Download - Rino Sinusitis

Transcript
Page 1: Rino Sinusitis

1

REFERAT

ERLINA JULIANTI

RINOSINUSITIS

ILMU KESEHATAN TELINGA HIDUNG DAN TENGGOROK-BEDAH KEPALA DAN LEHERFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJADJARAN/ RS. HASAN SADIKIN

BANDUNG2010

ER-REFERAT

Page 2: Rino Sinusitis

2

PENDAHULUAN

Rinosinusitis angka kejadiannya terus meningkat.Biaya pengobatan tinggiRinosinusitis dapat didiagnosis oleh semua dokter Prastianingsih, Madiadipoera, Lasminingrum; Sub

bagian Rinologi THT-KL FK UNPAD / RSHS : kunjungan penderita rinosinusitis kronik periode bulan Februari - November 2006 : 516 kasus( 230 laki-laki dan 286 perempuan) penderita polip hidung: 97 kasus (60 laki-laki dan 37 perempuan)

ER-REF

Page 3: Rino Sinusitis

3

ANATOMI & FISIOLOGI

4 pasang sinus :1. Sinus frontalis2. Sinus ethmoidalis3. Sinus maksilaris4. Sinus sphenoid

Sistem yang kompleks ini harus dipahami penatalaksanaan rhinosinusitis

Byron J. Bailey, Head & Neck Surgery-Otilaryngology, 4th editon, Lippincot Williams & Wilkins, Philadephia, 2006.ER-REF

Page 4: Rino Sinusitis

4

Drainase normal dan saat ada sumbatan8

(sumber:Porter G,Quinn FB Paranasal Sinus and function)

ER-REF

Page 5: Rino Sinusitis

5

Young R, Evans K, Watson M, The Paranasal Sinuses, A Handbook of Applied Surgical Anatomy,Taylor & Francis, 2006

ER-REF

Page 6: Rino Sinusitis

6

Berdasarkan kepentingan klinis, sinus paranasal dibagi dalam dua kelompok,: 1. Depan: sinus frontalis, sinus maksilaris dan sinus etmoidalis anterior dibawah konkha media

2. Belakang: sinus etmoidalis posterior dan sinus sfenoidalis diatas konkha media.

Byron J. Bailey, Head & Neck Surgery-Otilaryngology, 4th editon, Lippincot Williams & Wilkins, Philadephia, 2006. ER-REF

Page 7: Rino Sinusitis

7

Perkembangan Sinus Paranasal

Sinus maksilaris dan sinus etmoidalis kehidupan janin 3-4 bulan

Dikenali secara anatomis 6-12 bulan kehidupan ekstra uterin.

Sinus maksilaris membesar kearah lateral sepanjang dasar orbita usia 3 tahun.

Dasar dari sinus maksilaris mencapai level setinggi hidung usia 8-12 tahun, mencapai ukuran dewasa pada usia pubertas.

Sinus etmoidalis telah terbentuk pada saat kelahiran, tidak membesar hingga usia mencapai 3-7 tahun.

Ukuran dewasa dari sinus etmoid usia 12 hingga 14 tahun.

Byron J. Bailey, Head & Neck Surgery-Otilaryngology, 4th editon, Lippincot Williams & Wilkins, Philadephia, 2006. ER-REF

Page 8: Rino Sinusitis

8

Perkembangan Sinus Paranasal

ER-REF

Page 9: Rino Sinusitis

9

Kompleks Osteo Meatal

KOM : bagian dari sinus etmoidalis anterior.

Potongan koronal : suatu rongga diantara konka media dan lamina papirasea.

Isi : resesus frontalis, infundibulum, bula etmoid dan sel-sel etmoid anterior lainnya (berupa celah-celah sempit yang mudah mengalami penyumbatan)

Bagian anterior dan inferior KOM membuka ke arah rongga hidung.

