEMEN (HISTORY, HISTORICISM, AND STUDY OF PRESEDENT)
5.5. Analisa Persyaratan Ruang
MASALAH
Bagaimana menetukan ruang yang memenuhi persyaratan ruang?
TUJUAN
Menetukan ruang yang memenuhi persyaratan ruang dengan
mepertimbangkan pengaruh site dan utilitas
TEORI
Bahwa dalam suatu program bangunan, umumnya terdapat
syarat-syarat ruang sebagai berikut:
Memiliki fungsi-fungsi khusus atau menghedaki bentuk kusus,
Penggunaannya fleksibel dan dengan bebas dapat
dimanipulasikan
Memiliki fungsi-fungsi yang srupa dan dapat dikelompokan
menjadi suatu clutser fungsional atau diulang dalam suatu urutan
linear.
Berfunsi tunggal dan unik atau penting pada organisasi bangunan.
Menghendaki adanya bukaan ke ruang luar untuk mendapatkan
cahaya, ventilasi, pemandangan atau pencapaian ke luar
bangunan.
Harus dipisah-pisahkan untruk mendapatkan fungsi pribadi.
Harus mudah dicapai.
ANALISA
Untuk penempatan masing-masing ruang ruang baik ruang
penghuni, pengelola, fasilitas bersama dan fasilitas penunjang, selain
dipengaruhi oleh organisasi ruang juga mempertimbangkan pengaruh
site yang berkaitan dengan ruang yang akan ditempatkan.
1. Unsur-unsur pembentuk ruang disusun secara linear
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V
83
APARTEMEN (HISTORY, HISTORICISM, AND STUDY OF PRESEDENT)
2. Penempatan pintu yang saling berkaitan khususnya daerah publik
dan servis untuk menentukan pola sirkulasi
3. Pengaruh site terhadap ruang pada bangunan lebih banyak
diperoleh pada sisi-sisi bangunan
4. Pengaruh dari dalam terhadap ruang yang berada dalam
bangunan dapat dipengaruhi oleh faktor kebisingan
penghuni/pengunjung, sirkulasi ruang dalam, view, utilitas untuk
memperoleh udara yang tetap bersih, air bersih dan air kotor
serta penerangan. (Sumber : F. D. K. Ching : Arsitektur:
Bentuk, ruang dan Susunannya)
SINTESA
1. UNIT HUNIAN
RUANG
PERSYARATAN
MA
TA
HA
RI
AN
GIN
VIE
W T
O S
ITE
VIE
W F
RO
M S
ITE
AIR
BER
SIH
BEB
AS
BIS
ING
Entrance
R. Tamu
R. Keluarga
Kamar Tidur
R. Makan
Dapur
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V
84
APARTEMEN (HISTORY, HISTORICISM, AND STUDY OF PRESEDENT)
Ruang Kerja
WC/KM
Gudang
Balkon
2. UNIT RUANG PENGELOLA
RUANG
PERSYARATAN
MA
TA
HA
RI
AN
GIN
VIE
W T
O S
ITE
VIE
W F
RO
M S
ITE
AIR
BER
SIH
BEB
AS
BIS
ING
Entrance
R. Tunggu
R. Manager
R. Rapat
Bag. Administrasi
Bag. Pemasaran
Bag. Keuangan
Personalia
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V
85
APARTEMEN (HISTORY, HISTORICISM, AND STUDY OF PRESEDENT)
R. makan & Istirahat karyawan
WC/KM
R. House Keeping
Pantry
R. Keamanan
R. Operator
Gudang
3. UNIT RUANG FASILITAS BERSAMA
RUANG
PERSYARATAN
SE
MA
TA
HA
RI
AN
GIN
VIE
W T
O S
ITE
VIE
W F
RO
M S
ITE
LIS
TR
IK
TELEP
ON
AIR
BER
SIH
DR
AIN
AS
E
PEN
GH
AW
AA
NB
EB
AS
BIS
ING
Café & Restaurant
Minimarket
Bookstore
Fitness Center
Wartel
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V
86
APARTEMEN (HISTORY, HISTORICISM, AND STUDY OF PRESEDENT)
R. Mekanikal &
Elektrikal
Security
R. Informasi Umum
Laundry
Musholla
ATM
Wartel
Warnet
Ruang Serba guna
Mushola
4. FASILITAS PENUNJANG
RUANG
PERSYARATAN
AN
GIN
VIE
W T
O S
ITE
LIS
TR
IK
TELEP
ON
AIR
BER
SIH
DR
AIN
AS
E
PEN
GH
AW
AA
NB
EB
AS
BIS
ING
Parkir
Taman terbuka
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V
87
APARTEMEN (HISTORY, HISTORICISM, AND STUDY OF PRESEDENT)
