8/17/2019 (Senyum Untuk Negeri)_(PRestigious)
http://slidepdf.com/reader/full/senyum-untuk-negeriprestigious 1/19
8/17/2019 (Senyum Untuk Negeri)_(PRestigious)
http://slidepdf.com/reader/full/senyum-untuk-negeriprestigious 2/19
Senyum Untuk Negeri
(Aku, Kamu, Kita Tersenyum Untuk Indonesia)
Sebuah Proposal Social Marketing
Oleh:
PRestigious
Andi Pajolloi BateAndi Muhammad Tri Sakti
Anna Nurjanah
Mahasiswa Public Relations
Universitas Mercu Buana, Jakarta
8/17/2019 (Senyum Untuk Negeri)_(PRestigious)
http://slidepdf.com/reader/full/senyum-untuk-negeriprestigious 3/19
Pendahuluan
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dibentuk berdasarkan Undang-
Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi, KPK diberi amanat melakukan pemberantasan korupsi secara profesional,
intensif, dan berkesinambungan. KPK merupakan lembaga negara yang bersifat
independen, yang dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya bebas dari
kekuasaan manapun.
KPK dibentuk bukan untuk mengambil alih tugas pemberantasan korupsi
dari lembaga-lembaga yang ada sebelumnya. Penjelasan undang-undang
menyebutkan peran KPK sebagai trigger mechanism, yang berarti mendorong atau
sebagai stimulus agar upaya pemberantasan korupsi oleh lembaga-lembaga yang
telah ada sebelumnya menjadi lebih efektif dan efisien.
Adapun tugas KPK yang adalah koordinasi dengan instansi yang berwenang
melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi (TPK); supervisi terhadap instansi
yang berwenang melakukan pemberantasan TPK; melakukan penyelidikan,
penyidikan, dan penuntutan terhadap TPK; melakukan tindakan-tindakan
pencegahan TPK; dan melakukan monitor terhadap penyelenggaraan pemerintahan
negara.
Dalam pelaksanaannya tugasnya, KPK berpedoman kepada lima asas, yaitu:
kepastian hukum, keterbukaan, akuntabilitas, kepentingan umum, dan
proposionalitas. KPK bertanggung jawab kepada publik dan menyampaikan
laporannya secara terbuka dan berkala kepada presiden, DPR, dan BPK
KPK dipimpin oleh Pimpinan KPK yang terdiri atas lima orang, seorang
ketua merangkap anggota dan empat orang wakil ketua merangkap anggota. Kelima
pimpinan KPK tersebut merupakan pejabat negara, yang berasal dari unsur
pemerintahan dan unsur masyarakat. Pimpinan KPK memegang jabatan selama
empat tahun dan dapat dipilih kembali hanya untuk sekali masa jabatan. Dalam
pengambilan keputusan, pimpinan KPK bersifat kolektif kolegial
8/17/2019 (Senyum Untuk Negeri)_(PRestigious)
http://slidepdf.com/reader/full/senyum-untuk-negeriprestigious 4/19
Pimpinan KPK membawahkan empat bidang, yang terdiri atas bidang
Pencegahan, Penindakan, Informasi dan Data, serta Pengawasan Internal dan
Pengaduan Masyarakat. Masing-masing bidang tersebut dipimpin oleh seorang
deputi. KPK juga dibantu Sekretariat Jenderal yang dipimpin seorang Sekretaris
Jenderal yang diangkat dan diberhentikan oleh Presiden Republik Indonesia,
namun bertanggung jawab kepada pimpinan KPK.
Ketentuan mengenai struktur organisasi KPK diatur sedemikian rupa
sehingga memungkinkan masyarakat luas tetap dapat berpartisipasi dalam aktivitas
dan langkah-langkah yang dilakukan KPK. Dalam pelaksanaan operasional, KPK
mengangkat pegawai yang direkrut sesuai dengan kompetensi yang diperlukan.
Visi KPK 2011-2015
Menjadi lembaga penggerak pemberantasan korupsi yang berintegritas, efektif, dan
efisien!
Misi KPK adalah sebagai berikut:
1.