ER-REF

Page 10: Rino Sinusitis

10

DEFINISI

Rinosinusitis (termasuk polip hidung) :

Inflamasi hidung dan sinus paranasal yang ditandai dengan adanya 2 atau lebih gejala, salah satunya termasuk hidung tersumbat/obstruksi/kongesti atau pilek (sekret hidung anterior/posterior) :± nyeri wajah/ rasa tertekan di wajah± penurunan/ hilangnya penghidu

EPOS 2007 ER-REF

Page 11: Rino Sinusitis

11

Dan salah satu dariTemuan Nasoendoskopi :

- polip dan/ atau- sekret mukopurulen dari meatus media dan/ atau- edema/obstruksi mukosa di meatus media

Dan/ atauGambaran tomografi komputer :

- perubahan mukosa di kompleks osteomeatal dan/ atau sinus

EPOS 2007 ER-REF

Page 12: Rino Sinusitis

12

KLASIFIKASI

EPOS 2007 ER-REF

RINOSINUSITIS

Tanpa Polip Nasi

Dengan Polip Nasi

AKUT KRONIS

Page 13: Rino Sinusitis

13

Lamanya Penyakit

• < 12 minggu• resolusi komplit gejala

AKUT

• > 12 mgg gejala• Tanpa resolusi gejala

komplit• Termasuk kronik

eksaserbasi

KRONIK

ER-REFEPOS 2007

Page 14: Rino Sinusitis

14

BERATNYA PENYAKIT

Berdasarkan skor total Visual Analogue Scale (VAS) (0-10 cm) :- Ringan = VAS 0-3- Sedang = VAS > 3- 7- Berat = VAS > 7-10

Nilai VAS > 5 mempengaruhi kualitas hidup pasien

Tidak mengganggu

10 cm

Gangguan terburuk yang masuk akal

EPOS 2007 ER-REF

Page 15: Rino Sinusitis

15

PATOFISIOLOGI

Multifaktorial

Sistem mucociliary clearance, memiliki pola tertentu

Alergi Faktor anatomi Infeksi Penyebab inflamasi lain Fungsi dari sinus

tergantung dari Kompleks Osteomeatal (ventilasi & drainase)

ER-REF

Page 16: Rino Sinusitis

16

Faktor Patofisiologi Rinosinusitis

•Airway hyperreactivity, Immunodeficiency, Sensitivitas terhadap aspirin, Disfungsi silia, Cystic fibrosis, Penyakit autoimun, Granulomatous disorders

Faktor Fisiologik /

Genetik•Alergi, Rokok, Polusi / iritasi, Virus, Bakteri,

Jamur, StressFaktor Lingkungan

•Septum deviasi, Konka bulosa, Paradoxic middle turbinate, Haller cells, Frontal cell, Scar, Bone inflammation, Craniofacial anomalies, Benda asing, Penyakit gigi, Trauma mekanis, Barotrauma

Faktor Struktural

Byron J. Bailey, Head & Neck Surgery-Otilaryngology, 4th editon, Lippincot Williams & Wilkins, Philadephia, 2006. ER-REF

Page 17: Rino Sinusitis

17

MIKROBIOLOGIAKUT KRONIKOrganisme Insidens

(%)

1. Strep.pneumoniae 41

2. H. influenzae 35

3. Anaerob 7

4. Steptokokus sp 7

5. M.catarrhalis 4

6. Staph. aureus 3

7. lain-lain 4

Organisme Insidens(%)

1. Strep.viridans 26

2. Strep.pneumoniae 18

3. H. parainfluenzae 164. H. influenzae 10

5. Anaerob 106. Aerob 197.Stap.aureus 2

From: Marks SC,et al. Nasal and Sinus Surgery, WB. Saunders Company, p 67,2000

ER-REF

Page 18: Rino Sinusitis

18

Etiologi

Rhinosinusitis Akut Rhinosinusitis Akut Viral Rhinosinusitis

Akut Bakterial

Kuman : - Streptococcus pneumoniae- Haemophilus influenzae- Moraxella catarrhalis(>anak)

