Download - SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh

Transcript
Page 1: SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh

EFEKTIVITAS KEBERLAKUAN REUSAM DALAM PENANGANAN

PERBUATAN KEJAHATAN DI GAMPONG BLANG KRUENG

DITINJAU MENURUT HUKUM PIDANA ISLAM

SKRIPSI

Diajukan Oleh:

RITA JULIANTI

Mahasiswi Fakultas Syari’ah dan Hukum

Prodi Hukum Pidana Islam

FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY

DARUSSALAM-BANDA ACEH

2019 M/1440 H

NIM. 140104020

Page 2: SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh
Page 3: SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh
Page 4: SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh
Page 5: SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh

v

ABSTRAK

Nama : Rita Julianti

NIM : 140104020

Judul : Efektivitas Keberlakuan Reusam Dalam Penanganan

Perbuatan Kejahatan Di Gampong Blang Krueng Ditinjau

Menurut Hukum Pidana Islam

Tebal Skripsi : 77

Pembimbing I : Sitti Mawar, S.Ag, M.H

Pembimbing II : Rispalman, SH., M.H

Kata Kunci : Reusam, Gampong Blang Krueng, kejahatan.

Aceh merupakan Daerah Provinsi yang meliputi kesatuan masyarakat hukum

yang bersifat istimewa. Dalam hukum pidana Islam meliputi pencurian, perzinaan

(termasuk homoseksual dan lesbian), menuduh orang yang baik-baik berbuat zina

(al-qazaf), meminum minuman memabukkan (khamar), membunuh dan melukai

seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk mencari jawaban persoalan pokok, yaitu

Apakah efektif keberlakuan reusam dalam penanganan perbuatan yang

mengandung unsur kejahatan di Gampong Blang Krueng Kecamatan Baitussalam

Kabupaten Aceh Besar dan dampak keefektifan keberlakuan reusam dalam

penanganan perbuatan kejahatan Di Gampong Blang Krueng Kecamatan

Baitussalam Kabupaten Aceh Besar dan bagaimana pandangan hukum pidana

Islam dalam penanganan perbuatan di Gampong Blang Krueng Kecamatan

Baitussalam Kabupaten Aceh Besar. Penelitian ini menggunakan metode

pendekatan kualitatif adalah suatu proses penyelidikan untuk memahami masalah

sosial atau masalah manusia. Dalam pendekatan kualitatif yang menjadi sasaran

penelitian adalah kehidupan sosial atau masyarakat sebagai sebuah aturan atau

sebuah kesatuan yang menyeluruh. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa,

Qanun Nomor 06 Tahun 2018 Tentang keamanan dan ketertiban Gampong Blang

Krueng Kecamatan Baitussalam, Kabupaten Aceh Besar sudah efektif karena

telah disahkan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota. Keefektifan setelah adanya

Qanun Gampong Blang Krueng Kecamatan Baitussalam Aceh Besar Nomor 06

Tahun 2018 Tentang keamanan dan ketertiban Gampong Blang Krueng atau

disebut dengan reusam yang telah disahkan, kejahatan yang terjadi di Gampong

sudah dapat diselesaikan. Dalam hukum Islam hukuman yang diberikan oleh

aparatur Gampong Blang Krung masih melenceng atau masih kurang dengan

aturan hukum Islam atau jelasnya belum sepenuhnya sesuai dengan hukum Islam.

Fakultas/Prodi : Syariah dan Hukum/ Hukum Pidana Islam

Page 6: SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh

vi

KATA PENGANTAR

يم بســــــــــــــــــم الله الرحمن الرح

Dengan mengucapkan puji beserta syukur penulis panjatkan kehadirat

Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini Dalam rangka menyelesaikan studi pada Fakultas Syari’ah dan Hukum

Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, penulis berkewajiban untuk melengkapi dan

memenuhi salah satu persyaratan akademisi untuk menyelesaikan Studi pada

Program Sarjana (S-1) Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Ar-Raniry Banda Aceh,

untuk itu penulis memilih judul yang berjudul “Efektivitas Keberlakuan

Reusam Dalam Penanganan Perbuatan Kejahatan Di Gampong Blang

Krueng Ditinjau Menurut Hukum Pidana Islam”. Selanjutnya shalawat dan

salam penulis sanjunkan kepada baginda kita Nabi besar Muhammad SAW.

Beserta keluarnya dan sahabat beliau yang telah menunjukkan umat manusia

kejalan yang lurus. Skripsi ini disusun untuk melengkapi dan memenuhi salah satu

syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN

Ar-Raniry Banda Aceh.

Penyusunan skripsi ini berhasil diselesaikan berkat bantuan berbagai

pihak. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya

kepada ibuk Sitti Mawar, S.Ag, M.H sebagai pembimbing I dan Bapak

Rispalman, SH., M.H sebagai pembimbing II. Dimana pada saat-saat

kesibukannya sebagai dosen di Fakultas Syari’ah dan Hukum masih

menyempatkan diri untuk memberikan bimbingan dan pengarahan, sehingga

skripsi ini diselesaikan meski bukan seperti target semula.

Page 7: SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh

vii

Terima Kasih penulis ucapkan kepada Penasehat Akademik Bapak Dr.

Hasanuddin Yusuf Adan, MCL., M.A yang telah membimbing penulis dari sejak

kuliah hingga skripsi ini selesai. Ucapan terima kasih kemudian kepada Bapak

Muhammad Siddiq, M.H., PhD selaku Dekan Fakultas Syari’ah dan Hukum, serta

seluruh staff akademika Fakultas Syariah Dan Hukum. Selanjutnya kepada Bapak

Syuhada, S. Ag., M. Ag selaku Ketua Prodi Hukum Pidana Islam. Staff Prodi

Hukum Pidana Islam dan juga seluruh staf akademik Fakultas Syari’ah dan

Hukum beserta jajaran dosen yang telah membimbing penulis selama masa

pendidikan di Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Ar-Raniry.

Ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan:

1. Teristimewa kepada Ayahanda Saiful dan Ibunda Kartini tersayang, Abang

tercinta Rizal Maulana, dan kepada Adik tercinta Nurlisa Sari, Rena Vianita

Sartika, dan keluarga lainnya yang selalu mendo’akan. Sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini sebagaimana tuntutan untuk meraih gelar

sarjana.

2. Terima kasih kepada sahabat-sahabat seperjuangan Hukum Pidana Islam

angkatan 2014 dan khususnya terima kasih kepada teman-teman Hukum

Pidana Islam Unit 01 yang telah bersama-sama dengan penulis menempuh

proses selama perkuliahan, Insya Allah angkatan 2014 sukses semuanya

Amiin ya Rabbal’alamin. Dan ucapan terima kasih saya kepada teman-teman

KPM REGULER 2018 Gampong Alue Tampak Kecamatan Kaway XVI

Kabupaten Aceh Barat yang tidak mungkin penulis sebutkan satu per satu,

yang telah bersedia berbagi ilmu dan bertukar pikiran serta terus menyalurkan

Page 8: SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh

viii

semangat dengan penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

baik.

Penulis berharap penyusunan skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis

sendiri dan juga pihak-pihak yang ingin membacanya. Penulis menyadari bahwa

skripsi ini masih banyak kekurangan, untuk itu dengan kerendahan hati penulis

menerima kritikan atau saran yang bersifat konstruktif dari semua pihak demi

kesempurnaan dan untuk pengetahuan penulis di masa mendatang.

Akhirnya kepada Allah SWT, penulis memohon doa semoga amal

bantuan yang telah diberikan oleh semua pihak mendapat pahala dari-Nya. Tiada

kata yang paling indah untuk mengungkapkan semua ini, hanya satu kata

Alhamdulillahirabbil’alamin.

Darussalam, 12 Juli 2019

Penulis,

Rita Julianti

Page 9: SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh

ix

TRANSLITERASI

Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Nomor: 158 Tahun 1987 – Nomor: 0543 b/u/1987

1. Konsonan

No Arab Latin Ket No Arab Latin Ket

ا 1

Tidak

dilamban

gkan

ṭ ط 16

t dengan titik

di bawahnya

b ب 2

ẓ ظ 17z dengan titik

di bawahnya

‘ ع t 18 ت 3

ṡ ث 4s dengan titik

di atasnya G غ 19

F ف j 20 ج 5

ḥ ح 6h dengan titik

di bawahnya Q ق 21

K ك kh 22 خ 7

L ل d 23 د 8

ż ذ 9z dengan titik

di atasnya M م 24

N ن r 25 ر 10

W و z 26 ز 11

h ه s 27 س 12

’ ء sy 28 ش 13

ṣ ص 14s dengan titik

di bawahnya y ي 29

ḍ ض 15d dengan titik

di bawahnya

2. Vokal

Vokal bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri dari vokal

tunggal atau monoftong dan vokal rangkap atau diftong.

a. Vokal Tunggal

Page 10: SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh

x

Vokal tunggal bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda atau harkat,

transliterasinya sebagai berikut:

Tanda Nama Huruf Latin

Fatḥah A

Kasrah I

Dhammah U

b. Vokal Rangkap

Vokal rangkap bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan antara

harkat dan huruf, transliterasinya gabungan huruf, yaitu:

Tanda dan

Huruf Nama

Gabungan

Huruf

ي Fatḥah dan ya Ai

و Fatḥah dan

wau Au

Contoh:

haula : هول kaifa : كيف

3. Maddah

Maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa harkat dan huruf,

transliterasinya berupa huruf dan tanda, yaitu:

Harkat dan

Huruf Nama

Huruf dan

Tanda

ي/ا Fatḥah dan alif

atau ya Ā

ي Kasrah dan ya Ī

ي Dammah dan waw Ū

Contoh:

qāla : قال

ramā : رمى

qīla : قيل

Page 11: SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh

xi

yaqūlu : يقول

4. Ta Marbutah (ة)

Transliterasi untuk ta marbutah ada dua:

a. Ta marbutah (ة) hidup

Ta marbutah (ة) yang hidup atau mendapat harkat fatḥah, kasrah dan

dammah, transliterasinya adalah t.

b. Ta marbutah (ة) mati

Ta marbutah (ة) yang mati atau mendapat harkat sukun, transliterasinya

adalah h.

c. Kalau pada suatu kata yang akhir katanya ta marbutah (ة) diikuti oleh

kata yang menggunakan kata sandang al, serta bacaan kedua kata itu

terpisah maka ta marbutah (ة) itu ditransliterasikan dengan h.

Contoh:

الاطفال روضة : rauḍah al-aṭfāl/ rauḍatul aṭfāl

المنورة المدينة : al-Madīnah al-Munawwarah/

al-Madīnatul Munawwarah

Ṭalḥah : طلحة

Catatan:

Modifikasi

1. Nama orang berkebangsaan Indonesia ditulis seperti biasa tanpa

transliterasi, seperti M. Syuhudi Ismail. Sedangkan nama-nama

lainnya ditulis sesuai kaidah penerjemahan. Contoh: Hamad Ibn

Sulaiman.

2. Nama negara dan kota ditulis menurut ejaan bahasa Indonesia,

seperti Mesir, bukan Misr; Beirut, bukan Bayrut; dan sebagainya.

3. Kata-kata yang sudah dipakai (serapan) dalam kamus bahasa

Indonesia tidak ditransliterasikan. Contoh: Tasauf, bukan Tasawuf.

Page 12: SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Keterangan Pembimbing Skripsi

Lampiran 2 : Permohonan Kesediaan Memberi Data penelitian

Lampiran 3 : Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian

Lampiran 4 : Pedoman Wawancara

Lampiran 5 : Qanun (Reusam) Gampong

Lampiran 6 : Daftar Riwayat Hidup

Page 13: SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBARAN JUDUL

PENGESAHAN PEMBIMBING

PENGESAHAN SIDANG

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

ABSTRAK ....................................................................................................... v

KATA PENGANTAR .................................................................................... vi

TRANSLITERASI.......................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... xii

DAFTAR ISI ................................................................................................... xiii

BAB SATU : PENDAHULUAN ............................................................ 1

1.1. Latar Belakang Masalah ........................................... 1

1.2. Rumusan Masalah .................................................... 10

1.3. Tujuan Penelitian ...................................................... 10

1.4. Penjelasan Istilah ...................................................... 11

1.5. Kajian Pustaka .......................................................... 13

1.6. Metode Penelitian ..................................................... 14

1.7. Sistematika Pembahasan .......................................... 19

BAB DUA : KONSEP PERBUATAN KEJAHATAN DALAM

HUKUM PIDANA ISLAM ............................................. 20

2.1. Pengertian Hukum Pidana Islam .............................. 20

2.2. Tindak Pidana dalam Hukum Pidana Islam ............. 23

2.3. Unsur-Unsur dan Pembagian Tindak Pidana dalam

Hukum Pidana Islam ................................................ 34

2.4. Jenis Perbuatan Tindak Pidana dalam Reusam ........ 40

2.5. Pendapat Ulama Terhadap Tindak Pidana ................ 43

BAB TIGA : EFEKTIVITAS KEBERLAKUAN REUSAM

DALAM PENANGANAN PERBUATAN

KEJAHATAN DI GAMPONG BLANG KRUENG

DITINJAU MENURUT HUKUM PIDANA ISLAM ... 50

3.1. Profil Gampong Blang Krueng................................. 50

3.2. Efektifitas keberlakuan reusam dalam penanganan

perbuatan yang mengandung unsur kejahatan di

Page 14: SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh

xiv

Gampong Blang Krueng Kecamatan Baitussalam

Kabupaten Aceh Besar ............................................. 62

3.3. Dampak keefektifan keberlakuan reusam dalam

penanganan perbuatan kejahatan Di Gampong

Blang Krueng Kecamatan Baitussalam Kabupaten

Aceh Besar ............................................................... 66

3.4. Pandangan hukum pidana islam dalam penanganan

perbuatan di Gampong Blang Krueng Kecamatan

Baitussalam Kabupaten Aceh Besar ......................... 67

BAB EMPAT : PENUTUP ......................................................................... 72

4.1 Kesimpulan ............................................................... 72

4.2 Saran ......................................................................... 73

DAFTAR KEPUSTAKAAN .......................................................................... 75

LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Page 15: SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh

1

BAB SATU

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Aceh merupakan daerah provinsi yang meliputi kesatuan masyarakat

hukum yang bersifat istimewa. Diberi kewenangan khusus untuk mengatur dan

mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat,

sesuai dengan peraturan perundang-undangan dalam sistem dan prinsip Negara

kesatuan Republik Indonesia. Berdasarkan undang-undang dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945 yang dipimpin oleh seorang Gubernur.1

Dalam hukum pidana Islam meliputi pencurian, perzinaan (termasuk

homoseksual dan lesbian), menuduh orang yang baik-baik berbuat zina (al-qazaf),

meminum minuman memabukkan (khamar), membunuh dan melukai seseorang,

pencurian, merusak harta seseorang, melakukan gerakan-gerakan kekacauan dan

semacamnya berkaitan dengan hukum pemidanaan.

Hukum pemidanaan disebut jarimah. Jarimah terbagi dua, yaitu jarimah

hudud dan jarimah ta’zir.2

Sebagaimana diriwayatkan oleh Sayyidatina ‘Aisyah

ها قا لت كان رسول الله صل الله عليه و ارق ف ربع عن عا ءشة رصي الله عن سلم ي قطع الس3(روه عاءشة. )دي نارفصا عدا

1Dinas Syariat Islam Aceh, Hukum Jinayat Dan Hukum Acara Jinayat, (Banda Aceh:

Naskah Aceh, 2015), hlm. 5. 2H. Zainuddin Ali, Hukum Pidana Islam, (Jakarta: Sinar Grafika, 2007), hlm. 9.

3Ibnu Hajar Al- Asqalani, Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani,

2013), hlm. 553.

Page 16: SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh

2

Diriwayatkan oleh Sayyidatina Aisyah RA. Katanya: Rasulullah SAW.

Memotong tangan seseorang yang mencuri harta yang senilai satu perempat dinar

ke atas. (HR. Aisyah RA).

هما أن رسو ل الله صلى الله عليه وسلم قطع سرقا ف من قيته ثل ثة عن ابن عمر رضي الله عن 4(روه ابن عمر) دراهم

Diriwayatkan dari Ibnu Umar RA. Katanya: sesungguhnya Raasulullah SAW.

Pernah memotong tangan seorang yang mencuri sebuah perisai yang bernilai

sebanyak tiga dirham. (HR. Ibnu Umar RA).

Seperti hadist yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA, menyebutkan

bahwa barang siapa yang mengambil barang orang lain tanpa diketahui (mencuri)

maka oleh Allah terhadapnya dilaknat dan terhadapnya apabila pencurian itu

mencapai nisabnya maka potonglah tangannya. Sebagaimana hadist di bawah ini:

ا رق يسرق هري ر رضي الله عنه قال قال رسول الله صل الله عليه وسلم لنن الله عن أب الس5(روه أب هرير . ) الب يضة ف ت قطع يده ويسرق الحبل ف ت قطع يده

Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. Katanya: Rasulullaah SAW. Bersabda: Allah

melaknat sorang pencuri yang mencuri telur sehingga dipotong tangannya,

kemudian dia mencuri tali lalu dipotong tangannya. (HR. Abu Hurairah RA).

Sanksi adat setiap pelanggaran akan mengakibatkan tidak simbang pada

masyarakat. Setiap pelanggaran harus diberi sanksi adat yang berupa sebagai

4Nailul Authar, Himpunan Hadist-Hadits Hukum, (Surabaya: PT Binna Ilmu, 2005), hlm.

2626. 5Ibnu Hajar Al- Asqalani, Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum...., hlm. 554.

