SISTEM INFORMASI EKSTRAKULIKULER
SMA MUHAMMADIYAH 2 YOGYAKARTA
Jl.Kapas No.7 Yogyakarta
Dosen Pembimbing:
Winih Wicaksono, MT
Oleh:
10-S1SI-08
SEKOLAH TINGGIN MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM YOGYAKARTA
2012
NAMA KELOMPOK :
Manager 1. Rizki Anggun Pramana (10.12.4988)
Manager 2. Yeti Meitika (10.12.5017)
Manager 3. Iswanti (10.12.5033)
Manager 4. Denny Wiwit Andriyani (10.12.5010)
Manager 5. Agil Antono (10.12.4994)
Lembar Pengesahan
Manager I
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Rizki Anggun Pramana
Nim : 10.12.4988
Menyatakan bahwa tugas saya sebagai manager I telah selesai dan dapat digunakan sebagai dasar atau pedoman kerja untuk manager II.Tugas saya siap diserahkan kepada penanggung jawab II.
Yogyakarta, 11 Oktober 2012
Manager I
Rizki A. Pramana
Nim 10.12.4988
BAB I
PENDAHULUAN
A.1. Latar belakang
Sekolah Menengah Atas (SMA) merupakan kelanjutan dari Sekolah Menengah Pertama yang memegang peranan penting dalam mendidik para remaja atau siswa pada umumnya.Hal tersebut tak terlepas dari pendidikan akademis dan non akademis yang mereka dapatkan di sekolah.Untuk meningkatkan kualitas para siswa banyak sekolah yang menerapkan kegiatan non akademis atau biasa di sebut ekstrakulikuler yang wajib untuk di ikuti oleh para siswa,kegiatan yang beragam ini banyak diminati oleh para siswa karna selain untuk menghilangkan kejenuhan terhadap mata pelajaran yang mereka dapatkan ternyata kegiatan ekstrakulikuler juga mempengaruhi nilai rapot dan merupakan salah satu syarat wajib untuk kenaikan kelas mereka.
Penilaian yang dilakukan sekolah berdasarkan data yang telah di olah oleh wali kelas masing-masing.Tetapi faktanya wali kelas tidak memantau secara langsung para siswa mereka dan bukan mereka juga yang menilai para siswanya secara langsung.Nilai yang wali kelas dapatkan adalah hasil penilaian yang di lakukan oleh para pembina dan pelatih masing-masing ekstrakulikuler seperti sebuah sekolah yang terdapat di Yogyakarta,salah satunya adalah SMA MUHAMMADIYAH 2 YOGYAKARTA.
Penilaian yang dilakukan oleh wali kelas di Sma Muhammadiyah 2 Yogyakarta juga masih menggunakan cara manual dan mengalami sedikit kesulitan dalam menginformasikanya.hal tersebut dapat mempengaruhi semangat para siswa yang telah susah payah untuk mengikuti kegiatan ektrakulikuler, karena mereka membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengetahui nilai mereka yaitu hanya pada saat pembagian rapot,bahkan ada siswa yang sudah mengikuti ekstrakulikuler tetapi tidak mendapatkan nilai.
Namun dampak tersebut dapat diatasi dengan menggunakan aplikasi Sistem Informasi Ekstrakulikuler. Tidak perlu menunggu waktu lama untuk menginformasikan nilai ekstrakulikuler siswanya,aplikasi tersebut juga dapat menginformasikan kegiatan apa saja yang dapat mereka ikuti. Dengan aplikasi ini wali kelas semakin mudah untuk mengolah dan menginformasikan nilai ekstrakulikuler para siswanya,juga dapat menghindari siswa yang belum terdaftar dalam ekstrakulikuler,dimana kegiatan tersebut juga merupakan salah satu syarat para siswa untuk naik kelas.
A.2.Tujuan
Tujuan penilitian untuk membuat aplikasi Sistem Informasi ekstrakulikuler dapat menghasilkan manfaat,antara lain :
1. Membangun sistem informasi yang dapat dijadikan dasar sebagai penganbil keputusan
2. Memberikan solusi mengenai permasalahan yang selama ini ada3. Memudahkan wali kelas dalam mengelola dan menginformasikan nilai ekstrakulikuler
siswa.
A.3. Rumusan Masalah
1. Bagaimana membuat sistem yang dapat menginputkan data,mengolah,merubah,menyimpan dan menampilkan informasi yang mudah diterima oleh siswa ?
2. Bagaimana membuat laporan nilai ekstrakulikuler setiap siswa?3. Bagaimana mengetahui hasil presensi setiap siswa?
A.4.Batasan Masalah
Aplikasi ini dapat digunakan untuk mengolah nilai yang di berikan oleh pelatih sehingga tidak memungkinkan untuk menilai perkembangan siswa secara langsung.
BAB II
ANALISIS
B.1. Analisis Kebutuhan Sistem
a. Analisis Kebutuhan Sistem Fungsional
1. Sistem dapat dilihat oleh siapa saja2. Sistem dapat menginformasikan jadwal ekstrakulikuler :
a. User dapat memasukan tgl,hari,jam setiap kegiatan ekstrakulikulerb. User dapat mengubah,menghapus,menambahkan jadwal kegiatan
ekstrakulikuler c. User dapat menambahkan,menghapus,mengubah setiap informasi
pertandingan ekstrakulikulerd. User dapat menyimpan data
3. Sistem dapat melakukan entri data peserta:a. User dapat menginputkan,menghapus dan mengubah data siswaekstrakulikuler
barub. User dapat menginputkan dan mengubah nilai siswa ekstakulikulerc. User dapat menghitung presensi kehadiran siswa setiap ekstrakulikuler
b. Analisis Kebutuhan NonFungsional
1. Oprasional
a. Digunakan pada sistem oprasi Microsoft Windows XP dan Microsoft Windows7.
b. Spesifikasi komputer minimum Pentium IV.
c. Kebutuhan memori 1GB RAM
2. Keamanan
Dilengkapi password untuk sistem aplikasi yang hanya bisa diakses oleh admin saja.