Kolam renang
Lapangan Basket
5.6. Analisa Hubungan Ruang
DATA
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V
88
APARTEMEN (HISTORY, HISTORICISM, AND STUDY OF PRESEDENT)
Keterangan:= Hubungan erat= hubungan kurang erat
MASALAHBagaimana mengolah/menciptakan ruang-ruang yang dapat
berhubungan dengan baik?TUJUAN
Mengolah/menciptakan ruang-ruang yang saling berhubungan dengan ruang-ruang lainnya.TEORI
Menurut Francis. D.K. Ching dalam bukunya “Arsitektur: Bentuk, Ruang dan Susunannya” bahwa dasar-dasar menghubungkan ruang-ruang suatu bangunan adalah agar teroganisir menjadi pola bentuk dan ruang yang “koheren”(saling berkaitan erat).ANALISA
Berdasar data yang ada bahwa ruang-ruang yang saling berkaitan erat adalah sebagai berikut:1. Ruang penghuni,2. Ruang pengelola,3. Ruang fasilitas bersama/servis, dan4. Ruang fasilitas penunjangSINTESA
Hubungan-hubungan ruang yanag akan dilakukan nanti adalah sebagai berikut:1. Hubungan-hubungan ruang di dalam ruang
2. Hubungan-hubungan ruang-ruang yang saling berkaitan
3. Hubungan-hubungan ruang-ruang yang berseblahan
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V
89
APARTEMEN (HISTORY, HISTORICISM, AND STUDY OF PRESEDENT)
4. Hubungan-hubungan ruang-ruang yang dihubungkan oleh sebuah ruang bersama
5.7. Analisa organisasi Ruang
DATA
1. Penghuni terdiri dari: 2. Pengelola terdiri dari:o Ruang keluargao Ruang makano Ruang tamuo Ruang kerjao Ruang tidur utamao Ruang tidur anak laki-
laki o Ruang tidur anak
perempuano Ruang tidur pembantuo Dapur o Gudango Kamarmandi dan toilet
o Ruang tunggu tamuo Ruang rapato R. mekanikal/elektrikalo R. Housekeepingo R. Makan Karyawano R.Ganti/Locker
Karyawano Dapur o Gudango Toileto Laundryo R. Keamanano Ruang Operatoro R. Istirahat karyawano Bagian Keuangano Bagian Administrasio Bagian Pemasarano Bagian Personaliao R. manajer
3. Fasilitas bersama terdiri dari:
4. Fasilitas penunjang terdiri dari:
o Ruang serbagunao Mushola o Cafetaria o Fitnes centero Minimarket o Klinik dokter o ATM
o Parkir o Taman terbukao Kolam renango Lapangan teniso Lapangan basket
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V
90
APARTEMEN (HISTORY, HISTORICISM, AND STUDY OF PRESEDENT)
o Pusat keamanano Tempat penitipan anako Salon kecantikano Laundry & Dry Clean
MASALAH
Bagaimana menciptakan/mengolah organisasi ruang yang baik?
TUJUAN
Menciptakan/mengolah organisasi ruang berdasarkan hasil dari
hubungan ruang.
TEORI
Menurut Francis. D.K. Ching dalam bukunya “Arsitektur:
Bentuk, Ruang dan Susunannya” bahwa kategori organisasi ruang
didahului oleh bagian karakter bentuk, hubungan-hubungan ruang dan
tanggapan lingkungannya. Cara-cara pengorganisasian yang harus
dilakukan adalah:
1. Ruang-ruang macam apa yang harus di tampung dan dimana?
Bagaimana batasan-batasannya?
2. Hubungan-hubungan apa yang terbentuk antara ruang satu
dengan yang lain dan terhadap ruang luar?
3. Dimana tempat masuknya dan bagaimana konfigurasi alur
sirkulasinya?
4. Bentuk ruang luar apa yang digunakan dan bagaimana
ketanggapannya terhadap lingkungan?
ANALISA
Analisa ini bertujuan untuk mendapatkan suatu organisasi yang
didapat berdasar analisa hubungan ruang yang kemudian ke dalam
konsep 2 dimensi dalam proses perencanaan dan perancangan. Dalam
analisa ruang secara makro dan mikro.
