SEL
Dalam biologi, sel adalah kumpulan materi paling sederhana yang dapat
hidup dan merupakan unit penyusun semua makhluk hidup.Sel mampu melakukan
semua aktivitas kehidupan dan sebagian besar reaksi kimia untuk
mempertahankan kehidupan berlangsung di dalam sel.Kebanyakan makhluk hidup
tersusun atas sel tunggal, atau disebut organisme uniseluler, misalnya bakteri dan
ameba. Makhluk hidup lainnya, termasuk tumbuhan, hewan, dan manusia,
merupakan organisme multiseluler yang terdiri dari banyak tipe sel terspesialisasi
dengan fungsinya masing-masing. Tubuh manusia, misalnya, tersusun atas lebih
dari 1013 sel. Namun demikian, seluruh tubuh semua organisme berasal dari hasil
pembelahan satu sel. Contohnya, tubuh bakteri berasal dari pembelahan sel
bakteri induknya, sementara tubuh tikus berasal dari pembelahan sel telur
induknya yang sudah dibuahi.
Sel-sel pada organisme multiseluler tidak akan bertahan lama jika masing-
masing berdiri sendiri. Sel yang sama dikelompokkan menjadi jaringan, yang
membangun organ dan kemudian sistem organ yang membentuk tubuh organisme
tersebut. Contohnya, sel otot jantung membentuk jaringan otot jantung pada organ
jantung yang merupakan bagian dari sistem organ peredaran darah pada tubuh
manusia. Sementara itu, sel sendiri tersusun atas komponen-komponen yang
disebut organel.
Sel terkecil yang dikenal manusia ialah bakteri Mycoplasma dengan
diameter 0,0001 sampai 0,001 mm, sedangkan salah satu sel tunggal yang bisa
dilihat dengan mata telanjang ialah telur ayam yang belum dibuahi. Akan tetapi,
sebagian besar sel berdiameter antara 1 sampai 100 µm (0,001–0,1 mm) sehingga
hanya bisa dilihat dengan mikroskop. Penemuan dan kajian awal tentang sel
memperoleh kemajuan sejalan dengan penemuan dan penyempurnaan mikroskop
pada abad ke-17. Robert Hooke pertama kali mendeskripsikan dan menamai sel
pada tahun 1665 ketika ia mengamati suatu irisan gabus (kulit batang pohon ek)
dengan mikroskop yang memiliki perbesaran 30 kali. Namun demikian, teori sel
sebagai unit kehidupan baru dirumuskan hampir dua abad setelah itu oleh
Matthias Schleiden dan Theodor Schwann.
TUGAS KHUSUS
Gambar1. Sel Gabus (Sumber : biology.clc.uc.edu)
Sel adalah unit terkecil dari makhluk hidup. Setiap Organisme di dunia ini
tersusun atas sel-sel yang saling berintegrasi membentuk suatu fungsi tertentu
dalam tubuh makhluk hidup. Baik organisme tingkat seluler (Uniseluler) maupun
organisme Multiseluler. Sel pertama kali dikenalkan oleh Robert Hooke pada
tahun 1665 yang mengamati jaringan gabus pada pada tumbuhan dengan
menggunakan lensa pembesar.
Gabus merupakan bangunan yang berlubang-lubang kecil seperti susunan
sarang lebah yang dipisahkan oleh “diafragma“. Bangunan seperti sarang lebah ini
selanjutnya disebut dengan Cell (sel). Nama sel diambilnya dari bahasa Yunani
“Kytos” yang berarti ruang kosong, sedangkan bahasa latin ruang kosong adalah
“cella“. Perkembangan teori tentang sel dimulai pada tahun 1839 sampai akhir
abad XIX.
1) Schleiden dan T. Schwann. Sel sebagai unit struktural terkecil makhluk hidup.
Teori ini menjelaskan bahwa setiap makhluk hidup disusun atas sel-sel. Sel
adalah bagian terkecil makhluk hidup yang menyusun makhluk hidup.