3. Informasi
a. Memberi informasi apabila password yang dimasukkan salah.
b. Dapat menampilkan nilai yang telah di inputkan
4. Kinerja
Dapat menampilkan data setelah inputan maksimal 3 menit
B.2.Studi Kelayakan Sistem
a. Kelayakan Teknis
Sistem ini secara teknis sangat layak karena belum ada media informasi nilai ekstrakulikuler di sekolah tersebut.
b. Kelayakan Oprasional
Guru-guru umumnya mampu dan mahir mengoperasionalkan komputer.
c. Kelayakan Ekonomi
Analisis kelayakan ekonomi diperlukan agar sekolah dapat melihat manfaat sistem ini
dari segi ekonomi :
Rincian Biaya dan Manfaat
Keterangan Tahun 0 Tahun1 Tahun 2 Tahun 3
1.Biaya Pengadaan(a)
Pengadaan perangkat keras 4.500.000 - - -
Pengadaan perangkat lunak 2.500.000 - - -
Total Biaya Pengadaan 825.000 - - -
2.Biaya Oprasional(b) 7.825.000
Instalasi Sistem Operasi Free
Instalasi aplikasi Free
Biaya pelatihan (2 orang) 500.000 - - -
Biaya pemeliharaan sistem - 500.000 500.000
Total Biaya Oprasional 500.000 - 500.000 500.000
Total Biaya 8.325.000 500.000 500.000
3.Manfaat Berwujud
Peningkatan informasi(c) 2.000.000 3.250.000 4.000.000
4.Manfaat Tidak Berwujud
Perbaikan citra(d) 1.000.000 1.500.000 1.900.000
Total Manfaat 3.000.000 4.750.000 5.900.000
Selisih Total Biaya & Total Manfaat
3.000.000 4.250.000 5.400.000
Keterangan :
(a) Biaya pengadaan meliputi hardware, operating sistem, software pendukung dan pembuatan aplikasi ini.
(b) Biaya operasional antara lain instalasi sistem, instalasi aplikasi, biaya pelatihan dan biaya pemeliharaan.
(c) Peningkatan informasi didapat dari perpindahan sistem manual ke sistem terkomputerisasi yang membuat penghematan alat tulis dan perlengkapan lainya dari tahun ke-0 sampai tahun ke-n. Untuk penjelasannya kami berikan gambaran dibawah ini.
(d) Peningkatan didapat dari sebelum menggunakan sistem terkomputerisasi ini. Hotel meningkat dan membuat tamu lebih percaya dan tertarik.
(e) Analisis Payback Period
Total biaya pengadaan sistem pada tahun 0 : Rp 8.325.000
Proceed pada tahun 0 : Rp 3.000.000 ( - )
Sisa biaya sistem pada tahun 0 : Rp 5.325.000
Proceed pada tahun I : Rp 4.250.000 ( - )
Sisa biaya sistem pada tahun I : Rp 1.075.000
( Th 2 – Th 1) + Th 1(1.500.000 – 1.000.000) + 1.000.000 = 1.500.000.000
Rp 1.075 .000Rp 5.400 .0 00
x 1tahun=0.19
Periode pengembalian sudah dapat dicapai pada tahun ke-2 secara detailnya adalah 1,19 tahun. Dari fakta tersebut, dapat disimpulkan bahwa yang ditanamkan pada rancangan sistem ini akan mencapai titik impas pada waktu 1,19 tahun, yang berarti bahwa pada tahun ke-2 mulai mengambil keuntungan dari sistem tersebut.
(f) Perhitungan Return On Investment
Biaya perhitungan sistem
Biaya pengadaan sistem tahun 0 : Rp 8.325.000
Biaya perawatan sistem tahun I :Rp 0
Biaya perawatan sistem tahun II : Rp 500.000
Biaya perawatan sistem tahun III : Rp 500.000( + )
Total biaya : Rp 9.325.000
Total keuntungan yang didapat
Total manfaat pada tahun I : Rp 3.000.000
Total manfaat pada tahun II : Rp 4.250.000
Total manfaat pada tahun III : Rp 5.400.000(+)
Total manfaat : Rp 12.650.000
ROI= Rp12.650 .000−Rp 9.325.000Rp 9.325.000
x100 %=35,65 %
Sistem ini akan memberikan keuntungan pada tahun ke 3 sebesar 35,65% dari biaya pengadaan, sehingga sistem ini layak digunakan.
(g) Perhitungan Net Present Value
Apabila diaplikasikan pada penerapan sistem yang baru, maka perhitungan nilainya dengan tingkat bunga diskonto 15% per tahun adalah:
NPV =−8.325 .0003.000 .000
(1+0.15 %) ¹+ 4.250 .000(1+0.15) ²
+ 5.400.000(1+0.15 %) ³
= -8.325.000 + 2.608.695,652 +3.213.610,586 +3.550.587,655
= 1.047.893,85
Dari perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah keuntungan yang diterima sekarang pada tahun ke-3 apabila sistem ini diterapkan adalah Rp 1.047.893,85 atau NPV lebih besar dari 0. Maka proyek tersebut layak dilaksanakan.