EPOS 2007

ER-REF

Page 19: Rino Sinusitis

19

Faktor-faktor yang berhubungan dengan Rhinosinusitis Akut

Patogen : superinfeksi bakteri pada mukosa yang rusak oleh infeksi virus

Cilliary impairmentAlergiHelicobacter pylori dan Laringofaringeal

RefluksPemakaian ETT, NGT

ER-REF

Page 20: Rino Sinusitis

20

Faktor-faktor yang berhubungan dengan Rhinosinusitis Kronis

Cilliary impairmentAlergiAsmaKeadaan immunocompromisedGenetikKehamilan dan hormonalFaktor lingkungan (asap rokok, low income)IatrogenikHelycobacter pylori dan laringofaringeal refluks

ER-REF

Page 21: Rino Sinusitis

21Sumber : krouse JA. Rhinosinusitis and allergy. (2002)

Page 22: Rino Sinusitis

22

GEJALA RINOSINUSITISMenurut Lanza

• Major Factors :– Facial Pain/pressure– Facial congestion/fullness– Nasal obstruction/blockage– Nasal discharge/purulence/

discolored postnasal drainage

– Hyposmia/anosmia– Purulence in nasal cavity on

examination– Fever

• Minor Factors :– Headache– Fatique– Halitosis– Dental pain– Cough– Ear pain/pressure/fullness

Adapted from : Lanza,D.C at all, Adult Rhinosinusitis defined. Otolaryngol. Head and Neck Surg, part 2, vol.117, number 3, Sept. 1997

Rhinosinusitis : - two or more major sign- one major and two minor sign- three minor sign

ER-REF

Page 23: Rino Sinusitis

23

PEMERIKSAAN FISIK

Rinoskopi anterior Palpasi dan perkusi frontal

sinus area, medial orbital regions (ethmoids), maxillary sinus

Periorbital edema Endoskopi Pemeriksaan THT lengkap

(otitis media atau serous otitis media berhubungan dgn rhinosinusitis)

Radiologi

Byron J. Bailey, Head & Neck Surgery-Otilaryngology, 4th editon, Lippincot Williams & Wilkins, Philadephia, 2006. ER-REF

Page 24: Rino Sinusitis

24

PEMERIKSAAN FISIK

Symptoms• Facial pain/fullness• Hyperemis mucosa• Purulent nasal disch. • Post nasal drip• Periorbital oedem Risk factor of sinusitis• Deviated septum• Concha bulosa• Nasal polyp• Sinonasal neoplasma• Corpus alienum Adenoiditis kronis

Byron J. Bailey, Head & Neck Surgery-Otilaryngology, 4th editon, Lippincot Williams & Wilkins, Philadephia, 2006. ER-REF

Page 25: Rino Sinusitis

25

RINOSKOPI ANTERIOR

EdemaHiperemisCairan mukopurulenPolipKrusta

ER-REF

Page 26: Rino Sinusitis

26

Endoskopi

• Keadaan konka • Lokasi dari polip• Sekret purulen dari

ostium sinus • Konka bullosa• Deformitas dari konka • Septum deviasi• Abnormalitas lainnya

ER-REF

Page 27: Rino Sinusitis

27

NASAL ENDOSCOPY

ER-REF

Page 28: Rino Sinusitis

28

RADIOLOGI

- Struktur KOM- Superposisi

Posisi Water’s- Sinus Maksilaris

FOTO POLOS

Byron J. Bailey, Head & Neck Surgery-Otilaryngology, 4th editon, Lippincot Williams & Wilkins, Philadephia, 2006. ER-REF

Page 29: Rino Sinusitis

29

SKOR DERAJAT KEJERNIHAN RADIOLOGI POSISI WATER’S (Sumarman, 1999)

SKOR KETERANGAN

0 Seluruh rongga berkabut padat

1 Tepi rongga berkabut (menebal luas), tepi daerah radiolusen < sekitar 25 %

2 Tepi rongga berkabut (menebal > 4 mm), tetapi daerah radiolusen masih ≥ 25 % s/d ≤ 50%

3 Tepi rongga berkabut ( menebal < 4 mm), daerah radiolusen ≥ sekitar 50 %

4 Rongga sinus maksilaris seluruhnya radiolusenPenilaian hasil skoring :Skor 0 – 2 : PositifSkor 3- 4 : Negatif

ER-REF

Page 30: Rino Sinusitis

30

Pilihan utama untuk Rinosinusitis Kronis

CT Scan potongan coronal

ER-REF

Page 31: Rino Sinusitis

31

Jaringan lunak / tumor dengan perluasan intrakranial

MRI

ER-REF

Page 32: Rino Sinusitis

32

PENATALAKSANAAN

Kultur Rinosinusitis kronikPemilihan harus cocok untuk : 1. Aktivitas Pneumokokus2. Aktifitas terhadap Gram negatif (H.influenza,

