7/27/2019 Referat saraf Msdr
1/28
I. PENDAHULUAN
Nervus opticus adalah jendela otak. Dari hasil pemeriksaan sistem visual ini
kita dapat menduga letak penyakit di otak dan kadang-kadang juga jenis
penyakitnya(10). Kedua mata berhubungan sangat erat dengan otak dan sering kali
memberikan tanda diagnostik yang sangat penting kepada kelainan susunan syara
pusat. !esungguhnya syara optik merupakan bagian dari susunan sistem syara
pusat. !ering kali" penyakit-penyakit intrakranial menyebabkan gangguan
penglihatan karena kerusakan-kerusakan atau penekanan pada salah satu bagian
dari sara optic(1#). $leh karena itu" maka perlu diketahui lebih jauh lagi tentang
nervus opticus tersebut dengan mengetahui anatomi" isiologi" cara pemeriksaan
ungsi nervus opticus" dan maneestasi klinis dari hasil pemeriksaan nervus opticus
dalam menegakkan diagnosa suatu penyakit terutama penyakit intrakranial.
II. ANATOMI DAN FAAL NERVUS OPTICUS (N. II)
Nervus opticus merupakan sara sensorik murni yang dimulai di retina.
!ara optik terdiri dari kurang lebih satu juta akson dari sel-sel ganglion di retina"
dibungkus oleh % lapisan yaitu & piamater" arachnoid" dan duramater yang
merupakan lanjutan dari bungkus otak. Nervus opticus terdiri atas % bagian yaitu &
1. 'agian intraokuler papil nervus optic
2. 'agian orbita antara bola mata dengan oramen optik
3. 'agian intrakranial antara oramen optik dengan khiasma optikum (1#)
II.1 Bagian Intra!"#$r (%a%i#)
!ara optik menembus sklera dan koroid sedikit nasal dari polus posterior.
ada tempat ini bagian luar sklera menjadi satu dengan bungkus urat sara"sedangkan bagian dalamnya menjadi lamina kribrosa yang berlobang-lobang"
dimana urat sara kehilangan myelinnya dan menjadi tembus pandang. Di tengah
papil opticus terdapat lekukan yang disebut ekskavasio isiologis" oleh karena urat
sara telah terbagi sebelum mencapai permukaaan. *uasnya 0"% diameter papil (1#).
II.2 Bagian Or&ita#
1
7/27/2019 Referat saraf Msdr
2/28
anjangnya +, - %0 mm" bentuk berkelok menyerupai huru ! sehingga
pergerakan bola mata tidak terganggu. 'erjalan di dalam ruang orbita dikelillingi
oleh otot mata luar menuju oramen optic (1#).
II.3 Bagian Intra!rania#
'agian ini pendek dan tipis" - mm ada di dalam kanalis optik. /oramen
optik dan kanalis optik merupakan bungkus tulang dari sara optik yang terletak
didalam os senoidal" sehingga dapat menekan pada sara optik bila terjadi
peradangan atau trauma. !etelah 10 mm berjalan intrakranial" kemudian bersatu
dengan sara optik yang datang dari sebelahnya menjadi khiasma optikum"
selanjutnya berjalan ke posterior menuju korpus genikulatum lateral. 'agian ini
disebut traktus optikus. Di korpus genikulatum lateralis terjadi sinaps dimana
aksonnya menjadi radiasio optik yang berakhir di korteks visualis dari lobus
oksipitalis. 0 dari sara optik terdiri dari sara visual dan +0 sara pupiler.
!etinggi korpus genikulatum lateralis bagian pupiler" memisahkan diri menuju
daerah prerektal. (1#)
2rutan perjalanan nervus opticus adalah sebagai berikut &
- meninggalkan orbita melalui oramen optikum disertai arteri ophtalmika- bergabung dengan nervus optikus kontralateral di khiasma optikum di mana
serabut-serabut dari lapang pandangan temporal menyilang
- bersambung sebagai traktus optikus ke korpus genikulatum lateral
- relai melalui radiasi optik ke korteks optikus (untuk persepsi visual)" dan ke
nervus okulomotorius (N. 333) dan berkas longitudinalis medial (untuk releks
pupil dan mengatur pergerakan mata) (1).
anjang nervus optikus terhitung dari pusat papil nervus opticus sampai
khiasma adalah ,0 mm" kira-kira 0"# mm terletak intraokuler" %% mm berjalan di
dalam ruang orbita" 4 mm berada dalam kanalis optikus dan 10 mm berjalan di
dalam ruang intrakranial. !erabut-serabut nervus opticus yang intraokuler tidak
berselubung myelin" baru setelah meninggalkan bola mata serabut-serabut itu
berselubung myelin dan sekaligus dilengkapi dengan jaringan arachnoidea.