B.3. Analisis PIECES
Berikut adalah hasil analisis PIECES yang dilakukan pada sistem informasi ekstrakulikuler sma muhammadiyah 2 yogyakarta.
a. Performance (Kinerja )
Sistem dapat memudahkan guru untuk menginformasikan nilai ekstrakulikuler.
Kelemahan :
Membutuhkan waktu untuk mengganti data yang sudah di tampilkan karena tidak ada sistem search.
b. Information (informasi)
Data yang sudah di proses dapat di gunakan untuk menghasilkan informasi dan kemudian di serahkan ke wali kelas untuk di jadikan pertimbangan dalam memberi nilai pada siswa
Kelemahan :
Tidak adanya laporan pengembangan diri dari masing-masing siswa
c. Economic (ekonomi)
Kelemahan :
Apabila pengguna ingin menggunakan sistem yang lebih baik harus mengeluarkan biaya yang lebih besar.
d. Control (kontrol)
Diharapkan dengan sistem ini wali kelas bisa mengetahui dan mengolah nilai ekstrakulikuler pada siswa.
e. Efficiency (Efisiensi)
Dari sistem yg di buat adalah pemakai secara maksimal atas sumber daya yang tersedia yang meliputi user,informasi,ruang,peralatan dan pengolahan data.
f. Service (layanan)
Diharapkan sistem ini memberikan kemudahan dalam mengolah data nilai dan menginformasikanya.
Kelemahan :
1. Kurangnya akurasi data.2. Tidak adanya perhitungan terhadap penilaian.3. Tidak dapat melakukan print data.
Jenis Analisis Kelemahan Sistem Lama Sistem yang diajukan
Performance Sistem penilaian hanya dapat di informasikan di rapot atau pada nilai akhir siswa.
Sistem berbasis komputer membuat informasi lebih mudah di sampaikan.
Information Laporan penilaian membutuhkan waktu untuk lama untuk menyalin kembali.
Laporan penilaian bisa langsung di inputkan dan di proses menjadi informasi.
Economic Dalam jangka waktu yang panjang membutuhkan waktu dan biaya yang cukup banyak.
Jangka waktu yang pendek memang memerlukan biaya yang banyak, tetapi biaya jangka panjang dapat ditekan.
Control Untuk melakukan kontrol terhadap penilaian sering mengalami kesulitan.
Kontrol dapat dilakukan secara cepat dan kesalahan dapat diatasi dengan mudah
Efficiency Semua laporan didokumentasikan secara manual.
Sistem berbasis komputer lebih efisien karena dilakukan secara otomatis.
Service Nilai yang sudah ada membutuhkan waktu lama untuk di proses.
Sistem berbasis komputer lebih cepat karena mudah dalam penggunaan dan sebagian data sudah tersimpan.
B.4.Analisis SWOT
Pembuatan Sistem Informasi ekstrakulikuler sma muhammadiyah 2 yogyakarta
berbasis aplikasi.
Pada dasarnya sistem informasi yang terkomputerisasi merupakan sistem yang dapat
mempermudah pengolahan data secara otomatis. Dengan kemudahan itu kita mencoba untuk
mengembangkan sistem informasi ekstrakulikuler berbasis aplikasi.
a. Strength (Kekuatan)
1. Memudahkan siswa melihat nilai ekstrakulikuler.
2. Memudahkan guru atau pembina untuk menginformasikan nilai kegiatan
ekstrakulikuler kepada siswa.
3. Memudahkan siswa untuk mendapatkan informasi tentang semua kegiatan
ekstrakulikuler.
b. Weaknesss(kelemahan)
1. Tidak dapat diakses saat listrik padam
2. Kurangnya keamanan untuk penggunaan multiuser.
3. Kesulitan mengganti user interface.
c. Oppertunities(peluang)
1. Belum adanya aplikasi yang memudahkan guru untuk menginfomasikan nilai
ekstrakulikuler siswa.
d. Threat(ancaman)
1. Belum adanya pelindung aplikasi dari serangan virus
2. Adanya penyalahgunaan oleh pihak berwenang maupun bukan dalam
penyimpanan data
SolusiDengan dibuatkan sistem berbasis aplikasi ini maka guru dan walikelas mudah
melakukan pendataan siswa dalam mengikuti ekstrakulikuler, tidak perlu lagi menulis secra manual dan menghabiskan biaya untuk membeli kertas. Sehingga semua dilakukan secara praktis dengan adanya sistem ini.
Stabilitas (Strategi WO) Growth(Strategi SO)
Defence(Strategi WT) Diversifikasi(Strategi ST)
Gambar 1. Diagram Cartesius Analisis SWOT
OPORTUNITY
STRENGTH
THREATS
WREAKNESS
OPORTUNITY
WREAKNESS
OPORTUNITY
WREAKNESS
OPORTUNITY
WREAKNESS STRENGTH
OPORTUNITY
WREAKNESS
THREATS
STRENGTH
OPPORTUNITY
WREAKNESS
Tabel 1.
Kombinasi Strength Matriks SWOT
Faktor Internal
Faktor Eksterna
l
Strenghs (S) :
1. Dengan sistem baru ini
tentunya akan memudahkan
wali kelas untuk mengolah
data
2. Wali kelas dapat membuat
keputusan dengan lebih
mudah melalui data-data
yang diperoleh
Weaknesses(W) :
Tidak dapat diakses saat
listrik padam .
Kurangnya keamanan
untuk penggunaan
multiuser.
Kesulitan mengganti user
interface.
Belum adanya aplikasi yang
memudahkan guru untuk
menginfomasikan nilai
ekstrakulikuler siswa.
Dengan adanya aplikasi ini
dapat mempermudah guru
untuk menginformasikanya.
Threat (T ):
Belum adanya pelindung
aplikasi dari serangan virus.