SINTESA
- Organisasi ruang yang digunakan adalah organisasi ruang linier,
karena berdasarkan filosofi betang. Organisasi ruang linier adalah
suatu urutan linier dari ruang-ruang yang berulang.
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V
91
LOBBY/LOBBY LIFT
RUANG TAMUR. Tidur Anak Laki-Laki R. Tidur Anak Perempuan
RUANG KELUARGAWC/KM RUANG KERJA
R. Tidur PembantuR. Tidur Utama GUDANG R. MAKAN
DAPUR
BALKON
APARTEMEN (HISTORY, HISTORICISM, AND STUDY OF PRESEDENT)
- Bentuk organisasi linier dengan sendirinya fleksibel dan cepat
tanggap terhadap bermacam-macam kondisi tapak. Bentuk ini
bisa mengadaptasi adanya perubahan-perubahan topografi,
mengitari suatu daerah berair atau sekelompok pohon-pohon,
atau mengarahkan ruang-ruangnya supaya memperoleh sinar
matahari dan pemandangan.
A. Organisasi Ruang secara Mikro
Organisasi Ruang Penghuni
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V
92
R. TUNGGU TAMU
ENTRANCE
R. Bagian Pemasaran
R. Bagian Personalia
R. Keamanan
R. Bagian Administrasi
R. Makan Karyawan
R. Bagian Keuangan R. RAPAT R. Istirahat
R. Mekanikal / ElektrikalR.Housekeeping
R. Ganti/LokerR. OperatorLaundryGudangDapur WC/KM
R. Manajer
ENTRANCE
R. SerbagunaRestoran Mushola Salon Kecantikan Fitness Centre
Minimarket Laundry & Dry CleanCafetaria ATM
Pusat Keamanan Tempat
Penitipan Anak
Klinik Dokter Cafetaria
APARTEMEN (HISTORY, HISTORICISM, AND STUDY OF PRESEDENT)
Organisasi Ruang Pengelola
Organisasi Ruang Fasilitas Bersama/Servis
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V
93
APARTEMEN (HISTORY, HISTORICISM, AND STUDY OF PRESEDENT)
Organisasi Ruang Fasilitas Penunjang
B. Analisa Ruang secara Makro
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V
ME
PARKIR
TAMAN TERBUKA
LAPANGAN TENISSKOLAM LAPANGAN BASKET
FASILITAS PENUNJANG
FASILITAS BERSAMA
PENGELOLA
PENGHUNI
ME
SE
94
APARTEMEN (HISTORY, HISTORICISM, AND STUDY OF PRESEDENT)
BAB VI KONSEP DASAR ARSITEKTURAL
6.1 KONSEP DASAR ARSITEKTURAL
6.2 SIRKULASI VERTIKALa. Lift Penumpang
Alat transfortasi vertikal yang akan digunakan adalah lift/elevator yaitu sarana transfortasi vertikal yang paling efektif dan efisien bagi penghuni dan pengelola pada gedung apartemen ini.
b. Lift Barang
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V
95
APARTEMEN (HISTORY, HISTORICISM, AND STUDY OF PRESEDENT)
Pengangkutan barang dipisahkan dari lift penumpang dikarenakan selain mengganggu penghuni dan pengelola apartemen ini nantinya.
c. Tangga DaruratTangga darurat diletakkan pada lorong tertutup dengan dinding
tahan api. Pintu terbuka kerah lorong dan daun pintu tersebut tidak menghalangi arus orang ang sedang berusaha menuju tangga.
d. Tangga EstetikaDibeberapa tempat dalam bangunan apartemen ini misalnya pada
bagian pintu masuk utama ditempatkan tangga sestetika.
6.3 KONSEP SIRKULASI
Masalah ; Pola Sirkulasi apa yang cocok untuk site yang bagaiman agar
memudahkan kendaraan dan pejalan kaki?...
Bagaimana memisahkan sirkulasi pejalan kaki dan kendaraan bermotor?...
Tujuan
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V
96
APARTEMEN (HISTORY, HISTORICISM, AND STUDY OF PRESEDENT)
Mengolah/menciptakan Sirkulasi yang dapat mengarahkan
pergerakkan kendaraan bermotor maupun orang baik di luar
tapak bangunan apartemen?
Landasan Teori ;
Menurut ( Ernst Neufert, Buku Data Arsitektur ).