2) Max Schultze. Sel sebagai unit fungsional terkecil makhluk hidup. Teori ini
menjelaskan bahwa sel adalah bagian terkecil dari makhluk hidup yang
melakukan fungsi kehidupan. Fungsi-fungsi kehidupan di dalam sel dapat
ditunjukkan dengan adanya metabolisme sel dan pengaturan sel oleh nukleus.
3) Rudolf Virchow. Sel sebagai unit pertumbuhan terkecil makhluk hidup. Sel
sebagai penyusun terkecil makhluk hidup selain menjalankan suatu fungsi
kehidupan juga mengalami pertumbuhan. sel dapat mengalami perpanjangan
ukuran maupun perbesaran volume sel.
TUGAS KHUSUS
4) Akhir abad XIX. Sel sebagai unit hereditas terkecil makhluk hidup. sel
memiliki struktur yang dinamakan degan nukleus (inti sel). Nukleus memiliki
peranan sebagai pembawa materi genetik (tersimpan sebagai molekul DNA)
yang memiliki sifat diwariskan ke generasi sel selanjutnya.
Sel dapat digolongkan menjadi dua berdasarkan ada tidaknya membran
nukleus (membran inti), yaitu sel prokariot, jenis sel yang tidak dilengkapi dengan
membran inti contohnya bakteri dan ganggang alga biru (Cyanophita); dan sel
eukariot, yaitu jenis sel yang memiliki membran inti contohnya sel hewan,
tumbuhan, fungi.
A. Sel Prokariot
Bakteri sebagai organisme prokariotik yang merupakan organisme
uniseluler memiliki struktur sel yang tidak memiliki membran inti. Struktur sel
secara umum yang dimiliki oleh sel prokariot dapat kita lihat pada sel bakteri.
Nukleoid (Nukleus) atau inti sel berfungsi sebagai pengendali dan pengatur sel.
seluruh aktifitas sel diatur oleh nukleus. Nukleus juga berfungsi sebagai pembawa
informasi genetik yaitu kromosom, yang diwariskan ke generasi
selanjutnya.Kromosom adalah struktur yang tersusun oleh molekul DNA dan
protein (histon). Nukleus sel bakteri terpapar atau kontak langsung dengan
sitoplasma karena tidak memiliki membran inti. Cytoplasm (Sitoplasma) adalah
bagian sel yang berisi cairan tempat berlangsungnya metabolisme sel. Kandungan
terbesar dalam sitoplasma adalah air (80-90%).
Ribosome (Ribosom) merupakan struktur berupa butiran-butiran kecil
yaang merupakan tempat sintesis protein. Protein disintesis atau dibuat dengan
menggabungkan beberapa asam amino yang sesuai informasi genetik yang ada di
molekul DNA. Ribosom berada di sitoplasma. Cytoplasmic membrane (Membran
Plasma) adalah lapisan di luar sitoplasma yang tersusun atas . Fungsi membran
plasma adalah sebagai pelindung dan mengatur transportasi sel. Pengaturan
transportasi sel dimasksudkan untuk mengatur keluar masuknya substansi ke
dalam dan ke luar sel.
Membran plasma juga berperan dalam penerima rangsang yang datang
dari luar sel. Membran sel pada sel prokariot mengalami pelekukan ke arah dalam
TUGAS KHUSUS
membentuk struktur yang disebut mesosome (mesosom). Mesosom berfungsi
sebagai tempat terjadinya respirasi sel sehingga dihasilkan energi yang akan
digunakan untuk aktifitas di dalam sel. Cell wall (Dinding Sel) adalah struktur
pelindung kedua setelah membran plasma.Capsule (Kapsul) adalah struktur pelind
ung sel ketiga setelah membran plasma dan dinding sel. Pili (Bulu Rambut)
berfungsi sebagai alat pelekatan sel bakteri pada suatu permukaan substrat atau
benda. Flagella (Flagel) berfungsi dalam pergerakan sel. Baik flagel dan pili
disusun oleh mikrotubulus.