Adanya penyalahgunaan
oleh pihak berwenang
Strategi – SO
Menciptakan strategi yang menggunakan strength untuk memanfaatkan opputunity
Strategi – WO
Menciptakan strategi yang menggunakan weakness untuk memanfaatkan opputunity
Strategi – ST
Menciptakan strategi yang menggunakan strength untuk mengatasi threat
Strategi – WT
Menciptakan strategi yang menggunakan weakness untuk mengatasi threat
Tabel 2 .
Matrik Internal Faktor Analisis Summary
Faktor – Faktor Strategi Internal Bobot Rating Nilai Skor
Strenghs (S) :
1. Dengan sistem baru ini tentunya akan memudahkan walikelas
untuk mengolah data
2. Walikelas dapat membuat keputusan dengan lebih mudah melalui
data-data yang diperoleh
0.15
0.35
1
2
0.15
0.70
Sub Total 0.5 0.85
Faktor – Faktor Startegi Internal Bobot Rating Nilai Skor
Weaknesses(W) :
1. Ketika terjadi pemadaman listrik sistem ini tidak dapat
digunakan
2. Kurangnya keamanan untuk penggunaan multiuser
0.15
0.05
2
3
0.30
0.15
Sub Total 0.2 0.45
Total
0.7 1.3
Dari hasil analisis pada tabel 2. IFAS faktor Strength mempunyai total nilai skor 0.85 sedang Weakness mempunyai total nilai skor 0.45.
Seperti halnya pada ifas, maka pada faktor – faktor strategi eksternal EFSAS juga dilakukan identifikasi yang hasilnya ada pada tabel 3.
Tabel 3.
Matrik Eksternal Factor Analysis Summary
Faktor – Faktor Strategi Eksternal Bobot Rating Nilai Skor
Opportunities ( O ):
Belum adanya aplikasi yang memudahkan guru untuk
menginformasikan nilai ekstrakulikuler siswa.0.20 3 0.60
Sub Total 0.2 0.60
Faktor – Faktor Strategi Eksternal Bobot Rating Nilai Skor
Threat (T ):
Belum adanya pelindung aplikasi dari serangan virus 0.15 2 0.30
Sub Total 0.15 0.30
Total
0.35 0.9
Analisis tabel 3. Menunjukkan bahwa untuk faktor – faktor Opportunity nilai skornya 0.6 dan faktor Threat nilai skornya 0.30. selanjutnya nilai masing – masing faktor dapat dirinci, Strength : 0.85, Weakness : 0.45, Opportunity : 0.6, Threat : 0.3.
Maka diketahui nilai Strength diatas nilai Weakness selisih (+) 0.4 dan nilai Opportunity diatas Threat selisih (+) 0.3. dari hasil identifikasi faktor – faktor tersebut maka dapat digambarkan dalam Diagram SWOT, dapat dilihat gambar 2.
Opportunity (+0.6)
II.Stabilitas I.Growth
(+0.4)
(+0.3)
Weakness (-0.45) Strenght (0.85)
III.Defence IV.Diferifikasi
Threate (-0.3)
Gambar 2. Diagram Cartesius Analisis SWOT Pembuatan Siatem Informasi Ekstrakulikuler Berbasis Aplikasi
Dari nilai total masing-masing faktor selain digambarkan dalam SWOT juga digambarkan dalam rumusan matrik SWOT, dapat dilihat pada tabel 4.
Tabel 4.
Rumusan Kombinasi Strategi Matrik SWOT
IFAS
EFAS Strength(S) Weakness(W)
Opportunity(O)
Strategi (SO):
= 0.85 + 0.6
= 1.45
Strategi(WO):
= 0.45 + 0.6
=1.05
Threate(T)
Strategi(ST):
=0.85 + 0.3
=1.15
Strategi(WT):
=0.45 + 0.3
=0.75
Matrik SWOT
Dari analisis matrik IFAS dan EFAS pada tabel 2. dan tabel 3. Telah disusun pula matrik SWOT untuk menganalisis rumusan alternatif strategi SO, WO, ST, WT yang hasil analisisnya seperti pada tabel 5.
Tabel 5
Kombinasi Strategik Matriks SWOT
Faktor Internal
Faktor Eksterna
l
Strenghs (S) :
3. Dengan sistem baru ini
tentunya akan memudahkan
wali kelas untuk mengolah
data
4. Wali kelas dapat membuat
keputusan dengan lebih
mudah melalui data-data
yang diperoleh
Weaknesses(W) :
Tidak dapat diakses saat
listrik padam .
Kurangnya keamanan
untuk penggunaan
multiuser.
Kesulitan mengganti user
interface.
Belum adanya aplikasi yang
memudahkan guru untuk
menginfomasikan nilai
ekstrakulikuler siswa.
Dengan adanya aplikasi ini
dapat mempermudah guru
untuk menginformasikanya.
Threat (T ):
Belum adanya pelindung
aplikasi dari serangan virus.
Adanya penyalahgunaan
oleh pihak berwenang
Strategi SO
Sistem baru yang sudah terkomputerisasi tentunya akan mempermudah kinerja wali kelas(S.1.O.1)
Strategi WO
Membuat desain interface yang menarik dan mudah untuk digunakan guna mempercepat kinerja wali kelas(W.2.O.1)
Strategi ST
Pengguna sistem terbatas pada wali kelas atau guru agar data yang tersimpan tidak
disalahgunakan(S.1.T.1)
Strategi WT
Desain interface dibuat menarik dan terdapat password untuk mengakses aplikasi agar
tidak sembarang orang dapat mengaksesnya(W.2.T.1)
Tabel 6.
