SIMULASI ALOKASI AIR DALAM RANGKA PEMENUHAN
KEBUTUHAN AIR KOTA PELABUHANRATU
KABUPATEN SUKABUMI
TESIS
Karya tulis sebagai salah satu syaratUntuk memperoleh gelar Magister dari
Institut Teknologi Bandung
Oleh
RIKA DIRGANTARI
NIM : 95003213
Program Magister
Pengembangan Sumber Daya Air
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2005
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur dipanjatkan kepada Allah SWT atas berkah dan
rahmatNya sehingga terselesaikannya penyusunan Tesis ini, yang merupakan
salah satu syarat pada Pendidikan Pasca Sarjana Program Magister Profesional
Pengembangan Sumber Daya Air yang bekerjasama antara Institut Teknologi
Bandung dan Departemen Pekerjaan Umum.
Juduk dari Tesis ini adalah “Simulasi Alokasi Air Dalam Rangka
Pemenuhan Kebutuhan Air Kota Pelabuhanratu Kabupaten Sukabumi” yang
mengkaji potensi sumber daya air dan kebutuhan air untuk masa mendatang.
Ucapan terima kasih yang tidak terhingga disampaikan kepada :
• Bapak Prof. DR. Ir. Hang Tuah, MocE, selaku Ketua Pelaksana Program
Magister Profesional Pengembangan Sumber Daya Air-ITB
• Bapak DR. Ir. H. S. Legowo, selaku Wakil Ketua Pelaksana Program Magister
Profesional Pengembangan Sumber Daya Air-ITB
• Bapak. DR. Ir. Iwan Kridasantausa dan Ir. Noortjahjono, Dipl HE, sebagai
dosen pembimbing, yang telah membimbing dengan penuh perhatian
• Bapak Drs. Waluyo Hatmoko dan Drs. Irfan Sudono, MT, yang telah
memberikan arahan dan bimbingan serta bantuan kelengkapan literatur
• Pimpinan, Dosen dan Karyawan Program MP-PSDA, Departemen Pekerjaan
Umum dan ITB
• Rekan seperjuangan Irene Irmamuti, Dadang Karmen dan Ramsis Yeferson
Tella, yang telah memberikan semangan dan dorongannya
• Rekan-rekan Mahasiswa MP-PSDA Angkatan III Tahun 2003
• Segenap pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Tesis ini
Ucapan terima kasih secara khusus penulis sampaikan kepada Orangtua,
Suami dan Anak-anak tersayang atas doa dan dukungannya.
Harapan penulis, semoga Tesis ini dapat memberikan manfaat bagi yang
membutuhkannya, penulis menyadari dan mohon maaf atas segala kekurangan
dalam penulisan ini.
Bandung, Juni 2005
Penulis
ii
ABSTRAK
SIMULASI ALOKASI AIR DALAM RANGKA PEMENUHAN
KEBUTUHAN AIR KOTA PELABUHANRATU
KABUPATEN SUKABUMI
Oleh
Rika Dirgantari
NIM : 95003213
Penetapan Kota Pelabuhanratu sebagai Ibukota Kabupaten Sukabumi menjadikan
Pelabuhanratu sebagai kota yang memiliki potensi untuk berkembang dengan
pesat. Sejalan dengan perkembangan tersebut akan diikuti dengan tuntutan
peningkatan kebutuhan air. Untuk dapat mengelola alokasi air menurut prioritas,
keadilan dan efisiensi, maka dilakukan simulasi alokasi air sungai Citepus dan
Citarik dalam rangka memenuhi kebutuhan air kota Pelabuhanratu dengan
menggunakan program komputer Water Resources Management Model (WRMM)
Simulasi aloksi air ini terdiri dari beberapa alternatif (skenario), yaitu : pasok air
dari sungai Citepus (kondisi saat ini dan masa mendatang); Pasok air dari sungai
Citepus dengan alternatif pembangunan waduk dan Pasok air dari sungai Citarik
(kondisi saat ini dan masa mendatang).