Melakukan koordinasi dengan instansi yang berwenang melakukan
pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
2.
Melakukan supervisi terhadap instansi yang berwenang melakukan
pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
3. Melakukan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan terhadap Tindak
Pidana Korupsi
4. Melakukan tindakan-tindakan pencegahan Tindak Pidana Korupsi
5.
Melakukan monitor terhadap penyelenggaraan pemerintahan negara.
Fungsi dan Tugas
Komisi Pemberantasan Korupsi mempunyai tugas:
1. Koordinasi dengan instansi yang berwenang melakukan pemberantasan
tindak pidana korupsi.
2. Supervisi terhadap instansi yang berwenang melakukan pemberantasan
tindak pidana korupsi.
8/17/2019 (Senyum Untuk Negeri)_(PRestigious)
http://slidepdf.com/reader/full/senyum-untuk-negeriprestigious 5/19
3.
Melakukan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan terhadap tindak
pidana korupsi.
4. Melakukan tindakan-tindakan pencegahan tindak pidana korupsi; dan
5.
Melakukan monitor terhadap penyelenggaraan pemerintahan negara.
Dalam melaksanakan tugas koordinasi, Komisi Pemberantasan Korupsi
berwenang :
1. Mengkoordinasikan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan tindak
pidana korupsi;
2. Menetapkan sistem pelaporan dalam kegiatan pemberantasan tindak pidana
korupsi;
3. Meminta informasi tentang kegiatan pemberantasan tindak pidana korupsi
kepada instansi yang terkait;
4.
Melaksanakan dengar pendapat atau pertemuan dengan instansi yang
berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi; dan
5. Meminta laporan instansi terkait mengenai pencegahan tindak pidana
korupsi.
Selengkapnya mengenai tugas, wewenang, dan kewajiban Komisi
Pemberantasan Korupsi, dapat dilihat pada Undang-Undang No. 30 Tahun
2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Tujuan dari program kampanye ini antara lain:
1)
Menumbuh kembangkan nilai-nilai integritas dalam diri siswa seperti
kejujuran, komitmen yang tinggi, bertanggung jawab, disiplin, serta
percaya diri.
2)
Menjadi semangat baru dalam usaha pemberantasan korupsi di Indonesia
yang dimulai dari anak-anak usia dini
3) Dapat menginspirasi lembaga negara ataupun organisasi lain untuk turut
serta melakukan upaya pencegahan korupsi dengan metode yang lebih
inovatif
4) Menjadi salah satu program unggulan pemerintah menyambut Indonesia
Emas 2045
8/17/2019 (Senyum Untuk Negeri)_(PRestigious)
http://slidepdf.com/reader/full/senyum-untuk-negeriprestigious 6/19
5)
Anak-anak yang berkontribusi dalam program ini akan menjadi agen-
agen perubahan di lingkungan serta komunitasnya masing-masing.
6) Memotivasi seluruh masyarakat Indonesia untuk ikut peduli dan berani
melawan segala tindakan korupsi.
Analisis Situasi
Tahun 2015 diperkirakan akan menjadi puncak dari memanasnya dinamika
politik di Negara kita. Belum cukup setahun tampuk kekuasaan Negara dipegang
presiden baru Joko Widodo, Indonesia kembali diguncang prahara politik,
ekonomi, hukum dan peradilan, dan bahkan sampai kepada yang paling miris ialah
praktek kriminalisasi terhadap salah satu lembaga negara. Satu demi satu kasus
pelanggaran hukum menjerat para pejabat public dan elit pilotik, salah satunya
korupsi. Coordinator Divisi Investigasi dan Publikasi Indonesian Corruption Watch
(ICW), Tama S Langkun mengatakan, pada semeter pertama 2014, terdapat 308
kasus korupsi dengan jumlah tersangka 659 orang. Sedangkan kerugian sebesar
Rp3,7 triliun. Pada semester kedua, terdapat 321 kasus korupsi dengan 669 orang
tersangka, serta kerugian yang ditaksir sebesar Rp1,59 triliun. Sehingga dalam
kurun 2014 terdapat 629 kasus, jumlah tersangka 1328 orang dan kerugian sebesar
Rp5,29 triliun.
