8/11/2019 Trauma Tusuk Abdomen
1/22
Asuhan Keperawatan Gawat
Darurat Trauma Tusuk Abdomen
Kelompok 7
8/11/2019 Trauma Tusuk Abdomen
2/22
8/11/2019 Trauma Tusuk Abdomen
3/22
Pengertian Luka Tusuk Abdomen
Luka tusuk merupakan bagian dari trauma tajamyang mana luka tusuk masuk ke dalam jaringantubuh dengan luka sayatan yang sering sangat
kecil pada kulit, misalnya luka tusuk pisau. Beratringannya luka tusuk tergantung dari dua faktoryaitu :
Lokasi anatomi injury
Kekuatan tusukan, perlu dipertimbangkanpanjangnya benda yang digunakan untukmenusuk dan arah tusukan.
8/11/2019 Trauma Tusuk Abdomen
4/22
Etiologi dan Klasifikasi
Luka tusuk ataupun luka tembak (kecepatan rendah) akanmengakibatkan kerusakan jaringan karena laserasi ataupunterpotong.
Luka tembak dengan kecepatan tinggi akan menyebabkan transferenergi kinetik yang lebih besar terhadap organ viscera, dengan
adanya efek tambahan berupa temporary cavitation,dan bisa pecahmenjadi fragmen yang mengakibatkan kerusakan lainnya. Lukatusuk tersering mengenai hepar (40%), usus halus (30%), diafragma(20%), dan colon (15%). Luka tembak menyebabkan kerusakan yanglebih besar, yang ditentukan oleh jauhnya perjalanan peluru, danberapa besar energy kinetiknya maupun kemungkinan pantulan
peluru oleh organ tulang, maupun efek pecahan tulangnya. Lukatembak paling sering mengenai usus halus (50%), colon (40%),hepar (30%) dan pembuluh darah abdominal (25%).
(American College of Surgeon Committee of Trauma, 2004 : 145)
8/11/2019 Trauma Tusuk Abdomen
5/22
Patofisiologi Bila suatu kekuatan eksternal dibenturkan pada tubuh manusia (akibat
kecelakaan lalu lintas, penganiayaan, kecelakaan olahraga dan terjatuhdari ketinggian), maka beratnya trauma merupakan hasil dari interaksiantara faktorfaktor fisik dari kekuatan tersebut dengan jaringan tubuh.Berat trauma yang terjadi berhubungan dengan kemampuan obyek statis(yang ditubruk) untuk menahan tubuh.
Pada tempat benturan karena terjadinya perbedaan pergerakan dari
jaringan tubuh yang akan menimbulkan disrupsi jaringan. Hal ini jugakarakteristik dari permukaan yang menghentikan tubuh juga penting.
Trauma juga tergantung pada elastitisitas dan viskositas dari jaringantubuh. Elastisitas adalah kemampuan jaringan untuk kembali padakeadaan yang sebelumnya.
Viskositas adalah kemampuan jaringan untuk menjaga bentuk aslinya
walaupun ada benturan. Toleransi tubuh menahan benturan tergantungpada kedua keadaan tersebut..
Beratnya trauma yang terjadi tergantung kepada seberapa jauh gaya yangada akan dapat melewati ketahanan jaringan. Komponen lain yang harusdipertimbangkan dalam beratnya trauma adalah posisi tubuh relatifterhadap permukaan benturan.
8/11/2019 Trauma Tusuk Abdomen
6/22
Hal tersebut dapat terjadi cidera organ intra abdominalyang disebabkan beberapa mekanisme :
Meningkatnya tekanan intra abdominal yangmendadak dan hebat oleh gaya tekan dari luar sepertibenturan setir atau sabuk pengaman yang letaknyatidak benar dapat mengakibatkan terjadinya ruptur
dari organ padat maupun organ berongga. Terjepitnya organ intra abdominal antara dinding
abdomen anterior dan vertebrae atau struktur tulangdinding thoraks.
Terjadi gaya akselerasi-deselerasi secara mendadakdapat menyebabkan gaya robek pada organ danpedikel vaskuler.
8/11/2019 Trauma Tusuk Abdomen
7/22
Tanda Dan Gejala
Laserasi, memar,ekimosis
Hipotensi
Tidak adanya bising usus
Hemoperitoneum
Mual dan muntah
Adanya tanda Bruit (bunyi abnormal pd auskultasipembuluh darah, biasanya pd arteri karotis),
Nyeri
Pendarahan
Penurunan kesadaran
Sesak
8/11/2019 Trauma Tusuk Abdomen
8/22
Tanda Kehrs adalah nyeri di sebelah kiri yangdisebabkan oleh perdarahan limfa.Tanda ini ada saatpasien dalam posisi recumbent.
