Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku
Ahmad Hudaya - 41206110016 65 | P a g e
BAB V KONSEP PERANCANGAN
5.1. KONSEP DASAR
Berdasarkan analisa perilaku ibu dan anak yang berhubungan dengan
rumah sakit. Secara medis, pengalaman ruang yang natural terbukti mampu
mengurangi stres pasien selama 3-5 menit, tercermin dalam tekanan darah,
aktifitas jantung, otak dan pernafasan pasien. Umumnya Ibu hamil dan anak,
seringkali mengalami tekanan mental yang dapat menyebabkan permasalahan
dalam proses tindakan medisnya.
Konsep-konsep yang dikembangkan dalam desain ini yakni :
Open Space : ruang-ruang terbuka dengan taman yang secara medis
terbukti dapat memberikan ketenangan pada pasien
Social Space : menyediakan ruang-ruang dimana antar pasien dan
keluarga dapat berinteraksi
Modern dan Simplicity : sesuai dengan kebutuhan desain yang sesuai
dengan trend di masyarakat, tercermin pada pengolahan estetika
bangunan
Mother care : menyediakan ruang/fasilitas yang dibutuhkan ibu hamil dari
analisa perilaku/kebiasaan ibu hamil di bab IV seperti : senam hamil, yoga
ibu hamil, pijat ibu hamil, relaksasi dll.
Child care : menyediakan ruang/fasilitas yang dibutuhkan anak dari
analisa perilaku/kebiasaan anak-anak di bab IV seperti area bermain (in &
outdoor), menyukai warna-warna cerah, area bakat/seni dll.
Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku
Ahmad Hudaya - 41206110016 66 | P a g e
5.2. Konsep Tapak
5.2.1 Konsep sirkulasi tapak
Gambar 5.1. konsep sirkulasi tapak (sumber : analisa penulis)
Gambar 5.2a. pejalan kaki (sumber : analisa penulis) Tampak depan Halte untuk pejalan kaki dan dari angkutan umum, terdapat tangga dan ramp pada area ini. Kondisi tapak beda ketinggian dengan level jalan exiting ± 2 meter.
Utk mengurangi kemacetan ,dibuat jalur khusus / shelter khusus untuk angkutan umum dan antar jemput (sirkulasi pejalan kaki)
Entrance 1, Pintu masuk ke tapak menuju drop off utama, UGD dan servis
Entrance 2, Pintu masuk dan keluar masyarakat sekitar duri kosambi
Entrance 3, Pintu khusus untuk keluar dari tapak
Parkir khusus UGD
Parkir pasien, pengunjung di area outdoor
Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku
Ahmad Hudaya - 41206110016 67 | P a g e
Gambar 5.2b. denah halte untuk pejalan kaki (sumber : analisa penulis)
5.3. Konsep bangunan
5.3.1. Konsep massa bangunan
Diambil dari filosofi hubungan ibu dan anak dimana sifat ibu terhadap anaknya
adalah : Melindungi, mengayomi, mengawasi dan menjaga.
saya coba aplikasikan kedalam bentuk massa bangunan ini.
Gambar 5.3. Konsep massa bangunan (sumber : analisa penulis)
Area untuk mengawasi bangunan anak, area ini menjadi bangunan induk. Filosofi dari badan/tubunhnya seorang ibu
Bangunan anak, difungsikan untuk, poliklinik anak, retail/area komersil untuk anak. Filosofi dari yang dilindungi yaitu seorang anak
Bangunan yang menjorok kedepan kiri dan kanan difungsikan taman dan area perawatan vip. Filisofi dari kedua tangan ibu yang memeluk
Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku
Ahmad Hudaya - 41206110016 68 | P a g e
5.3.2. Konsep Fasad
Gambar 5.4. Penerapan konsep modern dan simplicity pada exterior bangunan
(sumber gambar : internet)
5.3.3. Konsep Tampilan bangunan
Tampilan bangunan dibuat mencerminkan nuansa ceria dunia anak-anak dengan
pemasangan panel-panel alumunium komposit berwarna warni pada tampak dan
pada area taman untuk anak di area outdoor. Dengan demikian diharapkan RSIA
ini mampu tampil dengan karakter yang mudah diingat dan menghilangkan kesan
bahwa rumah sakit adalah tempat yang menakutkan untuk anak-anak.