Matriks Perencanaan Kombinasi Strategi Kuantitatif
IFAS
EFAS
Strength (S) Weakness (W)
Opportunity (O)
Strategi (SO)
Menggunakan Strenght untuk memanfaatkan peluang
=1.45
Strategi (WO)
Meminimalkan kelemahan untuk mengoptimalkan Opportunity
=1.05
Threate (T)
Strategi (ST)
Menggunakan Strenght untuk mengatasi ancaman
=1.15
Strategi (WT)
Meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman
=0.75
Summary
Berdasarkan hasil analisis pada penelitian ini maka hasil analisis Pembuatan Sistem Informasi Ekstrakulikuler di SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta pada diagram Cartesius SWOT, dapat dilihat pada kuadran I merupakan situasi yang sangat menguntungkan, aplikasi memiliki peluang dan kekuatan bagus dibanding faktor kelemahan dan ancaman, sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Maka Strategi yang paling tepat diterapkan adalah mendukung kebijakan pertumbuhan agresif ( Growth oriented strategy ) .
Strategy agresif ( growth oriented strategy) yaitu memaksimalkan kekuatan untuk memasimalkan kekuatan untuk memanfaatkan peluang, dengan cara sebagai berikut:
1. Membuat desain interface yang mudah digunakan agar dapat memudahkan wali kelas untuk menginputkan data yang diperlukan.
2. Sistem dilengkapi dengan laporan-laporan yang lengkap agar mempermudah wali kelas untuk mengecek data nilai untuk membuat suatu keputusan dengan lebih mudah dan cepat.
Maka dengan aplikasi atau Sistem Informasi yang baru ini akan meningkatkan dan memudahkan kinerja wali kelas. Sekolah juga tidak lagi mengeluarkan biaya oprasional yang cukup banyak untuk membeli kertas.
No Penjadualan Kegiatan Mulai Selesai Lama Waktu
1 Pemilihan tema & pebagian tugas serta menentukan obyek
24 – 9 - 2012 24 – 9 - 2012 1 jam
2 Survey lapangan 25 – 9 - 2012 25 – 9 - 2012 1 jam
Manajer I
3 Membuat bab 1 pendahuluan 01 – 10 - 2012 02 – 10 - 2012 1 hari
4 Membuat bab 2 analisis sistem 03 – 10 - 2012 06 – 10 - 2012 3 hari
5 Melakukan wawancara 05 – 10 - 2012 05 – 10 - 2012 1 jam
6 Melakukan pembenahan laporan yang salah
09 – 10 - 2012 11 – 10 - 2012 3 hari
Manajer II
7 Membuat diagram dekomposisi sistem
14 – 10 - 2012 15 – 10 - 2012 1 hari
8 Membuat diagram HIPO 16 – 10 - 2012 17 – 10 - 2012 1 hari
9 Membuat DFD 18 – 10 - 2012 19 – 10 - 2012 1 hari
10 Membuat kamus data dan ERD 20 – 10 - 2012 21 – 10 - 2012 1 hari
11 Membuat scenario, story board, sketsa
23 – 10 - 2012 24 -10 - 2012 2 hari
12 Perbaikan 25 – 10 - 2012 26 – 10 - 2012 2 hari
Manajer III
13 Membuat desaind interface 13 – 10 - 2012 15 – 10 - 2012 3 hari
14 Menuliskan algoritma program 14 – 10 - 2012 27 – 10 - 2012 14 hari
15 Menulis kode 25 – 10 - 2012 26 – 10 - 2012 1 hari
16 Internal tim testing & perbaikan yang error
27 – 10 - 2012 29 – 10 - 2012 2 hari
Manajer IV
17 External test 31 – 10 - 2012 02 – 11 - 2012 3 hari
18 Membuat instrumen pengukuran 03 – 11 - 2012 05 – 11 - 2012 3 hari
kepuasan pelanggan
19 Membuat user manual 06 – 11 - 2012 10 – 11 - 2012 5 hari
20 Melakukan perbaikan 11 – 11 - 2012 12 – 11 - 2012 1 hari
Manajer V
21 Membuat laporan bagian 1 s.d 4 12 – 10 - 2012 14 – 11 - 2012 1 bulan 2 hari
22 Membuat mekanisme garansi produk
06 – 11 - 2012 08 – 11 - 2012 3 hari
23 Melakukan pengukuran kepuasan pelanggan
09 – 11 - 2012 11 – 11 - 2012 3 hari
24 Meminta rekomendasi 12 – 11 - 2012 13 – 11 - 2012 1 hari
25 Membuat materi presentasi 15 – 11 - 2012 20 – 11 - 2012 5 hari
B.6.Manajemen Resiko
Analisis Manajemen
No Uraian Kegiatan Identifikasi Resiko Estimasi Resiko
Evaluasi Resiko
L I R1 Mencari tema yang tepat R1 = Terlalu banyak
R2 = Perbedaan pendapat
3
2
1
2
3
4
2 Pemilihan Obyek R3 = Terlalu banyak ide
R4 = Perbedaan pendapat
3
3
1
2
3
3
3 Wawancara/Surveyobyek
R5 = Sekolah libur/pihak yang akan di wawancara sudah pulang atau sedang ada kegiatan
R6 = Tidak diizinkan untuk melakukan penelitian
R7 = Ketidakpahaman pihak sekolah terhadap sistem yang akan dibuat
2
2
3
3
5
4
3
5
7
4 Observasi Ekstrakulikuler
R8 = Tidak diizinkan melakukan observasi
R9 = Sulit mengatur jadwal antara kuliah dengan jam observasi
2
3
3
4
3
7
5 Pengumpulan Dokumen R10 = Sulit mendapat surat persetujuan dari sekolah
3 4 8
6 Penyusunan Latar Belakang,Tujuan,Rumusan Masalah Serta Batasan Masalah
R11 = Sulit dalam mengidentifikasi Latar Belakang Masalah
R12 = Sulit dalam mengidentifikasi tujuan penelitian