Ketesediaan air sungai Citepus pada kondisi debit aliran sangat kering (Q 90 %)
sebesar 0,731 m3/detik, dimana kebutuhan air Kota Pelabuhanratu pada tahun
2005 sebesar 0,484 m3/detik masih dapat terpenuhi. Pasok air dari sungai Citepus
akan mengalami kekurangan air pada tahun 2025. Alternatif penanggulangan
kekurangan tersebut antara lain, pembangunan waduk di DAS Citepus atau pasok
air dari sungai Citarik.
Ketersediaan air sungai Citarik pada kondisi debit aliran sangat kering (Q 90 %)
adalah 5,951 m3/detik, dimana kebutuhan air bagi Pelabuhanratu sampai 2030
dapat terpenuhi.
iii
Kehandalan pasok air sungai Citepus untuk kota Pelabuhanratu pada tahun 2002
sebesar 80 % dan untuk tahun-tahun selanjutnya menurun terus hingga pada tahun
2030 kehandalannya mendekati 72 %.
Kehandalan pasok air sungai Citarik pada tahun 2002 sebesar 94,01 % yang juga
mengalamai penurunan pada kurun waktu selanjutnya, yaitu sebesar 92,01 % pada
tahun 2030.
Kata kunci : Simulasi, Alokasi, WRMM, Ketersediaan, Kebutuhan, Kehandalan
ABSTRACT
THE SIMULATION OF WATER ALLOCATION IN THE FRAME WORK
OF THE FULFILLMENT OF THE WATER DEMAND FOR
PELABUHANRATU CITY SUKABUMI REGENCY
By
Rika Dirgantari
NIM : 95003213
The decision of Pelabuhanratu Ciy as the capital city of Sukabumi Regency
makes it has potential for growing rapidly. In line with the rapid development the
demand for the water will follow suit. In order to be able to manage the water based
on priority, justice and efficiency, then the simulation of water allocation of the
Citepus River and the Citarik river should be carried out, in the frame of the
fulfillment of the water demand for Pelabuhanratu City by using the computer
program of the Water Resources management Model (WRMM).
The water allocation simulation consist of several alternatives (scenario), i.e :
Water supply from Citepus river (at the present condition and future); Water supply
from Citepus river with an alternative of the dam construction; and Water supply
from Citarik river (at the present condition and future).
The water availability of the Citepus river at the debit condition of the dried
up stream (Q 90%) will be 0,731 m3/second, where the demand for the water of
Pelabuhanratu city in 2005 for the some of 0,484 m3/second still can be supplied. Due
to the less ava ilability of the Citepus river will not be able to supply water anymore.
The alternative prevention of the shortages of the water among others things, the dam
construction at the Citepus river or the water supply from the Citarik river.
The water availability of the Citarik river at the debit condition of the dried
up stream (Q 90%) will be 5,951 m3 /second, where the demand for the water of
Pelabuhanratu city untull 2030 can be fulfilled.
The water supply reliability of the Citepus river for Pelabuhanratu City in 202 was
80 % and keeps decreasing in the years to come. And in 2030 its reliability will be
approaching 72 %. The water supply reliability of the Citarik river in 2002 was
94,01 %. It will also keep decreasing in the span of the year to come i.e 92,01 % in
2030.
Key words :
Simulation, Allocation, WRMM, Availability, Supply, Demand, Reliability
vi
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …………………………………………………….. i
ABSTRAK ………………………………………………………………… ii
DAFTAR ISI ………………………………………………………………. vi
DAFTAR TABEL ……………………...…………………………………. viii
DAFTAR GAMBAR ………………...…………………………………..... xi
DAFTAR SIMBOL/NOTASI …….……………………………………..... xiii
DAFTAR SINGKATAN ….……………………………………………..... xiv
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………… xv
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………….. 1 I.1. Latar Belakang ..................................................................