Page 17: SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh

3

sarana untuk mengembalikan rusaknya keseimbangan (obat adat).6 Sanksi adat

dalam terhadap tindak pidana di Gampong Blang Krueng berupa: ganti rugi

terhadap dalam tindak pidana pencurian, diberikan peringatan secara lisan dan

tulisan, denda, apabila pencurian tersebut mengulangi kembali tindak pidana

pencurian akan diberikan sanksi berupa di “bawa kemeunasah”, untuk

mengembalikan barang yang dicurinya dan membuat pernyataan dalam surat

perjanjian dihadapan masyarakat untuk tidak mengulanginya lagi. Kata reusam

menurut Kamus Bahasa Aceh- Indonesia adalah suatu kebiasaan, adat istiadat di

suatu daerah atau beberapa tata cara dan tata tertib kehidupan.7

Sedangkan secara istilah reusam, dapat diartikan secara bebas, pengurus

bidang-bidang diplomatik, keprotokolan, dan etika. Biasanya urusan keprotokolan

tersebut diurus oleh kementrian pertahanan atau angkatan perang dalam kerjaan

Aceh Darussalam.8 Dalam pengertian lainnya yang tersirat dari Qanun Aceh,

reusam adalah tatanan petunjuk-pentunjuk adat istiadat yang berlaku dalam

masyarakat. Terakhir, menurut Rusdi Sufi, Reusam adalah aturan tentang

beberapa segi kehidupan manusia yang tumbuh dalam suatu daerah tertentu

sebagai kelompok sosial yang mengatur tata tertib tingkah laku anggota

masyarakatnya.9

6H.R. Otje Salman Soemadiningrat, Rekonseptualisasi Hukum Adat Kontemporer,

(Bandung: PT Alumni, 2002), hlm. 16. 7 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Bahasa Aceh-Indonesia,

(Depdiknas, Jakarta, 2001),hlm.800. 8Longgina Novadona Bayo dkk, Rezim Lokal di Indonesia, (Jakarta: Yayasan Pustaka

Obor Indonesia, 2018), hlm. 80. 9 Qanun Aceh Nomor 9 Tahun 2008 Tentang Pembinaan Kehidupan Dan Adat Istiadat.

Page 18: SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh

4

Aturan-aturan tentang segi kehidupan manusia itu menjadi aturan hukum

yang mengikat yang kemudian disebut adat.10

Dari keterangan diatas secara

umum dapat ditarik kesimpulan bahwa reusam adalah suatu istilah Aceh yaitu

segala sesuatu yang berunsur adat istiadat, kebiasaan-kebiasaan, atau tata cara

dana tata tertib kehidupan yang telah dijatuhkan sejak dahulu dan menjadi

kebiasaan turun temurun bagi masyarakat sebagai suatu ketetapan bersama yang

mengikat seluruh masyarakat secara tidak resmi dijadikan pedoman bersama

dalam mengatur kehidupan bermasyarakat itu sendiri. Namun, bila di titik secara

khusus makna reusam bisa di artikan sebagai suatu produk dari adat yang telah

menjadi aturan khusus bagi masyarakat adat untuk dipatuhi sebagai peraturan

bersama pada konteks yang terakhir ini, reusam Gampong untuk dijadikan

pedoman bersama dalam menjalankan roda pemerintahan masyarakatnya

pernyataan ini diperkuat dengan penjelasan qanun yang menjelaskan bahwa yang

dimaksud dengan reusam Gampong adalah aturan-aturan. Petunjuk-petunjuk, adat

istiadat yang telah ditetapkan oleh Geuchik setelah menadapat persetujuan dari

tuha peut Gampong.11

Kejahatan yang menimbulkan reusam di Gampong Blang Krueng terjadi

beberapa tindak pidana yaitu judi, minuman keras dan narkotika (ganja, sabu-

sabu), laga lembu dan ayam, pencurian. Pencurian yang dijelaskan dalam hukum

pidana Islam yaitu:

10

Rusdi Sufi, Dkk, Adat Istiadat Masyarakat Aceh, (Dinas Kebudayaan Dan Adat

Istiadat, Nanggroe Aceh Darussalam, Banda Aceh, 2002), hlm. 40. 11

Qanun Kota Banda Aceh Nomor 7 Tahun 2005 Tentang Reusam Gampong.

Page 19: SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh

5

1. Pencurian yang harus dikenai sanksi.

2. Pencurian yang harus dikenai had.

Pencurian yang harus dikenai sanksi adalah pencurian yang syarat-syarat

penjatuhan hadnya tidak lengkap. Jadi, karena syarat-syarat penjatuhan hadnya

belum lengkap, maka pencurian itu tidak dikenai had, tetapi dikenai sanksi.

Rasulullah SAW. Sendiri telah memberi putusan dengan melipat gandakan

tanggungan atas orang yang mencuri barang, dimana pencurinya itu tidak

dihukum potong tangan. Putusan Rasulullah SAW. Itu telah dijatuhkan atas

pencuri buah-buahan yang masih tergantung pada pohon dan pencuri kambing

yang pada di tempat gembalaan.12

Pencurian yang hukumnya had itu ada dua macam, yaitu:

1. Pencurian shughra, yaitu pencurian yang hanya wajib dikenai hukuman potong

tangan.

2. Pencurian kubra, yaitu pencurian harta secara merampas dan menantang, yang

disebut hirabah.

Berdasarkan perbuatan tindak pidana yang terjadi di Gampong Blang

Krueng Kecamatan Baitussalam Kabupaten Aceh Besar, ada beberapa tindak

pidana yaitu, kasus judi, minuman keras, dan narkotika (ganja, sabu-sabu) laga

lembu dan ayam, pencurian. Pencurian yang sudah sering terjadi di kalangan

masyarakat Blang Krueng kejahatan dapat terjadi kapan saja.

Reusam bagian dari adat dan adat istiadat yang berkembang dalam

kehidupan masyarakat Aceh sejak dahulu hingga sekarang melahirkan nilai-nilai

12

Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah 9, (Bandung: PT Alma’arif, 1984), hlm. 214.

Page 20: SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh

6

budaya, norma adat dan aturan yang sejalan dengan syariat Islam dan merupakan

kekayaan budaya bangsa yang perlu dibina, dikembangkan dan dilestarikan.

Pembinaan, pengembangan dan pelestarian adat dan adat istiadat perlu di

laksanakan secara berkesinabungan dari ke generasi berikutnya sehingga dapat

memahami nilai-nilai adat dan budaya yang berkembang dalam kehidupan

masyarakat Aceh.

Dari dasar itu perlu dibuat reusam gampong agar warga masyarakat tidak

semena-mena untuk melakukan perbuatan kejahatan. Reusam di Gampong Blang

Krueng mulai berlaku sejak diundangkan pada tahun 2016 sampai sekarang. Agar

setiap orang dapat mengetahuinya Geuchik memerintahkan memberlakukan

Reusam Gampong tersebut dengan menempatkannya dalam Berita Acara dan

Lembaran Gampong, agar apa yang dilakukan jelas ada sanksinya. Di Gampong

Blang Krueng telah dibuat Reusam Gampong yang di dalamnya terdapat Bab V

tentang bidang pencurian Pasal 6 mengatakan setiap masyarakat Gampong

dilarang melakukan tindakan yang mengarah kepada pencurian, dan Pasal 7

menyatakan yaitu:

1. Bila kedapatan pelaku pencurian atau melihat pelaku pencurian ditempat

kejadian boleh ditangkap, tetapi tidak boleh main hakim sendiri, dan wajib

melapor atau menyerahkan kepada pemerintahan Gampong atau ketua

pemuda.

2. Bagi anak dibawah umur yang melakukan pencurian akan dibina oleh

pemerintahan Gampong dan orang tua anak.

Page 21: SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh

7

3. Anak dibawah umur sebagaimana yang terdapat pasal 5 ayat 2 adalah yang

berumur 15 tahun kebawah.

4. Pemerintah Gampong harus terlebih dahulu menyelesaikan masalah

pencurian di tingkat Gampong, bila tidak dapat di selesaikan selanjutnya di

serahkan dan di proses oleh pihak yang berwajib.

5. Bagi penduduk Gampong yang kedapatan melakukan pencurian dengan bukti

yang kuat, wajib mengembalikannya atau mengganti rugi senilai barang yang

dicuri dan pelaku pencurian akan di berikan peringatan lisan dan tulisan oleh

pemerintahan Gampong.

6. Bila pelaku pencurian tidak mengembalikan dan tidak menggantikan rugi

barang yang dicuri dan korban keberatan maka pemerintah Gampong akan

menyerahkan kepada pihak yang berwajib, sesuai dengan ayat 5 diatas.

7. Bila pelaku pencurian yang telah diberikan peringatan secara lisan dan tulisan

oleh pemerintah Gampong masih mengulang kembali pencurian maka akan

diberikan sanksi adat berupa”dibawa ke meunasah” untuk mengembalikan

barang yang dicuri dan membuat pernyataan dan perjanjian di depan

masyarakat untuk tidak diulanginya lagi.

8. Bila waktu pelaku pencurian tidak mengembalikan dan tidak mengganti rugi

barang yang di curi dan korban keberatan maka pemerintah Gampong akan

menyerahkan pada pihak yang berwajib, sesuai ayat 7 diatas.

9. Bila pelaku pencurian yang telah di berikan sanksi dari Gampong masih

melakukan pencurian lagi maka di serahkan kepada pihak yang berwajib.

Page 22: SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh

8

10. Bagi masyarakat di luar Gampong yang melakukan pencurian akan di

serahkan kepada pihak yang berwajib dan dikenakan sanksi berupa larangan

beraktifitas di Gampong Blang Krueng.

Bab VIII, tentang judi,minuman keras, dan narkotika:

Pasal 13 menyatakan yaitu:

1. Setiap warga dilarang main domino, judi, mengkonsumsi maupun memperjual

belikan minuman keras dan narkotika.

2. Bagi warga yang kedapatan main domino, judi, mengkonsumsi minuman keras

dan narkotika akan diberikan peringatan lisan dan tulisan maksimal dua kali,

dan selanjutnya diserahkan kekepolisian.

3. Bagi masyarakat yang mengedarkan narkotika akan dilaporkan kekepolisian

Negara.

Bab IX laga lembu dan ayam. Pasal 14 menyatakan tentang:

1. Setiap warga dilarang laga lembu, ayam dan binatang ternak lainnya.

2. Bagi warga yang kedapatan laga ayam binatang ternak lainnya akan ditegur

secara lisan dan tulisan.

Kasus pencurian, yang terjadi di Gampong Blang Krueng ialah bukan kasus

yang baru sekali terjadi melainkan sudah lama kasus tersebut yang menjadikan

masyarakat di Gampong Blang Krueng menjadi tidak aman dan tentram di

karenakan pencurian tersebut sering kali terjadi di Gampong tersebut. Aparat

Gampong pun sudah membuat peraturan atau Reusam Gampong agar masyarakat

tidak melakukan kejahatan khususnya terhadap perbuatan kejahatan pencurian

dengan adanya dibuat Reusam tersebut. Berdasarkan hasil revisi reusam yang

Page 23: SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh

9

berlaku pasal tahun 2016 dengan sekarang yang terbaru tahun 2018 sama dengan

reusam yang lama.

Berdasarkan dari hasil observasi yang penulis lakukan, banyak kasus-

kasus kejahatan perbuatan kejahatan yang terjadi di Gampong Blang Krueng

antara lain: kasus narkoba, judi, minuman keras, khalwat atau mesum, pencurian.

Penyelesaiannya aparat Gampong menggunakan aturan sesuai dengan reusam

yaitu denda yang diberikan terhadap pelaku kejahatan yang terjadi di Gampong

Blang Krueng, dan juga diserahkan kepada pihak yang berwajib. Kemudian

Penyelesaiannya dengan cara memberi nasehat dan pelaku kejahatan disuruh ganti

kerugian terhadap apa yang diperbuatnya, kemudian diserahkan kepada pihak

yang berwajib untuk diperiksa lebih lanjut supaya pelaku tersebut tidak

melakukan perbuatan yang merugikan warga Gampong tersebut dengan demikian

warga Gampong Blang Krueng bisa lebih aman, tenteram, dan nyaman.

Dengan dibuatnya Reusam dalam Gampong Blang Krueng agar

masyarakat yang melakukan perbuatan tindak pidana sudah bisa di hukum

diselesaikan dengan Reusam yang sudah ada, akan tetapi setelah dibuatnya

peraturan atau reusam tersebut oleh aparatur Gampong Blang Krueng masih juga

terjadi kasus perbuatan kejahatan di Gampong tersebut. Dengan demikian, tidak

menutup kemungkinan untuk melakukan pengkajian lebih lanjut terhadap

permasalahan. Lalu dalam hal ini yang menarik penulis ingin mengkaji ialah pada

kasus tindak pidana yang terjadi di Gampong Blang Krueng Aceh Besar.

Maka dari semua penjelasan diatas hal ini menjadi penting dan menarik

untuk dikaji dalam bentuk penelitin skriprsi dengan judul: “Efektivitas

Page 24: SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh

10

Keberlakuan Reusam Dalam Penanganan Perbuatan Kejahatan di Gampong

Blang Krueng Ditinjau Menurut Hukum Pidana Islam”, karena menurut

penulis judul ini sangat menarik dijadikan sebagai sebuah penelitian.

1.2. Rumusan Masalah

Dari latar belakang, diatas penulis membuat pertanyaan penelitian sebagai

berikut:

1. Apakah efektif keberlakuan reusam dalam penanganan perbuatan yang

mengandung unsur kejahatan di Gampong Blang Krueng Kecamatan

Baitussalam Kabupaten Aceh Besar?

2. Dampak keefektifan keberlakuan reusam dalam penanganan perbuatan

kejahatan Di Gampong Blang Krueng Kecamatan Baitussalam Kabupaten

Aceh Besar?

3. Bagaimana pandangan hukum pidana Islam dalam penanganan perbuatan

di Gampong Blang Krueng Kecamatan Baitussalam Kabupaten Aceh

Besar?

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penulis dalam penelitian ini antara lain:

1. Untuk mengetahui apakah efektif keberlakuan reusam dalam penanganan

perbuatan yang mengandung unsur kejahatan di Gampong Blang Krueng

Kecamatan Baitussalam Kabupaten Aceh Besar.

Page 25: SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh

11

2. Untuk mengetahui dampak keefektifan keberlakuan reusam dalam

penanganan perbuatan kejahatan Di Gampong Blang Krueng Kecamatan

Baitussalam Kabupaten Aceh Besar.

3. Untuk mengetahui pandangan hukum pidana Islam dalam penanganan

perbuatan di Gampong Blang Krueng Kecamatan Baitussalam Kabupaten

Aceh Besar.

1.4. Penjelasan Istilah

Secara lengkap judul skripsi ini adalah: “Efektivitas Keberlakuan Reusam

Dalam Penanganan Perbuatan Kejahatan di Gampong Blang Krueng Ditinjau

Menurut Hukum Pidana Islam” guna untuk menghindari terjadinya

kesalahpahaman pembaca dalam mengartikan dan memahami istilah yang

terdapat pada judul skripsi ini, maka dianggap perlu untuk dijelaskan beberapa

istilah. Adapun istilah-istilah tersebut antara lain:

a. Efektifitas

Dalam kamus besar bahasa indonesia kata dasar efektifitas adalah “efektif”

yang berarti efeknya, akibatnya, pengaruhnya, kesannya, manjurnya atau

mujarab, sehingga memberikan hasil tentang suatu usaha tertentu.13

Sedangkan

menurut Sondang P Siagian berarti kata efektifitas menunjukkan keberhasilan

dari segi tercapai tidaknya sasaran yang telah ditetapkan. Jika hasilnya semakin

mendekat sasaran berarti semakin tinggi efektifitasnya.14

13

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama, 2011), hlm. 352. 14

Sondang P Siagian, Kiat Meningkatkan Produktifitas Kerja, (Jakarta: Rineka Cipta,

2002), hlm. 24.

Page 26: SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh

12

b. Reusam

Reusam atau biasa disebutkan adalah petunjuk-petunjuk adat istiadat yang

berlaku di dalam Gampong atau masyarakat setempat. Reusam adalah aturan

(Reusam) tentang beberapa segi kehidupan manusia yang tumbuh dalam suatu

daerah atau Gampong tertentu sebagai masyarakat sosisal yang mengatur tata

tertib tingkah laku masyarakat. Dapat di tarik kesimpulan bahwa reusam ialah

suatu istilah bahasa Aceh yaitu segala sesuatu yang berunsur adat dan adat

istiadat, kebiasaan-kebiasaan, atau tata cara dan tata tertib kehidupan yang telah

dijalankan sejak dahulu (nenek moyang), dan menjadi kebiasaan turun temurun

bagi masyarakat sebagai suatu ketetatapan bersama yang mengikat. Jadi Reusam

Gampong adalah aturan-aturan. Petunjuk-petunjuk, adat istiadat yang telah

ditetapkan oleh keuchik setelah mendapat persetujuan dari Tuha Peut Gampong.15

c. Penanganan

Menurut kamus besar bahasa indonesia penanganan adalah proses,

perbuatan, cara menandatangani atau memberi tahukan dengan tanda (isyarat),

Membuktikan, menyatakan atau menunjukkan bahwa menjadi tandatangan.16

d. Kejahatan

Kejahatan ialah menurut pendapat soesilo dibagi menjadi dua sudut

pandang yaitu, yuridis dan sosiologis, secara yuridis, kejahatan mengandung

pengertian perbuatan tingkah laku yang bertentangan dengan undang- undang .

secara sosiologis , pengertian kejahatan menurut soesilo adalah perbuatan atau

15

Rusdi Sufi dkk., Adat Istiadat Masyarakat Aceh, (Banda Aceh: Dinas Kebudayaan

Provinsi NAD, 2002), hlm, 40. 16

Tri Kurnia Nurhyati, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Jakarta: Eska Media, 2003),

hlm. 781.

Page 27: SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh

13

tingkah laku yang selain merugikan si penderita, juga sangat merugikan

masyarakat yaitu berupa hilangnya keseimbangan, ketentraman, dan ketertiban.17

e. Gampong

Gampong menurut kamus besar bahasa indonesia adalah sekelompok

rumah di luar kota yang merupakan kesatuan, kampung di luar kota, dusun.18

f. Hukum Pidana Islam

Hukum pidana Islam terjemahan dari kata fiqh jinayah. Fiqh jinayah

adalah segala ketentuan hukum mengenai perbuatan kejahatan atau perbuatan

kejahatan kriminal yang dilakukan oleh orang-orang mukallaf (orang yang dapat

dibebani kewajiban), sebagai hasil dari pemahaman atas dalil-dalil hukum yang

terperinci dari Al-qur’an dan hadis. Tindakan kriminal dimaksud, adalah

tindakan-tindakan kejahatan yang menganggu ketentraman umum serta tindakan

melawan peraturan perundangan-undangan yang bersumber dari Al-qur’an dan

hadis.19

1.5. Kajian Pustaka

Dari penelusuran literatur yang telah penulis lakukan, belum menemukan

tulisan yang mengkaji tentang Efektivitas Keberlakuan Reusam Dalam

Penanganan Perbuatan kejahatan Di Gampong Blang Krueng Ditinjau Menurut

Hukum Pidana Islam, namun ada beberapa tulisan yang berkaitan dengan

permasalahan tersebut.

17Septiana DwiPutri Maharani, Manusia Sebagai Homo Ekonomicus: Refleksi Atas

Kasus-Kasus Kejahtan Di Indonesia(journal), Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada, hlm.