Keleluasaan para pejabat publik dalam melakukan tindakan penyalahgunaan
fasilitas negara jelas menjadi cermin dari degradasi moral dan menurunnya
integritas para penyelenggara Negara. Hal tersebut kemudian berpotensi akan
semakin parah, menyusul adanya rencana dari oknum tertentu untuk
mengkriminalisasikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Akibat agresifnya
penegakan hukum korupsi yang dilakukan KPK dibanyak sektor dan aktor,
perlawanan balik dari para koruptor (corruptor fight back) dan para pendukungnya
mulai tampak nyata. Para koruptor bersama dengan beberapa politisi bermasalah
kini berupaya melemahkan dan bahkan membubarkan KPK dengan
menggunakan berbagai cara. Mulai dari membangun wacana publik untuk
membubarkan KPK, mengajukan pembatalan UU KPK melalui judicial review di
8/17/2019 (Senyum Untuk Negeri)_(PRestigious)
http://slidepdf.com/reader/full/senyum-untuk-negeriprestigious 7/19
Mahkamah Konstitusi, melakukan kriminalisasi atau fitnah kepada pimpinan KPK,
memangkas kewenangan KPK melalui proses penyusunan regulasi, hingga
membajak proses seleksi calon pimpinan KPK.
Bahkan Indonesian Corruption Watch menyatakan bahwa Dinas Pendidikan
adalah salah satu institusi terkorup di Indonesia. Hal ini yang kemudian
menunjukkan adanya sebuah indikasi pencorengan terhadap nilai-nilai luhur dan
degradasi moral. Degradasi moral dapat diartikan sebagai penurunan atau
kemerosotan kualitas moral. Edward Gibbon mengatakan, kemerosotan moral
adalah penyebab utama hancurnya bangsa – bangsa di dunia. Jika kita lihat saat ini,
korupsi muncul dari kebiasaan yang dianggap lumrah dan wajar oleh masyarakat
umum. Seperti memberikan hadiah kepada pejabat atau pegawai negeri atau
keluarganya sebagai imbalan jasa atas sebuah pelayanan. Dan kebiasaan koruptif
inilah yang lama kelamaan akan menjadi bibit – bibit korupsi yang nyata. Hal
tersebutlah yang kemudian menyebabkan terbentuknya pola hidup modern yang
materialistik, orientasi hidup kebendaan, dikaitkan dengan foedalisme yang
ditandai dengan penghambaan rakyat terhadap penguasa, menjadi tolak ukur
rendahnya gengsi dan harga diri banyak orang, yang mengakibatkan semua ukuran
manusia di Indonesia hanyalah materi.
Tujuan penegakan hukum atas kasus korupsi yaitu untuk melahirkan efek
jerah. Efek jerah dirasa penting untuk menekan tingkat kejahatan korupsi supaya
tidak berkembang menjadi tindak pidana yang sistemik. Pasalnya, jika korupsi
sudah berada pada level sistemik, maka dampak yang ditimbulkan dari kejahatan
ini akan menjadi lebih serius dan bersifat masiv, karena bukan hanya menyebabkan
kerugian Negara yang sangat besar, melainkan juga akan melahirkan kemiskinan,
buruknya pelayanan publik, dan berujung kepada rusaknya pondasi ekonomi
Negara.
Namun, penanganan kasus korupsi di Negara kita tak kunjung menuai hasil
yang memuaskan, melihat realita bahwa para pelaku tindak pidana korupsi begitu
kebal terhadap sistem peradilan yang dijalankan. Lemahnya efek jera dalam
penegakan hukum kasus korupsi salah satu faktor terbesarnya disebabkan oleh
buruknya integritas penegak hukum. Keterlibatan aparat penegak hukum dalam
8/17/2019 (Senyum Untuk Negeri)_(PRestigious)
http://slidepdf.com/reader/full/senyum-untuk-negeriprestigious 8/19
berbagai praktek korupsi seperti pembekingan aktivitas ilegal, pemerasan, pungli,
setoran, suap-menyuap dan lain sebagainya menjadikan fungsi penindakan
menjadi tidak berjalan. Bahkan karena korupnya penegak hukum, berbagai kasus
korupsi yang ditangani mereka sering berujung SP3, dipetieskan atau bahkan
berakhir damai.