Gambar 5.5. view dari depan bangunan (sumber gambar : dokumen pribadi)
Mengolah fasad bangunan dengan double fasad terutama pada sisi timur / tampak dari jalan raya, dan diharapkan radiasi panas matahari dari luar tidak sampai (berkurang) ke dalam bangunan, sehingga dapat menghemat biaya penggunaan AC
Modern dan Simplicity
Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku
Ahmad Hudaya - 41206110016 69 | P a g e
Gambar 5.6. Penerapan konsep pada bangunan (sumber : analisa penulis)
Atap dengan rangka baja tetapi tidak terlihat dari tampak dengan kemiringan ± 100 . untuk menampilkan kesan modern pada tampak bangunan
Khusus lantai 3 di ujung bangunan direncanakan untuk taman nya area perawatan vip, bangunan lantai atas di mundurkan ke dalam, supaya tanaman dapat tersinari
Khusus lantai 1 tdk ada dinding masif, melainkan di partisi dengan kaca semua dengan view ke taman . area utk poliklinik ibu
Basement difungsikan untuk ,r. Jenazah, unit laundry, dan unit gizi, parkir, genset, t. Penampungan air sementara, servis dan ME
Angin dan cahaya alami masuk, posisi ini ada di area koridor unit gizi, unit laundry dan unit jenazah
Open space
Social space
Modern dan Simplicity
Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku
Ahmad Hudaya - 41206110016 70 | P a g e
5.3.4 Konsep Zoning Horisontal
Gambar 5.7. zoning area di lantai dasar (sumber : analisa penulis)
Gambar 5.8. zoning area di lantai dua (sumber : analisa penulis)
Gambar 5.9. zoning area di lantai tiga (sumber : analisa penulis)
Unit gawat darurat
Lobby utama, resepsionis, atm center
Unit radiologi
Unit laboratorium
Ploklinik untuk Ibu Unit farmacy Retail ibu dan anak
Unit bersalin
Unit I C U
Unit Operasi
Poliklinik anak
Unit kantor & Staff Unit Sterilisasi Unit Kecantikan
Unit Terapi
Unit perawatan anak
Ruang yg berkaitan dg tema
Taman untuk Anak
Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku
Ahmad Hudaya - 41206110016 71 | P a g e
Gambar 5.10. zoning area di lantai empat (sumber : analisa penulis)
5.3.5 Konsep Zoning Vertikal
Gambar 5.11. zoning vertikal (sumber : analisa penulis)
5.4 KONSEP UTILITAS Utilitas dirancang untuk menghasilkan efesiensi, dalam segi
pembangunan, pengawasan, dan operasional. Dengan adanya sirkulasi yang
menerus pada area servis, dan terpisah dengan area yang lain akan
memudahkan keberjalanan operasionalnya. Sirkulasi servis ini merupakan
tempat disalurkannya listrik dari PLN, dan air dari PAM JAYA, untuk loadingdock
alat atau barang yang besar baik untuk RSIA maupun untuk fasilitas komersil,
pengisisan solar untuk genset yang ada dibawah area ini, dan juga untuk
pengambilan sampah dari TPS. Konsep penyaluran utilitas secara umum adalah
dari saluran distribusi utama, kemudian dipisah ke saluran servis untuk area
komersil dan RSIA, setelah itu didistribusikan dengan shaft masing-masing.