I.2. Maksud dan Tujuan ........................................................... I.3. Lingkup Penelitian ............................................................ I.4. Lokasi Penelitian ............................................................... I.5. Sistematika Pembahasan ...................................................
1 2 2 3 4
BAB II STUDI PUSTAKA ……………………………………...... II.1. Umum ………………………………………………...... II.2. Ketersediaan Air ..............................................................
II.2.1. Debit Andalan …................................................... II.2.2. Simulasi Hujan dan Limpasan ............................. II.2.3. Analisis Curah Hujan ........................................... II.2.4. Iklim ..................................................................... II.2.5. Evapotranspirasi ................................................... II.2.6. Infiltrasi ................................................................ II.2.7. Base Flow ............................................................. II.2.8. Pengaliran Air Pemukaan (DRO) ……................. II.2.9. Total Pengaliran Run Off .....................................
II.3. Kebutuham Air ................................................................ II.3.1. Rumah Tangga ..................................................... II.3.2. Pertanian ............................................................... II.3.3. Kebutuhan Air Untuk Pemeliharaan Sungai ........
II.4. Skematisasi Sistem Tata Air ............................................ II.5. Sistem Alokasi Pemanfaatan Air ..................................... II.6. Kehandalan ......................................................................
5 5 6 6 6 9
14 14 15 16 16 16 16 17 18 20 20 22 27
BAB III STUDI KASUS ...................................................................... III.1. Kondisi Umum Wilayah Kajian .....................................
III.1.1. Kondisi Eksisting ................................................ III.1.2. Struktur Tata Ruang ............................................ III.1.3. Kependudukan ....................................................
28 28 28 30 30
vii
III.1.4. Klimatologi ......................................................... III.1.5. Curah Hujan ........................................................ III.1.6. Evapotranspirasi .................................................. III.1.7. Topografi ............................................................. III.1.8. Geologi ................................................................ III.1.9. Jenis Tanah .......................................................... III.1.10.Tata Guna Lahan ................................................
III.2. Potensi Sumber Daya Air ............................................... III.3. Permasalahan ………………..........................................
31 32 33 33 34 34 35 37 39
BAB IV METODOLOGI ....................................................................
IV.1. Pola Pikir Pelaksanaan Studi .......................................... IV.2. Pengumpulan Data ......................................................... IV.3. Pengolahan Data ............................................................
41 41 43 43
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN ....................................... V.1. Analisis Curah Hujan ...................................................... V.2. Kalibrasi .......................................................................... V.3. Ketersediaan Air .............................................................. V.4. Kebutuhan Air .................................................................
V.4.1. Kebutuhan Domestik ............................................ V.4.2. Kebutuhan Irigasi ................................................. V.4.3. Kebutuhan Non Domestik .................................... V.4.4. Kebutuhan Maintenance Flow .............................
V.5. Neraca Air ....................................................................... V.5.1. Sungai Citepus ..................................................... V.5.2. Sungai Citarik .......................................................
V.6. Skenario Penyediaan Air ................................................. V.7. Simulasi Alokasi Air .......................................................
V.7.1. Simulasi Kondisi Eksisting .................................. V.7.2. Simulasi kondisi Tahun 2010 Supply dari
Citepus …………………………………………. V.7.3. Simulasi kondisi Tahun 2015 Supply dari
Citepus …………………………………………. V.7.4. Simulasi Supply dari Citepus Tahun 2015
Dengan Alternatif Pembangunan Waduk ............ V.7.5. Supply dari Citarik Kondisi Tahun 2015 ……… V.7.6. Supply dari Citepus Kondisi Tahun 2030 ............ V.7.7. Supply dari Citepus Kondisi Tahun 2030 dengan
Altrenatir Pembangunan Waduk ……………….. V.8. Kehandalan …………………………………………......
44 44 46 46 49 49 50 51 52 52 52 55 57 59 62
63
64
65 69 72
72 73
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ............................................ VI.1. Kesimpulan .................................................................... VI.2. Saran ..............................................................................