Oleh karenanya, usaha pencegahan korupsi dengan mengadakan perombakan
terhadap sistem sepertinya bukanlah solusi preventif untuk menghapus kasus
kejahatan korupsi secara komprehensif. Kita selalu saja terlena dengan rencana
pengubahan sistem tanpa menyadari bahwa sebenarnya ada hal yang jauh lebih
krusial dibanding hal tersebut, yaitu perbaikan dari segi integritas penyelenggara
negara dan penyelenggara hukum.
Integritas adalah konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam
menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan definisi lain dari integritas
adalah suatu konsep yang menunjuk konsistensi antara tindakan dengan nilai dan
prinsip. Dalam etika, integritas diartikan sebagai kejujuran dan kebenaran dari
tindakan seseorang. Lawan dari integritas adalah hipocrisy (hipokrit atau munafik).
Sangat disayangkan, melihat tingginya tingkat kasus kejahatan korupsi di Negara
kita yang bahkan sudah sampai kepada tataran corruption by design, integritas
sepertinya menjadi hal yang sangat langka ditemukan pada diri penyelenggara
Negara kita.
Melihat urgensi dari integritas, kita bisa menyimpulkan bahwasanya
integritas merupakan produk dari pembiasaan yang terus dilaksanakan secara
konsisten dalam waktu yang relatif lama. Sejenak melupakan pembenahan sistem
dan pelaksanaan birokrasi, kita melupakan bahwa sebenarnya penanaman integritas
sejak usia dini merupakan metode yang sangat preventif sebagai wujud usaha
pencegahan korupsi di Negara kita. Selain itu, kita juga tidak bisa memastikan
apakah para penyelenggara Negara dan hukum kita adalah manusia yang lahir dari
pendidikan yang mengutamakan integritas dan kejujuran atau tidak. Dan negara
melupakan bahwa sebelum para elit negeri menduduki shift mereka masing-
masing, mereka terlebih dahulu dipaksa melewati sebuah sistem pendidikan yang
memaksa untuk berlaku hipokrit atau munafik.
8/17/2019 (Senyum Untuk Negeri)_(PRestigious)
http://slidepdf.com/reader/full/senyum-untuk-negeriprestigious 9/19
Berkaca pada pelaksanaan Ujian Akhir Nasioal yang diselenggarakan tiap
tahunnya, di mana kejujuran bukan lagi hal yang disakralkan, kami memandang
bahwa sistem yang diterapkan oleh negara kita ini sebagai salah satu sistem yang
berpotensi mencetak karakter – karakter yang tidak berintegritas. Pusat Psikologi
Terapan Jurusan Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) melakukan
survei online atas pelaksanaan ujian nasional (UN) tahun 2004-2013. Ditemukan
bahwa kecurangan UN terjadi secara massal lewat aksi mencontek, serta melibatkan
peran tim sukses yang terdiri dari guru, kepala sekolah, dan pengawas. Adalah
sebuah ironi ketika sekolah yang seharusnya bertindak sebagai institusi pendidikan
yang melahirkan manusia – manusia jujur dan berintegritas yang kemudian
bertindak sebagai suksessor dari pelaksanaan tindak kecurangan Ujian Nasional.
Sehingga jika definisi korupsi tidak hanya terbatas pada penyalahgunaan anggaran
dan fasilitas negara untuk kepentingan pribadi dan golongan, maka tindak
kecurangan Ujian Nasional bisa dikatakan sebagai korupsi dalam skala minor.
Akhirnya, berawal dari keresahan kami atas problematika yang tengah
melanda negeri ini, kami yakin bahwa penanaman integritas adalah hal yang mutlak
harus diupayakan oleh kita semua. Melalui sebuah kampanye, kami mencoba
menawarkan sebuah solusi kreatif dan efektif dalam hal penanaman integritas.