5.4.1. Sistem Elektrikal
1. Kebutuhan Daya, daya listrik diperlukan untuk:
a. Penerangan, terdiri dari:
• Penerangan dalam bangunan, untuk ruang-ruang fungsi, lobi,
selasar dan sebagainya
Unit perawatan Ibu
Ruang yg berkaitan dg tema
Taman untuk Ibu
PRIVAT
Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku
Ahmad Hudaya - 41206110016 72 | P a g e
• Penerangan luar bangunan, penerangan jalan lingkungan,
pedestrian, taman, dan sebagainya
Tabel 5.1 Indeks Pencahayaan Menurut Jenis Ruang atau Unit
No Ruang atau Unit Intenssitas Cahaya (lux)
keterangan
1 Ruang pasien - Saat tidak tidur - Saat tidur
100-200 Maks. 50
Warna cahaya sedang
2 R. Operasi Umum 300-500 3 Meja Operasi 10.000-20.000 Warna cahaya sejuk atau
sedang tanpa bayangan 4 Anestesi, pemulihan 300-500 5 Endoscopy, lab 75-100 6 Sinar X Minimal 60 7 Koridor Minimal 100 8 Tangga Minimal 100 Malam hari 9 Administrasi/kantor Minimal 100 10 Ruang alat/gudang Minimal 200 11 Farmasi Minimal 200 12 Dapur Minimal 200 13 Ruang cuci Minimal 100 14 Toilet Minimal 100 15 R.Isolasi khusus tetanus 0,1-0,5 Warna cahaya biru 16 Ruang Luka bakar 100-200
b. Alat-alat pendukung kegiatan kerja antara lain:
(Alat-alat kedokteran, AC, Dapur, Pencucian, Peralatan mekanikal)
c. Sarana penunjang seperti televisi, radio dan sebagainya
2. Pasokan daya
Pasokan daya didapat dari jaringan PLN, kebutuhan daya adalah sekitar
750 Kw bila digunakan asumsi 50 Watt per m2 bangunan
3. Sistem Kelistrikan
Sistem kelistrikan yang melayani operasi bangunan terdiri dari:
� Jaringan pasokan utama
Dirancang berasal dari PLN, jaringan listrik PLN ini masuk ke bangunan melalui
panel daya utama yang berada pada ruang trafo. Kapasitas diperkirakan 250 Kw.
� Unit pasokan darurat
Berupa dua buah diesel generator set, yang dilengkapi tangki persediaan bahan
bakar yang dipendam di sisi bangunan. Diesel genset diletakan di ruang diesel
pada basement. Pengisian dapat dilakukan dari lantai dasar dari entrance servis.
� Panel daya utama
Panel daya utama menerima daya listrik baik dari PLN maupun unit pasokan
darurat (diesel genset). Kedua sumber digabung dan dikontrol dalam panel.
Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku
Ahmad Hudaya - 41206110016 73 | P a g e
Panel daya utama diletakan di ruang panel pada basement. RSIA dan Area
komersil memiliki panel daya utamanya masing-masing.
� Panel distribusi tiap tingkat
Terdiri dari panel daya dan panel penerangan. Untuk keamanan, tiap blok
bangunan distribusinya dibuat terpisah
� Jaringan distribusi tiap tingkat. Terdiri dari:
• Distribusi untuk penerangan
• Distribusi untuk daya peralatan
Masing-masing jaringan distribusi dibagi dalam beberapa zone, untuk mencegah
pemutusan daya listrik total bila terjadi kerusakan.
Diagram 5.1. Distribusi listrik
4. Penangkal Petir
Untuk menghindari petir pada bangunan tinggi, pengkal petir dipasang di atap
bangunan. Penangkap petir ini dihubungkan dengan kawat hantar menuju
batang yang terhubung dengan tanah.
5. Sistem Telepon
Sistem komunikasi keluar masuk dan antar ruang terdiri dari:
a) Sistem telepon Telkom dan sumber lainnya jaringan swasta
b) Sistem interphone, khusus untuk pengguna internal
Pengaturan distribusi telepon keluar masuk dan antar ruang dilakukan
menggunakan unit sentral telepon untuk gedung (PABX)
Diagram 5.2. Saluran telepon
PLN
Diesel Genset
Panel daya utama
Panel distribusi lt. 3
Panel distribusi lt. 2
Panel distribusi lt. 1
Panel distribusi basement
Distribusi daya penerangan
PABX Jaringan telepon
dalam bangunan
Saluran telkom
Saluran internal
Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku
Ahmad Hudaya - 41206110016 74 | P a g e
6. Sistem kebakaran
1. Alarm kebakaran
Sistem alarm kebakaran terdiri dari:
a) Pendeteksi asap (smoke detector)
b) Pendeteksi api (fire detector)
Diagram 5.3. sistem alarm kebakaran Detector ini memberi sinyal ke sistem alarm dan ke peralatan pemadam kebakaran untuk mempersiapkan operasi pemadaman api.