32-33. 18

Tri Kurnia Nurhyati, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia..., hlm. 196. 19

H. Zainuddin Ali, Hukum Pidana Islam, (Jakarta:Sinar Grafika, 2007), hlm.1.

Page 28: SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh

14

Dalam skripsi berjudul Sistem Peradilan Adat Mengenai Pencurian

Menurut Hukum Islam (Studi Kasus Di Gampong Durian Kawan, Kec. Kluet

Timur, Kab. Aceh Selatan) yang diajukan oleh Sartika Diana mahasiswi Fakultas

Syariah jurusan hukum pidana Islam dari penelusuran yang telah ditemukan

menurut isi dalam skripsi tersebut disebutkan bahwa, bagaimana sistem peradilan

adat durian kawan dan tanggapan masyarakat serta tinjauan hukum Islam terhadap

sistem peradilan adat Gampong durian kawan.

Dan juga pada skripsi yang berjudul penyelesaian perkara pencurian

dalam hukum adat simeulue ditinjau menurut hukum Islam, yang diajukan oleh

Fausia Saripa mahasiswa fakultas syariah dan ekonomi Islam jurusan jinayah wa

siyasah dari penelusuran yang telah ditemukan menurut isi dalam skripsi ini

menjelaskan bahwa, bagaimana proses peradilan terhadap kasus pencurian, dan

bentuk hukuman yang akan diterima serta padangan hukum Islam terhadap

penyelesaian perkara pencurian dalam adat simeulue.

Kemudian terdapat juga skripsi yang Berjudul tinjauan hukum Islam

terhadap faktor penyebab pencurian kendaraan bermotor di kecamatan syiah

kuala banda aceh (suatu kajian kriminologi) yang ditulis oleh Rauza Ananda

mahasiswi Fakultas Syariah dan hukum jurusan hukum pidana Islam, skripsi ini

menjelaskan apa yang menyebabkan terjadinya percurian keadaan bermotor dan

tinjauan Hukum Islam terhadap faktor penyebab terjadinya pencurian Kendaraan

bermotor di Kecamatan Syiah Kuala Banda Aceh.

Page 29: SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh

15

1.6. Metode Penelitian

Dalam setiap penelitian karya ilmiah selalu membutuhkan data yang

lengkap dan objek tertentu serta memiliki sebuah metode yang sesuai dengan

permasalah penelitian yang akan diteliti. Pendekatan penelitian yang digunakan

dalam riset ini yaitu pendekatan kualitatif, menganalisa dan memahami

lingkungan-lingkungan yang dihadapinya.20

Penelitian kualitatif adalah suatu

proses penyelidikan untuk memahami masalah sosial atau masalah manusia.

Dalam pendekatan kualitatif yang menjadi sasaran penelitian adalah kehidupan

sosial atau masyarakat sebagai sebuah aturan atau sebuah kesatuan yang

menyeluruh.21

1.6.1. Spesifikasi penelitian

Adapun spesifikasi penelitian dalam skripsi, penulis menggunakan

penelitian yuridis sosiologis. Yuridis sosiologis ialah pendekatan penelitian yang

bersifat terhadap keadaan nyata dalam masyarakat atau lingkungan masyarakat

dengan maksud untuk menemukan kenyataan atau fakta (fact-finding), yang

kemudian menuju kepada identifikasi (problem-identification) dan pada akhirnya

menuju kepada penyelesaian masalah (problem-solution).22

1.6.2. Sumber data

Sumber data yang dipakai dalam penelitian ini adalah:

20

Soejono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, (Jakarta: UI Press,2007), hlm. 6. 21

Hamid Patilima, Metode Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Alfabeta, 2011), hlm. 3. 22

Soejono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, (Jakarta: UI Press,1982), hlm. 10.

Page 30: SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh

16

a. Sumber data primer.

Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari sumbernya. Dalam

penelitian ini data utama yang masih diambil dari penyelesaian perbuatan

kejahatan pencurian yang saat ini masih dijalankan. Dalam hal ini data yang

diperoleh dari wawancara dengan Geuchik Gampong Blang Krueng Kecematan

Baitussalam Kabupaten Aceh Besar.

b. Sumber data sekunder.

Data sekunder yaitu dalam penelitian ini data yang digunakan penelitian

adalah data yang dikumpulkan oleh orang lain. Pada waktu penelitian ini dimulai

data yang telah tersedia. Data primer mencakup dokumen-dokumen resmi, buku-

buku yang erat berkaitan dengan data-data, seperti majalah, jurnal, hasil-hasil

penelitian yang berwujud laporan dan sebagainya.

1.6.3. Teknik dalam Pengumpulan Data

Supaya data dan informasi dapat dipergunakan dalam penalaran, data dan

informasi itu harus merupakan fakta. Dalam kedudukannya yang pasti sebagai

fakta, bahan-bahan itu siap digunakan sebagai nyata. Sebab itu perlu diadakan

pengujian-pengujian melalui cara-cara yang dipergunakan untuk pengujian

tersebut.

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu:

1. Observasi

Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui suatu

pengamatan, dengan disertai pecatatan-pencatatan terhadap keadaan atau perilaku

objek sasaran. Orang yang melakukan observasi disebut pengobservasi (observer)

Page 31: SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh

17

dan pihak yang diobservasi disebut terobservasi (observe). Dalam hal ini penulis

melakukan observasi langsung pada lokasi penelitian di Gampong Blang Krueng

Kecamatan Baitussalam Kabupaten Aceh Besar terhadap objek harus diteliti.23

2. Wawancara

Wawancara yaitu teknik pengumpulan data dengan cara jawab lisan

langsung satu arah. Artinya pertanyaan datang dari pihak yang mewawancarai dan

jawaban diberikan oleh yang diwawancarai. Selain melakukan wawancara kepada

Aparatur Gampong Blang Krueng terhadap penyelesaian perbuatan kejahatan

pencurian.Adapun pada penelitian ini penulis melakukan wawancara pada pak

Geuchik Gampong Blang Krueng. Hasil wawancara itu bertujuan untuk

mendapatkan data akurat dan falid tentang informasi yang menjadi fokus

penelitian.

3. penyebaran quisioner atau angket

Penyebaran quisioner atau angket merupakan teknik pengumpul data yang

dilakukan dengan cara memberi perangkat pernyataan tertulis kepada responden

untuk dijawabnya.24

1.6.4. lokasi dan populasi sampel

a. Lokasi

Dalam suatu penelitian perlu adanya daerah penelitian yang menjadi

daerah untuk dilakukan penelitian, sedangkan dalam penelitian ini penulis

23

Abdurahmat Fathini, Metodologi Penelitian Dan Teknik Penyusunan Skripsi,

(Jakarta:PT Rineka Cipta,2006), hlm.104. 24

Sugiyono, METODE PENELITIAN PENDIDIKAN, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif

dan R&D...., hlm. 199.

Page 32: SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh

18

mengambil lokasi penelitian di Gampong Blang Krueng Kecamatan

Baitussalam Kabupaten Aceh Besar.

b. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yaang terdiri atas: obyek/subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.25

c. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi penelitian yang dipilih sebagai wakil

representatif dari keseluruhan untuk diteliti. Sampel penelitian yang akan

diambil menggunakan purposive samping, yaitu sampel yang dipilih

berdasarkan pertimbangan atau penelitian subjektif.26

1.6.5. Analisa data

Proses analisis data itu sebenarnya merupakan pekerjaan untuk

menemukan tema-tema dan merumuskan hipotesa-hipotesa, meskipun sebenarnya

tidak ada formula yang pasti untuk dapat digunakan merumuskan hipotesa. Hanya

sanya pada analisis data tema dan hipotesa lebih diperkaya dan diperdalam dengan

cara menggabungkan dengan sumber-sumber data yang ada.27

Dalam penyusunan karya ilmiah ini, penulis juga berpedoman pada buku

panduan penulisan skripsi tahun 2014-2018 yang diterbitkan oleh Fakultas

Syariah dan Hukum UIN Ar-raniry Darussalam- Banda Aceh.

25

Sugiyono, METODE PENELITIAN PENDIDIKAN, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif

dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2012), hlm.297. 26

Burham Ashhof, Metode Penelitian Hukum, (Jakarta:Renika Cipta, 2007), hlm.181. 27

Burham Ashhof, Metode Penelitian Hukum, (Jakarta:Renika Cipta, 2004), hlm.66.

Page 33: SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh

19

1.7. Sistematika Pembahasan

Melengkapi pembahasan skripsi ini, maka penulis menyusun sistematika

pembahasan ke dalam empat bab yaitu sebagai berikut:

Bab pertama merupakan pendahuluan yang meliputi latar belakang

masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, penjelasan istilah, tinjauan pustaka,

metode penelitian, dan sistematika pembahasan.

Bab kedua membahas mengenai landasan teoritis tentang konsep

perbuatan kejahatan dalam hukum pidana Islam, pengertian hukum pidana Islam,

unsur-unsur perbuatan kejahatan, pendapat ulama terhadap perbuatan kejahatan,

macam-macam perbuatan kejahatan dalam reusam.

Bab tiga ini merupakan bab inti pembahasan yang ingin diteliti yaitu:

profil Gampong Blang Krueng, membahas tentang Apakah efektif keberlakuan

reusam dalam penanganan perbuatan yang mengandung unsur kejahatan di

Gampong Blang Krueng Kecamatan Baitussalam Kabupaten Aceh Besar, dampak

keefektifan keberlakuan reusam dalam penanganan perbuatan kejahatan Di

Gampong Blang Krueng Kecamatan Baitussalam Kabupaten Aceh Besar,

pandangan hukum pidana Islam dalam penanganan perbuatan di Gampong Blang

Krueng Kecamatan Baitussalam Kabupaten Aceh Besar

Bab empat merupakan bab terakhir dari skripsi ini, yakni penutup dari

penelitian yang berupa kesimpulan dan saran-saran yang bersifat membangun dan

berguna demi kepentingan pihak terkait.

Page 34: SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh

20

BAB DUA

KONSEP TINDAK PIDANA DALAM HUKUM ISLAM

2.1. Pengertian Hukum Pidana Islam

Hukum pidana Islam merupakan terjemahan dari kata fiqh jinayah. Fiqh

jinayah adalah segala ketentuan hukum mengenai tindak pidana atau perbuatan

kriminal yang dilakukan oleh orang-orang mukallaf (orang yang dapat dibebani

kewajiban), sebagai hasil dari pemahaman atas dalil-dalil hukum yang terperinci

dari Al-qur’an dan Hadist. Hukum pidana Islam merupakan syariat Allah yang

mengandung kemaslahatan bagi kehidupan manusia baik di dunia maupun di

akhirat. Syariat Islam dimaksud, secara materil mengandung kewajiban asasi bagi

setiap manusia untuk melaksanakannya. Konsep kewajiban asasi syariat, yaitu

menempatkan Allah sebagai pemenangan segala hak, baik yang ada pada diri

sendiri maupun yang ada pada orang lain. Setiap orang hanya pelaksana yang

berkewajiban memenuhi perintah Allah. Perintah Allah dimaksud, harus

ditunaikan untuk kemaslahatan dirinya dan orang lain.1

Bahwa hukum pidana Islam merupakan hukum publik yang dilaksanakan

oleh ulil amri dapat kita lihat dalam surah Al-maidah: 48.

اب م ال ق د ص م ق ال ب ب ت لك ا ك ي ل اإ ن ل ز ن ا و اب م ه ن ي ب م ك اح ف ه ي ل اع ن م ي ه م و ب ت لك ا ن م ه ي د ي ي (۸٤:المائدة)ق ل ا ن م ك اء اج م ع م ه اء و ه أ ع ب ت ل و الل ل ز ن أ

Artinya: dan telah turunkan kepada Al-Qur’an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya yaitu kitab-kitab (yang diturunkan

sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu maka putuskanlah

perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti

1H. Zainuddin Ali, Hukum Pidana Islam, (Jakarta: Sinar Grafika, 2007), hlm.1.

Page 35: SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh

21

hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang

kepadamu.(QS. Al-maidah: 48).2

Ada dua hal yang terkandung dalam ayat ini. Pertama, Agama Tuhan

telah menjadi sempurna di dalam risalah Muhammad, baik dari segi akidah

maupun syari’ah. Dari segi akidah, dapat dilihat dari makna tauhid, pembalasan

dan ibadah. Dalam hal ini, Rasulullah SAW. Mengukuhkan Nabi-nabi terdahulu

dan meluruskan kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh para pengikut mereka.

Dari segi syariah, Allah telah menyampaikan prinsip-prinsip dasar dan

fundamental, dan menyerahkan penafsiran dan aplikasi prinsip-prinsip tersebut

menurut kemampuan mental dan intelektual meraka melalui institusi qiyas,

istishlah, istihsan, dan kaidah-kaidah fiqh praktis yang bertujuan melayani

kemamfaatan manusia. Agama sesungguhnya adalah satu, sedang syari’atnya

berbeda-beda. Di sinilah muncul masalah kedua, terutama bahwa risalah

Muhammad memuat sebab-sebab kelanggengannya sampai akhir masa. Risalah

itu berjalan dengan watak manusia secara keseluruhan, cocok dengan panggilan

fitrah, juga tetap valid dan relevan untuk semua peringkat perkembangan material

dan intelektual manusia. Sedangkan risalah warisan lainnya hanya relevan dan

applicable dikalangan komunitas tertentu dan untuk periode tertentu.3

Ayat di atas menegaskan tentang adanya kewajiban untuk menerapkan dan

melaksanakan hukun syariat Islam yang bersumber dari kitab yang diturunkan

oleh Allah yaitu Al-qur’an. Kewajiban tersebut ditugaskan kepada Rasulullah

dalam fungsi rangkapnya sebagai ulil amri. Dengan demikian hukum pidana

2Syeikh Muhammad Ghazali, Tafsir Tematik dalam Al-Qur’an (Jakarta: Gaya Media

Pratama, 2004), hlm. 84. 3 Ibid, hlm. 84.

Page 36: SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh

22

Islam bukanlah hukum yang dilaksanakan oleh perorangan (individu), melainkan

diatur dan dilaksanakan oleh ulil amri selaku wakil dari seluruh rakyat.

Kewajiban ulil amri dalam melaksanakan hukum pidana Islam ini, juga

dapat dilihat dalam hampir setiap ayat yang berkenaan dengan hukuman. Setiap

ayat dalam Al-qur’an yang menjelaskan tentang hukuman, seperti hukuman

pencurian, (Al-maidah: 38), zina, (surah An-nur: 2), penuduhan zina, (surah An-

nur: 4), dan lain-lainnya, selalu di sampaikan dalam bentuk amar dan jamak. Ini

berarti perintah tersebut bukan ditujukan kepada individu (perorangan), melainkan

kepada pemerintah (ulil amri) selaku wakil dari seluruh masyarakat.4 Dalam

mengatur masalah pidana Islam ini menepuh dua macam cara, yaitu :

a. Menetapkan hukuman berdasarkan nash,

b. Menyerahkan penetapannya kepada penguasa (ulil amri).

Dalam cara yang pertama, Islam tidak memberi kesempatan kepada

penguasa (ulil amri) untuk menetapkan hukuman yang menyimpang dari

ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan dalam Al-qur’an dan As-sunnah.

Hukuman-hukuman untuk tindak pidana yang termasuk dalam kelompok yang

pertama ini berlaku sepanjang masa dan tidak berubah karena perubahan ruang

dan waktu. Bagian yang pertama inilah yang membedakan antara hukum pidana

syariat Islam dengan hukum pidana yang berlaku sekarang ini diberbagai Negara

termasuk Negara Republik Indonesia.

Dalam cara yang kedua, Islam memberikan kesempatan yang luas kepada

penguasa (ulil amri) untuk menetap macam-macam tindakan pidana dan

4Ahmad Wardi Muslich, Pengantar dan Asas Hukum Pidana Islam (Fikih Jinayah),

(Jakarta: Sinar Grafika, 2004), hlm. 2-3.

Page 37: SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh

23

hukumannya. Al-qur’an dan As-sunnah hanya memberikan ketentuan umum,

yang penjabarannya diserahkan kepada penguasa. Ketentuan umum tersebut

adalah bahwa setiap perbuatan yang merugikan, baik terhadap individu maupun

masyarakat, merupakan tindak pidana yang harus dikenakan hukuman. Tindak

pidana yang termasuk dalam kelompok ini, oleh para ahli hukum Islam

dinamakan jarimah Ta’zir, dan hukumannya pun disebut hukuman ta’zir.5

2.2. Tindak Pidana dalam Hukum Pidana Islam

Hukum pidana merupakan suatu istilah yang mengandung suatu pengertian

dasar dalam ilmu hukum, sebagai istilah yang dibentuk dengan kesadaran dalam

memberikan ciri tertentu pada peristiwa hukum pidana. Menurut prof Moeljatno

S.H., tindak pidana adalah perbuatan yang dilarang oleh suatu aturan hukum,

larangan mana disertai (sanksi) yang berupa pidana tertentu, bagi barang siapa

yang melanggar aturan tersebut.6

1. Tindak pidana zina

Zina atau perzinaan adalah hubungan badan yang diharamkan oleh Allah

dan Nabi dalam Al-qur’an dan hadist serta disepakati oleh para ulama dan

berbagai mazhab akan keharamannya. Jarimah zina dikatakan hak Allah semata-

mata karena dampak dari perbuatan zina tersebut bukan hanya kepada individu

atau pribadi saja melainkan menyangkut kepentingan umum yaitu meliputi,

penyebaran penyakit kelamin, rendahnya atau kaburnya proses keturunan,

5 Ahmad Wardi Muslich, Pengantar dan Asas Hukum Pidana Islam (Fikih Jinayah)...,

hlm. 6-7. 6Lysa Anggrayni, Pengantar Hukum Pidana Di Indonesia, (Riau: Suska Press, 2015),

hlm. 47.

Page 38: SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh

24

penyebaran virus, rusaknya tatanan hidup dalam rumah tangga, hilangnya hak-hak

seperti waris, perwalian, dapat memutuskan tali pernikahan, membuat buruknya

pendidikan pada anak-anak dan lain sebagainya.7

Allah SWT berfirman:

(۲۳:ءالإسرا)لا لي ب س ء اس و ة ش ح اف ن اك ه ن إ ن ز واال ب ر ق و ل

Artinya: dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu

perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk. (QS. Al-Isra’: 32).