Tanda Cullen adalah ekimosis periumbulikal pada
perdarahan peritoneal Tanda Grey-Turner adalah ekimosis pada sisi tubuh (
pinggang ) pada perdarahan retroperitoneal .
Tanda coopernail adalah ekimosis pada
perineum,skrotum atau labia pada fraktur pelvis Tanda balance adalah daerah suara tumpul yang
menetap pada kuadran kiri atas ketika dilakukanperkusi pada hematoma limfe
Tanda Dan Gejala
8/11/2019 Trauma Tusuk Abdomen
9/22
PEMERIKSAAN
DIAGNOSTIK/PENUNJANG
Pemeriksaan Radiologi
Urethrografi
Sistografi CT Scan/IVP
8/11/2019 Trauma Tusuk Abdomen
10/22
Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan rektum : adanya darah menunjukkan kelainan padausus besar ; kuldosentesi, kemungkinan adanya darah dalamlambung ; dan kateterisasi, adanya darah menunjukkan adanya lesipada saluran kencing.
Laboratorium : hemoglobin, hematokrit, leukosit dan analisis urine.
Radiologik : bila diindikasikan untuk melakukan laparatomi.
IVP/sistogram : hanya dilakukan bila ada kecurigaan terhadaptrauma saluran kencing.
Parasentesis perut : tindakan ini dilakukan pada trauma tumpulperut yang diragukan adanya kelainan dalam rongga perut atautrauma tumpul perut yang disertai dengan trauma kepala yang
berat, dilakukan dengan menggunakan jarum pungsi no 18 atau 20yang ditusukkan melalui dinding perut didaerah kuadran bawahatau digaris tengah dibawah pusat dengan menggosokkan buli-buliterlebih dahulu.
Lavase peritoneal : pungsi dan aspirasi/bilasan rongga perut denganmemasukkan cairan garam fisiologis melalui kanula yang
dimasukkan kedalam rongga peritonium (FKUI,1995).
8/11/2019 Trauma Tusuk Abdomen
11/22
Pemeriksaan Laboratorium Radiograf
dada mengindikasikanpeningkatandiafragma,kemungkinanpneumothorax ataufraktur tulang rusuk VIII-X.
Scan limfa
Ultrasonogram
Peningkatan serum atauamylase urine
Peningkatan glucose serum
Peningkatan lipase serum
DPL (+) untuk amylase
Penigkatan WBC
Peningkatan amylase serum
Elektrolit serum
AGD
Pemeriksaan darah
lengkap untuk mencari
kelainan pada darah itu
sendiri
Penurunan
hematokrit/hemoglobin Peningkatan Enzim hati:
Alkaline fosfat,SGPT,SGOT,
Koagulasi : PT,PTT
MRI Angiografi untuk
kemungkinan kerusakan
vena hepatik
CT Scan
8/11/2019 Trauma Tusuk Abdomen
12/22
Komplikasi1. Segera : hemoragic, syok, dan cedera.
Trombosis Vena
Emboli Pulmonar
Stress Ulserasi dan perdarahan
Pneumonia
Tekanan ulserasi Atelektasis
Sepsis
2. Lambat : infeksi (Smeltzer, 2001).
Pankreas: Pankreatitis, Pseudocyta formasi, fistula pancreas-
duodenal, dan perdarahan. Limfa: perubahan status mental, takikardia, hipotensi, akral dingin,
diaphoresis, dan syok.
Usus: obstruksi usus, peritonitis, sepsis, nekrotik usus, dan syok.
Ginjal: Gagal ginjal akut (GGA)
8/11/2019 Trauma Tusuk Abdomen
13/22
Penatalaksanaan
Pemasangan NGTuntuk pengosongan isi lambungdan mencegah aspirasi.
Menilai urin yang keluar (perdarahan).
Pembedahan/laparatomi (untuk trauma tembusdan trauma tumpul jika terjadi rangsanganperitoneal : syok ; bising usus tidak terdengar ;prolaps visera melalui luka tusuk ; darah dalam
lambung, buli-buli, rektum ; udara bebasintraperitoneal ; lavase peritoneal positif ; cairanbebas dalam rongga perut) (FKUI, 1995).