Khiasma optikum berbentuk lonjong dan gepeng. Dalam penggabungan
nervus optikus kiri dan kanan itu + juta serabut terkumpul dalam khiasma optikum.
+
7/27/2019 Referat saraf Msdr
3/28
Kira-kira ,% dari serabut-serabut tersebut menyilang garis tengah dan yang #
sisanya tidak menyilang. !erabut-serabut yang berasal dari retina belahan nasal
menyilang dan dari belahan temporal tidak menyilang. (10"1+)
5lat penangkap rangsang cahaya ialah sel batang dan kerucut yang terletak
di retina. 3mpuls kemudian diteruskan melalui serabut sara yang membentuk
nervus opticus. !ebagian dari serabut ini yaitu serabut yang menghantarkan
rangsang yang datang dari bagian medial retina" menyimpang ke sisi lainnya di
khiasma optik. Dari khiasma optik serabut melanjutkan diri dengan membentuk
traktus optik ke korpus genikulatum lateral" dan setelah bersinaps di sini rangsang
diteruskan melalui traktus genikulokarkarina ke korteks optik. Dengan berakhirnya
serabut ini di korteks disebut korteks striatum (area 1#) yaitu pusat persepsi
cahaya. Di sekitar daerah ini terdapat daerah yang berungsi untuk asosiasi
rangsang visual" yaitu area 1 dan 1. 5rea 1 atau area parastriatum6resepti
menerima dan menginterpretasikan impuls dari area 1#. 5rea 1 yaitu korteks
peristriatum6periresepti mempunyai hubungan dengan bagian-bagian lain dari
kortek. 3a berungsi untuk pengenalan dan persepsi visual yang kompleks" asosiasi
visual" revisualisasi" diskriminasi ukuran serta bentuk" orientasi ruangan sertapenglihatan 7arna. (10"1+)
III. 'ELUHAN AN BERHUBUNAN DENAN NERVUS OPTICUS
Keluhan yang ada hubungan dengan gangguan nervus opticus adalah &
ketajaman penglihatan berkurang" lapangan pandang berkurang" ada bercak
didalam lapangan pandang yang tidak dapat dilihat (skotoma)" otoobia" yaitu
mata mudah menjadi silau" takut akan cahaya pada penderita meningitis" mata buta.(10)
IV. PEMERI'SAAN NERVUS OPTI'US
emeriksaan terhadap nervus optikus dapat diperinci sebagai berikut &
1. emeriksaan daya6tajam penglihatan & test membaca" kartu !nellen
2. emeriksaan pengenalan 7arna & 3schiara dan !tilling test" potongan benang 7ol
berbagai 7arna.
%
7/27/2019 Referat saraf Msdr
4/28
3. emeriksaan medan (lapang) penglihatan & test konrontasi dengan
tangan6metode Donder" test dengan kampimeter dan test dengan perimeter.
*. emeriksaan undus dengan unduscopi6otalmoskop.(#"10"1+)
V. TU+UAN PEMERI'SAAN NERVUS OPTICUS
a. mengukur ketajaman penglihatan (visus) dan menentukan apakah kelainan pada
visus disebabkan oleh kelainan okuler lokal atau oleh kelainan sara
&. mempelajari lapangan pandang
,. memeriksa keadaan papil optic (10)
VI. CARA PEMERI'SAAN NERVUS OPTICUS
8ika pasien tidak mempunyai keluhan yang berhubungan dengan nervus 33
dan pemeriksa juga tidak mencurigai adanya gangguan" maka biasanya dilakukan
pemeriksaan nervus 33 (ketajaman penglihatan dan lapangan pandang) secara kasar.
5kan tetapi" bila ditemukan kelainan" harus dilakukan pemeriksaan yang lebih teliti.