Ayat di atas menegaskan tentang larangan perbuatan zina. Perzinaan

adalah perbuatan sehari-hari masyarakat modern. Menurut mereka, zina lebih baik

dibanding perkawinan dini dalam dunia pendidikan. Perbuatan ini tidak akan

dikenakan sanksi selama dilakukan atas dasar suka sama suka. Pada hal Allah

SWT. Berfirman “janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah

suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk”.8

Unsur-unsur zina, Perzinaan mempunyai beberapa unsur, baik unsur

umum maupun unsur khusus. Unsur umum seperti telah dibahas adalah unsur-

unsur yang ada dalam setiap jarimah, sedangkan unsur khusus yang hanya ada

dalam jarimah-jarimah tertentu. Dari beberapa definisi yang dikemukakan para

ahli, sekalipun terdapat perbedaan redaksional, kita dapati kesamaan visi. Mereka

bersatu pendapat terhadap hal-hak, seperti persetubuhan (wathi) yang haram serta

itikad jahat yang diekspresikan dalam bentuk kesengajaan melakukan sesuatu

yang haram tadi.

7 Fadhel Illahi, Zina problematika dan solusinya, (Jakarta: Qisti Press, 2006), hlm. 10.

8 Syeikh Muhammad Ghazali, Tafsir Tematik dalam Al-Qur’an (Jakarta: Gaya Media

Pratama, 2004), hlm. 259.

Page 39: SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh

25

Menurut ajaran Islam, pelampiasan nafsu seksualitas hanya dianggap

legal, bila dilakukan melalui perkawinan yang sah. Di luar itu, persebutuhan

dianggap melampaui batas dan dianggap haram. Bahkan, mendekatinya saja

merupakan perbuatan terlarang.9

2. Tindak pidana qadzaf (menuduh zina)

Qadzaf ialah menuduh seseorang muhsan atau ghairu muhsan (dewasa,

berakal sehat, merdeka, beragama Islam, dan orang baik-baik) melakukan zina

dan sipenuduh tersebut tidak dapat mendatangkan empat orang saksi. Dalam

jarimah qadzaf ini juga terdapat dua hak yaitu pertama hak Allah dan kedua hak

hamba.

Pertama, hak Allah, jarimah qadzaf ini dikatakan hak Allah karena telah

ditentukan hukumannya dalam nash. Sebagaimana dalam firman Allah dalam Al-

Qur’an surah An-Nur ayat 4-5:

ا ن و م ر ي ن ي ذ ل ا و ان ث م ه و د ل اج ف اء د ه ش ة ع ب ر أ اب و أ ي ل ث ات ن ص ح لم ة اد ه ش م ال و ل ب ق ل و ة د ل ج ي

ن و ق اس ف ال م ه ك ئ ول أ او د ب أ

Artinya: dan orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik (berbuat zina)

dan mereka tidak mendatangkan empat orang saksi, maka deralah mereka (yang

menuduh) delapan puluh kali dera dan jangalah kamu terima kesaksian meraka

buat selama-lamanya. Mereka itulah orang-orang yang fasik, kecuali orang-orang

yang bertaubat sesudah itu dan memperbaiki (dirinya), maka sesungguhnya Allah

maha pengampun lagi maha penyanyang. (QS. An-Nur: 4-5).10

Kedua, hak hamba, pada jarimah ini terdapat hak hamba karena pelaku

atau si pelaku qadzaf ini tujuannya bukan masyarakat banyak atau umum tetapi

9Rahmat Hakim, Hukum Pidana Islam Fiqh Jinayah, (Bandung: Sinar Grafika, CV

Pusaka Setia, 2000), hlm.72. 10

Abdullah bin Muhammad bin ‘Abdurrahman bin Ishaq Alu Syaikh, Tafsir Ibnu Katsir

Jilid 6, (Bogor: Pustaka Imam Asy-Syafi’i, 2004), hlm. 9.

Page 40: SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh

26

individu yang efeknya ialah melenyapkan harga diri orang, menyangkut harkat

martabat seseorang, mencemarkan nama baik seseorang. Dalam hal ini si korban

atau keluarga dari si korban dapat memberi maaf atau memberi pengampun

kepada si pelaku qadzaf dan si korban atau keluarga dari si korban mempunyai

hak untuk memberikan hukuman kepada sipelaku qadzaf tersebut.11

Unsur-unsur qadzaf adalah ciri karakteristik jarimah ini mengandung

beberapa unsur. Pertama, adanya ucapan yang mengandung tuduhan atau

penolakan terhadap keturunan, seperi mengata-ngatai seseorang telah berbuat zina

atau menempelkan predikat pezina kepada seseorang dan tidak mengakui anak

atau janin yang lahir atau masih dalam kandungan istrinya. Kedua, tertuduh

haruslah orang yang selamat dari perbuatan tersebut atau tertuduh haruslah orang

selamat dari perbuatan tersebut atau muhsan. Artinya yang dituduh itu baik-baik,

bukan seorang yang membiasakan diri berbuat zina. Kalau yang dituduh itu

pezina, hal itu bukanlah tuduhan, tetapi sesuai denga kenyataannya. Ketiga,

adanya kesengajaan untuk berbuat jahat, adanya itikad yang tidak baik. Itikad

jahat inilah yang memotivasi perbuatan tersebut untuk mencelakakan orang lain

yang tidak berdosa, sehingga tercemar nama baiknya atau celaka karena hukuman

dera.12

3. Tindak pidana pencurian

Pencurian adalah mengambil hak milik orang lain dengan sembunyi-

sembunyi. Adapun, “Istaraqa as-sam’a” bermakna mencuri pendengaran

(menguping). Dikatakan “mencuri pandangan” jika nafsu menipu maka untuk

11

Fadhel Illahi, Zina problematika dan solusinya..., hlm. 111. 12

Rahmat Hakim, Hukum Pidana Islam Fiqh Jinayah, (Bandung: Sinar Grafika, CV

Pusaka Setia, 2000), hlm. 80.

Page 41: SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh

27

terus memandang. Di dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman surah Al-Hijr ayat

18:

ب م اب ه ش ه ع ب أ ف ع م الس ق ر ت اس ن م ل إ ي Artinya: “kecuali (setan) yang mencuri-curi (berita) yang dapat didengar (dari

malaikat) lalu dikejar oleh semburan api yang terang.” (Al-Hijr ayat 18).

Allah menyebut tindakan mendengarkan sambil sembunyi-sembunyi

dengan mencuri. Di dalam al-Qamus tertera bahwa mencuri dan mencuri-curi

bermakna, ‘datang mengambil harta orang lain dari tempat penyimpanannya

secara sembunyi-sembunyi’. Ibnu Arafah menerangkan bahwa di Arab, pencuri

bermakna orang yang datang sembunyi-sembunyi menuju tempat penyimpanan

harta orang lain, lalu ia mengambil sesuatu yang bukan miliknya. Berdasarkan

penuturan yang tertera di dalam al-Qamus dan peryataan Ibnu Arafah, kita dapat

memahami bahwa pencurian memiliki tiga sendi utama:

a. Mengambil harta yang bukan miliknya.

b. Mengambil dengan sembunyi-sembunyi.

c. Mengambil dari tempat penyimpanan yang aman.13

4. Tindak pidana perampokan.

Perampokan atau hirabah adalah jarimah gangguan keamanan di jalan

umum. Secara etimologi, hirabah berarti memotong jalan (qath’ut tarieq).

Menurut H.A. Djazuli, perbedaan antara pencuri dan perampokan (pembegalan)

terletak pada teknis pengambilan harta. Yang pertama (pencurian) dilakukan

secara diam-diam, sedangkan yang kedua (perampokan) dilakukan secara terang-

terangan dan disertai kekerasan atau ancaman kekerasan. Perbuatan ini sangat

13

Sayyid Sabiq, Fiqih Sunnah jilid 4, (Jakarta: Pena Pundi Aksara, 2013), hlm. 241.

Page 42: SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh

28

berdampak psikologi bagi korban, sehingga menimbulkan trauma yang

menghantuinya dalam jangka waktu yang panjang, bahkan seumur hidupnya.

Itulah sebabnya wajar, seberat dampak psikologi yang diderita korban yang sukar

dinilai dengan materi, perampokan atau pembegalan sering pula diistilahkan

dengan sariqah kubra (pencurian besar).

Unsur-unsur hirabah dan hukumannya, unsur-unsur hirabah yang utama

adalah dilakukan di jalan umum atau di luar pemukiman korban, dilakukan secara

terang-terangan, serta adanya unsur kekerasan atau ancaman kekerasan. Di

samping itu, terdapat unsur-unsur yang ada dalam jarimah pencurian, seperti

pemindahan barang yang bukan milikya serta kesengajaan dalam melakukan

tindakan tersebut.

Hukuman jarimah ini seperti disebutkan dalam surat Al-maidah ayat 33

terdiri atas empat macam hukuman. Hal ini berbeda dengan hukuman bagi

jarimah yang masuk ke dalam kelompok hudud lainnya, yang hanya satu macam

hukuman untuk setiap jarimah. Sanksi hirabah yang empat itu tidak seluruhnya

dijatuhkan kepada muhrib julukan bagi pembuat hirabah, namun hukuman

tersebut merupakan hukuman alternatif yang dijatuhkan sesuai dengan macam

jarimah yang dilakukan.14

5. Tindak pidana minum-minuman keras

Sebagaimana diriwayatkan dari Abdullah Bin Amr bahwa Nabi bersabda

sebagai berikut:

14

Rahmat Hakim, Hukum Pidana Islam Figh Jinayah, (Bandung: Pusaka Setia, 2000),

hlm. 88.

Page 43: SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh

29

ا م ا ل رضياللعنهوعمروعنعبداللبن ر (رواهالبخاري..........)ب ائ ث ا ل م

Artinya: khamar adalah induk segala kejahatan.

Sebagaiman khamar dianggap sebagai induk kejahatan, maka Islam

mempertegas pengharamannya, mengutuk orang yang meminumnya dan orang-

orang yang terlibat di dalamnya sehingga dinilai sebagai keluar dari

keimanannya.15

Perbuatan pidana dibidang khamar (minuman keras dan

sejenisnya) secara lughawi. Khamar adalah sejenis minum yang memabukkan

(menutupi kesehatan akal), istilah khamar berasal dari kata al-khamr yang artinya

menutupi. Karena salah satu maqashid syar’iah adalah menjaga akal, maka syariat

Islam sangat tegas melarangnya.16

Larangan khamar terdapat secara sharih dalam

Al-Qur’an dan hadis. Ayat yang mengharamkannya adalah surat Al-Maidah (5):

إ و ن م أ ن ي ذ اال ه ي أ ي و و ر س ي م ال و و ر م اال ن ا و اب ص ن ال م ك ل ع ل ه و ب ن ت ج اف ن ط ي الش ل م ع ن م س ج ر ل ز ال .ن و ح ل ف

Artinya: hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya khamar, berjudi, berkurban

untuk berhala, mengundi nasib dengan anak panah, itu adalah perbuatan keji,

termasuk perbuatan setan, maka jauhilah agar kamu mendapat keberuntungan.

(QS.Al-maidah ayat 90).

6. Tindak pidana riddah (keluar dari Islam)

Riddah adalah secara harfiah berarti kembali. Riddah dalam pembahasan

ini adalah kembalinya seorang muslim yang berakal dam baligh untuk memilih

keyakinan Agama lain atas dasar pilihannya bukan atas paksaan. Dari pengertian

15

Sayyid Sabiq, Fiqih Sunnah jilid 9 (Bandung: Al-Ma’arif, 1987), hlm. 40-41. 16

AL-Yasa’ Abu Bakar Dan Marah Halim, Hukum Pidana Islam Di Aceh (Penafsiran

Dan Pedoman Pelaksanaan Qanun Tentang Perbuatan Pidana), (Banda Aceh: Dinas Sysriat

Islam, 2011), hlm.94-95.

Page 44: SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh

30

tersebut anak-anak yang menyatakan memilih agama berbeda dengan agama

orang tuanya tidak termasuk murtad, begitu pula orang gila. Orang yang karena

terpaksa harus meninggalkan keyakinan lantaran yang diancam dan

membahaykan diri dan keluarganya dengan ancaman berat sehingga ia harus

menyelamatkan diri memeluk agama lain, juga tidak termasuk golongan riddah.

Dengan alasan, walaupun dia hidup dan berada pada sistem yang berlaku

lingkungan pemeluk agama lain dan secara formal menjadi anggota yang sah dari

masyarakatnya, namun besar kemungkinan keyakinannya tetap tidak tergoyahkan

jika pada suatu saat peluang untuk mewujudkan keyakinan yang diyakininya,

yaitu keyakinan yang sesuai dengan ketentuan dalam ajaran Islam tentu akan

berupaya mewujudkannya.17

Sanksi hukuman riddah ialah orang murtad dikenai hukuman berat sebab

perbuatannya dapat memorak-porandakan jamaah serta memancing perpecahan

masyarakat, Oleh karena itu demi kelestarian jamaah dan mencegah perpecahan

dalam jamaah, pelakunya harus dihukum. Di samping itu, konsekuensi riddah

adalah terputus hubumgan waris dan bubarnya perkawinan. Bahkan, lebih jauh

lagi gugurnya semua amal yang telah diperbuat.18

Tujuan hukuman riddah ialah keberlakuan hukuman mati terhadap orang

yang keluar dari agama Islam (riddah) didasari oleh pertimbangan yaitu;

a. Menolak keyakinan yang telah diyakininya berarti ateis.

b. Menghalalkan yang telah diharamkan oleh Allah dan sebaliknya

mengharamkan yang dihalalkan.

17

Zainuddin Ali, Hukum Pidana Islam, (Jakarta: Sinar Grafika, 2012), hlm. 69-77. 18

Rahmat Hakim, Hukum Pidana Islam Figh Jinayah, (Bandung:CV Pusaka Setia, 2000),

hlm.103-104.

Page 45: SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh

31

c. Melecehkan Agama berarti melecehkan Allah, dan melecehkan sunnah

Rasulullah.19

7. Pemberontakan

Pemberotakan (al-baghyu) adalah secara terminologis berarti mencari,

mengusahakan atau memilih. Al-baghyu adalah usaha melawan suatu

pemerintahan yang sah secara nyata, baik dengan mengangkat senjata atau tidak

mengindahkan ketentuan yang digariskan pemerintahan. Asy- Syafi’i, seperti

dikutip H.A. Dzajuli, mengatakan, pemberontak adalah orang muslim yang

menyalin imam, dengan cara tidak menaatinya kekuatan, argumentasi dan

pimpinan.20

Unsur-unsurnya adalah melawan pemerintahan yang sah atau melepaskan

diri atau keluar dari kekuasaan imam dan kesengajaan atau itikad tidak baik.

menjatuhkan kekuasaan imam dengan alasan politis. Menurut Abu Hanifah

mereka telah dikategorikan sebagai pemberontakan walaupun belum ada

perlawanan bila mereka telah berkumpul dan merencanakan suatu tindakan.

Terhadap mereka yang kembali dan meletakkan sengketa pemerintah tidak boleh

lagi memeranginya dan memperlakukan secara adil, seperti warga yang lain. 21

8. Pembunuhan dan penganiayaan

Pembunuhan menurut Wojo Wasito adalah perampasan nyawa seseorang,

sedangkan menurut Abdul Qadir Audah adalah perbuatan seseorang yang

menghilangkan kehidupan atau hilangnya roh adami akibat perbuatan manusia

yang lain. Jadi, pembunuhan adalah perampasan atau peniadaan nyawa seseorang

19

Ibid 20

ibid 21

Ibid, hlm.107.

Page 46: SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh

32

oleh orang lain yang mengakibatkan tidak berfungsinyaa seluruh anggota badan

disebabkan ketiadaan roh sebagai unsur utama untuk menggerakkan.22

Dalam hukum-hukum dan Agama lain, pembunuhan dianggap sebagai

perbuatan keji dan biadab, Namun demikian Agama Islam membaginya menjadi

dua bagian, yaitu pembunuhan yang diharamkan dilakukan dan pembunuhan yang

halal dan harus dilakukan. Pembunuhan yang haram dilakukan adalah

pembunuhan yang tidak disertai alasan yang dibenarkan oleh syara’, sedangkan

pembunuhan yang halal dilakukan adalah pembunuhan bagi pelaku suatu tindakan

yang tidak dibenarkan oleh syara’, baik dia membunuh maupun melakukan

tindakan lain yang mengharuskan pelakunya diberi hukuman bunuh.23

Pembunuhan ini dikatagorikan menjadi tiga macam penggolongan yaitu:

1. Pembunuhan yang dilakukan dengan sengaja atau qathlul amdi, yaitu

perampasan nyawa seseorang yang dilakukan dengan sengaja. Jadi, matinya

korban merupakan bagian yang dikehendaki si pembuat jarimah.

2. Pembunuhan tidak sengaja karena kesalahan atau qathlul ghairul amdi atau

qathlul qatha, yaitu kesalahan dalam berbuat sesuatu yang mengakibatkan

matinya seseorang. Walaupun disengaja, perbuatan tersebut tidak ditujukan

kepada korban. Jadi, matinya si korban sama sekali tidak diniati.

3. Pembunuhan semi sengaja qathlu syighul amdi. Bentuk inilah yang

perselisihkan keberadaanya, namun mayoritas ulama mengakui keberadaanya

sebagai salah satu bentuk pembunuhan.24

22

Ibid, 23

Zainuddin Ali, Hukum Pidana Islam, (Jakarta: Sinar Grafika, 2012), hlm.24. 24

Rahmat Hakim, Hukum Pidana Islam Fiqh Jinayah......, hlm. 113-117.

Page 47: SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh

33

Adapun penganiayaan sengaja adalah suatu bentuk perbuatan yang dilakukan

secara sengaja dengan sasaran anggota badan yang mengakibatkan luka,

hilangnya anggota badan atau hilangnya fungsi anggota badan. Disini juga ada

dua unsur pokok, yaitu kesengajaan berbuat dan hasil yang diakibatkan memang

dikehendaki. Perbedaannya dengan pembunuhan sengaja terletak pada hasilnya.