Kampanye Senyum Untuk Negeri adalah sebuah kampanye yang kemudian akan
kami realisasikan dalam bentuk pemberian edukasi dan pembentukan sebuah
pembiasaan baik kepada anak usia dini (dalam hal ini siswa sekolah dasar) agar
pada akhirnya terbentuk sikap yang tegas menolak korupsi dan termanifestasikan
melalui sebuah prilaku jujur dan berintegritas. Sejalan dengan visi KPK, yaitu
menjadi lembaga penggerak pemberantasan korupsi yang berintegritas, efektif, dan
efisien, dengan salah satu misinya ialah melakukan tindakan-tindakan pencegahan
tindak pidana korupsi, kami meyakini bahwa Program Kampanye Senyum Untuk
Negeri adalah solusi yang sangat efektif dan relevan untuk diterapkan oleh Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai upaya pencegahan meningkatnya kasus
tindak kejahatan korupsi di negara kita untuk saat ini dan seterusnya.
ANALISIS SWOT
1.
Strenght
8/17/2019 (Senyum Untuk Negeri)_(PRestigious)
http://slidepdf.com/reader/full/senyum-untuk-negeriprestigious 10/19
-
Kampanye ini merupakan program yang sifatnya baru dan belum pernah
diterapkan di tempat manapun sebelumnya, sehingga apabila kemudian
KPK mengadopsi ide kreatif ini, maka KPK dapat muncul sebagai
sebuah lembaga yang leading dan inovatif dalam hal pencegahan
korupsi
- Program ini sangat kreatif, inovatif, dan orisinil dari segi gagasan.
Segala unsur dan metode yang digunakan dalam menjalankan program
benar – benar tepat dan bersesuaian dengan segmentasi yang kami
jadikan khalayak sasaran, yaitu siswa/i kelas 1-3 sekolah dasar
-
Program ini juga sangat mudah untuk diimplementasikan, hanya
berorientasi pada kesadaran dua pihak inti, yaitu kesadaran guru untuk
lebih giat memotivasi siswanya dalam berbuat baik dan jujur, dan
kesadaran siswa akan pentingnya sebuah kebaikan dan prilaku jujur
- Pelaksanaan program ini tergolong efisien. Untuk
mengimplementasikan program ini, tidak dibutuhkan anggaran yang
banyak, yaitu hanya sekitar….yang didistribusikan ke setiap sekolah di
seluruh Indonesia
- Program ini bersifat inspiratif. Berangkat dari keresahan atas tingginya
kasus kejahatan korupsi, program kampanye ini kemudian muncul
sebagai program yang menekankan bahwa pencegahan korupsi tidak
selalu terpaut pada pengubahan sistem, melainkan pada perbaikan
kualitas manusianya. Artinya, kami meyakini bahwa kampanye ini
kemudian akan menjadi inspirasi bagi pihak atau instansi lain untuk
mengatasi problematikanya masing-masing dengan skema program
yang serupa
2. Weakness
- Rendahnya kesadaran guru dalam hal pembenahan. Hal yang mungkin
akan kita hadapi dilapangan ialah banyaknya guru yang merasa bahwa
pemberian civic education sudah sangat cukup untuk pembentukan
moral siswa
8/17/2019 (Senyum Untuk Negeri)_(PRestigious)
http://slidepdf.com/reader/full/senyum-untuk-negeriprestigious 11/19
-
Pemberian motivasi dari guru terhadap siswanya terlalu berorientasi
terhadap pentingnya meraih prestasi akademik, sementara mereka
mengesampingkan bahwasanya ada hal yang jauh lebih prinsipil, yaitu
arti penting dari sebuah integritas
- Akan ada sedikit hambatan dalam hal monitoring, dikarenakan jumlah
sekolah dasar yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia yang sangat
besar
3. Opportunity
- Program ini memiliki potensi untuk menjadi program unggulan
pemerintah dalam hal pendidikan karakter
-
4. Threat
-
Program ini rentan terhadap penyelewengan. Ada kemungkinan bahwa
dana yang dialokasikan untuk menjalankan program ini diselewengkan
oleh oknum-oknum tertentu yang tidak bertanggungjawab
-
Guru-guru yang bersifat apatis yang memandang program ini sulit untuk
direalisasikan atau memandang solusi ini mustahil untuk menekan
angka kejahatan korupsi di negara kita
-
Peserta didik rentan melakukan kecurangan terhadap regulasi yang
ditetapkan
Target Sasaran
Beberapa segmentasi khalayak yang menjadi sasaran dari program ini,
antara lain:
1.