83 83 84
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... LAMPIRAN
A
vi
DAFTAR TABEL
II.1. Kebutuhan Air Bersih Standar Pemerintah Indonesia …………………...
III.1. Jumlah Penduduk di Wilayah Pengembangan Pelabuhanratu Tahun 2002 ……………………………………………………………………..
III.2. Stasion Pengamat Hujan ………………………………………………..
III.3. Data Evaporasi Wilayah Cianjur Sukabumi ……………………………
III.4. Jenis Tanah di Kabupaten Sukabumi …………………………………...
III.5. Rekapitulasi Kebutuhan Ruang Sarana dan Prasarana di Wilayah pengembangan Pelabuhanratu Tahun 2017 …………………………….
V.1. Bobot Thiessen Untuk Tiap Sub Das …………………………………...
V.2. Ktersediaan air di Sungai Citepus dan Citarik ………………………….
V.3. Proyeksi Jumlah penduduk di Wilayah pengembangan Pelabuhanratu sampai Tahun 2030 ……………………………………………………..
V.4. Kebutuhan Air Domestik di Wilayah pengembangan Pelabuhanratu …..
V.5. Kebutuhan Air Irigasi …………………………………………………...
V.6. Daerah irigasi Wilayah pengembangan Pelabuhanratu …………………
V.7. Kebutuhan Air untuk Irigasi ……………………………………………
V.8. Proyeksi Kebutuhan Air Untuk Non Domestik ………………………...
V.9. Proyeksi Kebutuhan Air Untuk Maintenance Flow …………………….
V.10.Rekapitulasi Neraca Air Sungai Citepus Tahun 2005 ………………….
V.11.Rekapitulasi Neraca Air Sungai Citepus Tahun 2030 ………………….
V.12.Neraca Air untuk Kebutuhan Irigasi Tahun 2005 ………………………
V.13.Kebutuhan Domestik di Sungai Citepus Tahun 2005 …………………..
V.14.Kebutuhan Domestik di Sungai Citepus Tahun 2015 …………………..
V.15.Kebutuhan Domestik di Sungai Citepus Tahun 2030 …………………..
V.16.Rekapitulasi Neraca Air Sungai Citarik Tahun 2005 …………………...
V.17.Ketersediaan dan Kebutuhan Irigasi Sungai Citarik Tahun 2005 ………
V.18.Kebutuhan Domestik dengan Pasok Air dari S. Citarik Tahun 2005 ......
V.19.Kebutuhan Domestik dengan Pasok Air dari S. Citarik Tahun 2015 ......
V.20.Kebutuhan Domestik dengan Pasok Air dari S. Citarik Tahun 2030 ......
V.21. Tabel Volume Ketersediaan dan Kebutuhan Air Pelabuhanratu ……...
V.22.Jenis Komponen dan Kode Untuk Simulasi ............................................
17
31
32
33
35
36
44
48
49
50
50
51
51
52
52
52
52
53
53
54
54
55
55
55
56
56
58
59
vii
V.23.Nama dan Luas Sub Das ..........................................................................
V.24.Keberhasilan pasok air ditinjau dari waktu dan jumlah (debit) untuk tiap node (simpul) ...................................................................................
V.25.Ketersediaan dan kebutuhan air kondisi eksisting ..................................
V.26.Keberhasilan Pasok Air ditinjau dari waktu dan kuantitas untuk tiap node (simpul) ...........................................................................................
V.27.Ketersediaan dan Kebutuhan Pasok air dari S. Citepus Kondisi Tahun 2010 ……………………………………………………………………..
V.28.Keberhasilan pasok air ditinjau dari waktu bulanan dan jumlah (debit) untuk tiap node (simpul) tahun 2015 ...…………………………………
V.29.Kebutuhan dan Ketersediaan air sungai Citepus kondisi tahun 2015 ......
V.30.Elevasi, Luas genangan dan Kapasitas tampung waduk di DAS Citepus .....................................................................................................
V.31.Luas tampungan dengan debit rata rata, kering (80 %) dan sangat kering (90 %) ...........................................................................................