Pada pembunuhan sengaja, hasil yang dikehendaki adalah kematian, sedangkan

pada penganiayaan sengaja, hasilnya adalah lukanya, cacatnya si korban, atau

hilangnya fungsi anggota badan korban.25

Hukuman pokok pada jarimah pembunuhan sengaja adalah qishash, yaitu

dibunuh kembali. Sebagai hukuman pokok, qishash mempunyai hukuman

pengganti, yaitu apabila keluarga korban menghapuskan hukuman pokok ini,

qishash pun tidak dapat dijatuhkan dan digantikan dengan hukuman diyat. Diyat

pun kalau seandainya dimaafkan dapat dihapuskan dan sebagai penggantinya,

hakim menjatuhkan hukuman takzir. Jadi, qishash sebagai hukuman pokok

mempunyai dua hukuman pengganti, yaitu diyat dan takzir.26

Adanya hukuman pengganti pada jarimah qishash ini disebabkan adanya

pemaafan dari si korban atau wali atau ahli warisnya. Hal itu di mungkinkan,

sebab jarimah qishash merupakan hak adami hak perseorangan. Oleh kerna itu,

kalau si korban (masih hidup) atau wali atau ahli waris (jika korban mati)

memaafkan pembuat jarimah, hukuman qishash pun menjadi gugur digantikan

dengan hukuman diyat. Apabila korban atau keluarganya memaafkan diyat ini,

25

Ibid 26

Ibid, hlm.117.

Page 48: SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh

34

dapat dihapuskan dan sebagai penggantinya hakim akan menjatuhkan hukuman

takzir.27

2.3. Unsur-unsur dan Pembagian Tindak Pidana dalam Hukum Pidana

Islam

Dalam Islam, unsur-unsur tindak pidana suatu perbuatan yang

mengakibatkan kerugian bagi orang lain atau masyarakat. Baik dalam bentuk

materil seperti harta benda maupun non materil seperti ketentraman dan harga

diri. Tentang sejauhmana mukallaf mengetahui hukum atau aturan, Abdul Wahab

Khallaf memberikan penjelasan pengetahuan mukallaf terhadap hukum tidak di

artikan sebagai hafal aturan teksbook, hafal ayat-ayat Al-quran atau hadis, pasal-

pasal yang tersebar dalam berbagai aturan perundang-undangan dan lain-lain. 28

Dari keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk dapat dianggap atau

di katagorikan suatu tindak pidana (jarimah), suatu perbuatan harus memiliki

beberapa perbuatan atau unsur. Adapun unsur-unsur tersebut adalah:

1. Unsur formal (rukn al-syar’i)

Unsur formal atau rukun syar’i adalah adanya nash atau ketentuan hukum

syara’ yang melarang dilakukannya suatu tindak pidana dan mengancam

pelakunya dengan sanksi hukum tertentu. Dengan kata lain, perbuatan tersebut

merupakan perbuatan yang oleh hukum dinyatakan sebagai suatu perbuatan yang

dapat dihukum atau adanya nash (ayat) yang mengancam dengan ancaman

hukuman terhadap pelaku perbuatan yang dimaksud. Ketentuan-ketentuan

27

Ibid., hlm.125-126. 28

Dedy Sumardi, Bukhari, Edi Yuhermansyah, Hukum Pidana Islam, (Banda Aceh:

Fakultas Syariah dan Hukum UIN Ar-Raniry, 2014), hlm. 39-45.

Page 49: SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh

35

mengenai perbuatan yang diancam dengan ancaman hukuman bagi pelakunya

harus sudah datang (sudah ada) sebelum perbuatan itu dilakukan dan bukan

sebaliknya. Seandainya aturan tersebut datang setelah perbuatan terjadi, ketentuan

tersebut tidak bisa diterapkan.29

Oleh karena itu, tidak ada ketentuan hukum bagi suatu tindak pidana sebelum

ada nash yang mengaturnya. Artinya, tidak ada predikat haram atau jahat bagi

suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang selama tidak ada ketentuan dalam

nash..

2. Unsur Materiil (Rukn al-maddi)

Unsur material adalah adanya perilaku yang membentuk jarimah, baik berupa

perbuatan ataupun tidak berbuat atau adanya perbuatan yang bersifat melawan

hukum. Maksudnya, tindakan kejahatan itu benar-benar telah terjadi atau terbukti

dilakukan oleh si pelaku, sehingga dapat digolongkan kepada tindak pidana secara

sempurna. Dengan demikian, seseorang yang hanya terbukti melakukan

percobaan pembunuhan tidak dapat digolongkan sebagai seorang pelaku tindak

pidana qishash, melainkan tindak pidana seperti ini tergolong ke dalam jarimah

takzir. Demikian pula seseorang yang hanya terbukti melakukan percobaan

pencurian tidak dapat digolongkan sebagai jarimah hudud. Tetapi apabila

seseorang terbukti memindahkan atau mengambil barang milik orang lain, maka

tindakan pelaku tersebut dapat digolongkan sebagai jarimah hudud. Yang inilah

yang menjadi unsur materiil, yaitu perilaku yang berbentuk jarimah. Dalam

29

Ibid, hlm. 39-45.

Page 50: SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh

36

hukuman positif, perilaku orang tersebut disebut sebagai unsur objektif, yaitu

perilaku yang bersifat melawan hukum.30

3. Unsur Moril (Rukn al-adabi)

Unsur ini juga disebut dengan al-mas’uliyyah al-jinaiyyah atau

pertanggungjawaban pidana. Maksudnya adalah perbuatan jarimah atau perbuatan

tindak pidana atau delik haruslah orang yang dapat mempertanggungjawabkan

perbuatannya, Oleh karena itu perbuatan jarimah (tindak pidana, delik) haruslah

orang yang dapat memahami hukum, mengerti isi beban, dan sanggup menerima

beban tersebut. Orang yang diasumsikan memiliki kriteria tersebut adalah orang-

orang yang mukallaf, sebab hanya merekalah yang terkena khithab (panggilan)

pembebanan (taklif). Oleh karena itu, apabila seseorang anak yang belum dewasa

ataupun orang gila melakukan pembunuhan, maka pelaku pembunuhan tersebut

tidak dikenakan sanksi hukum qishash.31

Unsur moral ini dapat terpenuhi apabila pelaku tindak pidana telah mencapai

usia dewasa (baliqh), berakal sehat, mengetahui bahwa ia melakukan tindakan

yang dilarang dan melakukannya atas kehendaknya sendiri. Unsur-unsur yang

telah dipaparkan diatas adalah unsur-unsur yang bersifat umum. Artinya unsur-

unsur tersebut adalah unsur yang sama dan berlaku bagi segala jenis jarimah

(tindak pidana atau delik). Jadi, pada jarimah apapun ketika unsur itu harus

dipenuhi. Di samping itu, terdapat pula unsur khusus yang hanya ada pada

jarimah tertentu dan tidak terdapat pada jarimah yang lain. Unsur khusus ini

merupakan spesifikasi pada setiap jarimah dan tentu saja tidak akan ditemukan

30

Ibid, hlm. 39-45. 31

Ibid, hlm.39.

Page 51: SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh

37

pada jarimah yang lain. Sebagai contoh memindahkan (mengambil) harta benda

orang lain hanya ada pada jarimah pencurian atau menghilangkan nyawa orang

lain dalam kasus pembunuhan.32

Pembagian Jarimah, jarimah dapat dibagi menjadi berbagai macam

bentuk dan jenis, tergantung dari sisi mana dilihat atau aspek apa yang

ditonjolkan. Berikut adalah macam-macam jarimah sesuai aspek yang di lihat.

a. Dilihat dari pelaksanaannya

Aspek yang ditonjolkan dari perbuatan jarimah ini adalah bagaimana

sipelaku melaksanakan jarimah tersebut. Apakah jarimah itu dilaksanakan dengan

melakukan perbuatan yang terlarang ataukah sipelaku tidak melaksanakan

perbuatan yang diperintahkan. Kalau sipelaku mengerjakan perbuatan yang

terlarang, ia telah melakukan jarimah secara ijabiyyah, artinya aktif dalam

melakukan jarimah tadi, atau dalam bahasa hukum positif dinamai delict

commisionis. Sipelaku jarimah jenis ini telah melakukan perbuatan maksiat,

mengerjakan perbuatan yang dilarang melaksanakannya, seperti mencuri, berzina,

mabuk-mabukan, membunuh, dan sebagainya.

Bentuk kebalikannya adalah sipelaku jarimah salabiyah, artinya pelaku

pasif, tidak berbuat sesuatu atau dalam hukum positif dinamai delict ommisionis,

seperti tidak melaksanakan shalat, tidak membayar zakat, tidak menolong orang

lain yang sangat membutuhkan padahal dia sanggup melaksanakannya. Sebagian

ulama dalam kaitannya dengan aspek ini, memunculkan bentuk campuran

ijabiyyah (aktif) dengan salabiyyah (pasif). Seperti seorang bermaksud

32

Dedy Sumardi, Bukhari, Edi Yuhermansyah, Hukum Pidana Islam, (Banda Aceh:

Fakultas Syariah dan Hukum UIN Ar-Raniry, 2014), hlm. 39-45.

Page 52: SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh

38

membunuh tawanan, namun tidak dilakukan dengan cara membunuhnya,

melainkan dengan menahan yang bersangkutan di satu tempat tanpa memberi

makan dan minum sampai si tawanan itu mati. Maka si penawan tadi didakwakan

telah membunuh dengan tidak berbuat sesuatu, yaitu tidak memberi makan dan

minum.

b. Dilihat dari niatnya

Pembagian jarimah dari sudut pandang ini, terbagi kedalam dua bagian.

Pertama adalah Jarimah-jarimah yang disengaja atau jarimah al-maqshudah,

yang diniati bahkan direncanakan. Contohnya adalah seorang yang masuk

kerumah orang lain dengan maksud untuk mencuri sesuatu dari rumah tersebut.

Bentuk kebalikan dari jarimah ini adalah yang kedua jarimah tidak disengaja atau

jaraim ghair maqshudah. Bentuk jarimah ini dapat terjadi disebabkan: pertama,

yaitu karena kekeliruan,bukan kesengajaan, dia hanya sengaja melempar batu

untuk mengusir binatang, tapi keliru hasilnya. Contoh lain adalah orang menakuti-

nakuti dengan senjata, tetapi senjata tersebut mengenai orang yang ditakuti-takuti

tadi, dan sebagainya. Kedua, karena kelalaian, yaitu suatu perbuatan yang sama

sekali tidak disengaja, baik perbuatan itu sendiri maupun hasil dari perbuatannya.

Contohnya adalah seseorang membakar sampah dengan maksud membersihkan

sekeliling rumahnya. Tanpa sepengetahuannya, api membesar dan membakar

sesuatu milik orang lain. Contoh lainnya adalah seseorang yang telah melakukan

suatu pekerjaan dia tidak menyimpan alat-alat kerjanya, seperti golok. Kerana

kelupaan dan kelelahannya, golok itu dibiarkannya tergeletak diluar dan kemudian

menjadi penyebab kecelakaan bagi orang yang lalu-lalang.

Page 53: SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh

39

c. Dilihat dari objeknya

Aspek yang juga dapat membedakan bentuk jarimah adalah aspek korban.

Dalam hal ini dapat dibedakan apakah hasil dari jarimah tersebut mengenai

perseorangan atau kelompok masyarakat. Sebagian ulama mengatakan, bila

korban tersebut perorangan, jarimah tersebut menjadi hak adami (hak

perorangan), namun bila korbanya masyarakat, jarimah tersebut menjadi hak

jama’ah (hak allah).

d. Dilihat dari motifnya

Dalam keseharian, kita sering mendengar kata-kata tindak pidana yang

dikaitkan dengan masalah kenegaraan, pemerintahan, atau suatu yang sifatnya

politis. Jarimah politik adalah jarimah yang dilakukan dengan maksud-maksud

politis dan biasanya dilakukan oleh orang-orang yang memiliki tujuan politik

untuk melawan pemerintahan yang sah pada waktu situasi yang tidak normal,

seperti pemberontakan bersenjata, mengacaukan perekonomian dengan maksud-

maksud politis dan sebagainya, Sedangkan jarimah-jarimah yang tidak

bermuatan politik dinamai jarimah biasa, seperti mencuri ayam atau barang-

barang lainnya atau membunuh atau menganiaya orang-orang kebanyakan (orang

biasa).

e. Dilihat dari berat ringan hukumannya

Para ulama membagi masalah jinayah menjadi tiga bagian. Pembagian ini

didasarkan pada berat ringannya hukuman yang dikenakan terhadap pelaku

Page 54: SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh

40

jarimah, sedangkan hukuman itu sendiri di dasarkan atas ada tidaknya dalam

nash al-qur’an atau sunnah.33

1. Dari segi berat atau ringanyya hukuman, maka hukum pidana Islam dpat

dibedakan menjadi (a) jarimah hudud, (b) jarimah qishash, (c) jarimah

ta’zir.

2. Dari segi unsur niat, ada dua jarimah, yaitu (a) yang disengaja, dan (b)

tidak disengaja.

3. Dari segi cara mengerjakan, ada dua jarimah, yaitu (a) yang positif, dan

(b) yang negatif.

4. Dari segi si korban, jarimah itu ada dua, yaitu (a) perorangan, dan (b)

kelompok.

Dari segi tabiat, jarimah terbagi dua, yaitu (a) yang bersifat biasa, dan (b)

bersifat politik. 34

2.4. Jenis Perbuatan Tindak Pidana dalam Reusam

Adapun jenis tindak pidana dalam Reusam diatur dalam bab tertentu

dalam Qanun Nomor 06 Tahun 2018 Tentang keamanan dan ketertiban di atur

Reusam Gampong Blang Krueng yaitu: Bab V Bidang Pencurian. Pasal 6, setiap

masyarakat Gampong dilarang melakukan tindakan kejahatan yang mengarah

kepada pencurian dan jenis tindak pidana yang lain sebagaimana tertuang dalam

Pasal 7.

33

Dedy Sumardi, Bukhari, Edi Yuhermansyah, Hukum Pidana Islam..., hlm. 45-47. 34

H. Zainuddin Ali, Hukum Pidana Islam, (Jakarta: Sinar Grafika, 2012), hlm. 22.

Page 55: SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh

41

Ayat:

1) Bila kedapatan pelaku pencurian atau melihat pelaku pencurian di tempat

kejadian boleh ditangkap, tetapi tidak boleh main hakim sendiri, dan wajib

melapor atau menyerahkan kepada Pemerintahan Gampong atau ketua

pemuda.

2) Bagi anak dibawah umur yang melakukan pencurian akan dibina oleh

Pemerintahan gampong dan orang tua anak.

3) Anak dibawah umur sebagaimana yang terdapat dalam pasal 5 ayat 2 adalah

yang berumur 15 tahun kebawah.

4) Pemerintah gampong harus terlebih dahulu menyelesaikan masalah pencurian

ditingkat gampong, bila tidak dapat diselesaikan selanjutnya diserahkan dan

diproses oleh pihak yang berwajib.

5) Bagi penduduk gampong yang kedapatan melakukan pencurian dengan bukti

yang kuat, wajib mengembalikannya dan atau mengganti rugi senilai barang

yang dicuri dan pelaku pencurian akan diberikan peringatan lisan dan tulisan

oleh Pemerintah Gampong.

6) Bila pelaku pencurian tidak mengembalikan dan tidak mengganti rugi barang

yang dicuri dan korban keberatan maka Pemerintah Gampong akan

menyerahkan kepada pihak berwajib, sesuai ayat 5 di atas.

7) Bila pelaku pencurian yang telah diberikan peringatan secara lisan dan tulisan

oleh Pemerintah Gampong masih mengulang kembali pencurian maka akan

diberikan sanksi adat berupa “Dibawa Ke Meunasah” untuk mengembalikan

barang yang dicuri dan membuat pernyataaan atau perjanjian dihadapan

masyarakat untuk tidak mengulanginya lagi.

8) Bila pelaku pencurian tidak mengembalikan dan tidak mengganti rugi barang

yang dicuri dan korban keberatan maka Pemerintah Gampong akan

menyerahkan kepada pihak berwajib, sesuai ayat 7 di atas.

Page 56: SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh

42

9) Bila pelaku pencurian yang telah diberikan sanksi adat dari gampong masih

melakukan pencurian lagi maka diserahkan kepada pihak berwajib.

10) Bagi masyarakat luar gampong yang melakukan pencurian akan diserahkan

kepada pihak yang berwajib dan dikenakan sanksi berupa larangan

beraktifitas di gampong Blang Krueng.35

Bab VIII mengatur tentang: Judi, Minuman Keras Dan Narkotika.

Pasal 13 ayat:

1) Setiap warga dilarang main domino, judi, mengkomsumsi maupun

memperjualbelikan minuman keras dan narkotika.

2) Bagi warga yang kedapatan main domino, judi, mengkonsumsi minuman

keras dan narkotika akan diberikan peringatan lisan dan tulisan maksimal 2

kali, dan selanjutanya diserahkan ke kepolisian.

3) Bagi masyarakat yang mengedarkan narkotika akan dilaporkan ke kepolisian

negara.

Bab IX mengatur tentang: Laga Lembu Dan Ayam.

Pasal 14 ayat:

1) Setiap warga dilarang laga lembu, ayam dan binatang ternak lainnya.

2) Bagi warga yang kedapatan laga ayam dan binatang ternak lainnya akan

ditegur secara lisan dan tulisan;

35

Qanun Gampong Nomor 06 Tahun 2017 Tentang Reusam Gampong.

Page 57: SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh

43

2.5. Pendapat Ulama Terhadap Tindak Pidana

1. Zina

Para ulama berpendapat bahwa hukuman bagi pezina yang belum pernah

menikah ( Ghairu muhsan) adalah dicambuk seratus kali, dan bagi yang sudah

menikah dirajam. Akan tetapi, mereka berbeda pendapat mengenai penambahan

bagi hukuman pezina yang belum menikah dengan diusir (taghrib) selama satu

tahun, dan bagi pezina yang sudah pernah menikah dengan dera seratus kali.36

Perbedaan itu adalah sebagai berikut:

a. Menurut Abu Hanifah, hukuman dera itu tidak perlu dicampur dengan diusir

(taghrib), kecuali jika hal itu perlu menurut pandangan hakim.

b. Imam Malik dan Auza’i berpendapat bahwa disamping hukuman dera pezina

laki-laki yang belum menikah juga dikenakan hukuman taghrib, Akan tetapi

wanita tidak boleh diusir karena ada larangan melakukan perjalanan jauh bagi

kaum wanita tanpa ditemani oleh mahramnya.

c. Menurut Imam Asy-syafi’i dan Ahmad, pezina yang belum pernah menikah,

baik laki-laki maupun wanita dikenakan dua hukuman, pertama cambuk

seratus kali dan kedua diusir dari tempat tinggalnya selama satu tahun.37

2. Qadzaf

Qadzaf adalah salah satu dosa besar maka Allah SWTmencap pelakunya

sebagai orang fasik, dan menggugurkan status “lurus”, dari dirinya serta

mewajibkan penjatuhan had terhadapnya. Had qadzaf adalah delapan puluh kali

deraan dengan cambuk, karena Allah SWT berfrman:.... maka deralah mereka

36

Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah 9-11 (Bandung: PT Al-Ma’arif, 1984), hlm. 186. 37

Kadar M. Yusuf, Tafsir Ayat Ahkam Tafsir Tematik Ayat-Ayat Hukum , (Jakarta:

AMZAH, 2011), hlm. 10.