M.catarrhalis)3. Adequate terhadap staphylococcus

EPOS 2007 ER-REF

Page 33: Rino Sinusitis

33

Skema Penatalaksanaan Berbasis Bukti Rinosinusitis Akut Untuk Dokter Spesialis THT

Berdasarkan :• Gejala• Pemeriksaan

- Pemeriksaan hidung (edema, hiperemis, pus)

• Singkirkan infeksi gigi• Nasoendoskopi• Pencitraan : foto polos

sinus paranasal tidak direkomendasikan

CT scan juga tidak direkomendasikan kecuali terdapat :- penyakit sangat berat- pasien imunokompromais- tanda komplikasi

EPOS 2007 ER-REF

Page 34: Rino Sinusitis

34

Skema Penatalaksanaan Rinosinusitis Akut pada dewasa Untuk Dokter Spesialis THT

Rujukan dari Pelayanan PrimerRujukan dari Pelayanan PrimerRujukan dari Pelayanan Primer

Gejala Sedang :Tidak ada Perbaikan

setelah pengobatan 14 hari

Rujukan dari Pelayanan PrimerRujukan dari Pelayanan

Primer

Gejala Berat :Tidak ada Perbaikan

setelah pengobatan 48 jam

Komplikasi

TTinjau ulang diagnosis (Nasoendoskopi)Pertimbangkan

pencitraanPertimbangkan

Kultur & Resistensi Kuman

Antibiotika oralTerapi sesuai diagnosis

Pertimbangkan rawat inap

NasoendoskopiKultur & Resistensi

KumanPencitraan

Pertimbangkan antibiotik i.v

Pertimbangkan steroid oral

Pertimbangkan operasi

Rawat inapNasoendoskopi

Kultur & Resistensi Kuman

PencitraanAntibiotik i.v

Dan/atau Operasi

EPOS 2007

Page 35: Rino Sinusitis

35

Skema Penatalaksanaan Berbasis Bukti Rinosinusitis Kronik Tanpa Polip Hidung pada Dewasa Untuk Dokter

Spesialis THT

Berdasarkan :• Gejala > 12 minggu• Pemeriksaan Nasoendoskopi terlihat adanya polip

di meatus medius, jika diperlukan setelah pemberian dekongestan- melakukan evaluasi diagnosis- mengisi kuesioner untuk alergi, jika positif dilakukan tes alergi

• Penatalaksanaan harus berdasarkan keparahan gejala VAS

EPOS 2007 ER-REF

Page 36: Rino Sinusitis

36

Berdasarkan :• Gejala selama > 12 minggu• Pemeriksaan Nasoendoskopi : polip bilateral yang

terlihat dari meatus medius - Melakukan evaluasi diagnosis dan penatalaksanaan- Mengisi kuesioner untuk alergi, jika positif tes alergi

• Tingkat keparahan : Skor VAS ringan/sedang/berat

Skema Penatalaksanaan Berbasis Bukti Rinosinusitis Kronik Dengan Polip Hidung pada Dewasa Untuk Dokter

Spesialis THT

EPOS 2007 ER-REF

Page 37: Rino Sinusitis

37

ANTIBIOTIKRinosinusitis Akut :Lini pertama:AmoxicillinTMP/SMX(Co

trimoxazole)

Linike 2:CefuroxinAmox-Clav

Bila Alergi :Makrolid/quinolon Azithromycin 500mg,

selama 4 hari Clarythromycin 500mg bid,

7-10 hari Levofloxacin 500mg/hari, 7-

10 hari Moxifloxacin 400 mg/hari ,

7-10 hari Gatifloxacin 400mg hari, 7-

10 hari

Dr.DamayantiSoetjipto,SpTHT-KL(K)/PKB Allergy Surabaya 2009

Sudiro;Simposium Diagnosis dan Penatalaksanaan Terkini KelainanTHTSabtu, 24 Juli 2010