B. Sel Eukariot
Sel Eukariot memiliki struktur yang lebih komplek dibandingkan dengan
sel prokariot. Sel eukariot memiliki membran inti yang memisahkan Nukleus
dengan sitoplasma. Sel ini juga memiliki struktur endomembran yang disebut
dengan Organel. Organel-organel sel eukariot memiliki fungsi-fungsi tertentu
yang menunjang kehidupan sel eukariot. Macam organel yang dimiliki Sel
eukariot antara lain :
1) Lisosom, Organel yang berperan dalam pencernaan sel. Organel ini
mengandung enzim lisozim yang akan melisis bagain sel yang telah mati,
rusak atau sudah tua.
2) Mitokondria, Organel yang berperan dalam respirasi sel. Respirasi sel
bertujuan untuk mengahasilkan energi yang akan digunakan dalam aktivitas
sel.
3) Aparatus Golgi, Oraganel yang berperan dalam sekresi produk, baik protein,
polisakarida maupun lemak.
4) Retikulum Endoplasma (RE), organel yang berperan dalam sintesis produk.
Ada dua jenis RE, yaitu RE kasar (RE yang di bagian permukaannya terdapat
butiran ribosom) dan RE halus (RE yang tidak memiliki ribosom). RE kasar
berfungsi untuk mensintesis protein, sedangkan RE halus berfungsi dalam
sintesis lemak dan sterol.
5) Plastida, organel yang mengandung pigmen (warna).
6) Vakuola, organel yang berfungsi dalam penyimpanan cadangan makanan,
minyak atsiri dan sisa metabolisme sel.
TUGAS KHUSUS
7) Mikrotubulus, organel yang memiliki struktur tabung. contohnya flagela
(untuk pergerakan sel), silia (alat pelekatan sel) dan spindel (untuk
pembelahan sel).
8) Mikrofilamen, oragnel yang memiliki struktur filamen (benang). berfungsi
dalam pergerakan sitoplasma dan kontraksi otot.
9) Badan Mikro, ada dua macam badan mikro, yaitu Peroksisom (mengandung
enzim katalase) dan Glioksisom (mengandung enzim katalase dan oksidase)
10) Dinding Sel, struktur selulolitik dan kitin yang berfungsi memberi bentuk sel
dan sebagai pelindung sel.
11) Sentriol, organel yang berperan dalam pembelahan sel. Sentriol berfungsi
menarik kromosom ke arah kutub yang berlawanan.
Sel Eukariot dibedakan atas sel hewan dan sel tumbuhan. Perbedaan yang
mendasar antara kedua jenis sel tersebut adalah adanya beberapa bagian sel yang
hanya dimiliki sel hewan (Sentrosom dan Lisosom) dan yang hanya dimiliki oleh
sel tumbuhan (Plastida dan Dinding Sel).
C. Perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan
Ada tiga keistimewaan yang khas pada sel tumbuhan : dinding sel dengan
selulosa, vakuola (yang memberi tekanan dan memperbesar volume serta luas
permukaan meskipun dengan protoplasma sedikit), dan plastida, khususnya
kloroplas. Vakuola dapat ditemui pada anggota kelima dunia, namun vakuola
besar di pusat sel ada pada hampir semua sel tumbuhan, cendawan, dan beberapa
protista. Kloroplas hanya terdapat pada tumbuhan dan beberapa protista
(bergantung pada golongannya).
Sel sendiri sebagai dasar menyusun suatu organisme yang terdiri dari inti
(nukleus) yang terbungkus oleh membran atau struktur serupa tanpa membran.
Tidak ada kehidupan dalam satuan yang lebih kecil dari pada sel. Sel terbentuk
hanya dengan pembelahan sel-sel sebelumnya. Sel dicirikan oleh adanya molekul
makro khusus, seperti pati dan selulosa, yang terjadi dari ratusan sampai ribuan
gula atau molekul lain selain itu sel juga dapat dicirikan oleh adanya molekul
makro seperti protein dan asam nukleat baik DNA atau RNA yang tersusun
sebagai rantai yang terdiri dari ratusan sampai ribuan molekul.