V.32.Keberhasilan Pasok Air ditinjau dari waktu dan kuantitas untuk tiap node (simpul) tahun 2015 + waduk ..........................................................
V.33..Ketesediaan Air dan kebutuhan air dengan alternatif waduk kondisi tahun 2015 …………………………………………...…………………
V.34.Keberhasilan Pasok Air dari Citarik ditinjau dari waktu dan kuantitas untuk tiap node (simpul) tahun 2030 …………………………………
V.35.Keberhasilan Pasok Air dari Citarik ditinjau dari waktu dan kuantitas untuk tiap node (simpul) tahun 2030 …………………………………
V.36.Keberhasilan Pasok Air dari Citarik ditinjau dari waktu dan kuantitas untuk tiap node (simpul) tahun 2015 + Waduk …………………………
V.37.Kehandalan pasok air dari Citepus dengan tahanan debit aliran rata rata
V.38.Kehandalan pasok air dari Citepus dengan tahanan debit aliran kering (Q (80 %) .................................................................................................
V.39.. Kehandalan pasok air ............................................................................
V.40.Kehandalan pasok air dari Citepus dengan alternatif waduk untuk tahanan debit aliran rata rata ....................................................................
V.41.Kehandalan pasok air untuk Pelabuhanratu dengan tahanan debit aliran kering (Q 80 %) (+ alternatif waduk) .......................................................
V.42.Kehandalan pasok air untuk Pelabuhanratu dengan tahanan debit aliran sangat kering (Q 90 %) ............................................................................
V.43.Kehandalan pasok air Citarik dengan tahanan debit aliran rata rata .......
V.44.Kehandalan pasok air Citarik dengan tahanan debit aliran kering (Q 80 %) ..................................................................................................
59
62
62
64
64
64
65
66
67
67
69
69
72
73
75
75
76
77
78
78
79
80
viii
V.45.Kehandalan pasok air Citarik dengan tahanan debit aliran sangat kering (Q 90 %) ..................................................................................................
V.46. Rekapitulasi Hasil Simulasi Pasok dan Kebutuhan Pelabuhanratu ........
81
82
ix
DAFTAR GAMBAR
I.1. Lokasi Penelitian ........................................................................................
II.2. Diagram Model HujanLimpasan NRECA ................................................
II.3. Perhitungan Areal Rainfall dengan Metode Polygon Thiessen ................
II.4. Perhitungan Areal Rainfall dengan Metode Isohyet .................................
III.1. Batas Wilayah Administrasi .....................................................................
III.2. Hujan Anuual Tiap Pos Hujan .................................................................
III.3. Kondisi Sungai Citepus ke Arah Muara ..................................................
III.4. Kondisi Sungai Citepus dari Jalan raya ………………………………...
III.5. Kondisi Sunga i Citarik-Pajagan ………………………………………...
IV.1. Pola Pikir Pelaksanaan Studi …………………………………………...
V.1. Peta DAS dan pos hujan dengan metode Theissen Polygon ....................
V.2. Hasil Kalibrasi Sungai Citarik .................................................................
V.3. Ketersediaan air di Node 601 ...................................................................
V.4. Ketersediaan air dan probability of exceed sub Das Citarik Hulu ……...
V.5. Hasil analisis ketersediaan air sungai Citepus ……………………….....
V.6. Hasil analisis ketersediaan air sungai Citarik ………………………......
V.7. Grafik Ketersediaan dan Kebutuhan air irigasi di Sungai Citepus …….
V.8. Grafik Ketersediaan dan Kebutuhan air domestik di Sungai Citepus tahun 2005 ………………………………………………………………
V.9. Grafik Ketersediaan dan Kebutuhan air domestik di Sungai Citepus tahun 2015 ………………………………………………………………
V.10.Grafik Ketersediaan dan Kebutuhan air domestik di Sungai Citepus tahun 2030 ………………………………………………………………
V.11.Grafik Ketersediaan dan Kebutuhan air irigasi di Sungai Citarik tahun 2005 …………………………………………………………………….