ER-REF

Page 38: Rino Sinusitis

38

Rinosinusitis Kronis langsung Lini ke dua

Amox-clavAmpisilin sulbactamSefalosporinMakrolidQuinolon

Pemberian Makrolid dosis rendah jangka panjang

Sudiro; Simposium Diagnosis dan Penatalaksanaan Terkini KelainanTHTSabtu, 24 Juli 2010

ER-REF

Page 39: Rino Sinusitis

39

Low dose long term Macrolide (CRs)Roxitromisin (150 mg/hr)Clarytromisin ( 200-250 mg/hr)Eritromisin (400-600mg/hr)Selama 3 bulan

Lakukan penilaian terhadap efikasi obat berdasarkan perbaikan gejala klinis setelah 3 bulan

Respon +Hentikan pemberian MacrolideDan lakukan Follow up

Perbaikan masih kurang

Putuskan medika mentosa manaYang harus diteruskan berdasarkan status pasien

Respon negatifBedah

Page 40: Rino Sinusitis

40

Terapi Tambahan

Dekongestan- Adrenergic agonist- Berefek

Vasokonstriksi- Mengurangi sumbat

hidung

Lama Pemakaian- Antara 4-7 hari

Sistemik- Aman untuk

penggunaan jangka panjang

- Efeksamping : insomnia, merangsang BAK

- Hati-hati pada pasien hipertensi,hipertropi prostat

Page 41: Rino Sinusitis

41

Tanpa Polip Belum ada dosis yang

baku: Dexametason ; 3x2 tab 5 hari 3x1 tab 2 hari

Dengan Polip : Valerie Lund Dexametason 3x8 tab (12 mg) 3

hr 3x4 tab (6 mg ) 3

hr 3x2 tab ( 3 mg) 3

hr

Kortikosteroid Sistemik

Page 42: Rino Sinusitis

42

BudesonideMometasone FuroateFluticasone PropionateFluticasone Furoate

Dapat digunakan :- Jangka pendek- Jangka panjang- Potensi kuat- Efek sistemik rendah

Kortikosteroid Topikal

EPOS 2007 ER-REF

Page 43: Rino Sinusitis

43

Anti HistaminDigunakan pada

pasien Rinosinusitis kronis dg underlying alergi

Gunakan generasi ke 2 : desloratadine, levocetirizine, fexofenadine

MukolitikUntuk mengurangi

viskositas sekret.IrigasiBekerja seperti

dekongestan ringan, Imunotheraphy

ER-REF

Page 44: Rino Sinusitis

44

TERAPI PEMBEDAHAN

Terapi pembedahan drainase sinus, diperlukan bila : Komplikasi yg mengancam Menghilangkan nyeri yang berat Pasien tidak berespon terhadap terapi

medikamentosa

ER-REF

Page 45: Rino Sinusitis

45

TERAPI BEDAH1. Antrostomi2. Caldwell- luc3. Ethmoidectomy externa4. Bedah Sinus Endoskopi Fungsional :

unsinectomy, ethmoidectomy anterior

ER-REF

Page 46: Rino Sinusitis

46

BSEF

KEUNTUNGAN

Endoskop dg sumber cahaya visualisasi jelas

Trauma minimalPreservasi mukosaDengan monitor

diskusi dan edukasi

KERUGIAN

Alat mahalPemeriksaan

terganggu karena lensa berkabut

Trauma oleh teleskopDeviasi septum /

hipertrofi konka

Sudiro; Simposium Diagnosis dan Penatalaksanaan Terkini KelainanTHTSabtu, 24 Juli 2010

ER-REF

Page 47: Rino Sinusitis

47

PRINSIP BSEF

Mengangkat jar. PatologikJaringan sehat dipertahankan agar

fungsional mucosal preservationDrainase & ventilasi sinus besar pulih

tanpa manipulasi didalam sinus besar

ER-REF

Page 48: Rino Sinusitis

48

Komplikasi Rhinosinusitis

Mata (chandler’s): selulitis periorbital, selulitis orbital, abses periosteal, abses orbital, trombosis sinus cavernosus