8/11/2019 Trauma Tusuk Abdomen
14/22
8/11/2019 Trauma Tusuk Abdomen
15/22
Bila tusukan benda tajam pada tungkai
oleh paku atau benda tajam lainya: Paku/benda tajam bisa dicabut
Usahakan darah dari luka dikeluarkan dengan cara memijat
Bersihkan luka dengan air dan antiseptic
Biarkan luka terbuka (tidak ditutup plester), tetapi hindari
luka dari terkena Kotoran yang dapat menyebabkan infeksi Perhatikan Apakah:
paku/benda penusuk (benda baru, benda lama, berkarat
Kedalaman tusukan (dalam mm/cm )
Bila benda penusuk dicurigai kotor/berkarat, bawa keUGD rumah sakit yang terdekat untuk perawatan lukalebih lanjut. NIKATA 2008 )
8/11/2019 Trauma Tusuk Abdomen
16/22
8/11/2019 Trauma Tusuk Abdomen
17/22
1. Pengkajian
1) Data subyektif
Riwayat penyakit sekarang :
a) Nyeri di RUQ ,hipokondria atau region epigastrik (cedera pada hati)
b) Nyeri pada kuadran kiri atas (LUQ ), tanda Kehr (nyeri padakuadran kiri atas yang menjalar ke bahu kiri) pada cederalimfa
c) Nyeri pada area epigastrik atau bagian belakang, mungkinasimptomatik kecuali terdapat peritonitis, tanda mungkin
tidak ditemukan sampai 12 jam setelah cedera pada cederapancreas
d) Nyeri pada abdomen ,mual dan muntah pada cedera usus
e) Mekanisme cedera trauma tumpul atau tajam
8/11/2019 Trauma Tusuk Abdomen
18/22
2. Data objektif
a. Data Primer
A : Airway :Tidak ada obstruksi jalan nafas
B : Breathing (pernapasan): Ada dispneu, penggunaan otot bantunapas dan napas cuping hidung.
C : Circulation (sirkulasi): Hipotensi, perdarahan , adanya tandaBruit (bunyi abnormal pd auskultasi pembuluh darah, biasanya pdarteri karotis), tanda Cullen, tanda Grey-Turner, tanda Coopernail,
tanda balance.,takikardi,diaforesis D : Disability (ketidakmampuan ): Nyeri, penurunan kesadaran,
tanda Kehr
b. Data sekunder
E : Exposure : Terdapat jejas ( trauma tumpul atu trauma tajam)pada daerah abdomen tergantung dari tempat trauma
F : Five intervension / vital sign: Tanda vital : hipotensi, takikardi,pasang monitor jantung, pulse oksimetri, catat hasil lab abnormal
8/11/2019 Trauma Tusuk Abdomen
19/22
G : Give comfort (PQRST):
a) Nyeri di RUQ ,hipokondria atau region epigastrik(cedera pada hati),
b) Nyeri pada kuadran kiri atas (LUQ ) ,Tanda Kehr (nyeripada kuadran kiri atas yang menjalar ke bahu kiri)pada cedera limfa
c) Nyeri pada area epigastrik atau bagian belakang,
mungkin asimptomatik kecuali terdapatperitonitis,tanda mungkin tidak ditemukan sampai 12jam setelah cedera pada cedera pancreas
d) Nyeri pada abdomen
Nyeri yang dirasakan sifatnya akut dan terjadi secaramendadak bisa diakibatkan oleh trauma tumpul atautrauma tajam.
8/11/2019 Trauma Tusuk Abdomen
20/22
H : Head to toe:
Inspeksi :
- Adanya ekimosis- Adanya hematom
Auskultasi :
- Menurun/tidak adanya suara bising usus
Palpasi :- Pembengkakan pada abdomen- Adanya spasme pada abdomen
- Adanya masa pada abdomen
- Nyeri tekan
Perkusi :
- Suara dullness
I : Inspeksi posterior surface: Dikaji jika ada yangmengalami cedera pada bagian punggung (spinal)
8/11/2019 Trauma Tusuk Abdomen
21/22
DIAGNOSA
1. Defisit volume cairan dan elektrolit b/d
perdarahan
2. Nyeri akut berhubungan dengan
trauma/diskontinuitas jaringan.
3. Risiko infeksi berhubungan dengan tidak
adekuatnya pertahanan perifer, perubahan
sirkulasi,kadar gula darah yang tinggi,
prosedur invasif dan kerusakan kulit
8/11/2019 Trauma Tusuk Abdomen
22/22