Pemerintah
Sebagai regulator, pemerintah melalui dinas pendidikan kabupaten perlu
memberikan kontribusi aktif bagi kelangsungan program in seperti
mengarahkan setiap sekolah untuk ikut andil melaksanakan program ini.
2. Kepala Sekolah dan Guru
Kepala sekolah dan Guru berperan sebagai fasilitator yang akan secara aktif
mengarahkan dan mengevaluasi segala macam perubahan yang ditunjukkan
oleh siswa selama program kampanye ini berlangsung.
8/17/2019 (Senyum Untuk Negeri)_(PRestigious)
http://slidepdf.com/reader/full/senyum-untuk-negeriprestigious 12/19
3.
Siswa
Siswa kelas 1 hingga 3 SD adalah eksekutor atau pelaku utama dari program
kampanye ini. Siswa-siswi tersebut akan menjalankan program ini selama
setahun dan difasilitasi oleh guru masing-masing kelas.
4. Orang Tua Siswa
Orang tua siswa juga harus turut andil dalam program ini sebagai pengawas
tingkah laku anak saat berada di rumah masing-masing dan melaporkan
segala perkembangan anaknya ke guru kelas.
5. Masyarakat Umum
Masyarakat dalam program ini berfungsi sebagai kontrol sosial untuk
memantau segala hal yang mencakup pengimplementasian program.
Strategi
Apa itu Senyum Untuk Negeri?
Senyum untuk Negeri adalah sebuah kampanye yang berfokus pada
pengembangan nilai-nilai integritas di kehidupan manusia yang dimulai dari anak-
anak usia dini. Program ini akan memfokuskan diri pada peserta didik kelas 1
hingga kelas 3 usia 6-9 tahun. Mengapa harus anak usia dini? Kami meyakini bahwa
pembenahan karakter manusia Indonesia tidak akan efektif jika menyasar kalangan
dewasa. Seyogyanya, seorang anak harus mulai diterpa isu integritas/pembenahan
karakter sejak mereka berada di usia dini sehingga mereka dapat menanamkan nilai
tersebut hingga mereka dewasa nanti. Melalui program ini, anak-anak akan
difasilitasi oleh guru mereka untuk mengidentifikasi hal-hal baik atau buruk apa
saja yang selama ini mereka lakukan di keseharian mereka. Selain itu, guru akan
memberikan punishment bagi setiap pelanggaran dan rewards bagi setiap kebaikan
yang dilakukan siswa.
Langkah-langkah strategis pengimplementasian gagasan
1) Permohonan izin kepada Kementerian Pendidikan Dasar dan Kebudayaan
serta Dinas Pendidikan Kabupaten
Kami menyadari bahwa kementerian pendidikan adalah regulator pendidikan di
Indonesia yang menjadi tonggak penerapan pendidikan moral.Program yang tujuan
utamanya ini adalah pembangunan karakter manusia, diharapkan mendapatkan
8/17/2019 (Senyum Untuk Negeri)_(PRestigious)
http://slidepdf.com/reader/full/senyum-untuk-negeriprestigious 13/19
persetujuan dari kementerian sehingga dalam implementasinya seluruh pihak
terkait dapat diberi kemudahan akses baik persoalan legal maupun bantuan
material. Kementerian pendidikan dasar dan kebudayaan melalui Dinas Pendidikan
Kabupaten dapat mensosialisasikan program ini secara masif sehingga dirasakan
oleh seluruh siswa didik di Indonesia. Untuk itu, perlu kiranya melakukan
permohonan izin kepada kementerian dan melakukan komunikasi yang
berkelanjutan.