V.12.Grafik Ketersediaan dan Kebutuhan air domesstik di Sungai Citarik tahun 2005 ……………………………………………………………....
V.13.Grafik ketersediaan air tahun 2015 …………………………………….
V.14.Grafik ketersediaan air tahun 2015 ………………………………….....
V.15.Grafik ketersediaan dan kebutuhan air pasok dari sungai Citarik ….......
V.16.Grafik Volume ketersediaan dan kebutuhan air pasok dari sungai Citepus .....................................................................................................
V.17.Skema alokasi air untuk kondisi eksisting ...............................................
3
7
12
13
29
33
38
38
39
42
45
46
47
47
48
48
53
53
54
54
55
56
56
57
58
58
60
x
V.18.Skema Alokasi Air dengan Alternatif pembangunan Waduk ..................
V.19.Keberhasilan Pasok Sungai Citepus kondisi Eksisting …………………
V.20.Tipikal skema pemanfaatan Air Sungai Citepus kondisi bulan Oktober 2003………………...................................................................................
V.21. Keberhasilan Pasok dari Citepus Kondisi Tahun 2015 ………………..
V.22.Hubungan Elevasi dengan Kapsitas Tampungan dan Luas Genangan.....
V.23.Inflow dan Outflow Waduk Citapen ........................................................
V.24.Keberhasilan Pasok Sungai Citarik kondisi Tahun 2015 + Waduk .........
V.25.Peta situasi lokasi alternatif waduk di DAS Citepus ……………………
V.26.Keberhasilan pasok dari Citarik untuk proyeksi kebutuhan tahun 2015..
V.27.Tipikal Skema Pemanfaatan Air Sungai Citarik pada bulan Oktober 2015) ........................................................................................................
V.28.Keberhasilan pasok dari Citepus untuk proyeksi kebutuhan tahun 2030 ..........................................................................................................
V.29.Keberhasilan Pasok air dari Citepus + Waduk kondisi tahun 2030 …….
V.30.Kehandalan pasok air dari Citepus pada kondisi eksisting dengan tahanan debit aliran rata rata Keberhasilan Pasok Sungai Citarik kondisi Tahun 2030 ..............................................................................................
V.31.Kehandalan pasok air dari Citepus pada kondisi eksisting dengan tahanan debit aliran kering (Q 80%) ........................................................
V.32.Kehandalan pasok air dari Citepus pada kondisi eksisting dengan tahanan debit aliransangat kering (Q 90 %) ............................................
V.33.Kehandalan pada kondisi eksisiting dengan tahanan debit aliran rata rata (alternatif waduk) ..............................................................................
V.34.Kehandalan pada kondisi Eksisting dengan tahanan debit aliran kering (Q 80 %) + alternatif Waduk ..................................................................
V.35.Kehandalan pada kondisi eksisting dengan tahanan debit aliran sangat kering (Q 90 %) ........................................................................................
V.36.Kehandalan pasok air Citarik dengan tahanan debit aliran rata rata ....... V.37. Kehandalan pasok air Citarik dengan tahanan debit aliran kering
(Q 80 %) ................................................................................................... V.38. Kehandalan pasok air Citarik dengan tahanan debit aliran sangat
kering (Q 90 %) ........................................................................................