TUGAS KHUSUS
Pada tumbuhan istilah sel meliputi protoplasma dan dinding sel yang ada
sedangkan pada organisme multi sel yang ada membentuk struktur kompleks yaitu
jaringan dan organ. Sel pada organisme multi sel tidak sama satu dengan lainnya
tetapi masing-masing mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda. Pada awalnya
struktur dinding sel yang ada pada tumbuhan merupakan sebagai sel mati hasil
ekskresi zat hidup dalam sel akan tetapi baru-baru ini makin banyak ditemui bukti
bahwa ada satuan organik yang ada diantara protoplasma dan dinding, khususnya
pada sel muda.
Meskipun antara sel hewan dan sel tumbuhan berbeda namun terdapat
persamaan-persamaan dasar tertentu mengenai sifat, bentuk, dan fungsi dari
bagian sel tersebut. Secara umum bagian-bagian sel tersebut adalah membran sel,
sitoplasma, mitokondria, retikulum endoplasma, aparatus golgi, lisosom, plastida,
kloroplas, sentrosom, ribosom, vakuola, inti sel, membran inti, mikrofilamen, dan
dinding sel .
Sel tumbuhan mempunyai bentuk yang bermacam-macam. Ada yang
berbentuk peluru, prisma, dan memanjang seperti rambut atau seperti ular.Sel
tumbuhan mempunyai dua bagian pokok yang berbeda dari hewan yaitu vakuola,
plastida dan dinding sel. Vakuola dan plastida merupakan bagian hidup dari sel
tumbuhan dan disebut protoplas. Sedangkan dinding sel yang berfungsi untuk
melindungi isi sel atau lumen yang ada di protoplasma disebut bagian sel yang
mati.
Hal ini terlihat pada sel gabus tumbuhan yang tergolong sel mati karena
hanya memiliki inti sel dan sitoplasma, sehingga ruang antar selnya kosong.
Bentuk sel gabus heksagonal, tersusun rapat antara satu dan lainnya Sel tumbuhan
memiliki sifat yang khas yaitu adanya dinding sel yang bukan komponen
protoplasma.Penelitian terhadap dinding sel yang dipadu dengan berbagai
penemuanyang serba canggih pada saat sekarang telah dapat mengembangkan
cara-carapengungkapannya.Dinding sel mempunyai struktur yang komplek tetapi
tiga bagian fundamentalnya dapat dibedakan yaitu lamela tengah,dinding sel
primer dan dinding sel sekunder.Dinding sel terbuat dari zat selulosa,dinding sel
relatif tebal.
TUGAS KHUSUS
Gambar 2. Sel tumbuhan Gambar 3. Sel hewan
Tabel 1. Perbedaan sel tumbuhan dengan sel hewan
No
.
Bagian / organel Sel hewan Sel tumbuhan
1. Inti sel Ada Ada
2. Retikulum Endoplasma Ada Ada
3. Ribosom Ada Ada
4. Kompleks golgi Ada Ada
5. Lisosom Ada Tidak Ada
6. Mitokondria Ada Ada
7. Sentriol Ada Tidak Ada
8. Badan mikro Ada Ada
9. Plastida Tidak Ada Ada
10. Sitoskeleton Ada Ada
11. Dinding sel Tidak Ada Ada
12. Membran plasma Ada Ada
13. Vakuola Kecil/ Tidak Ada Ada
14. Timbunan zat Lemak dan glikogen Berupa zat pati
Berikut merupakan karakteristik dari sel tumbuhan dan sel hewan :
TUGAS KHUSUS
1. Dinding Sel dan Vakuola
Dinding sel hanya terdapat pada sel tumbuhan dan tidak terdapat pada sel
hewan. Dinding sel itu tipis, berlapis-lapis, dan pada tahap awalnya lentur.