2) Pelatihan Kepala Sekolah dan Guru Sekolah Dasar
Setelah melalui tahap persetujuan oleh kementerian dan dinas pendidikan,
selanjutnya dilaksanakan pelatihan selama 3 hari kepada guru dan kepala sekolah
mengenai substansi program ini secara jelas. Para guru dan kepala sekolah ini akan
secara intensif diperkenalkan metode buku kebaikan yang akan diberikan kepada
siswa. Para guru nantinya akan diberi materi mengenai psikologi anak, peran guru
yang efektif dalam membangun karakter, serta apa saja implikasi yang diharapkan
setelah program ini terlaksana. Mereka juga akan dikumpulkan dalam beberapa
kelompok untuk berdiskusi dalam focus group discussion. Guru-guru dalam diskusi
ini akan mengemukakan gagasan serta keluhan mereka terhadap siswa didiknya
selama ini. Mereka secara natural akan berbagi informasi, keluhan , serta gagasan
yang secara jelas mencerminkan pola belajar siswa selama ini serta apa saja peran
pendidikan moral bagi kehidupan siswa didik.
3) Implementasi ke peserta didik.
Melalui makalah ini, kami memperkenalkan sebuah metode yang sangat baru
dan belum pernah dilaksanakan di tempat manapun.Program ini kami beri nama
“Senyum untuk Negeri”.
8/17/2019 (Senyum Untuk Negeri)_(PRestigious)
http://slidepdf.com/reader/full/senyum-untuk-negeriprestigious 14/19
1.2.3 Skema dan Mekanisme Pelaksanaan Program
Skema Pelaksanaaan Program
Mekanisme Pelaksanaan Program:
a. Buku Ceria
Buku ceria adalah buku yang berisi dua bagian yang berbeda.Bagian
pertama berisi hal-hal kebaikan yang dilakukan sementara bagian kedua
berisi keburukan yang dilakukan. Setiap kebaikan akan dihadiahi satu cap
senyum oleh guru, begitupun dengan satu keburukan akan diganjar satu cap
cemberut.
b. Ceritakan kebaikanmu
Sebelum proses belajar mengajar dimulai, setiap guru mengalokasikan 15
menit waktunya untuk memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk
menceritakan kebaikan apa saja yang dia lakukan kemarin. Sang guru
memiliki otonomi untuk memberikan berapa banyak senyum di Buku Ceria
siswa tergantung besar kecilnya kebaikan yang mereka lakukan.Misalnya
siswa bercerita tentang bagaimana dia membantu ibunya memasak di dapur
Award Tahunan
Pelatihan Kepala
Sekolahdan Guru
Sosialisasi ke
SiswaImplementasi
Kebaikan
Keburukan
Reward and
PunishmentEvaluasi
Bulanan
8/17/2019 (Senyum Untuk Negeri)_(PRestigious)
http://slidepdf.com/reader/full/senyum-untuk-negeriprestigious 15/19
untuk makan malam, membantu ayah mencuci kendaraan, ataupun
menolong tetangga yang kesusahan.
c. Bagaimana jika siswa bersalah?
Cap cemberut akan diberikan kepada siswa yang atas sepengetahuan guru
atau laporan dari orang lain telah melakukan kesalahan. Semisal
mengganggu temannya, mencontek, datang terlambat ke sekolah, tidak
mengerjakan PR, dan lain-lain. Nantinya, sang guru tidak lagi memberikan
hukuman berupa strap, dipukul, dijewer, lari keliling lapangan, dan
hukuman lain yang hanya akan menjatuhkan mental dan fisik siswa.
d.
Reward and Punishment
Cap senyum dan cemberut memiliki bobot yang sama, artinya setiap
kebaikan yang dilakukan siswa senilai dengan keburukan yang dilakukan.
Setiap satu minggu sekali guru merekap hasil senyum dan cemberut yang
telah dikumpulkan oleh siswa. Selisih antara senyum dan cemberut akan
menjadi reward ataupun punishment bagi siswa. Sebagai contoh: seorang
siswa mengumpulkan 10 kebaikan dan 5 keburukan, maka ia mendapatkan
5 selisih kebaikan. 5 kebaikan ini akan diganti dengan hadiah oleh guru.