61
62
63
65
66
66
67
68
69
71
72
73
75
76
76
77
78
79
80
80
81
xiii
DAFTAR SIMBOL / NOTASI
A = Luas DPS (km2)
DRO = Limpasan langsung (mm)
GF = Limpasan Air tanah (mm)
excm = excess moisture (kelebihan kelengasan)
= exrat x (P – AET)
exrat = excess moisture ratio (nilai banding kelebihan kelengasan)
= 0,5 x (1 + tgh((Sr-1)/(0,52)) bila Sr > 0
= 0 bila Sr < 0
Sr = Angka tampungan
= SMSTOR/NOM
= tampungan kelengasan tanah/kapasitas tampungan kelengasan
P = Hujan bulanan (mm)
ET = Evapotrasnpirasi aktual
= CROPF x PET bila P/PET > 1 atau Sr > 2
= (kl x PET) x CROPF bila P/PET < 1 dan Sr < 2
kl = (P/PET) x (1 – 0,5 x Sr) + 0,5 x Sr
Hd = Hujan yang hilang pada stasion D yang diperkirakan
Ha, Hb, Hc = Data hujan yang teramati pada masing-masing stasion A, B dan
C
Rd = Hujan rata rata pada stasiun D
Ra, Rb, Rc = Hujan tahunan rata rata pada masing masing stasiun A, B dan C
dXa, dXb, dXc = Jarak dari masing masing stasiun A, B dan C ke stasion d
RH = Hujan rata rata
LA, LB, LC = Luas total daerah aliran (catchment area)
P = Tinggi hujan rata-rata (mm)
P1 … Pn = Tinggi hujan yang sama pada setiap garis isohyet (mm)
A1 … An = Luas yang dibatasi garis isohyet (km2)
xiv
ET = Evapotranspirasi actual
Eto = Evapotranspirasi acuan
Kc = koefisien tanaman yang bergantung pada jenis tanaman serta
masa pertumbuhannya
ETo = evapotranspirasi pada keadaan standard (mm/hari)
W = faktor temperatur
Rn = radiasi matahari (mm/hari)
f (u) = faktor kecepatan angin
(ea-ed) = perbedaan antara tekanan uap air jenuh pada suhu udara rata-rata
dengan rata-rata tekanan uap air di udara (mbar)
C = koefisien
In = Infiltrasi pada bulan ke-n
Sn = Surplus kelembaban pada bulan ke-n
G(n-1) = genangan air pada bulan yang lalu (n-1)
Ci = Koefisien infiltrasi
Pn = Prediksi jumlah penduduk pada tahun ke n
Po = Data jumlah penduduk di tahun yang ada
i = laju pertumbuhan
m = jangka waktu dari tahun data sampai tahun ke n
V = Vlume tampungan waduk
I = Air yang masuk kedalam waduk (inflow)
O = Air yang keluar dari waduk (outflow)
P = Curah hujan
E = Evaporasi
Aw = Luas areal waduk
xv
Pr = Tingkat kehandalan
R = Tahanan
L = beban
dR = Standar deviasi beban
dL = Standar deviasi tahanan
? R = Koefisien variasi beban
? L = Koefisien variasi tahanan
xiv
DAFTAR SINGKATAN
DRO = Direct Run Off
GWF = Ground Water Flow
Excm = Excess moisture (kelebihan kelengasan)
Exrat = Excess moisture ratio
Sr = Storage ratio
ET = Evapotrasnpirasi aktual
NRECA = National Rural Electrical Cooperation Agency
WRMM = Water Resources Management Model
RKI = Rumah Tangga, Perkotaan, Industri
DAS = Daerah Aliran Sungai
NOM = Nominal
WP = Wilayah Pengembangan
RTRW = Rencana Tata Ruang dan Tata Wilayah
Bab VI Kesimpulan dan Saran
VI.1. Kesimpulan
1. Ketersediaan air di wilayah studi adalah sebagai berikut :
• Citepus
Debit aliran rata-rata : 1.839 m3/detik
Debit aliran 80 % : 0.625 m3/detik
Debit aliran 90 % : 0.444 m3/detik
• Citarik,
Debit airan rata-rata : 16.916 m3 /detik
Debit aliran 80 % : 4.614 m3/detik
Debit aliran 90 % : 2.991 m3/detik
2. Pasok air dari sungai Citepus untuk tahun 2005 sudah tidak dapat memenuhi
kebutuhan, sedangkan pasok air dari Citarik dapat memenuhi kebutuhan sampai
tahun 2030
3. Dalam rangka pemenuhan kebutuhan air bagi wilayah pengembangan
Pelabuhanratu di masa mendatang, maka alternatif penanggulangannya adalah
pembangunan waduk di Sub Das Citepus, yang berlokasi di Desa Citapen
dengan luas tampungan 9 juta m3.
