Download - Sistem peredaran darah

Transcript
Page 1: Sistem peredaran darah

Sistem Peredaran Darahpada Manusia

Materi IPA Kelas VIII

Hotimah, S.Pd.Si – Oktober 2013

Page 2: Sistem peredaran darah

Darah Alat Peredaran Darah Peredaran Darah Peredarah Limfa Gangguan Sistem

Peredaran Darah Manusia

Page 3: Sistem peredaran darah

Fungsi penting darah :1. Mengangkut sari-sari makanan.2. Mengangkut oksigen & karbon dioksida.3. Mengangkut hormon.4. Mengangkut sisa-sisa metabolisme sel.5. Menjaga kestabilan suhu tubuh. Suhu tubuh

manusia tetap, yaitu berkisar antara 36°C - 37°C. Darah mampu menjaga suhu tubuh tetap stabil dg cara melakukan penyebaran energi panas dalam tubuh secara merata.

6. Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh.

Darah

Page 4: Sistem peredaran darah

Komposisi darah yaitu: 55% cairan darah

(plasma) + 45% sel-sel darah.

Secara umum volume darah sekitar 8% dari berat badan.

Komposisi Darah

Page 5: Sistem peredaran darah
Page 6: Sistem peredaran darah

Sekitar 91% plasma darah terdiri atas

air. Sisanya adalah zat terlarut yang terdiri dari protein plasma (albumin, protrombin, fibrinogen, dan antibodi), garam mineral, dan zat-zat yang diangkut darah (zat makanan, sisa metabolisme, gas-gas, dan hormon).

Plasma Darah

Page 7: Sistem peredaran darah
Page 8: Sistem peredaran darah

Sel-sel darah pada manusia, terdiri atas sel

darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit).

Dalam sel-sel darah, kandungan sel darah putih dan keping darah sebanyak 1%, sedangkan sel darah merah sebanyak 99%.

Sel-Sel Darah

Page 9: Sistem peredaran darah

Berbentuk bulat gepeng yang kedua permukaannya cekung.

Sel darah merah tidak memiliki inti sel dan mengandung he moglobin.

Jumlah sel darah merah yang normal kurang lebih 5 juta sel/mm3 darah. Sel darah merah dibentuk pada tulang pipih di sumsum tulang dan dapat hidup hingga 120 hari.

Sel darah merah (eritrosit)

Page 10: Sistem peredaran darah

Hemoglobin (Hb) protein yang mengandung

zat besi. Fungsi: untuk mengikat O2 & CO2 dalam darah.

Hemoglobin berwarna merah karena itu sel darah merah berwarna merah.

Hemoglobin (Hb)

Page 11: Sistem peredaran darah

Sel darah merah yang rusak atau sudah tua akan dirombak dalam limfa.

Hemoglobin dari sel darah merah yang dirombak akan terlepas dan dibawa ke dalam hati untuk dijadikan zat warna empedu.

Sel darah merah baru akan dibentuk kembali dengan bahan zat besi yang berasal dari hemoglobin yang terlepas tadi.

Page 12: Sistem peredaran darah

Berwarna jernih Bentuknya tidak teratur atau tidak tetap Sel darah putih dapat keluar dari pembuluh

darah agar dapat menjalankan fungsinya untuk menjaga tubuh

Memiliki inti sel tetapi tidak berwarna atau tidak memiliki pigmen.

Sel darah putih (leukosit)

Page 13: Sistem peredaran darah

Jumlahnya kurang lebih 8.000 pada tiap 1

mm3 darah. Hanya hidup sekitar 12 – 13 hari. Berfungsi sebagai pertahanan tubuh dari

serangan penyakit.

Page 14: Sistem peredaran darah

Berdasarkan ada atau tidaknya granula di dalam sitoplasma sel, leukosit dibedakan menjadi 2 tipe: Granulosit

Merupakan leukosit yang bergranula. Granulosit berperan dalam membunuh kuman penyakit dan sel asing (termasuk sel kanker), serta memakan sel mati. Berdasarkan jenis granula serta sifat asam dan basa sitoplasmanya, granulosit dibedakan lagi menjadi 3 macam sel.

Agranulosit Merupakan leukosit yang tidak bergranula. Agranulosit terdiri atas limfosit dan monosit.

