SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA IPA KELAS 8
Oke Pradyanti, S.Si., M.Pd. SMP NEGERI 50 SURABAYA
SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA
1
PETA KONSEP
SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA
2
SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA
Kita tentu sudah pernah melihat darah. Darah kita berwarna merah. Apa sebenarnya fungsi
darah di dalam tubuh kita? Mengapa darah berwarna merah, dan apa yang membuat darah
kita mengalir ke seluruh tubuh? Mari kita saksikan cuplikan video berikut ini!
https://www.youtube.com/watch?v=VSVYgivfs9c
A. DARAH
Darah merupakan jaringan tubuh yang memiliki fungsi yang sangat penting untuk
kelangsungan hidup kita. Pada orang dewasa sehat, volume darah kira-kira 8% dari berat
badan atau kurang lebih 5 liter.
Fungsi darah:
1. Mengangkut Oksigen (O2) dari paru-paru ke seluruh tubuh.
2. Mengangkut sari-sari makanan.
3. Mengangkut sisa-sisa metabolisme.
4. Mengangkut hormon.
5. Membunuh kuman penyakit (sistem kekebalan tubuh).
6. Berperan dalam pembekuan darah.
7. Menjaga keseimbangan suhu tubuh.
Komponen Darah
Darah memiliki komposisi yang terdiri atas 55% cairan (plasma) dan 45% sel-sel darah.
Terdapat tiga macam sel-sel darah, yaitu sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit),
dan keping darah (trombosit). Agar lebih jelas, perhatikan gambar berikut!
Yang akan kalian pelajari dalam modul ini ada 3 bagian,
yaitu:
Bagian 1: Darah dan Komponen Penyusunnya
Bagian 2: Organ Penyusun Sistem Peredaran Darah
Bagian 3: Gangguan dan Kelainan Sistem Peredaran
Darah
SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA
3
Keping darah berperan dalam pembekuan darah. Berikut adalah bagan pembekuan darah
saat terjadi luka.
Fibrin berupa benang-benang halus yang menjaring sel-sel darah sehingga menutup luka.
Golongan Darah
Pada tahun 1900, seorang dokter kelahiran Wina (Austria) bernama Karl Lanteiner
membedakan darah manusia menjadi empat golongan, yaitu golongan darah A, B, AB, dan
O. Penggolongan darah ini dikenal dengan sistem penggolongan darah ABO.
SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA
4
Penggolongan darah sistem ABO ini didasarkan kandungan aglutinogen dan aglutinin dalam
darah. Aglutinogen adalah protein yang terdapat pada membran permukaan sel darah merah
yang dapat digumpalkan oleh aglutinin. Sedangkan aglutinin adalah protein yang terdapat
pada plasma darah yang dapat menggumpalkan aglutinogen.
Penggolongan darah sistem ABO dapat dilihat pada tabel berikut:
Penggolongan darah tersebut digunakan dalam transfusi darah, yaitu proses mentransfer
darah dari donor ke resipien. Transfusi darah harus dilakukan pada golongan darah yang
sama agar tidak terjadi penolakan oleh tubuh resipien. Penolakan tersebut ditandai dengan
penggumpalan darah (aglutinasi) yang dapat tmembahayakan jiwa resipien. Aglutinin a dari
resipien dapat dapat menggumpalkan aglutinogen A dari donor, sedangkan aglutinin b dari
resipien dapat menggumpalkan aglutinogen B dari donor. Oleh karena itu dalam transfusi
darah harus memperhatikan kandungan aglutinogen dari donor dan aglutinin dari resipien.
Proses tranfusi darah dapat dilakukan berdasarkan skema berikut:
SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA
5
Orang bergolongan darah AB dapat menerima darah dari semua golongan darah sehingga
disebut resipien universal. Sedangkan orang yang bergolongan darah O dapat menjadi donor
bagi semua golongan darah sehingga disebut donor universal.
Dalam prakteknya darah donor yang bergolongan O (donor universal) tidak begitu saja
ditransfusikan kepada pasien dari golongan darah lain, karena kemungkinan terjadinya
aglutinasi tetap ada. Oleh karena itu sebelum dilakukan transfusi selalu dilakukan tes
kecocokan untuk menghindari aglutinasi. Bahkan sekarang ini, transfusi darah selalu
dilakukan dari golongan yang sejenis dengan darah pasien, dan tetap dilakukan uji kecocokan
antara darah donor dan pasien. Jadi sekalipun golongan darah AB merupakan resipien
universal, namun untuk transfusi dianjurkan dari golongan darah yang sejenis untuk
menghindari aglutinasi.
SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA
6
LKPD 1
KOMPONEN PENYUSUN DARAH
A. Tujuan : Membuat model komponen penyusun darah.
B. Alat dan Bahan :
1. 1 buah tabung reaksi
2. 1 buah gelas ukur
3. Minyak goreng / minyak tanah
4. Air
5. Pewarna makanan
C. Langkah Kerja:
1. Ukur 5 ml minyak dengan menggunakan gelas ukur. Lakukan pengukuran dengan
cermat dan teliti.Tuangkan minyak goreng tersebut ke dalam tabung reaksi.
2. Ukurlah 5 ml air dengan menggunakan gelas ukur. Lakukan pengukuran dengan
cermat dan teliti. Tuangkan air tersebut ke dalam tabung reaksi.
3. Tembahkan 3 tetes pewarna makanan pada campuran minyak dan air tersebut.
4. Tutuplah ujung tabung reaksi dengan cara menyumbat bagian mulut tabung reaksi
dengan menggunakan ibu jari.
5. Kocoklah beberapa saat hingga seluruh komponen tercampur dengan cukup
sempurna. Lakukan dengan hati-hati agar tabung reaksi tidak terjatuh.
6. Diamkan tabung reaksi beberapa saat, biarkan hingga larutan terpisah. Agar kamu
mendapat hasil yang tepat, lakukan dengan cermat dan teliti!
7. Jika peralatan terbatas, maka kalian bisa mencermati video mengenai model
komponen penyusun darah berikut ini:
D. Diskusi:
1. Ada berapa lapisan yang terbentuk pada campuran tersebut?
2. Gambarlah lapisan yang terbentuk dalam tabung reaksi tersebut!
3. Analogikan setiap lapisan yang terbentuk dengan komponen-komponen
penyusung darah!
E. Kesimpulan:
........................................................................
Jika mengalami kesulitan mendapatkan alat dan bahan, percobaan di atas bisa kalian saksikan
pada link YouTube berikut ini, https://www.youtube.com/watch?v=qiARc5s7Tto.
SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA
7
B. ORGAN PENYUSUN SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA
Pernahkah kalian membayangkan suatu sistem pengangkutan bahan sembako? Misalkan truk
milik perusahaan beras yang mengangkut beras untuk disalurkan ke agen beras (distributor).
Distributor akan menjulanya kepada pedagang besar. Pedagang besar menjualnya kepada
pedagang eceran dan seterusnya. Baru setelah itu sampai kepada konsumen atau pembeli.
Sistem peredaran darah juga mirip dengan proses pengangkutan bahan sembako tersebut.
Oleh karena itu sistem peredaran darah disebut juga sistem transportasi karena mengankut
sari-sari makanan, gas-gas terlarut, sel-sel darah, air, dan zat-zat metabolisme. Untuk
memahami secara lebih baik tentang mekanisme sistem peredaran darah pada manusia,
marilah kita pelajari terlebih dahulu oragn-organ penyusun sistem peredaran darah secara
lebih rinci dalam uraian berikut ini.
Jantung
Jantung manusia terdiri dari empat ruang, yaitu serambi kanan, serambi kiri, bilik kanan dan
bilik kiri. Serambi kanan menerima darah dari seluruh tubuh, sedangkan serambi kiri
menerima darah dari paru-paru. Bilik kanan memompa darah ke paru-paru sedangkan bilik
kiri memompa darak ke seluruh tubuh. Berdasarkan fungsi tersebut, dinding serambi lebih
tipis dari pada dinding bilik. Dan dinding bilik kanan lebih tipis dari pada dinding bilik kiri
karena kerja bilik kiri yang lebih berat, yaitu memompa darah ke seluruh tubuh.
SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA
8
Pembuluh Darah
Pembuluh darah merupakan bagian dari sistem peredaran darah yang berfungsi mengalirakna
darah. Pembuluh darah pada manusia terdiri dari pembuluh nadi (arteri), pembuluh balik
(vena), dan pembuluh kapiler. Perhatikan gambar perbandingan antara pembuluh arteri dan
vena berikut!
SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA
9
Sistem Peredaran Darah
Sistem peredaran darah pada manusia dibagi menjadi:
1. Sistem Peredaran Darah Kecil (sirkulasi paru-paru)
2. Sistem Peredaran Darah Besar (sirkulasi sistemik)
Skema secara lengkap dapat kalian pelajari pada gambar di bawah ini, juga bisa pula kalian
saksikan video pada link berikut ini:
https://www.youtube.com/watch?v=TC1aRA5O_TM&t=617s
SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA
10
LKPD 2
FREKUENSI DENYUT JANTUNG
A. Tujuan : Menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi frekuensi denyut
jantung
B. Alat dan Bahan :
1. Alat tulis
2. Stopwatch
C. Langkah Kerja:
1. Bentuklah kelompok yang terdiri dari 4-5 orang. Masing-masing anggota
kelompok melakukan pengukuran denyut nadi sendiri-sendiri menggunakan
stopwatch.
2. Duduklah dengan tenang selama 1 menit.
3. Temukan denyut nadi pada pergelangan tanganmu. Gunakan jari telunjuk dan jari
tengah untuk menemukannya (lihat gambar).
4. Hitung denyut nadimu selama 1 menit. Selanjutnya catat hasilnya pada tabel
pengamatan. Lakukan perhitungannya dengan cermat dan teliti agar data yang
kamu peroleh benar.
5. Ulangi langkah 2-4, tetapi kegiatan tersebut dilakukan setelah kamu duduk dengan
tenang selama 2 menit.
6. Kemudian lakukan berjalan santai selama 1 menit, setelah itu duduklah dan
lakukan langkah 2-4.
7. Ulangi langkah 2-4, tetapi kegiatan tersebut dilakukan setelah kamu berjalan
santai selama 2 menit.
8. Kemudian lakukan berlari-lari kecil selama 1 menit, setelah itu duduklah dan
lakukan langkah 2-4.
9. Ulangi langkah 2-4, tetapi kegiatan tersebut dilakukan setelah kamu berlari-lari
kecil selama 2 menit.
D. Hasil Pengamatan
Tabel Pengamatan frekuensi nadi jantung pada beberapa aktivitas fisik dengan intensitas
yang berbeda.
Nama Siswa Jenis
Kelamin
Jenis dan intensitas aktivitas
Duduk Tenang Berjalan Santai Berlari Kecil
1 menit 2 menit 1 menit 2 menit 1 menit 2 menit
SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA
11
E. Diskusi
1. Mengapa kita dapat menghitung denyut jantung dengan cara menghitung denyut nadi?
Apakah frekuensi denyut jantung sama dengan denyut nadi?
2. Pada saat duduk tenang, manakah yang lebih tinggi frekuensi denyut jantung laki-laki
atau perempuan? Menurutmu mengapa demikian?
3. Manakah di antara kegiatan berjalan selama 1 menit dan berlari selama 1 menit yang
menyebabkan frekuensi denyut jantung paling tinggi? Mengapa demikian?
4. Manakah di antara kegiatan berlari selama 1 menit dan berlari selama 2 menit yang
menyebabkan frekuensi denyut jantung paling tinggi? Mengapa demikian?
5. Menurutmu apakah jenis kelamin, jenis dan intensitas dalam beraktivitas
memengaruhi frekuensi denyut jantung? Jelaskan!
F. Kesimpulan
..................................
SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA
12
C. GANGGUAN DAN KELAINAN PADA SISTEM PEREDARAN DARAH PADA
MANUSIA
Perhatikan cuplikan video berikut:
https://www.youtube.com/watch?v=lXMJ-V5y5z4
Di atas adalah berita yang marak beberapa waktu yang lalu, akibat gangguan salah satu organ
pada sistem peredaran darah. Agar kalian lebih memahami penyebab gangguan tersebut
sehingga bisa melakukan tindakan pencegahan atau pengobatan, di bawah ini dipaparkan
beberapa kelainan dan gangguan sistem peredaran darah:
a. Varises adalah pelebaran vena yang ada di atas permukaan terutama di daerah kaki
(betis). Akibat pelebaran ini , maka vena tampak berkelok-kelok dan berwarna biru.