4. Alternatif lain dalam pemenuhan kebutuhan air kota Pelabuhanratu adalah
pasok air dari sungai Citarik, dengan debit aliran sangat kering sebesar 2.991
m3/detik
5. Tingkat kehandalan pasok air dari Citepus pada tahun 2002 untuk debit aliran
rata rata sebesar 84.31 % terus menurun hingga tahun 2030 sebesar 79.01 %.
Sementara untuk kehandalan pada debit aliran kering berkisar antara 5.41 % -
64.13 % dan untuk debit aliran sangat kering berkisar antara 48.42 – 56.39 %.
84
6. Tingkat kehandalan pasok air dari Citarik pada tahun 2002 untuk aliran rata
rata adalah 94.01 % sedangkan pada tahun 2030 sebesar 92.10 %. Sementara
kehandalan pada tahun 2002 – 2030 untuk debit aliran kering berkisar antara
70.69 – 65.57 % dan untuk debit aliran sangat kering berkisar antara 62.92 –
57.38 %.
VI.2. Saran
1. Untuk meningkatkan ketersediaan air baku agar selalu menjaga kestabilan
pasokan air baku antara lain dengan kegiatan konservasi dan perlindungan
terhadap sumber air baku
2. Mengingat Pelabuhanratu merupakan ibukota kabupaten Sukabumi, tentunya
memerlukan penyesuaian wilayah dan penataan ruang. Salah satunya adalah
dengan dibangunnya sarana perkantoran di kabupaten Sukabumi, untuk itu perlu
dibuat standar kebutuhan air bagi perkantoran di Indonesia
A
DAFTAR PUSTAKA
1) Adidarma Wanny, Verifikasi Parameter NRECA, Pusat Penelitian dan
Pengembangan Sumbar Daya Air, 1999
2) Bappeda Kabupaten Sukabumi, Kajian Analisis Potensi Sumber Daya
Air Kabupaten Sukabumi, 2003.
3) Dedy Tjahyadi Abdullah, Diktat Kuliah Rencana Pengeloaan Sungai,
2004
4) Departemen Kimpraswil Direktorat Jenderal Sumber Daya Air,
Pedoman Perencanaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Versi 1.0
5) Departemen Permukiman dan Pengembangan Wilayah, Pedoman
Umum Penggunaan Model Alokasi Air WRMM, Agustus 2000
6) Departemen Permukinan dan Prasarana Wilayah, Pedoman,
Perhitungan Ketersediaan Air Permukaan di Daerah Aliran Sungai.
7) Dinas Pengeloalan Sumber Daya Air Propinsi Jawa Barat, Laporan
Akhir Studi Kelayakan Pendayagunaan Sumber Daya Air PKW
Sukabumi – Cianjur dan PKW Pelabuhan Ratu, 2004
8) Hatmoko Waluyo; Djumpono; Heriyasi Dwijoyanto, Pusat Pendidikan
Keahlian Teknik BPSDA, Buku Ajar Perencanaan Pengeloaan Sumber
Daya Air Wilayah Sungai, 2003
9) Mulyana, Diktat Kuliah Hidrologi terapan, 2004
10) Pemerintah Daerah Tingkat II Kabupaten Sukabumi, Rencana Umum
Tata Ruang Kota Pelabuhan Ratu, 1996.
11) Pemerintah Kabupaten Sukabumi, Revisi Rencana Tata Ruang
Wilayah Kabupaten Sukabumi, 2003.
12) Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumbar Daya Air, Laporan Akhir
Penelitian Pola Operasi dan Pemanfaatan Danau Tondano Dalam
menunjang Konservasi Sumber Daya Air, 2002
13) Suyanto Adhi, Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu, 2003
Top Related