!elain itu juga" dilakukan pemeriksaan ophtalmoskopik sebagai pemeriksaan rutin
dalam neurologi.(10)
emeriksaan nervus optikus ini terdiri atas &
VI.1 PEMERI'SAAN 'ASAR
VI.1.1 '$ta-aan P$ng#i/atan
!ecara kasar ketajaman penglihatan diperiksa dengan jalan membandingkan
ketajaman penglihatan pasien dengan pemeriksa. Dengan syarat ketajaman
penglihatan pemeriksa harus normal. asien disuruh mengenali benda yang letaknya
jauh (misalnya jam di dinding" dan diminta menyatakan pukul berapa) dan
membaca huru-huru yang ada di buku atau koran. 'ila ketajaman mata pasien
sama dengan pemeriksa maka hal ini dianggap normal (10).
VI.1.2 P$$ri!0aan P$ng$na#an arna
9est untuk pengenalan 7arna dapat dilakukan denagan menggunakan kartu
test 3schiara dan !tilling atau dengan potongan benang 7ol berbagai 7arna.
enderita disuruh membaca angka ber7arna yang tercantum di kartu stilling atau
3schiara atau mengambil 7ol ber7arna sesuai dengan perintah. (#"10)
7/27/2019 Referat saraf Msdr
5/28
7/27/2019 Referat saraf Msdr
6/28
;erakan jari tangan ini dilakukan dari semua jurusan dan masing-masing mata
harus diperiksa (1"10).
VI.2 PEMERI'SAAN AN TELITI
VI.2.1 '$ta-aan P$ng#i/atan
emeriksaan ketajaman penglihatan visus yang teliti dapat dilakukan dengan
menggunakan kartu !nellen(1%).
7/27/2019 Referat saraf Msdr
7/28
7/27/2019 Referat saraf Msdr
8/28
7/27/2019 Referat saraf Msdr
9/28
4. Aemianopsia homonim kuadran ba7ah & lesi lobus parietalis
englihatan tero7ongan (tunnel vission) oleh glukoma papiledema" sipilis
5. 'intik buta melebar & pembesaran kaput nervus optikus
6. !kotoma sentral & kaput nervus optikus - khiasma optikus akibat demielinisasi"
toksik" vaskuler" nutrisional
7. Kehilangan lapangan penglihatan unilateral = lesi nervus optikus oleh tumor"
vaskuler
!cotoma & bercak atau bidang di dalam kampus yang tidak dapat dilihat dan
untuk memeriksa scotoma dapat digunakan kampimeter dan layar 'yerrum (10).
*ayar 'yerrum lebih luas dari kampimeter sehingga jaraknya dari penderita dapat
dibuat lebih jauh" dengan demikian gambaran scotoma dapat diperjelas. *ayar
'yerrum berupa kain hitam yang luasnya kira-kira % meter persegi. Baktu
memeriksa jarak layar dengan penderita adalah + - 4 meter" dan sebagai benda
penguji dapat digunakan bundaran yang lebih besar" misalnya %0 - 0 mm. !ama
halnya dengan pemeriksaan kampimeter" penderita disuruh memiksasi
pandangannya ke tengah layar dengan satu mata" sedang mata yang lainnya ditutup.
Kemudian benda penguji digerakkan di dalam lapangan pandang dan ditentukanpada daerah mana benda tidak terlihat.(#"10"1+)
I8. PEMERI'SAAN OPHTALMOS'OP
emeriksaan ophtalmoskop6unduskopi merupakan pemeriksaan rutin dalam
neurologi(10). apil nervus optic dapat dilihat dengan menggunakan otalmoskop.
'anyak kelainan6penyakit yang menunjukkan kelainan pada pemeriksaan
ophtalmoskop terutama pada perubahan papil nervus optikus. !ecara neurologist
+ hal yang paling sering ditemukan adalah papil edem dan atropi papil(1%)
. apiladalah tempat serabut nervus optikus memasuki mata (10).
apil yang normal tampak sebagai berikut = bentuk lonjong " 7arna jingga
muda" di bagian temporal sedikit pucat" batas dengan sekitarnya jelas6tegas" hanya
dibagian nasal agak kabur" dan adanya lekukan isiologis. embuluh darah muncul
ditengah" bercabang ke atas dan ke ba7ah" jalannya arteri agak lurus" sedangkan
vena berkelok-kelok" perbandingan besar vena & arteri % & + sampai , & . ada
atroi papil primer 7arna papil menjadi pucat" batasnya tegas dan pembuluh darah
7/27/2019 Referat saraf Msdr
10/28
berkurang. ada atroi sekunder 7arna papil juga pucat tetapi batasnya tidak
jelas6tegas (10).