Untuk merencanakan sirkulasi harus memperhatikan segala
sesuatu dari segi keamanan dan kenyamanan bagi
penghunipengunjung. Syarat sirkulasi yang baik :
Jalur pejalan kaki terpisah dengan kendaraan.
Tanjakan atau undakan tidak terlalu menyulitkan.
Cukup lebar untuk di lewati.
Analisa ; Site berada di Jl. Cilik Riwut.
Sirkulasi kendaraan yang berat terjadi di Cilik Riwut karena
jalan tersebut merupakan salah satu jalan utama untuk
menuju pusat kota. Sedangkan sirkulasi kendaraan yang
rendah terjadi pada Jl. Garuda.
Sirkulasi pejalan kaki menggunakan taman kota yang
letaknya di kiri dan kanan Jl. Cilk Riwut.
Sintesa ;
Pola pergerak pada sebuah site sangatlah penting baik untuk
kendaraan maupun untuk pejalan kaki.
Maka pengarahan Jalan dapat di tempuh melalui Jl. Cilik Riwut
dan jalan Garuda, guna memudahkan orang masuk maka
dibuatlah pintu gerbang sebagai penunjuk arah maintrance
ME dan SE.
Disediakan pedestrian bagi pejalan kaki/pedestrian menuju
ke site.
Parkir disediakan hampir disekeliling bangunan dengan
pemisahan pintu masuk untuk masing-masing jenis
kendaraan (roda 2 dan roda 4).
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V
97
APARTEMEN (HISTORY, HISTORICISM, AND STUDY OF PRESEDENT)
4. Arus masuk/keluar kendaraan kedalam site sebaiknya melalui
Jl. Cjilik Riwut.
5. Jalur masuk dan keluar ke dan dari site di pisahkan menjadi
satu jalur masuk dan satu jalur keluar, untuk menghindari
cross sirkulation.
6. Untuk area pejalan kaki dapat langsung dimasukkan kedalam
tapak melalui area transisi yang berhubungan langsung
dengan trotoar kota.
6.4 KONSEP PERENCANAAN UTILITAS Pada bangunan apartemen ini, utilitas berupa listrik, telepon
maupun air bersih disalurkan melalui jaringan utilitas kota. Tetapi ada beberapa yang harus dipersiapkan untuk cadangan misalnya genset dan air bersih. Sistem penangkal petir yang digunakan terdiri dari penangkal petir eksternal yang berfungsi untuk melindungi bangunan dan penangkal petir internal yang berfungsi untuk melindungi berbagai instalasi maupun peralatan elektronik.
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V
98
APARTEMEN (HISTORY, HISTORICISM, AND STUDY OF PRESEDENT)
6.5 KONSEP DASAR PERANCANGAN STRUKTUR DAN KONSTRUKSI 1. Elemen Struktural
- Pada bangunan Apartemen yang dipertimbangkan dalam penggunaan strukturnya pada bagian bawah (pondasi) menggunakan pondasi plat beton bertulang dengan tiang pancang dimana mengingat kondisi tanah di Palangka Raya, tergolong pada tanah gambut dengan kedalaman gambut berkisar rata-rata ± 2-20m dari permukaan tanah.
- Penggunaan bahan material dari baja dimana pada umumnya baja banyak digunakan untuk struktur rangka bangunan seperti kolom, pembalokkan, dan rangka atap.
2. Elemen Non Struktural- Baja Ringan
Penggunaan bahan material dari baja ringan dimana pada umumnya baja banyak digunakan untuk struktur rangka bangunan seperti kolom, pembalokkan, dan rangka atap.
- Dinding PraktisBeberapa kelebihan dari dinding praktis ini yaitu memiliki daya tahan yang baik, aman bagi linkungan, kedap suara, mengurangi beban kostruksi pada saat pemasangan awal, serta membuat pekerjaan lebih mudah dan cepat. Bahan ini akan digunakan sebagai dinding pengisi.
- KacaJenis kaca yang akan digunakan dalam bangunan apartemen ini adalah yang bermutu tinggi contohnya seperti kaca keramik frit, adalah kaca float glass (diapung) karena dengan cara ini akan menghasilkan kaca bermutu tinggi yang biasa digunakan untuk selubung bangunan yang diartikan sebagai dinding luar tanpa pemikul beban yang umunya dirangkai dari elemen-elemen rakitan industri (kaca, aluminium, baja).
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V