Page 58: SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh

44

(yang menuduh itu) delapan puluh kali dera.....(an-nur:4).juga, Rasulullah SAW

mendera para penyebar kabar bohong (haditsul-ifk) tentang diri Aisyah ra dengan

dera sebanyak delapan puluh kali.38

3. Pencurian

Para ulama sepakat mengenai hukuman yang harus ditimpakan kepada

pelaku pencurian, yaitu potong tangan akan tetapi, meraka berbeda pendapat

dalam menentukan batas minimal jumlah atau harga barang yang dicuri, yang

membuat wajib nya pelaku dikenakan hukuman potong tangan. Perbedaan itu

adalah sebagai berikut:

a. Ahli Zhahir, meraka berpendapat ayat 38 surah Al-Maidah (5) ini adalah

bersifat umum, maka pemahamannya harus juga berlaku umum. Jadi, setiap

pencuri itu harus dihukum dengan potong tangan, baik harta yang dicuri itu

banyak ataupun sedikit.

b. Imam Malik berpendapat, bahwa batas minimal barang yang dicuri membuat

pencurinya dikenakan hukuman potong tangan adalah tiga dirham atau yang

seharga dengannya.

c. Abu Hanifah berpendapat, bahwa batas minimalnya sepuluh dirham.

d. Asy-Syafi’i berkata, batas minimal harga barang yang dicuri itu adalah

seperempat dinar. Jika kurang dari itu, maka pelaku pencurian itu tidak

dikenakan hukuman potong tangan.

e. Ahmad bin Hanbal menjelaskan pula, bahwa batas minimal harta yang dicuri

itu adalah seperempat dinar atau tiga dirham.39

38

Abu Bakar Jabir Al-Jazairi, Minhajul Muslim, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar,20115),

hlm. 810.

Page 59: SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh

45

4. Perampokan

Pelaku perampokan telah memenuhi persyaratan di atas, dapat dijatuhkan

sanksi hudud perampokan. Hanya saja, sanksi yang diberikan kepada para

perampok berbeda, melihat situasi dan jenis tindakan pada saat aksi perampok

terjadi. Menurut Abu Hanifah dan Ahmad bin Hanbal, hukuman buangan bagi

pelaku perampokan yang baru mencegat atau membuat orang takut, belum

sempat mengambil harta, dan belum sempat membunuh. Akan tetapi menurut

Syafi’i dan Syi’ah zaidiyyah, pelaku kejahatan tersebut diancam dengan

hukuman ta’zir.40

5. Khamar

Untuk perbuatan minum khamar ini hukuman yang dijaatuhkan kepada

pelakunya adalah dera empat puluh kali menurut sebagian pendapat diantaranya

Ali Ibn Abi Thalib. Sementara itu, menurut pendapat Umar Ibn Khattab dan lain-

lainnya didera delapan puluh kali.

Artinya: Nabi Muhammad SAW telah memukul peminum khamar dengan

pelempah kurma dan terompah kaki. Abu Bakar menjilid khamar dengan empat

puluh kali. (HR.Shahih Bukhari kitab Al-hudud No.6275).41

6. Riddah

menurut para fuqaha, dapat menjadi dalam berbagai bentuk, misalnya

menolak keberadaan Tuhan atau menolak sifat-sifat Tuhan, menolak salah satu

Rasul Tuhan atau menolak status kenabian salah satu Nabi, menolak salah satu

39

Ibid,hlm. 335-337. 40

Fuad Thohari, Hadist Ahkam: Kajian Hadist-Hadist Hukum Pidana Islam (Hudud,

Qisas, Dan Ta’zir), (Yogyakarta: CV Budi Utama, 2018), hlm. 86-87. 41

Nurhayati, Ali Imran Sinaga, Fiqh Dan Ushul Fqh, (Jakarata:Prenamedia Group,

2018), hlm.184.

Page 60: SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh

46

prinsip keagamaan seperti salah lima waktu atau berpuasa pada bulan Ramadhan

dan menghalalkan yang haram atau mengharamkan yang halal. Hukuman bagi

orang yang murtad, diberikan kepada orang yang mengkhianati masyarakat dan

menghacurkan sendi-sendi masyarakat. Di zaman kontemporer mengkhianati dan

meninggalkan masyarakat bisa berarti orang yang bekerja sama dengan musuh

Negara dengan memberikan data-data rahasia Negara. Oleh karenannya

pembahasan murtad disisipkan oleh para fuqaha dalam kitab peperangan (kibab

al-harabah).42

7. Pemberontakan

Para fuqaha sepakat bahwa pemberontak tidak boleh diperangi jika mereka

tidak mempunyai kekuatan dan tidak memerangi penguasa. 43

8. Pembunuhan dan penganiayaan

Pembunuhan dan penganiayaan menurut pendapat ulama tentang tindak

pidana pembunuhan yang dibagi kepada tiga kriteria:

1. Pembunuhan sengaja, menurut fuqaha hukuman atas tindak pidana

pembunuhan sengaja dapat dibagi kepada beberapa jenis hukuman (Qisas):

a. Pidana pokok yaitu hukum qisas atau bunuh bagi pelaku. Sesuai dengan

ketentuan Allah dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 178: hai orang-

orang yang beriman diwajibkan atas kamu qisas berkenaan dengan

pembunuhan, di dalam Al-Qur’an surah Al-Maidah ayat 45, “bahwa

sanya jiwa harus dibayar dengan jiwa.”

42

Muhammad Emarah, Islam dalam Pandangan Marxisme, (Jakarta: Prenamedia Group,

2018), hlm. 8-9. 43

Ibid, hlm. 137.

Page 61: SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh

47

b. Pidana pengganti apabila hukuman qisas karena adanya maaf, maka

hakim dapat memberi hukuman pengganti berupa diyat (penuh) yang

dibebankan atas pembunuh atau pihak keluarganya.

c. Pidana pelengkap, seperti yang telah ditetapkan oleh nash bahwa seorang

pembunuh akan terhalang dari warisan orang yang dibunuh, apabila

diantara pembunuh dan korban terdapat hubungan kewarisan.44

Diantara fuqaha ada yang berpendapat, bahwa pembunuhan disengaja

dengan memgunakan senjata tajam dan secara sadis, maka pidana yang harus

diprioritaskan adalah dengan qisas. Abu Hanifah diantaranya berpendapat, bahwa

keluarga korban hanya berhak meminta diadakan hukum qisas dan tidak berhak

menuntut ganti rugi, kecuali ada kesepakatan bahwa pembunuh ada kerelaan

terhadap tuntutan tersebut. Hal tersebut disebabkan dari sisi kemanusiaan, tindak

pidana pembunuhan sadis tersebut tidak patut mendapatkan maaf dari keluarga

korban.45

2. Pembunuhan semi sengaja, adapun pendapat fuqaha bahwa tindak pidana ini

tidak termasuk kedalam jarimah pembunuhan sengaja, tetapi merupakan

tindak pidana tersendiri. Hukumannya dalam tindak pidana ini adalah diyat

penuh ditambah sepertiga lagi dari hukuman asli atau 1 1/3 diyat penuh. Satu

diyat penuh sama dengan 100 ekor unta.

3. Pembunuhan tersalah, adapun pendapat fuqaha hukumannya sesuai dengan

Al-Qur’an surah an-Nisa ayat 92 yaitu diyat dan kafarat.

44

Ibid, hlm.137. 45

Muhammad Tahmid Nur, Menggapai Hukum Pidana Ideal, Kemaslahatan Pidana

Islam dan Pembaruan Hukum Pidana Nasional, (Jakarta: CV Budi Utama, 2012), hlm. 198-212.

Page 62: SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh

48

Sedangkan tindak pidana penganiayaan dapat dikelompokkan pada beberapa

dua macam bentuk yaitu:

1. Penganiayaan dengan sengaja

a. Pemotongan anggota badan, hukumannya bisa dengan qisas, diyat, dan

dapat ditambah dengan ta’zir.

b. Menghilanggakan salah satu anggota tubuh, maka hukumannya adalah

diyat (ganti rugi) pada setiap anggota tubuh tersebut. Tapi apabila yang

dirusak adalah anggota tubuh yang mempunyai mamfaat paling urgen

(panca indra) menurut sebagian fuqaha, bahwa pelakunya dikenai dua

diyat, yaitu diyat karena merusaknya dan diyat karena menghilangkan

fungsinya.

c. Melukai anggota tubuh di kepala dan wajah, disini para fuqaha

membahasnya tersendiri dan membaginya kepada beberapa tingkatan:

1) Al-Dim’iyah atau pelukaan yang hanya menyebabkan keluarganya

darah di wajah atau kepala.

2) Al-Mutalihimah atau pelukaan yang menyebabkan rusaknya daging.

3) Al-Bai’ah atau pelukaan yang menyebabkan rusaknya daging dan

kulit.

4) Al-Sinyaq atau pelukaan yang menyebabkan habisnya semua daging

sehingga yang tersisa tinggal tenggkoraknya.

5) Al-muwaqiyyah atau pelukaan yang menyebabkan semua komponen-

komponen wajah dan kepala menjadi rusak, sehingga tengkoraknya

pun retak dan terlihat. Fuqaha dalam hal ini sepakat, bahwa yang

Page 63: SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh

49

bisa dikenai qisas di situ hanya dalam masalah al-muwaqiyyah saja,

sedang yang lainnya hanya dikenai diyat sesuai dengan tingkat

keparahan yang diakibatkan penganiayaan tersebut.46

d. Melukai anggota tubuh selain kepala dan wajah, dalam hal ini fuqaha

sepakat bahwa pada setiap pelukaan tersebut terdapat hukuman atau diyat

sesuai dengan luka yang diakibatkan oleh penganiayaan itu. Hanya di

dalam menetapkan berapa besar diyat pada macam-macam pelukaan

tersebut, para fuqaha berbeda pendapat di dalamnya.47

2. Penganiayaan tidak sengaja (tersalah), hukumannya menurut fuqaha tetap

menggolongkan tindakan tersebut kedalam suatu tindak pidana tertentu,

karena adanya pelukaan dan adanya subjek yang berperan di dalamnya. Pada

umumnya fuqaha berpendapat bahwa hukuman tindak pidana ini bukan qisas,

tetapi diyat yang lebih ringan dari tindak pidana qisas sebelumnya, dan hal ini

tergantung tingkat keparahan yang ditimbulkannya.

46

Ibid, hlm.198-212. 47

Ibid, hlm. 212.

Page 64: SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh

50

BAB TIGA

EFEKTIFITAS KEBERLAKUAN REUSAM DALAM PENANGANAN

PERBUATAN KEJAHATAN DI GAMPONG BLANG KRUENG DI

TINJAU MENURUT HUKUM PIDANA ISLAM

3.1. Profil Gampong Blang Krueng Kecematan Baitussalam Kabupaten

Aceh Besar

1. Lokasi Gampong

Blang krueng adalah satu Gampong yang terletak di Kecamatan

Baitussalam, Kabupaten Aceh Besar. Adapun perbatasan Gampong tersebut di

antaranya:

a. Sebelah timur berbatasan dengan Gampong kajhu

b. Sebelah barat berbatasan dengan Gampong Rukoh

c. Sebelah utara berbatasan dengan Gampong Baet dan Gampong Cadek

d. Sebelah selatan berbatasan dengan Gampong Tanjung Selamat dan

Gampong Deah

Dalam Gampong Blang Krueng terdiri dari 5 Dusun, yaitu:

a. Dusun Cot Sibati

b. Dusun Meunasah Bayi

c. Dusun Meunasah Trieng

d. Dusun Lamkuta

e. Dusun Ujong Timpeun

Page 65: SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh

51

Jumlah penduduk warga Gampong Blang Krueng sebanyak 586 KK dan 2104

jiwa.1

2. Sejarah Gampong Blang krueng

Gampong Blang Krueng pada awal mulanya adalah sebuah sungai, di mana

pada saat itu tersebut digunakan sebagai alternatif jalur transportasi. Pocut Siti

salah satu anak dari Raja Bakoi (salah satu Raja Aceh) pada saat itu juga pernah

melalui jalur transportasi sungai tersebut. Namun seiring dengan perngantian

waktu lama kelamaan sungai ini menjadi dangkal dan kemudian menjadi daratan

dan lahan sawah.2

Atas dasar fenomena alam inilah oleh Teuku Sabi tokoh masyarakat

kharismatik (wafat 1933) sekitar tahun 1900 (infotmasi tetua Gampong)

mencetuskan nama Gampong Blang Krueng (sawah sungai). Namun sebelum

lahirnya Gampong Blang Krueng, Gampong Blang Krueng adalah gabungan

tersebut adalah Gampong Meunasah Trieng, Gampong Deah Lamkuta, Gampong

Ujong Timpeun dan Gampong Meunasah Bayi.

3. Sruktur ruang Gampong

Dalam setiap Gampong mempunyai organisasi pemerintahan masing-

masing untuk membangkitkan dan mengarahkan kepada visi dan misi Gampong

yang menuju warganya ke dalam kedamaian dan kesejahteraan dunia dan akhirat.

1Profil Gampong Blang Krueng Kecamatan Baitussalam Kabupaten Aceh Besar Tahun

2018. 2 Profil Gampong Blang Krueng Kecamatan Baitussalam Kabupaten Aceh Besar Tahun

2018.

Page 66: SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh

52

Salah satu organisasi pemerintahan Gampong Blang Krueng yang telah ada yaitu,

seperti tabel berikut:

Tabel 3.1

Struktur Organisasi Pemerintahan Gampong Blang Krueng

No Nama Jabatan

1 Teuku Muslem Keuchik

2 Ismawardi, S. Pd. I, M. Ag Sekretaris Gampong

3 Hermanda Kaur Pemerintahan

4 Indra Sari, S. Pd. I Kaur Keuangan

5 Firmansyah Kaur Pembangunan/Kepemudaan

6 Aswar Kaur Umum/Operator Gampong

7 Masyithah, S. Pd Bendahara

Sumber Data: Profil Gampong Blang Krueng

Tabel 3.2

Nama Kepala Dusun

NO Nama Dusun

1 T. Asnawai Cot Sibati

2 Ichsanuddin Meunasah Bayi

3 Amir Puteh Meunasah Trieng

4 Sulaiman Ibrahim Lamkuta

5 Usman Amin Ujong Tieumpeun

Sumber Data: Profil Gampong Blang Krueng3

3Profil Gampong Blang Krueng Kecamatan Baitussalam Kabupaten Aceh Besar Tahun

2018.

Page 67: SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh

53

Tabel 3.3

Jumlah Penduduk

No Dusun

Jumlah

KK

Jumlah Penduduk

Keterangan

L P Total

1 Cot Sibati 241 440 393 833

2 Meunasah Bayi 83 145 167 312

3 Meunasah Trieng 149 294 216 510

4 Lamkuta 108 194 273 467

5 Ujong Tieumpeun 92 153 133 286

Jumlah 673 1226 1182 2408

Sumber Data: Profil Gampong Blang Krueng

Begitu juga dengan lembaga adat sangat berperan penting dalam

kehidupan sosial dan hubungan masyarakat yang ada di Gampong Blang Krueng.

Lembaga adat yang ada di Gampong Blang Krueng seperti kepengurusan Tuha

Peut tabel di bawah ini:

Tabel 3.4

Lembaga adat yang ada di Gampong Blang Krueng

No Nama Anggota Tuha Peut Jabatan

1 T. A. Bakar Silang Ketua

2 Tgk. Baharuddin, S. Sos Wakil Ketua

3 T. Badlisyah, M. Pd Sekretaris

Page 68: SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh

54

4 Syamsuar Anggota

5 Tgk. Hafidhin Anggota

6 Hasanuddin, SP. M. Si Anggota

7 Cut Marlina Anggota

8 Najmiah Anggota

Sumber Data: Profil Gampong Blang Krueng

4. Keadaan fisik Gampong Blang Krueng

Perbandingan keadaan fisik Gampong sebelum tsunami dan setelah tsunami

memang sangat-sangat jauh berbeda. Terutama apabila kita lihat keadaan/situasi

pasca bencana tsunami semuanya hancur total baik pemukiman penduduk, sarana

prasarana umum, sarana prasarana dasar, sarana prasarana sosial, dan sebagainya.

Bisa dikatakan tingkat kerusakannya akibat bencana gempa bumi dan tsunami

adalah mencapai 90%. Hanya sebagian kecil sarana prasarana. Dibawah ini bisa

dilihat tabel 3.5 sarana dan prasarana yang ada di Gampong Blang Krueng

sekarang:

Jenis sarana yang ada di Gampong Blang Krueng

No Jenis Fasilitas Jumlah

(unit)

Penggunaan

1 Gedung Pemerintah 1

1

1

Kantor Geuchik

Balai Tuha Peut

Rumah Dinas Gampong

2 Sarana Ibadah/Agama 1 Meunasah

Page 69: SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh

55

2

10

Mushalla

Balai Pengajian

3 Sarana Pendidikan 3

1

1

1

1

TPQ/TPA

Gedung Community Centre

Perpustakaan Gampong

Balai Kesenian

PAUD

4 Sarana Ekonomi 1

1

1

5

Kantor Yayasan Gampong

(penggemukan sapi 100

ekor).

Depot Air Minum Isi Ulang

Milik Gampong.

Usaha Catering Alat

Pelaminan Milik Gampong.