2. Pencegahan Kebakaran
Pada konsep pencegahan kebakaran menggunakan tiga sistem pencegahan
kebakaran yaitu:
� Sistem Hydrant Pilar
� Sistem Sprinkler
� Sistem Hydrant box (CO2)
Sistem pencegahan kebakaran dapat berfungsi dengan baik jika dalam
perencanaan bangunan tersebut memperhatikan Klasifikasi yang telah dibuat
oleh pemerintah.
Kelas A
Struktur utamanya harus tahan api sekurang-kurangnya 3 jam. Bangunan kelas
A ini biasanya merupakan bangunan untuk kegiatan umum, stasiun terminal,
hotel, pertokoan, perkantoran, rumah sakit, bangunan industri, pusat hiburan
serta tempat rekreasi.
Bangunan-bangunan yang tidak tercakup ke dalam kelas A, B, C dan
diatur tersendiri, seperti instalasi nuklir dan gudang-gudang senjata/mesin. (data,
Utilitas Bangunan, Tangoro Dwi, Universitas Indonesia Perss. 2004)
Pemadam kebakaran
Alarm
Fire detector
Smoke detector
peralatan
Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku
Ahmad Hudaya - 41206110016 75 | P a g e
Berdasarkan klasifikasi yang telah diuraikan, maka bangunan Rumah
Sakit Ibu dan Anak yang direncanakan masuk dalam klasifikasi Kelas A, dengan
struktur utama harus tahan api sekurang-kurangnya selama 3 jam.
5.4.2. Sistem Mekanikal
Sistem mekanikal untuk bangunan ini terdiri dari:
1. Sistem air bersih
Terutama mendapat pasokan air bersih dari PAM JAYA yang memiliki instalasi
pengolah air bersih dan reservoir dekat dengan lokasi bangunan ini. Untuk
mengamankan pasokan, disediakan pula reservoir air bersih dan pompa-pompa
distribusi.
Diagram 5.4. Sistem Air bersih 2. Sistem air kotor
Instalasi air kotor dipisahkan antara air kotor dari:
• Toilet
Dalam hal ini disediakan septic tank dengan pengolahan air kotor
sederhana untuk kapasitas yang dibutuhkan.
• Cucian alat kedokteran
Disediakan tangki penampung dengan pengolah air kotor kedokteran
sederhana untuk kapasitas yang dibutuhkan, sesuai prosedur pengolahan
limbah berbahaya (B3)
• Limbah Cair Kedokteran
Dibuang dari shaft-shaft yang ada pada setiap kamar operasi, dan ruang
medis lainnya, menuju IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah)
Diagram 5.5. Sistem air kotor
Reservoir air bersih di basement
PAM
Reservoir air cadangan di atap
Distribusi
Septic tank Waste water treatment
Saluran pembuangan
Tangki limbah kedokteran
Waste water treatment
Saluran pembuangan
Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku
Ahmad Hudaya - 41206110016 76 | P a g e
Gambar 5.12. Unit pengolahan limbah cair sederhana dengan menggunakan biofilter / media (tampak atas).
Gambar 5.13. Unit pengolahan limbah cair sederhana dengan menggunakan biofilter / media (tampak potongan).
3. Sistem air hujan
Dibuatkan system resapan dan saluran buangan ke saluran roil kota. Dalam hal
ini ke sungai kali angke yang berada di dekat tapak.
4. Sistem pemadam kebakaran
Terdiri dari:
� Hidran air pemadam kebakaran dalam bangunan
� Hidran air pemadam kebakaran luar bangunan
� Sprinkler ruang pompa
� Alat pemadam kebakaran dari bahan kimia dalam tabung
5. Persampahan
Sistem pengolahan sampah terdiri dari:
� Sampah organik
Melalui shaft, dibuang secara periodik, ditampung pada kotak sampah khusus
organik di tempat pembuangan sementara. Lalu akan diambil petugas sampah
secara periodik mengikuti persyaratan kota.