R13 = Sulit dalam merancang Rumusan masalah
R14 = Sulit dalam menentukan batasan masalah
2
2
2
2
4
4
4
4
8
8
8
8
7 Penyusunan Analisis Fungsional dan NonFungsional
R15 = Salah dalam melakukan analisis fungsional
R16 = Terdapat kesulitan dalam melakukan analisis nonfungsional
5
3
7
5
35
15
2
8 Penyusunan Analisis Studi Kelayakan Sistem
R17 = Salah dalam melakukan analisis teknis dan operasional
R18 = Terdapat kesuitan dalam memperkirakan biaya
5
2
7
4
35
8
3
9 Penyusunan Analisis PIECES
R19 = Terdapat kesalahan dalam melakukan analisis PIECES
5 6 30 4
10 Penyusunan Analisis SWOT
R20 = terdapat kesalahan dalam melakukan analisis SWOT
5 6 12
11 Penyusunan Penjadwalan Proyek
R21 = Anggota tidak bisa berkumpul pada waktu yang sudah ditentukan
R22 = Jadwal yang ditentukan tidak tepat,ada yang tidak sesuai jadwal
3
4
4
5
12
20 13
12 Penyusunan Manajemen Resiko
R23 = Sulit mengidentifikasi resiko kemungkinan yang terjadi
R24 = Sulit dalam memberi penilaian Likelihord
R25 = Sulit dalam memberi penilaian Impact
3
4
4
6
4
4
10
11
9
13 Perancangan Dekomposisi Sistem
R26 = Kesulitan dalam merancang Dekomposisi Sistem
4 4 16
14 Perancangan Dekomposisi Hipo
R27 = Kesulitan dalam merancang Diagram HIPO
R28 = Sulit Dalam Menggambar Diagram Hipo
3
4
4
4
12
16
15 Perancangan Kamus Data
R29 = Sulit dalam mentransfer maksud dari diagram menjadi kata-kata
R30 = Sulit dalam membuat kamus data
3
3
4
3
10
8
17 Perancangan ERD R33 = Salah dalam pembuatan ERD
R34 = Sulit dalam merancang ERD
3
3
5
4
12
10
18 Perancangan Desain Interface
R35 = Sulit dalam menuangkan ide dalam desain interface
R36 = Sulit dalam menggambar
2
2
4
3
8
6
19 Pembuatan skenario secara umum
R37 = Sulit dalam merancang skenario
R38 = Sulit dalam pembuatan Skenario
2
4
5
4
10
16
20 Pembuatan Story Board R39 = Sulit menggambar story board
R40 = Susah menuangkan ide dalam story board
3
3
3
4
6
9
21 Pembuatan Sketsa R41 = Tidak mempunyai keahlian menggambar
R42 = Sketsa yang dibuat susah dimengerti
2
3
3
4
6
8
22 Pengalihan tugas dari manajer 2 ke3
R43 = Manajer 3 sulit memahami maksud dari hasil manajer 1 dan 2
R44 = Manajer 3 sulit memahami penjelasan manajer 1 dan 2
2
2
2
3
4
6
23 Menuliskan algoritma program dalam bentuk teks
R45 = Salah dalam merancang pseudocode
R46 = Terdapat kesulitan dalam penulisan algoritma
3
3
5
4
15
12
24 Menulis kode sesuai spesifikasi desain komponen/modul
R47 = Susah dalam membuat kode
R48 = Banyak terjadi kesalahan coding dan link keframe
3
6
4
6
9
36 1
25 Listing/source code program
R49 = Terjadi kesalahan dalam coding dan link ke frame
R50 = Membenahi kesalahan yang terjadi
6
3
6
6
36
12
1
26 Finishing akhir program R51 = Terjadi banyak error ketika dijalankan
R52 = Sistem tidak dapat dijalankan
R53 = membenahi kesalahan yang terjadi
6
2
4
6
5
7
36
12
28
1
5
27 Pengalihan tugas dari manager 3 ke 4
R54 = ketidak jelasan manajer 3 dalam menjelaskan
R55 = Ketidak mengertian manager 4 mengenai penjelasan manajer 1,2,3
2
2
3
3
4
4
28 Melakukan error testing dan function Test
R56 = Tidak teliti dalam melakukan testing sehingga banyak yang lolos dari pengawasan
R57 = Tidak dapat menterjemahkan arti error
4
2
7
4
28
12
8
29 M elakukan demo kepada guru ekstrakulikuler
R58 = Guru tidak mengerti cara mengoperasikan program
R59 = Kurangnya penjelasan sehingga tidak mengerti cara menggunakannya
2
2
5
5
6
9
30 Pembuatan Questioner R60 = Pertanyaan sulit dipahami
R61 = Quesioner tidak dapat menjawab kepuasan pelanggan
2
3
3
3
4
4
31 Pembuatan User manual R62 = Tidak teliti dalam menyusun user manual sehingga banyak yang terlewat
R63 = Bahasa susah dipahami user
R64 = User manual tidak detail
2
2
4
6
4
7
12
8
28 1032 Pengumpulan Dokumen R65 = Dokumentasi ada yang
hilang2 4 5
33 Penyerahan tugas dari manajer 4 ke 5
R67 = Ketidakjelasan manajer 4 dalam menjelaskan
R68 = Kesalahpahaman pengertian antara kedua belah pihak
2
2
2
3
4
6
34 Membuat Mekanisme Garansi Produk
R69 = Garansi tidak sesuai dengan produk
4 7 28 6
35 Meminta Rekomendasi dari Testing dan Kepuasan Pelanggan
R70 = Tidak dapat menterjemahkan data questioner
R71 = Questioner ada yang hilang
3
2
5
4
6
736 Pembuatan laporan
keseluruhan dari R72 = Kurang teliti sehingga ada yang terlewat
3 5 8
manajer 1,2,3, dan 4R73 = Ada beberapa bagian yang hilang
3 4 8
37 Pembuatan Materi Presentasi
R74 = Materi presentasi tidak sesuai
R75 = Materi terlalu panjang dan membinggungkan