Lapisan dasar yang terbentuk pada saat pembelahan sel terutama adalah pektin,
zat yang membuat agar-agar mengental. Lapisan inilah yang merekatkan sel-sel
yang berdekatan. Setelah pembelahan sel, tiap belahan baru membentuk dinding
dalam dari serat selulosa. Dinding ini terentang selama sel tumbuh serta menjadi
tebal dan kaku setelah tumbuhan dewasa. (Sumber: Time Life, 1984).
Sel hewan tidak memiliki dinding sel. Protoplasmanya hanya dilindungi
oleh membran tipis yang tidak kuat. Ada beberapa sel hewan khususnya hewan
bersel satu, selnya terlindungi oleh cangkok yang kuat dan keras. Cangkok
tersebut umumnya tersusun atas zat kersik dan pelikel, dijumpai misalnya pada
Euglena dan Radiolaria
Pada dinding sel ada bagian yang tidak menebal, yaitu bagian yang disebut
noktah. Melalui noktah ini terjadi hubungan antara antara sitoplasma satu dengan
yang lain yang disebut plasmodesmata. Plasmodesmata berupa juluran plasma,
yang berfungsi menjadi pintu keluar masuknya zat. Sebagian besar isi dari sel
berupa air. Tekanan air atau isi sel terhadap dinding sel disebut tekanan turgor.
Dinding sel dan vakuola berperan dalam turgiditas sel.
Sel hewan tidak memiliki vakuola tetapi sel tumbuhan punya. Jika ada
vakuola, ukurannya sangat kecil. Pada beberapa jenis hewan bersel satu
ditemukan adanya vakuola, misalnya pada Amoeba dan Paramaecium. Terdapat
dua macam vakuola, yaitu vakuola kontraktil (alat osmoregulasi) dan vakuola non
kontraktil (penyimpan makanan).Bagian paling besar pada sel hewan adalah
nukleus.Dalam satu sel hewan terdapat dua sentriol. Kedua sentriol ini terdapat
dalam satu tempat yang disebut sentrosom. Saat pembelahan sel, tiap sentriol
memisahkan diri menuju kutub yang berlawanan dan memancarkan benang-
benang gelendong pembelahan yang akan menjerat kromosom.
Sel Tumbuhan, bagian terluar dari sel tumbuhan adalah dinding sel.
Dinding sel berfungsi sebagai pelindung dan penunjang. Dinding yang terbentuk
pada waktu sel membelah disebut dinding primer dan setelah mengalami
TUGAS KHUSUS
penebalan, berubah menjadi dinding skunder. Dinding primer sel merupakan
selaput tipis yang tersusun atas serat-serat selulosa. Serat ini amat kuat daya
regangnya. Dinding sel yang kaku tersusun atas polisakarida: hemiselulosa dan
pektin. Dinding sel dibentuk oleh diktiosom. Bersama dengan vakuola, dinding
sel berperan dala turgiditas sel (kekakuan sel). Ia mengakibatkan bentuk sel tetap.
Sel tumbuhan memiliki vakuola yang lebih besar (dibanding sel hewan). Vakuola
sel tumbuhan bersifat menetap. Sel-sel tumbuhan yang memiliki vakuola –paling–
besar adalah sel-sel parenkim dan kolenkim.
2. Sentrosom
Sentrosom merupakan organel yang disusun oleh dua sentriole. Sentriole
berbentuk seperti tabung dan disusun oleh mikrotubulus yang terdiri atas 9 triplet,
terletak di dekat salah satu kutub inti sel. Sentriole ini berperan dalam proses
pembelahan sel dengan membentuk benang spindel. Benang spindel inilah yang
akan menarik kromosom menuju ke kutub sel yang berlawanan.Sentrosom hanya
dijumpai pada sel hewan. Bentuk sentrosom bulat kecil. Organela ini terdapat di
dekat inti, berperan dalam proses pembelahan sel. Sentrosom menyerupai bola-
bola duri karena adanya serat-serat radial.