Sang anak boleh memilih apakah hadiah ini dia terima atau nanti
disumbangkan kepada orang-orang yang kesusahan. Sebaliknya, jika
keburukan yang didapatkan lebih besar dari kebaikan maka siswa akan
mendapatkan hukuman senilai dengan keburukan yang dilakukan. Dalam
program ini, hukuman yang diberikan kepada siswa tersebut adalah
melakukan kebaikan kepada beberapa orang sejumlah cap cemberut hasil
selisih yang mereka kumpulkan. Sebagai contoh; seorang siswa yang
mengumpulkan selisih cemberut sebanyak 5 sticker, maka ia harus
melakukan kebaikan kepada 5 orang yang akan dibuktikan dengan tanda
tangan orang yang dibantu tadi pada Kertas Maaf yang diberikan oleh guru.
8/17/2019 (Senyum Untuk Negeri)_(PRestigious)
http://slidepdf.com/reader/full/senyum-untuk-negeriprestigious 16/19
TIMELINE PROGRAM KAMPANYE SENYUM UNTUK NEGERI
8/17/2019 (Senyum Untuk Negeri)_(PRestigious)
http://slidepdf.com/reader/full/senyum-untuk-negeriprestigious 17/19
Budgeting Program “Senyum Untuk Negeri”
Periode 2016-2017
Keterangan Kuantitas Jumlah
Biaya Administrasi PerizinanSurat dan Proposal ke Kementerian
Pendidikan Dasar Rp300.000
Biaya Pelatihan
Biaya Penginapan 30 x Rp 200.000,- Rp3.000.000
Konsumsi 30 x Rp 150.000,- Rp4.500.000
Fee Pemateri 3 x Rp 1.000.000,- Rp3.000.000
Buku Panduan 30 x Rp 5.000,- Rp150.000
Goody Bag:Pulpen 30 x Rp 3.000,- Rp90.000
Notes 30 x Rp 10.000,- Rp200.000
Total Rp10.940.000
Biaya Operasional Program
Buku Ceria dan Form Maaf
360 siswa x 12 bulan x
Rp 3.000 Rp12.960.000
Stempel (Ceria dan Cemberut)
2 buah x 9 kelas x Rp
30.000 Rp540.000
Hadiah per pecan
40 siswa x 9 kelas x
Rp 3.000,- Rp1.080.000Total Rp14.580.000
Evaluasi Bulanan
Konsumsi Guru 30 x Rp 30.000,- Rp900.000
Konsumsi Penyelenggara 3 x Rp 30.000 Rp90.000
Total Rp990.000
Award Tahunan dan Pentas Seni
Anti Korupsi
Pengisi Acara:
Fee MC 2 x Rp 200.000,- Rp400.000
Dana Operasional Persiapan TimHiburan Rp5.000.000
Biaya Konsumsi 430 x Rp 25.000,- Rp10.750.000
Piala 3 set x Rp 105.000,- Rp315.000
Hadiah untuk Siswa Pemenang
Kategori 4 x Rp 50.000,- Rp200.000
Hadiah untuk Siswa Terbaik 3 x Rp 50.000,- Rp150.000
Goody Bag:
Gantungan Kunci Senyum 390 x Rp 5.000,- Rp1.950.000
Total Rp18.765.000
Total Biaya Seluruhnya Rp45.575.000
8/17/2019 (Senyum Untuk Negeri)_(PRestigious)
http://slidepdf.com/reader/full/senyum-untuk-negeriprestigious 18/19
Seorang guru lebih berguna menamatkan
satu orang murid yang memiliki akal dan
budi pekerti yang mulia, dibandingkan
menamatkan seribu murid menjadi benalu
bangsa ”
(Adimir A. Baluka)
8/17/2019 (Senyum Untuk Negeri)_(PRestigious)
http://slidepdf.com/reader/full/senyum-untuk-negeriprestigious 19/19
Top Related