R77=Materi presentasi susah dipahami
2
3
2
3
3
3
7
6
6
Manajemen Resiko
No Risk Risk Plan Risk Monitoring Risk Control1 Kesalahan banyak terjadi
dalam coding dan link ke frame
Plan 1 = Mengecek source code apakah ada syntax yang eror secara berulang kali
Plan 2 = Menjadikan desain referensi dasar saat menentukan algoritma dan coding
Setiap membuat coding
Plan 1 kurang berjalan efektif sehingga saat pelaksanaan di lakukan Plan 2
2 Salah dalam melakukan analisis kebutuhan Fungsional
Plan 1 = Mencari data ke objek lebih banyak misalnya wawancara, dan survey lebih mendalam agar kebutuhan terpetakan dengan jelasPlan 2 = Mengkomunikasikan kepada objek penelitian atau user, sistem yang bagaimana yang dibutuhkan Plan 3= Mencari reverensi dengan objek yang serupa dari buku maupun internet
Setiap selesai per komponen
Menggunakan plan 1 dan plan 2 berjalan lancar
3 Mengalami kesulitan dalam merancang DFD
Plan 1 = Mencari referensi tentang DFD
Plan2 = Meerancang DFD dengan melihat referensi yang ada
Setiap satu Diagram
Menggunakan Plan 1 dan Plan 2 sehinga berjalan lancar
4 Mengalami kesulitan dalam merancang ERD
Plan 1 = Mencari referensi tentang ERD
Setiap satu Diagram
Menggunakan Plan 1 dan Plan 2 sehinga
Plan 2 = Merancang ERD dengan melihat referensi yang ada
berjalan lancar
5 Pembuatan dan perancangan desain interface tidak menarik
Plan 1 = Membuat desain interface yang simple terlebih dahulu kemudian nanti jika terlihat kurang di tambah di beberapa bagian
Plan 2 = Membuat desain tidak hanya satu tetapi banyak sehingga nantinya bisa di pilih mana yang cocok
Plan 3 = Membuat desain kemudian diperlihatkan kepada user apakah menarik atau tidak, jika menarik lanjut ke tahap selanjutnya
Setiap selesai membuat satu frame
Plan 1,2 dan 3 dijalankan
6 Mengalami kesulitan dalam pembuatan story board
Plan 1 = Mencari referensi tentang Story board
Plan 2 = Membuat story board dengan panduan referensi yang ada
Setiap satu tahapan
Menggunakan Plan 1 dan Plan 2 sehinga berjalan lancar
7 Mengalami kesulitan dalam merancang Diagram HIPO
Plan 1 = Mencari referensi tentang Diagram HIPO
Plan 2 = Membuat Diagram HIPO dengan panduan referensi yang ada
Setiap satu Diagram
Menggunakan Plan 1 dan Plan 2 sehinga berjalan lancar
8 Mengalami kesulitan dalam menentukan analisis SWOT
Plan 1 = Mencari referensi tenang analisis SWOT
Plan 2 = Menentukan analisis SWOT dengan referensi yang ada
Setiap satu tahapan
Menggunakan Plan 1 dan Plan 2 sehinga berjalan lancar
9 Mengalami kesulit dalam merancang dekomposisi system
Plan 1= Mengidentifikasi materi dan memilih menu utama kemudian menurunkannya menjadi beberapa sub menu
Plan 2= Memahami lebih dalam kebutuhan fungsional karena dengan
Setiap satu tahapan
Menggunakan Plan 1 dan Plan 2 sehinga berjalan lancar
itu kita dapat merancang dekomposisi system
10 Mengalami kesulitan dalam menentukan kelayakan ekonomi
Plan 1 = mencari referensi tentang kelayakan ekonomi
Plan 2 = Menentukan kelayakan ekonomi dengan referensi yang ada
Setiap satu tahapan
Menggunakan Plan 1 dan Plan 2 sehinga berjalan lancar
12 Kurang teliti dalam melakukan testing sehingga banyak yang terlewatkan dari pengawasan
Plan 1 = Testing di lakukan berulang kali, bukan hanya 1 kali
Plan 2 = Testing tidak hanya dilakukan internal testing jadi melibatkan seluruh anggota
Setiap satu frame Menggunakan Plan 1 dan Plan 2 sehinga berjalan lancar
13 Sulit mengidentifikasi materi menjadi sekenario
Plan 1= Tidak hanya melihat dari materi tetapi juga harus mengacu kepada kebutuhan fungsional dan DFD sehingga mudah membuatnya
Plan 2 = Menurunkan dari Dekomposisi system dan menterjemahkannya menjadi kata-kata
Setiap satu tahapan
Plan 1 dan Plan 2 dijalankan
14 User manual tidak detail sehingga menyusahkan user dalam menjalankan sistem
Plan 1 = Mencatat langkah-perlangkah dari membuka program sampai yang sedetail-detailnya
Plan 2 = Jika sudah selesai menulis user manual dilakukan testing kepada orang yang tidak mengerti system untum mencoba system ini dengan membaca user manual
Setiap satu frame Plan 1 dan plan 2 dijalankan
15 Terjadi kesalahan dalam Plan 1 = Survey pada Setiap satu Plan 1,plan 2,plan 3,plan
menganalisis dengan PIECES
objek di lakukan lebih mendalam
Plan 2 = Wawancara kepada pihak sekolah apa saja yang sekiranya kita tidak mengerti dan meminta untuk menjelaskannya.