3. Nukleus
Secara umum, Nukleus bertugas mengontrol kegiatan yang terjadi di
sitoplasma. DNA yang terdapat di dalam kromosom merupakan cetak biru bagi
pembentukan berbagai protein (terutama enzim). Enzim diperlukan dalam
menjalankan berbagai fungsi di sitoplasma. Di dalam nukleus juga ditemui
nukleolus.
Nukleus ini umumnya paling mencolok pada sel eukariotik. Rata-rata
diameternya 5 µm. Nukleus memiliki membran yang menyelubunginya yang
disebut membran atau selubung inti. Membran ini memisahkan isi nukleus dengan
sitoplasma. Membran atau selubung inti merupakan membran ganda. Kedua
selubung ini masing-masing merupakan bilayer lipid dengan protein yang terkait.
Membran ini dilubangi oleh beberapa pori yang berdiameter sekitar 100 nm. Pada
bibir setiap pori membran dalam dan membran luar selubung nukleus menyatu.
TUGAS KHUSUS
Pori-pori ini memungkinkan hubungan antara nukleoplasma (cairan inti) dengan
sitoplasma (cairan sel).
Selain pori, sisi dalam selubung ini dilapisi lamina nukleus dengan
susunan mirip jaring yang terdiri dari filamen protein yang mempertahankan
bentuk nukleus.
Di dalam nukleus terdapat:
1) Nukleolus (anak inti), berfungsi mensintesis berbagai macam molekul RNA
(asam ribonukleat) yang digunakan dalam perakitan ribosom. Molekul RNA
yang disintesis dilewatkan melalui pori nukleus ke sitoplasma, kemudian
semuanya bergabung membentuk ribosom. Nukleoplasma (cairan inti)
merupakan zat yang tersusun dari protein.
2) Butiran kromatin, yang terdapat di dalam nukleoplasma. Tampak jelas pada
saat sel tidak membelah. Pada saat sel membelah butiran kromatin menebal
menjadi struktur seperti benang yang disebut kromosom. Kromosom
mengandung DNA (asam dioksiribonukleat) yang berfungsi menyampaikan
informasi genetik melalui sintesis protein.
4. Plastida
Plastida adalah organel yang meghasilkan warna pada sel tumbuhan.
Plastida hanya ada pada sel tumbuhan Plastida dapat dilihat dengan mikroskop
cahaya biasa. Organel ini hanya terdapat pada sel tumbuhan. Dikenal tiga jenis
plastida yaitu:
1) Leukoplas
Plastida ini berwarna putih berfungsi sebagai penyimpan makanan, terdiri
dari:
a. Amiloplas (untuk menyimpan amilum)
b. Elaioplas atau Lipidoplas (untuk menyimpan lemak/minyak).
c. Proteoplas (untuk menyimpan protein).
2) Kloroplas
Kromoplas yaitu plastida yang mengandung pigmen, misalnya :
a. Fikosianin menimbulkan warna biru misalnya pada Cyanophyta.
b. Fikoeritrin menimbulkan warna merah misalnya pada Rhodophyta.
TUGAS KHUSUS
c. Karoten menimbulkan warna keemasan misalnya pada wortel dan
Chrysophyta.
d. Xantofil menimbulkan warna kuning misalnya pada daun yang tua.
e. Fukosatin menimbulkan warna pirang misalnya pada Phaeophyta.
Kloroplas dan plastida lainnya memiliki membran rangkap. Membran
dalam melingkupi matriks yang dinamakan stroma. Membran dalam ini terlipat
berpasangan yang disebut lamela. Secara berkala lamella ini membesar sehingga
membentuk gelembung pipih terbungkus membran dan dinamakan tilakoid. Pada
tilakoid terdapat unit fotosintesis yang berisi molekul pigmen seperti klorofil a,
klorofil b, karoten, xantofil.