Page 15: Sistem peredaran darah

a. Eosinofil

Sitoplasma eosinofil mempunyai granula yang halus dan bersifat asam. Pada pewarnaan dengan menggunakan senyawa asam, sitoplasma eosinofil memberikan warna merah. Sel ini mempunyai peran di dalam membunuh kuman atau penyakit dan memakan sel mati.

b. BasofilSitoplasma basofil bergranula kasar dan bersifat basa. Basofil berperan membunuh sel asing yang masuk ke dalam tubuh. Basofil ini jumlahnya relatif sedikit.

c. NeutrofilSitoplasma neutrofil bergranula halus dan sifatnya netral. Neutrofil lebih aktif di dalam membunuh kuman penyakit dan memakan sel mati daripada eosinofil maupun basofil. Neutrofil jumlahnya paling banyak.

Jenis Granulosit

Page 16: Sistem peredaran darah

a. Limfosit

Merupakan sel dengan inti berbentuk seperti ginjal atau seperti biji kacang tanah. Limfosit dibedakan menjadi 3.1) Limfosit B: pada saat aktif akan menghasilkan antibodi, yaitu protein

untuk melawan sel asing dan bibit penyakit.2) Limfosit T pembunuh (sitotoksik): bertugas membunuh sel asing

(antigen) secara langsung.3) Limfosit T helper (CD4+): bertugas mengkoordinasi sel limfosit B

untuk menghasilkan antibodi.Pada penderita HIV/AIDS, sel CD4+ ini dimakan oleh virus HIV.Akibatnya, daya tahan pasien menjadi sangat rendah yang dapat berakibat kematian.

b. Monosit Merupakan sel dengan inti berbentuk menyerupai otak. Peran

monosit hampir sama dengan peran granulosit, yaitu membunuh bibit penyakit secara langsung tanpa melalui produksi antibodi, membunuh sel asing (di antaranya sel kanker), dan memakan sel mati

Jenis Agranulosit

Page 17: Sistem peredaran darah

Antibodi yaitu senyawa yang dihasilkan oleh limfosit B. Antibodi akan bereaksi dengan antigen atau protein yang dianggap asing oleh tubuh. Selain diperoleh dari luar tubuh, antigen juga ada yang diproduksi oleh tubuh, yaitu antigen yang digunakan untuk penentuan golongan darah.

Antibodi

Page 18: Sistem peredaran darah

Berbentuk bulat atau lonjong Jumlahnya kurang lebih 300.000 pada tiap 1

mm3 darah Masa hidupnya hanya 8 hari

Keping darah (trombosit)

Page 19: Sistem peredaran darah

Skema pembentukan benang fibrin saat penutupan luka

& vit K/tromboplastin

Page 20: Sistem peredaran darah
Page 21: Sistem peredaran darah
Page 22: Sistem peredaran darah

Karl Landsteiner (1968 – 1947), seorang ahli

dari Austria, menemukan cara penggolongan darah dengan sistem AB0.

Berdasarkansistem ABO, darah dikelompokkan menjadi 4 golongan darah, yaitu golongan darah A, B, AB, dan O.

Dasar penggolongan darah sistem ABO adalah keberadaan aglutinogen pada permukaan sel darah merah.

Golongan Darah

Page 23: Sistem peredaran darah

Darah yang sel darah merahnya mengandung

aglutinogen A disebut bergolongan darah A; Darah yang sel darah merahnya mengandung

aglutinogen B disebut bergolongan darah B; Darah yang sel darah merahnya mengandung

aglutinogen A dan aglutinogen B disebut bergologan darah AB;

Darah yang sel darah merahnya tidak mengandung aglutinogen A maupun aglutinogen B disebut bergolongan darah O.

Sistem ABO

Page 24: Sistem peredaran darah

• Antigen dan antibodi yang sesuai akan larut atau tidak menggumpal.

• Antigen dan antibodi yang tidak sesuai akan menggumpal.

Page 25: Sistem peredaran darah

Golongan darah AB disebut dengan resipien

universal (penerima) dapat menerima transfusi dari golongan darah lain

Golongan darah O disebut sebagai donor universal dapat menjadi donor (pemberi) untuk semua golongan darah

Page 26: Sistem peredaran darah
Page 27: Sistem peredaran darah

Jantung Pembuluh Darah

Alat Peredaran Darah

Page 28: Sistem peredaran darah

Terletak dalam rongga dada agak sebelah kiri,

di antara paru-paru kanan dan paru-paru kiri Massanya kurang lebih 300 gram, besarnya

sebesar kepalan tangan Berfungsi untuk memompa darah sehigga

darah dapat dialirkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah.