5 Sarana Industri 1

1

Pabrik Batu Bata

Gedung Koperasi Gampong

6 Sarana Olah Raga 1

1

Lapangan Bola Kaki

Lapangan Bola Volly

7 Sarana Pelayanan Umum 1

2

Puskesmas Pembantu

Sumur Bor + resorvoir +

pemipaan Gedung Escape

Building + Kantor

Page 70: SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh

56

Apabila kita lihat tabel di atas memperhatikan bahwa masyarakat

Gampong Blang Krueng sangat akrap dengan tempet-tempat ibadah seperti:

masjid, mushalla, balee yang terletak di Gampong Blang Krueng. Berdasarkan

hasil dilapangan dari seorang perangkat Gampong bahwa dari segi Agama

masyarakat Gampong Blang Krueng sangat cinta dan taat menjalankan ajaran

Agama. Sadangkan untuk shalat 5 waktu mereka melaksanakan dimasjid atau

meunasah yang ada di Gampong Blang Krueng dan mereka sangat tekun dalam

menjalankan kewajiban.4

5. Kondisi masyarakat Gampong Blang Krueng

a. Sosial

Sebelum tsunami tatanan kehidupan masyarakat Gampong Blang Krueng

sangat kental dengan sikap solidaritas sesama, dimana kegiatan-kegiatan yang

bebaur sosial kemasyarakatan sangat berjalan dan di pelihara. Hal ini terjadi

karena adanya ikatan emosional keagamaan yang sangat kuat antara sesama

masyarakat, dimana dalam Agama Islam memang sangat ditekankan untuk saling

berkasih sayang, membantu meringankan beban saudaranya, dan dituntut pula

untuk membina dan memelihara hubungan ukhwah Islamiah antar sesama. Atas

landasan inilah sehingga tumbuhnya motivasi masyarakat untuk saling melakukan

interaksi sosial dengan baik.

Namun pasca tsunami fenomena di atas kian renggang dan merosot.

Masyarakat mulai mengabaikan nilai-nilai sosial dan semangat kebersamaan, serta

4 Profil Gampong Blang Krueng Kecamatan Baitussalam Kabupaten Aceh Besar Tahun

2018

Page 71: SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh

57

gotong royong. Hal ini terjadi karena masyarakat sudah dikotori dengan yang

namanya materi (uang dan barang) yang banyak didapatkan dari bantuan-bantuan

yang diberikan oleh NGO-NGO. Karena sudah terbiasa dengan hal yang demikian

sehingga munculnya asumsi dari sebahagian besar masyarakat bahwa selama ini

tidak ada lagi yang namanya jerih payah tanpa bayaran/penghargaan, dalam

bentuk apapun dan bagaimanapun setiap pekerjaan pasti ada imbalan, yang tidak

gratis. Akses dari sikap dan mental masyarakat seperti inilah yang mengakibatkan

merosot dan renggangnya nilai-nilai- kebersamaan dan semangat gotong royong

dalam masyarakat, di samping itu keadaan tempat tinggal masyarakat yang sangat

menyebar dan tidak teratur juga memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap

menurunnya nilai-nilai sosial.5

Tabel 3.6

Jenis kegiatan sosial yang ada di Gampong Blang Krueng

No Golongan Jenis kegiatan sosial 1

1 Pemuda Gotong royong

Melakukan takziah ke tempat orang meninggal

dunia

Pengajian rutin ( Dalail Khairat)

Berkunjung ke tempat orang sakit

2 Ibu-ibu Gotong royong

Pengajian rutin (wirid Yasin)

Arisan

5 Profil Gampong Blang Krueng Kecamatan Baitussalam Kabupaten Aceh Besar Tahun

2018.

Page 72: SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh

58

Takziah ke tempat orang meninggal

Berkunjung ke tempat orang sakit atau melahirkan

Kegiatan PKK

3 Bapak-bapak

(orang tua)

Gotong royong

Bersama-sama melakukan fardhu kifayah apabila

ada warga yang meninggal dunia

Takziah ke tempat orang meninggal

Berkunjung ke tempat orang sakit

Sumber Data: Profil Gampong Blang Krueng

Dari tabel di atas dapat kita ketahui bahwa partisipasi masyarakat terhadap

kegiatan sosial sangat kompak misalnya sangat tinggi serta kesadaran untuk

bermasyarakat, meskipun tidak semua masyarakat atau warga terlibat dalam

kegiatan sosial, misalnya sebagian kecil tidak ikut dalam kegiatan wirid, gotong

royong, yang hal tersebut dikarenakan masyarakat sibuk bekerja dan berhalangan.

Namun setelah stunami fenomena di atas kian renggang dan merosot,

masyarakat mulai mengabaikan nilai-nilai sosial kemasyarakatan dan semangat

kebersamaan, seperti gotong royong dan yang mengikut sosial kemasyarakatan.

Hal ini terjadi karena masyarakat sudah terbiasa dan dikotori dengan yang

namanya bantuan-bantuan yang banyak didapatkan dari luar seperti bantuan yang

Page 73: SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh

59

diberikan NGO, ksarena sudah terbiasa dengan hal yang demikian sehingga

munculnya.6

Asumsi dari sebagian besar masyarakat bahwa selama ini tidak ada lagi

yang namanya jerih payah tanpa bayaran/penghargaan dalam bentuk apapun dan

bagaimanapun setiap pekerjaan pasti ada imbalan, tidak gratis. Akses dari sikap

dan mental masyarakat seperti inilah yang mengakibatkan merosot dan

renggangnya nilai-nilai kebersamaan dalam masyarakat dan semangat gotong

royong dalam bermasyarakat berkurang. Disamping itu keadaan tempat tinggal

masyarakat yang sangat menyebar dan tidak teratur juga memberikan pengaruh

yang sangat besar terhadap menurunnya nilai-nilai sosial.

b. Agama

Penduduk Gampong Blang Krueng 100% berAgama Islam, dengan tingkat

umur mulai dari 0 tahun hingga orang lanjut usia. Keagamaan masyarakat

Gampong Blang Krueng ditandai dengan banyaknya tempat-tempat ibadah

seperti: Masjid, Mushalla, dan Balee. Gampong Blang Krueng juga Gampong

yang teladan di dalam kegiatan keagamaannya dan juga Gampong yang meraih

juara umum dalam perlombaan MTQ seaceh Besar. Membuktikan bahwa

masyarakat Gampong Blang Krueng sangat dekat dan aktif dalam kegiatan sosial

keagamaannya dan kompak dalam acara-acara keagamaan.

6 Profil Gampong Blang Krueng Kecamatan Baitussalam Kabupaten Aceh Besar Tahun

2018.

Page 74: SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh

60

6. Kondisi Perekonomian Masyarakat Gampong Blang Krueng

Sesudah tsunami perekonomian warga Gampong Blang Krueng Lumpuh dan

dan tertinggal. Seperti lahan pertanian yang kurang dimanfaatkan dan

dipergunakan oleh warga Gampong Blang Krueng, tetapi ada juga yang masih

dimanfaatkan kembali oleh sebagian masyarakat setempat, seperti lahan

perkebunan dan usaha lainnya. Masyarakat warga Gampong Blang Krueng

memiliki usaha dan mata pencaharian yang berbeda-beda.

Kebanyakkan dari mereka memiliki usaha atau mata pencaharian seperti

bordir atau menjahit, tukang kayu, kerja bangunan, membuat kue basah dan kue

tradisional (kue kakarah) seperti kue loyang, dodol, dan banyak kue-kue lainnya

dan tukang perabot. Ada juga pada umunya sebagian masyarakat memiliki

keterampilan seperti mencari tiram, mencari ikan, mencari kepiting, dan lainnya

yang berhubungan dengan laut dan tambak. Sumber daya ekonomi yang ada di

Gampong Blang Krueng seperti usaha pabrik batu bata, usaha kue tradisional,

usaha penggemukan sapi, usaha warung kopi, usaha kios/warung kelontong, usaha

perabot, usaha pertanian, usaha perkebunan dan pertukangan.

Tabel 3.7

Jenis pekerjaan atau usaha yang ada di Gampong Blang Krueng

No Jenis Pekerjaan Persentase

1 Petani 45 %

2 Peternak 8 %

3 Nelayan 1 %

4 Pegawai Negeri 8 %

Page 75: SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh

61

5 . Tukang Bangunan 15 %

6 Wiraswasta / Pedagang 7 %

7 Supir 1 %

8 Buruh Kasar 15 %

Sumber Data: Profil Gampong Blang Krueng

Berdasarkan tabel jenis pekerjaan di atas, dapat di ketahui bahwa

pekerjaan utama masyarakat Gampong Blang Krueng yaitu petani sebanyak 45%,

diikuti oleh pekerjaan tukang bangunan dan buruh kasar sebanyak 30%,

seterusnya perkerjaan peternak dan pegawai negeri 16%, wiraswasta sebanyak 7%

dan pekerjaan paling sedikit yaitu nelayan sebanyak 1%.

Tabel 3.8

Data penduduk Gampong Blang Krueng tahun 2018

NO Nama Dusun jumlah

Kepala

Keluarga

Lelaki Perempuan Total

1 Meunasah Bayi 81 131 157 288

2 Cot Sibati 196 390 343 733

3 Meunasah Trieng 138 244 166 410

4 Lamkuta 98 164 253 417

5 Ujong Timpeun 73 138 118 256

Jumlah 586 1067 1037 2104

Sumber Data: Profil Gampong Blang Krueng

Page 76: SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh

62

Berdasarkan tabel data penduduk Gampong Blang Krueng di atas dapat

diketahui bahwa penduduk yang paling banyak yaitu dusun Cot Sibati yaitu

sebanyak 733 orang, diikuti oleh dusun Lakuta sebanyak 417 orang, seterusnya

dusun Meunasah Trieng sebanyak 410 orang, dusun Meunasah Bayi 288 orang

dan penduduk yang paling sedikit dusun Ujong Timpeun sebanyak 256 orang.

Jumlah keseluruhan penduduk Gampong Blang Krueng yaitu sebanyak 2104

orang.7

3.2. Efektifitas Keberlakuan Reusam Dalam Penanganan Perbuatan yang

Mengandung Unsur Kejahatan di Gampong Blang Krueng Kecamatan

Baitussalam Kabupaten Aceh Besar

Di Gampong Blang Krueng dari berlakunya Reusam (Qanun) Nomor 06

Tahun 2018 masalah tindak pidana yaitu:

1. Pencurian

2. Judi

3. Minuman keras

4. Narkotika (ganja dan sabu-sabu)

5. Laga lembu dan ayam

Perbuatan tersebut yang marak terjadi di Gampong Blang Krueng

No Jenis kejahatan dalam reusam

(Qanun)

Tahun Hukuman dalam reusam

1

- Pencurian lembu

- Pencurian ayam, bebek

2016

2016

- Ganti rugi

- Dibawa ke polsek

(penjara dua tahun)

- Ganti rugi

- Dibawa ke Meunasah

7 Profil Gampong Blang Krueng Kecamatan Baitussalam Kabupaten Aceh Besar Tahun

2018.

Page 77: SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh

63

- Pencurian televisi 2018 - Ganti rugi

- Diserahkan ke kapolsek

(penjara kurungan)

2 Narkotika (ganja dan sabu-sabu)

2017

2018

- Diserahkan ke kapolsek

- Diserahkan ke kapolsek

(penjara tujuh tahun)

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwasanya jumlah tindak kejahatan

yang dilakukan dari tahun 2016-2018 yang diselesaikan dengan Reusam (Qanun).

Qanun Nomor 06 Tahun 2018 Tentang keamanan dan ketertiban Gampong Blang

Krueng Kecamatan Baitussalam, Kabupaten Aceh Besar. Qanun (Reusam) ini

sudah berlaku pada Tahun 2016-2017, akan tetapi tidak efektif dikarenakan

Qanun (Reusam) tersebut tidak adanya pengesahan dari tingkat Kabupaten/Kota.

Kejahatan yang terjadi pada Tahun 2016 meningkat, tindak pidana yang

meningkat pesat pada Tahun 2016 ialah tindak pidana pencurian.

Pada Tahun 2018, Qanun Nomor 06 Tahun 2018 Tentang keamanan dan

ketertiban Gampong Blang Krueng Kecamatan Baitussalam, Kabupaten Aceh

Besar sudah efektif karena telah disahkan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota,

sampai dengan sekarang Qanun ini sudah diberlakukan di Gampong Blang

Krueng. Kejahatan yang terjadi dalam Gampong Blang Krueng mulai berkurang.

Dengan adanya Reusam yang telah dibuat oleh aparatur Gampong maka sudah

dapat teratasi dengan baik masalah-masalah yang terjadi di dalam Gampong

terutama dalam bidang tindak pidana. Sebelum ada Reusam atau Qanun yang

belum disahkan oleh pemerintah Gampong banyak terjadi tindak pidana dalam

Gampong tersebut, sangat sulit di atasi oleh masyarakat Gampong.

Page 78: SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh

64

Pada awalnya masyarakat Blang Krueng apabila ada kedapatan yang

melakukan tindak kejahatan dalam Gampong, maka diserahkan kepada pihak

yang berwajib. Dikarenakan belum adanya sebuah peraturan yang menjadi

landasan hukum untuk mengatasi unsur kejahatan yang terjadi di dalam Gampong

Blang Krueng, maka dengan adanya peraturan atau Reusam tersebut sudah dapat

melakukan penanganan perbuatan yang mengandung unsur kejahatan di Gampong

Blang Krueng. Banyak sudah perubahan yang terjadi dalam Gampong tersebut

setelah dibuatnya suatu peraturan (Reusam) Qanun Gampong Blang Krueng

Kecamatan Baitussalam Aceh Besar Nomor 06 Tahun 2018 Tentang keamanan

dan ketertiban Gampong Blang Krueng, yang sudah disahkan oleh pemerintahan

Gampong dan Kabupaten Aceh Besar. Cukup banyak perubahan-perubahan yang

terjadi setelah adanya Reusam.

Berlakunya Qanun Gampong Blang Krueng Kecamatan Baitussalam Aceh

Besar Nomor 06 Tahun 2018 Tentang keamanan dan ketertiban Gampong Blang

Krueng, karena pihak desa sudah mempunyai asas legalitas untuk membasmi

kejahatan-kejahatan yang terjadi di Gampong. Dengan adanya Qanun tersebut

banyak berkurangnya kejahatan yang terjadi, karena masyarakat desa maupun

masyarakat luar tahu bahwa di Gampong Blang Krueng sudah berlaku Qanun

Nomor 06 Tahun 2018. Jadi mereka tidak semana- mena melakukan hal kejahatan

di Gampong. Qanun yang sudah berlaku dan sudah dijalankan sebagaimana

mestinya dalam masyarakat, sehingga sudah banyak perubahan Qanun Gampong

sudahsah dalam menanganinya, tetapi Qanun Gampong sekarang belum

disosialisasikan keseluruhan kepada masyarakat, namun sebagian besar

Page 79: SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh

65

masyarakat Gampong sudah mengetahui bahwasanya Gampong Blang Krueng

sudah dibuatnya sebuah peraturan yang mengatur masyarakat.

Qanun (Reusam) Gampong akan dibuat secara dalam tertulis yang akan

ditempelkan di meunasah dan di tempat-tempat masyarakat sering berkumpul,

agar masyarakat semua mengetahui bunyi pasal dalam Qanun Gampong Blang

Krueng Kecamatan Baitussalam Aceh Besar Nomor 06 Tahun 2018 Tentang

keamanan dan ketertiban Gampong Blang Krueng, yang telah dijalankan dalam

Gampong dan masyarakatpun tahu bahwa Qanun Gampong sudah tertera dalam

bentuk tertulis.8 Qanun Gampong sudah berlaku dan di jalankan, walaupun tidak

ada Qanun, kejahatan yang terjadi di Gampong tetap diselesaikan dengan cara

adat Gampong, baik orang luar maupun orang dalam tetap dikenakan sanksi adat

berupa denda dan ganti rugi. Dengan adanya Qanun Gampong masyarakat tidak

melakukan kejahatan lagi, karena Qanun Gampong sudah diterapkan dan

dijalankan. Melakukan kejahatan seperti, pencurian apabila yang mencuri

dikenakan denda dengan harga Rp 2.500.000 rupiah, yaitu kasus pencurian

lembu, televisi, handphone, laptop, dan akan diserahkan kepihak yang berwajib,

apabila pencuri tidak mencapai dari Rp 2.500.000, yaitu kasus pencurian

handphone biasa, ayam, bebek, maka aparat Gampong tidak bisa menyerahkan

kepada pihak yang berwajib dan diselesaikan secara adat istiadat atau dibawa ke

meunasah untuk dipermalukan di depan masyarakat supaya mendapatkan efek jera

8 Hasil Wawancara Dengan Pak Geuchik Hendarawan Gampong Blang Krueng Pada

Tanggal 20 Mei 2019.

Page 80: SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh

66

terhadap apa yang telah diperbuat oleh pelaku kejahatan, sehingga tidak diulangi

perbuatan tersebut dan diberi surat perjanjian.9

Uang yang dikenakan denda sebagai sanksi adat tersebut dipergunakan

untuk keperluan Gampong. Seperti, memasang lampu tiang jalan.10

Dengan

berlakunya Qanun Gampong masyarakat sudah tidak ada lagi yang melakukaan

kejahatan di Gampong bahkan sudah banyak berkurang kejahatan-kejahatan yang

terjadi di Gampong.

3.3. Dampak Keefektifan Keberlakuan Reusam dalam Penanganan

Perbuatan Kejahatan di Gampong Blang Krueng Kecamatan

Baitussalam Kabupaten Aceh Besar

Dampak keefektifan Qanun pada tahun 2016-2017 tidak nyaman

dikarenakan banyak hal kejahatan yang terjadi di Gampong, keefektifan setelah

adanya Qanun Gampong Blang Krueng Kecamatan Baitussalam Aceh Besar

Nomor 06 Tahun 2018 Tentang keamanan dan ketertiban Gampong Blang

Krueng atau disebut dengan Reusam yang telah disahkan, kejahatan yang terjadi

di Gampong sudah dapat diselesaikan dengan cara menangani sesuai dengan apa

yang sudah terjadi di Gampong Blang Krueng, menurut Qanun Nomor 06 Tahun

2018 Tentang keamanan dan ketertiban. Apabila kedapatan mesum dalam arti

berdua-duaan dalam rumah. Maka, pihak desa memanggil keluarga kedua belah

pihak untuk diserahkan mereka kepada orang tuanya, dan kedua belah pihak wajib

menutup ganti rugi malu Gampong yang telah diperbuat oleh mereka tersebut.

9 Hasil Wawancara Dengan Tgk Imam Nurdin Ali Gampong Blang Krueng Pada

Tanggal 15 Mei Tahun 2019 10

Hasil Wawancara Dengan Ketua Pemuda Fimansyah Gampong Blang Krueng Pada

Tanggal 20 Mei Tahun 2019

Page 81: SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh

67

Dengan demikian, jelas tertera dalam Qanun Gampong.11

Permasalahan

penanganan Qanun Gampong yang sebelumnya Tahun 2016 belum disahkan oleh

pemerintahan Kabupaten/Kota dan baru disahkan pada Tahun 2018 sudah

ditangani. Qanun tersebut dijalankan di Gampong, jadi Qanun Gampong Blang

Krueng Kecamatan Baitussalam Aceh Besar Nomor 06 Tahun 2018 Tentang

keamanan dan ketertiban Gampong Blang Krueng sekarang ini efektif.