5. Badan Golgi
Organela ini ditemukan pertama kali oleh Camilio Golgi, seorang ilmuwan
dari Italia. Badan golgi biasa dijumpai pada sel tumbuhan maupun hewan. Pada
sel hewan terdapat 10-20 badan golgi. Lain halnya dengan tumbuhan yang
memiliki ratusan badan golgi pada setiap sel.Badan golgi terdiri atas sekelompok
kantong pipih yang dibatasi membran yang dinamakan saccula. Di dekat saccula
terdapat vesikel sekretori yang berupa gelembung bulat. Badan golgi pada
tumbuhan disebut dengan diktiosom.
Secara umum fungsi dari badan golgi antara lain:
1) secara aktif terlibat dalam proses sekresi, terutama pada sel-sel kelenjar;
2) membentuk dinding sel pada tumbuhan;
3) menghasilkan lisosom;
4) membentuk akrosom pada spermatozoa yang berisi enzim untuk memecah
dinding sel telur.
5) Organel berbentuk seperti kantong pipih, berfungsi dalam proses sekresi
lendir, glikoprotein, karbohidrat, lemak, atau enzim,berfungsi membentuk
lisosom. Fungsinya dalam hal sekresi, maka badan golgi banyak ditemui pada
sel-sel penyusun kelenjar.
6. Lisosom
Berbentuk kantong-kantong kecil dan umumnya berisi enzim pencernaan
(hidrolisis) yang berfungsi dalam peristiwa pencernaan intra sel.
TUGAS KHUSUS
Sehubungan dengan bahan yang dikandungnya lisosom memiliki peran dalam
peristiwa:
1) pencernaan intrasel: mencerna materi yang diambil secara fagositosis
2) eksositosis :pembebasan sekrit keluar sel
3) autofagi : penghancuran organel sel yang sudah rusak
4) autolisis : penghancuran diri sel dengan cara melepaskan enzim pencerna dari
dalam lisosom ke dalam sel.
Lisosom hanya ditemukan pada sel hewan saja. Lisosom merupakan
struktur agak bulat yang dibatasi membran tunggal, memiliki ukuran diameter 1,5
mikron. Lisosom berperan aktif melakukan fungsi imunitas. Lisosom berisi
enzim-enzim hidrolitik untuk memecah polisakarida, lipid, fosfolipid, dan protein.
Lisosom berperan dalam pencernaan intrasel, misalnya pada protozoa atau sel
darah putih. Lisosom juga berperan penting dalam matinya sel-sel. Lisosom
banyak terdapat pada sel-sel darah terutama leukosit, limfosit, dan monosit. Di
dalam sel-sel tersebut lisosom berperan mensintesis enzim-enzim hidrolitik untuk
mencernakan bakteri-bakteri patogen yang menyerang tubuh. Lisosom membantu
menghancurkan sel yang luka atau mati dan menggantikan dengan yang baru yang
disebut dengan autofagus.
7. Mitokondria
Mitokondria adalah organel yang berfungsi sebagai tempat respirasi aerob
untuk pembentukan ATP sebagai sumber energi sel. Organel yang hanya dimiliki
oleh sel aerob ini memiliki dua lapis membran. Membran bagian dalam berlipat-
lipat dan disebut krista, berfungsi memperluas permukaan sehingga proses
pengikatan oksigen dalam respirasi sel berlangsung lebih efektif. Bagian yang
terletak diantara membran krista berisi cairan yang disebut matriks banyak
mengandung enzim pernafasan atau sitokrom.
TUGAS KHUSUS
DAFTAR PUSTAKA
Muriyati, ikadewi. 2012.Perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan
(http://ikadewimuriyati.blogspot.com/2012/09/perbedaan-sel-hewan-dan-
tumbuhan.html diakses tanggal 06 april 2013 pukul 13:00)
Wikipedia bahasa Indonesia.2012.Sel.(http://id.wikipedia.org/wiki/Sel_(biologi)
di akses tanggal 06 april 2013 pukul 13:00)
Wuryantoro.2012.PengertianSel(http://infowuryantoro.blogspot.com/2012/09/pen
gertian-sel-sel-adalah.html diakses tanggal 06 april 2013 pukul 13:00 )
TUGAS KHUSUS
Top Related