� Sampah anorganik
Melalui shaft, dibuang secara periodik, ditampung pada kotak sampah khusus
organik di tempat pembuangan sementara. Lalu akan diambil petugas sampah
secara periodik mengikuti persyaratan kota.
� Sampah kedokteran
Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku
Ahmad Hudaya - 41206110016 77 | P a g e
Dibuang melalui shaft tersendiri, disediakan kotak buangan khusus untuk
dimusnahkan sesuai dengan persyaratan pengolahan bahan buangan
berbahaya.
Diagram 5.6. Sistem pembuangan sampah
Tabel 5.2. jenis wadah dan label limbah medis padat sesuai kategorinya No Kategori Warna kontainer
/ kantong plastik Lambang Keterangan
1 Radioaktif Merah
-kantong boks timbal dengan simbol radioaktif
2 Sangat infeksius Kuning
-kantong plastik kuat, anti bocor, atau kontainer yang dapat disterilisasi dengan otoklaf
3 Limbah infeksius, patologi dan anatomi
Kuning
-plastik kuat dan anti bocor atau kontainer
4 Sitotoksis Ungu
-kontainer plastik kuat dan anti bocor
5 Limbah kimia dan farmasi
Coklat - -kantong plastik atau kontainer
6. Sistem Air Conditioning
Sebagai bentuk usaha yang berorientasi kepada keuntungan, maka pilihan
penghawaan menjadi sangat penting untuk menekan biaya operasi bangunan.
Karena alasan itu, maka penulis menetapkan dua pilihan untuk system
pencahayaan dan penghawaan bangunan, yaitu:
� Penghawaan alami
System dapat dilakukan dengan merencanakan bukaan-bukaan pada dinding
dan mnegusahakan agar terjadi cross ventilation dalam ruang. Hanya dapat
dilakukan secara sempurna pada ruangan kecil, yaitu pada ruang-ruang
poliklinik, unit servis dan sebagainya.
� Penghawaan buatan
Yaitu pada ruang-ruang yang memerlukan perlakuan khusus, seperti ruang ICU,
ICCU, NICU, Instalasi bedah pusat, dan rawat inap. Khusus untuk instalasi
Tangki B3 kedokteran
pengolahan
Lokasi buangan
Dibakar (Incenerator)
Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku
Ahmad Hudaya - 41206110016 78 | P a g e
bedah pusat, menggunakan system udara sentral yang dilengkapi dengan
humidier untuk pengatur tekanan, kelembaban, dan membunuh kuman infeksius.
System ini menggunakan alat bantu untuk mendinginkan atau menghangatkan
ruangan terutama untuk ruangan dengan area yang cukup luas. System
penghangat ruangan tidak dipergunakan di wilayah Negara kita karena beriklim
tropis.
Terdapat dua system pengkondisian udara dalam satu ruangan, yaitu:
1. Sistem Resirkulasi, yaitu udara panas dan kotor disaring dan dikondisikan
kembali untuk didistribusikan bersama fresh air kedalam ruang.
2. Sistem Non Resirkulasi, yaitu udara panas dari dalam ruangan dibuang
kembali keluar, udara yang dikondisikan adalah udara dari luar (fresh air).
Digunakan pada ruang-ruang yang tidak boleh terdapat udara kotor
misalnya ruang bedah, lab kimia, dll.