!embab papil dapat disebabkan oleh radang akti6bendungan. 'ila oleh
radang disebut papilitis6neuritis optik" dan hal ini disertai oleh perburukan visus
yang hebat. 'ila bagian belakang nervus optikus yang terlibat inlamasi sedangkan
papilnya baik disebut neuritis retrobulber. !embab papil oleh bendungan 693K
disebut papil terbendung. ada keadaan ini ketajaman visus tidak cepat memburuk"
kecuali bila terjadi atroi sekunder. ada sembab papil perlu ditentukan besarnya
penonjolan. Aal ini dinyatakan dalam dioptri.
7/27/2019 Referat saraf Msdr
11/28
pembesaran 1, kali. Dengan otalmoskopi tidak langsung akan terlihat daerah
undus okuli kali diameter papil" dapat dilihat sampai daerah ora serata" karena
dilihat dengan + mata maka terdapat eek setereoskopik" dan dengan pembesaran +
> kali. emeriksaan dengan otalmoskop (otalmoskopi) dilakukan di kamar
gelap (#).
a. O9ta#0!%i Lang0"ng
$talmoskopi langsung memberikan gambaran normal atau tidak terbalik
pada undus okuli. emeriksaan dilakukan di kamar gelapdengan pasien duduk dan
dokter berdiri di sebelah mata yang diperiksa. :ata kanan diperiksa dengan mata
kanan demikian sebaliknya. 8arak pemeriksaan antara kedua mata pemeriksa dan
pasien adalah 1, cm. !etelah terlihat releks merah pada pupil maka otalmoskop
didekatkan hingga +>% cm dari mata pasien. 'ila kelopak memperlihatkan tanda
menutup maka kelopak tersebut ditahan dengan tangan yang tidak memegang alat
otalmoskop. 2ntuk memperluas lapang penglihatan maka pasien dapat disuruh
melirik ke samping atau ke ba7ah" dan ke atas (#).
&. O9ta#0!%i Ta! Tang0"ng
$talmoskopi tak langsung memberikan bayangan terbalik" dan kecil" sertalapangan penglihatan yang luas di dalam undus okuli pasien.
8arak periksa adalah ,0 cm atau sejarak panjang lengan. !elain dipergunakan
otalmoskop tak langsung juga dipergunakan lensa 1, > +0 dioptri yang diletakkan
10 cm dari mata sehingga letak undus berada di titik api lensa. !ama dengan
otalmoskopi langsung pasien dapat diminta untuk melihat ke berbagai jurusan
untuk dapat diperiksa bagian > bagian retina (#).
2. 'a%i$t$r an P$ri$t$r
Keduanya merupakan alat pegukur atau pemetaan lapang pandangan
terutama daerah sentral atau para sentral (#).
*apang pandangan adalah bagian ruangan yang terlihat oleh satu mata dalam
sikap diam memandang lurus ke depan. emeriksaan lapang pandangan diperlukan
untuk mengetahui adanya penyakit tertentu ataupun untuk menilai progresivitas
penyakit. emeriksaan lapangan pandangan dapat dilakukan dengan
11
7/27/2019 Referat saraf Msdr
12/28
7/27/2019 Referat saraf Msdr
13/28
7/27/2019 Referat saraf Msdr
14/28
ada kehamilan dan laktasi
11. 3diopatik ("11)
Mani9$0ta0i '#ini0
Kehilangan tajam penglihatan mendadak dalam beberapa jam sampai hari
yang mengenai satu atau kedua mata" dengan usia terutama 1 > , atau +0-,
tahun" sakit pada rongga orbita terutama pada pergerakan mata" penglihatan 7arna
terganggu" gangguan lapang pandangan" skotoma sentral" sekosentral atau
parasentral" dan tanda 2htho (penglihatan turun setelah olahraga atau suhu tubuh
naik). 9ajam penglihatan turun maksimal + minggu kemudian kembali normal
setelah beberapa minggu. ada satu mata terlihat adanya deek pupil :arcus ;unn"
sel radang di dalam badan kaca" dan edema papil dengan perdarahan atau
berangsur>angsur pucat (atroi) dengan batas kabur. ada neuritis retrobular
gambaran undus sama sekali normal (""11).
;ambaran klasik dari lapang pandangan dengan deect sentral" terdapat
skotom sentral yang relati padat yang menyebar ke perier pada satu kuadran
lapang pandangan().
Diagnn0i0 Baning Neuropati otak iskemia" edema papil akut" hipertensi berat" dan toksik
neuropati (11). 5nterior iskhemik optik neuropati ("11).