Sebelumnya sama sekali belum efektif berlakunya Qanun Nomor 06 Tahun 2018

Tentang keamanan dan ketertiban Gampong dikarenakan belum disosialisasikan

dan disahkan di Kabupaten/Kota, Dengan demikian, Qanun Nomor 06 Tahun

2018 sudah efektif. Dengan adanya Qanun (Reusam) tersebut sedikit kurangya

sudah aman di bandingkan dengan yang sebelumnya tidak ada permasalahan lagi

yang terjadi di Gampong.12

Apabila kejahatan-kejahatan terjadi lagi maka aparat

Gampong sudah ada aturan untuk menyelesaikan masalah yang terjadi di

Gampong. Dengan demikian, dampak keefektifan Qanun Nomor 06 Tahun 2018

Tentang keamanan dan ketertiban sudah berkurang.

3.4. Pandangan Hukum Pidana Islam dalam Penanganan Perbuatan di

Gampong Blang Krueng Kecamatan Baitussalam Kabupaten Aceh

Besar

Menurut hukum Islam yang melakukan kejahatan seperti:

1. Pencurian, dalam Reusam apabila mendapatkan seseorang melakukan

tindak pidana pencurian, maka diberikan sanksi adat berupa denda dan

11

Hasil Wawancara dengan pak Gechik Hendarawan Gampong Blang Krueng pada

tanggal 20 Mei tahun 2019 12

Hasil Wawancara dengan pak lorong Amir Puteh Gampong Blang Krueng pada

tanggal 12 Mei tahun 2019

Page 82: SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh

68

ganti kerugian terhadap apa dicurinya barang tersebut, sesuai dengan harga

barang yang diambil. Sedangkan menurut hukum pidana Islam, pencurian

Allah SWT berfirman dalam surat Al-maidah ayat 38:

ك ب اء ز اج م ه ي د ي اأ و ع ط اق ف ة ق ار الس و ق ار لس و م ي ك ح ز ي ز ع الل و الل ن م ال ك ن اب س ا

Artinya: bagi laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri potonglah

tangan keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan

sebagai siksaan dari Allah. Dan Allah maha perkasa lagi maha bijaksana.13

Diriwayatkan oleh Sayyidatina Aisyah RA.

ك ع ن ه اق ال ت الل ع اء ش ة ر ص ي ف ع ن ع ل ي ه و س ل م ي ق ط ع الس ار ق الل ص ل الل ان ر س و ل ا د ي ن ارف ص اع د 14(روهعاءشة.)ر ب ع

Katanya: Rasulullah SAW. Memotong tangan seseorang yang

mencuri harta yang senilai satu perempat dinar ke atas.

Diriwayatkan dari Ibnu Umar RA.

ع ل ي ه و س ل م ق ط ع س ر ق اف م الل ص ل ىالل ل ع ن ه م اأ ن ر س و الل ر ض ي اب ن ع م ر ق ي ت ه ع ن ن

ث ة د ر اه م 15(روهابنعمر)ث ل Katanya: sesungguhnya Raasulullah SAW. Pernah memotong

tangan seorang yang mencuri sebuah perisai yang bernilai sebanyak tiga

dirham. Seperti hadist yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA,

menyebutkan bahwa barang siapa yang mengambil barang orang lain

Ali ASH- Shabuni, Muhammad, Tafsir Ayat-Ayat Hukum Dalam Al- Qur’an Jilid 1,

(Bandung: PT Al Ma’arif, 1994), hlm. 963. 14

Ibnu Hajar Al- Asqalani, Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema

Insani, 2013), hlm. 553. 15

Nailul Authar, Himpunan Hadist-Hadits Hukum, (Surabaya: PT Binna Ilmu, 2005),

hlm. 2626.

Page 83: SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh

69

tanpa diketahui (mencuri) maka oleh Allah terhadapnya dilaknat dan

terhadapnya apabila pencurian itu mencapai nisabnya maka potonglah

tangannya.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA.

ع ل الل ص ل الل ر س و ل ق ال ع ن ه ق ال الل أ ب ه ر ي ر ة ر ض ي ر ق ع ن ي س الس ار ق الل ي ه و س ل م ل ع ن ا لح ب ل ف ت ق ط ع ي د ه ر ق و ي س 16(روهأبهريرة.)ا لب ي ض ة ف ت ق ط ع ي د ه

Katanya: Rasulullaah SAW. Bersabda: Allah melaknat sorang

pencuri yang mencuri telur sehingga dipotong tangannya, kemudian dia

mencuri tali lalu dipotong tangannya yang melakukan pencurian apabila

sudah sampai nisabnya maka dikenakan sanksi potong tangan, dan apabila

tidak mencapai nisab maka diserahkan kepada ulil amri.

2. Maisir (judi), dalam Reusam apabila mendapatkan seseorang melakukan

tindak pidana maisir, maka diberikan teguran secara lisan dan diserahkan

kepada pihak yang berwajib. menurut surat Al-maidah ayat 90,

الش ي ط ع م ل م ن ر ج س و ال ز ل ن ص اب و ال ر و ي س و ال م ر و أ م ن و اإ نم اال م ت ن ب و ه ل ع ل ك م ي أ ي ه اال ذ ي ن ن ف اج

.ت ف ل ح و ن

artinya: “hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum)

khamar, berjudi (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah,

adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu

agar kamu mendapat keberuntungan.17

16

Ibnu Hajar Al- Asqalani, Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum...., hlm. 554. 17

Ali ASH- Shabuni, Muhammad, Tafsir Ayat-Ayat Hukum Dalam Al- Qur’an Jilid

1......., hlm. 985.

Page 84: SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh

70

3. Khamar (meminum minuman keras) dan narkotika (ganja dan sabu-sabu),

dalam Reusam apabila mendapatkan seseorang melakukan tindak pidana

khamar, maka diberikan teguran secara lisan dan diserahkan kepada pihak

yang berwajib. Hukum Islam mengharamkan meminum-minuman keras

(khamar), Qanun hukum acara jinayat menyebutkan dalam Pasal 15 ayat

(1) ialah Setiap Orang yang dengan sengaja minum Khamar diancam

dengan ‘Uqubat Hudud cambuk 40 (empat puluh) kali.

(2) Setiap Orang yang mengulangi perbuatan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) diancam dengan ‘Uqubat Hudud cambuk 40 (empat puluh) kali

ditambah ‘Uqubat Ta’zir cambuk paling banyak 40 (empat puluh) kali atau

denda paling banyak 400 (empat ratus) gram emas murni atau penjara

paling lama 40 (empat puluh) bulan.

4. Laga lembu dan laga ayam, dalam Reusam (Qanun) apabila mendapatkan

seseorang melakukan tindak pidana laga lembu dan laga ayam, maka

diberikan teguran secara lisan dan diserahkan kepada pihak yang berwajib.

Dalam hukum Islam juga disamakan dengan hukuman tindak pidana

maisir (judi). menurut surat Al-maidah ayat 90, yang

ي و ال م ر و أ م ن و اإ نم اال م ت ن ب و ه ل ع ل ك م ي أ ي ه اال ذ ي ن الش ي ط ن ف اج ع م ل م ن ر ج س و ال ز ل ن ص اب و ال ر و س

.ت ف ل ح و ن

artinya: “hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum)

khamar, berjudi (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah,

adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu

agar kamu mendapat keberuntungan.18

18

Ali ASH- Shabuni, Muhammad, Tafsir Ayat-Ayat Hukum Dalam Al- Qur’an Jilid

1......., hlm. 985.

Page 85: SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh

71

Apabila perbuatan tersebut tidak mencapai nisabnya maka diserahkan

kepada ulil amri yaitu aparatur Gampong Blang Krueng yang berhak memberi

sanksi sesuai dengan yang sudah diatur dalam hukum Islam. Hukuman yang

diberikan oleh pejabat dalam Gampong Blang Krueng yaitu yang melakukan

kejahatan tersebut akan dikeluarkan dari Gampong selama tiga bulan, sesudah tiga

bulan mereka baru bisa tinggal lagi di Gampong Blang Krueng , agar orang yang

melakukan kejahatan adanya efek jera.19

Dalam hukum Islam hukuman yang

diberikan oleh aparatur Gampong Blang Krueng masih melenceng atau masih

kurang dengan aturan hukum Islam atau jelasnya belum sepenuhnya sesuai

dengan hukum Islam.

19

Hasil Wawancara Dengan Tuha Peut Dedek Gampong Blang Krueng Pada Tanggal 15

Mei Tahun 2019.

Page 86: SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh

72

BAB EMPAT

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah:

1. Dengan adanya Reusam yang telah dibuat oleh aparatur Gampong maka

sudah dapat teratasi dengan baik masalah-masalah yang terjadi di dalam

Gampong terutama dalam bidang tindak pidana. Sebelum ada Reusam atau

Qanun yang belum disahkan oleh pemerintah Gampong banyak terjadi

tindak pidana dalam Gampong tersebut yang sulit di atasi oleh masyarakat

Gampong. Masyarakat pun apabila kedapatan yang melakukan tindak

pidana dalam Gampong maka diserahkan kepada pihak yang berwajib.

Dikarenakan belum adanya sebuah peraturan yang menjadi landasan

Hukum untuk mengatasi unsur kejahatan yang terjadi di dalam Gampong

Blang Krueng, maka dengan adanya peraturan atau Reusam tersebut sudah

dapat melakukan penanganan perbuatan yang mengandung unsur

kejahatan di Gampong Blang Krueng.

2. dampak keefektifan Qanun Nomor 06 Tahun 2018 Tentang keamanan

dan ketertiban sudah efektif, dikarenakan dengan adanya Qanun tersebut

banyak perubahan dan berkurangnya tindak pidana yang terjadi di dalam

Gampong Blang Krueng. Kenyamanan dan keamanan sekarang ini

menjadi lebih baik daripada sebelum adanya Qanun ataupun disahnya

Qanun oleh Kabupaten/Kota. Apabila kejahatan-kejahatan terjadi lagi

Page 87: SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh

73

maka aparat Gampong sudah ada aturan untuk menyelesaikan masalah

yang terjadi di Gampong.

3. Dalam Hukum Islam hukuman yang diberikan oleh aparatur Gampong

Blang Krung masih melenceng dengan aturan Hukum Islam atau jelasnya

belum sepenuhnya sesuai dengan Hukum Islam. Diriwayatkan dari Ibnu

Umar RA. Katanya: sesungguhnya Raasulullah SAW. Pernah memotong

tangan seorang yang mencuri sebuah perisai yang bernilai sebanyak tiga

dirham. Seperti hadist yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA,

menyebutkan bahwa barang siapa yang mengambil barang orang lain

tanpa diketahui (mencuri) maka oleh Allah terhadapnya dilaknat dan

terhadapnya apabila pencurian itu mencapai nisabnya maka potonglah

tangannya.

4.2. Saran

Adapun saran-saran dari peneliti terhadap aparatur Gampong Blang

Krueng ialah:

1. Dengan sudah disahkannya Reusam (Qanun) yang telah dibuat oleh

aparatur Gampong, maka aparatur Gampong Blang Krueng agar dapat

menertibkan masyarakat sesuai dengan Qanun yang telah dibuat. Supaya

masyarakat dalam maupun luar tidak semena-mena apabila kedapatan

orang yang melakukan tindak pidana atau perbuatan yang mengandung

unsur kejahatan.

Page 88: SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh

74

2. Aparatur Gampong Blang Krueng agar dapat mensosialisasikan Qanun

Nomor 06 Tahun 2018 tentang keamanan dan ketertiban. Dengan sudah

disosialisasikannya Qanun tersebut masyarakat yang sudah mengetahui

kebijakan-kebijakan tersebut.

3. Saran dari peneliti terhadap aparatur Gampong Blang Krueng terhadap

aturan atau kebijakan yang dibuat oleh aparatur Gampong harus sesuai

dengan hukum pidana Islam dari segi pemberian sanksi terhadap orang

yang melakukan tindak kejahatan.

Page 89: SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh

75

DAFTAR PUSTAKA

Buku-Buku:

Al-Yasa’ Abu Bakar Dan Marah Halim, Hukum Pidana Islam Di Aceh

(Penafsiran Dan Pedoman Pelaksanaa Qanun Tentang Perbuatan

Pidana), Banda Aceh: Dinas Sysriat Islam, 2011.

Abdullah bin Muhammad bin ‘Abdurrahman bin Ishaq Alu Syaikh, Tafsir Ibnu

Katsir Jilid 6, Bogor: Pustaka Imam Asy-Syafi’i, 2004.

Abu Bakar Jabir Al-Jazairi, Minhajul Muslim, Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2015.

Abdurahmat Fathini, Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusuna Skripsi,

Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006.

Ahmad Wardi Muslich, Pengantar dan Asas Hukum Pidana Islam (Fikih

Jinayah), Jakarta: Sinar Grafika, 2004.

Aziz Syamsuddin, Tindak Pidana Khusus, Jakarta, Sinar Grafika, 2014.

Burham Ashhof, Metode Penelitian Hukum, Jakarta: Renika Cipta, 2004.

Dinas Syariat Islam Aceh, Hukum Jinayat dan Hukum Acara Jinayat, Banda

Aceh: Naskah Aceh, 2015.

Dedy Sumardi, Bukhari, Edi Yuhermansyah, Hukum Pidana Islam, Banda Aceh:

Fakultas Syariah dan Hukum UIN Ar-Raniry, 2014

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama, 2011.

Fadhel Illahi, Zina problematika dan solusinya, Jakarta: Qisti Press, 2006.

Fuad Thohari, Hadist Ahkam: Kajian Hadist-Hadist Hukum Pidana Islam

(Hudud, Qisas, Dan Ta’zir), Yogyakarta: CV Budi Utama, 2018.

Hamid Patilima, Metode Penelitian Kualitatif, Jakarta: Alfabeta, 2011.

H. Zainuddin Ali,Hukum Pidana Islam, Jakarta: Sinar Grafika, 2007.

H.R. Otje Salman Soemadiningrat, Rekonseptualisasi Hukum Adat Kontemporer,

Bandung: PT Alumni, 2002.

Page 90: SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh

76

Ibnu Hajar Al- Asqalani, Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, Jakarta: Gema

Insani, 2013.

Kadar M. Yusuf, Tafsir Ayat Ahkam Tafsir Tematik Ayat-Ayat Hukum , Jakarta:

AMZAH, 2011.

Lysa Anggrayni, Pengantar Hukum Pidana Di Indonesia, Riau: Suska Press,

2015.

Longgina Novadona Bayo dkk, Rezim Lokal di Indonesia, Jakarta: Yayasan

Pustaka Obor Indonesia, 2018.

Mansari, Peran Tuha Peut dalam Pengembangan Reusam Perlindungan Anak

Yang Berhadapan Dengan Hukum (ABH) Di Aceh Besar (Journal),

Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam Universitas Iskandar Muda Banda

Aceh.

Muhammad Emarah, Islam dalam Pandangan Marxisme, Jakarta: Prenamedia

Group, 2018.

Muhammad Tahmid Nur, Menggapai Hukum Pidana Ideal, Kemaslahatan Pidana

Islam dan Pembaruan Hukum Pidana Nasional, Jakarta: CV Budi Utama,

2012.

Nailul Authar, Himpunan Hadist-Hadtis Hukum, Surabaya: PT Binna Ilmu, 2005.

Nurhayati, Ali Imran Sinaga, Fiqh Dan Ushul Fqh, Jakarata:Prenamedia Group,

2018.

Qanun Gampong Nomor 06 Tahun 2017 Tentang Reusam Gampong.

Rahmat Hakim, Hukum Pidana Islam Fiqh Jinayah, Bandung: Sinar Grafika, CV

Pusaka Setia, 2000.

Rusdi Sufi dkk., Adat Istiadat Masyarakat Aceh, Banda Aceh: Dinas Kebudayaan

Provinsi NAD, 2002.

Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah 9, Bandung: PT Alma’arif, 1984.

Septiana DwiPutri Maharani, Manusia Sebagai Homo Ekonomicus: Refleksi Atas

Kasus-Kasus Kejahtan Di Indonesia (journal), Fakultas Filsafat

Universitas Gadjah Mada.

Soejono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta: Ui Press, 2007.

Sondang P Siagian, Kiat Meningkatkan Produktifitas Kerja, Jakarta: Rineka

Cipta, 2002.

Page 91: SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh

77

Syeikh Muhammad Ghazali, Tafsir Tematik dalam Al-Qur’an, Jakarta: Gaya

Media Pratama, 2004.

Sayyid Sabiq, Fiqih Sunnah jilid 4, Jakarta: Pena Pundi Aksara, 2013.

Sayyid Sabiq, Fiqih Sunnah jilid 9 Bandung: Al-Ma’arif, 1987.

Tri Kurnia Nurhyati, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Jakarta: Eska Media,

2003.

Zainuddin Ali, Hukum Pidana Islam, Jakarta: Sinar Grafika, 2007

Page 92: SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh
Page 93: SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh
Page 94: SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh
Page 95: SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh
Page 96: SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh
Page 97: SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh
Page 98: SKRIPSI · 2020. 7. 2. · DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN JUDUL PENGESAHAN PEMBIMBING ... Bulughul Maram dan Dali-Dali Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 553. 2 Diriwayatkan oleh

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Tempat/Tanggal Lahir : Aceh Besar, 21 Maret 1996

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat Rumah : Desa Blang Krueng, Kecamatan Baitussalam,

Kabupaten Aceh Besar.

Telp/Hp : 085219565496

Alamat Perguruan Tinggi : UIN Ar-Raniry Darussalam Banda Aceh

Riwayat Pendidikan

SD : MIN 11 Rukoh Banda Aceh

SMP : MTsN 4 Rukoh Banda Aceh

SMA : MAN 3 Banda Aceh

Perguruan Tinggi : UIN Ar-Raniry Darussalam Banda Aceh

Data Orang Tua

Nama Ayah : Saiful

Nama Ibu : Kartini

Pekerjaan Ayah : Tukang Bangunan

Pekerjaan Ibu : IRT

Alamat Orang Tua : Desa Blang Krueng, Kecamatan Baitussalam,

Kabupaten Aceh Besar.

Banda Aceh, 17 Desember 2018

Penulis,

NIM : 140104020

Fakultas/Prodi : Syariah dan Hukum/Hukum Pidana Islam

Nama : Rita Julianti

Rita Julianti