Diagram 5.7. Sistem resirkulasi udara pada bangunan
Diagram 5.8. system non resirkulasi udara pada bangunan
Tabel 5.3 Standar Suhu, Kelembaban, dan Tekanan Udara Menurut Fungsi Ruang atau Unit
No Ruang atau Unit Suhu (0C) Kelembaban (%) Tekanan 1 Operasi 19-24 45-60 Positif 2 Bersalin 24-26 45-60 Positif 3 Pemulihan/Perawatan 22-24 45-60 Seimbang 4 Observasi Bayi 21-24 45-60 Seimbang 5 Perawatan Bayi 22-26 35-60 Seimbang 6 Perawatan Premature 24-26 35-60 Positif 7 ICU 22-23 35-60 Positif 8 Jenazah/Otopsi 21-24 - negatif 9 Pengindraan Medis 19-24 45-60 Seimbang 10 Laboratorium 22-26 35-60 Positif 11 Radiologi 22-26 45-60 Seimbang 12 Sterilisasi 22-30 35-60 Positif 13 Dapur 22-30 35-60 Seimbang 14 Gawat Darurat 19-24 45-60 Positif 15 Administrasi, Pertemuan 21-24 - Seimbang 16 Ruang Luka Bakar 24-26 35-60 Positif
Return air
Fresh air
Distribusi udara dingin dan bersih
Alat pengkondisisan udara Distribusi udara dingin dan bersih
Alat pengkondisisan udara
Fresh air Exhaust fan
Udara panas dan kotor
Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku
Ahmad Hudaya - 41206110016 79 | P a g e
7. Sistem Jaringan Gas Medis
Sistem gas medis terdiri dari O2, NO, vaccum dan compressed air (4 bar
dan 7 bar). Merupakan alat penunjang kedokteran. Terdiri dari:
� Tabung-tabung oksigen isi untuk persediaan
� Tabung-tabung oksigen kosong
� Tabung-tabung oksigen isi yang dioperasikan
Fasilitas gas oksigen ditempatkan dalam ruang gas oksigen di area
basement. Gas oksigen disalurkan ke ruang-ruang yang memerlukan
menggunakan jaringan pipa khusus untuk gas.
Fasilitas yang harus dilengkapi dengan system jeringan gas medis ini
adalah instalasi rawat inap, ruang OK, ruang bedah pusat, IGD, dan
sebaginya.
5.5. Konsep Struktur Bangunan Struktur bawah ( sub struktur)
Untuk pondasi bangunan dipakai pondasi dalam. Pada bangunan ini
pondasi direncanakan memakai pondasi tiang pancang beton bertulang yang di
ikat dengan poer dan sloof dengan pertimbangan :
1. tuntutan efisiensi biaya
2. bangunan yang direncanakan merupakan bangunan tingkat dengan
beban yang cukup besar dan keselamatan pengguna sangat
diutamakan, karena menyangkut hidup banyak orang.
gambar 5.13. struktur bawah bangunan
Struktur atas (super sturuktur)
Untuk perencanaan struktur bangunan RSIA ini, dipakai struktur rangka
beton bertulang dengan modul mengikuti modul ruang yang ada di dalamnya.
Struktur rangka beton ini dikombinasi dengan core beton dengan pertimbangan :
� kemudahan dalam perencanaan jaringan utilitas
� berfungsi sebagai pengaku/dinding geser
� kemungkinan pengembangan secara vertical bila membutuhkan
penambahan ruang.
Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku
Ahmad Hudaya - 41206110016 80 | P a g e
5.6. Konsep Akustik Bangunan
Untuk menjaga ketenangan dalam ruang dari kebisingan baik yang berasal
dari luar bangunan maupun yang berasal dari dalam bangunan itu sendiri.
Pemilihan bahan penyerap / peredam suara harus dapat memenuhi kriteria
efektif dan efisien terutama bagi ruang perawatan yang membuthkan
ketenangan.
gambar 5.14. konsep akustik bangunan
dipakai peredam berupa partisi gypsum dengan selimut insulasi. Berdasarkan
penelitian system ini dapat meredam suara sampai dengan 41 – 46 dB
Tabel 5.4 Indek Kebisingan Menurut Jenis Ruang atau Unit
No Ruang atau Unit Maksimum kebisingan (waktu pemaparan 8 jam dan satuan dBA)
1 Ruang pasien - Saat tidak tidur - Saat tidur
45 40
2 R. Operasi Umum 45 3 Anestesi, pemulihan 45 4 Endoscopy, lab 60 5 Sinar X 40 6 Koridor 40 7 Tangga 45 8 Kantor/Lobi 45 9 Ruang alat/gudang 45 10 Farmasi 45 11 Dapur 78 12 Ruang cuci 78 13 R. Isolasi 40 14 R. Poli Gigi 80
Top Related