Plan 3 = Mencari data-data yang kita perlukan pada objek untuk mendukung analisis Pieces
Plan 4 = Melakukan observasi secara langsung sehingga kita dapat merasakan system yang lama sebagai dasar analisis kita
tahapan 4 dijalankan
16 Quesioner tidak dapat menjawab kepuasan user
Plan 1 = Quesioner jangan dibuat terlalu banyak karena mungkin pertanyaan hanya serupa atau berulang
Plan 2 = Quesioner di buat point-point penting saja kemudian nanti dilanjutkan dengan wawancara untuk menegaskan hal-hal yang sekiranya dibutuhkan
Setiap satu Questioner
Plan 1 dan 2 dijalankan
17 Jadwal yang sudah di tentukan tidak tepat, ada yang tidak sesuai jadwal
Plan 1 = Membuat jadwal cadangan atau jadwal darurat yang tidak terlalu signifikan perubahannya sehingga jika ada yang tidak sesuai tidak terlalu terpaut jauh
Plan 2 = Selalu menginggatkan antar anggota kelompok agar mengerjakan masing-masing bagian tepat
Setelah selesai satu kegiatan
Plan 1 yang efektif
waktu dan jangan di tunda-tunda
Plan 3 = Memberikan sangsi kepada anggota kelompok yang tidak tepat waktu sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan
18 Pihak yang akan dimintai izin survey sulit untuk ditemui
Plan 1= Membuat janji dengan yang bersangkutan
Plan 2= Berusaha datang pada waktu yang sudah ditentukan
Setiap satu kegiatan
Plan 1 dan plan 2 yang bejalan
19 Sulit meminta izin untuk wawancara
Plan 1 = Mendatangi pihak yang akan diwawancara lagi
Plan 2 = Berusaha membujuk dan meyakinkan pihak yang akan diwawancara supaya mau untuk diwawancara
Setiap satu kegiatan
Plan 1 dan Plan 2 yang berjalan
20 Sulit mendapat izin untuk survey
Plan 1 = Mendatangi kembali pihak sekolah
Plan 2 = Berusaha membujuk pihak sekolah supaya bersedia untuk dilakukan survey
Setiap satu kegiatan
Plan 1 dan Plan 2 yang berjalan
C.2 Hasil Wawancara
Dilakukan pada tanggal 9 Oktober 2012Bertempat Di SMA MUHAMMADIYAH 2 Yogyakarta
1. Sejak kapan Ekstrakulikuler ini diadakan?
Jawab : Sejak sekolah ini berdiri. 2. Berapa banyak kegiatan ektrakulikuler yang ada di sekolah ini?
Jawab : Ada 2 macam kegiatan ektrakulikuler yaitu umum dan wajib
- Wajib :PABHAMA,HISBOLWATHON,PENCAK SILAT TAPAK SUCI
PUTRA Muhammadiyah.
- Umum : Sepak bola, Basket,Volly, Badmintoon, PMR , Tilawah, Komputer,
Jurnalistik, Bulu Tangkis, Fotografi, Bhaskara Mubaliq Hijrah (BMH),
Bhaskara Teater Muha (Bhastema), Bhaskara hiking Club (HBC),
Bhaskara Music Club (BMC), Bhaskara English Club (BEC).
3. Adakah kegiatan ektrakulikuler disekolah ini yang paling di unggulkan,kalau memang ada tolong sebutkan?
Jawab : Ada yaitu PABHAMA.
4. Apakah kepanjangan dari PABHAMA,dan mengapa ekstrakulikuler itu diunggulkan.
Jawab : PABHAMA adalah kepanjangan dari Pasukan Bhaskara Utama,ekstrakulikuler ini diunggulkan karena banyak menyumbang piala dan penghargaan sejak pertama kali berdiri yaitu sekitar 25 tahun yang lalu.
5. Berapa banyak pelatih dalam satu kegiatan ekstrakulikuler?
Jawab : Dalam satu kegiatan ekstrakulikuler terdapat 1 atau 2 orang pembina yang melatih kegiatan ektrakulikuler tersebut.
6. Apakah ada pembatasan anggota dalam satu kegiatan ekstrakulikuler,jika ada berapa jumlah maksimal dan minimal anggotannya?
Jawab : Ada,untuk kegiatan ekstrakulikuler PABHAMA anggota maksimal hanya 60 siswa.
7. Apakah siswa diwajibkan untuk mengikuti salah satu kegiatan ekstrakulikuler yang ada di sekolah ini,Sebutkan alasanya.
Jawab : Iya, karena merupakan salah satu persyaratan untuk kenaikan,bagi kelas 1 dan 2 dan untuk kelas 3 tidak diwajibkan.
8. Dari ruang lingkup manakah pembina ekstrakulikuler direkrut.
Jawab : Dari lingkungan sekolah,Alumni, serta dari rekomendasi para guru-guru yang lainnya.
9. Upaya apa yang dilakukan untuk menarik minat siswa supaya tertarik untuk mengikuti ekstrakulikuler?
Jawab : Dengan memberikan fasilitas yang lengkap untuk menunjang kegiatan ekstrakulikuler tersebut.
Top Related