Jantung

Page 29: Sistem peredaran darah

Jantung manusia

terbagi atas 4 ruangan yaitu serambi kanan & kiri serta bilik kiri & kanan.

Bagian bilik (ventrikel) jantung berdinding lebih tebal dibandingkan serambi (atrium) jantung.

Page 30: Sistem peredaran darah
Page 31: Sistem peredaran darah

Alat pengukur tekanan darah disebut

tensimeter (sphygmomanometer) Tekanan darah seseorang biasanya dinyatakan

dengan dua angka, misalnya 120/80 mmHg. Angka 120 (tekanan sistol) menunjukkan

tekanan jantung pada saat jantung berkontraksi untuk memompa darah. Angka 80 (tekanan diastol) menunjukkan tekanan jantung pada saat jantung sedang berelaksasi (beristirahat).

Tekanan Darah

Page 32: Sistem peredaran darah

Berdasarkan aliran darahnya, pembuluh darah dibedakan menjadi: pembuluh nadi (arteri) pembuluh darah yang

mengalirkan darah dari jantung pembuluh balik (vena) pembuluh darah yang

mengalirkan darah menuju jantung.

Baik pembuluh nadi maupun pembuluh balik masing-masing memiliki cabang terkecil yang disebut dengan pembuluh kapiler. Pembuluh kapiler hanya dapat dilalui oleh satu butir sel darah merah saja.

Pembuluh Darah

Page 33: Sistem peredaran darah
Page 34: Sistem peredaran darah
Page 35: Sistem peredaran darah

Dinding pembuluh nadi lebih tebal, kuat, dan

elastis dibandingkan dinding pembuluh balik. Pembuluh nadi harus kuat karena harus

menahan tekanan darah yang dipompa oleh jantung. Saat jantung berdenyut, maka pembuluh nadi pun ikut berdenyut akibat tekanan darah yang terpompa

Pembuluh Nadi (Arteri)

Page 36: Sistem peredaran darah

Dindingnya lebih tipis dibandingkan dinding

pembuluh nadi. Pembuluh balik besar ada dua macam, yaitu

pembuluh balik besar atas (untuk mengembalikan darah dari kepala dan tangan); dan pembuluh balik besar bawah untuk mengembalikan darah dari kaki dan badan.

Pembuluh Balik (Vena)

Page 37: Sistem peredaran darah

Arteriole, merupakan pembuluh darah kecil

yang menghubungkan kapiler dengan arteri. Venule, merupakan pembuluh darah kecil

yang menghubungkan kapiler dengan vena.

Page 38: Sistem peredaran darah

Peredaran Darah

Peredaran darah kecil (peredaran darah paru-paru )

Peredaran darah besar (peredaran darah sistemik)

Page 39: Sistem peredaran darah
Page 40: Sistem peredaran darah

Peredaran darah manusia selalu melalui pembuluh darah. Oleh karena itu, peredaran darah manusia disebut peredaran darah tertutup.

Page 41: Sistem peredaran darah

Selain darah ada pula suatu cairan yang mengalir di

seluruh jaringan tubuh, namun tidak selalu mengalir dalam pembuluh. Cairan ini disebut cairan limfa atau cairan getah bening.

Cairan limfa mengandung sel darah putih, fibrinogen, dan keping darah yang ketiganya berfungsi dalam proses pembekuan darah dan mencegah infeksi.

Cairan limfa masuk ke dalam pembuluh limfa. Pembuluh limfa memiliki peredaran terbuka. Pembuluh limfa merupakan pembuluh kecil yang ujungnya terbuka.

Peredaran Limfa/Getah

Bening

Page 42: Sistem peredaran darah

Sistem limfa terdiri dari cairan limfa, pembuluh limfa, dan kelenjar limfa.

Fungsi sistem limfa:1. Untuk sistem pertahanan tubuh.2. Mengangkut kembali cairan tubuh,

cairan plasma darah, sel darah putih yang berada di luar pembuluh darah, dan mengangkut lemak dari usus ke dalam sistem peredaran darah.

Page 43: Sistem peredaran darah

Pembuluh limfa kanan berfungsi mengumpulkan limfa

yang berasal dari jantung, dada, paru-paru, kepala, leher, dan lengan bagian atas.