P$$ri!0aan P$n"n-ang
ada unduskopi hiperemia" papil sara optik batas kabur ()dan pelebaran
vena > vena besar sebagai tanda dini papilitis. 'atas lempeng optik tidak jelas"
terdapat edema papil serta eksudat retina. 2ntuk mencari penyebabnya dilakukan
pemeriksaan oto rontgen kanal optik" sella tursica atau tomograi komputer orbita
dan kepala ("11).
P$nata#a!0anaan
engobatan kausal tergantung etiologi" biasanya melalui pemberian
kortikosteroid atau 5
7/27/2019 Referat saraf Msdr
15/28
selama 11 hari kemudian dilakukan tapering off selama hari. Diberikan juga
antibiotik untuk menahan ineksi penyebab" vasodilator" dan vitamin (11).
engobatan kortikosteroid parenteral atau retrobulber dianjurkan meskipun
ada yang beranggapan neuritis optik bisa membaik sendiri tanpa obat-obatan().
Prgn0i0
!ekitar #, kasus" prognosis baik. erbaikan tajam penglihatan diharapkan
terjadi dalam +-4 minggu. Neuritis optik unilateral biasanya sembuh spontan dalam
-4 minggu.("11)
8.2 PAPILITIS
ada papilitis didapatkan tajam penglihatan buruk" scotoma sentral besar"
nyeri pada gerakan mata" onset biasanya mendadak (1#)
Tana O&
7/27/2019 Referat saraf Msdr
16/28
7/27/2019 Referat saraf Msdr
17/28
7/27/2019 Referat saraf Msdr
18/28
7/27/2019 Referat saraf Msdr
19/28
7/27/2019 Referat saraf Msdr
20/28
7/27/2019 Referat saraf Msdr
21/28
7/27/2019 Referat saraf Msdr
22/28
++
7/27/2019 Referat saraf Msdr
23/28
Ta&$# 1. Diagn0i0 Baning N$"riti0 O%ti!= Pa%i#$$a= an N$"r%ati
O%ti! I0!$i!
N$"riti0 O%ti! Pa%i#$$a I0!$i! N$"r%ati O%ti!
;ejala visus
*ain
!akit bergerakbilateral
;ejala pupil
engl. BarnaKetajaman visus
!el badan kacaundus
Cisus sentral hilangcepat" progresi= jarangketajaman dipelihara
'ola mata pegel= sakitbila digerakkan= sakit
alis atau orbita
5da8arang pada orangde7asa= dapat gantian=sering pada anak-anakterutama papilitis
9idak ada isokoria=reaksi sinar menurun
pada sisi neuritis
'iasanya menurun
5da?etrobulbar & normalapilitis & derajat
pembengkakan diskbervariasi
Cisus tidak hilang=kegelapan yang transien
!akit kepala " mual"muntah= tanda okal
neurologik lain
9idak ada!elalu bilateral" dengan
pengecualian yangsangat jarang= dapatasimetri
9idak ada isokoria=reaksi normal
NormalNormal
9idak adaDerajat pembengkakandisk bervariasi "hemoragi
Deek akut lapangpandang = biasanyaalti-tudinal= ketajaman
bervariasi > turunakut.
'iasanya nihil=arteritis kranial perlu
disingkirkan.
9idak adaKhas unilateral padastadium akut = matakedua terlibat
subsequentlydengangambaran sindrom
Foster Kennedy.
9idak ada isokoria=reaksi sinar menurun
pada sisi inark disk.
Ketajaman bervariasi=hilang hebat(inc.N*) laEim padaarteritis.9idak ada'iasanya edema disksegmental pallid"dengan sedikithemorogi lidah api.
+%
7/27/2019 Referat saraf Msdr
24/28
7/27/2019 Referat saraf Msdr
25/28
7/27/2019 Referat saraf Msdr
26/28
+4
7/27/2019 Referat saraf Msdr
27/28
7/27/2019 Referat saraf Msdr
28/28
1%. rice" ! dan Bilson" *. 1#. emeriksaan Neurologi dalam PatofisiologiKonsep Klinis Proses* proses Penyakit Buku +. ; ++
1,. 9alley" N. 1. !istem !yara dalam Pemeriksaan Klinis Pedoman#iagnosis Fisik. 'inarupa 5ksara" 8akarta & %%4 - %%
14. 9albot" * . 1#. engkajian :uskuloskletal dan Neurologis dalamPengkajianKeperaawatan Kritis. ;