Hal ini terjadi karena katub-katup pada vena menjadi lemah sehingga aliran darah ke
jantung terhambat dan beban vena menjadi berat. Penyebabnya dapat terjadi karena
faktor bawaan sejak lahir, atau karena sering berdiri, kehamilan, dan tumor.
b. Hipertensi dikenal juga sebagai penyakit tekanan darah tinggi, yaitu tekanan darah
sistolis dan diastolis di atas normal (> 140/90 mmHg). Penyebabnya antara lain
adalah penyakit ginjal, banyak merokok, kegemukan, gangguan dalam transport
garam-garam dan hormon. Tetapi dapat pula karena faktor keturunan.
c. Hipotensi adalah tekanan darah rendah, yaitu tekanan darah di bawah 90/70 mmHg.
Gejalanya pusing, lesu, mata berkunang-kunang terutama setelah jongkok lalu berdiri,
atau pingsan. Penyebabnya karena ada pendaraham, diare disertai muntah,
kekurangan mineral dalam makanan dan mengkonsumsi obat penurun tekanan darah
secara berlebihan.
d. Gangguaan jantung disebab banyak hal, antara lain gagngguan pada peredaran darah,
pengendapan kolesterol dalam pembuluh darah. Gejalanya adalah nyeri di daerah
dada lalu menjalar ke lengan sebelah kiri.
e. Gagal jantung adalah kondisi menurunnya kekuatan kontraksi jantunjg sehingga
terjadi gangguan pada volume peredaran darah ke seluruh tubuh. Gejalanya berupa
cepat lelah, sesak napas, pembengkakan padan kaki dan beberapa organ tubuh.
f. Anemia adalah kondisi kekurangan haemoglobin atau kekurangan sel darah merah di
dalam tubuh. Penyebabnya bisa kareana pendarahan kronis, kekurangan vitamin atau
karena adanya parasit di dalam tubuh.
g. Leukimia adalah pertumbuhan sel darah putih yang tidak normal. Penyebabnya antara
lain karena terpapara virus, zat beracun, radioaktif, atau kelainan genetik. Gejalanya
pucat, mudah memar jika terbentur, pendarahan hidung dan sering demam.
Supaya kalian lebih paham saksikan video berikut:
https://www.youtube.com/watch?v=KKSJiMMv8KI
SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA
13
LKPD 3
Sistem Peredaran Darah dan Gangguannya
A. Tujuan : Mendeskripsikan gangguan dan kelainan pada sistem
peredaran darah
B. Petunjuk Pengisian :
1. Baca dan pelajari LKPD secara seksama sebelum diisi
2. Isilah LKPD setelah kalian membaca dan mencermati modul!
C. Pertanyaan :
1. Perhatikan gambar di bawah ini!
Jelaskan proses yang terjadi pada setiap nomor yang ada pada gambar diatas secara
berurutan, tuliskan jawaban kalian pada tabel yang telah disediakan!
No Jawaban
1
2
SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA
14
No Jawaban
3
4
5
6
7
8
9
10
2. Perhatikan gambar dibawah ini!
a.
b.
SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA
15
c.
Coba kalian sebutkan dan jelaskan penyakit apa saja yang berhubungan dengan
masing-masing gambar di atas! Apakah diantara penyakit-penyakit tersebut saling
memiliki keterkaitan satu sama lainnya? Jelaskan!
Jawaban : ................
3. Perhatikan gambar dibawah ini!
Penyakit apakah yang berhubungan dengan gambar yang disajikan diatas? Coba anda
jelaskan penyakit tersebut secara singkat dan benar!
Jawaban : .............
SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA
16
DAFTAR PUSTAKA
Gina Utari, Catatan IPA (online). https://ginautari.wordpress.com/2013/11/01/catatan-ipa-smp-sistem-
peredaran-darah-pada-manusia/. Diakses tanggal 30 Mei 2020
Hasanal Balqiah , Bab 7 VIII Sistem Peredaran Darah pada Manusia (online).
https://www.academia.edu/17619306/Bab_7_VIII_Sistem_Peredaran_Darah_Pada_Manusia
_Sisca. Diakses tanggal 30 Mei 2020
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. 2017. Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VIII semester 1.
Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud
Karim, Saeful. 2008. Belajar IPA: membuka cakrawala alam sekitar 2 untuk kelas VIII/ SMP/MTs.
Jakarta: Pusat Perbukuan. Departemen Pendidikan Nasional
Mundilarto. 2007. Seri IPA: Fisika 1 SMP Kelas VIII. Jakarta. Yudhistira
Prasodjo, Budi. 2010. Fisika SMP Kelas VIII. Jakarta. Yudhistira
Top Related