Pembuluh limfa kiri berfungsi mengumpulkan limfa yang berasal dari bagian-bagian tubuh yang tidak masuk ke dalam pembuluh limfa kanan.

Cairan limfa dari kedua pembuluh limfa ini masuk ke pembuluh balik untuk dibawa ke jantung. Di bagian tubuh tertentu, misalnya di ketiak, leher, dan pangkal paha, pembuluh limfa membentuk simpul yang disebut nodus limfa.

2 pembuluh limfa besar dalam tubuh manusia

Page 44: Sistem peredaran darah

Alat tubuh yang mempunyai fungsi yang sama dengan kelenjar limfa yaitu limpa dan tonsil.

Limpa merupakan sebuah kelenjar yang terletak di belakang lambung dan berwarna ungu. Fungsinya antara lain sebagai tempat penyimpanan cadangan sel darah, membunuh kuman penyakit, pembentukan sel darah putih dan antibodi, dan tempat pembongkaran sel darah merah yang sudah mati.

Tonsil atau amandel terletak di bagian kanan dan kiri pangkal tenggorokan. Tonsil yang berada di belakang anak tekak yaitu di dalam rongga hidung disebut polip hidung. Fungsi tonsil adalah untuk mencegah infeksi yang masuk melalui hidung, mulut, dan tenggorokan.

Page 45: Sistem peredaran darah

Anemia keadaan tubuh yang kekurangan hemoglobin. Leukemia (kanker darah) pertumbuhan sel-sel darah

putih yang tidak normal. Thalasemia penyakit keturunan di mana tubuh tidak

mampu memproduksi hemoglobin dan sel darah merah. Akibatnya penderita mengalami anemia.

AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) disebabkan oleh virus, yaitu HIV (Human Immunodeficiency Virus) yang menyerang sel darah putih manusia. Pada pengidap penyakit AIDS, sel darah putihnya lebih cepat mati dan tidak berfungsi.

Gangguan pada Sistem

Peredaran Darah

Page 46: Sistem peredaran darah

Penyakit jantung gangguan kerja jantung

dalam memompa darah. Penyebabnya, antara lain kelebihan kolesterol & obesitas. Kolesterol yang berlebihan akan menyumbat pembuluh nadi sehingga menghambat aliran darah.

Gagal jantung penurunan kerja atau kontraksi jantung. Akibatnya, volume darah dalam jaringan tubuh kurang karena jantung tidak bisa memompa darah dalam jumlah yang semestinya

Gangguan pada Sistem

Peredaran Darah

Page 47: Sistem peredaran darah

Tekanan darah rendah (hipotensi) tekanan

darahnya berada di bawah normal. Tekanan darah tinggi (hipertensi) tekanan darah

di atas normal. Jantung penderita bekerja lebih keras bahkan dapat memecahkan pembuluh darah.

Varises Gejalanya berupa pembuluh balik yang melebar atau berkelok-kelok terutama pada kaki. Penyebabnya adalah kaki terlalu berat menahan beban misalnya karena hamil atau terlalu lama berdiri.

Gangguan pada Sistem

Peredaran Darah

Page 48: Sistem peredaran darah

Hemofili kekurangan atau tidak adanya zat

antihemofili sehingga darah si penderita sulit membeku. Akibatnya jika si penderita hemofili (hemofilia) mengalami luka pendarahan, darah akan terus mengalir dan sulit membeku.

Penyakit kuning pada bayi terjadi karena rusaknya sel-sel darah merah pada bayi tersebut.

Trombus dan embolus terhentinya pembuluh utama yang berfungsi menghantarkan O2 ke otot jantung. Penyakit ini terjadi karena adanya penggumpalan atau infeksi pada katup jantung sehingga katup jantung tidak dapat menutup lagi dan bocor.

Gangguan pada Sistem

Peredaran Darah

Page 49: Sistem peredaran darah

Sklerosis penyakit mengerasnya pembuluh

darah arteri karena timbunan lemak dan zat kapur. Pengerasan ini selanjutnya akan menimbulkan hipertensi. Pengendapan oleh zat lemak disebut atherosclerosis dan pengendapan oleh zat kapur disebut arteriosclerosis.

Ambeien sering dijumpai pada pria terjadi karena adanya pembengkakan atau pelebaran pembuluh darah pada ujung rektum atau anus.

Gangguan pada Sistem

Peredaran Darah