Tulang : osteomyelitis os maksila dan os frontal

Neurologi : abses (epidural, subdural, intraparenkim), meningitis, trombosis sinus kavernosus

ER-REF

Page 49: Rino Sinusitis

49

Skema Penatalaksanaan Rinosinusitis Kronik Tanpa Polip Hidung pada Dewasa Untuk Dokter Spesialis THT

Steroid Topikal intranasal

Cuci Hidung

Gagal setelah 3bulan

Tindak Lanjut Jangka Panjang

+Cuci Hidung

Steroid Topikal± Makrolid jangka

panjangOperasi

Steroid TopikalCuci Hidung

Kultur & Resistensi Kuman

Makrolid jangka panjang

Gagal setelah 3 bln

Pikirkan diagnosa lain:Gejala UnilateralPerdarahanKokosmiaGejala Orbita:Oedema periorbitaPendorongan bola mataPenglihatan gandaOftalmoplegiNyeri kepala bagian frontal yg beratEdema frontalTanda meningitis tau tanda neurologi fokalGejala Sistemik

Investigasi dan intervensi lebih

lanjut

Tomografi Komputer

Perbaikan

Ringan VAS 0-3 Sedang atau Berat

VAS > 3-10

Dua gejala : salah satunya hidung tersumbat atau pilek yang tidak jernih± nyeri bagian frontal, sakit kepala± gangguan penghiduPemeriksaan THT termasuk EndoskopiPertimbangkan Tomografi KomputerTes alergiPertimbangkan diagnosis dan penatalaksanaan penyakit penyerta, misal Asma

EPOS 2007

Page 50: Rino Sinusitis

50

Skema Penatalaksanaan Rinosinusitis Kronik Dengan Polip Hidung pada Dewasa Untuk Dokter Spesialis THT

Dua gejala : salah satunya hidung tersumbat atau sekret hidung berwarna± nyeri bagian frontal, sakit klepala± gangguan penghiduPemeriksaan THT termasuk EndoskopiPertimbangkan Tomografi KomputerTes AlergiPertimbangkan diagnosis dan penatalaksanaanPenyakit penyerta : misa; ASA

Pertimbangkan diagnosis lainGejala unilateralPerdarahanKrustaKokosmiaGejala orbitaPenglihatan gandaOftalmoplegiNyeri kepala frontal hebatEdema frontalTanda meningitis atau tandaNeurologi fokal

Perbaikan

SedangVAS 3-7

RinganVAS 0-3

Steroid topikal(spray)

LanjutkanSteroid Topikal

Evaluasi tiap 6 bln

Steroid topikal

(tetes hidung)Dievaluasi setelah

3 bln

Tindak LanjutCuci Hidung

Steroid topikal + oral+ antibiotika jangka

panjang

Tidak membaik

Steroid oral jangka pendek

Steroid topikal

Perbaikan

Evaluasi setelah1 bulan

Perlu investigasi dan intervensi

cepat

BeratVAS 7-10

Tidak membaik

Operasi

Tomografi Komputer

EPOS 2007

Page 51: Rino Sinusitis

51

KESIMPULAN

Rhinosinusitis merupakan suatu proses peradangan pada mukosa hidung dan sinus paranasal ditandai oleh satu atau dua gejala :hidung tersumbat , hidung beringus (anterior/ post nasal drip), nyeri daerah wajah, berkurang atau hilangnya penciuman

Pengobatan rhinosinusitis terhadap faktor predisposisi dan penyebabnya.

ER-REF

Page 52: Rino Sinusitis

52

KESIMPULAN

Prinsip pengobatan rhinosinusitis

mengembalikan fungsi sinus dan fisiologinya sebaik mungkin dengan memperhatikan ventilasi dan drainase melalui ostium.

Terapinya meliputi terapi medika mentosa dan terapi pembedahan.

Terapi pembedahan dilakukan bila terapi medikamentosa gagal

ER-REF

Page 53: Rino Sinusitis

53

TERIMA KASIH

ER-REFERAT